SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
77
Sedangkan Desa Sumberagung dan Desa Joho bagian

sebagai daerah bahan baku dan pelestarian lahan pertanian untuk

utara dikategorikan sebagai hirarki 2 pusat permukiman. Hal ini

mempertahankan produksi pertanian ke Kabupaten Wonogiri.

disebakan

4.6

karena

Desa

Sumberagung

berfungsi

sebagai

pusat

pelayanan bagi wilayah Pracimantoro di bagian selatan. Desa ini
memiliki

sarana

perdagangan

berupa

pasar

yang

cukup

berkembang sebagai pusat aktivitas. Jaringan infrastruktur yang
dikembangkan menuju desa ini juga sudah cukup baik, sehingga
berdasarkan

potensi-potensi

tersebut,

Desa

Sumberagung

dapat

direncanakan sebagai sub pusat kota Kecamatan Pracimantoro.
Kemudian
Wonodadi,

untuk

desa-desa

Gebangharjo,

Lebak,

lainnya

seperti

Tubokarto,

Glinggang,

Trukan,

Banaran,

Gebangharjo, Gedong, Jimbar, Sambiroto, Suci, Joho, Gambirmanis,
dan Petirsari dikategorikan sebagai hirarki 3 pada struktur sistem
pusat permukiman di Kecamatan Pracimantoro. Berdasarkan hasil
analisis

keterkaitan

antara

pusat-sub

pusat,

desa-desa

tersebut

berfungsi sebagai pusat-pusat produksi pertanian, peternakan dan
kegiatan-kegiatan home industry lainnya.
Perkotaan
pusat

Kecamatan

pelayanan

dan

Pracimantoro

permukiman

disiapkan

dimana

akan

sebagai
dilakukan

pemusatan terkait peletakan sarana perkotaan sehingga dapat
diakses oleh seluruh masyarakat Kecamatan Pracimantoro ataupun
oleh masyarakat luar Kecamatan Pracimantoro. Selain itu, juga
menjadi

lokasi

Pracimantoro
Sedangkan

pemusatan

karena
wilayah

kegiatan

berhubungan
selain

langsung

kawasan

ekonomi
dilakui

perkotaan

Kecamatan
oleh

yang

JJLS.

ditujukan

sebagai fungsi produksi dan permukiman akan lebih diarahkan

Rencana Perkotaan

Perkotaan Pracimantoro terbagi atas dua wilayah perkotaan,

yaitu kawasan perkotaan utama dan wilayah pendukung perkotaan.
Perkotaan utama adalah Desa Pracimantoro, Desa Sambiroto, Desa
Watangrejo,

Desa

Sedayu

dan

Kelurahan

Gedong

sedangkan

kawasan pendukung perkotaan adalah Desa Sumberagung bagian
utara dan termasuk sedikit bagian Desa Joho. Alasan perencanaan
perkotaan

menjadi

2

kawasan

dikarenakan

kawasan

perkotaan

utama dipersiapkan untuk menampung sarana yang dibutuhkan oleh
perkotaan Pracimantoro dan wilayah Kecamatan Pracimantoro secara
keseluruhan, selain itu juga dipersiapkan untuk dapat menampung
aktivitas

perdagangan

berkembang

karena

dan

lokasi

jasa
yang

yang
berada

kemungkinan
di

pusat

dapat

Kecamatan

Pracimantoro yang dilalui oleh JJLS dan jalur alternatif ke DIY.
Selain itu, karena lokasi perkotaan utama rencana terletak di
tengah Kecamatan Pracimantoro memiliki tujuan untuk memudahkan
masyarakat dalam mendukung semua sarana perkotaan.
Dalam merencanakan perkotaan tentunya diperlukan rencana
matang baik dalam hal struktur ruang dan pola perkotaan. Dalam
rencana
perkotaan

struktur

ruang

perkotaan

dan

bagaimana

hirarki

memuat
internal

rencana
kawasan

jaringan
perkotaan.

Sedangkan dalam rencana pola ruang perkotaan memuat rencana
KDB,

KLB,

GSB,

dan

rencana

tata

guna

lahan

perkotaan.
78
4.6.1 Rencana Struktur Ruang Kota

Rencana struktur ruang perkotaan merupakan rencana yang

1.
2.

perkotaan Pracimantoro yang mandiri sebagai Secondary Hub City.

Rencana struktur ruang perkotaan ini terdiri atas rencana jaringan

Jalan Kabupaten: Jalan Wonogiri

3.

akan diterapkan di kawasan perkotaan Pracimantoro untuk menuju

Jalan Nasional: Jalan Jalur Lintas Selatan
Jalan Desa: Jalan Pracimantoro

Tingkatan

jalan

di

Kecamatan

rencana jaringan drainase, rencana rencana jaringan air bersih,

dalamnya. Lokasi Kecamatan Pracimantoro di bagian selatan

rencana jaringan sanitasi, rencana jaringan persampahan, rencana

kota Wonogiri menjadikannya sebagai kecamatan yang dilalui

jaringan listrik dan rencana jaringan telekomunikasi. Pada dasarnya

oleh

rencana

skala

kecamatan Pracimantoro untuk mampu menyediakan prasarana

wilayah, namun dalam pengelolaannya akan dialokasi ke wilayah

jalan yang memenuhi standar agar menjadikan Kecamatan

perkotaan, sehingga perhitungan kebutuhan untuk setiap jaringan

Pracimantoro lebih berkembang.

ini

merupakan

rencana

jaringan

dalam

diperhitungkan untuk melayani warga satu Kecamatan Pracimantor.
a.

Jaringan Jalan

nasional

lintas

terdapat

selatan.

berbagai

Pracimantoro

tergolong

jalan

karena

ada

perkotaan. Rencana jaringan perkotaan terdiri atas jaringan jalan,

jaringan

variatif

yang

Hal

itu

tingkatan

di

mengharuskan

Berdasarkan peranan jalan, terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi terkait sistem jaringan jalan yang ada di

Kecamatan Pracimantoro memiliki berbagai tingkatan sistem

Kecamatan Pracimantoro. Sistem jaringan jalan yang ada di

jaringan jalan. Di mana pada masing-masing tingkatan jalan

kecamatan Pracimantoro terbagi menjadi dua, yaitu sistem

memiliki peranan fungsi dan pembinaanya sendiri. Tingkatan

jaringan jalan primer dan sekunder.

jalan yang ada di Kecamatan Pracimantoro sendiri adalah :

1.

Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan

Sistem Jaringan Jalan Primer

bagian

tengah

wilayah

kecamatan.

Standar yang

sudah

jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat

terpenuhi hanya kecepatan minimal yaitu 60 km/jam. Standar

nasional yang melalui Kecamatan Pracimantoro. Analisis jaringan

yang belum terpenuhi terkait lebar jalan dan kondisinya.

jalan primer yang ada dispesifikasikan sebagai berikut:

Lebar jalan yang sudah memenuhi standar 11 m hanya



Arteri Primer
Sistem

jaringan

sekitar 30% dari jalan lintas selatan yang ada. Diperlukan
jalan

arteri

primer

Kecamatan

Pracimantoro ada pada jalan jalur lintas selatan yang melalui

pengkontrolan lebih agar jalan yang ada dapat memenuhi
standar,

karena

jalan

ini

merupakan

jalan

yang
79
menghubungkan tiga provinsi sekaligus yaitu D.I.Y, Jawa

bagi proses distribusi hasil pertanian karena rusaknya jalan

Tengah,

lingkungan

dan

Jawa

Timur.

Oleh

karena

itu

dilakukan

pelebaran pada 30% jalan yang lebarnya belum mengikuti
Kolektor Primer
Jaringan

lahan

pertanian

dengan

permukiman pedesaan.
Sistem jaringan jalan sekunder yang ada di Kecamatan

Pracimantoro

Pracimantoro digunakan sebagai fungsi pelayanan jasa distribusi

terdapat pada jalan yang menghubungkan simpul kegiatan di

untuk masyarakat dalam kota. Jaringan jalan sekunder dapat

pasar menuju ke arah pusat Wonogiri di bagian utara. Jalan

dispesifikasikan sebagai berikut:

ini

kolektor

menghubungkan

2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder

standar agar memenuhi standar 11 meter.


yang

menghubungkan

primer dari

kecamatan

kecamatan

Eromoko,

Pracimantoro,



Kabupaten Gunung Kidul, dan Paranggupito. Jalan ini sudah

Kolektor Sekunder
Klasifikasi

jalan

kolektor

sekunder

di

kecamatan

memenuhi standar kecepatan minimal yaitu 40 km/jam.

Pracimantoro tidak tersebar di tiap desa. Sehingga terdapat

Namun

di

beberapa desa yang bersifat kekotaan yang memiliki sistem

kecamatan Pracimantoro masih terdapat banyak standar yang

jaringan kolektor sekunder dan desa yang sulit dijangkau

harus

tidak memiliki

dalam
dipenuhi

penyediaan
terkait

prasarana

street

jalan

furniture

yang

maupun

ada

standar

sistem

jaringan

ini.

Kondisi jalan

kolektor

pengguna dan penggunaan jalannya. Oleh karena itu akan

sekunder pun tidak terlalu mendukung dan kurang memenuhi

ditambahkan

standar.

street furniture dan penyesuaian mutu jalan

sesuai dengan standar jalan kolektor primer.


Lingkungan Primer



Lingkungan Sekunder
Merupakan sistem jaringan jalan terendah yang terdapat

Sistem jalan lingkungan primer Kecamatan Pracimantoro

di kecamatan Pracimantoro. Di mana jaringan ini terdapat

ada pada jalan yang menghubungkan antar desa dan dusun.

paling banyak di setiap desa di kecamatan Pracimantoro,

Jaringan ini merupakan jalan alternatif yang menghubungkan

karena

antar desa yang tidak dilalui oleh sistem jaringan jalan

Permasalahan

kolektor sekunder. Kondisi yang ada saat ini pada sistem

jalan ini, di mana pada sistem jaringan jalan inilah pertama

jaringan jalan lingkungan primer di Kecamatan Pracimantoro

kali hasil pertanian mulai didistribusikan.

adalah kualitasnya yang tidak memenuhi standar. Kualitas
yang tidak memenuhi standar tersebut menjadi penghambat

menghubungkan

permukiman

fundamental

ada

pada

pedesaan

yang

standarisasi

ada.

kondisi
80
Jika dilihat dari analisis sistem jaringan jalan yang ada
di kecamatan Pracimantoro, terlihat jelas bahwa kondisi saat
ini belum memenuhi standar yang ada. Meski belum menjadi

(terlampir) maka dapat diketahui tingkat pelayanan jalan pada
titik amatan 1, yaitu :

 LOS Pada hari Kerja (Hari Senin, 4 November 2013)

masalah krusial terkait penyediaannya, namun masih banyak
jalan

pada

klasifikasi

ditindaklanjuti

agar

pengembangan

terendah

mampu

kecamatan

yang

mendukung

harus

segera

perencanaan

Pracimantoro

sebagai

dan
pusat

Puncak Sore 16.15-16.30

Puncak Pagi 07.30-07.45
VCR =

VCR =

64,3/ 2082,99

= 0,031

pelayanan daerah selatan. Lokasi kecamatan Pracimantoro

96/ 2082,99
= 0,046

tergolong sangat strategis karena juga dilalui jalan nasional

Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui

lintas selatan yang menghubungkan tiga provinsi sekaligus.

dari kedua jam puncak memiliki rasio V/C < 0,6 sehingga

Melihat potensi besar di bidang perhubungan ini menjadikan

kategori tingkat pelayanan jalan di

Pracimantoro memiliki keharusan untuk mampu menyediakan

(Perbatasan Kecamatan Giritontro) pada hari kerja adalah

fasilitas yang menunjang, terutama untuk wilayah perkotaan,
karena dapat memicu pertumbuhan kota yang tidak terkontrol.
Selain itu, untuk mengetahui bagaimana tingkat pelayanan

titik amatan 1

A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan
yang

dikehendakinya.

daerah

merupakan

perbatasan

Kecamatan

perhitungan LOS (Level of Service). Perhitungan ini dibutuhkan

tergolong jalan arteri primer dengan lebar jalur lalu lintas

data dari hasil perekaman gambar. Perekaman gambar dilakukan

6 meter. Pada kondisi eksisting, volume lalu lintas di

di dua titik :

daerah perbatasan tersebut masih rendah sehingga lalu

Titik Amatan 1 (Perbatasan Kecamatan Giritontro)

tersebut

di

jalan yang berkaitan dengan kapasitas jalan maka dilakukan



Giritontro

Jalan

JJLS

yang

lintas lengang baik pada pagi hari maupun sore hari

Perhitungan tingkat pelayanan jalan pada titik amatan satu

pada

hari

kerja.

Jika

membandingkan

antara

2

jam

dilakukan dengan durasi 15 menit pada hari kerja dan hari libur

puncak, maka pada jam puncak sore jumlah kendaraan

dengan masing-masing dilakukan pada 2 jam puncak, yaitu

lebih banyak yang melintas, sehingga kapasitas jalan pada

puncak

jam puncak sore lebih tinggi dibandingkan dengan jam

pagi

Berdasarkan

(07.30-07.45)
hasil

dan

perhitungan

puncak
volume

sore
dan

(16.15-16.30).

kapasitas

jalan

puncak pagi.
81
 LOS Pada hari Libur (Hari Minggu, 3 November 2013)
Puncak Pagi 06.30-07.00
VCR =
=

Puncak Sore 16.00-16.30

49/ 2082,99

VCR = 87,2/ 2082,99

0,024

=

0,042



Titik Amatan 2 (Perempatan Pasar Pracimantoro)
Perhitungan tingkat pelayanan jalan pada titik amatan
kedua dilakukan dengan durasi 15 menit. Titik amatan 2
berada di dekat Perempatan Pasar Pracimantoro dengan

Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui

mengamati pergerakan kendaraan dari dan menuju arah

dari kedua jam puncak memiliki rasio V/C < 0,6

Kabupaten Gunung Kidul pada hari kerja dan hari libur

sehingga kategori tingkat pelayanan jalan di

dengan masing-masing dilakukan pada 2 jam puncak, yaitu

titik

amatan 1 (Perbatasan Kecamatan Giritontro) pada
hari kerja adalah A dengan karakteristik arus bebas,
volume

rendah

dan

kecepatan

tinggi,

pengemudi

dapat memilih kecepatan yang dikehendakinya. Jalan
di daerah perbatasan Kecamatan Giritontro tersebut
merupakan JJLS yang tergolong jalan arteri primer
dengan lebar jalur lalu lintas 6 meter. Pada kondisi
eksisting,

volume

lalu

lintas

di

daerah

perbatasan

puncak pagi (07.30-07.45) dan puncak sore (16.15-16.30).
Berdasarkan hasil perhitungan volume dan kapasitas jalan

(terlampir) maka dapat diketahui tingkat pelayanan jalan
pada titik amatan 1, yaitu :
 LOS Pada hari Kerja

Puncak Pagi 06.30-07.00
VCR =

tersebut masih rendah sehingga lalu lintas lengang

234,1/ 1340,77
=

0,175

Puncak Sore 16.00-16.30
VCR = 212,5/ 1340,77
= 0,158

baik pada pagi hari maupun sore hari pada hari kerja.

Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui

Jika membandingkan antara 2 jam puncak, maka pada

dari ketiga puncak memiliki rasio V/C < 0,6 sehingga

jam puncak sore jumlah kendaraan lebih banyak yang

kategori

melintas, sehingga kapasitas jalan pada jam puncak

tingkat pelayanan jalan di

titik amatan 2

(Perempatan Pasar Pracimantoro) pada hari kerja adalah

sore lebih tinggi dibandingkan dengan jam puncak

A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan

pagi.

kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan
yang dikehendakinya. Meskipun hasil tingkat kapasitas
jalan tergolong A sama dengan titik pertama (Perbatasan
82
Giritontro), tingkat pelayanan jalan di titik amatan kedua

lebih

yang berada di Perempatan Pasar Pracimantoro lebih

Sehingga kendaraan yang melintas lebih sedikit. Jika

tinggi nilainya. Hal tersebut dikarenakan adanya Pasar

membandingkan antara 2 jam puncak, maka pada jam

Pracimantoro yang menjadi faktor tarikan dan bangkitan

puncak

perjalanan orang-orang. Sehingga menjadi ramai dan
banyak

dilalui

oleh

kendaraan.

Jika

lebih

antara 2 jam puncak, maka pada jam puncak pagi

ataupun

lebih tinggi

kerja

kendaraan

pasar.

banyak

yang

dibandingkan
hasil

kolektor,

dengan

perhitungan
keduanya

jam

LOS,
masuk

puncak

pagi.

jalan

arteri

baik
dalam

criteria

A.

Terkait kondisi jalan

yang demikian, maka dilakukan penyesuain berdasarkan

Puncak Sore 16.00-16.30

criteria jalan agar lebih optimal. (Peta Peletakkan rambu

VCR = 85,9/ 1340,77

= 0,053

hari

lebih

lintas guna mengatur lalu lintas.

71,6/ 1340,77

dan

terdapat sebagian jalan yang belum memiliki rambu lalu

LOS Pada hari Libur

VCR =

jumlah

hari

Namun walaupun demikian, lebar jalan belum sesuai serta

dibandingkan dengan jam puncak sore.

Puncak Pagi 06.30-07.00

tinggi

Berdasarkan

jumlah kendaraan lebih banyak yang melintas, sehingga



sore

pada

melintas, sehingga kapasitas jalan pada jam puncak sore

membandingkan

kapasitas jalan pada jam puncak pagi

didominasi

lalu lintas terlampir).

= 0,064

a. Perbaikan Jaringan Jalan Lingkungan Sekunder

Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui

Sistem

jaringan

jalan

kebanyakan

pelosok

kecamatan

kategori

Pracimantoro. Di mana jalan ini merupakan jalan pertama yang

jalan

di

titik

amatan

(Perempatan Pasar Pracimantoro) pada hari libur

2

adalah

A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan
yang dikehendakinya. Pada hari libur, jumlah kendaraan
yang melintasi titik amatan kedua masih lebih sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang melintas
pada

hari

kerja

maupun

hari

pasar.

Hal

tersebut

dikarenakan aktivitas masyarakat di Pasar Pracimantoro

seluruh

pada

permukiman

pelayanan

di

berada

dari ketiga puncak memiliki rasio V/C < 0,6 sehingga
tingkat

pedesaan

ini

digunakan sebagai akses dan distribusi hasil pertanian. Sehingga
diperlukan sebuah peremajaan dan peningkatan kondisi jalan
lingkungan. Karena dilalui banyak moda transportasi dan tidak
didukung
kondisi

dengan
jalan

standar

jalan

lingkungan

ini

yang
sering

memadai,
rusak

menjadikan

dan

menjadi

penghambat mobilisasi.
Sehingga dalam perencanaan kecamatan Pracimantoro terkait
sistem

jaringan

jalan,

yang

menjadi

sasaran

utama

adalah
83
melakukan perbaikan jalan lingkungan yang berada di setiap
permukiman

pedesaan

yang

berfungsi

hasil

pertanian

yang

pengangkutan

sebagai
menjadi

b. Pemenuhan Standar Minimal Jalan

akses

utama

Jika perencanaan perbaikan sistem jaringan jalan sekunder

sektor

utama

telah dilakukan dengan baik, maka langkah berikutnya adalah

perekonomian kecamatan Pracimantoro. Setelah perbaikan jalan

menyesuaikan

merata, kemudian memenuhi standar minimal terkait penyediaan

seluruh sistem jaringan jalan di kecamatan Pracimantoro sudah

sistem jaringan jalan sekunder yang ada di seluruh kecamatan

pada kondisi yang optimal, maka dapat dilakukan pemenuhan

Pracimantoro, dengan tujuan memperkuat akses dan mobilisasi di

standar penyediaannya. Di mana seperti penambahan marka

bagian

jalan, ataupun rambu jalan yang menjadi keperluan klasifikasi

dalam

kecamatan

terlebi

dahulu.

Sehingga

mampu

menciptakan kota Pracimantoro yang lebih mapan dan

siap

sebagai pusat pelayanan yang besar di bagian selatan Wonogiri.

dengan

standar

pelayanan

yang

ada.

Ketika

sistem jaringan jalan yang ada. Berikut penampang rencana
penyesuaian mutu jalan Kecamatan Pracimantoro.

GAMBAR 4.2
Penampang Jalan Arteri
Rencana

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

JJLS yang merupakan jalan arteri sekaligus jalan nasional yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro akan dilakukan penyesuaian terkait
mutu jalannya sesuai dengan standar Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga. Lebar jalan liap lajur adalah 6 meter dengan lebar median jalan 1 meter.
84

GAMBAR 4.3
Penampang Jalan
Kolektor Rencana
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Sama halnya dengan jalan utama yang merupakan jalan kolektor di Kecamatan Pracimantoro yang juga akan dilakukan penyesuaian
terkait mutu jalannya sesuai dengan standar Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga. Lebar jalan liap lajur adalah 4 meter dengan lebar median jalan 1 meter.

GAMBAR 4.4
Penampang Jalan
Lingkungan Rencana
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Jalan Lingkungan yang merupakan jalan desa di Kecamatan
Pracimantoro

yang

akan dilakukan

penyesuaian

terkait

mutu

jalannya sesuai dengan standar Panduan Penentuan Klasifikasi

Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga. Lebar jalan yang direncanakan adalah 4 meter.
85
Selain terkait dengan penyesuaian mutu jalan berdasarkan

dalam menggunakan jalan. Kemudian terkait tingkatan moda

standar oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan penyediaan

kendaraan yang boleh melalui jalan tersebut, di mana diatur

atribut

jalan,

juga

mulai

ditegaskan terkait peraturan dan

setiap

jenis

kendaraan

bermotor

yang

boleh

melalui

jalan

pengaturan struktur pengguna jalan. Peraturan terkait kecepatan

tertentu. Sehingga akan terbagi jenis kendaraannya dan tidak

minimum bagi kendaraan bermotor yang melalui jalan tersebut.

terdapat

Hal itu dimaksudkan, agar pengguna jalan yang lain dapat
mengetahui standar pelayanan yang ada dan dapat lebih bijak
b.

Jaringan Drainase

Penampang Rencana
Saluran Drainase
GAMBAR 4.5

penumpukan

volume

serta

moda

transportasi

yang

melalui jalan tersebut. (Peta rencana Jaringan Jalan Perkotaan

lihat pada lampiran)
Drainase

merupakan

salah

satu

prasarana

yang

harus

diperhitungkan dalam pembangunan wilayah dan kota yang baik
dan

tepat.

Drainase

merupakan

aliran

pembuangan

air

permukaan baik secara grafitasi maupun dengan pompa dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya genangan. Berdasarkan hasil
perhitungan terkait jumlah limbah yang dihasilkan, baik dari
rumah tangga, swasta ataupun pemerintah, dengan perhitungan
tahun dasar yaitu tahun 2004 diketahui bahwa pada tahun 2004
volume debit total drainase adalah 5534395 L/detik, sedangkan
berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2024 diketahui volume
debit

total

drainase

menjadi

6760155

L/detik.

Angka

ini

menunjukkan bahwa terdapat sejumlah penambahan volume debit
drainase

pada

tahun-tahun

yang

akan

datang.

Penambahan

jumlah debit juga berkaitan dengan jumlah penduduk, karena
semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula limbah
yang akan dihasilkan. Oleh itulah maka diperlukan pendekatan
rencana terkait drainase.

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Bahan Saluran Drainase Arteri

: Beton

Bahan Saluran Drainase Kolektor

: Beton

Bahan Saluran Drainase Lingkungan

: Pipa Bawah Tanah
86
Jenis

drainase

Pracimantoro

drainage yaitu
memerlukan

adalah

yang

direncanakan

berupa

drainase

di

buatan

Kecamatan

khusus

arficial

cocok digunakan pada wilayah disekitar permukiman supaya

seperti

penyakit. Selain juga juga cocok diterapkan dikawasan kars

pasangan beton, gorong-gorong dan pipa-pipa. Jenis drainase
buatan ini mendukung kondisi jenis tanah yang terdapat pada
Kecamatan

Pracimantoro

dimana

sebagian

besar

mengalirkan air limbah secara tertutup dan

selokan

atau

drainase yang sengaja dibuat manusia dan
bangunan-bangunan

tertutup ini

merupakan

kars. Sifat kars tersebut dapat langsung menyerap air, sehingga
jika terdapat limbah akan langsung diserap oleh tanah dan

dapat merusak kualitas air tanah tersebut. Sedangkan sistem
yang akan digunakan nantinya adalah drainase primer yang

tidak mengganggu masyarakat dari bau dan dan terhindar dari
sehingga

tidak

mencemari

sumber

air

bawah

tanah.

(Peta

rencana jenis drainse, Peta rencana system drainase dan
perhitungan volume drainase lihat pada lampiran).
c. Jaringan Air Bersih
Analisis

menggunakan

kebutuhan
standar

air

bersih

–

standar

untuk

masa

perhitungan

mendatang
yang

telah

ditetapkan. Kebutuhan air untuk fasilitas – fasilitas sosial ekonomi

memanfaatkan sungai dan anak sungai, drainase sekunder, yaitu

harus dibedakan sesuai peraturan PDAM dan memperhatikan

saluran yang menghubungkan saluran tersier dan primer yang

kapasitas produksi sumber yang ada, tingkat kebocoran dan

dibangun dengan beton, kemudian drainase tersier, yaitu saluran

pelayanan. Faktor utama dalam analisis kebutuhan air adalah

untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran sekunder

jumlah penduduk di Kecamatan Pracimantoro. Dari proyeksi

berupa plasteran atau pipa bawah tanah.

penduduk yang telah dilakukan, dihitung jumlah kebutuhan air

Menurut

letaknya,

drainase

yang

direncanakan

adalah

drainase bawah permukaan tanah, yaitu saluran drainase yang
mengalirkan air limpasan permukaan melalui media bawah tanah
menggunakan

pipa-pipa.

Berdasarkan

fungsinya

dari

sektor

domestik

dan

sektor

non

domestik

berdasarkan

kriteria Ditjen Cipta Karya 1996.
Dengan adanya analisis kebutuhan air bersih ini ditargetkan

maka

kebutuhan air bersih masyarakat dapat dipenuhi dengan tingkat

perencanaan drainase yang akan digunakan adalah drainase

pelayanan hingga 100 % dari jumlah penduduk Kecamatan

multi purpose, yaitu drainase yang berfungsi untuk mengalirkan

Pracimantoro

pada

masa

mendatang

di

mana

dengan

beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun

menggunakan data penduduk terakhir tahun 2012 dengan jangka

bergantian. Jika dilihat dari konstruksinya, maka sistem drainase

waktu 12 tahun ke depan yaitu tahun 2024.

yang digunakan adalah saluran drainase tertutup. Saluran draiase
87


Standar Analisis
Berdasarkan

kriteria

perencanaan

Ditjen

Cipta

Karya

tersebut

Dinas PU, maka :
1.

Konsumsi

sambungan

rumah

tangga

:

70

pemerintah

ataupun

masyarakat.

bisa dimanfaatkan sebagai sumber air jangka panjang
dengan

system

irigasi,

peta

distribusi

air

dengan

menggunakan

30

system perpipaan (Peta rencana jaringan air bersih dan

Perbandingan antara sambungan rumah tangga dan

pelayanan perkotaan, peta dan perhitungan kebutuhan

Konsumsi

sambungan

hidran

umum

:

liter/orang/hari
3.

oleh

Melihat dari banyaknya jumlah sumber air alami yang

liter/orang/hari
2.

baik

hidran umum : SR : HU = 70:30
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan,
diketahui bahwa kebutuhan air bersih pada tahun 2024
berdasarkan
sarana,

jumlah

baik

sarana

penduduk
yang

proyeksi
ada

serta

ataupun

rencana

penyediaan

jaringan

IPAL

air bersih lihat pada lampiran dan)

d. Jaringan Sanitasi

Kecamatan Pracimantoro mayoritas memiliki sistem sanitasi

jumlah

individu dengan tipe permanen. Kondisi sanitasi di Kecamatan

tambahan,

Pracimantoro sebagian besar dengan kondisi baik. Terdapat di

diketahui bahwa kebutuhan air bersih adalah 155,492

beberapa

Lt/detik per harinya dari 59,302 Lt/detik pada tahun

diantaranya Desa Suci, Desa Sambiroto, dan Desa Sedayu.

2012. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber air yang dapat

desa

yang

memiliki

kondisi

sanitasi

yang

buruk

Dimana masih ada sebagian rumah tangga yang menggunakan

dimanfaatkan sebagai sumber air jangka panjang untuk

WC cubluk atau WC non permanen yang kondisinya masih

Penduduk

buruk.

Kecamatan

Pracimantoro

khususnya

untuk

melayani perkotaan Pracimantoro.
Untuk sumber yang akan dijadikan sebagai sumber

Serta

masih

ada

sebagian

masyarakat

Kecamatan

Pracimantoro yang menggunakan WC umum dan sungai untuk
sanitasi.

Padahal

yang

terhadap

berasal dari sumber mata air alami yang terdapat di

pencemaran air tanah oleh limbah buangan, karena

formasi

Kecamatan Pracimantoro dengan catatan juga dilakukan

batuan tidak memiliki filter seperti yang ada pada karakteristik

pengelolaan dan perlindungan terhadap sumber air alami

tanah pada biasanya.

infrastruktur

sistem

sanitasi

yang

sangat

Pracimantoro
rentan

penyediaan

gamping

lahan

berupa

terhadap

batuan

kondisi

air pemenuhan kebutuhan untuk konsumsi dan pengairan

Sehingga perlu adanya perencanaan dan perhatian khusus

formasi

dengan

memperhatikan aspek lingkungan Kecamatan Pracimantoro agar
tidak mencemari air bawah tanah serta dapat berkelanjutan
88
kedepannya.

Sistem

direncanakan

sanitasi

dengan

Kecamatan

penggunaan

septic

Pracimantoro

tangki

digunakan

dengan kedalamanan air tanah >1,5 m, septik tangki ini terdiri
dari ruang lumpur, ruang basah (ruang cairan) dan ruang udara.
Kapasitas

tangki

septik

biasanya

tergantung

oleh

beberapa

Sedangkan

untuk

daerah

perkotaan

Pracimantoro

yang

memiliki kepadatan >500 jiwa/ha akan direncanakan dengan

sistem off site atau terpusat dan dilengkapi dengan Sarana

instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL). Dimana air limbah
dari seluruh daerah pelayanan dikumpulkan dalam satu tempat

faktor, diantaranya :

pembuangan kota menuju tempat pengelolahan dan baru di

a. Besarnya aliran air limbah masuk

buang ke badan penerima. Sistem ini lebih aman digunakan

b. Jumlah pemakai, maksimal 300 orang minimal 4 orang

pada

c. Produksi lumpur perorang pertahun

menampung semua air buangan rumah tangga dan jaringan pipa

d. Frekuensi penyedotan (1-3 tahun)

tertanam didalam tanah sehingga pencemaran saluran drainase

e. Pengelolaan air limbah dibedakan atas limbah domestic dan

dan air tanah dapat dihindarkan. Sistem terpusat Air Limbah

daerah

yang

memiliki

kepadatan

tinggi,

karena

non domestic

yang dikembangkan adalah terpisah antara air kotor (dari kamar

Air limbah domestik merupakan air limbah buangan yang

mandi, cuci, dan dapur) dan air kotoran (dari kakus/kloset). Air

berasal dari rumah tangga. Pengelolahan air limbah rumah

kotor

tangga

sedangkan air kotoran di olah di IPAL yang lain untuk bisa

di

Kecamatan

Pracimantoro

dengan

pengembangan

sistem terpusat maupun setempat. Sistem on-site atau setempat
masing-masing

rumah

membuat

sendiri

sistem

pengelolaan

pembuangan air limbahnya, kemudian dibuang ke badan air

diolah

di

IPAL

untuk

menjadi

air

baku

air

bersih.

dibuang ke badan penerima setelah memenuhi persyaratan baku
mutu.
Baik sistem pengelolahan limbah setempat maupun terpusat

penerima. Sistem on-site ini dengan menggunakan sistem Tangki

digunakan dengan jaringan pipa beton. Hal ini untuk pengairan

Septik setempat, khususnya daerah yang memiliki kepadatan

gravitasi karena topografi wilayah Kecamatan Pracimantoro yang

yang rendah yaitu <500 jiwa/ha. Sistem tangki septik ini dengan

bervariasi dari datar hingga agak curam. Serta mencegahnya

bidang resapan yang dapat ditingkatkan menjadi Small Bore

Sewer.

Hal

menampung

tersebut

effluent

untuk

dari

pengolahan

tangki

lanjut

(tidak

untuk

yang

berupa

batuan

gamping

dimana

tidak

memiliki

filter

termasuk

sehingga rentan terhadap pencemaran air bawah tanah. Untuk

lumpurnya) dan air bekas mandi dan cuci sehingga dapat

mencegah korosi terhadap asam yang berasal dari limbah maka

memperbaiki kualitas lingkungan.

septic

lebih

penyerapan air oleh tanah karena kondisi tanah Pracimantoro
89
diberi linning, pemeliharaan kecepatan glontor, ventilasi memadai,

Jaringan Persampahan

e.

dan pembubuhan bahan kimia
Pada

pengolahan

air

limbah

non

domestik

merupakan

Jaringan
diperhitungkan

persampahan

berdasarkan

perkiraan

yang

jumlah

penduduk

rumah tangga. Seperti kegiatan industri, hotel dan restauran

Jika tidak dipersiapkan dari sekarang, maka dapat terjadi

Kecamatan Pracimantoro harus melengkapi sarana pembuangan

penumpukan sampah di satu titik di Kecamatan Pracimantoro

air

terutama daerah perkotaan karena menjadi pusat dari segala

dengan

“Unit

Penangkap

Lemak

dan

kegiatan

perpipaan pengelolaan air limbah terpusat. Hal ini dikarenakan

terdapat sistem persampahan di Kecamatan Pracimantoro.

bersifat

penting,

maka

harus

membuat

studi

AMDAL

direkomendasi pihal yang berwenang sebagaimana telah diatur
dalam

PM

Negara

Lingkungan

Hidup

No.

8

Tahun

2006,

tentang jenis usaha san atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan Analisis mengenai Dampak lingkungan Hidup.
Lokasi pengolahan lumpur tinja atau biasa disebut dengan
Instalasi pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) harus berada tidak
jauh dari pusat produksi lumpur tinja sehingga efisien terhadap
penggunaan

truk

pengangkut

tinja.

Akan

tetapi

TABEL IV.3

yang

dengan

memperhatikan nilai estetika kawasan, IPLT sebaiknya berada
tidak berada di pusat kepadatan penduduk melainkan diluarnya

dengan jarak <20 km dari titik terjauh. (Peta rencana Jaringan

sanitasi beserta lokasi peletakan IPAL lihat pada lampiran)

Berdasarkan

kondisi

Pracimantoro.

Minyak”. Selanjutnya air limbah diperbolehkan masuk ke sistem
kegiatan industri menimbulkan dampak terhadap lingkungan yang

penduduk.

perkotaan

patut

Kecamatan

dapurnya

ataupun

hal

pengolahan air limbah yang berasal selain dari hasil limbah

limbah

Pracimantoro

merupakan

eksisting

belum

Rencana Jaringan Persampahan

Persampahan

Perhitungan

Eksisting

Rencana

TPA

1

0

1

TPS

3

0

1

mengantisipasi

pertumbuhan

penduduk

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Untuk
berdasarkan

proyeksi

berdasarkan

SNI

penduduk
03-1733-2004

hingga

tahun

perhitungan

2024,
rencana

persampahan untuk standart penduduk tahun 2024 sebesar
84398 jiwa adalah 3 TPS dan 1 TPA, namun rencana yang
akan

dibuat

adalah

1

TPA

dan

1

TPS

dengan

mempertimbangkan kondisi eksisting wilayah yang sebagian
adalah formasi batuan kars dan memiliki topografi yang
beragam sehingga tidak bisa dibangun TPS ataupun TPA
disembarang tempat. TPA dan TPS akan dibangun pada
wilayah yang memiliki topografi datar dan di daerah nonkars.
90
TPS yang direncanakan akan dibuat di wilayah perkotaan

Berdasarkan hasil tersebut, maka akan dilakukan penambahan

Pracimantoro

daya terhadap saluran voltase listrik Kecamatan Pracimantoro

yaitu

di Kelurahan

Sedayu.

TPS dibuat

di

wilayah perkotaan untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan
penduduk perkotaan. Sedangkan TPA dibuat di Kelurahan
Banaran dengan mempertimbangkan lokasi yang jauh dari
pusat kota, masih sedikit pemukiman, memiliki daerah yang

terutama wilayah perkotaan. (Peta rencana Jaringan Listrik lihat

pada lampiran)

g. Jaringan Telekomunikasi

Kecamatan pracimantoro ini memiliki jaringan telepon yang

datar dan tidak terdapat formasi batuan kars. (Peta rencana

terbilang

persampahan lihat pada lampiran)

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya ketersediian

peletakan TPS dan TPA beserta rute rencana angkutan
f. Jaringan Listrik

kurang

dalam

melayani

kebutuhan

penduduknya

dikarenakan sulitnya perolehan sinyal untuk beberapa provider.
tower BTS namun banyak penduduk yang memakai handphone

Jaringan listrik yang ada di Kecamatan Pracimantoro terhitung

sehingga sulit dalam perolehan sinyal.

sudah cukup tersebar merata. Dapat dikatakan seperti begitu

Selain itu, penduduk di Pracimantoro jarang yang memakai

karena semua desa yang ada di Kecamatan Pracimantoro sudah

telepon rumah di karenakan susahnya mendapatkan sambungan

tersaluri oleh listrik. Akan tetapi masing ada kekurangan terkait

telepon. Oleh karena itu, perlu diadakan kerjasama lebih lanjut

pelayanan listrik yang ada di Kecamatan Pracimantoro

terkait penyediaan tower-tower BTS untuk beberapa provider,

Untuk rencananya, pada tahun 2024 pemenuhan kebutuhan

dimana lokasi peletakan tower-tower itu sendiri sebagian besar

pelayanan listrik terkait daya listriknya akan terpenuhi. Rencana

akan

penambahan atau pengadaan daya listrik pada tahun 2024 akan

dilakukan

didasarkan perhitungan dari jumlah rumah dan jumlah penduduk.

penyelesaian JJLS sudah selesai dan perdagangan kecamatan

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kebutuhan listrik

Pracimantoro

berkembang

berdasarkan jumlah rumah yang ada pada tahun 2024 adalah

mendatangkan

banyak penduduk ke

21.944.000 watt untuk kebutuhan domestic dan 4.388.800 watt

yang

untuk kebutuhan non-domestik. Sedangkan apabila berdasarkan
jumlah penduduk yang diproyeksikan pada tahun 2024, diketahui
bahwa

listrik

yang

dibutuhkan

adalah

38.222.100

VA.

diletakkan

di

mengingat

akan

perkotaan

Pracimantoro.

kemungkinan

membutuhkan

yang

dengan
jaringan

Hal

dapat

pesat.

perlu

terjadi

ketika

Tentunya

Kecamatan
untuk

ini

akan

Pracimantoro

berkomunikasi

satu

sama lain. (Peta rencana Jaringan Telekomunikasi lihat pada

lampiran)
91
Berdasarkan rencana jaringan perkotaan yang telah dilakukan, rencana
struktur ruang perkotaan Pracimantoro terbagi menjadi dua hirarki yaitu
pusat pelayanan kota yang merupakan desa Pracimantoro dan desa lainnya
sebagai sub-pusat pelayanan kota. Pada rencana struktur ruang perkotaan
Kecamatan

Pracimantoro

tidak

terdapat

pelayanan

lingkungan

karena

pelayanan lingkungan nantinya akan terdapat di 13 desa di luar kawasan
perkotaan. Titik-titik pelayanan ini tersebar dengan pusat pelayanan di pusat
kawasan perkotaan dan disekitarnya yaitu hirarki kedua (sub-pusat pelayanan)
tersebar di sekitar pusat pelayanan kota. Pusat pelayanan kota berperan
sebagai pusat kegiatan dari segala aktivitas perkotaan ataupun sebagai pusat
penyediaan sarana. Sedangkan sub pusat pelayanan kota berperan sebagai
pendukung kawasan pusat perkotaan dimana berperan dalam pendukung

kegiatan pusat perkotaan. (Peta Rencana Struktur ruang lebih jelas lihat

pada lampiran)

GAMBAR 4.6
Peta Rencana Struktur
Ruang Kec. Pracimantoro
Sumber: Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan, 2013
92
4.7

4.7.1

Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang perkotaan Pracimantoro terdiri atas rencana tata guna lahan dan rencana terkait arahan pemanfaatan lahan.
Rencana Tata Guna Lahan (Land Uses Planning)

GAMBAR 4.7

Peta Tata Guna Lahan Perkotaan Pracimantoro Eksisting dan Rencana

Rencana
Pracimantoro

pola

terbagi

ruang
kedalam

perkotaan
beberapa

yang

terdapat

kawasan.

di

Terdapat

Kecamatan
kawasan

permukiman yang berwarna kuning. Kawasan permukiman tersebut rencananya
hanya akan terdapat beberapa penambahan di beberapa permukiman yang
ada. Pemukiman ini menyebar merata di bagian utara hingga selatan kawasan
perkotaan Pracimantoro. Kawasan permukiman yang direncanakan letaknya
berada

di

belakang

kawasan

campuran

maupun

perdagangan

dan

jasa.

Kawasan perdagangan dan jasa yang direncanakan berada di tengah kawasan
perkotaan yang dimaksudkan lebih memusat.

Sumber: Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan, 2013
93
Selain kawasan perdagangan dan jasa terdapat pula
kawasan campuran yaitu kawasan dimana merupakan gabungan
antara permukiman dan perdagangan baik rumah yang dilengkapi
toko pribadi maupun ruko.

Kawasan campuran rencana akan

ditempatkan disepanjang jalan utama yang terdapat diperkotaan

sawah

dan

pemanfaatan

maupun

kuantitas
RTH

dari

yang

kawasan

ini.

direncanakan

Terdapat

di

Kawasan

Pracimantoro. Sebagian besar rencana pola
terkait

vegetasi,

sawah

perkotaan

ruang khususnya

mempertahankan

Kecamatan

terbuka

hijau.

Pracimantoro

Rencana

dikembangkan

desa Pracimantoro dan Desa Sedayu, serta pendukung perkotaan
Pracimantoro yang terletak di Desa Sumberagung.
Di sepanjang persimpangan jalan yang terdapat di pusat
kota dimanfaatkan sebagai kawasan perdangan dan jasa serta
kawasan

campuran.

Kemudian

di

sepanjang

jalan

utama

dikembangkan sebagai pusat-pusat perdagangan jasa dan terdapat
terminal sebagai fasilitas pendukung aktivitas transportasi dengan

eksisting sehingga jumlah produksi pertanian yang dihasilkan tidak

skala yang cukup luas yaitu penghubung antara Propinsi D.I.Y,

akan terganggu (berkurang). Dalam rencana pola ruang terdapat

Jawa

pula

dikembangkan kawasan permukiman yang direncanakan berdekatan

kesehatan berupa

tetap

sawah

di

ruang

kondisi

kawasan

RTH,

pula

lahan

serta

dengan mengacu kepada kota utama Pracimantoro yang terletak di

dimana tidak akan banyak merubah kawasan eksisting namun
menambah

tegalan,

posyandu,

klinik,

dan

lainnya

Tengah,

serta

berikutnya

berdekatan dengan kawasan perdagangan dan jasa dengan tujuan

pola ruang perkotaan Pracimantoro.

memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas.

Peta rencana arahan pemanfaatan lahan di Kecamatan

Pracimantorodapat dilihat pada Gambar 4.8 . Pemanfaatan lahan di
Kecamatan

Pracimantoro

akan

direncanakan

menjadi

9

jenis

penggunaan lahan, antara lain permukiman, perdagangan dan jasa,
campuran, pasar, sarana pendidikan, sarana kesehatan, terminal,

itu

di

antara

Kawasan

lapisan

terdapat kawasan pemakaman dan pasar yang terdapat di rencana

Selain

Hijau.

Pada

dengan

Rencana Arahan Pemanfaatan Lahan

Terbuka

Timur.

sebagai pendukung aktivitas perkotaan dan sekitar. Selain itu juga

4.7.2

Ruang

Jawa

kawasan

permukiman

permukiman

juga

didesain

tetap

mempertahankan Ruang Terbuka Hijau sebagai daerah resapan air.
Kemudian

di

sekitar

kawasan

permukiman

juga

dikembangkan

kawasan pendidikan dan kesehatan. dan pada lapisan paling luar
dikembangkan untuk aktivitas pertanian berupa sawah dan tegalan.
94
Kota utama di Desa pracimantoro dan pendukung perkotaan di Desa

Sumberagung dihubungkan oleh sebuah jaringan jalan sebagai akses utama. Di
sepanjang jaringan jalan tersebut dikembangkan Ruang Terbuka Hijau dan
diterapkan kebijakan disinsentif yaitu pembatasan pengembangan lahan terbangun.
Hal ini ditetapkan dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
urban sprawl di sepanjang akses utama tersebut. Sehingga di sepanjang jalan
tersebut tidak disediakan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan lainnya. Kemudian
untuk wilayah pendukung perkotaan Pracimantoro yang terdapat di bagian selatan
Kecamatan Pracimantoro juga dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan
jasa, campuran, pendidikan, kesehatan, permukiman, sawah dan tegalan, serta tetap
mempertahankan keberadaan Ruang Terbuka Hijau sebagai daerah resapan air.

GAMBAR 4.8
Peta Rencana Arahan Pemanfaatan Lahan Kecamatan Pracimantoro
Sumber: Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan, 2013

More Related Content

What's hot

Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan PracimantoroPresentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantorostudiopracimantoro
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Latifah Tio
 
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Junik Dem
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangDeki Zulkarnain
 
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRISTUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRILatifah Tio
 
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aLatifah Tio
 
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriTabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriLatifah Tio
 
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSTugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSRahman Hilmy Nugroho
 
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Adi T Wibowo
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahAgus Dwi Wicaksono
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriLatifah Tio
 

What's hot (20)

Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan PracimantoroPresentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
Presentasi akhir Studio Perencanaan Pracimantoro
 
Tabel SWOT
Tabel  SWOTTabel  SWOT
Tabel SWOT
 
Bab II proptek
Bab II proptekBab II proptek
Bab II proptek
 
Bab iii (hal. 38 45)
Bab iii (hal. 38 45)Bab iii (hal. 38 45)
Bab iii (hal. 38 45)
 
PPT Proposal Teknis Studio
PPT Proposal Teknis StudioPPT Proposal Teknis Studio
PPT Proposal Teknis Studio
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
 
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
Masalah Perencanaan Kecamatan Mataram 2016
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruang
 
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRISTUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
 
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
 
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriTabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Indikator Program Kota
Indikator Program KotaIndikator Program Kota
Indikator Program Kota
 
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSTugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
 
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs
 
Indikator Program Wilayah
Indikator Program WilayahIndikator Program Wilayah
Indikator Program Wilayah
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
 
PWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikzPWK - Studio proses perencanaan fikz
PWK - Studio proses perencanaan fikz
 

Similar to Rencana Jalan

Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Gita Saraswati
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaanDa' Chai
 
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...suningterusberkarya
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
Lapaoran program uso 2013
Lapaoran program uso 2013Lapaoran program uso 2013
Lapaoran program uso 2013helmi1984
 
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...Rabiyatul Adawiyah
 
Laporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan II
Laporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan IILaporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan II
Laporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan IIwindalimbanadi
 
Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaLatifah Tio
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiLaporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiYunita Ratih
 
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan Sekitarnya
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan SekitarnyaGambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan Sekitarnya
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan SekitarnyaFitri Indra Wardhono
 
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxAnalisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxssuserb40281
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanShahnaz Acrydiena
 
lap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdf
lap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdflap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdf
lap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdfIanScutax1
 

Similar to Rencana Jalan (20)

TGPL Jalan Semeru Bab III
TGPL Jalan Semeru Bab IIITGPL Jalan Semeru Bab III
TGPL Jalan Semeru Bab III
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
Skripsi Penyusunan Peraturan Zonasi
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
 
Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)
 
Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)
 
Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Lapaoran program uso 2013
Lapaoran program uso 2013Lapaoran program uso 2013
Lapaoran program uso 2013
 
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
 
Laporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan II
Laporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan IILaporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan II
Laporan Akhir Sarana dan Prasarana Desa Tutuyan dan Tutuyan II
 
Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang Kota
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiLaporan Hasil Survei
Laporan Hasil Survei
 
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan Sekitarnya
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan SekitarnyaGambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan Sekitarnya
Gambaran Umum Pelabuhan Tanjung Priok dan Sekitarnya
 
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptxAnalisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang.pptx
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
 
lap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdf
lap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdflap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdf
lap akhir pembangunan dermaga besi desa ma.muntai.pdf
 

More from studiopracimantoro

More from studiopracimantoro (18)

Prioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program WilayahPrioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program Wilayah
 
Makro Spasial Wilayah
Makro Spasial WilayahMakro Spasial Wilayah
Makro Spasial Wilayah
 
Makro Spasial Kota
Makro Spasial KotaMakro Spasial Kota
Makro Spasial Kota
 
Prioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program WilayahPrioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program Wilayah
 
Prioritas Indikasi Program kota
Prioritas Indikasi Program kotaPrioritas Indikasi Program kota
Prioritas Indikasi Program kota
 
Bab 5 bismillah (hal. 95)
Bab 5 bismillah (hal. 95)Bab 5 bismillah (hal. 95)
Bab 5 bismillah (hal. 95)
 
Bab 5 bismillah (hal. 96)
Bab 5 bismillah (hal. 96)Bab 5 bismillah (hal. 96)
Bab 5 bismillah (hal. 96)
 
Bab 3 bismillah (hal 32) sudah
Bab 3 bismillah (hal 32) sudahBab 3 bismillah (hal 32) sudah
Bab 3 bismillah (hal 32) sudah
 
Bab 3 bismillah (hal. 35) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 35) sudahBab 3 bismillah (hal. 35) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 35) sudah
 
Kerangka pikir (revisi)
Kerangka pikir (revisi)Kerangka pikir (revisi)
Kerangka pikir (revisi)
 
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan WilayahPrioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
 
Indikasi Program Kota dan Wilayah
Indikasi Program Kota dan WilayahIndikasi Program Kota dan Wilayah
Indikasi Program Kota dan Wilayah
 
Logical Framework Wilayah
Logical Framework WilayahLogical Framework Wilayah
Logical Framework Wilayah
 
Logical Framework Kota
Logical Framework KotaLogical Framework Kota
Logical Framework Kota
 
Bab IV proptek
Bab IV proptekBab IV proptek
Bab IV proptek
 
Bab III proptek edit
Bab III proptek editBab III proptek edit
Bab III proptek edit
 
Bab II (hal 12) proptek.doc
Bab II (hal 12) proptek.docBab II (hal 12) proptek.doc
Bab II (hal 12) proptek.doc
 
Bab I proptek
Bab I proptekBab I proptek
Bab I proptek
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

Rencana Jalan

  • 1. 77 Sedangkan Desa Sumberagung dan Desa Joho bagian sebagai daerah bahan baku dan pelestarian lahan pertanian untuk utara dikategorikan sebagai hirarki 2 pusat permukiman. Hal ini mempertahankan produksi pertanian ke Kabupaten Wonogiri. disebakan 4.6 karena Desa Sumberagung berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi wilayah Pracimantoro di bagian selatan. Desa ini memiliki sarana perdagangan berupa pasar yang cukup berkembang sebagai pusat aktivitas. Jaringan infrastruktur yang dikembangkan menuju desa ini juga sudah cukup baik, sehingga berdasarkan potensi-potensi tersebut, Desa Sumberagung dapat direncanakan sebagai sub pusat kota Kecamatan Pracimantoro. Kemudian Wonodadi, untuk desa-desa Gebangharjo, Lebak, lainnya seperti Tubokarto, Glinggang, Trukan, Banaran, Gebangharjo, Gedong, Jimbar, Sambiroto, Suci, Joho, Gambirmanis, dan Petirsari dikategorikan sebagai hirarki 3 pada struktur sistem pusat permukiman di Kecamatan Pracimantoro. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan antara pusat-sub pusat, desa-desa tersebut berfungsi sebagai pusat-pusat produksi pertanian, peternakan dan kegiatan-kegiatan home industry lainnya. Perkotaan pusat Kecamatan pelayanan dan Pracimantoro permukiman disiapkan dimana akan sebagai dilakukan pemusatan terkait peletakan sarana perkotaan sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat Kecamatan Pracimantoro ataupun oleh masyarakat luar Kecamatan Pracimantoro. Selain itu, juga menjadi lokasi Pracimantoro Sedangkan pemusatan karena wilayah kegiatan berhubungan selain langsung kawasan ekonomi dilakui perkotaan Kecamatan oleh yang JJLS. ditujukan sebagai fungsi produksi dan permukiman akan lebih diarahkan Rencana Perkotaan Perkotaan Pracimantoro terbagi atas dua wilayah perkotaan, yaitu kawasan perkotaan utama dan wilayah pendukung perkotaan. Perkotaan utama adalah Desa Pracimantoro, Desa Sambiroto, Desa Watangrejo, Desa Sedayu dan Kelurahan Gedong sedangkan kawasan pendukung perkotaan adalah Desa Sumberagung bagian utara dan termasuk sedikit bagian Desa Joho. Alasan perencanaan perkotaan menjadi 2 kawasan dikarenakan kawasan perkotaan utama dipersiapkan untuk menampung sarana yang dibutuhkan oleh perkotaan Pracimantoro dan wilayah Kecamatan Pracimantoro secara keseluruhan, selain itu juga dipersiapkan untuk dapat menampung aktivitas perdagangan berkembang karena dan lokasi jasa yang yang berada kemungkinan di pusat dapat Kecamatan Pracimantoro yang dilalui oleh JJLS dan jalur alternatif ke DIY. Selain itu, karena lokasi perkotaan utama rencana terletak di tengah Kecamatan Pracimantoro memiliki tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mendukung semua sarana perkotaan. Dalam merencanakan perkotaan tentunya diperlukan rencana matang baik dalam hal struktur ruang dan pola perkotaan. Dalam rencana perkotaan struktur ruang perkotaan dan bagaimana hirarki memuat internal rencana kawasan jaringan perkotaan. Sedangkan dalam rencana pola ruang perkotaan memuat rencana KDB, KLB, GSB, dan rencana tata guna lahan perkotaan.
  • 2. 78 4.6.1 Rencana Struktur Ruang Kota Rencana struktur ruang perkotaan merupakan rencana yang 1. 2. perkotaan Pracimantoro yang mandiri sebagai Secondary Hub City. Rencana struktur ruang perkotaan ini terdiri atas rencana jaringan Jalan Kabupaten: Jalan Wonogiri 3. akan diterapkan di kawasan perkotaan Pracimantoro untuk menuju Jalan Nasional: Jalan Jalur Lintas Selatan Jalan Desa: Jalan Pracimantoro Tingkatan jalan di Kecamatan rencana jaringan drainase, rencana rencana jaringan air bersih, dalamnya. Lokasi Kecamatan Pracimantoro di bagian selatan rencana jaringan sanitasi, rencana jaringan persampahan, rencana kota Wonogiri menjadikannya sebagai kecamatan yang dilalui jaringan listrik dan rencana jaringan telekomunikasi. Pada dasarnya oleh rencana skala kecamatan Pracimantoro untuk mampu menyediakan prasarana wilayah, namun dalam pengelolaannya akan dialokasi ke wilayah jalan yang memenuhi standar agar menjadikan Kecamatan perkotaan, sehingga perhitungan kebutuhan untuk setiap jaringan Pracimantoro lebih berkembang. ini merupakan rencana jaringan dalam diperhitungkan untuk melayani warga satu Kecamatan Pracimantor. a. Jaringan Jalan nasional lintas terdapat selatan. berbagai Pracimantoro tergolong jalan karena ada perkotaan. Rencana jaringan perkotaan terdiri atas jaringan jalan, jaringan variatif yang Hal itu tingkatan di mengharuskan Berdasarkan peranan jalan, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi terkait sistem jaringan jalan yang ada di Kecamatan Pracimantoro memiliki berbagai tingkatan sistem Kecamatan Pracimantoro. Sistem jaringan jalan yang ada di jaringan jalan. Di mana pada masing-masing tingkatan jalan kecamatan Pracimantoro terbagi menjadi dua, yaitu sistem memiliki peranan fungsi dan pembinaanya sendiri. Tingkatan jaringan jalan primer dan sekunder. jalan yang ada di Kecamatan Pracimantoro sendiri adalah : 1. Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan Sistem Jaringan Jalan Primer bagian tengah wilayah kecamatan. Standar yang sudah jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat terpenuhi hanya kecepatan minimal yaitu 60 km/jam. Standar nasional yang melalui Kecamatan Pracimantoro. Analisis jaringan yang belum terpenuhi terkait lebar jalan dan kondisinya. jalan primer yang ada dispesifikasikan sebagai berikut: Lebar jalan yang sudah memenuhi standar 11 m hanya  Arteri Primer Sistem jaringan sekitar 30% dari jalan lintas selatan yang ada. Diperlukan jalan arteri primer Kecamatan Pracimantoro ada pada jalan jalur lintas selatan yang melalui pengkontrolan lebih agar jalan yang ada dapat memenuhi standar, karena jalan ini merupakan jalan yang
  • 3. 79 menghubungkan tiga provinsi sekaligus yaitu D.I.Y, Jawa bagi proses distribusi hasil pertanian karena rusaknya jalan Tengah, lingkungan dan Jawa Timur. Oleh karena itu dilakukan pelebaran pada 30% jalan yang lebarnya belum mengikuti Kolektor Primer Jaringan lahan pertanian dengan permukiman pedesaan. Sistem jaringan jalan sekunder yang ada di Kecamatan Pracimantoro Pracimantoro digunakan sebagai fungsi pelayanan jasa distribusi terdapat pada jalan yang menghubungkan simpul kegiatan di untuk masyarakat dalam kota. Jaringan jalan sekunder dapat pasar menuju ke arah pusat Wonogiri di bagian utara. Jalan dispesifikasikan sebagai berikut: ini kolektor menghubungkan 2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder standar agar memenuhi standar 11 meter.  yang menghubungkan primer dari kecamatan kecamatan Eromoko, Pracimantoro,  Kabupaten Gunung Kidul, dan Paranggupito. Jalan ini sudah Kolektor Sekunder Klasifikasi jalan kolektor sekunder di kecamatan memenuhi standar kecepatan minimal yaitu 40 km/jam. Pracimantoro tidak tersebar di tiap desa. Sehingga terdapat Namun di beberapa desa yang bersifat kekotaan yang memiliki sistem kecamatan Pracimantoro masih terdapat banyak standar yang jaringan kolektor sekunder dan desa yang sulit dijangkau harus tidak memiliki dalam dipenuhi penyediaan terkait prasarana street jalan furniture yang maupun ada standar sistem jaringan ini. Kondisi jalan kolektor pengguna dan penggunaan jalannya. Oleh karena itu akan sekunder pun tidak terlalu mendukung dan kurang memenuhi ditambahkan standar. street furniture dan penyesuaian mutu jalan sesuai dengan standar jalan kolektor primer.  Lingkungan Primer  Lingkungan Sekunder Merupakan sistem jaringan jalan terendah yang terdapat Sistem jalan lingkungan primer Kecamatan Pracimantoro di kecamatan Pracimantoro. Di mana jaringan ini terdapat ada pada jalan yang menghubungkan antar desa dan dusun. paling banyak di setiap desa di kecamatan Pracimantoro, Jaringan ini merupakan jalan alternatif yang menghubungkan karena antar desa yang tidak dilalui oleh sistem jaringan jalan Permasalahan kolektor sekunder. Kondisi yang ada saat ini pada sistem jalan ini, di mana pada sistem jaringan jalan inilah pertama jaringan jalan lingkungan primer di Kecamatan Pracimantoro kali hasil pertanian mulai didistribusikan. adalah kualitasnya yang tidak memenuhi standar. Kualitas yang tidak memenuhi standar tersebut menjadi penghambat menghubungkan permukiman fundamental ada pada pedesaan yang standarisasi ada. kondisi
  • 4. 80 Jika dilihat dari analisis sistem jaringan jalan yang ada di kecamatan Pracimantoro, terlihat jelas bahwa kondisi saat ini belum memenuhi standar yang ada. Meski belum menjadi (terlampir) maka dapat diketahui tingkat pelayanan jalan pada titik amatan 1, yaitu :  LOS Pada hari Kerja (Hari Senin, 4 November 2013) masalah krusial terkait penyediaannya, namun masih banyak jalan pada klasifikasi ditindaklanjuti agar pengembangan terendah mampu kecamatan yang mendukung harus segera perencanaan Pracimantoro sebagai dan pusat Puncak Sore 16.15-16.30 Puncak Pagi 07.30-07.45 VCR = VCR = 64,3/ 2082,99 = 0,031 pelayanan daerah selatan. Lokasi kecamatan Pracimantoro 96/ 2082,99 = 0,046 tergolong sangat strategis karena juga dilalui jalan nasional Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui lintas selatan yang menghubungkan tiga provinsi sekaligus. dari kedua jam puncak memiliki rasio V/C < 0,6 sehingga Melihat potensi besar di bidang perhubungan ini menjadikan kategori tingkat pelayanan jalan di Pracimantoro memiliki keharusan untuk mampu menyediakan (Perbatasan Kecamatan Giritontro) pada hari kerja adalah fasilitas yang menunjang, terutama untuk wilayah perkotaan, karena dapat memicu pertumbuhan kota yang tidak terkontrol. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana tingkat pelayanan titik amatan 1 A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendakinya. daerah merupakan perbatasan Kecamatan perhitungan LOS (Level of Service). Perhitungan ini dibutuhkan tergolong jalan arteri primer dengan lebar jalur lalu lintas data dari hasil perekaman gambar. Perekaman gambar dilakukan 6 meter. Pada kondisi eksisting, volume lalu lintas di di dua titik : daerah perbatasan tersebut masih rendah sehingga lalu Titik Amatan 1 (Perbatasan Kecamatan Giritontro) tersebut di jalan yang berkaitan dengan kapasitas jalan maka dilakukan  Giritontro Jalan JJLS yang lintas lengang baik pada pagi hari maupun sore hari Perhitungan tingkat pelayanan jalan pada titik amatan satu pada hari kerja. Jika membandingkan antara 2 jam dilakukan dengan durasi 15 menit pada hari kerja dan hari libur puncak, maka pada jam puncak sore jumlah kendaraan dengan masing-masing dilakukan pada 2 jam puncak, yaitu lebih banyak yang melintas, sehingga kapasitas jalan pada puncak jam puncak sore lebih tinggi dibandingkan dengan jam pagi Berdasarkan (07.30-07.45) hasil dan perhitungan puncak volume sore dan (16.15-16.30). kapasitas jalan puncak pagi.
  • 5. 81  LOS Pada hari Libur (Hari Minggu, 3 November 2013) Puncak Pagi 06.30-07.00 VCR = = Puncak Sore 16.00-16.30 49/ 2082,99 VCR = 87,2/ 2082,99 0,024 = 0,042  Titik Amatan 2 (Perempatan Pasar Pracimantoro) Perhitungan tingkat pelayanan jalan pada titik amatan kedua dilakukan dengan durasi 15 menit. Titik amatan 2 berada di dekat Perempatan Pasar Pracimantoro dengan Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui mengamati pergerakan kendaraan dari dan menuju arah dari kedua jam puncak memiliki rasio V/C < 0,6 Kabupaten Gunung Kidul pada hari kerja dan hari libur sehingga kategori tingkat pelayanan jalan di dengan masing-masing dilakukan pada 2 jam puncak, yaitu titik amatan 1 (Perbatasan Kecamatan Giritontro) pada hari kerja adalah A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendakinya. Jalan di daerah perbatasan Kecamatan Giritontro tersebut merupakan JJLS yang tergolong jalan arteri primer dengan lebar jalur lalu lintas 6 meter. Pada kondisi eksisting, volume lalu lintas di daerah perbatasan puncak pagi (07.30-07.45) dan puncak sore (16.15-16.30). Berdasarkan hasil perhitungan volume dan kapasitas jalan (terlampir) maka dapat diketahui tingkat pelayanan jalan pada titik amatan 1, yaitu :  LOS Pada hari Kerja Puncak Pagi 06.30-07.00 VCR = tersebut masih rendah sehingga lalu lintas lengang 234,1/ 1340,77 = 0,175 Puncak Sore 16.00-16.30 VCR = 212,5/ 1340,77 = 0,158 baik pada pagi hari maupun sore hari pada hari kerja. Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui Jika membandingkan antara 2 jam puncak, maka pada dari ketiga puncak memiliki rasio V/C < 0,6 sehingga jam puncak sore jumlah kendaraan lebih banyak yang kategori melintas, sehingga kapasitas jalan pada jam puncak tingkat pelayanan jalan di titik amatan 2 (Perempatan Pasar Pracimantoro) pada hari kerja adalah sore lebih tinggi dibandingkan dengan jam puncak A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan pagi. kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendakinya. Meskipun hasil tingkat kapasitas jalan tergolong A sama dengan titik pertama (Perbatasan
  • 6. 82 Giritontro), tingkat pelayanan jalan di titik amatan kedua lebih yang berada di Perempatan Pasar Pracimantoro lebih Sehingga kendaraan yang melintas lebih sedikit. Jika tinggi nilainya. Hal tersebut dikarenakan adanya Pasar membandingkan antara 2 jam puncak, maka pada jam Pracimantoro yang menjadi faktor tarikan dan bangkitan puncak perjalanan orang-orang. Sehingga menjadi ramai dan banyak dilalui oleh kendaraan. Jika lebih antara 2 jam puncak, maka pada jam puncak pagi ataupun lebih tinggi kerja kendaraan pasar. banyak yang dibandingkan hasil kolektor, dengan perhitungan keduanya jam LOS, masuk puncak pagi. jalan arteri baik dalam criteria A. Terkait kondisi jalan yang demikian, maka dilakukan penyesuain berdasarkan Puncak Sore 16.00-16.30 criteria jalan agar lebih optimal. (Peta Peletakkan rambu VCR = 85,9/ 1340,77 = 0,053 hari lebih lintas guna mengatur lalu lintas. 71,6/ 1340,77 dan terdapat sebagian jalan yang belum memiliki rambu lalu LOS Pada hari Libur VCR = jumlah hari Namun walaupun demikian, lebar jalan belum sesuai serta dibandingkan dengan jam puncak sore. Puncak Pagi 06.30-07.00 tinggi Berdasarkan jumlah kendaraan lebih banyak yang melintas, sehingga  sore pada melintas, sehingga kapasitas jalan pada jam puncak sore membandingkan kapasitas jalan pada jam puncak pagi didominasi lalu lintas terlampir). = 0,064 a. Perbaikan Jaringan Jalan Lingkungan Sekunder Berdasarkan hasil perhitungan VCR dapat diketahui Sistem jaringan jalan kebanyakan pelosok kecamatan kategori Pracimantoro. Di mana jalan ini merupakan jalan pertama yang jalan di titik amatan (Perempatan Pasar Pracimantoro) pada hari libur 2 adalah A dengan karakteristik arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendakinya. Pada hari libur, jumlah kendaraan yang melintasi titik amatan kedua masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang melintas pada hari kerja maupun hari pasar. Hal tersebut dikarenakan aktivitas masyarakat di Pasar Pracimantoro seluruh pada permukiman pelayanan di berada dari ketiga puncak memiliki rasio V/C < 0,6 sehingga tingkat pedesaan ini digunakan sebagai akses dan distribusi hasil pertanian. Sehingga diperlukan sebuah peremajaan dan peningkatan kondisi jalan lingkungan. Karena dilalui banyak moda transportasi dan tidak didukung kondisi dengan jalan standar jalan lingkungan ini yang sering memadai, rusak menjadikan dan menjadi penghambat mobilisasi. Sehingga dalam perencanaan kecamatan Pracimantoro terkait sistem jaringan jalan, yang menjadi sasaran utama adalah
  • 7. 83 melakukan perbaikan jalan lingkungan yang berada di setiap permukiman pedesaan yang berfungsi hasil pertanian yang pengangkutan sebagai menjadi b. Pemenuhan Standar Minimal Jalan akses utama Jika perencanaan perbaikan sistem jaringan jalan sekunder sektor utama telah dilakukan dengan baik, maka langkah berikutnya adalah perekonomian kecamatan Pracimantoro. Setelah perbaikan jalan menyesuaikan merata, kemudian memenuhi standar minimal terkait penyediaan seluruh sistem jaringan jalan di kecamatan Pracimantoro sudah sistem jaringan jalan sekunder yang ada di seluruh kecamatan pada kondisi yang optimal, maka dapat dilakukan pemenuhan Pracimantoro, dengan tujuan memperkuat akses dan mobilisasi di standar penyediaannya. Di mana seperti penambahan marka bagian jalan, ataupun rambu jalan yang menjadi keperluan klasifikasi dalam kecamatan terlebi dahulu. Sehingga mampu menciptakan kota Pracimantoro yang lebih mapan dan siap sebagai pusat pelayanan yang besar di bagian selatan Wonogiri. dengan standar pelayanan yang ada. Ketika sistem jaringan jalan yang ada. Berikut penampang rencana penyesuaian mutu jalan Kecamatan Pracimantoro. GAMBAR 4.2 Penampang Jalan Arteri Rencana Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 JJLS yang merupakan jalan arteri sekaligus jalan nasional yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro akan dilakukan penyesuaian terkait mutu jalannya sesuai dengan standar Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Lebar jalan liap lajur adalah 6 meter dengan lebar median jalan 1 meter.
  • 8. 84 GAMBAR 4.3 Penampang Jalan Kolektor Rencana Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Sama halnya dengan jalan utama yang merupakan jalan kolektor di Kecamatan Pracimantoro yang juga akan dilakukan penyesuaian terkait mutu jalannya sesuai dengan standar Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Lebar jalan liap lajur adalah 4 meter dengan lebar median jalan 1 meter. GAMBAR 4.4 Penampang Jalan Lingkungan Rencana Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Jalan Lingkungan yang merupakan jalan desa di Kecamatan Pracimantoro yang akan dilakukan penyesuaian terkait mutu jalannya sesuai dengan standar Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Lebar jalan yang direncanakan adalah 4 meter.
  • 9. 85 Selain terkait dengan penyesuaian mutu jalan berdasarkan dalam menggunakan jalan. Kemudian terkait tingkatan moda standar oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan penyediaan kendaraan yang boleh melalui jalan tersebut, di mana diatur atribut jalan, juga mulai ditegaskan terkait peraturan dan setiap jenis kendaraan bermotor yang boleh melalui jalan pengaturan struktur pengguna jalan. Peraturan terkait kecepatan tertentu. Sehingga akan terbagi jenis kendaraannya dan tidak minimum bagi kendaraan bermotor yang melalui jalan tersebut. terdapat Hal itu dimaksudkan, agar pengguna jalan yang lain dapat mengetahui standar pelayanan yang ada dan dapat lebih bijak b. Jaringan Drainase Penampang Rencana Saluran Drainase GAMBAR 4.5 penumpukan volume serta moda transportasi yang melalui jalan tersebut. (Peta rencana Jaringan Jalan Perkotaan lihat pada lampiran) Drainase merupakan salah satu prasarana yang harus diperhitungkan dalam pembangunan wilayah dan kota yang baik dan tepat. Drainase merupakan aliran pembuangan air permukaan baik secara grafitasi maupun dengan pompa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya genangan. Berdasarkan hasil perhitungan terkait jumlah limbah yang dihasilkan, baik dari rumah tangga, swasta ataupun pemerintah, dengan perhitungan tahun dasar yaitu tahun 2004 diketahui bahwa pada tahun 2004 volume debit total drainase adalah 5534395 L/detik, sedangkan berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2024 diketahui volume debit total drainase menjadi 6760155 L/detik. Angka ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah penambahan volume debit drainase pada tahun-tahun yang akan datang. Penambahan jumlah debit juga berkaitan dengan jumlah penduduk, karena semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula limbah yang akan dihasilkan. Oleh itulah maka diperlukan pendekatan rencana terkait drainase. Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Bahan Saluran Drainase Arteri : Beton Bahan Saluran Drainase Kolektor : Beton Bahan Saluran Drainase Lingkungan : Pipa Bawah Tanah
  • 10. 86 Jenis drainase Pracimantoro drainage yaitu memerlukan adalah yang direncanakan berupa drainase di buatan Kecamatan khusus arficial cocok digunakan pada wilayah disekitar permukiman supaya seperti penyakit. Selain juga juga cocok diterapkan dikawasan kars pasangan beton, gorong-gorong dan pipa-pipa. Jenis drainase buatan ini mendukung kondisi jenis tanah yang terdapat pada Kecamatan Pracimantoro dimana sebagian besar mengalirkan air limbah secara tertutup dan selokan atau drainase yang sengaja dibuat manusia dan bangunan-bangunan tertutup ini merupakan kars. Sifat kars tersebut dapat langsung menyerap air, sehingga jika terdapat limbah akan langsung diserap oleh tanah dan dapat merusak kualitas air tanah tersebut. Sedangkan sistem yang akan digunakan nantinya adalah drainase primer yang tidak mengganggu masyarakat dari bau dan dan terhindar dari sehingga tidak mencemari sumber air bawah tanah. (Peta rencana jenis drainse, Peta rencana system drainase dan perhitungan volume drainase lihat pada lampiran). c. Jaringan Air Bersih Analisis menggunakan kebutuhan standar air bersih – standar untuk masa perhitungan mendatang yang telah ditetapkan. Kebutuhan air untuk fasilitas – fasilitas sosial ekonomi memanfaatkan sungai dan anak sungai, drainase sekunder, yaitu harus dibedakan sesuai peraturan PDAM dan memperhatikan saluran yang menghubungkan saluran tersier dan primer yang kapasitas produksi sumber yang ada, tingkat kebocoran dan dibangun dengan beton, kemudian drainase tersier, yaitu saluran pelayanan. Faktor utama dalam analisis kebutuhan air adalah untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran sekunder jumlah penduduk di Kecamatan Pracimantoro. Dari proyeksi berupa plasteran atau pipa bawah tanah. penduduk yang telah dilakukan, dihitung jumlah kebutuhan air Menurut letaknya, drainase yang direncanakan adalah drainase bawah permukaan tanah, yaitu saluran drainase yang mengalirkan air limpasan permukaan melalui media bawah tanah menggunakan pipa-pipa. Berdasarkan fungsinya dari sektor domestik dan sektor non domestik berdasarkan kriteria Ditjen Cipta Karya 1996. Dengan adanya analisis kebutuhan air bersih ini ditargetkan maka kebutuhan air bersih masyarakat dapat dipenuhi dengan tingkat perencanaan drainase yang akan digunakan adalah drainase pelayanan hingga 100 % dari jumlah penduduk Kecamatan multi purpose, yaitu drainase yang berfungsi untuk mengalirkan Pracimantoro pada masa mendatang di mana dengan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun menggunakan data penduduk terakhir tahun 2012 dengan jangka bergantian. Jika dilihat dari konstruksinya, maka sistem drainase waktu 12 tahun ke depan yaitu tahun 2024. yang digunakan adalah saluran drainase tertutup. Saluran draiase
  • 11. 87  Standar Analisis Berdasarkan kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya tersebut Dinas PU, maka : 1. Konsumsi sambungan rumah tangga : 70 pemerintah ataupun masyarakat. bisa dimanfaatkan sebagai sumber air jangka panjang dengan system irigasi, peta distribusi air dengan menggunakan 30 system perpipaan (Peta rencana jaringan air bersih dan Perbandingan antara sambungan rumah tangga dan pelayanan perkotaan, peta dan perhitungan kebutuhan Konsumsi sambungan hidran umum : liter/orang/hari 3. oleh Melihat dari banyaknya jumlah sumber air alami yang liter/orang/hari 2. baik hidran umum : SR : HU = 70:30 Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui bahwa kebutuhan air bersih pada tahun 2024 berdasarkan sarana, jumlah baik sarana penduduk yang proyeksi ada serta ataupun rencana penyediaan jaringan IPAL air bersih lihat pada lampiran dan) d. Jaringan Sanitasi Kecamatan Pracimantoro mayoritas memiliki sistem sanitasi jumlah individu dengan tipe permanen. Kondisi sanitasi di Kecamatan tambahan, Pracimantoro sebagian besar dengan kondisi baik. Terdapat di diketahui bahwa kebutuhan air bersih adalah 155,492 beberapa Lt/detik per harinya dari 59,302 Lt/detik pada tahun diantaranya Desa Suci, Desa Sambiroto, dan Desa Sedayu. 2012. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber air yang dapat desa yang memiliki kondisi sanitasi yang buruk Dimana masih ada sebagian rumah tangga yang menggunakan dimanfaatkan sebagai sumber air jangka panjang untuk WC cubluk atau WC non permanen yang kondisinya masih Penduduk buruk. Kecamatan Pracimantoro khususnya untuk melayani perkotaan Pracimantoro. Untuk sumber yang akan dijadikan sebagai sumber Serta masih ada sebagian masyarakat Kecamatan Pracimantoro yang menggunakan WC umum dan sungai untuk sanitasi. Padahal yang terhadap berasal dari sumber mata air alami yang terdapat di pencemaran air tanah oleh limbah buangan, karena formasi Kecamatan Pracimantoro dengan catatan juga dilakukan batuan tidak memiliki filter seperti yang ada pada karakteristik pengelolaan dan perlindungan terhadap sumber air alami tanah pada biasanya. infrastruktur sistem sanitasi yang sangat Pracimantoro rentan penyediaan gamping lahan berupa terhadap batuan kondisi air pemenuhan kebutuhan untuk konsumsi dan pengairan Sehingga perlu adanya perencanaan dan perhatian khusus formasi dengan memperhatikan aspek lingkungan Kecamatan Pracimantoro agar tidak mencemari air bawah tanah serta dapat berkelanjutan
  • 12. 88 kedepannya. Sistem direncanakan sanitasi dengan Kecamatan penggunaan septic Pracimantoro tangki digunakan dengan kedalamanan air tanah >1,5 m, septik tangki ini terdiri dari ruang lumpur, ruang basah (ruang cairan) dan ruang udara. Kapasitas tangki septik biasanya tergantung oleh beberapa Sedangkan untuk daerah perkotaan Pracimantoro yang memiliki kepadatan >500 jiwa/ha akan direncanakan dengan sistem off site atau terpusat dan dilengkapi dengan Sarana instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL). Dimana air limbah dari seluruh daerah pelayanan dikumpulkan dalam satu tempat faktor, diantaranya : pembuangan kota menuju tempat pengelolahan dan baru di a. Besarnya aliran air limbah masuk buang ke badan penerima. Sistem ini lebih aman digunakan b. Jumlah pemakai, maksimal 300 orang minimal 4 orang pada c. Produksi lumpur perorang pertahun menampung semua air buangan rumah tangga dan jaringan pipa d. Frekuensi penyedotan (1-3 tahun) tertanam didalam tanah sehingga pencemaran saluran drainase e. Pengelolaan air limbah dibedakan atas limbah domestic dan dan air tanah dapat dihindarkan. Sistem terpusat Air Limbah daerah yang memiliki kepadatan tinggi, karena non domestic yang dikembangkan adalah terpisah antara air kotor (dari kamar Air limbah domestik merupakan air limbah buangan yang mandi, cuci, dan dapur) dan air kotoran (dari kakus/kloset). Air berasal dari rumah tangga. Pengelolahan air limbah rumah kotor tangga sedangkan air kotoran di olah di IPAL yang lain untuk bisa di Kecamatan Pracimantoro dengan pengembangan sistem terpusat maupun setempat. Sistem on-site atau setempat masing-masing rumah membuat sendiri sistem pengelolaan pembuangan air limbahnya, kemudian dibuang ke badan air diolah di IPAL untuk menjadi air baku air bersih. dibuang ke badan penerima setelah memenuhi persyaratan baku mutu. Baik sistem pengelolahan limbah setempat maupun terpusat penerima. Sistem on-site ini dengan menggunakan sistem Tangki digunakan dengan jaringan pipa beton. Hal ini untuk pengairan Septik setempat, khususnya daerah yang memiliki kepadatan gravitasi karena topografi wilayah Kecamatan Pracimantoro yang yang rendah yaitu <500 jiwa/ha. Sistem tangki septik ini dengan bervariasi dari datar hingga agak curam. Serta mencegahnya bidang resapan yang dapat ditingkatkan menjadi Small Bore Sewer. Hal menampung tersebut effluent untuk dari pengolahan tangki lanjut (tidak untuk yang berupa batuan gamping dimana tidak memiliki filter termasuk sehingga rentan terhadap pencemaran air bawah tanah. Untuk lumpurnya) dan air bekas mandi dan cuci sehingga dapat mencegah korosi terhadap asam yang berasal dari limbah maka memperbaiki kualitas lingkungan. septic lebih penyerapan air oleh tanah karena kondisi tanah Pracimantoro
  • 13. 89 diberi linning, pemeliharaan kecepatan glontor, ventilasi memadai, Jaringan Persampahan e. dan pembubuhan bahan kimia Pada pengolahan air limbah non domestik merupakan Jaringan diperhitungkan persampahan berdasarkan perkiraan yang jumlah penduduk rumah tangga. Seperti kegiatan industri, hotel dan restauran Jika tidak dipersiapkan dari sekarang, maka dapat terjadi Kecamatan Pracimantoro harus melengkapi sarana pembuangan penumpukan sampah di satu titik di Kecamatan Pracimantoro air terutama daerah perkotaan karena menjadi pusat dari segala dengan “Unit Penangkap Lemak dan kegiatan perpipaan pengelolaan air limbah terpusat. Hal ini dikarenakan terdapat sistem persampahan di Kecamatan Pracimantoro. bersifat penting, maka harus membuat studi AMDAL direkomendasi pihal yang berwenang sebagaimana telah diatur dalam PM Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2006, tentang jenis usaha san atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis mengenai Dampak lingkungan Hidup. Lokasi pengolahan lumpur tinja atau biasa disebut dengan Instalasi pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) harus berada tidak jauh dari pusat produksi lumpur tinja sehingga efisien terhadap penggunaan truk pengangkut tinja. Akan tetapi TABEL IV.3 yang dengan memperhatikan nilai estetika kawasan, IPLT sebaiknya berada tidak berada di pusat kepadatan penduduk melainkan diluarnya dengan jarak <20 km dari titik terjauh. (Peta rencana Jaringan sanitasi beserta lokasi peletakan IPAL lihat pada lampiran) Berdasarkan kondisi Pracimantoro. Minyak”. Selanjutnya air limbah diperbolehkan masuk ke sistem kegiatan industri menimbulkan dampak terhadap lingkungan yang penduduk. perkotaan patut Kecamatan dapurnya ataupun hal pengolahan air limbah yang berasal selain dari hasil limbah limbah Pracimantoro merupakan eksisting belum Rencana Jaringan Persampahan Persampahan Perhitungan Eksisting Rencana TPA 1 0 1 TPS 3 0 1 mengantisipasi pertumbuhan penduduk Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Untuk berdasarkan proyeksi berdasarkan SNI penduduk 03-1733-2004 hingga tahun perhitungan 2024, rencana persampahan untuk standart penduduk tahun 2024 sebesar 84398 jiwa adalah 3 TPS dan 1 TPA, namun rencana yang akan dibuat adalah 1 TPA dan 1 TPS dengan mempertimbangkan kondisi eksisting wilayah yang sebagian adalah formasi batuan kars dan memiliki topografi yang beragam sehingga tidak bisa dibangun TPS ataupun TPA disembarang tempat. TPA dan TPS akan dibangun pada wilayah yang memiliki topografi datar dan di daerah nonkars.
  • 14. 90 TPS yang direncanakan akan dibuat di wilayah perkotaan Berdasarkan hasil tersebut, maka akan dilakukan penambahan Pracimantoro daya terhadap saluran voltase listrik Kecamatan Pracimantoro yaitu di Kelurahan Sedayu. TPS dibuat di wilayah perkotaan untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan penduduk perkotaan. Sedangkan TPA dibuat di Kelurahan Banaran dengan mempertimbangkan lokasi yang jauh dari pusat kota, masih sedikit pemukiman, memiliki daerah yang terutama wilayah perkotaan. (Peta rencana Jaringan Listrik lihat pada lampiran) g. Jaringan Telekomunikasi Kecamatan pracimantoro ini memiliki jaringan telepon yang datar dan tidak terdapat formasi batuan kars. (Peta rencana terbilang persampahan lihat pada lampiran) Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya ketersediian peletakan TPS dan TPA beserta rute rencana angkutan f. Jaringan Listrik kurang dalam melayani kebutuhan penduduknya dikarenakan sulitnya perolehan sinyal untuk beberapa provider. tower BTS namun banyak penduduk yang memakai handphone Jaringan listrik yang ada di Kecamatan Pracimantoro terhitung sehingga sulit dalam perolehan sinyal. sudah cukup tersebar merata. Dapat dikatakan seperti begitu Selain itu, penduduk di Pracimantoro jarang yang memakai karena semua desa yang ada di Kecamatan Pracimantoro sudah telepon rumah di karenakan susahnya mendapatkan sambungan tersaluri oleh listrik. Akan tetapi masing ada kekurangan terkait telepon. Oleh karena itu, perlu diadakan kerjasama lebih lanjut pelayanan listrik yang ada di Kecamatan Pracimantoro terkait penyediaan tower-tower BTS untuk beberapa provider, Untuk rencananya, pada tahun 2024 pemenuhan kebutuhan dimana lokasi peletakan tower-tower itu sendiri sebagian besar pelayanan listrik terkait daya listriknya akan terpenuhi. Rencana akan penambahan atau pengadaan daya listrik pada tahun 2024 akan dilakukan didasarkan perhitungan dari jumlah rumah dan jumlah penduduk. penyelesaian JJLS sudah selesai dan perdagangan kecamatan Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kebutuhan listrik Pracimantoro berkembang berdasarkan jumlah rumah yang ada pada tahun 2024 adalah mendatangkan banyak penduduk ke 21.944.000 watt untuk kebutuhan domestic dan 4.388.800 watt yang untuk kebutuhan non-domestik. Sedangkan apabila berdasarkan jumlah penduduk yang diproyeksikan pada tahun 2024, diketahui bahwa listrik yang dibutuhkan adalah 38.222.100 VA. diletakkan di mengingat akan perkotaan Pracimantoro. kemungkinan membutuhkan yang dengan jaringan Hal dapat pesat. perlu terjadi ketika Tentunya Kecamatan untuk ini akan Pracimantoro berkomunikasi satu sama lain. (Peta rencana Jaringan Telekomunikasi lihat pada lampiran)
  • 15. 91 Berdasarkan rencana jaringan perkotaan yang telah dilakukan, rencana struktur ruang perkotaan Pracimantoro terbagi menjadi dua hirarki yaitu pusat pelayanan kota yang merupakan desa Pracimantoro dan desa lainnya sebagai sub-pusat pelayanan kota. Pada rencana struktur ruang perkotaan Kecamatan Pracimantoro tidak terdapat pelayanan lingkungan karena pelayanan lingkungan nantinya akan terdapat di 13 desa di luar kawasan perkotaan. Titik-titik pelayanan ini tersebar dengan pusat pelayanan di pusat kawasan perkotaan dan disekitarnya yaitu hirarki kedua (sub-pusat pelayanan) tersebar di sekitar pusat pelayanan kota. Pusat pelayanan kota berperan sebagai pusat kegiatan dari segala aktivitas perkotaan ataupun sebagai pusat penyediaan sarana. Sedangkan sub pusat pelayanan kota berperan sebagai pendukung kawasan pusat perkotaan dimana berperan dalam pendukung kegiatan pusat perkotaan. (Peta Rencana Struktur ruang lebih jelas lihat pada lampiran) GAMBAR 4.6 Peta Rencana Struktur Ruang Kec. Pracimantoro Sumber: Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan, 2013
  • 16. 92 4.7 4.7.1 Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang perkotaan Pracimantoro terdiri atas rencana tata guna lahan dan rencana terkait arahan pemanfaatan lahan. Rencana Tata Guna Lahan (Land Uses Planning) GAMBAR 4.7 Peta Tata Guna Lahan Perkotaan Pracimantoro Eksisting dan Rencana Rencana Pracimantoro pola terbagi ruang kedalam perkotaan beberapa yang terdapat kawasan. di Terdapat Kecamatan kawasan permukiman yang berwarna kuning. Kawasan permukiman tersebut rencananya hanya akan terdapat beberapa penambahan di beberapa permukiman yang ada. Pemukiman ini menyebar merata di bagian utara hingga selatan kawasan perkotaan Pracimantoro. Kawasan permukiman yang direncanakan letaknya berada di belakang kawasan campuran maupun perdagangan dan jasa. Kawasan perdagangan dan jasa yang direncanakan berada di tengah kawasan perkotaan yang dimaksudkan lebih memusat. Sumber: Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan, 2013
  • 17. 93 Selain kawasan perdagangan dan jasa terdapat pula kawasan campuran yaitu kawasan dimana merupakan gabungan antara permukiman dan perdagangan baik rumah yang dilengkapi toko pribadi maupun ruko. Kawasan campuran rencana akan ditempatkan disepanjang jalan utama yang terdapat diperkotaan sawah dan pemanfaatan maupun kuantitas RTH dari yang kawasan ini. direncanakan Terdapat di Kawasan Pracimantoro. Sebagian besar rencana pola terkait vegetasi, sawah perkotaan ruang khususnya mempertahankan Kecamatan terbuka hijau. Pracimantoro Rencana dikembangkan desa Pracimantoro dan Desa Sedayu, serta pendukung perkotaan Pracimantoro yang terletak di Desa Sumberagung. Di sepanjang persimpangan jalan yang terdapat di pusat kota dimanfaatkan sebagai kawasan perdangan dan jasa serta kawasan campuran. Kemudian di sepanjang jalan utama dikembangkan sebagai pusat-pusat perdagangan jasa dan terdapat terminal sebagai fasilitas pendukung aktivitas transportasi dengan eksisting sehingga jumlah produksi pertanian yang dihasilkan tidak skala yang cukup luas yaitu penghubung antara Propinsi D.I.Y, akan terganggu (berkurang). Dalam rencana pola ruang terdapat Jawa pula dikembangkan kawasan permukiman yang direncanakan berdekatan kesehatan berupa tetap sawah di ruang kondisi kawasan RTH, pula lahan serta dengan mengacu kepada kota utama Pracimantoro yang terletak di dimana tidak akan banyak merubah kawasan eksisting namun menambah tegalan, posyandu, klinik, dan lainnya Tengah, serta berikutnya berdekatan dengan kawasan perdagangan dan jasa dengan tujuan pola ruang perkotaan Pracimantoro. memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas. Peta rencana arahan pemanfaatan lahan di Kecamatan Pracimantorodapat dilihat pada Gambar 4.8 . Pemanfaatan lahan di Kecamatan Pracimantoro akan direncanakan menjadi 9 jenis penggunaan lahan, antara lain permukiman, perdagangan dan jasa, campuran, pasar, sarana pendidikan, sarana kesehatan, terminal, itu di antara Kawasan lapisan terdapat kawasan pemakaman dan pasar yang terdapat di rencana Selain Hijau. Pada dengan Rencana Arahan Pemanfaatan Lahan Terbuka Timur. sebagai pendukung aktivitas perkotaan dan sekitar. Selain itu juga 4.7.2 Ruang Jawa kawasan permukiman permukiman juga didesain tetap mempertahankan Ruang Terbuka Hijau sebagai daerah resapan air. Kemudian di sekitar kawasan permukiman juga dikembangkan kawasan pendidikan dan kesehatan. dan pada lapisan paling luar dikembangkan untuk aktivitas pertanian berupa sawah dan tegalan.
  • 18. 94 Kota utama di Desa pracimantoro dan pendukung perkotaan di Desa Sumberagung dihubungkan oleh sebuah jaringan jalan sebagai akses utama. Di sepanjang jaringan jalan tersebut dikembangkan Ruang Terbuka Hijau dan diterapkan kebijakan disinsentif yaitu pembatasan pengembangan lahan terbangun. Hal ini ditetapkan dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya urban sprawl di sepanjang akses utama tersebut. Sehingga di sepanjang jalan tersebut tidak disediakan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan lainnya. Kemudian untuk wilayah pendukung perkotaan Pracimantoro yang terdapat di bagian selatan Kecamatan Pracimantoro juga dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, campuran, pendidikan, kesehatan, permukiman, sawah dan tegalan, serta tetap mempertahankan keberadaan Ruang Terbuka Hijau sebagai daerah resapan air. GAMBAR 4.8 Peta Rencana Arahan Pemanfaatan Lahan Kecamatan Pracimantoro Sumber: Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan, 2013