SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Tanpa bahasa manusia tidak
akan bisasaling berhubungan(berinteraksi) karena bahasa adalah sarana komunikasi.
Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak akan berkembang, karena bahasa adalah kunci
dasar pengetahuan. Karena sifat bahasa yang sangat luas, penting dan mendasar tersebut
maka bahasa patut dikaji.


Salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah adalah Linguistik. Dalam
Linguistik pun sifat pengkajian bahasa di dalamnya masih luas. Hal ini menyebabkan
Linguistik harus dibagi dalam beberapa cabang agar pengkajiannya lebih fokus dan
terarah, di antaranya adalah Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


Tujuan dari terbaginya Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik seperti yang telah
disebutkan di atas yaitu sebagai wadah pengkajian bahasa agar lebih fokus dan terarah.
Sebab yang dikaji dalam kedua linguistik ini tidak terbatas hanya pada Bahasa
Indonesia saja, namun bahasa di seluruh dunia. Selain tujuan umum di atas, tujuan lain
yang    lebih spesifik adalah berbeda antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik
Diakronik.


Manfaat mempelajari Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik tentunya tidak
akan meleset dari tujuannya semula, seperti mendapat pengetahuan mengenai
pengertian dan perbedaan dari kedua linguistik tersebut dan mengetahui tentang sejarah
bahasa dan struktur bahasa, dengan bagitu pemahaman mengenai keberagaman, srtuktur
serta cirri khas bahasa juga keterkaitan bahasa-bahasa di dunia yang sangat menarik
akan didapatkan.




                                           1
A. Linguistik Sinkronik


A.1 Pengertian
   Adapun pengertian dari linguistik sinkronik yang akan dibahas dalam laporan ini
   adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure


   Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos
   yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari
   bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh
   pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa
   pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa
   reformasi saja


   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang
   bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas.


   Menurut Ferdinand pengertian linguistik secara sinkronik artinya mempelajari
   bahasa dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau
   terbatas. Saussure juga mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat
   perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan
   baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan
   kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan
   apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang
   perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu
   keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki
   watak kesistematisan.


   Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa „sinkronik‟
   seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa)
   memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan
   kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan




                                           2
yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak
   langsung pada nilai elemen-elemen yang lain.


   Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik
   sinkronik adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari (mengkaji) struktur
   (karakter) suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu (masa) tertentu.


A.2 Ciri


   Ciri linguistik sinkronik yakni sebagai berikut :
   1. Mengkaji bahasa pada masa tertentu
   2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada strukturnya(karakrternya)
   3. Bersifat horizontal
   4. Tidak ada konsep perbandingan
   5. Cakupan kajian lebih sempit
   6. Memiliki sistematis yang tinggi
   7. Bersifat lebih serius dan sulit
   8. Mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan
       unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam
       kesadaran kolektif yang sama.


A.3 Tujuan


   Adapun tujuan adanya linguistik sinkronik yaitu mengetahui bentuk atau struktur
   bahasa pada masa tertentu.




                                            3
B. Linguistik Diakronik


B.1 Pengertian
   Adapun pengertian dari Linguistik Diakronik yang akan dibahas adalah pengertian
   linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure


   Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas
   yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik
   diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa
   dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki
   perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan
   Bukit sampai kini.


   Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi. Diakronis tidak
   mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang
   lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa
   pun.


   Dalam      KBBI        linguistik     diakronik   yaitu   segala    sesuatu   yang
   berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan        melihat    perkembangan
   sepanjang waktu; bersifat historis.


   Menurut Ferdinand de Saussure linguistik diakronik mengkaji evolusi bahasa atau
   bahasa-bahasa.


   Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik diakronis
   adalah subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis)
   seiring berlalunya waktu (masa).




                                             4
B.2 Ciri


   Adapun ciri linguistik diakronik yaitu:
   1. Mengkaji bahasa dengan berlalunya masa;
   2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada sejarahnya;
   3. Bersifat historis atau komparatif;
   4. Bersifat vertikal;
   5. Terdapat konsep perbandingan;
   6. Cakupan kajian lebih luas;
   7. Menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak
       dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang
       lain tanpa membentuk sistem diantara mereka;
   8. Memiliki ciri evolusi;
   9. Tidak memiliki sistematis yang tinggi;
   10. Tidak mengubah sistem.




B.3 Tujuan


   Adapun tujuan adanya linguistik diakronik yaitu mengetahui keterkaitan yang
   mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa.


C. Persamaan dan keterkaitan antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
   Adapun persamaan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:
              1. Mengkaji tentang bahasa
              2. Pengkajiannya bersifat ilmiah
              3. Merupakan cabang linguistic


   Adapun keterkaitan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:




                                             5
Linguistik sinkronik dan diakronik saling berhubungan, misalnya diadakan sebuah
   penelitian tentang bahasa “A” pada suatu periode dengan metode diakronik,
   pengkajian ini akan terbantu atau dipermudah bila pengkajian bahasa “A” pada
   periode tersebut menggunakan juga metode Sinkronik.


   Contoh :
   Misalnya kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan
   kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir „melepa‟, dan décrépir,
   „mengupas lepa‟. Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin
   décrepitus, „usang karena usia‟, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang
   melupakan asal kata ini.


   Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman, yaitu dalam bahasa Jerman tinggi
   kuno, kata jamak gast, „tuan rumah‟, semula adalah gasti, dan jamak hant „tangan‟
   semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut
   yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti,
   hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan
   menghasilkan gesti menjadi geste, dst. Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst:
   Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk
   jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronik.


D. Perbedaan Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


   Perbedaan antara linguistik sinkronik dan lingistik diakronik dapat terlihat jelas pada
   ciri-ciri dan penjabaran dari masing-masing linguistik yang telah disebutkan diatas,
   yakni:

   Linguistik Sinkronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji ilmu
   kebahasaan yang menitik beratkan terhadap struktur(karakter)nya pada masa
   tertentu, bersifat horizontal, sistematis dan mengurusi hubungan-hubungan logis dan
   psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk
   sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.




                                            6
Linguistik Diakronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau
evolusi bahasa (historis atau komparatif) seiring berlalunya masa bersifat vertikal,
tidak memiliki sistematis yang tinggi dan tidak mrngubah system serta menelaah
hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh
kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa
membentuk sistem diantara mereka.




                                       7
Daftar Pustaka


       Verhaar, J.W.M. dkk. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta:
       Gadjah Mada University Press.


       Minandar, Shintia. “Linguistik 2”
       http://www.slideshare.net/shintiaminandar/linguistik-2
       ( 20 November 2011, pukul 12.05)


       Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. “KBBI”
       http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi
       ( 20 November 2011, pukul 12.00)


       Bakri, Umar. “Aliran Linguistik”
       http://guru-umarbakri.blogspot.com/2010/09/aliran-linguistik.html
       ( 20 November 2011, pukul 12.48)




                                        8

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
linguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakroniklinguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakronik
 
Medan makna
Medan maknaMedan makna
Medan makna
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Linguistik Terapan
Linguistik TerapanLinguistik Terapan
Linguistik Terapan
 
Morfologi klp 8
Morfologi klp 8Morfologi klp 8
Morfologi klp 8
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Sejarah Linguistik
Sejarah LinguistikSejarah Linguistik
Sejarah Linguistik
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi Bahasa
Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi BahasaKelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi Bahasa
Kelompok 5 Psikolinguistik - Aspek Neurologi Bahasa
 
Morf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan AlomorfMorf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan Alomorf
 
Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistik
 

Destaque (8)

Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarahKonsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
 

Semelhante a LINGUISTIK

Semelhante a LINGUISTIK (20)

C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
linguistik historis komparatif
linguistik historis komparatiflinguistik historis komparatif
linguistik historis komparatif
 
Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
 
Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Linguistik Sinkronik dan Linguistik DiakronikLinguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
 
08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1
 
BMM3107
BMM3107BMM3107
BMM3107
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
Ruj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistikRuj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistik
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Sinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptxSinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptx
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
3107 linguistik 2013
3107 linguistik 20133107 linguistik 2013
3107 linguistik 2013
 
Esensial Sesi 2 Semantik.pptx
Esensial Sesi 2 Semantik.pptxEsensial Sesi 2 Semantik.pptx
Esensial Sesi 2 Semantik.pptx
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
 
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptxYoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
 

Mais de mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 

Mais de mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Glosarium 181213
Glosarium  181213Glosarium  181213
Glosarium 181213
 
Filologi 181213
Filologi 181213Filologi 181213
Filologi 181213
 
Implikatur shintia
Implikatur shintiaImplikatur shintia
Implikatur shintia
 
Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
 

Último

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 

Último (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 

LINGUISTIK

  • 1. Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Tanpa bahasa manusia tidak akan bisasaling berhubungan(berinteraksi) karena bahasa adalah sarana komunikasi. Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak akan berkembang, karena bahasa adalah kunci dasar pengetahuan. Karena sifat bahasa yang sangat luas, penting dan mendasar tersebut maka bahasa patut dikaji. Salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah adalah Linguistik. Dalam Linguistik pun sifat pengkajian bahasa di dalamnya masih luas. Hal ini menyebabkan Linguistik harus dibagi dalam beberapa cabang agar pengkajiannya lebih fokus dan terarah, di antaranya adalah Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Tujuan dari terbaginya Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik seperti yang telah disebutkan di atas yaitu sebagai wadah pengkajian bahasa agar lebih fokus dan terarah. Sebab yang dikaji dalam kedua linguistik ini tidak terbatas hanya pada Bahasa Indonesia saja, namun bahasa di seluruh dunia. Selain tujuan umum di atas, tujuan lain yang lebih spesifik adalah berbeda antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik. Manfaat mempelajari Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik tentunya tidak akan meleset dari tujuannya semula, seperti mendapat pengetahuan mengenai pengertian dan perbedaan dari kedua linguistik tersebut dan mengetahui tentang sejarah bahasa dan struktur bahasa, dengan bagitu pemahaman mengenai keberagaman, srtuktur serta cirri khas bahasa juga keterkaitan bahasa-bahasa di dunia yang sangat menarik akan didapatkan. 1
  • 2. A. Linguistik Sinkronik A.1 Pengertian Adapun pengertian dari linguistik sinkronik yang akan dibahas dalam laporan ini adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa reformasi saja Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas. Menurut Ferdinand pengertian linguistik secara sinkronik artinya mempelajari bahasa dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Saussure juga mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki watak kesistematisan. Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa „sinkronik‟ seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa) memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan 2
  • 3. yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak langsung pada nilai elemen-elemen yang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik sinkronik adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu (masa) tertentu. A.2 Ciri Ciri linguistik sinkronik yakni sebagai berikut : 1. Mengkaji bahasa pada masa tertentu 2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada strukturnya(karakrternya) 3. Bersifat horizontal 4. Tidak ada konsep perbandingan 5. Cakupan kajian lebih sempit 6. Memiliki sistematis yang tinggi 7. Bersifat lebih serius dan sulit 8. Mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama. A.3 Tujuan Adapun tujuan adanya linguistik sinkronik yaitu mengetahui bentuk atau struktur bahasa pada masa tertentu. 3
  • 4. B. Linguistik Diakronik B.1 Pengertian Adapun pengertian dari Linguistik Diakronik yang akan dibahas adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai kini. Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi. Diakronis tidak mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa pun. Dalam KBBI linguistik diakronik yaitu segala sesuatu yang berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis. Menurut Ferdinand de Saussure linguistik diakronik mengkaji evolusi bahasa atau bahasa-bahasa. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik diakronis adalah subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis) seiring berlalunya waktu (masa). 4
  • 5. B.2 Ciri Adapun ciri linguistik diakronik yaitu: 1. Mengkaji bahasa dengan berlalunya masa; 2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada sejarahnya; 3. Bersifat historis atau komparatif; 4. Bersifat vertikal; 5. Terdapat konsep perbandingan; 6. Cakupan kajian lebih luas; 7. Menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem diantara mereka; 8. Memiliki ciri evolusi; 9. Tidak memiliki sistematis yang tinggi; 10. Tidak mengubah sistem. B.3 Tujuan Adapun tujuan adanya linguistik diakronik yaitu mengetahui keterkaitan yang mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa. C. Persamaan dan keterkaitan antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Adapun persamaan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu: 1. Mengkaji tentang bahasa 2. Pengkajiannya bersifat ilmiah 3. Merupakan cabang linguistic Adapun keterkaitan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu: 5
  • 6. Linguistik sinkronik dan diakronik saling berhubungan, misalnya diadakan sebuah penelitian tentang bahasa “A” pada suatu periode dengan metode diakronik, pengkajian ini akan terbantu atau dipermudah bila pengkajian bahasa “A” pada periode tersebut menggunakan juga metode Sinkronik. Contoh : Misalnya kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir „melepa‟, dan décrépir, „mengupas lepa‟. Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin décrepitus, „usang karena usia‟, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang melupakan asal kata ini. Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman, yaitu dalam bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, „tuan rumah‟, semula adalah gasti, dan jamak hant „tangan‟ semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan gesti menjadi geste, dst. Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronik. D. Perbedaan Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Perbedaan antara linguistik sinkronik dan lingistik diakronik dapat terlihat jelas pada ciri-ciri dan penjabaran dari masing-masing linguistik yang telah disebutkan diatas, yakni: Linguistik Sinkronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji ilmu kebahasaan yang menitik beratkan terhadap struktur(karakter)nya pada masa tertentu, bersifat horizontal, sistematis dan mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama. 6
  • 7. Linguistik Diakronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis atau komparatif) seiring berlalunya masa bersifat vertikal, tidak memiliki sistematis yang tinggi dan tidak mrngubah system serta menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem diantara mereka. 7
  • 8. Daftar Pustaka Verhaar, J.W.M. dkk. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Minandar, Shintia. “Linguistik 2” http://www.slideshare.net/shintiaminandar/linguistik-2 ( 20 November 2011, pukul 12.05) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. “KBBI” http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi ( 20 November 2011, pukul 12.00) Bakri, Umar. “Aliran Linguistik” http://guru-umarbakri.blogspot.com/2010/09/aliran-linguistik.html ( 20 November 2011, pukul 12.48) 8