1. Angkatan kerja2. Lapangan pekerjaan 3. Usaha kecil dan menengah4. 15-64 tahun5. Penduduk di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun6. Di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun7. Pengangguran8. Pengangguran tersamar9. Pengangguran voluntary
Implikasi parameter HDI bidang pendidikan terhadap Program PNF
Semelhante a 1. Angkatan kerja2. Lapangan pekerjaan 3. Usaha kecil dan menengah4. 15-64 tahun5. Penduduk di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun6. Di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun7. Pengangguran8. Pengangguran tersamar9. Pengangguran voluntary
Semelhante a 1. Angkatan kerja2. Lapangan pekerjaan 3. Usaha kecil dan menengah4. 15-64 tahun5. Penduduk di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun6. Di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun7. Pengangguran8. Pengangguran tersamar9. Pengangguran voluntary (20)
1. Angkatan kerja2. Lapangan pekerjaan 3. Usaha kecil dan menengah4. 15-64 tahun5. Penduduk di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun6. Di bawah umur 15 tahun dan di atas umur 64 tahun7. Pengangguran8. Pengangguran tersamar9. Pengangguran voluntary
1. MODUL PEMBELAJARAN EKONOMI KLS XI IPS
Modul 1
KETENAGAKERJAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
EKONOMI
Oleh :
SEPTHINUS ELEPORE
Guru SMA Negeri 1 Dekai Kabupaten Yahukimo
Pendahuluan
Mungkin para siswa pernah membaca atau mendengar berita pengangguran.
Misalnya, ada seorang penganggur yang terpaksa melakukan tindak kejahatan karena alas
an ekonomi. Bagi masyarakat, hal tersebut tentu akan mengganggu keamanan.
Bagaimana dampak perbuatan orang tersebut terhadap kegiatan pembangunan ekonomi?
Pertanyaan tersebut akan terjawab jika para siswa mempelajari modul ini.
Setiap tahun dunia pendidikan kita mengeluarkan ribuan lulusan, tidak sedikit pula
para lulusan itu mencoba melamar kerja. Akan tetapi tentu saja tidak semua pelajar dapat
diterima di dunia kerja. Besarnya keinginan orang untuk mendapatkan pekerjaan
menjadikan jumlah angkatan kerja bertambah, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia
sangat terbatas, sehingga sering terjadi ketidakseimbangan jumlah aangkatan kerja
dengan lapangan kerja. Kondisi semacam ini menimbulkan bertambahnya jumlah
pengangguran.
Untuk mejelaskan kasus diatas siswa setelah mempelajari modul ini diharapkan
dapat mendeskripsikan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia dan dampaknya
terhadap pembangunan ekonomi. Hal ini sangat bermanfaat setelah para siswa lulus
sekolah dalam menentukan pilihan untuk bekerja.
Modul ini mengarahkan siswa sesuai dengan Standar Kompetensi mata pelajaran
ekonomi Kelas XI IPS SMA semester I unuk memahami kondisi ketenagakerjaan dan
2. dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. Setelah mempelajari modul ini, siswa
diharapkan dapat :
1. Mengklasifikasikan ketenagakerjaan
2. Mendeskripsikan tujuan pembangunan
3. Mendeskripsikan proses pertumbuhan ekonomi
4. Mendeskripsikan pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional
Setelah tujuan yang ingin dicapai para siswa pahami dengan baik, tetapkan niat dan
pusatkan perhatian sehingga para siswa dapat dengan mudah mempelajari isi modul ini.
Pelajarilah setiap kegiatan belajar dengan seksama. Mulailah dengan membaca konsep,
uraian, dan contoh pada bagian awal setiap kegiatan belajar. Setelah para siswa pahami
benar, kerjakan latihan satu persatu sampai selesai. Kemudian cocokan hasilnya dengan
rambu-rambu jawaban yang tersedia.
Kerjakan tes formatif setelah para siswa yakin benar penguasaan anda terhadap
materi yang sudah dipelajari.
Selamat belajar !!!
3. Kegiatan Belajar
KETENAGAKERJAAN
1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu tempat baik di kampung,
negara, pulau dan sebagainya. Dalam menganalisis masalah ketenagakerjaan, penduduk
dikelompokan ke dalam “tenaga kerja” dan “bukan tenaga kerja” diperhitungkan. Jumlah
penduduk diperhitungkan sebagai berikut:
2. Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu dari empat faktor produksi yang dimiliki oleh
masyarakat. Dua faktor produksi yang lain adalah sumber daya alam dan modal. Orang
yang tergolong tenaga kerja adalah penduduk yang masuk dalam batas usia kerja dan
berperan dalam proses produksi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Batas usia kerja antara satu negara dengan negara lain berbeda, tergantung pada latar
belakang kondisi khususnya kondisi perekonomian negara yang bersangkutan. Semakin
maju perekonomian suatu negara maka pada umumnya batas usia kerja penduduk negara
tersebut juga semakin tinggi. Menurut BPS 1998, batas usia kerja penduduk Indonesia
adalah 10 tahun ke atas. Setelah ditetapkan program wajib belajar 9 tahun, maka batas
usia kerja di Indonesia diubah menjadi 15 tahun keatas. Jadi penduduk Indonesia di luar
ketentuan usia tersebut tidak termasuk usia kerja.
Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan, penduduk yang
telah memasuki usia kerja (working age population). Pada dasarnya tenaga kerja ada dua
macam, yaitu sebagai berikut:
1. Angkatan kerja (labour force) yaitu golongan yang bekerja dan golongan
penganggur pencari kerja.
2. Bukan angkatan kerja (potential labour force) yaitu golongan yang bersekolah,
golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain penerima
pendapatan.
4. 3. Angkatan Kerja (Labour Force)
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah
bekerja maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Menurut ketentuan
pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah berusia minimal
15 tahun sampai 65 tahun. Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokan
sebagai berikut:
a. Penduduk produktif (usia kerja): umur15-64 tahun.
b. Penduduk non produktif (dibawah usia kerja): umur 0-14 tahun.
c. Penduduk non produktif (diatas usia kerja): umur 64 tahun ke atas.
Jumlah penduduk non produktif dalam setiap 100 orang penduduk produktif disebut
angka ketergantungan. Dilihat dari segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan
penduduk makin berat beban penduduknya.
Angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk, struktur penduduk
berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Makin banyak komposisi jumlah
penduduk laki-laki dari pada perempuan, maka makin tinggi angkatan kerjanya.
Angkatan kerja dibagi ke dalam dua kelompok yaitu pekerja (employed) dan bukan
pekerja atau pengangguran (unemployed).
a. Pekerja (employed)
Pekerja adalah penduduk angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan penuh.
Pekerja (employed) sendiri dikelompokan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Pekerja penuh (full employed)
Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai pekerja
penuh yaitu jam kerja minimal 40 jam perminggu, dan bekerja sesuai dengan
keahlian atau berdasarkan pendidikan.
2. Pekerja setengah pengangguran (underemployed)
Setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi jam kerja minimal
sehingga pendapatannya juga di bawah standar minimal. Pekerja seperti ini tingkat
produktifitasnya rendah karena mereka bekerja bukan pada bidang keahliannya dan
5. tidak sesuai latar belakang pendidikannya, misalnya sarjana yang bekerja sebagai
tukang antar koran.
b. Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk usia kerja tetapi belum mendapatkan kesempatan
bekerja. Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus memberatkan keluarga
karena kebutuhan menjadi menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja.
Kelompok angkatan kerja bukan pekerja atau pengangguran (unemployed) ini
dikelompokan lagi menurut sifatnya dan penyebabnya yaitu sebagai berikut:
1. Pengangguran berdasarkan sifatnya
a. Pengangguran terbuka (open employment) adalah penduduk usia kerja :
1. Yang belum pernah bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
2. Yang sudah pernah bekerja namun berhenti.
3. Yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak.
b. Setengah menganggur (underemployment)
Dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri atas:
1. Setengah penganggur kentara.
2. Setengah penganggur tidak kentara.
3. Setengah penganggur potensial.
c. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible unemployment)
Yaitu seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk menghasilkan kecil.
Masalah pengangguran yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang ini adalah
pengangguran tersamar dan setengah menganggur. Selain itu dari data BPS
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada kelompok
angkatan kerja tamatan SLTA dan Perguruan Tinggi.
2. Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi berikut ini:
a. Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang
terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang
ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK missal akibat resesi ekonomi.
6. b. Pengangguran friksi atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara
waktu. Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu panggilan untuk mulai
bekerja.
c. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti
teknologi manual menjadi teknologi elektronik.
d. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau
kegagalan musim. Misalnya petani menganggur karena musim paceklik, nelayan
menganggur karena musim badai.
e. Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang
masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah
memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka.
f. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi.
Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi negara industry, lahan-lahan
pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai
keterampilan di sector industri.
Latihan
Untuk lebih memantapkan pemahaman para siswa terhadap materi yang sudah dipelajari,
kerjakanlah latihan berikut dengan sebaik-sebaiknya!
Petunjuk: Isilah titik-titik di bawah ini dngan jawaban yang tepat!
1. Penduduk yang sudah memasuki usia kerja baik yang sudah bekerja maupun yang
sedang mencari disebut……….
2. Tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja disebut………
3. Untuk menyerap banyak tenaga kerja maka dikembangkan usaha……..
4. Usia produktif pada angkatan kerja antara tahun…….
5. Yang bukan golongan angkatan kerja adalah
6. Penduduk yang non produktif berumur……..
7. Penduduk usia kerja yang belum bekerja disebut…..
8. Seseorang yang bekerja tetapi kemampuan menghasilkan rendah di sebut…….
9. Seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja disebut
pengangguran……
7. 10. Pengangguran akibat perubahan naik turunya gelombang ekonomi disebut……..
Petunjuk jawaban latihan
Jika sudah selesai. Cocokan hasil latihan para siswa dengan kunci jawaban berikut!
1. Angkatan kerja 6. Umur 0-14 tahun, dan umur diatas 64 tahun
2. Kesempatan kerja 7. Pengangguran
3. Padat karya 8. Penganggura tersamar atau tersmbunyi
4. 15 – 64 tahun 9. Voluntary
5. Ibu rumah tangga, anak sekolah 10. Pengangguran siklis/konjungtur
Rangkuman
Jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan pengangguran mempunyai
hubungan yang erat dalam suatu negara. Seperti pada pasar barang, pasar tenaga kerja
juga terdiri atas permintaan dan penawaran tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja berasal
dari dari permintaan perusahaan, baik pemerintah maupun swasta terhadap tenaga kerja.
Sebaliknya, penawaran tenaga kerja berasal dari penawaran orang perorang atau individu
pencari pekerjaan.
Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja (demand for
labour), yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja yang siap
didisi oleh para penawar kerja (pencari kerja). Hal ini berarti, terjadi hubungan kausalitas
antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja. Sebagai gambaran, di
Indonesia terdapat banyak tenaga kerja karena jumlah penduduk yang banyak. Tenaga
kerja tersebut akan mencari pekerjaan di sector formal, misalnya instansi pemerintah dan
BUMN, sektor swasta, dan sektor informal misalnya bekerja sebagai pedagang kaki lima
atau pembantu rumah tangga.
Angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja
yang tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja sehingga menimbulkan
permasalahan pengangguran yang menimbulkan angka ketergantungan.
8. Tes Formatif 1
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
huruf A,B, C, D, dan E!
1. Angkatan kerja terdiri dari…..
a. Angkatan kerja yang bekerja dan yang tidak bekerja
b. Penduduk yang bekerja dan angkatan yang bekerja
c. Angkatan kerja yang bekerja dan penduduk di luar usia kerja
d. Angkatan kerja yang bekerja minimal 35 jam dalam seminggu
e. Penduduk yang mampu bekerja
2. Kesempatan kerja adalah………
a. Ketersediaan lapangan kerja untuk setiap warga negara yang telah lulus
mengikuti pendidikan dan latihan pada Balai Latihan Kerja.
b. Tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.
c. Ketersediaan lapangan kerja bagi semua warga negara Indonesia dengan
penghasilan yang tinggi.
d. Tersedianya lapangan kerja bagi bukan angkatan kerja yang membutuhkan
pekerjaan.
e. Tersedianya lapangan kerja yang mudah diperoleh.
3. Penganggur terselubung adalah……..
a. Mereka yang bekerja selama satu minggu sebelum pencacahan.
b. Mereka yang tidak bekerja selama satu minggu sebelum pencacahan
c. Mereka yang bekerja kurang dari 35 jam setiap minggunya.
d. Mereka yang bekeja kurang dari seminggu setiap bulannya.
e. Mereka yang tidak bekerja.
4. Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja akan
menggambarkan…..
a. Tingkat partisipasi penduduk usia kerja.
b. Tingkat partisipasi penduduk laki-laki dan wanita dalam pembangunan.
c. Tingkat pengangguran terbuka di suatu negara.
9. d. Tingkat partisipasi angkatan kerja.
e. Tingkat pertumbuhan penduduk.
5. Untuk menyerap banyak tenaga kerja maka dikembangkan usaha…..
a. Padat karya d. Padat usaha
b. Padat modal e. Padat informasi
c. Padat teknologi.
6. Toni adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan yang masuk kerja manakala
perusahaan membutuhkan tambahan tenaga kerja saja. Toni termasuk kategori…..
a. Pengangguran terbuka d. Pengangguran sementara
b. Pengangguran musiman e. Pengangguran total
c. Pengangguran tak kentara.
7. Usia produktif pada angkatan keja berusia……
a. 0-14 tahun d. 75-100 tahun
b. 15-64 tahun e. 100-150 tahun
c. 65-75 tahun
8. Apabila tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif semakin
tinggi, maka kondisi ini menunjukan…..
a. Tingkat ketergantungan semakin tinggi
b. Tingkat ketergantungan semakin rendah
c. Tingkat partisipasi angkatan kerja tinggi
d. Tingkat partisipasi angkatan kerja rendah
e. Tingkat partisipasi sama dengan ketergantungan.
9. Seseorang yang pernah bekerja, tetapi pada saat sensus sedang menganggur dan
berusaha mendapatkan pekerjaan digolongkan sebagai…….
a. Penganggur d. Pengangguran terbuka
b. Pencari kerja e. Pekerja sementara
c. Pengangguran tak kentara
10. 10. Terjadinya pengangguran disebabkan oleh……..
a. Jumlah angkatan kerja lebih banyak dari lapangan kerja.
b. Jumlah kesempatan kerja lebih besar dari jumlah angkatan kerja
c. Tingginya laju pertumbuhan penduduk
d. Kemajuan teknologi
e. Lesunya dunia usaha.
Cocokan jawaban para siswa dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban para siswa yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan para siswa terhadap materi
kegiatan belajar .
Rumus:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang dicapai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila para siswa mencapai tingat penguasaan 80% atau lebih, para siswa dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan
para siswa masih di bawah 80%, para siswa harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum di kuasai.
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. A. Angkatan kerja yang bekerja dan yang tidak bekerja
2. B. Tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan
3. C. Mereka yang bekerja kurang dari 35 jam setiap minggunya.
4. D. Tingkat partisipasi angkatankerja.
5. A. Padat karya.
11. 6. D. Pengangguran sementara (friksi).
7. B. 15 – 64 tahun.
8. A. Tingkat ketergantungan semakin tinggi.
9. A. Pengangguran
10. A. Jumlah angkatan kerja lebih banyak dari lapangan kerja.
Daftar Pustaka
- Alam S, (2004), Ekonomi SMA untuk Kelas X, Jakarta: Esis.
- Eeng Ahman dan Epi Andriani, (2007), Membina Kompetensi Ekonomi untuk
Kelas XI SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung: Grafindo Media
Pratama
- Sri Mulyanti, (2009), BSE: Ekonomi2: Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA untuk
Kelas XI, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Tim Abdi Guru, (2004), Ekonomi SMA untuk Kelas XI, Jakarta: Erlangga.