SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
umihanik.blogspot.com

           Catatan Kritis Proses Pembahasan RUU APBN 2009
                                Umi Hanik

Rancangan Nota Keuangan dan RAPBN 2009 yang diserahkan oleh pemerintah kepada
DPR pada pertengahan Agustus 2008 untuk mendapatkan persetujuan, secara umum
disikapi oleh penulis dengan mengedepankan kepentingan masyarakat luas. Hal ini didasari
pertimbangan terkait beban ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat sudah cukup besar
karena adanya berbagai gejolak ekonomi mencakup kenaikan harga-harga pangan dan
kenaikan harga BBM sebagai akibat melambungnya harga minyak dunia.

Selanjutnya, perlu diperhatikan amanah dari konstitusi yakni UUD 1945 dimana dalam
alinea keempat pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa Negara wajib untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangs. Kewajiban Negara ini antara lain mencakup
penyediaan fasilitas kesehatan, pelayanan umum yang layak (Pasal 34 ayat 3), tempat
tinggal, lingkungan yang baik, dan pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1), memberikan
jaminan sosial (Pasal 28H ayat 3), serta kewajiban untuk memelihara fakir miskin dan anak
terlantar (Pasal 34 ayat 1).

Mengacu pada ketetapan-ketetapan dalam UUD 1945 tersebut, maka perlu didorong agar
kebijakan anggaran pemerintah pada periode anggaran 2009 fokus kepada sektor yang
bersinggungan langsung dengan masyarakat luas tersebut. Sebagaimana release BPS
sektor pertanian adalah sektor yang menyerap angkatan kerja nasional terbesar ( sekitar
40%).

Selanjutnya, mengingat pada akhir triwulan III 2008 kecenderungan harga minyak
internasional mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga US$ 69/barrel pada saat
RAPBN 2009 diajukan sementara angka defisit yang ditetapkan dalam APBNP 2008 cukup
besar guna mengantisipasi kenaikan harga minyak hingga US$ 130/barrel yakni senilai Rp
94, 5 Triliun atau sebesar 2.1% terhadap PDB, dengan demikian dapat diperkirakan hingga
akhir 2008 anggaran akan mengalami surplus. Oleh karenanya penulis memandang dalam
penetapan angka defisit RAPBN 2009 terkesan tidak masuk akal dan pemerintah tidak
mempunyai sense of crisis terhadap beban fiskal bangsa yang sudah terlanjur berat.

Akumulasi defisit anggaran akan meninggalkan beban utang yang besar. Selain itu
penetapan anggaran yang berdampak pada besarnya angka defisit disebabkan tidak
adanya evaluasi dari realisasi anggaran yang lalu. Sebagaimana diketahui bersama bahwa
hingga Triwulan III 2008, realisasi APBNP 2008 baru berkisar pada angka 35 %. Hal ini
lantas menimbulkan kekhawatiran pada kualitas penyerapan anggaran utamanya pada pos
belanja publik yang cukup besar. Harus diakui bahwa telah terjadi pemborosan dan
inefisiensi yang sedemikian besar pada APBN kita. Bukan rahasia pula jika mendekati akhir
tahun untuk mengejar target penyerapan anggarannya pemerintah senantiasa disibukkan
dengan berbagai perjalanan dinas yang tidak penting, pembangunan dan renovasi yang
tidak perlu dan belum mendesak, belanja barang dan modal yang belum perlu, dst.

Adapun terkait langkah pemerintah untuk pembiayaan defisit APBN 2009 melalui penerbitan
Surat Utang Negara, penulis memandang selain beban bunga yang harus ditanggung cukup
besar, hal ini juga dinilai kontra-produktif terhadap sektor riil dan UMKM, karena
kemungkinan hilangnya investasi baru senilai Rp 110,7 Trilyun. Masyarakat atau investor

umihanik.blogspot.com
umihanik.blogspot.com
akan cenderung untuk memilih berinvestasi dengan membeli obligasi karena faktor
keamanan dan return yang besar. Dengan nilai yang cukup besar tersebut, maka hilangnya
peluang investasi baru ini akan menimbulkan efek berganda lainnya yakni peluang tidak
terserapnya angkatan kerja baru, menurunnya pendapatan, dan menurunnya angka
kesejahteraan.

Berikutnya, penulis menilai bahwa pilihan pembiayaan lainnya melalui hutang luar negeri
juga tidak strategis. Karena meskipun bunga yang dikutip kecil (berkisar diangka 2%),
namun kebijakan ini mengandung konsekwensi yakni adanya intervensi kebijakan
pengelolaan dana hutang oleh kreditor asing (donor driven). Sedangkan pilihan pembiayaan
defisit melalui penjualan aset juga sangat tidak tepat dan merupakan kebijakan bunuh diri
karena pada era globalisasi ekonomi dewasa ini, kapitalisasi modal dan aset adalah harga
mutlak jika ingin survive dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh karena itu,
mengingat berbagai pilihan pembiayaan defisit menimbulkan konsekwensi yang tidak
strategis dan resiko tinggi, maka menurut hemat penulis pemerintah perlu untuk melakukan
perhitungan anggaran dengan pendekatan anggaran berimbang yang mengandalkan
optimalisasi resources yang ada serta kualitas realisasi belanja anggaran.

Krisis Keuangan Global dan Implikasinya Pada Pembahasan RAPBN 2009
Pada saat proses pembahasan RAPBN 2009, fenomena pelemahan makroekonomi yang
terjadi di Amerika Serikat (AS) telah bergerak menjadi lebih mengglobal dan serius. Gejolak
yang bermula dari macetnya kredit perumahan dan diikuti oleh bangkrutnya raksasa
keuangan, pelemahan yang terjadi secara sistematis, serta gelombang deras dari krisis
tersebut telah menjalar ke seluruh urat nadi perekonomian AS dan telah menyentuh negara
lain. Kejatuhan nilai aset, harga modal (suku bunga) yang tinggi dan krisis likuditas yang
tercipta dalam skala yang luas, serta berhentinya aliran modal ke sektor riil, yang berpotensi
melemahkan pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan
adalah mimpi buruk bagi ekonomi kita dan tidak mustahil akan terjadi jika langkah antisipatif
tidak disiapkan oleh pemerintah sejak dini. Lebih jauh, keruntuhan raksasa keuangan global
yang terjadi di banyak negara baru-baru ini telah menjadi saksi kegagalan kapitalisme global
dari tidak sempurnanya market mechanism, bahkan diprediksi lebih besar dari depresi
ekonomi tahun 1930-an dan krisis moneter 10 tahun yang lalu.

Wacana lain yang tengah berkembang adalah tentang dikotomi antara pasar uang dan
pasar barang, yakni bahwa krisis yang tengah melanda pasar uang tidak akan berpengaruh
secara nyata pada variabel-variabel riil seperti PDB, Investasi dan konsumsi rumah tangga,
serta tingkat pengangguran dan kemiskinan. Wacana yang dihembuskan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab ini sangatlah menyesatkan dan lebih nampak sebagai upaya
pembohongan dibanding menenangkan. Sebagai ilustrasi, pada saat krisis moneter 1997/98
suku bunga dan depresiasi Rupiah yang tak terkendali menimbulkan gangguan pada arus
dana ke pasar barang, maka sektor yang paling banyak mengalami tekanan adalah sektor-
sektor pendorong pertumbuhan dan penyerap tenaga kerja terbesar yakni sektor pertanian,
pertambangan, dan manufaktur. Dengan demikian terganggunya sektor keuangan akan
menimbulkan dampak yang cukup besar pada terganggunya pertumbuhan, penyerapan
tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan.

Inilah fakta di depan mata yang perlu untuk segera diantisipasi dengan perencanaan
prioritas program dan anggaran yang saling mendukung dan mampu mengantisipasi
berbagai situasi ekonomi yang akan berjalan selama satu tahun anggaran ke depan. Namun
demikian, guna memungkinkan terciptanya keluaran perencanaan dan anggaran yang ideal
dan sesuai dengan kebutuhan rakyat maka penulis memandang perlu adanya rekonstruksi
mendasar dan desain ulang pada arsitektur perekonomian nasional yang selama ini

umihanik.blogspot.com
umihanik.blogspot.com
mengagung-agungkan pasar dengan konsep efisiennya menuju ekonomi kerakyatan yang
diarahkan pada penyempurnaan tatakelola instrumen untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanah konstitusi yakni dalam alinea
keempat pembukaan UUD 1945.

Selanjutnya terkait dua isu sekaligus yakni mencakup besaran angka defisit dan
pembiayaan melalui hutang, penulis dapat memahami bahwa angka defisit yang besar akan
menjadi stimulus bagi pertumbuhan yang jauh lebih besar, namun hal ini ideal jika alokasi
pembiayaan defisit dilakukan untuk kegiatan yang produktif, pada saat kinerja ekonomi
cukup kondusif, dan ditengah kondisi tata pemerintahan yang ideal dan bersih. Namun,
disamping belum terciptanya tata pemerintahan yang ideal dan bersih, berdasarkan data
yang diperoleh ditemukan bahwa alokasi pendanaan pembangunan dengan menggunakan
dana hutang umumnya dialokasikan untuk program yang tidak produktif, menciptakan
ketergantungan terhadap donor, serta tidak efisien karena dialokasikan untuk berbagai
program dengan jenis yang sama namun tidak ada integrasi dalam penggunaan instrumen
pendukung yang menyebabkan inefisiensi, pemborosan luar biasa terjadi, dan peluang
kerugian Negara yang cukup besar, dengan demikian dana yang benar-benar menetes
untuk rakyat miskin menjadi sangat kecil.

Lebih lanjut, wacana lain yang tengah berkembang adalah tentang second round effect dari
krisis keuangan yang tengah berlangsung antara lain mulai turunnya permintaan ekspor dari
luar negeri terutama pasar amerika menyebabkan industry dalam negeri yang banyak
bergantung pada pasar ekspor tersebut kehilangan order. Hal ini jika tidak segera diambil
tindakan berupa kebijakan komprehensif maka akan menyebabkan adanya pemecatan
massal dan rontoknya industri dalam negeri. Devisa negara yang didapat dari ekspor dapat
dipastikan juga akan merosot drastis.

Menurut data yang direlease oleh BPS pada 1 Desember 2008, secara kumulatif nilai ekspor
Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai US$118,43 miliar atau meningkat 26,92 persen
dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai US$92,26
miliar atau meningkat 21,63 persen. Selama periode tersebut, Jepang masih merupakan
negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$11.805,3 juta (12,80 persen), diikuti Amerika
Serikat dengan nilai US$10.672,6 juta (11,57 persen), dan Singapura dengan nilai
US$8.673,5 juta (9,40 persen). Namun demikian meskipun secara kumulatif menunjukkan
adanya kenaikan, nilai ekspor Indonesia Oktober 2008 mengalami penurunan sebesar 11,61
persen dibanding ekspor September 2008.

Oleh karenanya, mengacu pada berbagai pertimbangan atas situasi ekonomi terkini, maka
pemerintah diharapkan dapat melakukan perhitungan anggaran dengan pendekatan
anggaran berimbang yang mengandalkan optimalisasi resources yang ada dan kualitas
realisasi belanja anggaran. Jika bangsa ini tidak ingin terhempas kembali pada krisis
ekonomi berkepanjangan, maka pengetatan fiskal merupakan salah satu langkah antisipatif
yang tepat. Situasi ekonomi saat ini tidak memerlukan kebijakan fiskal yang ekspansif,
dengan demikian meskipun kebijakan yang diambil cenderung kontraktif namun perlu
ditekankan disini bahwa mampu bertahan dengan kekuatan sendiri adalah cukup dan patut
untuk diapresiasi.

Selanjutnya, secara khusus terdapat beberapa hal yang terkait dalam pos penerimaan,
belanja, dan pos lainnya untuk dikritisi yakni mencakup :


umihanik.blogspot.com
umihanik.blogspot.com
1. Shock dan kelangkaan yang berakibat pada melambungnya harga minyak dunia yang
   terjadi pada semester lalu merupakan sinyal bagi pemerintah untuk segera mencari
   energy alternative pengganti minyak. Penetapan asumsi makro dengan memasukkan
   angka lifting gas dan produksi batubara merupakan langkah cerdas yang perlu didukung
   hal ini sekaligus sebagai salah satu langkah konkrit untuk melaksanakan program
   konversi energy. Namun demikian mengingat potensinya, ke depan hal ini perlu untuk
   didukung dengan eksplorasi dan tata kelola yang tepat utamanya dengan melibatkan
   resources lokal.
2. Dalam penetapan asumsi makro pada umumnya, pemerintah perlu mempertimbangkan
   untuk lebih konservatif yakni dengan menyiapkan bantalan fiskal yang aman berupa
   penetapan besaran-besaran asumsi makro yang lebih aman selama satu tahun ke
   depan.
3. Seiring dengan ditetapkannya paket perundangan perpajakan yang menimbulkan
   konsekwensi pada berkurangnya potensi pajak yang ada, penulis melihat bahwa
   sesungguhnya kinerja aparat pajak dalam mengejar target realisasi pajak belumlah
   optimal dan belum menjawab tantangan reformasi birokrasi yang berjalan ditubuh
   Departemen Keuangan pada umumnya. Oleh karenanya optimalisasi penerimaan pajak
   idealnya diarahkan pada kinerja realisasi pajak dengan penertiban dan pengawasan
   yang ketat pada aparatur pajak.
4. Pada pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), penetapan target penerimaan pada
   sub pos bagian laba BUMN terlalu over estimate dan belum memperhitungkan kejatuhan
   harga-harga saham yang terjadi di bursa dalam negeri termasuk saham BUMN
   beberapa hari yang lalu.
5. Adapun pada pos belanja transfer daerah penulis melihat belum ada upaya serius dari
   pemerintah untuk menurunkan secara bertahap besaran Dana Dekonsentrasi dan TP
   sebagai implementasi dari UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
   antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Selain itu penulis melihat perlu
   segera ada realisasi dari formulasi ideal tentang alokasi transfer daerah yang telah
   disusun oleh pemerintah yang menurut laporan terakhir masih terkendala pada aspek
   koordinasi. Labih lanjut dapat disampaikan bahwa pos ini belum optimal disebabkan
   tidak berjalannya konsolidasi database perencanaan untuk peningkatan kualitas
   perencanaan anggaran. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah yang
   harus segera dituntaskan.
6. APBNP 2008 telah menetapkan alokasi subsidi yang sangat antisipatif terhadap
   perkembangan harga minyak dunia hingga US$ 130/Barel dan sampai dengan 29
   Oktober 2008 harga minyak dunia telah menyentuh angka US$ 69/barel, dapat
   dibayangkan berapa tambahan penerimaan negara jika tiap penurunan harga minyak
   sebesar US$ 1/barel dana subsidi yang tidak terpakai adalah sebesar Rp. 500 Miliar?
   Apakah hal ini telah masuk dalam komponen perhitungan rancangan anggaran kali ini?
   Dengan demikian, tambalan untuk pembiayaan defisit idealnya dapat menggunakan sisa
   dana yang telah dialokasikan untuk subsidi energi dimaksud.
7. Melemahnya rupiah pada hari-hari terakhir menimbulkan kekhawatiran pada
   pembengkakan biaya cost recovery yang akan menjadi beban APBN. Oleh karenanya
   ke depan perlu segera untuk disusun regulasi yang ketat terkait penetapan cost recovery
   untuk mengantisipasi pemanfaatan celah regulasi oleh kontraktor.

Mengenai langkah antisipasi krisis, penulis berharap kepada pemerintah agar mewaspadai
beberapa leading indicators terjadinya krisis moneter yakni nilai kurs Rupiah, indeks harga
saham, kredit luar negeri serta nilai yield dobligasi negara dan cadangan devisa terhadap
impor dan PDB yang beberapa waktu terakhir menunjukkan perkembangan yang

umihanik.blogspot.com
umihanik.blogspot.com
mengkhawatirkan dimana Rupiah terus mengalami pelemahan hingga mencapai
11.850/US$ pada 28 Oktober 2008. Demikian juga dengan kejatuhan harga-harga saham
pada bursa domestik yang merupakan kinerja terburuk dalam skala global, bahkan bila
dibandingkan kejatuhan bursa saham di AS. Dalam satu krisis pergerakan kurs dan pelarian
modal akan sangat cepat dan menyebabkan tergerusnya nilai riil dari cadangan devisa
secara instan dan jika hal ini dibiarkan maka ekonomi kita akan terancam.

Adapun terkait antisipasi pelarian modal dan aset keluar negeri secara masif maka
pemerintah didorong untuk menyiapkan instrumen moneter yang tangguh untuk
membendungnya. Pemerintah perlu untuk menjajagi kemungkinan implementasi kebijakan
berikut, yakni 1) melarang kegiatan transaksi derivatif, baik melalui lembaga formal
perbankan dan pasar modal; 2) membentuk lembaga procurement independen untuk
mengatur transaksi devisa BUMN; 3) menetapkan aturan main yang mewajibkan adanya izin
dari bank sentral bagi transaksi arus ke luar modal dalam jumlah tertentu; 4) mengambil
inisiatif untuk koordinasi operasi pasar dan kerjasama likuiditas antar bank sentral
sekawasan.




umihanik.blogspot.com
Email Address                        : umihanik@gmail.com
Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com
Online Page                          : http://umihanik.blogspot.com/
Facebook                             : http://www.facebook.com/umi.hanik1
Twitter                              : http://twitter.com/umihanik
Citizenship                          : Indonesian

Professional Histories
1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E)
   Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program
2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for
   Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party
3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist
   as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under
   the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities
4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E
   Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and
   Disadvantage Area) Program
5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate
   Researcher for strategic project concerning planning and public policy research
6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant
   Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies
Educational Background
Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember
Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia
Summary Of Economics Legislation Advisory
1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008
2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008
3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008
4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008
5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008
6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008
7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008
8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009
9. Free Trade Zone Law Draft, 2009
10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the
    Budget Year of 2009, 2009
11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing.
Organization Background, Social And Community Involvement
1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation
    Community (InDEC)
2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu
4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch
5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni
    Association, National Committee
6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA)
7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE),
    University of Jember (UoJ)
8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI)
9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ
10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII),
    Economics Branch, UoJ
11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang
    Alun’, UoJ
12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ
Personal Information
Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music

More Related Content

What's hot

Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunReza Yudhalaksana
 
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalFaktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalBazari Azhar Azizi
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaSuaditya Dika
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaKyuhae Sihanlee
 
Analisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalAnalisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalArief H
 
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMPerekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMMas Mito
 
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiMasalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiPurnama Sari Hasan
 
Pertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesiaPertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesiarosita puspa
 
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIRifatin Aprilia
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaily_sugli
 
Latihan soal uas fiskal
Latihan soal uas   fiskalLatihan soal uas   fiskal
Latihan soal uas fiskalRiyan Hidayat
 
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan feryPengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan feryirlan_fery81
 
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxP10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxNiko Rakhmatdian
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Ahmad Zakariya
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.docRezky Ramadhani
 
Kelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomiKelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomiAnna S
 

What's hot (19)

Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
 
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalFaktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
 
Makalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesiaMakalah sistem perekonomian indonesia
Makalah sistem perekonomian indonesia
 
Analisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalAnalisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskal
 
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMPerekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
 
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiMasalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
 
Pertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesiaPertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesia
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaPertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
 
Latihan soal uas fiskal
Latihan soal uas   fiskalLatihan soal uas   fiskal
Latihan soal uas fiskal
 
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan feryPengaruh pertumbuhan ekonomi  terhadap pendapatan irlan fery
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan irlan fery
 
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxP10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
Kelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomiKelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomi
 

Viewers also liked

Principios de quimica y estructura ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...
Principios de quimica y estructura    ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...Principios de quimica y estructura    ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...
Principios de quimica y estructura ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...Triplenlace Química
 
Bbva v segunda parte
Bbva v segunda parteBbva v segunda parte
Bbva v segunda parteMoises Cielak
 
WEBSITE POWERPOINT mini
WEBSITE POWERPOINT miniWEBSITE POWERPOINT mini
WEBSITE POWERPOINT miniBrooke Windus
 
Spanish aprende sobre_seo_con_los_expertos
Spanish aprende sobre_seo_con_los_expertosSpanish aprende sobre_seo_con_los_expertos
Spanish aprende sobre_seo_con_los_expertosMoises Cielak
 
Europees parlement wil ecologische voetafdruk compenseren
Europees parlement wil ecologische voetafdruk compenserenEuropees parlement wil ecologische voetafdruk compenseren
Europees parlement wil ecologische voetafdruk compenserenThierry Debels
 
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...
Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...Triplenlace Química
 
Publicidad alternativa para ejercicio bbva
Publicidad alternativa para ejercicio bbvaPublicidad alternativa para ejercicio bbva
Publicidad alternativa para ejercicio bbvaMoises Cielak
 
Licencias de creative commons
Licencias de creative commonsLicencias de creative commons
Licencias de creative commonsPochita Briceño
 
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...
Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...Triplenlace Química
 
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah AmanatAmanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanataudhie senas
 
What TIME is it?
What TIME is it?What TIME is it?
What TIME is it?AEC-Inglês
 
Asking and Telling the time: PowerPoint Presentation
Asking and Telling the time: PowerPoint PresentationAsking and Telling the time: PowerPoint Presentation
Asking and Telling the time: PowerPoint PresentationA. Simoes
 

Viewers also liked (16)

Principios de quimica y estructura ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...
Principios de quimica y estructura    ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...Principios de quimica y estructura    ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...
Principios de quimica y estructura ena3 - ejercicio 02 radios de las órbit...
 
Bbva v segunda parte
Bbva v segunda parteBbva v segunda parte
Bbva v segunda parte
 
WEBSITE POWERPOINT mini
WEBSITE POWERPOINT miniWEBSITE POWERPOINT mini
WEBSITE POWERPOINT mini
 
Ilicitos tributarios
Ilicitos tributariosIlicitos tributarios
Ilicitos tributarios
 
Spanish aprende sobre_seo_con_los_expertos
Spanish aprende sobre_seo_con_los_expertosSpanish aprende sobre_seo_con_los_expertos
Spanish aprende sobre_seo_con_los_expertos
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
Elan's Next
Elan's NextElan's Next
Elan's Next
 
Europees parlement wil ecologische voetafdruk compenseren
Europees parlement wil ecologische voetafdruk compenserenEuropees parlement wil ecologische voetafdruk compenseren
Europees parlement wil ecologische voetafdruk compenseren
 
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...
Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 02 cambio del v de un ...
 
Publicidad alternativa para ejercicio bbva
Publicidad alternativa para ejercicio bbvaPublicidad alternativa para ejercicio bbva
Publicidad alternativa para ejercicio bbva
 
Licencias de creative commons
Licencias de creative commonsLicencias de creative commons
Licencias de creative commons
 
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...
Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...Principios de quimica y estructura    ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...
Principios de quimica y estructura ena2 - ejercicio 12 volumen ocupado por...
 
Documentation by the Techies, for the Techies; Documentation in Agile
Documentation by the Techies, for the Techies; Documentation in AgileDocumentation by the Techies, for the Techies; Documentation in Agile
Documentation by the Techies, for the Techies; Documentation in Agile
 
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah AmanatAmanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
 
What TIME is it?
What TIME is it?What TIME is it?
What TIME is it?
 
Asking and Telling the time: PowerPoint Presentation
Asking and Telling the time: PowerPoint PresentationAsking and Telling the time: PowerPoint Presentation
Asking and Telling the time: PowerPoint Presentation
 

Similar to Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik

Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKAloysius Mandowen
 
Ancaman hutang luar negeri
Ancaman hutang luar negeriAncaman hutang luar negeri
Ancaman hutang luar negeriAnton Setyawan
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikUmi Hanik
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Oswar Mungkasa
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Irvan Malvinas
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneterWarnet Raha
 
Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaranKebijakan anggaran
Kebijakan anggaranDevyzein
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxFadhielAchmad
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19
STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19
STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19DhinnarMasyundra
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.11 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1muhammad muhaimin
 
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBrawijaya University
 
Tugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docxTugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docxViscaBarca4
 
Tugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docxTugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docxViscaBarca4
 
Optimisme pemerintah lepas dari resesi
Optimisme pemerintah lepas dari resesiOptimisme pemerintah lepas dari resesi
Optimisme pemerintah lepas dari resesiMuhardi Karijanto
 

Similar to Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik (20)

Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanikAda apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
Ada apa dengan paket stimulus fiskal 2009 umi hanik
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
 
133821456 makalah-bahasa-perekonomian
133821456 makalah-bahasa-perekonomian133821456 makalah-bahasa-perekonomian
133821456 makalah-bahasa-perekonomian
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
 
Ancaman hutang luar negeri
Ancaman hutang luar negeriAncaman hutang luar negeri
Ancaman hutang luar negeri
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaranKebijakan anggaran
Kebijakan anggaran
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docx
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19
STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19
STRATEGI PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19
 
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.11 gambaran umum perekonomian indonesia.1
1 gambaran umum perekonomian indonesia.1
 
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
 
Tugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docxTugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docx
 
Tugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docxTugas Perekonomian Indonesia.docx
Tugas Perekonomian Indonesia.docx
 
Optimisme pemerintah lepas dari resesi
Optimisme pemerintah lepas dari resesiOptimisme pemerintah lepas dari resesi
Optimisme pemerintah lepas dari resesi
 

More from Umi Hanik

M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikUmi Hanik
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Umi Hanik
 
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnM&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnUmi Hanik
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikUmi Hanik
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikUmi Hanik
 
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikAnalisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikUmi Hanik
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikUmi Hanik
 
Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikUmi Hanik
 
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanikKerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanikUmi Hanik
 
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikPenyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikUmi Hanik
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikUmi Hanik
 
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikSimalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikUmi Hanik
 
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikBanjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikUmi Hanik
 
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikCatatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikUmi Hanik
 
Gross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikGross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikUmi Hanik
 
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikDerajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikUmi Hanik
 
Crowding out umi hanik
Crowding out umi hanikCrowding out umi hanik
Crowding out umi hanikUmi Hanik
 
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikIlusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikUmi Hanik
 
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikMerah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikUmi Hanik
 
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurPerempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurUmi Hanik
 

More from Umi Hanik (20)

M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan PraktikM&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
M&E PHLN antara Teori Kebijakan dan Praktik
 
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
Evaluasi Kinerja Untuk Menyelamatkan Instansi Pemerintah, keniscayaankah?
 
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phlnM&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
M&E sebagai konsensus untuk efektivitas pemanfaatan phln
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
 
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanikKrisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
Krisis global kinerja ekspor dan potensi lpei umi hanik
 
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanikAnalisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
Analisa kinerja ekspor indonesia untuk penyempurnaan ruu lpei umi hanik
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
 
Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanik
 
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanikKerawanan pangan dan inflasi umi hanik
Kerawanan pangan dan inflasi umi hanik
 
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi HanikPenyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
Penyelarasan Kebijakan M&E Untuk Efektivitas Pendanaan Pembangunan Umi Hanik
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
 
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanikSimalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
Simalakama kebijakan subsidi bbm umi hanik
 
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanikBanjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
Banjir infrastruktur dan kedaulatan pangan umi hanik
 
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanikCatatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
Catatan kritis kinerja bidang ekonomi tahun 2008 umi hanik
 
Gross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanikGross national happiness umi hanik
Gross national happiness umi hanik
 
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanikDerajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
Derajat keislaman dan keimanan gimana ngukurnya umi hanik
 
Crowding out umi hanik
Crowding out umi hanikCrowding out umi hanik
Crowding out umi hanik
 
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanikIlusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
Ilusi perencanaan dan penganggaran pembangunan umi hanik
 
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanikMerah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
Merah kuning hijau putih biru bangsaku umi hanik
 
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukurPerempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
Perempuan pengabdian vs aktualisasi keraguan vs keikhlasan & syukur
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

Catatan kritis proses pembahasan ruu apbn 2009 umi hanik

  • 1. umihanik.blogspot.com Catatan Kritis Proses Pembahasan RUU APBN 2009 Umi Hanik Rancangan Nota Keuangan dan RAPBN 2009 yang diserahkan oleh pemerintah kepada DPR pada pertengahan Agustus 2008 untuk mendapatkan persetujuan, secara umum disikapi oleh penulis dengan mengedepankan kepentingan masyarakat luas. Hal ini didasari pertimbangan terkait beban ekonomi yang ditanggung oleh masyarakat sudah cukup besar karena adanya berbagai gejolak ekonomi mencakup kenaikan harga-harga pangan dan kenaikan harga BBM sebagai akibat melambungnya harga minyak dunia. Selanjutnya, perlu diperhatikan amanah dari konstitusi yakni UUD 1945 dimana dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa Negara wajib untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangs. Kewajiban Negara ini antara lain mencakup penyediaan fasilitas kesehatan, pelayanan umum yang layak (Pasal 34 ayat 3), tempat tinggal, lingkungan yang baik, dan pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1), memberikan jaminan sosial (Pasal 28H ayat 3), serta kewajiban untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar (Pasal 34 ayat 1). Mengacu pada ketetapan-ketetapan dalam UUD 1945 tersebut, maka perlu didorong agar kebijakan anggaran pemerintah pada periode anggaran 2009 fokus kepada sektor yang bersinggungan langsung dengan masyarakat luas tersebut. Sebagaimana release BPS sektor pertanian adalah sektor yang menyerap angkatan kerja nasional terbesar ( sekitar 40%). Selanjutnya, mengingat pada akhir triwulan III 2008 kecenderungan harga minyak internasional mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga US$ 69/barrel pada saat RAPBN 2009 diajukan sementara angka defisit yang ditetapkan dalam APBNP 2008 cukup besar guna mengantisipasi kenaikan harga minyak hingga US$ 130/barrel yakni senilai Rp 94, 5 Triliun atau sebesar 2.1% terhadap PDB, dengan demikian dapat diperkirakan hingga akhir 2008 anggaran akan mengalami surplus. Oleh karenanya penulis memandang dalam penetapan angka defisit RAPBN 2009 terkesan tidak masuk akal dan pemerintah tidak mempunyai sense of crisis terhadap beban fiskal bangsa yang sudah terlanjur berat. Akumulasi defisit anggaran akan meninggalkan beban utang yang besar. Selain itu penetapan anggaran yang berdampak pada besarnya angka defisit disebabkan tidak adanya evaluasi dari realisasi anggaran yang lalu. Sebagaimana diketahui bersama bahwa hingga Triwulan III 2008, realisasi APBNP 2008 baru berkisar pada angka 35 %. Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran pada kualitas penyerapan anggaran utamanya pada pos belanja publik yang cukup besar. Harus diakui bahwa telah terjadi pemborosan dan inefisiensi yang sedemikian besar pada APBN kita. Bukan rahasia pula jika mendekati akhir tahun untuk mengejar target penyerapan anggarannya pemerintah senantiasa disibukkan dengan berbagai perjalanan dinas yang tidak penting, pembangunan dan renovasi yang tidak perlu dan belum mendesak, belanja barang dan modal yang belum perlu, dst. Adapun terkait langkah pemerintah untuk pembiayaan defisit APBN 2009 melalui penerbitan Surat Utang Negara, penulis memandang selain beban bunga yang harus ditanggung cukup besar, hal ini juga dinilai kontra-produktif terhadap sektor riil dan UMKM, karena kemungkinan hilangnya investasi baru senilai Rp 110,7 Trilyun. Masyarakat atau investor umihanik.blogspot.com
  • 2. umihanik.blogspot.com akan cenderung untuk memilih berinvestasi dengan membeli obligasi karena faktor keamanan dan return yang besar. Dengan nilai yang cukup besar tersebut, maka hilangnya peluang investasi baru ini akan menimbulkan efek berganda lainnya yakni peluang tidak terserapnya angkatan kerja baru, menurunnya pendapatan, dan menurunnya angka kesejahteraan. Berikutnya, penulis menilai bahwa pilihan pembiayaan lainnya melalui hutang luar negeri juga tidak strategis. Karena meskipun bunga yang dikutip kecil (berkisar diangka 2%), namun kebijakan ini mengandung konsekwensi yakni adanya intervensi kebijakan pengelolaan dana hutang oleh kreditor asing (donor driven). Sedangkan pilihan pembiayaan defisit melalui penjualan aset juga sangat tidak tepat dan merupakan kebijakan bunuh diri karena pada era globalisasi ekonomi dewasa ini, kapitalisasi modal dan aset adalah harga mutlak jika ingin survive dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh karena itu, mengingat berbagai pilihan pembiayaan defisit menimbulkan konsekwensi yang tidak strategis dan resiko tinggi, maka menurut hemat penulis pemerintah perlu untuk melakukan perhitungan anggaran dengan pendekatan anggaran berimbang yang mengandalkan optimalisasi resources yang ada serta kualitas realisasi belanja anggaran. Krisis Keuangan Global dan Implikasinya Pada Pembahasan RAPBN 2009 Pada saat proses pembahasan RAPBN 2009, fenomena pelemahan makroekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) telah bergerak menjadi lebih mengglobal dan serius. Gejolak yang bermula dari macetnya kredit perumahan dan diikuti oleh bangkrutnya raksasa keuangan, pelemahan yang terjadi secara sistematis, serta gelombang deras dari krisis tersebut telah menjalar ke seluruh urat nadi perekonomian AS dan telah menyentuh negara lain. Kejatuhan nilai aset, harga modal (suku bunga) yang tinggi dan krisis likuditas yang tercipta dalam skala yang luas, serta berhentinya aliran modal ke sektor riil, yang berpotensi melemahkan pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan adalah mimpi buruk bagi ekonomi kita dan tidak mustahil akan terjadi jika langkah antisipatif tidak disiapkan oleh pemerintah sejak dini. Lebih jauh, keruntuhan raksasa keuangan global yang terjadi di banyak negara baru-baru ini telah menjadi saksi kegagalan kapitalisme global dari tidak sempurnanya market mechanism, bahkan diprediksi lebih besar dari depresi ekonomi tahun 1930-an dan krisis moneter 10 tahun yang lalu. Wacana lain yang tengah berkembang adalah tentang dikotomi antara pasar uang dan pasar barang, yakni bahwa krisis yang tengah melanda pasar uang tidak akan berpengaruh secara nyata pada variabel-variabel riil seperti PDB, Investasi dan konsumsi rumah tangga, serta tingkat pengangguran dan kemiskinan. Wacana yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab ini sangatlah menyesatkan dan lebih nampak sebagai upaya pembohongan dibanding menenangkan. Sebagai ilustrasi, pada saat krisis moneter 1997/98 suku bunga dan depresiasi Rupiah yang tak terkendali menimbulkan gangguan pada arus dana ke pasar barang, maka sektor yang paling banyak mengalami tekanan adalah sektor- sektor pendorong pertumbuhan dan penyerap tenaga kerja terbesar yakni sektor pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Dengan demikian terganggunya sektor keuangan akan menimbulkan dampak yang cukup besar pada terganggunya pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan. Inilah fakta di depan mata yang perlu untuk segera diantisipasi dengan perencanaan prioritas program dan anggaran yang saling mendukung dan mampu mengantisipasi berbagai situasi ekonomi yang akan berjalan selama satu tahun anggaran ke depan. Namun demikian, guna memungkinkan terciptanya keluaran perencanaan dan anggaran yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan rakyat maka penulis memandang perlu adanya rekonstruksi mendasar dan desain ulang pada arsitektur perekonomian nasional yang selama ini umihanik.blogspot.com
  • 3. umihanik.blogspot.com mengagung-agungkan pasar dengan konsep efisiennya menuju ekonomi kerakyatan yang diarahkan pada penyempurnaan tatakelola instrumen untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanah konstitusi yakni dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945. Selanjutnya terkait dua isu sekaligus yakni mencakup besaran angka defisit dan pembiayaan melalui hutang, penulis dapat memahami bahwa angka defisit yang besar akan menjadi stimulus bagi pertumbuhan yang jauh lebih besar, namun hal ini ideal jika alokasi pembiayaan defisit dilakukan untuk kegiatan yang produktif, pada saat kinerja ekonomi cukup kondusif, dan ditengah kondisi tata pemerintahan yang ideal dan bersih. Namun, disamping belum terciptanya tata pemerintahan yang ideal dan bersih, berdasarkan data yang diperoleh ditemukan bahwa alokasi pendanaan pembangunan dengan menggunakan dana hutang umumnya dialokasikan untuk program yang tidak produktif, menciptakan ketergantungan terhadap donor, serta tidak efisien karena dialokasikan untuk berbagai program dengan jenis yang sama namun tidak ada integrasi dalam penggunaan instrumen pendukung yang menyebabkan inefisiensi, pemborosan luar biasa terjadi, dan peluang kerugian Negara yang cukup besar, dengan demikian dana yang benar-benar menetes untuk rakyat miskin menjadi sangat kecil. Lebih lanjut, wacana lain yang tengah berkembang adalah tentang second round effect dari krisis keuangan yang tengah berlangsung antara lain mulai turunnya permintaan ekspor dari luar negeri terutama pasar amerika menyebabkan industry dalam negeri yang banyak bergantung pada pasar ekspor tersebut kehilangan order. Hal ini jika tidak segera diambil tindakan berupa kebijakan komprehensif maka akan menyebabkan adanya pemecatan massal dan rontoknya industri dalam negeri. Devisa negara yang didapat dari ekspor dapat dipastikan juga akan merosot drastis. Menurut data yang direlease oleh BPS pada 1 Desember 2008, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai US$118,43 miliar atau meningkat 26,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai US$92,26 miliar atau meningkat 21,63 persen. Selama periode tersebut, Jepang masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$11.805,3 juta (12,80 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$10.672,6 juta (11,57 persen), dan Singapura dengan nilai US$8.673,5 juta (9,40 persen). Namun demikian meskipun secara kumulatif menunjukkan adanya kenaikan, nilai ekspor Indonesia Oktober 2008 mengalami penurunan sebesar 11,61 persen dibanding ekspor September 2008. Oleh karenanya, mengacu pada berbagai pertimbangan atas situasi ekonomi terkini, maka pemerintah diharapkan dapat melakukan perhitungan anggaran dengan pendekatan anggaran berimbang yang mengandalkan optimalisasi resources yang ada dan kualitas realisasi belanja anggaran. Jika bangsa ini tidak ingin terhempas kembali pada krisis ekonomi berkepanjangan, maka pengetatan fiskal merupakan salah satu langkah antisipatif yang tepat. Situasi ekonomi saat ini tidak memerlukan kebijakan fiskal yang ekspansif, dengan demikian meskipun kebijakan yang diambil cenderung kontraktif namun perlu ditekankan disini bahwa mampu bertahan dengan kekuatan sendiri adalah cukup dan patut untuk diapresiasi. Selanjutnya, secara khusus terdapat beberapa hal yang terkait dalam pos penerimaan, belanja, dan pos lainnya untuk dikritisi yakni mencakup : umihanik.blogspot.com
  • 4. umihanik.blogspot.com 1. Shock dan kelangkaan yang berakibat pada melambungnya harga minyak dunia yang terjadi pada semester lalu merupakan sinyal bagi pemerintah untuk segera mencari energy alternative pengganti minyak. Penetapan asumsi makro dengan memasukkan angka lifting gas dan produksi batubara merupakan langkah cerdas yang perlu didukung hal ini sekaligus sebagai salah satu langkah konkrit untuk melaksanakan program konversi energy. Namun demikian mengingat potensinya, ke depan hal ini perlu untuk didukung dengan eksplorasi dan tata kelola yang tepat utamanya dengan melibatkan resources lokal. 2. Dalam penetapan asumsi makro pada umumnya, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk lebih konservatif yakni dengan menyiapkan bantalan fiskal yang aman berupa penetapan besaran-besaran asumsi makro yang lebih aman selama satu tahun ke depan. 3. Seiring dengan ditetapkannya paket perundangan perpajakan yang menimbulkan konsekwensi pada berkurangnya potensi pajak yang ada, penulis melihat bahwa sesungguhnya kinerja aparat pajak dalam mengejar target realisasi pajak belumlah optimal dan belum menjawab tantangan reformasi birokrasi yang berjalan ditubuh Departemen Keuangan pada umumnya. Oleh karenanya optimalisasi penerimaan pajak idealnya diarahkan pada kinerja realisasi pajak dengan penertiban dan pengawasan yang ketat pada aparatur pajak. 4. Pada pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), penetapan target penerimaan pada sub pos bagian laba BUMN terlalu over estimate dan belum memperhitungkan kejatuhan harga-harga saham yang terjadi di bursa dalam negeri termasuk saham BUMN beberapa hari yang lalu. 5. Adapun pada pos belanja transfer daerah penulis melihat belum ada upaya serius dari pemerintah untuk menurunkan secara bertahap besaran Dana Dekonsentrasi dan TP sebagai implementasi dari UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Selain itu penulis melihat perlu segera ada realisasi dari formulasi ideal tentang alokasi transfer daerah yang telah disusun oleh pemerintah yang menurut laporan terakhir masih terkendala pada aspek koordinasi. Labih lanjut dapat disampaikan bahwa pos ini belum optimal disebabkan tidak berjalannya konsolidasi database perencanaan untuk peningkatan kualitas perencanaan anggaran. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus segera dituntaskan. 6. APBNP 2008 telah menetapkan alokasi subsidi yang sangat antisipatif terhadap perkembangan harga minyak dunia hingga US$ 130/Barel dan sampai dengan 29 Oktober 2008 harga minyak dunia telah menyentuh angka US$ 69/barel, dapat dibayangkan berapa tambahan penerimaan negara jika tiap penurunan harga minyak sebesar US$ 1/barel dana subsidi yang tidak terpakai adalah sebesar Rp. 500 Miliar? Apakah hal ini telah masuk dalam komponen perhitungan rancangan anggaran kali ini? Dengan demikian, tambalan untuk pembiayaan defisit idealnya dapat menggunakan sisa dana yang telah dialokasikan untuk subsidi energi dimaksud. 7. Melemahnya rupiah pada hari-hari terakhir menimbulkan kekhawatiran pada pembengkakan biaya cost recovery yang akan menjadi beban APBN. Oleh karenanya ke depan perlu segera untuk disusun regulasi yang ketat terkait penetapan cost recovery untuk mengantisipasi pemanfaatan celah regulasi oleh kontraktor. Mengenai langkah antisipasi krisis, penulis berharap kepada pemerintah agar mewaspadai beberapa leading indicators terjadinya krisis moneter yakni nilai kurs Rupiah, indeks harga saham, kredit luar negeri serta nilai yield dobligasi negara dan cadangan devisa terhadap impor dan PDB yang beberapa waktu terakhir menunjukkan perkembangan yang umihanik.blogspot.com
  • 5. umihanik.blogspot.com mengkhawatirkan dimana Rupiah terus mengalami pelemahan hingga mencapai 11.850/US$ pada 28 Oktober 2008. Demikian juga dengan kejatuhan harga-harga saham pada bursa domestik yang merupakan kinerja terburuk dalam skala global, bahkan bila dibandingkan kejatuhan bursa saham di AS. Dalam satu krisis pergerakan kurs dan pelarian modal akan sangat cepat dan menyebabkan tergerusnya nilai riil dari cadangan devisa secara instan dan jika hal ini dibiarkan maka ekonomi kita akan terancam. Adapun terkait antisipasi pelarian modal dan aset keluar negeri secara masif maka pemerintah didorong untuk menyiapkan instrumen moneter yang tangguh untuk membendungnya. Pemerintah perlu untuk menjajagi kemungkinan implementasi kebijakan berikut, yakni 1) melarang kegiatan transaksi derivatif, baik melalui lembaga formal perbankan dan pasar modal; 2) membentuk lembaga procurement independen untuk mengatur transaksi devisa BUMN; 3) menetapkan aturan main yang mewajibkan adanya izin dari bank sentral bagi transaksi arus ke luar modal dalam jumlah tertentu; 4) mengambil inisiatif untuk koordinasi operasi pasar dan kerjasama likuiditas antar bank sentral sekawasan. umihanik.blogspot.com
  • 6. Email Address : umihanik@gmail.com Instant Messaging (with appointment) : umi.hanik@yahoo.com Online Page : http://umihanik.blogspot.com/ Facebook : http://www.facebook.com/umi.hanik1 Twitter : http://twitter.com/umihanik Citizenship : Indonesian Professional Histories 1. The World Bank, Jakarta Office, May 2009 – Present; Monitoring & Evaluation (M&E) Specialist for BOS KITA (Knowledge Improvement for Transparency and Accountability) Program 2. The House Of Representatives (DPR RI), November 2007 – June 2009; Expert Staff for Commission VI, XI, and Budget Committee, In charge for National Awakening Party 3. National Development Planning Agency (Bappenas), April 2008 – March 2009; M&E Specialist as a Technical Assistance for the Deputy of Development Performance Evaluation (DPE); under the AusAID-World Bank and GRS II CIDA activities 4. National Development Planning Agency (Bappenas), February 2006 – February 2008; M&E Specialist for PMU (Project Management Unit) of PNPM SPADA (Support for Poor and Disadvantage Area) Program 5. PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (Sinergi Consulting), November 2005 – present; Associate Researcher for strategic project concerning planning and public policy research 6. National Development Planning Agency (Bappenas), March 2002 – October 2005; Assistant Specialist for State Minister Advisor on Macro Economics Studies Educational Background Aug 1997 - Nov 2001, Bachelor of Economics, Faculty of Economics, University of Jember Aug 2007-Jan 2010, Master of Economics, Faculty of Economics, University of Indonesia Summary Of Economics Legislation Advisory 1. Government Budget-Adjustment 2008 (APBN-P 2008) Law Draft, 2008 2. Transformation of Indonesian Export Bank to Export Financing Board (LPEI) Law Draft, 2008 3. Interruption material submission for the legislators during the interpellation of BLBI, 2008 4. Research development to support the inisiation of the interpellation for food inflation, 2008 5. Tax Package Draft Law (RUU KUP, PPh, PPN and PPn BM), 2008 6. Economic Crisis Mitigation Package Draft Law (Perpu 2, 3, 4/2008), 2008 7. RAPBN 2009 Law Draft, 2008 8. Fiscal stimulus package Law Draft to mitigate the economic crisis for the budget year of 2009 9. Free Trade Zone Law Draft, 2009 10. Research development to support the substance of interpellation for BBM subsidy issue in the Budget Year of 2009, 2009 11. Other research and writing activities to support press conferences, discussion, public hearing. Organization Background, Social And Community Involvement 1. 2009 – Present, Board of Forming Committee for the Indonesian Development Evaluation Community (InDEC) 2. 2009-present, member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 3. 2009–present, Treasurer for Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hidayah Batu 4. 2004-present, Tresurer for The University of Jember Alumni Association, Jakarta Branch 5. March 2008-Present, Committee for the Indonesian Moslem Student Movement (PMII) Alumni Association, National Committee 6. April 2008-June 2009, General Secretary for Expert Forum FKB DPR RI (FORTA) 7. August 2000–July2001, Chairman of Student Executive Board Faculty of Economic (FoE), University of Jember (UoJ) 8. 2000-2001, Member of Indonesian Economics Student Senate Association (ISMEI) 9. 2000–2001, Head of External Affairs for the University Student English Forum (USEF), UoJ 10. 1999–2000, Head of Women Empowerment, Indonesian Moslem Student Movement (PMII), Economics Branch, UoJ 11. 1998–2001, Reporter and writer for Campus Magazine ‘Tegalboto’ and News Paper ‘Tawang Alun’, UoJ 12. 1997–2000, Presidium Committee for Islam and Environment Research Forum, FoE, UoJ Personal Information Single, Moslem, Interested in writing, teaching, blogrolling-walking, and listening to top 40 music