Dokumen tersebut berisi daftar nama siswa kelompok II beserta penjelasan singkat tentang karangan dan jenis-jenis karangan seperti deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Diberikan pula contoh-contoh untuk masing-masing jenis karangan.
3. Karangan adalah karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami.
5. Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai
suatu hal/keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau
merasakan hal tersebut.
6. Contoh deskripsi berisi Contoh deskripsi berupa
fakta fiksi
Hampir semua pelosok Salju tipis melapis rumput,
Mentawai indah. Di empat putih berkilau diseling
kecamatan masih terdapat warna jingga; bayang
hutan yang masih matahari senja yang
perawan. Hutan ini memantul. Angin awal
menyimpan ratusan jenis musim dingin bertiup
flora dan fauna. Hutan menggigilkan,
Mentawai juga menyimpan mempermainkan daun-
anggrek aneka jenis dan daun sisa musim gugur
fauna yang hanya terdapat dan menderaikan bulu-bulu
di Mentawai. Siamang burung berwarna kuning
kerdil, lutung Mentawai dan kecoklatan yang sedang
beruk Simakobu adalah meloncat-loncat dari satu
contoh primata yang ranting ke ranting yang
menarik untuk bahan lain.
penelitian dan objek wisata.
7. Narasi
Narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi
terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan
waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang
menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa
kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur
pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan
berdasarkan plot atau alur.
8. Contoh narasi berisi fakta Contoh narasi berupa fiksi
Biografi, autobiografi, Novel, cerpen, cerbung,
atau kisah pengalaman. ataupun cergam.
9. Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang
suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk
memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik.
10. Contoh eksposisi
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok,
yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan
akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi
keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang
digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran
informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
11. Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi
pengarang mengharapkan pembenaran
pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini
dan data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut.
12. Contoh argumentasi
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan
dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.
Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan
sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi
nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa
besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh,
dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di
berbagai bidang.
13. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa
motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh
pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya.
14. Contoh persuasi
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di
musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu
mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin
dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang
cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
16. 1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok
pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan judul
adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan
menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih
pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan
ditulis.
Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting
agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan
mudah kita peroleh.
17. 2. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi
bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Buat apa ide
muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal
dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah
tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai
bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar
ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka
kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara
mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara
sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
18. 3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan
yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui
klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
a. Catat hal penting semampunya.
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
19. 4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana
dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah
agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau
melebar ditengah jalan. Kerangka karangan
menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar
isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan
catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah
dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
20. Berikut fungsi kerangka karangan :
a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan
sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak
penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon
pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis.
Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses
pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)
21. 5. Mengembangkan kerangka
karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya
pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita
tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik,
permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir
dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita
kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk
mengembangkan karangan.
Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk
dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu
pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur
pengembangan juga harus disusun secara teliti dan
cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema
yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang
dihasilkan.
23. Karangan sangat bermanfaat bagi kita.
Dan manfaatnya pun bermacam-macam
tergantung isi dari karangan tersebut.
Contoh :
Isi : tentang Pencemaran Lingkungan
Kita dapat menambah pengetahuan kita
dengan membaca karangan
25. Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau
pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan.
Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh
penulis dalam karangannya disebut tema karangan
Contoh :
1. Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara
2. Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui
Pengurangan emisi kendaraan bermotor
27. Tema dapat didapatkan dari mana saja.
Bisa dari buku atau karangan yang
pernah dibaca, lingkungan sekitar, atau
berdasarkan tema yang ditentukan (jika
kita mengikuti lomba mengarang)