SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Protein Optimal/Energy Ratio

Oleh

KELOMPOK 1
Protein Energi Rasio


Energi berasal dari kata Yunani yaitu En = in
dan Ergar = work, dari arti kata asalnya energi
dapat didefenisikan sebagai kapasitas atau
sesuatu yang dapat diolah kedalam bentuk
kerja atau kemampuan untuk bekerja.

 Energi >>> makanan
Sumber energi ikan >>> pakan >>> zat
gizi/nutrien yan g berasal dari karbohidrat, lemak
dan protein
Energi yang diperoleh dari pakan
digunakan sebagai sumber energi
utama
Persentasi Total Energi merupakan
turunan dari bahan-bahan protein atau non
protein yang dapat digunakan untuk
menunjukkan hubungan antara protein dan
energi pada makanan
Total Energi yang terdapat dalam makanan
disebut Gross Energi (GE)
Rasio kandungan energi protein pada
makanan

Konsumsi pakan terutama dirancang
untuk menutupi kebutuhan
energi, termasuk kebutuhan protein

protein energi ratio (P/e)








Tingkat kebutuhan energi pada ikan
biasanya dikaitkan dengan tingkat
kebutuhan protein optimal dalam pakan.
Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan
protein energi ratio (P/e).
Nilai protein energi ratio pada ikan konsumsi
sebaiknya berkisar antara 8 – 10.
Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan
antara kadar protein dalam pakan dengan
jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi
pakan tersebut pada level energi yang dapat
dicerna (DE).
Nilai energy yang diperhitungkan tersebut
biasa disebut dengan energi


Pada ikan rainbow trout, 40 % total
energi (gross energy) pada pakan
berasal dari protein. Nilai ini dijadikan
patokan untuk spesies ikan lainnya tetapi
dengan asumsi bahwa semua kandungan
pakan dapat dicerna. Pakan harus
mengandung protein kualitas tinggi dan
karbohidrat dalam bentuk gelatin
(Petrasch and Pfeffer, 1982)



Bieber-Wlaschny (1987), rainbow
trout, dengan pakan yang mengandung
protein (casein dan gelatin), 40 % energy
gross dari protein


60 % fraksi energi non-protein terdiri atas
lemak dan gelatin tepung jagung dalam
berbagai bentuk.



Kebutuhan energi gross/kg adalah
minimum, dan retensi energi protein
maksimum jika porsi energi non-protein pada
makanan berasal dari lemak dan karbohidrat



Kurang lebih setengah dari fraksi energi non
protein dihasilkan dari lemak. Tergantung
pada kualitas lemak , diharapkan 30-40 %
total energi yang dapat dicerna pada pakan
dihasilkan dari lemak.




Perolehan berat (%) chanel catfish -ikan lele 
muda (nilai terbaik = 100 %) sebagai fungsi
rasio protein/energi pada berbagai kandungan
energi pakan (Garling and Wilson 1976)
Nilai E/P
satuan MJ=Megajoule

Chanel catfish bertumbuh
lebih cepat jika pakannya
diperkaya dengan 36 – 40
% protein menghasilkan
kandungan energi yang
tinggi yakni 14,3 – 17,1
MJ/kg.
Sumber protein dr tepung
telur, energi diestimasi
16,8 kJ/g (protein &
karbo), dan dr lemak 37,7
kJ/g
Protein energi rasio (P/e)
= 21-28


Untuk ikan chanel catfish yang lebih
besar membutuhkan tingkat protein
yang lebih rendah tetapi tingkat
energinya lebih tinggi dibanding
individu yang lebih kecil.
Pemanfaatan Energi


Makanan diubah menjadi energi kimia
dan disimpan dalam tubuh dalam
bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP)



Energi mengubah energi kinetik dari
suatu reaksi metabolisme yang
menimbulkan kerja dan panas.
Pada mamalia, panas yang dihasilkan dari
makanan mengandung lemak 4 – 10 % ;
karbohidrat 6 – 15 %; dan protein 30 % dari
energi metabolik
(energi yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
metabolisme).
 Pada ikan rainbow trout, panas yang dihasilkan
diamati berdasarkan konsumsi terhadap protein
dan karbohidrat tidak memperlihatkan perbedaan
dan hanya berkisar 3 – 5 % dari energi metabolik.
Sedangkan untuk lemak rata-rata 1,4%. (Simith et
al.1978).
 Nilai ini diperoleh dari hasil pengukuran secara
langsung menggunakan calorimetric, yang
nilainya jauh di bawah nilai yang dilaporkan



Panas yang dihasilkan dipengaruhi secara khusus oleh input
protein. Semakin tinggi kandungan protein pada pakan akan
menghasilkan panas yang lebih tinggi.



Kandungan protein yang rendah yang disertai dengan peningkatan
proporsi lemak akan mengakibatkan penurunan produksi
panas, yang ditunjukkan oleh peningkat retensi energi
(penyimpanan energi).



Selain itu, suhu air juga memiliki peranan penting. Penurunan
suhu pada kisaran 15oC ke 7,5oC akan meningkatkan produksi
panas ikan rainbow trout sebesar 11% - 20% dari asupan energi
Perbandingan pemanfaatan energi (kJ/g)
dari Protein oleh Ikan, Mamalia dan Burung
Untuk mengukur energi yang dimanfaatkan,
retensi energi (energi yang tersimpan)
juga harus diperhitunkan

Rasio antara
energi yang
dihasilkan oleh
organisme dengan
energi yang masuk
dari makanan

• Untuk tujuan ini, baik
energi total atau energi
yang dicerna dapat
digunakan
• Efisiensi energi tergantung pada
spesies, umur dan ukuran ikan
Pengaruh ukuran ikan mas terhadap total
retensi energi (berdasarkan pemberian pakan dan suhu)

Ikan yang besar memiliki retensi energi yang lebih
tinggi dibanding ikan yang kecil disebabkan ikan yang
lebih besar kaya akan kandungan lemak
Pemanfaatan energi pakan yang
dicerna untuk produksi edible protein
(protein yang dimakan)
Kesimpula
n
Sumber utama energi pada ikan adalah
pakan
2. Tingkat kebutuhan energi pada ikan
sangat berkaitan dengan tingkat
kebutuhan protein optimal dalam pakan
atau protein energi ratio (P/e)
3. Panas yang dihasilkan dipengaruhi secara
khusus oleh input protein. Semakin tinggi
kandungan protein pada pakan akan
menghasilkan panas yang lebih tinggi
4. Efisiensi energi tergantung pada
1.
Terima kasih
kotaikan.blogspot.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Presentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long linePresentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long lineYogga Haw
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxBurhanuddinIhsan3
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanAmos Pangkatana
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airMukhamad Mardiansyah
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 

Mais procurados (20)

Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Surimi
SurimiSurimi
Surimi
 
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan IkanBDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
BDPP_Pertemuan 7 Nutrien dan Pakan Ikan
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Morfologi ikan
Morfologi ikanMorfologi ikan
Morfologi ikan
 
Presentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long linePresentasi kapal ikan tuna long line
Presentasi kapal ikan tuna long line
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok IkanDINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Pengkajian Stok Ikan
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Hari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikanHari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikan
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 

Destaque

Macam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam KebutuhanMacam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam KebutuhanAnida Nur M
 
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakartaastridkarolinaa
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurhesti kusdianingrum
 
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIPRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIRiany Zahrah
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaastridkarolinaa
 
Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Hilma Ahdiah
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
KadarziHealth
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziToserba Ku
 
Ppt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan giziPpt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan giziPutri Hamidah
 
Cumulative review dna rna-protein synthesis-mutations
Cumulative review dna rna-protein synthesis-mutationsCumulative review dna rna-protein synthesis-mutations
Cumulative review dna rna-protein synthesis-mutationsJamyeJ
 
Protein structure & function
Protein structure & functionProtein structure & function
Protein structure & functionDr. Sunil Kumar
 
Protein 3 d structure prediction
Protein 3 d structure predictionProtein 3 d structure prediction
Protein 3 d structure predictionSamvartika Majumdar
 

Destaque (20)

Tabel asam amino
Tabel asam aminoTabel asam amino
Tabel asam amino
 
keseimbangan energi
keseimbangan energikeseimbangan energi
keseimbangan energi
 
Tugas individu 3
Tugas individu 3Tugas individu 3
Tugas individu 3
 
Macam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam KebutuhanMacam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam Kebutuhan
 
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
 
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIPRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
 
Potensi perikanan budidaya
Potensi perikanan budidayaPotensi perikanan budidaya
Potensi perikanan budidaya
 
Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
Gizi pada-remaja
Gizi pada-remajaGizi pada-remaja
Gizi pada-remaja
 
Ilmu gizi mineral- kel.5
Ilmu gizi mineral- kel.5Ilmu gizi mineral- kel.5
Ilmu gizi mineral- kel.5
 
Ppt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan giziPpt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan gizi
 
Bio211 lecture 9 (membrane structure)(1)
Bio211 lecture 9 (membrane structure)(1)Bio211 lecture 9 (membrane structure)(1)
Bio211 lecture 9 (membrane structure)(1)
 
Protein synthesis
Protein synthesisProtein synthesis
Protein synthesis
 
Cumulative review dna rna-protein synthesis-mutations
Cumulative review dna rna-protein synthesis-mutationsCumulative review dna rna-protein synthesis-mutations
Cumulative review dna rna-protein synthesis-mutations
 
Protein structure & function
Protein structure & functionProtein structure & function
Protein structure & function
 
Protein 3 d structure prediction
Protein 3 d structure predictionProtein 3 d structure prediction
Protein 3 d structure prediction
 

Semelhante a Kebutuhan energi 2

Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
 
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikKebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikRoni Kedua
 
Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryEmi Suhaemi
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Dendy Vidianto
 
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan KerjaLAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan KerjaIlmianisa Azizah
 
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansiaLaporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansiaswiradiputri
 
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasPendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasEmi Suhaemi
 
Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...
Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...
Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...Abi Haura
 
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedaging
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedagingFermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedaging
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedagingdimasarienugraha123
 
PAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxPAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxedywiranata
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananEmi Suhaemi
 
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Sii AQyuu
 
KEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.ppt
KEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.pptKEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.ppt
KEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.pptFebriskaPutriZuhairi
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxAlamstaSuarjuniarta
 
Pakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisiPakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisihylmihalim
 
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 

Semelhante a Kebutuhan energi 2 (20)

Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikKebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
 
Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for Poultry
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
 
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
Suplementasi tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum akhir kebuntingan t...
 
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan KerjaLAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
LAPORAN Produksi Ternak Potong dan Kerja
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansiaLaporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansia
 
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak UnggasPendahuluan Produksi Ternak Unggas
Pendahuluan Produksi Ternak Unggas
 
Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...
Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...
Kinerja pertumbuhan-juvenil-ikan-lele-dumbo-clarias-sp.-yang-diberi-pakan-den...
 
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedaging
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedagingFermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedaging
Fermetasi ampas tahu dengan laru oncom sebagai pakan ayam ras pedaging
 
PAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxPAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptx
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
 
12918612
1291861212918612
12918612
 
KEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.ppt
KEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.pptKEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.ppt
KEBUTUHAN ZAT MAKANAN UNTUK RUMINANSIA.ppt
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
 
Pakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisiPakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisi
 
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 

Kebutuhan energi 2

  • 2. Protein Energi Rasio  Energi berasal dari kata Yunani yaitu En = in dan Ergar = work, dari arti kata asalnya energi dapat didefenisikan sebagai kapasitas atau sesuatu yang dapat diolah kedalam bentuk kerja atau kemampuan untuk bekerja.  Energi >>> makanan Sumber energi ikan >>> pakan >>> zat gizi/nutrien yan g berasal dari karbohidrat, lemak dan protein
  • 3. Energi yang diperoleh dari pakan digunakan sebagai sumber energi utama Persentasi Total Energi merupakan turunan dari bahan-bahan protein atau non protein yang dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara protein dan energi pada makanan
  • 4. Total Energi yang terdapat dalam makanan disebut Gross Energi (GE)
  • 5. Rasio kandungan energi protein pada makanan Konsumsi pakan terutama dirancang untuk menutupi kebutuhan energi, termasuk kebutuhan protein protein energi ratio (P/e)
  • 6.      Tingkat kebutuhan energi pada ikan biasanya dikaitkan dengan tingkat kebutuhan protein optimal dalam pakan. Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan protein energi ratio (P/e). Nilai protein energi ratio pada ikan konsumsi sebaiknya berkisar antara 8 – 10. Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan antara kadar protein dalam pakan dengan jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi pakan tersebut pada level energi yang dapat dicerna (DE). Nilai energy yang diperhitungkan tersebut biasa disebut dengan energi
  • 7.  Pada ikan rainbow trout, 40 % total energi (gross energy) pada pakan berasal dari protein. Nilai ini dijadikan patokan untuk spesies ikan lainnya tetapi dengan asumsi bahwa semua kandungan pakan dapat dicerna. Pakan harus mengandung protein kualitas tinggi dan karbohidrat dalam bentuk gelatin (Petrasch and Pfeffer, 1982)  Bieber-Wlaschny (1987), rainbow trout, dengan pakan yang mengandung protein (casein dan gelatin), 40 % energy gross dari protein
  • 8.  60 % fraksi energi non-protein terdiri atas lemak dan gelatin tepung jagung dalam berbagai bentuk.  Kebutuhan energi gross/kg adalah minimum, dan retensi energi protein maksimum jika porsi energi non-protein pada makanan berasal dari lemak dan karbohidrat  Kurang lebih setengah dari fraksi energi non protein dihasilkan dari lemak. Tergantung pada kualitas lemak , diharapkan 30-40 % total energi yang dapat dicerna pada pakan dihasilkan dari lemak.
  • 9.   Perolehan berat (%) chanel catfish -ikan lele  muda (nilai terbaik = 100 %) sebagai fungsi rasio protein/energi pada berbagai kandungan energi pakan (Garling and Wilson 1976) Nilai E/P satuan MJ=Megajoule Chanel catfish bertumbuh lebih cepat jika pakannya diperkaya dengan 36 – 40 % protein menghasilkan kandungan energi yang tinggi yakni 14,3 – 17,1 MJ/kg. Sumber protein dr tepung telur, energi diestimasi 16,8 kJ/g (protein & karbo), dan dr lemak 37,7 kJ/g Protein energi rasio (P/e) = 21-28
  • 10.  Untuk ikan chanel catfish yang lebih besar membutuhkan tingkat protein yang lebih rendah tetapi tingkat energinya lebih tinggi dibanding individu yang lebih kecil.
  • 11.
  • 12. Pemanfaatan Energi  Makanan diubah menjadi energi kimia dan disimpan dalam tubuh dalam bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP)  Energi mengubah energi kinetik dari suatu reaksi metabolisme yang menimbulkan kerja dan panas.
  • 13. Pada mamalia, panas yang dihasilkan dari makanan mengandung lemak 4 – 10 % ; karbohidrat 6 – 15 %; dan protein 30 % dari energi metabolik (energi yang dapat dipergunakan untuk kegiatan metabolisme).  Pada ikan rainbow trout, panas yang dihasilkan diamati berdasarkan konsumsi terhadap protein dan karbohidrat tidak memperlihatkan perbedaan dan hanya berkisar 3 – 5 % dari energi metabolik. Sedangkan untuk lemak rata-rata 1,4%. (Simith et al.1978).  Nilai ini diperoleh dari hasil pengukuran secara langsung menggunakan calorimetric, yang nilainya jauh di bawah nilai yang dilaporkan 
  • 14.  Panas yang dihasilkan dipengaruhi secara khusus oleh input protein. Semakin tinggi kandungan protein pada pakan akan menghasilkan panas yang lebih tinggi.  Kandungan protein yang rendah yang disertai dengan peningkatan proporsi lemak akan mengakibatkan penurunan produksi panas, yang ditunjukkan oleh peningkat retensi energi (penyimpanan energi).  Selain itu, suhu air juga memiliki peranan penting. Penurunan suhu pada kisaran 15oC ke 7,5oC akan meningkatkan produksi panas ikan rainbow trout sebesar 11% - 20% dari asupan energi
  • 15. Perbandingan pemanfaatan energi (kJ/g) dari Protein oleh Ikan, Mamalia dan Burung
  • 16. Untuk mengukur energi yang dimanfaatkan, retensi energi (energi yang tersimpan) juga harus diperhitunkan Rasio antara energi yang dihasilkan oleh organisme dengan energi yang masuk dari makanan • Untuk tujuan ini, baik energi total atau energi yang dicerna dapat digunakan • Efisiensi energi tergantung pada spesies, umur dan ukuran ikan
  • 17. Pengaruh ukuran ikan mas terhadap total retensi energi (berdasarkan pemberian pakan dan suhu) Ikan yang besar memiliki retensi energi yang lebih tinggi dibanding ikan yang kecil disebabkan ikan yang lebih besar kaya akan kandungan lemak
  • 18. Pemanfaatan energi pakan yang dicerna untuk produksi edible protein (protein yang dimakan)
  • 19. Kesimpula n Sumber utama energi pada ikan adalah pakan 2. Tingkat kebutuhan energi pada ikan sangat berkaitan dengan tingkat kebutuhan protein optimal dalam pakan atau protein energi ratio (P/e) 3. Panas yang dihasilkan dipengaruhi secara khusus oleh input protein. Semakin tinggi kandungan protein pada pakan akan menghasilkan panas yang lebih tinggi 4. Efisiensi energi tergantung pada 1.