Dokumen tersebut membahas tentang perubahan manajemen dan manajemen harapan, analisis laporan keuangan perusahaan termasuk neraca, laba rugi, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Diberikan contoh analisis laporan keuangan PT Tiara Indonesia tahun 2006 dan 2005 yang mencakup penjualan, laba, aset, kewajiban, dan rasio-rasio keuangan.
28. IKHTISAR KEUANGAN PT. TIARA INDONESIA Keterangan Thn 2006 Thn 2005 Penjualan Bersih 5.325.000 4.437.500 Laba sebelum bunga & pajak 600.000 600.000 Laba bersih 266.250 355.000 Aktiva Lancar 60 0.000 8 00.000 Aktiva tetap 1.800.000 1.200.000 Total aktiva 2.400.000 2.000.000 Hutang Lancar 500.000 200.000 Hutang Jangka panjang 940.000 800.000 Total Hutang 1.440.000 1.000.000 Modal 960.000 1.000.000
29.
30.
31.
32. Interprestasinya Jangka waktu penagihan piutang tahun 2006 lebih lama dari tahun 2005. Kondisi ini menunjukan efesiensi penagihan piutang tahun 2006 kurang baik dibanding dengan tahun 2005. Semakin lamanya jangka waktu penagihan piutang dapat dilakukan semakin tidak baik bagi aktifitas keuangan perusahaan. Sebaliknya semakin cepat jangka waktu penagihan piutang semakin baik bagi aktivitas keuangan perusahaan dikarenakan semakin cepatnya perusahaan mendapatkan dana utk kegiatan produksi perusahaan. Jangka Waktu piutang 2006 = 266.250 = 15 hari 17.750/hari Jangka Waktu piutang 2005 = 177.500 = 12 hari 14.792 /hari
33. AKTIVA Fixed Assets Turnover Rasio Aktiva Tetap thdp Total Aktiva Total Assets Turnover
34. IKHTISAR KEUANGAN PT. TIARA INDONESIA Keterangan Thn 2006 Thn 2005 Penjualan Bersih 5.325.000 4.437.500 Laba sebelum bunga & pajak 600.000 600.000 Laba bersih 266.250 355.000 Aktiva Lancar 60 0.000 8 00.000 Aktiva tetap 1.800.000 1.200.000 Total aktiva 2.400.000 2.000.000 Hutang Lancar 500.000 200.000 Hutang Jangka panjang 940.000 800.000 Total Hutang 1.440.000 1.000.000 Modal 960.000 1.000.000
35. Putaran Aktiva Tetap (Fixed assets Turnover) Putaran Aktiva Tetap (Fixed assets Turnover) digunakan utk menunjukan efesiensi penggunaan aktiva tetap dalam kegiatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan . Juga digunakan untuk menunjukan terlalu besar tidaknya investasi dalam aktiva tsb. Putaran Aktiva Tetap = Penjualan bersih Rata-rata Aktiva tetap neto Rata-rata Aktiva tetap neto 2006 = 1.200.000 + 1.800.000 =1.500.000 2 Rata-rata Aktiva tetap neto 2005 = 1.018.750 + 1.200.000 =1.109.372 2 Putaran Aktiva Tetap 2006 = 5.325.000 = 3.55 1.500.000 Putaran Aktiva Tetap 2005 = 4.437.500 = 4 1.109.375
36. Putaran Aktiva Tetap 2006 = 5.325.000 = 3.55 1.500.000 Putaran Aktiva Tetap 2005 = 4.437.500 = 4 1.109.375 Interprestasinya Tahun 2006 setiap 1 rupiah yg diinvestasikan dlm aktiva tetap dpt menghasilkan penjualan sebesar Rp.3.55,- sedangkan tahun 2005 setiap 1 rupiah yg diinvestasikan dlm aktiva tetap menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,-. Kondisi ini menunjukan efesiensi penggunaan aktiva tetap tahun 2005 lebih baik dari tahun 2006.
37. Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Aktiva Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Aktiva digunakan utk mengukur berapa bagian dari sumber daya perusahaan (Aktiva) yg ditanamkan dlm bentuk aktiva tetap . Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Aktiva = Aktiva Tetap Netto Total Aktiva Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Aktiva thn 2006 = 1.800.000 =75% 2.400.000 Rasio Aktiva Tetap terhadap Total Aktiva thn 2005 = 1.200.000 =60% 2.400.000 Interprestasinya Investasi yang ditanamkan dalam bentuk aktiva tetap tahun 2006 lebih besar dari tahun 2005. Dalam hal ini telah terjadi kenaikan total aktiva tetap sebesar 15% (75%-60%).
38. Putaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) Putaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) digunakan utk mengukur efesiensi penggunaan total aktiva (seluruh kekayaan perusahaan) . Jika dlm neraca terdapat investasi jangka panjang, maka pos ini tdk dimasukan dlm total aktiva, karena dianggap tidak ikut menghasilkan pendapatan. Putaran Total Aktiva = Penjualan bersih Rata-rata TOTAL AKTIVA Rata-rata total aktiva thn 2006 = 2.000.000 + 2.400.000 = 2.200.000 2 Rata-rata total aktiva thn 2005 = 1.550.000 + 2.000.000 = 1.775.000 2 Putaran Total Aktiva thn 2006 = 5.325.000 = 2,42 2.200.000 Putaran Total Aktiva thn 2005 = 4.437.500 = 2,50 1.775.000 Catatan: dianggap Total Aktiva awal tahun 2005 sebesar Rp.1.550.000
39. Interprestasinya Menurunnya putaran total aktiva dlm thn 2006 menunjukan hasil yg diperoleh utk setiap 1 rupiah aktiva perusahaan menurun. Tahun 2006 setiap satu rupiah aktiva yg dimiliki perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp.2,42 , sedangkan tahun 2005 setiap satu rupiah aktiva yg dimiliki perusahaan mampu menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp.2,50. Ada penurunan sebesar Rp.0,08 (2,50-2,42). Perbandingan aktiva tetap terhadap total aktiva telah naik 15% dari 60% tahun 2005 menjadi 75% tahun 2006 (lihat tabel 3). Sementara penjualan bersih 2006 naik sebesar 20% dibanding tahun 2005 (lihat tabel 2). Angka-angka ini menunjukan bahwa penambahan aktiva tetap merupakan sebab utama menurunnya efesiensi penggunaan aktiva. Putaran Total Aktiva thn 2006 = 5.325.000 = 2,42 2.200.000 Putaran Total Aktiva thn 2005 = 4.437.500 = 2,50 1.775.000
40. ANALISIS RENTABILITAS Profit Margin on Sales ROE ROI ROA SEMOGA ANDA SUKSES
41. IKHTISAR KEUANGAN PT. TIARA INDONESIA Keterangan Thn 2006 Thn 2005 Penjualan Bersih 5.325.000 4.437.500 Laba sebelum bunga & pajak 600.000 600.000 Laba bersih 266.250 355.000 Aktiva Lancar 60 0.000 8 00.000 Aktiva tetap 1.800.000 1.200.000 Total aktiva 2.400.000 2.000.000 Hutang Lancar 500.000 200.000 Hutang Jangka panjang 940.000 800.000 Total Hutang 1.440.000 1.000.000 Modal 960.000 1.000.000
42. Analisis Rentabilitas memberikan jawaban akhir tentang efesiensi tidaknya perusahaan . Rentabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan menghasilkan Laba. ANALISIS RENTABILITAS Angka ini mengukur berapa laba yang diperoleh utk setiap 1 rupiah penjualan yang dihasilkan. Margin laba thdp penjualan = Laba bersih Penjualan bersih Margin laba thn 2006 = 266.250 x 100% = 5% 5.325.000 Margin laba thn 2005 = 355.000 x 100% = 8% 4.437.500 Interprestasinya Di tahun 2006 setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar 5% Dan ditahun 2005 setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar 8%. Penurunan margin laba dari 8% tahun 2005 menjadi 5% tahun 2006 menunjukan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba telah menurun yaitu sebesar 3%. Penurunan ini perlu dicari penyebabnya dan mungkin karena harga terlalu rendah atau biaya yg dikeluarkan perusahaan terlalu tinggi yang menyebabkan tidak efsiennya cara kerja perusahaan. A. Margin laba terhadap penjualan (Profit margin on sales ).
43. B. Pengembalian Modal (return on capital)/ROE Rasio ini menunjukan laba yang diperoleh utk setiap rupiah modal yang ditanamkan. Pengembalian Modal = Laba bersih Rata-rata modal Rata-rata modal = Modal awal + modal akhir 2 Rata-rata modal thn 2006 = 1.000.000 + 960.000 = 980.000 2 Rata-rata modal thn 2005 = 1.000.000 + 910.000 = 955.000 2 Pengembalian Modal thn 2006 = 266.250 x 100% = 27.17% 980.000 Pengembalian Modal thn 2005 = 355.000 x 100% = 37.17% 955.000 Interprestasinya Perhitungan diatas menunjukan bahwa dalam tahun 2006 setiap Rp.100 modal yang ditanam dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp.27.17 , sementara dlm thn 2005 menghasilkan laba sebesar Rp.37.17. atau tahun 2006 setiap 1 rupiah modal menghasilkan laba bersih sebesar 27,17%. Terjadi penurunan pengembalian modal sebesar 10%, hal ini menujukan kemampuan perusahaan dlm pengembalian modal menurun. AM
44. C. Pengembalian Investasi (return on invesment)/ROI Rasio ini menunjukan laba yang diperoleh utk setiap rupiah aktiva yang ditanamkan. Pengembalian Investasi = Laba bersih + biaya bunga pinjaman + Pajak Rata-rata total aktiva Rata-rata total aktiva thn 2006 = 2.000.000 + 2.400.000 = 2.200.000 2 Rata-rata total aktiva thn 2005 = 1.550.000 + 2.000.000 =1.775.000 2 Pengembalian Investasi thn 2006 = 266.250 + 240.000 + 93.750 = 0,2727 2.200.000 Pengembalian Investasi thn 2005 = 355.000 + 120.000 + 125.000 = 0,3380 1.775.000 Interprestasinya Dalam tahun 2006 setiap Rp.100 aktiva (kekayaan) dapat menghasilkan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp.27,27 sedangkan tahun 2005 sebesar 33,80. atau setiap Rp.1 aktiva (kekayaan) dapat menghasilkan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp.0,2727 atau 27,27%. Terjadi penurunan pengembalian investasi dari tahun 2005 ke tahun 2006 sebesar 19.32%
45. D. Laba per saham (earning per share) Laba per saham = Laba bersih - Dividen saham Rata-rata saham beredar Laba per saham tahun 2006 = 266.250 - 15.000 = Rp.50.25/saham 5.000 saham Laba per saham tahun 2005 = 355.000 - 15.000 = Rp.68.00/saham 5.000 saham Interprestasinya Tahun 2006 Laba persaham sebesar Rp.50,25 dan tahun 2005 sebesar Rp.68.00 Laba utk tiap lembar saham ditahun 2006 menurun jika dibandingkan dgn laba persaham tahun 2005. SUPPORT PBY
46. SEMOGA ANDA SUKSES TERIMA KASIH SEMOGA PELAJARAN YANG ANDA DAPATKAN SUATU SAAT AKAN BERGUNA BAGI ANDA