SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
AL-QUR‟AN WA I‟JAZ „ADADI FI RIYAADHIYYAAT
(AL-QUR‟AN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA DALAM MATEMATIKA)
MAKALAH
Untuk mengajukan salah satu tugas mandiri pada mata kuliah Bahasa Indonesia:
Dosen Pengampu : Indriya Mulyaningsih, M.Pd.
Disusun oleh:
Ende Iis Siti Aisyiah (14121520514)
Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Tadris Matematika
Kelas / Semester : C / 2 (dua)
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132
Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kitab mulia al-Qur‟an mengajarkan pembacanya bahwa “Tuhan
menciptakan. sesutau dengan hitungan teliti” (al-Jin 72: 28). Dalam
pandangan al-Qur‟an, tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan.
Semua terjadi dengan hitungan, baik dengan hukum-hukum alam yang
telah dikenal manusia maupun yang belum.
Bab ini tidak membahas ilmu pengetahuan dalam Al-Qur‟an,
tetapi tentang Kitab Mulia Al-Qur‟an dan kodefikasi bilangan prima.
Bilangan prima ini dipercaya oleh sebagian besar ilmuwan sebagai
bahasa universal dan berhubungan dengan desain kosmos. Bagi sebagian
kecil ilmuwan Muslim, mereka tidak akan heran bila menemukan dalam
Al-Qur‟an , ratusan struktur matematik dalam bilangan prima, khususnya
prima kembar, karena sebelumnya memang telah menduga hal tersebut.
Bahkan sebagian besar musafir modern percaya bahwa Al-Qur‟an
memuat hal-hal yang mengantisipasi masa depan, “ramalan-ramalan
ilmiah” atau prophecy yang menyangkut generasi mandatang.
Teknik-teknik seperti inilah yang disebut ilmuwan dengan coding
isyarat-isyarat di alam semesta, atau-meminjam istilah Malik Ben
Nabi"tanda-tanda" atau ayat bagaikan "anak panah yang berkilauan".
Seluruh isi dalam al-Qur‟an merupakan mukjizat. simbol-simbol
maknanya, yaitu lafazh-lafazhnya, juga merupakan mukjizat; dan ketika
makna tersebut dilekatkan kepada sebuah lafazh, ia memberi makna
kepada kata. Kata-kata al-Qur‟an, dengan susunannya yang teratur pada
serangkaian mukjizat terbesar ini menerangkan i‟jaz al-Qur‟an yaitu
rahasia angka-angka dalam al-Qur‟an, sebagaimana yang akan dijelaskan
dalam makalah ini.
2
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana keterpeliharaan al-Qur‟an?
b. Bagaimanapandangan Kaum Salaf mengenaihuruf-hurufMuqaththa'ah?
c. Bagaimana pandangan Ulama Mutakhir mengenai I'jaz al-Quran?
d. Seperti apa Matematika dan Bilangan Prima dalam perspektif al-
Qur‟an?
e. Seperti apa rahasia angka yang diungkap dalam al-Qur‟an?
C. Tujuan
a. Supaya mahasiswa dapat mengetahui dan mengimani bahwa apa
yang terkandung dalam al-Qur‟an itu mencakup segala sesuatu
yang ada dalam muka bumi ini.
b. Supaya mahasiswa dapat mengetahui ilmu Matematika dan
Bilangan Prima dalam perspektif al-Qur‟an.
c. Supaya mahasiswa mengetahui rahasia angka-angka dalam al-
Qur‟an.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterpeliharaan Al-Qur‟an
Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hitungan atau aladad:
peredaran keseimbangan alam semesta, pembentukan manusia, atom,
kuantum mekanik, dan bahkan ayat-ayat dalam al-Qur‟an sendiri. Mereka
terstruktur dengan hitungan yang sistematis dan teliti.
Al-Qur‟an dalam bahasa Arab berarti „pembacaan‟. Al-Qur‟an
mungkin kitab yang paling banyak dibaca di dunia. Perlu diketahui,
sesungguhnya kata Kitab Suci tidak ada di al-Qur‟an. Yang ada adalah
sebutan Kitab Mulia, Kitab Agung, Kitab Pemurah, dan lainnya.
Kesempurnaan dalam bahasa tidak dapat ditentang oleh para pujangga.
Bahasa dan makna dipadukan, maupun keselarasan antara melodi, irama dan
ritmanya menghasilkan sebuah efek hipnotis yang kuat.1
Kata pertama dalam al-Qur‟an dan Islam adalah sebuah perintah yang
ditujukan kepada Nabi, yang secara linguistik menunjukkan bahwa
penyusunan teks al-Qur‟an berada di luar kewenangan Nabi Muhammad saw.
Gaya serupa ini tetap dipertahankan di sepanjang al-Qur‟an. Al-Qur‟an
berbicara kepada atau tentang Nabi dan tidak mengizinkan Nabi berbicara
atas kehendaknya sendiri. Al-Qur'an menggambarkan dirinya sendiri sebagai
sebuah kitab yang diturunkan Tuhan kepada Nabi, ungkapan kata diturunkan
atau anzalna dalam berbagai bentuk digunakan lebih dari 200 kali. Secara
intrinsik, ini berarti bahwa konsep dan isi al-Qur'an benar-benar diturunkan
dari langit. Sebagaimana dalam beberapa ayat yang lain, Tuhan juga
menurunkan besi, mizan (keadilan, keseimbangan, harmoni) dan 8 pasang
binatang ternak. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap dalam berbagai
peristiwa yang memakan waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ia dikutip
1
Huston Smith, Islam, pustaka Sufi, Maret 2002, hal. 37.
4
langsung dari catatan di Lauh Mahfuzh, yang berarti Kitab Utama atau
bermakna "Pusat Arsip".
Al-Qur'an berpandangan bahwa bacaan tersebut tersusun rapi,
sempurna dan tidak ada yang ketinggalan. Ia dalam penggambarannya sangat
unik. Nabi pun kadang-kadang dikritik dan ditegur dalam beberapa peristiwa.
al-Qur'an juga selalu menyisipkan ayat-ayat tertentu, seperti "intan yang
berkilauan", dalam pelajaran metafisisnya. Ia mendesak pembaca agar
menggunakan kemampuan intelektualnya, mengenali isyarat-isyarat ilmiah
berupa "intan yang berkilauan", tanda-tanda kebesaran Pencipta melalui alam
semesta, sumber Metafisis tertinggi.
Muslim modern mengatakan ada sekitar 900 ayat yang memuat
tanda-tanda ini, dari total 6.236 ayat, hanya 100 ayat yang berbicara
mengenai persoalan peribadatan, dan puluhan ayat yang membahas masalah-
masalah pribadi, hukum perdata, hukum pidana, peradilan dan kesaksian al-
Qur'an berbeda cara penyajiannya, bisa saja membahas masalah keimanan,
moral, ritual, hukum, sejarah, alam, antisipasi masa mendatang, secara
sekaligus dalam satu surat. Ini memberikan daya persuasi yang lebih besar,
karena semua berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Esa dan hari
Akhir. Jumlah surat dalam al-Qur'an ada 114, nama-nama tiap surat dan
batas-batas tiap surat dan susunan ayat-ayatnya merupakan ketentuan yang
ditetapkan dan diajarkan oleh Nabi sendiri.
B. Pandangan Kaum Salaf Mengenai Huruf-huruf Muqaththa'ah
Para peneliti terdahulu mencatat bahwa surat-surat yang dibuka
dengan huruf-huruf muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf
hijaiyah Arab ditambah dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf2
,
dengan sudut pandang bahwa al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
Mereka juga menemukan bahwa huruf-huruf tersebut, dengan tidak
mengikutkan huruf-huruf ulangan, berjumlah 14 huruf. Jumlah tersebut (14)
2
Abu Zahra An-Najdi, Al-Qur’an dan Rahasia Angka-angka, Bandung: Pustaka Hidayah, hal. 6
5
adalah setengah dari jumlah huruf hijaiyah Arab3
, tentu tidak termasuk huruf
hamzah. Jumlah ini telah saya buktikan dan saya hitung menurut rangkaian
turunnya dengan tidak memasukkan huruf-huruf ulangan, yaitu huruf , ,
, , , , , , , , , , , dan .
Para peneliti Islam yakin bahwa pada huruf-huruf tersebut terdapat
setengah dari huruf-huruf mahmusah (yang dibaca lemah), di dalamnya juga
termasuk huruf-huruf pembuka surat: , , , , dan .
Dalam huruf-huruf ini, maksudnya huruf-huruf muqaththa'ah pada
pembuka-pembuka surat (fawatih al-suwar), terdapat setengah dari huruf-
huruf majhurah (setiap huruf Arab yang selain huruf mahmusah), yang
berjumlah delapan belas, yaitu 9 huruf: , , , , , , , , , dan .
Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf halq: , , dan huruf
halq berjumlah 6: , , , , , .
Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf yang bukan halq yang
berjumlah 22 huruf. Huruf-huruf yang bukan halq ialah: , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , dan .
Sebagian lainnya adalah huruf-huruf: , , , , , , , , , , dan
yang lembut (layyiuah). Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf-huruf
syadulah yang berjumlah 8, yang bisa dikumpulkan dalam ungkapan: "
". Sebagian huruf-huruf tersebut ialah , sebagai ganti dari , , , dan .
Begitu juga di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf yang tidak
syadidah yang jumlahnya 22 huruf, yaitu seluruh huruf hijaiyah Arab selain
huruf-huruf syadidah. Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf-huruf
muthbiqah yang berjumlah 4 huruf, yaitu , , , .
Sebagian huruf-huruf muthbiqah pada huruf-huruf pembuka surat
tersebut adalah dua huruf, yaitu , dan .
3
Ibid., hal. 7
6
Selanjutnya, di dalamnya terdapat huruf-huruf yang tidak muthbiqah
yang berjumlah 24 huruf, yaitu: , , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , dan .
Sebagian huruf-huruf pembuka (fawatih) yang tidak termasuk huruf-
huruf muthbiqah ialah huruf: , , , , , , , , , dan , dengan kecuali
huruf . Termasuk yang telah para ilmuan Islam temukan adalah bahwa di
dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf layyin (lemah) yang jumlahnya 2
huruf yaitu dan . Sebagian huruf layyin dari jawatih adalah huruf . Para
ulama terdahulu juga telah melakukan penghitungan seperti di atas, dan
sebagian di antara huruf-huruf tersebut diletakkan atas dasar pengetahuan
mereka.
Al-Suyuthi mengisyaratkan: "Dengan begitu, pembukaan surat-surat
dengan huruf-huruf muqaththo'ah dan kekhasan masing-masing dengan huruf
yang membukanya menyebabkan tidak mungkin "alif lam mim" dapat
diletakkan di tempat "alif lam ra", juga tidak mungkin "ha mim" bisa
diletakkan di tempat "tha sin mim".
Begitulah, masing-masing surat dimulai dengan salah satu huruf dari
padanya sehingga kebanyakan kata-kata dan huruf-hurufnya menjadi
penyerupa baginya. Misal, surat Qaf dimulai dengan huruf karena pada
surat tersebut terjadi pengulangan kata-kata yang melafalkan huruf seperti
ketika menyebutkan kata "AI-Quran", "Al-Khalq", pengulangan kata dari
"Al-Qaul" dan perujukannya yang sering dilakukan, mengenai "AI-Qurbu"
(kedekatan)-Nya dari Ibnu Adam, "talaqqiy al-malakain", kata "qa'id",
"raqib", "saiq", "ilqa" (dimasukkan) ke neraka jahanam, "taqaddum"
(keterdahuluan) dengan janji, "muttaqin", "qalb", "qurun", "tanqib" di suatu
negeri, "tasyaqquq" (keterbelahan) bumi, "huquq" (hak-hak) mengenai
ancaman (wa'id), dan scbagainya. Dalam surat Yunus yang dimulai dengan
"alif lam ra" terdapat 200 kata atau lebih yang pada kata tersebut terdapat
huruf "alif, lam dan ra."
7
C. Pandangan Ulama Mutakhir Mengenai I'jaz Al-Quran
Baru-baru ini Doktor Rasyad Khalifah menulis sebuah buku mengenai
i’jaz adadi al-Quran dengan kunci angka 19. Buku tersebut oleh Muhammad
Shidqi Bek diberi catatan dan beliau menemukan beberapa kesalahan pada
penghitungannya. Berikut ini adalah beberapa catatan mengenai Doktor
Rasyad Khalifah:
Pertama, Doktor Rasyad Khalifah tidak menghitung huruf mudha'aj
sebagai dua huruf, beliau menghitungnya satu huruf. Kedua, beliau hanya
menghitung satu basmalah untuk seluruh al-Quran, beliau tidak menghitung
basmalah di dalam 112 surat yang lain. Ketika beliau tidak menghitung 112
basmalah tersebut, maka berarti beliau mengesampingkan kata "Allah", "Ar-
Rahman", dan "Ar-Rahim". Mengenainya, beberapa catatan penting
diberikan oleh Muhammad Shidqi Bek. Korespondensi antara keduanya pun,
untuk menyempurnakan tulisan mengenai studi al-Quran tersebut dan
penyingkapan mukjizatnya yang semakin hari semakin terungkap, dan telah
dilakukan.
Salah satu cendekiawan Muslim mutaakhir yang melakukan studi
mengenai masalah i’jaz adadi adalah Doktor Ali Hilmi Musa, seorang ahli
fisika yang mendalami kalkulator elektronik pada Universitas Kuwait yang
telah meneliti berbagai persoalan penting mengenainya. Beliau adalah
sebagai seorang peneliti yang telah mengerahkan segala daya dan upayanya
yang sudah selayaknya kita berterima kasih kepadanya, penelitian penting ini
telah beliau lakukan secara mendalam. Antara lain yang beliau teliti adalah
akar kata bahasa Arab dan jumlahnya. Penelitiannya, dalam hal ini yang
menarik buat kita adalah yang akurat yang dipublikasikan di dalam majalah
Alam AI-Fikr, seri kedua belas, terbitan Kuwait, tahun 1982 dengan judul:
Bantuan Alat-alat Hitung Elektronis Dalam Mempelajari Kata-kata Al-
Quran Al-Karim.
Pada mulanya beliau mulai mengisi memori komputer dengan data-
data yang ada di dalam Mu’ jam Al-Mufahras li Al-Fadh AlQuran Al-Karim
8
yang disusun oleh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi. Pengisian data tersebut
membutuhkan waktu selama satu tahun. Pada pertengahan tahun tersebut
beliau sudah menyelesaikan sejumlah program yang direncanakan, yang
tujuannya untuk menghitung jumlah kata-kata dalam al-Quran dan jumlah
kata-kata yang dimulai dengan setiap huruf dari huruf-huruf Arab,
menghitung jumlah kata pada setiap surat, pertengahan ayat-ayat panjang
pada setiap surat, menghitung akar-akar kata tsulatsi yang disebutkan satu
kali, menghitung berapa jumlah akar kata "ilah" yang menjadi akar kata
Jalalah, yaitu kata "Allah", pada setiap surat dalam al-Quran.
Beliau dapat menyimpulkan bahwa jumlah kata dalam al-Quran
adalah 51.900. Kebanyakan kata dimulai dengan huruf hamzah yang
jumlahnya 8310, sekitar 16% yaitu hampir 1/6 kata-kata dalam al-Quran.
Selanjutnya kata-kata yang dimulai dengan huruf qaf yang jumlahnya
sebanyak 4086 kata sekitar 8% dari huruf-huruf al-Quran. Kata-kata yang
dimulai dengan kaf (3878) 7,5%. Kata yang dimulai dengan huruf „ain (3788)
7,3%, yang dimulai dengan huruf ra (3293) 6,3%, yang dimulai dengan huruf
nun (2936) 5,7%, dan sisanya adalah kata-kata yang dimulai dengan huruf-
huruf sebagai berikut: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
, .
D. Matematika dan Bilangan Prima dalam Perspektif Al-Qur‟an
Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu
misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya,
sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari
kehidupan alam, yang dengan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini
dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika
hanyalah penemuan manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu ,
yaitu Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss,
termasuk para revolusioner abad ke-20 yaitu Planck, Einstein dan
Sommerffeld meyakini bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris
merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent).
9
Galileo sendiri beranggapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika
menulis alam semesta.
Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah
bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis
dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan
bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4.
Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan
prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita menghitung, pasti
kita akan menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang. Hal
ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh
angka lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam erakomputer kita
memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank,
asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system dengan
enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh
angka lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka lain,
kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang
ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan pen-
ciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima.
Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah
bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies)
berintelegensi tinggi, sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahasa ini
penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos.
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima,
yakni bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan
seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri
dari minimal dua faktor prima.
Misalnya:
6 = 2 x 3 = 2 . 3
30 = 2 x 3 x 5 = 2 . 3 . 5
85 = 5 x 17 = 5 . 17
10
Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar,
yaitu bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya:
(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya.
BILANGAN PRIMA SAMPAI DENGAN INDEKS KE-120
2 3 5 7 ¹ 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 631 641 643 647 653 659
Catatan : Angka-angka yang dicerak lebal; angka yang muncul dalam
struktur al-Qur'an.
E. Rahasia Angka-angka dalam Al-Qur‟an
1. Tujuh Langit
Salah satu karunia yang dianugerahkan kepada kita oleh Allah
SWT dan yang diajarkan-Nya kepada kita adalah bahwa kata "sab'u"
berkaitan dengan kata "samawat", sebelumnya atau sesudahnya. Kata
tersebut dalam aI-Quran disebutkan sebanyak 7 kali. Begitu juga hari
dalam seminggu berjumlah 7 hari, dan langit pun berjumlah 7. Berikut ini
adalah ayat-ayat mengenainya:
11
a. ..... Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya
tujuh langit ..... (Al-Baqarah: 29)
b. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah ..... (Al-Isra: 44)
c. Katakanlah: "Siapakah yang memiliki tujuh langit dan 'arasy
yang besar" (Al-Mu'minun: 84)
d. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia
mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya ..... (Fushshilat:
12)
e. Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula
bumi ..... (AI-Thalaq: 12)
f. Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias. (AI-Mulk: 3)
g. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan
tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh: 15)
2. Bilangan Sujud
Pada al-Quran, akan anda temukan bahwa kata sujud yang
dilakukan oleh mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah
tersebut sama dengan jumlah sujud dalam shalat sehari-hari yang
dilahukan pada lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat
dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud
sebagaimana terdapat pada ayat-ayat berikut:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat:
'Sujud-lah kamu kepada Adam' ....” (2:34).
Ayat ini merupakan ayat ketiga puluh empat pada surat Al-
Baqarah, yaitu surat dalam mushaf yang pertama yang menyebutkan
masalah sujud yang jumlahnya sama dengan jumlah sujud keseharian.
a. “.... kemudian Kami katakan kepada para Malaikat; "Bersujud-
lah kamu kepada Adam!" ....” (Al-Araf: 11).
b. “Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada Malaikat: "Bersujud-
lah kamu kepada Adam!" ....” (AI-Isra: 61).
12
c. “Dan (ingatlah) ketika kami katakan kepada para Malaikat:
"Ber-sujud-lah kamu kepada Adam! ...” (Al-Kahfi: 50).
d. “Dan (ingatlah) ketika Kami katakan kepada para malaikat:
"Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!...” (Thaha: 116).
e. “Wahai orang-orang yang beriman, ruku' dan ber-sujud-lah
kamu serta beribadahlah kamu kepada Tuhanmu” (AI-Hajj : 77 ).
f. “Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujud-lah kamu
sekalian kepada Yang Mahapenyayang." Mereka menjawab:
"Siapakah Yang Maha Penyayang itu?” (Al-Furqan: 60).
g. “Janganlah kalian ber-sujud kepada matahari maupun bulan,
dan ber-sujud-lah kamu semua kepada Allah, Zat Yang telah
menciptakan keduanya (matahari dan bulan) ....” (Fushshilat: 47).
h. “Maka ber-sujud-lah kalian kepada Allah dan beribadahlah
kalian (kepada-Nya).” (Al-Najm: 62).
i. “Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah
bersama-sama orang yang ruku’.” (Ali Imran: 43).
3. Shalat 5 Waktu
Dalam Al-Quran, kata Shalawat disebut lima kali, sama dengan
jumlah shalat wajib sehari semalam: shubuh, zuhur, asar, maghrib dan
isya, yaitu di dalam ayat-ayat berikut:
a. “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna
(shalawat) dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 157).
b. “Peliharalah shalat-(mu),dan (peliharalah) shalatwurtha ....”
(Al-Baqarah: 298).
c. “.... Dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah)
itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan shalawat
Rasul ....” (At-Taubah: 99).
d. “.... Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan
13
biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat Yahudi
dan shalat dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut
nama Allah ....” (Al-Haj: 40).
e. “Dan orang-orang yang senantiasa menjaga shalawat (shalat-
shalat) mereka.” (Al-Mukminun: 9).
4. Shalat Fardhu dan Sunat
Kata shalat berikut turunan katanya, disertai dengan kata qiyam
berikut turunan katanya, dalam al-Quran disebut 51 kali. Jumlah ini
sebanding dengan jumlah rakaat shalat, yaitu 17 rakaat shalat wajib yang
lima, ditambah dengan 34 rakaat shalat sunat, jika shalat sunat fajar
(shubuh) dipandang dua rakaat, delapan sunat rakaat shalat zhuhur,
delapan rakaat shalat ashar, empat rakaat shalat maghrib, dan sunat isya
dipandang satu rakaat dari dua rakaat dengan satu duduk, ditambah dengan
11 rakaat sunat malam, sehingga jumlahnya lengkap 34 rakaat. Dengan
demikian, maka jumlah keseluruhan shalat tersebut dengan ditambah 17
rakaat shalat wajib menjadi 51 rakaat. Kata-kata tersebut terdapat dalam
ayat-ayat berikut:
a. “Dan janganlah kamu shalat terhadap teseorang dari mereka
yang mati, selamanya, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya
....” (At-Taubah; 84).
b. “Kemudian Malaikai (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia
tengah berdiri shalat di mihrab ....” (Ali Imran: 39).
c. “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan shalat ....” (AI-Baqarah: 3).
d. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’-lah bersama
dengan orang-orang yang ruku'” (AI-Baqarah: 43).
e. “.... Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat...” (Al-Baqarah: 83).
f. “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat ....” (AI-Baqarah:
110).
14
g. “.... Dan kepada orang yang meminta-minta; dan memerdekakan
hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat ...” (Al-
Baqarah: 177).
h. “.... Mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya ...” (Al-Baqarah: 277).
i. “Tidakkah kamu perhatikan kepada orang-orang dikatakan
kepada mereka: "Tahanlah langanmu dari berperang, dirikanlah
shalat dan tunaikanlah zakat!" (An-Nisa: 77).
j. “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu)
lalu hendaklah mendirikan shalatbersama-sama mereka, maka
hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat)bersamamu
....”.(An-Nisa: 102).
5. Surat Ke-19
Surat Maryam, atau surat yang ke-19 dalam mushaf, diturunkan
ketika sahabat-sahabat Nabi akan hijrah dari Mekkah dan tinggal di negeri
Kristen (Nasrani), di Habash (Ethiopia)4
. Walaupun kaum Quraisy yang
kafir berusaha membujuk Raja Negus untuk mengusir kaum Muslim
imigran, tetapi akhirnya setelah bertanya pendapat Muslim tentang Yesus
di dalam sebuah sidang pengadilan rombongan Muslim diperbolehkan
tinggal di kerajaan Kristen tersebut. Menurut hadis, Hazrat Ja'far, salah
satu anggota rombongan mengutip ayat-ayat yang menceritakan tentang
Yesus (Isa as.) dan perawan suci Maryam kepada Raja Negus. Sehingga
Negus menitikkan air matanya terharu. Pembaca tentunya dapat
membayangkan, bagaimana para sahabat Nabi di Habash dapat merespons
pertanyaan Raja Negus dengan baik bila mereka tidak mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang Yesus. Akibatnya mungkin akan
berbeda, mereka akan diusir dari negeri itu atas hasutan kaum Quraisy
4
Tafsir dari Syed Abul A'la Maududi, The Meaning of Qur' an, USA. Bisa juga dilihat dari
situsnya: http://www.usc.edu/dept/MSA/ quran/maududi/ diterima 1 Desember 2003.
15
yang kafir, jika mereka tidak menceritakan tentang Yesus. Surat ini
dipandang istimewa selain diturunkan sebelum kejadian itu (tinggal di
negeri Kristen), tetapi juga ditempatkan sebagai surat yang ke-19.
Sebelumnya Muhammad saw, disebabkan oleh tekanan kaum
Quraisy, menganjurkan para sahabat pergi ke Habsy, tempat di mana
terdapat Raja yang adil, yang tidak membiarkan ketidakadilan di tanah
negerinya. Anjuran Nabi, rombongan Muslim boleh tinggal di sana dengan
seizin Raja Negus sampai masalah di Mekkah dapat diatasi.
Hasil studi oleh para mufasir, misalnya Abderrazaq Abbaouy5
dari
Noon Centre, adalah bahwa surat ke-19 ini merupakan surat di mana kata
Adam dan Isa (Yesus) bertemu dalam bentuk kata yang ke-19 di dalam al-
Qur'an. Fakta sederhana ini dimulai ketika Surat Ali 'Imran ayat 59
mengatakan,
"Sesungguhnya misal (penciptann) 'Isa di sisi Allah adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: ' Jadilah' (seorang manusia), maka jadilah dia."
Fakta fisik, Adam as dan Isa as sama-sama diciptakan tanpa proses
reproduksi normal, dan sama-sama berstatus nabi. Studi lebih lanjut
menunjukkan bahwa ternyata kata Adam dan Isa sama-sama 25 kali
disebut di dalam al-Qur'an. Kedua-duanya tersusun secara matematis dan
berkaitan dengan bilangan prima. Keduanya bertemu baik dalam ayat
maupun surat pada posisi kata ke-7 dan ke-19, sebagaimana digambarkan
dalam tabel berikut ini.
5
Ilmuwan kelompok Noon Centre di Amerika Serikat, pemerhati Islam dan al-Qur'an.
16
SURAT-SURAT YANG MEMUAT KATA ADAM DAN ISA
ADAM ISA
No SURAT AYAT
KE
SURAT AYAT
KE
No
1 2 (al-Baqarah) 31 2 (al-Baqarah) 87 25
2 2 (al-Baqarah) 33 2 (al-Baqarah) 136 24
3 2 (al-Baqarah) 34 2 (al-Baqarah 253 23
4 2 (al-Baqarah) 35 3 (Ali 'Imran) 45 22
5 2 (al-Baqarah) 37 3 (Ali 'Imran) 52 21
6 3 (Ali 'Imran) 33 3 (Ali 'Imran) 55 20
7 3 (Ali 'Imran) 59 3 (Ali 'Imran) 59 19
8 5 (al-Maidah) 27 3 (Ali 'Imran) 84 18
9 7 (al-A' raf) 11 4 (an-Nisa') 157 17
10 7 (al-A' raf) 19 4 (an-Nisa') 163 16
11 7 (al-A' raf) 26 4 (an-Nisa') 171 15
12 7 (al-A' raf) 27 5 (al-Maidah) 46 14
13 7 (al-A' raf) 31 5 (al-Maidah) 78 13
14 7 (al-A' raf) 35 5 (al-Maidah) 110 12
15 7 (al-A' raf) 172 5 (al-Maidah) 112 11
16 17 (al-Is'ra') 61 5 (al-Maidah) 114 10
17 17 (al-Is'ra') 70 5 (al-Maidah) 116 9
18 18 (al-Kahfi) 50 6 (al-An' am) 85 8
19 19 (Maryam) 58 19 (Maryam) 34 7
20 20 (Thaha) 115 33 (al-Ahzab) 7 6
21 20 (Thaha) 116 42 (Asy Syura) 13 5
22 20 (Thaha) 117 43 (Az-Zukhruf) 63 4
23 20 (Thaha) 120 57 (al-Hadid) 27 3
24 20 (Thaha) 121 61 (Ash-Shaf) 6 2
25 36 (Ya Sin) 60 61 (Ash-Shaf) 14 1
17
Fakta sederhana :
a. Kata Isa yang ke-19 ada pada ayat 34, dan kata Adam yang ke-19
ada pada ayat 58.
b. Dengan demikian, surat 19 ini adalah pertemuan kata Adam dan
Isa, sama-sama ke-19.
c. Perbedaan ayat dari nomor ayat 34 ke ayat 58 adalah 25 ayat.
d. Surat Maryam mempunyai 98 ayat, dengan 25 nomor merupakan
bilangan prima, yaitu 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41,
43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 91, 97. Angka 25 sama
dengan jumlah penyebutan Adam dan Isa di dalam al-Qur'an.
Kata Maryam pada ayat 34 adalah kata Maryam yang ke-25
dalam al-Qur'an.
e. Ayat ke-34, di maqa kata Isa berada, sama dengan penyebutan
Maryam, 34 kali dalam al-Qur'an.
Karakter yang sangat spesifik dalam surat ke-19 ini menunjukkan
bahwa Surat Maryam sangat istimewa dipandang dari sudut hubungan kata
Allah, Adam as, Isa as, dan suratnya sendiri, baik isi maupun bilangan-
bilangan enkripsinya. Misalnya saja, kata Allah dalam surat ini pertama
kali disebutkan dalam ayat ke-30, angka komposit yang ke-19. Kata Allah
sendiri disebutkan 8 kali dalam surat ini, yaitu ayat 30, 35, 36, 76, 81, 91,
94, dan 96. Bunyi ayat 94 :
“Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan
menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.” (Maryam 19: 94).
6. Enkripsi (11+8)
Kita telah mempelajari struktur (19 + 10) pada kalimat basmallah,
dan 29 surat-surat fawatih, permulaan dengan huruf alif, lam, mim dan
sebagainya. Sekarang, mari kita mengenal lebih dekat struktur (11 + 8)
yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an. Angka 19
dan angka 8 di dalam alQur'an muncul pada Surat al-Muddatstsir (74: 30)
18
dan Suratal-Haqqah (69: 17) sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke-
19. Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan nomor ayatnya
dijumlahkan:
74 + 30 + 69 + 17 = 190 atau (19 x 10).
STRUKTUR SURAT DENGAN BILANGAN (11+8)
No Nama surat No
surat
Nama
ayat
No Nama surat No
surat
Nama
ayat
1 AI-Jumu' ah 62 11 6 AIamNasyrah 94 8
2 AI-
Munafiqun
63 11 7 At-Tin 94 8
3 Adh-Dhuha 93 11 8 AI-Bayyinah 94 8
4 Al-'Adiyat 100 11 9 Az-Zalzalah 94 8
5 AI-Oari' ah 100 I1 10 At-Takatsur 102 8
Jumlah 55 Jumlah 40
Pertama, struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di
mana terdapat enkripsi pada 10 surat dari 114 surat al-Qur'an yang
mempunyai jumlah ayat 11 dan 8. Kesepuluh surat tersebut terbagi dua: 5
surat masing-masing dengan jumlah ayat 11 dan sisanya 5 surat masing-
masing dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena jumlahnya berpasangan,
maka jumlah ayat-ayatnya merupakan kelipatan 19, yaitu 95 atau (19 x 5).
Simetris murni, seimbang dan selaras.
Kedua, struktur al-Asma'ul Husna. AI-Asma'ul Husna (ismi=
nama, husna = baik) adalah nama-nama yang sangat indah dari Allah swt
dan sekaligus mencerminkan sifat-sifat Tuhan Yang Esa. Penelitian lebih
lanjut6
mengungkapkan bahwa di antara nama-nama yang indah, 76 nama
terdapat dalam al-Qur'an,sedangkan 23 nama lagi dalam Hadits. Coba
perhatikan angka 76 adalah enkripsi dari (4 x 19), sedangkan angka 23
adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa kalimat ini terulang 4 kali
6
H. Mulyono Gandadiputra Prof. Dr. & H. Amir Hamzah, As maul Husna', Yayasan Masagung,
Jakarta 1984, hal. 3-4.
19
dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan syari'ah.
Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut
akan dijelaskan nanti bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda
di langit, bulan, bintang dan matahari.
Kalimat al-Asma'ul Husna sendiri "kebetulan” terdiri dari 11 huruf
Arab7
. Kalimat ini disebutkan dalam 4 ayat pada 4 surat yang berbeda:
a. AI-A'raf (7:180)
“Hanya milik Allah Asma'ul Husna, maka bermohonlah kepadan-
Nya dengan menyebut Asma'ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan".
b. Al-Isra' (17:110)
"Katakanlah 'Serulah Allah atau ar-Rahman. Dengan nama yang
mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma'ul Husna dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan
janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di
antara kedua itu' ".
c. Thaha (20:8)
"Dialah Allah, tidakada Tuhan yang berhak disembah melainkan
Dia. Dia mempunyai Asma'ul Husna".
d. Al-Hasyr (59:24)
7
Baca lebih lanjut, Rosman Lubis dalam bukunya, Keajaiban Angka 11 dalam al-Qur' an.
20
"Dialah Allah Yang Menentukan, Yang Mengadakan, Yang
Menbentuk Rupa, Yang Mempunyai nama-nama yang paling baik.
Bertasbihlah kepada-Nya apa yang di langit dan dibumi. Dan
Dialah Yang Maha Perkasa Iagi Maha Bijaksana".
Enkripsi angka 11 yang lebih rumit akan diketahui bila nomor surat
dan nomor ayat tersebut di atas dijumlahkan kemudian dijajarkan dalam 5
komponen.
Jika nomor surat tadi dijajarkan dengan hasil penjumlahannya,
maka bilangan tersebut adalah kelipatan 11:
7172059103 = 11 x 652.005.373
Demikian juga, jika nomor ayat tersebut di atas dijajarkan dengan
jumlah nomornya, maka:
180110824322 = 11 x 16.373.711.302
Ini berarti kalimat al-asma'ul husna hanya diposisikan pada 4 surat
dengan 4 ayat tertentu saja, dengan kodetifikasi angka 11 yang tidak
sederhana. Bila tertukar posisinya, maka struktur ini tidak terjadi.
Ketiga, struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al-
Muddatstsir. Kedua surat ini, bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan
56, sama-sama berjumlah 11 digitnya.
4+7=7+4=3+8=5+6=11
Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara
nama-nama yang indah, Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang
berselimut", dan syari'ah. Tetapi bagian yang paling menarik adalah
hubungan angka 11 dengan benda-benda di langit (tunggal), yang
direfleksikan oleh ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar (Bulan), dan
asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa sehingga jumlah ke-3 nomor
suratnya merupakan kelipatan 11.
53 + 54 + 91 = 198 atau (11 x 18).
Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita
dikodekan dengan angka 11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan
21
sistem kalender Matahari dan kalender Bulan, yaitu 11 hari. Coba kita
perhatikan keterangan NASA tentang sistem kalender8
.
Salah satu sistem untuk mengukur waktu yang telah berlalu atau
yang akan datang adalah kalender. Sistem kalender satu tahun terdiri dari
12 bulan. Setiap Kalender Bulan, berdasarkan waktu bulan mengelilingi
bumi adalah 29,53 hari. Karenanya, waktu satu tahun adalah 354,37 hari.
Ini tidak sama dengan lamanya waktu dari satu musim ke musim lainnya,
misal "hari pertama musim semi atau dikenal dengan vernal equinox" ke
musim semi berikutnya, yaitu 365,24 hari. Berbeda 11 hari!
Sedangkan Kalender Matahari, berdasarkan waktu bumi
mengelilingi matahari, dikenal dengan Kalender Julian atau yang
kemudian diperbarui dengan sebutan Kalender Gregorian, masukan dari
astronom bernama Christopher Clavius dari Itali. la menyarankan aturan
khusus untuk menvesuaikan perbedaan dari 365 hari satu tahun dengan
365,24 hari aktual per tahun, yaitu dengan penyesuaian setiap 4 tahun
sekali. Berlaku bagi abad-abad yang berakhir; yang dapat dibagi dengan
400. Dengan demikian, tahun-tahun di 1800, 1900, dan 2100 tidak
ditemukan tanggal 29 Februari. Hanya ada di tahun-tahun 2000 dan 2400.
Pengaturan ini memungkinkan rata-rata Kalender Gregorian hanya
berbeda 0,5 menit dengan waktu aktual tiap tahun, atau dengan tingkat
kesalahan 1 hari dalam 3000 tahun sekali.
Berbeda dengan Kalender Islam yang berdasarkan Kalender Bulan.
Dimulai ketika Muhammad saw hijrah ke Medinah pada tahun 622.
Kemudian Khalifah Umar menetapkan hari pertama bulan Muharram
sebagai awal tahun kalender Islam, yaitu 16 Juli tahun 622. Tiap bulan
bergantian 30 dan 29 hari kecuali bulan ke 12, Dzulhijjah (Dzu al-Hijjah).
Ini, menariknya, berhubungan dengan angka 11 dan 19. Supaya tepat
dengan aktual waktu fase bulan. 11 tahun siklus pertama, bulan Dzulhijjah
di-set 30 hari, clan 19 tahun kemudian di-set 29 hari. Dengan demikian
8
NASA edu: http: //littoff.msfc.nasa.gov/news/2000/news-newyear.nsy. diterima 1 Desember
2003.
22
setahun bisa 354 hari atau 355 hari. Dalam 30 tahun, lengkaplah satu
siklus, rata-rata 354,37 hari.
Jika kodetifikasi angka 11 dalam al-Qur'an merefleksikan
perbedaan sistem kalender dalam tata surya kita, maka, sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, angka 19 juga berhubungan dengan desain alam,
fase bulan dan siklus Meton. Termasuk yang diketahui, lamanya orbit
komet Halley mendekati tata surya setiap 76 tahun sekali atau (4 x 19)
tahun. Apa kata sains tentang komet ini9
.
7. Angka 7 dan Islam
Agama Islam sangat banyak berkaitan dengan angka 7. Allah
telah menciptakan tujuh hari dalam seminggu. Langit terdiri dari
tujuh tingkat. Tanah memiliki tujuh lapisan. Tubuh manusia terbagi
menjadi tujuh bagian. Surat al-Fatihah memiliki tujuh ayat. Dan
berbagai jumlah tujuh yang lain.
Asy-Syaikh Al Imam Abu Nashr Muhammad bin Abdirrahman
Al Hamdani menyatakan: “Dzat pencipta yang sangat besar
kekuasaan-Nya dan sangat tinggi kedudukan-Nya yaitu Allah SWT
telah menghiasi tujuh perkara dengan tujuh perkara. Ia menghiasinya
pula setiap tujuh perkara itu dengan tujuh perkara lainnya. Hal
tersebut sengaja Allah ciptakan untuk memberitahukan kepada orang-
orang yang berilmu, bahwasanya di dalam angka tujuh itu mempunyai
keunikan, dan rahasia yang besar” (kitab Assab‟iyyatu fi Mawa‟idhil
Bariyyah).
Pertama, Allah menghiasi udara dengan tujuh lapis langit
sebagaimana firman Allah: “Dan kami (Allah) jadikan di atas kamu
tujuh (langit) yang kokoh” (An-Naba‟: 12). Allah menciptakan langit
dunia pertama dari air, langit kedua dari embun, langit ketiga dari
besi, langit keempat dari perak, langit kelima dari emas, langit keenam
dari mutiara, dan langit ketujuh dari mira delima. Kemudian Allah
9
hltp://seds. pl.arizona.edu/nineplanets/nineplanets/halley.html
23
menghiasi langit dengan tujuh bintang. Sebagaimana firman Allah:
“Dan sungguh kami telah menjadikan gugusan bintang dari langit dan
kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya”
(Surat Al-Hijr: 1).
Kedua, Allah telah menghiasi tanah yang lapang dengan tujuh
lapis bumi. Sebagaimana firman Allah: “Allah-lah yang telah
menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula.....” (Surat At-
Thalaq: 12). Kemudian Allah menghiasi bumi itu dengan tujuh
lautan, dan ketujuh lautan itu adalah lautan Thobaristan, Karman,
Oman, Qolzam, Hindustan, Rum, dan Maghrib.
Ketiga, Allah telah menghiasi neraka dengan tujuh tingkatan,
yaitu neraka Jahannam, Wail, Saqar, Jahim, Huthomah, Ladho, dan
Hawiyah. Dan Allah menghiasi neraka itu dengan tujuh pintu untuk
golongan tertentu.
Keempat, Allah menghiasi al-Qur‟an dengan tujuh surat yang
panjang. Dan Allah menghiasinya pula dengan tujuh ayat Ummul
Kitab Al-Fatihah.
Kelima, Allah menghiasi manusia dengan tujuh anggota badan,
yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian
Allah menghiasinya dengan tujuh peribadatan, yaitu dua tangan
dengan do‟a, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk,
dan wajah dengan sujud, tujuh anggota badan manusia ini adalah tujuh
anggota tempat sujud.
Keenam, Allah menghiasi umur manusia dengan tujuh
tingkatan (tingkatan). Pada masa baru lahir dinamakan tahapan radhi’
(menyusu), kemudian tahapan fathim (disapih), tahapan shabiyyi
(bayi), tahapan ghulam (kanak-kanak), tahapan syaab (pemuda atau
remaja), tahapan kuhul (menginjak usia antara 30-50 tahun), dan
tahapan syaikh (masa tua). Selanjutnya Allah menghiasi tujuh tahapan
umur ini dengan tujuh kalimat, yaitu ucapkanlah kalimat syahadat,
Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasuulullaah.
24
Ketujuh, Allah menghiasi dunia dengan tujuh negeri yang
besar, yaitu:
a. Hindustan
b. Hijaz
c. Bashrah, Baduyah, dan Kufah
d. Irak, Syam (Siria), Kurasan sampai Balakh
e. Roma dan Armenia
f. Ya‟juj dan Ma‟juj
g. China Turkistan
Allah menghiasi tujuh negeri yang besar ini dengan tujuh hari,
yaitu Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum‟at, dan Sabtu. Dan
Allah memuliakan ketujuh hari ini dengan tujuh dari para Nabi, yaitu
Allah memuliakan Nabi Musa dengan hari Sabtu, Isa bin Maryam
dengan hari Ahad, Dawud dengan hari Senin, Sulaiman dengan hari
Selasa, Ya‟qub dengan Rabu, Adam dengan hari kamis, dan
Muhammad beserta umatnya dengan hari Jum‟at.
25
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Al-Qur'an menggambarkan dirinya sendiri sebagai sebuah kitab yang
diturunkan Tuhan kepada Nabi, ungkapan kata diturunkan atau anzalna dalam
berbagai bentuk digunakan lebih dari 200 kali. Secara intrinsik, ini berarti
bahwa konsep dan isi al-Qur'an benar-benar diturunkan dari langit.
Sebagaimana dalam beberapa ayat yang lain, Tuhan juga menurunkan besi,
mizan (keadilan, keseimbangan, harmoni) dan 8 pasang binatang ternak. Al-
Qur'an diturunkan secara bertahap dalam berbagai peristiwa yang memakan
waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ia dikutip langsung dari catatan di Lauh
Mahfuzh, yang berarti Kitab Utama atau bermakna "Pusat Arsip".
Al-Qur'an berpandangan bahwa bacaan tersebut tersusun rapi,
sempurna dan tidak ada yang ketinggalan. Ia dalam penggambarannya sangat
unik. Nabi pun kadang-kadang dikritik dan ditegur dalam beberapa peristiwa.
al-Qur'an juga selalu menyisipkan ayat-ayat tertentu, seperti "intan yang
berkilauan", dalam pelajaran metafisisnya. Ia mendesak pembaca agar
menggunakan kemampuan intelektualnya, mengenali isyarat-isyarat ilmiah
berupa "intan yang berkilauan", tanda-tanda kebesaran Pencipta melalui alam
semesta, sumber Metafisis tertinggi.
Para peneliti terdahulu mencatat bahwa surat-surat yang dibuka
dengan huruf-huruf muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf
hijaiyah Arab ditambah dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf,
dengan sudut pandang bahwa al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
Jumlah kata dalam al-Quran adalah 51.900. Kebanyakan kata dimulai
dengan huruf hamzah yang jumlahnya 8310, sekitar 16% yaitu hampir 1/6
kata-kata dalam al-Quran. Selanjutnya kata-kata yang dimulai dengan huruf
qaf yang jumlahnya sebanyak 4086 kata sekitar 8% dari huruf-huruf al-
26
Quran. Kata-kata yang dimulai dengan kaf (3878) 7,5%. Kata yang dimulai
dengan huruf „ain (3788) 7,3%, yang dimulai dengan huruf ra (3293) 6,3%,
yang dimulai dengan huruf nun (2936) 5,7%, dan sisanya adalah kata-kata
yang dimulai dengan huruf-huruf sebagai berikut: , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , .
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh
bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan
prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan
prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima
tidak terhingga. Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima
adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies)
berintelegensi tinggi, sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahasa ini
penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos.
Rahasia Angka-angka dalam Al-Qur‟an yaitu diantaranya : tujuh langit,
bilangan sujud, shalat 5 waktu, shalat fardhu dan sunat, surat ke-19, enkripsi
(11+8), angka 7 dan Islam.
27
DAFTAR PUSTAKA
„An-Najdi, Abu Zahra. 1996. Al-Qur’an dan Rahasia Angka-angka.
Bandung: Pustaka Hidayah.
Mufti, Arifin. 2004. Matematika Alam Semesta dan Kodetifikasi
Bilangan Prima dalam Al-Qur'an. Bandung: PT. Kiblat Buku
Utama.
Shihab, M.Quraish. membumikan Al-Qur’an. Jakarta: Mizan.
Soemabrata, Iskandar AG. 2006. Pesan-pesan Numerik Al-Qur’an.
Jakarta: Republika.
Tasmara, Toto. 2004. Menuju Muslim Kaffah (Menggali Potensi Diri).
Jakarta: Gema Insani Press.
Wizard, William. 2011. Membongkar Misteri Angka 7. Yogyakarta:
Berlian Media.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anIstna Zakia Iriana
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabihqoida malik
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihwidya adhy
 
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11rejotangan
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssarfian kurniawan
 
Muhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihMuhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihYS YS
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumLutfyHikmah
 
Penafsiran al qur'an
Penafsiran al qur'anPenafsiran al qur'an
Penafsiran al qur'anNur Rohman
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 

Mais procurados (20)

Al muhkam wa al mutasyabih
Al muhkam wa al mutasyabihAl muhkam wa al mutasyabih
Al muhkam wa al mutasyabih
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
 
Usul tafsir
Usul tafsirUsul tafsir
Usul tafsir
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Tafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wilTafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wil
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
PPT Pengertian muhkam
PPT Pengertian muhkamPPT Pengertian muhkam
PPT Pengertian muhkam
 
Jenis tafsir
Jenis tafsirJenis tafsir
Jenis tafsir
 
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
Makalah manthuq dan mafhum kelompok 11
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Makalah tafsir
Makalah tafsirMakalah tafsir
Makalah tafsir
 
Muhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihMuhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabih
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
 
Luqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir Tekstual
Luqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir TekstualLuqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir Tekstual
Luqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir Tekstual
 
Penafsiran al qur'an
Penafsiran al qur'anPenafsiran al qur'an
Penafsiran al qur'an
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Ilmu Huruf
Ilmu HurufIlmu Huruf
Ilmu Huruf
 
Tafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantarTafsir maudhui pengantar
Tafsir maudhui pengantar
 

Destaque

A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...
A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...
A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...Strongstep - Innovation in software quality
 
Perspectivas y modelos complejos de la comunicología
Perspectivas y modelos complejos de la comunicologíaPerspectivas y modelos complejos de la comunicología
Perspectivas y modelos complejos de la comunicologíacarloscolina77
 
Manual del acumulador de orgón
Manual del acumulador de orgónManual del acumulador de orgón
Manual del acumulador de orgónJavier Serrano
 
Organizing Capabilities using Formal Concept Analysis
Organizing Capabilities using Formal Concept AnalysisOrganizing Capabilities using Formal Concept Analysis
Organizing Capabilities using Formal Concept AnalysisWassim Derguech
 
A Review paper on Steganography Techniques
A Review paper on Steganography TechniquesA Review paper on Steganography Techniques
A Review paper on Steganography TechniquesEditor IJMTER
 
coca cola advertising strategies & marketing strategies
coca cola advertising strategies & marketing strategies coca cola advertising strategies & marketing strategies
coca cola advertising strategies & marketing strategies Sanket Morbiya
 

Destaque (10)

Inter tecno clase 01 - plan asignatura
Inter tecno   clase 01 - plan asignaturaInter tecno   clase 01 - plan asignatura
Inter tecno clase 01 - plan asignatura
 
Business ethics
Business ethicsBusiness ethics
Business ethics
 
A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...
A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...
A Certificação das organizações enquanto factor potenciador de rentabilidade ...
 
Perspectivas y modelos complejos de la comunicología
Perspectivas y modelos complejos de la comunicologíaPerspectivas y modelos complejos de la comunicología
Perspectivas y modelos complejos de la comunicología
 
Manual del acumulador de orgón
Manual del acumulador de orgónManual del acumulador de orgón
Manual del acumulador de orgón
 
Organizing Capabilities using Formal Concept Analysis
Organizing Capabilities using Formal Concept AnalysisOrganizing Capabilities using Formal Concept Analysis
Organizing Capabilities using Formal Concept Analysis
 
Historia de la sociologia
Historia de la sociologiaHistoria de la sociologia
Historia de la sociologia
 
Sociologia politica
Sociologia politicaSociologia politica
Sociologia politica
 
A Review paper on Steganography Techniques
A Review paper on Steganography TechniquesA Review paper on Steganography Techniques
A Review paper on Steganography Techniques
 
coca cola advertising strategies & marketing strategies
coca cola advertising strategies & marketing strategies coca cola advertising strategies & marketing strategies
coca cola advertising strategies & marketing strategies
 

Semelhante a Tugas uas bahasa indonesia

STUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptxSTUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptxFaizakbar251
 
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genapMakalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genapRisna Nilam Lutfia
 
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docxMAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docxFachriMufti
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksAkram Atjeh
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfZukét Printing
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxZukét Printing
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ibnu Ahmad
 
2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx
2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx
2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptxmansurcikal1
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’iOppi Ulandari
 
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxMakalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxIqbal792870
 

Semelhante a Tugas uas bahasa indonesia (20)

Al qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsirAl qur’an dan tafsir
Al qur’an dan tafsir
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
STUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptxSTUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptx
 
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genapMakalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
Makalah bahasa indonesia tugas uas semester genap
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docxMAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
 
Makalah AIK I
Makalah AIK IMakalah AIK I
Makalah AIK I
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Mahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsirMahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsir
 
2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx
2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx
2512-MANSUR-ILMU AL-MUNÂSABAH.pptx
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
 
MAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLIMAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLI
 
Makalah kutub al sittah
Makalah kutub al sittahMakalah kutub al sittah
Makalah kutub al sittah
 
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxMakalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
 

Tugas uas bahasa indonesia

  • 1. AL-QUR‟AN WA I‟JAZ „ADADI FI RIYAADHIYYAAT (AL-QUR‟AN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA DALAM MATEMATIKA) MAKALAH Untuk mengajukan salah satu tugas mandiri pada mata kuliah Bahasa Indonesia: Dosen Pengampu : Indriya Mulyaningsih, M.Pd. Disusun oleh: Ende Iis Siti Aisyiah (14121520514) Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / Tadris Matematika Kelas / Semester : C / 2 (dua) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon - Jawa Barat 45132 Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab mulia al-Qur‟an mengajarkan pembacanya bahwa “Tuhan menciptakan. sesutau dengan hitungan teliti” (al-Jin 72: 28). Dalam pandangan al-Qur‟an, tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Semua terjadi dengan hitungan, baik dengan hukum-hukum alam yang telah dikenal manusia maupun yang belum. Bab ini tidak membahas ilmu pengetahuan dalam Al-Qur‟an, tetapi tentang Kitab Mulia Al-Qur‟an dan kodefikasi bilangan prima. Bilangan prima ini dipercaya oleh sebagian besar ilmuwan sebagai bahasa universal dan berhubungan dengan desain kosmos. Bagi sebagian kecil ilmuwan Muslim, mereka tidak akan heran bila menemukan dalam Al-Qur‟an , ratusan struktur matematik dalam bilangan prima, khususnya prima kembar, karena sebelumnya memang telah menduga hal tersebut. Bahkan sebagian besar musafir modern percaya bahwa Al-Qur‟an memuat hal-hal yang mengantisipasi masa depan, “ramalan-ramalan ilmiah” atau prophecy yang menyangkut generasi mandatang. Teknik-teknik seperti inilah yang disebut ilmuwan dengan coding isyarat-isyarat di alam semesta, atau-meminjam istilah Malik Ben Nabi"tanda-tanda" atau ayat bagaikan "anak panah yang berkilauan". Seluruh isi dalam al-Qur‟an merupakan mukjizat. simbol-simbol maknanya, yaitu lafazh-lafazhnya, juga merupakan mukjizat; dan ketika makna tersebut dilekatkan kepada sebuah lafazh, ia memberi makna kepada kata. Kata-kata al-Qur‟an, dengan susunannya yang teratur pada serangkaian mukjizat terbesar ini menerangkan i‟jaz al-Qur‟an yaitu rahasia angka-angka dalam al-Qur‟an, sebagaimana yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
  • 3. 2 B. Rumusan Masalah a. Bagaimana keterpeliharaan al-Qur‟an? b. Bagaimanapandangan Kaum Salaf mengenaihuruf-hurufMuqaththa'ah? c. Bagaimana pandangan Ulama Mutakhir mengenai I'jaz al-Quran? d. Seperti apa Matematika dan Bilangan Prima dalam perspektif al- Qur‟an? e. Seperti apa rahasia angka yang diungkap dalam al-Qur‟an? C. Tujuan a. Supaya mahasiswa dapat mengetahui dan mengimani bahwa apa yang terkandung dalam al-Qur‟an itu mencakup segala sesuatu yang ada dalam muka bumi ini. b. Supaya mahasiswa dapat mengetahui ilmu Matematika dan Bilangan Prima dalam perspektif al-Qur‟an. c. Supaya mahasiswa mengetahui rahasia angka-angka dalam al- Qur‟an.
  • 4. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Keterpeliharaan Al-Qur‟an Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hitungan atau aladad: peredaran keseimbangan alam semesta, pembentukan manusia, atom, kuantum mekanik, dan bahkan ayat-ayat dalam al-Qur‟an sendiri. Mereka terstruktur dengan hitungan yang sistematis dan teliti. Al-Qur‟an dalam bahasa Arab berarti „pembacaan‟. Al-Qur‟an mungkin kitab yang paling banyak dibaca di dunia. Perlu diketahui, sesungguhnya kata Kitab Suci tidak ada di al-Qur‟an. Yang ada adalah sebutan Kitab Mulia, Kitab Agung, Kitab Pemurah, dan lainnya. Kesempurnaan dalam bahasa tidak dapat ditentang oleh para pujangga. Bahasa dan makna dipadukan, maupun keselarasan antara melodi, irama dan ritmanya menghasilkan sebuah efek hipnotis yang kuat.1 Kata pertama dalam al-Qur‟an dan Islam adalah sebuah perintah yang ditujukan kepada Nabi, yang secara linguistik menunjukkan bahwa penyusunan teks al-Qur‟an berada di luar kewenangan Nabi Muhammad saw. Gaya serupa ini tetap dipertahankan di sepanjang al-Qur‟an. Al-Qur‟an berbicara kepada atau tentang Nabi dan tidak mengizinkan Nabi berbicara atas kehendaknya sendiri. Al-Qur'an menggambarkan dirinya sendiri sebagai sebuah kitab yang diturunkan Tuhan kepada Nabi, ungkapan kata diturunkan atau anzalna dalam berbagai bentuk digunakan lebih dari 200 kali. Secara intrinsik, ini berarti bahwa konsep dan isi al-Qur'an benar-benar diturunkan dari langit. Sebagaimana dalam beberapa ayat yang lain, Tuhan juga menurunkan besi, mizan (keadilan, keseimbangan, harmoni) dan 8 pasang binatang ternak. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap dalam berbagai peristiwa yang memakan waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ia dikutip 1 Huston Smith, Islam, pustaka Sufi, Maret 2002, hal. 37.
  • 5. 4 langsung dari catatan di Lauh Mahfuzh, yang berarti Kitab Utama atau bermakna "Pusat Arsip". Al-Qur'an berpandangan bahwa bacaan tersebut tersusun rapi, sempurna dan tidak ada yang ketinggalan. Ia dalam penggambarannya sangat unik. Nabi pun kadang-kadang dikritik dan ditegur dalam beberapa peristiwa. al-Qur'an juga selalu menyisipkan ayat-ayat tertentu, seperti "intan yang berkilauan", dalam pelajaran metafisisnya. Ia mendesak pembaca agar menggunakan kemampuan intelektualnya, mengenali isyarat-isyarat ilmiah berupa "intan yang berkilauan", tanda-tanda kebesaran Pencipta melalui alam semesta, sumber Metafisis tertinggi. Muslim modern mengatakan ada sekitar 900 ayat yang memuat tanda-tanda ini, dari total 6.236 ayat, hanya 100 ayat yang berbicara mengenai persoalan peribadatan, dan puluhan ayat yang membahas masalah- masalah pribadi, hukum perdata, hukum pidana, peradilan dan kesaksian al- Qur'an berbeda cara penyajiannya, bisa saja membahas masalah keimanan, moral, ritual, hukum, sejarah, alam, antisipasi masa mendatang, secara sekaligus dalam satu surat. Ini memberikan daya persuasi yang lebih besar, karena semua berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Esa dan hari Akhir. Jumlah surat dalam al-Qur'an ada 114, nama-nama tiap surat dan batas-batas tiap surat dan susunan ayat-ayatnya merupakan ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan oleh Nabi sendiri. B. Pandangan Kaum Salaf Mengenai Huruf-huruf Muqaththa'ah Para peneliti terdahulu mencatat bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf hijaiyah Arab ditambah dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf2 , dengan sudut pandang bahwa al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Mereka juga menemukan bahwa huruf-huruf tersebut, dengan tidak mengikutkan huruf-huruf ulangan, berjumlah 14 huruf. Jumlah tersebut (14) 2 Abu Zahra An-Najdi, Al-Qur’an dan Rahasia Angka-angka, Bandung: Pustaka Hidayah, hal. 6
  • 6. 5 adalah setengah dari jumlah huruf hijaiyah Arab3 , tentu tidak termasuk huruf hamzah. Jumlah ini telah saya buktikan dan saya hitung menurut rangkaian turunnya dengan tidak memasukkan huruf-huruf ulangan, yaitu huruf , , , , , , , , , , , , , dan . Para peneliti Islam yakin bahwa pada huruf-huruf tersebut terdapat setengah dari huruf-huruf mahmusah (yang dibaca lemah), di dalamnya juga termasuk huruf-huruf pembuka surat: , , , , dan . Dalam huruf-huruf ini, maksudnya huruf-huruf muqaththa'ah pada pembuka-pembuka surat (fawatih al-suwar), terdapat setengah dari huruf- huruf majhurah (setiap huruf Arab yang selain huruf mahmusah), yang berjumlah delapan belas, yaitu 9 huruf: , , , , , , , , , dan . Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf halq: , , dan huruf halq berjumlah 6: , , , , , . Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf yang bukan halq yang berjumlah 22 huruf. Huruf-huruf yang bukan halq ialah: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , dan . Sebagian lainnya adalah huruf-huruf: , , , , , , , , , , dan yang lembut (layyiuah). Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf-huruf syadulah yang berjumlah 8, yang bisa dikumpulkan dalam ungkapan: " ". Sebagian huruf-huruf tersebut ialah , sebagai ganti dari , , , dan . Begitu juga di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf yang tidak syadidah yang jumlahnya 22 huruf, yaitu seluruh huruf hijaiyah Arab selain huruf-huruf syadidah. Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf-huruf muthbiqah yang berjumlah 4 huruf, yaitu , , , . Sebagian huruf-huruf muthbiqah pada huruf-huruf pembuka surat tersebut adalah dua huruf, yaitu , dan . 3 Ibid., hal. 7
  • 7. 6 Selanjutnya, di dalamnya terdapat huruf-huruf yang tidak muthbiqah yang berjumlah 24 huruf, yaitu: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , dan . Sebagian huruf-huruf pembuka (fawatih) yang tidak termasuk huruf- huruf muthbiqah ialah huruf: , , , , , , , , , dan , dengan kecuali huruf . Termasuk yang telah para ilmuan Islam temukan adalah bahwa di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf layyin (lemah) yang jumlahnya 2 huruf yaitu dan . Sebagian huruf layyin dari jawatih adalah huruf . Para ulama terdahulu juga telah melakukan penghitungan seperti di atas, dan sebagian di antara huruf-huruf tersebut diletakkan atas dasar pengetahuan mereka. Al-Suyuthi mengisyaratkan: "Dengan begitu, pembukaan surat-surat dengan huruf-huruf muqaththo'ah dan kekhasan masing-masing dengan huruf yang membukanya menyebabkan tidak mungkin "alif lam mim" dapat diletakkan di tempat "alif lam ra", juga tidak mungkin "ha mim" bisa diletakkan di tempat "tha sin mim". Begitulah, masing-masing surat dimulai dengan salah satu huruf dari padanya sehingga kebanyakan kata-kata dan huruf-hurufnya menjadi penyerupa baginya. Misal, surat Qaf dimulai dengan huruf karena pada surat tersebut terjadi pengulangan kata-kata yang melafalkan huruf seperti ketika menyebutkan kata "AI-Quran", "Al-Khalq", pengulangan kata dari "Al-Qaul" dan perujukannya yang sering dilakukan, mengenai "AI-Qurbu" (kedekatan)-Nya dari Ibnu Adam, "talaqqiy al-malakain", kata "qa'id", "raqib", "saiq", "ilqa" (dimasukkan) ke neraka jahanam, "taqaddum" (keterdahuluan) dengan janji, "muttaqin", "qalb", "qurun", "tanqib" di suatu negeri, "tasyaqquq" (keterbelahan) bumi, "huquq" (hak-hak) mengenai ancaman (wa'id), dan scbagainya. Dalam surat Yunus yang dimulai dengan "alif lam ra" terdapat 200 kata atau lebih yang pada kata tersebut terdapat huruf "alif, lam dan ra."
  • 8. 7 C. Pandangan Ulama Mutakhir Mengenai I'jaz Al-Quran Baru-baru ini Doktor Rasyad Khalifah menulis sebuah buku mengenai i’jaz adadi al-Quran dengan kunci angka 19. Buku tersebut oleh Muhammad Shidqi Bek diberi catatan dan beliau menemukan beberapa kesalahan pada penghitungannya. Berikut ini adalah beberapa catatan mengenai Doktor Rasyad Khalifah: Pertama, Doktor Rasyad Khalifah tidak menghitung huruf mudha'aj sebagai dua huruf, beliau menghitungnya satu huruf. Kedua, beliau hanya menghitung satu basmalah untuk seluruh al-Quran, beliau tidak menghitung basmalah di dalam 112 surat yang lain. Ketika beliau tidak menghitung 112 basmalah tersebut, maka berarti beliau mengesampingkan kata "Allah", "Ar- Rahman", dan "Ar-Rahim". Mengenainya, beberapa catatan penting diberikan oleh Muhammad Shidqi Bek. Korespondensi antara keduanya pun, untuk menyempurnakan tulisan mengenai studi al-Quran tersebut dan penyingkapan mukjizatnya yang semakin hari semakin terungkap, dan telah dilakukan. Salah satu cendekiawan Muslim mutaakhir yang melakukan studi mengenai masalah i’jaz adadi adalah Doktor Ali Hilmi Musa, seorang ahli fisika yang mendalami kalkulator elektronik pada Universitas Kuwait yang telah meneliti berbagai persoalan penting mengenainya. Beliau adalah sebagai seorang peneliti yang telah mengerahkan segala daya dan upayanya yang sudah selayaknya kita berterima kasih kepadanya, penelitian penting ini telah beliau lakukan secara mendalam. Antara lain yang beliau teliti adalah akar kata bahasa Arab dan jumlahnya. Penelitiannya, dalam hal ini yang menarik buat kita adalah yang akurat yang dipublikasikan di dalam majalah Alam AI-Fikr, seri kedua belas, terbitan Kuwait, tahun 1982 dengan judul: Bantuan Alat-alat Hitung Elektronis Dalam Mempelajari Kata-kata Al- Quran Al-Karim. Pada mulanya beliau mulai mengisi memori komputer dengan data- data yang ada di dalam Mu’ jam Al-Mufahras li Al-Fadh AlQuran Al-Karim
  • 9. 8 yang disusun oleh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi. Pengisian data tersebut membutuhkan waktu selama satu tahun. Pada pertengahan tahun tersebut beliau sudah menyelesaikan sejumlah program yang direncanakan, yang tujuannya untuk menghitung jumlah kata-kata dalam al-Quran dan jumlah kata-kata yang dimulai dengan setiap huruf dari huruf-huruf Arab, menghitung jumlah kata pada setiap surat, pertengahan ayat-ayat panjang pada setiap surat, menghitung akar-akar kata tsulatsi yang disebutkan satu kali, menghitung berapa jumlah akar kata "ilah" yang menjadi akar kata Jalalah, yaitu kata "Allah", pada setiap surat dalam al-Quran. Beliau dapat menyimpulkan bahwa jumlah kata dalam al-Quran adalah 51.900. Kebanyakan kata dimulai dengan huruf hamzah yang jumlahnya 8310, sekitar 16% yaitu hampir 1/6 kata-kata dalam al-Quran. Selanjutnya kata-kata yang dimulai dengan huruf qaf yang jumlahnya sebanyak 4086 kata sekitar 8% dari huruf-huruf al-Quran. Kata-kata yang dimulai dengan kaf (3878) 7,5%. Kata yang dimulai dengan huruf „ain (3788) 7,3%, yang dimulai dengan huruf ra (3293) 6,3%, yang dimulai dengan huruf nun (2936) 5,7%, dan sisanya adalah kata-kata yang dimulai dengan huruf- huruf sebagai berikut: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . D. Matematika dan Bilangan Prima dalam Perspektif Al-Qur‟an Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang dengan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu , yaitu Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20 yaitu Planck, Einstein dan Sommerffeld meyakini bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent).
  • 10. 9 Galileo sendiri beranggapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam semesta. Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita menghitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang. Hal ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam erakomputer kita memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan pen- ciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima. Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensi tinggi, sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos. Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima. Misalnya: 6 = 2 x 3 = 2 . 3 30 = 2 x 3 x 5 = 2 . 3 . 5 85 = 5 x 17 = 5 . 17
  • 11. 10 Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya: (3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya. BILANGAN PRIMA SAMPAI DENGAN INDEKS KE-120 2 3 5 7 ¹ 13 17 19 23 29 31 37 41 43 47 53 59 61 67 71 73 79 83 89 97 101 103 107 109 113 127 131 137 139 149 151 157 163 167 173 179 181 191 193 197 199 211 223 227 229 233 239 241 251 257 263 269 271 277 281 283 293 307 311 313 317 331 337 347 349 353 359 367 373 379 383 389 397 401 409 419 421 431 433 439 443 449 457 461 463 467 479 487 491 499 503 509 521 523 541 547 557 563 569 571 577 587 593 599 601 607 613 617 619 631 641 643 647 653 659 Catatan : Angka-angka yang dicerak lebal; angka yang muncul dalam struktur al-Qur'an. E. Rahasia Angka-angka dalam Al-Qur‟an 1. Tujuh Langit Salah satu karunia yang dianugerahkan kepada kita oleh Allah SWT dan yang diajarkan-Nya kepada kita adalah bahwa kata "sab'u" berkaitan dengan kata "samawat", sebelumnya atau sesudahnya. Kata tersebut dalam aI-Quran disebutkan sebanyak 7 kali. Begitu juga hari dalam seminggu berjumlah 7 hari, dan langit pun berjumlah 7. Berikut ini adalah ayat-ayat mengenainya:
  • 12. 11 a. ..... Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit ..... (Al-Baqarah: 29) b. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah ..... (Al-Isra: 44) c. Katakanlah: "Siapakah yang memiliki tujuh langit dan 'arasy yang besar" (Al-Mu'minun: 84) d. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya ..... (Fushshilat: 12) e. Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula bumi ..... (AI-Thalaq: 12) f. Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias. (AI-Mulk: 3) g. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh: 15) 2. Bilangan Sujud Pada al-Quran, akan anda temukan bahwa kata sujud yang dilakukan oleh mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud dalam shalat sehari-hari yang dilahukan pada lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud sebagaimana terdapat pada ayat-ayat berikut: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: 'Sujud-lah kamu kepada Adam' ....” (2:34). Ayat ini merupakan ayat ketiga puluh empat pada surat Al- Baqarah, yaitu surat dalam mushaf yang pertama yang menyebutkan masalah sujud yang jumlahnya sama dengan jumlah sujud keseharian. a. “.... kemudian Kami katakan kepada para Malaikat; "Bersujud- lah kamu kepada Adam!" ....” (Al-Araf: 11). b. “Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada Malaikat: "Bersujud- lah kamu kepada Adam!" ....” (AI-Isra: 61).
  • 13. 12 c. “Dan (ingatlah) ketika kami katakan kepada para Malaikat: "Ber-sujud-lah kamu kepada Adam! ...” (Al-Kahfi: 50). d. “Dan (ingatlah) ketika Kami katakan kepada para malaikat: "Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!...” (Thaha: 116). e. “Wahai orang-orang yang beriman, ruku' dan ber-sujud-lah kamu serta beribadahlah kamu kepada Tuhanmu” (AI-Hajj : 77 ). f. “Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujud-lah kamu sekalian kepada Yang Mahapenyayang." Mereka menjawab: "Siapakah Yang Maha Penyayang itu?” (Al-Furqan: 60). g. “Janganlah kalian ber-sujud kepada matahari maupun bulan, dan ber-sujud-lah kamu semua kepada Allah, Zat Yang telah menciptakan keduanya (matahari dan bulan) ....” (Fushshilat: 47). h. “Maka ber-sujud-lah kalian kepada Allah dan beribadahlah kalian (kepada-Nya).” (Al-Najm: 62). i. “Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama-sama orang yang ruku’.” (Ali Imran: 43). 3. Shalat 5 Waktu Dalam Al-Quran, kata Shalawat disebut lima kali, sama dengan jumlah shalat wajib sehari semalam: shubuh, zuhur, asar, maghrib dan isya, yaitu di dalam ayat-ayat berikut: a. “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna (shalawat) dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang- orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 157). b. “Peliharalah shalat-(mu),dan (peliharalah) shalatwurtha ....” (Al-Baqarah: 298). c. “.... Dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan shalawat Rasul ....” (At-Taubah: 99). d. “.... Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan
  • 14. 13 biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat Yahudi dan shalat dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah ....” (Al-Haj: 40). e. “Dan orang-orang yang senantiasa menjaga shalawat (shalat- shalat) mereka.” (Al-Mukminun: 9). 4. Shalat Fardhu dan Sunat Kata shalat berikut turunan katanya, disertai dengan kata qiyam berikut turunan katanya, dalam al-Quran disebut 51 kali. Jumlah ini sebanding dengan jumlah rakaat shalat, yaitu 17 rakaat shalat wajib yang lima, ditambah dengan 34 rakaat shalat sunat, jika shalat sunat fajar (shubuh) dipandang dua rakaat, delapan sunat rakaat shalat zhuhur, delapan rakaat shalat ashar, empat rakaat shalat maghrib, dan sunat isya dipandang satu rakaat dari dua rakaat dengan satu duduk, ditambah dengan 11 rakaat sunat malam, sehingga jumlahnya lengkap 34 rakaat. Dengan demikian, maka jumlah keseluruhan shalat tersebut dengan ditambah 17 rakaat shalat wajib menjadi 51 rakaat. Kata-kata tersebut terdapat dalam ayat-ayat berikut: a. “Dan janganlah kamu shalat terhadap teseorang dari mereka yang mati, selamanya, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya ....” (At-Taubah; 84). b. “Kemudian Malaikai (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri shalat di mihrab ....” (Ali Imran: 39). c. “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat ....” (AI-Baqarah: 3). d. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’-lah bersama dengan orang-orang yang ruku'” (AI-Baqarah: 43). e. “.... Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat...” (Al-Baqarah: 83). f. “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat ....” (AI-Baqarah: 110).
  • 15. 14 g. “.... Dan kepada orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat ...” (Al- Baqarah: 177). h. “.... Mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya ...” (Al-Baqarah: 277). i. “Tidakkah kamu perhatikan kepada orang-orang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah langanmu dari berperang, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!" (An-Nisa: 77). j. “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu hendaklah mendirikan shalatbersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat)bersamamu ....”.(An-Nisa: 102). 5. Surat Ke-19 Surat Maryam, atau surat yang ke-19 dalam mushaf, diturunkan ketika sahabat-sahabat Nabi akan hijrah dari Mekkah dan tinggal di negeri Kristen (Nasrani), di Habash (Ethiopia)4 . Walaupun kaum Quraisy yang kafir berusaha membujuk Raja Negus untuk mengusir kaum Muslim imigran, tetapi akhirnya setelah bertanya pendapat Muslim tentang Yesus di dalam sebuah sidang pengadilan rombongan Muslim diperbolehkan tinggal di kerajaan Kristen tersebut. Menurut hadis, Hazrat Ja'far, salah satu anggota rombongan mengutip ayat-ayat yang menceritakan tentang Yesus (Isa as.) dan perawan suci Maryam kepada Raja Negus. Sehingga Negus menitikkan air matanya terharu. Pembaca tentunya dapat membayangkan, bagaimana para sahabat Nabi di Habash dapat merespons pertanyaan Raja Negus dengan baik bila mereka tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang Yesus. Akibatnya mungkin akan berbeda, mereka akan diusir dari negeri itu atas hasutan kaum Quraisy 4 Tafsir dari Syed Abul A'la Maududi, The Meaning of Qur' an, USA. Bisa juga dilihat dari situsnya: http://www.usc.edu/dept/MSA/ quran/maududi/ diterima 1 Desember 2003.
  • 16. 15 yang kafir, jika mereka tidak menceritakan tentang Yesus. Surat ini dipandang istimewa selain diturunkan sebelum kejadian itu (tinggal di negeri Kristen), tetapi juga ditempatkan sebagai surat yang ke-19. Sebelumnya Muhammad saw, disebabkan oleh tekanan kaum Quraisy, menganjurkan para sahabat pergi ke Habsy, tempat di mana terdapat Raja yang adil, yang tidak membiarkan ketidakadilan di tanah negerinya. Anjuran Nabi, rombongan Muslim boleh tinggal di sana dengan seizin Raja Negus sampai masalah di Mekkah dapat diatasi. Hasil studi oleh para mufasir, misalnya Abderrazaq Abbaouy5 dari Noon Centre, adalah bahwa surat ke-19 ini merupakan surat di mana kata Adam dan Isa (Yesus) bertemu dalam bentuk kata yang ke-19 di dalam al- Qur'an. Fakta sederhana ini dimulai ketika Surat Ali 'Imran ayat 59 mengatakan, "Sesungguhnya misal (penciptann) 'Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ' Jadilah' (seorang manusia), maka jadilah dia." Fakta fisik, Adam as dan Isa as sama-sama diciptakan tanpa proses reproduksi normal, dan sama-sama berstatus nabi. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata kata Adam dan Isa sama-sama 25 kali disebut di dalam al-Qur'an. Kedua-duanya tersusun secara matematis dan berkaitan dengan bilangan prima. Keduanya bertemu baik dalam ayat maupun surat pada posisi kata ke-7 dan ke-19, sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut ini. 5 Ilmuwan kelompok Noon Centre di Amerika Serikat, pemerhati Islam dan al-Qur'an.
  • 17. 16 SURAT-SURAT YANG MEMUAT KATA ADAM DAN ISA ADAM ISA No SURAT AYAT KE SURAT AYAT KE No 1 2 (al-Baqarah) 31 2 (al-Baqarah) 87 25 2 2 (al-Baqarah) 33 2 (al-Baqarah) 136 24 3 2 (al-Baqarah) 34 2 (al-Baqarah 253 23 4 2 (al-Baqarah) 35 3 (Ali 'Imran) 45 22 5 2 (al-Baqarah) 37 3 (Ali 'Imran) 52 21 6 3 (Ali 'Imran) 33 3 (Ali 'Imran) 55 20 7 3 (Ali 'Imran) 59 3 (Ali 'Imran) 59 19 8 5 (al-Maidah) 27 3 (Ali 'Imran) 84 18 9 7 (al-A' raf) 11 4 (an-Nisa') 157 17 10 7 (al-A' raf) 19 4 (an-Nisa') 163 16 11 7 (al-A' raf) 26 4 (an-Nisa') 171 15 12 7 (al-A' raf) 27 5 (al-Maidah) 46 14 13 7 (al-A' raf) 31 5 (al-Maidah) 78 13 14 7 (al-A' raf) 35 5 (al-Maidah) 110 12 15 7 (al-A' raf) 172 5 (al-Maidah) 112 11 16 17 (al-Is'ra') 61 5 (al-Maidah) 114 10 17 17 (al-Is'ra') 70 5 (al-Maidah) 116 9 18 18 (al-Kahfi) 50 6 (al-An' am) 85 8 19 19 (Maryam) 58 19 (Maryam) 34 7 20 20 (Thaha) 115 33 (al-Ahzab) 7 6 21 20 (Thaha) 116 42 (Asy Syura) 13 5 22 20 (Thaha) 117 43 (Az-Zukhruf) 63 4 23 20 (Thaha) 120 57 (al-Hadid) 27 3 24 20 (Thaha) 121 61 (Ash-Shaf) 6 2 25 36 (Ya Sin) 60 61 (Ash-Shaf) 14 1
  • 18. 17 Fakta sederhana : a. Kata Isa yang ke-19 ada pada ayat 34, dan kata Adam yang ke-19 ada pada ayat 58. b. Dengan demikian, surat 19 ini adalah pertemuan kata Adam dan Isa, sama-sama ke-19. c. Perbedaan ayat dari nomor ayat 34 ke ayat 58 adalah 25 ayat. d. Surat Maryam mempunyai 98 ayat, dengan 25 nomor merupakan bilangan prima, yaitu 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 91, 97. Angka 25 sama dengan jumlah penyebutan Adam dan Isa di dalam al-Qur'an. Kata Maryam pada ayat 34 adalah kata Maryam yang ke-25 dalam al-Qur'an. e. Ayat ke-34, di maqa kata Isa berada, sama dengan penyebutan Maryam, 34 kali dalam al-Qur'an. Karakter yang sangat spesifik dalam surat ke-19 ini menunjukkan bahwa Surat Maryam sangat istimewa dipandang dari sudut hubungan kata Allah, Adam as, Isa as, dan suratnya sendiri, baik isi maupun bilangan- bilangan enkripsinya. Misalnya saja, kata Allah dalam surat ini pertama kali disebutkan dalam ayat ke-30, angka komposit yang ke-19. Kata Allah sendiri disebutkan 8 kali dalam surat ini, yaitu ayat 30, 35, 36, 76, 81, 91, 94, dan 96. Bunyi ayat 94 : “Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.” (Maryam 19: 94). 6. Enkripsi (11+8) Kita telah mempelajari struktur (19 + 10) pada kalimat basmallah, dan 29 surat-surat fawatih, permulaan dengan huruf alif, lam, mim dan sebagainya. Sekarang, mari kita mengenal lebih dekat struktur (11 + 8) yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an. Angka 19 dan angka 8 di dalam alQur'an muncul pada Surat al-Muddatstsir (74: 30)
  • 19. 18 dan Suratal-Haqqah (69: 17) sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke- 19. Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan nomor ayatnya dijumlahkan: 74 + 30 + 69 + 17 = 190 atau (19 x 10). STRUKTUR SURAT DENGAN BILANGAN (11+8) No Nama surat No surat Nama ayat No Nama surat No surat Nama ayat 1 AI-Jumu' ah 62 11 6 AIamNasyrah 94 8 2 AI- Munafiqun 63 11 7 At-Tin 94 8 3 Adh-Dhuha 93 11 8 AI-Bayyinah 94 8 4 Al-'Adiyat 100 11 9 Az-Zalzalah 94 8 5 AI-Oari' ah 100 I1 10 At-Takatsur 102 8 Jumlah 55 Jumlah 40 Pertama, struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di mana terdapat enkripsi pada 10 surat dari 114 surat al-Qur'an yang mempunyai jumlah ayat 11 dan 8. Kesepuluh surat tersebut terbagi dua: 5 surat masing-masing dengan jumlah ayat 11 dan sisanya 5 surat masing- masing dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena jumlahnya berpasangan, maka jumlah ayat-ayatnya merupakan kelipatan 19, yaitu 95 atau (19 x 5). Simetris murni, seimbang dan selaras. Kedua, struktur al-Asma'ul Husna. AI-Asma'ul Husna (ismi= nama, husna = baik) adalah nama-nama yang sangat indah dari Allah swt dan sekaligus mencerminkan sifat-sifat Tuhan Yang Esa. Penelitian lebih lanjut6 mengungkapkan bahwa di antara nama-nama yang indah, 76 nama terdapat dalam al-Qur'an,sedangkan 23 nama lagi dalam Hadits. Coba perhatikan angka 76 adalah enkripsi dari (4 x 19), sedangkan angka 23 adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa kalimat ini terulang 4 kali 6 H. Mulyono Gandadiputra Prof. Dr. & H. Amir Hamzah, As maul Husna', Yayasan Masagung, Jakarta 1984, hal. 3-4.
  • 20. 19 dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan syari'ah. Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut akan dijelaskan nanti bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda di langit, bulan, bintang dan matahari. Kalimat al-Asma'ul Husna sendiri "kebetulan” terdiri dari 11 huruf Arab7 . Kalimat ini disebutkan dalam 4 ayat pada 4 surat yang berbeda: a. AI-A'raf (7:180) “Hanya milik Allah Asma'ul Husna, maka bermohonlah kepadan- Nya dengan menyebut Asma'ul Husna itu dan tinggalkanlah orang- orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama- nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". b. Al-Isra' (17:110) "Katakanlah 'Serulah Allah atau ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma'ul Husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu' ". c. Thaha (20:8) "Dialah Allah, tidakada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai Asma'ul Husna". d. Al-Hasyr (59:24) 7 Baca lebih lanjut, Rosman Lubis dalam bukunya, Keajaiban Angka 11 dalam al-Qur' an.
  • 21. 20 "Dialah Allah Yang Menentukan, Yang Mengadakan, Yang Menbentuk Rupa, Yang Mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbihlah kepada-Nya apa yang di langit dan dibumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa Iagi Maha Bijaksana". Enkripsi angka 11 yang lebih rumit akan diketahui bila nomor surat dan nomor ayat tersebut di atas dijumlahkan kemudian dijajarkan dalam 5 komponen. Jika nomor surat tadi dijajarkan dengan hasil penjumlahannya, maka bilangan tersebut adalah kelipatan 11: 7172059103 = 11 x 652.005.373 Demikian juga, jika nomor ayat tersebut di atas dijajarkan dengan jumlah nomornya, maka: 180110824322 = 11 x 16.373.711.302 Ini berarti kalimat al-asma'ul husna hanya diposisikan pada 4 surat dengan 4 ayat tertentu saja, dengan kodetifikasi angka 11 yang tidak sederhana. Bila tertukar posisinya, maka struktur ini tidak terjadi. Ketiga, struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al- Muddatstsir. Kedua surat ini, bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan 56, sama-sama berjumlah 11 digitnya. 4+7=7+4=3+8=5+6=11 Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara nama-nama yang indah, Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang berselimut", dan syari'ah. Tetapi bagian yang paling menarik adalah hubungan angka 11 dengan benda-benda di langit (tunggal), yang direfleksikan oleh ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar (Bulan), dan asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa sehingga jumlah ke-3 nomor suratnya merupakan kelipatan 11. 53 + 54 + 91 = 198 atau (11 x 18). Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita dikodekan dengan angka 11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan
  • 22. 21 sistem kalender Matahari dan kalender Bulan, yaitu 11 hari. Coba kita perhatikan keterangan NASA tentang sistem kalender8 . Salah satu sistem untuk mengukur waktu yang telah berlalu atau yang akan datang adalah kalender. Sistem kalender satu tahun terdiri dari 12 bulan. Setiap Kalender Bulan, berdasarkan waktu bulan mengelilingi bumi adalah 29,53 hari. Karenanya, waktu satu tahun adalah 354,37 hari. Ini tidak sama dengan lamanya waktu dari satu musim ke musim lainnya, misal "hari pertama musim semi atau dikenal dengan vernal equinox" ke musim semi berikutnya, yaitu 365,24 hari. Berbeda 11 hari! Sedangkan Kalender Matahari, berdasarkan waktu bumi mengelilingi matahari, dikenal dengan Kalender Julian atau yang kemudian diperbarui dengan sebutan Kalender Gregorian, masukan dari astronom bernama Christopher Clavius dari Itali. la menyarankan aturan khusus untuk menvesuaikan perbedaan dari 365 hari satu tahun dengan 365,24 hari aktual per tahun, yaitu dengan penyesuaian setiap 4 tahun sekali. Berlaku bagi abad-abad yang berakhir; yang dapat dibagi dengan 400. Dengan demikian, tahun-tahun di 1800, 1900, dan 2100 tidak ditemukan tanggal 29 Februari. Hanya ada di tahun-tahun 2000 dan 2400. Pengaturan ini memungkinkan rata-rata Kalender Gregorian hanya berbeda 0,5 menit dengan waktu aktual tiap tahun, atau dengan tingkat kesalahan 1 hari dalam 3000 tahun sekali. Berbeda dengan Kalender Islam yang berdasarkan Kalender Bulan. Dimulai ketika Muhammad saw hijrah ke Medinah pada tahun 622. Kemudian Khalifah Umar menetapkan hari pertama bulan Muharram sebagai awal tahun kalender Islam, yaitu 16 Juli tahun 622. Tiap bulan bergantian 30 dan 29 hari kecuali bulan ke 12, Dzulhijjah (Dzu al-Hijjah). Ini, menariknya, berhubungan dengan angka 11 dan 19. Supaya tepat dengan aktual waktu fase bulan. 11 tahun siklus pertama, bulan Dzulhijjah di-set 30 hari, clan 19 tahun kemudian di-set 29 hari. Dengan demikian 8 NASA edu: http: //littoff.msfc.nasa.gov/news/2000/news-newyear.nsy. diterima 1 Desember 2003.
  • 23. 22 setahun bisa 354 hari atau 355 hari. Dalam 30 tahun, lengkaplah satu siklus, rata-rata 354,37 hari. Jika kodetifikasi angka 11 dalam al-Qur'an merefleksikan perbedaan sistem kalender dalam tata surya kita, maka, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, angka 19 juga berhubungan dengan desain alam, fase bulan dan siklus Meton. Termasuk yang diketahui, lamanya orbit komet Halley mendekati tata surya setiap 76 tahun sekali atau (4 x 19) tahun. Apa kata sains tentang komet ini9 . 7. Angka 7 dan Islam Agama Islam sangat banyak berkaitan dengan angka 7. Allah telah menciptakan tujuh hari dalam seminggu. Langit terdiri dari tujuh tingkat. Tanah memiliki tujuh lapisan. Tubuh manusia terbagi menjadi tujuh bagian. Surat al-Fatihah memiliki tujuh ayat. Dan berbagai jumlah tujuh yang lain. Asy-Syaikh Al Imam Abu Nashr Muhammad bin Abdirrahman Al Hamdani menyatakan: “Dzat pencipta yang sangat besar kekuasaan-Nya dan sangat tinggi kedudukan-Nya yaitu Allah SWT telah menghiasi tujuh perkara dengan tujuh perkara. Ia menghiasinya pula setiap tujuh perkara itu dengan tujuh perkara lainnya. Hal tersebut sengaja Allah ciptakan untuk memberitahukan kepada orang- orang yang berilmu, bahwasanya di dalam angka tujuh itu mempunyai keunikan, dan rahasia yang besar” (kitab Assab‟iyyatu fi Mawa‟idhil Bariyyah). Pertama, Allah menghiasi udara dengan tujuh lapis langit sebagaimana firman Allah: “Dan kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh” (An-Naba‟: 12). Allah menciptakan langit dunia pertama dari air, langit kedua dari embun, langit ketiga dari besi, langit keempat dari perak, langit kelima dari emas, langit keenam dari mutiara, dan langit ketujuh dari mira delima. Kemudian Allah 9 hltp://seds. pl.arizona.edu/nineplanets/nineplanets/halley.html
  • 24. 23 menghiasi langit dengan tujuh bintang. Sebagaimana firman Allah: “Dan sungguh kami telah menjadikan gugusan bintang dari langit dan kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya” (Surat Al-Hijr: 1). Kedua, Allah telah menghiasi tanah yang lapang dengan tujuh lapis bumi. Sebagaimana firman Allah: “Allah-lah yang telah menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula.....” (Surat At- Thalaq: 12). Kemudian Allah menghiasi bumi itu dengan tujuh lautan, dan ketujuh lautan itu adalah lautan Thobaristan, Karman, Oman, Qolzam, Hindustan, Rum, dan Maghrib. Ketiga, Allah telah menghiasi neraka dengan tujuh tingkatan, yaitu neraka Jahannam, Wail, Saqar, Jahim, Huthomah, Ladho, dan Hawiyah. Dan Allah menghiasi neraka itu dengan tujuh pintu untuk golongan tertentu. Keempat, Allah menghiasi al-Qur‟an dengan tujuh surat yang panjang. Dan Allah menghiasinya pula dengan tujuh ayat Ummul Kitab Al-Fatihah. Kelima, Allah menghiasi manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya dengan tujuh peribadatan, yaitu dua tangan dengan do‟a, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah dengan sujud, tujuh anggota badan manusia ini adalah tujuh anggota tempat sujud. Keenam, Allah menghiasi umur manusia dengan tujuh tingkatan (tingkatan). Pada masa baru lahir dinamakan tahapan radhi’ (menyusu), kemudian tahapan fathim (disapih), tahapan shabiyyi (bayi), tahapan ghulam (kanak-kanak), tahapan syaab (pemuda atau remaja), tahapan kuhul (menginjak usia antara 30-50 tahun), dan tahapan syaikh (masa tua). Selanjutnya Allah menghiasi tujuh tahapan umur ini dengan tujuh kalimat, yaitu ucapkanlah kalimat syahadat, Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasuulullaah.
  • 25. 24 Ketujuh, Allah menghiasi dunia dengan tujuh negeri yang besar, yaitu: a. Hindustan b. Hijaz c. Bashrah, Baduyah, dan Kufah d. Irak, Syam (Siria), Kurasan sampai Balakh e. Roma dan Armenia f. Ya‟juj dan Ma‟juj g. China Turkistan Allah menghiasi tujuh negeri yang besar ini dengan tujuh hari, yaitu Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum‟at, dan Sabtu. Dan Allah memuliakan ketujuh hari ini dengan tujuh dari para Nabi, yaitu Allah memuliakan Nabi Musa dengan hari Sabtu, Isa bin Maryam dengan hari Ahad, Dawud dengan hari Senin, Sulaiman dengan hari Selasa, Ya‟qub dengan Rabu, Adam dengan hari kamis, dan Muhammad beserta umatnya dengan hari Jum‟at.
  • 26. 25 BAB III PENUTUP Kesimpulan: Al-Qur'an menggambarkan dirinya sendiri sebagai sebuah kitab yang diturunkan Tuhan kepada Nabi, ungkapan kata diturunkan atau anzalna dalam berbagai bentuk digunakan lebih dari 200 kali. Secara intrinsik, ini berarti bahwa konsep dan isi al-Qur'an benar-benar diturunkan dari langit. Sebagaimana dalam beberapa ayat yang lain, Tuhan juga menurunkan besi, mizan (keadilan, keseimbangan, harmoni) dan 8 pasang binatang ternak. Al- Qur'an diturunkan secara bertahap dalam berbagai peristiwa yang memakan waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ia dikutip langsung dari catatan di Lauh Mahfuzh, yang berarti Kitab Utama atau bermakna "Pusat Arsip". Al-Qur'an berpandangan bahwa bacaan tersebut tersusun rapi, sempurna dan tidak ada yang ketinggalan. Ia dalam penggambarannya sangat unik. Nabi pun kadang-kadang dikritik dan ditegur dalam beberapa peristiwa. al-Qur'an juga selalu menyisipkan ayat-ayat tertentu, seperti "intan yang berkilauan", dalam pelajaran metafisisnya. Ia mendesak pembaca agar menggunakan kemampuan intelektualnya, mengenali isyarat-isyarat ilmiah berupa "intan yang berkilauan", tanda-tanda kebesaran Pencipta melalui alam semesta, sumber Metafisis tertinggi. Para peneliti terdahulu mencatat bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf hijaiyah Arab ditambah dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf, dengan sudut pandang bahwa al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Jumlah kata dalam al-Quran adalah 51.900. Kebanyakan kata dimulai dengan huruf hamzah yang jumlahnya 8310, sekitar 16% yaitu hampir 1/6 kata-kata dalam al-Quran. Selanjutnya kata-kata yang dimulai dengan huruf qaf yang jumlahnya sebanyak 4086 kata sekitar 8% dari huruf-huruf al-
  • 27. 26 Quran. Kata-kata yang dimulai dengan kaf (3878) 7,5%. Kata yang dimulai dengan huruf „ain (3788) 7,3%, yang dimulai dengan huruf ra (3293) 6,3%, yang dimulai dengan huruf nun (2936) 5,7%, dan sisanya adalah kata-kata yang dimulai dengan huruf-huruf sebagai berikut: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensi tinggi, sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos. Rahasia Angka-angka dalam Al-Qur‟an yaitu diantaranya : tujuh langit, bilangan sujud, shalat 5 waktu, shalat fardhu dan sunat, surat ke-19, enkripsi (11+8), angka 7 dan Islam.
  • 28. 27 DAFTAR PUSTAKA „An-Najdi, Abu Zahra. 1996. Al-Qur’an dan Rahasia Angka-angka. Bandung: Pustaka Hidayah. Mufti, Arifin. 2004. Matematika Alam Semesta dan Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Shihab, M.Quraish. membumikan Al-Qur’an. Jakarta: Mizan. Soemabrata, Iskandar AG. 2006. Pesan-pesan Numerik Al-Qur’an. Jakarta: Republika. Tasmara, Toto. 2004. Menuju Muslim Kaffah (Menggali Potensi Diri). Jakarta: Gema Insani Press. Wizard, William. 2011. Membongkar Misteri Angka 7. Yogyakarta: Berlian Media.