tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
PENGOPTIMASIAN PENG
1. Disusun oleh
Tri Wulansari 12144600060
Dwi Setya 12144600046
Nurul Hidayah 12144600075
Isnaeni Pratiwi 12144600077
2. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Yogyakarta
3. Pengertian
Pengawas adalah jabatan fungsional yang
berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk
melakukan pengawasan pendidikan terhadap
sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau
ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan
hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan.
4. Pengertian
Penilik adalah jabatan fungsional keahlian termasuk
dalam rumpun tenaga kependidikan lainnya yang
diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang
(Bupati), untuk melakukan kegiatan penilikan
pendidikan non formal pada dinas P dan K. Jabatan
ini hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
5. Dasar Hukum Yang Mengatur
UU No.44 Th. 2011
UU No.6 Th.2010
LANDASAN
UU No.91 Th.2001
UU No.91 Th.2001
7. Persyaratan Administratif calon
pengawas adalah:
1. Berpengalaman sebagai guru minimal 8 tahun secara terus menerus, wakil kepala sekolah
dan atau kepala sekolah minimal berpengalaman 4 tahun dan menunjukkan prestasi selama ia
menjadi guru, wakil kepala sekolah atau kepala sekolah.
2. Memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Pengawas dari LPTK Negeri.
3. Pangkat/golongan sekurang-kurangnya golongan III/b yang dibuktikan dengan SK
kepangkatan
4. Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter dari Rumah Sakit
yang ditunjuk.
5. Tidak sedang terkena hukuman pelanggaran disiplin kategori sedang atau berat.
6. Menyatakan secara tertulis bersedia mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengawas Tipe A
(Orientasi Pekerjaan Pengawas Sekolah).
7. Menyatakan secara tertulis bersedia ditempatkan di mana saja dalam wilayah
Kabupaten/Kota/Provinsi tempat sekolah yang akan dibinanya.
8. Menyatakan secara tertulis bersedia berpartisipasi aktif dalam Organisasi Profesi Pengawas
(misalnya APSI).
9. a) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
Penilik dilaksanakan sesuai formasi jabatan Penilik yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur
Negara berdasarkan pertimbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
b) Formasi jabatan fungsional Penilik sebagaimana
dimaksud ayat (1) ditetapkan satu kecamatan paling
kurang 3 (tiga) orang paling banyak 12 (dua belas)
orang.
c) penilik satuan pendidikan bisa diangkat dari (a) pamong
belajar atau jabatan lain di lingkungan pendidikan
nonformal dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya
lima tahun; (b) guru dan/atau kepala sekolah dengan masa
kerja sekurang-kurangnya lima tahun bagi guru dan tiga
tahun bagi kepala sekolah; dan (c) pengawas atau pernah
menjadi pengawas dengan masa kerja sebagai pengawas
sekurang-kurangnya tiga tahun.
10. Sistem Pemberian Imbalan
• Tunjangan pendidikan sebesar Rp. 100.000,00 per bulan
• Tunjangan khusus bagi pejabat fungsional (Khusus untuk
Kepsek, Pengawas, dan Penilik) sebesar Rp 600.000,00 per
bulan (Gol. III) dan Rp. 700.000,00 (Gol. IV).
Angka Tunjangan
Tingka Jenjang Batas Usia Syarat Pengangkatan
Golru Kredit Jabatan
t Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
III/a 100 th Dapat 1. Berijasah serendah-rendahnya
diperpanjang S1/DIV sesuai dg kualifikasi pendidikan
s.d 60 2. pangkat serendah-rendahnya
Penata Muda, Golru III/a
3. diklat fungsional Tk ahli
TK/SD/MI, 4. AK komulatif min 100
MD, SDLB 5. tersedia formatif
Ahli Pertama 406.000 6. setiap unsur penilaian dalam DP-3
dan yang
sederajat sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam satu tahun terakhir
7. lulus uji kompetensi sebagai
pengawas sekolah
11. III/b 150
III/c 200 Dapat
Muda III/d 300 diperpanjan 406.000
g s.d 60 th
IV/a 400 Dapat
Madya IV/b 550 diperpanjan 468.000
IV/c 700 g s.d 60 th
IV/d 850 Dapat
Utama IV/e diperpanjan 468.000
1050 g s.d 60 th
III/a 100 Dapat Syarat pengangkatan
Pertam diperpanjan
a III/b 150 544.000
g s.d 60 th perpindahan dari jabatan
III/c 200 Dapat lain:
Muda III/d 300 diperpanjan 544.000 1. pendidikan paling
g s.d 60 th
SLTP/MTS, SMA, MA dan rendah S1 dari LPTK atau
IV/a 400 Dapat yang sederajat sarjana Non PLTK yang
Madya IV/b 550 diperpanjan 605.000 memiliki pengalaman sbg
IV/c 700 g s.d 60 th guru/ pengawas/penilik
IV/d 850 Dapat TK/SD
Utama IV/e 1050 diperpanjan 605.000
g s.d 60 th 2. memiliki keahlian
dibdg TK/SD/MI/MD/SDLB
III/a 100 Dapat
Pertam atau memiliki keahlian
III/b 150 diperpanjan 544.000
a dalam pendidikan LB atau
g s.d 60 th
III/c 200 Dapat memiliki spesialis atau
Muda III/d 300 diperpanjan 544.000 keahlian dlm bimmbingan
g s.d 60 th dan konseling
IV/a 400 Dapat SLB 3. memilikii pengalaman
Madya IV/b 550 diperpanjan 605.000 jabatan dlm bidang
IV/c 700 g s.d 60 th pendidikan paling singkat
IV/d 850 Dapat 6th
diperpanjan 4. usia paling tinggi 5 th
Utama IV/e 1050 605.000 sebelum BUP dari jabatan
g s.d 60 th terakhir
12. Tugas-tugas Pengawas Tugas-tugas Penilik
Tugas pokok pengawas Penilik mempunyai
sekolah/satuan tugas, tanggung jawab,
pendidikan adalah wewenang, dan hak
melakukan penilaian dan untuk melakukan
pembinaan dengan pemantauan, penilaian
melaksanakan fungsi- dan bimbingan terhadap
fungsi supervisi, baik penyelenggaraan
supervisi akademik pendidikan luar sekolah
maupun supervisi
manajerial.
13. Pembinaan Pegawai
• Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar mutu pendidikan, peranan
pengawas satuan pendidikan atau sekolah sangat penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan pada satuan pendidikan binaannya. Oleh sebab itu,
pembinaan pengawas agar dapat melaksanakan tugas kepengawasan akademik
dan manajerial mutlak diperlukan. Ruang lingkup pembinaan mencakup
pembinaan kualifikasi, profesi dan pembinaan karir. Pembinaan kualifikasi
ditujukan agar para pengawas dapat meningkatkan tingkat pendidikan formal
sampai minimal berpendidikan Sarjana (SI) bagi yang berpendidikan diploma,
dan berpendidikan S2 bagi pengawas yang berpendidikan S1. Pengembangan
profesi diarahkan pada peningkatan kompetensi pengawas mencakup
kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi
professional. Sedangkan pembinaan karir pengawas diarahkan untuk
mempercepat kenaikan pangkat dan jabatan pengawas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku melalui pengumpulan angka kredit. Jenjang jabatan pengawas
mulai dari pengawas pratama sampai pada pengawas utama.
• Pembinaan-pembinaan yang dilakukan:
a. Pembinaan untuk Peningkatan Kualifikasi Pendidikan
b. Pembinaan Kemampuan Profesional
14. • Adapun tujuan khusus pembinaan pengawas
satuan pendidikan adalah agar para pengawas
satuan pendidikan atau sekolah:
1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
melaksanakan pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial pada satuan
pendidikan yang dibinanya;
2. Meningkatnya kompetensi pribadi, kompetensi
sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional sehingga dapat mempertinggi
kinerjanya;
3. Mampu bekerjasama dengan guru, kepala
sekolah, staf sekolah dan komite sekolah dalam
meningkatkan kinerja satuan pendidikan
/sekolah binaannya;
4. Mampu melakukan berbagai inovasi
pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah binaannya;
5. Berjalannya jenjang karir jabatan pengawas
melalui angka kredit jabatan fungsional.
15. Pengembangan Karir
• Berdasarkan keputusan tersebut jabatan fungsional
pengawas bergradasi mulai dari:
• 1. Pengawas Sekolah Pratama golongan III /a – III /b;
• 2. Pengawas Sekolah Muda golongan III /c – III /d;
• 3. Pengawas Sekolah Madya golongan IV /a – IV /c;
• 4. Pengawas Sekolah Utama golongan IV /d – IV /e dengan
perhitungan angka kredit
• Seiring dengan berlakunya PP No 19 tahun 2005, maka ke
depan jabatan pengawas bisa disederhanakan menjadi tiga
kategori yakni:
• 1. Pengawas muda;
• 2. Pengawas madya;
• 3. Pengawas utama.
16. Organisasi Profesi
1. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah TK/SD (KKPS TK/SD)
2. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah SMP (KKPS-SMP)
3. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah SMA/SMK (KKPS-
SMA/SMK)
4. Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Ibtidaiyah (POKJA
MI)
5. Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Tsanawiyah (POKJA
MTs) Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Aliyah (POKJA
MA)
17. Kode etik pengawas:
• 1. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas
satuan pendidikan senantiasa berlandaskan
Iman dan Taqwa serta mengikuti perkembangan
ilmu penetahuan dan teknologi.
• 2. Pengawas satuan pendidikan senantiasa
merasa bangga dalam mengemban tugas
sebagai pengawas
• 3. Pengawas satuan pendidikan memiliki
pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas
pokok dan fungsinya sebagai pengawas.
• 4. Pengawas satuan pendidikan bekerja
dengan penuh rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas professional sebagai
pengawas.
• 5. Pengawas satuan pendidikan menjaga citra
dan nama baik profesi pengawas
18. Kode etik penilik :
1) Penilik Indonesia menjunjung tinggi Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945
2) Penilik Indonesia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga IPI
3) Penilik Indonesia menghormati hak warga negara RI untuk
memperoleh pendidikan
4) Penilik Indonesia berkewajiban memahami dan mampu
melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Penilik dengan jujur, dan
penuh tanggung jawab
5) Penilik Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan penguasaan teknologi guna peningkatan
kompetensi Penilik
6) Penilik Indonesia menjujung tinggi harkat dan martabat serta
profesi Penilik
7) Penilik Indonesia wajib menjujung tinggi disiplin dan menjaga nama
baik organisasi