SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
TA.2006/2007 Tk.III Sm.5
                          KOM356 Jaringan Komputer (3sks)

                            MULTIMEDIA NETWORKS

                            Dosen : Ir. SNMP Simamora, MT.
                               Laboratorium Jaringan
                        Jurusan Ilmu Komputer, F-MIPA, UNAI
                                   Bandung 2006




Reference:
     Alber, A.F.,”Videotex/Teletext, Principles and Practices”, McGraw-Hill, 1985.
     Peterson, D.,”Audio, Video and Data Telecommunications”, McGraw-Hill, 1992.


Adanya kemajuan konvergensi pada bidang jaringan komputer terhadap bidang
telekomunikasi menyebabkan pemanfaatan kanal data dialiri oleh sinyal suara dalam
bentuk tipe data (yakni audio/sound/speech); yang sebelum jika dua perangat/pihak saling
berkomunikasi menggunakan kanal suara, namun seiring dengan kemajuan dunia
telematika, sebuah kanal data dapat direkayasa untuk mengoperasikan fungsi
telekomunikasi dalam bentuk percakapan.

Ada 5 dasar tipe jaringan komunikasi yang digunakan untuk menyajikan layanan
komunikasi multimedia, yakni:
   Telephone networks
   Data networks
   Broadcast network
   Integrated services digital networks
   Broadband multiservice network

Untuk tiga jenis jaringan pertama (telephone networks, data networks, broadcast network)
dibuat dengan maksud menyajikan layanan tipe tunggal seperti: telepon, komunikasi
data, dan siaran televise broadcast. Sedangkan dua jenis terakhir didesain untuk maksud
menyajikan multi-layanan (tidak hanya satu jenis layanan saja, namun beragam).
Contohnya, sebuah komunikasi bergerak dalam bentuk ponsel tidak hanya bisa
difungsikan sebagai telekomunikasi, namun juga untuk kebutuhan akses internet,
recording sound/speech, static-image dan moving images; maupun akses ke suatu virtual
private network (VPN).

Layanan TV-cable tidak hanya menyajikan siaran televisi (secara proteksi), namun dapat
juga menyelenggarakan komunikasi data untuk akses internet via satelit berbantukan
VSAT (Very Small Aperture Terminal)

                                                                                           1
Telephone networks
Public Swtiched Telephone Networks (PSTN) telah ada sejak lama dan begitu banyak
dimodifikasi ulang seiring tuntunan kebutuhan dan perkembangan. Teknologi ini
dibangun dan dikembangkan untuk menyajikan layanan sentral dasar telepon,
dengan pembaharuan tipe jaringan lain yang disebut Plain Old Telephone Service
(POTS). Pada teknologi POTS, fungsi sentral dikerjakan secara manual oleh
seorang operator untuk menyambungkan komunikasi suara (pembicaraan) ke nomor
tujuan berdasar permintaan pelanggan (nomor sumber, yang disebut subscriber).
Istilah ‘switched’ dimaksudkan untuk mengindikasikan suatu subscriber yang dapat
membangun panggilan ke telepon lain yang terhubung dengan jaringan utama.
Tidak hanya dalam lingkup local area saja, namun bisa di luar area local (disebut
interlokal), bahkan antara negara (yang disebut Saluran Langsung Internasional,
SLI).

Seperti kita ketahui, telepon diletakkan dalam rumah atau dalam lingkup
organisasi/bisnis/kantor kecil yang dihubungkan langsung ke local exchange/end office
terdekat. Bias dilokasikan dalam lingkup sedang atau luas pada kantor/area yang
dikoneksikan ke private switching office yang disebut PBX (Private Branch Exchange).
Harus diingat bahwa PBX adalah saluran bebas biaya, jadi menyajikan layanan
bebas perpindahan kanal antar dua telepon yang dihubungkan ke back-bone jaringan
tersebut. PBX dikoneksikan ke local (public) exchange terdekat yang memungkinkan
telepon tersebut dihubungkan ke PBX, dan juga membangun panggilan melalui
PSTN. Lebih baru lagi, cellular phone networks telah memulai layanan yang mirip
kepada mobile subscriber, dalam arti, handset yang terhubung ke infrastruktur
jaringan telepon seluler menggunakan radio (RF, Radio Frequency). Switch
menggunakan MSC (Mobile Switching Center) dalam jaringan telepon seluler, dan ini
mirip seperti PBX, yang juga dikoneksikan ke switching office di PSTN yang
memungkinkan masing-masing pihak subscriber membangun panggilan satu
terhadap yang lain. Dan terakhir, panggilan internasional di-routing ke dan dari satu
ke lain lokasi perpindahan melalui IGE (International Gateway Exchange) seperti telah
disebutkan sebelumnya.




                                                                                        2
Seperti sebelumnya telah diketahui bahwa suatu sinyal suara itu dalam bentuk sinyal
analog yang bervariasi kontinyu dalam waktu terhadap amplitudo dan frekuensi dari
gelombang suara tersebut saat ucapan dinyatakan. Mikropon digunakan untuk
mengkonversikan sinyal suara ini ke dalam bentuk sinyal listrik analog. Karena itulah
mengapa operator jaringan telepon disebut circuit mode, yang berarti setiap
panggilan, sejumlah sirkuit di-set-up melalui jaringan dengan kapasitas tertentu untuk
durasi percakapan. Access circuit yakni saluran (link) yang menghubungkan handset
                                                                                         3
telepon ke PSTN atau PBX yang didesain; untuk itulah mengapa ada dua arah
saluran sinyal analog yang membawa panggilan. Sebuah sinyal analog, yang disebut
carrier wave, membawa sinyal ucapan, sebagai percakapan. Saat ini, pada PSTN,
semua sirkuit transmisi dan switch diinterkoneksikan dalam digital mode, untuk
membawa sinyal digital, stream binary 1 dan 0, melewati sirkuit akses analog
sehingga membutuhkan perangkat yang disebut modem.

Pada sisi pengiriman, modem mengkonversikan sinyal digital keluaran oleh source
digital devices (misalkan komputer digunakan dalam hubungan telepon VoIP) ke
dalam bentuk sinyal analog yang kompatibel dengan sinyal ucapan normal. Operasi
ini akan di-route-kan melalui jaringan dalam jalan yang sama pada sinyal ucapan;
dan pada sisi penerimaan, modem akan mengkonversikan sinyal analog kembali ke
dalam bentuk sinyal digital sebelum me-relay-nya ke destination digital devices
(misalkan sebuah telepon seluler). Modem tentu memiliki sirkuit tertentu untuk
memulai dan menghentikan panggilan. Saat ini sebuah modem sudah mendukung
untuk kecepatan akses data (transfer rate) lebih dari 54kbps.

Selanjutnya dengan menggunakan teknik pengolahan sinyal digital lanjutan, sebuah
modem dimungkinkan untuk dilewatkan data streaming yang beresolusi tinggi
sehingga dapat digunakan seperti normalnya berkomunikasi menggunakan sirkuit
telepon biasa. Dimana kanal data dimanfaatkan untuk telekomunikasi seperti pada
sinyal ucapan yang memalui kanal suara. Dan tidak hanya data suara saja,
dimungkinkan juga nantinya dilalui oleh data video. Dengan demikian, jaringan PSTN
nantinya tidak terbatas mendukung aplikasi pembicaraan saja, namun sudah bisa
dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi komunikasi multimedia.


Data networks
Data networks didesain untuk menyajikan layanan data communication dasar seperti
aplikasi electronic-mail (email) dan file transfer. Perangkat user dihubungkan ke
jaringan, seperti komputer sebagai PC dikondisikan sebagai sebuah workstation, atau
sebuah email/file server. Dua bentuk jaringan ini adalah jaringan X.25 dan internet.
Disebabkan mode operasionalnya, jaringan X.25 hanya tertentu saja diaplikasikan
pada aplikasi-aplikasi data dengan bit rate yang rendah dan tidak cocok untuk
aplikasi-aplikasi multimedia kebanyakan.

Internet dikembangkan untuk menghubungkan jalinan-jalinan jaringan yang
terkoneksi satu dengan yang lain dan dijalankan menggunakan sejumlah protokol-
protokol komunikasi. Protokol komunikasi adalah sejumlah rules yang diformulasikan
untuk standar berkomunikasi antara dua pihak atau perangkat. Aturan-aturan tidak
terbatas diformulasikan hanya pada runtunan message yang dipertukarkan antara
pihak yang berkomunikasi, namun bagaimana sintaks dari message tersebut. Dengan
adanya protokol-protokol komunikasi semua komputer yang terhubung ke Internet
dapat beromunikasi secara bebas tanpa dipusingkan dengan keunikan perangkat
dan bahasa yang digunakan, seperti operating-systems, hardware-characteristic,
programming-language, bahkan aplikasi pengolah kata dan spread-sheet. Inilah asalnya
adanya sistem interkoneksi secara terbuka yang disebut OSI (Open Systems
Interconnection).



                                                                                       4
Untuk akses Internet, seorang user dari rumahnya atau perusahaan dalam bentuk
small business, harus menjalin hubungan ke sebuah operator yang disebut ISP
(Internet Service Provider) agar perangkatnya bisa dikoneksikan ke jaringan Internet.
ISP sendiri pada dasarnya jika menggunakan saluran telepon rumah untuk saluran
data harus melwati jaringan PSTN atau melalui layanan lain yang telah terintegrasi
yang disebut dengan ISDN (Integrated Services Digital Network) yang dapat
melewatkan akses bit rate tinggi. Bila business user dibangun dalam lingkup jaringan
terbatas pada internal scope kecil, cukup melalui site/campus network; namun jika
dalam lingkup luas yang mencakup multiple-site maka harus melalui enterprise-wide
private network. Pendekatan ini umumnya banyak digunakan oleh beberapa
perguruan tinggi. Untuk lingkup kecil kampus/institusi cukup dengan jaringan yang
disebut Local Area Network (LAN). Untuk enterprise-wide private network meliputi
cakupan multiple-site yang diinterkoneksikan bersama-sama dengan intersite
backbone network dalam menyajikan sejumlah layanan komunikasi lebar enterprise
(semesta). Dalam pengoperasiannya, protokol-protokol komunikasi yang digunakan
oleh seluruh komputer yang terkoneksi ke jaringan adalah sama yang digunakan
                                                                                        5
seperti pada Internet, sehingga semua user juga dapat mengakses sejumlah services
yang diberikan oleh Internet. Enterprise network disebut intranet saat internal services
yang disediakan menggunakan sejumlah protokol-protokol komunikasi yang sama
seperti didefinisikan pada Internet. Sejumlah jaringan dengan tipe berbeda
dihubungkan ke Internet backbone network melalui internetworking unit yang disebut
gateway, dimana bertugas untuk melakukan routing dan relay seluruh messages dari
dalam dan ke luar jaringan; sehingga kadangkala disebut juga dengan router
(gateway dalam istilah TCP/IP; router dalam istilah internetworking).

Internet sendiri berbeda pengertiannya dengan Internetwork (internet). Seperti telah
diketahui, bahwa protokol komputer yang digunakan untuk berkomunikasi antar host
komputer umumnya sistem operasi menggunakan TCP/IP. Nah, dalam TCP/IP
dikenal 4 lapisan saling berhubungan dalam tanggung-jawab pengiriman data
(disebut acknowledgment, ACK). Lapisan untuk menangani fungsi segmentasi dan
datagrams pada pertukaran data dalam komunikasi data antar host komputer adalah
Lapisan Transport (Host-to-Host) dan Lapisan Internet. Jadi internet ≠ Internet; dimana
internet adalah akronim (kependekan) dari internetwork, yaitu setiap jaringan yang
terdiri dari beberapa jaringan yang saling dihubungkan, sedangkan Internet, adalah
internetwork global yang menelusuri kembali asal-usul hirarki-nya (silsilah-nya)
kepada ARPA-net.

Seluruh data network beroperasi dalam bentuk packet mode. Pada dasarnya, sebuah
packet adalah pengisi block data, di bagian head-nya, berisikan address recipients
computer yang dibutuhkan untuk me-route-kan packet melalui jaringan. Mode operasi
ini dipilih saat format data digabungkan dengan data applications yang biasanya
dalam bentuk discrete blocks text atau binary data dengan variasi time interval antara
masing-masing block. Misalkan integrasi pengoperasian antara mikropon dan
sejumlah pasangan speaker, bersama-sama dengan sound-card, digabung dengan
software aplikasi untuk men-digitalisasi speech; sehingga sebuah PC pun telah dapat
difungsikan sebagai telepon maupun aplikasi-aplikasi speech lainnya. Sama seperti
kemampuannya ini, juga aplikasi video camera bisa digabungkan dengan hardware
dan software, sehingga seorang reporter dalam melakukan peliputan berita bisa
denga mudahnya merekam setiap moment yang berharga dan menyimpannya, atau
langsung mengirimkannya ke kantor pusat untuk nantinya disiarkan, bahkan bisa
langsung melakukan live-reporting. Ini berarti, packet-mode network dan internet saat
ini tidak saja hanya mendukung aplikasi-aplikasi data communication yang biasa,
namun juga mendukung aplikasi-aplikasi multimedia communication lainnya seperti:
speech, audio, dan video.


Broadcast network
Broadcast television network dibangun untuk memberi dukung dalam penyiaran
program-program televisi analog (juga termasuk radio) melalui daerah geografi yang
lebar. Pada kasus kota/daerah yang besar, media siaran (broadcast medium)
biasanya adalah jaringan distribusi kabel, untuk cakupan lebih luas lagi
menggunakan jaringan satelit, atau kadangkala jaringan siaran terestrial digunakan.
Seiring dengan pendahulunya, layanan televisi digital telah memungkinkan
dijalankan pada jaringan ini bersama-sama dengan tingkat bit rendah untuk
pertukaran, bahkan permainan games dan keperluan home-shopping.


                                                                                           6
Perangkat set-top box (STB) digunakan untuk mekanisme konversi dan capturing
sinyal broadcasting dari televisi digital. STB dihubungkan dengan jaringan distribusi
kabel untuk tujuan, tidak hanya dalam pengontrolan saluran televisi yang diterima,
namun juga untuk akses layanan yang lain. Contohnya, saat cable modem
diintegrasikan ke dalam STB, ini memungkinkan masing-masing saluran bit rendah
dan saluran bit tinggi dari subscriber kembali ke cable heand-end. Lebih khusus,
saluran bit rendah digunakan untuk menghubungkan subscriber ke PSTN, dan
saluran bit tinggi untuk menghubungkan subscriber ke Internet. Dan dalam perluasan
layanan siaran televisi dan radio yang biasa, jaringan distribusi kabel juga
menyajikan akses ke sejumlah layanan multimedia communication yang telah
memungkinkan untuk dijalankan, bersama–sama dengan PSTN dan Internet. Seperti
pada kasus jaringan siaran terrestrial dan satelit, saat high-speed PSTN modem
diintegrasikan ke dalam STB, ini menyajikan subscriber saluran interaktif sehingga
sejumlah layanan pada jaringan tersebut dapat didukung, sehingga muncullah apa
yang disebut dengan interactive television.


                                                                                        7
Integrated services digital networks / ISDN (jaringan digital layanan terpadu)
Jaringan digital layanan terpadu dimulai untuk dikembangkan pada awal tahun 1980-
an dan awalnya didesain untuk kebutuhan pengguna PSTN dengan kapabilitas
layanan-layanan tambahan. Pencapaian ini pertama sekali saat dimungkinkannya
konversi sirkuit akses yang menghubungkan perangkat pengguna ke jaringan, yakni
telepon, ke dalam bentuk digital, dan selanjutnya, memisahkan dua kanal
komunikasi terpisah melalui sirkuit. Hal ini memungkinkan user untuk mendapatkan
dua panggilan telepon yang berbeda pada waktu yang simultan, atau
memungkinkan juga mendapatkan dua panggilan berbeda seperti panggilan telepon
(dalam berkomunikasi) dan panggilan data (akses internet). Pada ISDN, sirkuit akses
dikenal sebagai digital subscriber line (DSL).

Telepon subscriber dapat menjadi telepon digital maupun analog konvensional. Saat
menjadi telepon digital, perangkat yang dibutuhkan untuk mengkonversikan analog
voice dan panggilan sinyal setup ke dalam bentuk digital diintegrasikan ke dalam
handset telepon. Dengan telepon analog, perangkat yang sama yang terletak dalam
perangkat terminasi jaringan membuat operasi mode digital terbuka terhadap telepon
subscriber.

Digitalisasi kualitas telepon dari sinyal ucapan analog menghasilkan stream binary
tingkat bit konstan, yang biasanya disebut basic rate access atau BRA, mendukung
dua kanal 64kbps. Ini bisa digunakan secara bebas, atau dikombinasikan dengan
kanal tunggal 128kbps. Akibat desain dari ISDN, saat dua kanal dijadikan dua
panggilan berbeda, ini membutuhkan dua sirkuit terpisah yang di-set-up melalui
jaringan sirkuit secara bebas. Untuk mensinkronisasikan dua stream 64kbps terpisah
ke dalam stream 128kbps tunggal membutuhkan perangkat tambahan untuk
menjalankannya, yang disebut dengan fungsi agregasi.

Nantinya dikembangkan lagi agar mendukung masing-masing 1.5 atau 2Mbps kanal
tingkat bit tinggi tunggal, yang disebut dengan primary rate access atau PRA. Layanan
128kbps saat ini sudah mulai dikembangkan oleh beberapa operator perusahaan
jaringan. Seperti mendukung kanal switch tunggal untuk p x 64kbps, dimana
p=1,2,3,…,30. Dengan demikian ISDN dapat mendukung sejumlah aplikasi-aplikasi
multimedia, walaupun disadari bahwa dengan pengadaan sirkuit akses mengeluarkan
biaya tinggi digitalisasi, memberi pengaruh terhadap biaya layanan ISDN lebih tinggi
dibandingkan untuk layanan yang sama dengan biaya layanan PSTN.




                                                                                        8
Broadband multiservice network
Broadband mutiservice network didesain pada pertengahan tahun 1980-an untuk
digunakan sebagai public switch network dalam dukungan memperlebar saluran aliran
aplikasi-aplikasi multimedia communication. Terminologi broadband dimaksudkan untuk
menerangkan bahwa sirkuit yang digunakan untuk panggilan dapat menerima tingkat
bit dengan rentang 2Mbps s.d 30x64kbps yang disajikan pda PSTN. Jaringan ini
dibangun untuk perluasan dari ISDN, yang selanjutnya disebut dengan broadband
integrated services digital network atau B-ISDN. Dan dengan alasan yang sama, ISDN
juga kadangkala merujuk kepada narrow-ISDN atau N-ISDN.

B-ISDN dikembangkan untuk melakukan digitalisasi terhadap sinyal video, dimana
pada ISDN tidak mendukungnya (ISDN tidak mendukung untuk layanan video).
Sehingga ISDN nantinya tidak hanya terbatas mendukung layanan video, namun
juga dukungan terhadap tiga jenis jaringan yang telah disebutkan sebelumnya.
Dasar pengembangan fitur-fitur desain B-ISDN digunakan menjadi basis broadband
multiservices network yang lain.

Sebagai contoh, melalui definisinya, multiservice network memungkinkan suatu
jaringan untuk memberi dukungan multiple services (layanan beragam). Praktisnya,
aplikasi-aplikasi multimedia yang berbeda membutuhkan rate bit berbeda, nilai rate
dipengaruhi kepada tipe media yang dijalankan. Metode transmisi dan switching
digunakan untuk menangani persoalan ini, agar dapat fleksibel saat berjalan pada
jaringan ini dibandingkan bila digunakannya jaringan seperti PSTN atau ISDN, yang
memang didesain untuk tipe layanan tunggal. Agar dapat mengakomodasi
fleksibilitas ini, seluruh tipe media yang berbeda digabungkan dengan bagian
aplikasi-aplikasi multimedia yang pertama-tama terkonversi dalam perangkat sumber
ke dalam bentuk digital. Selanjutnya, diintegrasikan bersama-sama dan
menghasilkan binary stream yang terbagi ke dalam paket-paket berukuran tertentu
yang beragam, yang disebut dengan cell. Dalam praktisnya, tipe stream informasi ini
menyajikan cara fleksibilitas yang lebih pada masing-masing sisi transmitting dan
switching pada informasi multimedia yang tergabung dengan aplikasi dengan tipe
berbeda juga.
Contohnya, dalam terminologi transmisi, cell berhubungan dengan aplikasi berbeda
yang dapat diintegrasikan bersama lebih fleksibel. Dan juga, penggunaan fixed-sized
cell memberi maksud bahwa switching dari cell dapat dioperasikan lebih cepat
dibandingkan jika packet dengan panjang bervariasi digunakan. Saat aplikasi
multimedia berbeda menjalankan stream-stream cell dari rate-rate berbeda, mode
operasi ini mengartikan bahwa tingkat transfer cell melalui jaringan juga bervariasi;
dan mode transmisi seperti ini disebut dengan asynchronous transfer mode (ATM),
mode transmisi yang berjalan tidak mesti bergantung (harus dalam keadaan
sinkronisasi) terhadap beberapa parameter yang ada pada keadaan transceiving
(transmitting dan receiving), antara sumber dan penerima. Broadband multiservice
networks, selanjutnya disebut pula dengan ATM networks atau kadangkala juga
disebut cell-switching networks. Sebagai contoh, ada ATM local area networks (ATM
LANs) yang mengakomodasi site tunggal dan ATM metropolitan area networks (ATM
MANs) yang mengakomodasi kota atau daerah yang lebih besar. ATM MAN
digunakan        sebagai     jaringan  backbone     berkecepatan      tinggi  untuk
menginterkoneksikan sejumlah LAN-LAN terdistribusi mengelilingi kota atau daerah
yang lebih besar.


                                                                                        9
Dengan menggunakan model matematika sederhana, dapat ditentukan berapa banyak
jaring-jaring/sisi dan rusuk pada bangun ruang prisma dan limas.

Untuk sejumlah segi-n, maka:
   Prisma:
   Banyak sisi = n+2
   Banyak rusuk = 3n
   Misalkan: Prisma segi-5, maka: n = 5, dan Σsisi = 5+2 = 7, dan Σrusuk = 3.5 = 15

   Limas:
   Banyak sisi = n+1
   Banyak rusuk = 2n
   Misalkan: Prisma segi-5, maka: n = 5, dan Σsisi = 5+1 = 6, dan Σrusuk = 2.5 = 10




                                                                                      10

More Related Content

What's hot

Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringanatuulll
 
tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005
tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005
tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005bagus9958
 
Tugas TI 2 rizal bagus 140240017
Tugas TI 2 rizal bagus 140240017Tugas TI 2 rizal bagus 140240017
Tugas TI 2 rizal bagus 140240017bagus9958
 
Tugas TI 2 hilda ziya 140240012
Tugas TI 2 hilda ziya 140240012Tugas TI 2 hilda ziya 140240012
Tugas TI 2 hilda ziya 140240012bagus9958
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetdian haryanto
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNETieckkavie
 
Internet dan hardware
Internet dan hardwareInternet dan hardware
Internet dan hardwareGitta_15
 
Makalah komdat
Makalah komdatMakalah komdat
Makalah komdat5104
 
Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9
Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9
Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9DyanSetyowati
 
Perangkat Akses Internet
Perangkat Akses InternetPerangkat Akses Internet
Perangkat Akses InternetGian Angelo
 
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"Hasan_Maulana
 
Komunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerKomunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerRian Dp
 
Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet ekahartanti
 
Cara kerja internet
Cara kerja internetCara kerja internet
Cara kerja internetBadruz Zaman
 

What's hot (20)

Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
 
tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005
tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005
tugas TI 2 Barkah firdaus jasena 140240005
 
Tugas TI 2 rizal bagus 140240017
Tugas TI 2 rizal bagus 140240017Tugas TI 2 rizal bagus 140240017
Tugas TI 2 rizal bagus 140240017
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas TI 2 hilda ziya 140240012
Tugas TI 2 hilda ziya 140240012Tugas TI 2 hilda ziya 140240012
Tugas TI 2 hilda ziya 140240012
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internet
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNET
 
Internet dan hardware
Internet dan hardwareInternet dan hardware
Internet dan hardware
 
TIK BAB 5
TIK BAB 5TIK BAB 5
TIK BAB 5
 
Makalah komdat
Makalah komdatMakalah komdat
Makalah komdat
 
Tik internet
Tik internetTik internet
Tik internet
 
Ccna 1
Ccna 1Ccna 1
Ccna 1
 
Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9
Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9
Media Pembelajaran Tik bab 5 kelas 9
 
Perangkat Akses Internet
Perangkat Akses InternetPerangkat Akses Internet
Perangkat Akses Internet
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
 
Komunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerKomunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputer
 
Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet
 
Cara kerja internet
Cara kerja internetCara kerja internet
Cara kerja internet
 
Menginstalasi WAN
Menginstalasi WANMenginstalasi WAN
Menginstalasi WAN
 

Viewers also liked

High Availability Linux Clusters
High Availability Linux ClustersHigh Availability Linux Clusters
High Availability Linux Clustersdavisable
 
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawanjohnoei
 
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-200716406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007Lina Ernita
 
Modul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomlaModul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomlaomenk gokile
 
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sqlSes pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sqlomenk gokile
 
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database MirroringEffective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroringwebhostingguy
 

Viewers also liked (8)

High Availability Linux Clusters
High Availability Linux ClustersHigh Availability Linux Clusters
High Availability Linux Clusters
 
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
 
SQL Server High Availability
SQL Server High AvailabilitySQL Server High Availability
SQL Server High Availability
 
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-200716406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
 
Modul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomlaModul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomla
 
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sqlSes pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
 
SQL Server User Group 02/2009
SQL Server User Group 02/2009SQL Server User Group 02/2009
SQL Server User Group 02/2009
 
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database MirroringEffective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
 

Similar to MULTIMEDIA_NETWORKS

TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT...
 TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT... TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT...UtariAnataya
 
Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...
Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...
Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...VIKIANJARWATI
 
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)felikstevanus
 
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...Jenifer Andalangi
 
TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...
TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...
TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...Pratiwi Rosantry
 
Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...
Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...
Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...ernis98
 
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdfchapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdfSaidahSuyutiAli
 
TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...
TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...
TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...ArifPrasetyo19
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Dian Anggraeni
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...suryo pranoto
 
Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...
Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...
Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...GithaMahulete
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...DedenKrisdyanto
 
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasiSistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasiUlmi_Kalsum
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...WidyaAyundaPutri
 
sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...
sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...
sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...herdiyuda1
 
Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...
Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...
Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...Nia Kurniawati
 
Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...
Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...
Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...Listi yono
 

Similar to MULTIMEDIA_NETWORKS (20)

TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT...
 TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT... TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, INT...
 
Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...
Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...
Tugas sim, viki anjarwati, yananto mihadi. p, sistem informasi telekomunikasi...
 
Sim tugas ke 13
Sim tugas ke 13Sim tugas ke 13
Sim tugas ke 13
 
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (13)
 
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
Efektifitas Pemanfaatan Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel Pada ...
 
TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...
TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...
TUGAS SIM, PRATIWI ROSANTRY,YANANTO MIHADI PUTRA,SE, M.Si, TELEKOMUNIKASI, IN...
 
Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...
Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...
Tgs sim, erlina dwi suwandini, 43217110154, yananto mihadi p., s.e., m.si., c...
 
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdfchapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
chapter4pengantarjaringantelekomunikasi-190309123439 - Copy.pdf
 
TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...
TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...
TTUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, Telekomunikasi...
 
43218120081
4321812008143218120081
43218120081
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
 
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...
Sim, suryo pranoto, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi telekomuni...
 
Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...
Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...
Sim githa mahulete 43219110166 IMPLEMENTASI TELEKOMUNIKASI, INTERNET, DAN TEK...
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Telekomunikasi, intenet dan...
 
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasiSistem informasi management   dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
Sistem informasi management dampak pemanfaatan teknologi telekomunikasi
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet...
 
Internet telephony
Internet telephonyInternet telephony
Internet telephony
 
sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...
sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...
sistem informasi Telekomunikasi dan Jaringan dalam Dunia Bisnis Saat ini, Jar...
 
Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...
Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...
Sim, nia kurniawati, hapzi ali, telekominikasi, internet dan teknologi nirkab...
 
Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...
Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...
Sim 13, listiyono, prof. dr. ir. hapzi ali mm, cma , telekomunikasi, internet...
 

More from S N M P Simamora

Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementS N M P Simamora
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionS N M P Simamora
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1S N M P Simamora
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110S N M P Simamora
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonS N M P Simamora
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerS N M P Simamora
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerS N M P Simamora
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiS N M P Simamora
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaS N M P Simamora
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaS N M P Simamora
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksS N M P Simamora
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 

More from S N M P Simamora (20)

Power over-ethernet
Power over-ethernetPower over-ethernet
Power over-ethernet
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instruction
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma Symboolon
 
Algoritma Symboolon
Algoritma SymboolonAlgoritma Symboolon
Algoritma Symboolon
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
 
Wireless Sensor Network
Wireless Sensor NetworkWireless Sensor Network
Wireless Sensor Network
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem Komputer
 
ADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 PresentationADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 Presentation
 
Cloud Computing
Cloud ComputingCloud Computing
Cloud Computing
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan Logaritma
 
Formula Matematika
Formula MatematikaFormula Matematika
Formula Matematika
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan Matriks
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

MULTIMEDIA_NETWORKS

  • 1. TA.2006/2007 Tk.III Sm.5 KOM356 Jaringan Komputer (3sks) MULTIMEDIA NETWORKS Dosen : Ir. SNMP Simamora, MT. Laboratorium Jaringan Jurusan Ilmu Komputer, F-MIPA, UNAI Bandung 2006 Reference: Alber, A.F.,”Videotex/Teletext, Principles and Practices”, McGraw-Hill, 1985. Peterson, D.,”Audio, Video and Data Telecommunications”, McGraw-Hill, 1992. Adanya kemajuan konvergensi pada bidang jaringan komputer terhadap bidang telekomunikasi menyebabkan pemanfaatan kanal data dialiri oleh sinyal suara dalam bentuk tipe data (yakni audio/sound/speech); yang sebelum jika dua perangat/pihak saling berkomunikasi menggunakan kanal suara, namun seiring dengan kemajuan dunia telematika, sebuah kanal data dapat direkayasa untuk mengoperasikan fungsi telekomunikasi dalam bentuk percakapan. Ada 5 dasar tipe jaringan komunikasi yang digunakan untuk menyajikan layanan komunikasi multimedia, yakni: Telephone networks Data networks Broadcast network Integrated services digital networks Broadband multiservice network Untuk tiga jenis jaringan pertama (telephone networks, data networks, broadcast network) dibuat dengan maksud menyajikan layanan tipe tunggal seperti: telepon, komunikasi data, dan siaran televise broadcast. Sedangkan dua jenis terakhir didesain untuk maksud menyajikan multi-layanan (tidak hanya satu jenis layanan saja, namun beragam). Contohnya, sebuah komunikasi bergerak dalam bentuk ponsel tidak hanya bisa difungsikan sebagai telekomunikasi, namun juga untuk kebutuhan akses internet, recording sound/speech, static-image dan moving images; maupun akses ke suatu virtual private network (VPN). Layanan TV-cable tidak hanya menyajikan siaran televisi (secara proteksi), namun dapat juga menyelenggarakan komunikasi data untuk akses internet via satelit berbantukan VSAT (Very Small Aperture Terminal) 1
  • 2. Telephone networks Public Swtiched Telephone Networks (PSTN) telah ada sejak lama dan begitu banyak dimodifikasi ulang seiring tuntunan kebutuhan dan perkembangan. Teknologi ini dibangun dan dikembangkan untuk menyajikan layanan sentral dasar telepon, dengan pembaharuan tipe jaringan lain yang disebut Plain Old Telephone Service (POTS). Pada teknologi POTS, fungsi sentral dikerjakan secara manual oleh seorang operator untuk menyambungkan komunikasi suara (pembicaraan) ke nomor tujuan berdasar permintaan pelanggan (nomor sumber, yang disebut subscriber). Istilah ‘switched’ dimaksudkan untuk mengindikasikan suatu subscriber yang dapat membangun panggilan ke telepon lain yang terhubung dengan jaringan utama. Tidak hanya dalam lingkup local area saja, namun bisa di luar area local (disebut interlokal), bahkan antara negara (yang disebut Saluran Langsung Internasional, SLI). Seperti kita ketahui, telepon diletakkan dalam rumah atau dalam lingkup organisasi/bisnis/kantor kecil yang dihubungkan langsung ke local exchange/end office terdekat. Bias dilokasikan dalam lingkup sedang atau luas pada kantor/area yang dikoneksikan ke private switching office yang disebut PBX (Private Branch Exchange). Harus diingat bahwa PBX adalah saluran bebas biaya, jadi menyajikan layanan bebas perpindahan kanal antar dua telepon yang dihubungkan ke back-bone jaringan tersebut. PBX dikoneksikan ke local (public) exchange terdekat yang memungkinkan telepon tersebut dihubungkan ke PBX, dan juga membangun panggilan melalui PSTN. Lebih baru lagi, cellular phone networks telah memulai layanan yang mirip kepada mobile subscriber, dalam arti, handset yang terhubung ke infrastruktur jaringan telepon seluler menggunakan radio (RF, Radio Frequency). Switch menggunakan MSC (Mobile Switching Center) dalam jaringan telepon seluler, dan ini mirip seperti PBX, yang juga dikoneksikan ke switching office di PSTN yang memungkinkan masing-masing pihak subscriber membangun panggilan satu terhadap yang lain. Dan terakhir, panggilan internasional di-routing ke dan dari satu ke lain lokasi perpindahan melalui IGE (International Gateway Exchange) seperti telah disebutkan sebelumnya. 2
  • 3. Seperti sebelumnya telah diketahui bahwa suatu sinyal suara itu dalam bentuk sinyal analog yang bervariasi kontinyu dalam waktu terhadap amplitudo dan frekuensi dari gelombang suara tersebut saat ucapan dinyatakan. Mikropon digunakan untuk mengkonversikan sinyal suara ini ke dalam bentuk sinyal listrik analog. Karena itulah mengapa operator jaringan telepon disebut circuit mode, yang berarti setiap panggilan, sejumlah sirkuit di-set-up melalui jaringan dengan kapasitas tertentu untuk durasi percakapan. Access circuit yakni saluran (link) yang menghubungkan handset 3
  • 4. telepon ke PSTN atau PBX yang didesain; untuk itulah mengapa ada dua arah saluran sinyal analog yang membawa panggilan. Sebuah sinyal analog, yang disebut carrier wave, membawa sinyal ucapan, sebagai percakapan. Saat ini, pada PSTN, semua sirkuit transmisi dan switch diinterkoneksikan dalam digital mode, untuk membawa sinyal digital, stream binary 1 dan 0, melewati sirkuit akses analog sehingga membutuhkan perangkat yang disebut modem. Pada sisi pengiriman, modem mengkonversikan sinyal digital keluaran oleh source digital devices (misalkan komputer digunakan dalam hubungan telepon VoIP) ke dalam bentuk sinyal analog yang kompatibel dengan sinyal ucapan normal. Operasi ini akan di-route-kan melalui jaringan dalam jalan yang sama pada sinyal ucapan; dan pada sisi penerimaan, modem akan mengkonversikan sinyal analog kembali ke dalam bentuk sinyal digital sebelum me-relay-nya ke destination digital devices (misalkan sebuah telepon seluler). Modem tentu memiliki sirkuit tertentu untuk memulai dan menghentikan panggilan. Saat ini sebuah modem sudah mendukung untuk kecepatan akses data (transfer rate) lebih dari 54kbps. Selanjutnya dengan menggunakan teknik pengolahan sinyal digital lanjutan, sebuah modem dimungkinkan untuk dilewatkan data streaming yang beresolusi tinggi sehingga dapat digunakan seperti normalnya berkomunikasi menggunakan sirkuit telepon biasa. Dimana kanal data dimanfaatkan untuk telekomunikasi seperti pada sinyal ucapan yang memalui kanal suara. Dan tidak hanya data suara saja, dimungkinkan juga nantinya dilalui oleh data video. Dengan demikian, jaringan PSTN nantinya tidak terbatas mendukung aplikasi pembicaraan saja, namun sudah bisa dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi komunikasi multimedia. Data networks Data networks didesain untuk menyajikan layanan data communication dasar seperti aplikasi electronic-mail (email) dan file transfer. Perangkat user dihubungkan ke jaringan, seperti komputer sebagai PC dikondisikan sebagai sebuah workstation, atau sebuah email/file server. Dua bentuk jaringan ini adalah jaringan X.25 dan internet. Disebabkan mode operasionalnya, jaringan X.25 hanya tertentu saja diaplikasikan pada aplikasi-aplikasi data dengan bit rate yang rendah dan tidak cocok untuk aplikasi-aplikasi multimedia kebanyakan. Internet dikembangkan untuk menghubungkan jalinan-jalinan jaringan yang terkoneksi satu dengan yang lain dan dijalankan menggunakan sejumlah protokol- protokol komunikasi. Protokol komunikasi adalah sejumlah rules yang diformulasikan untuk standar berkomunikasi antara dua pihak atau perangkat. Aturan-aturan tidak terbatas diformulasikan hanya pada runtunan message yang dipertukarkan antara pihak yang berkomunikasi, namun bagaimana sintaks dari message tersebut. Dengan adanya protokol-protokol komunikasi semua komputer yang terhubung ke Internet dapat beromunikasi secara bebas tanpa dipusingkan dengan keunikan perangkat dan bahasa yang digunakan, seperti operating-systems, hardware-characteristic, programming-language, bahkan aplikasi pengolah kata dan spread-sheet. Inilah asalnya adanya sistem interkoneksi secara terbuka yang disebut OSI (Open Systems Interconnection). 4
  • 5. Untuk akses Internet, seorang user dari rumahnya atau perusahaan dalam bentuk small business, harus menjalin hubungan ke sebuah operator yang disebut ISP (Internet Service Provider) agar perangkatnya bisa dikoneksikan ke jaringan Internet. ISP sendiri pada dasarnya jika menggunakan saluran telepon rumah untuk saluran data harus melwati jaringan PSTN atau melalui layanan lain yang telah terintegrasi yang disebut dengan ISDN (Integrated Services Digital Network) yang dapat melewatkan akses bit rate tinggi. Bila business user dibangun dalam lingkup jaringan terbatas pada internal scope kecil, cukup melalui site/campus network; namun jika dalam lingkup luas yang mencakup multiple-site maka harus melalui enterprise-wide private network. Pendekatan ini umumnya banyak digunakan oleh beberapa perguruan tinggi. Untuk lingkup kecil kampus/institusi cukup dengan jaringan yang disebut Local Area Network (LAN). Untuk enterprise-wide private network meliputi cakupan multiple-site yang diinterkoneksikan bersama-sama dengan intersite backbone network dalam menyajikan sejumlah layanan komunikasi lebar enterprise (semesta). Dalam pengoperasiannya, protokol-protokol komunikasi yang digunakan oleh seluruh komputer yang terkoneksi ke jaringan adalah sama yang digunakan 5
  • 6. seperti pada Internet, sehingga semua user juga dapat mengakses sejumlah services yang diberikan oleh Internet. Enterprise network disebut intranet saat internal services yang disediakan menggunakan sejumlah protokol-protokol komunikasi yang sama seperti didefinisikan pada Internet. Sejumlah jaringan dengan tipe berbeda dihubungkan ke Internet backbone network melalui internetworking unit yang disebut gateway, dimana bertugas untuk melakukan routing dan relay seluruh messages dari dalam dan ke luar jaringan; sehingga kadangkala disebut juga dengan router (gateway dalam istilah TCP/IP; router dalam istilah internetworking). Internet sendiri berbeda pengertiannya dengan Internetwork (internet). Seperti telah diketahui, bahwa protokol komputer yang digunakan untuk berkomunikasi antar host komputer umumnya sistem operasi menggunakan TCP/IP. Nah, dalam TCP/IP dikenal 4 lapisan saling berhubungan dalam tanggung-jawab pengiriman data (disebut acknowledgment, ACK). Lapisan untuk menangani fungsi segmentasi dan datagrams pada pertukaran data dalam komunikasi data antar host komputer adalah Lapisan Transport (Host-to-Host) dan Lapisan Internet. Jadi internet ≠ Internet; dimana internet adalah akronim (kependekan) dari internetwork, yaitu setiap jaringan yang terdiri dari beberapa jaringan yang saling dihubungkan, sedangkan Internet, adalah internetwork global yang menelusuri kembali asal-usul hirarki-nya (silsilah-nya) kepada ARPA-net. Seluruh data network beroperasi dalam bentuk packet mode. Pada dasarnya, sebuah packet adalah pengisi block data, di bagian head-nya, berisikan address recipients computer yang dibutuhkan untuk me-route-kan packet melalui jaringan. Mode operasi ini dipilih saat format data digabungkan dengan data applications yang biasanya dalam bentuk discrete blocks text atau binary data dengan variasi time interval antara masing-masing block. Misalkan integrasi pengoperasian antara mikropon dan sejumlah pasangan speaker, bersama-sama dengan sound-card, digabung dengan software aplikasi untuk men-digitalisasi speech; sehingga sebuah PC pun telah dapat difungsikan sebagai telepon maupun aplikasi-aplikasi speech lainnya. Sama seperti kemampuannya ini, juga aplikasi video camera bisa digabungkan dengan hardware dan software, sehingga seorang reporter dalam melakukan peliputan berita bisa denga mudahnya merekam setiap moment yang berharga dan menyimpannya, atau langsung mengirimkannya ke kantor pusat untuk nantinya disiarkan, bahkan bisa langsung melakukan live-reporting. Ini berarti, packet-mode network dan internet saat ini tidak saja hanya mendukung aplikasi-aplikasi data communication yang biasa, namun juga mendukung aplikasi-aplikasi multimedia communication lainnya seperti: speech, audio, dan video. Broadcast network Broadcast television network dibangun untuk memberi dukung dalam penyiaran program-program televisi analog (juga termasuk radio) melalui daerah geografi yang lebar. Pada kasus kota/daerah yang besar, media siaran (broadcast medium) biasanya adalah jaringan distribusi kabel, untuk cakupan lebih luas lagi menggunakan jaringan satelit, atau kadangkala jaringan siaran terestrial digunakan. Seiring dengan pendahulunya, layanan televisi digital telah memungkinkan dijalankan pada jaringan ini bersama-sama dengan tingkat bit rendah untuk pertukaran, bahkan permainan games dan keperluan home-shopping. 6
  • 7. Perangkat set-top box (STB) digunakan untuk mekanisme konversi dan capturing sinyal broadcasting dari televisi digital. STB dihubungkan dengan jaringan distribusi kabel untuk tujuan, tidak hanya dalam pengontrolan saluran televisi yang diterima, namun juga untuk akses layanan yang lain. Contohnya, saat cable modem diintegrasikan ke dalam STB, ini memungkinkan masing-masing saluran bit rendah dan saluran bit tinggi dari subscriber kembali ke cable heand-end. Lebih khusus, saluran bit rendah digunakan untuk menghubungkan subscriber ke PSTN, dan saluran bit tinggi untuk menghubungkan subscriber ke Internet. Dan dalam perluasan layanan siaran televisi dan radio yang biasa, jaringan distribusi kabel juga menyajikan akses ke sejumlah layanan multimedia communication yang telah memungkinkan untuk dijalankan, bersama–sama dengan PSTN dan Internet. Seperti pada kasus jaringan siaran terrestrial dan satelit, saat high-speed PSTN modem diintegrasikan ke dalam STB, ini menyajikan subscriber saluran interaktif sehingga sejumlah layanan pada jaringan tersebut dapat didukung, sehingga muncullah apa yang disebut dengan interactive television. 7
  • 8. Integrated services digital networks / ISDN (jaringan digital layanan terpadu) Jaringan digital layanan terpadu dimulai untuk dikembangkan pada awal tahun 1980- an dan awalnya didesain untuk kebutuhan pengguna PSTN dengan kapabilitas layanan-layanan tambahan. Pencapaian ini pertama sekali saat dimungkinkannya konversi sirkuit akses yang menghubungkan perangkat pengguna ke jaringan, yakni telepon, ke dalam bentuk digital, dan selanjutnya, memisahkan dua kanal komunikasi terpisah melalui sirkuit. Hal ini memungkinkan user untuk mendapatkan dua panggilan telepon yang berbeda pada waktu yang simultan, atau memungkinkan juga mendapatkan dua panggilan berbeda seperti panggilan telepon (dalam berkomunikasi) dan panggilan data (akses internet). Pada ISDN, sirkuit akses dikenal sebagai digital subscriber line (DSL). Telepon subscriber dapat menjadi telepon digital maupun analog konvensional. Saat menjadi telepon digital, perangkat yang dibutuhkan untuk mengkonversikan analog voice dan panggilan sinyal setup ke dalam bentuk digital diintegrasikan ke dalam handset telepon. Dengan telepon analog, perangkat yang sama yang terletak dalam perangkat terminasi jaringan membuat operasi mode digital terbuka terhadap telepon subscriber. Digitalisasi kualitas telepon dari sinyal ucapan analog menghasilkan stream binary tingkat bit konstan, yang biasanya disebut basic rate access atau BRA, mendukung dua kanal 64kbps. Ini bisa digunakan secara bebas, atau dikombinasikan dengan kanal tunggal 128kbps. Akibat desain dari ISDN, saat dua kanal dijadikan dua panggilan berbeda, ini membutuhkan dua sirkuit terpisah yang di-set-up melalui jaringan sirkuit secara bebas. Untuk mensinkronisasikan dua stream 64kbps terpisah ke dalam stream 128kbps tunggal membutuhkan perangkat tambahan untuk menjalankannya, yang disebut dengan fungsi agregasi. Nantinya dikembangkan lagi agar mendukung masing-masing 1.5 atau 2Mbps kanal tingkat bit tinggi tunggal, yang disebut dengan primary rate access atau PRA. Layanan 128kbps saat ini sudah mulai dikembangkan oleh beberapa operator perusahaan jaringan. Seperti mendukung kanal switch tunggal untuk p x 64kbps, dimana p=1,2,3,…,30. Dengan demikian ISDN dapat mendukung sejumlah aplikasi-aplikasi multimedia, walaupun disadari bahwa dengan pengadaan sirkuit akses mengeluarkan biaya tinggi digitalisasi, memberi pengaruh terhadap biaya layanan ISDN lebih tinggi dibandingkan untuk layanan yang sama dengan biaya layanan PSTN. 8
  • 9. Broadband multiservice network Broadband mutiservice network didesain pada pertengahan tahun 1980-an untuk digunakan sebagai public switch network dalam dukungan memperlebar saluran aliran aplikasi-aplikasi multimedia communication. Terminologi broadband dimaksudkan untuk menerangkan bahwa sirkuit yang digunakan untuk panggilan dapat menerima tingkat bit dengan rentang 2Mbps s.d 30x64kbps yang disajikan pda PSTN. Jaringan ini dibangun untuk perluasan dari ISDN, yang selanjutnya disebut dengan broadband integrated services digital network atau B-ISDN. Dan dengan alasan yang sama, ISDN juga kadangkala merujuk kepada narrow-ISDN atau N-ISDN. B-ISDN dikembangkan untuk melakukan digitalisasi terhadap sinyal video, dimana pada ISDN tidak mendukungnya (ISDN tidak mendukung untuk layanan video). Sehingga ISDN nantinya tidak hanya terbatas mendukung layanan video, namun juga dukungan terhadap tiga jenis jaringan yang telah disebutkan sebelumnya. Dasar pengembangan fitur-fitur desain B-ISDN digunakan menjadi basis broadband multiservices network yang lain. Sebagai contoh, melalui definisinya, multiservice network memungkinkan suatu jaringan untuk memberi dukungan multiple services (layanan beragam). Praktisnya, aplikasi-aplikasi multimedia yang berbeda membutuhkan rate bit berbeda, nilai rate dipengaruhi kepada tipe media yang dijalankan. Metode transmisi dan switching digunakan untuk menangani persoalan ini, agar dapat fleksibel saat berjalan pada jaringan ini dibandingkan bila digunakannya jaringan seperti PSTN atau ISDN, yang memang didesain untuk tipe layanan tunggal. Agar dapat mengakomodasi fleksibilitas ini, seluruh tipe media yang berbeda digabungkan dengan bagian aplikasi-aplikasi multimedia yang pertama-tama terkonversi dalam perangkat sumber ke dalam bentuk digital. Selanjutnya, diintegrasikan bersama-sama dan menghasilkan binary stream yang terbagi ke dalam paket-paket berukuran tertentu yang beragam, yang disebut dengan cell. Dalam praktisnya, tipe stream informasi ini menyajikan cara fleksibilitas yang lebih pada masing-masing sisi transmitting dan switching pada informasi multimedia yang tergabung dengan aplikasi dengan tipe berbeda juga. Contohnya, dalam terminologi transmisi, cell berhubungan dengan aplikasi berbeda yang dapat diintegrasikan bersama lebih fleksibel. Dan juga, penggunaan fixed-sized cell memberi maksud bahwa switching dari cell dapat dioperasikan lebih cepat dibandingkan jika packet dengan panjang bervariasi digunakan. Saat aplikasi multimedia berbeda menjalankan stream-stream cell dari rate-rate berbeda, mode operasi ini mengartikan bahwa tingkat transfer cell melalui jaringan juga bervariasi; dan mode transmisi seperti ini disebut dengan asynchronous transfer mode (ATM), mode transmisi yang berjalan tidak mesti bergantung (harus dalam keadaan sinkronisasi) terhadap beberapa parameter yang ada pada keadaan transceiving (transmitting dan receiving), antara sumber dan penerima. Broadband multiservice networks, selanjutnya disebut pula dengan ATM networks atau kadangkala juga disebut cell-switching networks. Sebagai contoh, ada ATM local area networks (ATM LANs) yang mengakomodasi site tunggal dan ATM metropolitan area networks (ATM MANs) yang mengakomodasi kota atau daerah yang lebih besar. ATM MAN digunakan sebagai jaringan backbone berkecepatan tinggi untuk menginterkoneksikan sejumlah LAN-LAN terdistribusi mengelilingi kota atau daerah yang lebih besar. 9
  • 10. Dengan menggunakan model matematika sederhana, dapat ditentukan berapa banyak jaring-jaring/sisi dan rusuk pada bangun ruang prisma dan limas. Untuk sejumlah segi-n, maka: Prisma: Banyak sisi = n+2 Banyak rusuk = 3n Misalkan: Prisma segi-5, maka: n = 5, dan Σsisi = 5+2 = 7, dan Σrusuk = 3.5 = 15 Limas: Banyak sisi = n+1 Banyak rusuk = 2n Misalkan: Prisma segi-5, maka: n = 5, dan Σsisi = 5+1 = 6, dan Σrusuk = 2.5 = 10 10