SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
Epidemiologi
Kesehatan Lingkungan
Febriyana MDS. Amd.Keb.,SKM.,MKM
DOSEN
PARADIGMA KESEHATAN VERSUS LINGKUNGAN
Paradigma kesehatan lingkungan menyatakan hubungan yang saling
berkaitan antara berbagai komponen lingkungan dengan perilaku
penduduk yang dinamis.
Perubahan-perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh kegiatan alami
diantaranya kegiatan vulkanik, bencana alam longsor, banjir, gempa
bumi,
atau akibat kegiatan manusia diantaranya industri, kendaraan bermotor,
pembuangan sampah sembarangan, pembangunan sarana dan
prasarana misalnya jalan tol, pembangunan dam atau waduk,
pembakaran hutan yang mengakibatkan pencemaran udara, air dan
tanah, pencemaran rumah tangga atau domestic pollutian dan lain-lain.
Komponen yang selalu berinteraksi dengan manusia dan
serigkali mengalami perubahan akibat adanya kegiatan manusia
adalah komponen pokok berupa air, udara dan tanah,
sedangkan komponen lain yang terpengaruh oleh perubahan
komponen pokok tersebut adalah komponen penunjang berupa
makan/minuman, vektor penyakit, binatan pembawa penyakit,
polutan fisik serta manusia sendiri.
Komponen panunjang ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan pada manusia apabila didalamnya mengandung
berbagai agents penyakit.
Beberapa jenis agents penyakit ini dapat dibagi dalam kelompok
antara lain :
a.Kelompok biologis/mikrobiologis diantaranya virus, spora,
bakteri, parasit, jamur
b.Kelompok kimiawi berupa kimia organik dan anorganik yang
berasal dari aktivitas manusia domestik maupun industri
diantaranya logam berat, pestisida, asap rokok
c. Kelompok bahan radiasi baik radiasi elektromegnetik,
kebisingan, getaran, suhu, ultraviolet, cuaca, radiasi, dan
sebagainya
Konponen tersebut akan berinteraksi dengan manusia melalui media
langsung yaitu udara, air, tanah, makanan/minuman, atau melalui vektor
penyakit seperti nyamuk yang penyakitnya dikenal dengan malaria DHF,
chikungunya, filariasis dan lain-lain,
atau melalui binatan pembawa penyakit diantaranya tikus, kucing, anjing
melalui kutu atau pinjalnya dengan nama penyakitnya sperti pes,
leptospirosis, toxoplasmosis,
atau virus dari unggas dan binatang menyusui diantaranya burung, ayam,
sapi, unta yang dikenal penyakitnya dengan nama flu burung, anthrax,
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau flu arab.
BEBERAPA PENYAKIT - PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
1. Beberapa penyakit berbasis lingkungan berdasarkan kelompok penyakit
menular
Penyakit-penyakit berbasis lingkungan terbagi dalam beberapa kelompok
penyakit diantaranya adalah Waterborne Diseases, Insect / Vector Borne
Diseases, Food Borne Diseases, Soilborne Infection, Insect Borne Diseases.
WHO melaporkan bahwa hampir separuh jumlah populasi dunia menderita
penyakit yang berhubungan dengan cukup atau terkontaminasi air dan
beresiko dari Waterborne Diseases dan Foodborne Diseases, dari yang
penyakit diare yang paling mematikan
Penyakit-penyakit ini menyebabkan lebih dari tiga juta kematian pada tahun
1995, 80% dari mereka di antara anak-anak di bawah usia lima tahun
Demam tifoid menyebabkan sekitar 16 juta kasus dan lebih dari 600 000
kematian per tahun, sekitar 80% dari mereka di Asia
Terjadi epidemi kolera dan disentri, kolera saja menyebabkan 120 000 kematian
per tahun. Tujuh puluh sembilan juta orang diperkirakan saat ini menghadapi
risiko infeksi kolera di Afrika
Di seluruh dunia, sekitar 40 juta orang memiliki infeksi trematoda usus.
Namun, dracunculiasis (penyakit cacing guinea) bisa diberantas dalam
beberapa tahun ke depan; sekitar 122 000 kasus dilaporkan pada tahun 1995
dibandingkan dengan 3,6 juta pada tahun 1986
Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk terkait dengan penularan
penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus dan polio
Tidak adanya, tidak memadai, atau tidak tepat pengelolaan penyediaan air dan
sanitasi mengekspos individu untuk risiko kesehatan
Hal ini terutama terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan di mana antara pasien
dan staf ditempatkan pada risiko penyakit daninfeksi tambahan ketika air,
sanitasi dan kebersihan layanan yang kurang
Secara global, 15% pasien mengalami infeksi selama tinggal di rumah sakit, dengan
proporsi yang jauh lebih besar di negara-negara berpenghasilan rendah
Pengelolaan air limbah perkotaan yang tidak memadai, industri dan pertanian
mengakibatkan air minum dari ratusan juta orang menjadi berbahaya terkontaminasi atau
tercemar bahan kimia
Food Borne Diseases memiliki dampak besar di seluruh dunia. Perkiraan di Amerika Serikat
berkisar 6.500.000-80.000.000 kasus per tahun
Bakteri Food Borne terkenal di seluruh dunia adalah salmonella, campylobacter,
Escherichia coli dan listeria, virus Food Borne termasuk hepatitis A, juga umum di seluruh
dunia
Soilborne Infection mempengaruhi beberapa juta orang per tahun, infeksi cacing usus yang
paling banyak.
Penyakit soilborne paling mematikan adalah tetanus, yang setiap tahunnya membunuh
setidaknya 450 000 bayi baru lahir, dan 50 000 ibu saat melahirkan
Untuk Insect / Vector Borne Diseases, dari semua penyakit transmisi serangga, nyamuk
adalah ancaman terbesar, penyebaran malaria, demam berdarah dan demam kuning, yang
bersama-sama bertanggung jawab untuk beberapa juta kematian dan ratusan juta kasus
setiap tahun
Nyamuk juga menularkan filariasis limfatik dan ensefalitis Jepang.
Spesies serangga lain membawa berbagai penyakit. Penyakit tidur disebarkan oleh lalat
tsetse, dengan 55 juta orang beresiko
Kelompok penyakit leishmaniasis disebarkan oleh sandflies (lalat pasir), dengan 350 juta
orang beresiko
Selain itu 100 juta di Amerika Latin berada pada risiko penyakit Chagas, disebarkan oleh
kutu rumah. Onchocerciasis, atau kebutaan, dibawa oleh lalat hitam, dan plague oleh kutu
Malaria adalah endemik di 91 negara, dengan sekitar 40% dari populasi dunia berisiko
Dengan mengganggu kesehatan dan ratusan juta kapasitas kerja, itu terkait erat dengan
kemiskinan dan status sosial dan pembangunan ekonomi.
Hingga 500 juta kasus terjadi setiap tahun, 90% dari mereka di Afrika, dan ada yang
sampai 2,7 juta kematian setiap tahunnya
Dengan mengganggu kesehatan dan ratusan juta kapasitas kerja, itu terkait
erat dengan kemiskinan dan status sosial dan pembangunan ekonomi.
Hingga 500 juta kasus terjadi setiap tahun, 90% dari mereka di Afrika, dan
ada yang sampai 2,7 juta kematian setiap tahunnya
Dengue adalah penyakit virus yang dibawa nyamuk yang paling penting di
dunia, dengan lebih dari 2500 juta orang di seluruh dunia pada risiko infeksi
dan 20 juta kasus per tahun di lebih dari 100 negara
Pada tahun 1995, epidemi demam berdarah terburuk di Amerika Latin dan
Karibia selama 15 tahun melanda setidaknya 14 negara,
menyebabkan lebih dari 200 000 kasus demam berdarah dan hampir 6000
kasus demam berdarah dengue yang lebih serius
Banyak kota-kota besar dunia, terutama di Amerika, beresiko berpotensi menghancurkan
dari epidemi demam kuning karena disana penuh dengan Aedes aegypti sebagai nyamuk
penular penyakit ini
Filariasis limfatik (kaki gajah) menginfeksi sekitar 120 juta orang di daerah tropis Afrika,
India, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik dan Amerika Selatan dan Tengah
Di antara penyakit yang disebarkan oleh serangga lainnya, leishmaniasis terjadi di 88
negara, dan penyebarannya dipercepat oleh pembangunan jalan, pembangunan
bendungan, pertambangan dan program pembangunan lainnya yang membawa lebih
banyak orang kontak dengan sandflies yang menularkan parasit penyebab penyakit ini
Penyakit tidur atau Sleeping Sickness mempengaruhi 36 negara sub-Sahara Afrika.
Onchocerciasis mempengaruhi beberapa 17,6 juta orang di Afrika, dan sejumlah kecil di
Amerika Tengah dan Selatan
Setidaknya 16 juta orang di Amerika Latin terinfeksi penyakit Chagas. Wabah terus
menyerang jumlah yang relatif kecil orang di Afrika, Amerika dan Asia
2. Beberapa bahan kimia yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat
Merkuri
Merkuri
Bahan kimia yang
berhubungan dengan
Kesehatan Masyarakat
Merkuri
Pertisida
berbahaya
Pencemaran
udara
Arsenik
Asbestos
Benzene
Kadmium
Dioksin
Flourida
Timah
hitam
Beberapa bahan kimia yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat
Bahan kimia adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Semua materi hidup dan mati terdiri dari bahan kimia dan hampir setiap
produk yang diproduksi melibatkan penggunaan bahan kimia
Banyak bahan kimia dapat, ketika benar digunakan, secara signifikan
berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup, kesehatan dan
kesejahteraan
Tapi bahan kimia lainnya sangat berbahaya dan negatif dapat
mempengaruhi kesehatan dan lingkungan kita bila tidak dikelola dengan
benar
Informasi lebih lanjut tentang 10 bahan kimia atau kelompok bahan kimia
dari masalah kesehatan masyarakat yang utama dapat ditemukan dari
link berikut :
1. Polusi udara
2. Arsenikum
3. Asbes
4. Bensol
5. Kadmium
6. Dioxin dan dioxin sebagai substansi
7. Fluoride yang tidak memadai atau kelebihan
8. Lead atau timbal
9. Air raksa
10.Pestisida yang sangat berbahaya
3. Beberapa penyakit berbasis lingkungan yang banyak terdapat di
Indonesia
Sesuai dengan data-data dan laporan dari pihak berwenang, saat ini
penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat di Indonesia
Penyakit ISPA dan Diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan
selalu masuk dalam 10 besar penyakIt di hampir seluruh Puskesmas di
Indonesia, kemudian Malaria, Demam Berdarah Dengue ( DBD ),
Filariasis, TB Paru, Cacingan, Penyakit Kulit, Keracunan dan Keluhan
akibat Lingkungan Kerja yang buruk
ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA dapat meliputi saluran pernapasan bagian
atas dan juga saluran pernapasan bagian bawah, merupakan infeksi saluran pernapasan
yang berlangsung sampai 14 hari
Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai
gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah
dan selaput paru
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek
dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
Akan tetapi, anak yang menderita pneumoni bila tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian
Pada istitusi pelayanan kesehatan, Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA
membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan, yaitu pneumonia dan yang bukan
pneumonia.
Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia
tidak berat.
Pneumonia disebabkan oleh bahaya biologis, yaitu Streptococcus pneumoniae
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis, dan penyakit jalan
napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus
dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik.
Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita.
Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga
akut harus mendapat antibiotik.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
pernapasannya.
Sumber penyakit ini adalah manusia.
Pneumococci umum ditemukan pada saluran pernafasan bagian atas dari
orang yang sehat di seluruh dunia
Sedangkan Agen ditularkan ke manusia lewat udara melalui
percikan ludah, kontak langsung lewat mulut atau kontak tidak
langsung melalui peralatan yang terkontaminasi discharge saluran
pernafasan.
Biasanya penularan organisme terjadi dari orang ke orang, tetapi
penularan melalui kontak sesaat jarang terjadi
Manusia yang berada dalam lingkungan yang kumuh dan lembab
memiliki risiko tinggi untuk tertular penyakit ini.
Setelah terpajan agen, penderita dapat sembuh atau sakit.
Seperti yang diterangkan sebelumnya, untuk penderita agen virus
(misalnya flu) sebenarnya tidak perlu mendapatkan perlakuan
khusus. Cukup dijaga kondisi fisiknya.
Penderita yang positif ISPA adalah mereka yang ditandai dengan serangan mendadak
dengan demam menggigil, nyeri pleural, dyspnea, tachypnea, batuk produktif dengan
dahak kemerahan serta lekositosis.
Serangan ini biasanya tidak begitu mendadak, khususnya pada orang tua dan hasil foto
toraks mungkin memberi gambaran awal adanya pneumonia.
Pada bayi dan anak kecil, demam, muntah dan kejang dapat merupakan gejala awal
penyakit.
Diagnosa etiologis secara dini sangat penting untuk mengarahkan pemberian terapi
spesifik.
Diagnosa pneumoni pneumokokus dapat diduga apabila ditemukannya diplococci gram
positif pada sputum bersamaan dengan ditemukannya lekosit polymorphonuclear.
Diagnosa dapat dipastikan dengan isolasi pneumococci dari spesimen darah atau sekret
yang diambil dari saluran pernafasan bagian bawah orang dewasa yang diperoleh
dengan aspirasi percutaneous transtracheal
Secara sederhana penyakit ISPA mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
Agent penyebab penyakit : bakteri Streptococcus
pneumonia (pneumococci) dan Hemophilus influenzae
Lingkungan yang mendukung : asap dapur dan sirkulasi
udara yang tidak sehat
Sedangkan tempat berkembang biak saluran pernafasan,
dengan cara penularan melalui udara (aerogen) berupa
kontak langsung melalui mulut penderita
serta cara tidak langsung melalui udara yang
terkontaminasi dengan bakteri karena penderita batuk
Cara Pencegahan : Cara efektif mencegah penyakit ISPA
(berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut :
Kondisi perumahan / pemukiman :
1. Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang atau sebaiknya luas
kamar lebih atau sama dengan 8m2 / jiwa
2. Pengerasan / penyemenan lantai rumah
Kondisi ventilasi rumah :
1.Pengaturan ukuran lubang penghawaan / ventilasi
2.Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari
3.Menambah ventilasi buatan
Perilaku masyarakat :
1.Anak atau bayi tidak dibawa saat memasak di dapur
2.Menutup mulut bila batuk
3.Membuang ludah tidak sembarangan
4.Jangan menggunakan obat anti nyamuk bakar
5.Penggunaan insektisida pembunuh nyamuk agar
dilakukan secara hati-hati jangan menyemprot keatas
peralatan tidur.
Setelah penyemprotan kamar tunggu sampai 10 menit
baru boleh masuk ke kamar
1.Sementara tidur terpisah dari penderita
TUBERCULOSIS (TBC) PARU
Tuberculosis (TBC) paru adalah batuk berdahak lebih dari 3 minggu, dengan
penyebab penyakit adalah kuman / bakteri Mikobakterium tuberkulosis.
Tempat berkembang biak penyakit ini adalah di paru-paru.
Selain paru-paru bakteri TBC ini dapat menyerang sistem kelenjar tubuh dan
kulit
Cara penularan penyakit melalui udara, dengan proses sebagai berikut :
1. Penularan penyakit TBC melalui udara pada saat penderita berbicara,
meludah, batuk, dan bersin, maka kuman-kuman TBC yang berada di
paru-paru menyebar ke udara
2. Bakteri TBC yang memenuhi udara ini terhirup oleh orang lain yang
berada dekat dengan penderita
Cara Pencegahan :
Kondisi perumahan / pemukiman :
1.Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang atau
sebaiknya luas kamar lebih atau sma dengan 8m2 / jiwa
2.Pengerasan / penyemenan lantai rumah
Kondisi ventilasi rumah :
1. Pengaturan ukuran lubang penghawaan / ventilasi
2. Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari
3. Menambah ventilasi buatan
Perilaku masyarakat :
1.Biasakan menutup mulut bila batuk (meskipun bukan
penderita TBC)
2.Membuang ludah jangan sembarangan
3.Menjemur peralatan tidur secara berkala
4.Jaga kebersihan perorangan
5.Istirahat yang cukup
6.Makan makan bergizi
7.Penderita tidur terpisah dari orang yang sehat
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti.
Sedangkan tempat berkembang biak dapat didalam maupun diluar rumah,
terutama pada tempat-tempat buatan manusia yang dapat menampung air
bersih seperti :
Di dalam rumah / diluar rumah untuk keperluan sehari-hari seperti ember, drum,
tempayan, tempat penampungan air bersih, bak mandi/WC/ dan lain-lain
Bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga,
perangkap semen, kaleng bekas yang berisi air bersih, dan sebagainya
Tempat alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung
kelapa, potongan bambu yang dapat menampung air hujan, dan lain-lain
Cara penularan :
1. Nyamuk menggigit seseorang yang dalam darahnya
mengandung virus dengue merupakan merupakan
sumber penyakit
2. Bila digigit nyamuk virus terhisap masuk kedalam
lambung nyamuk, berkembang biak, masuk ke dalam
kelenjar air liur nyamuk setelah satu minggu didalam
tubuh nyamuk,
bila nyamuk menggigit orang sehat akan menularkan virus
DBD
3. Virus DBD tetap berada dalam tubuh nyamuk sehingga
dapat menularkan kepada orang lain, dan seterusnya.
Cara Pencegahan :
Cara efektif mencegah penyakit Demam Berdarah (berdasarkan faktor penyebab
penyakit), sebagai berikut :
Perbaikan lingkungan rumah / ventilasi:
1. Melaksanakan program 3 M : Menutup tempat-tempat air, Menguras tempat air secara
berkala 3 hari sekali dan Menimbun dalam tanah untuk seluruh bekas wadah yang
berpotensi digenangi air misalnya kaleng bekas, botol plastik bekas air mineral, ban
bekas dan lain-lain
2. Memasang kawat kasa pada ventilasi dan lubang penghawaan dan pintu masuk
ruangan
3. Membuka jendela dan pasang genting kaca agar terang dan tidak lembab
4. Penggunaan insektisida pembunuh nyamuk agar dilakukan secara hati-hati jangan
menyemprot keatas peralatan tidur. Setelah penyemprotan kamar tunggu sampai 10
menit baru boleh masuk ke kamar
5. Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang jarang dikuras atau
memelihara ikan pemakan jentik
Perilaku masyarakat : Jangan biarkan kain / baju yang bergantungan terlalu lama
KECACINGAN
Penyakit kecacingan biasanya menyerang anak-anak dan disebabkan oleh Cacing Gelang, Cacing Tambang dan Cacing Kremi.
Penyakit kecacingan menyebabkan anak-anak kuran gizi, rewel dan tampak kurus namun perutnya gembung
1. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) berkembang biak di dalam perut manusia dan pada tinja.
Telur cacing dapat masuk kedalam mulut melalui makanan yang tercemar atau tangan yang tercemar telur cacing.
Telur Cacing menetas menjadi cacing didalam perut, selanjutnya keluar bersama-sama tinja.
2. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis).
Tempat berkembang biak jenis cacing ini pada perut manusia dan tinja, dengan cara penularan menelan telur cacing yang telah
dibuahi, dapat melalui debu, makanan atau jari tangan (kuku)
3. Cacing tambang (Ankylostoma duodenale).
Jenis cacing ini mempunyai tempat berkembang biak pada perut / usus manusia dan tinja.
Cara penularan dimulai ketika telur dalam tinja di tanah yang lembab atau lumpur menetas menjadi larva.
Kemudian larva tersebut masuk melalui kulit, biasanya pada telapak kaki.
Pada saat kita menggaruk anus, telur masuk kedalam kuku, jatuh ke sprei atau alas tidur dan terhirup mulut. Telur dapat juga
terhirup melalui debu yang ada di udara. atau dengan reinfeksi
Cara efektif mencegah penyakit Kecacingan sebagai berikut :
Cara pembuangan kotoran manusia :
1. Buang air besar di jamban yang higienis tipe leher angsa
2. Bila belum punya, anjurkan untuk membangun sendiri atau berkelompok dengan
tetangga
3. Penyemenan lantai rumah
Pengelolaan makanan yang sehat :
1. Sayuran dan buah-buahan dicuci dengan air bersih sebelum dimakan
2. Makanan dimasak sampai benar-benar matang
3. Menutup makanan pakai tudung saji
Perilaku masyarakat :
1. Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar
2. Gunakan selalu alas kaki
3. Jangan dibiarkan kuku tumbuh panjang tanpa dirawat atau dibersihkan
4. Penggunaan tinja segar atau urine tidak dianjurkan untuk pupuk tanaman
PENYAKIT KULIT
Penyakit kulit biasa dikenal dengan nama kudis, skabies, gudik, budugen.
Penyebab penyakit kulit ini adalah tungau atau sejenis kutu yang yang sangat kecil
yang bernama Sarcoptes scabiei.
Tungau ini berkembang biak dengan cara menembus lapisan tanduk kulit kita dan
membuat terowongan di bawah kulit sambil bertelur
Kutu Sarcoptes scabiei
Cara penularan penyakit ini dengan cara kontak langsung atau melalui peralatan
seperti baju, handuk, sprei, tikar, bantal, dan lain-lain.
Sedangkan cara pencegahan penyakit ini dengan cara antara lain :
1. Menjaga kebersihan diri, mandi dengan air bersih minimal 2 kali
sehari dengan sabun, serta hindari kebiasaan tukar menukar baju
dan handuk
2. Menjaga kebersihan lingkungan, serta biasakan selalu membuka
jendela agar sinar matahari masuk
Cara efektif mencegah penyakit kulit (berdasarkan faktor penyebab
penyakit), sebagao berikut :
1. Penyediaan air memenuhi syarat kesehatan :
2. Gunakan air dari sumber yang terlindung
3. Pelihara dan jaga agar sarana air terhindar dari pencemaran
Kesehatan perorangan :
1. Cuci tangan pakai sabun
2. Mandi 2 kali sehari pakai sabun
3. Potong pendek kuku jari tangan
Perilaku masyarakat yang hygienis :
1. Peralatan tidur dijemur
2. Tidak menggunakan handuk dan sisir secara bersamaan
3. Sering mengganti pakaian
4. Pakaian sering dicuci
5. Buang air besar di jamban higienis
6. Istirahat yang cukup
7. Makan makanan bergizi
Keracunan pangan
Keracunan pangan yang berasal dari bahan kimia dan bahan radioaktif
disebut Food Intoxication, keracunan pangan karena bakteri, jamur dan
jasad renik lainnya disebut Food Infection.
Keracunan makanan umumnya menyebabkan gangguan pencernaan,
selain itu dapat menyebabkan alergi pada kulit dan yang lebih fatal lagi
dapat mengganggu dan merusak sistem syaraf pusat menimbulkan
kematian
Cara efektif mencegah Keracunan Pangan, sebagai berikut :
Hindari makanan rusak atau kadaluwarsa :
1. Pilih bahan makanan yang baik dan utuh
2. Makanan yang sudah rusak/kadaluwarsa sebaiknya dibuang
3. Makanan dalam kemasan kaleng yang menggelembung atau berkarat
sebaiknya tidak dikonsumsi
Pengolahan Makanan yang sehat dan nilai gizinya cukup :
1. Bahan makanan dicuci air bersih
2. Bahan sayuran dicuci bersih sebelum dipotong
3. Bahan makanan dimasak dengan matang dan panas
yang sesuai jenis bahannya
4. Makan makanan dalam keadaan panas/hangat
5. Makanan yang tahan lama disimpan dalam lemari
pendingin
6. Panaskan makanan bila akan dimakan
Lingkungan harus bersih / higienis
1. Tempat penyimpanan makanan matang dan mentah
terpisah
2. Simpan makanan pada tempat yang tertutup kalau perlu
disimpan di kulkas
3. Kandang ternak jauh dari rumah
4. Tempat sampah tertutup
Perilaku masyarakat :
1. Cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makan
2. Cuci tangan pakai sabun sesudah hajat kecil atau hajat
besar
3. Bila sedang sakit jangan menjamah makanan atau pakailah
masker mulut dan hidung
PENYAKIT MALARIA
Penyakit malaria disebabkan oleh suatu agent protozoa atau parasit dari genus
Plasmodium dengan gejala khas panas dingin menggigil dan demam berkepanjangan.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria jenis Anopheles.
Parasit ini menyerang sel darah merah dan mulai memakan hemoglobin.
Kerusakan sel darah merah ini menimbulkan gejala demam dan menggigil.
Karena banyak sel darah merah atau hemoglobin yang pecah mengakibatkan
penderita mengalami gejala anemia
Ada empat jenis malaria yaitu malaria tertiana disebabkan oleh plasmodium vivax,
malaria tropika disebabkan oleh plasmodium falciparum dan malaria kuartana
disebabkan oleh plasmodium malariae dan malaria ovale disebabkan oleh
plasmodium ovale
Umumnya penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan intensif namun
apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian
Cara efektif mencegah Penyakit Malaria, berdasarkan faktor penyebab
penyakit, sebagai berikut :
1. Lingkungan rumah / ventilasi memenuhi syarat kesehatan
2. Memasang kawat kasa pada lubang ventilasi
3. Jauhkan kandang ternak dari rumah atau membuat kandang kolektif
4. Buka jendela atau buka genting kaca agar terang dan tidak lembab
Lingkungan sekitar rumah selalu terawat
1. Sering membersihkan rumput / semak disekitar rumah dan parit air
limbah
2. Genangan air dialirkan atau ditimbun
3. Menebar ikan pemakan jentik
Perilaku masyarakat :
1. Jangan biarkan kain/baju yang bergantungan terlalu lama
2. Tidur dalam kelambu atau menggunakan insektisida
3. Sebaiknya jangan terlalu lama di luar rumah
SEKIAN DULU SESI 5……

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan

FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...Tata Naipospos
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx
419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx
419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptxssuser5a5913
 
Rekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptx
Rekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptxRekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptx
Rekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptxTiwiGabut
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Tata Naipospos
 
Artikel lingkungan
Artikel lingkunganArtikel lingkungan
Artikel lingkunganIka Yanti
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menularWarnet Raha
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epidbjahboi
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanDinnurAulia
 
JUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptx
JUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptxJUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptx
JUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptxBetiBeti17
 
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...Tata Naipospos
 
globalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxglobalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxDewiNurfadilah2
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANMawar 99
 
environment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public healthenvironment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public healthNatalie Ulza
 
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Tata Naipospos
 

Semelhante a materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan (20)

FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
triad epid HIV.docx
triad epid HIV.docxtriad epid HIV.docx
triad epid HIV.docx
 
Epid kelompok 1
Epid kelompok 1Epid kelompok 1
Epid kelompok 1
 
1 o penyakit yang menyebabkan wabah
1 o penyakit yang menyebabkan wabah1 o penyakit yang menyebabkan wabah
1 o penyakit yang menyebabkan wabah
 
419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx
419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx
419731468-Ppt-Dampak-Bencana-Terhadap-Kesehatan.pptx
 
Rekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptx
Rekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptxRekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptx
Rekling-1 Hub. Timbal Balik Manusia dan Lingkungan.pptx
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
Artikel lingkungan
Artikel lingkunganArtikel lingkungan
Artikel lingkungan
 
Demam lassa
Demam lassaDemam lassa
Demam lassa
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epid
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatan
 
JUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptx
JUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptxJUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptx
JUWITA AMALIA H. M. DJUFRIE.pptx
 
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
 
globalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptxglobalisasi kesehatan.pptx
globalisasi kesehatan.pptx
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATAN
 
environment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public healthenvironment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public health
 
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
 

materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan

  • 3. Paradigma kesehatan lingkungan menyatakan hubungan yang saling berkaitan antara berbagai komponen lingkungan dengan perilaku penduduk yang dinamis. Perubahan-perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh kegiatan alami diantaranya kegiatan vulkanik, bencana alam longsor, banjir, gempa bumi, atau akibat kegiatan manusia diantaranya industri, kendaraan bermotor, pembuangan sampah sembarangan, pembangunan sarana dan prasarana misalnya jalan tol, pembangunan dam atau waduk, pembakaran hutan yang mengakibatkan pencemaran udara, air dan tanah, pencemaran rumah tangga atau domestic pollutian dan lain-lain.
  • 4. Komponen yang selalu berinteraksi dengan manusia dan serigkali mengalami perubahan akibat adanya kegiatan manusia adalah komponen pokok berupa air, udara dan tanah, sedangkan komponen lain yang terpengaruh oleh perubahan komponen pokok tersebut adalah komponen penunjang berupa makan/minuman, vektor penyakit, binatan pembawa penyakit, polutan fisik serta manusia sendiri. Komponen panunjang ini dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia apabila didalamnya mengandung berbagai agents penyakit.
  • 5. Beberapa jenis agents penyakit ini dapat dibagi dalam kelompok antara lain : a.Kelompok biologis/mikrobiologis diantaranya virus, spora, bakteri, parasit, jamur b.Kelompok kimiawi berupa kimia organik dan anorganik yang berasal dari aktivitas manusia domestik maupun industri diantaranya logam berat, pestisida, asap rokok c. Kelompok bahan radiasi baik radiasi elektromegnetik, kebisingan, getaran, suhu, ultraviolet, cuaca, radiasi, dan sebagainya
  • 6. Konponen tersebut akan berinteraksi dengan manusia melalui media langsung yaitu udara, air, tanah, makanan/minuman, atau melalui vektor penyakit seperti nyamuk yang penyakitnya dikenal dengan malaria DHF, chikungunya, filariasis dan lain-lain, atau melalui binatan pembawa penyakit diantaranya tikus, kucing, anjing melalui kutu atau pinjalnya dengan nama penyakitnya sperti pes, leptospirosis, toxoplasmosis, atau virus dari unggas dan binatang menyusui diantaranya burung, ayam, sapi, unta yang dikenal penyakitnya dengan nama flu burung, anthrax, MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau flu arab.
  • 7. BEBERAPA PENYAKIT - PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN 1. Beberapa penyakit berbasis lingkungan berdasarkan kelompok penyakit menular Penyakit-penyakit berbasis lingkungan terbagi dalam beberapa kelompok penyakit diantaranya adalah Waterborne Diseases, Insect / Vector Borne Diseases, Food Borne Diseases, Soilborne Infection, Insect Borne Diseases. WHO melaporkan bahwa hampir separuh jumlah populasi dunia menderita penyakit yang berhubungan dengan cukup atau terkontaminasi air dan beresiko dari Waterborne Diseases dan Foodborne Diseases, dari yang penyakit diare yang paling mematikan Penyakit-penyakit ini menyebabkan lebih dari tiga juta kematian pada tahun 1995, 80% dari mereka di antara anak-anak di bawah usia lima tahun Demam tifoid menyebabkan sekitar 16 juta kasus dan lebih dari 600 000 kematian per tahun, sekitar 80% dari mereka di Asia
  • 8. Terjadi epidemi kolera dan disentri, kolera saja menyebabkan 120 000 kematian per tahun. Tujuh puluh sembilan juta orang diperkirakan saat ini menghadapi risiko infeksi kolera di Afrika Di seluruh dunia, sekitar 40 juta orang memiliki infeksi trematoda usus. Namun, dracunculiasis (penyakit cacing guinea) bisa diberantas dalam beberapa tahun ke depan; sekitar 122 000 kasus dilaporkan pada tahun 1995 dibandingkan dengan 3,6 juta pada tahun 1986 Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk terkait dengan penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus dan polio Tidak adanya, tidak memadai, atau tidak tepat pengelolaan penyediaan air dan sanitasi mengekspos individu untuk risiko kesehatan Hal ini terutama terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan di mana antara pasien dan staf ditempatkan pada risiko penyakit daninfeksi tambahan ketika air, sanitasi dan kebersihan layanan yang kurang
  • 9. Secara global, 15% pasien mengalami infeksi selama tinggal di rumah sakit, dengan proporsi yang jauh lebih besar di negara-negara berpenghasilan rendah Pengelolaan air limbah perkotaan yang tidak memadai, industri dan pertanian mengakibatkan air minum dari ratusan juta orang menjadi berbahaya terkontaminasi atau tercemar bahan kimia Food Borne Diseases memiliki dampak besar di seluruh dunia. Perkiraan di Amerika Serikat berkisar 6.500.000-80.000.000 kasus per tahun Bakteri Food Borne terkenal di seluruh dunia adalah salmonella, campylobacter, Escherichia coli dan listeria, virus Food Borne termasuk hepatitis A, juga umum di seluruh dunia Soilborne Infection mempengaruhi beberapa juta orang per tahun, infeksi cacing usus yang paling banyak. Penyakit soilborne paling mematikan adalah tetanus, yang setiap tahunnya membunuh setidaknya 450 000 bayi baru lahir, dan 50 000 ibu saat melahirkan
  • 10. Untuk Insect / Vector Borne Diseases, dari semua penyakit transmisi serangga, nyamuk adalah ancaman terbesar, penyebaran malaria, demam berdarah dan demam kuning, yang bersama-sama bertanggung jawab untuk beberapa juta kematian dan ratusan juta kasus setiap tahun Nyamuk juga menularkan filariasis limfatik dan ensefalitis Jepang. Spesies serangga lain membawa berbagai penyakit. Penyakit tidur disebarkan oleh lalat tsetse, dengan 55 juta orang beresiko Kelompok penyakit leishmaniasis disebarkan oleh sandflies (lalat pasir), dengan 350 juta orang beresiko Selain itu 100 juta di Amerika Latin berada pada risiko penyakit Chagas, disebarkan oleh kutu rumah. Onchocerciasis, atau kebutaan, dibawa oleh lalat hitam, dan plague oleh kutu Malaria adalah endemik di 91 negara, dengan sekitar 40% dari populasi dunia berisiko Dengan mengganggu kesehatan dan ratusan juta kapasitas kerja, itu terkait erat dengan kemiskinan dan status sosial dan pembangunan ekonomi. Hingga 500 juta kasus terjadi setiap tahun, 90% dari mereka di Afrika, dan ada yang sampai 2,7 juta kematian setiap tahunnya
  • 11. Dengan mengganggu kesehatan dan ratusan juta kapasitas kerja, itu terkait erat dengan kemiskinan dan status sosial dan pembangunan ekonomi. Hingga 500 juta kasus terjadi setiap tahun, 90% dari mereka di Afrika, dan ada yang sampai 2,7 juta kematian setiap tahunnya Dengue adalah penyakit virus yang dibawa nyamuk yang paling penting di dunia, dengan lebih dari 2500 juta orang di seluruh dunia pada risiko infeksi dan 20 juta kasus per tahun di lebih dari 100 negara Pada tahun 1995, epidemi demam berdarah terburuk di Amerika Latin dan Karibia selama 15 tahun melanda setidaknya 14 negara, menyebabkan lebih dari 200 000 kasus demam berdarah dan hampir 6000 kasus demam berdarah dengue yang lebih serius
  • 12. Banyak kota-kota besar dunia, terutama di Amerika, beresiko berpotensi menghancurkan dari epidemi demam kuning karena disana penuh dengan Aedes aegypti sebagai nyamuk penular penyakit ini Filariasis limfatik (kaki gajah) menginfeksi sekitar 120 juta orang di daerah tropis Afrika, India, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik dan Amerika Selatan dan Tengah Di antara penyakit yang disebarkan oleh serangga lainnya, leishmaniasis terjadi di 88 negara, dan penyebarannya dipercepat oleh pembangunan jalan, pembangunan bendungan, pertambangan dan program pembangunan lainnya yang membawa lebih banyak orang kontak dengan sandflies yang menularkan parasit penyebab penyakit ini Penyakit tidur atau Sleeping Sickness mempengaruhi 36 negara sub-Sahara Afrika. Onchocerciasis mempengaruhi beberapa 17,6 juta orang di Afrika, dan sejumlah kecil di Amerika Tengah dan Selatan Setidaknya 16 juta orang di Amerika Latin terinfeksi penyakit Chagas. Wabah terus menyerang jumlah yang relatif kecil orang di Afrika, Amerika dan Asia
  • 13. 2. Beberapa bahan kimia yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat Merkuri Merkuri Bahan kimia yang berhubungan dengan Kesehatan Masyarakat Merkuri Pertisida berbahaya Pencemaran udara Arsenik Asbestos Benzene Kadmium Dioksin Flourida Timah hitam Beberapa bahan kimia yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat
  • 14. Bahan kimia adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Semua materi hidup dan mati terdiri dari bahan kimia dan hampir setiap produk yang diproduksi melibatkan penggunaan bahan kimia Banyak bahan kimia dapat, ketika benar digunakan, secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup, kesehatan dan kesejahteraan Tapi bahan kimia lainnya sangat berbahaya dan negatif dapat mempengaruhi kesehatan dan lingkungan kita bila tidak dikelola dengan benar Informasi lebih lanjut tentang 10 bahan kimia atau kelompok bahan kimia dari masalah kesehatan masyarakat yang utama dapat ditemukan dari link berikut :
  • 15. 1. Polusi udara 2. Arsenikum 3. Asbes 4. Bensol 5. Kadmium 6. Dioxin dan dioxin sebagai substansi 7. Fluoride yang tidak memadai atau kelebihan 8. Lead atau timbal 9. Air raksa 10.Pestisida yang sangat berbahaya
  • 16. 3. Beberapa penyakit berbasis lingkungan yang banyak terdapat di Indonesia Sesuai dengan data-data dan laporan dari pihak berwenang, saat ini penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia Penyakit ISPA dan Diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar penyakIt di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia, kemudian Malaria, Demam Berdarah Dengue ( DBD ), Filariasis, TB Paru, Cacingan, Penyakit Kulit, Keracunan dan Keluhan akibat Lingkungan Kerja yang buruk
  • 17. ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA dapat meliputi saluran pernapasan bagian atas dan juga saluran pernapasan bagian bawah, merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Akan tetapi, anak yang menderita pneumoni bila tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian Pada istitusi pelayanan kesehatan, Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan, yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Pneumonia disebabkan oleh bahaya biologis, yaitu Streptococcus pneumoniae
  • 18. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis, dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Sumber penyakit ini adalah manusia. Pneumococci umum ditemukan pada saluran pernafasan bagian atas dari orang yang sehat di seluruh dunia
  • 19. Sedangkan Agen ditularkan ke manusia lewat udara melalui percikan ludah, kontak langsung lewat mulut atau kontak tidak langsung melalui peralatan yang terkontaminasi discharge saluran pernafasan. Biasanya penularan organisme terjadi dari orang ke orang, tetapi penularan melalui kontak sesaat jarang terjadi Manusia yang berada dalam lingkungan yang kumuh dan lembab memiliki risiko tinggi untuk tertular penyakit ini. Setelah terpajan agen, penderita dapat sembuh atau sakit. Seperti yang diterangkan sebelumnya, untuk penderita agen virus (misalnya flu) sebenarnya tidak perlu mendapatkan perlakuan khusus. Cukup dijaga kondisi fisiknya.
  • 20. Penderita yang positif ISPA adalah mereka yang ditandai dengan serangan mendadak dengan demam menggigil, nyeri pleural, dyspnea, tachypnea, batuk produktif dengan dahak kemerahan serta lekositosis. Serangan ini biasanya tidak begitu mendadak, khususnya pada orang tua dan hasil foto toraks mungkin memberi gambaran awal adanya pneumonia. Pada bayi dan anak kecil, demam, muntah dan kejang dapat merupakan gejala awal penyakit. Diagnosa etiologis secara dini sangat penting untuk mengarahkan pemberian terapi spesifik. Diagnosa pneumoni pneumokokus dapat diduga apabila ditemukannya diplococci gram positif pada sputum bersamaan dengan ditemukannya lekosit polymorphonuclear. Diagnosa dapat dipastikan dengan isolasi pneumococci dari spesimen darah atau sekret yang diambil dari saluran pernafasan bagian bawah orang dewasa yang diperoleh dengan aspirasi percutaneous transtracheal
  • 21. Secara sederhana penyakit ISPA mempunyai karakteristik sebagai berikut : Agent penyebab penyakit : bakteri Streptococcus pneumonia (pneumococci) dan Hemophilus influenzae Lingkungan yang mendukung : asap dapur dan sirkulasi udara yang tidak sehat Sedangkan tempat berkembang biak saluran pernafasan, dengan cara penularan melalui udara (aerogen) berupa kontak langsung melalui mulut penderita serta cara tidak langsung melalui udara yang terkontaminasi dengan bakteri karena penderita batuk
  • 22. Cara Pencegahan : Cara efektif mencegah penyakit ISPA (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut : Kondisi perumahan / pemukiman : 1. Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang atau sebaiknya luas kamar lebih atau sama dengan 8m2 / jiwa 2. Pengerasan / penyemenan lantai rumah Kondisi ventilasi rumah : 1.Pengaturan ukuran lubang penghawaan / ventilasi 2.Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari 3.Menambah ventilasi buatan
  • 23. Perilaku masyarakat : 1.Anak atau bayi tidak dibawa saat memasak di dapur 2.Menutup mulut bila batuk 3.Membuang ludah tidak sembarangan 4.Jangan menggunakan obat anti nyamuk bakar 5.Penggunaan insektisida pembunuh nyamuk agar dilakukan secara hati-hati jangan menyemprot keatas peralatan tidur. Setelah penyemprotan kamar tunggu sampai 10 menit baru boleh masuk ke kamar 1.Sementara tidur terpisah dari penderita
  • 24. TUBERCULOSIS (TBC) PARU Tuberculosis (TBC) paru adalah batuk berdahak lebih dari 3 minggu, dengan penyebab penyakit adalah kuman / bakteri Mikobakterium tuberkulosis. Tempat berkembang biak penyakit ini adalah di paru-paru. Selain paru-paru bakteri TBC ini dapat menyerang sistem kelenjar tubuh dan kulit Cara penularan penyakit melalui udara, dengan proses sebagai berikut : 1. Penularan penyakit TBC melalui udara pada saat penderita berbicara, meludah, batuk, dan bersin, maka kuman-kuman TBC yang berada di paru-paru menyebar ke udara 2. Bakteri TBC yang memenuhi udara ini terhirup oleh orang lain yang berada dekat dengan penderita
  • 25. Cara Pencegahan : Kondisi perumahan / pemukiman : 1.Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang atau sebaiknya luas kamar lebih atau sma dengan 8m2 / jiwa 2.Pengerasan / penyemenan lantai rumah Kondisi ventilasi rumah : 1. Pengaturan ukuran lubang penghawaan / ventilasi 2. Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari 3. Menambah ventilasi buatan
  • 26. Perilaku masyarakat : 1.Biasakan menutup mulut bila batuk (meskipun bukan penderita TBC) 2.Membuang ludah jangan sembarangan 3.Menjemur peralatan tidur secara berkala 4.Jaga kebersihan perorangan 5.Istirahat yang cukup 6.Makan makan bergizi 7.Penderita tidur terpisah dari orang yang sehat
  • 27. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan tempat berkembang biak dapat didalam maupun diluar rumah, terutama pada tempat-tempat buatan manusia yang dapat menampung air bersih seperti : Di dalam rumah / diluar rumah untuk keperluan sehari-hari seperti ember, drum, tempayan, tempat penampungan air bersih, bak mandi/WC/ dan lain-lain Bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semen, kaleng bekas yang berisi air bersih, dan sebagainya Tempat alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu yang dapat menampung air hujan, dan lain-lain
  • 28. Cara penularan : 1. Nyamuk menggigit seseorang yang dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan merupakan sumber penyakit 2. Bila digigit nyamuk virus terhisap masuk kedalam lambung nyamuk, berkembang biak, masuk ke dalam kelenjar air liur nyamuk setelah satu minggu didalam tubuh nyamuk, bila nyamuk menggigit orang sehat akan menularkan virus DBD 3. Virus DBD tetap berada dalam tubuh nyamuk sehingga dapat menularkan kepada orang lain, dan seterusnya.
  • 29. Cara Pencegahan : Cara efektif mencegah penyakit Demam Berdarah (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut : Perbaikan lingkungan rumah / ventilasi: 1. Melaksanakan program 3 M : Menutup tempat-tempat air, Menguras tempat air secara berkala 3 hari sekali dan Menimbun dalam tanah untuk seluruh bekas wadah yang berpotensi digenangi air misalnya kaleng bekas, botol plastik bekas air mineral, ban bekas dan lain-lain 2. Memasang kawat kasa pada ventilasi dan lubang penghawaan dan pintu masuk ruangan 3. Membuka jendela dan pasang genting kaca agar terang dan tidak lembab 4. Penggunaan insektisida pembunuh nyamuk agar dilakukan secara hati-hati jangan menyemprot keatas peralatan tidur. Setelah penyemprotan kamar tunggu sampai 10 menit baru boleh masuk ke kamar 5. Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang jarang dikuras atau memelihara ikan pemakan jentik Perilaku masyarakat : Jangan biarkan kain / baju yang bergantungan terlalu lama
  • 30. KECACINGAN Penyakit kecacingan biasanya menyerang anak-anak dan disebabkan oleh Cacing Gelang, Cacing Tambang dan Cacing Kremi. Penyakit kecacingan menyebabkan anak-anak kuran gizi, rewel dan tampak kurus namun perutnya gembung 1. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) berkembang biak di dalam perut manusia dan pada tinja. Telur cacing dapat masuk kedalam mulut melalui makanan yang tercemar atau tangan yang tercemar telur cacing. Telur Cacing menetas menjadi cacing didalam perut, selanjutnya keluar bersama-sama tinja. 2. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis). Tempat berkembang biak jenis cacing ini pada perut manusia dan tinja, dengan cara penularan menelan telur cacing yang telah dibuahi, dapat melalui debu, makanan atau jari tangan (kuku) 3. Cacing tambang (Ankylostoma duodenale). Jenis cacing ini mempunyai tempat berkembang biak pada perut / usus manusia dan tinja. Cara penularan dimulai ketika telur dalam tinja di tanah yang lembab atau lumpur menetas menjadi larva. Kemudian larva tersebut masuk melalui kulit, biasanya pada telapak kaki. Pada saat kita menggaruk anus, telur masuk kedalam kuku, jatuh ke sprei atau alas tidur dan terhirup mulut. Telur dapat juga terhirup melalui debu yang ada di udara. atau dengan reinfeksi
  • 31. Cara efektif mencegah penyakit Kecacingan sebagai berikut : Cara pembuangan kotoran manusia : 1. Buang air besar di jamban yang higienis tipe leher angsa 2. Bila belum punya, anjurkan untuk membangun sendiri atau berkelompok dengan tetangga 3. Penyemenan lantai rumah Pengelolaan makanan yang sehat : 1. Sayuran dan buah-buahan dicuci dengan air bersih sebelum dimakan 2. Makanan dimasak sampai benar-benar matang 3. Menutup makanan pakai tudung saji Perilaku masyarakat : 1. Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar 2. Gunakan selalu alas kaki 3. Jangan dibiarkan kuku tumbuh panjang tanpa dirawat atau dibersihkan 4. Penggunaan tinja segar atau urine tidak dianjurkan untuk pupuk tanaman
  • 32. PENYAKIT KULIT Penyakit kulit biasa dikenal dengan nama kudis, skabies, gudik, budugen. Penyebab penyakit kulit ini adalah tungau atau sejenis kutu yang yang sangat kecil yang bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini berkembang biak dengan cara menembus lapisan tanduk kulit kita dan membuat terowongan di bawah kulit sambil bertelur Kutu Sarcoptes scabiei Cara penularan penyakit ini dengan cara kontak langsung atau melalui peralatan seperti baju, handuk, sprei, tikar, bantal, dan lain-lain.
  • 33. Sedangkan cara pencegahan penyakit ini dengan cara antara lain : 1. Menjaga kebersihan diri, mandi dengan air bersih minimal 2 kali sehari dengan sabun, serta hindari kebiasaan tukar menukar baju dan handuk 2. Menjaga kebersihan lingkungan, serta biasakan selalu membuka jendela agar sinar matahari masuk Cara efektif mencegah penyakit kulit (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagao berikut : 1. Penyediaan air memenuhi syarat kesehatan : 2. Gunakan air dari sumber yang terlindung 3. Pelihara dan jaga agar sarana air terhindar dari pencemaran
  • 34. Kesehatan perorangan : 1. Cuci tangan pakai sabun 2. Mandi 2 kali sehari pakai sabun 3. Potong pendek kuku jari tangan Perilaku masyarakat yang hygienis : 1. Peralatan tidur dijemur 2. Tidak menggunakan handuk dan sisir secara bersamaan 3. Sering mengganti pakaian 4. Pakaian sering dicuci 5. Buang air besar di jamban higienis 6. Istirahat yang cukup 7. Makan makanan bergizi
  • 35. Keracunan pangan Keracunan pangan yang berasal dari bahan kimia dan bahan radioaktif disebut Food Intoxication, keracunan pangan karena bakteri, jamur dan jasad renik lainnya disebut Food Infection. Keracunan makanan umumnya menyebabkan gangguan pencernaan, selain itu dapat menyebabkan alergi pada kulit dan yang lebih fatal lagi dapat mengganggu dan merusak sistem syaraf pusat menimbulkan kematian Cara efektif mencegah Keracunan Pangan, sebagai berikut : Hindari makanan rusak atau kadaluwarsa : 1. Pilih bahan makanan yang baik dan utuh 2. Makanan yang sudah rusak/kadaluwarsa sebaiknya dibuang 3. Makanan dalam kemasan kaleng yang menggelembung atau berkarat sebaiknya tidak dikonsumsi
  • 36. Pengolahan Makanan yang sehat dan nilai gizinya cukup : 1. Bahan makanan dicuci air bersih 2. Bahan sayuran dicuci bersih sebelum dipotong 3. Bahan makanan dimasak dengan matang dan panas yang sesuai jenis bahannya 4. Makan makanan dalam keadaan panas/hangat 5. Makanan yang tahan lama disimpan dalam lemari pendingin 6. Panaskan makanan bila akan dimakan
  • 37. Lingkungan harus bersih / higienis 1. Tempat penyimpanan makanan matang dan mentah terpisah 2. Simpan makanan pada tempat yang tertutup kalau perlu disimpan di kulkas 3. Kandang ternak jauh dari rumah 4. Tempat sampah tertutup Perilaku masyarakat : 1. Cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makan 2. Cuci tangan pakai sabun sesudah hajat kecil atau hajat besar 3. Bila sedang sakit jangan menjamah makanan atau pakailah masker mulut dan hidung
  • 38. PENYAKIT MALARIA Penyakit malaria disebabkan oleh suatu agent protozoa atau parasit dari genus Plasmodium dengan gejala khas panas dingin menggigil dan demam berkepanjangan. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria jenis Anopheles. Parasit ini menyerang sel darah merah dan mulai memakan hemoglobin. Kerusakan sel darah merah ini menimbulkan gejala demam dan menggigil. Karena banyak sel darah merah atau hemoglobin yang pecah mengakibatkan penderita mengalami gejala anemia Ada empat jenis malaria yaitu malaria tertiana disebabkan oleh plasmodium vivax, malaria tropika disebabkan oleh plasmodium falciparum dan malaria kuartana disebabkan oleh plasmodium malariae dan malaria ovale disebabkan oleh plasmodium ovale Umumnya penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan intensif namun apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian
  • 39. Cara efektif mencegah Penyakit Malaria, berdasarkan faktor penyebab penyakit, sebagai berikut : 1. Lingkungan rumah / ventilasi memenuhi syarat kesehatan 2. Memasang kawat kasa pada lubang ventilasi 3. Jauhkan kandang ternak dari rumah atau membuat kandang kolektif 4. Buka jendela atau buka genting kaca agar terang dan tidak lembab Lingkungan sekitar rumah selalu terawat 1. Sering membersihkan rumput / semak disekitar rumah dan parit air limbah 2. Genangan air dialirkan atau ditimbun 3. Menebar ikan pemakan jentik Perilaku masyarakat : 1. Jangan biarkan kain/baju yang bergantungan terlalu lama 2. Tidur dalam kelambu atau menggunakan insektisida 3. Sebaiknya jangan terlalu lama di luar rumah
  • 40. SEKIAN DULU SESI 5……