SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Oleh :
Widyastuti Utami
Citra Putri Merdekawati
Sari Narulita
Fatimah Cahyani P.
Kritik sastra ppt
• Secara etimologis, kata kritik berasal dari bahasa Yunani,
yaitu dari kata krinein (menghakimi, membanding,
menimbang). Kata krinein menjadi bentuk dasar bagi kata
kreterion (dasar, pertimbangan, penghakiman). Orang
yang melakukan pertimbangan/penghakiman disebut krites
yang berarti hakim. Bentuk krites inilah yang menjadi
dasar kata kritik.
• Secara harfiah, kritik sastra adalah upaya menentukan
nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian,
mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat
pemahaman dan penafsiran yang sistemik.
• Kritik Sastra adalah analisa terhadap suatu karya sastra
untuk mengamati atau menilai baik buruknya suatu karya
secara objektif.
• Pengertian kritik sastra di atas tidaklah
mutlak ketetapannya, karena sampai
saat ini, belum ada kesepakatan secara
universal tentang pengertian sastra.
Namun, pada dasarnya kritik sastra
merupakan kegiatan atau perbuatan
mencari serta menentukan nilai hakiki
karya sastra lewat pemahaman dan
penafsiran sistematik yang dinyatakan
kritikus dalam bentuk tertulis.
• Bersifat objektif.
• Bertujuan untuk membangun
(memperbaiki) karya yang dikritik.
• Menjadi bahan acuan untuk
meningkatkan kreativitas pencipta karya
tersebut.
• Untuk pembinaan dan pengembangan
sastra
• Untuk pembinaan kebudayaan dan
apresiasi seni
• Untuk menunjang ilmu sastra
Menurut bentuk :
• Kritik Teoritis
• Kritik Terapan
Berdasarkan pelaksanaan :
• Kritik Judisial
• Kritik Induktif
• Kritik Impresionistik
Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra :
• Mimetic criticism
• Pragmatic criticism
• Expresive criticism
• Objective criticism
Kritik sastra ppt
• Kritik teoritis (thoeritical criticism) : Kritik
sastra yang berusaha (bekerja) atas dasar
prinsip-prinsip umum untuk menetapkan
seperangkat istilah yang berhubungan,
pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori,
untuk diterapkan pada pertimbangan dan
interpretasi karya sastra maupun penerapan
“kriteria” (standar atau norma) untuk menilai
karya sastra dan pengarangnya.
• Kritik terapan (applied criticism) : pelaksanaan
dalam penerapan teori-teori kritik sastra, baik
secara eksplisit maupun implisit.
Kritik sastra ppt
• Kritik judisial (judicial criticism) adalah
kritik sastra yang melakukan analisis,
interprestasi, dan penilaiannya
berdasarkan ukuran- ukuran, hukum-
hukum dan standar- standar tertentu.
Jenis sifatnya deduktif. Dapat
dikatakan kritik ini merupakan kebalikan
dari kritik yang sifatnya induktif.
• Kritik induktif, menguraikan bagian-
bagian karya sastra berdasarkan
fenomena-fenomena yang ada secara
objektif. Kritik induktif meneliti karya
sastra sebagaimana halnya ahli ilmu
alam meneliti gejala-gejala alam secara
objektif, tanpa menggunakan standar-
standar yang tetap yang berasal dari
luar dirinya.
• Impresionistik (impressionistic criticism)
adalah kritik yang dibuat kritikus dengan
mengemukakan kesan-kesan kritikus
tentang objek kritiknya, tanggapan-
tanggapan tentang karya sastra itu
berdasarkan apa yang dirasakan kritikus
tersebut. Dalam kritik yang impresionik,
seorang kritikus menggunakan tafsiran
untuk mengagumkan pembaca. Dalam
kritik jenis ini kritikus jarang menggunakan
penilaian.
Kritik sastra ppt
• Kritik mimetik (mimetic criticism) adalah kritik
yang memandang karya sastra sebagai
pencerminan kenyataan kehidupan manusia.
Menurut Abrams, kritikus pada jenis ini
memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-
aspek alam. Sastra merupakan pencerminan atau
penggambaran dunia kehidupan. Sehingga kriteria
yang digunakan kritikus sejauh mana karya sastra
mampu menggambarkan objek yang sebenarnya.
Semakin jelas karya sastra menggambarkan
realita semakin baguslah karya sastra itu. Kritik
jenis ini jelas dipengaruhi oleh paham Aristoteles
dan Plato yang menyatakan bahwa sastra adalah
tiruan kenyataan.
• Kritik pragmatik (pragmatic criticism) memandang
karya sastra sebagai sesuatu yang dibangun untuk
mencapai efek-efek tertentu pada audien (pendengar
dan pembaca), baik berupa efek kesenangan, estetis,
pendidikan maupun efek lainnya. Kritik ini cenderung
menilai karya sastra menurut berhasil tidaknya karya
tersebut mencapai tujuan tersebut (Pradopo,
199:26). Sementara tujuan karya sastra pada
umumnya: edukatif, estetis, atau politis. Dengan
kata lain, kritik ini cenderung menilai karya sastra
atas keberhasilannya mencapai tujuan. Ada yang
berpendapat, bahwa kritik jenis ini lebih bergantung
pada pembacanya (reseptif). Kritik jenis ini
berkembang pada Angkatan Balai Pustaka.
• Kritik ekspresif (expresive criticism) adalah kritik
sastra yang memandang karya sastra sebagai ekspresi,
curahan perasaan, atau imajinasi pengarang. Kritik
ekspresif menitikberatkan pada pengarang. Kritikus
ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang)
karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan
pikiran-pikiran, persepsi-persepsi dan perasaan yang
dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus dalam
hal ini cenderung menimba karya sastra berdasarkan
kemulusan, kesejatian, kecocokan pengelihatan mata
batin pengarang atau keadaan pikirannya. Pendekatan
ini sering mencari fakta tentang watak khusus dan
pengalaman-pengalaman sastrawan yang sadar atau
tidak, telah membuka dirinya dalam karyanya.
• Kritik objektif memandang karya satra
hendaknya tidak dikaitkan dengan hal-
hal di luar karya sastra itu. Ia harus
dipandang sebagai teks yang utuh dan
otonom, bebas dari hal-hal yang
melatarbelakanginya, seperti pengarang,
kenyataan, maupun pembaca. Kritik ini
menekankan pada unsur intrinsik.
Kritik sastra ppt
1. PENDEKATAN MIMETIK
20
• Pendekatan yang berupaya memahami hubungan
karya sastra dengan realitas/kenyataan (berasal
dari kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti
tiruan)
• Kelemahan : sering dilakukan pembandingan
langsung antara realitas faktual (riil) sehingga
hakikat karya sastra yang fiktif imajiner sering
dilupakan
2. PENDEKATAN EKSPRESIF
21
• Pendekatan yang memfokuskan perhatiannya
pada sastrawan sebagai pencipta atau
pengarang karya sastra
• Kelemahan : cenderung menyamakan secara
langsung realitas yang ada dalam karya sastra
dengan realitas yang dialami sastrawan atau
pengarang
3. PENDEKATAN PRAGMATIK
22
• Pendekatan yang memandang karya sastra
sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan
tertentu kepada pembaca
• Karya sastra pembaca
• Kelemahan: cenderung menilai karya sastra
menurut keberhasilannya dalam mencapai
tujuan tertentu kepada pembaca
4. PENDEKATAN OBJEKTIF
23
• Pendekatan yang memandang/memfokuskan
perhatiannya pada karya sastra itu sendiri
• Karya sastra dianggap sebagai struktur yang
otonom dan bebas dari hubungan dengan
realitas, pengarang, dan pembaca
• Rene Wellek dan Austin Warren menyebutnya
pendekatan intrinsik
• Kelemahan: menolak unsur-unsur ekstrinsik
dalam karya sastra
5. PENDEKATAN STRUKTURAL
24
• Pendekatan yang memandang dan memahami
karya sastra dari segi struktur itu sendiri.
• Pendekatan ini memahami karya sastra secara
close reading (membaca karya sastra secara
tertutup tanpa melihat pengarangnya, realitas,
dan pembaca).
• Pendekatan struktural bertujuan membongkar
dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil,
dan semendalam mungkin keterkaitan dan
keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra
yang bersama-sama menghasilkan makna
menyeluruh (Teeuw, 1984)
6. PENDEKATAN SEMIOTIK
25
• Pendekatan yang memandang karya sastra sebagai
sistem tanda
• Sebagai ilmu tanda, semiotik secara sistematik
mempelajari tanda-tanda dan lambang (semeion,
bahasa Yunani yang berarti tanda), sistem-sistem
lambang dan proses-proses perlambangan
(Luxemburg, 1984)
• Tanda terdiri dari 2 aspek, yaitu:
– Penanda: hal yang menandai sesuatu
– Petanda: referent yang diacu atau dituju oleh tanda tertentu
• Bahasa dan sastra merupakan sistem tanda. Bahasa
sebagai sistem tanda tingkat pertama dan sastra
merupakan sistem tanda tingkat kedua
7. PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
26
• Sosiologi sastra = sosio sastra = pendekatan
sosiologis = pendekatan sosiokultural
• Adalah teori dan pendekatan terhadap karya
sastra yang menghubungkan karya sastra
dengan aspek masyarakat, atau pendekatan
ekstrinsik yang lebih menjadikan hal-hal yang
bersifat sosial kemasyarakatan sebagai
penjelas fenomena sosial
8. PENDEKATAN RESEPSI SASTRA
27
• Memahami dan menilai karya sastra berdasarkan
tanggapan para pembaca terhadap karya sastra
tertentu
• Bentuk tanggapan pembaca terhadap karya
sastra:
– Tanggapan aktif: berupa komentar, kritik, ulasan, atau
resensi terhadap karya sastra
– Tanggapan pasif: bagaimana pembaca dapat memahami
suatu karya sastra dan menemukan hakikat estética di
dalamnya --- tidak dapat diketahui orang lain
9. PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA
28
Perkawinan
ilmu psikologi dan sastra
10. PENDEKATAN MORAL
29
• Pendekatan yang bertolak dari dasar
pemikiran bahwa karya sastra dapat menjadi
media yang paling efektif untuk membina
moral dan kepribadian suatu kelompok
masyarakat
• Moral : suatu norma, etika, konsep tentang
kehidupan yang dijunjung tinggi oleh sebagian
besar masyarakat.
11. PENDEKATAN FEMINISME
30
• Pendekatan yang mendasarkan pada
pandangan feminisme yang menginginkan
adanya keadilan dalam memandang eksistensi
perempuan
• Lahirnya pendekatan feminisme tidak bisa
dilepaskan dari gerakan feminisme di Amerika
yang berkembang tahun 1700-an.
Ragam kritik sastra feminis
31
• kritik sastra feminis ideologis --- memfokuskan perhatian
pada citra serta stereotipe wanita dalam karya sastra,
meneliti kesalahpahaman tentang wanita dan sebab-sebab
mengapa wanita swing tidak diperhitungkan dalam kritik
sastra
• kritik sastra feminis genokritik --- meneliti sejarah karya
sastra wanita, gaya penulisan, tema, genre, struktur tulisan
wanita, kreativitas penulis wanita, profesi penulis wanita
sebagai sebuah perkumpulan, serta perkembangan dan
peraturan tradisi penulis wanita
• kritik sastra feminis sosialis-Marxis --- meneliti tokoh-
tokoh wanita dari sudut pandang sosialis, yaitu kelas-kelas
masyarakat
Ragam kritik sastra feminis (lanjutan)
32
• kritik sastra feminis psikoanalitik --- memfokuskan kajian pada
tulisan-tulisan wanita karena para feminis percaya bahwa
pembaca wanita biasanya mengidentifikasikan dirinya pada si
tokoh wanita, sedangkan tokoh wanita tersebut pada umumnya
merupakan cermin penciptanya
• kritik sastra feminis lesbian --- meneliti penulis dan tokoh
wanita saja, diawali dengan mengembangkan suatu definisi yang
cermat tentang makna lesbian, kemudian mengidentifikasi
penulis dan karya-karya lesbian
• kritik sastra feminis ras/etnik --- kritik yang membatasi
kajiannya pada penulis wanita etnik dan karyanya
(dilatarbelakangi oleh kaum feminisme etnik Amerika yang
mengalami deskriminasi seksual dan rasial)
Hakikat kritik sastra adalah penilaian. Di
dalamnya melekat apresiasi. Jadi, bukan
perkara pujian dan hujatan, melainkan
elusidasi dan eksplanasi yang meliputi
deskripsi, interpretasi, analisis, dan
evaluasi.
Kritik sastra ppt

More Related Content

What's hot

Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikMamakFeri
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiaAjengIlla
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga barudwiliarossa
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiLaila Purnamasari
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifTohir Haliwaza
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
 
Kelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustakaKelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustakaMitha Ye Es
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaInunks Peihhcc
 
Metode penelitian sastra
Metode penelitian sastraMetode penelitian sastra
Metode penelitian sastraAbrori Rozaq
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraNisha Komik
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuAbidaAnggun
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
PPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptxPPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptxmynameistika
 

What's hot (20)

Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baru
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
Kelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustakaKelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustaka
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 
aliran teori sastra
aliran teori sastraaliran teori sastra
aliran teori sastra
 
Metode penelitian sastra
Metode penelitian sastraMetode penelitian sastra
Metode penelitian sastra
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Segi-segi Sastra Bandingan
Segi-segi Sastra BandinganSegi-segi Sastra Bandingan
Segi-segi Sastra Bandingan
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
 
Materi teori sastra
Materi teori sastraMateri teori sastra
Materi teori sastra
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
PPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptxPPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptx
 
Materi prosa
Materi prosaMateri prosa
Materi prosa
 

Viewers also liked (8)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)1
Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)1Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)1
Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)1
 
Hasil 日本史
Hasil 日本史Hasil 日本史
Hasil 日本史
 
日本文学
日本文学日本文学
日本文学
 
Waka (和歌) hasil
Waka (和歌) hasilWaka (和歌) hasil
Waka (和歌) hasil
 
国際結婚
国際結婚国際結婚
国際結婚
 
Kritik dan Pujian
Kritik dan PujianKritik dan Pujian
Kritik dan Pujian
 
Kritik seni ppt
Kritik seni pptKritik seni ppt
Kritik seni ppt
 
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job? Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
 

Similar to Kritik sastra ppt

Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosaNuril anwar
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxAbiAziz3
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Nuril anwar
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1ErFani RetNo
 
02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastraFandy Cez
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastraPenulis
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
 
Review buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastraReview buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastraWinda Ayu
 
Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6ErFani RetNo
 
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...SepakTerjang1
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modernCoral Reef
 
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfKB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfPubgMobile205405
 
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfKB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfPubgMobile205405
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastraCoral Reef
 

Similar to Kritik sastra ppt (20)

Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
 
Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
 
02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 
Review buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastraReview buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastra
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6
 
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
XII-MENGEVALUASI-KARYA-SENI-RUPA-BERDASARKAN-TEMA-JENIS-FUNGSI-TOKOH-DAN-NILA...
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
 
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfKB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
 
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdfKB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
KB2_Kritik_KArya_Seni_Rupa.pdf
 
Kritik seni
Kritik seniKritik seni
Kritik seni
 
2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra2. macam macam kritik sastra
2. macam macam kritik sastra
 

Kritik sastra ppt

  • 1. Oleh : Widyastuti Utami Citra Putri Merdekawati Sari Narulita Fatimah Cahyani P.
  • 3. • Secara etimologis, kata kritik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata krinein (menghakimi, membanding, menimbang). Kata krinein menjadi bentuk dasar bagi kata kreterion (dasar, pertimbangan, penghakiman). Orang yang melakukan pertimbangan/penghakiman disebut krites yang berarti hakim. Bentuk krites inilah yang menjadi dasar kata kritik. • Secara harfiah, kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman dan penafsiran yang sistemik. • Kritik Sastra adalah analisa terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baik buruknya suatu karya secara objektif.
  • 4. • Pengertian kritik sastra di atas tidaklah mutlak ketetapannya, karena sampai saat ini, belum ada kesepakatan secara universal tentang pengertian sastra. Namun, pada dasarnya kritik sastra merupakan kegiatan atau perbuatan mencari serta menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan kritikus dalam bentuk tertulis.
  • 5. • Bersifat objektif. • Bertujuan untuk membangun (memperbaiki) karya yang dikritik. • Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kreativitas pencipta karya tersebut.
  • 6. • Untuk pembinaan dan pengembangan sastra • Untuk pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni • Untuk menunjang ilmu sastra
  • 7. Menurut bentuk : • Kritik Teoritis • Kritik Terapan Berdasarkan pelaksanaan : • Kritik Judisial • Kritik Induktif • Kritik Impresionistik Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra : • Mimetic criticism • Pragmatic criticism • Expresive criticism • Objective criticism
  • 9. • Kritik teoritis (thoeritical criticism) : Kritik sastra yang berusaha (bekerja) atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori, untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya sastra maupun penerapan “kriteria” (standar atau norma) untuk menilai karya sastra dan pengarangnya. • Kritik terapan (applied criticism) : pelaksanaan dalam penerapan teori-teori kritik sastra, baik secara eksplisit maupun implisit.
  • 11. • Kritik judisial (judicial criticism) adalah kritik sastra yang melakukan analisis, interprestasi, dan penilaiannya berdasarkan ukuran- ukuran, hukum- hukum dan standar- standar tertentu. Jenis sifatnya deduktif. Dapat dikatakan kritik ini merupakan kebalikan dari kritik yang sifatnya induktif.
  • 12. • Kritik induktif, menguraikan bagian- bagian karya sastra berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti karya sastra sebagaimana halnya ahli ilmu alam meneliti gejala-gejala alam secara objektif, tanpa menggunakan standar- standar yang tetap yang berasal dari luar dirinya.
  • 13. • Impresionistik (impressionistic criticism) adalah kritik yang dibuat kritikus dengan mengemukakan kesan-kesan kritikus tentang objek kritiknya, tanggapan- tanggapan tentang karya sastra itu berdasarkan apa yang dirasakan kritikus tersebut. Dalam kritik yang impresionik, seorang kritikus menggunakan tafsiran untuk mengagumkan pembaca. Dalam kritik jenis ini kritikus jarang menggunakan penilaian.
  • 15. • Kritik mimetik (mimetic criticism) adalah kritik yang memandang karya sastra sebagai pencerminan kenyataan kehidupan manusia. Menurut Abrams, kritikus pada jenis ini memandang karya sastra sebagai tiruan aspek- aspek alam. Sastra merupakan pencerminan atau penggambaran dunia kehidupan. Sehingga kriteria yang digunakan kritikus sejauh mana karya sastra mampu menggambarkan objek yang sebenarnya. Semakin jelas karya sastra menggambarkan realita semakin baguslah karya sastra itu. Kritik jenis ini jelas dipengaruhi oleh paham Aristoteles dan Plato yang menyatakan bahwa sastra adalah tiruan kenyataan.
  • 16. • Kritik pragmatik (pragmatic criticism) memandang karya sastra sebagai sesuatu yang dibangun untuk mencapai efek-efek tertentu pada audien (pendengar dan pembaca), baik berupa efek kesenangan, estetis, pendidikan maupun efek lainnya. Kritik ini cenderung menilai karya sastra menurut berhasil tidaknya karya tersebut mencapai tujuan tersebut (Pradopo, 199:26). Sementara tujuan karya sastra pada umumnya: edukatif, estetis, atau politis. Dengan kata lain, kritik ini cenderung menilai karya sastra atas keberhasilannya mencapai tujuan. Ada yang berpendapat, bahwa kritik jenis ini lebih bergantung pada pembacanya (reseptif). Kritik jenis ini berkembang pada Angkatan Balai Pustaka.
  • 17. • Kritik ekspresif (expresive criticism) adalah kritik sastra yang memandang karya sastra sebagai ekspresi, curahan perasaan, atau imajinasi pengarang. Kritik ekspresif menitikberatkan pada pengarang. Kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus dalam hal ini cenderung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan pengelihatan mata batin pengarang atau keadaan pikirannya. Pendekatan ini sering mencari fakta tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman sastrawan yang sadar atau tidak, telah membuka dirinya dalam karyanya.
  • 18. • Kritik objektif memandang karya satra hendaknya tidak dikaitkan dengan hal- hal di luar karya sastra itu. Ia harus dipandang sebagai teks yang utuh dan otonom, bebas dari hal-hal yang melatarbelakanginya, seperti pengarang, kenyataan, maupun pembaca. Kritik ini menekankan pada unsur intrinsik.
  • 20. 1. PENDEKATAN MIMETIK 20 • Pendekatan yang berupaya memahami hubungan karya sastra dengan realitas/kenyataan (berasal dari kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti tiruan) • Kelemahan : sering dilakukan pembandingan langsung antara realitas faktual (riil) sehingga hakikat karya sastra yang fiktif imajiner sering dilupakan
  • 21. 2. PENDEKATAN EKSPRESIF 21 • Pendekatan yang memfokuskan perhatiannya pada sastrawan sebagai pencipta atau pengarang karya sastra • Kelemahan : cenderung menyamakan secara langsung realitas yang ada dalam karya sastra dengan realitas yang dialami sastrawan atau pengarang
  • 22. 3. PENDEKATAN PRAGMATIK 22 • Pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca • Karya sastra pembaca • Kelemahan: cenderung menilai karya sastra menurut keberhasilannya dalam mencapai tujuan tertentu kepada pembaca
  • 23. 4. PENDEKATAN OBJEKTIF 23 • Pendekatan yang memandang/memfokuskan perhatiannya pada karya sastra itu sendiri • Karya sastra dianggap sebagai struktur yang otonom dan bebas dari hubungan dengan realitas, pengarang, dan pembaca • Rene Wellek dan Austin Warren menyebutnya pendekatan intrinsik • Kelemahan: menolak unsur-unsur ekstrinsik dalam karya sastra
  • 24. 5. PENDEKATAN STRUKTURAL 24 • Pendekatan yang memandang dan memahami karya sastra dari segi struktur itu sendiri. • Pendekatan ini memahami karya sastra secara close reading (membaca karya sastra secara tertutup tanpa melihat pengarangnya, realitas, dan pembaca). • Pendekatan struktural bertujuan membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984)
  • 25. 6. PENDEKATAN SEMIOTIK 25 • Pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sistem tanda • Sebagai ilmu tanda, semiotik secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang (semeion, bahasa Yunani yang berarti tanda), sistem-sistem lambang dan proses-proses perlambangan (Luxemburg, 1984) • Tanda terdiri dari 2 aspek, yaitu: – Penanda: hal yang menandai sesuatu – Petanda: referent yang diacu atau dituju oleh tanda tertentu • Bahasa dan sastra merupakan sistem tanda. Bahasa sebagai sistem tanda tingkat pertama dan sastra merupakan sistem tanda tingkat kedua
  • 26. 7. PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA 26 • Sosiologi sastra = sosio sastra = pendekatan sosiologis = pendekatan sosiokultural • Adalah teori dan pendekatan terhadap karya sastra yang menghubungkan karya sastra dengan aspek masyarakat, atau pendekatan ekstrinsik yang lebih menjadikan hal-hal yang bersifat sosial kemasyarakatan sebagai penjelas fenomena sosial
  • 27. 8. PENDEKATAN RESEPSI SASTRA 27 • Memahami dan menilai karya sastra berdasarkan tanggapan para pembaca terhadap karya sastra tertentu • Bentuk tanggapan pembaca terhadap karya sastra: – Tanggapan aktif: berupa komentar, kritik, ulasan, atau resensi terhadap karya sastra – Tanggapan pasif: bagaimana pembaca dapat memahami suatu karya sastra dan menemukan hakikat estética di dalamnya --- tidak dapat diketahui orang lain
  • 28. 9. PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA 28 Perkawinan ilmu psikologi dan sastra
  • 29. 10. PENDEKATAN MORAL 29 • Pendekatan yang bertolak dari dasar pemikiran bahwa karya sastra dapat menjadi media yang paling efektif untuk membina moral dan kepribadian suatu kelompok masyarakat • Moral : suatu norma, etika, konsep tentang kehidupan yang dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat.
  • 30. 11. PENDEKATAN FEMINISME 30 • Pendekatan yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan adanya keadilan dalam memandang eksistensi perempuan • Lahirnya pendekatan feminisme tidak bisa dilepaskan dari gerakan feminisme di Amerika yang berkembang tahun 1700-an.
  • 31. Ragam kritik sastra feminis 31 • kritik sastra feminis ideologis --- memfokuskan perhatian pada citra serta stereotipe wanita dalam karya sastra, meneliti kesalahpahaman tentang wanita dan sebab-sebab mengapa wanita swing tidak diperhitungkan dalam kritik sastra • kritik sastra feminis genokritik --- meneliti sejarah karya sastra wanita, gaya penulisan, tema, genre, struktur tulisan wanita, kreativitas penulis wanita, profesi penulis wanita sebagai sebuah perkumpulan, serta perkembangan dan peraturan tradisi penulis wanita • kritik sastra feminis sosialis-Marxis --- meneliti tokoh- tokoh wanita dari sudut pandang sosialis, yaitu kelas-kelas masyarakat
  • 32. Ragam kritik sastra feminis (lanjutan) 32 • kritik sastra feminis psikoanalitik --- memfokuskan kajian pada tulisan-tulisan wanita karena para feminis percaya bahwa pembaca wanita biasanya mengidentifikasikan dirinya pada si tokoh wanita, sedangkan tokoh wanita tersebut pada umumnya merupakan cermin penciptanya • kritik sastra feminis lesbian --- meneliti penulis dan tokoh wanita saja, diawali dengan mengembangkan suatu definisi yang cermat tentang makna lesbian, kemudian mengidentifikasi penulis dan karya-karya lesbian • kritik sastra feminis ras/etnik --- kritik yang membatasi kajiannya pada penulis wanita etnik dan karyanya (dilatarbelakangi oleh kaum feminisme etnik Amerika yang mengalami deskriminasi seksual dan rasial)
  • 33. Hakikat kritik sastra adalah penilaian. Di dalamnya melekat apresiasi. Jadi, bukan perkara pujian dan hujatan, melainkan elusidasi dan eksplanasi yang meliputi deskripsi, interpretasi, analisis, dan evaluasi.