MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Penerapan_nilai_nilai_islam_dalam_bidang.pptx
1. PENERAPAN NILAI-NILAI
ISLAM DALAM BIDANG
FARMASI
Kelompok 10
• Anisa Putri Fauziah 1543050006
• Tita Ayu P.S 1543050141
• Weti Restiana 1543050143
• Mega Novianti 1543050146
• Haris Abdurrasyid 1543050148
• Firganta Ripaldo 1543050150
• Anie Negita Sari 1543050151
2. PERKEMBANGAN KEFARMASIAN DALAM DUNIA ISLAM
Perkembangan kefarmasian di mulai sebelum abad
ke 8. dalam dunia arab lebih khusus dikenal dengan
istilah saydanah. Bahan yang banyak digunakan
adalah kamfora yang berasal dari india dan persia,
sandalwood untuk menghasilkan minyak wangi
Pada tahun 1260 terbitnya sebuah panduan
praktikum farmasi yang berjudul Minhaj karya Abu
Muna al-kohen al attar yang berisi seni meracik
obat dan etika farmasi
Pada abad ke 19 praktik kefarmasian menjadi
stagnan dan cenderung mengalami kemunduran,
pada saat itu kefarmasian di eropa berkembang
dengan pesat.
3. Tokoh ahli farmasi islam
•Ibnu Sina
Dalam kitabnya yang
fenomenal, Canon of
Medicine, Ibnu Sina juga
mengupas tentang farmasi. Ia
menjelaskan lebih
kurang 700 cara pembuatan
obat dengan kegunaannya.
Ibnu Sina menguraikan
tentang obat-obatan yang
sederhana.
4. •Ibnu Al-Baitar
Lewat risalahnya yang
berjudul Al-Jami fi Al-
Tibb (Kumpulan Makanan dan
Obat-obatan yang
Sederhana), Ibnu Al-Baitar
turut memberi kontribusi
dalam farmakologi dan
farmasi. Dalam kitabnya itu,
Al-Baitar mengupas beragam
tumbuhan berkhasiat obat
yang berhasil
dikumpulkannya di sepanjang
pantai Mediterania antara
Spanyol dan Suriah.
5. • Abu Ja’far Al-Ghafiqi
Ilmuwan Muslim yang satu ini juga
turut memberi kontribusi dalam
pengembangan farmakologi dan
farmasi. Sumbangan Al-Ghafiqi
untuk memajukan ilmu tentang
komposisi, dosis, meracik dan
menyimpan obat-obatan
dituliskannya dalam kitab Al-Jami'
Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Risalah
itu memeparkan tentang
pendekatan dalam metodelogi,
eksperimen serta observasi dalam
farmakologi dan farmasi.
6. Pendahuluan
• Allah SWT telah mengkaruniakan kepada kita
kekayaan alam untuk dimanfaatkan sebaik-
baiknya demi kebaikan umat di muka bumi ini.
Akan tetapi Allah tetap memberikan batasan-
batasan dalam pemanfaatannya. Salah satunya
adalah adanya batasan halal dan haram untuk
makanan yang dikonsumsi. Hal ini berlaku juga
untuk obat-obatan.
• Tingkat kehalalah dan keharaman dalam dunia
farmasi belum terpetakan dengan jelas. Hal ini
sangat disayangkan karena Indonesia adalah
negara dengan mayoritas penduduknya
beragama Islam. Oleh karena itu, konsumen
obat yang beragama Islam memerlukan suatu
perlindungan kehalalan obat yang mereka
konsumsi.
7. • Manusia diberikan akal dan potensi alam sekitar
untuk mengatasi penyakitnya. Oleh karena itu,
Islam mewajibkan umat nya untuk berikhtiar dan
berusaha mengobati penyakitnya bukan sekedar
pasrah dan tidak berusaha mengatasinya.
8. Landasan hukum
• Dari Usamah bin Syarik radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:
َلْا ِتَءاَج َو ،َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِيِبَّنال َدْنِع ُتْنُك
َلاَقَف ،ُابَْرع
:
َل ْوُسَر اَي
،ِهللا
َف ى؟ َاوَدَتَنَأ
َلاَق
:
ْعَضَي ْمَل َّلَج َو َّزَع َهللا َّنِإَف ،ا ْو َاوَدَت ،ِهللا َداَبِع اَي ْمَعَن
ِاح َو ٍاءَد َْريَغ ًءاَفِش ُهَل َعَض َو َّالِإ ًءاَد
ٍد
.
واُلاَق
:
َلاَق ؟ َوُه اَم
:
ُم َرَهْال
Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu
datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah,
bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah,
berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah meletakkan sebuah
penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka
bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR.
Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
At-Tirmidzi)
9. • َد ٍاءَد ِلُكِل َلَعَج َو َءا َوَّدال َو َءاَّدال َلَزْنَأ َهللا َّنِإ
ٍامَرَحِب ا ْو َاوَدَت َال َو ا ْو َاوَدَتَف ًءا َو
Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan
obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi setiap
penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah
berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abud
Darda` radhiallahu ‘anhu)
10. sediaan farmasi yang dipertanyakan halal dan
haramnya, di antaranya:
a. Sediaan topikal berbahan najis
b. Penggunaan bahan dari babi dalam kefarmasian.
c. Penggunaan alkohol dalam kefarmasian.
d. Bahan memabukkan
11. pengobatan yang dicontohkan Al-Qur’an dan
Nabi Muhammad saw
•Kurma
•Habbatus saudah
•Madu
•Zaitun
•Bekam
•Air Zam-zam
12. riset dan teknologi yang perlu diperhatikan
•Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan
•Pemanfaatan teknologi transgenik
•Kontroversi teknologi kloning