Teks ini membahas tentang pengertian dan penggunaan huruf miring dalam tipografi. Huruf miring biasanya digunakan untuk memberi penekanan pada sebuah kata, menunjukkan istilah asing, atau untuk teks dalam jumlah tidak terlalu panjang seperti keterangan gambar. Huruf miring dirancang dengan sudut kemiringan 12 derajat untuk kenyamanan membaca. Penggunaan huruf miring antara lain untuk judul buku yang dikutip, menek
2. PENGERTIAN HURUF MIRING
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic.
Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah
kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah
atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan
untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan
gambar (caption), highlight dari naskah (copy blurb) serta kadang juga
digunakan sebagai headline atau sub-head. Apabila kita perhatikan secara
seksama, huruf italic dirancang dengan sudut kemiringan tertentu untuk
mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata kita dalam membacanya. Sudut
kemiringan yang terbaik adalah 12 derajat. Mata kita akan sukar
mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12
derajat, akan memengaruhi keseimbangan bentuk huruf.
3. PENGGUNAAN HURUF MIRING
B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
mengaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
4. CONTOH –CONTOH HURUF MIRING
1.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama
karangan Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan
dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring,
tetapi diapit dengan tanda petik.
5. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf
kapital.
6. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan
yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring
digarisbawahi