Dokumen tersebut membahas jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia. Terdapat 10 jenis tanah yaitu tanah vulkanis, tanah aluvial, tanah laterit, tanah litosol, tanah gambut, tanah mergel, tanah regosol, tanah kapur, tanah grumosol dan tanah margalit. Setiap jenis tanah memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda-beda.
1. Persebaran Jenis Tanah
Oleh :
Arzaliya El Haq
Diajeng Elsa Pameilia
Nadiah Mumtaz Darmawan
Qotrunnada Alwi Zubaidah
Widya Wahyuning Permata
SMP NEGERI 1 SIDOARJO
2. Pengertian
Merupakan batuan yang sudah lapuk tercampur
dengan sisa makhluk hidup, air dan udara.
Merupakan lapisa bagian atas bumi tempat
tumbuhnya tanaman.
3. Penyebab
1. Batuan induk yang berbeda
2. Curah hujan yang berbeda
3. Penyinaran matahari yang berbeda
4. Perbedaan relief
5. Keberadaan penutupan tanah
5. Tanah Vulkanis / Andosol
Terdapat di sekitar gunung berapi (pulau Jawa bagian
utara, Bali, Lombok, Kalimantan bagian selatan, pulau
Sumatra) yang terbentuk dari abu vulkanis yang telah
mengalami proses pelapukan.
Ciri :
1. Berbutir halus
2. Sifatnya tidak mudah tertiup angin
3. Jika terkena hujan, lapisan tanah bagian atas menutup.
Sehingga tanah ini tidak mudah tererosi.
4. Sangat subur
Fungsi :
Dapat digunakan untuk lahan pertanian dan
perkebunan.
6. Tanah Aluvial / Tanah Endapan
Berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air
sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan
cekungan sepanjang daerah aliran sungai.
Banyak dijumpai di pulau Jawa bagian utara, Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan, Sumatra bagian Timur.
Ciri :
Tidak semuanya memiliki kandungan unsur hara yang
sama (tinggi rendahnya, kandungan unsur haranya,
tergantung pada bahan induk penyusunnya)
Fungsi :
Dimanfaatkan untuk lahan pertanian karena kondisi
keasamannya yang sesuai dan letaknya yang berada di
daerah rendah.
7. Tanah Laterit
Berasal dari tanah endapan vulkanik dan terbentuk
dalam kondisi curah hujan tinggi dan amplitudo
tinggi menjadi tanah gembur karena proses
pencucian tanah.
Ciri :
1. Bewarna merah atau kekuning-kuningan
2. Miskin akan unsur hara (tak subur)
Fungsi :
Dapat digunakan untuk bahan baku industri
8. Tanah Litosol / Tanah Berbatu
Terbentuk karena proses pelapukan batuan yang
belum sempurna.
Ciri :
1. Mempunyai kandungan unsur hara yang rendah
2. Sebagian besar tanah ini tidak bisa
dimanfaatkan
Fungsi :
Untuk penanaman palawija dan padang rumput
untuk makanan ternak.
9. Tanah Gambut / Tanah
Organosol
Berasal dari bahan organik dan terbentuk karena
genangan air, oleh karena itu peredaran udara di
dalamnya sangat kurang dan proses
penghancurannya menjadi tak sempurna.
Ciri :
1. Miskin unsur hara
2. Cukup subur (karena teknologi tertentu)
Fungsi :
Persawahan pasang surut
10. Tanah Mergel
Mengandung macam-macam batuan karena proses
penghancuran oleh air hujan yang tidak merata.
Terdiri atas batu kapur, pasir dan tanah liat.
Ciri :
Subur (terdapat di lereng-lereng pegunungan yang
ketinggiannya 200-500 meter diatas permukaan air
laut)
Fungsi :
Ditanami pohon jati
11. Tanah Regosol
Berasal dari endapan abu vulkanis baru yang
memiliki butiran-butiran kasar.
Fungsi :
Untuk ditanami padi, palawija, tebu, kelapa.
12. Tanah Kapur / Mediteran
Batu induknya berasal dari gamping, abu gunung
berapi dan batuan endapan yang mengalami
pelapukan.
Ciri :
1. Kandungan unsur haranya tergantung bahan
induknya
2. Kurang subur
Fungsi :
Sangat baik untuk penanaman pohon jati,
palawija, dll.
13. Tanah Grumosol / Tanah Margalit
Terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api
yang terdapat di daerah yang memiliki curah hujan
rata-rata tahunan antara 1000 mm sampai 2000 mm.
Ciri :
1. Bertekstur halus dan bewarna kelabu kehitam-
hitaman
2. Terdiri dari bahan yang melapuk (seperti endapan
aluvial, abu vulkanis dan batu kapur)
3. Sangat berat (mudah tererosi dan longsor)
Fungsi :
untuk penanaman kapas, jagung, kedelai, tebu dan
padi