6. K onsumsi serat dari kacang-kacangan Menaikkan toleransi kadar glukosa darah Efek Positif kolesterolemia dan trigliseridemia postprandial (Guillon dan Champ, 2002)
7. Fraksi nonprotein kacang komak Menurunkan kadar kolesterol dan LDL serum ransum tinggi kolesterol (Nugroho, 2007) Penelitian tentang aktivitas antihiperglikemik kacang komak terutama fraksi nonprotein kacang komak belum banyak dilakukan di Indonesi a .
8.
9. E fek antihiperglikemik dan antihiperlipidemik fraksi nonprotein kacang komak ( Lablab purpureus ( L. ) Sweet) TUJUAN Memberikan informasi mengenai penggunaan fraksi nonprotein kacang komak sebagai alternatif dalam diet antihiperglikemik dan antihiperlipidemik akibat diabetes MANFAAT PARAMETER : K adar glukosa darah P rofil lipid P eroksidasi lipid Total kolesterol feses tikus diabetes induksi aloksan
10.
11. Kacang komak Spesies : ( Lablab purpureus (L.) Sweet) Genus : Lablab Famili : Fabaceae Ordo : Fabales Kelas : Magnoliopsida India Asia Tenggara Afrika
12. India Asia Tenggara Afrika Produktivitas : 1000-1200 kg kacang komak kering/ha Berpotensi menggantikan seluruh atau sebagian kacang kedelai pada pembuatan produk pangan berbasis kacang kedelai.
13. F RAKSI NONPROTEIN KACANG KOMAK….. Bioavailabilitas pati kacang-kacangan dan indeks glikemiknya yang rendah memberikan efek yang baik bagi pencegahan penyakit yang berkaitan dengan resistensi insulin (Guillon dan Champ, 2002) K onsumsi serat dari kacang-kacangan dapat meningkatkan toleransi kadar glukosa darah serta memberikan pengaruh yang positif pada kolesterolemia dan trigliseridemia postprandial (Guillon dan Champ, 2002) Fraksi nonprotein kacang komak dibuat berdasarkan metode Suwarno (2003)
15. Penyakit metabolik yang disifati adanya hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, maupun keduanya (ADA, 1997) DIABETES MELITUS (DM)….. Gejala umum : poliuria, polidipsia, polifagia, kehilangan berat badan, dan lemas. Kriteria diagnosis (ADA, 1997) : - GDS ≥ 200 mg/dl - GDP ≥ 126 mg/dl - OGTT > 200 mg/dl. Klasifikasi DM : - DM tipe 1 - DM tipe 2 - DM tipe lain - DM gestasional. !
16. Klasifikasi lipoprotein berdasarkan densitas: LIPID PLASMA .…... membawa trigliserida ke jaringan tubuh membawa trigliserida, fosfolipid, dan kolestrol dari hati ke jaringan tubuh Kilomikron VLDL LDL HDL membawa kolesterol dari hati ke jaringan tubuh membawa kolesterol dari jaringan tubuh ke hati ( reverse kolesterol )
17. Klasifikasi lipoprotein berdasarkan densitas: LIPID PLASMA .…... membawa trigliserida ke jaringan tubuh membawa trigliserida, fosfolipid, dan kolestrol dari hati ke jaringan tubuh Kilomikron VLDL LDL HDL membawa kolesterol dari hati ke jaringan tubuh membawa kolesterol dari jaringan tubuh ke hati ( reverse kolesterol ) Kolesterol merupakan komponen penting membran sel, sel otak dan jaringan syaraf, dan prekursor bagi hormon-hormon steroid
20. MALONALDEHIDA (MDA)… Produk hasil lipid (peroksidasi lipid) dalam tubuh dan sebagai indeks ketengikan oksidatif dalam makanan (Bird dan Draper, 1984) . Radikal bebas yang dinyatakan dalam kadar MDA dapat digunakan sebagai prediktor atherosklerosis pada penyakit diabetes (Musthafa et al ., 2000) Salah satu metode pengukuran kadar MDA yaitu dengan Thiobarbituric Acid Reactivity Test
21. ALOKSAN … Aloksan ( 2,4,5,6-tetraoksiporoimidine;5,6-dioksiurasil ) zat kimia yang tidak stabil dan bersifat hidrofilik. Waktu paruh nya hanya 1.5 menit pada pH netral dan suhu 37 o C Aloksan dapat menginaktivasi enzim glukokinase dan menimbulkan reaksi oksidasi pada sel-sel β pankreas sehingga produksi insulin menjadi terganggu (Szkudelski, 2001)
22. TIKUS PERCOBAAN … Karakteristik tikus percobaan: nocturnal tidak mempunyai kantung empedu tidak dapat memuntahkan kembali isi perutnya tidak pernah berhenti tumbuh Zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tikus: Karbohidrat Lemak Protein Mineral Vitamin-vitamin. Kondisi optimum untuk pemeliharaan tikus: Temperatur kandang 18-27 o C Kelembaban relatif 40 -70% Pencahayaan 12 jam terang 12 jam gelap
23.
24.
25.
26.
27. Ransum yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan gizi tikus sesuai rekomendasi AIN-93G (Reeves et al ., 1993) Tabel 1. Komposisi Ransum Tikus Percobaan Persiapan dan Pembuatan Ransum… Kelompok Perlakuan Konposisi Ransum Kontrol Negatif (normal) Ransum standar Kontrol Positif I (diabetes) Ransum standar Kontrol Positif II (diabetes) Ransum standar + kolesterol 0.5% Nonprotein Kacang Komak (diabetes) Modifikasi ransum standar + kolesterol 0.5%
28. T abel 2. K omposisi R ansum T ikus P ercobaan Bahan Ransum KN KP I KP II FNP Komak Maizena 53 5 53 5 530 - Kasein 200 200 200 140.6 Sukrosa 100 100 100 100 Soybean Oil 70 70 70 67.6 CMC 50 50 50 50 Mineral Mix 35 35 35 35 Vitamin Mix 10 10 10 10 Kolesterol - - 5 5 FNP Komak - - - 690.4
48. KESIMPULAN… Tingkat konsumsi ransum paling tinggi namun tidak diikuti oleh kenaikan berat badan yang tinggi Rasio konsumsi ransum dan berat badan yang paling tinggi Berat organ yang tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol negatif 24.50 g Penurunan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif II Tikus kelompok perlakuan fraksi nonprotein kacang komak: 1 2 3 4
49. 24.50 g Menurunkan kadar total kolesterol serum dan trigliserida serum secara signifikan dibandingkan dengan kontrol positif II Menurunkan kadar LDL serum hingga mendekati kadar LDL serum tikus normal Tidak menurunkan kadar HDL serum Indeks atherogenik Kadar MDA serum MDA hati. tidak berbeda nyata dengan tikus normal KESIMPULAN… } Tikus kelompok perlakuan fraksi nonprotein kacang komak: 5 6 7 8
50. Mekanisme penurunan kadar total kolesterol serum kelompok perlakuan nonprotein kacang komak diketahui tidak melalui tingginya pengikatan kolesterol di dalam usus halus . 24.50 g KESIMPULAN… 9
51.
52. SARAN… Perlu dilakukan analisis histologi pada pembuluh aorta tikus percobaan untuk memperkuat bukti bahwa konsumsi fraksi nonprotein kacang komak dapat menurunkan resiko terjadinya atheroskerosis. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat bukti bahwa penurunan kadar kolesterol serum terjadi melalui mekanisme pengikatan asam empedu dan penghambatan sintesis kolesterol oleh asam lemak rantai pendek hasil fermentasi serat pangan