Program ini bertujuan untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang layak minum menggunakan destilator tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat desa pesisir Branta Tinggi yang saat ini kekurangan air bersih. Destilator tenaga surya diharapkan dapat menghasilkan air tawar secara murah, ramah lingkungan, dan mandiri energi untuk mendukung kesehatan dan produktivitas masyarakat.
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
1. 1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN DISTILATOR TENAGA SURYA (SOLAR ENERGY)
UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR LAUT DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PESISIR BRANTA
TINGGI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT ( PKM-M )
Diusulkan oleh:
Tri Cahyono 0610210124 (2006)
Arif Dwi Hartanto 0610210022 (2006)
Ermita Yusida 0810210050 (2008)
Indah Fitri Rusmala 0810220112 (2008)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
2. 2
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Distilator Tenaga Surya
(Solar Energy) Untuk Memproduksi Air
Tawar Dari Air Laut Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Air Bersih Di Desa Pesisir
Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan
Kabupaten Pamekasan
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK
( ) PKMT ( √ ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA (√ ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Tri Cahyono
b. NIM : 0610210124
c. Jurusan : Ekonomi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah : Jl. Kertoraharjo 91, Malang
No Telpon/HP : 085646530316
f. Email : tri_cahyoo@yahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama lengkap dan gelar : Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int
b. NIP : 19801228 200501 1 002
c. Alamat Rumah : Perum Griya Shanta Blok L-308
d. No Telpon/HP : 087859272575
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp.10.000.000
b. Sumber Lain : Rp.-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Malang, 14 Oktober 2010
Menyetujui,
Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi
(Nanang Suryadi SE., MM)
NIP. 19730708 199702 1 001
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Tri Cahyono )
NIM. 0610210124
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
( Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS )
NIP. 19550618 198103 1 002
Dosen Pembimbing
(Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int)
NIP. 19801228 200501 1 002
3. 3
A. Judul Program
PEMANFAATAN DISTILATOR TENAGA SURYA (SOLAR ENERGY)
UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR LAUT DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PESISIR BRANTA
TINGGI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN
B. Latar belakang
Air merupakan unsur utama bagi hidup manusia. Manusia mampu
bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air manusia
akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern,
air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit
tenaga listrik, dan transportasi.
Hampir separuh penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang,
menderita berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air
yang tercemar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2 miliar orang kini
menyandang risiko menderita penyakit perut (diare) yang disebabkan oleh air dan
makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta
anak-anak setiap tahun. (Middleton, R. 2005).
Kondisi masyarakat pedesaan di Pulau Madura merupakan daerah tak
terpisahkan dari daerah pertanian dan kelautan. Di kabupaten Pamekasan
khususnya desa Branta Tinggi, yang memiliki potensi kelautan yang cukup besar
ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya, tidak
hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk kebutuhan pertanian. Hal ini disebabkan
karena daerah ini masih belum memiliki sumber air bersih yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari maupun pertanian. Banyak teknologi yang
mungkin dapat dilakukan untuk mencari sumber baru, misalnya teknologi
pengeboran dan kincir angin, namun teknologi tersebut cukup rumit dan
membutukan biaya yang cukup tinggi
Untuk pemenuhan keperluan air tawar pada daerah sulit air, saat ini telah
banyak ditawarkan produk air minum dalam kemasan berupa air mineral atau air
murni. Juga telah hadir teknologi RO (reverse osmose) yang mampu
memproduksi air minum dari air kotor atau dari air laut. Namun demikian, masih
dirasa terlalu mahal bagi sebagian orang untuk dapat memiliki ataupun
memanfaatkannya. Terutama masyarakat daerah pesisir, dimana kondisi ekonomi
4. 4
warganya masih sangat kurang. Oleh karena itu perlu dicari sebuah teknologi
yang murah dan sederhana.
Sebagian masyarakat pesisir seringkali tumbuh dalam keadaan yang tidak
sehat karena air yang diminum masih mengandung banyak garam. Hal ini
disebabkan karena air laut memiliki kadar garam kira-kiran 35.000 mg/lt,
sedangkan kadar garam pada air payau berkisar 1000 – 3000 mg/lt. Air minum
tidak boleh mengandung garam (chloride bebas) lebih dari 400 mg/lt. Agar air
laut atau air payau bisa dikonsumsi sebagai air minum perlu diolah. Pengolahan
air laut menjadi air minum pada dasarnya adalah menurunkan kadar garam sampai
dengan konsentrasi kurang dari 400 mg/lt.
Energi surya (solar) merupakan energi yang murah dan melimpah di
daerah tropik seperti di Indonesia. Melimpahnya tenaga surya yang merata dan
dapat ditangkap di seluruh kepulauan Indonesia hampir sepanjang tahun
sebenarnya merupakan sumber energi yang sangat potensial. Sumber ini
sebenarnya juga merupakan energi alternatif jika pada satu saat nanti krisis energi
mulai melanda Indonesia.
Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alternatif adalah upaya
memanfatkan energi solar untuk memproduksi air tawar menggunakan destilator
tenaga surya. Destilator tenaga surya merupakan sebuah alat penyulingan
sederhana, murah dan mudah dibuat. Tetapi informasi tentang efisiensi dan
performance (unjuk kerja) alat ini nyaris tidak tersedia. Brinkworth (1976) hanya
menyebutkan bahwa di beberapa tempat, destilator tenaga surya dapat
menghasilkan air minum (potable water) dengan biaya yang kompetitif dibanding
dengan metode konvensional. Kemampuan destilator jenis ini dalam
menghasilkan air minum banyak dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari,
temperatur, ukuran luas ruang pemanas dan model / disain. Menurut penelitian
Abdullah (2005), model sejenis ini menghasilkan air destilant sebanyak 4,66
lt/hari/m2 luas ruang pemanas.
Destilator tenaga surya merupakan unit pengolahan air yang murah, karena
didalam pengoperasiannya tidak dibutuhkan bahan-bahan kimia. Sumber energi
yang digunakan berasal dari sinar matahari yang melimpah dan dapat diperoleh di
semua wilayah di Indonesia dengan gratis. Biaya konstruksinya juga relatif
5. 5
sangat murah dibandingkan dengan unit pengolahan air konvensional. Didalam
pengoperasiannya juga tidak dibutuhkan tenaga terlatih, sehingga relatif tidak
dibutuhkan biaya pengoperasian.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis permasalahan utama yang telah dijelaskan pada latar
belakang di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
Bagaimana mengubah air laut menjadi air tawar di daerah pesisir sulit air,
khususnya di Desa Branta Tiggi Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan
dengan menggunakan destilator tenaga surya ( solar energy )?
D. Tujuan Program
Menciptakan masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi air yang sehat
terutama pada daerah pesisir sulit air, khususnya di Desa Branta Tinggi
Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan.
E. Luaran yang Diharapakan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Masyarakat ini adalah mengubah air laut menjadi air tawar yang layak
untuk dikonsumsi melalui destilator tenaga surya (solar energy) untuk
menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.
F. Kegunaan Program
1. Bagi Mahasiswa
a. Menjadikan media mahasiswa dalam rangka pengabdian diri
kepada masyarakat.
b. Menambah pengetahuan dalam mengolah air laut menjadi air tawar
yang layak untuk dikonsumsi
c. Membangun jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi bagi
mahasiswa.
2. Bagi Masyarakat.
6. 6
d. Memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, khususnya warga
Desa Branta Tinggi
e. Memaksimalkan potensi air laut dan beberapa sumber air asin Desa
Branta Tinggi, agar dapat digunakan untuk kebutuhan warganya.
f. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai teknologi
untuk mengatasi masalah sekitar dan menciptakan masayarakat
yang sehat
3. Bagi Pemerintah
a. Membantu usaha pemerintah untuk menciptakan masyarakat
Indonesia yang sehat di daerah pesisir pantai.
b. Membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Indonesia (IPM).
G. Gambaran Umum Masyarakat
1. Profil Desa
Desa Branta Tinggi berada pada ketinggian 1 – 9 m dpl dengan topografi
daerah pesisir, dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Desa Branta
Tinggi mempunyai luas 149,75 ha dengan batas-batas wilayah adalah :
Sebelah Utara : Desa Panglegur
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Desa Gugul, Tlanakan, Branta Pesisir
Sebelah Timur : Desa Larangan Tokol, Tlesah
Desa Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu : Gedongan, Tengah dan
Planggaran. Dengan posisi orbitasi sebagai berikut :
Jarak desa ke kecamatan : 1 km
Waktu tempuh ke kecamatan : 10 menit
Jarak desa ke kabupaten : 7 km
Waktu tempuh ke kota kabupaten : 15 menit
Luas Wilayah : 148,75 ha
Pemukiman : 24,75 ha
Sawah : 41,28 ha
Ladang/ Tegalan : 29,10 ha
7. 7
2. Keadaan Geografis
Sesungguhnya Desa Branta Tinggi secara struktural merupakan
bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Tlanakan. Posisi
Desa Branta Tinggi secara makro berada pada jalur jalan kolektor primer,
yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antara kota Pamekasan dengan
kota Sampang. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa dalam konstalasi
regional (kecamatan) desa Branta Tinggi mempunyai fungsi dan peranan
yang strategis. Demikian juga wilayah desa Branta Tinggi yang terletak
di daerah pesisir selat madura mempunyai keuntungan dalam
pengembangan perikanan laut.
3. Keadaan Sumber Daya Alam
Faktor-faktor fisik yang diperlukan dalam perencanaan suatu
kawasan adalah topografi, geologi, hidrologi dan kendala-kendala fisik.
Topografi merupakan faktor penting dalam penentuan desain tata ruang
lahan desa karena dapat digunakan untuk menentukan arah saluran
buangan air (drainase), memperkirakan kestabilan lereng, dan dapat
dijadikan dasar penentuan lahan yang layak untuk dikembangkan sebagai
area pemukiman atau area pertanian. Hidrologi (keadaan air) suatu
kawasan juga sangat menentukan perencanaan kawasan. Setiap kawasan
diharapkan tersedia air, baik air tanah maupun air permukaan untuk
menunjang kebutuhan air minum dan irigasi.
Desa Branta Tinggi merupakan dataran rendah / pesisir yang
terletak pada ketinggian antara 1 – 9 diatas permukaan air laut (dpl),
dengan kemiringan antara 0% - 8%, suhu rata-rata harian 27o
C. Menurut
keadaan topografinya, potensi Desa Branta Tinggi cukup baik untuk
dikembangkan sebagai kawasan pertanian dan perairan laut.
Tetapi demikian, kedalaman air tanahnya sangat dalam sehingga
kebutuhan air minum masyarakat cukup sulit. Hal inilah yang menjadi
permasalahan yang cukup mendesak untuk segera ditangani jalan
keluarnya. Hal ini penting mengingat sesungguhnya daerah ini cukup
potensial untuk dikembangkan, terutama di sektor dan pertanian yang
notabene tak bisa dipisahkan dari kebutuhan air tawar.
8. 8
4. Keadaan Lahan Kawasan
Pola penggunaan lahan suatu kawasan oleh penduduk di kawasan
itu pada dasarnya adalah gambaran atau manifestasi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan penduduk dalam suatu wilayah pemukiman dan distribusinya
dalam bentuk pembangunan fisik (built up area) yang tersebar pada
kawasan perdesaan. Pola penggunaan lahan pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok kawasan terbangun
dan kelompok kawasan tidak terbangun.
Wilayah Desa Brata Tinggi yang tidak jauh dari pusat
perekonomian seperti Kota Pamekasan (ibukota Kabupaten Pamekasan).
Di masa yang akan datang diperkirakan proporsi penggunaan lahan yang
tersedia mengalami pergeseran atau perubahan dari penggunaan sebagai
lahan pertanian di wiliyah utara. Hal tersebut didasarkan pada
kecenderungan perkembangan kegiatan penduduk. Perubahan tata ruang
tersebut terutama disebabkan oleh intervensi atau perluasan dari built up
area terhadap penggunaan lahan, seperti :
1. Intervensi kegiatan ekonomi (perdagangan, jasa dan industri) yang
bersifat dinamis terhadap kawasan-kawasan pertanian dan
perumahan yang relatif statis. Intervensi ekonomi ini akan terus
berlanjut karena perkembangan ekonomi tersebut (yang
kadangkala) terlalu berorientasi pada nilai lokasi yang strategis.
2. Intervensi guna lahan kegiatan sosial dan perumahan terhadap
kegiatan pertanian, perkembangan kegiatan sosial dan perumahan
lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya perkembangan
penduduk. Perkembangan penduduk ini tidak dalam kuantitas
saja, tetapi selalu diikuti oleh tingkat kualitas penduduk yang
semakin bertambah besar. Perkembangan tersebut secara langsung
akan berakibat semakin tingginya kebutuhan akan lahan dan
kebutuhan air bersih.
3. Wilayah selatan sebagai pusat desa yang saat ini menjadi sentra
perikanan laut di Desa Branta Tinggi akan semakin padat
sehingga mengintervensi daerah pertanian yang ada diwilayah
9. 9
utara sekalipun kegiatan tetap dalam pengembangan dan
pembangunan perikanan laut / nelayan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan pola guna
lahan akan selalu terjadi, dan biasanya intervensi kegiatan ini dapat
berkembang ke segala arah, tentu saja salah satunya adalah kebutuhan air
bersih untuk kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi
perkembangan tersebut.
5. Keadaan Sumber Daya Manusia (Kependudukan)
Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2008 sebesar
2.210 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan 1.178
jiwa.
Melihat dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2008 ini lebih
dari 80% termasuk dalam angkatan kerja yang masih produktif dan 40%
diantaranya adalah angkatan kerja muda. Dengan mengetahui komposisi
penduduk Desa Branta Tinggi yang termasuk dalam angkatan penduduk
muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang dapat dikembangkan adalah
pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian dan perikanan laut
atau cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan dibina
untuk menjadi wirausaha di desanya.
6. Keadaan dan Potensi Perekonomian
Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya tergantung dari
aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah
tersebut. Kegiatan penduduk Desa Branta Tinggi umumnya adalah kegiatan
nelayan, pertanian, perdagangan dan jasa, serta kegiatan industri kecil, yang
terdiri dari berapa sektor, antara lain :
1) Perikanan laut (nelayan).
2) Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi, jagung,
tembakau, palawija, dll.) Kegiatan perkebunan buah-
buahan seperti mangga, dll.
3) Kegiatan peternakan (sapi, kambing, dll.)
4) Kegiatan perdagangan dan jasa (jaring, ikan dan hasil laut,
dll.)
10. 10
5) Kegiatan industri rumah tangga, pengolahan hasil laut, dll.
Bila dilihat pada beberapa sektor diatas, maka kebutuhan akan air
dan perairan sangat mutlak diperlukan.
H. Metode Pelaksanaan Program
1. Tempat Kegiatan
Di dalam menentukan lokasi kegiatan untuk pengolahan air laut menjadi
air tawar dengan destilator tenaga surya (solar energy), sebelumnya kami
melakukan observasi terlebih dahulu. Bentuk observasi tersebut kami lakukan
dengan terjun langsung ke lapangan untuk mencari lokasi yang cocok bagi
pengolahan air laut menjadi air tawar. Lokasi yang kami pilih adalah Desa
Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut
dikarenakan masyarakat di desa tersebut masih banyak yang kekurangan air
bersih. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan di daerah-
daerah lainnya.
2. Alat dan Fungsinya
a. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan destilator tenaga
surya ini antara lain : sampel air laut, aquadest, kertas saring Whatman
no 41, Lar. K2Cr2O4 10%, Lar. AgNO3 1/35,45N, Lar. HNO3 pekat,
Serbuk ZnO atau MgO
b. Alat yang digunakan: Model destilator , Buret 50 ml, gelas ukur 500
ml, Pipet ukur 100 ml, Pipet tetes 1 ml, Gelas kimia 250 ml, statif,
Timbangan analitik, Sendok plastik, Cawan porselin, Oven, Penjepit,
desikator, dan Refraktometer
11. 11
Keterangan gambar :
1. Model destilator dibuat sebanyak 1 buah, dari bahan kayu yang dibalut /
dilapisi resin dan fiber. Penutup transparan dari kaca dengan tebal 5,0 Mm
2. Bentuk ruang pemanas destilator adalah empat persegi panjang dengan
ukuran
a. 50 x 100 Cm, dengan luas 5000 Cm2,
b. 100 x 100 Cm, dengan luas 10.000 Cm2
c. 100 x 150 Cm, dengan luas 15.000 Cm2
3. Kemiringan kaca penutup 45 derajat.
4. Kedalaman air laut dalam ruang pemanas destilator 2,0 Cm
5. Bagian sisi tinggi dan sisi rendah, ketinggiannya disesuaikan / diperhitungkan
dengan kemiringan 45 derajat.
3. Tahapan Kegiatan
a. Pemesanan alat dan persiapan tempat
Alat-alat yang telah tercantum di atas dapat dipesan di toko-toko
bangunan dan toko bahan kimia yang ada di sekitar Malang. Selain itu,
12. 12
tempat pengabdian untuk Pemanfaatan Destilator tenaga surya ini
dilaksanakan di desa Branta Tinggi.
b. Upgrading tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy)
Peralatan-peralatan seperti di atas, yang mana dapat menyokong
tercapainya pelaksanaan dalam pemanfaatan destilator tenaga surya
(solar energy) juga memerlukan sumbangsih keterampilan dan keahlian
dari tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy). Para
tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy) harus mengerti
seluk beluk cara membuat, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan
ataupun cara menyampaikan materi pengenalan dan pembuatan pembuat
alat destilator tenaga surya (solar energy) pada warga di desa Branta
Tinggi. Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan dari
penerapan pembuatan alat destilator tenaga surya (solar energy) untuk
mengubah air laut menjadi air tawar sesuai dengan yang diinginkan.
c. Pembuatan rencana perakitan destilator tenaga surya (solar energy)
Rencana perakitan dibuat agar para tenaga pengajar dapat
menyampaikan materi dan cara pembuatan alat destilator tenaga surya
(solar energy) dengan baik. Selain itu, pembuatan rencana ini juga dapat
menghindarkan para pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy)
dari pemborosan waktu yang menyebabkan program ini berjalan lambat.
d. Pelaksanaan program
Kegiatan ini bertujuan untuk Menciptakan masyarakat yang sehat
dengan mengkonsumsi air yang sehat terutama pada daerah pesisir laut
khususnya di desa Branta Tinggi melalui program Pemanfaatan destilator
tenaga surya. Keseluruhan kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan
dengan rincian 2 bulan untuk persiapan dan 1 bulan berikutnya
digunakan untuk pengenalan dan simulasi kecil untuk pembuatan alat
destilator dan 1 bulan berikutnya lagi untuk monitoring dan evaluasi.
Untuk membantu pelaksanaan program ini diperlukan suatu
langkah pasti dalam menerapkannya. Berikut merupakan langkah-
13. 13
langkah di dalam proses pembuatan destilator tenaga surya (solar
energy):
Pengenalan bahan dan alat oleh pemateri
Pengenalan model destilator tenaga surya
Proses pembuatan destilator tenaga surya step by step mulai dari
dasar komposisi sandal sampai finishing
Proses untuk memastikan apakah destilator yang sudah dibuat
dapat bekerja dengan maksimal
Identifikasi air yang dihasilkan
Rencana implementasi pelatihan ini dilaksanakan pada bulan pertama
minggu ketiga. Proses ini direncanakan dijalankan dalam kurun waktu 4
(empat) bulan.
e. Evaluasi
Setelah pelaksanaan program tersebut terlaksan sesuai rencana, maka
evaluasi keberhasilan pembuatan alat destilator tenaga surya harus
dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut
dapat digunakan secara maksimal . Bentuk evaluasi ini tidak hanya
ditujukan untuk warga di desa Branta Tinggi, tetapi juga pada para
pembuat alat dan perencana proyek ini.
I. Jadwal Kegiatan Program
Keseluruhan kegiatan PKM ini dilaksanakan selama 2 bulan, dengan rincian
jadwal sebagai berikut:
14. 14
Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A v v v v
B v v
C v v
D v v v v v
E v v v
Keterangan:
A : Pemesanan alat dan persiapan tempat
B : Upgrading tenaga pembuat alat
C : Pembuatan rencana perakitan dan pembelajaran
D : Pelaksanaan program
E : Evaluasi
15. 15
J. Rancangan Biaya
No. Biaya Satuan x Biaya Jumlah
1 Bahan Pembuatan Alat Destilator
a. Aquadest 30,000Rp 30,000Rp
b. kertas saring Whatman no 41 30,000Rp 30,000Rp
c. Lar. K2Cr2O4 10% 40,000Rp 40,000Rp
d. Lar. AgNO3 1/35,45N 100,000Rp 100,000Rp
e. Lar. HNO3 pekat 100,000Rp 100,000Rp
f. Serbuk ZnO atau MgO 125,000Rp 125,000Rp
g. Model Destilator 2,000,000Rp 2,000,000Rp
h. Buret 50 ml 100,000Rp 100,000Rp
i. gelas ukur 500 ml 100,000Rp 100,000Rp
j. Pipet ukur 100 ml 100,000Rp 100,000Rp
k. Pipet tetes 1 ml 100,000Rp 100,000Rp
l. Gelas kimia 250 ml 100,000Rp 100,000Rp
m. statif 50,000Rp 50,000Rp
n. Timbangan analitik 250,000Rp 250,000Rp
o. Sendok plastik 25,000Rp 25,000Rp
p. Cawan porselin 50,000Rp 50,000Rp
q. Oven 250,000Rp 250,000Rp
r. Penjepit 25,000Rp 25,000Rp
s. desikator 500,000Rp 500,000Rp
t. Refraktometer 3,500,000Rp 3,420,000Rp
Jumlah 7,495,000Rp
Biaya Operasional
2 a. Transportasi
Sepeda Motor (2 buah) 2 x Rp 100000 x 5 kali aktivitas 1,000,000Rp
c. Konsumsi Makanan: 30 orang x Rp 6000 x 5 pertemuan 900,000Rp
Minuman: 3 kardus Aqua x Rp 15.000 45,000Rp
d. Spanduk 200,000Rp
e. Sewa kamera digital &cetak foto 5 kali sewa x Rp 25.000 125,000Rp
Jumlah 2,270,000Rp
Biaya Pembuatan Laporan
a. Kertas HVS 2 rim x Rp 35.000 70,000Rp
3 b. Print Rental Komputer 50,000Rp
c. Foto kopi materi dan lain-lain 85,000Rp
d. Jilid 6 x Rp 3000 18,000Rp
e. CD 3 x Rp 4000 12,000Rp
Jumlah 235,000Rp
Total Biaya 10,000,000Rp
16. 16
K. Lampiran
1. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Tri Cahyono
b. NIM : 0610210124
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Studi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Arif Dwi Hartanto
b. NIM : 0610210022
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Ekonomi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ermita Yusida
b. NIM : 0810210050
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Studi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Indah Fitri Rusmala
b. NIM : 0810220112
17. 17
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Manajemen
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int
b. Golongan Pangkat dan NIP : III D/ Penata/ 19801228 200501 1 002
c. Jabatan Fungsional : Dosen Pengajar
e. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/Ekonomi Pembangunan
f. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
g. Bidang Keahlian : Metodologi Penelitian
h. Waktu untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu
19. 19
Nomor :
Lampiran : Satu Bundel Proposal
Perihal : PROPORSAL PENGADAAN DESTILATOR TENAGA
SURYA( SOLAR ENERGY ) UNTUK MEMPRODUKSI
AIR TAWAR DARI AIR ASIN
Kepada Yang Terhormat
Kepala Desa Branta Tinggi
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KABUPATEN PAMEKASAN
Assalamu ’ alikum wa rahmatullahi wa barokatuh.
Dengan memohon rahmat Allah Subhanah wa ta ’ ala, bersama ini
kami, tim PKM-M Universitas Brawijaya dalam upaya penyediaan air
bersih bagi warga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari – hari, maka perlu di buat destilator tenaga surya. Dengan total
anggaran pembiayaan Rp. 10.000.0000 ( Sepuluh Juta Rupiah ).
Pelaksanaan program ini dilaksanakan setelah tim PKM-M Universitas
Brawijaya lolos dalam pendanaan Dikti 2011.
Untuk kepentingan realisasi tersebut, kami mengharap bantuan
pendanaan pembuatan Destilator Tenaga Surya yang di
maksud.demikian proposal yang kami buat, semoga menjadi
pertimbangan bagi bapak.sebelum dan sesudah kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh
Pamekasan, 6 Oktober 2010
KEPALA DESA
BRANTA TINGGI
Mahrus Ali
Ketua Pelaksana
Tri Cahyono
Tembusan :
1. BAPEDA Kabupaten Pamekasan
2. Camat Tlanakan