KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Etika bisnis tugas soft skill 190114
1. ETIKA BISNIS
Nama
: JANU EKA W
NPM
: 13210717
Kelas
: 4EA21
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
I.
IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA
1.Fungsi Iklan Sebagai Pemberi Informasi
Iklan merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya
kepada masyarakat tentang produk lain yang akan atau sedang ditawarkan
dalam pasar.
Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkanseluruh kenyataan
yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran iklan adalah agar
konsumen dapat mengetahui dengan baik produk itu sehingga akhirnya untuk
membeli produk itu.
Ada tiga pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas informasi
yang disampaikan sebuah iklan.
1. Produsen yang memiiki produk tersebut .
2.Biroiklanyangmengemasiklandalamsegaladimensinya:etis,estetik,informatif,d
an sebagainya.
3. Bintang iklan. Dalam hal ini,tanggung jawab moral atas informasi yang benar
tentang sebuah produk pertama-tama dipikul pihak oleh pihak produsen.
2. Iklan Sebagai Pembentuk Pendapat Umum
Dilihat sebagai satu cara untuk mempengaruhi pendapat umum masyarakat
tentang sebuah produk.
Dengan Arti lain ,fungsi iklan adalah untuk menarik massa konsumen untuk
membeli produk tersebut.
Secara etis,iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam itu benarbenar memanipulasi manusia,dan segala aspek kehidupan,sebagai alat demi
tujuan tertentu di luar diri manusia
Suatu persuasi dianggap rasional sejauh daya persuasisnya terletak pada isi
argumennya dan bukan pada cara penyajian atau penyampaian argumen
itu.dengan kata lain,persuasinya didasarkan pada fakta yang bisa
dipertanggung jawabkan.Berbeda dengan persuaisi Rasional,persuasi nonRasional umumnya hanya memanfaatkan aspek(kelemahan)
2. psikologis manusia untuk membuat konsumen bisa terpukau,tertarik,dan
terdorong untuk membeli produk yang diingikan itu.
3. Beberapa Persoalan Etis
Ada beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan,khususnya iklan yang
manipulatif
dan persuasif non-Rasional.
1. Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.Iklan membuat manusia
tidak lagi
dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihannya untuk memberi produk
tertentu.
2. Dalam kaitan dengan itu iklan manipulatif dan persuasive non –rasional
menciptakan
kebutuhan manusia dengan dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif.
3. Yang juga menjadi persoalan etis yang serius adalah adalah bahwa iklan
memanipulatif
dan persuasive non-rasional malah membentuk dan menentukan identitas atau
citra diri
manusia modern.
4. Bagi masyarakat dengan tingkat perbedaan ekonomi dan sosial yang sangat
tinggi,iklan
merongrong rasa keadilan sosial masyaraakat iklan yang menampilkan yang
serba mewah
sangat ironis dengan kenyataan sosial dimana banyak anggota masyarakat
masih berjuang
untuk sekedar hidup.
Iklan yang mewah tampil seakan tanpa punya rasa solidaritas dengan
sesamanya yang
tinggi. Ada baiknya kami paparkan beberapa prinsip yang kiranya perlu
diperhatikan dalam
iklan :
a. Iklan tidak boleh menympaikan informasi yang palsu dengan maksud
memperdaya
konsumen.
b. Iklan wajib menyampaikan tentang produk tertentu,khususnya menyagkut
keamanan dan
keselamatan manusia.
c. Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan,khusunya secara kasar dan
terang-terangan
d. Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan
moralitas.
3.Makna Etis Menipu Dalam Iklan
Prinsip etika bisnis yang paling relevan disini adalah prinsip
kejujuran,mengatakan hal yang
benar dan tidak menipu. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,kata tipu
mengandung pengertian perbuatan ataau perkataan yang tidak jujur
3. (Bohong,palsu,dan sebagainya) dengan meksud untuk menyesatkan,mengakali
atau mencari untung.dengan kata lain menipu daalah menggunakan tipu
muslihat,mengakali,memperdaya,atau juga perbuatan curang yang dijalnkan
dengan niat yang telah direncanakan.
Jadi,karena konsumen adalah pihak yang berhak mengetahui kebenaran sebuah
produk,iklan yang membuat pernyataaan yang menyebaabkan mereka salah
menarik .
kesimpulan tentang produk itu tetapi dianggap menipu dan dikutuk secara
moral kendati tidak pada maksud apapun untuk memperdaya dengan kata
lain,berdasarkan prinsip kejujuran ,iklan yang baik diterima secara moral
adalah iklan yang memberi pernyataan atau informasi yang benar sebagaimana
adanya.
4.Kebebasan Konsumen
Secara lebih konkrit iklan menentukan pula hubungan penawaran dan
permintan antara produsen dan pembeli,yang pada gilirannya ikut pula
menentukan harga barang yang dijual dalam pasar.keinginan atau kebutuhan
tidak lagi merupakan sesuatu yang mandiri,melainkaan tergantung sepenuhnya
pada produksi dan iklan dengan demikian,dalam mekanisme semacam itu
mustahil konsumen bisa memutuskan atau memilih secara bebas apa yang
menjadi kebutuhannya.merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh produsen
dan iklan.karena itu,walaupun dalam situasi tertentu bahwa‖Produksi
menciptakan kebutuhan‖,tidak dengan sendirinya produksi menentukan
kebutuhan kita sebagai konsumen. Dalam kaitan dengan itu.
Menurut Von Haik mengatakan bahwa walaupun ada benarnya produsen
bekerja kearah‖menciptakan kebutuhan‖.
II. ETIKA PASAR BEBAS
Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair
bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen &
objektif, memberi peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam
pemerataan ekonomi.
Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Salah satu
ukuran kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu pemerintahan di era
pasar bebas adalah tingkat kemampuannya untuk menguasai teknologi
ekonomi(J.Gremillion). Negara-negara yang terlibat dalam gelombang pasar
bebas, menurut Gremillion, mesti memahami bahwa pada era sekarang ini
sedang didominasi oleh sebuah rancangan pembangunan dunia yang dikenal
sebagai Marshall Plan yang menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus
memintai dunia. Biar bagaimanapun rancangan pembangunan dunia yang
mengglobal itu selalu memiliki sasaran ekonomi dengan penguasaan pada
kemajuan teknologi ekonomi yang akan terus menjadi penyanggah bagi
kekuatan negara atau pemerintahan. Artinya, dari penguasaan teknologi
4. ekonomi itulah, segala kekuatan arus modal investasi dan barang-barang hasil
produksi tidak menjadi kekuatan negatif yang terus menggerogoti dan
melumpuhkan kekuatan negara.Karena, senang atau tidak, kita sekarang
sedang digiring masuk dalam suatu era baru pada percaturan ekonomi dan
politik global yang diikuti dengan era pasar bebas yang dibaluti semangat
kapitalisme yang membuntuti filosofi modal tak lagi berbendera dan peredaran
barang tak lagi bertuan. Ini jelas menimbulkan paradigma-paradigma baru
yang di dalamnya semua bergerak berlandaskan pada pergerakan modal
investasi dan barang produksi yang tidak berbendera dan tidak bertuan, yang
akan terus menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus memintai dunia.
Yang terpenting adalah diperlukan bangunan etika global yang berperan memback up setiap penyelewengan yang terjadi di belantara pasar bebas.
Tentunya ini menjadi perhatian serius dari pemerintah, karena selama ini tidak
pernah maksimal dalam memperkuat dan memajukan industri nasional dalam
menghadapi tuntutan pasar bebas tersebut. Yang namanya pasar bebas tentu
asas utamanya adalah persaingan, yang bebas dari intervensi pemerintah untuk
mengontrol harga dari produk-produk yang diperdagangkan. Penilaiannya
diserahkan kepada konsumen untuk membeli produk yang diinginkannya.
Tentunya, setiap konsumen kecenderungannya memilih suatu produk/barang
dengan kualitas yang baik dan harga yang murah. Bisa dipastikan sebagian dari
produkproduk nasional ini akan kalah bersaing dengan alasan kualitas dan nilai
jual tersebut.
1. Keuntungan Moral Pasar Bebas:
* System ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan
yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
* Ada aturan yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini diberlakukan
juga secara fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara
objektif tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka.
* Pasar member peluanyang optimal, kendati belum sempurna, bagi persingan
bebas yang sehat dan fair.
* Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh
lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
* Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan
manusia.
2. Peran Pemerintah Dalam Pasar Bebas
Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan
pihak tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk
membela pihak yg dilanggar & menegakkan keadilan.
Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka
pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur. Maka siapa saja yang
melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa
saja yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh
pemerintah terlepas dari status social dan ekonominya.
5. II.
MONOPOLI
I. MONOPOLI
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga
pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau
mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga
barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga.
Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian
atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk
tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah
adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang
sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang
memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang
besar untuk dapat masuk ke dalam pasar. Hambatan itu sendiri, secara
langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai
kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha
menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan
beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga
serendah mungkin. Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah,
perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki
modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan
perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga
murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan
sendirinya.Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta
dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui
peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak
berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis
sebagai satu-satunya produsen di pasar.
II. OLIGOPOLI
Pasar oligopoli dari segi bahasa berasal dari kata olio yang berarti beberapa dan
poli yang artinya penjual adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Pada Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian
yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka
dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
6. usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha
yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli
umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang
tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
III. SUAP
Definisi suap (Undang-undang No. 11 tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap )
Pasal 2
** memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk
membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam
tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang
menyangkut kepentingan umum,
Pasal 3
** menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut dapat
menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan
dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum,
...
IV. UNDANG UNDANG ANTI MONOPOLI
Undang-Undang Anti Monopoli No 5 Tahun 1999 memberi arti kepada
monopolis sebagai suatu penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang
dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok
pelaku usaha (pasal 1 ayat (1) Undang undang Anti Monopoli .
Sementara yang dimaksud dengan ―praktek monopoli‖ adalah suatu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh salah satu atau lebih pelaku yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu
sehingga menimbulkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat dan dapat
merugikan kepentingan umum Sesuai dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang
Anti Monopoli.
Sekian
Terimakasih.