SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
Baixar para ler offline
1




        Dosen Pengampu:
        Mujianto Sholichin




        SEMESTER VII
     PROGRAM STUDI PAI
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIPDU
          JOMBANG
  TAHUN AKADEMIK 2011/2012
2


                   SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)



             Mata Kuliah        : Pengembangan Kurikulum PAI– 3 SKS
             Program Studi      : S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI)
             Perguruan Tinggi   : FAI Unipdu Jombang
             Semester           : VII/2011-2012
             Dosen Pengampu     : Mujianto Sholichin



Deskripsi : Pemahaman dan pembahasan hakekat, fungsi dan tujuan
           pendidikan, pengertian dasar kurikulum dan prosedur
           pengembangannya serta fungsinya dalam pembangunan nasional;
           telaah berbagai faktor yang penting di dalam pengembangan
           kurikulum terutama yang terkait dengan perkembangan
           kehidupan dan perkembangan ilmu dan teknologi.

Tujuan   :   Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam
             bidang pendidikan dan implikasinya dalam pengembangan kualitas
             manusia; serta memahami pengertian dasar kurikulum dan teknik
             pengembangannya dengan mempertimbangkan beberapa faktor
             yang mendasarinya.

Program Kegiatan
No.                   Acara Kegiatan dalam tiap pertemuan
1.    Pertemuan ke 1 s.d 2
      1) Pembahasan tentang visi bangsa Indonesia dan misi pembangunan
         nasional, pengertian dasar pendidikan dan fungsinya bagi
         pembangunan manusia dan masyarakat/bangsa.
      2) Penjabaran visi dan misi pembangunan menjadi visi dan misi
         pendidikan nasional sampai dengan visi dan misi penyelenggaraan
         pendidikan secara institusional/kelembagaan.
      3) Analisis   keterkaitan    secara    fungsional antara   visi/misi
         pembangunan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan visi/misi
         lembaga pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan.
      4) Tugas: Mahasiswa membuat analisis sebagaimana isi butir (3)
         dengan mengambil contoh salah satu lembaga pendidikan.

2.    Pertemuan 3 s.d 4
      1) Pembahasan tentang pengertian kurikulum, organisasi kurikulum
         dan berbagai komponen yang perlu dipertimbangkan dalam suatu
         kurikulum.
      2) Pembahasan tentang keterkaitan antara pendidikan, kurikulum,
         pendekatan pembelajaran, evaluasi/assessment.
3


     3) Pembahasan tentang berbagai kebijakan pendidikan, khususnya
        yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan (isi kurikulum dan
        berbagai pendekatan pembelajaran yang digunakan) sehubungan
        dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
     4) Kurikulum, politik pendidikan dan globalisasi.
     5) Tugas: Mahasiswa menulis tentang kurikulum yang dikaitkan
        dengan otonomi pendidikan dan otonomi daerah.

3.   Pertemuan 5
     1) Kurikulum dan kehidupan manusia: tinjauan dari aspek ekonomi dan
        sosial budaya.
     2) Perkembangan IPTEK dan kurikulum
     3) Tugas: Mahasiswa menulis tentang permasalahan kurikulum
        dikaitkan dengan perkembangan IPTEK

4.   Pertemuan 6-7
     1) Perencanaan kurikulum dan jenjang pendidikan.
     2) Kurikulum dan jenjang pendidikan: analisis psikologis dan tujuan
        pendidikan.
     3) Paradigma kurikulum.
     4) Organisasi kurikulum dan pendekatan pelaksanaannya.
     5) Tugas: Mahasiswa membuat analisis tentang keterkaitan
        organisasi kurikulum dan otonomi pendidikan dan atau/otonomi
        daerah dan jenjang pendidikan.

5.   Pertemuan 8
     1) Berbagai problematika/permasalahan pengembangan kurikulum di
        Indonesia.
     2) Tugas: Mahasiswa menulis tentang berbagai problematika up to
        date yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum di
        Indonesia secara institusional/kelembagaan.

6.   Pertemuan 9
     KTSP SD/MI

7.   Pertemuan 10
     KTSP SMP/MTS

8.   Pertemuan 11
     KTSP SMA/MA

9.   Pertemuan 12
     1) Kurikulum Madrasah Diniyah
     2) Kurikulum Taman Pendidikan Qur‟an (TPQ)
4


10.   Pertemuan 13
      1) Pengembangan Silabus dan Pengembangan Diri
      2) Kurikulum PAUD dan Home Schooling Group

11.   Pertemuan 14
      1) Kecakapan Hidup
      2) Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri. Undang-undang &
         Peraturan Pemerintah terkait Pendidikan dan Kurikulum



Sistem Perkuliahan:
Perkuliahan dilakukan dengan penyajian garis besar materi, dilanjutkan
dengan diskusi dan mahasiswa menyajikan hasil analisisnya di dalam diskusi
tersebut.

Evaluasi:
Hasil tugas tiap penggalan/pertemuan, UTS, Presensi kehadiran dan UAS.

                         Kampung Damai Janti Jogoroto Jombang, 17 Ramadlan 1432 H
                         Dosen Pengampu


                        Mujianto Sholichin



                                             ‫إذا مل تستطع أن تنظر أمامل أل ّ مستقبلل مظلم‬
                                                          ‫ن‬

                                                 ‫ومل تستطع أن تنظر خلفل أل ّ ماضيل مؤمل‬
                                                            ‫ن‬

                                                       ‫فاوظر إىل األعلى ... فئن ىناك مه‬

                                                        ‫حيبل ... يعتنى بل ... حيميل‬

                                                           ‫ينصرك ... يسمعل ... يراك‬

                                                                       ‫اهلل‬
                                                                  ‫ما أخر منل إال ليعطيل‬
                                                                         ّ

                                                                  ‫وما أبكاك إالّ ليضحكل‬

                                                              ‫وما حرمل إالّ ليتفضل عليل‬

                                                                   ‫وما إبتالك إالّ ألوّو حيبل‬

                                               ‫سبحان اهلل وحبمده ... سبحان اهلل العظيم‬
5


                     PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Pengembangan secara Umum
• Kata “pengembangan” secara ethimologi yaitu berarti proses, cara,
   perbuatan mengembangkan.
• Secara Istilah, kata “pengembangan” menunjukkan pada suatu kegiatan
   menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan
   tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus
   dilakukan (dikembangkan).
• Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses
   perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas
   serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu
   kesempurnaan/kematangan.
• Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor “perubahan struktur”.
   Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur
   dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana
   sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem.

Pengertian Kurikulum secara Umum
• Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani “currere” yang berati “jarak
   tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum
   dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di
   suatu perguruan.
• Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum
   dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan
   yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat
   penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang
   baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan
   yang dicita-citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan
   sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala
   bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
• Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan
   pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
   digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
   mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum PAI
• Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum
  yg dirancang berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadith, yg
  bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan
  tetap dekat kepada Khaliknya.
• Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg
  diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan
  Islam.
6


Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasuk
Pendidikan)
• Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan yang
    dalam konteks ini adalah kurikulum pendidikan dalam manajemen &
    pengembangannya      menganut madhab voluntarisme (fakultatif/adanya
    unsur kesengajaan terhadap pengembangannya).
• Teori pengembangan pertama kali diusung oleh Anthony Giddens dalam
    bukunya Central Problems in Social Theory yang diterbitkan di London
    pada tahun 1979.
• Giddens menyatakan: “Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor
    perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan
    fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi,
    sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem”.
• Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal orang dengan TEORI
    STRUKTURASI.
Teori Strukturasi Anthony Giddens
• Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak adanya "theory of action" (
    teori tindakan, perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu sosial
• Dalam literature filsafat kita memang menemukan banyak kajian tentang
    tingkah laku dilihat dari sisi tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons)
    atau motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh pada ilmu-ilmu
    sosial. Ini dapat dimaklumi karena filsafat tingkah laku tidak memberikan
    perhatian terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni "analisis
    institusional, power, ataupun perubahan sosial”.
• Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan Marxisme Ortodox melihat
    tingkah laku dari sudut determinisme sosial dan mengabaikan "social
    actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus dijelaskan.
• Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab voluntarisme, akan tetapi
    menggabungkan dua madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk
    menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral ilmu sosial. Kajian
    yang memadai menyangkut human agency, manusia sebagai pelaku
    perbuatan, harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan waktu yang
    terjadi di tempat tertentu.
• Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe voluntaristik dan
    deterministik, atau dualisme individual dan masyarakat, dualisme subyek-
    obyek, dualism agen dan struktur yang secara bersama membentuk social-
    practices.
• Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada “duality of structure”.
    Yang dimaksud dengan konsep "the duality of structure" adalah bahwa
    structural properties dalam sistem sosial dijelaskan sebagai medium dan
    sebagai hasil (outcome) dari social-practices yang membentuk sistem itu
    sendiri.
Beberapa konsep atau istilah teori strukturasi
a. Social structure, duality of structure, structural properties, rules and
    resources include wealth, private property; education advantage,
    occupational position;
b. Dimenasions of interaction (interaction, modality, structure);




c. interaction (communication, power, sanction);
7


d. modality (interpretatie scheme, facility, norm).
e. Authorisation, allocation;
f. Contradiction, conflict, interest, ideology, decision-making,          class
   dominant;
g. Social reproduction, social change, historicity.

Pemahaman Pengembangan          secara   Luas   menurut    Teori   Strukturasi
Anthony Giddens
•   In analysing the conditions of social reproduction, of stability and
    change in society, Giddens suggesses to give attention the essential
    importance of tradition and routinisation in social life;
•   Change is in principle involved with social reproduction. Change or its
    potentiality is thus inherent in all moments of social reproduction.
•   Stability means continuity over time. A stable social order is one in which
    there is a close similarity between how things are now and how they used
    to be in the past;
•   Paramaters of change; historicity and deroutinisation.
•   Rationalization of action is the fundamental component of social activity
    in the historical context.
•   Every member of society must know in both practical and discursive
    modes, a great deal about the workings of the society by virtue of his
    participation in it; such knowledengane is incorporated as an element in
    the production and reproduction of that society via the duality of
    structure i.e, between individuality and colletivity, agent and structure.

Teori lain tentang fungsionalism-struktural
• Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen dalam bukunya Modern Social
  Theory;
• Buku ini lebih memfokuskan pada teori analisis fungsional dan kurang atau
  tidak memberikan perhatian pada analisis structural.
8




               PERJALANAN KURIKULUM NASIONAL
     (PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH) DI INDONESIA

Selayang Pandang
• Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional
  telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,
  1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut
  merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,
  sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan
  bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
  dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang
  terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan
  landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada
  penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
  merealisasikannya.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya
• Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana
  Pelajaran 1947.
• Tahun 1947 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem
  pendidikan kolonial Belanda dan Jepang (pengganti sistem pendidikan
  kolonial Belanda).
• Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang
  merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism
  lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang
  merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya
•   Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 mengalami penyempurnaan &
    diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
•   Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.
•   Ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
    memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-
    hari.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya
•   Menjelang tahun 1964 kurikulum pendahuluan disempurnakan menjadi
    Kurikulum Pendidikan 1964.
•   Ciri dari kurikulum 1964 ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan
    agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada
    jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
    Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik,
    kepribadian, dan jasmani.
9




Kurikulum 1968 dan sebelumnya
• Kurikulum 1964 diperbaharui dengan Kurikulum 1968.
• Terjadi perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
  menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
  khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi
  pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
• Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya
  membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
  mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
  dan keyakinan beragama.
• Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
  keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968, dengan pendekatan:
•   Berorientasi pada tujuan
•   Menganut pendekatan integrative/terpadu
•   Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas daya dan waktu.
•   Menganut pendekatan sistem instruksional, dikenal dengan Prosedur
    Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
•   Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang
    spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
•   Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
    respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

Sebab perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984:
•   Beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam
    kurikulum pendidikan dasar dan menengah
•   Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi
    dengan kemampuan siswa
•   Terdapat kesenjangan antara prog kurikulum dan pelaksanaannya di
    sekolah
•   Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap
    jenjang.
•   Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bid
    pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak hingga
    sekolah menengah tingkat atas & Pendidikan Luar Sekolah.
•   Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi
    kebutuhan perkembangan lapangan kerja.

Kurikulum 1984 memiliki ciri:
• Berorientasi kepada tujuan instruksional (tujuan apa yang harus dicapai
  siswa).
• Menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA:
  pendekatan pengajaran siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental,
  intelektual, dan emosional (ranah kognitif, afektif, & psikomotor.
• Materi pelajaran dikemas dengan pendekatan spiral (pengemasan bahan
  ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran). Semakin tinggi
  kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang
  diberikan.
10


• Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-
  konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru
  kemudian diberikan latihan setelah mengerti.
• Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
  Pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,
  semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan
  induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke
  sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.
• Menggunakan      pendekatan     keterampilan   proses   (pembentukkan
  keterampilan,    memperoleh     pengetahuan   dan    mengkomunikasikan
  perolehannya).
• Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan
  sesuai dengan Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
  Nasional

Ciri-ciri kurikulum 1994
• Menggunakan sistem caturwulan
• Pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat
  (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
• Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
  semua siswa di seluruh Indonesia.
• Menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik
  secara mental, fisik, dan sosial.
• Pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang
  menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
• Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah
  ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
• Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit sebagai pemantapan
  pemahaman siswa.

Problem Pelaksanaan Kurikulum 1994
•   Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
    banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran
•   Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
    tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang
    terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Suplemen Kurikulum 1994
• Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya
  menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
  teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.
• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang
  tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa,
  dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
11


• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran
  substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan
  siswa.
• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait,
  seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana
  termasuk buku pelajaran.
• Penyempurnaan      kurikulum     tidak     mempersulit      guru dalam
  mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan
  sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Versi Tahun 2002 dan 2004
• KBK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan
  hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,
  dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum
  sekolah;
• KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada
  diri siswa melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2)
  keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya

Ciri Pendidikan berbasis Kompetensi
•   Pemilihan kompetensi yang sesuai;
•   Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
    pencapaian kompetensi;
•   Pengembangan sistem pembelajaran.

Ciri-ciri KBK ver 2002-2004
• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
  maupun klasikal;
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman;
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
  yang bervariasi;
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
  memenuhi unsur edukatif;
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
  penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Landasan KBK– Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006
• Sebagai implementasi Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
  Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara
  lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
  Pendidikan;
12


• Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
    dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi,
    (2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan
    tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar
    pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan.

Arah KBK ver KTSP 2006
•   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring
    pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk
    kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang
    disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

Ciri KBK – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006
• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
  maupun klasikal.
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
  yang bervariasi.
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
  memenuhi unsur edukatif.
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
  penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Perbedaan KBK ver 2002-2004 dengan KBK ver KTSP
•   Sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan
    mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan,
    visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender
    pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.



             KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang
berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi,
misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan umum:
• Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika
• Kesamaan memperoleh kesempatan
• Memperkuat identitas nasional
• Menghadapi abad pengetahuan
• Menyongsong tantangan teknologi informasi & komunikasi
• Mengembangkan keterampilan hidup
• Mengitegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum
13


•   Pendidikan alternatif
•   Berpusat pada anak sebagai pembangunan pengetahuan
•   Pendidikan multikultur
•   Penilaian berkelanjutan
•   Pendidikan sepanjang hayat

Masalah-hambatan dan Hambatan Pengembangan Kurikulum

• Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi & misi yang hendak dicapai
    oleh institusi pendidikan baik di jenjang dasar maupun jenjang sekolah
    menengah
•   Lahirnya gagasan desentralisasi dalam pengembangan kurikulum sebagai
    akibat desentralisasi pend tidak disertai dengan buku acuan yang jelas
•   Tim perekayasa kurikulum masih terpusat di tingkat pusat
•   Belum berorientasi pada kepentingan siswa sebagai subjek tetapi mereka
    sebagai objek.
•   Bersifat sentralistik, kurang memberdayakan peran sekolah & partisipasi
    masyarakat
•   Tidak dilandasi filsafat pendidikan yang memberikan ide dasar dalam
    mewujudkan tujuan pendidikan.
•   Lebih mengarah pada kepentingan politis dan keinginan administrator
    tingkat pusat
•   Kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar dari tingkat SD
    hingga PT
•   Guru-guru tidak memiliki dokumen kurikulum yang memadai
•   Kurangnya koordinasi antara pusat SLTP/MTs & SMU/MA.


Masalah-masalah dan Hambatan Monitoring dan Evaluasi
• Kegiatan monitoring di lapangan oleh pejabat yang berwenang hanya
  sebatas mengamati, tanpa instrumen penjaringan informasi yang penting
• Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum oleh pihak pelaksana
  pendidikan masih kurang baik
• Sistem evaluasi tidak mendukung tercapainya tujuan instruksional
• Evaluasi dilakukan Topdown, seragam kurang memperhatikan keragaman &
  potensi yang berbeda
• Evaluasi kurikulum masih belum dipahami sebagai bagian yang penting dalam
  sistem kurikulum
• Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara pelaksana/guru dengan
  pihak yang berwenang melakukan monitoring
• Standar evaluasi belum ditetapkan secara jelas dan tegas sehingga kriteria
  pencapaian yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan maupun
  daerah di berbagai wilayah menjadi heterogen
14


Masalah-masalah dan Hambatan Pelaksanaan Kurikulum
• Strategi pembelajaran tidak relevan dengan tujuan institusional
• Sarana prasarana penunjang minim & kualitas SDM kurang kreatif &
  inovatif
• Masih sebatas pd sosialisasi nilai & pola hafalan trhdp materi yang ada
  dalam kurikulum
• Dominasi Tatap Muka (TM), siswa kurang aktif, mengabaikan keterampilan
  dan pemahaman konsep-konsep yang dibutuhkan untk kehidupan siswa di
  masa mendatang
• Guru & Personel sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke pola pikir baru
  sesuai perkembangan kurikulum
• Tidak semua pihak yang ada di lapangan “Well Come” terhadap kurikulum
  baru, bahkan ada yang apatis.



                 KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Konsep Pengemb Kurikulum meliputi berbagai pengertian            kurikulum,
perekayasaan kurikulum, dan asas pengemb kurikulum

Pengertian Kurikulum
Program pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi siswa. Kurikulum tidak
terbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang
dapat mempengaruhi perkembangan siswa seperti: bangunan sekolah, alat
pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-
gambar, halaman sekolah dan lain-lain.

Kurikulum Dikaji dari Berbagai Aspek
• Kurikulum berkenaan dengan fungsi: untuk calon warga negara,
  anggota/pembentuk keluarga, anggota masyarakat, anggota profesi dan
  lain-lain.
• Kurikulum disediakan untuk siswa, karenanya harus mempertimbangkan
  aspek perkembangan, kemampuan, intelegensi, kebutuhan, minat, &
  permasalah yang dihadapi siswa (bersumber & sesuai dengan lingkungan
  anak).
• Isi kurikulum disusun dalam bentuk prograj pengajaran bidang studi
  berdasarkan tujuan yang dilihat dari segi aspek 1) hakikat manusia, 2)
  tuntutan dalam pembangunan, 3) tuntutan bagi setiap warga negara dengan
  nilai-nilai dasar dalam konstitusi, aspirasi pemerintah, masyarakat &
  kebudayaan nasional
• Melaksanakan kurikulum dengan pendekatan metodologi pengajaran/ilmu
  tentang metode-metode, seperti metode problem solving, diskusi dan lain-
  lain
• Mengetahui hasil kurikulum dengan sistem evaluasi: dilakukan oleh guru
15


Pokok Pikiran Kurikulum
• Merupakan suatu perencanaan.
• Merupakan pengaturan (sistematika & struktur).
• Berisikan isi & bahan pelajaran.
• Mengandung cara/strategi/metode penyampaian pengajaran.
• Merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
• Kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
• Kurikulum adalah suatu alat pendidikan.

Perekayasaan Kurikulum
• Perekayasaan kurikulum dilaksanakan dalam situasi nyata di sekolah
    melalui proses konstruksi kurikulum, pengembangan kurikulum &
    implementasi kurikulum.
•   Konstruksi Kurikulum: proses pembuatan keputusan yang menentukan
    hakikat & rancangan kurikulum.
•   Pengemb kurikulum: prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi
    kurikulum.
•   Implementasi kurikulum: proses pelaksanaan kurikulum yang dihasilkan
    oleh konstruksi dan pengembangan kurikulum.

Asas Pengembangan Kurikulum
• Asas keimanan & ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• Asas demokrasi Pancasila;
• Asas Keadilan & Pemerataan pendidikan;
• Asas keseimbangan, keserasian & keterpaduan;
• Asas hukum yang berlaku;
• Asas kemandirian & pembentukan manusia mandiri;
• Asas nilai-nilai kejuangan bangsa;
• Asas pemanfaatan, pengembangan, penciptaan IPTEK

Kesimpulan
• Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang
  berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan
  visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional.
• Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan,
  pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya
  manajemen pengembangan kurikulum, baik dalam perencanaan maupun
  implementasi kurikulum secara operasional.
• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum,
  perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum
16




    ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pendahuluan
• Aministrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaraan
  pendidikan yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatkan pelayanan
  pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif.
• Tujuan utama dari administrasi ialah mengorganisasikan dan
  mengoperasikan tugas sekolah sehingga pengajaran dapat berjalan
  sebagaimana mestinya. Sedangkan supervisi berkaitan dengan tugas kepala
  sekolah dalam memberikan motivasi terhadap perbaikan kurikulum

Administrasi Kurikulum
Konsep-konsep Pokok Rumusan Administrasi
•   Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan;
•   Manusia yang terlibat dalam proses Administrasi;
•   Proses Administrasi senantiasa bertujuan;
•   Pada prinsipnya Administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama;
•   Proses Administrasi memerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan
    (waktu, tempat & materi).

Administrasi dalam Sistem Sekolah
Terdiri 5 (Program) Kegiatan:
•   Program instruksional/pembelajaran;
•   Personal sekolah;
•   Dukungan logistik;
•   Perencanaan, seperti rencana tahunan, triwulan, bulanan, mingguan;
•   Hubungan dengan pihak luar (external relation), seperti orang tua siswa,
    instansi pemerintah, badan usaha swasta, dan masyarakat.

Pendekatan Administrasi Kurikulum
•   Pendekatan produktif, demokrasi & humanistik;
•   Pendekatan sistemik (klasik), romantik & modern;
•   Pendekatan direktif, in service, dan sistemik.

Supervisi Kurikulum
•   Suatu sistem, yakni menerapkan berbagai komponen yang saling
    berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah
    ditentukan sebelumnya.
17




Fungsi Supervisi Kurikulum
• Fungsi edukatif: mendidik guru lebih baik kualitasnya & profesional;
• Fungsi kurikuler: pelaksanaan pengajaran menjadi lebih efektif;
• Fungsi kepembimbingan: membantu guru-guru dalam mengatasi
  kesulitannya;
• Fungsi administratif: kegiatan kepengawasan & kepemimpinan terhadap
  organisasi guru-guru;
• Fungsi pengabdian: pengabdian supervisor/kepala sekolah terhadap
  kepentingan sekolah.

Ciri-ciri Supervisi Kurikulum
•   Supervisi adalah proses perbaikan pengajaran dengan cara bekerjasama
    dengan orang-orang yang bekerjasama dengan para siswa;
•   Supervisi memudahkan para siswa belajar;
•   Supervisi dan supervisor berpijak pada dasar, membantu situasi belajar
    bagi siswa;
•   Supervisi merupakan suatu proses penyuluhan orang-orang dengan cara
    yang kreatif dalam rangka memecahkan masalah.

Supervisi & Perbaikan Kurikulum
• Titik tolak dari perbaikan kurikulum sekolah bersumber dari “GURU”.
• Usaha perbaikan pengajaran & kurikulum berhubungan dengan pertanyaan:
  peranan guru sebagai pendidik profesional, kemampuan guru profesional,
  guru & perbaikan kurikulum, dan hubungan antara guru dan administrator,
  siswa dan orang tua murid.
• Jadi, guru/pendidik disamping memahami dirinya sendiri, siswa &
  masyarakat juga harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan fungsi
  pengajaran.

Kemampuan Guru Profesional
• Explaining, informing, showing how;
• Initiating, directing, administering;
• Unifying the Group;
• Giving security;
• Clarifying attitudes, beliefs problem;
• Diagnosing learning problems;
• Making curriculum materials;
• Evaluating, recording, reporting:
• Enriching community activities;
• Organizing & arranging classroom;
• Participating in school activities;
• Participating in profesional & civic life.
18




               DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Konsep Dasar Pengertian Kurikulum:
•   Kurikulum sebagai rencana pembelajaran.
•   Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
•   Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
    bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
    penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum terbagi 4 jenis:
• The Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi): merupakan kurikulum
  yang tidak tertulis (the latens curriculum) yang dimunculkan sebagai efek
  dari milieu sosial, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh
  yang tidak diharapkan.
• The Actual Curriculum (kurikulum nyata) yang ditafsirkan sebagai siswa
  mengalami secara aktual dan guru guru mengajarkan secara aktual.
• A Whole Curriculum (Kurikulum Keseluruhan) adalah Program sekolah yang
  menyeluruh, seimbang, dan koherensi, menyeluruh berarti semua
  pengalaman yang direncanakan dan dibimbing oleh sekolah.
• The Public Curriculum adalah yang didasarkan pada kebutuhan mendasar
  dan konkrit yang harus diperbuat dan dipelajari oleh siswa di sekolah, yang
  dianggap efektif dan bermakna bagi publik luas.

Komponen-komponen Kurikulum:
•   Komponen tujuan;
•   Materi;
•   Metode;
•   Evaluasi

Peran Kurikulum:
• Konservatif/kolot/mengikat penuh;
• Evaluatif;
• Kreatif;

Fungsi Kurikulum:
• Penyesuaian;
• Pengintegrasian;
• Deferensiasi;
• Persiapan:
• Pemilihan:
• Diagnostik.
19




Pendekatan-pendekatan Kurikulum:
•   Pendekatan mata pelajaran;
•   Pendekatan interdisipliner;
•   Pendekatan integratif;
•   Pendekatan sistem.

Faktor-faktor yang melandasi Pengembangan Kurikulum
• Filsafat & Tujuan Pendidikan Nasional:
• Sosial Budaya;
• Perkembangan siswa;
• Keadaan lingkungan;
• Kebutuhan pembangunan;
• Perkembangan IPTEK
• Landasan manajerial yakni saling pengaruh mempengaruhi dan keseluruhan
  merupakan suatu sistem.

Hambatan-hambatan dalam Pengembangan Kurikulum
•   Terletak pada guru yang kurang berpartisipasi dalam pengemb kurikulum,
    mungkin karena waktu, beda pendapat dan lain-lain.
•   Terletak pada masyarakat yang kurang mendukung baik dukungan materiil
    maupun spirituil.

Kajian Lanjut
• Guru diharapkan mampu dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar
  mengajar, terutama dalam pengembangan kurikulum dalam bentuk: 1)
  penetapan tujuan sekolah, 2) penetapan program pendidikan/kurikulum
  sekolah, 3) penetapan strategi pelaksanaan.
• Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan merumuskan 1) visi dan misi
  sekolah, 2) program kurikulum dan kegiatan pendidikan, 3) mengembangkan
  sarana pendidikan, 4) mengevaluasi keberhasilan pendidikan yang telah
  dilakukan.
• Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan baik dengan
  memberikan dukungan materiil maupun spirituil.

          PENGEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

•   Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan perubahan pola
    pendidikan, ialah pendidikan traditional yang berpusat pada mata ajar,
    pendidikan progresif yang berproses pada siswa, dan pendidikan yang
    berproses pada masarakat.
•   Pengembangan    komponen-komponen    kurikulum,   pada    umumnya
    berdasarkan pada pendekatan tertentu, yakni pendekatan modern,
    pendekatan produktif, pendekatan humanistik, pendekatan sistematik
    dan sebagainya.
20



•   Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional,
    tujuan institusional, tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan tujuan-
    tujuan tersebut pula didasarkan pada kategori kognitif, afektif dan
    psokomotorik dari blossom, dkk.
•   Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang sari persepsi
    bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. Kebutuhan
    masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kemayarakatan juga
    berkembangan yang mendasari komponen kurikulum.
•   Bentuk dan organisasi kurikulum berkembang dari subject matter
    curriculum, child centered sampai pada integrated curriculum dan
    bentuk-bentuk lainnya.

Kesimpulan
•   Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang dari
    persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya.
•   Kebutuhan   masyarakat    dan    bidang-bidang   pekerjaan    kerja
    kemasyarakatan juga berkembang yang mendasari komponen kurikulum.



         KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Manajemen
•   Secara definitif etimologis manajemen berasal dari kata to manage
    artinya mengatur
•   Manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk
    mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
    perusahaan atau organisasi.
•   Secara etimologis manajemen dalam tataran aplikasi banyak didefinisikan
    sebagai proses pengaturan atau pengelolaan untuk pencapain tujuan yang
    diharapkan oleh organisasi atau lembaga, dimana dalam pelaksanaannya
    tidak bisa dilepaskan dari peran pimpinan sebagai inspirator untuk
    mengarahkan sekelompok manusia dalam organisasi atau lembaga.

Fungsi-fungsi Pokok Pimpinan/Manajer
•   Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan
    oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu : perencanaan (planning),
    pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan
    (controling).
•   Manajemen pengembangan kurikulum merupakan proses sosial yang
    berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan
    kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembahasan dalam
    manajemen pengembangan kurikulum mencakup manajemen dalam
    perencanaan kurikulum (curriculum planning) dan manajemen dalam
    implementasi kurikulum (curriculum implementation).
21



•   Perkembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh
    yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai
    dengan visi, misi, dan strategi pengembangan pendidikan nasional.
    Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan,
    pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya
    manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya mencakup konsep-
    konsep pengembangan kurikulum.
•   Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum,
    perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum.
•   Konsep manajemen merupakan suatu proses sosial yang berkenaan dengan
    keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-
    sumber lainnya, menggunakan metode efisien dan efektif untuk mencapai
    tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi sebagai
    keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang
    didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

•   Manajemen pengembangan kurikulum penting berdasarkan berbagai
    pertimbangan yang pada gilirannya memerlukan tenaga manejer yang
    berkemampuan profesional.
•   Ruang lingkup studi/kajian manajemen pengembangan kurikulum
    mencakup pokok-pokok dalam proses di mana semua sesuai dengan fungsi-
    fungsi manajemen secara komperehensif.

    Konsep Sistem Manajemen
•   Perilaku manajemen dan peristiwa manajemen berdasarkan pada hukum
    sebab akibat. Pendekatan ilmu kealaman memberikan dampak pada
    penggunaan teknologi engineering yang pada gilirannya diterapkan dalam
    manajemen perusahaan industri.
•   Semua tindakan manajemen dan tingkah laku organisasi pada dasarnya
    ditentukan dan diatur oleh hukum-hukum normatif. Pelaksanaan fungsi-
    fungsi manajemen harus berlandaskan pada hukum normatif tersebut,
    yang sekaligus mengatur tatanan hubungan sosial antara manusia dalam
    masyarakat.
•   Tingkah laku individu dapat berubah sesuai dengan mootivasi dan situasi.
    Itu sebabnya, tingkah laku manusia serba mungkin. Ilmu perilaku
    dilandasi oleh hukum serba kemungkinan (law of probability). Panndangan
    ini juga turut mempengaruhi ilmu manajemen, karena inti dari ilmu
    manajemen adalah faktor manusia itu sendiri. Upaya dan hubungan
    kerjasama sosial dapat berubah tergantung pada kebutuhan, motivasi,
    dan aspirasi individu dalam situasi tertentu pula.
22



•   Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi,
    sistematika, metode, dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu
    manajemen didukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya. Seperti filsafat,
    psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan
    sebagainya. Ilmu manajemen dipengaruhi dan menggunakan hukum
    kausalitas, normatif dan probabilitas.
•   Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara
    sistematik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
    pengorganisasiaan, staffing, pengarahan dan kontrol. Masing-masing
    fungsi manajemen tersebut mencakup berapa sub fungsi yang bekerja
    secara bergiliran.
•   Prespektif manajemen desain struktural meliputi tiga aliran/pandangan,
    yakni aliran prinsip-prinsip manajemen universal yang dikelompokkan
    menjadi lima kategori ialah struktur, prinsip koordinatif, prinsip scalar,
    pembagian pekerjaan, prinsip fungsional; aliran strukturalis, yang
    menggunakan pemikiran induktif untuk menarik kesimpulan tentang
    hakekat organisasi berdasarkan pendekatan deskriptif; aliran manajemen
    ilmiah yang menitik beratkan pada pengukuran kerja dan berdasarkan
    asumsi bahwa manusia bagaikan mesin.
•   A work-flow perspective of management yang menitikberatkan pada arus
    informasi yang dapat dihitung secara matematis, yang pada giliranya
    mendasari hakekat penggunaan komputer dan simulasi. Teori ini
    dikembangkan dari riset operasi , yang menggunakan pendekatan sistem.
•   Hukum perspektive of management, yang menitikberatkan teorinya pada
    kerja kelompok; perspektif ini selanjutnya berkembang menjadi aliran
    human relation, dan oleh karenanya perlu dikenali kebutuhan, keinginan
    dan perasaan para karyawan.
•   Perpektif manajemen integratif, menekankan pandangan bahwa suatu
    organisasi adalah suatu sistem, yang memperhitungkan struktur, arus
    informasi, teknologi, mekanistik, dan organik dan tingkah laku organisasi.
•   Konsep sistem sesuatu yang baru,dengan konsep yangbersifat abstrak.
    Teori sistem umum adalah suatu bidang logic a mathematical field yang
    bertugas memformulasikan dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yang
    dapat diterapkan pada sistem-sistem yang pada umumnya.
•   Definisi „sistem‟ adalah a series of interelated and interdependent parts,
    such that the interaction or interlay and interdependent parts affects
    the whole. Rumusan lainnya (lebih lengkapnya), bahwa suatu sistem adalah
    suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
    berinteraksi, interdepedensi dan interpenetrasi, baik antara bagian-
    bagian maupun antara bagian-bagian keseluruhan untuk mencapai tujuuan
    yang telah ditentukan sebelumnya.
23



•   Pendekatan sistem (system approach) adalah istilah yang digunakan untuk
    menerapkan konsep sistem dalam bidang tertentu (misalkan bidang
    pendidikan dan pelatihan), yang terdiri dari komponen-komponen input
    (masukan), proses, dan output (keluaran). Suatu sistem pada hakikatnya
    adalah system of interest, sehingga dijelaskan hubungan antara sistem
    dengan lingkungan (lingkungan-input-proses-output-lingkungan).
•   Konsep kotak hitam, untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi suatu sistem
    baru dengan cara mempelajari hubungan antara lingkungan, input dan
    output. Berdasarkan konsep kotak hitam, maka yang dimaksud dengan
    „sistem‟ adalah suatu kotak hitam kecil (little black box: lingkungan-input-
    proses-output-lingkungan).
•   Pendekatan sistem pada tingkat mikro, merupakan penerapan
    pendekatan, sistem dalam bidang-bidang, seperti: pendidikan dan
    pelatihan,organisasi, dan sistem-sistem manusia-mesin. Langkah-langkah
    penerapanya disajikan dalam bagian arus, meliputi: merumuskan masalah,
    analisis masalah, pengembangan suatu pemecahan, pelaksanaan
    eksperimen, dan menilai serta merevisi.


                   KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN

•   Konsep umum pendidikan dapat dipahami dengan cara merumuskan
    definisi pendidikan, rumusan tujuan pendidikan, penjelasan tentang
    sasaran pendidikan, pelaksanaan proses pendidikan, cara dan prosedur
    yang ditempuh dalam proses pendidikan.
•   Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
    kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan. Sesuai dengan
    definisi ini, maka ada sejumlah istilah yang perlu dirumuskan/dijelaskan
    lebih lanjut, ialah: usaha sadar, penyiapan sebagai fungsi pendidikan,
    peserta didik, bimbingan, pengajaran, pelatihan, hasil pendidikan, dan
    sistem pendidikan.
•   Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/ sistem pengelolaan
    mencakup program kurikulum, program ketenagaan, program pengadaan
    fasilitas, program pelayanan, dan program hubungan dengan masyarakat.
•   Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/sistem organisasi dan
    pengembangan manusia, membutuhkan sarana (organisasi dan penunjang),
    yakni: kelompok pimpinan dan pelaksanaan, fasilitas dan alat pendidikan,
    pembiayaan, dan sistem pengelolaan.
•   Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan meliputi unsur-unsur
    penting, ialah raw input (peserta didik), output (tujuan pendidikan/hasil
    pendidikan), instrumental input (kurikulum, evaluasi, pengelolaan,
    ketenagaan, bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas dan alat),
    lingkungan (organisasi masyrakat dan kultural).
24



•   Tujuan umum manajemen pendidikan adalah penyusunan suatu sistem
    pengelolaan yang meliputi administrasi dan organisasi kurikulum,
    pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan
    hubungan dengan masyarakat.
•   Fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi perencanaan, organisasi,
    koordinasi, motivasi, dan kontrol. Komponen-komponen srategi sistem
    dalam pendidikan terdiri dari sistem perencanaan, sistem pemgraman,
    dan sistem manajemen.


         PROSEDUR MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

•   Prosedur pengengembangan kurikulum tidak sederhana yang selama ini
    dibayangkan dan dilakukan oelh pengembangan kurikulum amatir,
    pengembangan kurikulum ternyata mempunyai rambu-rambu yang harus
    dipatuhi dengan seksama. Tidak mengikuti aturan atau prosedur yagn
    ditetapkan akan mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang
    berakibat kualitas pendidikan tidak mencapai hasil maksimal.
•   Dalam prosedur pengembangan kurikulum dapat diedentifikasi tiga
    tahapan, yakni tahap merencanakan, melaksanakan dan menilai.
•   Pelaksanaan kurikulum tidak boleh berjalan tanpa control, untuk itu
    pengontrolan harus dilakukan dengan seksama. Pelaksanaan kurikulum
    yang lepas control akan mengakibatkan tidak berjalanya kurikulum yang
    dibuat dengan semestinya.
•   Pengambangan kurikulum mempunyai mekanisme, yaitu berupa tahapan-
    tahapan dari mulai studi pendahuluan hingga akhirnya penilaian tentang
    keberhasilan kurikulum maupun perbaikan-perbaikan atau penyesuaian-
    penyesuaian yang harus dilakukan.
•   Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam prosedur pengembangan
    kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mendukung.
    Jika ada faktor tertentu yang tidak diseertakan maka jalannya
    pelaksanaan kurikulum akan terganggu.

Manajemen Perencanaan Kurikulum
•   Karakteristik perencanaan kurikulum dalam pengembangan kurikulum
    adalah perncanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksud untuk
    membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai
    hingga mana perubahan-perubahan mana yang terjadi pada diri siswa yang
    bersangkutan. Perencanaan kurikulum kurikulum berfungsi sebagai
    pedoman/alat manjemen, sebagai penggerak roda organisasi dan
    tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motivasi pelaksanaan system
    pendidikan. Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat strategis,
    komprehensif, intregatif, realistik, humanistik, futuralistik, suportif,
    kualitas, interdisipliner, penerapan model. Perencanaan kurikulum
    berlandaskan asas-asas       objektivitas, kesesuaian, keseimbangan,
    kemudahan, berkesinambungan, pembakuan dan mutu.
25



•   Perumusan tujuan kemampuan. Kualitas kemampuan tenaga kerja perlu
    ditingkatkan agar dapat melaksanakan peran dan tugasnya secara efisien
    dan efektif. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan dan
    keterampillan tentang masalah-masalah pekerjaan tertentu, pengetahuan
    dan keterampilan tentan sistem penyampaian, sikap dan nilai yang
    menjiwai kepribadian. Berdasarkan rumusan kualitas kemampuan
    selanjutnya dirumuskan tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan kemampuan.
•   Perumusan isi kurikulum. Isi kurikulum disusun dalam bentuk bidang-
    bidang keilmuan, jenis-jenis mata pelajaran, satuan bahasan dan pokok
    bahasan. Program studi merupakan keseluruhan-keseluruhan belajar yang
    meliputi komponen. Pola komponen dasar, bidang studi, dan penunjang
    (tergantung pada jenis program studinya).
•   Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses
    interaksi siswa (belajar) dan guru (mengajar) dalam upaya mencapai
    tujuan pembelajaran. Srategi pembelajaran adalah pola umum untuk
    mewujudkan proses belajar mengajar, strategi pembelajaran banyak
    ragamnya, namun dapat diklasifikasikan Strategi Belajar Mengajar
    (SBM) dalam kelas, SBM individual, SBM kelompok kecil, SBM kelompok
    besar, SBM laboratory.
•   Merancang srategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan
    proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dan
    kesulitan yang dihadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar,
    bimbingan pribadi dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat digunakan
    adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dan lain
    sebagainya.
•   Merancang strategi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum ,
    bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai setelah
    pelaksanaan kurikulum. Penilaiaan memiliki fungsi-fungsi instruksional,
    kurikuler, adminiistratif dan diagnosis, dan penilaian sumatif, masing-
    masing mempunyai tujuan sendiri.
Administrasi Pelaksanaan Kurikulum
•   Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku
    yang bertalian dengan semua tugas yang memungkinkan terlaksananya
    kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini bertujuan agar
    kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik .
•   Administrasi bertugas menyediakan/mempersiapkan fasilitas material,
    personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat dilaksanakan.
•   Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum dapat dikelompokkan
    menjadi 9 pokok kegiatan yakni:
    o Kegiatan yang berhubungan tugas kepala sekolah.
    o kegiatan yang berhubungan tugas guru.
    o Kegiatan yang berhungan dengan proses belajar-mengajar.
    o Kegiatan ekstra kurikuler.
26


    o Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar.
    o Kegiatan pelaksaan pengaturan alat perlengkapan sekolah.
    o Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan.
    o Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningakatan mutu profesional
       guru.

•   Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu pelaksanaan
    kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas.
•   Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, kepala sekolah yang
    bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah
    yang dipimpinnya. Dikarenakan:
    o Kepala sekolah sebagai pemimpin, termasuk memimpin pelaksanaan
       kuriulum.
    o Kepala sekolah adalah administrator dalam pelaksanaan kurikulum
       yang berperan dalam perencanaan program pengorganisasian staf
       pergerakan semua pihak yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan
       supervisi, dan penilaian terhadap personal sekolah.
    o Kepala sebagai penyusun rencana tahunan dibidang kemuridan,
       personal/tenaga kependidikan, sarana kependidikan, ketatausahaan
       sekolah,     pembiyaan/anggaran   pendidikan,   pembinaan     organisasi
       sekolah dan hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan.
    o Kepala sekolah sebagai pembina organisasi sekolah.
    o Kepala sekolah sebagai koordinator pelaksanaan kurikulum.
    o Kepala sekolah sebagai pemimpin kegiatan rapat kurikuler.
    o Kepala sekolah sebagai pengelola sistem komunikasi dalam pembinaan
       kurikulum.
•   Pada pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang berperan besar adalah
    guru yang meliputi tiga jenis kegiatan administrasi yaitu: sebagai yang
    bertugas dalam melaaksanakannya:
    o Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar
    o Pembinaan kegiatan ekstra kurikuler
    o Pembimbing dalam kegiatan bimbingan belajar

•   Dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari:
    o Menyusun rencana pelaksanaan program/unit
    o Menyuun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran
    o Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa
    o Pengisian buku laporan pribadi siswa.
27



•   Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan
    kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat paedagogis dan menunjang
    pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan
    kegiatan ini diperlukan tugas guru sebagai penanggung jawab.
•   Kegiatan ekstrakurikuler sangat bervariasi yang mengandung nilai
    kegunaan tertentu, antara lain:
    o Memenuhi kebutuhan kelompok
    o Menyalurkan minat dan bakat
    o Memberikan pengalaman eksplotorik
    o Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran
    o Mengikat para siswa di sekolah
    o Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah
    o Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
    o Mengembangkan sifat-sifat tertentu
    o Menyediakan kesempatan
    o Mengambangkan citra masyarakat terhadap sekolah.

•   Tujuan utama bimbingan yang diberikan guru adalah untuuk
    mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka berhasil
    mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak
    dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk
    menyelesaikan masalahnya sehingga dia mandiri dalam menyelesaikan
    masalahnya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
    sekitarnya seperti keluarga, sekolah dan masyarakat.


                   SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM

•   Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam
    bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasehat dan
    pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional
    guru dalam proses belajar mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan
    hasil belajar siswa.
•   Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif, kurikuler,
    kepebimbingan, administratif dan pengabdian.
•   Cirri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan pengajaran,
    memudahkan siswa belajar,kegiatan pelayanan kepada siswa oleh guru,
    merupakan proses penyuluhan secara kreatif.
28



•    Kegiatan supervisi kurikulum ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
     guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum. Bentuk kegiatan supervisi
     kurikulum adalah membantu guru mengembangkan kemampuan
     melaksanakan kurikulum , memilih dan menggunakan material kurikulum,
     melayani perbedaan individual siswa, melaksanakan kegiatan ekstra
     kurikuler, memecahkan masalah-masalah khusus.
•    Program supervisi kurikulum meliputi;
    o Tujuan untuk menghasilkan berbagai program kurikuler, seperti:
        program pengajaran, pembinaan kemampuan profesional, program
        khusus.
    o Berfungsi melaksanakan pembinaan keppemimpinan, pembinaan dan
        peningkatan kemampuan guru, dan pengawasan.
    o Ruang lingkup meliputi aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan
        pengajaran,   pengelolaan   sekolah,   pembinaan   dan   peningkatan
        kemampuan guru dan staf lainnya.
    o Operasionalisasi program, dilaksanakan sesuai dengan tujuan, fungsi
        dan ruang lingkup program supervisi kurikulum.


                         PEMANTAUAN KURIKULUM

•    Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem pengumpulan dan
     penerimaan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat dan lengkap
     tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan melalui langkah-langkah
     yang tepat
•    Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah:
    o Pemantauan berdasarkan multi indicator.
    o Pelaksanaan secara bertahap & evaluatif.
    o Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus di
        lapangan.
    o   Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya.

•    Tujuan    pemantauan kurikulum bertujuan  untuk   mempercepat
     pengumpulan dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk
     pengambilan keputusan dalam mengatasi permasalahan pemantauan
     kurikullum.
•    Aspek yang dipantau meliputi: indicator input: target populasi, peserta
     diklat, tenaga pengajar atauu pelatih, media pengajaran, prosedur
     penilaian; bimbingan kepada peserta, dan indikator output, meliputi:
     jumlah lulusan; kualitas kemampuan lulusan; produk benda/barang.
•    Program kegiatan pemntauan kurikulum, adalah kegiatan pemantauan yang
     direncanakan sesuai dengan program pendidikan pada masing-masing
     kategori.
29



•    Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara :
    o Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan-
       laporan tertulis yang telah diterima sebelumnya.
    o Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas kelembaga yang
       sedang melaksanakan kurikulum.
    o Pertemuan melalui wahana komunikasi social yang ada.


                             PENILAIAN KURIKULUM

Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut :
•    Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di
     sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar
     pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang
     dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
•    Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen
     kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas
     penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau
     dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikullum baik
     positif atau negatif.

Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:
•    Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum
•    Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan:
     o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
     o Tujuan lembaga sekolah
     o Struktur program kurikulum
     o Garis besar program pengajaran
     o Sistem penyampaian
     o Sistem penilaian
     o Sistem bimbingan siswa
     o Sitem administrasi dan supervisi

•    Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi:
     o Struktur program
     o GBPP
     o Sistem penyampaian
     o Sistem penilaian
     o Sistem bimbingan siswa
     o Sistem administrasi dan supervisi.
30



•   Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:
    o Buku sumber
    o Alat-alat pelajaran
    o Perpustakaan
    o Laboratorium
    o Pembiayaan
    o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.



                      LANDASAN PERBAIKAN KURIKULUM

Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:
•   Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di
    sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar
    pertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah
    yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
•   Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan-kelengkapan
    komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum,
    efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil
    belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak ppelaksanaan
    kurikulum baik positif atau negatif.
Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:
•   Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum
•   Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan
    o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
    o Tujuan lembaga sekolah
    o Struktur program kurikulum
    o Silabus (garis besar program pengajaran)
    o Sistem penyampaian
    o Sistem penilaian
    o Sistem bimbingan siswa
    o Sistem administrasi dan supervisi.

•   Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi
    o Struktur program
    o Silabus (GBPP)
    o Sistem penyampaian
    o Sitem penilaian
    o Sistem bimbingan siswa
    o Sistem administrasi dan supervisi.

•   Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:
    o Buku sumber
    o Alat-alat pelajaran
31


    o Perpustakaan
    o Laboratorium
    o Pembiayaan
    o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.



      SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
    Remaja Rosdakarya, 2006.
2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
    Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.
3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
    Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.
4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar. Jakarta: Depag
    Pusat, 2004.
5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta:
    Ar-Ruzz, 2007.
7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT.
    Remaja Rosdakarya, 2007.
8. Depag RI. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag Pusat, 2003.
9. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Remaja
    Rosdakarya, 2005.
10. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
11. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan
    Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 1993
12. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru, 1984
13. Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan Pengembangan
    Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta:
    Bumi Aksara, 1993.
14. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada,
    1996.
15. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar Pengembangan
    Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988.
16. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung:
    Citra Umbara, 1995.
17. Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994.
18. Kurikulum Pendidikan Menengah tahun 1994.
19. UU. No. 20 tahun 2003.
20. D. Tanner dan L. Tanner. Curriculum Development. New Yersey: Prentice
    Hall, 1981.
21. R.S. Zais. Curriculum: Principles and Foundation. New York: Harper & Row,
    1976.
22. Robert M. Diamond. Desingning and Improving Courses and Curricula in
    Higher Education. London: Jossey-Bass, 1989.
23. Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London: The
    Macmillan Press Ltd, 1979.
32




   STRUKTUR SEKOLAH/ MADRASAH/ PT DAN KETERKAITANNYA

             DENGAN DUNIA KERJA/ HIDUP DI MASYARAKAT




                        Dunia Kerja/ Hidup di Masyarakat



                                   Universitas/
                                  Sekolah Tinggi/
    TINGGI                          Akademi/
                                    Politeknik




                  XII                                                           18
                            SMA dan       SMK dan
                  XI                                  SMLB       Paket C        17
                              MA           MAK
MENENGAH          X                                                             16




                 IX                                                             15
                 VIII       SMP dan MTs         SMPLB            Paket B        14
                 VII                                                            13


DASAR
                  VI                                                            12
                   V                                                            11
                  IV          SD dan MI             SDLB         Paket A        10
                  III                                                            9
                   II                                                            8
                   I                                                             7


                                                                                 6
                          TK dan RA           TKLB                               5
USIA DINI                                                    Taman Penitipan     4
                                                             Anak & Kelompok     3
                                                                 Bermain         2
                                                                                 1
                                                                               Lahir

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumBu Ila
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumSuci Agustina
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratAmir Ibrahim
 
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)NOREHANHUSIN
 
Landasan pengembangan kurikulum #2
Landasan pengembangan kurikulum #2Landasan pengembangan kurikulum #2
Landasan pengembangan kurikulum #2FAS DC
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8srimutiaracantik
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanFauzi Din
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANmellisaimell
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Falsafah pendidikan tradisional barat
Falsafah pendidikan tradisional baratFalsafah pendidikan tradisional barat
Falsafah pendidikan tradisional baratEricson Albert
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuWiwiet Imania
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratsyafiq hussin
 

Mais procurados (20)

Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Pengertian pendidikan by @noverinalola
Pengertian pendidikan by @noverinalolaPengertian pendidikan by @noverinalola
Pengertian pendidikan by @noverinalola
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
 
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
 
Landasan pengembangan kurikulum #2
Landasan pengembangan kurikulum #2Landasan pengembangan kurikulum #2
Landasan pengembangan kurikulum #2
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
 
landasan pendidikan
landasan pendidikanlandasan pendidikan
landasan pendidikan
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Landasan - Landasan Pendidikan
Landasan - Landasan PendidikanLandasan - Landasan Pendidikan
Landasan - Landasan Pendidikan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Falsafah pendidikan tradisional barat
Falsafah pendidikan tradisional baratFalsafah pendidikan tradisional barat
Falsafah pendidikan tradisional barat
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
 

Semelhante a 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Woro Handayani
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumGanjar Aji
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxSMKNegeri1BintangBay
 
Asas Determinan Kurikulum
Asas Determinan KurikulumAsas Determinan Kurikulum
Asas Determinan KurikulumRisya Wardani
 
ppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptx
ppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptxppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptx
ppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptxsusantoSyakila
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.tatiksuwartinah
 
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptxLandasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptxSeptiSelvianiDewi
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum DevelopmentEs Be
 
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxDasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxSyukron8
 
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxhasrinafebriani06
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikanMut Mu3tiah
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Risdiana Hidayat
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranNhachachie Ncie
 

Semelhante a 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg (20)

Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulum
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
 
Asas Determinan Kurikulum
Asas Determinan KurikulumAsas Determinan Kurikulum
Asas Determinan Kurikulum
 
ppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptx
ppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptxppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptx
ppt kelompok 1 konsep dasar IPS_.pptx
 
Reno pp
Reno ppReno pp
Reno pp
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
 
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptxLandasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
Landasan Pengembangan Kurikulum - 4B1.pptx
 
Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum Development
 
Landasan kurikulum
Landasan kurikulumLandasan kurikulum
Landasan kurikulum
 
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptxDasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
Dasar dasar pendidikan di SDKELOMPOK 1 (MODUL 1 & 2 ).pptx
 
02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum
02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum
02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum
 
01 materi pembuka pengm kurikulum pai
01 materi pembuka pengm kurikulum pai01 materi pembuka pengm kurikulum pai
01 materi pembuka pengm kurikulum pai
 
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
 
PPT FILSAFAT IPS.pptx
PPT FILSAFAT IPS.pptxPPT FILSAFAT IPS.pptx
PPT FILSAFAT IPS.pptx
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 

Mais de الشيخ شريف الدين (15)

11 pengemb kurikulum kbk
11 pengemb kurikulum kbk11 pengemb kurikulum kbk
11 pengemb kurikulum kbk
 
10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp
 
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
 
08 manajemen kurikulum ktsp 06
08 manajemen kurikulum ktsp 0608 manajemen kurikulum ktsp 06
08 manajemen kurikulum ktsp 06
 
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
 
06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup
 
05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur
05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur
05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur
 
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
 
03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur
03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur
03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur
 
0 kekuatan paradigma
0 kekuatan paradigma0 kekuatan paradigma
0 kekuatan paradigma
 
0 guru antara profesi & pilihan
0 guru antara profesi & pilihan0 guru antara profesi & pilihan
0 guru antara profesi & pilihan
 
0 curriculum vitae
0 curriculum vitae0 curriculum vitae
0 curriculum vitae
 
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikanPp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
 
Sifat huruuf 17
Sifat huruuf 17Sifat huruuf 17
Sifat huruuf 17
 
العربة (4) لكلية الدينية
العربة (4) لكلية الدينيةالعربة (4) لكلية الدينية
العربة (4) لكلية الدينية
 

0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

  • 1. 1 Dosen Pengampu: Mujianto Sholichin SEMESTER VII PROGRAM STUDI PAI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIPDU JOMBANG TAHUN AKADEMIK 2011/2012
  • 2. 2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI– 3 SKS Program Studi : S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI) Perguruan Tinggi : FAI Unipdu Jombang Semester : VII/2011-2012 Dosen Pengampu : Mujianto Sholichin Deskripsi : Pemahaman dan pembahasan hakekat, fungsi dan tujuan pendidikan, pengertian dasar kurikulum dan prosedur pengembangannya serta fungsinya dalam pembangunan nasional; telaah berbagai faktor yang penting di dalam pengembangan kurikulum terutama yang terkait dengan perkembangan kehidupan dan perkembangan ilmu dan teknologi. Tujuan : Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam bidang pendidikan dan implikasinya dalam pengembangan kualitas manusia; serta memahami pengertian dasar kurikulum dan teknik pengembangannya dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mendasarinya. Program Kegiatan No. Acara Kegiatan dalam tiap pertemuan 1. Pertemuan ke 1 s.d 2 1) Pembahasan tentang visi bangsa Indonesia dan misi pembangunan nasional, pengertian dasar pendidikan dan fungsinya bagi pembangunan manusia dan masyarakat/bangsa. 2) Penjabaran visi dan misi pembangunan menjadi visi dan misi pendidikan nasional sampai dengan visi dan misi penyelenggaraan pendidikan secara institusional/kelembagaan. 3) Analisis keterkaitan secara fungsional antara visi/misi pembangunan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan visi/misi lembaga pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan. 4) Tugas: Mahasiswa membuat analisis sebagaimana isi butir (3) dengan mengambil contoh salah satu lembaga pendidikan. 2. Pertemuan 3 s.d 4 1) Pembahasan tentang pengertian kurikulum, organisasi kurikulum dan berbagai komponen yang perlu dipertimbangkan dalam suatu kurikulum. 2) Pembahasan tentang keterkaitan antara pendidikan, kurikulum, pendekatan pembelajaran, evaluasi/assessment.
  • 3. 3 3) Pembahasan tentang berbagai kebijakan pendidikan, khususnya yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan (isi kurikulum dan berbagai pendekatan pembelajaran yang digunakan) sehubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional. 4) Kurikulum, politik pendidikan dan globalisasi. 5) Tugas: Mahasiswa menulis tentang kurikulum yang dikaitkan dengan otonomi pendidikan dan otonomi daerah. 3. Pertemuan 5 1) Kurikulum dan kehidupan manusia: tinjauan dari aspek ekonomi dan sosial budaya. 2) Perkembangan IPTEK dan kurikulum 3) Tugas: Mahasiswa menulis tentang permasalahan kurikulum dikaitkan dengan perkembangan IPTEK 4. Pertemuan 6-7 1) Perencanaan kurikulum dan jenjang pendidikan. 2) Kurikulum dan jenjang pendidikan: analisis psikologis dan tujuan pendidikan. 3) Paradigma kurikulum. 4) Organisasi kurikulum dan pendekatan pelaksanaannya. 5) Tugas: Mahasiswa membuat analisis tentang keterkaitan organisasi kurikulum dan otonomi pendidikan dan atau/otonomi daerah dan jenjang pendidikan. 5. Pertemuan 8 1) Berbagai problematika/permasalahan pengembangan kurikulum di Indonesia. 2) Tugas: Mahasiswa menulis tentang berbagai problematika up to date yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum di Indonesia secara institusional/kelembagaan. 6. Pertemuan 9 KTSP SD/MI 7. Pertemuan 10 KTSP SMP/MTS 8. Pertemuan 11 KTSP SMA/MA 9. Pertemuan 12 1) Kurikulum Madrasah Diniyah 2) Kurikulum Taman Pendidikan Qur‟an (TPQ)
  • 4. 4 10. Pertemuan 13 1) Pengembangan Silabus dan Pengembangan Diri 2) Kurikulum PAUD dan Home Schooling Group 11. Pertemuan 14 1) Kecakapan Hidup 2) Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri. Undang-undang & Peraturan Pemerintah terkait Pendidikan dan Kurikulum Sistem Perkuliahan: Perkuliahan dilakukan dengan penyajian garis besar materi, dilanjutkan dengan diskusi dan mahasiswa menyajikan hasil analisisnya di dalam diskusi tersebut. Evaluasi: Hasil tugas tiap penggalan/pertemuan, UTS, Presensi kehadiran dan UAS. Kampung Damai Janti Jogoroto Jombang, 17 Ramadlan 1432 H Dosen Pengampu Mujianto Sholichin ‫إذا مل تستطع أن تنظر أمامل أل ّ مستقبلل مظلم‬ ‫ن‬ ‫ومل تستطع أن تنظر خلفل أل ّ ماضيل مؤمل‬ ‫ن‬ ‫فاوظر إىل األعلى ... فئن ىناك مه‬ ‫حيبل ... يعتنى بل ... حيميل‬ ‫ينصرك ... يسمعل ... يراك‬ ‫اهلل‬ ‫ما أخر منل إال ليعطيل‬ ّ ‫وما أبكاك إالّ ليضحكل‬ ‫وما حرمل إالّ ليتفضل عليل‬ ‫وما إبتالك إالّ ألوّو حيبل‬ ‫سبحان اهلل وحبمده ... سبحان اهلل العظيم‬
  • 5. 5 PENGEMBANGAN KURIKULUM Pengertian Pengembangan secara Umum • Kata “pengembangan” secara ethimologi yaitu berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan. • Secara Istilah, kata “pengembangan” menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus dilakukan (dikembangkan). • Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan/kematangan. • Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor “perubahan struktur”. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem. Pengertian Kurikulum secara Umum • Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani “currere” yang berati “jarak tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan. • Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan yang dicita-citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. • Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum PAI • Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum yg dirancang berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadith, yg bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan tetap dekat kepada Khaliknya. • Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan Islam.
  • 6. 6 Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasuk Pendidikan) • Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan yang dalam konteks ini adalah kurikulum pendidikan dalam manajemen & pengembangannya menganut madhab voluntarisme (fakultatif/adanya unsur kesengajaan terhadap pengembangannya). • Teori pengembangan pertama kali diusung oleh Anthony Giddens dalam bukunya Central Problems in Social Theory yang diterbitkan di London pada tahun 1979. • Giddens menyatakan: “Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem”. • Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal orang dengan TEORI STRUKTURASI. Teori Strukturasi Anthony Giddens • Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak adanya "theory of action" ( teori tindakan, perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu sosial • Dalam literature filsafat kita memang menemukan banyak kajian tentang tingkah laku dilihat dari sisi tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons) atau motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh pada ilmu-ilmu sosial. Ini dapat dimaklumi karena filsafat tingkah laku tidak memberikan perhatian terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni "analisis institusional, power, ataupun perubahan sosial”. • Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan Marxisme Ortodox melihat tingkah laku dari sudut determinisme sosial dan mengabaikan "social actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus dijelaskan. • Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab voluntarisme, akan tetapi menggabungkan dua madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral ilmu sosial. Kajian yang memadai menyangkut human agency, manusia sebagai pelaku perbuatan, harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan waktu yang terjadi di tempat tertentu. • Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe voluntaristik dan deterministik, atau dualisme individual dan masyarakat, dualisme subyek- obyek, dualism agen dan struktur yang secara bersama membentuk social- practices. • Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada “duality of structure”. Yang dimaksud dengan konsep "the duality of structure" adalah bahwa structural properties dalam sistem sosial dijelaskan sebagai medium dan sebagai hasil (outcome) dari social-practices yang membentuk sistem itu sendiri. Beberapa konsep atau istilah teori strukturasi a. Social structure, duality of structure, structural properties, rules and resources include wealth, private property; education advantage, occupational position; b. Dimenasions of interaction (interaction, modality, structure); c. interaction (communication, power, sanction);
  • 7. 7 d. modality (interpretatie scheme, facility, norm). e. Authorisation, allocation; f. Contradiction, conflict, interest, ideology, decision-making, class dominant; g. Social reproduction, social change, historicity. Pemahaman Pengembangan secara Luas menurut Teori Strukturasi Anthony Giddens • In analysing the conditions of social reproduction, of stability and change in society, Giddens suggesses to give attention the essential importance of tradition and routinisation in social life; • Change is in principle involved with social reproduction. Change or its potentiality is thus inherent in all moments of social reproduction. • Stability means continuity over time. A stable social order is one in which there is a close similarity between how things are now and how they used to be in the past; • Paramaters of change; historicity and deroutinisation. • Rationalization of action is the fundamental component of social activity in the historical context. • Every member of society must know in both practical and discursive modes, a great deal about the workings of the society by virtue of his participation in it; such knowledengane is incorporated as an element in the production and reproduction of that society via the duality of structure i.e, between individuality and colletivity, agent and structure. Teori lain tentang fungsionalism-struktural • Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen dalam bukunya Modern Social Theory; • Buku ini lebih memfokuskan pada teori analisis fungsional dan kurang atau tidak memberikan perhatian pada analisis structural.
  • 8. 8 PERJALANAN KURIKULUM NASIONAL (PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH) DI INDONESIA Selayang Pandang • Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Kurikulum 1968 dan sebelumnya • Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. • Tahun 1947 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang (pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda). • Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. Kurikulum 1968 dan sebelumnya • Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 mengalami penyempurnaan & diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. • Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. • Ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari. Kurikulum 1968 dan sebelumnya • Menjelang tahun 1964 kurikulum pendahuluan disempurnakan menjadi Kurikulum Pendidikan 1964. • Ciri dari kurikulum 1964 ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, kepribadian, dan jasmani.
  • 9. 9 Kurikulum 1968 dan sebelumnya • Kurikulum 1964 diperbaharui dengan Kurikulum 1968. • Terjadi perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. • Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. • Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968, dengan pendekatan: • Berorientasi pada tujuan • Menganut pendekatan integrative/terpadu • Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas daya dan waktu. • Menganut pendekatan sistem instruksional, dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). • Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa. • Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill). Sebab perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984: • Beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah • Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan siswa • Terdapat kesenjangan antara prog kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah • Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang. • Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bid pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak hingga sekolah menengah tingkat atas & Pendidikan Luar Sekolah. • Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja. Kurikulum 1984 memiliki ciri: • Berorientasi kepada tujuan instruksional (tujuan apa yang harus dicapai siswa). • Menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA: pendekatan pengajaran siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional (ranah kognitif, afektif, & psikomotor. • Materi pelajaran dikemas dengan pendekatan spiral (pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran). Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.
  • 10. 10 • Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep- konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. • Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks. • Menggunakan pendekatan keterampilan proses (pembentukkan keterampilan, memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya). • Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Ciri-ciri kurikulum 1994 • Menggunakan sistem caturwulan • Pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi) • Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. • Menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. • Pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. • Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek. • Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit sebagai pemantapan pemahaman siswa. Problem Pelaksanaan Kurikulum 1994 • Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran • Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari. Suplemen Kurikulum 1994 • Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat. • Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
  • 11. 11 • Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa. • Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana termasuk buku pelajaran. • Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Versi Tahun 2002 dan 2004 • KBK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah; • KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri siswa melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya Ciri Pendidikan berbasis Kompetensi • Pemilihan kompetensi yang sesuai; • Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi; • Pengembangan sistem pembelajaran. Ciri-ciri KBK ver 2002-2004 • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal; • Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman; • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi; • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif; • Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Landasan KBK– Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 • Sebagai implementasi Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
  • 12. 12 • Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan. Arah KBK ver KTSP 2006 • Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Ciri KBK – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. • Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. • Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Perbedaan KBK ver 2002-2004 dengan KBK ver KTSP • Sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya. KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan umum: • Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika • Kesamaan memperoleh kesempatan • Memperkuat identitas nasional • Menghadapi abad pengetahuan • Menyongsong tantangan teknologi informasi & komunikasi • Mengembangkan keterampilan hidup • Mengitegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum
  • 13. 13 • Pendidikan alternatif • Berpusat pada anak sebagai pembangunan pengetahuan • Pendidikan multikultur • Penilaian berkelanjutan • Pendidikan sepanjang hayat Masalah-hambatan dan Hambatan Pengembangan Kurikulum • Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi & misi yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan baik di jenjang dasar maupun jenjang sekolah menengah • Lahirnya gagasan desentralisasi dalam pengembangan kurikulum sebagai akibat desentralisasi pend tidak disertai dengan buku acuan yang jelas • Tim perekayasa kurikulum masih terpusat di tingkat pusat • Belum berorientasi pada kepentingan siswa sebagai subjek tetapi mereka sebagai objek. • Bersifat sentralistik, kurang memberdayakan peran sekolah & partisipasi masyarakat • Tidak dilandasi filsafat pendidikan yang memberikan ide dasar dalam mewujudkan tujuan pendidikan. • Lebih mengarah pada kepentingan politis dan keinginan administrator tingkat pusat • Kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar dari tingkat SD hingga PT • Guru-guru tidak memiliki dokumen kurikulum yang memadai • Kurangnya koordinasi antara pusat SLTP/MTs & SMU/MA. Masalah-masalah dan Hambatan Monitoring dan Evaluasi • Kegiatan monitoring di lapangan oleh pejabat yang berwenang hanya sebatas mengamati, tanpa instrumen penjaringan informasi yang penting • Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum oleh pihak pelaksana pendidikan masih kurang baik • Sistem evaluasi tidak mendukung tercapainya tujuan instruksional • Evaluasi dilakukan Topdown, seragam kurang memperhatikan keragaman & potensi yang berbeda • Evaluasi kurikulum masih belum dipahami sebagai bagian yang penting dalam sistem kurikulum • Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara pelaksana/guru dengan pihak yang berwenang melakukan monitoring • Standar evaluasi belum ditetapkan secara jelas dan tegas sehingga kriteria pencapaian yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan maupun daerah di berbagai wilayah menjadi heterogen
  • 14. 14 Masalah-masalah dan Hambatan Pelaksanaan Kurikulum • Strategi pembelajaran tidak relevan dengan tujuan institusional • Sarana prasarana penunjang minim & kualitas SDM kurang kreatif & inovatif • Masih sebatas pd sosialisasi nilai & pola hafalan trhdp materi yang ada dalam kurikulum • Dominasi Tatap Muka (TM), siswa kurang aktif, mengabaikan keterampilan dan pemahaman konsep-konsep yang dibutuhkan untk kehidupan siswa di masa mendatang • Guru & Personel sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke pola pikir baru sesuai perkembangan kurikulum • Tidak semua pihak yang ada di lapangan “Well Come” terhadap kurikulum baru, bahkan ada yang apatis. KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM Konsep Pengemb Kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengemb kurikulum Pengertian Kurikulum Program pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi siswa. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar- gambar, halaman sekolah dan lain-lain. Kurikulum Dikaji dari Berbagai Aspek • Kurikulum berkenaan dengan fungsi: untuk calon warga negara, anggota/pembentuk keluarga, anggota masyarakat, anggota profesi dan lain-lain. • Kurikulum disediakan untuk siswa, karenanya harus mempertimbangkan aspek perkembangan, kemampuan, intelegensi, kebutuhan, minat, & permasalah yang dihadapi siswa (bersumber & sesuai dengan lingkungan anak). • Isi kurikulum disusun dalam bentuk prograj pengajaran bidang studi berdasarkan tujuan yang dilihat dari segi aspek 1) hakikat manusia, 2) tuntutan dalam pembangunan, 3) tuntutan bagi setiap warga negara dengan nilai-nilai dasar dalam konstitusi, aspirasi pemerintah, masyarakat & kebudayaan nasional • Melaksanakan kurikulum dengan pendekatan metodologi pengajaran/ilmu tentang metode-metode, seperti metode problem solving, diskusi dan lain- lain • Mengetahui hasil kurikulum dengan sistem evaluasi: dilakukan oleh guru
  • 15. 15 Pokok Pikiran Kurikulum • Merupakan suatu perencanaan. • Merupakan pengaturan (sistematika & struktur). • Berisikan isi & bahan pelajaran. • Mengandung cara/strategi/metode penyampaian pengajaran. • Merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. • Kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. • Kurikulum adalah suatu alat pendidikan. Perekayasaan Kurikulum • Perekayasaan kurikulum dilaksanakan dalam situasi nyata di sekolah melalui proses konstruksi kurikulum, pengembangan kurikulum & implementasi kurikulum. • Konstruksi Kurikulum: proses pembuatan keputusan yang menentukan hakikat & rancangan kurikulum. • Pengemb kurikulum: prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi kurikulum. • Implementasi kurikulum: proses pelaksanaan kurikulum yang dihasilkan oleh konstruksi dan pengembangan kurikulum. Asas Pengembangan Kurikulum • Asas keimanan & ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; • Asas demokrasi Pancasila; • Asas Keadilan & Pemerataan pendidikan; • Asas keseimbangan, keserasian & keterpaduan; • Asas hukum yang berlaku; • Asas kemandirian & pembentukan manusia mandiri; • Asas nilai-nilai kejuangan bangsa; • Asas pemanfaatan, pengembangan, penciptaan IPTEK Kesimpulan • Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. • Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya manajemen pengembangan kurikulum, baik dalam perencanaan maupun implementasi kurikulum secara operasional. • Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum
  • 16. 16 ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM Pendahuluan • Aministrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaraan pendidikan yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatkan pelayanan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif. • Tujuan utama dari administrasi ialah mengorganisasikan dan mengoperasikan tugas sekolah sehingga pengajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan supervisi berkaitan dengan tugas kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap perbaikan kurikulum Administrasi Kurikulum Konsep-konsep Pokok Rumusan Administrasi • Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan; • Manusia yang terlibat dalam proses Administrasi; • Proses Administrasi senantiasa bertujuan; • Pada prinsipnya Administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama; • Proses Administrasi memerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan (waktu, tempat & materi). Administrasi dalam Sistem Sekolah Terdiri 5 (Program) Kegiatan: • Program instruksional/pembelajaran; • Personal sekolah; • Dukungan logistik; • Perencanaan, seperti rencana tahunan, triwulan, bulanan, mingguan; • Hubungan dengan pihak luar (external relation), seperti orang tua siswa, instansi pemerintah, badan usaha swasta, dan masyarakat. Pendekatan Administrasi Kurikulum • Pendekatan produktif, demokrasi & humanistik; • Pendekatan sistemik (klasik), romantik & modern; • Pendekatan direktif, in service, dan sistemik. Supervisi Kurikulum • Suatu sistem, yakni menerapkan berbagai komponen yang saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
  • 17. 17 Fungsi Supervisi Kurikulum • Fungsi edukatif: mendidik guru lebih baik kualitasnya & profesional; • Fungsi kurikuler: pelaksanaan pengajaran menjadi lebih efektif; • Fungsi kepembimbingan: membantu guru-guru dalam mengatasi kesulitannya; • Fungsi administratif: kegiatan kepengawasan & kepemimpinan terhadap organisasi guru-guru; • Fungsi pengabdian: pengabdian supervisor/kepala sekolah terhadap kepentingan sekolah. Ciri-ciri Supervisi Kurikulum • Supervisi adalah proses perbaikan pengajaran dengan cara bekerjasama dengan orang-orang yang bekerjasama dengan para siswa; • Supervisi memudahkan para siswa belajar; • Supervisi dan supervisor berpijak pada dasar, membantu situasi belajar bagi siswa; • Supervisi merupakan suatu proses penyuluhan orang-orang dengan cara yang kreatif dalam rangka memecahkan masalah. Supervisi & Perbaikan Kurikulum • Titik tolak dari perbaikan kurikulum sekolah bersumber dari “GURU”. • Usaha perbaikan pengajaran & kurikulum berhubungan dengan pertanyaan: peranan guru sebagai pendidik profesional, kemampuan guru profesional, guru & perbaikan kurikulum, dan hubungan antara guru dan administrator, siswa dan orang tua murid. • Jadi, guru/pendidik disamping memahami dirinya sendiri, siswa & masyarakat juga harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan fungsi pengajaran. Kemampuan Guru Profesional • Explaining, informing, showing how; • Initiating, directing, administering; • Unifying the Group; • Giving security; • Clarifying attitudes, beliefs problem; • Diagnosing learning problems; • Making curriculum materials; • Evaluating, recording, reporting: • Enriching community activities; • Organizing & arranging classroom; • Participating in school activities; • Participating in profesional & civic life.
  • 18. 18 DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM Konsep Dasar Pengertian Kurikulum: • Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. • Kurikulum sebagai pengalaman belajar. • Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum terbagi 4 jenis: • The Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi): merupakan kurikulum yang tidak tertulis (the latens curriculum) yang dimunculkan sebagai efek dari milieu sosial, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh yang tidak diharapkan. • The Actual Curriculum (kurikulum nyata) yang ditafsirkan sebagai siswa mengalami secara aktual dan guru guru mengajarkan secara aktual. • A Whole Curriculum (Kurikulum Keseluruhan) adalah Program sekolah yang menyeluruh, seimbang, dan koherensi, menyeluruh berarti semua pengalaman yang direncanakan dan dibimbing oleh sekolah. • The Public Curriculum adalah yang didasarkan pada kebutuhan mendasar dan konkrit yang harus diperbuat dan dipelajari oleh siswa di sekolah, yang dianggap efektif dan bermakna bagi publik luas. Komponen-komponen Kurikulum: • Komponen tujuan; • Materi; • Metode; • Evaluasi Peran Kurikulum: • Konservatif/kolot/mengikat penuh; • Evaluatif; • Kreatif; Fungsi Kurikulum: • Penyesuaian; • Pengintegrasian; • Deferensiasi; • Persiapan: • Pemilihan: • Diagnostik.
  • 19. 19 Pendekatan-pendekatan Kurikulum: • Pendekatan mata pelajaran; • Pendekatan interdisipliner; • Pendekatan integratif; • Pendekatan sistem. Faktor-faktor yang melandasi Pengembangan Kurikulum • Filsafat & Tujuan Pendidikan Nasional: • Sosial Budaya; • Perkembangan siswa; • Keadaan lingkungan; • Kebutuhan pembangunan; • Perkembangan IPTEK • Landasan manajerial yakni saling pengaruh mempengaruhi dan keseluruhan merupakan suatu sistem. Hambatan-hambatan dalam Pengembangan Kurikulum • Terletak pada guru yang kurang berpartisipasi dalam pengemb kurikulum, mungkin karena waktu, beda pendapat dan lain-lain. • Terletak pada masyarakat yang kurang mendukung baik dukungan materiil maupun spirituil. Kajian Lanjut • Guru diharapkan mampu dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, terutama dalam pengembangan kurikulum dalam bentuk: 1) penetapan tujuan sekolah, 2) penetapan program pendidikan/kurikulum sekolah, 3) penetapan strategi pelaksanaan. • Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan merumuskan 1) visi dan misi sekolah, 2) program kurikulum dan kegiatan pendidikan, 3) mengembangkan sarana pendidikan, 4) mengevaluasi keberhasilan pendidikan yang telah dilakukan. • Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan baik dengan memberikan dukungan materiil maupun spirituil. PENGEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM • Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan perubahan pola pendidikan, ialah pendidikan traditional yang berpusat pada mata ajar, pendidikan progresif yang berproses pada siswa, dan pendidikan yang berproses pada masarakat. • Pengembangan komponen-komponen kurikulum, pada umumnya berdasarkan pada pendekatan tertentu, yakni pendekatan modern, pendekatan produktif, pendekatan humanistik, pendekatan sistematik dan sebagainya.
  • 20. 20 • Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan tujuan- tujuan tersebut pula didasarkan pada kategori kognitif, afektif dan psokomotorik dari blossom, dkk. • Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang sari persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. Kebutuhan masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kemayarakatan juga berkembangan yang mendasari komponen kurikulum. • Bentuk dan organisasi kurikulum berkembang dari subject matter curriculum, child centered sampai pada integrated curriculum dan bentuk-bentuk lainnya. Kesimpulan • Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang dari persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. • Kebutuhan masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kerja kemasyarakatan juga berkembang yang mendasari komponen kurikulum. KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM Pengertian Manajemen • Secara definitif etimologis manajemen berasal dari kata to manage artinya mengatur • Manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. • Secara etimologis manajemen dalam tataran aplikasi banyak didefinisikan sebagai proses pengaturan atau pengelolaan untuk pencapain tujuan yang diharapkan oleh organisasi atau lembaga, dimana dalam pelaksanaannya tidak bisa dilepaskan dari peran pimpinan sebagai inspirator untuk mengarahkan sekelompok manusia dalam organisasi atau lembaga. Fungsi-fungsi Pokok Pimpinan/Manajer • Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controling). • Manajemen pengembangan kurikulum merupakan proses sosial yang berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembahasan dalam manajemen pengembangan kurikulum mencakup manajemen dalam perencanaan kurikulum (curriculum planning) dan manajemen dalam implementasi kurikulum (curriculum implementation).
  • 21. 21 • Perkembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi, dan strategi pengembangan pendidikan nasional. Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya mencakup konsep- konsep pengembangan kurikulum. • Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum. • Konsep manajemen merupakan suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber- sumber lainnya, menggunakan metode efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. • Manajemen pengembangan kurikulum penting berdasarkan berbagai pertimbangan yang pada gilirannya memerlukan tenaga manejer yang berkemampuan profesional. • Ruang lingkup studi/kajian manajemen pengembangan kurikulum mencakup pokok-pokok dalam proses di mana semua sesuai dengan fungsi- fungsi manajemen secara komperehensif. Konsep Sistem Manajemen • Perilaku manajemen dan peristiwa manajemen berdasarkan pada hukum sebab akibat. Pendekatan ilmu kealaman memberikan dampak pada penggunaan teknologi engineering yang pada gilirannya diterapkan dalam manajemen perusahaan industri. • Semua tindakan manajemen dan tingkah laku organisasi pada dasarnya ditentukan dan diatur oleh hukum-hukum normatif. Pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen harus berlandaskan pada hukum normatif tersebut, yang sekaligus mengatur tatanan hubungan sosial antara manusia dalam masyarakat. • Tingkah laku individu dapat berubah sesuai dengan mootivasi dan situasi. Itu sebabnya, tingkah laku manusia serba mungkin. Ilmu perilaku dilandasi oleh hukum serba kemungkinan (law of probability). Panndangan ini juga turut mempengaruhi ilmu manajemen, karena inti dari ilmu manajemen adalah faktor manusia itu sendiri. Upaya dan hubungan kerjasama sosial dapat berubah tergantung pada kebutuhan, motivasi, dan aspirasi individu dalam situasi tertentu pula.
  • 22. 22 • Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi, sistematika, metode, dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu manajemen didukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya. Seperti filsafat, psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan sebagainya. Ilmu manajemen dipengaruhi dan menggunakan hukum kausalitas, normatif dan probabilitas. • Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistematik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasiaan, staffing, pengarahan dan kontrol. Masing-masing fungsi manajemen tersebut mencakup berapa sub fungsi yang bekerja secara bergiliran. • Prespektif manajemen desain struktural meliputi tiga aliran/pandangan, yakni aliran prinsip-prinsip manajemen universal yang dikelompokkan menjadi lima kategori ialah struktur, prinsip koordinatif, prinsip scalar, pembagian pekerjaan, prinsip fungsional; aliran strukturalis, yang menggunakan pemikiran induktif untuk menarik kesimpulan tentang hakekat organisasi berdasarkan pendekatan deskriptif; aliran manajemen ilmiah yang menitik beratkan pada pengukuran kerja dan berdasarkan asumsi bahwa manusia bagaikan mesin. • A work-flow perspective of management yang menitikberatkan pada arus informasi yang dapat dihitung secara matematis, yang pada giliranya mendasari hakekat penggunaan komputer dan simulasi. Teori ini dikembangkan dari riset operasi , yang menggunakan pendekatan sistem. • Hukum perspektive of management, yang menitikberatkan teorinya pada kerja kelompok; perspektif ini selanjutnya berkembang menjadi aliran human relation, dan oleh karenanya perlu dikenali kebutuhan, keinginan dan perasaan para karyawan. • Perpektif manajemen integratif, menekankan pandangan bahwa suatu organisasi adalah suatu sistem, yang memperhitungkan struktur, arus informasi, teknologi, mekanistik, dan organik dan tingkah laku organisasi. • Konsep sistem sesuatu yang baru,dengan konsep yangbersifat abstrak. Teori sistem umum adalah suatu bidang logic a mathematical field yang bertugas memformulasikan dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yang dapat diterapkan pada sistem-sistem yang pada umumnya. • Definisi „sistem‟ adalah a series of interelated and interdependent parts, such that the interaction or interlay and interdependent parts affects the whole. Rumusan lainnya (lebih lengkapnya), bahwa suatu sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi, interdepedensi dan interpenetrasi, baik antara bagian- bagian maupun antara bagian-bagian keseluruhan untuk mencapai tujuuan yang telah ditentukan sebelumnya.
  • 23. 23 • Pendekatan sistem (system approach) adalah istilah yang digunakan untuk menerapkan konsep sistem dalam bidang tertentu (misalkan bidang pendidikan dan pelatihan), yang terdiri dari komponen-komponen input (masukan), proses, dan output (keluaran). Suatu sistem pada hakikatnya adalah system of interest, sehingga dijelaskan hubungan antara sistem dengan lingkungan (lingkungan-input-proses-output-lingkungan). • Konsep kotak hitam, untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi suatu sistem baru dengan cara mempelajari hubungan antara lingkungan, input dan output. Berdasarkan konsep kotak hitam, maka yang dimaksud dengan „sistem‟ adalah suatu kotak hitam kecil (little black box: lingkungan-input- proses-output-lingkungan). • Pendekatan sistem pada tingkat mikro, merupakan penerapan pendekatan, sistem dalam bidang-bidang, seperti: pendidikan dan pelatihan,organisasi, dan sistem-sistem manusia-mesin. Langkah-langkah penerapanya disajikan dalam bagian arus, meliputi: merumuskan masalah, analisis masalah, pengembangan suatu pemecahan, pelaksanaan eksperimen, dan menilai serta merevisi. KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN • Konsep umum pendidikan dapat dipahami dengan cara merumuskan definisi pendidikan, rumusan tujuan pendidikan, penjelasan tentang sasaran pendidikan, pelaksanaan proses pendidikan, cara dan prosedur yang ditempuh dalam proses pendidikan. • Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan. Sesuai dengan definisi ini, maka ada sejumlah istilah yang perlu dirumuskan/dijelaskan lebih lanjut, ialah: usaha sadar, penyiapan sebagai fungsi pendidikan, peserta didik, bimbingan, pengajaran, pelatihan, hasil pendidikan, dan sistem pendidikan. • Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/ sistem pengelolaan mencakup program kurikulum, program ketenagaan, program pengadaan fasilitas, program pelayanan, dan program hubungan dengan masyarakat. • Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/sistem organisasi dan pengembangan manusia, membutuhkan sarana (organisasi dan penunjang), yakni: kelompok pimpinan dan pelaksanaan, fasilitas dan alat pendidikan, pembiayaan, dan sistem pengelolaan. • Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan meliputi unsur-unsur penting, ialah raw input (peserta didik), output (tujuan pendidikan/hasil pendidikan), instrumental input (kurikulum, evaluasi, pengelolaan, ketenagaan, bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas dan alat), lingkungan (organisasi masyrakat dan kultural).
  • 24. 24 • Tujuan umum manajemen pendidikan adalah penyusunan suatu sistem pengelolaan yang meliputi administrasi dan organisasi kurikulum, pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan hubungan dengan masyarakat. • Fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, dan kontrol. Komponen-komponen srategi sistem dalam pendidikan terdiri dari sistem perencanaan, sistem pemgraman, dan sistem manajemen. PROSEDUR MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM • Prosedur pengengembangan kurikulum tidak sederhana yang selama ini dibayangkan dan dilakukan oelh pengembangan kurikulum amatir, pengembangan kurikulum ternyata mempunyai rambu-rambu yang harus dipatuhi dengan seksama. Tidak mengikuti aturan atau prosedur yagn ditetapkan akan mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang berakibat kualitas pendidikan tidak mencapai hasil maksimal. • Dalam prosedur pengembangan kurikulum dapat diedentifikasi tiga tahapan, yakni tahap merencanakan, melaksanakan dan menilai. • Pelaksanaan kurikulum tidak boleh berjalan tanpa control, untuk itu pengontrolan harus dilakukan dengan seksama. Pelaksanaan kurikulum yang lepas control akan mengakibatkan tidak berjalanya kurikulum yang dibuat dengan semestinya. • Pengambangan kurikulum mempunyai mekanisme, yaitu berupa tahapan- tahapan dari mulai studi pendahuluan hingga akhirnya penilaian tentang keberhasilan kurikulum maupun perbaikan-perbaikan atau penyesuaian- penyesuaian yang harus dilakukan. • Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam prosedur pengembangan kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mendukung. Jika ada faktor tertentu yang tidak diseertakan maka jalannya pelaksanaan kurikulum akan terganggu. Manajemen Perencanaan Kurikulum • Karakteristik perencanaan kurikulum dalam pengembangan kurikulum adalah perncanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksud untuk membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan mana yang terjadi pada diri siswa yang bersangkutan. Perencanaan kurikulum kurikulum berfungsi sebagai pedoman/alat manjemen, sebagai penggerak roda organisasi dan tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motivasi pelaksanaan system pendidikan. Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat strategis, komprehensif, intregatif, realistik, humanistik, futuralistik, suportif, kualitas, interdisipliner, penerapan model. Perencanaan kurikulum berlandaskan asas-asas objektivitas, kesesuaian, keseimbangan, kemudahan, berkesinambungan, pembakuan dan mutu.
  • 25. 25 • Perumusan tujuan kemampuan. Kualitas kemampuan tenaga kerja perlu ditingkatkan agar dapat melaksanakan peran dan tugasnya secara efisien dan efektif. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan dan keterampillan tentang masalah-masalah pekerjaan tertentu, pengetahuan dan keterampilan tentan sistem penyampaian, sikap dan nilai yang menjiwai kepribadian. Berdasarkan rumusan kualitas kemampuan selanjutnya dirumuskan tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan kemampuan. • Perumusan isi kurikulum. Isi kurikulum disusun dalam bentuk bidang- bidang keilmuan, jenis-jenis mata pelajaran, satuan bahasan dan pokok bahasan. Program studi merupakan keseluruhan-keseluruhan belajar yang meliputi komponen. Pola komponen dasar, bidang studi, dan penunjang (tergantung pada jenis program studinya). • Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa (belajar) dan guru (mengajar) dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Srategi pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses belajar mengajar, strategi pembelajaran banyak ragamnya, namun dapat diklasifikasikan Strategi Belajar Mengajar (SBM) dalam kelas, SBM individual, SBM kelompok kecil, SBM kelompok besar, SBM laboratory. • Merancang srategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dan kesulitan yang dihadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar, bimbingan pribadi dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat digunakan adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dan lain sebagainya. • Merancang strategi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum , bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai setelah pelaksanaan kurikulum. Penilaiaan memiliki fungsi-fungsi instruksional, kurikuler, adminiistratif dan diagnosis, dan penilaian sumatif, masing- masing mempunyai tujuan sendiri. Administrasi Pelaksanaan Kurikulum • Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku yang bertalian dengan semua tugas yang memungkinkan terlaksananya kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini bertujuan agar kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik . • Administrasi bertugas menyediakan/mempersiapkan fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat dilaksanakan. • Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum dapat dikelompokkan menjadi 9 pokok kegiatan yakni: o Kegiatan yang berhubungan tugas kepala sekolah. o kegiatan yang berhubungan tugas guru. o Kegiatan yang berhungan dengan proses belajar-mengajar. o Kegiatan ekstra kurikuler.
  • 26. 26 o Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar. o Kegiatan pelaksaan pengaturan alat perlengkapan sekolah. o Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan. o Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningakatan mutu profesional guru. • Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. • Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, kepala sekolah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Dikarenakan: o Kepala sekolah sebagai pemimpin, termasuk memimpin pelaksanaan kuriulum. o Kepala sekolah adalah administrator dalam pelaksanaan kurikulum yang berperan dalam perencanaan program pengorganisasian staf pergerakan semua pihak yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan supervisi, dan penilaian terhadap personal sekolah. o Kepala sebagai penyusun rencana tahunan dibidang kemuridan, personal/tenaga kependidikan, sarana kependidikan, ketatausahaan sekolah, pembiyaan/anggaran pendidikan, pembinaan organisasi sekolah dan hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan. o Kepala sekolah sebagai pembina organisasi sekolah. o Kepala sekolah sebagai koordinator pelaksanaan kurikulum. o Kepala sekolah sebagai pemimpin kegiatan rapat kurikuler. o Kepala sekolah sebagai pengelola sistem komunikasi dalam pembinaan kurikulum. • Pada pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang berperan besar adalah guru yang meliputi tiga jenis kegiatan administrasi yaitu: sebagai yang bertugas dalam melaaksanakannya: o Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar o Pembinaan kegiatan ekstra kurikuler o Pembimbing dalam kegiatan bimbingan belajar • Dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari: o Menyusun rencana pelaksanaan program/unit o Menyuun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran o Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa o Pengisian buku laporan pribadi siswa.
  • 27. 27 • Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat paedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan tugas guru sebagai penanggung jawab. • Kegiatan ekstrakurikuler sangat bervariasi yang mengandung nilai kegunaan tertentu, antara lain: o Memenuhi kebutuhan kelompok o Menyalurkan minat dan bakat o Memberikan pengalaman eksplotorik o Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran o Mengikat para siswa di sekolah o Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah o Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial o Mengembangkan sifat-sifat tertentu o Menyediakan kesempatan o Mengambangkan citra masyarakat terhadap sekolah. • Tujuan utama bimbingan yang diberikan guru adalah untuuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka berhasil mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk menyelesaikan masalahnya sehingga dia mandiri dalam menyelesaikan masalahnya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM • Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasehat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional guru dalam proses belajar mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa. • Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif, kurikuler, kepebimbingan, administratif dan pengabdian. • Cirri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan pengajaran, memudahkan siswa belajar,kegiatan pelayanan kepada siswa oleh guru, merupakan proses penyuluhan secara kreatif.
  • 28. 28 • Kegiatan supervisi kurikulum ditujukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum. Bentuk kegiatan supervisi kurikulum adalah membantu guru mengembangkan kemampuan melaksanakan kurikulum , memilih dan menggunakan material kurikulum, melayani perbedaan individual siswa, melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler, memecahkan masalah-masalah khusus. • Program supervisi kurikulum meliputi; o Tujuan untuk menghasilkan berbagai program kurikuler, seperti: program pengajaran, pembinaan kemampuan profesional, program khusus. o Berfungsi melaksanakan pembinaan keppemimpinan, pembinaan dan peningkatan kemampuan guru, dan pengawasan. o Ruang lingkup meliputi aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan pengajaran, pengelolaan sekolah, pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dan staf lainnya. o Operasionalisasi program, dilaksanakan sesuai dengan tujuan, fungsi dan ruang lingkup program supervisi kurikulum. PEMANTAUAN KURIKULUM • Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem pengumpulan dan penerimaan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan melalui langkah-langkah yang tepat • Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah: o Pemantauan berdasarkan multi indicator. o Pelaksanaan secara bertahap & evaluatif. o Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus di lapangan. o Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya. • Tujuan pemantauan kurikulum bertujuan untuk mempercepat pengumpulan dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam mengatasi permasalahan pemantauan kurikullum. • Aspek yang dipantau meliputi: indicator input: target populasi, peserta diklat, tenaga pengajar atauu pelatih, media pengajaran, prosedur penilaian; bimbingan kepada peserta, dan indikator output, meliputi: jumlah lulusan; kualitas kemampuan lulusan; produk benda/barang. • Program kegiatan pemntauan kurikulum, adalah kegiatan pemantauan yang direncanakan sesuai dengan program pendidikan pada masing-masing kategori.
  • 29. 29 • Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara : o Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan- laporan tertulis yang telah diterima sebelumnya. o Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas kelembaga yang sedang melaksanakan kurikulum. o Pertemuan melalui wahana komunikasi social yang ada. PENILAIAN KURIKULUM Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut : • Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah. • Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikullum baik positif atau negatif. Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi: • Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum • Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan: o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum o Tujuan lembaga sekolah o Struktur program kurikulum o Garis besar program pengajaran o Sistem penyampaian o Sistem penilaian o Sistem bimbingan siswa o Sitem administrasi dan supervisi • Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi: o Struktur program o GBPP o Sistem penyampaian o Sistem penilaian o Sistem bimbingan siswa o Sistem administrasi dan supervisi.
  • 30. 30 • Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi: o Buku sumber o Alat-alat pelajaran o Perpustakaan o Laboratorium o Pembiayaan o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain. LANDASAN PERBAIKAN KURIKULUM Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut: • Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah. • Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan-kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak ppelaksanaan kurikulum baik positif atau negatif. Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi: • Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum • Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum o Tujuan lembaga sekolah o Struktur program kurikulum o Silabus (garis besar program pengajaran) o Sistem penyampaian o Sistem penilaian o Sistem bimbingan siswa o Sistem administrasi dan supervisi. • Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi o Struktur program o Silabus (GBPP) o Sistem penyampaian o Sitem penilaian o Sistem bimbingan siswa o Sistem administrasi dan supervisi. • Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi: o Buku sumber o Alat-alat pelajaran
  • 31. 31 o Perpustakaan o Laboratorium o Pembiayaan o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain. SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI 1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. 2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006. 3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005. 4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar. Jakarta: Depag Pusat, 2004. 5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. 6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007. 7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. 8. Depag RI. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag Pusat, 2003. 9. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. 10. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. 11. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 1993 12. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru, 1984 13. Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1993. 14. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada, 1996. 15. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988. 16. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung: Citra Umbara, 1995. 17. Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994. 18. Kurikulum Pendidikan Menengah tahun 1994. 19. UU. No. 20 tahun 2003. 20. D. Tanner dan L. Tanner. Curriculum Development. New Yersey: Prentice Hall, 1981. 21. R.S. Zais. Curriculum: Principles and Foundation. New York: Harper & Row, 1976. 22. Robert M. Diamond. Desingning and Improving Courses and Curricula in Higher Education. London: Jossey-Bass, 1989. 23. Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London: The Macmillan Press Ltd, 1979.
  • 32. 32 STRUKTUR SEKOLAH/ MADRASAH/ PT DAN KETERKAITANNYA DENGAN DUNIA KERJA/ HIDUP DI MASYARAKAT Dunia Kerja/ Hidup di Masyarakat Universitas/ Sekolah Tinggi/ TINGGI Akademi/ Politeknik XII 18 SMA dan SMK dan XI SMLB Paket C 17 MA MAK MENENGAH X 16 IX 15 VIII SMP dan MTs SMPLB Paket B 14 VII 13 DASAR VI 12 V 11 IV SD dan MI SDLB Paket A 10 III 9 II 8 I 7 6 TK dan RA TKLB 5 USIA DINI Taman Penitipan 4 Anak & Kelompok 3 Bermain 2 1 Lahir