SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN DISTILATOR TENAGA SURYA (SOLAR ENERGY)
UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR LAUT DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PESISIR BRANTA
TINGGI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT ( PKM-M )
Diusulkan oleh:
Tri Cahyono 0610210124 (2006)
Arif Dwi Hartanto 0610210022 (2006)
Ermita Yusida 0810210050 (2008)
Indah Fitri Rusmala 0810220112 (2008)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
2
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Distilator Tenaga Surya
(Solar Energy) Untuk Memproduksi Air
Tawar Dari Air Laut Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Air Bersih Di Desa Pesisir
Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan
Kabupaten Pamekasan
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK
( ) PKMT ( √ ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA (√ ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Tri Cahyono
b. NIM : 0610210124
c. Jurusan : Ekonomi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah : Jl. Kertoraharjo 91, Malang
No Telpon/HP : 085646530316
f. Email : tri_cahyoo@yahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama lengkap dan gelar : Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int
b. NIP : 19801228 200501 1 002
c. Alamat Rumah : Perum Griya Shanta Blok L-308
d. No Telpon/HP : 087859272575
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp.10.000.000
b. Sumber Lain : Rp.-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Malang, 14 Oktober 2010
Menyetujui,
Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi
(Nanang Suryadi SE., MM)
NIP. 19730708 199702 1 001
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Tri Cahyono )
NIM. 0610210124
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
( Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS )
NIP. 19550618 198103 1 002
Dosen Pembimbing
(Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int)
NIP. 19801228 200501 1 002
3
A. Judul Program
PEMANFAATAN DISTILATOR TENAGA SURYA (SOLAR ENERGY)
UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR LAUT DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PESISIR BRANTA
TINGGI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN
B. Latar belakang
Air merupakan unsur utama bagi hidup manusia. Manusia mampu
bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air manusia
akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern,
air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit
tenaga listrik, dan transportasi.
Hampir separuh penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang,
menderita berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air
yang tercemar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2 miliar orang kini
menyandang risiko menderita penyakit perut (diare) yang disebabkan oleh air dan
makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta
anak-anak setiap tahun. (Middleton, R. 2005).
Kondisi masyarakat pedesaan di Pulau Madura merupakan daerah tak
terpisahkan dari daerah pertanian dan kelautan. Di kabupaten Pamekasan
khususnya desa Branta Tinggi, yang memiliki potensi kelautan yang cukup besar
ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya, tidak
hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk kebutuhan pertanian. Hal ini disebabkan
karena daerah ini masih belum memiliki sumber air bersih yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari maupun pertanian. Banyak teknologi yang
mungkin dapat dilakukan untuk mencari sumber baru, misalnya teknologi
pengeboran dan kincir angin, namun teknologi tersebut cukup rumit dan
membutukan biaya yang cukup tinggi
Untuk pemenuhan keperluan air tawar pada daerah sulit air, saat ini telah
banyak ditawarkan produk air minum dalam kemasan berupa air mineral atau air
murni. Juga telah hadir teknologi RO (reverse osmose) yang mampu
memproduksi air minum dari air kotor atau dari air laut. Namun demikian, masih
dirasa terlalu mahal bagi sebagian orang untuk dapat memiliki ataupun
memanfaatkannya. Terutama masyarakat daerah pesisir, dimana kondisi ekonomi
4
warganya masih sangat kurang. Oleh karena itu perlu dicari sebuah teknologi
yang murah dan sederhana.
Sebagian masyarakat pesisir seringkali tumbuh dalam keadaan yang tidak
sehat karena air yang diminum masih mengandung banyak garam. Hal ini
disebabkan karena air laut memiliki kadar garam kira-kiran 35.000 mg/lt,
sedangkan kadar garam pada air payau berkisar 1000 – 3000 mg/lt. Air minum
tidak boleh mengandung garam (chloride bebas) lebih dari 400 mg/lt. Agar air
laut atau air payau bisa dikonsumsi sebagai air minum perlu diolah. Pengolahan
air laut menjadi air minum pada dasarnya adalah menurunkan kadar garam sampai
dengan konsentrasi kurang dari 400 mg/lt.
Energi surya (solar) merupakan energi yang murah dan melimpah di
daerah tropik seperti di Indonesia. Melimpahnya tenaga surya yang merata dan
dapat ditangkap di seluruh kepulauan Indonesia hampir sepanjang tahun
sebenarnya merupakan sumber energi yang sangat potensial. Sumber ini
sebenarnya juga merupakan energi alternatif jika pada satu saat nanti krisis energi
mulai melanda Indonesia.
Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alternatif adalah upaya
memanfatkan energi solar untuk memproduksi air tawar menggunakan destilator
tenaga surya. Destilator tenaga surya merupakan sebuah alat penyulingan
sederhana, murah dan mudah dibuat. Tetapi informasi tentang efisiensi dan
performance (unjuk kerja) alat ini nyaris tidak tersedia. Brinkworth (1976) hanya
menyebutkan bahwa di beberapa tempat, destilator tenaga surya dapat
menghasilkan air minum (potable water) dengan biaya yang kompetitif dibanding
dengan metode konvensional. Kemampuan destilator jenis ini dalam
menghasilkan air minum banyak dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari,
temperatur, ukuran luas ruang pemanas dan model / disain. Menurut penelitian
Abdullah (2005), model sejenis ini menghasilkan air destilant sebanyak 4,66
lt/hari/m2 luas ruang pemanas.
Destilator tenaga surya merupakan unit pengolahan air yang murah, karena
didalam pengoperasiannya tidak dibutuhkan bahan-bahan kimia. Sumber energi
yang digunakan berasal dari sinar matahari yang melimpah dan dapat diperoleh di
semua wilayah di Indonesia dengan gratis. Biaya konstruksinya juga relatif
5
sangat murah dibandingkan dengan unit pengolahan air konvensional. Didalam
pengoperasiannya juga tidak dibutuhkan tenaga terlatih, sehingga relatif tidak
dibutuhkan biaya pengoperasian.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis permasalahan utama yang telah dijelaskan pada latar
belakang di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
Bagaimana mengubah air laut menjadi air tawar di daerah pesisir sulit air,
khususnya di Desa Branta Tiggi Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan
dengan menggunakan destilator tenaga surya ( solar energy )?
D. Tujuan Program
Menciptakan masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi air yang sehat
terutama pada daerah pesisir sulit air, khususnya di Desa Branta Tinggi
Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan.
E. Luaran yang Diharapakan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa
Pengabdian Masyarakat ini adalah mengubah air laut menjadi air tawar yang layak
untuk dikonsumsi melalui destilator tenaga surya (solar energy) untuk
menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.
F. Kegunaan Program
1. Bagi Mahasiswa
a. Menjadikan media mahasiswa dalam rangka pengabdian diri
kepada masyarakat.
b. Menambah pengetahuan dalam mengolah air laut menjadi air tawar
yang layak untuk dikonsumsi
c. Membangun jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi bagi
mahasiswa.
2. Bagi Masyarakat.
6
d. Memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, khususnya warga
Desa Branta Tinggi
e. Memaksimalkan potensi air laut dan beberapa sumber air asin Desa
Branta Tinggi, agar dapat digunakan untuk kebutuhan warganya.
f. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai teknologi
untuk mengatasi masalah sekitar dan menciptakan masayarakat
yang sehat
3. Bagi Pemerintah
a. Membantu usaha pemerintah untuk menciptakan masyarakat
Indonesia yang sehat di daerah pesisir pantai.
b. Membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Indonesia (IPM).
G. Gambaran Umum Masyarakat
1. Profil Desa
Desa Branta Tinggi berada pada ketinggian 1 – 9 m dpl dengan topografi
daerah pesisir, dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Desa Branta
Tinggi mempunyai luas 149,75 ha dengan batas-batas wilayah adalah :
Sebelah Utara : Desa Panglegur
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Desa Gugul, Tlanakan, Branta Pesisir
Sebelah Timur : Desa Larangan Tokol, Tlesah
Desa Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu : Gedongan, Tengah dan
Planggaran. Dengan posisi orbitasi sebagai berikut :
Jarak desa ke kecamatan : 1 km
Waktu tempuh ke kecamatan : 10 menit
Jarak desa ke kabupaten : 7 km
Waktu tempuh ke kota kabupaten : 15 menit
Luas Wilayah : 148,75 ha
Pemukiman : 24,75 ha
Sawah : 41,28 ha
Ladang/ Tegalan : 29,10 ha
7
2. Keadaan Geografis
Sesungguhnya Desa Branta Tinggi secara struktural merupakan
bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Tlanakan. Posisi
Desa Branta Tinggi secara makro berada pada jalur jalan kolektor primer,
yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antara kota Pamekasan dengan
kota Sampang. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa dalam konstalasi
regional (kecamatan) desa Branta Tinggi mempunyai fungsi dan peranan
yang strategis. Demikian juga wilayah desa Branta Tinggi yang terletak
di daerah pesisir selat madura mempunyai keuntungan dalam
pengembangan perikanan laut.
3. Keadaan Sumber Daya Alam
Faktor-faktor fisik yang diperlukan dalam perencanaan suatu
kawasan adalah topografi, geologi, hidrologi dan kendala-kendala fisik.
Topografi merupakan faktor penting dalam penentuan desain tata ruang
lahan desa karena dapat digunakan untuk menentukan arah saluran
buangan air (drainase), memperkirakan kestabilan lereng, dan dapat
dijadikan dasar penentuan lahan yang layak untuk dikembangkan sebagai
area pemukiman atau area pertanian. Hidrologi (keadaan air) suatu
kawasan juga sangat menentukan perencanaan kawasan. Setiap kawasan
diharapkan tersedia air, baik air tanah maupun air permukaan untuk
menunjang kebutuhan air minum dan irigasi.
Desa Branta Tinggi merupakan dataran rendah / pesisir yang
terletak pada ketinggian antara 1 – 9 diatas permukaan air laut (dpl),
dengan kemiringan antara 0% - 8%, suhu rata-rata harian 27o
C. Menurut
keadaan topografinya, potensi Desa Branta Tinggi cukup baik untuk
dikembangkan sebagai kawasan pertanian dan perairan laut.
Tetapi demikian, kedalaman air tanahnya sangat dalam sehingga
kebutuhan air minum masyarakat cukup sulit. Hal inilah yang menjadi
permasalahan yang cukup mendesak untuk segera ditangani jalan
keluarnya. Hal ini penting mengingat sesungguhnya daerah ini cukup
potensial untuk dikembangkan, terutama di sektor dan pertanian yang
notabene tak bisa dipisahkan dari kebutuhan air tawar.
8
4. Keadaan Lahan Kawasan
Pola penggunaan lahan suatu kawasan oleh penduduk di kawasan
itu pada dasarnya adalah gambaran atau manifestasi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan penduduk dalam suatu wilayah pemukiman dan distribusinya
dalam bentuk pembangunan fisik (built up area) yang tersebar pada
kawasan perdesaan. Pola penggunaan lahan pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok kawasan terbangun
dan kelompok kawasan tidak terbangun.
Wilayah Desa Brata Tinggi yang tidak jauh dari pusat
perekonomian seperti Kota Pamekasan (ibukota Kabupaten Pamekasan).
Di masa yang akan datang diperkirakan proporsi penggunaan lahan yang
tersedia mengalami pergeseran atau perubahan dari penggunaan sebagai
lahan pertanian di wiliyah utara. Hal tersebut didasarkan pada
kecenderungan perkembangan kegiatan penduduk. Perubahan tata ruang
tersebut terutama disebabkan oleh intervensi atau perluasan dari built up
area terhadap penggunaan lahan, seperti :
1. Intervensi kegiatan ekonomi (perdagangan, jasa dan industri) yang
bersifat dinamis terhadap kawasan-kawasan pertanian dan
perumahan yang relatif statis. Intervensi ekonomi ini akan terus
berlanjut karena perkembangan ekonomi tersebut (yang
kadangkala) terlalu berorientasi pada nilai lokasi yang strategis.
2. Intervensi guna lahan kegiatan sosial dan perumahan terhadap
kegiatan pertanian, perkembangan kegiatan sosial dan perumahan
lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya perkembangan
penduduk. Perkembangan penduduk ini tidak dalam kuantitas
saja, tetapi selalu diikuti oleh tingkat kualitas penduduk yang
semakin bertambah besar. Perkembangan tersebut secara langsung
akan berakibat semakin tingginya kebutuhan akan lahan dan
kebutuhan air bersih.
3. Wilayah selatan sebagai pusat desa yang saat ini menjadi sentra
perikanan laut di Desa Branta Tinggi akan semakin padat
sehingga mengintervensi daerah pertanian yang ada diwilayah
9
utara sekalipun kegiatan tetap dalam pengembangan dan
pembangunan perikanan laut / nelayan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan pola guna
lahan akan selalu terjadi, dan biasanya intervensi kegiatan ini dapat
berkembang ke segala arah, tentu saja salah satunya adalah kebutuhan air
bersih untuk kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi
perkembangan tersebut.
5. Keadaan Sumber Daya Manusia (Kependudukan)
Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2008 sebesar
2.210 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan 1.178
jiwa.
Melihat dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2008 ini lebih
dari 80% termasuk dalam angkatan kerja yang masih produktif dan 40%
diantaranya adalah angkatan kerja muda. Dengan mengetahui komposisi
penduduk Desa Branta Tinggi yang termasuk dalam angkatan penduduk
muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang dapat dikembangkan adalah
pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian dan perikanan laut
atau cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan dibina
untuk menjadi wirausaha di desanya.
6. Keadaan dan Potensi Perekonomian
Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya tergantung dari
aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah
tersebut. Kegiatan penduduk Desa Branta Tinggi umumnya adalah kegiatan
nelayan, pertanian, perdagangan dan jasa, serta kegiatan industri kecil, yang
terdiri dari berapa sektor, antara lain :
1) Perikanan laut (nelayan).
2) Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi, jagung,
tembakau, palawija, dll.) Kegiatan perkebunan buah-
buahan seperti mangga, dll.
3) Kegiatan peternakan (sapi, kambing, dll.)
4) Kegiatan perdagangan dan jasa (jaring, ikan dan hasil laut,
dll.)
10
5) Kegiatan industri rumah tangga, pengolahan hasil laut, dll.
Bila dilihat pada beberapa sektor diatas, maka kebutuhan akan air
dan perairan sangat mutlak diperlukan.
H. Metode Pelaksanaan Program
1. Tempat Kegiatan
Di dalam menentukan lokasi kegiatan untuk pengolahan air laut menjadi
air tawar dengan destilator tenaga surya (solar energy), sebelumnya kami
melakukan observasi terlebih dahulu. Bentuk observasi tersebut kami lakukan
dengan terjun langsung ke lapangan untuk mencari lokasi yang cocok bagi
pengolahan air laut menjadi air tawar. Lokasi yang kami pilih adalah Desa
Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut
dikarenakan masyarakat di desa tersebut masih banyak yang kekurangan air
bersih. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan di daerah-
daerah lainnya.
2. Alat dan Fungsinya
a. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan destilator tenaga
surya ini antara lain : sampel air laut, aquadest, kertas saring Whatman
no 41, Lar. K2Cr2O4 10%, Lar. AgNO3 1/35,45N, Lar. HNO3 pekat,
Serbuk ZnO atau MgO
b. Alat yang digunakan: Model destilator , Buret 50 ml, gelas ukur 500
ml, Pipet ukur 100 ml, Pipet tetes 1 ml, Gelas kimia 250 ml, statif,
Timbangan analitik, Sendok plastik, Cawan porselin, Oven, Penjepit,
desikator, dan Refraktometer
11
Keterangan gambar :
1. Model destilator dibuat sebanyak 1 buah, dari bahan kayu yang dibalut /
dilapisi resin dan fiber. Penutup transparan dari kaca dengan tebal 5,0 Mm
2. Bentuk ruang pemanas destilator adalah empat persegi panjang dengan
ukuran
a. 50 x 100 Cm, dengan luas 5000 Cm2,
b. 100 x 100 Cm, dengan luas 10.000 Cm2
c. 100 x 150 Cm, dengan luas 15.000 Cm2
3. Kemiringan kaca penutup 45 derajat.
4. Kedalaman air laut dalam ruang pemanas destilator 2,0 Cm
5. Bagian sisi tinggi dan sisi rendah, ketinggiannya disesuaikan / diperhitungkan
dengan kemiringan 45 derajat.
3. Tahapan Kegiatan
a. Pemesanan alat dan persiapan tempat
Alat-alat yang telah tercantum di atas dapat dipesan di toko-toko
bangunan dan toko bahan kimia yang ada di sekitar Malang. Selain itu,
12
tempat pengabdian untuk Pemanfaatan Destilator tenaga surya ini
dilaksanakan di desa Branta Tinggi.
b. Upgrading tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy)
Peralatan-peralatan seperti di atas, yang mana dapat menyokong
tercapainya pelaksanaan dalam pemanfaatan destilator tenaga surya
(solar energy) juga memerlukan sumbangsih keterampilan dan keahlian
dari tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy). Para
tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy) harus mengerti
seluk beluk cara membuat, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan
ataupun cara menyampaikan materi pengenalan dan pembuatan pembuat
alat destilator tenaga surya (solar energy) pada warga di desa Branta
Tinggi. Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan dari
penerapan pembuatan alat destilator tenaga surya (solar energy) untuk
mengubah air laut menjadi air tawar sesuai dengan yang diinginkan.
c. Pembuatan rencana perakitan destilator tenaga surya (solar energy)
Rencana perakitan dibuat agar para tenaga pengajar dapat
menyampaikan materi dan cara pembuatan alat destilator tenaga surya
(solar energy) dengan baik. Selain itu, pembuatan rencana ini juga dapat
menghindarkan para pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy)
dari pemborosan waktu yang menyebabkan program ini berjalan lambat.
d. Pelaksanaan program
Kegiatan ini bertujuan untuk Menciptakan masyarakat yang sehat
dengan mengkonsumsi air yang sehat terutama pada daerah pesisir laut
khususnya di desa Branta Tinggi melalui program Pemanfaatan destilator
tenaga surya. Keseluruhan kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan
dengan rincian 2 bulan untuk persiapan dan 1 bulan berikutnya
digunakan untuk pengenalan dan simulasi kecil untuk pembuatan alat
destilator dan 1 bulan berikutnya lagi untuk monitoring dan evaluasi.
Untuk membantu pelaksanaan program ini diperlukan suatu
langkah pasti dalam menerapkannya. Berikut merupakan langkah-
13
langkah di dalam proses pembuatan destilator tenaga surya (solar
energy):
 Pengenalan bahan dan alat oleh pemateri
 Pengenalan model destilator tenaga surya
 Proses pembuatan destilator tenaga surya step by step mulai dari
dasar komposisi sandal sampai finishing
 Proses untuk memastikan apakah destilator yang sudah dibuat
dapat bekerja dengan maksimal
 Identifikasi air yang dihasilkan
Rencana implementasi pelatihan ini dilaksanakan pada bulan pertama
minggu ketiga. Proses ini direncanakan dijalankan dalam kurun waktu 4
(empat) bulan.
e. Evaluasi
Setelah pelaksanaan program tersebut terlaksan sesuai rencana, maka
evaluasi keberhasilan pembuatan alat destilator tenaga surya harus
dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut
dapat digunakan secara maksimal . Bentuk evaluasi ini tidak hanya
ditujukan untuk warga di desa Branta Tinggi, tetapi juga pada para
pembuat alat dan perencana proyek ini.
I. Jadwal Kegiatan Program
Keseluruhan kegiatan PKM ini dilaksanakan selama 2 bulan, dengan rincian
jadwal sebagai berikut:
14
Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A v v v v
B v v
C v v
D v v v v v
E v v v
Keterangan:
A : Pemesanan alat dan persiapan tempat
B : Upgrading tenaga pembuat alat
C : Pembuatan rencana perakitan dan pembelajaran
D : Pelaksanaan program
E : Evaluasi
15
J. Rancangan Biaya
No. Biaya Satuan x Biaya Jumlah
1 Bahan Pembuatan Alat Destilator
a. Aquadest 30,000Rp 30,000Rp
b. kertas saring Whatman no 41 30,000Rp 30,000Rp
c. Lar. K2Cr2O4 10% 40,000Rp 40,000Rp
d. Lar. AgNO3 1/35,45N 100,000Rp 100,000Rp
e. Lar. HNO3 pekat 100,000Rp 100,000Rp
f. Serbuk ZnO atau MgO 125,000Rp 125,000Rp
g. Model Destilator 2,000,000Rp 2,000,000Rp
h. Buret 50 ml 100,000Rp 100,000Rp
i. gelas ukur 500 ml 100,000Rp 100,000Rp
j. Pipet ukur 100 ml 100,000Rp 100,000Rp
k. Pipet tetes 1 ml 100,000Rp 100,000Rp
l. Gelas kimia 250 ml 100,000Rp 100,000Rp
m. statif 50,000Rp 50,000Rp
n. Timbangan analitik 250,000Rp 250,000Rp
o. Sendok plastik 25,000Rp 25,000Rp
p. Cawan porselin 50,000Rp 50,000Rp
q. Oven 250,000Rp 250,000Rp
r. Penjepit 25,000Rp 25,000Rp
s. desikator 500,000Rp 500,000Rp
t. Refraktometer 3,500,000Rp 3,420,000Rp
Jumlah 7,495,000Rp
Biaya Operasional
2 a. Transportasi
Sepeda Motor (2 buah) 2 x Rp 100000 x 5 kali aktivitas 1,000,000Rp
c. Konsumsi Makanan: 30 orang x Rp 6000 x 5 pertemuan 900,000Rp
Minuman: 3 kardus Aqua x Rp 15.000 45,000Rp
d. Spanduk 200,000Rp
e. Sewa kamera digital &cetak foto 5 kali sewa x Rp 25.000 125,000Rp
Jumlah 2,270,000Rp
Biaya Pembuatan Laporan
a. Kertas HVS 2 rim x Rp 35.000 70,000Rp
3 b. Print Rental Komputer 50,000Rp
c. Foto kopi materi dan lain-lain 85,000Rp
d. Jilid 6 x Rp 3000 18,000Rp
e. CD 3 x Rp 4000 12,000Rp
Jumlah 235,000Rp
Total Biaya 10,000,000Rp
16
K. Lampiran
1. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Tri Cahyono
b. NIM : 0610210124
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Studi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Arif Dwi Hartanto
b. NIM : 0610210022
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Ekonomi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ermita Yusida
b. NIM : 0810210050
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Studi Pembangunan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Indah Fitri Rusmala
b. NIM : 0810220112
17
c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Manajemen
d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu
2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int
b. Golongan Pangkat dan NIP : III D/ Penata/ 19801228 200501 1 002
c. Jabatan Fungsional : Dosen Pengajar
e. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/Ekonomi Pembangunan
f. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
g. Bidang Keahlian : Metodologi Penelitian
h. Waktu untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu
18
Peta Desa Branta Tinggi
19
Nomor :
Lampiran : Satu Bundel Proposal
Perihal : PROPORSAL PENGADAAN DESTILATOR TENAGA
SURYA( SOLAR ENERGY ) UNTUK MEMPRODUKSI
AIR TAWAR DARI AIR ASIN
Kepada Yang Terhormat
Kepala Desa Branta Tinggi
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KABUPATEN PAMEKASAN
Assalamu ’ alikum wa rahmatullahi wa barokatuh.
Dengan memohon rahmat Allah Subhanah wa ta ’ ala, bersama ini
kami, tim PKM-M Universitas Brawijaya dalam upaya penyediaan air
bersih bagi warga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari – hari, maka perlu di buat destilator tenaga surya. Dengan total
anggaran pembiayaan Rp. 10.000.0000 ( Sepuluh Juta Rupiah ).
Pelaksanaan program ini dilaksanakan setelah tim PKM-M Universitas
Brawijaya lolos dalam pendanaan Dikti 2011.
Untuk kepentingan realisasi tersebut, kami mengharap bantuan
pendanaan pembuatan Destilator Tenaga Surya yang di
maksud.demikian proposal yang kami buat, semoga menjadi
pertimbangan bagi bapak.sebelum dan sesudah kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh
Pamekasan, 6 Oktober 2010
KEPALA DESA
BRANTA TINGGI
Mahrus Ali
Ketua Pelaksana
Tri Cahyono
Tembusan :
1. BAPEDA Kabupaten Pamekasan
2. Camat Tlanakan
20

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)Firda Hartanti (Jewelfizzdz)
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Joy Irman
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahJoy Irman
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiAbhy Taridala
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowonto
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowontoPola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowonto
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowontoAchmad Wahid
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanLusnia S Multianti
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiMuhadir Masrur
 
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPenyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPutika Ashfar Khoiri
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
Konsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologiKonsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologiQunk
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamDaniKadarusman
 

Mais procurados (20)

Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
 
Pengelolaan das
Pengelolaan dasPengelolaan das
Pengelolaan das
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowonto
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowontoPola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowonto
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai serayu bogowonto
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
 
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPenyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
Konsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologiKonsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologi
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spam
 

Semelhante a Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya

SansPower Portofolio
SansPower PortofolioSansPower Portofolio
SansPower PortofolioAvianto Tiyo
 
Prokasih program kali bersih
Prokasih   program kali bersihProkasih   program kali bersih
Prokasih program kali bersihRia Merlita
 
Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaiankurniawan019
 
Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaiankurniawan019
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Cahya Panduputra
 
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...Oswar Mungkasa
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiaDhytha Asyidiq
 
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copyDampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copyandika anjas
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
 
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Tugas psda1   kelompok 1 a2Tugas psda1   kelompok 1 a2
Tugas psda1 kelompok 1 a2Aswar Amiruddin
 
Monitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekMonitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekGoparipung Bambang
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Luhur Moekti Prayogo
 
Irigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdangIrigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdangMukhlis Abidi
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Luhur Moekti Prayogo
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Gilang Rupaka
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...Analyst of Water Resources Management
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Luhur Moekti Prayogo
 
PPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptx
PPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptxPPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptx
PPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptxAgungManalu
 

Semelhante a Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya (20)

SansPower Portofolio
SansPower PortofolioSansPower Portofolio
SansPower Portofolio
 
Prokasih program kali bersih
Prokasih   program kali bersihProkasih   program kali bersih
Prokasih program kali bersih
 
Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajaya
 
Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajaya
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
 
krisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesiakrisis air bersih di kota besar di indonesia
krisis air bersih di kota besar di indonesia
 
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copyDampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Tugas psda1 kelompok 1 a2
Tugas psda1   kelompok 1 a2Tugas psda1   kelompok 1 a2
Tugas psda1 kelompok 1 a2
 
Monitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekMonitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglek
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
 
Irigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdangIrigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdang
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...
 
PPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptx
PPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptxPPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptx
PPT ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTMH DI DESA SIPULTAK.pptx
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 

Mais de Tri Cahyono

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalTri Cahyono
 
Paper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoPaper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoTri Cahyono
 
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMOREKTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORETri Cahyono
 
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaPenanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaTri Cahyono
 
Model Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaModel Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaTri Cahyono
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability EkologiTri Cahyono
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurTri Cahyono
 
SME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisSME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisTri Cahyono
 
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTAStrategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTATri Cahyono
 
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTAInterlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTATri Cahyono
 
Proposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOProposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOTri Cahyono
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaTri Cahyono
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionTri Cahyono
 
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Tri Cahyono
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish BurgerTri Cahyono
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesTri Cahyono
 

Mais de Tri Cahyono (17)

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental Lokal
 
Paper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoPaper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyono
 
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMOREKTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
 
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaPenanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
 
Model Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaModel Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi Indonesia
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability Ekologi
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
 
SME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisSME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness Analysis
 
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTAStrategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
 
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTAInterlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA
 
Proposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOProposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCO
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
 
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish Burger
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
722
722722
722
 

Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya

  • 1. 1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN DISTILATOR TENAGA SURYA (SOLAR ENERGY) UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR LAUT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PESISIR BRANTA TINGGI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT ( PKM-M ) Diusulkan oleh: Tri Cahyono 0610210124 (2006) Arif Dwi Hartanto 0610210022 (2006) Ermita Yusida 0810210050 (2008) Indah Fitri Rusmala 0810220112 (2008) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
  • 2. 2 HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Distilator Tenaga Surya (Solar Energy) Untuk Memproduksi Air Tawar Dari Air Laut Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Di Desa Pesisir Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( √ ) PKMM 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA (√ ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial ( ) Humaniora ( ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama : Tri Cahyono b. NIM : 0610210124 c. Jurusan : Ekonomi Pembangunan d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya e. Alamat Rumah : Jl. Kertoraharjo 91, Malang No Telpon/HP : 085646530316 f. Email : tri_cahyoo@yahoo.co.id 5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama lengkap dan gelar : Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int b. NIP : 19801228 200501 1 002 c. Alamat Rumah : Perum Griya Shanta Blok L-308 d. No Telpon/HP : 087859272575 7. Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp.10.000.000 b. Sumber Lain : Rp.- 8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan Malang, 14 Oktober 2010 Menyetujui, Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi (Nanang Suryadi SE., MM) NIP. 19730708 199702 1 001 Ketua Pelaksana Kegiatan ( Tri Cahyono ) NIM. 0610210124 Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan ( Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS ) NIP. 19550618 198103 1 002 Dosen Pembimbing (Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int) NIP. 19801228 200501 1 002
  • 3. 3 A. Judul Program PEMANFAATAN DISTILATOR TENAGA SURYA (SOLAR ENERGY) UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR LAUT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PESISIR BRANTA TINGGI KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN B. Latar belakang Air merupakan unsur utama bagi hidup manusia. Manusia mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air manusia akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Hampir separuh penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang, menderita berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air yang tercemar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2 miliar orang kini menyandang risiko menderita penyakit perut (diare) yang disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta anak-anak setiap tahun. (Middleton, R. 2005). Kondisi masyarakat pedesaan di Pulau Madura merupakan daerah tak terpisahkan dari daerah pertanian dan kelautan. Di kabupaten Pamekasan khususnya desa Branta Tinggi, yang memiliki potensi kelautan yang cukup besar ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya, tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk kebutuhan pertanian. Hal ini disebabkan karena daerah ini masih belum memiliki sumber air bersih yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari hari maupun pertanian. Banyak teknologi yang mungkin dapat dilakukan untuk mencari sumber baru, misalnya teknologi pengeboran dan kincir angin, namun teknologi tersebut cukup rumit dan membutukan biaya yang cukup tinggi Untuk pemenuhan keperluan air tawar pada daerah sulit air, saat ini telah banyak ditawarkan produk air minum dalam kemasan berupa air mineral atau air murni. Juga telah hadir teknologi RO (reverse osmose) yang mampu memproduksi air minum dari air kotor atau dari air laut. Namun demikian, masih dirasa terlalu mahal bagi sebagian orang untuk dapat memiliki ataupun memanfaatkannya. Terutama masyarakat daerah pesisir, dimana kondisi ekonomi
  • 4. 4 warganya masih sangat kurang. Oleh karena itu perlu dicari sebuah teknologi yang murah dan sederhana. Sebagian masyarakat pesisir seringkali tumbuh dalam keadaan yang tidak sehat karena air yang diminum masih mengandung banyak garam. Hal ini disebabkan karena air laut memiliki kadar garam kira-kiran 35.000 mg/lt, sedangkan kadar garam pada air payau berkisar 1000 – 3000 mg/lt. Air minum tidak boleh mengandung garam (chloride bebas) lebih dari 400 mg/lt. Agar air laut atau air payau bisa dikonsumsi sebagai air minum perlu diolah. Pengolahan air laut menjadi air minum pada dasarnya adalah menurunkan kadar garam sampai dengan konsentrasi kurang dari 400 mg/lt. Energi surya (solar) merupakan energi yang murah dan melimpah di daerah tropik seperti di Indonesia. Melimpahnya tenaga surya yang merata dan dapat ditangkap di seluruh kepulauan Indonesia hampir sepanjang tahun sebenarnya merupakan sumber energi yang sangat potensial. Sumber ini sebenarnya juga merupakan energi alternatif jika pada satu saat nanti krisis energi mulai melanda Indonesia. Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alternatif adalah upaya memanfatkan energi solar untuk memproduksi air tawar menggunakan destilator tenaga surya. Destilator tenaga surya merupakan sebuah alat penyulingan sederhana, murah dan mudah dibuat. Tetapi informasi tentang efisiensi dan performance (unjuk kerja) alat ini nyaris tidak tersedia. Brinkworth (1976) hanya menyebutkan bahwa di beberapa tempat, destilator tenaga surya dapat menghasilkan air minum (potable water) dengan biaya yang kompetitif dibanding dengan metode konvensional. Kemampuan destilator jenis ini dalam menghasilkan air minum banyak dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, temperatur, ukuran luas ruang pemanas dan model / disain. Menurut penelitian Abdullah (2005), model sejenis ini menghasilkan air destilant sebanyak 4,66 lt/hari/m2 luas ruang pemanas. Destilator tenaga surya merupakan unit pengolahan air yang murah, karena didalam pengoperasiannya tidak dibutuhkan bahan-bahan kimia. Sumber energi yang digunakan berasal dari sinar matahari yang melimpah dan dapat diperoleh di semua wilayah di Indonesia dengan gratis. Biaya konstruksinya juga relatif
  • 5. 5 sangat murah dibandingkan dengan unit pengolahan air konvensional. Didalam pengoperasiannya juga tidak dibutuhkan tenaga terlatih, sehingga relatif tidak dibutuhkan biaya pengoperasian. C. Perumusan Masalah Berdasarkan analisis permasalahan utama yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Bagaimana mengubah air laut menjadi air tawar di daerah pesisir sulit air, khususnya di Desa Branta Tiggi Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan dengan menggunakan destilator tenaga surya ( solar energy )? D. Tujuan Program Menciptakan masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi air yang sehat terutama pada daerah pesisir sulit air, khususnya di Desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. E. Luaran yang Diharapakan Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah mengubah air laut menjadi air tawar yang layak untuk dikonsumsi melalui destilator tenaga surya (solar energy) untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. F. Kegunaan Program 1. Bagi Mahasiswa a. Menjadikan media mahasiswa dalam rangka pengabdian diri kepada masyarakat. b. Menambah pengetahuan dalam mengolah air laut menjadi air tawar yang layak untuk dikonsumsi c. Membangun jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi bagi mahasiswa. 2. Bagi Masyarakat.
  • 6. 6 d. Memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, khususnya warga Desa Branta Tinggi e. Memaksimalkan potensi air laut dan beberapa sumber air asin Desa Branta Tinggi, agar dapat digunakan untuk kebutuhan warganya. f. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai teknologi untuk mengatasi masalah sekitar dan menciptakan masayarakat yang sehat 3. Bagi Pemerintah a. Membantu usaha pemerintah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat di daerah pesisir pantai. b. Membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Indonesia (IPM). G. Gambaran Umum Masyarakat 1. Profil Desa Desa Branta Tinggi berada pada ketinggian 1 – 9 m dpl dengan topografi daerah pesisir, dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Desa Branta Tinggi mempunyai luas 149,75 ha dengan batas-batas wilayah adalah : Sebelah Utara : Desa Panglegur Sebelah Selatan : Selat Madura Sebelah Barat : Desa Gugul, Tlanakan, Branta Pesisir Sebelah Timur : Desa Larangan Tokol, Tlesah Desa Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu : Gedongan, Tengah dan Planggaran. Dengan posisi orbitasi sebagai berikut : Jarak desa ke kecamatan : 1 km Waktu tempuh ke kecamatan : 10 menit Jarak desa ke kabupaten : 7 km Waktu tempuh ke kota kabupaten : 15 menit Luas Wilayah : 148,75 ha Pemukiman : 24,75 ha Sawah : 41,28 ha Ladang/ Tegalan : 29,10 ha
  • 7. 7 2. Keadaan Geografis Sesungguhnya Desa Branta Tinggi secara struktural merupakan bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Tlanakan. Posisi Desa Branta Tinggi secara makro berada pada jalur jalan kolektor primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antara kota Pamekasan dengan kota Sampang. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa dalam konstalasi regional (kecamatan) desa Branta Tinggi mempunyai fungsi dan peranan yang strategis. Demikian juga wilayah desa Branta Tinggi yang terletak di daerah pesisir selat madura mempunyai keuntungan dalam pengembangan perikanan laut. 3. Keadaan Sumber Daya Alam Faktor-faktor fisik yang diperlukan dalam perencanaan suatu kawasan adalah topografi, geologi, hidrologi dan kendala-kendala fisik. Topografi merupakan faktor penting dalam penentuan desain tata ruang lahan desa karena dapat digunakan untuk menentukan arah saluran buangan air (drainase), memperkirakan kestabilan lereng, dan dapat dijadikan dasar penentuan lahan yang layak untuk dikembangkan sebagai area pemukiman atau area pertanian. Hidrologi (keadaan air) suatu kawasan juga sangat menentukan perencanaan kawasan. Setiap kawasan diharapkan tersedia air, baik air tanah maupun air permukaan untuk menunjang kebutuhan air minum dan irigasi. Desa Branta Tinggi merupakan dataran rendah / pesisir yang terletak pada ketinggian antara 1 – 9 diatas permukaan air laut (dpl), dengan kemiringan antara 0% - 8%, suhu rata-rata harian 27o C. Menurut keadaan topografinya, potensi Desa Branta Tinggi cukup baik untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian dan perairan laut. Tetapi demikian, kedalaman air tanahnya sangat dalam sehingga kebutuhan air minum masyarakat cukup sulit. Hal inilah yang menjadi permasalahan yang cukup mendesak untuk segera ditangani jalan keluarnya. Hal ini penting mengingat sesungguhnya daerah ini cukup potensial untuk dikembangkan, terutama di sektor dan pertanian yang notabene tak bisa dipisahkan dari kebutuhan air tawar.
  • 8. 8 4. Keadaan Lahan Kawasan Pola penggunaan lahan suatu kawasan oleh penduduk di kawasan itu pada dasarnya adalah gambaran atau manifestasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan penduduk dalam suatu wilayah pemukiman dan distribusinya dalam bentuk pembangunan fisik (built up area) yang tersebar pada kawasan perdesaan. Pola penggunaan lahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok kawasan terbangun dan kelompok kawasan tidak terbangun. Wilayah Desa Brata Tinggi yang tidak jauh dari pusat perekonomian seperti Kota Pamekasan (ibukota Kabupaten Pamekasan). Di masa yang akan datang diperkirakan proporsi penggunaan lahan yang tersedia mengalami pergeseran atau perubahan dari penggunaan sebagai lahan pertanian di wiliyah utara. Hal tersebut didasarkan pada kecenderungan perkembangan kegiatan penduduk. Perubahan tata ruang tersebut terutama disebabkan oleh intervensi atau perluasan dari built up area terhadap penggunaan lahan, seperti : 1. Intervensi kegiatan ekonomi (perdagangan, jasa dan industri) yang bersifat dinamis terhadap kawasan-kawasan pertanian dan perumahan yang relatif statis. Intervensi ekonomi ini akan terus berlanjut karena perkembangan ekonomi tersebut (yang kadangkala) terlalu berorientasi pada nilai lokasi yang strategis. 2. Intervensi guna lahan kegiatan sosial dan perumahan terhadap kegiatan pertanian, perkembangan kegiatan sosial dan perumahan lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya perkembangan penduduk. Perkembangan penduduk ini tidak dalam kuantitas saja, tetapi selalu diikuti oleh tingkat kualitas penduduk yang semakin bertambah besar. Perkembangan tersebut secara langsung akan berakibat semakin tingginya kebutuhan akan lahan dan kebutuhan air bersih. 3. Wilayah selatan sebagai pusat desa yang saat ini menjadi sentra perikanan laut di Desa Branta Tinggi akan semakin padat sehingga mengintervensi daerah pertanian yang ada diwilayah
  • 9. 9 utara sekalipun kegiatan tetap dalam pengembangan dan pembangunan perikanan laut / nelayan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan pola guna lahan akan selalu terjadi, dan biasanya intervensi kegiatan ini dapat berkembang ke segala arah, tentu saja salah satunya adalah kebutuhan air bersih untuk kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi perkembangan tersebut. 5. Keadaan Sumber Daya Manusia (Kependudukan) Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2008 sebesar 2.210 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan 1.178 jiwa. Melihat dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2008 ini lebih dari 80% termasuk dalam angkatan kerja yang masih produktif dan 40% diantaranya adalah angkatan kerja muda. Dengan mengetahui komposisi penduduk Desa Branta Tinggi yang termasuk dalam angkatan penduduk muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian dan perikanan laut atau cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan dibina untuk menjadi wirausaha di desanya. 6. Keadaan dan Potensi Perekonomian Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya tergantung dari aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah tersebut. Kegiatan penduduk Desa Branta Tinggi umumnya adalah kegiatan nelayan, pertanian, perdagangan dan jasa, serta kegiatan industri kecil, yang terdiri dari berapa sektor, antara lain : 1) Perikanan laut (nelayan). 2) Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi, jagung, tembakau, palawija, dll.) Kegiatan perkebunan buah- buahan seperti mangga, dll. 3) Kegiatan peternakan (sapi, kambing, dll.) 4) Kegiatan perdagangan dan jasa (jaring, ikan dan hasil laut, dll.)
  • 10. 10 5) Kegiatan industri rumah tangga, pengolahan hasil laut, dll. Bila dilihat pada beberapa sektor diatas, maka kebutuhan akan air dan perairan sangat mutlak diperlukan. H. Metode Pelaksanaan Program 1. Tempat Kegiatan Di dalam menentukan lokasi kegiatan untuk pengolahan air laut menjadi air tawar dengan destilator tenaga surya (solar energy), sebelumnya kami melakukan observasi terlebih dahulu. Bentuk observasi tersebut kami lakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mencari lokasi yang cocok bagi pengolahan air laut menjadi air tawar. Lokasi yang kami pilih adalah Desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat di desa tersebut masih banyak yang kekurangan air bersih. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan di daerah- daerah lainnya. 2. Alat dan Fungsinya a. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan destilator tenaga surya ini antara lain : sampel air laut, aquadest, kertas saring Whatman no 41, Lar. K2Cr2O4 10%, Lar. AgNO3 1/35,45N, Lar. HNO3 pekat, Serbuk ZnO atau MgO b. Alat yang digunakan: Model destilator , Buret 50 ml, gelas ukur 500 ml, Pipet ukur 100 ml, Pipet tetes 1 ml, Gelas kimia 250 ml, statif, Timbangan analitik, Sendok plastik, Cawan porselin, Oven, Penjepit, desikator, dan Refraktometer
  • 11. 11 Keterangan gambar : 1. Model destilator dibuat sebanyak 1 buah, dari bahan kayu yang dibalut / dilapisi resin dan fiber. Penutup transparan dari kaca dengan tebal 5,0 Mm 2. Bentuk ruang pemanas destilator adalah empat persegi panjang dengan ukuran a. 50 x 100 Cm, dengan luas 5000 Cm2, b. 100 x 100 Cm, dengan luas 10.000 Cm2 c. 100 x 150 Cm, dengan luas 15.000 Cm2 3. Kemiringan kaca penutup 45 derajat. 4. Kedalaman air laut dalam ruang pemanas destilator 2,0 Cm 5. Bagian sisi tinggi dan sisi rendah, ketinggiannya disesuaikan / diperhitungkan dengan kemiringan 45 derajat. 3. Tahapan Kegiatan a. Pemesanan alat dan persiapan tempat Alat-alat yang telah tercantum di atas dapat dipesan di toko-toko bangunan dan toko bahan kimia yang ada di sekitar Malang. Selain itu,
  • 12. 12 tempat pengabdian untuk Pemanfaatan Destilator tenaga surya ini dilaksanakan di desa Branta Tinggi. b. Upgrading tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy) Peralatan-peralatan seperti di atas, yang mana dapat menyokong tercapainya pelaksanaan dalam pemanfaatan destilator tenaga surya (solar energy) juga memerlukan sumbangsih keterampilan dan keahlian dari tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy). Para tenaga pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy) harus mengerti seluk beluk cara membuat, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan ataupun cara menyampaikan materi pengenalan dan pembuatan pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy) pada warga di desa Branta Tinggi. Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan dari penerapan pembuatan alat destilator tenaga surya (solar energy) untuk mengubah air laut menjadi air tawar sesuai dengan yang diinginkan. c. Pembuatan rencana perakitan destilator tenaga surya (solar energy) Rencana perakitan dibuat agar para tenaga pengajar dapat menyampaikan materi dan cara pembuatan alat destilator tenaga surya (solar energy) dengan baik. Selain itu, pembuatan rencana ini juga dapat menghindarkan para pembuat alat destilator tenaga surya (solar energy) dari pemborosan waktu yang menyebabkan program ini berjalan lambat. d. Pelaksanaan program Kegiatan ini bertujuan untuk Menciptakan masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi air yang sehat terutama pada daerah pesisir laut khususnya di desa Branta Tinggi melalui program Pemanfaatan destilator tenaga surya. Keseluruhan kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan dengan rincian 2 bulan untuk persiapan dan 1 bulan berikutnya digunakan untuk pengenalan dan simulasi kecil untuk pembuatan alat destilator dan 1 bulan berikutnya lagi untuk monitoring dan evaluasi. Untuk membantu pelaksanaan program ini diperlukan suatu langkah pasti dalam menerapkannya. Berikut merupakan langkah-
  • 13. 13 langkah di dalam proses pembuatan destilator tenaga surya (solar energy):  Pengenalan bahan dan alat oleh pemateri  Pengenalan model destilator tenaga surya  Proses pembuatan destilator tenaga surya step by step mulai dari dasar komposisi sandal sampai finishing  Proses untuk memastikan apakah destilator yang sudah dibuat dapat bekerja dengan maksimal  Identifikasi air yang dihasilkan Rencana implementasi pelatihan ini dilaksanakan pada bulan pertama minggu ketiga. Proses ini direncanakan dijalankan dalam kurun waktu 4 (empat) bulan. e. Evaluasi Setelah pelaksanaan program tersebut terlaksan sesuai rencana, maka evaluasi keberhasilan pembuatan alat destilator tenaga surya harus dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut dapat digunakan secara maksimal . Bentuk evaluasi ini tidak hanya ditujukan untuk warga di desa Branta Tinggi, tetapi juga pada para pembuat alat dan perencana proyek ini. I. Jadwal Kegiatan Program Keseluruhan kegiatan PKM ini dilaksanakan selama 2 bulan, dengan rincian jadwal sebagai berikut:
  • 14. 14 Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 A v v v v B v v C v v D v v v v v E v v v Keterangan: A : Pemesanan alat dan persiapan tempat B : Upgrading tenaga pembuat alat C : Pembuatan rencana perakitan dan pembelajaran D : Pelaksanaan program E : Evaluasi
  • 15. 15 J. Rancangan Biaya No. Biaya Satuan x Biaya Jumlah 1 Bahan Pembuatan Alat Destilator a. Aquadest 30,000Rp 30,000Rp b. kertas saring Whatman no 41 30,000Rp 30,000Rp c. Lar. K2Cr2O4 10% 40,000Rp 40,000Rp d. Lar. AgNO3 1/35,45N 100,000Rp 100,000Rp e. Lar. HNO3 pekat 100,000Rp 100,000Rp f. Serbuk ZnO atau MgO 125,000Rp 125,000Rp g. Model Destilator 2,000,000Rp 2,000,000Rp h. Buret 50 ml 100,000Rp 100,000Rp i. gelas ukur 500 ml 100,000Rp 100,000Rp j. Pipet ukur 100 ml 100,000Rp 100,000Rp k. Pipet tetes 1 ml 100,000Rp 100,000Rp l. Gelas kimia 250 ml 100,000Rp 100,000Rp m. statif 50,000Rp 50,000Rp n. Timbangan analitik 250,000Rp 250,000Rp o. Sendok plastik 25,000Rp 25,000Rp p. Cawan porselin 50,000Rp 50,000Rp q. Oven 250,000Rp 250,000Rp r. Penjepit 25,000Rp 25,000Rp s. desikator 500,000Rp 500,000Rp t. Refraktometer 3,500,000Rp 3,420,000Rp Jumlah 7,495,000Rp Biaya Operasional 2 a. Transportasi Sepeda Motor (2 buah) 2 x Rp 100000 x 5 kali aktivitas 1,000,000Rp c. Konsumsi Makanan: 30 orang x Rp 6000 x 5 pertemuan 900,000Rp Minuman: 3 kardus Aqua x Rp 15.000 45,000Rp d. Spanduk 200,000Rp e. Sewa kamera digital &cetak foto 5 kali sewa x Rp 25.000 125,000Rp Jumlah 2,270,000Rp Biaya Pembuatan Laporan a. Kertas HVS 2 rim x Rp 35.000 70,000Rp 3 b. Print Rental Komputer 50,000Rp c. Foto kopi materi dan lain-lain 85,000Rp d. Jilid 6 x Rp 3000 18,000Rp e. CD 3 x Rp 4000 12,000Rp Jumlah 235,000Rp Total Biaya 10,000,000Rp
  • 16. 16 K. Lampiran 1. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Tri Cahyono b. NIM : 0610210124 c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Studi Pembangunan d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Arif Dwi Hartanto b. NIM : 0610210022 c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Ekonomi Pembangunan d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu 3. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Ermita Yusida b. NIM : 0810210050 c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Studi Pembangunan d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu 4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Indah Fitri Rusmala b. NIM : 0810220112
  • 17. 17 c. Fak/Program Studi : Ekonomi/S1 Manajemen d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya e. Waktu untuk kegiatan : 8 jam/minggu 2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping a. Nama Lengkap : Ferry Prasetyia, SE., M.App.Ec.Int b. Golongan Pangkat dan NIP : III D/ Penata/ 19801228 200501 1 002 c. Jabatan Fungsional : Dosen Pengajar e. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/Ekonomi Pembangunan f. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang g. Bidang Keahlian : Metodologi Penelitian h. Waktu untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu
  • 19. 19 Nomor : Lampiran : Satu Bundel Proposal Perihal : PROPORSAL PENGADAAN DESTILATOR TENAGA SURYA( SOLAR ENERGY ) UNTUK MEMPRODUKSI AIR TAWAR DARI AIR ASIN Kepada Yang Terhormat Kepala Desa Branta Tinggi BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN PAMEKASAN Assalamu ’ alikum wa rahmatullahi wa barokatuh. Dengan memohon rahmat Allah Subhanah wa ta ’ ala, bersama ini kami, tim PKM-M Universitas Brawijaya dalam upaya penyediaan air bersih bagi warga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, maka perlu di buat destilator tenaga surya. Dengan total anggaran pembiayaan Rp. 10.000.0000 ( Sepuluh Juta Rupiah ). Pelaksanaan program ini dilaksanakan setelah tim PKM-M Universitas Brawijaya lolos dalam pendanaan Dikti 2011. Untuk kepentingan realisasi tersebut, kami mengharap bantuan pendanaan pembuatan Destilator Tenaga Surya yang di maksud.demikian proposal yang kami buat, semoga menjadi pertimbangan bagi bapak.sebelum dan sesudah kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh Pamekasan, 6 Oktober 2010 KEPALA DESA BRANTA TINGGI Mahrus Ali Ketua Pelaksana Tri Cahyono Tembusan : 1. BAPEDA Kabupaten Pamekasan 2. Camat Tlanakan
  • 20. 20