SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
PRESENTASI LINGUSTIK UMUM
  dan LINGUISTIK KHUSUS
           Serta
 LINGUISTIK SINKRONIS dan
   LINGUISTIK DIAKRONIS
   Linguistik berarti ilmu bahasa. Kata linguistik
    berasal dari kata Latin lingua yang berarti
    bahasa. Bagi de Saussure(Linguis Moderen),
    Langue adalah salah satu bahasa(misalnya
    bahsa Perancis, bahasa Inggris, atau bahasa
    Indonesia)sabagai suatu”sistem”. Sebaliknya
    Language berarti bahasa sebagai sifat khas
    makhluk manusia.
   Orang yang ahli dalam ilmu linguistik disebut
    linguis.
   Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik
    umum (general linguistiK) karena tidak hanya
    mengkaji atau menyelidiki sebuah bahasa
    saja,tetapi linguistik itu menyangkut bahasa
    pada umumnya.
   Linguistik   khusus artinya Ilmu yang
    mempelajari studi bahasa secara spesifik,
    tidak secara keseluruhan, melainkan satu
    bahasa saja.
   Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn
    yang berarti dengan, dan khronos yang berarti
    waktu, masa. Dengan demikian, linguistik
    sinkronis mempelajari bahasa sezaman. Fakta
    dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan
    oleh pembicara, atau bersifat horisontal.
    Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa
    pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya
    mempelajari bahasa Indonesia di masa
    reformasi saja.
   Sinkronis dapat dipahami seperti dalam
    bahasa Perancis, tekanan selalu terletak di
    suku kata terakhir, kecuali kalau suku kata
    terakhir mengandung e pepet (seperti “ə”).
    Ini adalah fakta sinkronis, yakni suatu
    hubungan antara himpunan kata bahasa
    Perancis dan tekanan, tetapi fakta ini juga
    berasal dari keadaan masa lalu (diakronis).
   Saussure mengemukakan bahwa kajian bahasa secara
    sinkronis amat perlu, meskipun beliau banyak
    berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan
    baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung
    kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis
    tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa
    tidak memberikan apa-apa kepada pengguna bahasa
    mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang perlu
    bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau
    suatu keadaan bahasa. Suatu keadaan bahasa
    terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang
    justru memiliki watak kesistematisan.
   Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit.
    Sistem keadaan bahasa ‘sinkronik’ seperti
    sistem permainan catur. Setiap buah catur
    (setara dengan suatu unit bahasa) memiliki
    tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan
    tertentu dengan buah lain, dan kekuatan serta
    pola gerak/jalan tersendiri. État de langue
    adalah jaringan keterkaitan yang menentukan
    nilai suatu elemen benar-benar tergantung,
    langsung atau tak langsung pada nilai elemen-
    elemen yang lain.
   Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia
    yang berarti melalui, dan khronas yang berarti
    waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud
    dengan linguistik diakronis adalah subdisiplin
    linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu
    bahasa dari masa ke masa. Studi diakronis
    bersifat     vertikal,  misalnya    menyelidiki
    perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai
    sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai
    kini.
   Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri
    evolusi.
   Ada berbagai contoh untuk melukiskan dualisme
    intern (sinkronis dan diakronis), misalnya, kata Latin
    “cripus” (berombak, bergelombang, keriting),
    menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang
    membentuk kata kerja crépir ‘melepa’, dan décrépir,
    ‘mengupas lepa’.
   Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata
    Latin décrepitus, ‘usang karena usia’, untuk
    membentuk décrépit; tetapi ternyata orang
    melupakan asal kata ini.
   Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman. Dalam
    bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, ‘tuan rumah’,
    semula adalah gasti, dan jamak hant ‘tangan’ semula adalah
    hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi
    umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata
    terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi
    kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan
    gesti menjadi geste, dst.
   Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ:
    Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang
    menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah
    dimensi linguistik diakronis. Diakronis tidak mengubah
    sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam
    bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan
    kata terjadi di luar kemampuan siapa pun.
   Ada kasus khusus dalam linguistik sinkronis dan diakronis, contoh:
    pouter dalam bahasa Yunani berarti kuda betina, sekarang pengertiannya
    berubah menjadi “tiang penunjang” (jadi maknanya berubah). Kata
    tersebut tetap, tetapi pengertian masyarakat akan kata itu yang
    berubah. Jadi fakta historis atau diakronis mengikuti fakta sinkronis.
    Oleh karena itulah, sinkronis menganggap gast beroposisi dengan gäste,
    gebe beroposisi dengan gib, dst, sedangkan diakronis menganggap gast
    berubah menjadi gaste. Diakronis hanya hadir dalam parole karena
    segala perubahan pertama kali dilontarkan individu sebelum masuk
    dalam kelaziman. Misalnya, bahasa Jerman memiliki: ich war, wir waren,
    sedangkan bahasa Jerman kuno sampai abad XVI menafsirkannya: ich
    was, wir waren dan dalam bahasa Inggris: I was, we were. Nah,
    bagaimana terjadinya substitusi dari war ke was? Saussure mengatakan,
    pasti ada beberapa orang yang terpengaruh oleh waren, kemudian
    menciptakan war dengan jalan analogi. Ini adalah fakta dalam parole.
    Karena kata tersebut sering diulang dan diterima oleh masyarakat, maka
    kata tersebut menjadi fakta dalam langue.
   Jika seseorang hanya melihat sisi diakronis bahasa, maka
    yang ia lihat bukan lagi langue, melainkan sederet
    “peristiwa” yang notabene merupakan parole.
 Linguistik diakronis akan menelaah hubungan-hubungan
  di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat
  oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu
  menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem di
  antara mereka.
 Sebaliknya,    linguistik sinkronis akan mengurusi
  hubungan-hubungan logis dan psikologis yang
  menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan
  membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran
  kolektif yang sama.
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?opti
  on=com_content&view=article&id=64:pbin41
  01-linguistikumum&Itemid=75&catid=30:fkip

http://guruumarbakri.blogspot.com/2010/09/ali
  ran-linguistik.html

Verhaar,J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik
 Umum. Bandung:Gadjah Mada University.
PRESENTASE LINGUSTIK UMUM,
        LINGUISTIK
   KHUSUS,SINKRONIS dan
        DIAKRONIS

        SELESAI



                      Kelompok 8

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikAstri Plenyet
 
Filsafat pragmatisme dalam pendidikan
Filsafat pragmatisme dalam pendidikanFilsafat pragmatisme dalam pendidikan
Filsafat pragmatisme dalam pendidikanchikoys
 
Ontologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokOntologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokNurmahmudah M.Phil.
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysisMerdina Ziraluo
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanMETA GUNAWAN
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikkholid harras
 
Filsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeFilsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeeddysuranta
 
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaPertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaUniversitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikDiana NakEmak
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingOktari Aneliya
 
Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMuhammad Idris
 

Mais procurados (20)

Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
 
Filsafat pragmatisme dalam pendidikan
Filsafat pragmatisme dalam pendidikanFilsafat pragmatisme dalam pendidikan
Filsafat pragmatisme dalam pendidikan
 
Ontologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokokOntologi pengertian pengertian pokok
Ontologi pengertian pengertian pokok
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysis
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Makalah Prosocial Behavior
Makalah Prosocial BehaviorMakalah Prosocial Behavior
Makalah Prosocial Behavior
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Filsafat bahasa
Filsafat bahasaFilsafat bahasa
Filsafat bahasa
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Filsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeFilsafat pragmatisme
Filsafat pragmatisme
 
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaPertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2
 
Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistik
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang makna
 
Fonemik
FonemikFonemik
Fonemik
 

Semelhante a PRESENTASI LINGUISTIK

Linguistik2 111024203738-phpapp02
Linguistik2 111024203738-phpapp02Linguistik2 111024203738-phpapp02
Linguistik2 111024203738-phpapp02Uchiha Rizal
 
Cara berfikir diakronis dan kronologi
Cara berfikir diakronis dan kronologi Cara berfikir diakronis dan kronologi
Cara berfikir diakronis dan kronologi Uchiha Rizal
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistikfitri norlida
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarahVJ Asenk
 
Bahasa sebagai kajian_linguistik
Bahasa sebagai kajian_linguistikBahasa sebagai kajian_linguistik
Bahasa sebagai kajian_linguistikkhotimatul
 
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)Reni Riyani
 
Linguistik baru
Linguistik baruLinguistik baru
Linguistik baru68su01niza
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikYudha Fadillah
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Imam Suwandi
 
Sinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptxSinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptxYusupSupyani1
 
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Uchiha Rizal
 

Semelhante a PRESENTASI LINGUISTIK (20)

Linguistik2 111024203738-phpapp02
Linguistik2 111024203738-phpapp02Linguistik2 111024203738-phpapp02
Linguistik2 111024203738-phpapp02
 
Cara berfikir diakronis dan kronologi
Cara berfikir diakronis dan kronologi Cara berfikir diakronis dan kronologi
Cara berfikir diakronis dan kronologi
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Bahasa sebagai kajian_linguistik
Bahasa sebagai kajian_linguistikBahasa sebagai kajian_linguistik
Bahasa sebagai kajian_linguistik
 
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Linguistik baru
Linguistik baruLinguistik baru
Linguistik baru
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Sinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptxSinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptx
 
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
 
Sejarah Peminatan X.pptx
Sejarah Peminatan X.pptxSejarah Peminatan X.pptx
Sejarah Peminatan X.pptx
 
Zainol plato
Zainol platoZainol plato
Zainol plato
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
linguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakroniklinguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakronik
 
3107 linguistik 2013
3107 linguistik 20133107 linguistik 2013
3107 linguistik 2013
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
87360428 filba
87360428 filba87360428 filba
87360428 filba
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 

Mais de mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

Mais de mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Último

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

PRESENTASI LINGUISTIK

  • 1. PRESENTASI LINGUSTIK UMUM dan LINGUISTIK KHUSUS Serta LINGUISTIK SINKRONIS dan LINGUISTIK DIAKRONIS
  • 2.
  • 3. Linguistik berarti ilmu bahasa. Kata linguistik berasal dari kata Latin lingua yang berarti bahasa. Bagi de Saussure(Linguis Moderen), Langue adalah salah satu bahasa(misalnya bahsa Perancis, bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia)sabagai suatu”sistem”. Sebaliknya Language berarti bahasa sebagai sifat khas makhluk manusia.
  • 4. Orang yang ahli dalam ilmu linguistik disebut linguis.  Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistiK) karena tidak hanya mengkaji atau menyelidiki sebuah bahasa saja,tetapi linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya.
  • 5. Linguistik khusus artinya Ilmu yang mempelajari studi bahasa secara spesifik, tidak secara keseluruhan, melainkan satu bahasa saja.
  • 6. Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa reformasi saja.
  • 7. Sinkronis dapat dipahami seperti dalam bahasa Perancis, tekanan selalu terletak di suku kata terakhir, kecuali kalau suku kata terakhir mengandung e pepet (seperti “ə”). Ini adalah fakta sinkronis, yakni suatu hubungan antara himpunan kata bahasa Perancis dan tekanan, tetapi fakta ini juga berasal dari keadaan masa lalu (diakronis).
  • 8. Saussure mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki watak kesistematisan.
  • 9. Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa ‘sinkronik’ seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa) memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak langsung pada nilai elemen- elemen yang lain.
  • 10.
  • 11. Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai kini.
  • 12. Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi.  Ada berbagai contoh untuk melukiskan dualisme intern (sinkronis dan diakronis), misalnya, kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir ‘melepa’, dan décrépir, ‘mengupas lepa’.  Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin décrepitus, ‘usang karena usia’, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang melupakan asal kata ini.
  • 13. Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, ‘tuan rumah’, semula adalah gasti, dan jamak hant ‘tangan’ semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan gesti menjadi geste, dst.  Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronis. Diakronis tidak mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa pun.
  • 14. Ada kasus khusus dalam linguistik sinkronis dan diakronis, contoh: pouter dalam bahasa Yunani berarti kuda betina, sekarang pengertiannya berubah menjadi “tiang penunjang” (jadi maknanya berubah). Kata tersebut tetap, tetapi pengertian masyarakat akan kata itu yang berubah. Jadi fakta historis atau diakronis mengikuti fakta sinkronis. Oleh karena itulah, sinkronis menganggap gast beroposisi dengan gäste, gebe beroposisi dengan gib, dst, sedangkan diakronis menganggap gast berubah menjadi gaste. Diakronis hanya hadir dalam parole karena segala perubahan pertama kali dilontarkan individu sebelum masuk dalam kelaziman. Misalnya, bahasa Jerman memiliki: ich war, wir waren, sedangkan bahasa Jerman kuno sampai abad XVI menafsirkannya: ich was, wir waren dan dalam bahasa Inggris: I was, we were. Nah, bagaimana terjadinya substitusi dari war ke was? Saussure mengatakan, pasti ada beberapa orang yang terpengaruh oleh waren, kemudian menciptakan war dengan jalan analogi. Ini adalah fakta dalam parole. Karena kata tersebut sering diulang dan diterima oleh masyarakat, maka kata tersebut menjadi fakta dalam langue.
  • 15. Jika seseorang hanya melihat sisi diakronis bahasa, maka yang ia lihat bukan lagi langue, melainkan sederet “peristiwa” yang notabene merupakan parole.  Linguistik diakronis akan menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem di antara mereka.  Sebaliknya, linguistik sinkronis akan mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.
  • 16. http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?opti on=com_content&view=article&id=64:pbin41 01-linguistikumum&Itemid=75&catid=30:fkip http://guruumarbakri.blogspot.com/2010/09/ali ran-linguistik.html Verhaar,J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik Umum. Bandung:Gadjah Mada University.
  • 17. PRESENTASE LINGUSTIK UMUM, LINGUISTIK KHUSUS,SINKRONIS dan DIAKRONIS SELESAI Kelompok 8