Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Mayweather Agresif, Pacman Habis-habisan
1. Baik Pacman, julukan
Pacquiao mau pun May-
weather rela mengorbankan
penampilan aslinya demi me-
menangkan pertarungan ke-
las welter dunia itu. Pacman
yang biasanya ganas dengan
langsung menyerbu lawan
akan bertarung hati-hati.
Sebaliknya Mayweather yang
memiliki gaya stylish akan
berubah ganas dengan lang-
sung mengurung Pacman.
Pelatih Pacman, Freddie
Roach mengatakan, dia su-
dah punya strategi besar ba-
gi anak asuhnya untuk me-
ngalahkan Mayweather da-
lam pertarungan yang telah
ditunggu-tunggu penggemar
tinju dunia itu.
”Saya punya formula ke-
menangan bagi Manny,”
kata Roach Kamis atau Ju-
mat WIB. ”Dia (Mayweather)
akan terkuras tenaganya da-
lam pertandingan ini. Me-
nurut saya dia akan habis-
habisan di ronde-ronde awal
untuk menjatuhkan kami,”
katanya.
Pacquiao membuka tem-
pat pelatihan privat di Los
Angeles, sehingga dia dan
pelatihnya dapat menyiap-
kan strategi tanpa diketahui
banyak orang.
”Kami punya tempat lati-
han yang bagus. Banyak
kawan tanding (sparring
partner). Ada delapan latih
tanding secara bergantian,”
ucapnya. (arw)
Sabtu, 2 Mei 2015 adalah
Hari Pendidikan Nasio-
nal. Di seluruh Tanah Air,
semua komponen pendi-
dikan dapat dipastikan
memperingati hari yang sa-
ngat bersejarah ini dengan
penuh kebanggaan. Para
orangtua sangat bersyukur
bahwa melalui pengorbanan
dengan mengirim anak-
anaknya ke sekolah, anak-
anak itu berubah menjadi
sosok manusia yang sangat
berbeda dengan orangtua-
nya dalam hal pengetahuan
yang dikuasinya.
Anak-anaknya menjadi
manusia yang tidak saja
pandai membaca dan
menulis, tetapi cerdas
menghadapi masa depan
dan mengubah hidupnya
menjadi manusia yang bisa
dengan rasa syukur dan
bangga menikmati ciptaan
Allah, Tuhan Yang Maha
Kuasa, menjadi sesuatu
yang berguna untuk kehi-
dupan bangsa.
Ki Hadjar Dewantara,
Bapak Pendidikan Indone-
sia, yang mengarahkan per-
juangan terfokus pada bi-
dang pengajaran dan pen-
didikan itu mendasarkan
kepercayaannya atas angga-
pan bahwa perjuangan me-
lalui perang hanya akan di-
peroleh kemerdekaan secara
fisik, yaitu lepas dari penja-
jahan.
Akan tetapi, perjuangan
melalui pengajaran dan pen-
didikan dapat diperoleh
kemerdekaan secara total,
yaitu merdeka secara fisik,
merdeka pikirannya, dan
merdeka batinnya.
Menurut almarhum,
pendidikan yang diberikan
haruslah memberi pembe-
kalan yang luas dalam
kecakapan hidup (life skills)
sehingga rakyat, dalam isti-
lah beliau, dapat makarya.
Istilah, yang menurut pen-
dapat kami, akan mengan-
tar rakyat banyak menjadi
keluarga dan masyarakat
yang bahagia dan sejahtera
secara mandiri.
Secara filosofis, Ki Ha-
djar Dewantara juga mem-
berikan pesan bahwa mela-
lui pendidikan yang bermu-
tu dan ditujukan secara
luas kepada sebanyak-ba-
nyak rakyat, akan tumbuh
kebersamaan yang sangat
luas, adil dan menimbulkan
gerakan yang cerdas sehing-
ga rakyat banyak bisa ber-
sama-sama mengenyam ke-
sejahteraan yang lebih me-
rata.
Anggota DPR dari Fraksi
Partai Golkar yang juga
Ketua Umum Komisi Tinju
Indonesia (KTI)
Pusat An-
ton Si-
hombing
t i d a k
y a k i n
t i n -
dakan Menpora yang
membekukan kepenguru-
san PSSI itu mendapat
dukungan penuh Presiden
Jokowi. Apalagi, tindakan
itu bisa membuat FIFA
mengenakan sanksi pada
PSSI.
Anton juga mengingat-
kan nasib sepak bola kita
jangan sampai seperti tinju
yang sudah diambang ke-
hancuran akibat cam-
pur tangan Badan
Olahraga Profesional
Indonesia (BOPI).
Berikut petikan
wawancara war-
tawan Suara Kar-
ya Azhari Nasu-
tion dengan An-
ton Sihombing
di Jakarta, Rabu
(29/4);
Bagaimana komentar
Anda denga sikap Menpora
yang ngotot tetap mem-
bekukan PSSI?
Sebagai Ketua Umum
KTI Pusat dan mantan pe-
main sepak bola, saya sa-
ngat menyayangkan sikap
Menpora selaku pengawas
olahraga di Indonesia yang
ngotot untuk membekukan
kepengurusan PSSI. Selaku
pengawas Menpora seha-
rusnya ikut membina olah-
raga di Indonesia, bukan se-
baliknya malah membina-
sakannya.
Bukankah tindakan
Menpora ini mendapat du-
kungan penuh dari Presiden
Jokowi?
Tidak mungkin, saya
yakin itu. Sebab, Presiden
Jokowi itu tidak mau ambil
risiko dan tidak mau rakyat-
nya bereaksi. Apalagi, pem-
bekuan yang dilakukan
Menpora bisa mengakibat-
kan munculnya sanksi dari
FIFA terhadap PSSI. Bukan
hanya timnas Indonesia
yang tidak boleh tampil di
pertandingan internasional.
Tetapi, kehidupan pela-
ku sepak bola dari mulai
pemain, pelatih, wasit dan
perangkat pertandingan ser-
ta masyarakat, juga bakal
terganggu. Seperti peda-
gang, petugas parkir, penja-
ga stadion, petugas kebersi-
han dan pembersih rumput
bakal kehilangan pendapat-
an akibat terhentinya kom-
petisi.
Hari Pendidikan Nasional
Anton Sihombing: Presiden Tak Dukung Menpora
Mayweather Agresif,
Pacman Habis-habisan
S ikap keras Menteri
Pemuda dan Olahraga
(Menpora) Imam Nahrawi
membekukan PSSI dan
menyandera kompetisi
Indonesia Super League
(ISL) bukan saja telah me-
ngorbankan sepak bola
Indonesia namun juga
merugikan rakyat kecil.
Beberapa
masyarakat kecil
yang mengan-
tungkan hidup-
nya dari gelaran
kompetisi sepak
bola kebanggaan
Indonesia itu mulai
melontarkan kerugian besar
akibat pembekuan pengu-
rus Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI)
dan tidak jelasnya nasib
ISL.
”Saya rugi besar. Barang
sudah banyak diproduksi
tapi kompetisi tidak jalan.
Mau dikemanakan barang
ini,” ujar Arizal, pedagang
jersey berbagai seragam
klub peserta ISL.
Nasib Arizal juga
menimpa pedagang lainnya
yang mengandalkan hidup
dari sepak bola. Di Malang,
ribuan masyarakat
kehilangan pemasukan di
setiap pertandingan Arema.
”Ada 560 pedagang
asongan, 570 pedagang
kaki lima dan sekitar 360
juru pakir yang ikut kehi-
langan pendapatan. Ada
ribuan pengusaha lain
seperti penjahit, penjual jer-
sey dan aksesoris suporter
juga merugi,” kata Ketua
Pelaksana Pertandingan
Arema, Abdul Haris.
Untuk itu, Arizal dan
Haris berharap pemerin-
tah, dalam hal ini
Kemenpora tang-
gap terhadap
penderitaan rak-
yat kecil. Karena
bukan pihaknya
saja yang rugi, tetapi
mungkin ribuan atau
bahkan jutaan orang yang
menggantungkan hidupnya
dari berputarnya roda kom-
petisi sepakbola.
DIJAGOKAN – Petinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr (kiri) dijagokan memenangi mega duel tinju kelas welter melawan Manny Pacquiao
di MGM Las Vegas, Sabtu atau Minggu (3/5) WIB.
LANJUTAN:
Sandera ISL ... Hal 11
LANJUTAN:
Hari Pendidikan ... Hal 11
S U A R A R A K Y A T M E M B A N G U N
Rp 3.500,-
Sabtu, 2 Mei 2015 Nomor 14457 Tahun ke-44suarakarya.id @suarakaryaIDwww.suarakarya.id
Perintis:
Ali Moertopo,
Soedjono Hoemardani,
Sapardjo
Pemimpin Umum:
Bambang Soesatyo.
Pemimpin Redaksi/
Penanggung Jawab:
Lalu Mara Satriawangsa
Pemimpin Perusahaan:
Robert Joppy Kardinal
Ist
Sandera ISL, Menpora Korbankan Rakyat Kecil
LANJUTAN:
Anton Sihombing: ... Hal 11
KISRUH BOLA INDONESIA – Menteri Pemuda Dan Olahraga Imam Nahrawi (kanan) didampingi Deputi V
Bidang Harmoninasi dan Kemitraam Gatot S. Dewa Broto (kiri) bertemu dengan pengurus 18 klub sepakbola di
Kementerian Pemuda Dan Olahraga, Senayan, Jakarta, Senin (27/4) lalu.
Antara
Haryono Suyono
Ketua Yayasan Damandiri
JAKARTA (Suara Karya):
Keputusan Menteri Pemuda
dan Olahraga Imam Nahrawi
membekukan PSSI berimbas
pada terhentinya kompetisi,
baik Indonesia Super League
(ISL) maupun yang di
bawahnya. Dengan tidak
bergulirnya kompetisi ini
tentu klub yang paling
dirugikan. Tak heran bila
klub pun teriak dan menge-
cam kebijakan Menpora
tersebut.
Persipura Jayapura, mis-
alnya. Finalis ISL pada
musim lalu itu, mengancam
bakal melepaskan diri dari
kompetisi sepak bola di
Indonesia. Ancaman ini dis-
ampaikan setelah
dibekukannya PSSI.
Wakil Ketua Umum PSSI
asal Papua, La Siya, menga-
takan masyarakat Papua
sangat kecewa dengan kepu-
tusan pembekuan PSSI. Ia
mengatakan, selama ini
Persipura menjadi satu-sat-
unya hiburan bagi
masyarakat Papua.
”Jika Papua ingin merdeka
bagaimana? Apakah
Pemerintah Indonesia mau
mengeluarkan keputusan
melepaskan Papua dari
Indonesia seperti Kemenpora
yang mudah membekukan
PSSI,” ujar La Siya yang per-
nah menjabat sebagai ketua
harian Persipura itu.
La Siya mengkritik begitu
mudahnya Kemenpora mem-
bekukan PSSI yang bisa
membuat Persipura teran-
cam tidak bisa berlaga di
semua kompetisi
Internasional. Begitu mudah
pula Kemenpora menghi-
langkan hiburan masyarakat
Papua karena PSSI tak bisa
membawa klub mereka ke
tingkat
Internasional.Seharusnya,
kata dia, Kemenpora berkon-
sultasi terlebih dulu sebelum
mengeluarkan keputusan
pembekuan PSSI itu. Jangan
mudah saja mengeluarkan
keputusan yang merugikan
masyarakat, terutama
masyarakat Papua.
”Kalau Kemenpora mengelu-
arkan putusan pembekuan
itu karena masyarakat,
apakah Papua bukan
masyarakat Indonesia,” kata
La Siya mempertanyakan.
Ia menambahkan dirinya
telah mendapatkan pesan
singkat yang telah
menawarkan Papua untuk
berlaga di kompetisi
Vanuatu. Di penghujung
pesan singkat itu tertulis
pesan dari Tentara Pembe-
basan Nasional-Organisasi
Papua Merdeka (TPN). (wal)
PSSI Dibekukan, Nasib Kompetisi Suram
* Klub-klub sepak bola di
Papua seperti Perseru,
Persiram (Raja Ampat),
dan Persipura (Jayapura)
berniat pindah ke Liga
Australia.
* Klub Arema berniat ber-
kompetisi di Malaysia dan
Singapura.
* Asosiasi PSSI Provinsi
(Asprov) Daerah Istimewa
Aceh mengaku telah me-
lakukan kontak dengan
pengelola sepak bola
Singapura dan Malaysia
untuk berkompetisi di
dua negara itu.
* Sejumlah klub peserta
ISL berencana membuat
kompetisi yang peser-
tanya merupakan klub-
klub kontestan kasta ter-
tinggi kompetisi di Indo-
nesia tersebut. Kompetisi
ini akan dibagi ke dalam
dua wilayah, yakni timur
dan barat sebagaimana
pelaksanaan ISL tahun
2014.
KLUB ISL LIRIK LUAR NEGERI
Berita Terkait
Pacman Siapkan ...
di halaman 11
Pecinta tinju se-jagad
raya dipastikan sudah
tidak sabar menunggu per-
tarungan juara dunia kelas
welter versi Organisasi Tinju
Dunia (WBO) Manny Pac-
quiao melawan Floyd May-
weather Jr di MGM Grand
Garden Arena, Las Vegas,
Sabtu (2/5) malam waktu
setempat atau Minggu (3/5)
pagi WIB.
Mereka pasti ingin
mengetahui siapa yang me-
menangkan mega tarung
senilai 300 juta dollar AS,
yang merupakan laga tinju
termahal sepanjang sejarah
yang disiarkan secara lang-
sung stasiun televisi TV
One.
Pertarungan Manny Pac-
quiao dengan Floyd May-
weather memang layak
untuk disaksikan. Selain
menampilkan teknik-teknik
bertinju yang baik, kedua-
nya bakal menyajikan per-
tarungan keras.
Mayweather yang memi-
liki rekor bertarung 47-0 di-
bandingkan Pacquiao yang
punya mengantongi rekor
57-5-2. Meski dari segi pe-
ngalaman bertanding Pac-
quiao lebih banyak, tetapi
saya lebih menggunggulkan
Mayweather dibandingkan
Pacquiao dalam pertarung-
an akbar ini.
Kenapa? Mayweather ti-
dak bisa dianggap sebelah
mata. Dia terkenal sebagai
petinju yang memiliki kecer-
dikan dan mampu meng-
atur strategi dengan baik
saat berada di atas ring. Itu
sudah dibuktikannya dalam
47 kali penampilan tanpa
terkalahkan.
Meski saya lebih meng-
unggulkan Mayweather, te-
tapi bukan berarti tertutup
peluang Pacquiao ”The
Pacman” untuk meme-
nangkan pertarungan terse-
but. Perlu dicatat, Pacquiao
itu memiliki killing punch.
Jadi, jika Mayweather
sedikit saja lengah maka
impiannya akan berakhir.
Menambah daftar korban
Pacquiao yang terkapar di
atas kanvas.Berbicara ma-
salah persiapan mengha-
dapi pertarungan keras itu,
kedua petinju sudah tidak
perlu diragukan lagi.
Berita Terkait
Klub Cemas ...
di halaman 11
LAS VEGAS (Suara Karya): Mega duel pertan-
dingan tinju termahal di dunia seharga Rp 3
triliun antara petinju Amerika Serikat Floyd
Mayweather Jr dan petinju Filipina Manny
Pacquiao bakal berlangsung sengit dan mena-
rik. Kedua petinju akan tampil dengan gaya
berbeda dalam pertarungan di MGM Grand
Hotel, Las Vegas, Sabtu atau Minggu (3/5) WIB.
Mayweather Lebih Cerdik
LANJUTAN:
Mayweather Lebih ... Hal 11
ANALIS PERTANDINGAN TINJU
Oleh: Chrisjohn
(Petinju Nasional, Mantan Juara Dunia WBA)
2. BANDARLAMPUNG - Keda-
tangan Presiden Joko Wido-
do untuk meresmikan dimu-
lai pemancangan pertama
(groundbreaking) pemba-
ngunan jalan tol Trans Su-
matera di Sabah Balau Keca-
matan Tanjungbintang Ka-
bupaten Lampung Selatan,
Kamis, disambut dengan
aksi demo sejumlah elemen
mahasiswa di Lampung.
Ratusan mahasiswa dari
berbagai aliansi berunjuk
rasa di depan kampus IAIN
Raden Intan Bandarlam-
pung untuk menyambut ke-
hadiran Presiden Jokowi dan
rombongan. Sambutan yang
berbeda dari masyarakat
daerah ini yang sebagian di
antaranya justru men-
dukung pembangunan jalan
tol itu.
Unjuk rasa ratusan ma-
hasiswa itu, untuk mempro-
tes kebijakan-kebijakan pe-
merintahan Jokowi-Jusuf
Kalla yang dinilai banyak ti-
dak prorakyat.Aparat kepo-
lisian, termasuk personel po-
lisi wanita, bersiaga menga-
mankan aksi demo itu, se-
hingga tidak sampai meng-
ganggu. Lokasi aksi demo ju-
ga relatif berjauhan dengan
tempat acara yang dihadiri
Presiden Jokowi.
Menurut pihak kepolisi-
an, Presiden Jokowi dan
rombongan juga tidak jadi
menggunakan jalan darat
seperti direncanakan sebe-
lumnya, tapi tiba di lokasi
acara di kawasan kebun
karet dengan menggunakan
helikopter.
Aksi demo mahasiswa itu
dilakukan di depan gerbang
masuk Kampus IAIN Ban-
darlampung, jalan utama
menuju lokasi acara bila ja-
lur darat yang dipilih Presi-
den dan rombongannya.
"Kami sudah mengantisi-
pasi kemungkinan adanya
aksi demo mahasiswa yang
akan menghadang jalan ke
lokasi acara, sehingga akhir-
nya dipilih jalur menuju lo-
kasi yang paling aman," ujar
salah satu petugas kepolisi-
an yang terlibat dalam pe-
ngamanan acara itu, dan
minta namanya tidak dise-
butkan.
Aksi mahasiswa itu, se-
lain menyampaikan sejum-
lah tuntutan, juga membawa
beberapa spanduk berisi kri-
tik kepada pemerintahan
saat ini, terutama menyoal
kebijakan yang dinilai makin
menyengsarakan rakyat, se-
perti kenaikan harga bahan
bakar minyak bersubsidi
dan tarif dasar listrik yang
berdampak pada kenaikan
harga bahan pokok.
Presiden Jokowi melaku-
kan peresmian pemanca-
ngan perdana untuk pemba-
ngunan jalan tol Trans-
Sumatera ruas Bakauheni-
Terbanggi Besar di Lam-
pung, di Desa Sabahbalau
Kabupaten Lampung Sela-
tan.
Presiden tiba di lokasi
acara itu, dengan menggu-
nakan kendaraan bernomor
polisi RI 1 pada pukul 09.50
WIB, didampingi Gubernur
Lampung M Ridho Ficardo
dan pejabat teras lainnya.
(yud)
PALU (Suara Karya): Kemen-
terian Dalam Negeri (Kemen-
dagri) segera mengumpulkan
269 kepala daerah terkait pe-
nyamaan persepsi pelaksa-
naan Pilkada serentak pada 9
Desember 2015.
Staf Ahli Kemendagri
Zudan Arif Fakrulloh, dalam
sebuah rapat koordinasi di
Palu, Sulteng, Jumat (1/5),
mengatakan, saat ini masih
banyak pemerintah daerah
yang akan menyelengga-
rakan pilkada belum menan-
datangani naskah perjanjian
hibah daerah (NPHD) dengan
penyelenggara pemilu.
NPHD tersebut berisikan
kesepakatan penggelontoran
dana daerah untuk mendu-
kung pelaksanaan, penga-
wasan dan pengamanan pil-
kada.
"Jangan sampai ada dae-
rah yang belum paham soal
ini sehingga mengganggu
kelancaran pilkada," kata staf
ahli Mendagri bidang hukum,
politik dan hubungan antar-
lembaga ini.
Kemendagri juga segera
membuat surat edaran ter-
kait penyelenggaraan pilkada
serentak 2015 itu.Pada 2015,
terdapat sembilan provinsi,
224 kota dan 36 kabupaten
di Indonesia yang menggelar
pilkada secara serentak pada
9 Desember.
Pimpinan Badan Penga-
was Pemilu (Bawaslu) Nasrul-
lah berharap seluruh daerah
yang menyelenggarakan pil-
kada serentak tersebut bisa
memenuhi anggaran pemilih-
an sesuai yang diamanatkan
undang-undang.
Dia juga berharap setiap
daerah bisa proporsional dan
rasional dalam mengatur
pembiayaan pilkada, serta di-
sesuaikan antara kebutuhan
provinsi dan kabupaten/kota.
"Diaturlah, mana yang
domain provinsi atau domain
kabupaten/kota. Seperti pen-
danaan pengawas di TPS,
misalnya," ujar Nasrullah.Dia
mengatakan, Komisi Pemi-
lihan Umum (KPU) di sejum-
lah daerah bertindak seperti
pengemis karena harus beru-
lang kali mengajukan propos-
al anggaran Pilkada kepada
pemerintah setempat.
"Bahkan ada pemerintah
daerah yang bersikap kurang
bijaksana. Ini dananya se-
kian, mau diselenggarakan
Pilkada atau tidak, terserah
anda," katanya. (ant)
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Mahasiswa Lampung Demo Presiden
PILKADA SERENTAK
Kemendagri Kumpulkan Kepala Daerah
HARI BURUH -- Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memberikan
keterangan kepada wartawan usai memantau pengamanan peringatan Hari Buruh Internasional di Jakarta,
Jumat (1/5).
KESEJAHTERAAN PETANI
Perum Bulog Masih Dibutuhkan
JAKARTA (Suara Karya):
Anggota Komisi VI DPR dari
Fraksi Partai Golkar (FPG),
Lili Asdjudiredja, meminta
pemerintah tidak membu-
barkan Perum Bulog. Karena
saat ini Bulog masih dibu-
tuhkan untuk mengatur dis-
tribusi kebutuhan pokok
masyarakat.
Menurut Lili, kalau pe-
merintah ingin melakukan
pembenahan terhadap Bu-
log, jangan dengan cara
membubarkan, tapi me-
ngembalikan fungsinya saja.
"Dulu Bulog berfungsi se-
bagai stabilisator harga, me-
ngatur peredaran kebutuh-
an pokok untuk rakyat, se-
hingga rakyat tidak pernah
mengalami kenaikan harga
seperti sekarang. Kembali-
kan saja fungsi itu," ujar Lili
Asdjudiredja kepada Suara
Karya, di Jakarta, kemarin.
Lili memaklumi jika saat
ini banyak masyarakat me-
ngeluh terhadap fungsi
Bulog yang kurang optimal.
Namun, tutur politisi asal
Bandung, Jawa Barat itu,
Mendagri tidak mengambil
langkah yang terburu-buru
dan bisa dinilai ekstrim.
Sebelumnya, Menteri Da-
lam Negeri Tjahjo Kumolo me-
wacanakan pembubaran Pe-
rum Bulog karena dinilai tidak
mampu menyelesaikan berba-
gai permasalahan terkait
dengan pengelolaan beras.
"Kalau menangani urus-
an kecil seperti mengurus
beras dan membeli beras
hasil panen dari petani saja
tidak bisa, ya dibubarkan
saja," kata Mendagri Tjahjo
Kumolo di Semarang, Jawa
Tengah, kemarin.
Lili juga mengatakan,
jika Mendagri melihat ada
indikasi pejabat Bulog mela-
kukan penyimpangan, di-
ganti saja dengan pejabat
yang bisa dipercaya. "Jangan
membakar gudang, karena
di gudang itu ada tikusnya,"
kata Lili beranalogi.
Menurut Lili, kalau dike-
lola dengan baik, Bulog bisa
memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat, se-
perti di era pemerintahan
Orde Baru lalu.
Senada dengan Lili, ang-
gota DPR Azam Azman Nata-
wijaya tidak setuju dengan
wacana pembubaran Perum
Bulog, mengingat lembaga
itu merupakan penyangga
sekaligus penjamin keterse-
diaan dan keterjangkauan
pangan nasional.
"Jangan dibubarkan. Te-
tapi diperbaiki. Jangan kare-
na ada tikus lalu kemudian
tidak bisa membuat produk
bagus, terus dibubarkan,"
kata Azam.
Menurut dia, jika Perum
Bulog dibubarkan maka
tidak ada lagi penyangga sta-
bilisasi harga. Alhasil, harga
beras makin tidak ter-
kendali. Terlebih lagi,
banyak masalah yang masih
memerlukan peran Bulog.
Dia menyarankan agar
pemerintah mendorong agar
Bulog bisa memperbaiki ki-
nerja karena selama ini ba-
nyak keluhan dari ma-
syarakat tentang beras yang
disalurkan Bulog dalam
keadaan busuk
"Sejak 2004 saya berada di
DPR sampai sekarang selalu
ada keluhan masyarakat di
Indonesia ada beras busuk
yang diberikan kepada rakyat.
Contohnya Raskin. Ini
mestinya diperbaiki," katanya.
Saat ini Bulog tengah
menjual beras miskin (raskin)
melalui kelurahan yang ke-
mudian disalurkan ke ketua
RW dan RT. Namun, Raskin
yang dijual Rp2000 per kg itu,
menurut warga, tidak bisa di-
konsumsi sebagaimana beras
yang harganya normal. (kar)
LEGISLASI
FPGGolkanRUUPenjaminan
JAKARTA (Suara Karya): Fraksi Partai
Golkar (F-PG) DPR sebagai inisiator
RUU Penjaminan yang telah masuk
dalam Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) Prioritas 2015, berkomitmen
memperjuangkannya agar disahkan
tahun ini.
Demikian disampaikan Ketua F-PG
DPR Ade Komaruddin saat menerima
jajaran pengurus Asosiasi Perusahaan
Penjaminan Indonesia (Asippindo)
dalam rangka audiensi RUU
Penjaminan di Gedung DPR, Jakarta,
Kamis (30/4).
Dalam kesempatan itu, Ade
Komarudin didampingi Sekretaris F-PG
DPR Bambang Soesatyo, Ketua Badan
Legislasi (Baleg) DPR Firman Subagyo
dan anggotanya Mukhammad
Misbakhun. Sementara dari Asippindo
dihadiri Ketua Umum Diding S Anwar
dan sejumlah pengurusnya.
Lebih lanjut, Akom sapaan akrab
Ade Komarudin mengatakan, Fraksi
Partai Golkar menilai kemajuan ekono-
mi di Indonesia sebenarnya ditentukan
usaha, mikro, kecil, menengah dan
koperasi (UMKMK). Sebab, tenaga kerja
yang terserap juga sebagian besar dari
sektor ini.
"Terkait hal itu, Undang-Undang
Penjaminan dimaksudkan agar industri
penjaminan memiliki level playing field
yang seimbang dibandingkan dengan
industri lain," ujarnya.
Selain itu, industri penjaminan
akan lebih optimal berperan
meningkatkan tingkat inklusivitas
keuangan, mengingat tingkat inklusivi-
tas keuangan Indonesia saat ini hanya
sebesar 20 persen.
"Kegiatan penjaminan sangat poten-
sial meningkatkan tingkat inklusivitas,
literasi dan edukasi keuangan meng-
ingat melalui kegiatan penjaminan
maka masyarakat akan terbantu untuk
meningkatkan akses keuangan, kredit
dan berhubungan dengan lembaga-lem-
baga keuangan," kata politisi Partai
Golkar itu.
Pada kesempatan sama, Diding
mengatakan, UU Penjaminan dibu-
tuhkan untuk memaksimalkan fungsi
penjamin kredit di sektor UMKMK, dan
Asippindo memiliki kapasitas penjami-
nan hingga Rp 100 triliun.
Menurut dia, sebanyak 99 persen
dari 57,54 juta pelaku usaha di
Indonesia adalah pelaku UMKMK.
Sayangnya dari jumlah yang mayoritas
tersebut para pelaku UMKMK masih
kesulitan mengakses permodalan,
kendati secara feasible layak menda-
patkan permodalan.
"Namun para pelaku UMKMK dinilai
tidak bankable, sehingga sulit
memenuhi persyaratan kredit karena
perayaratan jaminan. Di sinilah peran
Asippindo dibutuhkan," ujarnya.
Diding juga menyatakan penjaminan
sangat membantu mereka (pelaku
UMKMK) yang memiliki usaha produk-
tif layak dan prospektif secara ekonomi
(feasible), tapi belum layak kredit (not
bankable) atau memiliki kendala dari
sisi pemenuhan agunan. (rul)
PENYELAMAT PARTAI -- Sejumlah mantan Ketua DPC Partai Demokrat dari berbagai daerah yang telah dipecat
mendeklarasikan Kaukus Penyelamat Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (30/4). Mereka mengimbau patriot demokrasi di Partai
Demokrat mengawasi partai dari pembajakan sekelompok elite demi keuntungan mereka sendiri.
Sabtu, 2 Mei 2015
2 POLITIK
Antara
Antara
Ganti Menteri "Salah Posisi"!
"Saya melihat memang di kabi-
net sekarang ini ada menteri yang
salah tempat, ada menteri yang ha-
nya mempunyai cita-cita bukan
Nawacita, ada menteri yang bi-
ngung sehingga jalan di tempat,
ada yang senang hanya dengan
protokoler. Nah, Jokowi harus
mampu mengindentifikasi menteri-
menteri itu untuk di-reshuffle,"
kata Hendrawan Supratikno dalam
dialektika demokrasi bertema "Pe-
nurunan Penerimaan Negara" ber-
sama Ketua Panja Penerimaan Ne-
gara Komisi XI DPR Jon Erizal
(Fraksi PAN), dan pakar ekonomi
PAN Dradjad Wibowo, di Gedung
DPR, Jakarta, baru-baru ini.
Ketika ditanya menteri apa saja
yang dimaksud Hendrawan, politisi
asal Jawa Tengah ini, mengatakan,
menteri yang membidangi ekonomi.
Selanjutnya, tambah dia, PDIP akan
membahasnya dalam pekan ini.
"Nanti kita mau rapat dan mem-
bahas soal ini," kata Hendrawan.
Selain para menteri tidak me-
nguasai bidangnya, tutur Hendra-
wan, para menteri Presiden Jokowi
yang tergabung dalam tim ekonomi
pemerintahan, jam terbangnya
masih sangat rendah.
"Tapi akan baik kalau mau be-
lajar dengan kurva yang tajam, ma-
ka akan mampu menjalankan pro-
gram perekonomian bangsa ini. Se-
perti Menteri Kelautan dan Per-
ikanan Susi Pudjiastuti. Jadi, tim
ekonomi harus ekspansif seperti
cita-cita Jokowi untuk segera
membenahi infrastruktur jalan tol,
kereta api, pelabuhan dan lainnya
yang akan dinikmati untuk jangka
panjang dengan anggaran Rp 200
triliun," ujarnya.
Di tempat yang sama, Dradjad
Wibowo juga menilai, tim ekonomi
Jokowi amatiran dan hanya jago
buku. "Tapi untuk Indonesia mere-
ka tidak cukup bisa diandalkan,
sehingga dibutuhkan jam terbang
dan mengerti permainan," ucap-
nya.
Dradjad kecewa karena saat ini
ada 25 juta penduduk yang memi-
liki nomor pokok wajib pajak
(NPWP), tapi dari 10 juta yang dila-
porkan, sekitar 900 ribuan orang
merupakan pembayar pajak pri-
badi.
Sehingga, lanjut dia, ada kesan
pemerintah hanya mengejar pajak
pribadi yang sebagian adalah pe-
gawai negeri sipil (PNS) dan warta-
wan, yang nilainya kecil.
"Harusnya pemerintah kejar
utang perusahaan-perusahaan be-
sar seperti PT. Astra Internasional
yang nilainya mencapai Rp 2 triliun
(pengadilan), PT Nestle Rp 600 mili-
ar-Rp 800 miliar (pengadilan), ada
5 perusahaan CVO lengkap dengan
data pajaknya tapi tidak ditindak-
lanjuti," kata Dradjad kecewa.
Di sisi lain, Jon Erizal mengata-
kan, dirinya pesimis dengan tim
ekonomi Presiden Jokowi-Wapres
Jusuf Kalla (JK). Karena, ketika
pemerintah mengajukan perubah-
an APBN-P 2015 dengan pertum-
buhan ekonomi hanya 5,2%, peme-
rintah masih yakin 5,8 %. Padahal,
ujung-ujungnya pertumbuhan eko-
nomi itu terkait dengan peneri-
maan negara. "Itulah yang meng-
haruskan pemerintah kerja keras,"
katanya.
Bahkan evaluasi terakhir per 29
April 2015 hanya Rp 283,61 triliun
termasuk dari Migas hanya 21,3 %.
"Jelas ini jauh dari harapan dan ja-
ngan sampai untuk menutup ke-
kurangan penerimaan pajak terse-
but pemerintah berutang ke luar
negeri. Ini ironis, karena Indonesia
pengekspor tambang, tapi hasilnya
kemana? Jadi, saya pesimis
dengan kinerja tim ekonomi ini,"
ucap Jon.
(kar)
KINERJA DEWAN
DPR Akui Kunker
Tak Melulu Studi Banding
HARI BURUH
MPR Tagih Janji Jokowi
JAKARTA (Suara Karya): Wa-
kil Ketua Majelis Permusya-
waratan Rakyat (MPR) Hi-
dayat Nur Wahid mengata-
kan, tuntutan buruh dalam
peringatan Hari Buruh 2015
sesungguhnya merupakan
janji Presiden Joko Widodo
saat Pemilihan Umum Presi-
den 2014.
"Yang disampaikan bu-
ruh itu janji-janji Presiden
saat masih menjadi calon
presiden," kata Hidayat Nur
Wahid saat menghadiri peri-
ngatan Hari Buruh (May Day)
di Gelora Bung Karno, Jakar-
ta, Jumat (1/5).
Hidayat mengatakan, Pre-
siden Jokowi harus mereali-
sasikan program nawacita
termasuk trilayak, yakni ke-
hidupan layak, upah layak
dan kerja layak seperti yang
pernah dijanjikannya dulu.
"Jadi realisasikan nawaci-
ta bukan nawacitra. Ini (tun-
tutan buruh) sesungguhnya
sudah disampaikan Presiden
waktu masih menjadi calon,"
kata politisi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) ini seperti
dikutip Antara.
Menurut Hidayat, sudah
lebih dari empat tahun bu-
ruh menyelenggarakan ke-
giatan Hari Buruh yang luar
biasa besar di Gelora Bung
Karno. Hidayat mengaku me-
rasa bangga dapat hadir di
tengah buruh. (rul)
JAKARTA (Suara Karya):
Anggota Komisi XI DPR dari
Fraksi PDI Perjuangan Prof
Hendrawan Supratikno me-
ngatakan, ada unsur pelesir
di dalam keberangkatan
kunjungan kerja (kunker)
sejumlah anggota Komisi XI
DPR ke Korea Selatan.
"Karena, tidak semua
yang dilakukan dalam per-
jalanan itu bermuatan studi
banding. Pasti ada kompo-
nen pelesirannya, karena di
sana kan tidak melulu studi
banding," ujar Hendrawan
kepada wartawan di Gedung
DPR, Jakarta, kemarin.
Menurut Hendrawan, se-
benarnya rencana (kunker)
ini sempat diperdebatkan di
Komisi XI dan dia termasuk
salah satu anggota yang ti-
dak setuju. Karena untuk
melakukan kunker itu harus
memenuhi unsur RSU (rele-
vansi, signifikansi dan ur-
gensi). "Mungkin sudah me-
menuhi kriteria RSU, ma-
kanya mereka berangkat,"
katanya.
Hendrawan sendiri me-
milih tidak berangkat, kare-
na dia termasuk anggota
yang tidak setuju RUU Per-
bankan ini direvisi. "Jauh
hari sebelum ini, di Baleg sa-
ya sudah mengatakan, draf
RUU yang lama sudah bagus
tidak perlu direvisi lagi,"
katanya.
Karena itu, Hendrawan
mengaku, tidak mengetahui
detil kunjungan kerja itu. Ka-
rena dia bukan anggota Pa-
nitia Kerja Revisi UU Per-
bankan. Hanya saja dia me-
mastikan hasil kunker akan
dilaporkan ke Komisi XI DPR.
"RUU akan difinalisasi
komisi sebelum dikirim ke
Baleg untuk diharmonisasi.
Setelah selesai, diparipurna-
kan untuk disahkan sebagai
RUU inisiatif DPR," katanya
menandaskan.
Seperti diberitakan, mes-
ki sempat diperdebatkan,
nafsu anggota DPR untuk
pelesiran ke luar negeri me-
lalui program kunker tak
bisa ditahan. Rombongan
anggota dewan jalan-jalan
ke Korsel.
Berdasarkan informasi
yang diperoleh, kunker itu
dilaksanakan sejak 25 April
hingga 1 Mei 2015. Dise-
butkan hal itu demi pemba-
hasan revisi UU Perbankan.
Padahal, Panja untuk me-
nangani proses revisi belum
jelas pembentukannya, plus
posisi draf RUU-nya sendiri
masih belum pernah diu-
mumkan ke publik. (kar)
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Bidang Perekonomian
DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengakui, di dalam
Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wapres
Jusuf Kalla, sejumlah menteri salah posisi. Sejumlah
menteri salah tempat itu, kata Hendrawan, khususnya di
bidang ekonomi.
Hidayat Nur Wahid
3. PERLINDUNGAN KARTU KREDIT – Bank Mandiri bekerja sama dengan AXA Mandiri meluncurkan produk
perlindungan kartu kredit, perlindungan pembelian, dan santunan tunai rawat inap untuk nasabah pemegang kartu
kredit Bank Mandiri, di Jakarta, Kamis (30/4).
KINERJA – Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam (tengah) memaparkan kinerja keuangan Bank BRI triwulan I 2015, Kamis
(30/4), di Jakarta.
JAKARTA (Suara Karya): PT
Mandiri Tunas Finance (MTF)
mencatatkan angka pembi-
ayaan baru pada kuartal
I/2015 sebesar Rp3,68 trili-
un atau tumbuh 3,59 persen
dibanding periode yang sama
2014 lalu. Dari total pembi-
ayaan baru tersebut 96 per-
sen merupakan pembiayaan
mobil baru, 3 persen pembi-
ayaan mobil bekas dan 1
persen sepeda motor.
”Pembiayaan baru yang
meningkat membuat piutang
pembiayaan yang dikelola ju-
ga naik. Termasuk joint fi-
nancing dengan Bank Man-
diri”, kata Ignatius Susatyo
Wijoyo, Direktur Utama MTF
di Jakarta, baru-baru ini.
Total piutang yang saat
ini dikelola MTF mencapai
Rp22,2 triliun atau naik
30,22 persen dari kuartal
I/2014. Sedangkan joint fi-
nancing dengan Bank Man-
diri sebesar Rp15,2 triliun.
Pertumbuhan ini membuat
laba MTF juga ikut naik
36,90 persen dari Rp55,9
miliar menjadi Rp76,6 miliar.
Penjualan mobil nasional
pada kuartal I/2015 turun
14 persen dibanding periode
yang sama tahun 2014 yang
hanya mencapai 282,345
unit. Bahkan angka tersebut
lebih rendah dibanding peri-
ode yang sama tahun 2013.
”Penurunan penjualan
mobil ini disebabkan antara
lain melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS,
sehingga mengurangi daya
beli masyarakat dan harga
komoditas yang masih rendah
yang berdampak pada pen-
jualan kendaraan komersial,”
kata Ignatius Susatyo Wijoyo.
Selama kuartal I/2015,
penjualan mobil di bulan
Maret merupakan yang ter-
tinggi mencapai 99,410 unit
atau naik 12 persen diban-
dingkan penjualan Februari
yang mencapai 88,741 unit.
Sedangkan di Januari men-
capai 94,194 unit.
Sementara itu, penjualan
sepeda motor pada kuartal
I/2015 hanya sebanyak 1,6
juta unit atau turun 19 per-
sen dibandingkan periode
yang sama di tahun 2014
maupun 2013. ”Sama seperti
mobil, pelemahan rupiah dan
rencana kenaikan BBM men-
dorong keterbatasan daya
beli masyarakat yang menye-
babkan anjloknya perminta-
an sepeda motor,” cetus dia.
Total pembiayaan baru
PT Mandiri Tunas Finance
pada kuartal I/2015 mening-
kat 3,59 persen dibanding
periode yang sama tahun
lalu, didominasi oleh pem-
biayaan mobil baru yang
mencapai 96 persen dari total
nilai pembiayaan.
Susatyo juga mengung-
kapkan, pangsa pasar (mar-
ket share) MTF di mobil baru
periode Januari-Februari 2015
mencapai 13,38 persen me-
ningkat 1,52 persen diban-
ding periode yang sama tahun
2014. Nilai pembiayaan mobil
baru kuartal I/2015 tumbuh
8 persen dibandingkan peri-
ode kuartal I/2014. (dev)
kilas
Target Laba RAJA
JAKARTA (Suara Karya): Sepanjang tahun ini, PT Rukun
Raharja Tbk (RAJA) menargetkan kenaikan laba bersih se-
besar 21,79 persen pada tahun 2015. Artinya laba bersih
yang diincar pada tahun ini sebesar 9,5 juta dolar AS dari
posisi laba bersih pada tahun 2014 7,80 juta dolar AS.
”Perolehan laba bersih akan didukung dari raihan penda-
patan pada tahun ini. Lini bisnis trading gas masih menja-
di kontribusi utama dari pendapatan tahun ini,” kata Di-
rektur Keuangan RAJA Djauhar Maulidi di Jakarta, Rabu
(29/4). Pihaknya juga menargetkan pendapatan mencapai
235 juta dolar AS. Angka ini naik sekitar 19,22 persen dari
realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya 197,11 juta
dolar AS. Sementara laba perseroan di triwulan I/2015 2,4
juta dolar AS dan pendapatan 50 juta dolar AS. (ags)
Laba ERTX Naik
JAKARTA (Suara Karya): PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) mem-
bukukan kenaikan laba triwulan I/2015 hingga 89,13 per-
sen dari laba yang dicatat perseroan pada tahun sebelum-
nya di periode yang sama. Kenaikan laba di triwulan I/2015
diraih setelah perseroan berhasil menekan beban pokok
pendapatan dan beban keuangan di sepanjang periode
tersebut. Dalam laporan keuangannya terungkap meski
pendapatan turun 3,73 persen jadi 16,21 juta dolar AS dari
periode serupa tahun lalu, namun beban pokok pendapatan
berhasil ditekan hingga 6,75 persen jadi 14,34 juta dolar AS
dari periode serupa tahun lalu. Adapun laba tahun berjalan
yang dibukukan di triwulan I/2015 naik jadi 844.559 dolar
AS dari sebelumnya 446.544 dolar AS. (ags)
Pendapatan META
JAKARTA (Suara Karya): Per Maret 2015, pendapatan PT
Nusantara Infrastructure Tbk (META) naik jadi Rp129,47
miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya
Rp97,21 miliar. Laporan keuangan perseroan kemarin,
memperlihatkan, beban turun jadi Rp33,37 miliar dari
Rp35,39 miliar dan laba kotor naik jadi Rp97,28 miliar dari
laba kotor tahun sebelumnya Rp69,38 miliar. Laba usaha
naik jadi Rp62,56 miliar dari laba usaha tahun sebelum-
nya yang sebesar Rp32 miliar, dan laba sebelum pajak
naik jadi Rp52,50 miliar dari laba sebelum pajak tahun
sebelumnya yang sebesar Rp30,88 miliar.(ags)
MULTIFINANCE
Pembiayaan Mandiri Tunas Finance Rp3,68 Triliun
KINERJA BUMN
Pendapatan Bunga BRI Rp20,1 Triliun
JAKARTA (Suara Karya): Per
triwulan I/2015, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk (BRI) berhasil mem-
bukukan laba bersih sebesar
Rp6,1 triliun. Budi Satria,
Corporate Secretary BRI di Ja-
karta, Kamis (30/4) menye-
butkan, penyumbang laba
bersih BRI berasal dari inter-
est income (pendapatan bu-
nga) yang mencapai Rp20,1
triliun atau tumbuh 22 persen
dibanding triwulan I/2014.
Sedangkan sumber penda-
patan lainnya berasal dari
pendapatan non-bunga yang
mencapai Rp2,7 triliun atau
tumbuh sebesar 51,1 persen
dari periode yang sama sebe-
lumnya. Sehingga total penda-
patan yang diperoleh Rp23,1
triliun atau meningkat seba-
nyak 22,4 persen secara tahu-
nan (year on year/yoy).
Selain itu, peningkatan
laba tersebut juga didukung
oleh kenaikan total aset BRI
sebesar 31,1 persen yaitu
dari Rp595,7 triliun pada tri-
wulan I/2014 jadi Rp781,2
triliun pada triwulan I/2015.
Sejalan dengan peningkatan
laba, ekuitas BRI juga meng-
alami pertumbuhan dari
Rp78,8 triliun pada triwulan
I/2014 jadi Rp95,5 triliun
pada triwulan I/2015 atau
naik sebesar 21,2 persen.
Sementara itu, total kredit
yang sudah disalurkan men-
capai Rp472,9 triliun pada
akhir Maret 2015 atau me-
ningkat 9,4 persen dibanding-
kan periode yang sama tahun
lalu. Dari semua segmen kre-
dit, segmen mikro masih men-
dominasi dengan pertumbuh-
an sebesar 15,9 persen yoy
jadi Rp157,5 triliun, dengan
jumlah nasabah yang mening-
kat jadi 7,4 juta nasabah di tri-
wulan I/2015 dari 6,7 juta
nasabah di triwulan I/2014.
Pertumbuhan kredit terse-
but diimbangi dengan posisi
neraca yang likuid, di-mana
rasio kredit terhadap dana
pihak ketiga (LDR) tercatat se-
besar 80,5 persen pada Maret
2015. Di triwulan I/2015, ku-
alitas aset produktif tetap ter-
jaga dengan baik, terlihat
pada rasio kredit bermasalah
(NPL) netto sebesar 0,6 persen
dan gross sebesar 2,2 persen.
Selain, BRI juga berhasil men-
jaga posisi permodalan yang
solid dengan rasio kecukupan
modal (CAR) tercatat sebesar
20,1 persen pada Maret 2015
dibandingkan 18,2 persen
pada Maret 2014.
Dari sisi pendanaan, BRI
juga berhasil menumbuhkan
dana pihak ketiga (DPK)-nya
dengan baik. Hingga akhir
Maret 2015, DPK BRI menca-
pai Rp587,7 triliun atau me-
ningkat perolehannya sebe-
sar 25,04 persen dibanding
posisi yang sama tahun 2014
Rp470 triliun.
Dari total DPK tersebut,
current account & saving
account (CASA) atau dana mu-
rah BRI juga mengalami per-
tumbuhan dengan presentase
sebesar 12,2 persen atau lebih
tinggi jika dibandingkan rata-
rata pertumbuhan CASA in-
dustri per-bankan nasional
yang sebesar 6,3 persen per
Februari 2015.
Selain menumbuhkan
kredit dan DPK, BRI juga te-
rus memanfaatkan penggu-
naan teknologi terkini untuk
mendukung pertumbuhan
bisnisnya, yaitu optimalisasi
transaksi dengan mengguna-
kan jaringan e-channel dan e-
banking. Pemanfaatan jaring-
an e-channel dan e-banking
untuk transaksi tersebut
memberikan kontribusi posi-
tif bagi kinerja bisnis BRI me-
lalui pertumbuhan fee based
income. Fee based income BRI
di triwulan I/2015 meningkat
secara signifikan yaitu sebe-
sar 40,2 persen secara yoy,
dengan pertumbuhan ter-
tinggi terjadi pada transaksi
e-banking yang tumbuh
sebesar 86 persen secara yoy.
Kinerja e-banking BRI
yang terus meningkat dapat
dilihat dari peningkatan jum-
lah pengguna, jumlah tran-
saksi dan volume transaksi
pada ATM, Mobile Banking
dan Internet Banking BRI.
Dari segi pengguna, pe-
megang kartu ATM BRI me-
ngalami kenaikan sebesar
66,3 persen yoy dari 20,5 juta
jadi 34,4 juta di triwulan
I/2015. (ags)
KONDISI PASAR
Nilai Transaksi Rp9,13 T
JAKARTA (Suara Karya):
Indeks Harga Saham Ga-
bungan (IHSG) di Bursa
Efek Indonesia (BEI) hing-
ga sesi penutupan perda-
gangan Kamis (30/4) terus
menunjukkan pelemahan-
nya. Tercatat, IHSG turun
19,13 poin (0,37 persen) ke
level 5.086,42.
Pada perdagangan
saham hari ini, IHSG sem-
pat berada di level tertinggi
5.141,49 dan terendah
5.030,25. Ada sebanyak
167 saham menghijau
sehingga menahan
pelemahan IHSG.
Sedangkan 144 saham
melemah sehingga
menekan indeks saham.
Adapun 67 saham lainnya
diam di tempat.
Total frekuensi perda-
gangan saham sekitar
276.849 kali dengan vol-
ume perdagangan 5,92
miliar saham. Nilai
transaksi harian saham
sekitar Rp9,13 triliun.
Secara sektoral, seba-
gian besar sektor saham
melemah yang dipimpin
oleh sektor saham aneka
industri turun 2,39 persen,
sektor saham industri
tergelincir 2,14 persen,
dan sektor saham infras-
truktur melemah 1,7
persen.
Sementara itu, sektor
saham perdagangan men-
daki 0,78 persen, sektor
saham barang konsumen
menanjak 0,60 persen,
dan sektor saham perke-
bunan menguat 0,27
persen.
Berdasarkan data BEI,
investor asing masih terus
melakukan aksi jual bersih
yang mencapai Rp1,2 trili-
un. Investor lokal men-
catatkan aksi beli bersih
mencapai Rp ,2 triliun.
Saham-saham yang
mencatatkan keuntungan
dan sebagai penggerak
indeks saham antara lain
saham ICBP naik 4,35
persen ke level Rp13.200
per saham, saham MPPA
mendaki 5,46 persen ke
level Rp3.960 per saham,
dan saham SRIL menanjak
3,44 persen ke level Rp271
per saham.
Saham-saham yang
menekan indeks saham
antara lain saham WIKA
turun 7,73 persen menjadi
Rp 2.985 per saham,
saham WTON tergelincir
7,48 persen ke level Rp
990 per saham, dan
saham ITMG melemah
6,15 persen ke level
Rp12.600 per saham.
”Pemulihan ekonomi
global yang masih melam-
ban berdampak pada
perekonomian Indonesia
sehingga menjadi salah
satu faktor pendorong
investor masih melakukan
aksi lepas saham,” kata
Kepala Riset NH Korindo
Securities Indonesia Reza
Priyambada di Jakarta,
Kamis. (ags)
JAKARTA (Suara Karya):
Meski kinerja perdagangan
saham di Bursa Efek Indo-
nesia (BEI) terus menunjuk-
kan kemunduran. Tapi, be-
berapa saham masih layak
untuk dikoleksi.
Beberapa saham dengan
sektor ritel dan konsumsi
masih menjadi perhatian in-
vestor, mengingat sebagian
besar angka pertumbuhan
ekonomi di Indonesia dido-
rong oleh konsumsi domes-
tik.
Direktur Utama PT Da-
nareksa Investment
Management Prihatmo Hari
Mulyanto berpandangan,
hingga akhir tahun ini
beberapa saham yang layak
untuk dikoleksi adalah
saham dengan sektor
barang konsumen, in-
frastruktur dan keuangan.
Berikut ini beberapa sa-
ham dengan sektor dimak-
sud, seperti, PT Unilever In-
donesia Tbk dengan kode
perdagangan saham UNVR,
diikuti dengan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk (INDF),
PT Bank Rakyat Indonesia
TBk (BBRI), PT Bank
Central Asia Tbk (BBCA), PT
Wijaya Karya Tbk (WIKA)
dan PT Waskita Karya Tbk
(WSKT).
Bahkan dia berasumsi,
indeks akan kembali ke zona
hijau hingga akhir tahun ini.
Dia memproyeksikan, target
indeks akan berada di level
5.900 poin.
”Ada sejumlah indikasi
yang menunjukkan pasar
modal Indonesia masih posi-
tif. Tahun politik pada 2014
yang dipenuhi ketidakpas-
tian justru IHSG malah tum-
buh. IHSG naik 22,29
persen secara year to date ke
level 5.226,95 pada penu-
tupan perdagangan saham
Selasa 30 Desember 2014,”
kta dia. (ags)
Sabtu, 2 Mei 2015
3KEUANGANPASARMODAL
Suara Karya/Mohamad Guntur S
Suara Karya/Mohamad Guntur S
PERDAGANGAN EFEK
Beberapa Saham Masih
Layak Dikoleksi
Indeks harga saham gabungan (IHSG)
terus menunjukkan pelemahannya se-
panjang 4 hari terakhir menjelang hari
buruh atau May Day. Akibatnya, banyak
kalangan atas terutama para pejabat di
bagian kementerian ekonomi turut berko-
mentar.
Secara umum pandangan menteri
adalah pelemahan indeks hanya bersifat
sementara saja dan berhubungan erat
dengan kondisi bursa kawasan lainnya.
Padahal, justru kondisi ekonomi di dalam
negeri belum jelas kondisinya. Bahkan ada
juga pada akhirnya menteri mengomentari
soal indeks dengan utang luar negeri.
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Sofyan Djalil, misalnya,
mengatakan, hampir seluruh bursa saham
di kawasan mengalami koreksi. Hal ini ter-
jadi karena kinerja emiten kurang
menggembirakan di kuartal I 2015.
Sebagai contoh perbankan yang menga-
lami perlambatan pertumbuhan.
”Itu gejala sesaat. Saat laporan keuang-
an di kuartal I ini tidak terlalu menggem-
birakan, pasar bereaksi negatif, investor
lepaskan dulu (jual). Nanti pasti kembali
lagi,” ujar dia.
Bahkan dia menjelaskan, perlambatan
pertumbuhan ekonomi bukan saja dialami
Indonesia, tapi juga negara lain. Akibat
kondisi tersebut, tambahnya, pasar modal
bereaksi lebih cepat.
Tidak ingin terpuruk lebih dalam,
dirinya mengaku, pemerintah akan
memacu realisasi anggaran, menjaga iklim
investasi dan insentif bagi investor, mem-
perbaiki struktur ekonomi. Jika anggaran
cair, maka proyek pembangunan infra-
struktur akan berjalan, sehingga
meningkatkan daya beli masyarakat.
”Yang penting kita memperbaiki internal
dan eksternal. Dalam jangka panjang, kita
benahi pertumbuhan ekonomi kita,” kata
Sofyan.
Serupa tapi tak sama. Menteri
Keuangan pun akhirnya hanya bisa beru-
jar dengan pelemahan indeks tersebut.
Menteri Keuangan (Menkeu)
Bambang Brodjonegoro membantah,
laju IHSG merosot sejak awal pekan ini
karena pernyataan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) terkait utang ke International
Monetary Fund (IMF), Bank Dunia dan
ADB. ”Tidak ada hubungannya,” ucap
Bambang.
Bahkan dia menegaskan, indeks terko-
reksi karena ekspektasi yang berlebihan
kepada beberapa perusahaan besar di
Indonesia, terutama yang bergerak pada
ekspor komoditas dan properti. (ags)
Berbagai faktor yang memperli-
hatkan kondisi kurang kondusifnya
ekonomi menjadi pemicu utama.
Hal itu diungkapkan oleh mantan
Deputi Gubernur Bank Indonesia
(BI) Hartardi R Sarwono ketika
dihubungi Suara Karya, di Jakarta,
kemarin. ”Menurut saya lebih kare-
na faktor melemahnya kegiatan
ekonomi domestik,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengungkap-
kan, pelemahan indeks ini juga tak
terlepas dari upaya investor lokal
dalam rangka menciptakan kinerja
sahamnya. ”Investor antisipasi ter-
hadap pengumuman PDB (product
domestic product/PDB) triwulan
I/2015 oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) yang menurun dalam waktu
dekat ini,” katanya.
Sementara itu, indeks juga
digerus oleh larinya dana investor
asing. Total dana investor asing
yang keluar dari bursa saham men-
capai Rp6,71 triliun pada Maret
2015. Padahal aliran dana investor
asing sempat mencapai Rp10 trili-
un pada Februari 2015.
Sedangkan saham-saham ber-
kapitalisasi besar yang terus
menunjukkan pelemahan sepan-
jang April ini dan berakibat an-
jloknya indeks, antara lain, turun
sebanyak 3,52 persen pada harga
saham PT Astra International Tbk
(ASII) dan turunnya harga saham
PT Telkom (Persero) Tbk sebesar
3,15 persen
Kemudian, PT Gudang Garam
Tbk (GGRM) turun 4,26 persen dan
PT Perusahaan Gas Negara (Per-
sero) Tbk minus 3,87 persen.
Sejauh ini memang, indeks
komposit Jakarta tersebut terus
mengalami tekanan. Bayangkan
dalam kurun waktu sebulan saja
yaitu April, IHSG tertekan turun 6,9
persen dengan ditutup ke level
5.086,42 pada perdagangan saham
Kamis pekan ini.
Namun seperti biasanya, mana-
jamen BEI menganggap pelemahan
indeks merupakan hal biasa.
Direktur Utama BEI Ito Warsito
menyatakan, indeks turun sejak
awal pekan ini masih dalam batas
wajar. Dia mengatakan, penurunan
indeks saham ini masih lebih baik
dibandingkan dengan yang dialami
oleh indeks saham Jerman.
Dia menjelaskan, penurunan
indeks saham ini hanya sebagai
reaksi awal dari para investor
terutama investor asing yang meli-
hat kinerja keuangan beberapa
emiten pada kuartal I tidak sebaik
tahun lalu.
”Artinya ada penurunan kinerja,
sehingga mereka menduga bahwa
ekonomi Indonesia akan lebih lam-
bat dari yang diperkirakan sebe-
lumnya, tapi ini reaksi awal. Tapi
kalau kinerja emiten sudah bisa
diketahui, mungkin reaksinya akan
berkurang, karena beberapa emiten
mencatatkan kinerja yang cukup
bagus,” kata Ito. (ags)
Asing Terus Buang SahamJAKARTA (Suara Karya): Indeks harga saham gabungan
(IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan masih
akan mengalami tekanan dalam kurun waktu jangka
pendek ini, di tengah-tengah minimnya sentimen positif
baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Soal Indeks,
Pusingnya Tujuh
Keliling ...
4. Masalah krusial yang
harus segera ditangani
Mendikbud Anies
Baswedan adalah
peningkatan kualitas
guru. Banyak usaha
telah dilakukan peme-
rintahan sebelumnya,
namun belum mem-
buahkan hasil yang
mulus.
S
cheerens (2011) menje-
laskan, kualitas guru
menjadi agenda penting
dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di setiap negara.
Sementara, OECD (2013) me-
nyatakan bahwa sebagian be-
sar masalah pendidikan yang
ada di negara anggota OECD
adalah masalah kualitas guru.
Ini menjadi faktor utama yang
menurunkan kualitas pendi-
dikan di beberapa negara. Me-
nurut Scheerens, ada beberapa
hal yang turut memengaruhi
kualitas guru, termasuk bagai-
mana kita menilai kualitasnya.
Pertama, kualifikasi formal.
Ini merupakan tingkat pendi-
dikan formal guru. Guru ber-
pendidikan sarjana masih sa-
ngat sedikit, terutama untuk
guru TK dan SD sebagai ujung
tombak pendidikan nasional.
Beberapa negara telah mene-
rapkan aturan standar pen-
didikan guru adalah master
atau S2 untuk guru TK sampai
SMA. Sementara guru berpen-
didikan sarjana di Indonesia
baru 40%, dan guru berpendi-
dikan master (10%). Minimnya
jumlah tersebut, antara lain
karena sebagian guru tidak
memiliki biaya untuk menem-
puh pendidikan sarjana, khu-
susnya guru honorer yang ber-
penghasilan sangat minim.
Kedua, rasio guru dan sis-
wa. Data dari Kemendikbud
menunjukkan bahwa ada lebih
dari 50 juta siswa dan 2,6 juta
guru di lebih dari 250.000
sekolah di Indonesia. Data ini
menunjukkan bahwa rasio gu-
ru dan siswa sebenarnya masih
cukup, rata-rata satu orang
guru mengajar 19-20 siswa.
Namun jumlah ini akan berbe-
da ketika masih banyak seko-
lah yang kekurangan guru ma-
ta pelajaran dan guru kelas.
Ketiga, penghasilan guru.
Sebagian besar masyarakat
menganggap ini adalah masa-
lah klasik. Program sertifikasi
guru dinilai efektif mengatasi
masalah penghasilan ini. Ha-
rapannya, peningkatan kese-
jahteraan akan diikuti dengan
peningkatan kualitas kinerja
mereka. Namun harapan ini
tidak sepenuhnya benar. Hasil
kajian Chang (2014) dan Tobi-
as (2014) menyebutkan bahwa
sertifikasi guru lebih banyak
berdampak pada peningkatan
kesejahteraan guru melalui ke-
naikan insentif secara signifi-
kan. Akan tetapi, program ini
tidak berdampak signifikan
pada peningkatan kualitas dan
kinerja guru. Kinerja guru ma-
sih jalan di tempat meski mere-
ka rutin mendapatkan peng-
hasilan lebih besar.
Keempat, otonomi guru.
Sistem desentralisasi pen-
didikan yang diterapkan di In-
donesia sebenarnya menjadi
modal utama yang menjadi ke-
kuatan untuk meningkatkan
kualitas guru. Melalui sistem
ini, guru dituntut lebih aktif
dan kreatif. Dengan kata lain,
otonomi guru sebagai pelaksa-
na teknis proses pembelajaran
adalah terbuka lebar. Ini sa-
ngat berbeda dengan sistem
sentralistis yang dianut sebagi-
an besar negara-negara di Ero-
pa dan Amerika. Sistem ini
cenderung menyebabkan guru
lebih pasif karena semua ins-
trumen pembelajaran sudah
disiapkan secara terpusat. Gu-
ru hanya pelaksana di sekolah.
Kelima, kondisi kerja. Hasil
penelitian penulis di beberapa
sekolah menyebutkan bahwa
guru banyak dibebani dengan
urusan administratif seputar
proses pembelajaran. Beban
kerja guru bukan hanya melak-
sanakan pembelajaran di ke-
las, akan tetapi jauh sebelum
mereka melaksanakan pembe-
lajaran, mereka harus menyi-
apkan banyak dokumen. Ter-
utama ketika guru hendak
mengajukan sertifikasi, guru
disibukkan dengan urusan me-
mindai atau memfotokopi ba-
nyak dokumen. Ini adalah sa-
ngat tidak efektif dan mem-
buang banyak waktu.
Guru terjebak pada rutini-
tas menyelesaikan adminis-
trasi. Akibatnya, guru tidak
sempat mengembangkan diri.
Guru juga tidak memiliki ba-
nyak waktu untuk membuat
publikasi, melakukan peneliti-
an tindakan kelas (PTK), dan
sebagainya. Dalam proses PTK,
guru lebih banyak disibukkan
dalam administrasi atau ke-
lengkapan dokumen daripada
fokus pada masalah PTK yang
ditelitinya.
Selain indikator tersebut,
Scheerens, dkk juga menem-
patkan dedikasi terhadap pro-
fesi dan masalah moralitas gu-
ru sebagai penentu kualitas
guru. Mengukur kualitas moral
bukanlah perkara mudah,
akan tetapi ini akan tercermin
dari aspek sikap dan perilaku
sehari-hari. Kedisiplinan dan
tanggung jawab guru adalah
indikator yang sangat mudah
diamati.
Tanggung jawab menjadi
motivator utama bagi individu
dalam menjalankan tugasnya.
Menurut penulis, inilah yang
menjadi penyebab utama ga-
galnya program sertifikasi gu-
ru, sehingga banyak guru ber-
sertifikasi yang kinerjanya ja-
lan di tempat. Di sisi lain, pe-
merintah dan perangkatnya be-
lum memiliki alat kontrol un-
tuk menilai kinerja guru ber-
sertifikat. Dalam praktiknya,
pengawas sekolah lebih banyak
mengontrol masalah keleng-
kapan administrasi guru. Keti-
ka administrasi lengkap, maka
kinerja guru dianggap baik.
Masalah kedisiplinan dan ki-
nerja menjadi hal yang sulit di-
kontrol.
Kepala sekolah sebagai ak-
tor utama dalam masalah ma-
najerial sekolah tidak mampu
menjadi pengontrol. Bahkan,
tidak sedikit kepala sekolah
yang tidak mampu menjalan-
kan fungsi manajerial sekolah.
Mereka gagal menjadi pemim-
pin sekolah yang memiliki ke-
kuasaan mengontrol dan
mengevaluasi kinerja guru. Ja-
batan kepala sekolah kemudi-
an hanya dimaknai sebatas ja-
batan karier (dan politik) yang
hanya dapat dijabat oleh guru-
guru senior.
Pemilihan kepala sekolah
bukan didasarkan kualitas
atau kinerja individu, melain-
kan pada faktor hubungan per-
sonal, antara calon kepala se-
kolah dengan pemerintah dae-
rah. Ini harus segera dibenahi
dengan mengembalikan pemi-
lihan kepala sekolah ke pusat
atau provinsi, bukan lagi ke ka-
bupaten. Ke depan, guru ber-
prestasi atau guru yang memi-
liki kinerja dan kualitas yang
sangat baik dapat diusulkan
untuk menduduki jabatan ke-
pala sekolah di daerah lain, ti-
dak hanya mutasi dalam ling-
kup kabupaten. ***
Penulis adalah dosen sosiologi
pendidikan Unsoed
Purwokerto, Departement
Science de l’Education
Universite Lumiere Lyon 2,
Perancis.
Oleh Nanang Martono
Uji Kompetensi Kepala
Sekolah (UKKS) dan Uji
Kompetensi Pengawas
Sekolah (UKPS) telah
dilaksanakan, beberapa
waktu lalu. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk
melakukan pemetaan
kompetensi kepala seko-
lah (Kepsek) dan peng-
awas sekolah (PS), seba-
gai dasar pelaksanaan
program pembinaan dan
pengembangan mereka
dalam bentuk kegiatan
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan (PKB),
serta sebagai alat kon-
trol pelaksanaan peni-
laian kinerja.
K
epala sekolah (Kepsek)
adalah seorang guru
yang diberi tugas tamba-
han sebagai pemimpin sekolah.
Dengan tambahan tugas ini,
maka seorang Kepsek memiliki
ekivalen 18 jam mengajar.
Artinya, jika jumlah jam meng-
ajar minimal yang diper-
syaratkan untuk seorang guru
adalah 24 jam, maka seorang
Kepsek masih mempunyai
kewajiban mengajar sejumlah
enam jam tatap muka dalam
satu minggunya.
Di sini, keteladanan seorang
Kepsek akan menjadi sebuah
motivasi bagi seluruh guru di
lingkungan sekolah yang di-
pimpinnya untuk juga menjadi
guru yang profesional. Karena,
Kepsek merupakan kunci
keberhasilan usaha-usaha
sekolah dan juga penentu iklim
sekolah yang lebih kondusif
guna meningkatkan mutu pen-
didikan. Sementara yang
banyak terjadi adalah tidak
sedikit Kepsek yang justru
meninggalkan tugas ‘keguru-
an’-nya yang tinggal beberapa
jam tersebut dengan berbagai
macam alasan. Satu di
antaranya adalah hampir selu-
ruh waktunya terforsir untuk
ketugasan manajerial sebagai
pemimpin sekolah, rapat-rapat
dinas dan sebagainya.
Sehingga, banyak pihak
berharap bahwa UKKS khusus-
nya, akan membawa dampak
perubahan kepada kontrol
kepemimpinannya di seluruh
sekolah di Indonesia oleh
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud).
Strategi pengelolaan Kepsek,
mulai dari rekruitmen hingga
‘sepak terjang’ mereka di seko-
lah selayaknya terus dipantau
juga. Karena, sudah menjadi
rahasia umum bahwa dunia
pendidikan telah lama terkoop-
tasi oleh kepentingan politik
kepala daerah.
Jabatan Kepsek yang diper-
oleh atas dasar ‘balas jasa’ dari
para pimpinan kepala daerah
terpilih inilah yang menjadi
keprihatinan dan ironi bagi
dunia pendidikan. Walaupun
aturan tentang mutasi seorang
Kepsek, kini telah diambil alih
oleh Kemdikbud (melalui
Permendiknas No. 28 Tahun
2010), praktiknya daerah
masih mempunyai andil yang
sangat besar terhadap per-
masalahan mutasi Kepsek ini.
Posisi status quo hingga
beberapa periode kepemim-
pinan Kepsek, banyak dijumpai
di beberapa daerah, jika Kepsek
tersebut dikenal dekat dengan
kepala daerah. Sebaliknya, ada
Kepsek yang menjadi ‘tumbal’
dipindah dari satu sekolah ke
sekolah lain, sebelum masa
periode kepemimpinannya
berakhir, bahkan baru 1-2
tahun. Hal itu menimbulkan
kesan dunia pendidikan hanya
menjadi alat kepuasan politik
pihak-pihak tertentu. Tanpa
mempedulikan hakikat pen-
didikan yang di dalamnya
memerlukan seorang pemimpin
yang mumpuni untuk meru-
muskan visi dan misi sekolah,
perencanaan dan juga strategi
memajukan anak didik di seko-
lah yang dipimpinnya.
Sementara kepemimpinan
sekolah idealnya dipercayakan
kepada orang-orang yang kom-
peten, bukan sekedar orang
yang hanya ber-casing keren,
padahal sebenarnya pas-pasan
dalam lima macam kompetensi
Kepsek yang dipersyaratkan
sesuai Permendiknas No. 13
Tahun 2007. Yaitu, kompetensi
manajerial, kewirausahaan, su-
pervisi, kepribadian dan sosial.
Terlebih, pada kompetensi su-
pervisi, hasil survei John Pettit
(2013) terhadap 4.070 Kepsek
di 55 kabupaten/kota di Indo-
nesia, yaitu Sumatera, Jawa,
Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, dan Papua
menunjukkan bahwa nilai
kompetensi supervisi Kepsek
hanya sebesar 3.00 dari skala
1.00 - 4.00.
Dapat diartikan bahwa Kep-
sek belum melakukan peng-
awalan secara optimal terhadap
tugas harian guru. Sementara
kualitas proses mengajar di
kelas tidak hanya tergantung
pada kompentensi guru, tetapi
juga pola supervisi yang dilaku-
kan seorang Kepsek, sehingga
peran supervisi Kepsek diyakini
akan mampu meningkatkan
kualitas belajar mengajar, juga
diharapkan mampu menjawab
tuntutan terkini sesuai kebu-
tuhan sekolah.
Lebih lanjut, gebrakan
Kemdikbud melihat kemampu-
an seorang Kepsek melalui
UKKS menjadi sebuah harapan
besar untuk merevolusi kepe-
mimpinan seorang Kepsek, gu-
na menemukan sosok Kepsek
yang ideal. Bahkan, kebijakan
ini akan lebih ‘greget’ jika hasil-
nya dapat dipaparkan ke ma-
syarakat luas.
Kemudian, data-data hasil
UKKS ini diharapkan dapat di-
gunakan oleh Kemdikbud seba-
gai rekomendasi untuk meren-
canakan kebijakan pengaturan
tentang kepemimpinan seorang
Kepsek. Hal ini dapat juga me-
lahirkan sebuah aturan yang
tegas dan mengikat mengenai
sistem rekruitmen Kepsek yang
harus dipatuhi oleh semua pi-
hak. Sehingga, asas ‘balas jasa’
akan dimentahkan dengan
asas meritokrasi, yaitu mencari
orang yang memiliki kemampu-
an dan kualifikasi terbaik un-
tuk menduduki suatu posisi.
Asas ini menyebutkan bah-
wa menemukan orang yang
memiliki kemampuan unggul
dapat dilakukan melalui tes,
melihat pengalaman, atau
kombinasi dari penilaian ini.
Dengan demikian, instrumen
pada UKKS ini setidaknya akan
menjadi satu di antara sekian
cara untuk mengetahui ke-
mampuan seorang Kepsek. Le-
lang jabatan Pemerintah DKI
Jakarta pada masa kepemim-
pinan Jokowi dan Ahok bisa di-
jadikan alternatif pencarian se-
orang Kepsek yang ideal.
UKKS bukanlah satu-satu-
nya instrumen yang akan digu-
nakan untuk mencari sosok
Kepsek yang ideal. Muara dari
kegiatan ini adalah dalam rang-
ka mencapai tujuan pendidikan
nasional sebagaimana di-
amanahkan oleh UU Nomor 20
Tahun 2003 bahwa untuk
mendukung terwujudnya cita-
cita tujuan pendidikan nasional
maka diperlukan perubahan
secara revolosioner tentang isi,
proses, dan penilaian yang
membutuhkan perubahan min-
dset, pengetahuan dan kete-
rampilan guru serta kinerja gu-
ru dalam mengimplementasi-
kan kurikulum. Tentunya, se-
mua itu diperlukan dukungan
mutlak seorang Kepsek yang
profesional sehingga secara
utuh dapat mendukung ter-
wujudnya cita-cita dan tujuan
pendidikan nasional. Semoga.
***
Penulis adalah pendidik,
alumnus UNY dan MM UGM.
KEPUTUSAN pemerintah membekukan
kegiatan Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI) sama sekali tidak menyele-
saikan masalah. Sebaliknya, keputusan itu jus-
tru menambah atau mengeskalasi persoalan.
Pertama, hubungan PSSI dengan pemerintah
makin memburuk. Kedua, persoalan sepak bola
di dalam negeri makin berantakan. Artinya,
Pemerintah bersama PSSI harus menyele-
saikan persoalan internal.
Maka, sambil menunggu suasana perse-
pakbolaan Tanah Air berubah menjadi kondusif,
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) perlu men-
jatuhkan sanksi bagi Indonesia. Dengan sanksi
FIFA, sepak bola Indonesia tidak bisa mengikuti
turnamen internasional, seperti Sea Games di
Singapura pada Juni 2015 nanti.
Sanksi tampaknya perlu sebagai pembela-
jaran bagi semua komponen pengelola sepak
bola di dalam negeri. Sepak bola harus dikelola
secara profesional berlandaskan semangat fair
play. Pemerintah tidak boleh melakukan inter-
vensi. Apalagi, hakikat sepak bola profesional
adalah mandiri, bukan karena belas kasihan
pemerintah. Peran pemerintah sebatas mem-
fasilitasi.
Karena itu, Menteri Pemuda dan Olahraga
Imam Nahrawi tampak jelas tidak kompeten
ketika menerbitkan Surat Keputusan Menpora
No.01307 tentang sanksi administratif kepada
pengurus PSSI dan semua kegiatannya.
Konsekuensi logis keputusan itu sangat jelas
semua menu atau agenda kegiatan yang per-
tanggungjawabannya melekat pada PSSI seba-
gai institusi otomatis tidak bisa dilaksanakan.
Termasuk dalam hal ini adalah agenda
kompetisi sepak bola di dalam negeri. Dengan
dibekukannya PSSI untuk sementara, kompetisi
Liga Super Indonesia (LSI) yang kini menjadi
Qatar National Bank (QNB) League 2015 pun
tidak bisa digulirkan. Padahal LSI/QNB League
adalah satu-satunya kompetisi yang patut di-
andalkan bagi proses pematangan dan pende-
wasaan kompetisi sepak bola profesional.
Lucunya, Menpora Imam Nahrawi sempat
mengeluarkan pernyataan resmi mengenai
kelanjutan kompetisi QNB League 2015.
Menpora membuat pernyataan itu setelah
menggelar rapat bersama 18 klub QNB League
2015 di kantor Kemenpora, Senin, 27 April
2015. Di sinilah terlihat inkompetensi Menpora.
Lalu, dia juga bertindak ceroboh dengan
menunjuk PT LSI untuk melanjutkan kompetisi
dengan supervisi oleh tim transisi dan Badan
Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Konteks persoalannya tampak menjadi sa-
ngat konyol. Kompetisi LSI/QNB League 2015
itu adalah produk PSSI. Sebagai milik PSSI,
wewenang pelaksanaan Kompetisi LSI
dilimpahkan kepada PT LSI. Jangan lupa
bahwa PSSI sendiri punya saham 1 persen di
PT LSI. Kalau kompetisi LSI/QNB League 2015
harus dimulai lagi, PT LSI otomatis harus
menunggu keputusan rapat eksekutif PSSI
pada 2 Mei 2015.
Jadi, jika ada inisiatif baru yang signifikan di
kompetisi LSI, otomatis harus ada persetujuan
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT
LSI. Kalau kompetisi LSI/QNB League 2015
tetap dilaksanakan tanpa keputusan PSSI dan
PT LSI, kompetisi itu berstatus ilegal.
Tidak mengherankan jika 18 klub yang
terdaftar sebagai peserta QNB League 2015
menolak inisiatif Menpora. Rapat 27 April 2015
lalu di kantor Menpora yang dihadiri 18 klub itu
sama sekali tidak membuahkan solusi.
Permintaan semua klub agar PSSI diberi keper-
cayaan rupanya ditolak Kemenpora.
Menpora sendiri tampak mulai keteter. Tim
Transisi belum juga terbentuk. Kemudian
muncul gagasan Menpora untuk membentuk
tim kecil beranggotakan unsur Kemenpora, PT
LSI, dan klub untuk mengkondisikan kompetisi.
Bagi klub peserta QNB League 2015, sikap
Menpora itu sangat aneh. Kalau PSSI tidak dili-
batkan, wasit dan ofisial lainnya mau
didatangkan darimana? Di sini, terlihat sangat
jelas bahwa Menpora ingin memaksakan
kehendak tanpa memperhatikan rambu-rambu
yang wajib ditaati kompetisi LSI/QNB League
2015.
Itu sebabnya, 18 klub peserta kompetisi
QNB League 2015 akan mengikuti rapat
bersama PSSI pada Sabtu ini hingga Senin
awal pekan depan. Pada rapat itulah akan ter-
baca nasib pelaksanaan QNB League 2015,
terhenti atau akan digulirkan.
Menpora seharusnya lebih memerhatikan
nasib seluruh elemen yang selama ini partisi-
patif dalam menggerakkan roda kompetisi
sepak bola di dalam negeri. Jumlah mereka
diperkirakan mencapai 25 juta orang. Kalau pun
ada persoalan, Menpora seharusnya bisa
melokalisasi masalah tanpa harus mengor-
bankan kepentingan puluhan juta orang.***
Sanksi FIFAPerlu
Sebagai Pembelajaran
EDITORIAL
Mencari Sosok Kepsek Ideal
Oleh Arifah Suryaningsih
Dalam melaksanakan tugas jurnalistik wartawan Suara Karya dilengkapi kartu pers dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun kepada siapa pun dengan alasan apa pun
Artikel /tulisan dan surat pembaca yang dikirim ke Redaksi harus ditandatangani dan disertai foto kopi identitas diri. Redaksi memprioritaskan pemuatan artikel/tulisan yang dikirim bersama disket atau dikirim melalui e-mail: redaksisk@yahoo.com.
DITERBITKAN OLEH : PT. SUARA RAKYAT MEMBANGUN SURAT IZIN : KEPUTUSAN MENPEN NOMOR 070/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986, TANGGAL 1 MARET 1986. Penasihat: Aburizal Bakrie, M. Jusuf Kalla, Akbar Tandjung. Wakil Pemimpin Umum: Tantowi Yahya. Wakil Pemimpin Redaksi : Atal S Depari. Redaktur Pelaksana: Djunaedi Tjunti
Agus. Wakil Redaktur Pelaksana: Asep Yayat, Victor A Simandjuntak., Marcyanus Donny Dihyen Dewan Redaksi: Lalu Mara Satriawangsa (Ketua), Atal S Depari, Kodrat Wahyu Dewanto, Djunaedi Tjunti Agus, Asep Yayat, Victor A Simandjuntak. Kepala Badan Litbang dan Pengembangan Usaha: Tiara Tohir. Redaktur Senior: Bambang
Soesatyo. Redaktur: Sabpri Piliang, AAGDWA Ariwangsa, B Pudja Rukmana, Dwi Putro Agus Asianto, Kentos Reza Artoko, Yudhiarma, Jimmy Ratu Radjah, H Singgih Budi Setiawan , Andry Bey Rosmanto, Wakil Redaktur: Devita Dahlia, Laksito Adi Darmono, Yon Parjiyono, Syamsudin Walad, Agus Haryanto, Indra D Himrat, Budi Seno P
Santo, Rully Ariefandi, Wem Fauzi, Tri Wahyuni, Feber Sianturi, Hanif Sobari, Nefan Kristiono. Staf Redaksi: Lerman Sipayung, Ami Herman, Abdul Choir, Mohamad Guntur S, Nunun Nurbaiti, Joko Sriyono, Wilmar Pasaribu, Sadono Priyo, Silli Mela Novi, Syamsuri S, Muhamad Kardeni, Andira, Sugandi, Hedi Suryono, Kartoyo DS, Tri
Handayani, Bayu Legianto, Azhari Nasution, Markon Piliang. Kontributor: Agus Dinar (Bandung), Wahyudi HR, Pudyo Saptono (Semarang), Bambang Sugiarto (Yogyakarta), Endang Kusumastuti (Solo), Manahan Tampubolon (Medan), Adrizas (Pekanbaru), Chairul Ishar Wisnu (Serang), Hedi Suhaedi (Sukabumi), Tarwono (Bogor), Windrarto
(Depok), Yacob Nauly (Sorong), Bonne Pukan (Kupang), Darwis Kusi (Makassar), Kusyana (Indramayu), Dina Kristina (Bandar Lampung), Muhajir (Bekasi). Tim Penyunting Bahasa: Wahiduddin (Wakil Kepala Bagian). Kabag Pracetak: Kusyanto. Wakil Kabag Pracetak: Budi Pitoyo, Staf Pracetak : Sugiyo, Suharno G, Sugeng Pramono,
Chotimah, Pramuji, Harno Staf SK Online: Ari Wibowo, Elma Efly, Atim. Wakil Pemimpin Perusahaan: Ph Ateng Winarno. Pemasaran & Iklan: Manaek Sinaga. Sirkulasi dan distribusi: St N Haryaka, Keuangan: Chairul Wahid. Alamat Redaksi & Tata Usaha: Jalan Bangka Raya No. 2, Kebayoran Baru Jakarta 12720, Telp:
7191352 dan 7192656, Faksimil: 71790746. Bagian Iklan: Telp: 7182270/71, Faksimil: 7182271 Pengaduan Dan Permintaan Langganan: Telp: 7192656 - 7191352. Tarif Iklan: Hitam Putih: Umum Rp 43.000,- Duka Cita: dari Keluarga Rp 32.000,- dari Perusahaan Rp 36.000,- Khusus 1 kolom X 100 mm Rp 36.000,-(per
mmk), Mini: Rp 36.000,-/baris Warna: 1 warna spot harga Rp 45.000,- 2 warna spot harga Rp. 49.000,- Separasi warna (full colour) Rp. 60.000,- Halaman I Rp 135.000,- (per mmk). Tarif iklan belum termasuk PPN 10 persen Bank Mandiri Kebayoran Baru No126-0074000349. Giro Pos No 12745. ISSN 0215-3130 – Isi di luar
tanggung jawab percetakan Enka Parahiyangan
Peran Penting Guru
dalam Proses Belajar
D
alam proses belajar-meng-
ajar, yang terpenting ada-
lah guru terlatih, yang mau
menjawab banyak pertanyaan
anak. Guru haruslah memberi ke-
sempatan kepada anak didik un-
tuk aktif di kelas.
Bukan zamannya lagi, guru
nyerocos di depan kelas, semen-
tara siswa pasif duduk tegak
bersilang tangan. Tak ada diskusi,
apalagi tanya jawab seru dengan
pengajar.
Jadi, sekali lagi, ternyata guru-
lah yang paling memegang pe-
ranan.
Upaya pemerintah membe-
rikan acuan Kurikulum 2013, agar
guru lebih aktif berinteraksi de-
ngan siswa, dan keduanya bisa
mencari wawasan lainnya di luar
bahan ajar.
Sebenarnya, dengan bahan
ajar yang lama, jika gurunya me-
miliki metode belajar kreatif dan
senang ditanya murid, tidaklah
masalah.
Dengan bahan ajar yang ada,
dia bisa memberikan ruang bagi
murid untuk menciptakan banyak
pertanyaan, hingga lahirlah siswa
kreatif bukan pasif dan penghafal
saja.
Jadi, gurulah mungkin yang
harus jadi perhatian pemerintah.
Berikan mereka ruang sebanyak
banyaknya untuk ikut pelatihan,
seminar pendidikan dan lain lain,
yang bisa mengubah pandangan
dan pola ajarnya.
Indah Nastiti
Lenteng Agung
Jakarta Selatan
Menjadikan Pemuda
Wirausahawan Tangguh
M
emang, anak-anak muda
termasuk orangtua harus
disadarkan bahwa sebaik-
nya sejak muda dibiasakan untuk
berwirausaha.
Tanamkan pikiran untuk men-
ciptakan lapangan kerja, bukan
mencari kerja dan menjadi pekerja.
Wirausaha seharusnya menja-
di tren baru anak-anak muda kita.
Berwirausaha akan menjadikan
pemuda Indonesia lebih tangguh.
Karena, dalam usaha, ada risiko
yang harus dilewati. Tantangan,
hambatan yang harus dipecahkan
jalan keluarnya.
Keberhasilan wirausaha muda
tentu akan menjadikan negara ini
kuat. Jadi, jangan lagi ekonomi ki-
ta dari tahun ke tahun tumbuh ha-
nya dari sektor konsumsi. Tum-
buhkan ekonomi dengan wirausa-
ha.
Lihat, berdasarkan data, bila
dibandingkan dengan beberapa
negara maju di dunia, jumlah en-
trepreneur atau wirausahawan di
Indonesia masih sedikit.
Buktinya, dari 231,83 juta jiwa
penduduk Indonesia, baru 4,6 juta
(baru 2 persen saja) yang
berwirausaha dari total jumlah
penduduk. Bandingkan dengan
Singapura di mana jumlah pen-
duduk yang berwirausaha menca-
pai 7 persen, China dan Jepang
(10 persen) dan AS (11,5-12
persen).
Wuryanti Arsita
Cilandak
Jakarta Selatan
Sabtu, 2 Mei 2015
4 EDITORIALOPINI
Problem Kualitas Guru
DARI PEMBACA
* Catatan Hardiknas 2015
5. ”Kita harapkan masyarakat
diminta tidak salah paham terha-
dap program sejuta rumah yang
tengah gencar dilakukan pemer-
intah,”kata Direktur Utama Per-
timbangan Tabungan Perumahan
(Bapertarum) PNS, Heroe Soelis-
tiawan, di Jakarta, Jumat (1/5),
Menurut Heroe, pihaknya me-
lihat ada kesan, dimana program
ini diartikan seolah-olah pemerin-
tah akan membangun sejuta ru-
mah lalu dibagi gratis. Itu angga-
pan yang salah.
”Yang benar adalah pemerin-
tah memfasilitasi agar program
sejuta rumah bisa dilaksanakan
dan dinikmati oleh rakyat,” kata
Heroe.
Dikatakan Heroe, ada juga ke-
salahpahaman, dimana seolah-
olah progam ini merupakan bagi-
bagi proyek. Bahkan ada bebera-
pa daerah yang malah meminta
jatah proyek perumahan terse-
but.
”Justru pemda berperan seba-
gai tuan rumah. Mereka diminta
menciptakan iklim kondusif agar
program ini bisa dilaksanakan de-
ngan baik di wilayah masing-
masing. Dalam program tersebut,
pemda adalah panitianya,” ujar
Ketua Panitia Pencanangan
Program Sejuta Rumah itu.
Sementara itu, Pelaksana Tu-
gas (Plt) Dirjen Penyediaan Peru-
mahan Kempupera, Syarif Burha-
nudin mengatakan, selama ini
masyarakat kesulitan menyedia-
kan uang muka. Maka pemerin-
tah pun mengeluarkan kebijakan
menurunkan uang muka dari 5
persen menjadi 1 persen.
”Berbagai hambatan lainnya
juga akan dihilangkan sehingga
masyarakat lebih mudah menda-
patkan kredit rumah. Karena di-
perlukan intervensi pemerintah
untuk memperbaiki regulasi yang
dipandang menghambat,” kata-
nya.
Dia memberi contoh, peratu-
ran saat ini memberi syarat PNS
minimal bekerja lima tahun un-
tuk mendapatkan kredit. Pada-
hal, pada saat bekerja diatas lima
tahun, pegawai sudah mengelu-
arkan banyak biaya. Karena itu,
ketentuan tersebut akan di-
peringan bagi PNS.
Biaya IMB
Pemerintah daerah (pemda)
nantinya juga diwajibkan mem-
beri keringanan seperti menu-
runkan biaya izin mendirikan
bangunan (IMB) dan menerapkan
kembali ketentuan tentang kese-
imbangan pembangunan peru-
mahan kelas atas, menengah dan
bawah. (nov)
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Joko Widodo
berpesan kepada para menteri, pihak BUMN
maupun kepala daerah, agar berani mengam-
bil tindakan untuk kepentingan rakyat ba-
nyak. ”Kepentingan yang lebih besar harus di-
dahulukan di atas kepentingan segelintir orang
yang mencoba mengganggu laju percepatan
pembangunan di suatu daerah,” katan Joko
Widodo, di Sabahbalau Kecamatan Tanjung-
bintang Kabupaten Lampung Selatan, Kamis
(30/4).
Saat meresmikan pemancangan perdana
untuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera
di Kecamatan Tanjungbintang Kabupaten
Lampung Selatan, Jokowi menegaskan bahwa
pemerintah saat ini fokus kepada pembangu-
nan infrastruktur karena nantinya rakyat yang
akan menikmati hasilnya.
Nantinya dengan kondisi infrastruktur
yang baik di satu daerah akan terbentuk trans-
portasi yang lebih cepat dengan bermuara
pada biaya barang dan jasa menjadi lebih
murah juga, katanya.
Karena itu, Presiden Jokowi berpesan agar
semua pihak mendorong dan mendukung pe-
laksanaan pembangunan infrastruktur terma-
suk pembangunan jalan tol Trans Sumatera
tersebut.
Presiden mengatakan persiapan pemban-
gunan jalan tol Sumatera di Provinsi Lampung
terbilang cepat, karena kurang dari enam
bulan sudah mampu mempersiapkan pem-
bangunan hingga saat ini dalam kondisi
groundbreaking.
Karena itu, Presiden mengapresiasi hasil
kerja keras Pemerintah Provinsi Lampung atas
percepatan persiapan pembangunan tol
Sumatera ini.
Presiden Jokowi dalam acara ini didam-
pingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo
yang meresmikan groundbreaking sebagai
tanda dimulai pembangunan jalan tol Trans
Sumatera dengan tahap pertama pada ruas
Bakauheni-Terbanggi Besar. (adi/ant)
SURABAYA (Suara Karya): Pertamina Hulu
Energi West Madura Offshore (PHE WMO)
membantu menyediakan biopori untuk me-
mastikan ketersediaan air bersih bagi warga
di Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bang-
kalan. Selain untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas air, teknologi tepat guna ini
juga berfungsi untuk mengatasi banjir yang
kerap terjadi di wilayah tersebut.
Menurut East Area HR Ops & Comdev
Team Leader Lead PT PHE WMO, Ulika Triyo-
ga, kegiatan ini melibatkan anggota Kodim
Bangkalan dan mahasiswa Universitas Truno-
joyo Bangkalan. ”Kami akan membuat 200
biopori di halaman rumah-rumah warga Desa
Bandangdajah,” ujarnya di Surabaya, Jum’at
(1/5).
Proses pembuatan lubang biopori massal
itu menggunakan tiga bor mesin dan tiga bor
manual. Selanjutnya, peralatan tersebut dise-
rahkan ke masyarakat melalui Himpunan
Penduduk Pemakai Air Minum (HIPAM), agar
mereka bisa melanjutkan membuat biopori
sendiri.
Proses pengembangan konservasi sumber
daya air melalui biopori tidak bisa dilakukan
secara parsial dan insidental, tapi harus di-
lakukan secara komprehensif dan
berkesinambungan. Untuk memastikan
semuanya berjalan sesuai rencana, pihaknya
menggandeng berbagai pihak guna
melakukan pendampingan dan pemeliharaan
biopori tersebut.
Program Menyebar
Selama ini, program HIPAM di Desa Ban-
dangdajah yang telah dikelola secara mandiri
oleh warga bisa melayani kebutuhan 400 KK.
Program itu kini sudah menyebar ke dua desa
lainnya yakni Desa Tanjungbumi dan Desa
Telaga Biru di Kecamatan Tanjungbumi,
Bangkalan.
Keberadaan biopori itu nantinya juag di-
harapkan bisa meningkatkan daya resapan
air. Lubang resapan itu juga bisa digunakan
untuk mendorong pemanfaatan sampah
organik menjadi kompos dan mengurangi
emisi gas rumah kaca (Co2 dan Metan).
Biopori, kata dia, bisa meningkatkan
peran aktivitas fauna tanah dan akar tanam-
an. Teknologi sederhana ini merupakan solusi
untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan
oleh genangan air, seperti timbulnya penyakit
Demam Berdarah.
bersamaan dengan itu, mereka juga me-
nanam 160 bibit buah-buahan seperti Jambu
Citra, Jambu Degus, Durian, Manggis dan
Mangga) dan tanaman keluarga (Cabai,
Rosella, Terong, Selada), hingga bibit Pohon
Mahoni. (K1)
Kamis, 30 April 2015
Mata Uang BI BCA Mandiri
Jual Beli Jual Beli Jual Beli
KURS RUPIAH
Dolar AS (USD)
Dolar Australia (AUD)
Dolar Brunei (BND)
Dolar Kanada (CAD)
Franc Swiss (CHF)
Kroner Denmark (DKK)
Euro (EUR)
Poundsterling (GBP)
Dolar Hong Kong (HKD)
Yen Jepang (JPY)
Ringgit Malaysia (MYR) –– –– –– ––
Peso Filipina (PHP) - –– –– –– ––
Kroner Swedia (SEK)
Dolar Singapura (SGD)
Baht Thailand (THB) –– –– –– ––
13,303.00 13,171.00
10,171.47 10,065.28
10,400.28 10,292.26
9,560.87 9,465.33
13,239.45 13,105.47
1,878.24 1,859.10
14,006.73 13,865.11
19,643.21 19,443.03
1,713.09 1,695.98
109,75 108,62
3,595.41 3,556.85
299.62 296.58
1,531.77 1,516.05
9,560.87 9,465.33
404.84 400.58
13.250,00 13.230,00
10.164,63 10.084,63
10.382,14 10.302,14
13.215,63 13.115,63
1.902,75 1.832,75
14.047,89 13.947,89
19.610,26 19.470,26
1.715,08 1.695,08
110,63 107,63
1.557,87 1.487,87
9.518,42 9.498,42
10.382,14 10.302,14
13.128,00 13,292.00
9.934,00 10,227.00
10.200,00 10,434.00
12.930,00 13,361.00
1.794,00 1,927.00
13.712,00 14,022.00
19.304,00 19,677.00
1.644,00 1,760.00
107,20 110.43
1.472,00 1,561.00
9.373,00 9,603.00
10.200,00 10,434.00
Investasi Sumut Rp 4,75 T
JAKARTA (Suara Karya): Realisasi investasi Sumatera Utara
pada kuartal I 2015 mencapai Rp4,75 triliun atau 43,18
persen dari target investasi tahun ini yang ditetapkan sebe-
sar Rp11 triliun. ”Pencapaian itu menggembirakan apalagI
ada peningkatan hingga 141, 1 persen dibandingkan periode
sama 2014 yang masih sebesar Rp1,97 triliun,” kata Kepala
Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Dewi
Purnama, di Medan, Jumat.
Dia menjelaskan, realisasi pada awal tahun ini didomi-
nasi oleh penanaman modal asing (PMA) sebesar 308,1 juta
dolar AS atau Rp3,85 triliun. Sementara penanaman modal
dalam negeri (PMDN) Rp905,1 miliar. Total proyek PMA sen-
diri berjumlah 123 dan PMDN 53 proyek. ”Pencapaian terse-
but menempatkan Sumut berada pada urutan ke sepuluh
dalam investasi PMDN dan PMA urutan delapan,” katanya.
Purnama, menyebutkan, pada tahun ini, sektor energi men-
dominasi realisasi investasi di PMA maupun PMDN. Di PMA,
energi memberi kontribusi Rp2,1 triliun dari 12 perusahaan.
Sementara energi di PMDN mendapatkan Rp556,06 miliar
dari tiga perusahaan. (adi)
Bio Farma Melawan Tifoid
JAKARTA (Suara Karya): PT Bio Farma bekerja sama dengan
Coalition against Typhoid (CaT) menyelenggarakan ”The 9th
International Conference on Typhoid and Invasive Non-
Typhoid Salmonella” (NTS) Disease di Nusa Dua-Bali, 30
April - 3 Mei 2015. ”Para ahli kesehatan masyarakat global
berkumpul mendiskusikan strategi untuk memberantas
Tifoid, penyakit Invasive non-typhoid salmonella (iNTS) di
Bali,” kata Direktur PT Bio Farma Iskandar melalui siaran
pers yang diterima Antara di Bandung, Jumat.
Konferensi itu dihadiri oleh sekitar 200 ahli kesehatan ma-
syarakat global dari seluruh dunia. Pertemuan 3 (tiga) hari
tersebut membahas strategi pemberantasan penyakit Tifoid
dan Invasive non-typhoid salmonella (iNTS). Para pembicara
mempresentasikan penelitian mereka mengenai beban
penyakit (disease burden), strategi intervensi yang efektif dan
efisien dan rekomendasi kebijakan global untuk salmonella
invasive. Iskandar mengaku bangga dan menyambut baik
telah dipercaya menjadi mitra untuk penyelenggaraan acara
ini, bekerja sama dengan Coalition against Typhoid (CaT). (adi)
Perbaikan Kabel Hampir Tuntas
JAKARTA (Suara Karya): Proses perbaikan kabel optik Sula-
wesi, Maluku, Papua Cable System (SMPCS) di perairan Ja-
yapura-Sorong, kini memasuki tahap akhir setelah pengete-
san jaringan menunjukkan hasilnya bagus. ”Sempat dilaku-
kan pengetesan dan hasilnya bagus tinggal ‘finishing’,
mungkin malam ini kita sudah alihkan kembali,” ungkap
General Manager WIlayah Telekomunikasi Telkom Papua
Agus Yuda di Jayapura, Jumat.
Kordinasi perbaikan kabel optik yang dilakukan kapal Csu
Hai, Jepang, ucap Yuda, dilakukan langsung oleh Telkon
Pusat, sedangkan Telkom Papua hanya sebatas mengkordinir
perkembangan proses perbaikannya. Berdasarkan informasi
yang ia terima dari pihak pusat, sambungnya, kerusakan yang
menyebabkan jaringan SMPCS terputus, bukan karena faktor
manusia dan masuk dalam kategori berat. (sab/ant)
KILAS
SOLO (Suara Karya) : Pemba-
ngunan Bendung Karet Kali
Pepe di Kota Solo, Jawa Te-
ngah, membutuhkan ang-
garan antara Rp20 miliar
hingga Rp25 miliar. Menurut
Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PU PR),
Basuki Hadimuljono, kepada
wartawan di sela-sela menin-
jau Bendung Karet Kali Pepe,
Jum’at (1/5), pembangunan
bendung karet tersebut akan
dimulai tahun 2016.
”Anggaran itu untuk ben-
dung karet dan penataannya,
tahun 2016 mulai dan selesai
2017. Bendung karet ini sudah
tidak berfungsi lagi, tahun
2000-an saya yang memasang-
nya pertama kali,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menteri PU
PR mengatakan tahun ini ke-
menterian memiliki program
perbaikan pondasi dan pem-
bersihan bantaran sungai.
Untuk selanjutnya akan diba-
ngun parapet yang berfungsi
sebagai penyimpan air baku
bersih serta bisa digunakan
sebagai tempat wisata air.
”Untuk Kali Pepe hilir
akan selesai tahun 2016
hingga 2017. Rumah-rumah
disekitar bantaran ini akan
dibebaskan semua, ini tugas
Wali Kota Solo, mereka akan
dipindah ke tempat yang
aman,” jelasnya lagi.
Pembangunan bendung
karet tersebut dilakukan un-
tuk menghindari banjir yang
selalu melanda Kota Solo ter-
utama bagian utara. Kawa-
san tersebut selalu terkena
banjir saat Kali Pepe meluap
akibat kiriman air dari dae-
rah Kabupaten Boyolali.
Selain meninjau Bendung
Karet Kali Pepe, Menteri PUPR
yang didampingi Dirjen Cipta
Karya, Dirjen Bina Marga, dan
Dirjen Sumber Daya Air terse-
but juga meninjau beberapa
prioritas pembangunan yang
dibiayai APBN seperti jalan
lingkar selatan yang diajukan
melewati Bengawan Solo, pe-
mugaran Pura Mangkunega-
ran dan Keraton Surakarta.
Selain itu juga melihat dari de-
kat viaduk Gilingan serta un-
derpass Makamhaji yang saat
ini menimbulkan masalah.
”Kebetulan saya berada di
Solo setelah mendampingi Pak
Presiden di Ngawi. Tadi men-
dengar pemaparan dari Pak
Wali Kota, karena sudah be-
berapa kali datang ke kantor
untuk mengajukan proyek
ini,” katanya. (K3)
BENDUNG KARET
Dana Rp20 Miliar untuk Kali Pepe
KEPENTINGAN RAKYAT
Menteri Harus
Berani Bertindak
KEPEDULIAN KORPORASI
PHE Kembangkan
Biopori di Madura
Kamis, 30 April 2015
Mandiri 4,50/0,50 4,75/0,50 5,25/0,75 5,25/0,75
Bank BNI 5,75/3,00 5,75/3,00 6,25/3,00 6,50/3,00
Bank Tabungan Negara 6,25/4,25 6,25/4,50 6,25/4,75 6,25/5,00
Bank Rakyat Indonesia 6,25/2,75 6,25/2,75 6,75/2,75 6,75/2,75
Bank Bukopin 6,00/1,50 6,25/1,50 6,50/1,50 6,75/1,50
Bank Central Asia 7,50/0,50 7,50/0,50 7,00/0,50 7,00/0,50
Bank Danamon 5,75/2,25 5,50/2,50 5,50/2,50 4,75/2,50
Bank Jabar 7,50/3,75 7,50/3,75 7,50/3,75 7,50/3,75
Bank BTPN 6.25 6.25 7,50/0,75 7,50/0,75.50
CIMB Niaga 7,50/0,50 7,50/0,75 7,500/0,75 7,50/0,75
Bank Swadesi 6,75/2,50 7,00/2,50 7,25/2,50 7,25/2,50
Bank DKI 6,50/1,50 6,50/1,50 6,75/1,50 6,75/1,50
Bank Maspion 8,50/5,75 8,50/5,75 8,50/5,75 8,50/5,75
Bank Kesawan 8,50/3,75 8,25/3,75 8,50/3,75 8,50/3,75
Bank Buana Indonesia 5,75/4,00 5,50/4,00 5,50/4,00 5,50/4,00
Bank Permata 6,25/2,50 6,25/2,50 6,25/2,50 6,25/2,50
Bank Bumi Arta 6,50/1,00 6,50/1,00 6,50/1,00 6,50/1,00
Bank Artha Graha 7,00/3,00 7,00/3,00 7,00/3,00 7,00/3,00
Bank Mutiara 7,00/2,00 7,00/2,00 7,00/2,00 7,00/2,00
Bank Mayapada 7,50/2,50 8,00/2,50 8,00/2,50 8,50/2,50
OCBC NISP 6,75/3,50 6,75/3,50 6,75/3,50 6,75/3,50
Bank Panin 6,50/2,50 6,50/2,50 6,50/2,50 6,50/2,50
Bank Internasional Indonesia 4,75/0,00 6,00/1,00 6,00/1,00 6,00/1,00
Rupiah/Dolar AS (% Per Tahun)
Nama Bank 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
BUNGA DEPOSITO
JAKARTA (Suara Karya): Industri
kulit Indonesia, khususnya pro-
duk alas kaki, dituntut untuk
mampu meningkatkan nilai tam-
bah (added value) di sektor pro-
duk kulit, agar mampu bersaing
di pasaran global.
Salah satu cara yang harus
ditempuh adalah menciptakan
national branding, yang akan
menjamin standarisasi kualitas
dan desain. Pemerintah mengang-
garkan Rp 11 miliar untuk mem-
bangun sebuah merek nasional.
”Kalau di luar negeri kita men-
dengar ada merek Crocodile, La-
costa dan lainnya, kenapa kita ti-
dak punya? Ambil contoh misal-
nya Komodo Dragon, Anoa, Ka-
suari, itu kan menunjukkan ciri
khas negeri kita?
Bisa, kan kita pakai untuk na-
tional branding,” ujar Dirjen Basis
Industri Manufaktur, Kemenpe-
rin, Harjanto, di Jakarta, Kamis
(30/4).Harjanto berharap kalan-
gan industri kulit bisa sesegera
mungkin menciptakan sebuah
merek dagang nasional.
Merek itu nantinya bisa digu-
nakan bersama oleh sejumlah pe-
ngusaha industri kulit, termasuk
sepatu, pakaian, tas, furnitur dan
lainnya. Tentu saja, kata Harjan-
to, harus dengan kualitas dan de-
sain yang sesuai dengan standar
internasional.
Harjanto menilai, walaupun
nilai ekspor dari sektor industri
kulit ini terus meningkat, ”Kita
belum memperoleh nilai tambah
dari industri kulit”.
”Kalau kita bisa menghasilkan
produk bernilai tambah, maka
target ekspor Rp 10 miliar dalam
2 tahun ke depan mudah kita ca-
pai,” katanya.
Ketua Asosiasi Persepatuan
Indonesia (Aprisindo), Edi Wija-
narko, menyebutkan, di tengah
lesunya ekspor industri manufak-
tur di Indonesia, produk sepatu
(alas kaki) masih tetap bagus.
(adi)
INDUSTRI SEPATU
Indonesia Perlu Memiliki Merek Nasional
JAKARTA (Suara Karya): Penja-
minan sangat membantu mereka
yang memiliki usaha produktif la-
yak dan prospektif secara ekono-
mi (feasible), tapi belum layak
kredit (not bankable) atau memili-
ki kendala dari sisi pemenuhan
agunan. Pelaku usaha mikro kecil
dan menengah koperasi (UMKMK)
dinilai masih kalah bersaing de-
ngan perusahaan besar dalam
memperoleh kredit.
Demikian disampaikan Direk-
tur utama (Dirut) Perum Jam-
krindo sekaligus Ketua Asip-
pindeo, Diding S Anwar, di sela-
sela Muktamar Tahunan Ikatan
Ahli Ekonomi Islam Indonesia
(IAEII), di Jakarta, Kamis (30/4).
Dikatakan lebih lanjut, Asip-
pindo optimis mampu membantu
memenuhi penyaluran kredit di
sektor UMKMK. Dengan cara pen-
jaminan berkapasitas modal men-
capai lebih dari Rp100 triliun. Da-
ri jumlah itu, sebanyak Rp77 tri-
liun disumbang oleh Perum Jam-
krindo yang merupakan salah sa-
tu dari ke 19 anggota Asippindo.
Sementara itu, dalam gelaran
muktamar tahunan IAEII ke tiga
ini, yang mengambil tempat di ge-
dung Danapala Kementerian Ke-
uangan, Jakarta, Asippindo dan
Perum Jamkrindo turut berpar-
tisipasi, dengan membuka stand
(booth) Jamkrindo.
Diding menilai, IAEII sebagai
mitra turut membantu mengga-
ungkan peran ekonomi Islam,
terkait dengan UMKMK. ”Apalagi
Perum Jamkrindo memiliki anak
perusahaan PT Jamkrindo Syari-
ah, sehingga gelaran muktamar
ini sangat tepat bagi kami untuk
menyosialisasikan produk-pro-
duk kami,” tutur dia.
Seperti diketahui Perum Jam-
krindo sebagai satu-satunya BU
MN yang bergerak di ranah pen-
jaminan, sangat konsern terha-
dap dunia UMKMK. Jamkrindo
dan Jamkrindo Syariah berharap
sosialisasi kepada masyarakat ke-
uangan, khususnya masyarakat
ekonomi syariah di arena Mukta-
mar ini mampu menjembatani
para pelaku lembaga keuangan
dengan UMKMK.
Dalam stand Jamkrindo ditam-
pilkan berbagai Produk yang sela-
ma ini menjadi unggulan Perum
Jamkrindo. Di antaranya 1. Penja-
minan Kredit Usaha Rakyat (KUR);
2. Penjaminan Kredit/ Pembiayaan
Umum; 3. Penjaminan Kredit/
Pembiayaan Mikro; 4. Penjaminan
Kredit/Pembiayaan Konstruksi &
Pengadaan Barang/Jasa. (sen)
USAHA KECIL
Penjaminan Bantu Usaha Produktif
Sabtu, 2 Mei 2015
5EKONOMIBISNIS
Antara
Antara
JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah menegaskan
bahwa program sejuta rumah bukan program mem-
bangun rumah untuk dibagikan secara gratis kepada
masyarakat. Melainkan, program dengan berbagai
kemudahan yang diberikan kepada masyarakat untuk
mendapaatkan rumah dengan harga yang terjangkau.
Sejuta Rumah Tidak Gratis
SEPI Suasana di Pelabuhan Kalimas Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/5), sepi terkait peringatan Hari Buruh. Pelabuhan
rakyat ini biasanya ramai oleh aktivitas bongkar muat dan buruh angkut.
STASIUN
GAS - Fa-
silitas Pusat
Pengolahan
Gas Senoro di
Kabupaten
Luwuk Bang-
gai, Sulawesi
Tengah, Kamis
(30/4). Fasilitas
yang diop-
erasikan JOB
Pertamina-
Medco Tomori
Sulawesi terse-
but memiliki
kapasitas pen-
golahan hing-
ga 335 juta
kaki kubik gas
per hari.