SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
Baixar para ler offline
LAN-RI
         Disampaikan untuk Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri
Materi


ANALISIS KEBIJAKAN
JAFUNG ANALIS KEBIJAKAN
JFAK DALAM KONTEKS PEMDA
ANALISIS
KEBIJAKAN
Mengapa Analisis
        Kebijakan Penting?
                  Penting?
Tujuan Negara diwujudkan melalui instrumen
kebijakan publik.
Kinerja kebijakan publik masih belum memuaskan, yg
diilustrasikan oleh:
  Rendahnya index kinerja nasional (HDI, Government
  Effectiveness, Doing Business, CPI, dll);
  Banyaknya kebijakan bermasalah di tingkat Pusat maupun
  Daerah.
Tuntutan perampingan struktur organisasi sbg
implikasi RB yg harus diimbangi dengan peningkatan
profesionalisme SDM, terutama yg berhubungan
dengan prumusan & analisis kebijakan.
Policy Analysis Cycle




Sumber: Carl V. Patton and David S. Sawicki, Basic Methods of Policy Analysis and Planning, Prentice Hall, 1 Feb 1993.
Policy Analysis Cycle




Sumber: Dunn, William N., 1995, Analisa Kebijakan Publik : Kerangka Analisa dan Prosedur Perumusan Masalah,
        terjemahan Muhadjir Darwin, Cet. Kelima, Yogyakarta : Hanindita.
Policy Analysis Cycle




           Sumber: Randall B. Ripley, Policy Analysis in
        Political Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago
                                            (dimodifikasi).
JAFUNG
ANALIS
KEBIJAKAN
Jafung Analis Kebijakan
Diatur dalam Permenpan & RB No. 5/2012 (dalam proses revisi).
Jabatan Fungsional Analis Kebijakan adalah jabatan dalam
lingkungan instansi Pusat dan Daerah yg sesuai dengan sifat
pekerjaannya menyelenggarakan dan/atau melaksanakan
analisis kebijakan.
Jafung Analis Kebijakan termasuk dalam rumpun manajemen,
yaiturumpun jabatan fungsional yg kegiatannya berhubungan
dengan penelitian, peningkatan atau pengetahuan di bidang
peningkatan sistem, pemberian saran atau pengelolaan,
pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan teknis yang
berhubungan dengan sumber daya manajemen (lampiran
Keppres No. 87/1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS).
Jafung Analis Kebijakan
Instansi Pembina Jabatan fungsional Analis Kebijakan termasuk
adalah LAN (Pasal 5), dengan tugas:
o Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan JFAK;
o Menyusun pedoman formasi JFAK;
o Menetapkan standar kompetensi JFAK;
o Mengusulkan tunjangan JFAK;
o Mensosialisasikan JFAK;
o Menyusun kurikulum & menyelenggarakan Diklat
    fungsional/teknis fungsional AK;
o Mengembangkan sistem informasi JFAK;
o Memfasilitasi pelaksanaan JFAK, pembentukan organisasi
    profesi AK, serta penetapan etika profesi & kode etik AK;
o Melakukan pembinaan Tim Penilai JFAK dan Monev JFAK.
Jenjang Jabatan & Pangkat
   Jenjang Jabatan                  Jenjang Pangkat
Analis Kebijakan Pertama   Penata Muda Tingkat I (III/b).
                           Penata (III/c), dan Penata Tingkat I
Analis Kebijakan Muda
                           (III/d)
                           Pembina (IV/a), Pembina Tingkat I
Analis Kebijakan Madya     (IV/b), dan Pembina Utama Muda
                           (IV/c)
                           Pembina Utama Madya (IV/d), dan
Analis Kebijakan Utama
                           Pembina Utama (IV/e)
                                                         (Pasal 7)
Unsur & Sub Unsur - 1
Pendidikan, meliputi:
• pendidikan sekolah dan memperoleh
  ijazah/gelar;
• pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang
  Analis Kebijakan serta memperoleh Surat Tanda
  Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
  sertifikat; dan
• pendidikan dan pelatihan Prajabatan.
Analisis Kebijakan (Tugas Pokok):
•   Identifikasi masalah dan kebutuhan;
•   Penyusunan agenda kebijakan;
•   Rekomendasi kebijakan;
•   Dialog dan advokasi kebijakan;
•   Implementasi kebijakan;
•   Monitoring dan evaluasi kebijakan.
Unsur & Sub Unsur - 2
Pengembangan profesi, meliputi:
• pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang analisis
  kebijakan;
• penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di
  bidang analisis kebijakan;
• pengembangan sistem analisis kebijakan;
• pembuatan buku pedoman/petunjuk
  pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang analisis kebijakan;
  dan
• kegiatan pengembangan diri di bidang analisis kebijakan.
Penunjang kegiatan Analis Kebijakan, meliputi:
• pengajar/pelatih di bidang Analis Kebijakan;
• peran serta dalam seminar, lokakarya di bidang Analis
  Kebijakan;
• keanggotaan dalam organisasi profesi;
• keanggotaan dalam tim penilai angka kredit jabatan
  fungsional Analis Kebijakan;
• perolehan penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan
  lainnya;
• perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan
• perolehan gelar kehormatan akademis.
Pejabat yg Menetapkan AK
• Kepala LAN bagi Analis Kebijakan Madya sampai
  dengan Analis Kebijakan Utama, di lingkungan LAN
  dan instansi lainnya.
• Pimpinan Instansi (eselon II yang membidangi
  Kebijakan) bagi Analis Kebijakan Pertama sampai
  dengan Analis Kebijakan Madya, di lingkungan
  Instansi masing-masing.
• Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat eselon II
  yang di tunjuk bagi Analis Kebijakan Pertama
  sampai dengan Analis Kebijakan Madya, di
  lingkungan Provinsi.
• Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat
  Eselon II yang ditunjuk bagi Analis Kebijakan
  Pertama sampai dengan Analis Kebijakan Madya,
  di lingkungan Kabupaten/Kota.
                                             (Pasal 20)
Tim Penilai - 1

Tim Penilai Analis Kebijakan Lembaga
Administrasi Negara, disebut Tim Penilai
Pusat;
Tim Penilai Analis Kebijakan pada K/L,
disebut Tim Penilai Instansi;
Tim Penilai Analis Kebijakan Provinsi,
disebut Tim Penilai Provinsi; dan
Tim Penilai Analis Kebijakan
Kabupaten/Kota, disebut Tim Penilai
Kabupaten/Kota.
                                  (Pasal 21)
Tim Penilai - 2
Apabila Tim Penilai Provinsi belum terbentuk,
penilaian angka kredit Analis Kebijakan dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain yang
terdekat atau tim penilai Instansi di LAN.
Apabila Tim Penilai Kab/Kota belum terbentuk,
penilaian angka kredit Analis Kebijakan dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Kab/Kota terdekat,
Provinsi lain yang terdekat, atau tim penilai Instansi
di LAN.
Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai
ditetapkan oleh:
–   Kepala LAN untuk Tim Penilai Pusat;
–   Pejabat eselon I di K/L untuk Tim Penilai Instansi;
–   Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi; dan
–   Sekretaris Daerah Kab/Kota untuk Tim Penilai Kab/Kota.
                                                  (Pasal 23)
Pejabat yg Mengusulkan AK
Pimpinan unit kerja setingkat eselon II pada
masing-masing instansi, Sekretaris Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota kepada Kepala LAN bagi
angka kredit Analis Kebijakan Madya, pangkat
Pembina Tingkat. I, golongan ruang IV/b sampai
dengan Analis Kebijakan Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e.
Pejabat yang membidangi Kepegawaian setingkat
eselon III untuk angka kredit Analis Kebijakan
Pertama, pangkat penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b sampai dengan Analis
Kebijakan Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a yang bekerja di lingkungan K/L atau
Pemdamasing-masing.
                                           (Pasal 26)
Formasi - 1
Pengangkatan PNS Pusat dalam jabatan Analis
Kebijakan dilaksanakan sesuai dengan formasi
jabatan Analis Kebijakan yang ditetapkan oleh
Menteri yang bertanggungjawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat
pertimbangan tertulis Kepala BKN.
Pengangkatan PNS Daerah dalam jabatan Analis
Kebijakan dilaksanakan sesuai dengan formasi
jabatan Analis Kebijakan yang ditetapkan oleh
Gubernur, Bupati/Walikota setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggungjawab di bidang pendayagunaan
aparatur negara setelah mendapat pertimbangan
Kepala BKN dengan tembusan disampaikan ke
instansi pembina Analis Kebijakan.
                                         (Pasal 34)
Formasi - 2
Penetapan formasi Analis Kebijakan didasarkan
pada indikator, antara lain :
–   ruang lingkup kebijakan;
–   jumlah kebijakan yang dihasilkan;
–   karakteristik pekerjaan/tugas pokok; dan
–   jumlah dan jenis jabatan.
Formasi Analis Kebijakan di lingkungan Instansi
Pusat, setiap lingkungan eselon I sesuai dengan
karakteristik pekerjaan yg sifatnya perumusan
kebijakan adalah paling banyak 10 .
Formasi Analis Kebijakan di Provinsi setiap
lingkungan eselon II, paling banyak 6.
Formasi Analis Kebijakan di Kabupaten/Kota setiap
lingkungan eselon II, paling banyak 5.
                                          (Pasal 35)
LAN-RI




PNS yg pada saat ditetapkan Peraturan ini masih dan telah menjalankan tugas di
bidang kebijakan berdasarkan keputusan pejabat yg berwenang dapat
disesuaikan/diinpassing ke dalam JFAK.
PNS yg disesuaikan/diinpassing, harus memenuhi syarat sbb:
o Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV dengan bidang ilmu yg
   relevan dengan analisis kebijakan dan sesuai dengan kebutuhan instansi;
o Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I (III/b);
o Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir;
o Memperhatikan beban kerja/kebutuhan formasi; dan
o Lulus Uji Kompetensi.
Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing dalam JFAK, sebagaimana
tersebut dalam lampiran V Permenpan dan RB ini, hanya berlaku sekali selama
masa penyesuaian/inpassing.
Pelaksanaan penyesuaian/inpassing perlu mempertimbangkan formasi jabatan.
Batas waktu inpasing/penyesuaian mulai sejak peraturan Menpan dan RB
ditetapkan dan harus sudah selesai pada akhir Desember 2013.
LAN-RI




                      ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL



NO
     Pedoman Inpassing JFAK
     GOLONGAN RUANG    IJAZAH/STTB YANG SETINGKAT
                                                        ANALIS KEBIJAKAN
                                                                           ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN
                                                            < 1 TAHUN      1 TAHUN         2 TAHUN      3 TAHUN    4 TH/LEBIH
1          2                         3                          4             5               6            7           8
                                Sarjana/DIV                    150           162             174          186         197
1         III/b
                                Magister (S2)                  150           163             177          188         199
                                Sarjana/DIV                    200           224             247          271         294
2         III/c                 Magister (S2)                  200           226             249          273         296
                                Doktor (S3)                    200           228             251          275         298
                                Sarjana/DIV                    300           322             345          368         391
3         III/d                 Magister (S2)                  300           325             347          370         393
                                Doktor (S3)                    300           327             349          372         395
                                Sarjana/DIV                    400           434             468          502         536
4         IV/a                  Magister (S2)                  400           437             471          505         539
                                Doktor (S3)                    400           440             474          508         542
                                Sarjana/DIV                    550           584             618          652         686
5         IV/b                  Magister (S2)                  550           587             621          655         689
                                Doktor (S3)                    550           590             624          658         692
                                Sarjana/DIV                    700           734             768          802         836
6         IV/c                  Magister (S2)                  700           737             771          805         839
                                Doktor (S3)                    700           740             774          808         842
                                Sarjana/DIV                    850           895             940          985        1030
7         IV/d                  Magister (S2)                  850           899             944          989        1034
                                Doktor (S3)                    850           903             948          993        1038
8         IV/e           Sarjana (S1) s/d Doktor (S3)         1050           1050           1050          1050       1050
JFAK DALAM
KONTEKS
PEMDA
Restrukturisasi Organisasi
“Dengan ditetapkannya jabatan fungsional
Analis Kebijakan jabatan struktural eselon
III dan eselon IV di masing-masing instansi
perlu ditinjau kembali” (Pasal 42) JFAK
adalah satu-satunya JF yg dikaitkan
langsung dengan RB. JFAK juga satu-satunya
yg memiliki keterkaitan dengan jabatan
struktural.
Inpassing diprioritaskan bagi pejabat
struktural yg terkena rasionalisasi.
Pejabat struktural semua jenjang juga harus
memiliki kompetensi analisis jabatan.
Langkah Teknis
Menyusun Formasi Kebutuhan JFAK.
Meminta pertimbangan teknis dari Kepala BKN dan
persetujuan Menpan thd Formasi tsb.
Melakukan seleksi internal (memetakan minat &
potensi PNS) untuk diusulkan sbg pejabat
fungsional AK.
Mengumpulkan berkas PNS yg diusulkan &
menyampaikan kepada Instansi Pembina (porto
folio).
Melengkapi berkas yg kurang dalam hal Instansi
Pembina mengembalikan berkas yg dinilai kurang
lengkap.
Menindaklanjuti rekomendasi Instansi Pembina
tentang PAK.
Menugaskan PNS yg direkomendasikan sbg pejabat
fungsional AK untuk mengikuti Diklat Pembekalan.
LAN-RI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/LembagaSosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/LembagaNachan
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)KutsiyatinMSi
 
1 f anjab ak pertama
1 f anjab ak pertama1 f anjab ak pertama
1 f anjab ak pertamaKutsiyatinMSi
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)temanna #LABEDDU
 
Anjab pranata komputer
Anjab pranata komputerAnjab pranata komputer
Anjab pranata komputerAdhy Nosho
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Anjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatanAnjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatanReddy Prayudie
 
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Tri Widodo W. UTOMO
 
5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)
5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)
5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)KutsiyatinMSi
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Telaahan staf 2019 sppd
Telaahan staf 2019 sppdTelaahan staf 2019 sppd
Telaahan staf 2019 sppdIrwanTiro
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxMahyudinnorMahyudinn1
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi
Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi
Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi Tri Widodo W. UTOMO
 

Mais procurados (20)

Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/LembagaSosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
 
1 f anjab ak pertama
1 f anjab ak pertama1 f anjab ak pertama
1 f anjab ak pertama
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
 
2 f anjab ak muda
2 f anjab ak muda2 f anjab ak muda
2 f anjab ak muda
 
Anjab pranata komputer
Anjab pranata komputerAnjab pranata komputer
Anjab pranata komputer
 
Contoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjabContoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjab
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
 
Anjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatanAnjab jfu analis jabatan
Anjab jfu analis jabatan
 
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
 
5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)
5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)
5. materi bimtek penyusunan dupak kemenag (1)
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Telaahan staf 2019 sppd
Telaahan staf 2019 sppdTelaahan staf 2019 sppd
Telaahan staf 2019 sppd
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerahMekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
Mekanisme dan proses penyusunan talent pool jpt bagi instansi pemerintah daerah
 
Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi
Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi
Pembinaan JF Analis Kebijakan Pasca Penyederhanaan Birokrasi
 
Makalah penyesuaian andi ck ok
Makalah  penyesuaian  andi ck okMakalah  penyesuaian  andi ck ok
Makalah penyesuaian andi ck ok
 

Semelhante a Pembinaan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan di Pemerintahan Daerah

perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...Ridho Fitrah Hyzkia
 
PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN Mus kamal
 
Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...
Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...
Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...Mus kamal
 
Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK
Penyusunan  Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIKPenyusunan  Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK
Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIKDadang Solihin
 
Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020
Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020 Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020
Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020 Tri Widodo W. UTOMO
 
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdfFinal7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdfRahmaTriBenita
 
Permen apk 10072021 kapus
Permen apk 10072021   kapusPermen apk 10072021   kapus
Permen apk 10072021 kapusKutsiyatinMSi
 
Pembinaan dan pengarahan sistem pengendalian
Pembinaan dan pengarahan sistem pengendalianPembinaan dan pengarahan sistem pengendalian
Pembinaan dan pengarahan sistem pengendalianAlamCahaya
 
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSonnyAmeriansahSoeko
 
Sosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptx
Sosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptxSosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptx
Sosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptxerfanoagustian2
 
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020aghaku
 
JABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptx
JABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptxJABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptx
JABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptxJanggalaSunda
 
Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...
Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...
Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...Tri Widodo W. UTOMO
 
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - KotaPedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - KotaMattula Ada
 
Perka bkn-nomor-11-tahun-2012
Perka bkn-nomor-11-tahun-2012Perka bkn-nomor-11-tahun-2012
Perka bkn-nomor-11-tahun-2012KutsiyatinMSi
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisWinarto Winartoap
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfaktaufikoke
 

Semelhante a Pembinaan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan di Pemerintahan Daerah (20)

perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
 
PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
PKP2A II LAN SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
 
Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...
Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...
Sosialisasi jabatan fungsional analis kebijakan di pemerintah provinsi Sulawe...
 
Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK
Penyusunan  Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIKPenyusunan  Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK
Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK
 
Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020
Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020 Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020
Stakeholder Meeting Kajian dan Inovasi 2020
 
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdfFinal7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
 
Permen apk 10072021 kapus
Permen apk 10072021   kapusPermen apk 10072021   kapus
Permen apk 10072021 kapus
 
Pembinaan dan pengarahan sistem pengendalian
Pembinaan dan pengarahan sistem pengendalianPembinaan dan pengarahan sistem pengendalian
Pembinaan dan pengarahan sistem pengendalian
 
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
 
Sosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptx
Sosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptxSosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptx
Sosialisasi SK Kepala 94 2023 (2).pptx
 
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
 
JABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptx
JABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptxJABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptx
JABFUNG-KEPEGAWAIAN-PUSBANG-ASN (1).pptx
 
Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...
Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...
Muatan Teknis Substantif KMKP -- Manajemen Kebijakan & Pembangunan Dalam Peni...
 
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - KotaPedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
Pedoman Kelitbangan dan Inovasi di Kabupaten - Kota
 
Perka bkn-nomor-11-tahun-2012
Perka bkn-nomor-11-tahun-2012Perka bkn-nomor-11-tahun-2012
Perka bkn-nomor-11-tahun-2012
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analis
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
 
Permenpan2013 045
Permenpan2013 045Permenpan2013 045
Permenpan2013 045
 
Panduan skp
Panduan skpPanduan skp
Panduan skp
 

Mais de Tri Widodo W. UTOMO

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 

Mais de Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Pembinaan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan di Pemerintahan Daerah

  • 1. LAN-RI Disampaikan untuk Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri
  • 2. Materi ANALISIS KEBIJAKAN JAFUNG ANALIS KEBIJAKAN JFAK DALAM KONTEKS PEMDA
  • 4. Mengapa Analisis Kebijakan Penting? Penting? Tujuan Negara diwujudkan melalui instrumen kebijakan publik. Kinerja kebijakan publik masih belum memuaskan, yg diilustrasikan oleh: Rendahnya index kinerja nasional (HDI, Government Effectiveness, Doing Business, CPI, dll); Banyaknya kebijakan bermasalah di tingkat Pusat maupun Daerah. Tuntutan perampingan struktur organisasi sbg implikasi RB yg harus diimbangi dengan peningkatan profesionalisme SDM, terutama yg berhubungan dengan prumusan & analisis kebijakan.
  • 5. Policy Analysis Cycle Sumber: Carl V. Patton and David S. Sawicki, Basic Methods of Policy Analysis and Planning, Prentice Hall, 1 Feb 1993.
  • 6. Policy Analysis Cycle Sumber: Dunn, William N., 1995, Analisa Kebijakan Publik : Kerangka Analisa dan Prosedur Perumusan Masalah, terjemahan Muhadjir Darwin, Cet. Kelima, Yogyakarta : Hanindita.
  • 7. Policy Analysis Cycle Sumber: Randall B. Ripley, Policy Analysis in Political Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago (dimodifikasi).
  • 9. Jafung Analis Kebijakan Diatur dalam Permenpan & RB No. 5/2012 (dalam proses revisi). Jabatan Fungsional Analis Kebijakan adalah jabatan dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah yg sesuai dengan sifat pekerjaannya menyelenggarakan dan/atau melaksanakan analisis kebijakan. Jafung Analis Kebijakan termasuk dalam rumpun manajemen, yaiturumpun jabatan fungsional yg kegiatannya berhubungan dengan penelitian, peningkatan atau pengetahuan di bidang peningkatan sistem, pemberian saran atau pengelolaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berhubungan dengan sumber daya manajemen (lampiran Keppres No. 87/1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS).
  • 10. Jafung Analis Kebijakan Instansi Pembina Jabatan fungsional Analis Kebijakan termasuk adalah LAN (Pasal 5), dengan tugas: o Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan JFAK; o Menyusun pedoman formasi JFAK; o Menetapkan standar kompetensi JFAK; o Mengusulkan tunjangan JFAK; o Mensosialisasikan JFAK; o Menyusun kurikulum & menyelenggarakan Diklat fungsional/teknis fungsional AK; o Mengembangkan sistem informasi JFAK; o Memfasilitasi pelaksanaan JFAK, pembentukan organisasi profesi AK, serta penetapan etika profesi & kode etik AK; o Melakukan pembinaan Tim Penilai JFAK dan Monev JFAK.
  • 11. Jenjang Jabatan & Pangkat Jenjang Jabatan Jenjang Pangkat Analis Kebijakan Pertama Penata Muda Tingkat I (III/b). Penata (III/c), dan Penata Tingkat I Analis Kebijakan Muda (III/d) Pembina (IV/a), Pembina Tingkat I Analis Kebijakan Madya (IV/b), dan Pembina Utama Muda (IV/c) Pembina Utama Madya (IV/d), dan Analis Kebijakan Utama Pembina Utama (IV/e) (Pasal 7)
  • 12. Unsur & Sub Unsur - 1 Pendidikan, meliputi: • pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; • pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Analis Kebijakan serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan • pendidikan dan pelatihan Prajabatan. Analisis Kebijakan (Tugas Pokok): • Identifikasi masalah dan kebutuhan; • Penyusunan agenda kebijakan; • Rekomendasi kebijakan; • Dialog dan advokasi kebijakan; • Implementasi kebijakan; • Monitoring dan evaluasi kebijakan.
  • 13. Unsur & Sub Unsur - 2 Pengembangan profesi, meliputi: • pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang analisis kebijakan; • penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang analisis kebijakan; • pengembangan sistem analisis kebijakan; • pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang analisis kebijakan; dan • kegiatan pengembangan diri di bidang analisis kebijakan. Penunjang kegiatan Analis Kebijakan, meliputi: • pengajar/pelatih di bidang Analis Kebijakan; • peran serta dalam seminar, lokakarya di bidang Analis Kebijakan; • keanggotaan dalam organisasi profesi; • keanggotaan dalam tim penilai angka kredit jabatan fungsional Analis Kebijakan; • perolehan penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan lainnya; • perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan • perolehan gelar kehormatan akademis.
  • 14. Pejabat yg Menetapkan AK • Kepala LAN bagi Analis Kebijakan Madya sampai dengan Analis Kebijakan Utama, di lingkungan LAN dan instansi lainnya. • Pimpinan Instansi (eselon II yang membidangi Kebijakan) bagi Analis Kebijakan Pertama sampai dengan Analis Kebijakan Madya, di lingkungan Instansi masing-masing. • Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat eselon II yang di tunjuk bagi Analis Kebijakan Pertama sampai dengan Analis Kebijakan Madya, di lingkungan Provinsi. • Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat Eselon II yang ditunjuk bagi Analis Kebijakan Pertama sampai dengan Analis Kebijakan Madya, di lingkungan Kabupaten/Kota. (Pasal 20)
  • 15. Tim Penilai - 1 Tim Penilai Analis Kebijakan Lembaga Administrasi Negara, disebut Tim Penilai Pusat; Tim Penilai Analis Kebijakan pada K/L, disebut Tim Penilai Instansi; Tim Penilai Analis Kebijakan Provinsi, disebut Tim Penilai Provinsi; dan Tim Penilai Analis Kebijakan Kabupaten/Kota, disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. (Pasal 21)
  • 16. Tim Penilai - 2 Apabila Tim Penilai Provinsi belum terbentuk, penilaian angka kredit Analis Kebijakan dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain yang terdekat atau tim penilai Instansi di LAN. Apabila Tim Penilai Kab/Kota belum terbentuk, penilaian angka kredit Analis Kebijakan dapat dimintakan kepada Tim Penilai Kab/Kota terdekat, Provinsi lain yang terdekat, atau tim penilai Instansi di LAN. Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: – Kepala LAN untuk Tim Penilai Pusat; – Pejabat eselon I di K/L untuk Tim Penilai Instansi; – Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi; dan – Sekretaris Daerah Kab/Kota untuk Tim Penilai Kab/Kota. (Pasal 23)
  • 17. Pejabat yg Mengusulkan AK Pimpinan unit kerja setingkat eselon II pada masing-masing instansi, Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota kepada Kepala LAN bagi angka kredit Analis Kebijakan Madya, pangkat Pembina Tingkat. I, golongan ruang IV/b sampai dengan Analis Kebijakan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e. Pejabat yang membidangi Kepegawaian setingkat eselon III untuk angka kredit Analis Kebijakan Pertama, pangkat penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Analis Kebijakan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang bekerja di lingkungan K/L atau Pemdamasing-masing. (Pasal 26)
  • 18. Formasi - 1 Pengangkatan PNS Pusat dalam jabatan Analis Kebijakan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Analis Kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan tertulis Kepala BKN. Pengangkatan PNS Daerah dalam jabatan Analis Kebijakan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Analis Kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur, Bupati/Walikota setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN dengan tembusan disampaikan ke instansi pembina Analis Kebijakan. (Pasal 34)
  • 19. Formasi - 2 Penetapan formasi Analis Kebijakan didasarkan pada indikator, antara lain : – ruang lingkup kebijakan; – jumlah kebijakan yang dihasilkan; – karakteristik pekerjaan/tugas pokok; dan – jumlah dan jenis jabatan. Formasi Analis Kebijakan di lingkungan Instansi Pusat, setiap lingkungan eselon I sesuai dengan karakteristik pekerjaan yg sifatnya perumusan kebijakan adalah paling banyak 10 . Formasi Analis Kebijakan di Provinsi setiap lingkungan eselon II, paling banyak 6. Formasi Analis Kebijakan di Kabupaten/Kota setiap lingkungan eselon II, paling banyak 5. (Pasal 35)
  • 20. LAN-RI PNS yg pada saat ditetapkan Peraturan ini masih dan telah menjalankan tugas di bidang kebijakan berdasarkan keputusan pejabat yg berwenang dapat disesuaikan/diinpassing ke dalam JFAK. PNS yg disesuaikan/diinpassing, harus memenuhi syarat sbb: o Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV dengan bidang ilmu yg relevan dengan analisis kebijakan dan sesuai dengan kebutuhan instansi; o Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I (III/b); o Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir; o Memperhatikan beban kerja/kebutuhan formasi; dan o Lulus Uji Kompetensi. Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing dalam JFAK, sebagaimana tersebut dalam lampiran V Permenpan dan RB ini, hanya berlaku sekali selama masa penyesuaian/inpassing. Pelaksanaan penyesuaian/inpassing perlu mempertimbangkan formasi jabatan. Batas waktu inpasing/penyesuaian mulai sejak peraturan Menpan dan RB ditetapkan dan harus sudah selesai pada akhir Desember 2013.
  • 21. LAN-RI ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL NO Pedoman Inpassing JFAK GOLONGAN RUANG IJAZAH/STTB YANG SETINGKAT ANALIS KEBIJAKAN ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN < 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TH/LEBIH 1 2 3 4 5 6 7 8 Sarjana/DIV 150 162 174 186 197 1 III/b Magister (S2) 150 163 177 188 199 Sarjana/DIV 200 224 247 271 294 2 III/c Magister (S2) 200 226 249 273 296 Doktor (S3) 200 228 251 275 298 Sarjana/DIV 300 322 345 368 391 3 III/d Magister (S2) 300 325 347 370 393 Doktor (S3) 300 327 349 372 395 Sarjana/DIV 400 434 468 502 536 4 IV/a Magister (S2) 400 437 471 505 539 Doktor (S3) 400 440 474 508 542 Sarjana/DIV 550 584 618 652 686 5 IV/b Magister (S2) 550 587 621 655 689 Doktor (S3) 550 590 624 658 692 Sarjana/DIV 700 734 768 802 836 6 IV/c Magister (S2) 700 737 771 805 839 Doktor (S3) 700 740 774 808 842 Sarjana/DIV 850 895 940 985 1030 7 IV/d Magister (S2) 850 899 944 989 1034 Doktor (S3) 850 903 948 993 1038 8 IV/e Sarjana (S1) s/d Doktor (S3) 1050 1050 1050 1050 1050
  • 23. Restrukturisasi Organisasi “Dengan ditetapkannya jabatan fungsional Analis Kebijakan jabatan struktural eselon III dan eselon IV di masing-masing instansi perlu ditinjau kembali” (Pasal 42) JFAK adalah satu-satunya JF yg dikaitkan langsung dengan RB. JFAK juga satu-satunya yg memiliki keterkaitan dengan jabatan struktural. Inpassing diprioritaskan bagi pejabat struktural yg terkena rasionalisasi. Pejabat struktural semua jenjang juga harus memiliki kompetensi analisis jabatan.
  • 24. Langkah Teknis Menyusun Formasi Kebutuhan JFAK. Meminta pertimbangan teknis dari Kepala BKN dan persetujuan Menpan thd Formasi tsb. Melakukan seleksi internal (memetakan minat & potensi PNS) untuk diusulkan sbg pejabat fungsional AK. Mengumpulkan berkas PNS yg diusulkan & menyampaikan kepada Instansi Pembina (porto folio). Melengkapi berkas yg kurang dalam hal Instansi Pembina mengembalikan berkas yg dinilai kurang lengkap. Menindaklanjuti rekomendasi Instansi Pembina tentang PAK. Menugaskan PNS yg direkomendasikan sbg pejabat fungsional AK untuk mengikuti Diklat Pembekalan.