SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
Nama Kelompok :
Definisi
Imunitas
• Reaksi tubuh
thd masuknya
substansi
asing
Respon imun
• Kumpulan
respon thd
substansi
asing yg
terkoordinasi
Sistem imun
• Sel & molekul
yg
bertanggung
jawad dlm
imunitas
• SISTEM IMUN
• Bawaan (the innate
immune system ) respon
imun non spesifik
• Diperoleh (the
adaptive/acquired immune
system)  respon imun
spesifik
imunologi : ilmu yang
mempelajari antigen,
antiobodi dan fungsi
pertahanan tubuh host
yang diperantarai oleh sel,
terutama yg berhubungan
dengan imunitas thd
penyakit, reaksi biologis
hipersensitifitas, alergi dan
penolakan benda asing.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama:
bakteri patogen & virus.
» Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag,
& sel mast)
Fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan.
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Respons Imun
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk
berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi
respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Pengertian
Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan
terhadap bahan/ benda asing seperti
mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik,
atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau
malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau
antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang
kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-
kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan
gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.
Antibodi Peran dan karakteristik
IgG Antibodi yang paling banyak (85% dari antibodi dalam sirkulasi), ditemukan di darah dan
semua kompartemen cairan termasuk cairan serebrospinalis. Di produksi dalam jumlah
yang besar pada respon adaptip sekunder sehingga mencerminkan riwayat pajanan
terhadap patogen. Bertahan lama. Dapat berdifusi keluar dari aliran darah ke tempat
infeksi akut dan dapat menembus plasenta. Bekerja sebagai opsonin kuat yang
menjembatani fagosit dan sel sasaran. Penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan
pengaktifan sistem komplemen melalui jalur klasik.
IgV Molekul IgM bergabung dalam kelompok lima "pentamer IgM" sehingga cenderung
menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK. Merupakan molekul
besar sehingga tidak dapat berdifusi keluar aliran darah. Merupakan aktivator kuat
sistem komplemen, penting dalam respon imun terhadap bakteri. Antibodi pertama
yang diproduksi daat tubuh menghadapi suatu antigen baru.
IgA Sebagian besar dalam sekresi, misalnya air liur, air mata, keringat, dan air susu terutama
kolostrum. Menyatu dalam kelompok yang terdiri atas dua atau tiga molekul. Melindungi
tubuh dengan melekat ke patogen dan mencegah perlekatan patogen ke rongga tubuh.
Tidak dapat mengaktifkan komplemen atau menembus plasenta.
IgE Ekornya berlekatan dengan reseptor di sel mast sehingga berperan dalam peradangan
akut, respon alergi dan hipersensitivitas. Tempat pengikatan untuk antigen di parasit
yang lebih besar, misalnya cacing dan flukes. Sebagian orang memiliki IgE untuk protein
lingkungan yang tidak berbahaya misalnya serbuk sari, kutu debu rumah, dan penisilin.
IgD Jarang disintesis, hanya sedikit yang diketahui tentang fungsinya. Berukuran besar, hanya
dapat ditemukan di darah. Mungkin terlibat dalam stimulasi sel B oleh antigen.
Penggolongan antibodi
Perkembangan Imunologi janin
Pada kehamilan dini, antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang
untuk merespon invasi antigen ibu/invasi bakteri. Dari minggu ke 20
kehamilan, respon imun janin terhadap antigen mulai meningkat.
Respon janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu
(asalkan ukurannya tidak terlalu besar) ke janin sehingga memberikan
perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa minggu. Proses
kelahiran sendiri, mulai dari pecahnya kantong amnion yang tersegel dan
seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme
baru. Candida alicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada
vagina. Pada kasus infeksi herpes yang diketahui, pelahiran pervaginam
tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cenderung akan bertemu
dengan Staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten
bayi tehadapnya sangat kecil.
Untuk mengimbangi status imunologi yang belum
berkembang dengan baik pada bayi baru lahir,
maka pengawasan antenatal yang cermat,
pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan
infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik-
teknik melahirkan yang aseptik tanpa memasukkan
mikroorganisme dan perawatan yang cermat
dengan memperhatikan segala aspek dalam
penanganan bayi baru lahir, semuanya ini
merupakan tindakan yang sangat penting.
Proses penyaluran imun pasif dari maternal : Sistem imun janin diperkuat
oleh penyaluran imunoglobulin menembus plasenta dari ibu kepada
janinnya melalui aliran darah yang membawa antibodi serta penyaluran
melalui air susu. Profil imunoglobulin yang disalurkan melalui plasenta dan
disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi
spesifik untuk berbagai kelas imunoglobulin. IgG ibu menembus plasenta
ke dalam sirkulasi janin melalui mekanisme aktif spesifik, yang efektif dari
sekitar usia gestasi 20 minggu, tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak
usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan respons imun terhadap
antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati
plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap di salurkan melalui
plasenta. Hal ini berarti janin akan mendapat imunisasi pasif terhadap
patogen yang besar ditemukan di lingkungan setelah lahir. Imunitas pasif
ini memberikan perlindungan temporer penting pascanatal sampai sistem
bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi.
KEKEBALAN
ALAM
(Natural)
DIDAPAT
(Acquired)
AKTIF PASIF
ALAM BUATAN
SAKIT VAKSINASI
ALAM
(Kongenital)
BUATAN
SERUM
HIPERIMUN
TRANSPLA
SENTA
Reaksi respon imun
terhadap antigen
Antigen
Respon imun
Alamiah Adaptif /diperoleh
(Nonspesifik) (spesifik)
Humoral SelulerHumoral Seluler
MACAM RESPON IMUN
1. Bawaan (the innate
immune system )
 respon imun non
spesifik
2. Diperoleh (the adaptive/acquired
immune system)
 respon imun spesifik
Toleransi
Sistem Imun Eksternal
merupakan pertahanan pertama yang berperan penting dalam
menahan bendaasing seperti bakteri. Diantaranya kulit,
membran mukosa dan sekresi dari kulit dan membran mukosa
Sistem imun Internal
Merupakan garis pertahanan kedua,
jika pertahanan pertama dapat
ditembus. Diantaranya sel darah
putih fagosit, protein anti mikroba,
dan respon peradangan.
•Barier fisik
•Barier kimiawi
•Flora bakterial
• Barier fisis
• Barier kimiawi
(PERTAHANAN FISIK,
KIMIAWI DAN BIOLOGIS)
- Tersebar diseluruh tubuh
- Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas, saluran cerna,
sal kemih dan jaringan
- Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang
• Membran mukosa
• Epitel bersilia
• Membran mukosa
• Asam dan basa
• Flora bakterial
Fisik
Biokimia
- lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI)
menghancurkan dinding sel kuman gram positif
- Laktoferin & asam neuraminik (ASI)  anti
bakterial E coli & staphylococus
- HCl, enzim proteolitik, empedu  lingkungan ~
cegah infeksi bakteri
- Laktoferin & transferin (dr makrofag)  ikat zat
besi
- Lisozim (dr makrofag)  hancurkan kuman gram
negatif
Larut
Humoral
- protein fase akut
-kadar me pd infeksi akut, kerusakan jaringan
-Cara kerja  opsonisasi  CRP melapisi bakteri  shg mudah dikenali &
dimakan oleh makrofag  fagositosis >>
» Interferon
- Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd infeksi virus
- Sifat antivirus
 induksi sel sekitar shg resisten thd virus
 aktifkan sel NK
» Komplemen
- Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara :
1. Menghancurkan membran bakteri
2. Melepas bahan kemotaktik  makrofag >> ke tempat bakteri
3. Opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan memakan bakteri
- Td 9 komponen  C1 – C9
- C3 >>  kadar C3 serum ~ gamb biologik konsentrasi C
- Aktivasi  interaksi Ag-Ab  kontak dg dinding sel sasaran
1. Jalur klasik
C1qrs (esterase) pengenalan

C4  C4b & C4a

C2  C2a & C2b

C4b2a + Mg  C3 konvertase aktivasi

C3  C3b & C3a

C4b2a3b  C3 peptidase

C5  C5b & C5a

penghancuran C5-6-7  C5-6-7-8  C5-6-7-8-9
- Jalur reaksi komplemen:
a. Jalur klasik/intrinsik
b. Jalur alternatif/ekstrinsik
2. Jalur alternatif
- Aktivasi langsung melalui C3
- Pencetus : endotoksin
zymosan
IgA
bisa ular kobra
Fungsi komplemen
-Sitolisis  C56789
-Anafilatoksin  C3a, C4a, C5a
-Kemotaksis  C3a, C5a, C567
-Kinin C2 bebas
-Imunoderens  C3b, C4b
- Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil
Seluler
- Sel nul : sel Natural Killer
- Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit
Mastosit
Sel Natural Killer
1. Sel NK
 sifat sitotoksik  virus, keganasan
 aktivasi oleh interferon
2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag
- Siklus hidup lama
- Granul  lisozim, komplemen, interferon, sitokin
- Gerak lambat 7-8 jam
3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil
- Siklus hidup pendek
- Granul  enzim hidrolitik, laktoferin
- Gerak cepat 2-4 jam
Cont’
Fagositosis
 makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil
 memakan, mamasukan, menghancurkan
 Dibantu oleh :
- C3a, C5a, C567  kemotaksis
- C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel
fagosit
- opsonin
Proses fagositosis
Terdiri dari :
1. Kemotaksis  gerakan sel fagosit ke tempat infeksi
2. Menelan
3. Memakan (fagositosis)  dgn pembentukan fagosom
4. Membunuh  lisozom, H2O2, mieloperoksida
( membentuk fagolisosom)
5. Mencerna
Fagositosis
Pathogen Fagosit/memakanChemotaxis/bergerak
Menyerangan Membunuh Mencerna
1
2
3 4 5
Kemampuan mengenal benda asing/antigen
 spesifik menghancurkan antigen yg sdh
dikenal sebelumnya
Cara sistem ini didapat :
1. Aktif
2. Pasif
Sel B menemukan
antigen dan menangkap
Sel B menunggu aktivasi
dari sel T helper
Kemudian sel B
mengktivasi sel plasma
dan sel memori
Kmd sel plasma
memproduksi antibodi untuk
menyerang antigen
Sel antibodi memfagosit
antigen
Sel memori mengingat
terus apbl ada antigen
yang sama
Respon imun spesifik
Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI )
- Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc
- pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur,
parasit, keganasan
 Antibody dependent cellular immune respons
sel null  sel K
Respon imun spesifik terdiri dari :
 Sistem humoral
- Diperankan oleh limfosit B
- Rangsangan antigen  sel B proliferasi &
diferensiasi  sel plasma  membentuk antibodi
- Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin
SEL T
- Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus
- Mempunyai petanda permukaan  membedakan dg sel B 
pemeriksaan rosette (+)
- Mempunyai petanda CD (cluster differentiation)  sel T dlm
berbagai fase pertumbuhan
- Mempunyai petanda fungsional  concanavalin A &
phytohemaglutinin
Fungsi :- membantu sel B dlm memproduksi antibodi
- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus
- mengaktifkan makrofag dlm fagositosis
- mengontrol ambang & kualitas sistem imun
Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed
hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
SEL B
- Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang
-Imunitas yang diperantarai antibodi
-Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan
limfe
-Rangsangan antigen I  terbentuk IgM
- Selanjutnya akan terjadi switching  Ig A, Ig E. Ig D, Ig G
Sel B
Sirkulasi limfosit
Limpa
Kelenjar
limfe
Sumsum tulang
Thymus
Blood stream
Syarat antigen yg baik :
-BM besar  40.000
-Kekakuan struktur
-Keasingan molekul
-Larut/tidak
-Kecepatan dihancurkan sel tubuh
-Jumlah antigen
Sifat
-dapat melekatkan Ab pd antigenic determinant/epitop
-dapat merangsang pembentukan Ab
ANTIGEN
Tempat terjadinya ikatan Antigen
Ikatan rantai
kuat
Ikatan variabel
Ikatan
rantai
disulfida
Tempat ikatan rantai
yang bersifat konstan
Rantai berat
Rantai
terang
Ikatan variabel
pada rantai berat
Ikatan constan pada
rantai terng
Sekarang molekul
antibodi di sebut
imunoglobulin
Dibentuk oleh sel plasma
dr limfosit B
Macam/bentuk:
1. Ig M
2. Ig G
3. Ig A
4. Ig D
5. Ig E
ANTIBODI
BENTUK-BENTUK ANTIBODI
Klas Tempat Fungsi
IgG Bentuk antibodi utama di
sirkulasi
Mengikat patogen, mengaktifkan
komplemen, meningkatkan fagositosis
IgM Di sirkulasi, antibodi
terbesar
Aktifkan komplemen, menggumpalkan
sel
IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel epitel
traktus digestivus dan respiratori.
Ig D Di sirkulasi dan jumlahnya
paling rendah
Menandai kematuran sel B
Ig E Membran berikatan
dengan reseptor basofil
dan sel mast dalam
jaringan
Bertanggung jawab dalam respon alergi
dan melindungi dari serangan parasit
cacing
Sistem imun non
spesifik & spesifik 
tidak dapat dipisahkan
secara tegas
Respon imun  terkendali   Autoimun,
keganasan
HIPERSENSITIVITAS
Hipersensitivitas atau alergi
 suatu kondisi respon
imunitas yg menimbulkan
reaksi yg berlebihan atau
reaksi yg tidak sesuai, yg
berbahaya bagi host
Terdapat empat tipe
Hipersensitivitas (I, II, III dan
IV)
Hipersensitivitas Tipe I
(Reaksi Alergi)
• Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah
Ag bergabung dgn Ab yg sesuai
• Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi
atopi
Mediator yg
Berperan
1. Histamin
(mediator
utama) 
vasodilatasi,
peningkatan
permeabilitas
kapiler dan
kontraksi otot
polos
2.Prostaglandin
dan Tromboxan

• Prostaglandin 
bronkokonstriksi
dan dilatasi serta
peningkatan
permeabilitas
kapiler
• Tromboxan 
agregasi trombosit
Debu
Pengobatan dan Pencegahan
• Tujuan : utk menghentikan aksi mediator dgn cara:
– mempertahankan jalan napas,
– memberikan ventilasi dan
– mempertahankan fungsi jantung
• Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan
kromolin
• Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh
Sistem imun kel 7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
Lilik Sholeha
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Yabniel Lit Jingga
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
Azmi Yunita
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
Yesi Tika
 

Mais procurados (20)

Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)Sistem imunologi (noviana kibas)
Sistem imunologi (noviana kibas)
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Bab 11 sistem imun
Bab 11 sistem imunBab 11 sistem imun
Bab 11 sistem imun
 
Biologi bab 11,
Biologi bab 11,Biologi bab 11,
Biologi bab 11,
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 

Semelhante a Sistem imun kel 7

Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
MJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
MJM Networks
 

Semelhante a Sistem imun kel 7 (20)

Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.pptimunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
 
Sistem Imun by putri rizki ananda
Sistem Imun by putri rizki anandaSistem Imun by putri rizki ananda
Sistem Imun by putri rizki ananda
 
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptxBAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
BAHAN AJAR MATERI IMUNOLOGI DASAR fix.pptx
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
Imunitas .
Imunitas .Imunitas .
Imunitas .
 
Imunitas
ImunitasImunitas
Imunitas
 
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Immunologi i
Immunologi iImmunologi i
Immunologi i
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 

Sistem imun kel 7

  • 1.
  • 3. Definisi Imunitas • Reaksi tubuh thd masuknya substansi asing Respon imun • Kumpulan respon thd substansi asing yg terkoordinasi Sistem imun • Sel & molekul yg bertanggung jawad dlm imunitas
  • 4. • SISTEM IMUN • Bawaan (the innate immune system ) respon imun non spesifik • Diperoleh (the adaptive/acquired immune system)  respon imun spesifik imunologi : ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi pertahanan tubuh host yang diperantarai oleh sel, terutama yg berhubungan dengan imunitas thd penyakit, reaksi biologis hipersensitifitas, alergi dan penolakan benda asing.
  • 5. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus. » Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast) Fungsi sistem imun : 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
  • 6. Respons Imun Tahap: 1. Deteksi & mengenali benda asing 2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons 3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons 4. Destruksi atau supresi penginvasi
  • 7. Pengertian Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan/ benda asing seperti mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali- kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.
  • 8. Antibodi Peran dan karakteristik IgG Antibodi yang paling banyak (85% dari antibodi dalam sirkulasi), ditemukan di darah dan semua kompartemen cairan termasuk cairan serebrospinalis. Di produksi dalam jumlah yang besar pada respon adaptip sekunder sehingga mencerminkan riwayat pajanan terhadap patogen. Bertahan lama. Dapat berdifusi keluar dari aliran darah ke tempat infeksi akut dan dapat menembus plasenta. Bekerja sebagai opsonin kuat yang menjembatani fagosit dan sel sasaran. Penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan pengaktifan sistem komplemen melalui jalur klasik. IgV Molekul IgM bergabung dalam kelompok lima "pentamer IgM" sehingga cenderung menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK. Merupakan molekul besar sehingga tidak dapat berdifusi keluar aliran darah. Merupakan aktivator kuat sistem komplemen, penting dalam respon imun terhadap bakteri. Antibodi pertama yang diproduksi daat tubuh menghadapi suatu antigen baru. IgA Sebagian besar dalam sekresi, misalnya air liur, air mata, keringat, dan air susu terutama kolostrum. Menyatu dalam kelompok yang terdiri atas dua atau tiga molekul. Melindungi tubuh dengan melekat ke patogen dan mencegah perlekatan patogen ke rongga tubuh. Tidak dapat mengaktifkan komplemen atau menembus plasenta. IgE Ekornya berlekatan dengan reseptor di sel mast sehingga berperan dalam peradangan akut, respon alergi dan hipersensitivitas. Tempat pengikatan untuk antigen di parasit yang lebih besar, misalnya cacing dan flukes. Sebagian orang memiliki IgE untuk protein lingkungan yang tidak berbahaya misalnya serbuk sari, kutu debu rumah, dan penisilin. IgD Jarang disintesis, hanya sedikit yang diketahui tentang fungsinya. Berukuran besar, hanya dapat ditemukan di darah. Mungkin terlibat dalam stimulasi sel B oleh antigen. Penggolongan antibodi
  • 9. Perkembangan Imunologi janin Pada kehamilan dini, antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang untuk merespon invasi antigen ibu/invasi bakteri. Dari minggu ke 20 kehamilan, respon imun janin terhadap antigen mulai meningkat. Respon janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu (asalkan ukurannya tidak terlalu besar) ke janin sehingga memberikan perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa minggu. Proses kelahiran sendiri, mulai dari pecahnya kantong amnion yang tersegel dan seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme baru. Candida alicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada vagina. Pada kasus infeksi herpes yang diketahui, pelahiran pervaginam tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cenderung akan bertemu dengan Staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten bayi tehadapnya sangat kecil.
  • 10. Untuk mengimbangi status imunologi yang belum berkembang dengan baik pada bayi baru lahir, maka pengawasan antenatal yang cermat, pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik- teknik melahirkan yang aseptik tanpa memasukkan mikroorganisme dan perawatan yang cermat dengan memperhatikan segala aspek dalam penanganan bayi baru lahir, semuanya ini merupakan tindakan yang sangat penting.
  • 11.
  • 12. Proses penyaluran imun pasif dari maternal : Sistem imun janin diperkuat oleh penyaluran imunoglobulin menembus plasenta dari ibu kepada janinnya melalui aliran darah yang membawa antibodi serta penyaluran melalui air susu. Profil imunoglobulin yang disalurkan melalui plasenta dan disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi spesifik untuk berbagai kelas imunoglobulin. IgG ibu menembus plasenta ke dalam sirkulasi janin melalui mekanisme aktif spesifik, yang efektif dari sekitar usia gestasi 20 minggu, tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan respons imun terhadap antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap di salurkan melalui plasenta. Hal ini berarti janin akan mendapat imunisasi pasif terhadap patogen yang besar ditemukan di lingkungan setelah lahir. Imunitas pasif ini memberikan perlindungan temporer penting pascanatal sampai sistem bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi.
  • 13. KEKEBALAN ALAM (Natural) DIDAPAT (Acquired) AKTIF PASIF ALAM BUATAN SAKIT VAKSINASI ALAM (Kongenital) BUATAN SERUM HIPERIMUN TRANSPLA SENTA
  • 14. Reaksi respon imun terhadap antigen Antigen Respon imun Alamiah Adaptif /diperoleh (Nonspesifik) (spesifik) Humoral SelulerHumoral Seluler MACAM RESPON IMUN 1. Bawaan (the innate immune system )  respon imun non spesifik 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system)  respon imun spesifik Toleransi
  • 15.
  • 16. Sistem Imun Eksternal merupakan pertahanan pertama yang berperan penting dalam menahan bendaasing seperti bakteri. Diantaranya kulit, membran mukosa dan sekresi dari kulit dan membran mukosa Sistem imun Internal Merupakan garis pertahanan kedua, jika pertahanan pertama dapat ditembus. Diantaranya sel darah putih fagosit, protein anti mikroba, dan respon peradangan.
  • 17. •Barier fisik •Barier kimiawi •Flora bakterial • Barier fisis • Barier kimiawi (PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI DAN BIOLOGIS) - Tersebar diseluruh tubuh - Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas, saluran cerna, sal kemih dan jaringan - Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang • Membran mukosa • Epitel bersilia • Membran mukosa • Asam dan basa • Flora bakterial Fisik
  • 18. Biokimia - lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan dinding sel kuman gram positif - Laktoferin & asam neuraminik (ASI)  anti bakterial E coli & staphylococus - HCl, enzim proteolitik, empedu  lingkungan ~ cegah infeksi bakteri - Laktoferin & transferin (dr makrofag)  ikat zat besi - Lisozim (dr makrofag)  hancurkan kuman gram negatif Larut
  • 19. Humoral - protein fase akut -kadar me pd infeksi akut, kerusakan jaringan -Cara kerja  opsonisasi  CRP melapisi bakteri  shg mudah dikenali & dimakan oleh makrofag  fagositosis >> » Interferon - Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd infeksi virus - Sifat antivirus  induksi sel sekitar shg resisten thd virus  aktifkan sel NK » Komplemen - Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara : 1. Menghancurkan membran bakteri 2. Melepas bahan kemotaktik  makrofag >> ke tempat bakteri 3. Opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan memakan bakteri - Td 9 komponen  C1 – C9 - C3 >>  kadar C3 serum ~ gamb biologik konsentrasi C - Aktivasi  interaksi Ag-Ab  kontak dg dinding sel sasaran
  • 20. 1. Jalur klasik C1qrs (esterase) pengenalan  C4  C4b & C4a  C2  C2a & C2b  C4b2a + Mg  C3 konvertase aktivasi  C3  C3b & C3a  C4b2a3b  C3 peptidase  C5  C5b & C5a  penghancuran C5-6-7  C5-6-7-8  C5-6-7-8-9 - Jalur reaksi komplemen: a. Jalur klasik/intrinsik b. Jalur alternatif/ekstrinsik
  • 21. 2. Jalur alternatif - Aktivasi langsung melalui C3 - Pencetus : endotoksin zymosan IgA bisa ular kobra Fungsi komplemen -Sitolisis  C56789 -Anafilatoksin  C3a, C4a, C5a -Kemotaksis  C3a, C5a, C567 -Kinin C2 bebas -Imunoderens  C3b, C4b
  • 22. - Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil Seluler - Sel nul : sel Natural Killer - Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit Mastosit Sel Natural Killer
  • 23. 1. Sel NK  sifat sitotoksik  virus, keganasan  aktivasi oleh interferon 2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag - Siklus hidup lama - Granul  lisozim, komplemen, interferon, sitokin - Gerak lambat 7-8 jam 3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil - Siklus hidup pendek - Granul  enzim hidrolitik, laktoferin - Gerak cepat 2-4 jam Cont’
  • 24. Fagositosis  makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil  memakan, mamasukan, menghancurkan  Dibantu oleh : - C3a, C5a, C567  kemotaksis - C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel fagosit - opsonin Proses fagositosis Terdiri dari : 1. Kemotaksis  gerakan sel fagosit ke tempat infeksi 2. Menelan 3. Memakan (fagositosis)  dgn pembentukan fagosom 4. Membunuh  lisozom, H2O2, mieloperoksida ( membentuk fagolisosom) 5. Mencerna
  • 26. Kemampuan mengenal benda asing/antigen  spesifik menghancurkan antigen yg sdh dikenal sebelumnya Cara sistem ini didapat : 1. Aktif 2. Pasif
  • 27. Sel B menemukan antigen dan menangkap Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper Kemudian sel B mengktivasi sel plasma dan sel memori Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen Sel antibodi memfagosit antigen Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama Respon imun spesifik
  • 28. Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI ) - Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc - pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur, parasit, keganasan  Antibody dependent cellular immune respons sel null  sel K Respon imun spesifik terdiri dari :  Sistem humoral - Diperankan oleh limfosit B - Rangsangan antigen  sel B proliferasi & diferensiasi  sel plasma  membentuk antibodi - Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin
  • 29. SEL T - Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus - Mempunyai petanda permukaan  membedakan dg sel B  pemeriksaan rosette (+) - Mempunyai petanda CD (cluster differentiation)  sel T dlm berbagai fase pertumbuhan - Mempunyai petanda fungsional  concanavalin A & phytohemaglutinin Fungsi :- membantu sel B dlm memproduksi antibodi - mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus - mengaktifkan makrofag dlm fagositosis - mengontrol ambang & kualitas sistem imun Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
  • 30.
  • 31. SEL B - Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang -Imunitas yang diperantarai antibodi -Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe -Rangsangan antigen I  terbentuk IgM - Selanjutnya akan terjadi switching  Ig A, Ig E. Ig D, Ig G Sel B
  • 32.
  • 34. Syarat antigen yg baik : -BM besar  40.000 -Kekakuan struktur -Keasingan molekul -Larut/tidak -Kecepatan dihancurkan sel tubuh -Jumlah antigen Sifat -dapat melekatkan Ab pd antigenic determinant/epitop -dapat merangsang pembentukan Ab ANTIGEN
  • 35. Tempat terjadinya ikatan Antigen Ikatan rantai kuat Ikatan variabel Ikatan rantai disulfida Tempat ikatan rantai yang bersifat konstan Rantai berat Rantai terang Ikatan variabel pada rantai berat Ikatan constan pada rantai terng
  • 36. Sekarang molekul antibodi di sebut imunoglobulin Dibentuk oleh sel plasma dr limfosit B Macam/bentuk: 1. Ig M 2. Ig G 3. Ig A 4. Ig D 5. Ig E ANTIBODI
  • 37. BENTUK-BENTUK ANTIBODI Klas Tempat Fungsi IgG Bentuk antibodi utama di sirkulasi Mengikat patogen, mengaktifkan komplemen, meningkatkan fagositosis IgM Di sirkulasi, antibodi terbesar Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel epitel traktus digestivus dan respiratori. Ig D Di sirkulasi dan jumlahnya paling rendah Menandai kematuran sel B Ig E Membran berikatan dengan reseptor basofil dan sel mast dalam jaringan Bertanggung jawab dalam respon alergi dan melindungi dari serangan parasit cacing
  • 38. Sistem imun non spesifik & spesifik  tidak dapat dipisahkan secara tegas Respon imun  terkendali   Autoimun, keganasan
  • 39. HIPERSENSITIVITAS Hipersensitivitas atau alergi  suatu kondisi respon imunitas yg menimbulkan reaksi yg berlebihan atau reaksi yg tidak sesuai, yg berbahaya bagi host Terdapat empat tipe Hipersensitivitas (I, II, III dan IV)
  • 40. Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi Alergi) • Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah Ag bergabung dgn Ab yg sesuai • Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi atopi Mediator yg Berperan 1. Histamin (mediator utama)  vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos 2.Prostaglandin dan Tromboxan  • Prostaglandin  bronkokonstriksi dan dilatasi serta peningkatan permeabilitas kapiler • Tromboxan  agregasi trombosit
  • 41. Debu
  • 42. Pengobatan dan Pencegahan • Tujuan : utk menghentikan aksi mediator dgn cara: – mempertahankan jalan napas, – memberikan ventilasi dan – mempertahankan fungsi jantung • Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan kromolin • Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh