SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
PGRI SEJAK
LAHIRNYA ORDE
BARU
PGRI sejak lahirnya
             Orde Baru
1.Kesatuan Aksi Guru Indonesia
2.Konsolidasi organisasi pada Awal
 Orde Baru
3.Arti Lambang PGRI
4.Berdirinya YPLP-PGRI dan Wisma
 Guru
5.Refleksi tentang Masa Depan PGRI
KESATUAN AKSI GURU
(KAGI)
 Dilihat dari perspektif PGRI :
1. Peristiwa G 30 S PGRI merupakan puncak dari
  apa yang sebelumnya berlangsung dalam
  tubuh PGRI ,yaitu perebutan pengaruh antara
  kekuatan anti – PKI dan pro PKI, berdirinya
  PGRI Non- Vaksentral ,Infiltrasi dan fitnah oleh
  sekelompok pro PKI, dll.
2. Setelah meletusnya G 30 S PKI , PGRI
  Konggres/Vak Sentral dibawah pimpinan ME
  Subiadinata dan para Pelajar,Mahasiswa,
  Sarjana,dan lain – lain turun ke jalan dengan
  meneriakkan “TRITURA”.
Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)

 Bubarkan PKI.
 Retul Kabinet Dwikora/Kabinet
  100 menteri.
 Turunkan harga-harga sandang
  pangan.
Kesatuan Aksi (2 Pebruari
1966)
1.      KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa
   Indonesia)
2.     KAPPI (Kesatuan Asksi Pemuda dan
   Pelajar
     Indonesia)
3, KASI ( Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia)
4. KAGI Jaya( Kesatuan Aksi Guru Indonesia
    Jakarta Raya )
5. KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia )
6.        KAPPP(Kesatuan    Aksi   Pembela
   Pendidikan
KAGI
   Bagi PGRI Konggres , KAGI merupakan
    wahana untuk menyatukan semua organisasi
    guru yang tadinya terkotak-kotak sebagai
    akibat produk politik Orde Lama.
   PGRI bersama-sama Persatuan Guru NU,
    Ikatan Guru Muhammadiyah, Ikatan Guru PSII
    (Serikat Islam Indonesia), Ikatan Guru
    Marhaenis ( PNI Osa-Usep), Persatuan Guru
    Kristen Indonesia, Ikatan Guru Katholik,
    Persatuan     Guru      Islam    Indonesia,dan
    Persatuan Guru Perti membentuk KAGI.
 Pembentukan KAGI di Jawa
  Tengah dan Jawa Timur antara lain
  adalah untuk menyelamatkan PGRI
  dari kemelut politik waktu itu.
 Hasilnya:

  telah mengadakan Konferda dan
  terpilhnya Pengurus Daerah PGRI
  yang baru.
Tugas Utama KAGI
1. Membersihkan dunia pendidikan Indonesia
  dari unsur-unsur PKI dan Orde Lama, yaitu
  PGRI Non Vaksentral ,Serikat Sekerja
  Pendidikan ,dan PGTI (Persatuan Guru
  Teknik Indonesia).
2.Menyatukan guru didalam Suatu Wadah
  Organisasi Guru (PGRI)
3. Memperjuangkan agar PGRI ,menjadi
  Organisasi Guru yang tidak hanya bersifat
  Unitaristik tetapi juga Independen dan Non
  partai Politik.
Konggres PGRI ke IX
 Konggres PGRI ke IX dua kali mengalami
  kegagalan :
1. Rencana bulan November 1965 -gagal
  karena adanya peristiwa G 30 S PKI &
  Keuangan.
2. Recana bulan November 1966 – gagal
  karena terjadinya dualisme kepemimpinan
  nasional    dan   kehidupan   politik di
  Indonesia.
3.Ada anjuran dari pemerintah untuk tidak
  menyelenggarakan konggres sehubungan
  dengan akan dilaksanakannya Sidang
  Umum MPRS 1966.
Konggres PGRI X
   Bulan Oktober 1962 di Jakarta.
   Periode 1962 s.d 1965 merupakan periode
    yang paling sulit bagi kepengurusan PGRI
    ,karena terjadinya perpecahan dalam tubuh
    PGRI.
   Sehingga prinsip “ siapa kawan dan siapa
    lawan “ berlaku pula pada tubuh PGRI.
   Kawan adalah semua golongan Pancasilais
    anti PKI.
   Lawan adalah PKI yang memaksakan
    “Pendidikan Panca Cinta” dan “ Panca Tinggi”
   Tahun 1964 dibentuknya PGRI Non Vaksentral
    di berbagai daerah oleh PKI.
KONSOLIDASI PGRI
   Berkaitan dengan ketiga (3) ketentuan
    diatas maka :
   Kegiatan PGRI terpusat pada penanganan
    KAGI dan konsolidasi Organisasi (melalui
    persiapan konggres XI pada Zaman Orde
    Baru).
   Konggres PGRI XI terlaksana pada tgl,15
    s.d 20 Maret 1967 di Bandung .
HASIL KONGGRES XI
  BIDANG UMUM
1.      Memenangkan      perjuangan     untuk
   menengakkan dan mengembangkan Orde
   Baru demi suksesnya Dwi Dharma dan Catur
   Karya Kabinet Ampera.
2. Mendukung sepenuhnya keputusan dan
   ketetapan Sidang Umum Istimewa MPRS 1966.
3.Pancasila sebagai Dasar dan Falsafah Negara
   sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
   UUD1945.
4. Menolak Manifesto Politik(Manipol) sebagai
   haluan negara.
5. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
6. Semua lembaga negara yang ekstra
  konstitusional supaya segera dibubarkan.
7. Mengikis habis sisa – sisa Gestapu /PKI
  dengan berpegang teguh kepada instruksi
  KOTI 22 dan KOGAM 09.
8. PGRI Non Vaksentral PKI ,Serikat Sekerja
  Pendidikan,PGTI,dinyatakan sebagai ormas
  terlarang karena merupakan organisasi antek
  PKI.
9. Diaktifkannya kembali 27 pejabat kementrian
  P &K , mereka mempertahankan pendidikan
  yang berdasarkan Pancasila serta menolak
  Panca Cinta dan Panca Tinggi.

10.    Disetujuinya PGRI untuk bergabung
  dalam
     barisannya Sekber Golkar
11.     PGRI diwakili secara resmi dalam
  DPRGR
     /MPRS.
12. Front Nasional dibubarkan.
13.    PGRI ditegaskan kembali sebagai
  organisasi
     yang bersifat Unitaristik, independen
  HASIL KONGGRES PGRI XI DI BIDANG
   ORGANISASI ANTARA LAIN :
1.     Konsolidasi      dan    pengembangan
   organisasi ke      dalam dan keluar daerah
   untuk menciptakan kekompakan pada
   seluruh potensi pendidikan.
2. Perubahan dan penyempurnaan AD/ART
   PGRI yang sesuai dengan perkembangan
   Politik Orde Baru.
3. Istilah Panitera umum diganti dengan
   Sekretaris Jendral ,dan Panitera diganti
   dengan sekretaris.
4. Perluasan keanggotaan PGRI dari Guru
   TK,sampai dengan Dosen Perguruan
   Tinggi.
5. Penentuan Kriteria /persaratan pengurus
  PGRI       mulai     tingkat    Pengurus
  Besar,Pengurus Daerah,pengurus Cabang
  hingga ranting.
6.Intensifikasi penerangan tentang kegiatan
  organisasi melalui Pers, radio, TV, dan
  Majalah Suara Guru.
7. Pendidikan Kader Organisasi secara
  teratur dan berencana.
8.KAGI dapat berjalan terus selama masih
  dipertlukan dalam menanggapi situasi
  perjuangan Tritura Ampera.
9.PGRI menjadi anggota WCOTP ( World
  Confederation of Organization   of The
  Teacher Profession).
10. Menyatakan PGRI siap untuk menjadi
  tuan rumah pelaklsanaan Asian Regional
  Conference (ARC WCOTP)
KOALISI ORGANISASI PADA
AWAL ORBA
   Konsolidasi PGRI dilakukan kedaerah-
    daerah     dan    cabang-cabang    dengan
    prioritas ke Jawa Tengah, dan Jawa Timur .
   - karena akibat kuatnya pengaruh PGRI
    Non Vaksentral/PKI pada waktu itu.
   - berawal dari zaman ORLA ketika Politik
    menjadi panglima sehingga banyak guru
    dan pengurus PGRI yang harus memilih
    dan berlindung dibawah Partai Politik yang
    berkuasa pada waktu itu.
PORAK PORANDANYA KERETA
PGRI DI JAWA TENGAH ( Harian
Kompas tahun1967)
   Kepada PB PGRI pada masa Konggres XI
    di Bandung ,
   Tulisan ini merupakan “serangan “
   karena :
   - kelompok tertentu merasa tidak terwakili
    dalam susunan Pengurus Besar PGRI .dan
   - PGRI dianggap terlalu dekat dengan TNI
    Angkatan Darat serta Sekber Golkar.
   Kunjungan PB PGRI secara intensip ke
    Jawa Tengah dan jawa Timur melalui
    Panglima      Militer setempat untuk
    menghimbau Pengurus Daerah yang
    masih merasa ragu-ragu agar mengerti
    aspirasi Orde Baru dan menyadari
    bahwa sikap “ kepala batu “ mereka
    dapat menyebabkan PGRI dibekukan
    atau dibubarkan oleh penguasa militer.
PENGURUS PB PGRI YANG DITUGASI
UNTUK MENGADAKAN KUNJUNGAN
ADALAH :
   1. ME.Subiyadinata ( Ketua Umum PB
    PGRI)
   2. Slamet ( Sekretaris Kemasyarakatan/
      Kebudayaan)
   3. Drs.M.Rusli Yunus (Sekretaris Sosial
    Ekonomi)
   4. Drs.WDF Rindorindo (Sekretaris
    Pendidikan )
   5. T.Simbolon ( ( Sekretaris Penerangan
    /Humas)
   Pada awal tahun 1969 atas desakan Panitia
    Perbaikan Nasib Guru yang dibentuk oleh
    PGRI , “ Pemerintah setuju untuk mencairkan
    kembali tunjangan kelebihan jam mengajar
    bagi guru-guru SD di seluruh Indonesia” .
   PB PGRI diundang untuk hadir di Jl . Merdeka
    Barat No 15 Jakarta,      oleh Menteri P &
    K.Menteri   Dalam     Negeri,   dan   Menteri
    Keuangan untuk menyampaikan persetujuan
    Presiden tentang tunjangan kelebihan jam
    mengajar bagi guru-guru tersebut.
   Bulan Juni 1966 PGRI secara resmi diterima
    sebagai     anggota      WCOTP      (World
    Confederation of       Organization of the
    Teaching    Profession ) Dalam Konggres
    Guru di Seoul ,Korea Selatan.
   Bulan April 1969 PGRI (Indonesia ) sebagai
    tuan rumah pelaksanaan Asian Regional
    Conference      (ARC-WCOTP)      konferensi
    internasional organisasi guru di Jakarta.
    Diketuai oleh Slamet 1 ,dan H.M Hidayat
    sebagai sekretaris.
   PGRI diundang untuk mengikuti Trade Union Leader
    Cou di Negeri Belanda selama 4 bulan dengan
    bantuan Departemen Tenaga Kerja dan bekerjasama
    dengan Serikat Buruh Belanda.
   Kursus ini dilakan 2 angkatan :
   1. Tahun 1969
   2. Tahun 1970.
   Drs.M.Rusli Yunus ( PGRI) diundang oleh IFFTU (The
    International Federation of Free Teaachers Union)
    dan EEC (European Economic Community)-
    sekarang menjadi Uni Eropa ( European Union,EU)-
    Satu (1) minggu di Brussel Belgia dan satu (1)
    minggu di Jerman Barat . Atas undangan dari FES
    (Frederich Eiber Stiftung).
KONGGRES PGRI XII DI
BANDUNG
 Tanggal 29 Juni s.d 4 Juli 1970 di Bandung
  dengan     Ketua    PB     PGRI     Basyuni
  Suriamihardja (1970-1998):
 Hasil Konggres

1. Perubahan Struktur dan basis - basis
  Organisasi PGRI ,yaitu tingkat cabang
  meliputi                            wilayah
  Kabupaten/Kotamadya,Wilayah           Anak
  Cabang adalah Kecamatan.
2. administrasi organisasi disederhanakan
  dan     diseragamkan      untuk     seluruh
  Indonesia.
3. lambang PGRI dan Mars PGRI dilampirkan
  dalam buku AD/ART PGRI.
4. Dalam rangka peringatan 25 tahun PGRI
  (November 1970) PB PGRI hendaknya
  menerbitkan Buku Sejarah Perjuangan PGRI
  ,yang juga menegaskan sifat-sifat PGRI yang
  Unitaristik , Independen dan non Partai Politik.
5. Memanfaatkan keanggotaan PGRI dalam
  WCOTP untuk meningkatkan kerjasama
  Internasional     yang   berorientasi   kepada
  kepentingan nasional serta mengindahkan
  dengan sunguh-sunguh politik bebas aktif
  yang dianut oleh Indonesia.
6. Menjetujui PGRI menjadi anggota IFFTU
  sepanjang tidak merugikan identitas PGRi.
7. Dalam rangka kerjasama dengan negara –
  negara Asean PGRI hendaknya memainkan
  perannya ,terutama dalam pembangunan
  pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
8. PB PGRI hendaknya menetapkan pedoman
  tentang kebijaksanaan pengiriman petugas-
  petugas     PGRI    keluar    negeri     agar
  petugas/pengurus daerah dapat memperoleh
  kesempatan.
KONGGRES XIII PGRI
 Tanggal, 21 s.d 25 November 1973 di
  Jakarta.
 Menetapkan perubahan – perubahan yang
  mendasar dalam bidang organisasi PGRI.
  Yaitu :
1. Berubahnya sifat PGRI dari organisasi
  Serikat Pekerja menjadi organisasi profesi
  guru.
2. Ditetapkannya Kode Etik Guru Indonesia .
3. Perubahan Lambang dan Panji organisasi
  PGRI yang sesuai dengan organisasi
  profesi guru.
Arti Lambang PGRI
               1
    3

                            2




4
                            5
1. Nyala api 5 sinar warna merah melambangkan arti
  ideologi Pancasila
2. 4 buku mengapit suluh 2 datar dan 2 tegak
  (simetris) melambangkan sumber ilmu
3. Bentuk cakra atau lingkaran melambangkan cita-cita
  luhur dan daya upaya manaikan pengapdian
4. Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar
  berwarna kuning melambangkan fungsi guru
5. Warna dasar tengah hijau melambangkan
  kemakmuran generasi.
ARTI KESELURUHAN LAMBANG
PGRI
   Guru Indinesia dengan iktikad dan
    kesadaran pengabdian yang murni dengan
    segala keberanian, keluhuran jiwa,dan
    kasih sayang senantiasa menunaikan
    darma baktinya kepada negara, tanah air
    dan bangsa Indonesia dalam mendidik budi
    pekerti , cipta , rasa , karsa dan karya ,
    generasi     bangsa     menjadi   manusia
    Pancasila      yang      memiliki   moral
    ,pengetahuan ,ketrampilan dan akhlak yang
    tinggi.
PENGGUNAAN LAMBANG
PGRI
   Penggunaan Lambang sebagai berikut :
   1. sebagai lambang/lencana.
   2. sebagai panji resmi dalam upacara dan
    panji hiasan.
   3. dipancangkan mendampingi bendera
    nasional      merah      putih     dalam
    upacara/pertemuan      organisasi    dan
    pertemuan lain yang diselenggarakan oleh
    PGRI.
Berdirinya YPLP-PGRI dan Wisma Guru

 Kongres XIV PGRI pada tanggal 26-30 Juni 1979 di Jakarta
  menghasilkan salah satu keputusan penting yaitu mengenai
  wisma guru.
 manfaat yang dapat diambil dari ketetapan PGRI sebagai
  organisasi profesi adalah
1. medan perjuangan, pengabdian dan kekaryaan anggota PGRI
   dapat makin ditingkatkan dan dimantapkan
2. upaya peningkatan mutu profesionalisme para anggota PGRI
   dapat diperhatikan selaras dengan perkembangan IPTEK
3. dapat dipupuk rasa persatuan dan kesatuan yang makin
   kokoh diantara anggota PGRI
SAMPAI AKHIR 1979 PGRI
BELUM ADA PEMBINAAN
   Ada       beberapa sekolah PGRI          yang
    dinegerikan .
   Sekolah saat itu ditangani oleh Provinsi
    ,Kabupaten ,Kecamatan, bahkan pribadi
    pengurus PGRI dan belum ada keseragaman
    ditingkat nasional terhadap sekolah - sekolah
    tersebut,    sehingga    peraturan    tentang
    pengelolaan dan pembinaannya sangat
    beraneka ragam.
   Hal ini membuat tidak efektif dan efisiennya
    pengelolaan sekolah PGRI ,bahkan merusak
    citra PGRI di masyarakat karena pengelolaan
    yang tidak profesional.
Berdasarkan kenyataan tersebut ......


   Kogres XIV memutuskan dan menegaskan
    bahwa pembinaan lembaga pendidikan
    PGRI perlu dilakukan secara konsepsional,
    nasional,     dan    terkendali   secara
    organisatoris.
   Keputusan ini dilakukan karena sudah
    pada    waktunya     PGRI    memberikan
    perhatian yang lebih serius terhadap
    pembinaan lembaga pendidikan PGRI.
YPLP PGRI Untuk melaksanakankeputusan Konggres XIV
                                               .....


   PB PGRI membentuk YPLP- PGRI dengan
    Akta Notaris Moh.Ali No.21 tanggal 31
    Maret 1980 yang berlaku surut sejak
    tanggal 1 Januari 1980.
   Dengan Surat Keputusan PB PGRI
    No.951/SK/PB/XIV/1980 tanggal 10 Oktober
    1980 diangkat Pengurus Pusat YPLP-PGRI
    yang pertama.
   Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan
    pula tugas pokok YPLP-PGRI.
Tugas pokok YPLP-PGRI.
   Melakukan :
   -- Pembinaan,
   - Pengelolaan, dan
   - Pengembangan Lembaga pendidikan
    PGRI di seluruh Indonesia dan
   - Bertanggung jawab langsung kepada PB
    PGRI.
Inventarisasi
 lembaga PGRI April1981
   Jumlah TK/SD/SMTP/SMTA PGRI = 1,530
    buah.
   Jumlah Guru = 18,711 Orang
   Jumlah Murid = 221,063 Orang
   Jumlah Perguruan Tinggi PGRI = 29 buah
   Jumlah Dosen = 213 Orang
   Jumlah Mahasiswa = 1,729 Orang
Untuk menetapkan pola dan Landasan
Organisasi bagi pelaksanaan tugas YPLP
PGRI
   Tanggal, 18- 20 - Mei 1981diadakan Mukernas
    di Jakarta .
   Dihadiri oleh Pengurusdati 1 PGRI, yayasan –
    yayasan pendidikan PGRI yang sudah ada
    diseluruhIndonesia.
   Hasil Mukernas:
   1. Penyeragaman nama Yayasan menjadi YPLP
    – PGRI ,
   2. Penetapan AD/ART.YPLP –PGRI.
   3. Penetapan pedoman pembinaan lembaga
    pendidikan PGRI yang bersifat Nasional.
Konggres PGRI XV
   Tanggal, 16 s.d 21 Juli 1984 di Jakarta
   Hasil :
   Menggariskan pokok pokok program PGRI
    untuk kurun waktu 5 tahun mendatang (1984-
    1989) meliputi :
   1.    Ruang      lingkup     pembinaan   dan
    pengembangan organisasi PGRI.
   2. Tanggungjawab dan peranan PGRI dalam
    menyukseskan         Sidang      Umum   MPR
    1983,Repelita IV dan PancaKrida Kabinet
    Pembangunan V,
   3. tanggung jawab dan peranan PGRI dalam
    ikut menciptakan kerangka landasan yang
    kokoh bagi pertumbuhan dan pengembasngan
    pembangunan nasional.
   4. tanggung jawab dan peranan PGRI sebagai
    komponen Orde Baru dalam menghadapi
    pelaksanaan Pemilu 1987 dan mensukseskan
    SU MPR 1998
   Salah satu karya besar PGRI pada masa bakti
    XV adalah berhasilnya PEMBANGUNAN
    GEDUNG GURU INDONESIA ( WISMA GURU
    )JL.Tanah Abang III/24 Jakarta.
KARYA BESAR PGRI
PERIODE XV
   Salah satu karya besar PGRI pada masa
    bakti      XV       adalah    berhasilnya
    PEMBANGUNAN            GEDUNG      GURU
    INDONESIA ( WISMA GURU )JL.Tanah
    Abang III/24 Jakarta.
   Konferensi III PGRI Masa bakti XV tahun
    1986 menghasilkan :
   Dalam AD/ART PGRI ditegaskan bahwa
    PGRI merupakan Organisasi Profesi.
HIKMAH
   1. Medan perjuangan,pengabdiandan kekaryaan
    anggota PGRI dapat semakin ditingkatkan dan
    dimantapkan.
   2. upaya peningkatan mutu profesionalisme para
    anggota PGRI dapat semakin diperhatikan selaras
    dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
    teknologi.
   3. dapat dipupuk rasa persatuan dan kesatuan
    yang makin kokoh diantara para anggota PGRI
    sehingga organisasi in i dapat terhindar dari
    perpecahan akibat tarik menarik antara berbagai
    kekuatan politik di luar organisasi seperti pernah
    terjadi pada tahun 1950 an dan 1960 an.
Refleksi tentang Masa Depan
PGRI

   Pada hakikatnya PGRI adalah sebuah organisasi profesi
    pendidik dan pekerja pada umumnya dan para guru pada
    khususnya
   Masa depan menuntut semakin tingginya kualitas dari
    pada      kuantitas   (jumlah   anggota).   PGRI   sangat
    berpengalaman dalam melayani para anggotanya yang
    sebagian besar guru
   Untuk itu, PGRI dituntut untuk lebih akrab dengan
    berbagai permasalahan yang di hadapi oleh para guru
    sekolah menengah dan bahkan para dosen di perguruan
    tinggi.
Catatan .............. DWIDARMA
KABINET AMPERA
   1. STABILITASI POLITIK .
   2. STABILITASI EKONOMI.
CATUR KARYA(PROGRAM)
KABINET AMPERA
   1. Memperbaiki kehidupan rakyat ,terutama di
    bidang sandang dan pangan.
   2. Melaksanakan pemilihan umum.
   3. Melalaksanakan politik luar negeri bebas
    dan aktif, yang mencerminkan kepentingan
    nasional yang sejati.
   4. Melanjutkan perjuangan melawan
    imperalisme dan kolonialisme dalam segala
    bentuk dan manifestasinya .
Pgri sejak lahirnya orde baru

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF khairunnisa mulyana
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmumas karebet
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruRiskiana Riskiana
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanAprilia putri
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikanHilmangufron
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanYeti Rohayati
 

Mais procurados (20)

Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baru
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra KemerdekaanSejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
Sejarah Pendidikan Indonesia Pra Kemerdekaan
 

Destaque

Indonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baruIndonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baruAlfian Akatsuki
 
Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (
Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (
Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (Bayu Chandra Pamungkas
 
Ppt isbd
Ppt isbdPpt isbd
Ppt isbdDul Dul
 
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)nisaa malik
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)zoelfiqar
 
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanIlmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanKhusnul Wardani
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanDeni Wahyu
 

Destaque (12)

Indonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baruIndonesia masa-orde-baru
Indonesia masa-orde-baru
 
Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (
Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (
Pendidikan sejarah perjuangan persatuan guru republik indonesia (
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Ppt isbd
Ppt isbdPpt isbd
Ppt isbd
 
Manusia dan Peradaban
Manusia dan PeradabanManusia dan Peradaban
Manusia dan Peradaban
 
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
MAKALAH ISBD (Manusia dan peradabannya)
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanIlmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
 
Sejarah G 30 S/PKI ppt
Sejarah G 30 S/PKI pptSejarah G 30 S/PKI ppt
Sejarah G 30 S/PKI ppt
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
 

Semelhante a Pgri sejak lahirnya orde baru

Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRISejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRIdrsrivai
 
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptxKE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptxIisSugiati2
 
Sejarah gerakan-pramuka
Sejarah gerakan-pramukaSejarah gerakan-pramuka
Sejarah gerakan-pramukaAri Adipratomo
 
Sejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.ppt
Sejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.pptSejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.ppt
Sejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.pptiantekosetiawan
 
MAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-B
MAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-BMAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-B
MAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-BCindyApriliaPalupi
 
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08hasbicahyadi
 
2.2. KEPRAM SEJRH.ppt
2.2. KEPRAM SEJRH.ppt2.2. KEPRAM SEJRH.ppt
2.2. KEPRAM SEJRH.pptJanuarIrawan4
 
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasipkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasidadang bh
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraansiti sangidah
 
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaAbdulMahmudASune
 
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptxLajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptxiisistriyah23
 
Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2iwan Alit
 

Semelhante a Pgri sejak lahirnya orde baru (20)

Pp pgri konggres
Pp pgri konggresPp pgri konggres
Pp pgri konggres
 
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRISejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
 
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptxKE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
KE_IPNU_IPPNU_AN.pptx
 
Sejarah gerakan-pramuka
Sejarah gerakan-pramukaSejarah gerakan-pramuka
Sejarah gerakan-pramuka
 
Sejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.ppt
Sejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.pptSejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.ppt
Sejarah Pergerakan Pelajar Islam Indonesia.ppt
 
MAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-B
MAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-BMAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-B
MAKALAH PKN KELOMPOK 3 MATERI 1 IE-B
 
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
 
2.2. KEPRAM SEJRH.ppt
2.2. KEPRAM SEJRH.ppt2.2. KEPRAM SEJRH.ppt
2.2. KEPRAM SEJRH.ppt
 
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasipkn klas 12 bab 4 globalisasi
pkn klas 12 bab 4 globalisasi
 
PPKn
PPKnPPKn
PPKn
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Tugas mamas
Tugas mamasTugas mamas
Tugas mamas
 
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
 
SEJARAH PRAMUKA INDONESIA.docx
SEJARAH PRAMUKA INDONESIA.docxSEJARAH PRAMUKA INDONESIA.docx
SEJARAH PRAMUKA INDONESIA.docx
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptxLajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
 
Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2Rpp karakter 8.2
Rpp karakter 8.2
 
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
 

Mais de WaQhyoe Arryee

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212WaQhyoe Arryee
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalWaQhyoe Arryee
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkWaQhyoe Arryee
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excelWaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelWaQhyoe Arryee
 

Mais de WaQhyoe Arryee (20)

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 
Makalah clear
Makalah clearMakalah clear
Makalah clear
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian kubus
Pengertian kubusPengertian kubus
Pengertian kubus
 
Makalah Balok
Makalah BalokMakalah Balok
Makalah Balok
 
PPT MTK Balok
PPT MTK BalokPPT MTK Balok
PPT MTK Balok
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Kbm biologi virus
Kbm biologi virusKbm biologi virus
Kbm biologi virus
 
Kbm biologi protista
Kbm biologi protistaKbm biologi protista
Kbm biologi protista
 
Kbm biologi fungi
Kbm biologi fungiKbm biologi fungi
Kbm biologi fungi
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Interaksi sosial2
Interaksi sosial2Interaksi sosial2
Interaksi sosial2
 

Pgri sejak lahirnya orde baru

  • 2. PGRI sejak lahirnya Orde Baru 1.Kesatuan Aksi Guru Indonesia 2.Konsolidasi organisasi pada Awal Orde Baru 3.Arti Lambang PGRI 4.Berdirinya YPLP-PGRI dan Wisma Guru 5.Refleksi tentang Masa Depan PGRI
  • 3. KESATUAN AKSI GURU (KAGI)  Dilihat dari perspektif PGRI : 1. Peristiwa G 30 S PGRI merupakan puncak dari apa yang sebelumnya berlangsung dalam tubuh PGRI ,yaitu perebutan pengaruh antara kekuatan anti – PKI dan pro PKI, berdirinya PGRI Non- Vaksentral ,Infiltrasi dan fitnah oleh sekelompok pro PKI, dll. 2. Setelah meletusnya G 30 S PKI , PGRI Konggres/Vak Sentral dibawah pimpinan ME Subiadinata dan para Pelajar,Mahasiswa, Sarjana,dan lain – lain turun ke jalan dengan meneriakkan “TRITURA”.
  • 4. Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)  Bubarkan PKI.  Retul Kabinet Dwikora/Kabinet 100 menteri.  Turunkan harga-harga sandang pangan.
  • 5. Kesatuan Aksi (2 Pebruari 1966) 1. KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) 2. KAPPI (Kesatuan Asksi Pemuda dan Pelajar Indonesia) 3, KASI ( Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia) 4. KAGI Jaya( Kesatuan Aksi Guru Indonesia Jakarta Raya ) 5. KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia ) 6. KAPPP(Kesatuan Aksi Pembela Pendidikan
  • 6. KAGI  Bagi PGRI Konggres , KAGI merupakan wahana untuk menyatukan semua organisasi guru yang tadinya terkotak-kotak sebagai akibat produk politik Orde Lama.  PGRI bersama-sama Persatuan Guru NU, Ikatan Guru Muhammadiyah, Ikatan Guru PSII (Serikat Islam Indonesia), Ikatan Guru Marhaenis ( PNI Osa-Usep), Persatuan Guru Kristen Indonesia, Ikatan Guru Katholik, Persatuan Guru Islam Indonesia,dan Persatuan Guru Perti membentuk KAGI.
  • 7.  Pembentukan KAGI di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain adalah untuk menyelamatkan PGRI dari kemelut politik waktu itu.  Hasilnya: telah mengadakan Konferda dan terpilhnya Pengurus Daerah PGRI yang baru.
  • 8. Tugas Utama KAGI 1. Membersihkan dunia pendidikan Indonesia dari unsur-unsur PKI dan Orde Lama, yaitu PGRI Non Vaksentral ,Serikat Sekerja Pendidikan ,dan PGTI (Persatuan Guru Teknik Indonesia). 2.Menyatukan guru didalam Suatu Wadah Organisasi Guru (PGRI) 3. Memperjuangkan agar PGRI ,menjadi Organisasi Guru yang tidak hanya bersifat Unitaristik tetapi juga Independen dan Non partai Politik.
  • 9. Konggres PGRI ke IX  Konggres PGRI ke IX dua kali mengalami kegagalan : 1. Rencana bulan November 1965 -gagal karena adanya peristiwa G 30 S PKI & Keuangan. 2. Recana bulan November 1966 – gagal karena terjadinya dualisme kepemimpinan nasional dan kehidupan politik di Indonesia. 3.Ada anjuran dari pemerintah untuk tidak menyelenggarakan konggres sehubungan dengan akan dilaksanakannya Sidang Umum MPRS 1966.
  • 10. Konggres PGRI X  Bulan Oktober 1962 di Jakarta.  Periode 1962 s.d 1965 merupakan periode yang paling sulit bagi kepengurusan PGRI ,karena terjadinya perpecahan dalam tubuh PGRI.  Sehingga prinsip “ siapa kawan dan siapa lawan “ berlaku pula pada tubuh PGRI.  Kawan adalah semua golongan Pancasilais anti PKI.  Lawan adalah PKI yang memaksakan “Pendidikan Panca Cinta” dan “ Panca Tinggi”  Tahun 1964 dibentuknya PGRI Non Vaksentral di berbagai daerah oleh PKI.
  • 11. KONSOLIDASI PGRI  Berkaitan dengan ketiga (3) ketentuan diatas maka :  Kegiatan PGRI terpusat pada penanganan KAGI dan konsolidasi Organisasi (melalui persiapan konggres XI pada Zaman Orde Baru).  Konggres PGRI XI terlaksana pada tgl,15 s.d 20 Maret 1967 di Bandung .
  • 12. HASIL KONGGRES XI  BIDANG UMUM 1. Memenangkan perjuangan untuk menengakkan dan mengembangkan Orde Baru demi suksesnya Dwi Dharma dan Catur Karya Kabinet Ampera. 2. Mendukung sepenuhnya keputusan dan ketetapan Sidang Umum Istimewa MPRS 1966. 3.Pancasila sebagai Dasar dan Falsafah Negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD1945. 4. Menolak Manifesto Politik(Manipol) sebagai haluan negara.
  • 13. 5. Menjunjung tinggi hak asasi manusia. 6. Semua lembaga negara yang ekstra konstitusional supaya segera dibubarkan. 7. Mengikis habis sisa – sisa Gestapu /PKI dengan berpegang teguh kepada instruksi KOTI 22 dan KOGAM 09. 8. PGRI Non Vaksentral PKI ,Serikat Sekerja Pendidikan,PGTI,dinyatakan sebagai ormas terlarang karena merupakan organisasi antek PKI. 9. Diaktifkannya kembali 27 pejabat kementrian P &K , mereka mempertahankan pendidikan yang berdasarkan Pancasila serta menolak Panca Cinta dan Panca Tinggi. 
  • 14. 10. Disetujuinya PGRI untuk bergabung dalam barisannya Sekber Golkar 11. PGRI diwakili secara resmi dalam DPRGR /MPRS. 12. Front Nasional dibubarkan. 13. PGRI ditegaskan kembali sebagai organisasi yang bersifat Unitaristik, independen
  • 15.  HASIL KONGGRES PGRI XI DI BIDANG ORGANISASI ANTARA LAIN : 1. Konsolidasi dan pengembangan organisasi ke dalam dan keluar daerah untuk menciptakan kekompakan pada seluruh potensi pendidikan. 2. Perubahan dan penyempurnaan AD/ART PGRI yang sesuai dengan perkembangan Politik Orde Baru. 3. Istilah Panitera umum diganti dengan Sekretaris Jendral ,dan Panitera diganti dengan sekretaris. 4. Perluasan keanggotaan PGRI dari Guru TK,sampai dengan Dosen Perguruan Tinggi.
  • 16. 5. Penentuan Kriteria /persaratan pengurus PGRI mulai tingkat Pengurus Besar,Pengurus Daerah,pengurus Cabang hingga ranting. 6.Intensifikasi penerangan tentang kegiatan organisasi melalui Pers, radio, TV, dan Majalah Suara Guru. 7. Pendidikan Kader Organisasi secara teratur dan berencana.
  • 17. 8.KAGI dapat berjalan terus selama masih dipertlukan dalam menanggapi situasi perjuangan Tritura Ampera. 9.PGRI menjadi anggota WCOTP ( World Confederation of Organization of The Teacher Profession). 10. Menyatakan PGRI siap untuk menjadi tuan rumah pelaklsanaan Asian Regional Conference (ARC WCOTP)
  • 18. KOALISI ORGANISASI PADA AWAL ORBA  Konsolidasi PGRI dilakukan kedaerah- daerah dan cabang-cabang dengan prioritas ke Jawa Tengah, dan Jawa Timur .  - karena akibat kuatnya pengaruh PGRI Non Vaksentral/PKI pada waktu itu.  - berawal dari zaman ORLA ketika Politik menjadi panglima sehingga banyak guru dan pengurus PGRI yang harus memilih dan berlindung dibawah Partai Politik yang berkuasa pada waktu itu.
  • 19. PORAK PORANDANYA KERETA PGRI DI JAWA TENGAH ( Harian Kompas tahun1967)  Kepada PB PGRI pada masa Konggres XI di Bandung ,  Tulisan ini merupakan “serangan “  karena :  - kelompok tertentu merasa tidak terwakili dalam susunan Pengurus Besar PGRI .dan  - PGRI dianggap terlalu dekat dengan TNI Angkatan Darat serta Sekber Golkar.
  • 20. Kunjungan PB PGRI secara intensip ke Jawa Tengah dan jawa Timur melalui Panglima Militer setempat untuk menghimbau Pengurus Daerah yang masih merasa ragu-ragu agar mengerti aspirasi Orde Baru dan menyadari bahwa sikap “ kepala batu “ mereka dapat menyebabkan PGRI dibekukan atau dibubarkan oleh penguasa militer.
  • 21. PENGURUS PB PGRI YANG DITUGASI UNTUK MENGADAKAN KUNJUNGAN ADALAH :  1. ME.Subiyadinata ( Ketua Umum PB PGRI)  2. Slamet ( Sekretaris Kemasyarakatan/  Kebudayaan)  3. Drs.M.Rusli Yunus (Sekretaris Sosial Ekonomi)  4. Drs.WDF Rindorindo (Sekretaris Pendidikan )  5. T.Simbolon ( ( Sekretaris Penerangan /Humas)
  • 22. Pada awal tahun 1969 atas desakan Panitia Perbaikan Nasib Guru yang dibentuk oleh PGRI , “ Pemerintah setuju untuk mencairkan kembali tunjangan kelebihan jam mengajar bagi guru-guru SD di seluruh Indonesia” .  PB PGRI diundang untuk hadir di Jl . Merdeka Barat No 15 Jakarta, oleh Menteri P & K.Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan untuk menyampaikan persetujuan Presiden tentang tunjangan kelebihan jam mengajar bagi guru-guru tersebut.
  • 23. Bulan Juni 1966 PGRI secara resmi diterima sebagai anggota WCOTP (World Confederation of Organization of the Teaching Profession ) Dalam Konggres Guru di Seoul ,Korea Selatan.  Bulan April 1969 PGRI (Indonesia ) sebagai tuan rumah pelaksanaan Asian Regional Conference (ARC-WCOTP) konferensi internasional organisasi guru di Jakarta. Diketuai oleh Slamet 1 ,dan H.M Hidayat sebagai sekretaris.
  • 24. PGRI diundang untuk mengikuti Trade Union Leader Cou di Negeri Belanda selama 4 bulan dengan bantuan Departemen Tenaga Kerja dan bekerjasama dengan Serikat Buruh Belanda.  Kursus ini dilakan 2 angkatan :  1. Tahun 1969  2. Tahun 1970.  Drs.M.Rusli Yunus ( PGRI) diundang oleh IFFTU (The International Federation of Free Teaachers Union) dan EEC (European Economic Community)- sekarang menjadi Uni Eropa ( European Union,EU)- Satu (1) minggu di Brussel Belgia dan satu (1) minggu di Jerman Barat . Atas undangan dari FES (Frederich Eiber Stiftung).
  • 25. KONGGRES PGRI XII DI BANDUNG  Tanggal 29 Juni s.d 4 Juli 1970 di Bandung dengan Ketua PB PGRI Basyuni Suriamihardja (1970-1998):  Hasil Konggres 1. Perubahan Struktur dan basis - basis Organisasi PGRI ,yaitu tingkat cabang meliputi wilayah Kabupaten/Kotamadya,Wilayah Anak Cabang adalah Kecamatan. 2. administrasi organisasi disederhanakan dan diseragamkan untuk seluruh Indonesia.
  • 26. 3. lambang PGRI dan Mars PGRI dilampirkan dalam buku AD/ART PGRI. 4. Dalam rangka peringatan 25 tahun PGRI (November 1970) PB PGRI hendaknya menerbitkan Buku Sejarah Perjuangan PGRI ,yang juga menegaskan sifat-sifat PGRI yang Unitaristik , Independen dan non Partai Politik. 5. Memanfaatkan keanggotaan PGRI dalam WCOTP untuk meningkatkan kerjasama Internasional yang berorientasi kepada kepentingan nasional serta mengindahkan dengan sunguh-sunguh politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia.
  • 27. 6. Menjetujui PGRI menjadi anggota IFFTU sepanjang tidak merugikan identitas PGRi. 7. Dalam rangka kerjasama dengan negara – negara Asean PGRI hendaknya memainkan perannya ,terutama dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan Indonesia. 8. PB PGRI hendaknya menetapkan pedoman tentang kebijaksanaan pengiriman petugas- petugas PGRI keluar negeri agar petugas/pengurus daerah dapat memperoleh kesempatan.
  • 28. KONGGRES XIII PGRI  Tanggal, 21 s.d 25 November 1973 di Jakarta.  Menetapkan perubahan – perubahan yang mendasar dalam bidang organisasi PGRI. Yaitu : 1. Berubahnya sifat PGRI dari organisasi Serikat Pekerja menjadi organisasi profesi guru. 2. Ditetapkannya Kode Etik Guru Indonesia . 3. Perubahan Lambang dan Panji organisasi PGRI yang sesuai dengan organisasi profesi guru.
  • 29. Arti Lambang PGRI 1 3 2 4 5
  • 30. 1. Nyala api 5 sinar warna merah melambangkan arti ideologi Pancasila 2. 4 buku mengapit suluh 2 datar dan 2 tegak (simetris) melambangkan sumber ilmu 3. Bentuk cakra atau lingkaran melambangkan cita-cita luhur dan daya upaya manaikan pengapdian 4. Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning melambangkan fungsi guru 5. Warna dasar tengah hijau melambangkan kemakmuran generasi.
  • 31. ARTI KESELURUHAN LAMBANG PGRI  Guru Indinesia dengan iktikad dan kesadaran pengabdian yang murni dengan segala keberanian, keluhuran jiwa,dan kasih sayang senantiasa menunaikan darma baktinya kepada negara, tanah air dan bangsa Indonesia dalam mendidik budi pekerti , cipta , rasa , karsa dan karya , generasi bangsa menjadi manusia Pancasila yang memiliki moral ,pengetahuan ,ketrampilan dan akhlak yang tinggi.
  • 32. PENGGUNAAN LAMBANG PGRI  Penggunaan Lambang sebagai berikut :  1. sebagai lambang/lencana.  2. sebagai panji resmi dalam upacara dan panji hiasan.  3. dipancangkan mendampingi bendera nasional merah putih dalam upacara/pertemuan organisasi dan pertemuan lain yang diselenggarakan oleh PGRI.
  • 33. Berdirinya YPLP-PGRI dan Wisma Guru  Kongres XIV PGRI pada tanggal 26-30 Juni 1979 di Jakarta menghasilkan salah satu keputusan penting yaitu mengenai wisma guru.  manfaat yang dapat diambil dari ketetapan PGRI sebagai organisasi profesi adalah 1. medan perjuangan, pengabdian dan kekaryaan anggota PGRI dapat makin ditingkatkan dan dimantapkan 2. upaya peningkatan mutu profesionalisme para anggota PGRI dapat diperhatikan selaras dengan perkembangan IPTEK 3. dapat dipupuk rasa persatuan dan kesatuan yang makin kokoh diantara anggota PGRI
  • 34. SAMPAI AKHIR 1979 PGRI BELUM ADA PEMBINAAN  Ada beberapa sekolah PGRI yang dinegerikan .  Sekolah saat itu ditangani oleh Provinsi ,Kabupaten ,Kecamatan, bahkan pribadi pengurus PGRI dan belum ada keseragaman ditingkat nasional terhadap sekolah - sekolah tersebut, sehingga peraturan tentang pengelolaan dan pembinaannya sangat beraneka ragam.  Hal ini membuat tidak efektif dan efisiennya pengelolaan sekolah PGRI ,bahkan merusak citra PGRI di masyarakat karena pengelolaan yang tidak profesional.
  • 35. Berdasarkan kenyataan tersebut ......  Kogres XIV memutuskan dan menegaskan bahwa pembinaan lembaga pendidikan PGRI perlu dilakukan secara konsepsional, nasional, dan terkendali secara organisatoris.  Keputusan ini dilakukan karena sudah pada waktunya PGRI memberikan perhatian yang lebih serius terhadap pembinaan lembaga pendidikan PGRI.
  • 36. YPLP PGRI Untuk melaksanakankeputusan Konggres XIV .....  PB PGRI membentuk YPLP- PGRI dengan Akta Notaris Moh.Ali No.21 tanggal 31 Maret 1980 yang berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 1980.  Dengan Surat Keputusan PB PGRI No.951/SK/PB/XIV/1980 tanggal 10 Oktober 1980 diangkat Pengurus Pusat YPLP-PGRI yang pertama.  Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan pula tugas pokok YPLP-PGRI.
  • 37. Tugas pokok YPLP-PGRI.  Melakukan :  -- Pembinaan,  - Pengelolaan, dan  - Pengembangan Lembaga pendidikan PGRI di seluruh Indonesia dan  - Bertanggung jawab langsung kepada PB PGRI.
  • 38. Inventarisasi lembaga PGRI April1981  Jumlah TK/SD/SMTP/SMTA PGRI = 1,530 buah.  Jumlah Guru = 18,711 Orang  Jumlah Murid = 221,063 Orang  Jumlah Perguruan Tinggi PGRI = 29 buah  Jumlah Dosen = 213 Orang  Jumlah Mahasiswa = 1,729 Orang
  • 39. Untuk menetapkan pola dan Landasan Organisasi bagi pelaksanaan tugas YPLP PGRI  Tanggal, 18- 20 - Mei 1981diadakan Mukernas di Jakarta .  Dihadiri oleh Pengurusdati 1 PGRI, yayasan – yayasan pendidikan PGRI yang sudah ada diseluruhIndonesia.  Hasil Mukernas:  1. Penyeragaman nama Yayasan menjadi YPLP – PGRI ,  2. Penetapan AD/ART.YPLP –PGRI.  3. Penetapan pedoman pembinaan lembaga pendidikan PGRI yang bersifat Nasional.
  • 40. Konggres PGRI XV  Tanggal, 16 s.d 21 Juli 1984 di Jakarta  Hasil :  Menggariskan pokok pokok program PGRI untuk kurun waktu 5 tahun mendatang (1984- 1989) meliputi :  1. Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan organisasi PGRI.  2. Tanggungjawab dan peranan PGRI dalam menyukseskan Sidang Umum MPR 1983,Repelita IV dan PancaKrida Kabinet Pembangunan V,
  • 41. 3. tanggung jawab dan peranan PGRI dalam ikut menciptakan kerangka landasan yang kokoh bagi pertumbuhan dan pengembasngan pembangunan nasional.  4. tanggung jawab dan peranan PGRI sebagai komponen Orde Baru dalam menghadapi pelaksanaan Pemilu 1987 dan mensukseskan SU MPR 1998  Salah satu karya besar PGRI pada masa bakti XV adalah berhasilnya PEMBANGUNAN GEDUNG GURU INDONESIA ( WISMA GURU )JL.Tanah Abang III/24 Jakarta.
  • 42. KARYA BESAR PGRI PERIODE XV  Salah satu karya besar PGRI pada masa bakti XV adalah berhasilnya PEMBANGUNAN GEDUNG GURU INDONESIA ( WISMA GURU )JL.Tanah Abang III/24 Jakarta.  Konferensi III PGRI Masa bakti XV tahun 1986 menghasilkan :  Dalam AD/ART PGRI ditegaskan bahwa PGRI merupakan Organisasi Profesi.
  • 43. HIKMAH  1. Medan perjuangan,pengabdiandan kekaryaan anggota PGRI dapat semakin ditingkatkan dan dimantapkan.  2. upaya peningkatan mutu profesionalisme para anggota PGRI dapat semakin diperhatikan selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  3. dapat dipupuk rasa persatuan dan kesatuan yang makin kokoh diantara para anggota PGRI sehingga organisasi in i dapat terhindar dari perpecahan akibat tarik menarik antara berbagai kekuatan politik di luar organisasi seperti pernah terjadi pada tahun 1950 an dan 1960 an.
  • 44. Refleksi tentang Masa Depan PGRI  Pada hakikatnya PGRI adalah sebuah organisasi profesi pendidik dan pekerja pada umumnya dan para guru pada khususnya  Masa depan menuntut semakin tingginya kualitas dari pada kuantitas (jumlah anggota). PGRI sangat berpengalaman dalam melayani para anggotanya yang sebagian besar guru  Untuk itu, PGRI dituntut untuk lebih akrab dengan berbagai permasalahan yang di hadapi oleh para guru sekolah menengah dan bahkan para dosen di perguruan tinggi.
  • 45.
  • 46. Catatan .............. DWIDARMA KABINET AMPERA  1. STABILITASI POLITIK .  2. STABILITASI EKONOMI.
  • 47. CATUR KARYA(PROGRAM) KABINET AMPERA  1. Memperbaiki kehidupan rakyat ,terutama di bidang sandang dan pangan.  2. Melaksanakan pemilihan umum.  3. Melalaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif, yang mencerminkan kepentingan nasional yang sejati.  4. Melanjutkan perjuangan melawan imperalisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya .

Notas do Editor

  1. Ree teacjherT