Dokumen tersebut membahas konsep kinerja dan produktivitas serta evaluasi kinerja. Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja kualitas dan kuantitas, sedangkan produktivitas adalah hubungan antara kualitas hasil dengan jumlah kerja. Evaluasi kinerja bertujuan menyediakan informasi pencapaian suatu kegiatan dengan standar.
1. EVALUASI KINERJA
A. KONSEP-KONSEP KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
1. PENGERTIAN KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
ARTI KINERJA :
Output drive from processes human or otherwise (SMITH).
Kinerja (performance) berarti presentasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja, hasil kerja, unjuk kerja ataupun penampilan kerja
(Sedermayanti).
Kinerja (presentasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara)
2. PRODUKTIVITAS :
Productivity is defined for our purposes as output per employee-hour,
quality considered (Sutermeister).
Produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan
jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu (Saint dan Paul).
Produktivitas mencakup dua konsep yaitu daya guna (efisiensi) dan
hasil guna (efektivitas).
Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana
dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu,
sedangkan hasil guna mengembangkan akibat dan kualitas hasil yang
digunakan.
3. PRODUKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN BANYAK
MASUKAN DAN KELUARAN. PRODUKTIVITAS MENINGKAT
BILA KELUARAN TERTENTU DENGAN MASUKAN YANG LEBIH
SEDIKIT ATAU MASUKAN TERTENTU MENGAKIBATKAN
KELUARAN YANG LEBIH BESAR
(EIJI OGAWA)
RUMUS :
Produktivitas = Efisiensi + Efektivitas
P = Efisiensi + Efektivitas + Kreatifitas + Citra
Kinerja/Hasil Kerja = Kualitas + Kuantitas
KESIMPULAN :
Kinerja lebih menekankan kepada hasil kerja/output. Produktivitas
menekankan kepaa rasio input dan output. Jadi keluaran dari
produktivitas adalah kinerja.
4. B. BEBERAPA MACAM KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
KINERJA
• Kinerja Pegawai
• Kinerja Keuangan
• Kinerja Penjualan
• Kinerja Produksi
• Kinerja Perusahaan
PRODUKTIVITAS
• Produktivitas Kerja
• Produktivitas Modal
• Produktivitas Organisasi
• Produktivitas Produk
5. KONSEP EVALUASI
ARTI EVALUASI
Suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauhmana
suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui
apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat
yang telah dikerjakan itu apabila dibandingkan dengan harapan-
harapan yang ingin diperoleh.
6. MODEL EVALUASI
B D G I
A GAP F
C E H
KET :
A = Faktor yang akan dievaluasi
AB = Apa yang diharapkan dari faktor A
BD = Rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A, jika ada
AC = Fakta-fakta mengenai A
CE = Proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilai
DE = Adalah GAP, yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan
(E)
F = Suatu tolok ukur untuk menilai GAP
G = Adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A
memang bermasalah
H = Adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A
memang tidak bermasalah
7. EVALUASI KINERJA
1. Definisi Evaluasi Kinerja dan Manajemen Kinerja
A. Definisi Evaluasi Kinerja
1. Mondi dan Noe (1990)
Evaluasi Kinerja (Performance appraisal) adalah sebuah
system formal untuk memeriksa atau mengkaji dan
mengevaluasi secara berkala kinerja seseorang.
2. Levinson (Cassio 1992)
Evaluasi Kinerja adalah uraian sistematik tentang kekurangan
atau kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan
pekerjaan seseorang atau sebuah kelompok.
8. B. Definisi Manajemen Kinerja
1. Menurut Levinson :
Manajemen Kinerja adalah proses menyeluruh untuk
mengamati kinerja seorang karyawan, dalam hubungannya
dengan persyaratan jabatan selama jangka waktu tertentu.
2. Manajemen Kinerja sebagai suatu proses untuk menciptakan
pemahaman yang sama tentang apa yang harus dicapai dengn
pengelolaan karyawa sedemikian rupa sehingga meningkatkan
kemungkinan tercapainya tujuan.
KESIMPULAN
Evaluasi Kinerja Uraian tentang kekuatan dan
kelemahan karyawan berkaitan dengan
pekerjaan seseorang/kelompok.
Manajemen Kinerja Proses pengelolaan karyawan
9. Apa Yang Diukur
Apa
pemanfaatan hasil Apa tujuan
Pengukuran kerja pengukuran
Bagaimana cara PENGUKURAN Siapa yang
pengukurannya KINERJA mengukur
Dimana pengukuran Siapa yang
dilakukan menggunakan
hasil pengukuran
Kenapa pengukuran
dilakukan
10. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SBB :
Menurut Mangkunegara : Ability dan Motivation
1. Faktor Kemampuan (Ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ)
dan kemampuan rill (Knowledge + Skill). Artinya pegawai yang
memiliki IQ tinggi dan ditunjang dengan pendidikan yang
memadai serta trampil dalam melaksanakan tugasnya, maka ia
akan lebih mudah mencapai kerja yang diharapkan.
2. Faktor Motivasi terbentuk dari sikap (Attitude) pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai agar terarah untuk mencapai tujuan
kerja.
11. MENURUT BAMBANG HERU, TERDAPAT 3 FAKTOR UTAMA
SEBAGAI BERIKUT :
Kinerja Karyawan = IQ + EI + AQ
IQ = Kemampuan potensi
EI = Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence)
AQ = Kemampuan dalam mengatasi kesulitan (Adversity Quotient)
IQ
EI KINERJA
AQ
12. UNSUR-UNSUR POKOK SISTEM PENILAIAN UNJUK - KERJA
EMPLOYEE EMPLOYEE EMPLOYEE
PERFORMANCE APPRAISAL FEEDBACK
PERFORMANCE
MEASURES
PERFORMANCE
RELATED STANDARDS
HUMAN RESOURCES EMPLOYEE
DECISIONS RECORD
13. TUJUAN KEGUNAAN SISTEM PENILAIAN UNJUK - KERJA
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
TENTANG KARYAWAN
TUJUAN/KEGUNAAN
UMPAN BALIK
SISTEM PENILAIAN
BAGI KARYAWAN
UNJUK - KERJA
TUJUAN/KEGUNAAN
SISTEM PENILAIAN
UNJUK - KERJA
TUJUAN-TUJUAN UNTUK KRITERIA DALAM
PROGRAM PELATIHAN VALIDASI TES
14. PROSES PENILAIAN KINERJA
Identifikasi Tujuan Analisis Memeriksa tugas-
Spesifikasi Evaluasi Jabatan tugas yang
Kinerja dijalankan
TS: Promosi Memutakhirkan
Identifikasi Atau melengkapi Pedoman pada
Kebutuhan Informasi hasil deskripsi jabatan
Pelatihan diagnosis Analisis jabatan
Masalah Karyawan
Membicarakan hasil
Evaluasi dengan Evaluasi Kinerja
Karyawan
Pemberian nilai
Menyampaikan dan Untuk tiap-tiap
Mendiskusikan hasil Unsur jabatan
penelitian
Analisis Jabatan :
Menentukan tugas-tugas yang harus dijalankan dalam suatu pekerjaan
15. PENILAI
• Atasan Langsung
• Bawahan
• Rekan Kerja
• Penilaian Kelompok
• Penilaian oleh diri sendiri
• Kombinasi
MASALAH-MASALAH DALAM PENILAIAN KINERJA
• Kurang Objektif
• Kesalahan “Halo” (Halo Error)
• Penilaian terlalu longgar (Leniency)
• Penilaian terlalu ketat (Strictness)
• Kecenderungan memberi nilai tengah (Central Tendency)
• Bias Perilaku (Recent Behavior Bias)
• Bias Pribadi
16. PERIODE PENILAIAN
Dilakukan 2x dalam setahun
• Menjelang berakhirnya masa percobaan (2 bulan)
• Setiap akhir tahun bagi karyawan yang telah lulus masa
percobaan (dapat dilakukan setiap 6 bulan)
KARAKTERISTIK SISTEM PENILAIAN YANG EFEKTIF
• Kriteria yang terkait dengan pekerjaan
• Ekspetasi Kinerja
• Standarisasi
• Penilai yang cakap
• Komunikasi terbuka
• Akses Karyawan terhadap hasil penilaian
• Proses pengajuan keberatan (Due Process)
17. METODE PENILAIAN KINERJA
1. Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu
Kegunaan : dengan mengevaluasi prestasi di masa lalu, karyawan dapat
memperoleh umpan balik dari upaya-upaya mereka. Umpan balik ini
selanjutnya bisa mengarah kepada perbaikan-perbaikan prestasi
1. Skala Peringkat (Rating Scale)
2. Daftar Pertanyaan (Checklist)
3. Metode dengan pilian terarah (Forced Choise Method)
4. Metode Peristiwa Kritis (Critical Incident Method)
MPBML
5. Skala Peringkat dikaitkan dengan tingkah laku (BARS)
6. Metode Peninjauan Lapangan (Field Review Method)
7. Tes dan Observasi Prestasi Kerja (Performance Test & Observation)
8. Pendekatan Evaluasi Komparatif (Comparative Evaluation Approach)
Metode Peringkat
Distribusi Terkendali
Metode Alokasi Angka
19. PT. PERMATA TBK.
Performanca Checklist
Nama Karyawan : ……………………… Departemen : …………………………..
Nama Penilai : ……………………… Tanggal : ……………………………
Bobot Cek Disini
(6.5).1 Karyawan bersedia lembur bila diminta -
(4.0).2 Karyawan menjaga tempat kerja atau meja agar tetap rapi -
(3.9).2 Karyawan bersedia membantu karyawan lain dengan sikap
kerja sama -
(4.3).4 Karyawan merencanakan kegiatan sebelum mulai bekerja -
(2.7).5 Karyawan merawat peralatan dengan baik -
- 6.
- 7.
- 8.
-Dan seterusnya
-(0.2).n Karyawan mendengarkan saran orang lain, tetapi jarang
mengikutinya
20. Forced Choice Method
Kemampuan belajar dengan cepat Bekerja keras
Hasil pekerjaan yang memuaskan Prestasi kerja yang dapat
dicontoh karyawan lain
Sering tidak masuk kerja Sering terlambat
Bekerja tekun Sedikit bicara
Mengutamakan kualitas Hasil yang baik
23. Metode Peninjauan Lapangan
(Field Review Method)
Penyelia turun ke lapangan bersama-
sama dengan ahli dari SDM. Spesialis
SDM mendapat informasi dari atasan
langsung perihal prestasi karyawannya,
lalu mengevaluasi berdasarkan informasi
tsb. Hasil penilaian dikirim ke penyelia dan
di bawa kelapangan untuk keperluan
review, perubahan, persetujuan dan
pembahasan dengan pihak karyawan
yang dinilai.
24. Pendekatan Evaluasi Komparatif
Metode ini mengutamakan perbandingan
prestasi kerja seseorang dengan
karyawan lain yang menyelenggarakan
kegiatan yang sejenis. (Kenaikan gaji,
promosi, dan imbalan lain-lain).
25. Tiga Metode dalam CEAP
Metode Peringkat
Metode ini berarti seorang/beberapa penilai menentukan peringkat
bagi sejumlah karyawan, mulai dari yang berprestasi tinggi hingga
pada paling tidak berprestasi.
Metode Distribusi Kendali
Distribusi kendali adalah metode di mana penilai menggolongkan
karyawan yang dinilai ke dalam klasifikasi yang berbeda-beda
berdasarkan berbagai faktor Kritikal yang berlainan seperti prestasi
kerja, ketaatan, disiplin, pengendalian biaya, dan lain-lain.
Penggolongan tersebut dimaksud kemudian dinyatakan dalam
presentase.
Metode Alokasi Kerja
Metode ini yang terjadi ialah bahwa penilai memiliki nilai dalam bentuk
angka kepada semua karyawan yang dimiliki. Karyawan yang
mendapat angka tertinggi berarti dipandang sebagai karyawan terbaik
dan karyawan yang mendapat angka terendah merupakan karyawan
yang tidak mampu bekerja. Jumlah nilai bagi seluruh karyawan
ditentukan Departemen SDM. Nilai jumlah 100 yang didistribusikan
pada 10 karyawan.
26. Metode Distribusi Terkendali
Presentase Kategori Nama Karyawan
10% Sangat Baik Andriana dan Arifandy
20% Baik Diana, Novitria, Lisa dan
40% Sedang Reza
Yudith, Yudistira, Yuyun,
20% Cukup Lisa, Yulia, Yulius, Yusuf,
10% Kurang Yulius dan Yuni
Marwan, Marni, Mawar,
Mirna
Agus dan Amir
27. Metode Alokasi Angka
No. Urut Angka Nama Karyawan
Karyawan
1 20 Firmansyah
2 16 Firman
3 14 Farhan
4 12 Farid
5 10 Fuad
6 9 Fina
7 5 Fanny
8 5 Ferdinand
9 4 Faiza
Dan seterusnya
28. Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Penilaian Diri Sendiri
Penilaian ini dilakukan oleh karyawan sendiri
dengan harapan karyawan tersebut dapat lebih
mengenal kekuatan-kekuatan dan
kelemahannya sehingga mampu
mengidentifikasi aspek-aspek perilaku kerja
yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang.
Pelaksanannya?
Caranya sebagai berikut:
29. 1. Perusahaan atau penyelia mengemu-
kakan harapan-harapan yang diinginkan
dari karyawan, tujuan perusahaan dan
tantangan-tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan pada karyawan.
2. Berdasarkan informasi ini karyawan
dapat mengidentifikasi aspek-aspek
perilaku yang perlu diperbaiki.
30. Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Manajemen berdasarkan Sasaran (MBO)
adalah suatu bentuk penilaian di mana
karyawan dan penyelia bersama-sama
menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-
sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang
akan datang.
Tujuan metode MBO ini adalah untuk
mengembangkan karyawan. Metode ini
lebih mengacu pada pendekatan hasil.
31. 2. Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Karyawan Karyawan
Pemberi Pekerjaan
Rencana Kerja
Periode Kerja
Penilaian Kinerja
Wawancara Penilaian
1. Prestasi yang dicapai
2. Faktor berpengaruh
3. Potensi Karir Jangka Pendek
4. Gagasan Masa Depan
5. Saran Pengembangan
Pemberi Pekerjaan
Gambar : Tahap Utama Penilaian Kinerja Metode MBO