SlideShare uma empresa Scribd logo
Oleh
Dr. Budhi Mulyadi,SKp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
HP : 08126757644
FB : budhi datuak
IG : Dr budhi mulyadi
Twitter : @mulyadi_budhi
Youtube : Dr budhi mulyadi
Disampaiakan pada SEMINAR DI sAMARINDA,27 mei 2023
 Doktor keperawatan spesialis keperawatan komunitas
 Koordinator Ambukance relawan gugus tugas Nasional percepatan
penanganan COVID-19 di BNPB sejak April 2020, telah melayani
lebih 36 ribu pasien COVID-19
 Mewakili Indonesia di Asia Pasific Disaster Networking di
Phillipine, dan World Society Disaster Nursing, tim pembuat
panduan bencana untuk fisrt responder BNPB
 Aktif sebagai relawan bencana di berbabagi daerah di Indonesia
sejak th 1990an, di konflik maluku, gempa di padang, tsunami aceh,
erupsi gunung merapi, erupsi gunung kelud, banjir jakarta, gempa
lombok, gempa dan tsunami palu, tsunami pandeglang, dll
 Aktif di berbagai organisasi: PP Persatuan Profesi Kesehatan Muslim
Indonesia (PROKAMI), Sekum DPP HIPGABI, BSMI, Trusco,
founder CHNERC, member FIMA, Member IHEC, Ketua Umum
DPP IPEI, Ketua Divisi penanggulangan bencana PP MUKISI, PP
MES, Yayasan mitra ummat bahagia, yayasan wakaf izzatul quran,
koperasi syariah madani, Jaringan Sehat Indonesia, yayasan PAKIS,
membina ratusan anak yatim dan duafa, ibu-ibu janda, ambulance,
TKI di Hongkong, pembimbing umroh, dll
 Konsultan pencegahan bencana di berbagai daerah, kesehatan
remaja, prahospital, Dosen, Mubaligh, instruktur, pembicara seminar
nasional dan internasional tentang kesiapsiagaan bencana ,
komunitas, dll, motivator, owner PT PPPI, PT PLP, PT telesehat
Indonesia, peneliti, editor jurnal keperawatan,founder
TELEMEDICINE ATM SEHAT dengan berbagai pengahragaan
nasional, dan internasional , Founder KEBABKUAJA,
TAPAKAKIKU
Korban dating sendiri/
dijemput relawan
Posko induk/ tenda
sementara/Puskesmas/
RS
Triase di RS /Posko
pengusngsi
Antar ke RS rujukan
 Gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi pada pukul 08:58:53 WIB tanggal 26
Desember 2004 episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia.
Guncangan gempa tersebut berskala 9,1–9,3
 Tanggal: 26 Desember 2004
 Lokasi: Banda Aceh
 Korban: 230.000–280.000 tewas dan lainnya hilang
 Kekuatan: 9,1–9,3 Mw
 Jenis: Megathrust
 Tanggal setempat: 26 Desember 2004
 Kerusakan total: US$2,9 miliar
 Bencana Alam (adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam)
 Tanah longsor, gempa, tsunami, gunung Meletus, banjir,
badai
 Bencana Non Alam (adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara
lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit)
 Pandemi COVID-19, SARS, MERS,, wabah kolera,
ledakan reactor nuklir(Chenobil), Ledakan pabrik urea
(Bhopal India)
 MITIGASI
 PREPAREDNESS/ KESIAPSIAGAAN
 TANGGAP DARURAT
 REHABILITATION & REKONSTRUKSI
 MAKAN
BERLIMPAH
 IKAN, KELAPA,
HEWAN LAINNYA
 MANGROVE
 POHON
 BANYAK MADU
 AIR BERSIH
BANYAK
 OBAT HERBAL
BANYAK TERSEDIA
DI ALAM
 PENGOBATAN
TRADISIONAL
TERPELIHARA
(SIKEREI)
 Pembentukan Tim Siaga Bencana yang paham
kebutuhan saat bencana
 Kebutuhan Disaster Kit di keluarga
 Kebutuhan Minimal di Shelter/tempat
pengungsian
Saat Bencana (Fase Tanggap Darurat)
 Lakukan usaha/bantuan penyelamatan yang tidak
meningkatkan risiko cidera  minimalkan
guncangan/trauma pada saat melakukan
mobilisasi dan transportasi untuk menghindari
second disaster/ dampak bencana
 Rapid health assessment
 Pencegahan second disaster (efek pasca bencana)
 Korban tertangani dengan cepat dan benar
 Terpenuhi kebutuhan makanan, minum, obat,
air bersih, pakaian, selimut,tempat tidur
 Korban diungsikan pada tempat pengungsian
yang aman, terpantau, terjangkau
 Korban berkebutuhan khusus didampingi utk
memenuhi kebutuhannya, jangan sampai
terabaikan
 Perhatikan Gender
1. SAFETY
PENOLONG
2. SAFETY PASIEN
3. SAFETY
LINGKUNGAN
1. Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat
saat bencana
2. Pemenuhan kebutuhan toilet umum
masyarakat saat bencana
3. Pemenuhan kebutuhan berobat
4. Pemenuhan kebutuhan makanan sehat saat
bencana
5. Pemenuhan kebutuhan shelter/ tempat
pengungsian
 Peran serta perawat untuk mencegah
terjadinya second disaster / dampak bencana
 Edukasi untuk masyarakat
saat bencana
1. Edukasi masyarakat tentang cara pemanfaatan
shelter
2. Edukasi masyarakat tentang cara menghindari
dampak bencana
 Ambulance ventilation & compartement
 Preparation of personnel
 Identification patient
 Resource allocation by disease severity
 Communication and coordination with Integrated health services network (IHSN)
 Activation and pre-notification of responding crew
 Pre-arrival instructions
 Dispatch Environment and Equipment
 PPE Preparation
 Protective personal equipment PPE
 Confirmation patient
 Hand Hygiene
 Restricting direct contact
 Doffing
 Aerosol-generating procedures
 Secure route
 Patient care during transport
 Pre-arrival hospital notification
 Decontamination
 Waste
 Doffing
 Documentation
 EMT TYPE 2 : SETARA RS TIPE C
 TERDIRI DARI : DOKTER SPESIALIS & SUB
SPESIALIS : 17 ORANG
 PERAWAT : 30 ORANG
 APOTEKER : 3 ORANG
 GIZI : 2 ORANG
 BIDAN : 1 ORANG
 KESLING : 1 ORANG
 PENDUKUNG NAKES :10 ORANG
 RUANG PENERIMAAN PASIEN
 RUANG PERIKSA
 RUANG TINDAKAN
 RUANG RESUSITASI
 RUANG KEBIDANAN
 RUANG KESEHATAN JIWA
 RUANG APOTEK
 GUDANG OBAT
 KAMAR OPERASI
 RAWAT INAP
 RUANG RONTGEN
 DAPUR
 GUDANG MAKANAN
 IPAL
 TENDA PENGINAPAN NAKES
 When these new competencies are adopted
around the world it will mean that all nurses
will be able to contribute effectively in disaster
situations to ease the burden on their patients
and communities.
 The Level 1 competencies are for all registered
nurses, including staff nurses in hospitals, clinics and
health centres, and all nurse educators.
 The Level 2 competencies are for any nurse who has
achieved the level 1 competencies and is or aspires to
be a designated disaster responder within an
institution, organisation or system.
 The Level 3 competencies will be developed in the
future. These are for nurses who respond to a wide
range of disasters and emergencies and who serve on
a deployable team.
1. Preparation and planning
2. Communication
3. Incident management systems
4. Safety and security
5. Assessment
6. Intervention - clinical or other actions taken in response to
assessment of patients/families/communities within the
incident management of the disaster event
7. Recovery - any steps taken to facilitate resumption of pre-event
individual/family/community/organisation functioning or
moving it to a higher level
8. Law and ethics
 MEMAHAMI SPGDT
 MEMAHAMI ALUR PASIEN DI RS
LAPANGAN
 PERAWAT PELAKSANA DI RAWAT JALAN,
KAMAR OPERASI, RAWAT INAP, RUANG
TINDAKAN, DLL
 PERAWAT EDUKATOR DI RS DAN PRA
HOSPITAL
 Gawat darurat : keadaaan klinis pasien yang membutuhkan
Tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan 1
 Pelayanan gawat darurat : Tindakan medis yang dibutuhkan oleh
korban/ pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk
menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan 1
 Kode akses telekomunikasi 119 (call center) suatu disain system
dan teknologi menggunakan konsep pusat panggilan terintegrasi
yang merupakan layanan jaringan teelkomunikasi khusus di
bidang Kesehatan 1
 SPGDT : Suatu mekanisme pelayanan korban/ pasien gawat
darurat yang terintegrasi dan berbasis call center dengan
mengunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan
masyarakat 1
 Pusat pelayanan Kesehatan terpadu / public
safety center (PSC) : pusat pelayanan yang
menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal-
hal yang berhubungan dengan
kegawatdaruratan yang berada di
kabupaten/kota yang merupakan ujung
tombak pelayanan untuk mendapatkan respon
cepat
tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukan pasien
SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI
(SISRUTE)
SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) merupakan teknologi informasi berbasis internet yang dapat menghubungkan
data
pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan
APLIKASI TERINTEGRASI DALAM SISRUTE :
SISRUTE
SIRANAP
RS ONLINE
ASPAK
KOMDAT
Aplikasi yang memuat informasi
data kapasitas dan ketersediaan
setiap jenis tempat tidur RS
SISTEM
INFORMASI
RAWAT INAP
Aplikasi yang memuat informasi
data profile RS, Layanan dan SDM
Rumah sakit
Aplikasi yang memuat informasi
Sarana, Prasarana dan Alat
Kesehatan
Aplikasi yang memuat informasi
data profile PUSKESMAS dan SDM
Puskesmas
internet
Telkom Astinet
Provider lain
ALAMAT APLIKASI SISRUTE
Informasi
Ketersediaa
n Darah
Informasi
Ketersediaa
nTempat
Tidur
Monitoring
Ambulance
SISRUTE SEBAGAI ALAT INFORMASI PELAYANAN
KESEHATAN
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kegawatdaruratan
 Mempercepat waktu penanganan (respon time)
korban/pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan
SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)
TRANSPORTASI
Dokter umum
- First responder
- Life safer
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
MULTI DISIPLIN
ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI
- HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR
- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER
PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT
TUJUAN
MENCEGAH
MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIAN
AMAN / - KECACADAN
SEJAHTERA
(SAFE COMMUNITY)
PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B
PRA RS INTRA RS INTRA RS
ANTAR RS
PENDANAAN
TIME SAVING IS LIFE SAVING
RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
1. Sistem komunikasi gawat darurat
2. system penanganan korban/ pasien gawat darurat
3. Sistem transportasi gawat darurat
 Sistem komunikasi gawat darurat dikelola oleh
PUSAT KOMANDO NASIONAL (NATIONAL
COMMAND CENTER)
 Pusat komando nasional ( national command
center) di kemkes RI dengan call center 119
 Pusat komando nasional terintegrasi dengan
PSC di kabuppaten/ kota dan fasilitas
pelayanan Kesehatan (puskesmas, RS)
 Pelayanan 24 jam setiap hari
 PSC dapat dilaksanakan secara Bersama-sama
dengan unit teknis lainnya di luar bidang
Kesehatan seperti Kesehatan kepolisian dan
pemadam kebakaran tergantung kekhususan
dan kebutuhan daerah
 PSC merupakan bagian utama rangkaian
kegiatan SPGDT prafasilitas pelayanan
Kesehatan yang berfungsi melakukan
pelayanan kegawatdaruratan dengan
menggunakan kegawatdaruratan yang ada
dalam system aplikasi call center 119
 Menerima terusan (dispatch) panggilan
kegawatdaruratan dari pusat komando
nasional
 Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan
dengan menggunakan algoritme
kegawatdaruratan
 Memberikan informasi tentang fasilitas
pelayanan Kesehatan
 Memberikan informasi tentang ketersediaan
tempat tidur di rumah sakit
 Rs atau lokasi lain yang ditetapkan pemerintah
kabupaten/kota
 Petuga call center harus tenaga Kesehatan
(perawat)
 Penanganan prafasilitas pelayanan Kesehatan
 Penanganan intrafasilitas pelayanan Kesehatan
 Penanganan antarfasilitas pelayanan kesehatan
 Dilakukan sesuai standar pelayanan gawat
darurat
 Dilakukan dengan pendekatan multidisiplin
dan multiprofesi
Email : bemulyadi74 @yahoo.co.id,
bemulyadi74@gmail.com
HP : +62812.6757.644

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Manajemen tanggap darurat bencana.pptx

Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
Jinan Bachri
 
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
kurniacipta
 
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxpengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
ARGHASENA
 

Semelhante a Manajemen tanggap darurat bencana.pptx (20)

Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
 
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.pptPeran Perawat Dalam Bencana.ppt
Peran Perawat Dalam Bencana.ppt
 
penanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.pptpenanggulangan bencana 2.ppt
penanggulangan bencana 2.ppt
 
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
 
Mb clc
Mb clcMb clc
Mb clc
 
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkk
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkkMateri pembekalan ns 2020 manajemen pkk
Materi pembekalan ns 2020 manajemen pkk
 
Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
 
Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
 
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
 
Manajemen Bencana
Manajemen Bencana Manajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
materi-spgdt.pptx
materi-spgdt.pptxmateri-spgdt.pptx
materi-spgdt.pptx
 
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
 
Spgdttadar aan p16
Spgdttadar aan p16Spgdttadar aan p16
Spgdttadar aan p16
 
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
 
Manajemen bencana ns individu
Manajemen bencana ns individuManajemen bencana ns individu
Manajemen bencana ns individu
 
Manajemen bencana
Manajemen bencana Manajemen bencana
Manajemen bencana
 
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxPPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
 
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
 
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxpengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
 
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkkMateri pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
 

Último

Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
sapudin2
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
sukman241
 

Último (20)

LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdfRingkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 

Manajemen tanggap darurat bencana.pptx

  • 1. Oleh Dr. Budhi Mulyadi,SKp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom HP : 08126757644 FB : budhi datuak IG : Dr budhi mulyadi Twitter : @mulyadi_budhi Youtube : Dr budhi mulyadi Disampaiakan pada SEMINAR DI sAMARINDA,27 mei 2023
  • 2.  Doktor keperawatan spesialis keperawatan komunitas  Koordinator Ambukance relawan gugus tugas Nasional percepatan penanganan COVID-19 di BNPB sejak April 2020, telah melayani lebih 36 ribu pasien COVID-19  Mewakili Indonesia di Asia Pasific Disaster Networking di Phillipine, dan World Society Disaster Nursing, tim pembuat panduan bencana untuk fisrt responder BNPB  Aktif sebagai relawan bencana di berbabagi daerah di Indonesia sejak th 1990an, di konflik maluku, gempa di padang, tsunami aceh, erupsi gunung merapi, erupsi gunung kelud, banjir jakarta, gempa lombok, gempa dan tsunami palu, tsunami pandeglang, dll  Aktif di berbagai organisasi: PP Persatuan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI), Sekum DPP HIPGABI, BSMI, Trusco, founder CHNERC, member FIMA, Member IHEC, Ketua Umum DPP IPEI, Ketua Divisi penanggulangan bencana PP MUKISI, PP MES, Yayasan mitra ummat bahagia, yayasan wakaf izzatul quran, koperasi syariah madani, Jaringan Sehat Indonesia, yayasan PAKIS, membina ratusan anak yatim dan duafa, ibu-ibu janda, ambulance, TKI di Hongkong, pembimbing umroh, dll  Konsultan pencegahan bencana di berbagai daerah, kesehatan remaja, prahospital, Dosen, Mubaligh, instruktur, pembicara seminar nasional dan internasional tentang kesiapsiagaan bencana , komunitas, dll, motivator, owner PT PPPI, PT PLP, PT telesehat Indonesia, peneliti, editor jurnal keperawatan,founder TELEMEDICINE ATM SEHAT dengan berbagai pengahragaan nasional, dan internasional , Founder KEBABKUAJA, TAPAKAKIKU
  • 3.
  • 4. Korban dating sendiri/ dijemput relawan Posko induk/ tenda sementara/Puskesmas/ RS Triase di RS /Posko pengusngsi Antar ke RS rujukan
  • 5.  Gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi pada pukul 08:58:53 WIB tanggal 26 Desember 2004 episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Guncangan gempa tersebut berskala 9,1–9,3  Tanggal: 26 Desember 2004  Lokasi: Banda Aceh  Korban: 230.000–280.000 tewas dan lainnya hilang  Kekuatan: 9,1–9,3 Mw  Jenis: Megathrust  Tanggal setempat: 26 Desember 2004  Kerusakan total: US$2,9 miliar
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.  Bencana Alam (adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam)  Tanah longsor, gempa, tsunami, gunung Meletus, banjir, badai  Bencana Non Alam (adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit)  Pandemi COVID-19, SARS, MERS,, wabah kolera, ledakan reactor nuklir(Chenobil), Ledakan pabrik urea (Bhopal India)
  • 13.  MITIGASI  PREPAREDNESS/ KESIAPSIAGAAN  TANGGAP DARURAT  REHABILITATION & REKONSTRUKSI
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.  MAKAN BERLIMPAH  IKAN, KELAPA, HEWAN LAINNYA  MANGROVE  POHON  BANYAK MADU  AIR BERSIH BANYAK  OBAT HERBAL BANYAK TERSEDIA DI ALAM  PENGOBATAN TRADISIONAL TERPELIHARA (SIKEREI)
  • 18.  Pembentukan Tim Siaga Bencana yang paham kebutuhan saat bencana  Kebutuhan Disaster Kit di keluarga  Kebutuhan Minimal di Shelter/tempat pengungsian
  • 19. Saat Bencana (Fase Tanggap Darurat)  Lakukan usaha/bantuan penyelamatan yang tidak meningkatkan risiko cidera  minimalkan guncangan/trauma pada saat melakukan mobilisasi dan transportasi untuk menghindari second disaster/ dampak bencana  Rapid health assessment  Pencegahan second disaster (efek pasca bencana)
  • 20.  Korban tertangani dengan cepat dan benar  Terpenuhi kebutuhan makanan, minum, obat, air bersih, pakaian, selimut,tempat tidur  Korban diungsikan pada tempat pengungsian yang aman, terpantau, terjangkau  Korban berkebutuhan khusus didampingi utk memenuhi kebutuhannya, jangan sampai terabaikan  Perhatikan Gender
  • 21.
  • 22. 1. SAFETY PENOLONG 2. SAFETY PASIEN 3. SAFETY LINGKUNGAN
  • 23. 1. Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat saat bencana 2. Pemenuhan kebutuhan toilet umum masyarakat saat bencana 3. Pemenuhan kebutuhan berobat 4. Pemenuhan kebutuhan makanan sehat saat bencana 5. Pemenuhan kebutuhan shelter/ tempat pengungsian
  • 24.  Peran serta perawat untuk mencegah terjadinya second disaster / dampak bencana
  • 25.  Edukasi untuk masyarakat saat bencana
  • 26. 1. Edukasi masyarakat tentang cara pemanfaatan shelter 2. Edukasi masyarakat tentang cara menghindari dampak bencana
  • 27.  Ambulance ventilation & compartement  Preparation of personnel  Identification patient  Resource allocation by disease severity  Communication and coordination with Integrated health services network (IHSN)  Activation and pre-notification of responding crew  Pre-arrival instructions  Dispatch Environment and Equipment  PPE Preparation  Protective personal equipment PPE  Confirmation patient  Hand Hygiene  Restricting direct contact  Doffing  Aerosol-generating procedures  Secure route  Patient care during transport  Pre-arrival hospital notification  Decontamination  Waste  Doffing  Documentation
  • 28.
  • 29.  EMT TYPE 2 : SETARA RS TIPE C  TERDIRI DARI : DOKTER SPESIALIS & SUB SPESIALIS : 17 ORANG  PERAWAT : 30 ORANG  APOTEKER : 3 ORANG  GIZI : 2 ORANG  BIDAN : 1 ORANG  KESLING : 1 ORANG  PENDUKUNG NAKES :10 ORANG
  • 30.  RUANG PENERIMAAN PASIEN  RUANG PERIKSA  RUANG TINDAKAN  RUANG RESUSITASI  RUANG KEBIDANAN  RUANG KESEHATAN JIWA  RUANG APOTEK  GUDANG OBAT  KAMAR OPERASI  RAWAT INAP  RUANG RONTGEN  DAPUR  GUDANG MAKANAN  IPAL  TENDA PENGINAPAN NAKES
  • 31.
  • 32.
  • 33.  When these new competencies are adopted around the world it will mean that all nurses will be able to contribute effectively in disaster situations to ease the burden on their patients and communities.
  • 34.  The Level 1 competencies are for all registered nurses, including staff nurses in hospitals, clinics and health centres, and all nurse educators.  The Level 2 competencies are for any nurse who has achieved the level 1 competencies and is or aspires to be a designated disaster responder within an institution, organisation or system.  The Level 3 competencies will be developed in the future. These are for nurses who respond to a wide range of disasters and emergencies and who serve on a deployable team.
  • 35. 1. Preparation and planning 2. Communication 3. Incident management systems 4. Safety and security 5. Assessment 6. Intervention - clinical or other actions taken in response to assessment of patients/families/communities within the incident management of the disaster event 7. Recovery - any steps taken to facilitate resumption of pre-event individual/family/community/organisation functioning or moving it to a higher level 8. Law and ethics
  • 36.  MEMAHAMI SPGDT  MEMAHAMI ALUR PASIEN DI RS LAPANGAN  PERAWAT PELAKSANA DI RAWAT JALAN, KAMAR OPERASI, RAWAT INAP, RUANG TINDAKAN, DLL  PERAWAT EDUKATOR DI RS DAN PRA HOSPITAL
  • 37.
  • 38.  Gawat darurat : keadaaan klinis pasien yang membutuhkan Tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan 1  Pelayanan gawat darurat : Tindakan medis yang dibutuhkan oleh korban/ pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan 1  Kode akses telekomunikasi 119 (call center) suatu disain system dan teknologi menggunakan konsep pusat panggilan terintegrasi yang merupakan layanan jaringan teelkomunikasi khusus di bidang Kesehatan 1  SPGDT : Suatu mekanisme pelayanan korban/ pasien gawat darurat yang terintegrasi dan berbasis call center dengan mengunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat 1
  • 39.  Pusat pelayanan Kesehatan terpadu / public safety center (PSC) : pusat pelayanan yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal- hal yang berhubungan dengan kegawatdaruratan yang berada di kabupaten/kota yang merupakan ujung tombak pelayanan untuk mendapatkan respon cepat
  • 40. tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukan pasien SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE) SISRUTE (Sistem Rujukan Terintegrasi) merupakan teknologi informasi berbasis internet yang dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan
  • 41. APLIKASI TERINTEGRASI DALAM SISRUTE : SISRUTE SIRANAP RS ONLINE ASPAK KOMDAT Aplikasi yang memuat informasi data kapasitas dan ketersediaan setiap jenis tempat tidur RS SISTEM INFORMASI RAWAT INAP Aplikasi yang memuat informasi data profile RS, Layanan dan SDM Rumah sakit Aplikasi yang memuat informasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Aplikasi yang memuat informasi data profile PUSKESMAS dan SDM Puskesmas
  • 44.  Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan  Mempercepat waktu penanganan (respon time) korban/pasien gawat darurat dan menurunkan angka kematian serta kecacatan
  • 45. SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2) TRANSPORTASI Dokter umum - First responder - Life safer PENCEGAHAN PENANGGULANGAN MULTI DISIPLIN ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI - HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR - SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT TUJUAN MENCEGAH MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIAN AMAN / - KECACADAN SEJAHTERA (SAFE COMMUNITY) PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B PRA RS INTRA RS INTRA RS ANTAR RS PENDANAAN TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
  • 46. 1. Sistem komunikasi gawat darurat 2. system penanganan korban/ pasien gawat darurat 3. Sistem transportasi gawat darurat
  • 47.  Sistem komunikasi gawat darurat dikelola oleh PUSAT KOMANDO NASIONAL (NATIONAL COMMAND CENTER)
  • 48.  Pusat komando nasional ( national command center) di kemkes RI dengan call center 119  Pusat komando nasional terintegrasi dengan PSC di kabuppaten/ kota dan fasilitas pelayanan Kesehatan (puskesmas, RS)  Pelayanan 24 jam setiap hari
  • 49.  PSC dapat dilaksanakan secara Bersama-sama dengan unit teknis lainnya di luar bidang Kesehatan seperti Kesehatan kepolisian dan pemadam kebakaran tergantung kekhususan dan kebutuhan daerah  PSC merupakan bagian utama rangkaian kegiatan SPGDT prafasilitas pelayanan Kesehatan yang berfungsi melakukan pelayanan kegawatdaruratan dengan menggunakan kegawatdaruratan yang ada dalam system aplikasi call center 119
  • 50.  Menerima terusan (dispatch) panggilan kegawatdaruratan dari pusat komando nasional  Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan dengan menggunakan algoritme kegawatdaruratan  Memberikan informasi tentang fasilitas pelayanan Kesehatan  Memberikan informasi tentang ketersediaan tempat tidur di rumah sakit
  • 51.  Rs atau lokasi lain yang ditetapkan pemerintah kabupaten/kota  Petuga call center harus tenaga Kesehatan (perawat)
  • 52.  Penanganan prafasilitas pelayanan Kesehatan  Penanganan intrafasilitas pelayanan Kesehatan  Penanganan antarfasilitas pelayanan kesehatan
  • 53.
  • 54.  Dilakukan sesuai standar pelayanan gawat darurat  Dilakukan dengan pendekatan multidisiplin dan multiprofesi
  • 55. Email : bemulyadi74 @yahoo.co.id, bemulyadi74@gmail.com HP : +62812.6757.644