SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
PELAKSANAAN SUPERVISIMANAJERIAL
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Supervisi manajerial merupakan kegiatan supervisi berkenaan dengan aspek
pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan
efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan,
penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan, dan sumber daya lainnya.
Berubahnya kurikulum dari KTSP 2006 ke KTSP 2013 secara langsung
menuntut peningkatan fungsi supervisi manajerial seorang pengawas. Dengan
munculnya manajemen perubahan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah,
pengawas harus melakukan pendampingan secara efektif sebagai wujud
tajamnya supervisi manajerial dengan target berlangsungnya perubahan-
perubahan di sekolah dengan baik untuk implementasi kurikulum 2013.
Ruang lingkup supervisi manajerial terdiri dari pemantauan, penilaian, dan
pembinaan. Metode utama yang mesti dilakukan oleh pengawas satuan
pendidikan dalam supervisi manajerial adalah monitoring dan evaluasi. Tetapi
metode lainnya dapat digunakan sesuai dengan kondisi sekolah dan masalah
yang akan dipecahkan di sekolah.
Dalam kegiatan pembelajaran ini, saudara akan mendiskusikan bahan ajar
pelaksanaan supervisi manajerial terkait dengan implementasi kurikulum 2013,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Pelaksanaan pengawasan
manajerial dilakukan melalui pemantauan, penilaian dan pembinaan. Penilaian
dilaksanakan terhadap kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah.
Esensi dari supervisi manajerial adalah berupa kegiatan pemantauan, penilaian
dan pembinaan terhadap kepala sekolah dan seluruh elemen sekolah lainnya di
dalam mengelola, mengadministrasikan dan melaksanakan seluruh aktivitas
sekolah, sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan sekolah serta memenuhi 8 standar nasional pendidikan.
Dengan demikian fokus supervisi ini ditujukan pada pelaksanaan administrasi
dan pengelolaan sekolah. Kegiatan administrasi ditekankan pada proses dan
metode untuk menjamin suatu tindakan yang tepat. Administrasi sebagai tugas
(kewajiban) dalam konteks pendidikan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi : 1. Administrasi standar isi, 2. Administrasi standar
kompetensi lulusan, 3. Administrasi standar proses, 4. Administrasi standar
pendidik dan tenaga kependidikan, 5. Administrasi standar sarana dan
prasarana, 6. Administrasi standar pengelolaan, 7. Administrasi standar
pembiayaan, dan 8. Administrasi standar penilaian. Tujuan supervisi terhadap
kedelapan aspek tersebut adalah agar sekolah terakreditasi dengan baik dan
dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa administrasi sekolah adalah pengaturan dan pendayagunaan
segenap sumber daya sekolah secara efisien dalam penyelenggaraan
pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah tercapai secara optimal.
Supervisi pada kegiatan administrasi sekolah dilakukan agar pengawas
memastikan bahwa administrasi sekolah dapat :
1. Memberi arah dalam penyelenggaraan sekolah
2. Menjadi umpan balik bagi perbaikan proses dan hasil pendidikan
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan administrasi sekolah
4. Tertib administrasi
5. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
6. Menunjang tercapainya program sekolah secara efektif dan efisien.
Salah satu fokus penting lainnya dalam supervisi manajerial oleh pengawas
terhadap sekolah, adanya hal berkaitan pengelolaan atau manajemen sekolah.
Sebagaimana diketahui dalam dasa warsa terakhir telah dikembangkan wacana
manajemen berbasis sekolah (MBS), sebagai bentuk paradigma baru
pengelolaan dari sentralisasi ke desentralisasi yang memberikan otonomi
kepada pihak sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat (Sudarwan
Danim, 2006: 4). Pengawas dituntut dapat menjelaskan sekaligus
mengintroduksi model inovasi manajemen ini sesuai dengan konteks sosial
budaya serta kondisi internal masing-masing sekolah.
1. Ruang Lingkup Supervisi Manajerial.
a. Pemantauan
Pemantauan manajemen perubahan mengarah pada pencapaian 8
standar nasional pendidikan (SNP) dan memanfaatkan hasil-hasilnya
untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah.
b. Penilaian
Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah dalam hal menjadi agen
perubahan pertama di sekolah dalam implementasi kurikulum 2013
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
c. Pembinaan
Pembinaan dilakukan pengawas tentang pengelolaan sekolah meliputi :
1) penyusunan KTSP 2013 berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan,
2) membantu kepala sekolah mengembangkan pusat sumber
belajar (PSB) dan sumber-sumber belajar lainnya
dalam mendukung terselenggaranya pembelajaran dengan
pendekatan saintifik,
3) mengembangkan kemampuan kepala sekolah dalam penyusunan
program dan pelaksanaan peminatan dan ekstra kurikuler
wajib Pramuka,
4) melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam
melaksanakan pengelolaan dan administrasi sekolah secara
umum,
5) melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling, serta
6) melakukan pendampingan kepala sekolah dalam mengevaluasi
keterlaksanaan program-program sekolah,
7) melaporkan hasil evaluasinya kepada pemangku kepentingan,
dan
8) menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan data hasil evaluasi
tersebut.
Hasil pemantauan dan penilaian oleh pengawas harus dijadikan dasar untuk
peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah dan
ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan baik berupa pembimbingan
dan/atau pelatihan kepala sekolah.
Pada implementasi kurikulum 2013 supervisi manajerial sangat dibutuhkan
mengingat adanya perubahan mindset dan perilaku warga sekolah yang
dipimpin oleh kepala sekolah. Karena itu pengawas harus melakukan
pendampingan kepada kepala sekolah agar mendapat kepastian bahwa
implementasi kurikulum berjalan sesuai dengan harapan.
Seperti telah dikemukakan di depan, dalam melaksanakan supervisi
manajerial, pengawas harus melakukan perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan meliputi :
1) penyusunan Program Pengawasan Tahunan,
2) Program Semester,
3) Program Pembinaan Kepala Sekolah,
4) Program Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP),
5) Program Penilaian Kinerja Kepala Sekolah,
6) Rencana Pengawasan Manajerial (RPM), dan
7) membuat Instrumen Supervisi Manajerial.
Seluruh program yang disiapkan harus mengacu pada standar penilaian
kinerja pengawas sekolah (PKPS). Hal ini penting, sebab selain untuk menjadi
patokan pendokumenan hasil supervisi sekolah binaan, secara individual
setiap pengawas memerlukan nilai kinerja minimal baik dalam rangka
peningkatan karirnya. Sebagai pedoman dalam penyusunan program yang
memenuhi kriteria PKKS, pengawas hendaknya menganalisis instrumen
penilaian kinerja pengawas sekolah (menurut Permendiknas no
21 tahun 2010 tentang tugas pengawas sekolah dan angka kreditnya).
2. Metode dan Teknik Supervisi Manajerial.
Metode pelaksanaan pengawasan manajerial dapat dilakukan dengan cara
observasi, kunjungan atau pemantauan, pengecekan/klarifikasi data, dan
rapat dengan kepala sekolah. Secara spesifik berikut ini saudara akan
membaca penjelasan jenis-jenis metode dan teknik supervisi manajerial.
a. Monitoring dan Evaluasi
Metode utama yang mesti dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan
dalam supervisi manajerial tentu saja adalah monitoring dan evaluasi.
1) Monitoring
Monitoring adalah kegiatan pengontrolan pelaksanaan program-
program penyelenggaraan sekolah dengan konsekuen sesuai
dengan rencana, program dan/atau standar yang telah ditetapkan.
Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau
pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Sebagai contoh, pengawas melakukan monitoring terhadap:
1) penyusunan KTSP 2013,
2) memantau penyusunan program peminatan dengan melibatkan
guru bimbingan dan konseling,
3) memantau penyusunan program penerimaan peserta didik
baru,
4) memantau program supervisi akademik kepala sekolah untuk
memastikan terselenggaranya proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik,
5) memantau penyusunan program pengelolaan sarana prasarana
sekolah menyangkut sarana pendukung terselenggaranya
pembelajaran saintifik, mulai dari
o penyediaan buku siswa dan buku guru,
o kegiatan analisis buku siswa dan analisis buku guru,
o menyiapkan laboratorium IPA, laboratorium komputer,
laboratorium bahasa, perpustakaan, dan sumber-sumber belajar
lainnya,
o menyusun administrasi keuangan yang efisien, transparan dan
akuntabel,
o menyusun program penilaian otentik secara makro dan mikro,
o menyusun program peningkatan kualitas hubungan sekolah
dengan masyarakat terkait pelaksanaan kurikulum 2013, dan
o menyusun program pengembangan diri dan layanan khusus, di
antaranya program peminatan dan ekstra kurikuler.
Pengawas harus memantau program pelaksanaan ekstra kurikuler
Pramuka mengingat Pramuka sudah ditetapkan sebagai ekstra
kurikuler wajib. Monitoring lebih bersifat klinis, pengawas dapat
segera mengatasi hambatan dan gangguan yang ditemukan selama
program masih berjalan. Namun jangan lupa, pengawas harus
memastikan bahwa apa yang dimonitornya adalah hal-hal yang
dikembangkan dan dijalankan dalam rencana pengembangan sekolah
(RPS).
Dalam melakukan monitoring ini tentunya pengawas harus
melengkapi diri dengan parangkat atau daftar isian yang memuat
seluruh indikator sekolah yang harus diamati dan dinilai. Secara
tradisional pelaksanaan pengawasan melibatkan tahapan:
(a) menetapkan standar untuk mengukur prestasi,
(b) mengukur prestasi,
(c) menganalisis apakah prestasi memenuhi standar, dan
(d) mengambil tindakan apabila prestasi kurang/tidak memenuhi
standar (Nanang Fattah, 1996: 102).
Dalam perkembangan terakhir, kecenderungan pengawasan dalam
dunia pendidikan juga mengikuti apa yang dilakukan pada industri,
yaitu dengan menerapakan Total Quality Controll. Pengawasan ini
tentu saja terfokus pada pengendalian mutu dan lebih bersifat
internal. Oleh karena itu pada akhir-akhir ini setiap lembaga
pendidikan umumnya memiliki unit penjaminan mutu.
2) Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau sejauh
mana keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk
(a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program,
(b) mengetahui keberhasilan program,
(c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun
berikutnya, dan
(d) memberikan penilaian (judgement) terhadap sekolah.
Sebagai contoh pengawas melakukan evaluasi keterlaksanaan
kurikulum 2013, pengukuran dilakukan dengan menggunakan
instrumen seperti berikut ini : (contoh hanya menunjukkan supervisi
manajerial saja, tidak mencantumkan supervisi akademik).
No Uraian Skor Keterangan
Kepala Sekolah :
1. Mengembangkan (1) rencana perubahan
berdasarkan visi, misi, dan tujuan
sekolah; (2) mendeskripsikan kondisi
nyata sekolah; (3) mendeskripsikan
kondisi yang sekolah harapkan; dan (4)
menentukan strategi untuk mewujudkan
harapan.
Skor
maksimal 4
jika seluruh
aspek
terpenuhi.
2. Menetapkan rencana dan melaksanakan
program (1) peningkatan keberterimaan
perubahan kurikulum, (2) membangun
suasana sekolah yang kondusif, (3)
menetapkan target terbaik yang
mencerminkan keyakinan yang tinggi,
(4) menyebarkan informasi kepada yang
berkepentingan dan (5)
mengembangkan kerja sama yang
harmonis antarseluruh pemangku
kepentingan.
Skor
maksimal 5
jika seluruh
aspek
terpenuhi.
3. Menetapkan prioritas program
pengembangan kompetensi pendidik
untuk mendukung (1)proses
pembelajaran dan (2)penilaian.
Skor
maksimal 2
4. (1)Melaksanakan program analisis
konteks, (2) mengkaji kesesuaian SKL,
KI, KD, indikator hasil belajar, buku
guru, dan buku siswa.
Skor
maksimal 2
5. (1) Mengelola implementasi peminatan, Skor
INSTRUMEN PEMANTAUAN KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013
Sekolah : .....................................
Alamat : .....................................
Kepala Sekolah : .....................................
Hari/Tanggal : .....................................
A. INSTRUMEN PEMANTAUAN MANAJERIAL
No Uraian Skor Keterangan
(2) mengembangkan struktur kurikulum
(3) memetakan tugas siswa (4)
merumuskan kalender akademik (5)
mentetapkan peraturan akademik
maksimal 5
6. Menjamin pelaksanaan pendekatan
saintifik, yang divariasikan dengan
penerapan metode inkuiri, pemecahan
masalah dan proyek melalui kegiatan
pembinaan atau supervisi
Skor 1
7. Menetapkan prioritas program
penyediaan sarana-prasarana
pembelajaran.
Skor 1
8 Memantau perkembangan hasil belajar
siswa secara berkala dalam evaluasi
keterlaksanaan perubahan.
Skor 1
Perolehan skor
Total skor
Persentase Ketercapaian
Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Rekomendasi:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Mengetahui,
…………,………………….
Kepala Sekolah, Pemantau,
------------------------------ ----------------------
NIP. NIP
b. Refleksi dan Focused Group Discussion
Sesuai dengan paradigma baru manajemen sekolah yaitu
pemberdayaan dan partisipasi, maka judgement keberhasilan atau
kegagalan sebuah sekolah dalam melaksanakan program atau mencapai
standar bukan hanya menjadi otoritas pengawas. Hasil monitoring yang
dilakukan pengawas hendaknya disampaikan secara terbuka kepada
pihak sekolah, terutama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite
sekolah dan guru.
Misalnya pengawas menyampaikan hasil monitoring pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Temuan-temuan dari monitoring itu disampaikan kepada stakeholders
sekolah, misalnya :
o tentang RPP yang belum saintifik,
o pembelajaran belum berhasil mengeksplorasi kegiatan yang bersifat
saintifik,
o alat bantu pembelajaran belum mendukung penggunaan IT secara
optimal,
o guru banyak yang belum melakukan analisis buku siswa dan buku
guru,
o guru belum dapat mengelola waktu pembelajaran dengan efektif dan
seterusnya.
Secara bersama-sama pihak sekolah dapat melakukan refleksi
terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor
penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan.
Permasalahan tersebut ditindaklanjuti untuk dibahas melalui forum.
Forum untuk ini dapat berbentuk Focused Group Discussion
(FGD), yang melibatkan unsur-unsur stakeholder sekolah. Diskusi
kelompok terfokus ini dilakukan dalam beberapa putaran sesuai
dengan kebutuhan. Putaran pertama membahas RPP, putaran
berikut membahas pendekatan saintifik, kemudian membahas media
pembelajaran, dan seterusnya.
Tujuan dari FGD adalah untuk menyatukan pandangan stakeholder
mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah, serta
menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional yang akan
diambil untuk memajukan sekolah. Peran pengawas dalam hal ini
adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber apabila
diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya.
c. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak
sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep
MBS, dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
sebuah sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas
dan realistis yang digali dari kondisi sekolah, peserta didik, potensi
daerah, serta pandangan seluruh stakeholder.
Sejauh ini kebanyakan sekolah merumuskan visi dan misi dalam
susunan kalimat “yang bagus”, tanpa dilandasi oleh filosofi dan
pendalaman terhadap potensi yang ada. Akibatnya visi dan misi
tersebut tidak realistis, dan tidak memberikan inspirasi kepada warga
sekolah untuk mencapainya.
Metode Delphi merupakan cara yang efisien untuk melibatkan banyak
stakeholder sekolah tanpa memandang faktor-faktor status yang sering
menjadi kendala dalam sebuah diskusi atau musyawarah. Misalnya
sekolah mengadakan pertemuan bersama antara sekolah, dinas
pendidikan, tokoh masyarakat, orang tua murid dan guru untuk
membicarakan masalah peminatan, masalah ekstra kurikuler, masalah
pembiayaan suatu kegiatan, dan masalah penilaian otentik, maka
biasanya pembicaraan hanya didominasi oleh orang-orang tertentu
yang percaya diri untuk berbicara dalam forum. Selebihnya peserta
hanya akan menjadi pendengar yang pasif.
Metode Delphi dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala
sekolah ketika hendak mengambil keputusan yang melibatkan banyak
pihak.
Langkah-langkahnya menurut Gorton (1976: 26-27) adalah sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap
memahami persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai
pengembangan sekolah;
2) Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara
tertulis tanpa disertai nama/identitas;
3) Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar
urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama.
4) Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai
pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya.
5) Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan
menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta
yang dimintai pendapatnya.
d. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat
ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini
tentunya bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala
sekolah, wakil kepala sekolah dan/atau perwakilan komite sekolah.
Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau
urgensinya, dan dapat diselenggarakan bersama dengan Kelompok
Kerja Kepala Sekolah atau organisasi sejenis lainnya. Sebagai contoh,
pengawas dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan workshop
tentang pengembangan KTSP 2013, sistem administrasi, peran serta
masyarakat, sistem penilaian dan sebagainya.
3. Pelaksanaan Supervisi Manajerial
Supervisi manajerial pada tahun ini diberi tambahan tugas berupa
implemetasi Kurikulum 2013 serentak di seluruh sekolah di Indonesia.
Pengawas harus melakukan konsentrasi supervisi manajerial bukan saja
tentang pengelolaan dan administrasi pelaksanaan kurikulum lama (KTSP
2006), tetapi harus melakukan supervisi pada implementasi Kurikulum 2013.
Pada kegiatan ini akan dibahas supervisi yang berkaitan langsung
dengan terselenggaranya kurikulum 2013, di antaranya :
a. manajemen KTSP 2013 dan pembelajaran saintifik
b. manajemen ekstrakurikuler wajib dan pilihan
c. administrasi buku guru dan buku siswa
d. analisis ratio PTK dalam program peminatan
e. manajemen keuangan
f. hubungan sekolah dan masyarakat
g. layanan khusus peminatan.
h. dan sebagainya.
Manajemen KTSP 2013 dan pembelajaran saintifik
Seperti halnya manajemen kurikulum KTSP 2006, kepala sekolah harus
menyusun KTSP 2013 dengan pembelajaran saintifik. Pengawas harus
melakukan pemantauan dan pendampingan dalam penyusunan KTSP 2013.
Pengawas memastikan bahwa kepala sekolah telah memahami petunjuk
penyusunan KTSP dalam Permendikbud No 81 A lampiran I tentang
penyusunan KTSP dan peraturan terkait lainnya. Supervisi kepada kepala
sekolah sangat diperlukan karena pada implementasi kurikulum 2013
kepala sekolah harus melakukan perubahan-perubahan baik perubahan
terhadap struktur organisasi, hubungan kerja dan job deskripsi yang jelas,
perubahan terhadap teknologi proses kerja, metode kerja, dan peralatan
kerja, maupun perubahan persepsi, perubahan sikap (perubahan mindset)
dan kebiasaan dari para pemangku kepentingan, baik individu maupun
kelompok. Pengawas harus merekam data perubahan-perubahan di
sekolah secara lengkap, melaporkan temuan kepada sekolah agar segera
dilakukan penyelesaiannya.
Supervisi yang dilakukan pengawas harus memantau kepala sekolah
melakukan manajemen perubahan melalui Planning, Organizing, Leading,
dan Controlling. Pengawas harus mendapat kepastian bahwa kepala
sekolah memahami apa yang berubah, ke mana arah perubahan, dan
menguasai bagaimana cara merubah sekolah menuju kurikulum 2013.
Selama supervisi penyusunan KTSP pengawas memberi saran dan masukan
untuk terciptanya KTSP yang kondusif bagi partisipasi seluruh warga
sekolah membentuk berbagai kerja yang sinergis, memiliki agen perubahan
yang akomodatif mengeliminasi setiap gejala resistensi perubahan.
Pengawas juga dapat mendorong kepala sekolah menyiapkan program
evaluasi pelaksanaan KTSP 2013 dan rencana perbaikan berkelanjutan.
Manajemen ekstrakurikuler wajib dan pilihan
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan untuk mendukung perkembangan
peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan
sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui kegiatan ekstrakurikuler
peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan
mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan
manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement
dan complement) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam
rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Pengawas
dapat merekam data program ekstrakurikuler dengan cara membaca
program ekstrakurikuler yang disusun oleh sekolah. Di dalam program
tersebut harus tergambar pengelolaan kepala sekolah, meliputi penentuan
ekstrakurikuler pilihan, mengembangkan kegiatan pramuka, pemilihan
pembina dan pelatih yang handal, menentukan teknis pelaksanaan
ekstrakurikuler dan pembiayaannya.
Pengawas harus memberikan pembimbingan kepada kepala sekolah agar
penyusunan program ekstrakurikuler mengacu kepada petunjuk
pelaksanaan ekstrakurikuler dalam Permendikbud No. 81A lampiran II.
Administrasi
buku guru dan
buku siswa
Administrasi buku guru dan buku siswa kali ini
merupakan prioritas manajemen sarana
prasarana sekolah, karena analisis buku guru
dan analisis buku siswa menjadi bagian penting
dalam implementasi kurikulum
2013. Supervisi yang dilakukan dapat melalui
observasi hasil analisis buku yang dilakukan oleh
guru, observasi rekapitulasi hasil analisis buku,
observasi data jumlah buku yang tersedia.
Analisis ratio PTK
dalam program
peminatan
Dalam penyusunan program peminatan
pengawas hendaknya melakukan pembimbingan
dan pemantauan termasuk pembimbingan
dalam analisis PTK dengan struktur kurikulum.
Selanjutnya pengawas melakukan FGD bersama
kepala sekolah, komite sekolah dan PTK terutama
guru BK untuk memperoleh dasar pengambilan
keputusan tentang jumlah rombel setiap jurusan.
M
a
n
a
j
e
m
e
n
k
e
u
a
n
g
a
n
Supervisi terhadap manajemen keuangan tetap
dijadikan prioritas setiap tahun mengingat seluruh
kegiatan yang tercantum dalam RKT melibatkan
pembiayaan. Pengawas melakukan pemantauan
dalam penyusunan RKT/RKAS berbasis
transparansi, efisien dan akuntabel.
Hubungan
sekolah dan
masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat dalam
konteks implementasi kurikulum
2013 melibatkan lebih banyak komponen
masyarakat yang diharapkan dapat mendukung
terselenggaranya kurikulum di sekolah dengan
baik.
Lay
ana
n
khu
sus
pem
inat
an
Dalam pelaksanaan program peminatan,
pengawas harus memantau dan membimbing
penyusunan program peminatan melibatkan
guru BK dan Wakil kepala sekolah urusan
kesiswaan. Selanjutnya program peminatan
disosialisasikan kepada stakeholder sekolah.
Rangkuman
Sasaran supervisi manajerial adalah pengelolaan
sekolah, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Supervisi manajerial hendaknya diarahkan
pada peningkatan mutu berbasis sekolah yang
bermuara pada kemandirian, pemberdayaan dan
mutu sekolah sehingga dapat memberikan pelayanan
sebaik-baiknya terhadap peserta didik,
masyarakat, dan pemerintah.
Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran 2, saudara dapat
melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan
berikut ini !
1. Apakah saudara sudah memahami tentang
pelaksanaan supervisi manajerial implementasi
kurikulum 2013 yang akan diaplikasikan pada
sekolah binaan?
2. Pengalaman penting apa yang saudara peroleh
setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi pelaksanaan supervisi
manajerial implementasi kurikulum 2013
terhadap tugas seorang pengawas sekolah?
4. Apa rencana tindak lanjut supervisi yang akan
saudara lakukan setelah
kegiatan ini?

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
PPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptxPPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
PPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptxriki487213
 
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPerkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPoetra Chebhungsu
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanRicky Ramadhan
 
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdmMikhail Rasyid
 
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerahnurul khaiva
 
Dokumen standar
Dokumen standarDokumen standar
Dokumen standarLa Tahang
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanIyan Sudrajat
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanhrmndo
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik IndonesiaLAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik IndonesiaRidho Fitrah Hyzkia
 
Hukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede AudittaHukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede AudittaI Gede Auditta
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikanrizkiariandini
 
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalKB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalIstna Zakia Iriana
 
Pretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptx
Pretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptxPretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptx
Pretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptxNurhaditsCarellaa
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanNurul Azzahra
 
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumMitha Ye Es
 

Mais procurados (20)

PPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
PPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptxPPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
PPT TUGAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pptx
 
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPerkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikan
 
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
 
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
 
Dokumen standar
Dokumen standarDokumen standar
Dokumen standar
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahan
 
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja PembangunanTeknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
Teknik Penyusunan Kriteria dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik IndonesiaLAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
 
Hukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede AudittaHukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede Auditta
 
Buku panduan-bk-dirjen-dikdas
Buku panduan-bk-dirjen-dikdasBuku panduan-bk-dirjen-dikdas
Buku panduan-bk-dirjen-dikdas
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
 
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalKB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
 
kebijakan dan perencanaan sosial
 kebijakan dan perencanaan sosial kebijakan dan perencanaan sosial
kebijakan dan perencanaan sosial
 
Pretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptx
Pretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptxPretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptx
Pretty Aesthetic Notes for School by Slidesgo.pptx
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikan
 
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum
 

Destaque

SUPERVISI MANAJERIAL
SUPERVISI  MANAJERIALSUPERVISI  MANAJERIAL
SUPERVISI MANAJERIALAfdan Rojabi
 
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas SekolahKompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas SekolahNASuprawoto Sunardjo
 
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala SekolahKompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala SekolahNASuprawoto Sunardjo
 
2 instrumen-standar-proses
2 instrumen-standar-proses2 instrumen-standar-proses
2 instrumen-standar-prosesMuhamad Anugrah
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarRoyadi Nusa
 
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPSKompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPSNASuprawoto Sunardjo
 
Instrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademikInstrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademikMas Yudi
 
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasJuknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasGolden Saragih
 
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Nur Farida
 
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)Retno Fitriani
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanAnita Rahman
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 

Destaque (20)

SUPERVISI MANAJERIAL
SUPERVISI  MANAJERIALSUPERVISI  MANAJERIAL
SUPERVISI MANAJERIAL
 
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas SekolahKompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
 
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala SekolahKompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
 
2. supervisi akademik
2. supervisi akademik2. supervisi akademik
2. supervisi akademik
 
2 instrumen-standar-proses
2 instrumen-standar-proses2 instrumen-standar-proses
2 instrumen-standar-proses
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
 
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPSKompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPS
 
Brg pntau 31 - 2013
Brg pntau 31 - 2013Brg pntau 31 - 2013
Brg pntau 31 - 2013
 
Program supervisi
Program supervisiProgram supervisi
Program supervisi
 
Instrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademikInstrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademik
 
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasJuknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
 
program pengawas 2016
program pengawas 2016program pengawas 2016
program pengawas 2016
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 

Semelhante a 1 pelaksanaan-supervisi-manajerial-implementasi-kurikulum-2013

Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014Muhamad Anugrah
 
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxProgram_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxYUNIMULYANTO1
 
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdfBahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdfsantopetrusjunjung
 
Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014Dede Lasmana
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratisMaryam Halid
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxdhienas
 
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdf
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdfLaporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdf
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdframadhansakila2016
 
7 bab iii
7 bab iii7 bab iii
7 bab iiisarmana
 
CONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docx
CONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docxCONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docx
CONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docxAlKhoeriyyahMI
 
[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208
[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208
[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208eli priyatna laidan
 
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi  Pengawas Sekolah.pptxTupoksi  Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptxAOMuslihat
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Sang Nyoman
 
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Edy Wihardjo
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenNia Piliang
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Mandiri Bird Farm
 

Semelhante a 1 pelaksanaan-supervisi-manajerial-implementasi-kurikulum-2013 (20)

Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014
 
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxProgram_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
 
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdfBahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
 
Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014Rencana pengawasan-manajerial-2014
Rencana pengawasan-manajerial-2014
 
Program supervisi isi 2019
Program supervisi isi 2019Program supervisi isi 2019
Program supervisi isi 2019
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
 
Cara merubah
Cara merubahCara merubah
Cara merubah
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
0. pedoman-penilian-pkps
0. pedoman-penilian-pkps0. pedoman-penilian-pkps
0. pedoman-penilian-pkps
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdf
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdfLaporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdf
Laporan kegiatan Perancanaan dan pengwasan program madrasah.pdf
 
7 bab iii
7 bab iii7 bab iii
7 bab iii
 
CONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docx
CONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docxCONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docx
CONTOH PROGRAM SUPERVISI LENGKAP.docx
 
[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208
[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208
[Penilaian] rancangan penil hsl belaj,260208
 
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi  Pengawas Sekolah.pptxTupoksi  Pengawas Sekolah.pptx
Tupoksi Pengawas Sekolah.pptx
 
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sdPanduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 

Mais de Vimz SpecialOps

Beberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quranBeberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quranVimz SpecialOps
 
Pembahasan merakit komputers
Pembahasan merakit komputersPembahasan merakit komputers
Pembahasan merakit komputersVimz SpecialOps
 
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfFisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfVimz SpecialOps
 
Indikator negara maju n berkembang
Indikator negara maju n berkembangIndikator negara maju n berkembang
Indikator negara maju n berkembangVimz SpecialOps
 
Metode pengukuran luas daun
Metode pengukuran luas daunMetode pengukuran luas daun
Metode pengukuran luas daunVimz SpecialOps
 

Mais de Vimz SpecialOps (7)

Beberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quranBeberapa bukti keotentikan al-quran
Beberapa bukti keotentikan al-quran
 
Pembahasan merakit komputers
Pembahasan merakit komputersPembahasan merakit komputers
Pembahasan merakit komputers
 
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfFisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
 
Indikator negara maju n berkembang
Indikator negara maju n berkembangIndikator negara maju n berkembang
Indikator negara maju n berkembang
 
Metode pengukuran luas daun
Metode pengukuran luas daunMetode pengukuran luas daun
Metode pengukuran luas daun
 
Kehamilan Kelinci
Kehamilan KelinciKehamilan Kelinci
Kehamilan Kelinci
 
Logo bkc
Logo bkcLogo bkc
Logo bkc
 

1 pelaksanaan-supervisi-manajerial-implementasi-kurikulum-2013

  • 1. PELAKSANAAN SUPERVISIMANAJERIAL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Supervisi manajerial merupakan kegiatan supervisi berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, dan sumber daya lainnya. Berubahnya kurikulum dari KTSP 2006 ke KTSP 2013 secara langsung menuntut peningkatan fungsi supervisi manajerial seorang pengawas. Dengan munculnya manajemen perubahan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas harus melakukan pendampingan secara efektif sebagai wujud tajamnya supervisi manajerial dengan target berlangsungnya perubahan- perubahan di sekolah dengan baik untuk implementasi kurikulum 2013. Ruang lingkup supervisi manajerial terdiri dari pemantauan, penilaian, dan pembinaan. Metode utama yang mesti dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam supervisi manajerial adalah monitoring dan evaluasi. Tetapi metode lainnya dapat digunakan sesuai dengan kondisi sekolah dan masalah yang akan dipecahkan di sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran ini, saudara akan mendiskusikan bahan ajar pelaksanaan supervisi manajerial terkait dengan implementasi kurikulum 2013, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Pelaksanaan pengawasan manajerial dilakukan melalui pemantauan, penilaian dan pembinaan. Penilaian dilaksanakan terhadap kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah. Esensi dari supervisi manajerial adalah berupa kegiatan pemantauan, penilaian dan pembinaan terhadap kepala sekolah dan seluruh elemen sekolah lainnya di dalam mengelola, mengadministrasikan dan melaksanakan seluruh aktivitas sekolah, sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan sekolah serta memenuhi 8 standar nasional pendidikan. Dengan demikian fokus supervisi ini ditujukan pada pelaksanaan administrasi dan pengelolaan sekolah. Kegiatan administrasi ditekankan pada proses dan metode untuk menjamin suatu tindakan yang tepat. Administrasi sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks pendidikan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang meliputi : 1. Administrasi standar isi, 2. Administrasi standar kompetensi lulusan, 3. Administrasi standar proses, 4. Administrasi standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5. Administrasi standar sarana dan prasarana, 6. Administrasi standar pengelolaan, 7. Administrasi standar pembiayaan, dan 8. Administrasi standar penilaian. Tujuan supervisi terhadap kedelapan aspek tersebut adalah agar sekolah terakreditasi dengan baik dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa administrasi sekolah adalah pengaturan dan pendayagunaan segenap sumber daya sekolah secara efisien dalam penyelenggaraan pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah tercapai secara optimal. Supervisi pada kegiatan administrasi sekolah dilakukan agar pengawas memastikan bahwa administrasi sekolah dapat : 1. Memberi arah dalam penyelenggaraan sekolah 2. Menjadi umpan balik bagi perbaikan proses dan hasil pendidikan
  • 2. 3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan administrasi sekolah 4. Tertib administrasi 5. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 6. Menunjang tercapainya program sekolah secara efektif dan efisien. Salah satu fokus penting lainnya dalam supervisi manajerial oleh pengawas terhadap sekolah, adanya hal berkaitan pengelolaan atau manajemen sekolah. Sebagaimana diketahui dalam dasa warsa terakhir telah dikembangkan wacana manajemen berbasis sekolah (MBS), sebagai bentuk paradigma baru pengelolaan dari sentralisasi ke desentralisasi yang memberikan otonomi kepada pihak sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat (Sudarwan Danim, 2006: 4). Pengawas dituntut dapat menjelaskan sekaligus mengintroduksi model inovasi manajemen ini sesuai dengan konteks sosial budaya serta kondisi internal masing-masing sekolah. 1. Ruang Lingkup Supervisi Manajerial. a. Pemantauan Pemantauan manajemen perubahan mengarah pada pencapaian 8 standar nasional pendidikan (SNP) dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah. b. Penilaian Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah dalam hal menjadi agen perubahan pertama di sekolah dalam implementasi kurikulum 2013 sesuai dengan standar nasional pendidikan. c. Pembinaan Pembinaan dilakukan pengawas tentang pengelolaan sekolah meliputi : 1) penyusunan KTSP 2013 berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, 2) membantu kepala sekolah mengembangkan pusat sumber belajar (PSB) dan sumber-sumber belajar lainnya dalam mendukung terselenggaranya pembelajaran dengan pendekatan saintifik, 3) mengembangkan kemampuan kepala sekolah dalam penyusunan program dan pelaksanaan peminatan dan ekstra kurikuler wajib Pramuka, 4) melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam melaksanakan pengelolaan dan administrasi sekolah secara umum, 5) melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling, serta 6) melakukan pendampingan kepala sekolah dalam mengevaluasi keterlaksanaan program-program sekolah, 7) melaporkan hasil evaluasinya kepada pemangku kepentingan, dan 8) menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan data hasil evaluasi tersebut. Hasil pemantauan dan penilaian oleh pengawas harus dijadikan dasar untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah dan ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan baik berupa pembimbingan dan/atau pelatihan kepala sekolah. Pada implementasi kurikulum 2013 supervisi manajerial sangat dibutuhkan mengingat adanya perubahan mindset dan perilaku warga sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah. Karena itu pengawas harus melakukan pendampingan kepada kepala sekolah agar mendapat kepastian bahwa implementasi kurikulum berjalan sesuai dengan harapan. Seperti telah dikemukakan di depan, dalam melaksanakan supervisi manajerial, pengawas harus melakukan perencanaan terlebih dahulu.
  • 3. Perencanaan meliputi : 1) penyusunan Program Pengawasan Tahunan, 2) Program Semester, 3) Program Pembinaan Kepala Sekolah, 4) Program Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP), 5) Program Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, 6) Rencana Pengawasan Manajerial (RPM), dan 7) membuat Instrumen Supervisi Manajerial. Seluruh program yang disiapkan harus mengacu pada standar penilaian kinerja pengawas sekolah (PKPS). Hal ini penting, sebab selain untuk menjadi patokan pendokumenan hasil supervisi sekolah binaan, secara individual setiap pengawas memerlukan nilai kinerja minimal baik dalam rangka peningkatan karirnya. Sebagai pedoman dalam penyusunan program yang memenuhi kriteria PKKS, pengawas hendaknya menganalisis instrumen penilaian kinerja pengawas sekolah (menurut Permendiknas no 21 tahun 2010 tentang tugas pengawas sekolah dan angka kreditnya). 2. Metode dan Teknik Supervisi Manajerial. Metode pelaksanaan pengawasan manajerial dapat dilakukan dengan cara observasi, kunjungan atau pemantauan, pengecekan/klarifikasi data, dan rapat dengan kepala sekolah. Secara spesifik berikut ini saudara akan membaca penjelasan jenis-jenis metode dan teknik supervisi manajerial. a. Monitoring dan Evaluasi Metode utama yang mesti dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam supervisi manajerial tentu saja adalah monitoring dan evaluasi. 1) Monitoring Monitoring adalah kegiatan pengontrolan pelaksanaan program- program penyelenggaraan sekolah dengan konsekuen sesuai dengan rencana, program dan/atau standar yang telah ditetapkan. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Sebagai contoh, pengawas melakukan monitoring terhadap: 1) penyusunan KTSP 2013, 2) memantau penyusunan program peminatan dengan melibatkan guru bimbingan dan konseling, 3) memantau penyusunan program penerimaan peserta didik baru, 4) memantau program supervisi akademik kepala sekolah untuk memastikan terselenggaranya proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, 5) memantau penyusunan program pengelolaan sarana prasarana sekolah menyangkut sarana pendukung terselenggaranya pembelajaran saintifik, mulai dari o penyediaan buku siswa dan buku guru, o kegiatan analisis buku siswa dan analisis buku guru, o menyiapkan laboratorium IPA, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, perpustakaan, dan sumber-sumber belajar lainnya, o menyusun administrasi keuangan yang efisien, transparan dan akuntabel, o menyusun program penilaian otentik secara makro dan mikro, o menyusun program peningkatan kualitas hubungan sekolah dengan masyarakat terkait pelaksanaan kurikulum 2013, dan o menyusun program pengembangan diri dan layanan khusus, di
  • 4. antaranya program peminatan dan ekstra kurikuler. Pengawas harus memantau program pelaksanaan ekstra kurikuler Pramuka mengingat Pramuka sudah ditetapkan sebagai ekstra kurikuler wajib. Monitoring lebih bersifat klinis, pengawas dapat segera mengatasi hambatan dan gangguan yang ditemukan selama program masih berjalan. Namun jangan lupa, pengawas harus memastikan bahwa apa yang dimonitornya adalah hal-hal yang dikembangkan dan dijalankan dalam rencana pengembangan sekolah (RPS). Dalam melakukan monitoring ini tentunya pengawas harus melengkapi diri dengan parangkat atau daftar isian yang memuat seluruh indikator sekolah yang harus diamati dan dinilai. Secara tradisional pelaksanaan pengawasan melibatkan tahapan: (a) menetapkan standar untuk mengukur prestasi, (b) mengukur prestasi, (c) menganalisis apakah prestasi memenuhi standar, dan (d) mengambil tindakan apabila prestasi kurang/tidak memenuhi standar (Nanang Fattah, 1996: 102). Dalam perkembangan terakhir, kecenderungan pengawasan dalam dunia pendidikan juga mengikuti apa yang dilakukan pada industri, yaitu dengan menerapakan Total Quality Controll. Pengawasan ini tentu saja terfokus pada pengendalian mutu dan lebih bersifat internal. Oleh karena itu pada akhir-akhir ini setiap lembaga pendidikan umumnya memiliki unit penjaminan mutu. 2) Evaluasi Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan program, (c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian (judgement) terhadap sekolah. Sebagai contoh pengawas melakukan evaluasi keterlaksanaan kurikulum 2013, pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen seperti berikut ini : (contoh hanya menunjukkan supervisi manajerial saja, tidak mencantumkan supervisi akademik).
  • 5. No Uraian Skor Keterangan Kepala Sekolah : 1. Mengembangkan (1) rencana perubahan berdasarkan visi, misi, dan tujuan sekolah; (2) mendeskripsikan kondisi nyata sekolah; (3) mendeskripsikan kondisi yang sekolah harapkan; dan (4) menentukan strategi untuk mewujudkan harapan. Skor maksimal 4 jika seluruh aspek terpenuhi. 2. Menetapkan rencana dan melaksanakan program (1) peningkatan keberterimaan perubahan kurikulum, (2) membangun suasana sekolah yang kondusif, (3) menetapkan target terbaik yang mencerminkan keyakinan yang tinggi, (4) menyebarkan informasi kepada yang berkepentingan dan (5) mengembangkan kerja sama yang harmonis antarseluruh pemangku kepentingan. Skor maksimal 5 jika seluruh aspek terpenuhi. 3. Menetapkan prioritas program pengembangan kompetensi pendidik untuk mendukung (1)proses pembelajaran dan (2)penilaian. Skor maksimal 2 4. (1)Melaksanakan program analisis konteks, (2) mengkaji kesesuaian SKL, KI, KD, indikator hasil belajar, buku guru, dan buku siswa. Skor maksimal 2 5. (1) Mengelola implementasi peminatan, Skor INSTRUMEN PEMANTAUAN KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 Sekolah : ..................................... Alamat : ..................................... Kepala Sekolah : ..................................... Hari/Tanggal : ..................................... A. INSTRUMEN PEMANTAUAN MANAJERIAL
  • 6. No Uraian Skor Keterangan (2) mengembangkan struktur kurikulum (3) memetakan tugas siswa (4) merumuskan kalender akademik (5) mentetapkan peraturan akademik maksimal 5 6. Menjamin pelaksanaan pendekatan saintifik, yang divariasikan dengan penerapan metode inkuiri, pemecahan masalah dan proyek melalui kegiatan pembinaan atau supervisi Skor 1 7. Menetapkan prioritas program penyediaan sarana-prasarana pembelajaran. Skor 1 8 Memantau perkembangan hasil belajar siswa secara berkala dalam evaluasi keterlaksanaan perubahan. Skor 1 Perolehan skor Total skor Persentase Ketercapaian Kesimpulan: …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………… Rekomendasi: …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………… Mengetahui, …………,…………………. Kepala Sekolah, Pemantau, ------------------------------ ---------------------- NIP. NIP b. Refleksi dan Focused Group Discussion Sesuai dengan paradigma baru manajemen sekolah yaitu pemberdayaan dan partisipasi, maka judgement keberhasilan atau kegagalan sebuah sekolah dalam melaksanakan program atau mencapai standar bukan hanya menjadi otoritas pengawas. Hasil monitoring yang dilakukan pengawas hendaknya disampaikan secara terbuka kepada pihak sekolah, terutama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah dan guru. Misalnya pengawas menyampaikan hasil monitoring pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
  • 7. Temuan-temuan dari monitoring itu disampaikan kepada stakeholders sekolah, misalnya : o tentang RPP yang belum saintifik, o pembelajaran belum berhasil mengeksplorasi kegiatan yang bersifat saintifik, o alat bantu pembelajaran belum mendukung penggunaan IT secara optimal, o guru banyak yang belum melakukan analisis buku siswa dan buku guru, o guru belum dapat mengelola waktu pembelajaran dengan efektif dan seterusnya. Secara bersama-sama pihak sekolah dapat melakukan refleksi terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan. Permasalahan tersebut ditindaklanjuti untuk dibahas melalui forum. Forum untuk ini dapat berbentuk Focused Group Discussion (FGD), yang melibatkan unsur-unsur stakeholder sekolah. Diskusi kelompok terfokus ini dilakukan dalam beberapa putaran sesuai dengan kebutuhan. Putaran pertama membahas RPP, putaran berikut membahas pendekatan saintifik, kemudian membahas media pembelajaran, dan seterusnya. Tujuan dari FGD adalah untuk menyatukan pandangan stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah, serta menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional yang akan diambil untuk memajukan sekolah. Peran pengawas dalam hal ini adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. c. Metode Delphi Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBS, dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) sebuah sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas dan realistis yang digali dari kondisi sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh stakeholder. Sejauh ini kebanyakan sekolah merumuskan visi dan misi dalam susunan kalimat “yang bagus”, tanpa dilandasi oleh filosofi dan pendalaman terhadap potensi yang ada. Akibatnya visi dan misi tersebut tidak realistis, dan tidak memberikan inspirasi kepada warga sekolah untuk mencapainya. Metode Delphi merupakan cara yang efisien untuk melibatkan banyak stakeholder sekolah tanpa memandang faktor-faktor status yang sering menjadi kendala dalam sebuah diskusi atau musyawarah. Misalnya sekolah mengadakan pertemuan bersama antara sekolah, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, orang tua murid dan guru untuk membicarakan masalah peminatan, masalah ekstra kurikuler, masalah pembiayaan suatu kegiatan, dan masalah penilaian otentik, maka biasanya pembicaraan hanya didominasi oleh orang-orang tertentu yang percaya diri untuk berbicara dalam forum. Selebihnya peserta hanya akan menjadi pendengar yang pasif. Metode Delphi dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala sekolah ketika hendak mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak. Langkah-langkahnya menurut Gorton (1976: 26-27) adalah sebagai berikut:
  • 8. 1) Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah; 2) Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas; 3) Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama. 4) Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya. 5) Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya. d. Workshop Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini tentunya bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan/atau perwakilan komite sekolah. Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan dapat diselenggarakan bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah atau organisasi sejenis lainnya. Sebagai contoh, pengawas dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan workshop tentang pengembangan KTSP 2013, sistem administrasi, peran serta masyarakat, sistem penilaian dan sebagainya. 3. Pelaksanaan Supervisi Manajerial Supervisi manajerial pada tahun ini diberi tambahan tugas berupa implemetasi Kurikulum 2013 serentak di seluruh sekolah di Indonesia. Pengawas harus melakukan konsentrasi supervisi manajerial bukan saja tentang pengelolaan dan administrasi pelaksanaan kurikulum lama (KTSP 2006), tetapi harus melakukan supervisi pada implementasi Kurikulum 2013. Pada kegiatan ini akan dibahas supervisi yang berkaitan langsung dengan terselenggaranya kurikulum 2013, di antaranya : a. manajemen KTSP 2013 dan pembelajaran saintifik b. manajemen ekstrakurikuler wajib dan pilihan c. administrasi buku guru dan buku siswa d. analisis ratio PTK dalam program peminatan e. manajemen keuangan f. hubungan sekolah dan masyarakat g. layanan khusus peminatan. h. dan sebagainya. Manajemen KTSP 2013 dan pembelajaran saintifik Seperti halnya manajemen kurikulum KTSP 2006, kepala sekolah harus menyusun KTSP 2013 dengan pembelajaran saintifik. Pengawas harus
  • 9. melakukan pemantauan dan pendampingan dalam penyusunan KTSP 2013. Pengawas memastikan bahwa kepala sekolah telah memahami petunjuk penyusunan KTSP dalam Permendikbud No 81 A lampiran I tentang penyusunan KTSP dan peraturan terkait lainnya. Supervisi kepada kepala sekolah sangat diperlukan karena pada implementasi kurikulum 2013 kepala sekolah harus melakukan perubahan-perubahan baik perubahan terhadap struktur organisasi, hubungan kerja dan job deskripsi yang jelas, perubahan terhadap teknologi proses kerja, metode kerja, dan peralatan kerja, maupun perubahan persepsi, perubahan sikap (perubahan mindset) dan kebiasaan dari para pemangku kepentingan, baik individu maupun kelompok. Pengawas harus merekam data perubahan-perubahan di sekolah secara lengkap, melaporkan temuan kepada sekolah agar segera dilakukan penyelesaiannya. Supervisi yang dilakukan pengawas harus memantau kepala sekolah melakukan manajemen perubahan melalui Planning, Organizing, Leading, dan Controlling. Pengawas harus mendapat kepastian bahwa kepala sekolah memahami apa yang berubah, ke mana arah perubahan, dan menguasai bagaimana cara merubah sekolah menuju kurikulum 2013. Selama supervisi penyusunan KTSP pengawas memberi saran dan masukan untuk terciptanya KTSP yang kondusif bagi partisipasi seluruh warga sekolah membentuk berbagai kerja yang sinergis, memiliki agen perubahan yang akomodatif mengeliminasi setiap gejala resistensi perubahan. Pengawas juga dapat mendorong kepala sekolah menyiapkan program evaluasi pelaksanaan KTSP 2013 dan rencana perbaikan berkelanjutan. Manajemen ekstrakurikuler wajib dan pilihan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan untuk mendukung perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complement) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Pengawas dapat merekam data program ekstrakurikuler dengan cara membaca program ekstrakurikuler yang disusun oleh sekolah. Di dalam program tersebut harus tergambar pengelolaan kepala sekolah, meliputi penentuan ekstrakurikuler pilihan, mengembangkan kegiatan pramuka, pemilihan pembina dan pelatih yang handal, menentukan teknis pelaksanaan ekstrakurikuler dan pembiayaannya. Pengawas harus memberikan pembimbingan kepada kepala sekolah agar penyusunan program ekstrakurikuler mengacu kepada petunjuk pelaksanaan ekstrakurikuler dalam Permendikbud No. 81A lampiran II.
  • 10. Administrasi buku guru dan buku siswa Administrasi buku guru dan buku siswa kali ini merupakan prioritas manajemen sarana prasarana sekolah, karena analisis buku guru dan analisis buku siswa menjadi bagian penting dalam implementasi kurikulum 2013. Supervisi yang dilakukan dapat melalui observasi hasil analisis buku yang dilakukan oleh guru, observasi rekapitulasi hasil analisis buku, observasi data jumlah buku yang tersedia. Analisis ratio PTK dalam program peminatan Dalam penyusunan program peminatan pengawas hendaknya melakukan pembimbingan dan pemantauan termasuk pembimbingan dalam analisis PTK dengan struktur kurikulum. Selanjutnya pengawas melakukan FGD bersama kepala sekolah, komite sekolah dan PTK terutama guru BK untuk memperoleh dasar pengambilan keputusan tentang jumlah rombel setiap jurusan. M a n a j e m e n k e u a n g a n
  • 11. Supervisi terhadap manajemen keuangan tetap dijadikan prioritas setiap tahun mengingat seluruh kegiatan yang tercantum dalam RKT melibatkan pembiayaan. Pengawas melakukan pemantauan dalam penyusunan RKT/RKAS berbasis transparansi, efisien dan akuntabel. Hubungan sekolah dan masyarakat Hubungan sekolah dan masyarakat dalam konteks implementasi kurikulum 2013 melibatkan lebih banyak komponen masyarakat yang diharapkan dapat mendukung terselenggaranya kurikulum di sekolah dengan baik. Lay ana n khu sus pem inat an Dalam pelaksanaan program peminatan, pengawas harus memantau dan membimbing penyusunan program peminatan melibatkan guru BK dan Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Selanjutnya program peminatan disosialisasikan kepada stakeholder sekolah. Rangkuman Sasaran supervisi manajerial adalah pengelolaan sekolah, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Supervisi manajerial hendaknya diarahkan pada peningkatan mutu berbasis sekolah yang bermuara pada kemandirian, pemberdayaan dan mutu sekolah sehingga dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap peserta didik, masyarakat, dan pemerintah.
  • 12. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran 2, saudara dapat melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut ini ! 1. Apakah saudara sudah memahami tentang pelaksanaan supervisi manajerial implementasi kurikulum 2013 yang akan diaplikasikan pada sekolah binaan? 2. Pengalaman penting apa yang saudara peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi pelaksanaan supervisi manajerial implementasi kurikulum 2013 terhadap tugas seorang pengawas sekolah? 4. Apa rencana tindak lanjut supervisi yang akan saudara lakukan setelah kegiatan ini?