1. HUKUM
RUMAH SAKIT
(Hospital By Law)
H. Triyo Rachmadi, S.Kep.
2. Tujuan Kompetensi Khusus
Diharapkan Mahasiswa mampu:
• Menjelaskan pengertian hukum RS
• Menjelaskan perjanjian antara pasien
& RS
• Memahami manfaat Panitia Etika RS
3. Pengertian
• Semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dgn pemeliharaan/ pelayanan kes &
penerapannya serta hak & kewajiban segenap
lapisan masyarakat sbg penerima pelayanan kes
maupun dr pihak penyelenggara pelayanan kes
yaitu RS dlm segala aspek organisasi, sarana,
pedoman medik serta sumber2 hukum lainnya
4. Ketentuan
Hukum
Pelayanan Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban
Kesehatan Penerima Yankes Provider
Penerapannya
5. 2 Macam Perjanjian antara Pasien & RS
• Perjanjian perawatan dimana terdapat kesepakatan
antara RS & pasien bahwa pihak RS menyediakan
Kamar Perawatan & dimana tenaga perawatan
melakukan tindakan perawatan
• Perjanjian pelayanan medis dimana terdpt
kesepakatan antara RS & pasien bahwa tenaga
medis pd RS akan berupaya sec.maksimal utk
menyembuhkan pasien melalui tindakan medis
Inspannings Verbintenis (Fred Amelyn,1991:75-
76)
6. Peran & fungsi RS sbg tempat utk melakukan
pelayanan kesehatan yg profesional akan erat
kaitannya dgn 3 unsur:
• Unsur mutu yg dijamin kualitasnya
• Unsur keuntungan atau manfaat yg tercermin dlm
mutu pelayanan
• Hukum yg mengatur pe RS an sec umum &
kedokteran / medik khususnya (Hermien Hadiati
Koeswadji, 2002: 118)
7. • Etika Rumah Sakit Indonesia (ERSI) disusun oleh
Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
(PERSI)
• ERSI memuat ttg kewajiban umum RS, kewajiban
RS thd masy .kewajiban RS thd pasien, kewajiban
RS thd staf dll
8. Panitia Etika RS (PERS)
• Di RS besar di Indonesia telah ada badan yg
dibentuk di bawah nama PERS yg di luar negeri
disebut Hospital Ethical Committee yg
beranggotakan staf medis, perawatan,
administratif & pihak lain yg berkaitan dgn tugas
RS
• Tugas: membantu para dokter,perawat & anggota
tim kes di RS dlm menghadapi masalah2
pelanggaran etik maupun pemantapan pengalaman
kode etik masing2 profesi
9. • Fungsi: memberikan nasehat /konsultasi melalui
diskusi atau berperan dlm menilai penyelesaian
melalui kebijaksanaan, pendidikan pd
lingkungannya & memberikan anjuran2 pd
pelayanan kasus2 sulit
10. Manfaat:
• Sbg sumber informasi yg relevan utk
menyelesaikan masalah etik di RS
• Mengidentifikasi masalah pelanggaran etik di RS
& memberikan pendapat utk penyelesaian
• Memberikan nasehat kpd direksi RS utk
meneruskan / tdk, perkara pelanggaran etik ke
MKEK
11. Pemecahan Masalah Etika RS
• Memecahkan struktur masalah yg sdh
teridentifikasi ke dlm komponen2nya,
menganalisis komponen2 itu shg ditemukan akar
masalah. Akar masalah adlh penyebab paling
dasar dr masalah etika yg terjadi. Ia dpt berupa
kelemahan pd
manusia,kepemimpinan,manajemen,budaya
organisasi,sarana,alat,sistem,prosedur /faktor2
lain
• Melakukan analisis lebih dlm ttg akar masalah yg
sdh ditemukan (root cause analysis) utk
menetapkan arah pemecahannya
12. • Menetapkan beberapa alternatif utk pemecahan
akar masalah
• Memilih alternatif yg situasional terbaik utk
pemecahan masalah itu
• Memantau & mengevaluasi penerapan upaya
pemecahan yg sdh dilaksanakan
• Melakukan tindakan koreksi jika masalah etika
blm terpecahkan/terulang lg terjadi. Tindakan
koreksi yg dpt menimbulkan masalahetika baru
adalah jika manusia sbg penyebab akar masalah
yg berulang2 dikeluarkan dr RS
13. Pd akhirnya, konsep etikolegal memandang
perlunya pencermatan sec.profesional atas setiap
pengaduan sengketa medik, khusunya utk wilayah
etis yg sec profetik hrs diselesaikan tersendiri
melalui MKEK & wilayah hukum yg mengacu pd
sistem per UU yg berlaku di negara kita