Berbagai survei menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Pancasila semakin menurun. Hanya sekitar setengah responden berusia muda yang dapat menyebutkan Lima Pilar Pancasila dengan benar, dan sebagian besar mahasiswa pun tidak hapal dengan Pancasila. MPR berupaya meningkatkan sosialisasi Pancasila di sekolah melalui kerja sama dengan kementerian pendidikan.
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Senin, 27 April 2015
1. Zulkifli H: Liberalisme Harus Dilawan
S
urvei yang dilakukan
Pusat Studi
Pancasila menye-
butkan, mata pelajaran
Pendidikan Kewarga-
negaraan (PKn) di sekolah-
sekolah saat ini hanya
menjadi pelengkap ku-
rikulum. PKn tak dipelajari
secara serius oleh peserta
didik. Sebab, murid dan
guru hanya mengejar mata
pelajaran yang menen-
tukan kelulusan.
Inilah yang mendorong
Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) melakukan
nota kesepahaman dengan
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
(Kemendikbud) untuk
mengembalikan pen-
didikan Pancasila ke lem-
baga edukasi formal.
"MPR telah melakukan
nota kesepahaman
dengan Kemendikbud
untuk mengembalikan
pendidikan Pancasila ke
sekolah. Nanti di sekolah-
sekolah akan ada kembali
kurikulum Pancasila
mulai dari TK, SD, SMP,
SMA dan sekolah lanju-
tannya," ujar Ketua MPR
Zulkifli Hasan, di Jakarta,
Minggu (26/4).
Dia menjelaskan, hal
ini terkait salah satu tugas
dan tanggung jawab MPR
mensosialisasikan Empat
Pilar Berbangsa dan
Bernegara. Yakni, Panca-
sila sebagai dasar dan
ideologi negara; UUD 1945
sebagai konstitusi negara;
Ketetapan MPR sebagai
bentuk negara; dan
Bhineka Tunggal Ika se-
bagai semboyan negara.
Pakar hukum tata negara
Sugeng Santoso mengurai
sejumlah survei terkait
Pancasila. Misal, tutur dia,
penelitian yang dilakukan
salah satu harian
nasional memperlihatkan
pengetahuan masyarakat
mengenai dasar negara
memang merosot tajam.
Survei tersebut
menunjukkan bahwa
48,4 persen responden
berusia 17-29 tahun
menyebutkan kelima
Pancasila salah atau
tidak lengkap.
Ajarkan Kembali
Pancasila di Sekolah
JAKARTA (Suara Karya):
Komisi Yudisial (KY) dim-
inta tidak mengintervensi
hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) yang
saat ini sedang menyidan-
gkan sengketa kepenguru-
san DPP Partai Golkar.
Hal ini disampaikan
Wakil Ketua Umum DPP
Partai Golkar yang juga
Ketua Komisi III DPR Aziz
Syamsuddin, di Jakarta,
kemarin. Dia menegaskan,
oknum KY tak seharusnya
mengintervensi hakim
PTUN. Hal tersebut, menu-
rut dia, bukanlah tugasnya.
Sebagai pimpinan Komisi
Hukum Parlemen, Aziz
meminta Dewan Etik KY
untuk memeriksa oknum KY
tersebut karena disinyalir
ada motif tertentu. "Oknum
KY itu pasti ada pesanan
pihak tertentu, kita minta
Dewan Etik KY untuk
memeriksa," katanya.
Hal yang sama disam-
paikan salah satu deklator
Angkatan Muda Partai
Golkar (AMPG) yang meru-
pakan ormas DPP Partai
Golkar Lasman Napitupulu.
"Jangan campur tangan. Bu-
at apa KY mengintervensi
hakim PTUN," kata pengurus
Partai Golkar Munas Bali ini,
di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, komisioner
KY Imam Anshori Saleh
meminta agar Ketua Majelis
Hakim Teguh Satya Bhakti
mengundurkan diri sebagai
ketua majelis kasus sengke-
ta Partai Golkar. Sebab,
Teguh pernah "dibantu"
Yusril Ihza Mahendra, yang
kini menjadi pengacara
Partai Golkar Munas Bali.
Menurut Lasman, hal
itu merupakan bentuk
intervensi dan sikap arogan
KY terhadap hakim PTUN.
"Buat apa Anshari interven-
si Teguh. Apakah dia lupa
saat seleksi menjadi hakim
KY. Kepada siapa dia
menyandarkan nasib dan
mengemis-ngemis salah
satunya kepada Fraksi
Partai Golkar DPR. Hari gini
masih sombong. Berka-
calah," ucap Lasman. (rul)
Peringatan ini disampai-
kan Direktur Lingkar Mada-
ni (Lima) Indonesia Ray
Rangkuti, mantan Wakil Ke-
pala Staf TNI Angkatan Da-
rat (Wakasad) Letjen (Purn)
Kiki Syahnakri, pengamat
pakar hukum tata negara
Sugeng Santoso, dan Ketua
Indonesian Human Rights
Commission on Social Jus-
tice (IHCS) Ridwan Darma-
wan, di Jakarta, kemarin.
"Ini ironi bahkan tragedi
yang tak boleh didiamkan.
Banyak survei menunjuk-
kan Pancasila semakin ter-
cerabut dari jiwa anak-anak
bangsa. Liberalisme dan se-
kularisme dinilai menjadi
penyebab utama," ujar Ray
Rangkuti.
Karena itu, tambah dia,
para politisi, pemerintah,
dan DPR, harus segera
mencari solusinya. "Kita tak
ingin Pancasila terlupakan
atau dilupakan. Sebab, tan-
pa Pancasila tentu Indone-
sia akan tinggal nama,"
ujarnya.
Keprihatinan Ray bukan
tanpa alasan. Dia menye-
butkan beberapa kejadian
yang memprihatinkan. Mi-
sal, kisah enam calon wakil
bupati (cawabup) dari sebu-
ah kabupaten di Sulawesi
Selatan yang tak hapal
Pancasila.
"Kejadiannya terekam
dalam sebuah video saat
berlangsung debat kandidat
kepala daerah yang dilaksa-
nakan pada 8 Juni 2010 di
Gedung KONI setempat,"
ujarnya.
Saat debat berlangsung,
tutur dia, para cawabup tak
menyangka akan mendapat
pertanyaan soal Pancasila
dari seorang panelis. "Hanya
satu saja yang bisa menye-
butkannya dengan benar,"
katanya. (cho/den/rul)
B
elum lama ini, dalam
situs pribadinya,
mantan Wakil Kepala
Staf TNI Angkatan Darat
(Wakasad) Letnan Jenderal
TNI (Purn) Kiki Syahnakri,
sangat tegas mengingatkan
bangsa ini.Ia menulis, bah-
wa pembicaraan tentang
senja kala liberalisme ma-
kin ramai dan meluas, sete-
lah keruntuhan ekonomi
Amerika Serikat (AS) dan
beberapa negara Eropa.
Kritik, tutur dia, bahkan
cercaan terhadap liberalis-
me dan kapitalisme sebagai
anak kandungnya pun kian
santer pascapendudukan
Wall Street, simbol kedig-
dayaan kapitalisme di AS.
"Sejak Revolusi Prancis,
liberalisme-kapitalisme-seku-
larisme telah menguasai du-
nia selama beberapa abad.
Ideologi ini menjadi penguasa
tunggal dunia menyusul ke-
runtuhan komunisme pada
awal 1980-an. Virus liberal-
isme kian perkasa dan mer-
ambah ke mana-mana, ter-
masuk Indonesia," ujarnya.
Pascareformasi 1998,
menurut Kiki, kehidupan
berbangsa-bernegara di In-
donesia praktis dikuasai li-
beralisme. Liberalisme ber-
hasil mengerdilkan dan
mengalienasikan Pancasila.
"Roh Pancasila pun kian
lama kian pupus dalam dada
anak-anak bangsa, terlebih
setelah pelajaran tentang
Pancasila menghilang atau
dihilangkan dari kurikulum
pendidikan," katanya.
Dia menjelaskan, karak-
teristik liberalisme adalah
kompetisi, kebebasan, me-
kanisme pasar, yang terkuat
sebagai pemenang, sangat
mengagungkan hak individu
(individualisme) sehingga vot-
ing mutlak sebagai cara
pengambilan keputusan.
"Oleh sebab itu, sistem
ini memerlukan aturan
main atau hukum yang
lengkap dan jelas, penegak-
an hukum yang kuat, disi-
plin, serta sportivitas yang
tinggi," ucapnya.
Komisi Yudisial Jangan
Intervensi Hakim PTUN JAKARTA (Suara Karya): Pe-
ngalaman empirik memper-
lihatkan, banyak terjadi
praktik korupsi dalam pro-
yek pembangunan infra-
struktur kelistrikan. Karena
itu, pemerintah harus hati-
hati dalam menjalankan
program pembangunan 109
proyek pembangunan pem-
bangkit listrik berkapasitas
35.000 megawatt (MW).
Apalagi, muncul tudingan
pembangunan mega proyek
tersebut tak melalui meka-
nisme tender namun dengan
cara penunjukkan langsung.
Pengamat migas Komaidi
Notonegoro mengatakan, pro-
yek pembangkit listrik terse-
but bisa saja dilakukan seca-
ra tender, penunjukkan lang-
sung, maupun dengan lelang.
Tapi, hal tersebut perlu men-
dapatkan perhatian khusus
melalui peraturan menteri.
Dalam konteks ini, dia me-
minta pemerintah bersikap
hati-hati bila menggunakan
skema penunjukkan lang-
sung. "Pembangunan proyek
dengan menggunakan dana
perusahaan atau APBN (ang-
garan pendapatan dan belanja
negara), pengelolaannya ha-
rus hati-hati sehingga tidak
merugikan negara," kata Ko-
maidi saat dihubungi Suara
Karya, di Jakarta, kemarin.
Ia berpendapat, saat pe-
merintah melakukan pe-
nunjukkan langsung maka
harus dipastikan tidak ada
dana yang bocor. (sab)
PROYEK LISTRIK 35.000 MW
Awas Rawan Penyimpangan
LUKISAN - Pengacara duo Bali Nine Julian McMahon menunjukkan lukisan karya terpidana mati kasus narkoba Myuran Sukumaran di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (25/8).
- 48,4 Persen WNI salah menyebutkan Sila Pancasila
- 53 persen mahasiswa tak hapal Pancasila
- Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) hanya
pelengkap kurikulum di sekolah
- Pelajar dan guru hanya "mengejar" mata pelajaran yang
masuk ujian nasional (UN)
- Hanya 77 Persen WNI menginginkan Pancasila sebagai
dasar negara
- 3,5 Persen WNI menginginkan RI meniru demokrasi Barat
- 11,5 Persen WNI menginginkan RI seperti negara Islam di
Timur TengahDiolah dari berbagai sumber: Center for the
Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta,
Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Pusat Studi Pancasila,
Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM).
INDIKATOR LUNTURNYA PANCASILA
LANJUTAN:
Ajarkan Kembali .... Hal 15
S U A R A R A K Y A T M E M B A N G U N
Rp 3.500,-
Senin, 27 April 2015 Nomor 14453 Tahun ke-44suarakarya.id @suarakaryaIDwww.suarakarya.id
Perintis:
Ali Moertopo,
Soedjono Hoemardani,
Sapardjo
Pemimpin Umum:
Bambang Soesatyo.
Pemimpin Redaksi/
Penanggung Jawab:
Lalu Mara Satriawangsa
Pemimpin Perusahaan:
Robert Joppy Kardinal
Antara
Berita Terkait
Permen ESDM...
di halaman 15
Berita Terkait
KY Diminta...
di halaman 15
Berita Terkait
Jangan Sampai...
di halaman 15
LADANG GANJA - Anggota TNI Kodim 0103 Aceh Utara mengadakan operasi ladang ganja kawasan
Batee Pila, Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Sabtu (25/4).
Antara
Pancasila vs Sekularisme
Sekularisme Subur, Pancasila Luntur
B
anyak survei
yang menyebut-
kan mayoritas
warga negara Indonesia
(WNI) tak hapal Panca-
sila. Ini sangat ironis.
Sebab, di tengah arus
deras globalisasi, eksis-
tensi Pancasila sebagai
dasar negara justru ma-
kin tergerus. Banyak
masyarakat yang lebih
tergoda paham impor
seperti sekularisme-li-
beralisme dan radi-
kalisme.
Jajak pen-
dapat pula yang
membuktikan
bahwa lewat
k e m a j u a n
teknologi
komuni-
kasi dan
informasi yang menyebabkan
kehidupan dunia yang nyaris
tanpa sekat, dua "pendulum
ideologi" Barat dan Timur itu
berpotensi melunturkan Pan-
casila.
MPR mempunyai tugas
menjalankan sosialisasi Pan-
casila sebagai dasar dan ideo-
logi negara, UUD 1945 se-
bagai konstitusi negara, Kete-
tapan MPR sebagai bentuk
negara, dan Bhinneka Tung-
gal Ika sebagai semboyan ne-
gara.
Untuk mengupas masa-
lah ini, wartawan Suara
Karya Rully Ariefandi me-
wawancarai Ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(MPR) Zulkifli Hasan di
Jakarta, Minggu (26/4).
Bagaimana Anda meli-
hat kondisi kebanyakan ma-
syarakat yang mulai lupa
terhadap Pancasila?
Ini sangat memprihatin-
kan. Minimnya pengetahu-
an tentang Pancasila, mem-
buat masyarakat mulai ke-
hilangan roh kebangsaan.
Kita mulai kehilangan roh
kebangsaan kita, Pancasila
sebagai ideologi bangsa. Ki-
ta mulai jauh dari Bhinneka
Tunggal Ika. Kita berharap
seluruh lapisan masyarakat
agar kembali kepada Pan-
casila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
MPR mempunyai tugas
menyosialisasikan empat
unsur dasar dalam berbang-
sa dan bernegara. Apa yang
telah dilakukan MPR?
Dalam lima tahun ini,
kita jadikan empat konsti-
tusi dasar itu tidak hanya
sosialisasi, tetapi juga men-
jadikan empat konstitusi
dasar ini menjadi prilaku
sehari-hari masyarakat.
Bagaimana melihat ba-
nyak WNI yang tak hapal
Pancasila?
Ini sangat ironis. Maka-
nya tugas ini bukan hanya
menjadi tugas MPR tetapi
juga seluruh eleman bangsa
yaitu pemerintah pusat,
pemerintah daerah, TNI,
Polri, kampus serta media,
semua harus ikut menyosi-
liasaikan empat dasar ber-
bangsa tersebut.
LANJUTAN:
Zulkifli H: Liberalisme... Hal 15
LANJUTAN:
Pancasila ... Hal 15
JAKARTA (Suara Karya): Seluruh komponen
bangsa termasuk elite politik harus mewas-
padai kian suburnya paham sekularisme dan
liberalisme tumbuh di kalangan masyarakat
terutama di kalangan generasi muda. Ideologi
Pancasila diyakini semakin luntur sebagai
dasar negara dan pemersatu bangsa.
2. JAKARTA (Suara Karya): Ko-
mandan Korem (Danrem)
174/ATW Merauke Brigjen
TNI Supartodi memberi kuli-
ah umum kepada ratusan
mahasiswa di Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah (STIT) Yamra,
di Merauke, Provinsi Papua,
tentang pentingnya wawas-
an kebangsaan bagi generasi
muda masa kini.Kuliah
umum itu dilakukan pada
Sabtu (25/4) pagi aula di
kampus STIT Merauke.
“Kuliah umum itu di-
maksudkan untuk memberi-
kan pemahaman kepada ge-
nerasi muda tentang pen-
tingnya wawasan kebangsa-
an yang meliputi empat pilar
kebangsaan yaitu Pancasila,
UUD 1945, Bhineka Tunggal
Ika dan NKRI, yang akhir-
akhir ini sudah mulai luntur
dan pudar,” kata Brigjen Su-
partodi dalam rilis yang di-
terima Antara di Jayapura,
Minggu.
Menurut Supartodi, di
hadapan civitas akademika
STIT Yamra Merauke, ia
menjelaskan berbagai ka-
langan berpandangan bah-
wa perkembangan politik,
ekonomi, sosial dan budaya
di Indonesia sudah sangat
memprihatinkan.
Bahkan kekhawatiran
itu semakin menjadi nyata
ketika menjelajah pada apa
yang dialami oleh setiap
warga negara yakni memu-
darnya wawasan kebangsa-
an dan rasa cinta Tanah Air.
”Dan yang lebih menye-
dihkan lagi bilamana masya-
rakat kita kehilangan wa-
wasan tentang makna hake-
kat bangsa dan kebangsaan
sebagai penggerak wawasan,
sehingga akan mendorong
terjadinya perpecahan. Pan-
dangan diatas sungguh wa-
jar dan tidak mengada-ada,”
katanya.
Kini, lanjut Supartodi,
krisis yang di alami oleh
Bangsa Indonesia telah
menjadi multidimensional
yang saling mengait.
Apalagi, minimnya pe-
mahaman dan ketidakpedu-
lian masyarakat Indonesia
tentang empat pilar utama
kehidupan berbangsa dan
bernegara terkhusus NKRI
dan Bhineka Tunggal Ika
berdampak pudarnya akan
kesadaran masyarakat seba-
gai bangsa Indonesia. (feb)
PAPUA
Danrem Beri Kuliah di STIT
”Kalau lihat kondisi geopolitik
dan geoekonomi, tentunya In-
donesia bisa memanfaatkan itu,”
kata Presiden Jokowi sebelum
berangkat ke Malaysia di Bandara
Halim Perdanakusumah Jakarta,
Minggu.
Menurut Kepala Negara, kalau
kawasan Asia Afrika stabil, semua
rukun, maka kondisi itu bagus
untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi kawasan.
”Itu sangat bagus, nanti lari-
nya juga akan pengembangan
kemaritiman, kerja sama antar-
negara bagus, stabilitas kawasan
bagus, infrastruktur bisa di-
bangun, pertumbuhan ekonomi
juga pasti bagus,” katanya seperti
ditulis Antara.
Mengenai kedekatannya de-
ngan Presiden Tiongkok Xi Jinpin
dan PM Jepang Abe selama
peringatan KAA ke-60, Presiden
mengatakan tidak ada apa-apa.
”Orang jejer bagaimana tidak
dekat, dia di sini, juga PM Jepang
Abe, bagaimana tidak dekat, tidak
ada apa-apa,” katanya.
Namun, ketika ditanya menge-
nai eksekusi terpidana mati kasus
narkoba, Jokowi tidak mem-
berikan jawaban.
”Tanya ke ke Jaksa Agung, sa-
ya sudah sampaikan tidak akan
ngomong lagi soal itu. Tanyakan
ke Kejaksaan Agung, sudah cu-
kup jawaban saya dari dulu. Saya
tidak mau mengulang,” katanya.
Mengenai pembangunan sara-
na di DPR, Presiden juga tidak
memberikan jawaban. “Tanyakan
ke Ketua Dewan, kalau kegiatan
menteri tanya menteri,” katanya.
Kunjungan Presiden Jokowi ke
Malaysia untuk menghadiri KTT
ke 26 ASEAN. Namun, Presiden
hanya menghadiri acara pem-
bukaan, sedangkan proses KTT
sendiri akan diikuti oleh Wakil
Presiden Jusuf Kalla.
Sementara itu, sejumlah pe-
ngunjung tampak memadati ka-
wasan Jalan Asia Afrika, Kota
Bandung, Jawa Barat. Kawasan
As-a Afrika masih menyimpan da-
ya tarik. Warga Bandung maupun
dari daerah lainnya sengaja da-
tang ke lokasi peringatan 60 ta-
hun Konferensi Asia-Afrika (KAA)
itu untuk berfoto.
Kemarin, Jalan Asia Afrika,
Kota Bandung, kembali dibuka
untuk umum, usai puncak peri-
ngatan 60 tahun KAA dua hari la-
lu. Arus lalu lintas di kawasan Ge-
dung Merdeka itu pun macet.
Di Jalan Asia Afrika, pengun-
jung tampak berkerumun dan ber-
photo ria. Ada yang datang bersa-
ma teman, ada juga bersama kelu-
arga. Berbagai ornamen penye-
lenggaraan Konferensi Asia-Afrika
juga menjadi daya tarik sendiri.
Jalan Asia Afrika, Lengkong
Besar dan Jalan Tamblong dipa-
dati lalu lintas. Kepadatan juga
terjadi di Jalan Dewi Sartika me-
nuju Taman Alun-alun Bandung
di depan Masjid Raya, Bandung.
Kendaraan roda dua memadati
parkiran sepanjang kawasan.
Alun-alun Bandung juga menjadi
bagian dari perhatian para pe-
ngunjung. (yud)
JAKARTA (Suara Karya): Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy
Chrisnandi menyatakan pengadaan
kendaraan dinas di kementerian/lembaga
tidak bisa lagi sembarangan karena sudah
ada standardisasi berdasar Peraturan
Menteri Keuangan (PMK).
”Sekarang ini banyak kementerian lem-
baga yang menggunakan fasilitas secara
berlebihan,” kata Yuddy usai mengantar
keberangkatan Presiden Jokowi di Bandara
Halim Perdanakusumah Jakarta, Minggu.
Ia menyebutkan mereka banyak meng-
gunakan anggaran untuk membeli mobil
dinas secara berlebihan.Menurut dia,
dengan adanya PMK maka ada standardi-
sasi, di mana pejabat tidak bisa membeli
mobil dinas di luar yang telah ditentukan.
”Misalnya menteri harus beli mobil
maksimal 3.500 CC, lihat jabatannya dulu,
ini juga bukan berarti menteri-menteri
direncanakan untuk membeli mobil baru,”
katanya seperti ditulis Antara.
PMK dimaksud adalah PMK Nomor 76
Tahun 2015 tentang Standar Kendaraan
Dinas Menteri dan Pejabat Negara dan
Pedoman Pengadaan Kendaraan Dinas.
Ia mencontohkan dirinya sebagai
menteri mendapatkan fasilitas satu mobil
dinas berupa Toyota Camry Royal Saloon,
kemudian ada cadangan yaitu Nissan
Teana.Ia menyebutkan mobil anggota
Kabinet Kerja saat ini umurnya sudah lebih
dari lima tahun, sehingga perlu antisipasi
jika mogok.
Menurut dia Presiden Jokowi tidak
menganggarkan atau merencanakan pem-
belian mobil dinas baru bagi pejabat. “Tak
ada tambahan, adanya PMK untuk mem-
perjelas agar di instansi lain dan daerah
tak berlebihan,” katanya.
Ia menyebutkan PMK itu berlaku
nasional kepada seluruh aparatur negara
termasuk daerah.Sementara itu mengenai
pembangunan gedung baru DPR, Menpan-
RB menyatakan waktu rapat konsultasi
yang disetujui adalah pembangunan muse-
um dan laboratorium.
”Seingat saya yang disetujui adalah lem-
bangungan museum, laboratorium, tidak
ada persetujuan pembangunan gedung
baru, nah saya gak tau persis dari mana
awalnya adanya persetujuan itu. Saya kira
bisa ditanyakan kepada Ketua DPR,”
katanya.
Menurut dia, dua fasilitas itu ada di
komplek DPR dan, sifatnya renovasi,
kalaupun membangun dengan biaya
seefisien mungkin.
”Museum diperlukan untuk bahan pem-
belejaran sejarah bagi generasi muda.
Kemudian, laboratorium itu sebagai bahan
referensi, kalau sampai bangun gedung
baru seingat saya tak ada persetujuan
Presiden,” kata Yuddy Chrisnandi. (den)
JAKARTA (Suara Karya): Satuan tugas
(Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas)
Republik Indonesia dan Papua New Guinea
(RI-PNG) Yonif 400/Raider, mengajar
wawasan kebangsaan di kalangan siswa SD
Inpres Kampung Workwana, Kabupaten
Keerom, Provinsi Papua.
Selain itu, prajurit Yonif 400/Rider itu
juga mengecat dan membersihkan ling-
kungan di sekitar sekolah dasar
tersebut.Perwira penerangan dari Satgas
Yonif 400/Raider Lettu Chb Sani Adithya
Dharma, di Jayapura, Minggu, mengata-
kan, karya bakti pengecatan, pembersihan
lingkungan sekolah dan mengajar itu dige-
lar pada Jumat (17/4) hingga Selasa
(21/4).
”Karya bakti itu merupakan salah satu
bentuk pembinaan teritorial yang
dilakukan prajurit TNI AD,” katanya.
Ia menjelaskan, Workwana merupakan
salah satu kampung yang berada di Distrik
Arso, Kabupaten Keerom.
Disana terdapat salah satu pos satgas
pamtas RI-PNG dari Yonif 400/Raider yang
dipimpin oleh Serka Dian Retno.
”Jadi selain melaksanakan tugas penga-
manan perbatasan, Pos Satgas Pamtas RI-
PNG di Workwana juga melaksanakan
kegiatan pembinaan teritorial kepada
masyarakat sekitar,” katanya.
Sebagaimana diketahui, lanjut Dharma,
situasi kondisi kegiatan belajar mengajar di
daerah perbatasan pada umumnya bisa
dikatakan masih cukup memprihatinkan,
sehingga Pos Satgas Pamtas RI-PNG di
Kampung Workwana mempunyai kepedu-
lian akan pentingnya proses belajar menga-
jar di lingkungan kerjanya.
”Kehadiran TNI, atau kami sebagai
Satgas Pamtas RI-PNG di Kampung
Workwana harus dapat memberikan warna
yang berbeda dan menarik antusias para
murid-murid untuk semakin semangat
dalam kegiatan belajar dengan memberikan
berbagai materi pelajaran kebangsaan,”
kata Lettu Sani.
Komandan Pos Workwana Serka Dian
Retno menyampaikan, setelah pihaknya
berkoordinasi dengan Kepala SD Inpres
Workwana akhirnya diberikan kesempatan
untuk menggelar karya bakti dan memban-
tu proses belajar mengajar itu selama
beberapa hari.
”Selama empat hari itu, kami melak-
sanakan pengecatan dan pembersihan seki-
tar sekolah sambil mengajarkan kepada
para murid-murid SD akan pentingnya
kebersihan, kemudian untuk kegiatan bela-
jar mengajar kami memberikan materi
pengetahuan komputer dasar, wawasan
kebangsaan dan latihan baris-berbaris,”
katanya. (ant)
JAKARTA (Suara Karya): Pe-
merintah Indonesia menya-
takan siap membantu Nepal
yang mengalami bencana
alam gempa bumi berkeku-
atan besar dan menelan ba-
nyak korban jiwa.
”Saya baru sampaikan ke
menteri-menteri, tapi Indo-
nesia siap membantu,” kata
Presiden Jokowi sebelum
naik pesawat untuk kun-
jungan kerja ke Malaysia di
Bandara Halim Perdanaku-
sumah Jakarta, Minggu.
Presiden Jokowi belum
dapat menyebutkan bentuk
bantuan apa yang akan di-
berikan kepada warga dan
Pemerintah Nepal. “Sedang
disiapkan, diproses, jangan
tergesa-gesa,” kata Presiden
Jokowi seperti ditulis An-
tara.
Gempa berkekuatan 7,9
SR mengguncang Nepal pa-
da Sabtu tengah hari (25/4)
saat jam sibuk kerja.
Banyak korban terjebak
dalam reruntuhan bangun-
an yang ambruk setelah
gempa bumi yang menghan-
curkan lembah Kathmandu
yang padat penduduk.
Gempa yang berpusat se-
kitar 80 km timur kota Po-
khara (kota kedua terbesar
di negara itu) sangat meru-
sak dan tergolong dangkal.
Kementerian Dalam Ne-
geri Nepal menyebutkan kor-
ban tewas mencapai 1.805
dengan sekitar 4.700 orang
lainnya terluka. Setidaknya
300 orang tewas di Ibukota
Kathmandu yang berpendu-
duk sekitar satu juta orang.
(has)
ASIA-AFRIKA
IndonesiaPusatPertumbuhanKawasan
FASILITAS NEGARA
Pengadaan Mobil Dinas
Tidak Bisa Sembarangan
PERBATASAN
SatgasPamtasRI-PNG
AjarkanWawasanKebangsaan
KEMANUSIAAN
Indonesia Siap Bantu
Korban Gempa Nepal
JAKARTA (Suara Karya): Tokoh ma-
syarakat dari 11 kecamatan mende-
sak pemekaran wilayah Kabupaten
Kluet Raya dan pisah dari kabupa-
ten induk Aceh Selatan, dalam upa-
ya memudahkan pembangunan dae-
rah tertinggal.
Ketua Pemekaran Pemkab Kluet
Raya Tgk Ismizar dihadapan 300 pe-
serta pertemuan di Gedung KPNKU
Kecamatan Kluet Utara mengatakan,
upaya melahirkan kabupaten baru
itu sudah dicetus sejak tahun 2006.
Ia menyatakan, mulanya diwaca-
nakan berdiri Pemerintah Kota (Pemko)
Kluet Raya, namun menyahuti Un-
dang-undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan daerah, panitia
dan tokoh masyarakat merubah pola,
yakni wacana Pemko menjadi Pemkab.
”Perubahan pola ini untuk mem-
permudah proses perjuangan, agar
wacana pemekaran wilayah cepat
terwujud. Jika dulunya hanya lima
kecamatan yakni Pasie Raja, Kluet
Utara, Kluet Tengah, Kluet Timur
dan Kluet Selatan kini telah berga-
bung Trumon Timur, Trumon Te-
ngah, Trumon, Bakongan Timur, Ba-
kongan dan Kota Bahagia sehingga
telah berjumlah 11 kecamatan,”
ujarnya seperti dikutip Antara.
Menurutnya, wacana perubahan
status pemekaran wilayah Kluet Ra-
ya bergabung dengan Trumon Raya
menjadi sebuah Kabupaten yang di-
beri nama Pemkab Kluet Raya, me-
rupakan kesepakatan bersama.
”Tekat kita adalah, berdirinya Pem-
kab Kluet Raya harus terwujud untuk
memajukan pembangunan daerah dan
menyejahterakan perekonomian ma-
syarakat. Pemekaran ini bukanlah ke-
pentingan pribadi, kelompok atau go-
longan tetapi buah tangan untuk anak
cucu kita kedepan,” tegasnya.
Ia mengharapkan kepada masya-
rakat yang telah mengikrarkan per-
juangan pemekaran Pemkab Kluet
Raya untuk dilanjutkan, supaya
mengajak semua komponen masya-
rakat lainnya untuk bergabung, ber-
juang dan menyamakan persepsi
untuk melahirkan kabupaten baru
dengan wilayah teritorialnya mulai
dari Desa Ujung Batee, Kecamatan
Pasie Raja sampai Desa Kapa Sesak,
Kecamatan Trumon Timur. (den)
JAKARTA (Suara Karya): Kader-
kader muda Muhammadiyah di-
persilahkan untuk terjun ke da-
lam dunia politik, termasuk ber-
gabung dengan kepengurusan
partai-partai politik.
Demikian itu dikemukakan
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda
Muhammadiyah Kota Semarang,
AM Jumai di sela Rapat Pimpinan
Daerah (Rapimda) PD Pemuda
Muhammadiyah Kota Semarang
bertema “Pergerakan Pemuda Me-
nuju Kemandirian dan Kemapan-
an” di Kantor PW Muhammadiyah
Jawa Tengah, Semarang, Minggu
(26/4).
“Ada beberapa aspek gerakan
kepemudaan Muhammadiyah,
yakni keagamaan, sosial, ekono-
mi, politik, dan seni budaya,” kata
AM Jumai.
Jumai menegaskan aspek-as-
pek tersebut tidak bisa dilepaskan
dari gerakan kepemudaan Mu-
hammadiyah, termasuk berpoli-
tik, mengingat penentu lahirnya
berbagai kebijakan juga berada di
ranah politik.
”Kebijakan-kebijakan peme-
rintah yang ada saat ini kan bera-
da di ranah politik. Kalau tidak
ada kader-kader Muhammadiyah
di perpolitikan maka kita hanya
akan menjadi penonton saja,” ka-
tanya, seperti ditulis Antara.
Makanya, ia mempersilakan
kader-kader Pemuda Muhamma-
diyah untuk terjun ke politik dan
membebaskan untuk berafiliasi
dengan partai politik apapun, ti-
dak harus dengan Partai Amanat
Nasional (PAN).
”Kalau mau bergabung dengan
PAN silakan, dengan Partai Gol-
kar, Gerindra, Nasional Demokrat
(Nasdem), Partai Keadilan Sejah-
tera (PKS), PDI Perjuangan, dan
lainnya, ‘monggo’ saja,” katanya.
Yang jelas, kata dia, kader Pe-
muda Muhammadiyah jangan
sampai “merem” politik, bahkan
antipolitik, sebab politik juga
menjadi salah satu bagian penting
dalam mengembangkan gerakan
kepemudaan.
Aspek-aspek lainnya, kata dia,
juga tidak kalah penting dari poli-
tik, seperti ekonomi, apalagi ke-
agamaan sebagai kader Muham-
madiyah yang harus mampu
menjadi pencerah di tengah-te-
ngah masyarakat.
”Kami ingin anak-anak muda
Muhammadiyah ini terasah dan
terampil, termasuk dalam bidang
keagamaan. Ya, didaulat jadi
imam shalat harus bisa, jadi kha-
tib jumat harus bisa, dan sebagai-
nya,” katanya.
Berkaitan dengan rapimda Pe-
muda Muhammadiyah itu, ia me-
ngatakan sebagai persiapan men-
jelang musyawarah daerah (mus-
da) yang salah satu agenda besar-
nya adalah suksesi kepemimpinan
periode mendatang.Rapimda itu
diramaikan juga dengan lomba
menghafal Alquran yang diikuti
oleh sekitar 300 peserta dari kader
dan pengurus Muhammadiyah,
Aisyiyah, Pemuda Muhamma-
diyah, hingga masyarakat umum.
”Ya, kami ingin mengingatkan
kembali bahwa menghafal Alqur-
an itu semudah tersenyum. Sela-
ma ini kan seperti jadi ‘momok’,
padahal ada metode yang sangat
mudah untuk menghafal Alqur-
an,” kata Jumai. (yud)
PEMEKARAN
Tokoh Masyarakat Usulkan Kabupaten Baru
ORMAS
Kader Muda Muhammadiyah Boleh Berpolitik
SOSIALISASI — Anggota DPR Daerah Pemilihan Jakarta III Tantowi Yahya menyapa ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri
12, Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, saat mengadakan acara sosialisasi Empat Konsensus Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, Jumat (24/4).
Senin, 27 APRIL 2015
2 POLITIK
Suara Karya/Rully Ariefandi
GUS DUR KECIL —Dua orang bocah mengamati patung KH Abdurahman Wahid di masa kanak-kanak
yang terdapat di Taman Amir Hamzah, Jakarta, Minggu (26/4). Keberadaan patung Gus Dur kecil itu untuk
menginspirasi kegemarannya membaca sekaligus mengenang jasanya sebagai Presiden kelima RI.
Antara
JAKARTA (Suara Karya): Un-
tuk pertama kalinya wisma
RI di Noumea, sebuah koloni
Perancis di samudera Pasifik
dicoret-coret (Vandalisme)
yang diduga dilakukan oleh
penduduk setempat terkait
dengan rencana pemerintah
Indonesia melakukan ekse-
kusi mati pengedar Narkoba
di antaranya Serge Atloui,
seorang warga Perancis, da-
lam waktu dekat ini.
Mendengar informasi itu,
Antara mengkonfirmasi ke-
pada Konjen RI di Noumea,
Widyarka Ryananta, via tele-
pon, Minggu. Widyarka mem-
benarkan informasi itu dan
menceritakan kronologisnya.
Pada Minggu pagi, 26
April 2015 terjadi aksi van-
dalisme di tembok luar wis-
ma konjen RI i Noumea,
yang isinya : “ Indonesia bar-
bar”, “Bebaskan Serge”, “In-
donesia harus memberi grasi
pada teman kita”, “Bebas-
kan sesama bangsa kami”,
“Hidup bangsa kami”, “Me-
nentang hukuman mati”,
kata Widyarka.
Ia melanjutkan, dari pe-
meriksaan CCTV di Wisma
RI, aksi vandalisme dilaku-
kan 2 orang antara jam
05.02 sd 05.15. Setelah dila-
porkan pada pihak berwajib,
sekitar pukul 11 Dubes Je-
an-luc Faure mewakili Ko-
misaris Tinggi Prancis di
New Caledonia datang me-
nemui Konjen Widyarka
Ryananta di Wisma untuk
menyampaikan sampaikan
simpati atas kejadian van-
dalisme itu. Faure juga su-
dah hubungi polisi minta
agar tingkatkan keamanan
wisma dan kantor KJRI.
Selain menyampaikan te-
rima kasih, Konjen Widyar-
ka juga mengemukakan pe-
nyesalan agar aksi vandalis-
me tidak terulang lagi di ma-
sa mendatang. KjRI akan se-
gera kirim Nota Diplomatik.
Siang hari petugas dari
kantor walikota Nounea su-
dah mengecat kembali tem-
bok wisma KJRI dan disak-
sikan petugas polisi. (has)
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menyatakan Indonesia bisa menjadi pusat
pertumbuhan kawasan Asia Afrika dengan memper-
hatikan kondisi geopolitik dan geoekonomi.
VANDALISME
Wisma RI di Noumea Dicorat-coret
3. KILAS
Kader Demokrat Ditantang SBY
SURABAYA — Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat
mempersilakan kader-kader internal bersaing melawan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon ketua
umum dalam Kongres III di Surabaya, 11-13 Mei 2015.
”Tentu bersaingnya secara sehat dan dipersilakan bagi ka-
der yang memenuhi persyaratan sebagai calon ketua
umum,” ujar Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Soekarwo
kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, semua kader memiliki hak sama asalkan
memiliki persyaratan maju, seperti memiliki kartu anggo-
ta, komitmen membesarkan partai, memiliki kredibilitas
dan kepemimpinan, serta mendapat dukungan minimal
30 persen suara peserta kongres. ”Poin terakhir menjadi
yang paling penting karena setiap calon harus memiliki
minimal 30 persen suara dukungan. Kalau tak memenuhi
berarti tidak bisa maju,” kata politisi yang juga menjabat
Gubernur Jatim tersebut. (ant)
Kualitas Pilkada
MANADO—Pengawasan dalam proses pemilihan kepala dae-
rah menjadi salah satu komponen penting dalam menentu-
kan kualitas pelaksanaan pilkada, kata Wakil Gubernur Su-
lawesi Utara Djauhary Kansil. ”Oleh karena itu, institusi pe-
ngawas pilkada memilki peran penting dalam menjaga agar
pilkada dilaksanakan dengan baik serta mengacu pada atur-
an dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ka-
tanya pada pelantikan sejumlah panitia pengawas pemilihan
bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota
di provinsi setempat, di Manado, Sabtu (25/4) malam.
Di samping itu, katanya, panwaslu secara aktif mem-
berikan pemahaman bahwa pilkada adalah proses pembe-
lajaran tentang karakter bangsa, pembelajaran menuju
masyarakat yang bermartabat, dan dasar sekaligus gam-
baran dari proses pemerintahan pada masa yang akan da-
tang. Ia mengharapkan panwaslu juga memberikan pence-
rahan kepada berbagai komponen masyarakat di daerah,
agar pilkada bebas dari praktik politik yang dapat meme-
cah belah persatuan dan kesatuan. (ant)
“Kita akan segera berangkat ke
Jakarta dan pekan depan adalah
waktu yang tepat untuk menye-
rahkan lima poin penting yang di-
inginkan Partai Golkar saat ini,”
kata Syahrul saat Apel Siaga Par-
tai Golkar di Lapangan Karebosi
Makassar, Sabtu, seperti ditulis
Antara. Dia mengungkapkan, li-
ma hal yang menjadi perhatian,
yakni menolak segala bentuk
campur tangan suprastruktur ter-
hadap dinamika internal partai
yang terjadi saat ini.
Mengajak seluruh kader partai
untuk kembali mengejawantah-
kan prinsip dasar doktrin Karya
Kekaryaan dan Ikrar Panca Bakti,
menolak segala bentuk provokasi
terhadap sesama kader yang dila-
kukan pusat.
Meminta pimpinan pusat un-
tuk menemukan solusi cerdas se-
hingga dapat memberi kewenang-
an pengurus daerah untuk mem-
proses dan menetapkan kader di
pilkada. Meminta kepada pimpin-
an pusat agar rekomendasi dike-
luarkan tidak bertentangan de-
ngan nama pasangan calon yang
telah di proses oleh daerah secara
bertahap.
“Inilah lima hal penting yang
ingin kita sampaikan pada ke-
pengurusan DPP,” kata Rahman-
sya Ketua Panitia Apel Siaga Par-
tai Golkar ketika memperlihatkan
sejumlah dokumen yang menjadi
maklumat dari pengurus Golkar.
Ketua DPD I Partai Golkar Sul-
sel, Syahrul Yasin Limpo saat apel
akbar tersebut memberikan sema-
ngat dan motivasi kepada ribuan
kader untuk terus bersabar dan
tetap bersemangat membesarkan
partai.
“Saya harapkan kader tetap
kuat dan terus bersemangat,”
ucap Syahrul dalam orasinya di
atas penggung sambil menancap-
kan Kapak ke batang kayu seba-
gai simbol keteguhan hati para
kader Golkar yang legal. (has)
INTERNAL GOLKAR
DPD-DPDTolakIntervensiSuprastruktur JAKARTA (Suara Karya):
Anggota Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) RI, Endang
Wihdaningtyas, menilai pe-
ngawasan partisipatif untuk
pelaksanaan pemilihan gu-
bernur, bupati, dan walikota
serentak tahun 2015 itu
penting, karena itu penga-
wasan itu harus dikembang-
kan.
”Pelibatan semua pe-
mangku kepentingan, bah-
kan masyarakat luas, dalam
mengawasi setiap tahapan
akan membuat pengawasan
semakin efektif,” katanya
pada sosialisasi tatap muka
dengan para pemangku ke-
pentingan untuk pengawas-
an Pilkada 2015 di aula kan-
tor Bupati Minahasa Utara,
Sulawesi Utara, Jumat.
Sosialisasi tatap muka
diikuti tokoh masyarakat,
tokoh agama, lembaga swa-
daya masyarakat, elemen
kepemudaan, kaum profe-
sional, mahasiswa, dan war-
tawan dari berbagai media di
daerah ini. Hadir pula utus-
an dari partai politik.
Endang mengatakan,
kendati struktur pengawas
pemilu saat ini telah men-
jangkau hingga ke tempat
pemungutan suara, tetap
saja itu belum dapat men-
jangkau semua titik potensi
pelanggaran pemilu yang sa-
ngat luas dan melibatkan
banyak pihak, dan dengan
beragam modus.
Karena itu, lanjut En-
dang seperti ditulis Antara,
Bawaslu RI didukung Ba-
waslu provinsi gencar mela-
kukan sosialisasi kepada se-
genap komponen masyara-
kat tentang tata cara penga-
wasan, pelaporan, dan tin-
dak lanjut penanganan du-
gaan pelanggaran.
”Secara kelembagaan
memang Bawaslu RI dan ja-
jaran di bawahnya bertang-
gung jawab. Tapi dengan se-
makin banyaknya mata me-
mandang dan memperhati-
kan proses pemilu, maka
kandidat dan timnya akan
mawas diri,” katanya.
Bawaslu dan Panwas,
lanjutnya, berperan dalam
upaya pencegahan dan pe-
nindakan pelanggaran. Pe-
ngawasan partisipatif pen-
ting dikembangkan sebagai
upaya pencegahan atas ke-
cenderungan melanggar.
”Harapan kami, semua
pihak yang mengikuti sosia-
lisasi saat ini menjadi mitra
strategis Bawaslu dan jajar-
annya dalam mengawasi ja-
lannya pemilihan. Anda se-
mua jadi agen pengawas pe-
milu, niscaya pemilu sema-
kin berkualitas,” katanya.
Di tempat terpisah juga
digelar workhsop pelatihan
pengawasan dan penangan-
an laporan pelanggaran pe-
milihan, dan workshop pela-
tihan tindak lanjut temuan
dan laporan pelanggaran.
Ketua Bawaslu Provinsi
Sulawesi Utara, Herwyn Ma-
londa, menjelaskan sosiali-
sasi dan workshop ini meru-
pakan rangkaian kegiatan
serupa yang dilakukan Ba-
waslu RI pada 100 titik selu-
ruh Indonesia, pada daerah
yang melaksanakan pemilih-
an gubernur, bupati dan
walikota, Desember tahun
ini. (den)
PENGAWASAN PILKADA
Libatkan Masyarakat Biar Effektif
JAKARTA (Suara Karya):
Wakil Ketua Umum DPP
Partai Gerindra Fadli Zon
menegaskan hingga saat ini
Presiden Joko Widodo belum
memberikan tawaran kepa-
da partai politik yang terga-
bung dalam Koalisi Merah
Putih untuk menduduki ja-
batan menteri.
”Belum ada tawaran. Ta-
pi kami tidak mau berandai-
andai, kami memilih berada
di luar pemerintahan,” kata
Fadli Zon saat ditemui usai
memberikan pengarahan
pada temu dan konsolidasi
kader Gerindra di kawasan
wisata Senggigi, Kabupaten
Lombok Barat, Nusa Teng-
gara Barat (NTB), Sabtu, se-
perti ditulis Antara.
Hingga saat ini, kata dia,
partai politik yang tergabung
dalam Koalisi Merah Putih
(KMP) lebih memilih di luar
pemerintahan, tapi kalau me-
lihat dinamika politik yang
ada dan pemerintah membu-
tuhkan peran serta KMP, ten-
tu harus melalui mekanisme.
”Saya kira harus dipu-
tuskan bersama-sama kalau
pemerintah ingin KMP ma-
suk dalam jajaran kabinet,”
ujarnya.
Fadli Zon juga mengakui
bahwa dari hasil survei, ma-
syarakat menginginkan agar
KMP masuk dalam jajaran
pemerintahan jika Presiden
Joko Widodo, benar-benar
melakukan pergantian Ka-
binet Kerja.
”Tapi kami harus melihat
dulu seperti apa. Kami tidak
mau berandai-andai. Saat ini
pemerintah punya kendali,
mereka butuh atau tidak,
belum ada kepastian,” ucap
Wakil Ketua DPR RI ini.
Menurut dia, sejak awal
pemilihan anggota Kabinet
Kerja, banyak orang yang ti-
dak berada tepat pada tem-
patnya dan bukan terbaik di
bidangnya, sehingga sejak
satu bulan pemerintahan,
Presiden Joko Widodo seha-
rusnya melakukan perom-
bakan kabinet.
Menteri yang paling diso-
rot kinerjanya adalah bidang
ekonomi yang tidak terlalu
banyak kemajuan, bahkan
dinilai mengalami kemun-
duran.
”Kalau tidak ‘reshuffle’
kasihan nanti buang-buang
waktu. Tentu untuk menilai
siapa yang harus diganti, ta-
nya saja kepada masyara-
kat, tingkat kepuasan seper-
ti apa, mana yang memang
disukai dan tidak,” ucap Fa-
dli Zon. (yud)
RESAFEL
KMP:TidakAdaTawaranMenteri
JAKARTA (Suara Karya): Se-
perti sudah diduga sebelum-
nya, mantan Menteri Hu-
kum dan HAM Yusril Ihza
Mahendra kembali dipercaya
untuk memimpin Partai Bu-
lan Binang (PBB). Selain me-
netapkan Yusril sebagai ke-
tua umum PBB, Muktamar
IV di Bogor juga menarget-
kan bisa bersaing dalam Pe-
milu 2019 mendatang.
Yusril dipilih sebagai ke-
tua umum PBB setelah raja
dangdut Rhoma Irama tidak
hadir untuk menyatakan ke-
siapan dirinya bertarung un-
tuk menjadi orang nomor sa-
tu di partai yang mengklaim
sebagai kelanjutan dari Par-
tai Masyumi.
“Karena Rhoma Irama ti-
dak datang dalam penetap-
an calon Ketum PBB yang
membutuhkan pernyataan
kesiapan dari yang bersang-
kutan, maka pimpinan si-
dang menyatakan bahwa
Yusril terpilih sebagai ketua
umum,” kata Mantan Ketua
Umum PBB MS Kaban di
Jakarta, Minggu.
Sebelum menetapkan Yu-
sril sebagai Ketua Umum PBB,
kata Ka’ban, pimpinan sidang
sudah memberi kesempatan
kepada Rhoma Irama untuk
hadir dalam sidang, dan
menyatakan kesiapannya.
Namun, lanjut Ka’ban,
hingga batas waktu yang di-
berikan habis, Raja Dangdut
tersebut tidak datang untuk
memberikan pernyataan ke-
siapannya untuk dimajukan
sebagai calon Ketua Umum
PBB.
Kaban yang kini menja-
bat sebagai Ketua Majelis
Syuro mengatakan, Yusril
terpilih secara demokratis.
Suara yang didapat juga me-
nunjukkan Yusril terpilih
menjadi Ketua Umum PBB.
Sesuai Pasal 5 ayat 3
AD/ART PBB, Yusril Ihza
Mahendra dan Rhoma Irama
ditetapkan sebagai calon ke-
tua umum dalam Muktamar
IV tersebut. Keduanya me-
menuhi syarat karena me-
raih dukungan 100 suara.
Dari informasi yang dihim-
pun Antara, jumlah suara
yang didapat Yusril untuk ma-
ju sebagai calon Ketum PBB
adalah 386 suara sedangkan
Rhoma 122 suara dan calon
lainnya kurang dari 100 se-
hingga tidak dapat melanjut-
kan ke tahap berikutnya.
Selain Rhoma dan Yusril,
calon ketua umum PBB lain
yang sudah mendeklarasi-
kan diri adalah Jamaludin
Karim, Amrullah Andi Ha-
mid, Sahar L Hasan, dan Yu-
sril Ihza Mahendra.
Namun, saat perhitungan
suara usai dan para bakal ca-
lon Ketum dimintai komitmen
dan pernyataan kesiapannya
untuk dijadikan calon, Rhoma
Irama tidak datang. “Saya ju-
ga tidak tahu alasannya, yang
jelas Rhoma berkali-kali su-
dah menyatakan tidak maju
jika Yusril juga mencalonkan
diri. Namun ini kan pendu-
kungnya saja yang semangat,
dorong terus,” ujarnya.
Sebelumnya, sidang ple-
no yang membahas tata ter-
tib serta Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tang-
ga (AD/ART) dalam Mukta-
mar IV Partai Bulan Bintang
(PBB) sempat tak sepakat
atau deadlock.
“Tidak ada titik temu ten-
tang AD/ART terkait anggota
kader dan teras,” kata Sekre-
taris Bidang Media dan Pu-
blikasi PBB Teddy Gusnaidi
di Bogor, Jawa Barat, setelah
rapat pleno tertutup itu di-
skorsing, Minggu dini hari.
Dari informasi yang di-
himpun Antara, tertundanya
kata sepakat dalam sidang
pleno itu karena permasala-
han dalam Pasal 12 AD/ART
PBB tentang Syarat Pimpin-
an Partai. (has)
PARPOL
Yusril Ketum PBB Lagi
PLAKAT —Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menerima plakat kehormatan dari Rektor
Universitas Nasional El Amry Bermawi Putera usai tampil sebagai pembicara kunci pada diskusi “Menuju Manusia Indonesia
yang Progresif” di Jakarta, Sabtu (25/4).
Senin, 27 April 2015
3POLITIK
JAKARTA (Suara Karya): De-
wan Perwakilan Rakyat
(DPR) merespons positif ter-
bitnya Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 76/PMK
06/2015 tentang Standar
Barang dan Standar Kebu-
tuhan Barang Milik Negara
Berupa Alat Angkutan Darat
Bermotor Dinas Operasional
Jabatan di Dalam Negeri.
Kebijakan tersebut telah
sejalan dengan semangat
penghematan anggaran ne-
gara yang selama ini dipe-
gang oleh pemerintahan Pre-
siden Jokowi dan Wapres
Jusuf Kalla.
“Terbitnya PMK 76/2015
tersebut justru bagus untuk
membatasi jumlah kendara-
an dinas yang dimiliki men-
teri,” ujar anggota Badan Le-
gislatif (Baleg) DPR dan Ko-
misi XI DPR M Misbakhun di
Jakarta, Minggu (26/4).
Menurut politisi Partai
Golkar itu, sebelum adanya
peraturan tersebut, negara
tidak memliki aturan ten-
tang pembatasan jumlah
mobil dinas Menteri. Bah-
kan, ada kementerian yang
mempunyai mobil dinas
sampai delapan buah.
Dengan adanya PMK 76/
2015 ini, kata Misbakhun,
maka pembatasan diberikan
untuk kelas A, yakni seba-
nyak maksimal dua kenda-
raan. Dengan demikian, ma-
ka akan terjadi penghemat-
an dengan berlakunya per-
aturan menkeu terbaru itu.
“Ini yang perlu diapresia-
si dari Menkeu sebagai peja-
bat negara yang menjalan-
kan fungsi dan tugasnya se-
laku bendaharawan Nega-
ra,” jelas Misbakhun.
Ia menambahkan, kare-
na selama ini tidak ada pem-
batasan atas jumlah mobil
dinas Menteri. “Jadi, sekali
lagi, PMK tersebut harus ki-
ta apresiasi sebagai langkah
penghematan yang dilaku-
kan Menke,” ujarnya.
Misbakhun mengatakan,
PMK 76/2015 itu akan men-
jadi petunjuk teknis dari
Menteri Keuangan untuk
mengatur kendaraan bermo-
tor roda empat. Hal ini, seba-
gai mandat pelaksanaan atu-
ran di bawah Peraturan Pre-
siden No 28 Tahun 2015 ten-
tang Kementerian Keuangan.
Secara terpisah, Kemen-
terian Keuangan (Kemen-
keu) menepis tudingan mi-
ring tentang Peraturan Men-
teri Keuangan (PMK) Nomor
76/PMK.06/2015 yang
mengatur standar mobil di-
nas pejabat pemerintahan.
Sebab, kebijakan itu bukan
untuk bagi-bagi jatah mobil
mewah ke para menteri tapi
justru demi menerapkan
aturan dan standardisasi.
Juru Bicara Kemenkeu
Arif Baharudin menyatakan,
ada kesalahan persepsi da-
lam melihat PMK Nomor 76/
PMK.06/2015 tentang ten-
tang Standar Barang dan
Standar Kebutuhan Barang
Milik Negara Berupa Alat
Angkutan Darat Bermotor Di-
nas Operasional Jabatan Di
Dalam Negeri. Menurutnya,
PMK itu bukan berarti setiap
menteri otomatis mendapat-
kan jatah dua mobil dinas.
Arief menegaskan, Kemen-
keu ingin ada standardisasi
dan keseragaman dalam pen-
gadaan mobil untuk pejabat
di kementerian/lembaga.
“Peraturan ini bukan dimak-
sudkan untuk memberikan
jatah kepada menteri dua
mobil, namun untuk membe-
rikan standar mobil jabatan
kepada menteri dan pejabat
lain yang belum diatur, se-
hingga standar mobil jabatan
untuk mobil dan pejabat lain
tidak beragam,” kata Arif me-
lalui keterangan tertulisnya,
Sabtu (25/4). (vas)
PENGHEMATAN
DPR Dukung Pembatasan Jumlah Mobil Dinas
Istimewa
Bawaslu RI
didukung Bawaslu
provinsi gencar
melakukan sosial-
isasi kepada se-
genap komponen
masyarakat tentang
tata cara penga-
wasan, pelaporan,
dan tindak lanjut
penanganan dugaan
pelanggaran.
SEMARANG (Suara Karya): Untuk menghe-
lat pemilihan kepala daerah (Pilkada)
serentak di 21 kabupaten/kota di Jawa
Tengah pada Desember 2015 mendatang,
masing-masing komisi pemilihan umum
(KPU) kabupaten/kota, butuh dana sekitar
Rp5 miliar khusus untuk biaya pemasang-
an alat peraga kampanye (APK), termasuk
mengampanyekan para calon.
“Kami sudah memantau persiapan KPU
di 21 kabupaten/kota. Lembaga penyeleng-
gara pemilu ini dihadapkan pada persoalan
anggaran pemasangan APK. Dalam aturan,
KPU bertanggung jawab terhadap pema-
sangan APK sebagai bentuk sosialisasi
Pilkada dan calonnya. Namun dalam
aturannya, hal itu tidak wajib. Sebatas
menyesuaikan anggaran yang ada,” kata
anggota Komisi A DPRD Jateng, Sriyanto
Saputro, di Semarang, pekan kemarin.
Mantan Ketua PWI Jateng ini menge-
mukakan, kebutuhan pemasangan APK per
daerah berkisar antara Rp 4 miliar hingga
Rp 5 miliar. Dana tersebut ditanggung
KPUD dan APBD. Tapi jika tak mampu,
tidak pasang alat peraga tidak salah.
Namun akan jadi masalah, terkait sejauh
mana kualitas Pilkada.
Ia memberi contoh, kebutuhan
angggaran Pilkada Kabupaten Blora Rp 22
miliar lebih. Padahala saat ini baru tersedia
Rp 18 miliar. Berarti KPU setempat masih
kekurangan anggaran. Persoalan lain yang
mesti segera dicarikan solusi adalah
kekosongan anggaran di Kabupaten
Pekalongan.
Karena anggaran yang sangat minim,
akibatnya KPU Pekalongan belum bisa
melaksanakan tahapan Pilkada. “Kondisi
seperti ini, mesti segera dibuatkan payung
hukum untuk pengalokasian anggaran.
Untuk solusi cepatnya, bisa lewat dana
hibah. Pusat atau provinsi masih memiliki
dana,” jelasnya.
Sementara itu, aparat kepolisian akan
ditugaskan mengamankan di setiap tempat
pemungutan suara (TPS). Hal ini sesuai
standar pengamanan yang telah ditetap-
kan. Setiap Polres/Polrestabes di 21 kabu-
paten/ kota mulai menghitung kebutuhan
personel yang bakal diterjunkan. Bukan
hanya di TPS, aparat kepolisian juga
mengamankan lokasi-lokasi yang berkaitan
dengan Pilkada, seperti kantor PPK dan
KPU Kabupaten/kota.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Nur Ali, men-
jelaskan sejak jauh hari kepolisian bersama
intel di kabupaten/kota dan KPU telah
berkoordinasi soal pengamanan. (K2)
MUSYAWARAH DAERAH — Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menghadiri Musyawarah Daerah
II DPD Partai Hanura Banten, Sabtu (25/4), di Serang.
Istimewa
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Dewan Pimpinan
Daerah I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin
Limpo segera menyetor lima poin penting yang disepa-
kati oleh 24 DPD II se-Sulawesi Selatan kepada Ketua
Umum DPP Partai Golkar.
PILKADA SERENTAK
Perlu Payung Hukum
Pengalokasian Anggaran
4. Dengan pengakuan
dunia pada akhir 1980-
an, program Keluarga
Berencana (KB)
Indonesia berubah
misinya menjadi pro-
gram pemberdayaan
dan pengembangan
keluarga sejahtera.
Dengan perubahan ini,
tujuan program pun
diperluas. Melalui
kesepakatan pemerintah
dengan DPR-RI, awal
1990-an dikembangkan
undang-undang yang
mengatur pembangunan
keluarga sejahtera di
Indonesia. Berdasarkan
UU ini, pemerintah
menjaga kesetiaan para
peserta KB dan sekali-
gus membangun keluar-
ga sejahtera.
T
ugas perluasan itu diru-
muskan melalui berbagai
diskusi tokoh-tokoh pen-
ting dari seluruh Tanah Air,
dilengkapi penelitian yang dila-
kukan oleh berbagai perguruan
tinggi. Hasil diskusi dan pene-
litian itu dibahas oleh para gu-
ru besar dari berbagai perguru-
an tinggi. Hasilnya diserahkan
kepada DPR-RI dan melalui
proses diskusi yang sangat
simpatik akhirnya dituangkan
dan disahkan sebagai UU No-
mor 10 Tahun 1992 yang men-
jadi dasar upaya pemberdaya-
an keluarga menuju pengem-
bangan keluarga yang bahagia
dan sejahtera.
Momentum dikeluarkannya
UU ini sungguh sangat strate-
gis karena pada 1994 digelar
Konferensi Kependudukan Du-
nia di Mesir. UU ini semangat-
nya ikut mewarnai konferensi
dunia yang dipersiapkan mela-
lui berbagai pertemuan sejak
awal 1990-an. Sejak UU itu di-
keluarkan, tahun 1993 dide-
klarasikan oleh Presiden RI
bahwa tanggal 29 Juni adalah
Hari Keluarga Nasional atau
Harganas.
Tanggal ini diambil dari mo-
ment kembalinya keluarga In-
donesia dari pengungsian
untuk perjuangan kemerdeka-
an, 29 Juni 1949. Sungguh,
suatu peristiwa unik karena
waktu itu para keluarga diung-
sikan agar para suami dan
anak-anak dewasa dapat ber-
juang mempertahankan ke-
merdekaan RI. Dan, pada hari
itu secara resmi kembali ke ru-
mah masing-masing berkum-
pul dengan seluruh keluarga-
nya.
Dengan diresmikannya
Harganas itu, para petugas
lapangan KB (PLKB) dialih-
tugaskan tidak saja menjadi
penggerak program KB secara
sempit yang menawarkan kon-
trasepsi sebagai awal sarana
membangun keluarga. Tetapi,
juga membawakan pesan dan
semangat untuk memperkuat
delapan fungsi keluarga agar
setiap keluarga bisa diangkat
dan diantar menjadi keluarga
sejahtera.
Kedelapan fungsi keluarga
itu, menurut UU No 10/1992
adalah fungsi keagamaan, bu-
daya, cinta kasih, kesehatan
dan KB, pendidikan, wirausa-
ha, dan lingkungan. Para PLKB
diharapkan tidak saja menje-
laskan ke-8 fungsi keluarga itu
saja, tetapi memberikan con-
toh, utamanya kepada keluar-
ga prasejahtera (keluarga yang
belum bisa memenuhi kebu-
tuhan dasarnya yang paling
minim), bagaimana memperku-
at fungsi-fungsi yang dibutuh-
kan untuk menjadi keluarga
yang lebih sejahtera.
Pedataan keluarga oleh pa-
ra PLKB di seluruh Indonesia
mengejutkan tidak saja bagi
pemerintah daerah, tetapi juga
pemerintah pusat. Ternyata,
keluarga prasejahtera dan ke-
luarga sejahtera I yang tidak
selalu miskin, tetapi dengan
mudah jatuh miskin, tidak saja
ada di daerah pinggiran, tetapi
juga masih banyak yang ada di
antara rumah-rumah mewah
di 0perkotaan.
Tatkala Presiden ingin
mempercepat pengentasan
kemiskinan tahun 1993 de-
ngan mengeluarkan Inpres De-
sa Tertinggal, dan mengem-
bangkan program untuk para
keluarga di 20.000 desa ter-
tinggal, Presiden terkejut de-
ngan masih banyaknya keluar-
ga miskin di desa-desa yang ti-
dak tertinggal. Pak Harto pun
memerintahkan BKKBN meng-
gelar program pembangunan
keluarga sejahtera melalui In-
pres, 11 Maret 1996.
Secara serempak BKKBN
mengadakan pendataan kelu-
arga, disusul dengan pemetaan
keluarga di seluruh Indonesia.
Secara langsung dikembang-
kan program sistematis terkait
pemberian petunjuk kepada
seluruh masyarakat agar ikut
aktif berpartisipasi mengem-
bangkan keluarga sejahtera.
Program pemerintah ini disatu-
kan menjadi gerakan masyara-
kat di mana masyarakat diun-
dang untuk ikut menangani
pemberdayaan keluarga secara
mandiri. Di mana-mana diada-
kan ‘lelang’ mengundang ma-
syarakat memperbaiki tempat
tinggal keluarga prasejahtera
yang dipandang tidak layak
huni.
Ada gerakan ‘Aladin’, alias
perbaikan ‘atap, lantai dan din-
ding’ untuk membantu keluar-
ga prasejahtera agar atap ru-
mahnya tidak bocor lagi, lan-
tainya tidak dari tanah dan
dindingnya diberikan lubang
untuk jendela agar suasana ru-
mahnya lebih sehat. Gerakan
Aladin berjalan lancar karena
mudah dikerjakan dan biaya-
nya tidak mahal secara gotong-
royong. Lebih lanjut, PLKB di-
ajak memperkenalka gerakan
‘Pelaju’, yaitu anjuran kepada
para petani untuk mengerja-
kan kebun dan sawahnya seca-
ra efisien dengan melakukan
pertanian dengan sistem ‘petik,
olah jual dan untung’.
Artinya, seluruh hasil pro-
duknya tidak hanya dipetik
dan langsung dijual, tetapi dio-
lah untuk mendapatkan nilai
tambah yang menguntungkan.
Melalui petunjuk Presiden, ge-
rakan Pelaju dengan motor
Departemen Pertanian dan De-
partemen Koperasi memutus-
kan untuk mengadakan per-
ingatan hari-hari besar, per-
ingatan ulang tahun bersama
dalam wadah ‘Pertasikencana’,
Pertanian, Koperasi dan Ke-
luarga Berencana.
Keterpaduan itu membuat
para PLKB menganjurkan ke-
pada keluarga prasejahtera di-
permudah karena rekan-rekan
dari Dinas Pertanian dan Ko-
perasi bekerja sama memba-
ngun bidang pertanian dan
usaha mikro melalui kegiatan
koperasi. Oleh karena itulah,
kemudian diperkenalkan ada-
nya kegiatan gerakan sadar
menabung atau Takesra (Ta-
bungan Keluarga Sejahtera) de-
ngan pemberian buku tabung-
an melalui Bank BNI yang
sudah diisi dengan uang sebe-
sar satu dolar atau equivalen
dengan nilai Rp 2.000,-
Sekitar 13,6 juta keluarga
prasejahtera tersebut kmudian
diajak menambah tabungan-
nya. Caranya, mereka boleh
meminjam uang dari bank
dengan nilai 10 kali tabungan-
nya, disebut Kukesra. Sekitar
10,3 juta keluarga prasejahtera
telah memanfaatkan kredit itu
sempai akhirnya tidak dilan-
jutkan lagi. PLKB masa lalu
telah menjadi pelopor pember-
dayaan keluarga sejahtera di
Indonesia. ***
Penulis adalah Ketua
Yayasan Damandiri.
Oleh Haryono Suyono
Teknologi Tepat Guna
(TTG) telah lama diya-
kini sebagai teknologi
yang cocok dengan
kebutuhan masyarakat.
TTG biasanya dipakai
sebagai istilah untuk
teknologi yang tidak ter-
lalu mahal, tidak perlu
perawatan yang rumit,
dikenal ramah lingkung-
an dan dapat diman-
faatkan oleh masyarakat
secara mudah, murah
serta menghasilkan nilai
tambah (added value)
dari aspek ekonomi dan
lingkungan hidup.
T
TG meliputi teknologi
yang bisa membantu pro-
ses pengolahan makanan
(seperti mesin sortasi buah,
pengering produk pertanian);
pengemasan produk (seperti
pengemas bubuk, pasta, tablet
ataupun cairan); serta teknolo-
gi tepat guna industri, teruta-
ma usaha kecil menengah
(UKM).
Penemuan-penemuan baru
mengenai TTG cukup pesat,
baik yang ditemukan oleh ma-
syarakat, dunia usaha, pergu-
ruan tinggi, lembaga-lembaga
penelitian dan pengembangan
milik pemerintah maupun
swasta. Namun, sayangnya, pe-
manfaatan TTG masih belum
dirasakan masyarakat di dae-
rah pedesaan. Masyarakat be-
lum dapat mengakses secara
optimal temuan-temuan terse-
but untuk dapat diambil man-
faatnya. Padahal, daerah pede-
saan memiliki potensi sumber
daya alam (SDA) dan sumber
daya manusia (SDM) yang ber-
limpah untuk diberdayakan se-
cara maksimal. Di sisi lain, ke-
butuhan terhadap inovasi tek-
nologi sudah sangat mendesak.
Bagi kalangan UKM pun,
penguasaan teknologi mutlak
diperlukan. Ini berkaitan de-
ngan persaingan usaha yang
semakin ketat memasuki era
pasar bebas, khususnya dari
segi mutu, proses produksi dan
pemasaran. Kebanyakan peng-
usaha UKM, petani, nelayan
dan masyarakat pengguna lain-
nya ketika dihadapkan pada
hal-hal yang berbau teknologi
seringkali merasa alergi akibat
ketidakberdayaan mereka men-
gadopsi teknologi yang ditawar-
kan. Ini antara lain disebabkan
kurangnya informasi tentang
pentingnya manfaat teknologi
untuk mendukung usaha me-
reka.
Gaung teknologi tepat guna
yang belum dirasakan selama
ini oleh masyarakat pedesaan
karena minimnya dukungan
pemerintah untuk menstimula-
si masyarakat, baik dari sisi
pendanaan maupun teknologi.
Akibatnya, potensi-potensi
yang semestinya bisa diman-
faatkan masyarakat pedesaan,
menjadi hilang dan tidak ter-
gali.
Semestinya pemerintah da-
pat memfasilitasi masyarakat
pedesaan, dengan pembangun-
an infrastruktur seperti jalan
dan bangunan pabrik, yang te-
rencana secara sistematis, agar
masyarakat terdorong untuk
menggalakkan teknologi tepat
guna. Langkah yang dapat di-
lakukan pemerintah, antara la-
in dengan mengalokasikan
anggaran khusus, untuk mem-
bangkitkan industri-industri
berbasis TTG. Ironisnya, yang
selama ini lebih banyak berper-
an aktif dan menjadi perintis
adalah bangsa asing, seperti
Jepang yang membantu dalam
bentuk grant ke sejumlah dae-
rah guna pemanfaatan TTG ini.
Padahal, jauh sebelum di-
laksanakannya era otonomi
daerah tahun 2001, Kementeri-
an Pertanian (dulu Departemen
Pertanian) sejak 1994 telah
mendesentralisasikan kegiatan
pengkajian di daerah melalui
pembentukan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP).
Tujuan utamanya, untuk mem-
percepat transfer teknologi dari
lembaga penelitian ke penggu-
na (petani) melalui perakitan
teknologi spesifik lokasi. Pe-
merintah daerah pun secara in-
tensif dapat memanfaatkan
BPTP untuk mendukung pelak-
sanaan pembangunan pertani-
an di daerah, sehingga program
pengkajian dan diseminasi di-
selaraskan dengan kebutuhan
stakeholder dan praktisi agri-
bisnis, termasuk petani di dae-
rah.
Lembaga riset di Indonesia
harus lebih dimaksimalkan lagi
dalam memberikan dukungan
teknologi. Balai Besar Pengem-
bangan Teknologi Tepat Guna
(BBP-TTG) yang secara formal
menyandang nama ”teknologi
tepat guna” sejak 1986, mes-
tinya diposisikan, tidak hanya
sebagai pendukung, tapi juga
pioner perambah jalan menuju
masyarakat sejahtera. Keber-
adaan balai ini seharusnya
mampu memberikan dukung-
an konkret dan konsisten kepa-
da masyarakat, pengusaha ke-
cil, menengah dan koperasi
dengan mengoptimalkan sum-
ber daya yang dimiliki.
Belajar dari sejumlah nega-
ra seperti di Eropa Timur dan
Jerman Utara, mereka sudah
mengembangkan desa mandiri
dengan konsep Eco-House.
Yakni, suatu konsep desa man-
diri yang menyeimbangkan an-
tara ketersediaan infrastruk-
tur, kesempatan kerja, pendi-
dikan, kesehatan, dan ling-
kungan berimbang.
Bagaimana di Indonesia?
Desa Mandiri yang pernah di-
canangkan Presiden, beberapa
waktu lalu, kini hampir tak ter-
dengar kabarnya. Meski, ragam
peraturan di antaranya, Inpres
telah terbit untuk mengatur
Penerapan dan Pengembangan
TTG, namun proses percepatan
pemulihan ekonomi nasional
serta peningkatan kemajuan
pedesaan dalam menghadapi
era persaingan global yang di-
usung dalam konsideran In-
pres tersebut tak jua mendo-
rong percepatan pembangunan
pedesaan melalui pengembang-
an TTG.
Padahal dalam Inpres terse-
but diinstruksikan kepada
mendagri, menteri terkait, Ke-
pala Bapenas serta gubernur
dan bupati/walikota se-Indone-
sia untuk melaksanakan pem-
berdayaan masyarakat melalui
penerapan dan pengembangan
TTG sebagai bentuk tanggung
jawab pemerintah untuk men-
dorong, meningkatkan, dan
mengembangkan perekonomi-
an masyarakat, memeratakan
pembangunan dan mengentas-
kan kemiskinan serta pengem-
bangan wilayah.
Namun tampaknya Inpres
tersebut tak bernasib baik. Ter-
bukti, hingga kini pengem-
bangan TTG belum banyak di-
rasakan masyarakat pedesaan
dalam upaya pengembangan
dan pemerataan ekonomi. Pa-
dahal, pemerintah sebenarnya
melalui konsep desa mandiri
yang dikembangkan pemerin-
tah bisa diprioritaskan penggu-
naan teknologi tepat guna ber-
basis masyarakat pedesaan.
Untuk itu, diperlukan usaha
pemberdayaan masyarakat da-
lam rangka memberikan akses
kepada masyarakat guna mem-
peroleh informasi tentang TTG
sehingga masyarakat mempu-
nyai kemampuan memecahkan
masalah untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan nilai
tambah produknya secara eko-
nomi. ***
Penulis adalah alumnus
Pascasarjana Fakultas
Ekologi Manusia IPB,
penerima Anugerah
Penulis Muda 2009
Kementan RI.
KETIDAKPUASAN publik pada kinerja peme-
rintah di bidang ekonomi dan hukum sudah
terkonfirmasi. Survei Poltracking pada rentang
waktu 23-31 Maret 2015 menyebutkan bahwa
48,5 persen publik menyatakan tidak puas
pada kinerja pemerintah. Di bidang ekonomi,
publik tidak puas karena melambungnya harga
bahan pokok, gas, listrik, serta naik-turunnya
harga BBM. Sekitar 52,2 persen publik kurang
puas, dan 14,4 persen publik sangat tidak
puas.
Publik juga menyatakan ketidakpuasan
pada kinerja pemerintah di bidang hukum.
Selain alasan masih maraknya praktik korupsi,
publik kecewa karena disharmoni antara KPK
dan Polri kembali terulang. Masyarakat perko-
taan juga kecewa karena merasa sektor kea-
manan tidak dikelola dengan baik, yang
ditandai dengan maraknya aksi begal dan per-
ampokan.
Pernyataan ketidakpuasan publik ini men-
jadi faktor yang memperkuat dorongan kepada
Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk
melakukan reshuffle kabinet. Muara dari
beragam persoalan yang dihadapi pemerinta-
han Presiden Jokowi-Wapres Jusuf Kalla hari-
hari ini adalah perubahan kebijakan mengenai
subsidi energi.
Pada paruh kedua November 2014,
Presiden Jokowi menaikkan harga bahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi. Setelah itu,
Pemerintah menyerahkan harga BBM pada
mekanisme pasar. Dengan begitu, naik turun-
nya harga BBM tidak lagi ditentukan pemerin-
tah, melainkan mekanisme pasar.
Perubahan kebijakan seperti ini tidak hanya
memengaruhi harga BBM, tetapi juga harga
aneka komoditas kebutuhan pokok dan tarif
jasa angkutan. Pemerintah rupanya tidak men-
gantisipasi dampak perubahan ini. Ketika pub-
lik mengeluhkan lonjakan harga kebutuhan
pokok dan tarif jasa angkutan, pemerintah
sama sekali tidak bisa memberi solusi.
Ketidakberdayaan pemerintah itulah yang
membuat publik tidak puas pada kinerja
pemerintahan sekarang ini.
Para menteri ekonomi di Kabinet Kerja
rupanya tidak bisa segera melakukan penye-
suaian ritme kerja menyusul perubahan kebi-
jakan subsidi energi itu. Sebelumnya, ketika
harga BBM bersubsidi dipatok dengan angka
tetap oleh pemerintah sebagai regulator,
semua dampaknya predictable. Persolan men-
jadi lain ketika harga ditentukan oleh
mekanisme pasar. Harga bisa berubah kapan
saja. Tentu saja dampaknya menjadi sulit
dikalkulasi.
Masalahnya adalah harga BBM yang fluk-
tuatif itu selalu memberi dampak pada harga
komoditas kebutuhan pokok. Perubahan-
perubahan yang cepat itu boleh jadi membuat
para menteri ekonomi gelagapan, sehingga
masalah pengendalian harga komoditas bahan
pokok tidak ditangani dengan efektif.
Karena itu, jelas bahwa ada urgensi untuk
melakukan reshuffle kabinet. Presiden tam-
paknya perlu memperkuat tim ekonomi di kabi-
net. Sejalan dengan perubahan kebijakan
harga BBM itu, tim ekonomi harus ber-
kemampuan melakukan monitoring harga dari
hari ke hari. Ini sebenarnya bukan pekerjaan
baru.
Di era Orde Baru, Presiden Soeharto
secara konsisten melakukan monitoring harga
aneka komoditas kebutuhan pokok. Di sidang
kabinet bidang ekonomi, para menteri tidak
hanya membahas proyek-proyek besar.
Mereka harus siap menjawab pertanyaan
Presiden Soeharto seputar harga beras, cabai,
tomat atau bawang.
Demi kenyamanan seluruh rakyat,
Presiden Jokowi sebaiknya juga selalu peduli
pada isu tentang harga kebutuhan pokok. Hal
itu bisa dilakukan oleh sebuah tim ekonomi di
kabinet bekerja sama dengan semua pemerin-
tahan provinsi.
Tim seperti itu amat terasa urgensinya
karena harga aneka komoditas kebutuhan
pokok pun akan berubah-ubah dengan cepat
mengikuti perubahan harga BBM. Otomatis
dampak perubahan itu harus direspons dengan
cepat pula oleh pemerintah sebagai regulator,
baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi.
Di tengah perubahan cepat, Pemerintah
harus hadir di pasar untuk menstimulisasi
harga dan pasokan agar segala sesuatunya
terkendali dan terjangkau rakyat kebanyakan.
Itulah pekerjaan besar yang harus selalu
diantisipasi pemerintah pusat maupun pemerin-
tah daerah di semua provinsi. Konsekuensinya,
harus ada koordinasi berkesinambungan
antara tim ekonomi di Kabinet Kerja dengan
semua pemerintahan provinsi.***
Jawab Kekecewaan Publik
dengan Reshuffle Kabinet
EDITORIAL
Membumikan Teknologi Karakter Pedesaan
Oleh Siti Nuryati
Dalam melaksanakan tugas jurnalistik wartawan Suara Karya dilengkapi kartu pers dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun kepada siapa pun dengan alasan apa pun
Artikel /tulisan dan surat pembaca yang dikirim ke Redaksi harus ditandatangani dan disertai foto kopi identitas diri. Redaksi memprioritaskan pemuatan artikel/tulisan yang dikirim bersama disket atau dikirim melalui e-mail: redaksisk@yahoo.com.
DITERBITKAN OLEH : PT. SUARA RAKYAT MEMBANGUN SURAT IZIN : KEPUTUSAN MENPEN NOMOR 070/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986, TANGGAL 1 MARET 1986. Penasihat: Aburizal Bakrie, M. Jusuf Kalla, Akbar Tandjung. Wakil Pemimpin Umum: Tantowi Yahya. Wakil Pemimpin Redaksi : Atal S Depari. Redaktur Pelaksana: Djunaedi Tjunti
Agus. Wakil Redaktur Pelaksana: Asep Yayat, Victor A Simandjuntak., Marcyanus Donny Dihyen Dewan Redaksi: Lalu Mara Satriawangsa (Ketua), Atal S Depari, Kodrat Wahyu Dewanto, Djunaedi Tjunti Agus, Asep Yayat, Victor A Simandjuntak. Kepala Badan Litbang dan Pengembangan Usaha: Tiara Tohir. Redaktur Senior: Bambang
Soesatyo. Redaktur: Sabpri Piliang, AAGDWA Ariwangsa, B Pudja Rukmana, Dwi Putro Agus Asianto, Kentos Reza Artoko, Yudhiarma, Jimmy Ratu Radjah, H Singgih Budi Setiawan , Andry Bey Rosmanto, Wakil Redaktur: Devita Dahlia, Laksito Adi Darmono, Yon Parjiyono, Syamsudin Walad, Agus Haryanto, Indra D Himrat, Budi Seno P
Santo, Rully Ariefandi, Wem Fauzi, Tri Wahyuni, Feber Sianturi, Hanif Sobari, Nefan Kristiono. Staf Redaksi: Lerman Sipayung, Ami Herman, Abdul Choir, Mohamad Guntur S, Nunun Nurbaiti, Joko Sriyono, Wilmar Pasaribu, Sadono Priyo, Silli Mela Novi, Syamsuri S, Muhamad Kardeni, Andira, Sugandi, Hedi Suryono, Kartoyo DS, Tri
Handayani, Bayu Legianto, Azhari Nasution, Markon Piliang. Kontributor: Agus Dinar (Bandung), Wahyudi HR, Pudyo Saptono (Semarang), Bambang Sugiarto (Yogyakarta), Endang Kusumastuti (Solo), Manahan Tampubolon (Medan), Adrizas (Pekanbaru), Chairul Ishar Wisnu (Serang), Hedi Suhaedi (Sukabumi), Tarwono (Bogor), Windrarto
(Depok), Yacob Nauly (Sorong), Bonne Pukan (Kupang), Darwis Kusi (Makassar), Kusyana (Indramayu), Dina Kristina (Bandar Lampung), Muhajir (Bekasi). Tim Penyunting Bahasa: Wahiduddin (Wakil Kepala Bagian). Kabag Pracetak: Kusyanto. Wakil Kabag Pracetak: Budi Pitoyo, Staf Pracetak : Sugiyo, Suharno G, Sugeng Pramono,
Chotimah, Pramuji, Harno Staf SK Online: Ari Wibowo, Elma Efly, Atim. Wakil Pemimpin Perusahaan: Ph Ateng Winarno. Pemasaran & Iklan: Manaek Sinaga. Sirkulasi dan distribusi: St N Haryaka, Keuangan: Chairul Wahid. Alamat Redaksi & Tata Usaha: Jalan Bangka Raya No. 2, Kebayoran Baru Jakarta 12720, Telp:
7191352 dan 7192656, Faksimil: 71790746. Bagian Iklan: Telp: 7182270/71, Faksimil: 7182271 Pengaduan Dan Permintaan Langganan: Telp: 7192656 - 7191352. Tarif Iklan: Hitam Putih: Umum Rp 43.000,- Duka Cita: dari Keluarga Rp 32.000,- dari Perusahaan Rp 36.000,- Khusus 1 kolom X 100 mm Rp 36.000,-(per
mmk), Mini: Rp 36.000,-/baris Warna: 1 warna spot harga Rp 45.000,- 2 warna spot harga Rp. 49.000,- Separasi warna (full colour) Rp. 60.000,- Halaman I Rp 135.000,- (per mmk). Tarif iklan belum termasuk PPN 10 persen Bank Mandiri Kebayoran Baru No126-0074000349. Giro Pos No 12745. ISSN 0215-3130 – Isi di luar
tanggung jawab percetakan Enka Parahiyangan
MEA dan Dorongan
untuk Jadi Pengusaha
B
erdasarkan data Kemente-
rian Koperasi dan UKM,
lebih dari 114 juta masya-
rakat Indonesia menggantungkan
hidup dari UKM.
Maka, penguatan sektor ini
menjadi prioritas dalam meng-
hadapi MEA 2015. Apalagi, per-
tumbuhan sektor UKM memberi-
kan kontribusi terbesar untuk nilai
investasi.
Dari total investasi Rp 1.065
triliun, sebanyak Rp 517 triliun di
antaranya disumbang oleh sektor
koperasi dan UKM.
Jangan sampai saat implemen-
tasi pasar bebas Asia Tenggara
(MEA) nanti, kita babak belur di-
serbu usahawan muda dari nega-
ra lain di Asia.
Jangan-jangan eksekutif di
perusahaan besar pun nanti akan
memilih mereka dari luar yang
dinilai handal karena kita tak
punya generasi pengusaha muda
yang mumpuni.
Oleh sebab itu, bangkitkan se-
gera gairah usaha. Jangan sam-
pai kita malah terus jadi negara
sasaran konsumsi mereka.
Dunia usaha kita harus siap
bersaing dan kompetitif dengan
pengusaha lain.
Termasuk para pengusaha
UKM pun perlu memperbesar
skala usahanya. Ada baiknya pe-
merintah terus mendorong kaum
muda menjadi wirausaha, tak ha-
nya puas menjadi pegawai.
Ratmi Utami
Muara Angke
Jakarta Barat
Penurunan Bunga
Bank untuk UKM
S
aat ini suku bunga UKM ter-
golong relatif masih tinggi.
Oleh sebab itu, pemerintah
perlu memberikan insentif bunga
kepada UKM agar bisa berkem-
bang, khususnya dalam meng-
hadapi MEA.
Perbankan mungkin bisa me-
nurunkan suku bunga. Meskipun
kita maklum, saat ini bank berhi-
tung risiko yang masih besar.
Ada baiknya bunga untuk
UKM, khusus untuk yang menga-
jukan kredit di bawah Rp 20 juta,
misalnya, tidak terlalu tinggi.
Kalau bunga bank terlalu ting-
gi, UKM kemungkinan tidak akan
mau berspekulasi karena tak
sesuai dengan skala usahanya.
Apalagi, konon, di luar Jawa,
bunga kredit UKM disebut-sebut
ada yang sampai 40 persen. Ini
jelas sangat-sangat keterlaluan!
Hal ini terjadi ditengarai kare-
na adanya perang bunga deposito
antarbank yang membuat biaya
bank menjadi tinggi.
Memang, bunga deposito pun
minim risiko, tidak seperti bunga
dunia usaha. Namun, apa jadinya
kalau dikondisikan begini terus?
Kaum muda bisa-bisa enggan
membuka usaha!
Kania S
Tebet Timur
Jakarta Selatan
Senin, 27 April 2015
4 EDITORIALOPINI
PLKB Aktif Kembangkan Posdaya
DARI PEMBACA
ADV
5. ”Pergerakan sideways masih
dimungkinkan jika aksi beli dan
jual masih sama kuatnya,” kata
Reza Priyambada, Head of Re-
search dari NH Korindo Securities
Indonesia (NHKSI), di Jakarta,
Minggu (26/4).
Dalam konteks seperti itu, dia
melihat, perlu ada dukungan dari
sentimen global agar kinerja indeks
dapat terangkat. ”Diharapkan laju
bursa saham global dapat mem-
berikan sentimen positif sehingga
dapat membalikan posisi IHSG ke
zona hijau,” kata Reza.
Dia memperkirakan, pada per-
dagangan Senin (27/4) IHSG akan
berada pada rentang batas bawah
(support) 5.400-5.417 poin.
Hingga penutupan perdagang-
an Jumat (24/5) akhir pekan lalu,
IHSG terpantau turun sebesar 0,85
poin (0,02 persen) menjadi
5.435,35.
Dikatakan Reza, pergerakan IH
SG sempat berada di area target
batas atas (resisten) yaitu 5.448-
5.468 poin dan juga sempat di area
target support (5.411-5.426 poin)
dan mampu ditutup di atas area
tersebut.
Tapi, lanjut dia, aksi jual masih
terjadi sehingga menyebabkan in-
deks belum dapat keluar dari zona
merahnya. Di sisi lain, mulai ada-
nya aksi beli mencoba menahan
pelemahan indeks lebih lanjut.
Beberapa saham yang bisa
dijadikan pertimbangan, seperti,
UNTR bisa trading buy selama
bertahan di atas harga Rp23.025
per unit saham, diikuti oleh LPCK
dengan trading buy selama berta-
han di atas Rp12.075 per unit
saham, lalu BMTR trading buy
selama bergerak di atas Rp1.610
per unit saham.
Selanjutnya, INTP buy on weak-
ness jika bergerak di bawah
Rp23.175 per unit saham, diikuti
MDLN trading buy selama berta-
han di atas Rp560 dan SILO trad-
ing sell jika Rp13.950 per unit
saham gagal bertahan.
Reza menambahkan, sepanjang
perdagangan pekan depan, IHSG
akan bergerak di batas atas
(resisten) 5.455-5.478 poin.
Menurut dia, ekspektasi akan
adanya pelemahan dapat ditepis
indeks meski hanya naik tipis.
Namun, cukup mampu menahan
indeks dari pelemahan lebih lanjut.
(ags)
JAKARTA
( S u a r a
Karya): PT
B a n k
M a n d i r i
(Persero)
Tbk me-
nargetkan
m e l a k u -
kan pena-
w a r a n
s a h a m
t e r b a t a s
( r i g h t s
issue) paling lambat pada 2018
guna meningkatkan kinerja bisnis,
khususnya pertumbuhan kredit.
”Pada tahun 2011, kami rights
issue sekitar Rp12 triliun, seka-
rang harusnya lebih besar, ya, se-
kitar Rp20 triliun. Akan tetapi, ya,
itu bergantung pada pemerintah,”
kata Direktur Utama Mandiri Budi
Gunadi Sadikin, di Jakarta, akhir
pekan lalu.
Jika aksi korporasi dengan
skema rights issue sebesar Rp20
triliun, pemerintah perlu menyun-
tikkan modal sekitar Rp12 triliun
kepada Bank Mandiri.
Diperkirakan Budi, kebutuhan
pembiayaan kredit untuk infra-
struktur yang saat ini digenjot oleh
pemerintahan Jokowi belum ter-
lalu besar realisasinya.
”Kondisi CAR (rasio kecukupan
modal) Mandiri masih cukup, ke-
cuali nanti jika ada ekspansi kredit
yang lebih besar, tahun depan dil-
ihat lagi,” kata Budi.
Saat ini, kata dia, rasio kecu-
kupan modal (capital adiquacy
ratio/CAR) Bank Mandiri menca-
pai 17,87 persen pada Kuartal
I/2015, atau meningkat dari sebe-
lumnya 16,15 persen pada periode
yang sama tahun lalu.
”Akan tetapi, jika pemerintah
berkeinginan tahun depan tambah
(modal) lagi, ya, kami senang saja,”
kata Budi. Pada tahun 2011, rights
issue Bank Mandiri berhasil mer-
aup dana Rp11,68 triliun. Harga
saham rights issue bank pelat
merah saat itu ditetapkan sebesar
Rp5.000,00 per saham.
Pelepasan 2,336 miliar saham
baru saat itu bertujuan menjaga
rasio kecukupan modal dalam
rangka mendukung pertumbuhan
kredit sampai dengan 2014.
Aksi korporasi tersebut juga
untuk mendukung rencana per-
seroan dalam merealisasikan tiga
strategi pertumbuhan bisnis un-
tuk menjadi pemain utama dalam
retail payment, pembiayaan retail
dan meningkatkan pelayanan
transaksional terhadap segmen
wholesale.
Pasca-rights issue porsi kepe-
milikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia menjadi 60 persen dari
saat sebesar 66,73 persen, semen-
tara saham publik menjadi 40
persen.
Laba Bersih
Di soal kinerja keuangan, Bank
Mandiri mencatak laba bersih
pada kuartal I/2015 hanya tum-
buh 4,3 persen atau turun diband-
ingkan kuartal I/2014 yang tum-
buh 14,5 persen. Secara nominal,
laba bersih Mandiri tumbuh dari
Rp4,9 triliun pada kuartal I tahun
lalu menjadi Rp5,1 triliun.
”Salah satu penyebab tu-
runnya laba yakni beban bunga
yang meningkat 35,3 persen, dari
Rp5,06 triliun menjadi Rp6,85 tril-
iun,” kata Budi. Kendati laba per-
seroan tumbuh tipis, lanjut Budi,
pertumbuhan kredit Bank Mandiri
sendiri mampu tetap tumbuh dua
digit.
Kredit Bank Mandiri tumbuh
13,3 persen pada kuartal I-2015
dari Rp470,4 triliun pada kuartal I
tahun lalu menjadi Rp532,8 trili-
un.
Dalam konteks seperti itu, dia
sangat mengapresiasi atas kinerja
yang seluruh manajemen lakukan,
sehubungan dengan tekanan kon-
disi ekonomi global yang serba tak
menentu.
”Kami bersyukur meski berada
di tengah tekanan perekonomian
global yang sangat ketat, kami
tetap dapat menunjukkan kinerja
yang baik,” ujarnya.
Pencapaian tersebut meng-
hasilkan pertumbuhan aset yang
berkualitas. Sampai akhir Maret
2015, aset Mandiri mencapai
Rp868,3 triliun atau tumbuh 19
persen dibandingkan Maret 2014
yang mencapai Rp729,5 triliun.
Kualitas kredit masih dapat
terjaga di mana NPL net masih di
bawah 1 persen, kendati mening-
kat dari 0,67 persen pada kuartal I
tahun lalu menjadi 0,89 persen.
Rasio kecukupan modal (CAR)
Bank Mandiri juga meningkat dari
16,15 persen menjadi 17,87
persen.
Budi menambahkan, keper-
cayaan masyarakat kepada Bank
Mandiri masih cukup baik di
mana dana pihak ketiga berhasil
terhimpun Rp628,7 triliun diband-
ingkan kuartal I-2014 lalu
Rp531,6 triliun.(ags)
LITERASI KEUANGAN - Sebuah perusahaan menggelar program edukasi dan pelatihan manajemen
keuangan bagi masyarakat, khususnya kaum wanita, Sabtu (25/4) di Jakarta.
JAKARTA (Suara Karya): Oto-
ritas Jasa Keuangan (OJK)
mengimbau masyarakat ha-
rus cermat berinvestasi di rek-
sadana dengan memper-
hatikan legalitas, reputasi dan
prospek manajer investasi.
”Masyarakat harus belajar
juga jangan semata-mata
menyerahkan nasib ke mana-
jer investasi,” kata Direktur
Kebijakan dan Dukungan
Penyidikan OJK Luthfi Zain
Fuady dalam diskusi yang me-
rupakan serangkaian acara
pameran dana reksa yang ber-
tema ”Reksa Dana Investasi
Masa Depan Mudah dan
Terjangkau”, Gedung Radius
Prawiro, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, masya-
rakat harus mengetahui
rekam jejak atau track record
dari manajer investasi se-
hingga tidak asal berinves-
tasi. ”Cari track record mana-
jer investasinya kemudian
bagaimana dananya dikelo-
la,” ungkap dia.
Meski saat ini belum ada
laporan atau pengaduan ter-
kait, namun dia mengatakan
ada kemungkinan terjadinya
kerugian kurangnya kehati-
hatian dalam berinvestasi.
”Masyarakat harus tahu ba-
gaimana legalitas izinnya, ke-
mudian soal reputasi juga dil-
ihat, itu bisa menggambarkan
seberapa bonafit perusahaan
itu,” ujarnya.
Manajer investasi yang
ilegal, lanjutnya, kemungki-
nan memiliki perlindungan
hukum yang lemah kepada
korban dan penegak hukum
di area abu-abu atau tidak
jelas.
Dia juga mengatakan,
masyarakat harus berhati-
hati pada janji keuntungan
yang dijamin manajer inves-
tasi karena reksa dana tidak
bisa menjanjikan manfaat
yang pasti melainkan indikasi
keuntungan karena bergan-
tung pada nilai portofolionya.
”Jika portofolio ini naik
maka bisa dapat lebih ba-
nyak dari apa yang dijanjikan
atau malah turun karena
keuntungannya tidak pasti,”
katanya.
Untuk itu, lanjutnya, ma-
syarakat harus mencari
informasi prospek perusa-
haan dan kinerja perusa-
haan dalam mengelola dana
yang diinvestasikan itu.
Di sisi lain, Kepala Depar-
temen Pengawas Pasar Modal
II A OJK Fakhri Hilmi menga-
takan, pihaknya juga beren-
cana untuk membuat satu
sistem pengumpulan data
terkait investasi dan transak-
si di reksadana sehingga
mempermudah informasi
mengenai total kekayaan rek-
sadana setiap hari.
”Jadi kami mau membuat
satu sistem, nanti semua
transaksi pembelian, penju-
alan, perizinan segala macam
semua masuk ke sistem itu
semua,” kata dia. (ags)
KILAS
PTPP Keluarkan MTN
JAKARTA (Suara Karya) PT PP Tbk (PTPP) menerbitkan
Medium Term Notes (MTN) XXII sebanyak-banyaknya sebe-
sar Rp300.000.000.000 yang akan diterbitkan berseri. Di-
rektur PTPP Tumiyana dalam keterangan yang dilansir, di
Jakarta, akhir pekan lalu, menyebutkan, seri A yang akan
diterbitkan Rp200.000.000.000 dengan tenor 370 hari de-
ngan bunga 9,5 persen. Sedangkan seri B senilai
Rp100.000.000.000. Penawaran terbatas ini dilaksanakan
oleh PT Mandiri Sekuritas. Mekanisme dan penawaran
MTN XXI adalah Penawaran Terbatas (Private Placement) di
wilayah Indonesia. Pihak yang telah membeli MTN XIII ini
adalah satu investor senilai Rp200.000.000.000.(ags)
Laba Bersih ASGR Rp47,51 Miliar
JAKARTA (Suara Karya): PT Astra Graphia Tbk (ASGR)
mencatat kenaikan laba bersih sebesar 43,69 persen hing-
ga Maret 2015 jadi Rp47,51 miliar atau Rp35,23 per sa-
ham, dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebe-
lumnya yang sebesar Rp33,06 miliar atau Rp24,51 per sa-
ham. Laporan keuangan perseroan yang dilansir, Jumat,
memperlihatkan pendapatan bersih naik jadi Rp459,45
miliar dari tahun sebelumnya Rp434,84 miliar dan beban
pokok naik jadi Rp303,48 miliar dari beban pokok tahun
sebelumnya Rp295,48 miliar. Laba bruto naik jadi
Rp155,96 miliar dari sebelumnya Rp139,36 miliar. Sedang-
kan laba sebelum pajak naik jadi Rp61,68 miliar dari tahun
sebelumnya Rp42,37 miliar.(ags)
ANTM Lakukan Switch On Fasilitas Furnance
JAKARTA (Suara Karya): PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
(ANTM) mengumumkan bahwa perusahaan telah melaku-
kan switch on fasilitas Furnace-4 yang merupakan bagian
dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP). Ke-
terangan memperlihatkan, switch on Furnace-4 yang dila-
kukan pada 20 April lalu ini merupakan tahap lanjutan pe-
ngoperasian Furnace-4 setelah Antam memulia pre heating
fasilitas tersebut pada 29 Maret 2015 lalu. Dirut ANTM
Tedy Badrujaman mengatakan, dilakukannya switch on
menandati P3FP berjalan on track dengan operasi secara
keseluruhan dimulai pada kuartal IV 2015. Perseroan me-
nargetkan peningkatan produksi feronikel menjadi 20.400
ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan penjualan feronikel
meningkat menjadi 22.000 Tni di tahun 2015.(ags)
Manajemen Lepas APLI
JAKARTA (Suara Karya): Prekom PT Asiaplast Industries
Tbk (APLI) melepas sebagian saham yang dimilikinya pada
14 April 2015. Dirut APLI Wilson Agung Pranoto dalam
keterangan yang dilansir, Jumat (24/4), menyatakan
bahwa sebanyak 5.500.000 lembar saham dilepas dengan
harga Rp85 per lembar, sehingga dana yang diraih menca-
pai Rp467.500.000. Adapun tujuan transaksi adalah
untuk divestasi. Dengan pelepasan itu maka kepemilikan
Alexander Agung Pranoto tersisa jadi 348.899.848 saham
atau 23,26 persen dari total seluruh saham perseroan.
(ags)
AKSI KORPORASI
Bank Mandiri Akan Rights Issue
PORTOFOLIO
Perlu Cermat
Berinvestasi Reksadana
IHSG Butuh Sentimen Global
PASAR MODAL
Tarik Dana ATM Permudah Investor Pasar Modal
SEMARANG (Suara Karya): Para investor
pasar modal saat ini memperoleh kemu-
dahan karena bisa menarik dana mela-
lui anjungan tunai mandiri (ATM).
Layanan ini, merupakan perluasan
co-branding fasilitas acuan kepemilikan
sekuritas (AKSes), hasil kerja sama Kus-
todian Sentral Efek Indonesia (KSEI),
Bank Permata, dan Trimegah Securities.
Dengan begitu, dapat memudahkan
investor dalam bertransaksi dengan baik
dan nyaman serta aman.
”Fasilitas ini diharapkan bisa diman-
faatkan para investor di Jateng, khusus-
nya Semarang, lantaran banyak investor
pasar modal di sini. Fasilitas baru ini,
memungkinkan investor melakukan cek
portofolio efek serta penarikan dana le-
wat jaringan ATM Bank Permata,” kata
Direktur KSEI, Syafruddin, di Sema-
rang, pekan kemarin.
Menurut dia, selama ini para inves-
tor yang ingin melakukan penarikan
dana pada rekening dana nasabah
(RDN) hanya bisa melalui layanan fak-
simili atau online trading.
Kendala tersebut, mendorong Trime-
gah Securities serta Bank Permata me-
ngembangkan AKSes Financial Hub.
Syafruddin mengungkapkan, seka-
rang fasilitas AKSes tersebut bisa diting-
katkan fungsinya. Bukan sekadar men-
dapatkan informasi saja, namun juga
meneruskan instruksi dari investor un-
tuk berbagai aktivitas investasi di pasar
modal. ”Salah satunya, instruksi pena-
rikan dana sebagaimana sudah tersedia
bagi nasabah Trimegah Securities me-
lalu AKSes cobranding via ATM Bank
Permata,” tuturnya.
Ke depan, fasilitas ini juga dapat me-
masarkan produk investasi melalui
infrastruktur perbankan, seperti tran-
saksi initial public offering (IPO) saham,
pembelian perdana ORI, hingga sub-
scription/redemption reksa dana.
Jaringan ATM yang luas dapat digu-
nakan oleh para pelaku pasar.
Head Cash Product-Transaction
Banking Bank Permata, Sabrina Sida-
butar menambahkan, pengembangan
infrastruktur layanan tadi diharapkan
bakal semakin memacu investor pasar
modal.
Pertumbuhan ekonomi di Jateng
dinilainya sangat bagus, sehingga diha-
rapkan bakal mendongkrak sejumlah
investor.
Sementara Head of Operation Tri-
megah Securities, Mark Zulfikar, menga-
takan pengembangan fasilitas tadi seba-
gai upaya meningkatkan nasabah ritel di
Jateng, khususnya Semarang. Meng-
ingat, kemajuan pasar modal ikut men-
dukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat lewat investasi. (K2)
JAKARTA (Suara Karya): PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama de-
ngan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Timur memberikan kartu dana pensiun
lembaga keuangan (DPLK) kepada para pe-
tani yang berdomisili di Kefamenanu, NTT.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria
sebagaimana dilansir Antara, mengatakan,
dengan bergabungnya petani di Kefamena-
nu sebagai peserta DPLK BRI, merupakan
bukti nyata bahwa pihaknya tidak hanya
menjaring peserta dari pekerja di sektor
formal yang memiliki upah tetap, namun
juga menjaring peserta dari pekerja sektor
informal termasuk para petani.
”Selain itu kami juga ingin mengedu-
kasi para petani untuk dapat mengelola
keuangannya sehingga dapat memberikan
jaminan kesinambungan penghasilan di
hari tua,” kata Budi, di Jakarta, akhir
pekan lalu.
Penyerahan DPLK BRI di Kefamenanu
diberikan secara simbolis oleh Gubernur
NTT Frans Lebu Raya kepada 25 orang
peserta petani.
DPLK BRI adalah salah satu produk
investasi yang dimiliki BRI dengan mem-
berikan pembayaran manfaat pensiun
secara berkala yang dikaitkan dengan pen-
capaian usia tertentu.
Budi menuturkan, kehadiran BRI pada
momen tersebut, selain memberikan kartu
DPLK juga melakukan sosialisasi serta
edukasi kepada petani setempat tentang
tata kelola keuangan. ”Bagaimana cara
mengelola pemasukan, agar tidak besar
pasak daripada tiang,” kata Budi.
Dia menjelaskan, produk DPLK-BRI
merupakan produk investasi yang aman,
memiliki akses luas, investasi beragam dan
prudent, transparan, serta dikelola secara
modern. Selain itu, rata-rata imbal-hasil
yang diberikan oleh BRI kepada peserta
DPLK-nya juga rata-rata di atas
benchmark.
Selain menawarkan pengelolaan Pro-
gram Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang me-
nargetkan peserta individu maupun kelom-
pok, DPLK BRI juga mengelola Program
Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon
(PPUKP) yang bertujuan sebagai cadangan
pesangon perusahaan.
Lebih lanjut Budi mengatakan, pada
2015 ini, dana pensiun yang dikelola oleh
Lembaga Keuangan BRI ditargetkan tum-
buh sebesar 30 persen dibandingkan
tahun sebelumnya.(ags)
Senin, 27 April 2015
5KEUANGANPASARMODAL
UANG TKI - Managing Director Merchantrade Asia Sdn Bhd Malaysia Ramasamy Veeran (tengah) menjelaskan perkem-
bangan pengiriman uang TKI ke Indonesia kepada perwakilan Bank BRI dan Bank BNI di Malaysia, Jumat (24/4), di Kuala
Lumpur.
Antara
SINERGI USAHA
BRIGandengPemprovNTT
KembangkanKartuDPLKJAKARTA (Suara Karya): Pergerakan surat berharga
dengan ditunjukkan oleh indeks harga saham gabungan
(IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berpotensi
datar, dengan kecenderungan melemah.
Budi Gunadi Sadikin
TINGKATKAN NASABAH
OCBCNISPSasar
PertumbuhanDPK20Persen
SEMARANG (Suara Karya): PT Bank OCBC
NISP Tbk membidik pertumbuhan dana
pihak ketiga (DPK) sebesar 20 persen di
Semarang, dengan fokus pada peningkatan
tabungan menyusul potensi pasar yang
masih tinggi.
”Secara nasional pada 2015 ini
perseroan mematok pertumbuhan DPK
antara 15 hingga 20 persen. Target per-
tumbuhan yang sama, juga akan dipacu di
seluruh kantor regional termasuk di
Semarang,” kata Consumer Marketing
Strategy Division Head Bank OCBC NISP,
Andreas Kurniawan, dalam keterangan
pers peluncuran Funtastrip di Semarang,
pekan kemarin.
Dia optimistis, kantor perwakilan
perseroan di Semarang mampu merealisas-
ikan target penghimpunan DPK hingga 20
persen. Mengingat, pada 2014 lalu pening-
katan DPK di wilayah ini mencapai kisaran
25 persen. Target pertumbuhan DPK
Semarang in line dengan target nasional.
Padahal tahun lalu, lebih tinggi dari per-
tumbuhan nasional.
Selain itu, lanjut Andreas, potensi
penyerapan DPK Semarang masih relatif
besar dengan pertumbuhan ekonomi
regional cukup tinggi.
Dengan perkembangan kota signifikan,
dia menyebut selama ini penyerapan DPK
di wilayah ini masih berada di bawah kota-
kota besar lainnya.
Oleh sebab itu, perseroan akan men-
dorong peningkatan DPK di Semarang agar
mampu mengikuti perkembangan wilayah
lain, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya
dan Medan.
Semarang sudah seharusnya masuk
jajaran lima besar seperti kota besar lain.
Andreas menambahkan, pertumbuhan
DPK nasional yang ditarget perseroan pada
2015 ini terbilang signifikan. (K2)
Antara