SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
Tes Kepribadian
  www.humanikaconsulting.com
Mari Mengingat Sejenak…
• Apa itu kepribadian?
• Apa saja teori kepribadian
  yang anda tahu?
  – Psikodinamika?
  – Behavioris?
  – Humanis?
• Tes Kepribadian apa saja
  yang anda tahu?
• Emil Kraepelin
Profil Tes
• Speed test
• Individual dan Group
  test
• Paper-and-pencil test
• Personality test
Latar Belakang
• Disusun oleh Emil Kraeplin pada tahun 1930-
  an.
• Awalnya digunakan untuk mendiagnosis
  gelombang otak (epilepsi).
• Banyak digunakan untuk mendiagnosis sikap
  kerja, seperti kecepatan, ketelitian, stabilitas
  emosi, motivasi, dan daya tahan terhadap
  stres.
Peralatan
•   Lembar Kraeplin
•   Pensil (HB / 2B tidak masalah)
•   Penggarisan
•   Stopwatch
Instruksi
• Anda akan menemukan deretan bilangan dalam
  terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah
  menjumlahkan antara SATU bilangan dengan
  SATU bilangan lain yang tepat berada di atasnya.
• Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari
  lajur paling sebelah kiri.
• Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus
  menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera
  pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
• Dan begitu seterusnya sampai saya katakan
  selesai.
Instruksi
• Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban
  bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus
  jawaban karena memakan waktu.
• Jangan lupa: BERI CONTOH DI PAPAN TULIS.
• Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta tidak
  diberi tahu). Setelah 30 detik, katakan PINDAH
  (atau beri ketukan keras).
• Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir
  adalah cadangan seandainya terdapat parit.
Perhatian !!!
• Pada menit-menit awal, observasi seluruh
  peserta karena mereka sering salah dalam
  memahami instruksi Kraeplin.
• Bila peserta salah mengerjakan, segera ambil
  lembar Kraeplin miliknya. Berikan ia
  kesempatan untuk Kraeplin lagi setelah
  semuanya selesai.
Skoring – 1 (Kualitatif)
• Buka lembar Kraeplin dan perhatikan dengan
  seksama, apakah semua dikerjakan dengan
  sempurna.
• Periksa juga seberapa banyak terdapat koreksi,
  lubang (tidak dijumlahkan), atau adanya
  “kudeta” (tidak ada puncak, dll.)
• Bila ada parit, berikan tanda. Lalu, anggap
  parit tersebut tidak ada dan kerjakan skoring
  dengan memanfaatkan sisa lajur yang ada.
Skoring – 2 (Kecepatan)
• Carilah puncak tertinggi dan puncak terendah.
  Lalu, cari titik setimbang dari dua puncak
  tersebut.
• Hitung ada berapa hitungan yang berhasil
  dikerjakan melampaui garis timbang.
• Lalu, hitung ada berapa hitungan yang berada
  di bawah garis timbang.
Skoring – 2 (Kecepatan)
• Lalu, hitung kecepatan dengan rumus:

           V = 2 X {Garis Timbang + (Atas – Bawah)/40}




• Dengan demikian, dapat diketahui berapa
  banyak hitungan yang bisa dikerjakan dalam
  waktu 1 menit.
Skoring 3 – Ketelitian
• Ada 15 lajur yang harus diperiksa untuk
  memastikan ketelitian.
• 15 lajur tersebut terbagi atas 5 lajur di kiri, 5
  lajur di tengah, dan 5 lajur di kanan (lihat
  tanda garis di bagian atas lembaran).
• Periksa setiap penjumlahan yang mereka
  lakukan. Semakin banyak kesalahan / lubang,
  berarti semakin tidak teliti dan kurang toleran
  terhadap stres.
Edward’s Personal Preference
          Schedule
     Allen R. Edwards (1959)
Profil Tes
•   Individual dan group test
•   Paper-and-pencil test
•   Power test
•   Personality test
Latar Belakang
• Dibuat berdasarkan teori needs yang
  dikemukakan Henry Murray.
• Tinggi/rendahnya suatu need menyebabkan
  seseorang memiliki kepribadian tertentu.
• Terdapat 15 needs yang diukur dalam EPPS.
• Terdiri atas 210 soal yang berbentuk forced-
  choice items.
• Terdapat 15 pertanyaan konsistensi yang
  berfungsi sebagai skala validitas.
Daftar Needs
• Need for Achievement
   – Kebutuhan untuk mencapai prestasi.
• Need for Deference
   – Mendengarkan masukan dari orang lain. Untuk mengikuti
     orang lain.
• Need for Order
   – Berada dalam kondisi teratur.
• Need for Exhibition
   – Menjadi pusat perhatian orang lain.
• Need for Autonomy
   – Memegang kendali. Mengerjakan sesuatu secara mandiri.
Daftar Needs
• Need for Affiliation
   – Menjalin relasi sosial dengan orang lain.
• Need for Intraception
   – Berintrospeksi.
• Need for Succorance
   – Mendapat dukungan emosional dari orang lain.
• Need for Dominance
   – Mempengaruhi orang lain.
• Need for Abasement
   – Terlibat dalam perasaan orang lain.
Daftar Needs
• Need for Nurturance
  – Memberi simpati / perhatian kepada orang lain.
• Need for Change
  – Berada dalam situasi yang berubah-ubah/dinamis
• Need for Endurance
  – Mengerjakan hal-hal rutin / bekerja keras
• Need for Heterosexuality
  – Terlibat secara aktif dengan lawan jenis
• Need for Aggression
  – Melakukan tindakan.
Instruksi
• Di dalam buku ini, terdapat 225 soal. Pada
  setiap soal, anda akan menemukan sepasang
  pernyataan, yaitu A dan B. Pilihlah salah satu
  dari dua pilihan tersebut, YANG bunyinya
  PALING SESUAI dengan kondisi diri anda,
  dengan memberikan tanda silang pada lembar
  jawaban.
• Anda HARUS memilih salah satu. Tidak boleh
  ada yang dikosongkan atau dipilih keduanya.
Perhatian !!!
• Biasanya bisa diselesaikan dalam waktu 30 –
  45 menit.
• Kadang, ada peserta yang sangat lambat
  dalam mengerjakannya. Antisipasi hal
  tersebut dengan mengatakan DI AWAL TES
  bahwa jawaban tidak perlu dipikirkan terlalu
  dalam. Berikan jawaban pada pikiran pertama
  yang muncul.
Skoring 1 – Skala Validitas
• Skala validitas adalah 15 pasang pertanyaan
  yang memiliki bunyi yang sama.
• Periksa apakah peserta memberikan jawaban
  yang sama pada setiap pasangnya.
• Bila pernyataan yang dijawab konsisten
  berjumlah KURANG DARI 10, maka lembar
  sebaiknya tidak diinterpretasi karena ada
  kemungkinan peserta asal mengerjakan.
Skoring 2
• PERTAMA, hitung jawaban secara horisontal.
  Untuk langkah pertama, hitung berapa banyak
  jawaban A yang disilang. Tuliskan jumlahnya di
  bawah kolom “r” (row).
• KEDUA, hitung jawaban secara vertikal. Hitung
  berapa banyak jawaban B yang disilang. Tulis
  jumlahnya di bawah kolom “c” (column).
• Kolom tersusun secara urut. Kolom paling kiri
  adalah untuk ACH, sebelah kanannya adalah DEF,
  hingga yang paling kanan adalah AGG.
Skoring 2
• Lalu, jumlahkan total antara kolom “r” dan kolom
  “c”. Tulis di bawah kolom “r+c”. Jumlah total dari
  r+c harus 210. Jika tidak sesuai, maka ada
  kemungkinan salah hitung atau peserta tidak
  menjawab dengan lengkap.
• Lalu, gunakan norma untuk mendapat standard
  score “r+c”. Dengan demikian, tes bisa
  diinterpretasi.
• Ada pula yang menginterpretasi langsung dari
  raw score “r+c” (EPPS bersifat ipsative).
Interpretasi
• Walau sudah ada dimensi yang jelas, jangan
  menginterpretasi EPPS hanya dari dimensi
  yang tertera saja.
• Hal ini disebabkan ke-15 needs tersebut saling
  berkaitan. Tiap dimensi tidak bisa
  diinterpretasi secara mandiri.
Draw A Person

Karen Machover (1949)
Latar Belakang
• Awalnya, dipakai Goodenough untuk melihat
  potensi kecerdasan anak.
• Machover mengembangkannya menjadi tes
  kepribadian dengan mengamati 1000 gambar
  orang dewasa.
• Tes ini sangat praktis. Di USA, tes ini merupakan
  satu dari 10 tes yang paling banyak digunakan.
• Awalnya digunakan untuk setting klinis.
• Hasil temuan validitas dan reliabilitasnya tidak
  konsisten.
Landasan Teoretis
• Psikodinamika dari Sigmund Freud
• Setiap perilaku manusia adalah ekspresi dari
  kepribadiannya.
• Terdapat makna simbolik dari gambar yang
  bisa membawa pada interpretasi tentang
  kepribadian.
Peralatan
• Kertas HVS ukuran A4
• Pensil HB
• Penghapus
Instruksi
• Asli  Tolong gambarkan manusia
• Untuk industri  gambarkan manusia secara
  utuh. Setelah itu, buatlah sebuah cerita
  tentang figur yang anda gambar tersebut.
  Cantumkan pula 3 kelebihan dan 3 kekurangan
  dari figur yang anda gambar tersebut.
Interpretasi
• Sangat disarankan untuk berlatih sebanyak-banyaknya
  secara informal sebelum terjun secara profesional
  karena interpretasi tes ini seringkali sangat subyektif.
• Selalu lihat KESAN UMUM lebih dahulu.
• Baru masuk ke FORMAL-STRUKTURAL (cara
  menggambar)
• Lalu, masuk ke CONTENT (apa yang digambar)
• Perhatikan hal-hal menonjol dari gambar. Tidak perlu
  menginterpretasi seluruh content.
• Don’t go too far!!!
Daftar Pustaka
• Cohen, R. J. & Swerdlik, M. E. (1996)
  Psychological Testing and Assessment: An
  Introduction to Tests and Measurement. London:
  Mayfield Publ. Co.
• Gregory, R. J. (2007) Psychological Testing:
  History, Principles, and Applications 5th Ed.
  Boston: Pearson Education Inc.
• Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2005)
  Psychological Testing: Principles, Applications,
  and Issues. Australia: Thomson Wadsworth.
• Manual TKD. Depok: LPSP3-UI.
Harmony of 1ndONEsia
           -Karapan Sapi, Madura-

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

CFIT & PM
CFIT & PM CFIT & PM
CFIT & PM
 
Tes 16 pf
Tes 16 pfTes 16 pf
Tes 16 pf
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Intruksi psikotes
Intruksi psikotesIntruksi psikotes
Intruksi psikotes
 
RMIB.pptx
RMIB.pptxRMIB.pptx
RMIB.pptx
 
Tes bakat
Tes bakatTes bakat
Tes bakat
 
Tat & rorschach full
Tat & rorschach fullTat & rorschach full
Tat & rorschach full
 
DISC.pptx
DISC.pptxDISC.pptx
DISC.pptx
 
Tes ist
Tes istTes ist
Tes ist
 
Kreatifitas verbal merupakan suatu tes kreatifitas
Kreatifitas verbal merupakan suatu tes kreatifitasKreatifitas verbal merupakan suatu tes kreatifitas
Kreatifitas verbal merupakan suatu tes kreatifitas
 
TKV dan TKF.pptx
TKV dan TKF.pptxTKV dan TKF.pptx
TKV dan TKF.pptx
 
Inventori tes pauli
Inventori tes pauliInventori tes pauli
Inventori tes pauli
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
TES INTELEGENSI
TES INTELEGENSITES INTELEGENSI
TES INTELEGENSI
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Alat tes rmib lengkap dengan skoring rmib
Alat tes rmib lengkap dengan skoring rmibAlat tes rmib lengkap dengan skoring rmib
Alat tes rmib lengkap dengan skoring rmib
 
Ppt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stresPpt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stres
 
Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Pengukuran Psikologi
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 

Destaque

Destaque (6)

KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAKLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
 
Sv ugm cv interview 270216
Sv ugm cv interview 270216Sv ugm cv interview 270216
Sv ugm cv interview 270216
 
Administrasi psikotes 1
Administrasi psikotes 1Administrasi psikotes 1
Administrasi psikotes 1
 
Download soal psikotes dan jawabannya
Download soal psikotes dan jawabannyaDownload soal psikotes dan jawabannya
Download soal psikotes dan jawabannya
 
Supervisory Skills
Supervisory SkillsSupervisory Skills
Supervisory Skills
 

Semelhante a Administrasi psikotes 3

Tips lolos psikotes
Tips lolos psikotesTips lolos psikotes
Tips lolos psikoteshadiihdhiny
 
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotestContoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotestShavira Isnaini
 
dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...
dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...
dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...mbuyun4
 
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotesCara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotesRita Silaban
 
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)sadirun
 
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptPsikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptmaria896190
 
desain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptx
desain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptxdesain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptx
desain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptxashaby
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Endi Nugroho
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Endi Nugroho
 
Langkah menyusun instrumen pengump data
Langkah menyusun instrumen pengump dataLangkah menyusun instrumen pengump data
Langkah menyusun instrumen pengump datasadirun
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfSalmonRen1
 
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseirfanmaulana77
 
Creative Problem Solving.ppt
Creative Problem Solving.pptCreative Problem Solving.ppt
Creative Problem Solving.pptVlbtUlen
 
EBOOK PSIKOTES.pdf
EBOOK PSIKOTES.pdfEBOOK PSIKOTES.pdf
EBOOK PSIKOTES.pdfRasya Rianto
 

Semelhante a Administrasi psikotes 3 (20)

Tips lolos psikotes
Tips lolos psikotesTips lolos psikotes
Tips lolos psikotes
 
Tips lulus psikotes
Tips lulus psikotesTips lulus psikotes
Tips lulus psikotes
 
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotestContoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
 
dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...
dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...
dokumen.tips_pdfsukses-menghadapi-tes-psikologi-dan-unwacidsitedownloadinfoka...
 
Tips2
Tips2Tips2
Tips2
 
272438749 soal-tes-bank
272438749 soal-tes-bank272438749 soal-tes-bank
272438749 soal-tes-bank
 
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotesCara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
Cara sangat-mudah-mengerjakan-soal-tes-psikotes
 
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
 
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptPsikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
 
Teknik penilaian sikap (afektif) 2016
Teknik penilaian sikap (afektif) 2016Teknik penilaian sikap (afektif) 2016
Teknik penilaian sikap (afektif) 2016
 
Desain penelitian-eksperimen
Desain penelitian-eksperimenDesain penelitian-eksperimen
Desain penelitian-eksperimen
 
desain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptx
desain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptxdesain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptx
desain_penelitian_eksperimen_7_pptx.pptx
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Langkah menyusun instrumen pengump data
Langkah menyusun instrumen pengump dataLangkah menyusun instrumen pengump data
Langkah menyusun instrumen pengump data
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
 
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
 
Creative Problem Solving.ppt
Creative Problem Solving.pptCreative Problem Solving.ppt
Creative Problem Solving.ppt
 
EBOOK PSIKOTES.pdf
EBOOK PSIKOTES.pdfEBOOK PSIKOTES.pdf
EBOOK PSIKOTES.pdf
 
P2.pptx
P2.pptxP2.pptx
P2.pptx
 

Mais de Seta Wicaksana

Organizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureOrganizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureSeta Wicaksana
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Organizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessOrganizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessSeta Wicaksana
 
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Seta Wicaksana
 
Understanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessUnderstanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessSeta Wicaksana
 
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneyHC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneySeta Wicaksana
 
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesBusiness Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesSeta Wicaksana
 
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquiryStrategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquirySeta Wicaksana
 
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesDeveloping Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesSeta Wicaksana
 
The Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMThe Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMSeta Wicaksana
 
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCATransformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCASeta Wicaksana
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
 
The Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementThe Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementSeta Wicaksana
 
Integrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesIntegrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingSeta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)Seta Wicaksana
 
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)Seta Wicaksana
 
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY Seta Wicaksana
 

Mais de Seta Wicaksana (20)

Organizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureOrganizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with Culture
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Organizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessOrganizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful Business
 
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
 
Understanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessUnderstanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business Process
 
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneyHC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
 
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesBusiness Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
 
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquiryStrategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
 
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesDeveloping Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and Values
 
The Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMThe Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRM
 
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCATransformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower Planning
 
The Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementThe Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance Management
 
Integrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesIntegrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management Practices
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY (Intro)
 
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)
 
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
Sehat Mental dalam Perubahan dengan SOBATWAY
 

Administrasi psikotes 3

  • 1. Tes Kepribadian www.humanikaconsulting.com
  • 2. Mari Mengingat Sejenak… • Apa itu kepribadian? • Apa saja teori kepribadian yang anda tahu? – Psikodinamika? – Behavioris? – Humanis? • Tes Kepribadian apa saja yang anda tahu?
  • 4. Profil Tes • Speed test • Individual dan Group test • Paper-and-pencil test • Personality test
  • 5. Latar Belakang • Disusun oleh Emil Kraeplin pada tahun 1930- an. • Awalnya digunakan untuk mendiagnosis gelombang otak (epilepsi). • Banyak digunakan untuk mendiagnosis sikap kerja, seperti kecepatan, ketelitian, stabilitas emosi, motivasi, dan daya tahan terhadap stres.
  • 6. Peralatan • Lembar Kraeplin • Pensil (HB / 2B tidak masalah) • Penggarisan • Stopwatch
  • 7. Instruksi • Anda akan menemukan deretan bilangan dalam terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan dengan SATU bilangan lain yang tepat berada di atasnya. • Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari lajur paling sebelah kiri. • Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di sebelah kanannya. • Dan begitu seterusnya sampai saya katakan selesai.
  • 8. Instruksi • Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus jawaban karena memakan waktu. • Jangan lupa: BERI CONTOH DI PAPAN TULIS. • Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta tidak diberi tahu). Setelah 30 detik, katakan PINDAH (atau beri ketukan keras). • Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir adalah cadangan seandainya terdapat parit.
  • 9. Perhatian !!! • Pada menit-menit awal, observasi seluruh peserta karena mereka sering salah dalam memahami instruksi Kraeplin. • Bila peserta salah mengerjakan, segera ambil lembar Kraeplin miliknya. Berikan ia kesempatan untuk Kraeplin lagi setelah semuanya selesai.
  • 10. Skoring – 1 (Kualitatif) • Buka lembar Kraeplin dan perhatikan dengan seksama, apakah semua dikerjakan dengan sempurna. • Periksa juga seberapa banyak terdapat koreksi, lubang (tidak dijumlahkan), atau adanya “kudeta” (tidak ada puncak, dll.) • Bila ada parit, berikan tanda. Lalu, anggap parit tersebut tidak ada dan kerjakan skoring dengan memanfaatkan sisa lajur yang ada.
  • 11. Skoring – 2 (Kecepatan) • Carilah puncak tertinggi dan puncak terendah. Lalu, cari titik setimbang dari dua puncak tersebut. • Hitung ada berapa hitungan yang berhasil dikerjakan melampaui garis timbang. • Lalu, hitung ada berapa hitungan yang berada di bawah garis timbang.
  • 12. Skoring – 2 (Kecepatan) • Lalu, hitung kecepatan dengan rumus: V = 2 X {Garis Timbang + (Atas – Bawah)/40} • Dengan demikian, dapat diketahui berapa banyak hitungan yang bisa dikerjakan dalam waktu 1 menit.
  • 13. Skoring 3 – Ketelitian • Ada 15 lajur yang harus diperiksa untuk memastikan ketelitian. • 15 lajur tersebut terbagi atas 5 lajur di kiri, 5 lajur di tengah, dan 5 lajur di kanan (lihat tanda garis di bagian atas lembaran). • Periksa setiap penjumlahan yang mereka lakukan. Semakin banyak kesalahan / lubang, berarti semakin tidak teliti dan kurang toleran terhadap stres.
  • 14. Edward’s Personal Preference Schedule Allen R. Edwards (1959)
  • 15. Profil Tes • Individual dan group test • Paper-and-pencil test • Power test • Personality test
  • 16. Latar Belakang • Dibuat berdasarkan teori needs yang dikemukakan Henry Murray. • Tinggi/rendahnya suatu need menyebabkan seseorang memiliki kepribadian tertentu. • Terdapat 15 needs yang diukur dalam EPPS. • Terdiri atas 210 soal yang berbentuk forced- choice items. • Terdapat 15 pertanyaan konsistensi yang berfungsi sebagai skala validitas.
  • 17. Daftar Needs • Need for Achievement – Kebutuhan untuk mencapai prestasi. • Need for Deference – Mendengarkan masukan dari orang lain. Untuk mengikuti orang lain. • Need for Order – Berada dalam kondisi teratur. • Need for Exhibition – Menjadi pusat perhatian orang lain. • Need for Autonomy – Memegang kendali. Mengerjakan sesuatu secara mandiri.
  • 18. Daftar Needs • Need for Affiliation – Menjalin relasi sosial dengan orang lain. • Need for Intraception – Berintrospeksi. • Need for Succorance – Mendapat dukungan emosional dari orang lain. • Need for Dominance – Mempengaruhi orang lain. • Need for Abasement – Terlibat dalam perasaan orang lain.
  • 19. Daftar Needs • Need for Nurturance – Memberi simpati / perhatian kepada orang lain. • Need for Change – Berada dalam situasi yang berubah-ubah/dinamis • Need for Endurance – Mengerjakan hal-hal rutin / bekerja keras • Need for Heterosexuality – Terlibat secara aktif dengan lawan jenis • Need for Aggression – Melakukan tindakan.
  • 20. Instruksi • Di dalam buku ini, terdapat 225 soal. Pada setiap soal, anda akan menemukan sepasang pernyataan, yaitu A dan B. Pilihlah salah satu dari dua pilihan tersebut, YANG bunyinya PALING SESUAI dengan kondisi diri anda, dengan memberikan tanda silang pada lembar jawaban. • Anda HARUS memilih salah satu. Tidak boleh ada yang dikosongkan atau dipilih keduanya.
  • 21. Perhatian !!! • Biasanya bisa diselesaikan dalam waktu 30 – 45 menit. • Kadang, ada peserta yang sangat lambat dalam mengerjakannya. Antisipasi hal tersebut dengan mengatakan DI AWAL TES bahwa jawaban tidak perlu dipikirkan terlalu dalam. Berikan jawaban pada pikiran pertama yang muncul.
  • 22. Skoring 1 – Skala Validitas • Skala validitas adalah 15 pasang pertanyaan yang memiliki bunyi yang sama. • Periksa apakah peserta memberikan jawaban yang sama pada setiap pasangnya. • Bila pernyataan yang dijawab konsisten berjumlah KURANG DARI 10, maka lembar sebaiknya tidak diinterpretasi karena ada kemungkinan peserta asal mengerjakan.
  • 23. Skoring 2 • PERTAMA, hitung jawaban secara horisontal. Untuk langkah pertama, hitung berapa banyak jawaban A yang disilang. Tuliskan jumlahnya di bawah kolom “r” (row). • KEDUA, hitung jawaban secara vertikal. Hitung berapa banyak jawaban B yang disilang. Tulis jumlahnya di bawah kolom “c” (column). • Kolom tersusun secara urut. Kolom paling kiri adalah untuk ACH, sebelah kanannya adalah DEF, hingga yang paling kanan adalah AGG.
  • 24. Skoring 2 • Lalu, jumlahkan total antara kolom “r” dan kolom “c”. Tulis di bawah kolom “r+c”. Jumlah total dari r+c harus 210. Jika tidak sesuai, maka ada kemungkinan salah hitung atau peserta tidak menjawab dengan lengkap. • Lalu, gunakan norma untuk mendapat standard score “r+c”. Dengan demikian, tes bisa diinterpretasi. • Ada pula yang menginterpretasi langsung dari raw score “r+c” (EPPS bersifat ipsative).
  • 25. Interpretasi • Walau sudah ada dimensi yang jelas, jangan menginterpretasi EPPS hanya dari dimensi yang tertera saja. • Hal ini disebabkan ke-15 needs tersebut saling berkaitan. Tiap dimensi tidak bisa diinterpretasi secara mandiri.
  • 26. Draw A Person Karen Machover (1949)
  • 27. Latar Belakang • Awalnya, dipakai Goodenough untuk melihat potensi kecerdasan anak. • Machover mengembangkannya menjadi tes kepribadian dengan mengamati 1000 gambar orang dewasa. • Tes ini sangat praktis. Di USA, tes ini merupakan satu dari 10 tes yang paling banyak digunakan. • Awalnya digunakan untuk setting klinis. • Hasil temuan validitas dan reliabilitasnya tidak konsisten.
  • 28. Landasan Teoretis • Psikodinamika dari Sigmund Freud • Setiap perilaku manusia adalah ekspresi dari kepribadiannya. • Terdapat makna simbolik dari gambar yang bisa membawa pada interpretasi tentang kepribadian.
  • 29. Peralatan • Kertas HVS ukuran A4 • Pensil HB • Penghapus
  • 30. Instruksi • Asli  Tolong gambarkan manusia • Untuk industri  gambarkan manusia secara utuh. Setelah itu, buatlah sebuah cerita tentang figur yang anda gambar tersebut. Cantumkan pula 3 kelebihan dan 3 kekurangan dari figur yang anda gambar tersebut.
  • 31. Interpretasi • Sangat disarankan untuk berlatih sebanyak-banyaknya secara informal sebelum terjun secara profesional karena interpretasi tes ini seringkali sangat subyektif. • Selalu lihat KESAN UMUM lebih dahulu. • Baru masuk ke FORMAL-STRUKTURAL (cara menggambar) • Lalu, masuk ke CONTENT (apa yang digambar) • Perhatikan hal-hal menonjol dari gambar. Tidak perlu menginterpretasi seluruh content. • Don’t go too far!!!
  • 32. Daftar Pustaka • Cohen, R. J. & Swerdlik, M. E. (1996) Psychological Testing and Assessment: An Introduction to Tests and Measurement. London: Mayfield Publ. Co. • Gregory, R. J. (2007) Psychological Testing: History, Principles, and Applications 5th Ed. Boston: Pearson Education Inc. • Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2005) Psychological Testing: Principles, Applications, and Issues. Australia: Thomson Wadsworth. • Manual TKD. Depok: LPSP3-UI.
  • 33.
  • 34. Harmony of 1ndONEsia -Karapan Sapi, Madura-