SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Senyawa :
1. Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Pebandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tertentu dan tetap
3. Komponen-komponen senyawa kehilangan sifatnya semula
4. Tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara-cara fisis,
melainkan harus melalui reaksi kimia
Campuran :
1. Terbentuk tanpa reaksi kimia
2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tertentu dan dapat
sembarangan
3. Komponen-komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing
4. Dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya melalui cara fisis
Perbedaan Unsur, Senyawa dan Campuran
Posted by siswandi adinugroho on 6 Oktober 2009
Posted in: IPA dan Siswaku. 51 komentar

215 Votes

Unsur, Senyawa dan Campuran dapat kita beda-bedakan dilihat dari sifat kimia dan
fisikannya. Kita dapat menemukan unsur dalam keadaan bebas, artinya unsur tersebut
tidak bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa. Namun demikian, di alam ini
lebih banyak ditemukan unsur yang senantiasa mengadakan ikatan dengan unusr lain.
Unsur-unsur demikian disebut dengan unsur yang reaktif. Apakah perbedaan antara
unsur, senyawa dan campuran tersebut?
a.Perbedaan Unsur dan Senyawa
Unsur merupakan penyusun senyawa. Meskipun demikian, sifat-si
fat tidak dapat di temukan pada senyawa. Senyawa telah menjelma menjadi zat yang
baru.
Contoh:
Reaksi adalah pembakaran antara logam magnesium (Mg) dan oksigen (O2), diperoleh
zat baru yang disebut senyawa, yaitu:
Mg + O2 ——–> MgO
Pada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur
penyusunnya.
b. Perbedaan Unsur dan Campuran
Dalam suatu campuran yang terdiri dari beberapa unsur, sifat-sifat unusur dapat
diidentifikasi/diketahui. Artinya, sifat-sifat unsur yang semula (awal) tidak berubah ketika
unusur tersebut bercampur dengan unsur lain membentuk suatu campuran. hal ini
dikarenakan proses pemebntukan campuran terjadi secara fisika.
Ada dua sifat campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
c. Perbedaan Senyawa dan Campuran
Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu sehingga kita tidak
dapat menentukan rumus kimia suatu campuran. Berbeda halnya dengan senyawa
yang memiliki komposisi penyusun yang tetap. Perbedaan senyawa dan campuran yang
lain adalah pemisahan campuran pada umumnya dapat dilakukan secara fisika.
Pemisahan secara fisika adalah pemisahan suatu zat berdasarkan sifat-sifat fisika suatu
benda yang meliputi ukuran partikel dan titik didih.
Contoh, pemisahan campuran batu dan pasir dilakukan dengan pengayakan.
Contoh lain, adalah pemisahan fraksi minyak bumi dilakukan dengan teknik Distilasi,
yaitu pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih masing-masing
komponen di dalam campuran.
Sedangkan, cara pemisahan senyawa menjadi zat-zat penyusunnya yang berupa unsurunsur dilakukan secara kimia, artinya reaksi gerjadi pada tingkat molekuler yang
melibatkan pengubahan, penataan, dan pengaturan kembali atom-atom penyusun
senyawa tersebut. Contohnya, untuk mendapatkan Hidrogen dan Oksigen dari air dapat
dilakukan dengan elektrolisis.
Reaksi elektrolisis, air secara sederhana dituliskan sbb:
H20 ——–> H + O
4. Hukum Dasar Kimia
BAHAN AJAR
(9)

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas / Semester

:X/1

Standar Kompetensi

:

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
Kompetensi Dasar

:

2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui data
percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator
2.2.1

:
Membuktikan hukum lavoisier melalui data percobaan

2.2.2 Membuktikan hukum Proust melalui data percobaan
2.2.3 Menganalisis data percobaan pada senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum
perbandingan (hukum Dalton)
2.2.4 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan Volum (hukum
Gay Lussac)
2.2.5 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum-hukum Avogadro
Alokasi Waktu : 6 JP
Tujuan Pembelajaran

:

Membuktikan hukum-hukum dasar kimia dengan cara menafsirkan data-data percobaan
Materi Pokok

: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

Materi Ajar

:

A. Hukum kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
C. Hukum Kelipatan Berganda ( Hukum Dalton)
D. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
E.

Hipotesis Avogadro

URAIAN MATERI

A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) melakukan beberapa penelitian terhadap terhadap
proses pembakaran beberapa zat. Dalam percobaan tersebut diamati proses reaksi antara
raksa (merkuri) dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah dan
diperoleh data sebagai berikut:
Logam Merkuri + gas oksigen →
530 gram

merkuri oksida

42,4 gram

572, 4 gram

Jika merkuri oksida dipanaskan akan menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen
Merkuri oksida →
572,4 gram

logam merkuri

+ gas oksigen

42,4 gram

530 gram

Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum
Lavoisier yang menyatakan bahwa:

Didalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
Contoh:
1. logam magnesium seberat 4 gram dibakar dengan gas oksigen akan menghasilkan
magnesium oksida padat. Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapakah massa
magnesium oksida yang dihasilkan?

Jawab:
Logam magnesium

+ gas oksigen →

magnesium oksida
4 gram

6 gram

10 gram

2. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa
besi(II)sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?
Jawab:
Logam Besi

+

belerang

→

besi(II)sulfida

...

...

...

. . . gram

. . . gram

. . . gram

B. HukumPerbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Proust (1754-1826) melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan
unsur oksigen.
Hasil eksperimen Proust
Massa air

Sisa hidrogen

Perbandingan

Massa hidrogen

Massa oksigen

yang direaksikan

yang direaksikan

yangterbentuk

atau oksigen

(gram)

(gram)

(gram)

(gram)

Hidrogen : oksigen

1

8

9

0

1:8

2

8

9

1 gram hidrogen

1:8

1

9

9

1 gram oksigen

1:8

2

16

18

0

1;8

Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa
air dengan perbandingan massa yang selalu tetap, yakni 1 : 8

Massa hidrogen : massa oksigen

= 1 : 8

Contoh:
1. Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa magnesium
oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut:
Massa
magnesium

Sisa magnesium

Massamagnesium

Massaoksigen

oksida

atau oksigen

(gram)

(gram)

(gram)

(gram)
33 gram
magnesium

45

8

20

12

20

20

6

40

10

45

16

40

12 gram oksigen
36 gram
oksigen
21 gram
magnesium

Apakah data diatas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap (Proust)?. Jika
berlaku berapa perbandingan massa magnesium dan oksigen dalam senyawa magnesium
oksida?

Jawab:
Massa

Perbandingan

magnesium
Massamagnesium

Massaoksigen

oksida

(gram)

(gram)

(gram)

oksigen

12

8

20

3:2

12

8

20

3:2

6

4

10

3:2

24

16

40

3:2

Magnesium :

2. Perbandingan massa unsur oksigen dan hidrogen dalam senyawa air adalah 8 : 1. Jika 100
gram unsur oksigen dan 3 gram unsur hidrogen bergabung membentuk senyawa (air),
berapa massa air yang dihasilkan?, apakah ada zat yang bersisa? Kalau ada berapakah
jumlahnya?
Jika semua unsur O habis, maka H yang diperlukan

=

100 gram = 12,5 gram

Jika semua unsur H habis, maka O yang diperlukan

=

3 gram

= 24 gram

Jawab:
Massa O : Massa H
8
Mula-mula
Bereaksi
Bersisa

:

1

100 gram

3 gram

24 gram

3 gram

76 gram

-

Massa air yang terbentuk = 24 + 3 = 27 gram
Zat yang bersisa adalah oksigen sebayak 76 gram

C. Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat
membentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (17661844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa
unsur-unsur dalam suatu senyawa.
Hasil percobaan Dalton
Massa nitrogen yang

Massa oksigen yang

Massa senyawa yang

Jenis senyawa

direaksikan

direaksikan

terbentuk

Nitrogen monoksida

0,875 gram

1,00 gram

1, 875 gram

Nitrogen dioksida

1,75 gram

1,00 gram

2,75 gram
=

=

Dengan massa oksigen sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen
di oksida dan nitrogen monoksida adalah …..
Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida
Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen monoksida

Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton menemukan Hukum Kelipatan berganda (Hukum
Dalton) yang berbunyi:

Jika dua unsur bergabung membentuk lebih dari satu jenis senyawa, dan jika massamassa salah satu unsur-unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massamassa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam
senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana.

Contoh:

1. Seorang ahli kimia mereaksikan unsur karbon dan unsur oksigen. Massa karbon yang
direaksikan tetap, sedangkan massa oksigen yang divariasi. Diakhir reaksi, ia memperoleh
dua jenis senyawa yang berbeda. Komposisi karbon dan oksigen dalam senyawa pertama
adalah 42,9% karbon dan 57,1% oksigen. Sedangkan komposisi pada senyawa kedua adalah
27,3c% dan 72,2%. Tunjukkan bahwa perbandingan massa unsur oksigen dalam kedua
senyawa ini sesuai dengan Hukum kelipatan Berganda?
Jawab:
Umpama terdapat 100 gram senyawa I dan 100 gram senyaw II
Jenis
senyawa

Massasenyawa

Massakarbon Massa oksigen

Senyawa I

100 gram

42,9 gram

57,1 gram

42,9 : 57,1 = 1 : 1,33

Senyawa II

100 gram

27,3 gram

72,7 gram

27,3 : 72,7 = 1 : 2,66

Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa =

Massa karbon : massa oksigen
=

=

Perbandingan oksigen dalam senyawa II
Perbandingan oksigen dalam senyawa I

Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawatersebut adalah bilangan bulat
sederhana, sesuai dengan Hukum Kelipatan Berganda

2. Reaksi antara unsur belerang dan unsur oksigen menghasilkan dua jenis senyawa dengan
komposisi seperti tertera pada tabel berikut. Tunjukkan bahwa perbandingan massa oksigen
dalam kedua senyawa sesuai dengan hukum kelipatan Perbandingan.
Jenis senyawa

Unsur belerang

Unsur oksigen

Senyawa I

50%

50%

Senyawa II

40%

60%

Jawab :
Jenis

Unsur

Unsur

Perb. Belerang :

Jika oksigen

senyawa

belerang

oksigen

oksigen

tetap

Senyawa I

50%

50%

1:1

2:2

Senyawa II

40%

60%

2:3

2:3

Jika belerangnya tetap, perbandingan massa oksigen dalam senyawa II dan senyawa I
adalah

2:3

D. Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac)
Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac (1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen
terhadap sejumlah gas dan memperoleh data sebagai berikut:
2 liter gas hidrogen + 1 liter gas oksigen → 2 liter uap air
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen → 2 liter gas amonia
1 liter gas hidrogen + 1 liter gas hidrogen → 2 liter gas hidrogen klorida
Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum perbandingan Volume yang berbunyi:

Pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas
hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana
Jika dihubungkan dengan koefisien reaksi, maka
Hidrogen

+

H2

+

Setarakan :

2 H2

Perb. Koef :
Gay lussac :

O2

uap air
H2 O

→

+

O2

→

:

1

:

2
2 liter

Perb. Volum :

oksigen →

:

2

1 liter :

:

1

2H2O
2
2 liter

:

2

Kesimpulan :
Perb. Koef = perb. Volume

=
Contoh:
1. Pada reaksi: N2 (g) +

3 H2 (g)

2 NH3 (g), apabila tiap-tiap gas diukur pada suhu

→

dan tekanan yang sama, bagaimanakah perbandingan gas-gas yang bereaksi dan hasil
reaksi?
Jawab :
N2 (g) + 3 H2 (g)

2 NH3 (g)

→

Perb. Koef :

1

:

3

:

2

Perb.volume :

1

:

3

:

2

2. Gas hidrogen yang volum nya 10 liter direaksikan dengan gas oksigen yang volumnya
10liter membentuk uap air dengan persamaan reaksi:
H2 (g)

+

O2 (g)

→

H2O (g)
Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapa volum maksimum uap air yang dapat
dihasilkan?
Jawab:

H2 (g)

+

O2 (g)

→

H2O (g)

Setarakan :

2H2 (g)

+

O2 (g)

→

2 H2O (g)

Perb. Koef :

2

:

Volume

:

10 liter

Bereaksi

:

1

:

10 liter

...

:

2
?

...

...

E. Hipotesis Avogadro
Hasil percobaan Gay Lussac menunjukkan:
1 Volum hidrogen + 1 volum klorin →
1 liter

hidrogen

+ 1

liter

klorin →

2 volum hidrogen klorida,
2 liter hidrogen klorida, jika dianggap atom

maka,
1 atom hidrogen

+ 1 atom korin

→

2 atom hidrogen klorida,

jika diterapkan pada hidrogen dan oksigen, maka…
2 volum hidrogen + 1 volum oksigen

→ 2 volum air,

2 liter hidrogen + 1 liter oksigen

→

2 liter air,

1 liter hidrogen + ½ liter oksigen

→

1 liter air, jika dianggap atom, maka

1 atom hidrogen + ½ atom hidrogen →

1 atom air

Konsep setengah atom bertentangan dengan teori atom dalton, untuk menghindari hal
tesebut amanda avogadro mengusulkan,
Gas hidrogen + gas oksigen → air
2 molekul

1 molekul

2 molekul

1 molekul

½ molekul

1 molekul

Hipotesis Avogadro,

“Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumnya sama akan mengandung
jumlah molekul yang sama”
Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas umumnya merupakan molekul dwiatom atau di
atom
Gas hidrogen

+

1 molekul

gas oksigen

uap air

→

1 molekul

2 molekul

Perb. Molekul :

1

:

1

:

2

Perb. Koef

1

:

1

:

2

:

Kesimpulan:
“jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang

bereaksi dan gas-gas hasil reaksi akan sama dengan perbandingan jumlah
molekulnya dan sama pula dengan perbandingan koefisiennya”
Sehingga:

=

=

Contoh:
Pada suhu dan tekanan tertentu setiap 1 liter gas nitrogen akan tepat bereaksi dengan 3 liter
gas hidrogen membentuk 2 liter gas amonia, tentukan rumus molekul amonia,
Jawab:
Gas nitrogen + gas hidrogen
N2 (g)
Jumlah atom:

+

3 H2 (g)

→ amonia
→

2 NxHy (g)
N,

2

=

2x,

X = 1

H,

2×3

=

2y,

Y = 6/2
=

Jadi rumus nya, NxHy

3

≈ N1H3 atau NH3

Latihan

1. Bila 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen dihasilkan 26,4 gram gas karbondioksida dan
10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang diperlukan pada pembakaran tersebut?

2.

Perbandingan massa karbon terhadap oksigen dalam karbon dioksida adalah 3 : 8. berapa

gram karbon dioksida dapat dihasilkan apabila direaksikan:
a. 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen
b. 6 gram karbon dengan 8 gram oksigen
c. 3 gram karbon dengan 10 gram oksigen
d. 6 gram karbon dengan 10 gram oksigen

3.

Dalam senyawa AB perbandingan massa A : massa B = 2 : 1. jika terdapat 120 gram

senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa tersebut.

4. Unsur X dan Y membentuk dua senyawa masing-masing mengandung 60% dan 50% unsur
X, tentukan perbandingan massa unsur Y pada X tetap.

5. Setiap 2 liter gas nitrogen tepat habis bereaksi dengan 3 liter gas oksigen dan dihasilkan
1 liter gas oksida nitrogen. Jika volum diukur pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan
rumus molekul oksida nitrogen tersebut.

6. Gas hidrogen yang volumnya 10 liter direaksikan dengan gas oksigen yang volumnya 10 liter
membentuk uap air dengan persamaan reaksi :
H2 (g)

+

O2 (g)

→H2O (g)

Bila volum diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapa volum maksimum uap air yang
dihasilkan?
7.

Berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk membakar 5 liter gas butana (C4H10) agar

semua gas butana tersebut habis bereaksi.
Reaksi yang terjadi:
C4H10 (g) + O2 (g) → CO2 (g) +

H2O (g)

“Selamat belajar, semoga sukses”

v:* {behavior:url(#default#VML);}
o:* {behavior:url(#default#VML);}
w:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
st1:*{behavior:url(#ieooui) }
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”,”serif”;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:”Table Grid”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-unhide:no;
border:solid windowtext 1.0pt;
mso-border-alt:solid windowtext .5pt;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid windowtext;
mso-border-insidev:.5pt solid windowtext;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”,”serif”;}
BAHAN AJAR
(13)
Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas / Semester

:X/2

Standar Kompetensi

:

2. Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit, serta reaksi oksidasi dan
reduksi.
Kompetensi Dasar

:

3.1. Mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan.
Indikator
3.1.1

:
Melaksanakan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan
non-elektrolit.

3.1.2

Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan
sifat hantaran listriknya.
3.1.3

Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik

3.1.4

Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar.

Alokasi Waktu : 3 JP
Tujuan Pembelajaran

:

1. Siswa dapat mengidentifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit melalui percobaan
2. Siswa dapat mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non-elektrolit
berdasarkan sifat hantaran listriknya.
3. Siswa dapat menjelaskan mengapa larutan elektrolit bisa menghantarkan arus listrik
4. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan
senyawa kovalen.

Materi Pokok

: Larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit

Materi Ajar

:

A. Pengertian larutan elektrolit dan Non-elektrolit
B. Senyawa Ion dan senyawa kovalen Polar

LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN LARUTAN ELEKTROLIT

A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan
Non-Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hantaran listrik
dapat ditunjukkan oleh alat uji elektrolit.
Perbedaan larutan Elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non-elektrolit dengan menggunakan
alat uji elektrolit.
 Elektrolit kuat

: lampu akan menyala terang, disekitar elektrode terdapat

gelembung gas yang banyak.
 Elektrolit lemah

: lampu menyala redup/tidak menyala sama sekali teapi ada

gelembung-gelembung gas disekitar elektrode.
Contohnya Larutan yang berasal dari:
 Non-elektrolit

: lampu tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas disekitar

elektrode
Mengapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik?
Pada tahun 1884, svante Arrhenius mengajukan teorinya, bahwa dalam larutan elektrolit yang
berperan menghantarkan arus listrik adalah partikel-partikel bermuatan (ion) yang bergerak
bebas didalam larutan. Bila kristal NaCl dilarutkan dalam air,maka oleh pengaruh air NaCl
terdisosiasi(terion) menjadi ion positif Na + (kation) dan ion negatif Cl- (anion) yang bergerak
bebas. Ion-ion inilah yang bergerak sambil membawa muatan listrik ke dua ujung kawat
(kutup elektrode) alat uji elektrolit. Dimana “ion-ion positif bergerak menuju kekutup
negatif dan ion-ion negatif akan akan bergerak kekutup positif”.
Jadi, suatu zat dapat terurai menjadi elektrolit bila didalam larutannya zat tersebut

terurai menjadi ion-ion yang bebas bergerak.

B. Senyawa ion dan senyawa kovalen polar
Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang didalam
larutan dapat terurai menjadi ion-ion.

1. Senyawa Ion
Senyawa ion sendiri dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat
satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak dapat menghantar listrik.
Sebaliknya, bila senyawa ion tersebut dalam bentuk leburan atau larutan, maka ion-ion
nya akan bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. Pada proses pelarutan,
ion-ion yang terikat dan tersusun rapat tersebut akan tertarik oleh molekul-molekul air,
dan akan menyusup disela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidrasi) yang akhirnya
akan terlepas satu sama lain dan menyebar diantara molekul-molekul air. Peristiwa
peruraian tersebut dapat dituliskan dengan persamaan reaksi:
NaCl (aq)

→

Na+ (aq)

+

Cl- (aq)

Contoh:

2.

Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah senyawa kovalen polar
contohnya:
HCl (aq) → H+ (aq)

+ Cl- (aq)
 Elektrolit dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Elektrolit kuat adalah zat-zat yang dalam air akan terurai seluruhnya menjadi ion-ionnya
atau terionisasi sempurna dengan

(derajat ionisasi) = 1

=
Daya hantar listrik pada elektrolit kuat sangat tinggi, sehingga nyala lampu akan terang
bila arus listrik yang dihubungkan kelampu dilewati elektrolit ini.
Contoh-contoh elektrolit kuat:
Asam-asam kuat

: asam halogen : HCl, HBr, HI
Asam oksi

: HNO3, H2SO4

Basa-basa kuat

: basa-basa alkali

: NaOH, KOH, LiOH, Sr(OH)2, Ba(OH)2

Hampir semua garam

: NaCl, KCl, KBr, CaCl2, MgCl2

b. Elektrolit lemah
Elektrolit lemah adalah zat-zat yang dalam air tidak seluruhnya atau sebagian terurai
menjadi ion-ionnya atau terionisasi sebagian dengan
Contoh elektrolit lemah:
Asam atau basa lemah yang tidak termasuk elektrolit kuat
Asam lemah

: CH3COOH, HCOOH, HF dan H2CO3

Basa Lemah

: NH4OH

Garam-garam merkuri (II)

: HgCl2 dan Hg(NO)3

 Larutan non-elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dpt menghantarkan arus listrik. Zat-zat
non elektrolit dalam air tidak dapat terionisasi(

= 0)
Latihan:

1. Percobaan pengujian larutan dengan alat uji elektrolit didapatkan hasil sebagai berikut:
Larutan

Lampu

Elektrode

A

Menyala

Banyak gelembung gas

B

Tidak menyala

Banyak gelembung gas

C

Tidak menyala

Tidak ada gelembung gas

D

Tidak menyala

Sedikit gelembung gas

E

Menyala

Banyak gelembung gas

Berdasarkan data diata, tunjukkan manakah larutan elektrolit, elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit. Jelaskan!

2.

Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan K2SO4 , HNO3, Fe2(SO)3 dan Ba(NO3)2 dan tentukan

jumlah ionnya!

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

STOIKIOMETRI
STOIKIOMETRISTOIKIOMETRI
STOIKIOMETRI
 
Hukum Dalton
Hukum DaltonHukum Dalton
Hukum Dalton
 
Hukum-Hukum Dasar Kimia
Hukum-Hukum Dasar KimiaHukum-Hukum Dasar Kimia
Hukum-Hukum Dasar Kimia
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
 
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soalHukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
Hukum Dalton beserta Contoh dan Latihan soal
 
Hukum dasar kimia dan stoikiometri
Hukum dasar kimia dan stoikiometri Hukum dasar kimia dan stoikiometri
Hukum dasar kimia dan stoikiometri
 
Hukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar KimiaHukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar Kimia
 
Stoikiometri kimia
Stoikiometri kimiaStoikiometri kimia
Stoikiometri kimia
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Hukum dasar kimia
Hukum dasar kimiaHukum dasar kimia
Hukum dasar kimia
 
Hukum dasar kimia by pak farid
Hukum dasar kimia by pak faridHukum dasar kimia by pak farid
Hukum dasar kimia by pak farid
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Materi kimia dasar
Materi kimia dasarMateri kimia dasar
Materi kimia dasar
 
Ppt stoikiometri
Ppt stoikiometriPpt stoikiometri
Ppt stoikiometri
 
stoikiometri
 stoikiometri stoikiometri
stoikiometri
 
Makalah Stoikiometri
Makalah StoikiometriMakalah Stoikiometri
Makalah Stoikiometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
PPT Kimia: Hukum Proust
PPT Kimia: Hukum ProustPPT Kimia: Hukum Proust
PPT Kimia: Hukum Proust
 

Destaque

Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim) Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim) Resma Puspitasari
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometriDian Putri
 
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMASKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMAOxsa Picasso
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2daniel
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasipycnat
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisNie Chukmaa Nie
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrikfadhlykahar
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARIPutri Dinda
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalMutiara Aprilian
 
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanMemelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanDewi Shinta
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Dedi Kun
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanJeremy Icha Stenberg
 
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208 2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208 fatia_azzahra
 

Destaque (20)

Soal2 p h larutan
Soal2 p h larutanSoal2 p h larutan
Soal2 p h larutan
 
Soal un kimia sma 2014 10
Soal un kimia sma 2014 10Soal un kimia sma 2014 10
Soal un kimia sma 2014 10
 
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim) Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
 
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMASKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascal
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanMemelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
 
Tafsir surat al ma'un
Tafsir surat al ma'unTafsir surat al ma'un
Tafsir surat al ma'un
 
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208 2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
 

Semelhante a Kimia dasar

252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksiWarnet Raha
 
Modul kimia finish
Modul kimia finishModul kimia finish
Modul kimia finishHERI_HASAN
 
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaHukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaMuhammad Hanif
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidPTPN VI
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitasRudi Wicaksana
 
Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolahriskafatimala
 
2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf
2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf
2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdfNeneng Rohayati
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Pujiati Puu
 
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptxMateri-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptxwidhyahrini1
 
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"Brillian Brilli
 

Semelhante a Kimia dasar (20)

Bab1 kimia materi_a4
Bab1 kimia materi_a4Bab1 kimia materi_a4
Bab1 kimia materi_a4
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Stoikiometri
Stoikiometri Stoikiometri
Stoikiometri
 
252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi
 
252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi
 
HUKUM-HUKUM_DASAR_KIMIA.pdf
HUKUM-HUKUM_DASAR_KIMIA.pdfHUKUM-HUKUM_DASAR_KIMIA.pdf
HUKUM-HUKUM_DASAR_KIMIA.pdf
 
Modul kimia finish
Modul kimia finishModul kimia finish
Modul kimia finish
 
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaHukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan david
 
Hukum dasarkimia
Hukum dasarkimiaHukum dasarkimia
Hukum dasarkimia
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
bab 6.pptx
bab 6.pptxbab 6.pptx
bab 6.pptx
 
Kimia Materi
Kimia MateriKimia Materi
Kimia Materi
 
Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolah
 
2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf
2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf
2-1-Hukum-hukum_Dasar_Kimia.pdf
 
Deskripsi Materi
Deskripsi MateriDeskripsi Materi
Deskripsi Materi
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptxMateri-1-Kimia-Dasar-1.pptx
Materi-1-Kimia-Dasar-1.pptx
 
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
Kimia "materi dan perubahan & struktur atom dan sistem periodik"
 

Último

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Último (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

Kimia dasar

  • 1. Senyawa : 1. Terbentuk melalui reaksi kimia 2. Pebandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tertentu dan tetap 3. Komponen-komponen senyawa kehilangan sifatnya semula 4. Tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara-cara fisis, melainkan harus melalui reaksi kimia Campuran : 1. Terbentuk tanpa reaksi kimia 2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tertentu dan dapat sembarangan 3. Komponen-komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing 4. Dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya melalui cara fisis
  • 2. Perbedaan Unsur, Senyawa dan Campuran Posted by siswandi adinugroho on 6 Oktober 2009 Posted in: IPA dan Siswaku. 51 komentar 215 Votes Unsur, Senyawa dan Campuran dapat kita beda-bedakan dilihat dari sifat kimia dan fisikannya. Kita dapat menemukan unsur dalam keadaan bebas, artinya unsur tersebut tidak bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa. Namun demikian, di alam ini lebih banyak ditemukan unsur yang senantiasa mengadakan ikatan dengan unusr lain. Unsur-unsur demikian disebut dengan unsur yang reaktif. Apakah perbedaan antara unsur, senyawa dan campuran tersebut? a.Perbedaan Unsur dan Senyawa Unsur merupakan penyusun senyawa. Meskipun demikian, sifat-si fat tidak dapat di temukan pada senyawa. Senyawa telah menjelma menjadi zat yang baru. Contoh: Reaksi adalah pembakaran antara logam magnesium (Mg) dan oksigen (O2), diperoleh zat baru yang disebut senyawa, yaitu: Mg + O2 ——–> MgO Pada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. b. Perbedaan Unsur dan Campuran Dalam suatu campuran yang terdiri dari beberapa unsur, sifat-sifat unusur dapat diidentifikasi/diketahui. Artinya, sifat-sifat unsur yang semula (awal) tidak berubah ketika unusur tersebut bercampur dengan unsur lain membentuk suatu campuran. hal ini
  • 3. dikarenakan proses pemebntukan campuran terjadi secara fisika. Ada dua sifat campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. c. Perbedaan Senyawa dan Campuran Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu sehingga kita tidak dapat menentukan rumus kimia suatu campuran. Berbeda halnya dengan senyawa yang memiliki komposisi penyusun yang tetap. Perbedaan senyawa dan campuran yang lain adalah pemisahan campuran pada umumnya dapat dilakukan secara fisika. Pemisahan secara fisika adalah pemisahan suatu zat berdasarkan sifat-sifat fisika suatu benda yang meliputi ukuran partikel dan titik didih. Contoh, pemisahan campuran batu dan pasir dilakukan dengan pengayakan. Contoh lain, adalah pemisahan fraksi minyak bumi dilakukan dengan teknik Distilasi, yaitu pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih masing-masing komponen di dalam campuran. Sedangkan, cara pemisahan senyawa menjadi zat-zat penyusunnya yang berupa unsurunsur dilakukan secara kimia, artinya reaksi gerjadi pada tingkat molekuler yang melibatkan pengubahan, penataan, dan pengaturan kembali atom-atom penyusun senyawa tersebut. Contohnya, untuk mendapatkan Hidrogen dan Oksigen dari air dapat dilakukan dengan elektrolisis. Reaksi elektrolisis, air secara sederhana dituliskan sbb: H20 ——–> H + O
  • 4. 4. Hukum Dasar Kimia BAHAN AJAR (9) Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester :X/1 Standar Kompetensi : 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar : 2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui data percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia Indikator 2.2.1 : Membuktikan hukum lavoisier melalui data percobaan 2.2.2 Membuktikan hukum Proust melalui data percobaan 2.2.3 Menganalisis data percobaan pada senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum perbandingan (hukum Dalton) 2.2.4 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan Volum (hukum Gay Lussac) 2.2.5 Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum-hukum Avogadro Alokasi Waktu : 6 JP Tujuan Pembelajaran : Membuktikan hukum-hukum dasar kimia dengan cara menafsirkan data-data percobaan Materi Pokok : HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Materi Ajar : A. Hukum kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
  • 5. B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) C. Hukum Kelipatan Berganda ( Hukum Dalton) D. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) E. Hipotesis Avogadro URAIAN MATERI A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) melakukan beberapa penelitian terhadap terhadap proses pembakaran beberapa zat. Dalam percobaan tersebut diamati proses reaksi antara raksa (merkuri) dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah dan diperoleh data sebagai berikut: Logam Merkuri + gas oksigen → 530 gram merkuri oksida 42,4 gram 572, 4 gram Jika merkuri oksida dipanaskan akan menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen Merkuri oksida → 572,4 gram logam merkuri + gas oksigen 42,4 gram 530 gram Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa: Didalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama Contoh: 1. logam magnesium seberat 4 gram dibakar dengan gas oksigen akan menghasilkan magnesium oksida padat. Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapakah massa magnesium oksida yang dihasilkan? Jawab: Logam magnesium + gas oksigen → magnesium oksida
  • 6. 4 gram 6 gram 10 gram 2. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa besi(II)sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi? Jawab: Logam Besi + belerang → besi(II)sulfida ... ... ... . . . gram . . . gram . . . gram B. HukumPerbandingan Tetap (Hukum Proust) Joseph Proust (1754-1826) melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen. Hasil eksperimen Proust Massa air Sisa hidrogen Perbandingan Massa hidrogen Massa oksigen yang direaksikan yang direaksikan yangterbentuk atau oksigen (gram) (gram) (gram) (gram) Hidrogen : oksigen 1 8 9 0 1:8 2 8 9 1 gram hidrogen 1:8 1 9 9 1 gram oksigen 1:8 2 16 18 0 1;8 Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang selalu tetap, yakni 1 : 8 Massa hidrogen : massa oksigen = 1 : 8 Contoh: 1. Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa magnesium oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut:
  • 7. Massa magnesium Sisa magnesium Massamagnesium Massaoksigen oksida atau oksigen (gram) (gram) (gram) (gram) 33 gram magnesium 45 8 20 12 20 20 6 40 10 45 16 40 12 gram oksigen 36 gram oksigen 21 gram magnesium Apakah data diatas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap (Proust)?. Jika berlaku berapa perbandingan massa magnesium dan oksigen dalam senyawa magnesium oksida? Jawab: Massa Perbandingan magnesium Massamagnesium Massaoksigen oksida (gram) (gram) (gram) oksigen 12 8 20 3:2 12 8 20 3:2 6 4 10 3:2 24 16 40 3:2 Magnesium : 2. Perbandingan massa unsur oksigen dan hidrogen dalam senyawa air adalah 8 : 1. Jika 100 gram unsur oksigen dan 3 gram unsur hidrogen bergabung membentuk senyawa (air), berapa massa air yang dihasilkan?, apakah ada zat yang bersisa? Kalau ada berapakah jumlahnya?
  • 8. Jika semua unsur O habis, maka H yang diperlukan = 100 gram = 12,5 gram Jika semua unsur H habis, maka O yang diperlukan = 3 gram = 24 gram Jawab: Massa O : Massa H 8 Mula-mula Bereaksi Bersisa : 1 100 gram 3 gram 24 gram 3 gram 76 gram - Massa air yang terbentuk = 24 + 3 = 27 gram Zat yang bersisa adalah oksigen sebayak 76 gram C. Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton) Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (17661844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Hasil percobaan Dalton Massa nitrogen yang Massa oksigen yang Massa senyawa yang Jenis senyawa direaksikan direaksikan terbentuk Nitrogen monoksida 0,875 gram 1,00 gram 1, 875 gram Nitrogen dioksida 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram
  • 9. = = Dengan massa oksigen sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen di oksida dan nitrogen monoksida adalah ….. Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen monoksida Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton menemukan Hukum Kelipatan berganda (Hukum Dalton) yang berbunyi: Jika dua unsur bergabung membentuk lebih dari satu jenis senyawa, dan jika massamassa salah satu unsur-unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massamassa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana. Contoh: 1. Seorang ahli kimia mereaksikan unsur karbon dan unsur oksigen. Massa karbon yang direaksikan tetap, sedangkan massa oksigen yang divariasi. Diakhir reaksi, ia memperoleh dua jenis senyawa yang berbeda. Komposisi karbon dan oksigen dalam senyawa pertama adalah 42,9% karbon dan 57,1% oksigen. Sedangkan komposisi pada senyawa kedua adalah 27,3c% dan 72,2%. Tunjukkan bahwa perbandingan massa unsur oksigen dalam kedua senyawa ini sesuai dengan Hukum kelipatan Berganda? Jawab: Umpama terdapat 100 gram senyawa I dan 100 gram senyaw II Jenis senyawa Massasenyawa Massakarbon Massa oksigen Senyawa I 100 gram 42,9 gram 57,1 gram 42,9 : 57,1 = 1 : 1,33 Senyawa II 100 gram 27,3 gram 72,7 gram 27,3 : 72,7 = 1 : 2,66 Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa = Massa karbon : massa oksigen
  • 10. = = Perbandingan oksigen dalam senyawa II Perbandingan oksigen dalam senyawa I Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawatersebut adalah bilangan bulat sederhana, sesuai dengan Hukum Kelipatan Berganda 2. Reaksi antara unsur belerang dan unsur oksigen menghasilkan dua jenis senyawa dengan komposisi seperti tertera pada tabel berikut. Tunjukkan bahwa perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa sesuai dengan hukum kelipatan Perbandingan. Jenis senyawa Unsur belerang Unsur oksigen Senyawa I 50% 50% Senyawa II 40% 60% Jawab : Jenis Unsur Unsur Perb. Belerang : Jika oksigen senyawa belerang oksigen oksigen tetap Senyawa I 50% 50% 1:1 2:2 Senyawa II 40% 60% 2:3 2:3 Jika belerangnya tetap, perbandingan massa oksigen dalam senyawa II dan senyawa I adalah 2:3 D. Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac) Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac (1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen terhadap sejumlah gas dan memperoleh data sebagai berikut: 2 liter gas hidrogen + 1 liter gas oksigen → 2 liter uap air 1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen → 2 liter gas amonia
  • 11. 1 liter gas hidrogen + 1 liter gas hidrogen → 2 liter gas hidrogen klorida Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum perbandingan Volume yang berbunyi: Pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana Jika dihubungkan dengan koefisien reaksi, maka Hidrogen + H2 + Setarakan : 2 H2 Perb. Koef : Gay lussac : O2 uap air H2 O → + O2 → : 1 : 2 2 liter Perb. Volum : oksigen → : 2 1 liter : : 1 2H2O 2 2 liter : 2 Kesimpulan : Perb. Koef = perb. Volume = Contoh: 1. Pada reaksi: N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g), apabila tiap-tiap gas diukur pada suhu → dan tekanan yang sama, bagaimanakah perbandingan gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi? Jawab : N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g) → Perb. Koef : 1 : 3 : 2 Perb.volume : 1 : 3 : 2 2. Gas hidrogen yang volum nya 10 liter direaksikan dengan gas oksigen yang volumnya 10liter membentuk uap air dengan persamaan reaksi: H2 (g) + O2 (g) → H2O (g)
  • 12. Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapa volum maksimum uap air yang dapat dihasilkan? Jawab: H2 (g) + O2 (g) → H2O (g) Setarakan : 2H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O (g) Perb. Koef : 2 : Volume : 10 liter Bereaksi : 1 : 10 liter ... : 2 ? ... ... E. Hipotesis Avogadro Hasil percobaan Gay Lussac menunjukkan: 1 Volum hidrogen + 1 volum klorin → 1 liter hidrogen + 1 liter klorin → 2 volum hidrogen klorida, 2 liter hidrogen klorida, jika dianggap atom maka, 1 atom hidrogen + 1 atom korin → 2 atom hidrogen klorida, jika diterapkan pada hidrogen dan oksigen, maka… 2 volum hidrogen + 1 volum oksigen → 2 volum air, 2 liter hidrogen + 1 liter oksigen → 2 liter air, 1 liter hidrogen + ½ liter oksigen → 1 liter air, jika dianggap atom, maka 1 atom hidrogen + ½ atom hidrogen → 1 atom air Konsep setengah atom bertentangan dengan teori atom dalton, untuk menghindari hal tesebut amanda avogadro mengusulkan,
  • 13. Gas hidrogen + gas oksigen → air 2 molekul 1 molekul 2 molekul 1 molekul ½ molekul 1 molekul Hipotesis Avogadro, “Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumnya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama” Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas umumnya merupakan molekul dwiatom atau di atom Gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen uap air → 1 molekul 2 molekul Perb. Molekul : 1 : 1 : 2 Perb. Koef 1 : 1 : 2 : Kesimpulan: “jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi akan sama dengan perbandingan jumlah molekulnya dan sama pula dengan perbandingan koefisiennya” Sehingga: = = Contoh: Pada suhu dan tekanan tertentu setiap 1 liter gas nitrogen akan tepat bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen membentuk 2 liter gas amonia, tentukan rumus molekul amonia, Jawab: Gas nitrogen + gas hidrogen N2 (g) Jumlah atom: + 3 H2 (g) → amonia → 2 NxHy (g)
  • 14. N, 2 = 2x, X = 1 H, 2×3 = 2y, Y = 6/2 = Jadi rumus nya, NxHy 3 ≈ N1H3 atau NH3 Latihan 1. Bila 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen dihasilkan 26,4 gram gas karbondioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang diperlukan pada pembakaran tersebut? 2. Perbandingan massa karbon terhadap oksigen dalam karbon dioksida adalah 3 : 8. berapa gram karbon dioksida dapat dihasilkan apabila direaksikan: a. 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen b. 6 gram karbon dengan 8 gram oksigen c. 3 gram karbon dengan 10 gram oksigen d. 6 gram karbon dengan 10 gram oksigen 3. Dalam senyawa AB perbandingan massa A : massa B = 2 : 1. jika terdapat 120 gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa tersebut. 4. Unsur X dan Y membentuk dua senyawa masing-masing mengandung 60% dan 50% unsur X, tentukan perbandingan massa unsur Y pada X tetap. 5. Setiap 2 liter gas nitrogen tepat habis bereaksi dengan 3 liter gas oksigen dan dihasilkan 1 liter gas oksida nitrogen. Jika volum diukur pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan rumus molekul oksida nitrogen tersebut. 6. Gas hidrogen yang volumnya 10 liter direaksikan dengan gas oksigen yang volumnya 10 liter membentuk uap air dengan persamaan reaksi : H2 (g) + O2 (g) →H2O (g) Bila volum diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapa volum maksimum uap air yang dihasilkan?
  • 15. 7. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk membakar 5 liter gas butana (C4H10) agar semua gas butana tersebut habis bereaksi. Reaksi yang terjadi: C4H10 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g) “Selamat belajar, semoga sukses” v:* {behavior:url(#default#VML);} o:* {behavior:url(#default#VML);} w:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 st1:*{behavior:url(#ieooui) } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:”"; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm;
  • 16. mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”;} table.MsoTableGrid {mso-style-name:”Table Grid”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-unhide:no; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”;} BAHAN AJAR (13) Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester :X/2 Standar Kompetensi : 2. Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit, serta reaksi oksidasi dan reduksi. Kompetensi Dasar : 3.1. Mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Indikator 3.1.1 : Melaksanakan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit. 3.1.2 Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
  • 17. 3.1.3 Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik 3.1.4 Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Alokasi Waktu : 3 JP Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mengidentifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit melalui percobaan 2. Siswa dapat mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya. 3. Siswa dapat menjelaskan mengapa larutan elektrolit bisa menghantarkan arus listrik 4. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen. Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit Materi Ajar : A. Pengertian larutan elektrolit dan Non-elektrolit B. Senyawa Ion dan senyawa kovalen Polar LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN LARUTAN ELEKTROLIT A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan Non-Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hantaran listrik dapat ditunjukkan oleh alat uji elektrolit. Perbedaan larutan Elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non-elektrolit dengan menggunakan alat uji elektrolit.  Elektrolit kuat : lampu akan menyala terang, disekitar elektrode terdapat gelembung gas yang banyak.  Elektrolit lemah : lampu menyala redup/tidak menyala sama sekali teapi ada gelembung-gelembung gas disekitar elektrode.
  • 18. Contohnya Larutan yang berasal dari:  Non-elektrolit : lampu tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas disekitar elektrode Mengapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik? Pada tahun 1884, svante Arrhenius mengajukan teorinya, bahwa dalam larutan elektrolit yang berperan menghantarkan arus listrik adalah partikel-partikel bermuatan (ion) yang bergerak bebas didalam larutan. Bila kristal NaCl dilarutkan dalam air,maka oleh pengaruh air NaCl terdisosiasi(terion) menjadi ion positif Na + (kation) dan ion negatif Cl- (anion) yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang bergerak sambil membawa muatan listrik ke dua ujung kawat (kutup elektrode) alat uji elektrolit. Dimana “ion-ion positif bergerak menuju kekutup negatif dan ion-ion negatif akan akan bergerak kekutup positif”. Jadi, suatu zat dapat terurai menjadi elektrolit bila didalam larutannya zat tersebut terurai menjadi ion-ion yang bebas bergerak. B. Senyawa ion dan senyawa kovalen polar Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang didalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion. 1. Senyawa Ion Senyawa ion sendiri dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak dapat menghantar listrik. Sebaliknya, bila senyawa ion tersebut dalam bentuk leburan atau larutan, maka ion-ion nya akan bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. Pada proses pelarutan, ion-ion yang terikat dan tersusun rapat tersebut akan tertarik oleh molekul-molekul air, dan akan menyusup disela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidrasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan menyebar diantara molekul-molekul air. Peristiwa peruraian tersebut dapat dituliskan dengan persamaan reaksi: NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq) Contoh: 2. Senyawa Kovalen Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah senyawa kovalen polar contohnya: HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (aq)
  • 19.  Elektrolit dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: a. Elektrolit kuat adalah zat-zat yang dalam air akan terurai seluruhnya menjadi ion-ionnya atau terionisasi sempurna dengan (derajat ionisasi) = 1 = Daya hantar listrik pada elektrolit kuat sangat tinggi, sehingga nyala lampu akan terang bila arus listrik yang dihubungkan kelampu dilewati elektrolit ini. Contoh-contoh elektrolit kuat: Asam-asam kuat : asam halogen : HCl, HBr, HI Asam oksi : HNO3, H2SO4 Basa-basa kuat : basa-basa alkali : NaOH, KOH, LiOH, Sr(OH)2, Ba(OH)2 Hampir semua garam : NaCl, KCl, KBr, CaCl2, MgCl2 b. Elektrolit lemah Elektrolit lemah adalah zat-zat yang dalam air tidak seluruhnya atau sebagian terurai menjadi ion-ionnya atau terionisasi sebagian dengan Contoh elektrolit lemah: Asam atau basa lemah yang tidak termasuk elektrolit kuat Asam lemah : CH3COOH, HCOOH, HF dan H2CO3 Basa Lemah : NH4OH Garam-garam merkuri (II) : HgCl2 dan Hg(NO)3  Larutan non-elektrolit Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dpt menghantarkan arus listrik. Zat-zat non elektrolit dalam air tidak dapat terionisasi( = 0)
  • 20. Latihan: 1. Percobaan pengujian larutan dengan alat uji elektrolit didapatkan hasil sebagai berikut: Larutan Lampu Elektrode A Menyala Banyak gelembung gas B Tidak menyala Banyak gelembung gas C Tidak menyala Tidak ada gelembung gas D Tidak menyala Sedikit gelembung gas E Menyala Banyak gelembung gas Berdasarkan data diata, tunjukkan manakah larutan elektrolit, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. Jelaskan! 2. Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan K2SO4 , HNO3, Fe2(SO)3 dan Ba(NO3)2 dan tentukan jumlah ionnya!