SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
Baixar para ler offline
 HYPERLINK quot;
http://karangtaruna1960.blogspot.com/2011/06/pedoman-dasar-karang-taruna-terbaru.htmlquot;
 Pedoman Dasar Karang Taruna Terbaru 2010<br />PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA<br />NOMOR : 77 / HUK / 2010<br />TENTANGPEDOMAN DASAR KARANG TARUNA<br />DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,<br />Menimbang :Mengingat :a. bahwa Karang Taruna merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui keberadaannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat (2) huruf d, Bab VII tentang Peran Masyarakat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;<br />b. bahwa dengan perkembangan Karang Taruna yang semakin berperan di dalam masyarakat dan untuk lebih meningkatkan efektivitas kegiatannya, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;<br />c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sosial RI tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;1. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);24. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737);5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4761);6. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara7. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;8. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial;9. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;MEMUTUSKAN :Menetapkan:PERATURAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :1. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.2. Anggota Karang Taruna yang selanjutnya disebut Warga Karang Taruna adalah setiap anggota masyarakat yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun yang berada di desa/kelurahan.33. Forum Pengurus Karang Taruna adalah wadah atau sarana kerjasama Pengurus Karang Taruna, dalam melakukan komunikasi, informasi, konsultasi, koordinasi, konsolidasi dan kolaborasi, sebagai jejaring sosial Pengurus Karang Taruna Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional.4. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.5. Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) adalah wadah berhimpun mantan pengurus Karang Taruna dan tokoh masyarakat lain yang berfungsi memberikan nasehat, mengarahkan, saran dan/atau pertimbangan demi kemajuan Karang Taruna.6. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.7. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, penguatan sosial, dan perlindungan sosial.BAB IIASAS DAN TUJUANPasal 2Karang Taruna berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Pasal 3Karang Taruna bertujuan untuk mewujudkan :a. pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang berkualitas, terampil, cerdas, inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;b. kualitas kesejahteraan sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda di desa/kelurahan secara terpadu, terarah, menyeluruh serta berkelanjutan;c. pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyarakat terutama generasi muda; dand. pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan dan potensi generasi muda secara terarah dan berkesinambungan.4BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPasal 4Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan di dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pasal 5Karang Taruna memiliki tugas pokok secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan kesejahteraan sosial.Pasal 6Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Karang Taruna mempunyai fungsi:a. mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;b. menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;c. meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;d. menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;e. menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; danf. memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.BAB IVKEORGANISASIAN, KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSANBagian PertamaKeorganisasianPasal 7(1) Keorganisasian Karang Taruna berada di desa/kelurahan yang diselenggarakan secara otonom oleh Warga Karang Taruna setempat.5(2) Untuk melaksanakan koordinasi, komunikasi, informasi, konsultasi, koordinasi, dan kerja sama, dibentuk Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional sebagai sarana organisasi Karang Taruna yang pelaksanaannya melalui para pengurus di setiap lingkup wilayah masing – masing.(3) Karang Taruna dan/atau Forum Pengurus Karang Taruna dapat membentuk wadah yang menghimpun para tokoh masyarakat, pemerhati Karang Taruna, dunia usaha akademisi dan potensi lainnya yang memberikan dukungan terhadap kemajuan Karang Taruna, yang mekanisme pembentukkanya diatur melalui keputusan Forum Pengurus Karang Taruna Nasional dan dipertanggungjawabkan pada Rapat Kerja Nasional.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Keorganisasian diatur oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.Pasal 8Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, dibentuk Majelis Pertimbangan Forum Pengurus Karang Taruna yang terdiri atas para mantan pengurus dan mantan pembina yang memiliki fungsi konsultasi dan pengarah bagi kepengurusan Karang Taruna dan kepengurusan Forum Pengurus Karang Taruna.Bagian KeduaKeanggotaanPasal 9(1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistim stelsel pasif yang berarti seluruh anggota masyarakat yang berusia 13 tahun sampai dengan 45 tahun dalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitas adat yang sederajat merupakan Warga Karang Taruna.(2) Warga Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik, dan agama.Bagian KetigaKepengurusanPasal 10(1) Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh Warga Karang Taruna setempat dan memenuhi syarat – syarat untuk diangkat sebagai pengurus Karang Taruna yaitu :6a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;c. memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatan Karang Taruna;d. memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan, pengabdian di kesejahteraan sosial; dane. berumur 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun.(2) Kepengurusan Karang Taruna desa/kelurahan dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam Musyawarah Warga Karang Taruna di desa/kelurahan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa/Lurah setempat, dengan masa bhakti 3 (tiga) tahun.(3) Kepengurusan Forum Pengurus Karang Taruna dipilih, ditetapkan, dan disahkan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Forum Pengurus Karang Taruna Kecamatan dipilih, ditetapkan, dan disahkan melalui Temu Karya Forum Pengurus Karang Taruna di kecamatan dan dikukuhkan oleh Camat setempat, dengan masa bhakti 5 (lima) tahun;b. Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten/Kota dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam Temu Karya Karang Taruna kabupaten/kota dan dikukuhkan oleh Bupati/Walikota, dengan masa bhakti 5 (lima) tahun;c. Forum Pengurus Karang Taruna Provinsi dipilih, ditetapkan dan disahkan dalam Temu Karya Forum Pengurus Karang Taruna provinsi dan dikukuhkan oleh Gubernur setempat dengan masa bhakti 5 (lima) tahun; dand. Forum Pengurus Karang Taruna Nasional dipilih, ditetapkan dan disahkan dalam Temu Karya Nasional Forum Pengurus Karang Taruna dan dikukuhkan oleh Menteri Sosial RI, dengan masa bhakti 5 (lima) tahun.Pasal 11Ketentuan lebih lanjut mengenai Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Temu Karya diatur oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.BAB VMEKANISME KERJAPasal 12(1) Karang Taruna bersifat otonom, sosial, terbuka, dan berskala lokal.(2) Mekanisme hubungan kerja antara Karang Taruna dengan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional bersifat koordinatif, konsultatif, dan kolaboratif secara fungsional.7(3) Hubungan kerja antar Forum Pengurus Karang Taruna bersifat koordinatif, kolaboratif, konsultatif dan kemitraan fungsional secara vertikal.(4) Hubungan kerja antar Forum Pengurus Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur tersendiri yang ditetapkan melalui Rapat Kerja Nasional Forum Pengurus Karang Taruna.Pasal 13(1) Hubungan kerja antara Karang Taruna Desa/Kelurahan dengan Kepala Desa/Lurah bersifat pembinaan.(2) Hubungan kerja Karang Taruna dan Forum Pengurus Karang Taruna dengan Kementerian Sosial dan Instansi Sosial Daerah bersifat pembinaan fungsional.(3) Hubungan kerja antara Forum Pengurus Karang Taruna dengan Instansi/Lembaga/ Organisasi lainnya bersifat kemitraan.BAB VI<br />PEMBINA KARANG TARUNA<br />Pasal 14<br />Pembina Karang Taruna meliputi :<br />a. Pembina Utama;b. Pembina Umum;c. Pembina Fungsional; dand. Pembina Teknis.Pasal 15Pembina Utama Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a adalah Presiden RI.Pasal 16(1) Pembina Umum Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b meliputi :a. Tingkat Pusat adalah Menteri Dalam Negeri;b. Tingkat Provinsi adalah Gubernur;c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota;d. Tingkat Kecamatan adalah Camat; dane. Tingkat Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah.(2) Pembina Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pembinaan sebagai berikut :a. Menteri Dalam Negeri, melakukan pembinaan umum secara nasional, serta mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan umum oleh masing- masing Gubernur Provinsi;8b. Gubernur, melakukan pembinaan umum di Provinsi dan mengukuhkan kepengurusan FPKT Provinsi;c. Bupati/Walikota, melakukan pembinaan umum di Kab/Kota dan mengukuhkan kepengurusan FPKT Kabupaten/Kota;d. Camat, melakukan pembinaan umum di Kecamatan dan mengukuhkan kepengurusan FPKT Tingkat Kecamatan; dane. Kepala Desa/Lurah, melakukan pembinaan umum di desa/kelurahan, mengukuhkan kepengurusan Karang Taruna desa/kelurahan, memfasilitasi kegiatan Karang Taruna di desa/kelurahan.Pasal 17(1) Pembina Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c meliputi :a. Tingkat Pusat adalah Menteri Sosial;b. Tingkat Provinsi adalah Kepala Instansi Sosial Provinsi;c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala Instansi Sosial Kabupaten/Kota; dand. Tingkat Kecamatan adalah Seksi Kesejahteraan Sosial pada kantor Kecamatan.(2) Pembina Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pembinaan :a. secara fungsional;b. bimbingan keorganisasian Karang Taruna;c. program dan kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna selaku Orsos kemasyarakatan Kepemudaan di desa/kelurahan; dand. secara fungsional di dalam pelaksanaan fungsi koordinasi, komunikasi, informasi, kolaborasi dan kerja sama pada kepengurusan FPKT Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai Nasional.Pasal 18(1) Pembina Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d meliputi :a. Tingkat Pusat adalah Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Departemen;b. Tingkat Provinsi adalah Instansi/Dinas Terkait tingkat Provinsi; danc. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Instansi/Dinas terkait tingkat Kabupaten/Kota.(2) Pembina teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memfasilitasi, memberikan bimbingan dan pengembangan terhadap Karang Taruna sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam pelaksanaan program.BAB VIIPROGRAM KERJAPasal 19Setiap Karang Taruna bertanggung jawab untuk menetapkan program kerja berdasarkan mekanisme, potensi, sumber, kemampuan dan kebutuhan Karang Taruna setempat.9Pasal 20(1) Program Kerja Karang Taruna terdiri dari pembinaan dan pengembangan generasi muda, penguatan organisasi, peningkatan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomis produktif, rekreasi olahraga dan kesenian, kemitraan dan lain-lain sesuai kebutuhan.(2) Program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sebagai hasil musyawarah/mufakat berdasarkan rencana jangka pendek, menengah dan panjang.(3) Untuk melaksanakan program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Karang Taruna dapat membentuk unit teknis.BAB VIIITANGGUNG JAWAB DAN WEWENANGPasal 21(1) Penyelenggaraan Program Karang Taruna menjadi tanggung jawab dan wewenang Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.(2) Tanggung jawab dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri Sosial, Gubernur, dan Bupati/Walikota.Pasal 22Tanggung jawab dan wewenang Menteri Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi :a. menetapkan Pedoman Umum Karang Taruna;b. menetapkan standar dan indikator secara nasional;c. melakukan program percontohan;d. memberikan stimulasi;e. memberikan penghargaan;f. melakukan sosialisasi;g. melakukan monitoring;h. melaksanakan koordinasi; dani. memantapkan Sumber Daya Manusia.Pasal 23Tanggung jawab dan wewenang Gubernur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi :a. melaksanakan tugas desentralisasi bidang Pemberdayaan Karang Taruna;b. melaksanakan tugas dekonsentrasi bidang Pemberdayaan Karang Taruna;c. melakukan program pengembangan;10d. melakukan pembinaan kemitraan dengan Forum Pengurus Karang Taruna;e. memberikan penghargaan;f. melakukan sosialisasi;g. melakukan monitoring; danh. melaksanakan koordinasi.Pasal 24Tanggung jawab dan wewenang bupati/walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi :a. melaksanakan tugas pembantuan;b. melakukan penumbuhan Karang Taruna;c. melakukan pemutakhiran data Karang Taruna;d. melaksanakan pembinaan lanjutan;e. melakukan pembinaan kemitraan dengan Forum Pengurus Karang Taruna;f. memberikan penghargaan;g. melakukan sosialisasi;h. melakukan monitoring; dani. melaksanakan koordinasi.BAB IXPENGUKUHAN DAN PELANTIKANPasal 25(1) Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan dan Forum Pengurus Karang Taruna di lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional dilakukan dengan Keputusan Pejabat yang berwenang sesuai dengan lingkup kewenangannya.(2) Keputusan Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:a. Keputusan Kepala Desa/Lurah untuk pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan;b. Keputusan Camat untuk pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan setempat;c. Keputusan Bupati/Walikota untuk pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Kabupaten/Kota setempat;d. Keputusan Gubernur untuk Pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Provinsi setempat; dane. Keputusan Menteri Sosial untuk Pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna Nasional.(3) Pelantikan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan dan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan sampai dengan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkat lingkup wilayahnya masing-masing.11BAB XKEUANGANPasal 26Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari :a. iuran Warga Karang Taruna;b. usaha sendiri yang diperoleh secara syah;c. bantuan Masyarakat yang tidak mengikat;d. bantuan/Subsidi dari Pemerintah; dane. usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.Pasal 27Pengelolaan keuangan Karang Taruna wajib dilakukan secara transparan, efisien, efektif dan akuntabilitas.BAB XIIDENTITAS DAN LAMBANGPasal 28(1) Karang Taruna wajib memiliki identitas lambang bendera, panji, dan lagu mars serta hymne.(2) Identitas Karang Taruna terdiri atas bendera, pakaian dinas lapangan, pakaian dinas harian, topi dan atribut Karang Taruna.(3) Mekanisme penggunaan identitas Karang Taruna diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.BAB XIIPENUTUPPasal 29Dengan ditetapkanya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83 / HUK / 2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, dinyatakan tidak berlaku.12Pasal 30Peraturan Menteri Sosial ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 September 2010<br />Diposkan oleh KARANG TARUNA di 08:53 0 komentar <br />Label: Pedoman Dasar Karang Taruna<br /> HYPERLINK quot;
http://karangtaruna1960.blogspot.com/2011/06/mars-karang-taruna.htmlquot;
 Mars Karang Taruna<br />Lirik Lagu Mars Karang TarunaKami pemuda pemudi IndonesiaYang tergabung satu dalam Karang TarunaKami penerus cita-cita bangsaDemi kejayaan Republik IndonesiaKarang Taruna milik kita semuaPengemban amanat bangsa tercintaMenuju cita-cita PancasilaNegara adil makmur sentosaSemoga Tuhan selalu bersama kitaDalam menunaikan tugas muliaBersatu padulah kita semuaDibawah panji Karang TarunaKami pemuda pemudi IndonesiaYang tergabung satu dalam Karang TarunaKami penerus cita-cita bangsaDemi kejayaan Republik IndonesiaKarang Taruna milik kita semuaPengemban amanat bangsa tercintaMenuju cita-cita PancasilaNegara adil makmur sentosaSemoga Tuhan selalu bersama kitaDalam menunaikan tugas muliaBersatu padulah kita semuaDibawah panji Karang Taruna 2xBersatu.......Berpadu......Bersama...... Karang Taruna.By. GUNADI SAID<br />Diposkan oleh KARANG TARUNA di 08:37 0 komentar <br />Label: Mars Karang Taruna<br />Minggu, 27 September 2009<br /> HYPERLINK quot;
http://karangtaruna1960.blogspot.com/2009/09/pedoman-dasar-karang-taruna.htmlquot;
 Pedoman Dasar Karang Taruna<br />Pedoman Dasar Karang Taruna di atur dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonsia No : 83 /HUK / 2005 ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2005 yang ditanda tangani oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Bp. H. Bachtiar Chamsyah, SE yang isi sebagai berikut :<br />BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1<br />Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :1. Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.2. Anggota Karang Taruna adalah setiap generasi muda dari usia 11 tahun sampai dengan 45 tahun yang berada didesa/kelurahan atau komunitas adat sederajat.3. Komunitas Adat Sederajat adalah warga masyarakat yang tinggal dan hidup bersama di daerah yang dibatasi oleh wilayah adat dan kedudukannya sederajat dengan desa/kelurahan.4. Majelis Pertimbangan Karang Taruna ( MPKT ) adalah wadah penghimpun mantan pengurus Karang Taruna dan tokoh masyarakat lain yang berjasa dan bermanfaat bagi kemajuan Karang Taruna, yang tidak memiliki hubungan struktural dengan Kepengurusan Karang Tarunanya.<br />BAB IIASAS DAN TUJUANPasal 2<br />(1) Setiap Karang Taruna berdasarkan Pancasila(2) Tujuan Karang Taruna adalah :a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang Taruna yang trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.d. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.e. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.f. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas dat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.<br />BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPasal 3<br />(1) Setiap Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat didalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.(2) Setiap Karang Taruna mempunyai tugas poko secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya,(3) setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :a. Penyelenggara Usaha Kesjahteraan Sosial.b. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bagi Masyrakat.c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda dilingkungannya.e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial dilingkungannya secara swadaya.h. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.i. Penguatan sistem jarngan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.<br />BAB IVKEANGGOTAANPasal 4<br />(1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistim stelsel pasif yang berarti seluruh generasi muda dalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang berusia 11 tahun sampai 45 tahun, selanjutnya disebut sebagai warga Karang Taruna.(2) setiap generasi muda dalam kedudukannya sebagai warga Karang Taruna mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik dan agama.<br />BAB VKEORGANISASIANPasal 5<br />(1) Keanggotaan Karang Taruna diatur berdasarkan aspirasi warga Karang Taruna yang bersangkutan di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat setemapat.(2) Untuk memantapkan komunitas, kerjasama, pertukaran informasi dan kolaborasi antar Karang taruna, dapat dibentuk wadah di lingkup Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional sebagai sarana organisasi Karang Taruna yang pemantapannya melalui para pengurus disetiap lingkup masing-masing.<br />BAB VIKEPENGURUSANPasal 6<br />(1) Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh warga Karang Taruna yang bersangkutan dan memenuhi syarat-syarat untuk diangkat sebagai pengurus Karang Taruna yaitu :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.c. Dapat membaca dan menulis.d. Memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatan Karang Taruna.e. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan, pengabdian di bidang sosial.f. Sebagai warga penduduk setempat dan bertempat tinggal tetap.g. Berumur 17 tahun sampai dengan 45 tahun.(2) Susunan Pengurus Karang Taruna dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan.(3) Kepengurusan Karang Taruna sesuai dengan keorganisasiannya diatur sebagi berikut :a. Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat yang terpilih dan disahkan dalam Temu Karya di wilayahnya adalah sebagi pelaksana organisasi dalam wilayah yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Kepala/Ketua Komunitas Adat Sederajat setempat.b. Pengurus dilingkup Kecamatan yang disahkan dalam Temu Karya Kecamatan adalah sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam lingkup/wilayah Kecamatan dan dikukuhkan oleh Camat setempat.c. Pengurus dilingkup Kabupaten/Kota yang disahkan dalam Temu Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karng Taruna dalam lingkup/wilayah Kabupaten/Kota dan dikukuhkan oleh Bupati/Walikota setempat.d. Pengurus di lingkup Provinsi yang disahkan dalam Temu Karya Provinsi adalah sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam lingkup/wilayah Provinsi dan dikukuhkan oleh Gubernur setempat.e. Pengurus di lingkup Nasional yang disahkan dalam Temu Karya Nasional adalah sebagi pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam lingkup/wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dikukuhkan oleh Menteri Sosial.(4) Susunan pengurus disetiap lingkup Kecamatan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional disesuaikan dengan kebutuhan dimasing-masing lingkup.<br />BAB VIIMEKANISME KERJAPasal 7<br />(1) Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat melaksanakan fungsi-funfsi operasional dibidang kesejahteraan sosial sebagi tugas poko Karang Taruna dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) serta program kerja lainnya yang dilaksanakan bersama Pemerintah dan komponen terkait sesuai dengan Peraturan Prundang-undangan yang berlaku.(2) Pengurus disetiap lingkup yang ditetapkan sebagai pranata jaringan komunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasi antar Karang Taruna mulai dari pengurus dilingkup Kecamatan sampai dengan Nasional melaksanakan fungsi sebagi berikut :a. Pengelola sistem informasi dan komunikasi;b. Pemberdaya, mengembangkan dan memperkuat sistem jaringan kerjasama (networking) antar Karang Taruna serta dengan pihak lain yang terkait;c. Penyelenggara mekanisme pengambilan keputusan organisasi, pendampingan, dan advokasi;d. konsolidasi dan sosialisasi dalam rangka memelihara solidaritas, konsistensi dan citra organisasi.(3) Mekanisme hubungan komunikasi, informasi, kerjasma dan kolaborasi antar Karang taruna dengan wadah pengurus dilingkup Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional adalah bersifat koordinatif, konsultatif dan kolaboratif secara fungsional serta bukan operasional.(4) Untuk mendayagunakan pranata jaringan komunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasi anatr Karang Taruna yang lebih berdayaguna dan berhasilguna, maka diadakan Forum pertemuan Karang Taruna yang diatur sebagai berikut :a. Bentuk-bentuk Forum terdiri dari :1]. Temu Karya;2]. Rapat Kerja;3]. Rapat Pimpinan;4]. Rapat Pengurus Pleno;5]. Rapat Konsultasi;6]. Rapat Pengurus Harian.b. Mekanisme Forum pertemuan tersebut diatur lebih lanjut dalam Pedoman pelaksanaan Karang Taruna.c. Forum-forum pertemuan Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a diatas, dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebeih dari setengah jumlah peserta/pengurus dari lingkup yang bersangkutan.d. Pengambilan keputusan dalam setiap Forum pertemuan Karang Taruna wajib dilakukan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila hal itu tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.e. Forum Pertemuan Karang Taruna yang diadakan secara Nasional dan Khusus dalam rangka usulan untuk bahan perubahan Pedoman Dasar/Pedoman pelaksanaan Karang Taruna, diatur sebagai berikut :1]. Minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta/pengurus dari lingkup Provinsi diseluruh wilayah Indonesia harus hadir ditambah unsur dari Departemen Sosial selaku Pembina Fungsional.2]. Usulan perubahan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna dapat dinyatakan sah apabila didasarkan pada persetujuan minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Provinsi peserta yang hadir dan mendapat persetujuan dari Pembina Fungsional Pusat ( Departemen Sosial).3]. Rekomendasi usulan guna perubahan tersebut, diusulkan sebagi bahan untuk disahkan atau ditetapkan oleh Menteri Sosial.(5) Kedudukan, pemilihan dan masa bakti pengurus sebagai berikut :a. Pengurus Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat setempat.Pengurus dilingkup Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi berkedudukan di Ibukota masing-masing dan pengurus dilingkup Nasional berkedudukan di Ibukota Negara.b. Pemilihan pengurus dilakukan secara musyawarah dan mufakat dalam Temu Karya serta wajib memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.c. Masa bakti Pengurus Karang Taruna di Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat paling lama 3 (tiga) tahun dan Pengurus di lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional, masing-masing selama 5 (lima) tahun serta dapat dipilih kembali untuk yang kedua kalinya serta memenuhi persyaratan yang berlaku.<br />BAB VIIIPENGUKUHAN DAN PELANTIKAN PENGURUSPasal 8<br />(1) Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat dan Pengurus di lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional dilakukan dengan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkatan lingkupnya.(2) Surat Keputusan Pejabat yang berwenang tersebut pada ayat (1) diatas adalah :a. Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau Komunitas Adat Sederajat untuk pengukuhan Pengurus Karang Taruna setempat.b. Surat Keputusan Camat untuk pengukuhan Pengurus dilingkup Kecamatan setempat.c. Surat Keputusan Bupati/ Walikota untuk pengukuhan Pengurusu di lingkup Kabupaten/Kota setempat.d. Surat Keputusan Gubernur untuk pengukuhan Pengurus di lingkup Provinsi setempat.e. Surat Keputusan Menteri Sosial untuk pengukuhan Pengurus dilingkup Nasional.(3) Pelantikan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat dan Pengurus dilingkup Kecamatan samapai dengan Nasional dilakukan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkatan lingkupnya masing-masing.<br />BAB IXPEMBINAPasal 9<br />(1) Karang Taruna sebagai Organisasi Sosial Generasi Muda diesluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki Pembina Utama, Pembina Fungsional dan Pembina Teknis.(2) Pembina Utama sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah Presiden Republik Indonesia.(3) Pembina Umum, Pembina Fungsional dan Pembina Teknis sebagimana dimaksud pada ayat (1) , di Pusat dan di daerah adalah :a. Pembina di Pusat terdiri :1). Menteri dalam Negeri Selaku Pembina Umum2). Menteri Sosial selaku Pembina Fungsional3). Pimpinan Departemen/Kementerian Negara/Lembaga atau Badan Negara yang terkait sebagai Pembina Teknis Karang Taruna.b. Pembina di Daerah terdiri dari :1). Pembina Umuma]. Gubernur untuk Provinsib]. Bupati/Walikota untuk Kabupaten/Kotac]. Camat untuk Kecamatand]. Kepala Desa/Lurah atau Komunitas Adat Sederajat untuk Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat2). Pembina Fungsional :a]. Kepala Dinas/Instansi Sosial Provinsib]. Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kotac]. Kepala Seksi/Unit yang tugasnya berkaitan langsung dengan bidang kesejahteraan sosial di Kecamatan dan/atau di Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat.3). Pembina Teknis.a]. Pimpinan Instansi/Lembaga/Badan Daerah Provinsi yang terkaitb]. Pimpinan Instansi/Jawatan/Lembaga atau Badan daerah Kabupaten/Kota yang terkait.c]. Pimpinan Unit Kecamatan, Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat yang terkait dengan Penyediaan dukungan bagi peningkatan Fungsi Karang Taruna di wilayah setempat.<br />BAB XKEUANGANPasal 10<br />Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari :a. iuran Warga Karang Tarunab. Usaha sendiri yang diperoleh secara syahc. Bantuan Masyarakat yang tidak mengikatd. Bantuan/Subsidi dari Pemerintahe. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />BAB XIMAJELIS PERTIMBANGAN DAN UNIT TEKNSI KARANG TARUNA<br />Pasal 11<br />(1) Setiap Karang Taruna dapat membentuk Majelis Pertimbangan Karang taruna ( MPKT ) pada forum tertinggi ( Temu Karya ) di masing-masing wilayahnya yang kemudian dikukuhkan oleh forum tersebut.(2) Majelis Pertimbangan Karang Taruna dipimpin oleh seorang Ketua merangkap anggota, seorang Sekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris ( sesuai kebutuhan) merangkap anggota, dan para anggota yang jumlahnya ditentukan sesuai dengan jumlah mantan aktivis Karang Taruna di wilayahnya masing-masing ditambah beberapa tokoh yang dianggap layak, apabila memungkinkan.<br />Pasal 12<br />(1) Karang Taruna dapat membentuk Unit Teknis sesuai dengan kebutuhan pengembangan organisasi dan program-programnya;(2) Unit Teknis dimaksudkan merupakan bagian yang tidak terpisahklan dari kelembagaan Karang Taruna dan pembentukannya harus melalui meakanisme pengambilan keputusan dalam forum yang representatif dan sesuai kapasitasnya untuk itu;(3) Unit Teknis disahklan dan dilantik oleh Karang Taruna yang membentuknya dan harus berkoordinasi serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Karang Taruna yang membentuknya.<br />BAB XIIIDENTITASPasal 13<br />(1) Karang Taruna dapat memiliki identitas lambang bendera, panji, yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 65/HUK/KEP/XI/1982 dan lagu mars serta hymne.(2) Identitas yang telah ditetapkan dan/atau digunakan tersebut menjadi identitas resmai Karang Taruna dan hanya dapat dirubah dengan Keputusan Menteri Sosial.(3) Mekanisme penggunaan identitas Karang Taruna diatur lebih lanjut dalam Pedoman pelaksanaan Karang Taruna.<br />BAB XIIIKETENTUAN LAINPasal 14<br />Sesuai dengan kebutuhan, setiap Karang Taruna dapat menyusun dan/atau menyesuaikan Anggaran Rumah Tangga berdasarkan Pedoman Dasar Karang Taruna ini.<br />BAB XIVPENUTUPPasal 15<br />(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayan Sosial.(2) Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka keputusan Menteri Sosial RI Nomor 11/HUK/ 1988 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, dinyatakan tidak berlaku lagi.(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dibetulkan sebagaimana mestinya.<br />Diposkan oleh KARANG TARUNA di 02:30 0 komentar<br />
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010
Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Anggaran dasar kt
Anggaran dasar ktAnggaran dasar kt
Anggaran dasar ktRom Doni
 
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Rachdian Yahya
 
Visi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare
Visi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. KalipareVisi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare
Visi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. KalipareOemar Bakrie
 
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05Bpd Desa Kasokandel
 
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...Citra Harapan
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Jusa Erza
 
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan MasyarakatPeran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakatnugisptrainig
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaRachdian Yahya
 
Bimbingan teknis Karang Taruna
Bimbingan teknis Karang TarunaBimbingan teknis Karang Taruna
Bimbingan teknis Karang Tarunaprih wardoyo
 
3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.BPPMDDTT Makassar
 
Pekerja sosial masyarakat (psm)
Pekerja sosial masyarakat (psm)Pekerja sosial masyarakat (psm)
Pekerja sosial masyarakat (psm)Eka Saputra
 
Buku kepengurusan 2014 2017
Buku kepengurusan 2014 2017Buku kepengurusan 2014 2017
Buku kepengurusan 2014 2017Andi Sutami
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanSiti Sahati
 

Mais procurados (20)

Anggaran dasar kt
Anggaran dasar ktAnggaran dasar kt
Anggaran dasar kt
 
Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013
 
kpmd
kpmdkpmd
kpmd
 
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
 
3.1. kpmd
3.1. kpmd3.1. kpmd
3.1. kpmd
 
Materi kpmd
Materi kpmdMateri kpmd
Materi kpmd
 
Visi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare
Visi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. KalipareVisi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare
Visi Misi Karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare
 
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
 
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan
 
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan MasyarakatPeran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
 
Cara Mendirikan Karang Taruna
Cara Mendirikan Karang TarunaCara Mendirikan Karang Taruna
Cara Mendirikan Karang Taruna
 
Materi pembinaan rtrw
Materi pembinaan rtrwMateri pembinaan rtrw
Materi pembinaan rtrw
 
Bimbingan teknis Karang Taruna
Bimbingan teknis Karang TarunaBimbingan teknis Karang Taruna
Bimbingan teknis Karang Taruna
 
3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.3.2. konsep pendampingan masy.
3.2. konsep pendampingan masy.
 
Pekerja sosial masyarakat (psm)
Pekerja sosial masyarakat (psm)Pekerja sosial masyarakat (psm)
Pekerja sosial masyarakat (psm)
 
Lkd mapan
Lkd mapanLkd mapan
Lkd mapan
 
Buku kepengurusan 2014 2017
Buku kepengurusan 2014 2017Buku kepengurusan 2014 2017
Buku kepengurusan 2014 2017
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
 

Destaque

Manajemen organisasi karang taruna
Manajemen  organisasi karang tarunaManajemen  organisasi karang taruna
Manajemen organisasi karang tarunaNgatidjo -
 
Manajemen Organisasi
Manajemen OrganisasiManajemen Organisasi
Manajemen Organisasiguest5a5c9125
 
Struktur organisasi karang taruna muda karya
Struktur organisasi karang taruna muda karyaStruktur organisasi karang taruna muda karya
Struktur organisasi karang taruna muda karyaUtiel Sitaraguyang
 
Susunan pengurus karang taruna desa sumberdadap
Susunan pengurus karang taruna desa sumberdadapSusunan pengurus karang taruna desa sumberdadap
Susunan pengurus karang taruna desa sumberdadapAzie Qtajaya
 
Surat pengantar panduan pelatihan kader teknik desa
Surat pengantar panduan pelatihan kader teknik desaSurat pengantar panduan pelatihan kader teknik desa
Surat pengantar panduan pelatihan kader teknik desabaladaka surade
 
Susunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten Surakarta
Susunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten SurakartaSusunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten Surakarta
Susunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten SurakartaDonie Triyanto
 
Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...
Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...
Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...Endilo_karokaro
 
Program kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab Malang
Program kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab MalangProgram kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab Malang
Program kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab MalangOemar Bakrie
 
SK Karang Taruna Cinta Damai Desa Warungering
SK Karang Taruna Cinta Damai Desa WarungeringSK Karang Taruna Cinta Damai Desa Warungering
SK Karang Taruna Cinta Damai Desa WarungeringHerry Rachmat Safi'i
 
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa LajerProposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa LajerIndri Aryanti
 
Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017
Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017
Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017almujahidinrw08
 
Format laporan project work (ariep jaenul)
Format laporan project work (ariep jaenul)Format laporan project work (ariep jaenul)
Format laporan project work (ariep jaenul)Ariep Jaenul
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Destaque (20)

Manajemen organisasi karang taruna
Manajemen  organisasi karang tarunaManajemen  organisasi karang taruna
Manajemen organisasi karang taruna
 
Manajemen Organisasi
Manajemen OrganisasiManajemen Organisasi
Manajemen Organisasi
 
Struktur organisasi karang taruna muda karya
Struktur organisasi karang taruna muda karyaStruktur organisasi karang taruna muda karya
Struktur organisasi karang taruna muda karya
 
SK karang taruna
SK karang tarunaSK karang taruna
SK karang taruna
 
Susunan pengurus karang taruna desa sumberdadap
Susunan pengurus karang taruna desa sumberdadapSusunan pengurus karang taruna desa sumberdadap
Susunan pengurus karang taruna desa sumberdadap
 
Surat pengantar panduan pelatihan kader teknik desa
Surat pengantar panduan pelatihan kader teknik desaSurat pengantar panduan pelatihan kader teknik desa
Surat pengantar panduan pelatihan kader teknik desa
 
Susunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten Surakarta
Susunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten SurakartaSusunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten Surakarta
Susunan Panitia Remaja Masjid Al Ikhlash Kerten Surakarta
 
Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...
Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...
Prosedur pemberian izin usaha pertambangan dinas pertambangan dan energi prov...
 
Program kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab Malang
Program kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab MalangProgram kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab Malang
Program kerja karangtaruna Suka Karya Desa Sukowilangun Kec. Kalipare Kab Malang
 
Proposal kegiatan
Proposal kegiatanProposal kegiatan
Proposal kegiatan
 
Surat keputusan kepala desa
Surat keputusan kepala desaSurat keputusan kepala desa
Surat keputusan kepala desa
 
Manajemen organisasi full
Manajemen organisasi fullManajemen organisasi full
Manajemen organisasi full
 
SK Karang Taruna Cinta Damai Desa Warungering
SK Karang Taruna Cinta Damai Desa WarungeringSK Karang Taruna Cinta Damai Desa Warungering
SK Karang Taruna Cinta Damai Desa Warungering
 
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa LajerProposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
Proposal Pengajuan Dana Karang Taruna Desa Lajer
 
Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017
Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017
Susunan Pengurus & Program Kerja Masjid Al-Mujahidin 2014-2017
 
Irmaf (ikatan remaja masjid al furqan)
Irmaf (ikatan remaja masjid al furqan)Irmaf (ikatan remaja masjid al furqan)
Irmaf (ikatan remaja masjid al furqan)
 
Format laporan project work (ariep jaenul)
Format laporan project work (ariep jaenul)Format laporan project work (ariep jaenul)
Format laporan project work (ariep jaenul)
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
Proposal KARANG TARUNA (UEP)
Proposal KARANG TARUNA (UEP)Proposal KARANG TARUNA (UEP)
Proposal KARANG TARUNA (UEP)
 
Kode kode surat
Kode kode suratKode kode surat
Kode kode surat
 

Semelhante a Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010

Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01Azie Qtajaya
 
ADART Karang Taruna.pdf
ADART Karang Taruna.pdfADART Karang Taruna.pdf
ADART Karang Taruna.pdfZuhdiIlham
 
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPermensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPemdes Seboro Sadang
 
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfPERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfHaerunRizal
 
420296273 ad-art-karang-taruna
420296273 ad-art-karang-taruna420296273 ad-art-karang-taruna
420296273 ad-art-karang-tarunawirawanbalaka
 
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaPerdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaAji Sahdi Sutisna
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Anggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu Baru
Anggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu BaruAnggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu Baru
Anggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu BaruRYAN KOMPI
 
1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatanKurniawan Sukawangi
 
1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatanKurniawan Sukawangi
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desadermolo
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaRachdian Yahya
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...Kang Ari Tea
 
Sk karang-taruna bhakti mandiri 02
Sk karang-taruna bhakti mandiri 02Sk karang-taruna bhakti mandiri 02
Sk karang-taruna bhakti mandiri 02Nie Andini
 
Materi Karang Taruna.pptx
Materi Karang Taruna.pptxMateri Karang Taruna.pptx
Materi Karang Taruna.pptxhaifa74
 

Semelhante a Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010 (20)

Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
Pedomankarangtaruna 130126173352-phpapp01
 
ADART Karang Taruna.pdf
ADART Karang Taruna.pdfADART Karang Taruna.pdf
ADART Karang Taruna.pdf
 
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPermensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
 
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfPERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
 
Ad art karangtaruna
Ad art karangtarunaAd art karangtaruna
Ad art karangtaruna
 
420296273 ad-art-karang-taruna
420296273 ad-art-karang-taruna420296273 ad-art-karang-taruna
420296273 ad-art-karang-taruna
 
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaPerdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
 
Perbup 13 2011
Perbup 13 2011Perbup 13 2011
Perbup 13 2011
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
 
Anggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu Baru
Anggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu BaruAnggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu Baru
Anggaran dasar karang taruna samparona Kel. Kaisabu Baru
 
1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan
 
1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan1985 08 organisasi kemasyarakatan
1985 08 organisasi kemasyarakatan
 
Karang taruna
Karang tarunaKarang taruna
Karang taruna
 
dasar Hukum LPM
dasar Hukum LPMdasar Hukum LPM
dasar Hukum LPM
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
 
Sk karang-taruna bhakti mandiri 02
Sk karang-taruna bhakti mandiri 02Sk karang-taruna bhakti mandiri 02
Sk karang-taruna bhakti mandiri 02
 
Materi Karang Taruna.pptx
Materi Karang Taruna.pptxMateri Karang Taruna.pptx
Materi Karang Taruna.pptx
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
 

Mais de Ismail Fariz

Daftar hadir peserta didik f
Daftar hadir peserta didik fDaftar hadir peserta didik f
Daftar hadir peserta didik fIsmail Fariz
 
Daftar hadir peserta didik b
Daftar hadir peserta didik bDaftar hadir peserta didik b
Daftar hadir peserta didik bIsmail Fariz
 
Daftar hadir peserta didik c
Daftar hadir peserta didik cDaftar hadir peserta didik c
Daftar hadir peserta didik cIsmail Fariz
 
Daftar hadir peserta didik d
Daftar hadir peserta didik dDaftar hadir peserta didik d
Daftar hadir peserta didik dIsmail Fariz
 
Daftar hadir peserta didik e
Daftar hadir peserta didik eDaftar hadir peserta didik e
Daftar hadir peserta didik eIsmail Fariz
 
Daftar hadir peserta didik a
Daftar hadir peserta didik aDaftar hadir peserta didik a
Daftar hadir peserta didik aIsmail Fariz
 
Program+kerja+saka+wanabakti cimalaka
Program+kerja+saka+wanabakti cimalakaProgram+kerja+saka+wanabakti cimalaka
Program+kerja+saka+wanabakti cimalakaIsmail Fariz
 
Komposisi pengurus kwarran cimalaka
Komposisi pengurus kwarran cimalakaKomposisi pengurus kwarran cimalaka
Komposisi pengurus kwarran cimalakaIsmail Fariz
 

Mais de Ismail Fariz (10)

Daftar hadir peserta didik f
Daftar hadir peserta didik fDaftar hadir peserta didik f
Daftar hadir peserta didik f
 
Daftar hadir peserta didik b
Daftar hadir peserta didik bDaftar hadir peserta didik b
Daftar hadir peserta didik b
 
Daftar hadir peserta didik c
Daftar hadir peserta didik cDaftar hadir peserta didik c
Daftar hadir peserta didik c
 
Daftar hadir peserta didik d
Daftar hadir peserta didik dDaftar hadir peserta didik d
Daftar hadir peserta didik d
 
Daftar hadir peserta didik e
Daftar hadir peserta didik eDaftar hadir peserta didik e
Daftar hadir peserta didik e
 
Daftar hadir peserta didik a
Daftar hadir peserta didik aDaftar hadir peserta didik a
Daftar hadir peserta didik a
 
Surat pramuka
Surat pramukaSurat pramuka
Surat pramuka
 
Program+kerja+saka+wanabakti cimalaka
Program+kerja+saka+wanabakti cimalakaProgram+kerja+saka+wanabakti cimalaka
Program+kerja+saka+wanabakti cimalaka
 
Pp pramuka garuda
Pp pramuka garudaPp pramuka garuda
Pp pramuka garuda
 
Komposisi pengurus kwarran cimalaka
Komposisi pengurus kwarran cimalakaKomposisi pengurus kwarran cimalaka
Komposisi pengurus kwarran cimalaka
 

Pedoman dasar karang taruna terbaru 2010

  • 1. HYPERLINK quot; http://karangtaruna1960.blogspot.com/2011/06/pedoman-dasar-karang-taruna-terbaru.htmlquot; Pedoman Dasar Karang Taruna Terbaru 2010<br />PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA<br />NOMOR : 77 / HUK / 2010<br />TENTANGPEDOMAN DASAR KARANG TARUNA<br />DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,<br />Menimbang :Mengingat :a. bahwa Karang Taruna merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui keberadaannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat (2) huruf d, Bab VII tentang Peran Masyarakat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;<br />b. bahwa dengan perkembangan Karang Taruna yang semakin berperan di dalam masyarakat dan untuk lebih meningkatkan efektivitas kegiatannya, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;<br />c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sosial RI tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;1. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);24. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737);5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4761);6. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara7. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;8. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 82/HUK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial;9. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;MEMUTUSKAN :Menetapkan:PERATURAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :1. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.2. Anggota Karang Taruna yang selanjutnya disebut Warga Karang Taruna adalah setiap anggota masyarakat yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun yang berada di desa/kelurahan.33. Forum Pengurus Karang Taruna adalah wadah atau sarana kerjasama Pengurus Karang Taruna, dalam melakukan komunikasi, informasi, konsultasi, koordinasi, konsolidasi dan kolaborasi, sebagai jejaring sosial Pengurus Karang Taruna Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional.4. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.5. Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) adalah wadah berhimpun mantan pengurus Karang Taruna dan tokoh masyarakat lain yang berfungsi memberikan nasehat, mengarahkan, saran dan/atau pertimbangan demi kemajuan Karang Taruna.6. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.7. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, penguatan sosial, dan perlindungan sosial.BAB IIASAS DAN TUJUANPasal 2Karang Taruna berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Pasal 3Karang Taruna bertujuan untuk mewujudkan :a. pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang berkualitas, terampil, cerdas, inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;b. kualitas kesejahteraan sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda di desa/kelurahan secara terpadu, terarah, menyeluruh serta berkelanjutan;c. pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyarakat terutama generasi muda; dand. pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan dan potensi generasi muda secara terarah dan berkesinambungan.4BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPasal 4Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan di dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pasal 5Karang Taruna memiliki tugas pokok secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan kesejahteraan sosial.Pasal 6Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Karang Taruna mempunyai fungsi:a. mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;b. menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;c. meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;d. menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;e. menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; danf. memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.BAB IVKEORGANISASIAN, KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSANBagian PertamaKeorganisasianPasal 7(1) Keorganisasian Karang Taruna berada di desa/kelurahan yang diselenggarakan secara otonom oleh Warga Karang Taruna setempat.5(2) Untuk melaksanakan koordinasi, komunikasi, informasi, konsultasi, koordinasi, dan kerja sama, dibentuk Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional sebagai sarana organisasi Karang Taruna yang pelaksanaannya melalui para pengurus di setiap lingkup wilayah masing – masing.(3) Karang Taruna dan/atau Forum Pengurus Karang Taruna dapat membentuk wadah yang menghimpun para tokoh masyarakat, pemerhati Karang Taruna, dunia usaha akademisi dan potensi lainnya yang memberikan dukungan terhadap kemajuan Karang Taruna, yang mekanisme pembentukkanya diatur melalui keputusan Forum Pengurus Karang Taruna Nasional dan dipertanggungjawabkan pada Rapat Kerja Nasional.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Keorganisasian diatur oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.Pasal 8Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, dibentuk Majelis Pertimbangan Forum Pengurus Karang Taruna yang terdiri atas para mantan pengurus dan mantan pembina yang memiliki fungsi konsultasi dan pengarah bagi kepengurusan Karang Taruna dan kepengurusan Forum Pengurus Karang Taruna.Bagian KeduaKeanggotaanPasal 9(1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistim stelsel pasif yang berarti seluruh anggota masyarakat yang berusia 13 tahun sampai dengan 45 tahun dalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitas adat yang sederajat merupakan Warga Karang Taruna.(2) Warga Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik, dan agama.Bagian KetigaKepengurusanPasal 10(1) Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh Warga Karang Taruna setempat dan memenuhi syarat – syarat untuk diangkat sebagai pengurus Karang Taruna yaitu :6a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;c. memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatan Karang Taruna;d. memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan, pengabdian di kesejahteraan sosial; dane. berumur 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun.(2) Kepengurusan Karang Taruna desa/kelurahan dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam Musyawarah Warga Karang Taruna di desa/kelurahan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa/Lurah setempat, dengan masa bhakti 3 (tiga) tahun.(3) Kepengurusan Forum Pengurus Karang Taruna dipilih, ditetapkan, dan disahkan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Forum Pengurus Karang Taruna Kecamatan dipilih, ditetapkan, dan disahkan melalui Temu Karya Forum Pengurus Karang Taruna di kecamatan dan dikukuhkan oleh Camat setempat, dengan masa bhakti 5 (lima) tahun;b. Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten/Kota dipilih, ditetapkan, dan disahkan dalam Temu Karya Karang Taruna kabupaten/kota dan dikukuhkan oleh Bupati/Walikota, dengan masa bhakti 5 (lima) tahun;c. Forum Pengurus Karang Taruna Provinsi dipilih, ditetapkan dan disahkan dalam Temu Karya Forum Pengurus Karang Taruna provinsi dan dikukuhkan oleh Gubernur setempat dengan masa bhakti 5 (lima) tahun; dand. Forum Pengurus Karang Taruna Nasional dipilih, ditetapkan dan disahkan dalam Temu Karya Nasional Forum Pengurus Karang Taruna dan dikukuhkan oleh Menteri Sosial RI, dengan masa bhakti 5 (lima) tahun.Pasal 11Ketentuan lebih lanjut mengenai Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Temu Karya diatur oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.BAB VMEKANISME KERJAPasal 12(1) Karang Taruna bersifat otonom, sosial, terbuka, dan berskala lokal.(2) Mekanisme hubungan kerja antara Karang Taruna dengan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional bersifat koordinatif, konsultatif, dan kolaboratif secara fungsional.7(3) Hubungan kerja antar Forum Pengurus Karang Taruna bersifat koordinatif, kolaboratif, konsultatif dan kemitraan fungsional secara vertikal.(4) Hubungan kerja antar Forum Pengurus Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur tersendiri yang ditetapkan melalui Rapat Kerja Nasional Forum Pengurus Karang Taruna.Pasal 13(1) Hubungan kerja antara Karang Taruna Desa/Kelurahan dengan Kepala Desa/Lurah bersifat pembinaan.(2) Hubungan kerja Karang Taruna dan Forum Pengurus Karang Taruna dengan Kementerian Sosial dan Instansi Sosial Daerah bersifat pembinaan fungsional.(3) Hubungan kerja antara Forum Pengurus Karang Taruna dengan Instansi/Lembaga/ Organisasi lainnya bersifat kemitraan.BAB VI<br />PEMBINA KARANG TARUNA<br />Pasal 14<br />Pembina Karang Taruna meliputi :<br />a. Pembina Utama;b. Pembina Umum;c. Pembina Fungsional; dand. Pembina Teknis.Pasal 15Pembina Utama Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a adalah Presiden RI.Pasal 16(1) Pembina Umum Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b meliputi :a. Tingkat Pusat adalah Menteri Dalam Negeri;b. Tingkat Provinsi adalah Gubernur;c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota;d. Tingkat Kecamatan adalah Camat; dane. Tingkat Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah.(2) Pembina Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pembinaan sebagai berikut :a. Menteri Dalam Negeri, melakukan pembinaan umum secara nasional, serta mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan umum oleh masing- masing Gubernur Provinsi;8b. Gubernur, melakukan pembinaan umum di Provinsi dan mengukuhkan kepengurusan FPKT Provinsi;c. Bupati/Walikota, melakukan pembinaan umum di Kab/Kota dan mengukuhkan kepengurusan FPKT Kabupaten/Kota;d. Camat, melakukan pembinaan umum di Kecamatan dan mengukuhkan kepengurusan FPKT Tingkat Kecamatan; dane. Kepala Desa/Lurah, melakukan pembinaan umum di desa/kelurahan, mengukuhkan kepengurusan Karang Taruna desa/kelurahan, memfasilitasi kegiatan Karang Taruna di desa/kelurahan.Pasal 17(1) Pembina Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c meliputi :a. Tingkat Pusat adalah Menteri Sosial;b. Tingkat Provinsi adalah Kepala Instansi Sosial Provinsi;c. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala Instansi Sosial Kabupaten/Kota; dand. Tingkat Kecamatan adalah Seksi Kesejahteraan Sosial pada kantor Kecamatan.(2) Pembina Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pembinaan :a. secara fungsional;b. bimbingan keorganisasian Karang Taruna;c. program dan kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna selaku Orsos kemasyarakatan Kepemudaan di desa/kelurahan; dand. secara fungsional di dalam pelaksanaan fungsi koordinasi, komunikasi, informasi, kolaborasi dan kerja sama pada kepengurusan FPKT Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai Nasional.Pasal 18(1) Pembina Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d meliputi :a. Tingkat Pusat adalah Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Departemen;b. Tingkat Provinsi adalah Instansi/Dinas Terkait tingkat Provinsi; danc. Tingkat Kabupaten/Kota adalah Instansi/Dinas terkait tingkat Kabupaten/Kota.(2) Pembina teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memfasilitasi, memberikan bimbingan dan pengembangan terhadap Karang Taruna sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam pelaksanaan program.BAB VIIPROGRAM KERJAPasal 19Setiap Karang Taruna bertanggung jawab untuk menetapkan program kerja berdasarkan mekanisme, potensi, sumber, kemampuan dan kebutuhan Karang Taruna setempat.9Pasal 20(1) Program Kerja Karang Taruna terdiri dari pembinaan dan pengembangan generasi muda, penguatan organisasi, peningkatan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomis produktif, rekreasi olahraga dan kesenian, kemitraan dan lain-lain sesuai kebutuhan.(2) Program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sebagai hasil musyawarah/mufakat berdasarkan rencana jangka pendek, menengah dan panjang.(3) Untuk melaksanakan program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Karang Taruna dapat membentuk unit teknis.BAB VIIITANGGUNG JAWAB DAN WEWENANGPasal 21(1) Penyelenggaraan Program Karang Taruna menjadi tanggung jawab dan wewenang Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.(2) Tanggung jawab dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri Sosial, Gubernur, dan Bupati/Walikota.Pasal 22Tanggung jawab dan wewenang Menteri Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi :a. menetapkan Pedoman Umum Karang Taruna;b. menetapkan standar dan indikator secara nasional;c. melakukan program percontohan;d. memberikan stimulasi;e. memberikan penghargaan;f. melakukan sosialisasi;g. melakukan monitoring;h. melaksanakan koordinasi; dani. memantapkan Sumber Daya Manusia.Pasal 23Tanggung jawab dan wewenang Gubernur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi :a. melaksanakan tugas desentralisasi bidang Pemberdayaan Karang Taruna;b. melaksanakan tugas dekonsentrasi bidang Pemberdayaan Karang Taruna;c. melakukan program pengembangan;10d. melakukan pembinaan kemitraan dengan Forum Pengurus Karang Taruna;e. memberikan penghargaan;f. melakukan sosialisasi;g. melakukan monitoring; danh. melaksanakan koordinasi.Pasal 24Tanggung jawab dan wewenang bupati/walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi :a. melaksanakan tugas pembantuan;b. melakukan penumbuhan Karang Taruna;c. melakukan pemutakhiran data Karang Taruna;d. melaksanakan pembinaan lanjutan;e. melakukan pembinaan kemitraan dengan Forum Pengurus Karang Taruna;f. memberikan penghargaan;g. melakukan sosialisasi;h. melakukan monitoring; dani. melaksanakan koordinasi.BAB IXPENGUKUHAN DAN PELANTIKANPasal 25(1) Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan dan Forum Pengurus Karang Taruna di lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional dilakukan dengan Keputusan Pejabat yang berwenang sesuai dengan lingkup kewenangannya.(2) Keputusan Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:a. Keputusan Kepala Desa/Lurah untuk pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan;b. Keputusan Camat untuk pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan setempat;c. Keputusan Bupati/Walikota untuk pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Kabupaten/Kota setempat;d. Keputusan Gubernur untuk Pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna di Provinsi setempat; dane. Keputusan Menteri Sosial untuk Pengukuhan Forum Pengurus Karang Taruna Nasional.(3) Pelantikan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan dan Forum Pengurus Karang Taruna di Kecamatan sampai dengan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkat lingkup wilayahnya masing-masing.11BAB XKEUANGANPasal 26Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari :a. iuran Warga Karang Taruna;b. usaha sendiri yang diperoleh secara syah;c. bantuan Masyarakat yang tidak mengikat;d. bantuan/Subsidi dari Pemerintah; dane. usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.Pasal 27Pengelolaan keuangan Karang Taruna wajib dilakukan secara transparan, efisien, efektif dan akuntabilitas.BAB XIIDENTITAS DAN LAMBANGPasal 28(1) Karang Taruna wajib memiliki identitas lambang bendera, panji, dan lagu mars serta hymne.(2) Identitas Karang Taruna terdiri atas bendera, pakaian dinas lapangan, pakaian dinas harian, topi dan atribut Karang Taruna.(3) Mekanisme penggunaan identitas Karang Taruna diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.BAB XIIPENUTUPPasal 29Dengan ditetapkanya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83 / HUK / 2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, dinyatakan tidak berlaku.12Pasal 30Peraturan Menteri Sosial ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 September 2010<br />Diposkan oleh KARANG TARUNA di 08:53 0 komentar <br />Label: Pedoman Dasar Karang Taruna<br /> HYPERLINK quot; http://karangtaruna1960.blogspot.com/2011/06/mars-karang-taruna.htmlquot; Mars Karang Taruna<br />Lirik Lagu Mars Karang TarunaKami pemuda pemudi IndonesiaYang tergabung satu dalam Karang TarunaKami penerus cita-cita bangsaDemi kejayaan Republik IndonesiaKarang Taruna milik kita semuaPengemban amanat bangsa tercintaMenuju cita-cita PancasilaNegara adil makmur sentosaSemoga Tuhan selalu bersama kitaDalam menunaikan tugas muliaBersatu padulah kita semuaDibawah panji Karang TarunaKami pemuda pemudi IndonesiaYang tergabung satu dalam Karang TarunaKami penerus cita-cita bangsaDemi kejayaan Republik IndonesiaKarang Taruna milik kita semuaPengemban amanat bangsa tercintaMenuju cita-cita PancasilaNegara adil makmur sentosaSemoga Tuhan selalu bersama kitaDalam menunaikan tugas muliaBersatu padulah kita semuaDibawah panji Karang Taruna 2xBersatu.......Berpadu......Bersama...... Karang Taruna.By. GUNADI SAID<br />Diposkan oleh KARANG TARUNA di 08:37 0 komentar <br />Label: Mars Karang Taruna<br />Minggu, 27 September 2009<br /> HYPERLINK quot; http://karangtaruna1960.blogspot.com/2009/09/pedoman-dasar-karang-taruna.htmlquot; Pedoman Dasar Karang Taruna<br />Pedoman Dasar Karang Taruna di atur dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonsia No : 83 /HUK / 2005 ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2005 yang ditanda tangani oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Bp. H. Bachtiar Chamsyah, SE yang isi sebagai berikut :<br />BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1<br />Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :1. Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.2. Anggota Karang Taruna adalah setiap generasi muda dari usia 11 tahun sampai dengan 45 tahun yang berada didesa/kelurahan atau komunitas adat sederajat.3. Komunitas Adat Sederajat adalah warga masyarakat yang tinggal dan hidup bersama di daerah yang dibatasi oleh wilayah adat dan kedudukannya sederajat dengan desa/kelurahan.4. Majelis Pertimbangan Karang Taruna ( MPKT ) adalah wadah penghimpun mantan pengurus Karang Taruna dan tokoh masyarakat lain yang berjasa dan bermanfaat bagi kemajuan Karang Taruna, yang tidak memiliki hubungan struktural dengan Kepengurusan Karang Tarunanya.<br />BAB IIASAS DAN TUJUANPasal 2<br />(1) Setiap Karang Taruna berdasarkan Pancasila(2) Tujuan Karang Taruna adalah :a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang Taruna yang trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.d. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.e. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.f. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas dat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.<br />BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPasal 3<br />(1) Setiap Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat didalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.(2) Setiap Karang Taruna mempunyai tugas poko secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya,(3) setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :a. Penyelenggara Usaha Kesjahteraan Sosial.b. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bagi Masyrakat.c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda dilingkungannya.e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial dilingkungannya secara swadaya.h. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.i. Penguatan sistem jarngan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.<br />BAB IVKEANGGOTAANPasal 4<br />(1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistim stelsel pasif yang berarti seluruh generasi muda dalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang berusia 11 tahun sampai 45 tahun, selanjutnya disebut sebagai warga Karang Taruna.(2) setiap generasi muda dalam kedudukannya sebagai warga Karang Taruna mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik dan agama.<br />BAB VKEORGANISASIANPasal 5<br />(1) Keanggotaan Karang Taruna diatur berdasarkan aspirasi warga Karang Taruna yang bersangkutan di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat setemapat.(2) Untuk memantapkan komunitas, kerjasama, pertukaran informasi dan kolaborasi antar Karang taruna, dapat dibentuk wadah di lingkup Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional sebagai sarana organisasi Karang Taruna yang pemantapannya melalui para pengurus disetiap lingkup masing-masing.<br />BAB VIKEPENGURUSANPasal 6<br />(1) Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh warga Karang Taruna yang bersangkutan dan memenuhi syarat-syarat untuk diangkat sebagai pengurus Karang Taruna yaitu :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.c. Dapat membaca dan menulis.d. Memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatan Karang Taruna.e. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan, pengabdian di bidang sosial.f. Sebagai warga penduduk setempat dan bertempat tinggal tetap.g. Berumur 17 tahun sampai dengan 45 tahun.(2) Susunan Pengurus Karang Taruna dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan.(3) Kepengurusan Karang Taruna sesuai dengan keorganisasiannya diatur sebagi berikut :a. Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat yang terpilih dan disahkan dalam Temu Karya di wilayahnya adalah sebagi pelaksana organisasi dalam wilayah yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Kepala/Ketua Komunitas Adat Sederajat setempat.b. Pengurus dilingkup Kecamatan yang disahkan dalam Temu Karya Kecamatan adalah sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam lingkup/wilayah Kecamatan dan dikukuhkan oleh Camat setempat.c. Pengurus dilingkup Kabupaten/Kota yang disahkan dalam Temu Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karng Taruna dalam lingkup/wilayah Kabupaten/Kota dan dikukuhkan oleh Bupati/Walikota setempat.d. Pengurus di lingkup Provinsi yang disahkan dalam Temu Karya Provinsi adalah sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam lingkup/wilayah Provinsi dan dikukuhkan oleh Gubernur setempat.e. Pengurus di lingkup Nasional yang disahkan dalam Temu Karya Nasional adalah sebagi pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam lingkup/wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dikukuhkan oleh Menteri Sosial.(4) Susunan pengurus disetiap lingkup Kecamatan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional disesuaikan dengan kebutuhan dimasing-masing lingkup.<br />BAB VIIMEKANISME KERJAPasal 7<br />(1) Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat melaksanakan fungsi-funfsi operasional dibidang kesejahteraan sosial sebagi tugas poko Karang Taruna dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) serta program kerja lainnya yang dilaksanakan bersama Pemerintah dan komponen terkait sesuai dengan Peraturan Prundang-undangan yang berlaku.(2) Pengurus disetiap lingkup yang ditetapkan sebagai pranata jaringan komunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasi antar Karang Taruna mulai dari pengurus dilingkup Kecamatan sampai dengan Nasional melaksanakan fungsi sebagi berikut :a. Pengelola sistem informasi dan komunikasi;b. Pemberdaya, mengembangkan dan memperkuat sistem jaringan kerjasama (networking) antar Karang Taruna serta dengan pihak lain yang terkait;c. Penyelenggara mekanisme pengambilan keputusan organisasi, pendampingan, dan advokasi;d. konsolidasi dan sosialisasi dalam rangka memelihara solidaritas, konsistensi dan citra organisasi.(3) Mekanisme hubungan komunikasi, informasi, kerjasma dan kolaborasi antar Karang taruna dengan wadah pengurus dilingkup Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional adalah bersifat koordinatif, konsultatif dan kolaboratif secara fungsional serta bukan operasional.(4) Untuk mendayagunakan pranata jaringan komunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasi anatr Karang Taruna yang lebih berdayaguna dan berhasilguna, maka diadakan Forum pertemuan Karang Taruna yang diatur sebagai berikut :a. Bentuk-bentuk Forum terdiri dari :1]. Temu Karya;2]. Rapat Kerja;3]. Rapat Pimpinan;4]. Rapat Pengurus Pleno;5]. Rapat Konsultasi;6]. Rapat Pengurus Harian.b. Mekanisme Forum pertemuan tersebut diatur lebih lanjut dalam Pedoman pelaksanaan Karang Taruna.c. Forum-forum pertemuan Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a diatas, dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebeih dari setengah jumlah peserta/pengurus dari lingkup yang bersangkutan.d. Pengambilan keputusan dalam setiap Forum pertemuan Karang Taruna wajib dilakukan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila hal itu tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.e. Forum Pertemuan Karang Taruna yang diadakan secara Nasional dan Khusus dalam rangka usulan untuk bahan perubahan Pedoman Dasar/Pedoman pelaksanaan Karang Taruna, diatur sebagai berikut :1]. Minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta/pengurus dari lingkup Provinsi diseluruh wilayah Indonesia harus hadir ditambah unsur dari Departemen Sosial selaku Pembina Fungsional.2]. Usulan perubahan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna dapat dinyatakan sah apabila didasarkan pada persetujuan minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Provinsi peserta yang hadir dan mendapat persetujuan dari Pembina Fungsional Pusat ( Departemen Sosial).3]. Rekomendasi usulan guna perubahan tersebut, diusulkan sebagi bahan untuk disahkan atau ditetapkan oleh Menteri Sosial.(5) Kedudukan, pemilihan dan masa bakti pengurus sebagai berikut :a. Pengurus Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat setempat.Pengurus dilingkup Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi berkedudukan di Ibukota masing-masing dan pengurus dilingkup Nasional berkedudukan di Ibukota Negara.b. Pemilihan pengurus dilakukan secara musyawarah dan mufakat dalam Temu Karya serta wajib memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.c. Masa bakti Pengurus Karang Taruna di Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat paling lama 3 (tiga) tahun dan Pengurus di lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional, masing-masing selama 5 (lima) tahun serta dapat dipilih kembali untuk yang kedua kalinya serta memenuhi persyaratan yang berlaku.<br />BAB VIIIPENGUKUHAN DAN PELANTIKAN PENGURUSPasal 8<br />(1) Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat dan Pengurus di lingkup Kecamatan sampai dengan Nasional dilakukan dengan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkatan lingkupnya.(2) Surat Keputusan Pejabat yang berwenang tersebut pada ayat (1) diatas adalah :a. Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau Komunitas Adat Sederajat untuk pengukuhan Pengurus Karang Taruna setempat.b. Surat Keputusan Camat untuk pengukuhan Pengurus dilingkup Kecamatan setempat.c. Surat Keputusan Bupati/ Walikota untuk pengukuhan Pengurusu di lingkup Kabupaten/Kota setempat.d. Surat Keputusan Gubernur untuk pengukuhan Pengurus di lingkup Provinsi setempat.e. Surat Keputusan Menteri Sosial untuk pengukuhan Pengurus dilingkup Nasional.(3) Pelantikan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat dan Pengurus dilingkup Kecamatan samapai dengan Nasional dilakukan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkatan lingkupnya masing-masing.<br />BAB IXPEMBINAPasal 9<br />(1) Karang Taruna sebagai Organisasi Sosial Generasi Muda diesluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki Pembina Utama, Pembina Fungsional dan Pembina Teknis.(2) Pembina Utama sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah Presiden Republik Indonesia.(3) Pembina Umum, Pembina Fungsional dan Pembina Teknis sebagimana dimaksud pada ayat (1) , di Pusat dan di daerah adalah :a. Pembina di Pusat terdiri :1). Menteri dalam Negeri Selaku Pembina Umum2). Menteri Sosial selaku Pembina Fungsional3). Pimpinan Departemen/Kementerian Negara/Lembaga atau Badan Negara yang terkait sebagai Pembina Teknis Karang Taruna.b. Pembina di Daerah terdiri dari :1). Pembina Umuma]. Gubernur untuk Provinsib]. Bupati/Walikota untuk Kabupaten/Kotac]. Camat untuk Kecamatand]. Kepala Desa/Lurah atau Komunitas Adat Sederajat untuk Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat2). Pembina Fungsional :a]. Kepala Dinas/Instansi Sosial Provinsib]. Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kotac]. Kepala Seksi/Unit yang tugasnya berkaitan langsung dengan bidang kesejahteraan sosial di Kecamatan dan/atau di Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat.3). Pembina Teknis.a]. Pimpinan Instansi/Lembaga/Badan Daerah Provinsi yang terkaitb]. Pimpinan Instansi/Jawatan/Lembaga atau Badan daerah Kabupaten/Kota yang terkait.c]. Pimpinan Unit Kecamatan, Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat yang terkait dengan Penyediaan dukungan bagi peningkatan Fungsi Karang Taruna di wilayah setempat.<br />BAB XKEUANGANPasal 10<br />Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari :a. iuran Warga Karang Tarunab. Usaha sendiri yang diperoleh secara syahc. Bantuan Masyarakat yang tidak mengikatd. Bantuan/Subsidi dari Pemerintahe. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />BAB XIMAJELIS PERTIMBANGAN DAN UNIT TEKNSI KARANG TARUNA<br />Pasal 11<br />(1) Setiap Karang Taruna dapat membentuk Majelis Pertimbangan Karang taruna ( MPKT ) pada forum tertinggi ( Temu Karya ) di masing-masing wilayahnya yang kemudian dikukuhkan oleh forum tersebut.(2) Majelis Pertimbangan Karang Taruna dipimpin oleh seorang Ketua merangkap anggota, seorang Sekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris ( sesuai kebutuhan) merangkap anggota, dan para anggota yang jumlahnya ditentukan sesuai dengan jumlah mantan aktivis Karang Taruna di wilayahnya masing-masing ditambah beberapa tokoh yang dianggap layak, apabila memungkinkan.<br />Pasal 12<br />(1) Karang Taruna dapat membentuk Unit Teknis sesuai dengan kebutuhan pengembangan organisasi dan program-programnya;(2) Unit Teknis dimaksudkan merupakan bagian yang tidak terpisahklan dari kelembagaan Karang Taruna dan pembentukannya harus melalui meakanisme pengambilan keputusan dalam forum yang representatif dan sesuai kapasitasnya untuk itu;(3) Unit Teknis disahklan dan dilantik oleh Karang Taruna yang membentuknya dan harus berkoordinasi serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Karang Taruna yang membentuknya.<br />BAB XIIIDENTITASPasal 13<br />(1) Karang Taruna dapat memiliki identitas lambang bendera, panji, yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 65/HUK/KEP/XI/1982 dan lagu mars serta hymne.(2) Identitas yang telah ditetapkan dan/atau digunakan tersebut menjadi identitas resmai Karang Taruna dan hanya dapat dirubah dengan Keputusan Menteri Sosial.(3) Mekanisme penggunaan identitas Karang Taruna diatur lebih lanjut dalam Pedoman pelaksanaan Karang Taruna.<br />BAB XIIIKETENTUAN LAINPasal 14<br />Sesuai dengan kebutuhan, setiap Karang Taruna dapat menyusun dan/atau menyesuaikan Anggaran Rumah Tangga berdasarkan Pedoman Dasar Karang Taruna ini.<br />BAB XIVPENUTUPPasal 15<br />(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayan Sosial.(2) Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka keputusan Menteri Sosial RI Nomor 11/HUK/ 1988 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, dinyatakan tidak berlaku lagi.(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dibetulkan sebagaimana mestinya.<br />Diposkan oleh KARANG TARUNA di 02:30 0 komentar<br />