07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
Perbedaan beberapa kurikulum
1. Dalam dunia pendidikan Kurikulum dapat diartikan segala aktivitas dan kegiatan
belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi peserta didik dibawah bimbingan sekolah,
baik di dalam maupun di luar sekolah. Atas dasar itu secara oprasional Kurikulum dapat
didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah
yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
2. Bahan tertulis yang digunakan guru dalam melaksanakan pengajaran.
3. Suatu Usaha untuk menyampaikan asas dan ciri penting dari rencana pendidikan
sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah.
4. Tujuan pengajaran, Pengalaman belajar, alat-atat belajar dan cara Penilaian yang
direncanakan dan digunakan guru di sekolah.
5. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
B. Macam-Macam Kurikulum
1. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada isi atau
materi yang berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi
yang diambil dari bidang-bidang ilmu pengetahuan. Dan standar yang digunakan dalam
kurikulum ini adalah standar akademis yang ditetapkan secara seragam bagi setiap peserta
didik.
Dalam kurikulum ini berbasis konten, sehingga peseta didik dipandang sebagai kertas
putih yang perlu ditulis dengan sejumlah ilmu pengetahuan (Transfer Of Know ledge).
Dengan demikian gurulah yang lebih aktif dibandingkan dengan muridnya sebab guru
merupakan kurikulum yang menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas.
Pengembangan Kurikulum dilaksanakan secara sentralisasi, sehingga Departemen
Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) memonopoli pengembangan ide dan konsep
kurikulum. Dengan demikian masyarakat tidak menentukan standar pendidikan yang
dituangkan dalam kurikulum 1994.
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK)
2. Kompetensi merupakan perpaduan dan pengetahuan, keterampilan, nilal dan sikap
yang direfteksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Gordon ( 1988 : 109 )
menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi
sebagai berikut:
a) Pengetahuan (Knowledge)
b) Pemahaman (Understanding)
c) Kemampuan (Skill)
d) Nilal (Value)
e) Sikap (attitude)
f) Minat ( Intersert)
Berdasarkan kompetensi-kompetensi di atas Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK )
dapat diartikan sebagai suatu konsep Kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (Kompetensi) tugas-tugas dengan standar performans tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.
Sedikitnya ada tujuh asumsi yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi (
KBK), ketujuh asumsi tersebut adalah :
Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru professional dan tidak mampu melakukon
proses pembelajaran secara optimal.
Banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata pelajaran dan pengalaman.
Peserta didik bukanlah kertas putih/kosong yang dapat diisi dengan sekehendak guru.
Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi.
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran yang diisi dengan kompetensi-kompetensi
potensial.
Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan sarana dan prasarana
untuk menggali potensi.
3. 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP)
KTSP merupakan singkatan dan Kunikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik
sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik.
Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Perididikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan dibawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab dibidang pendidikan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA seria SMK.
Dengan demikian Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum Oprasional
yang di susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada sebuah pendidikan sekolah
dan daerah masing-mosing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah dan dewan
pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian
karena mereka terlibat Iangsung dan guru yang akan melaksanakan proses belajar
mengajar di kelas sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam
pembelajaran baik kekuatan, kelemahan, tantangan dan juga peluang.
Dampak Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1. Dampak Positif
Dampak positif dari KTSP ini berdampak bagi guru dan siswa itu sendiri
Dampak positif bagi guru :
- Memudahkan guru dalam menyampaikan pelajaran atau proses belajar mengajar (PBM)
- Menghemat waktu atau waktu yang digunakan lebih efektif.
- Dengan media KTSP yang simple mudah digunakan dalam praktek demonstrasi.
Dampak Positif bagi siswa:
- Menerima pelajaran dari guru lebih cepat di tangkap oleh siswa.
4. - Siswa lebih aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).
2. Dampak Negatif.
Dampak negatif dari KTSP ini dapat berdampak terhadap Guru dan Siswa yaitu :
Dampak Negatif bagi guru :
Guru kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar atau guru akan merasa santai
dalam PBM.
Kurang fokusnya guru dalam mengajar.
Dampak Negatif Bagi Siswa
Siswa merasa kurang jelas dari materi yang disajikan oleh guru.
D. Perbedaan Kurikutum 1994, KBK, dan KTSP.
Dalam perubahan kurikulum pasti memiliki perbedaan-perbedaan. Namun perubahan
yang paling banyak terdapat perbedaan dari kurikulum ini adalah kurikulum 1994 dengan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau pun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Sebab dalam KBK dan KTSP hanya sedikit yang membedakan adalah dalam
Kunikulum KBK alokasi waktu untuk semua mata pelajaran lebih panjang sedangkan
untuk KTSP alokasi waktu yang digunakan terbagi-bagi, yakni untuk mata pelajaran di
Ujian Nasionat (UN) akan lebih panjang sedangkan untuk Ujian Akhir Skolah/Madrasah
(UAS/UAM) dipendekan.
Untuk perbandingan kurikulum antara kurikulum 1994 dengan kurikulum KBK
adalah sebagai berikut :
No Kurikulum 1994 KBK
Menggunakan pendekatan penguasaan Menggunakan pendekatan kompete-
ilmu pengetahuan, yang menekankan nsi yang menekankan pada pemaha-
pada sisi atau materi, berupa pengeta- man, kemampuan atau kompetensi
1.
huan pemahaman, aplikasi, analisis, tertentu disekolah, yang berkaitan
sintesis, dan evaluasi yang diambil dengan pekerjaan yang ada di
dari bidang-bidang ilmu pengetahuan. masyarakat.
Standar akademis yang diterapkan Standar kompetensi yang memperh-
2.
secara secara seragam bagi setiap atikan perbedaan individu, baik
5. peserta didik. kemampuan, kecepatan belajar,
maupun konteks sosial budaya.
Berbasis konten, sehingga peserta Berbasis kompetensi, sehingga pes-
didik dipandang sebagai kertas putih erta didik berada dalam proses
yang perlu ditulisi dengan sejumlah perkembangan yang berkelanjutan
ilmu pengetahuan. (transrer of dari seluruh aspek kepribadian,
3.
knowledge) sebagai pemekaran terhadap potensi-
potensi bawaan sesuai dengan
kesempatan belajar yang ada dan
diberikan oleh lingkungan.
Pengembangan kurikulum dilakukan Pengembangan kurikulum dilakukan
secara sentralisasi, sehingga secara desentralisasi, sehingga
DEPDIKNAS memonopoli perkemba- pemerintah dan masyarakat
4.
ngan ide dan konsepsi kurikulum. bersama-sama menentukan standar
pendidikan yang dituangkan dalam
kurikulum
Materi yang dikembangkan dan Sekolah diberikan keleluasaan untuk
diajarkan disekolah seringkali tidak menyusun dan mengembangkan
sesuai dengan potensi sekolah silabus mata pelajaran sehingga
5. kebutuhan dan kemampuan peserta dapat mengakomodasi potensi seko-
didik, serta kebutuhan masyarakat lah, kebutuhan dan kemampuan
sekitar sekolah. peserta didik, serta kebutuhan
masyarakat sekitar sekolah.
Guru merupakan kurikulum yang Guru sebagai fasilitator yang ber-
menentukan segala sesuatu yang tugas mengkonsidikan lingkungan
6.
terdadi di dalam kelas untuk memberikn kemudahan bela-
jar peserta didik.
Pengetahuan, keterampilan dan sikap Pengetahuan, keterampilan dan si-
dikembangkan melalui latihan, seperti kap dikembangkan berdasarkan pe-
7.
latihan mengerjakan soal. mahaman yang akan membentuk
kompetensi individual.
Pembelajaran cenderung hanya dila- Pembelajaran yang dilakukan men-
kukan di dalam kelas, atau dibatasi dorong terjadinya kerja sama antara
8. oleh 4 dinding kelas. sekolah, masyarakat dan dunia kerja
dalam membentuk kompetensi
peserta didik.
Evaluasi Nasional yang tidak dapat Evaluasi berbasis kelas, yang
9. menyentuh aspek-aspek kepribadian menekankan pada proses dan hasil
peserta didik. belajar.