2. Protein Energi Rasio
Energi berasal dari kata Yunani yaitu En = in
dan Ergar = work, dari arti kata asalnya energi
dapat didefenisikan sebagai kapasitas atau
sesuatu yang dapat diolah kedalam bentuk
kerja atau kemampuan untuk bekerja.
Energi >>> makanan
Sumber energi ikan >>> pakan >>> zat
gizi/nutrien yan g berasal dari karbohidrat, lemak
dan protein
3. Energi yang diperoleh dari pakan
digunakan sebagai sumber energi
utama
Persentasi Total Energi merupakan
turunan dari bahan-bahan protein atau non
protein yang dapat digunakan untuk
menunjukkan hubungan antara protein dan
energi pada makanan
5. Rasio kandungan energi protein pada
makanan
Konsumsi pakan terutama dirancang
untuk menutupi kebutuhan
energi, termasuk kebutuhan protein
protein energi ratio (P/e)
6.
Tingkat kebutuhan energi pada ikan
biasanya dikaitkan dengan tingkat
kebutuhan protein optimal dalam pakan.
Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan
protein energi ratio (P/e).
Nilai protein energi ratio pada ikan konsumsi
sebaiknya berkisar antara 8 – 10.
Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan
antara kadar protein dalam pakan dengan
jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi
pakan tersebut pada level energi yang dapat
dicerna (DE).
Nilai energy yang diperhitungkan tersebut
biasa disebut dengan energi
7.
Pada ikan rainbow trout, 40 % total
energi (gross energy) pada pakan
berasal dari protein. Nilai ini dijadikan
patokan untuk spesies ikan lainnya tetapi
dengan asumsi bahwa semua kandungan
pakan dapat dicerna. Pakan harus
mengandung protein kualitas tinggi dan
karbohidrat dalam bentuk gelatin
(Petrasch and Pfeffer, 1982)
Bieber-Wlaschny (1987), rainbow
trout, dengan pakan yang mengandung
protein (casein dan gelatin), 40 % energy
gross dari protein
8.
60 % fraksi energi non-protein terdiri atas
lemak dan gelatin tepung jagung dalam
berbagai bentuk.
Kebutuhan energi gross/kg adalah
minimum, dan retensi energi protein
maksimum jika porsi energi non-protein pada
makanan berasal dari lemak dan karbohidrat
Kurang lebih setengah dari fraksi energi non
protein dihasilkan dari lemak. Tergantung
pada kualitas lemak , diharapkan 30-40 %
total energi yang dapat dicerna pada pakan
dihasilkan dari lemak.
9.
Perolehan berat (%) chanel catfish -ikan lele
muda (nilai terbaik = 100 %) sebagai fungsi
rasio protein/energi pada berbagai kandungan
energi pakan (Garling and Wilson 1976)
Nilai E/P
satuan MJ=Megajoule
Chanel catfish bertumbuh
lebih cepat jika pakannya
diperkaya dengan 36 – 40
% protein menghasilkan
kandungan energi yang
tinggi yakni 14,3 – 17,1
MJ/kg.
Sumber protein dr tepung
telur, energi diestimasi
16,8 kJ/g (protein &
karbo), dan dr lemak 37,7
kJ/g
Protein energi rasio (P/e)
= 21-28
10.
Untuk ikan chanel catfish yang lebih
besar membutuhkan tingkat protein
yang lebih rendah tetapi tingkat
energinya lebih tinggi dibanding
individu yang lebih kecil.
11.
12. Pemanfaatan Energi
Makanan diubah menjadi energi kimia
dan disimpan dalam tubuh dalam
bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP)
Energi mengubah energi kinetik dari
suatu reaksi metabolisme yang
menimbulkan kerja dan panas.
13. Pada mamalia, panas yang dihasilkan dari
makanan mengandung lemak 4 – 10 % ;
karbohidrat 6 – 15 %; dan protein 30 % dari
energi metabolik
(energi yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
metabolisme).
Pada ikan rainbow trout, panas yang dihasilkan
diamati berdasarkan konsumsi terhadap protein
dan karbohidrat tidak memperlihatkan perbedaan
dan hanya berkisar 3 – 5 % dari energi metabolik.
Sedangkan untuk lemak rata-rata 1,4%. (Simith et
al.1978).
Nilai ini diperoleh dari hasil pengukuran secara
langsung menggunakan calorimetric, yang
nilainya jauh di bawah nilai yang dilaporkan
14.
Panas yang dihasilkan dipengaruhi secara khusus oleh input
protein. Semakin tinggi kandungan protein pada pakan akan
menghasilkan panas yang lebih tinggi.
Kandungan protein yang rendah yang disertai dengan peningkatan
proporsi lemak akan mengakibatkan penurunan produksi
panas, yang ditunjukkan oleh peningkat retensi energi
(penyimpanan energi).
Selain itu, suhu air juga memiliki peranan penting. Penurunan
suhu pada kisaran 15oC ke 7,5oC akan meningkatkan produksi
panas ikan rainbow trout sebesar 11% - 20% dari asupan energi
16. Untuk mengukur energi yang dimanfaatkan,
retensi energi (energi yang tersimpan)
juga harus diperhitunkan
Rasio antara
energi yang
dihasilkan oleh
organisme dengan
energi yang masuk
dari makanan
• Untuk tujuan ini, baik
energi total atau energi
yang dicerna dapat
digunakan
• Efisiensi energi tergantung pada
spesies, umur dan ukuran ikan
17. Pengaruh ukuran ikan mas terhadap total
retensi energi (berdasarkan pemberian pakan dan suhu)
Ikan yang besar memiliki retensi energi yang lebih
tinggi dibanding ikan yang kecil disebabkan ikan yang
lebih besar kaya akan kandungan lemak
19. Kesimpula
n
Sumber utama energi pada ikan adalah
pakan
2. Tingkat kebutuhan energi pada ikan
sangat berkaitan dengan tingkat
kebutuhan protein optimal dalam pakan
atau protein energi ratio (P/e)
3. Panas yang dihasilkan dipengaruhi secara
khusus oleh input protein. Semakin tinggi
kandungan protein pada pakan akan
menghasilkan panas yang lebih tinggi
4. Efisiensi energi tergantung pada
1.