Teks ini menjelaskan perkembangan industri dan periklanan di Hindia Belanda pada masa Depresi Ekonomi tahun 1930-an. Metode dan produk baru periklanan mempengaruhi tumbuhnya banyak perusahaan kecil menjadi besar karena mempelajari teknik baru. Periklanan menjadi alat penting untuk kesuksesan usaha dan distribusi produk secara ekonomis.
4. Ringkasan dan kesederhanaan dari iklan Chrysler berbeda dari produk eropa lain, seperti Bier Itam Serimpi produksi perusahaan air minum Archipel Brouwerij, Batavia. Iklan-iklan bir ini bukan saja dibuat sangat jelas dan panjang, tetapi perlu juga melakukan consumer promotion . Seperti promosi di zaman modern, iklan promosi serimpi juga mengaitkan hadiah dengan pembelian barang. Hal itu dilakukan perusahaan tersebut karena ketatnya persaingan dari sesama perusahaan bir. Sedangkan mekanisme penyelenggaraannya kemungkinan besar mengikuti pola penarikan undian(loterij) yang mulai berkembang tahun 1920-an. Alhasil, iklan serimpi tersebut ternyata sangatlah sukses sebagaimana yang ditulis dalam Economic weekblad , 25 Agustus 1933. Berbeda dengan iklan-iklan diatas, iklan-iklan produksi industri yang diimpor dari negara-negara Eropa, seperti arloji dan radio, justru hanya menampilkan pesan-pesan sederhana. Meski demikian, mereka umumnya berhasil menyajikan ilustrasi yang menarik untuk calon konsumen, seperti dalam iklan arloji Tawiza. Ilustrasi iklan ini memeragakan dua jenis arloji, bulat dan kotak, dan secara terperinci memeragakan jarum-jarum jam, menit, dan detiknya. Sebenarnya ilustrasi iklan hingga demikian rinci untuk zaman itu masih dianggap sangat rumit. Namun, kreativitas perancangnya telah menyebabkan citra yang sangat positif dan unik, dalam pengertian, iatidak melulu menekankan pada aspek persuasif, namun lebih menekankan pada aspek gengsi karna pada waktu itu citra arloji buatan swiss memang mempunyai mutu dan nilai sangat tinggi.
5.
6.
7.
8.
9. Metode dan produk baru periklanan yang diperkenalkan di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan kecil dan menengah tumbuh menjadi perusahaan besar. Mereka umumnya mempelajari teknik-teknik baru periklanan dari negara-negara maju. Peran periklanan pun menjadi makin penting. Dapat dikatakan bahwa kurun 1930-1942 periklanan sudah menjadi sebuah pengetahuan modern yang menjadi pendorong utama untuk kesuksesan suatu usaha. Periklanan bahkan menjadi alat distribusi yang mampu menerobos pasar dengan cara yang sangat ekonomis. Pada tahun 1936 pemerintah mendirikan Dinas Penerangan Pers untuk Pers Indonesia dan Melayu-Tionghoa yang bertujuan mendirikan informasi dan pengumuman mengenai hal-hal penting sekitar pers dan memberikan penerangan mengenai soal-soal pemerintahan.