Dokumen tersebut membahas tentang industri perhotelan di Indonesia, termasuk perkembangannya, pengertian hotel, klasifikasi hotel berdasarkan bintang dan melati, serta karakteristik produk dan struktur organisasi hotel.
Akuntansi hotel - Pengantar pada Industri Perhotelan
1.
2.
3. KOMPETENSI YANG HENDAK
DICAPAI:
• Mampu menjelaskan arti penting perkembangan industri perhotelan di
Indonesia;
• Mampu menjelaskan pengertian hotel sesuai dengan peraturan yang ada;
• Mampu membedakan klasifikasi hotel sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
4. PENGANTAR PADA INDUSTRI
PERHOTELAN
• Industri perhotelan bertaraf internasional di Indonesia dapat dikatakan
dimulai sejak dioperasikannya Hotel Indonesia pada 5 Agustus 1962. setelah
pengoperasian Hotel Indonesia, dioperasikan pula beberapa hotel yang
bertaraf internasional di Yogyakarta, Pelabuhan Ratu dan Bali. Kini, dengan
berlalunya waktu, industri perhotelan di Indonesia telah mengalami
perkembangan yang pesat. Konsekuensinya, Pemerintah mengatur industry
ini, salah satunya dengan klasifikasi bintang dan nonbintang.
5. 1.1 PENDAHULUAN
• Industri perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata yang memliki
arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi. Industri perhotelan
secara ekonomi dapat berkontribusi yang berarti untuk perekonomian
terutama untuk pajak penghasilan, pajak pembangunan I dan pajak bumi dan
bangunan.
• Adanya transaksi ekonomi antar hotel sebagai pihak yang memerlukan
bahan makanan dan minuman dan keperluan operasional lainnya dengan
para rekanan.
• Hotel memberikan peluang kerja yang berarti.
6. 1.2 PERKEMBANGAN INDUSTRI
PERHOTELAN DI INDONESIA
• Perkembangan industri perhotelan dimulai tahun 1962 saat Hotel Indonesia
di Jakarta disiapkan untuk menerima duta bangsa-bangsa mancanegara
dalam rangka Pesta Olah Raga bangsa-bangsa yang sedang bekembang
(Games of the New Emerging Forces atau Ganefo). Hotel Indonesia saat itu
dikelola oleh jaringan Hotel Intercontinental.
• Hotel Indonesia menjadi hotel bertaraf internasional yang pertama kali di
Indonesia. Setelah itu, dibangun hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu,
Ambarukmo Palace Hotel di Yogyakarta dan The Grand Bali Beach (dulu
disebut The Bali Beach Hotel) di Bali.
7. 1.2 PERKEMBANGAN INDUSTRI
PERHOTELAN DI INDONESIA
• Dampak ekonomis keberadaan suatu hotel bagi masyarakat sekitar
meningkat, penduduk dapat bekerja langsung sebagai karyawan hotel dan
dapat pula sebagai penunjang operasional hotel dengan berperan sebagai
rekanan hotel.
• Dampak sosial meningkat karena peningkatan penghasilan penduduk
meningkatkan taraf hidup sehingga meningkatkan kondisi social mereka.
• Dari sisi penerimaan pemerintah, hotel memberikan pemasukan berupa
pajak pembangunan I, PBB dan Pajak Penghasilan.
• Tekanan pada lingkungan fisik diakibatkan oleh limbah cair dan padat yang
dihasilkan hotel dari kegiatan operasionalnya harus ditangani dengan baik.
8. 1.3 PENGERTIAN HOTEL
• Menurut PERATURAN PEMERINTAH RI No. 65 Tahun 2001 pasal 1 yaitu:
“Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat
menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya
dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu
dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan
perkantoran.”
• Menurut Wikipedia (diakses 19 November 2009):
“Hotel merupakan bangunan yang menyediakan jasa kamar untuk jangka
pendek, makanan, minuman dan jasa lain yang diperlukan dengan imbalan
pembayaran dari para tamu.”
10. 1.4 KLASIFIKASI HOTEL
• Klasifikasi Hotel Menurut Bintang
• Klasifikasi Menurut Melati
• Klasifikasi Lain:
Jumlah Kamar yang Dimiliki
Lokasi Hotel
Jenis Tamu
Lama Tinggal Tamu
Masa Operasi Hotel
Jenis Layanan yang Diberikan
11. Klasifikasi Hotel Menurut Bintang
• Peringkat bintang menjadi petunjuk untuk kelas layanan yang diberikan.
Makin tinggi peringkat bintang, makin tinggi mutu layanan serta makin
lengkap fasilitas yang diberikan kepada tamunya. Klasifikasi hotel menurut
bintang:
Bintang 1
Bintang 2
Bintang 3
Bintang 4
Bintang 5
12. Klasifikasi Hotel Menurut Melati
• Yang membedakan klasifikasi bintang dan melati adalah tingkat layanan dan
fasilitas hotel dan administrasi klasifikasi. Secara historis, hotel melati
adalah losmen yang telah beroperasi sebelum klasifikasi hotel bintang
diterapkan oleh Pemerintah. Fasilitas dan layanan hotel melati lebih terbatas
dibandingkan dengan hotel berbintang. Harga Kamar yang ditawarkan lebih
rendah daripada hotel berbintang. Klasifikasi hotel menurut melati:
Melati 1
Melati 2
Melati 3
13. Klasifikasi Lain : Jumlah Kamar
Yang Dimiliki
• Bila dikaji dari jumlah kamar yang dimiliki maka hotel dapat diklasifikasi
menjadi:
Hotel kecil, jumlah kamar s/d 25 kamar,
Hotel sedang, jumlah kamar s/d 100 kamar,
Hotel Menengah, jumlah kamar s/d 300 kamar,
Hotel besar, jumlah kamar >300 kamar.
14. Klasifikasi Lain : Lokasi Hotel
Dari sisi lokasi, hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Hotel bandara (airport hotel), terletak dekat dengan bandara,
Hotel di tengah kota (city hotel), lokasi di tengah kota,
Hotel komersial (commercial hotel), lokasi hotel di pusat bisnis,
Hotel pantai (beach hotel), lokasi di tepi pantai,
Hotel stasiun (railway hotel), dekat dengan stasiun kereta api,
Hotel jalan raya (highway hotel), dekat dengan jalan bebas hambatan,
Hotel pelabuhan (harbour hotel), berdekatan dengan pelabuhan laut,
Hotel pegunungan (mountain hotel), berada di daerah pegunungan.
15. Klasifikasi Lain : Jenis Tamu
• Dikaji dari tujuan kedatangan tamu, hotel dapat dibedakan menjadi:
Untuk bisnis;
Untuk pemeliharaan kesehatan (penyembuhan);
Liburan;
Kompetisi olah raga;
Tugas kedinasan.
16. Klasifikasi Lain : Lama
Tinggal Tamu
• Dikaji dari rerata lama tamu tinggal, maka hotel dapat dibedakan menjadi:
Transient hotel : bila rerata lama tinggal tamu relatif singkat, sampai
dengan 7 hari.
Residential hotel : bila rerata lama tinggal tamu untuk jangka waktu yang
lama.
17. Klasifikasi Lain : Masa
Operasi Hotel
• Dikaji dari sisi masa operasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan menjadi:
Hotel musiman (seasonal hotel): di negara-negara yang memiliki 4 musim,
hotel hanya beroperasi pada musim tertentu. Misalnya, hanya beroperasi
pada musim dingin, yaitu melayani tamu yang berolah raga ski.
Beroperasi sepanjang tahun (all year round) : hotel yang beroperasi
sepanjang tahun. Di Indonesia lazimnya hotel beroperasi sepanjang tahun
karena cuaca memungkinkan unutk kegiatan operasional hotel.
18. Klasifikasi Lain : Jenis
Layanan Yang Diberikan
• Dikaji dari jenis layanan yang diberikan, hotel dibagi menjadi:
Deluxe hotel : memberikan layanan yang lengkap dan istimewa kepada
tamunya. Layanan yang luks hotel tercermin dari harga kamar, fasilitas
yang ditawarkan dan kemampuan serta kompetensi karyawan hotel yang
tinggi dalam memberikan layanan.
Ekonomi hotel : memberikan layanan yang terbatas, misalnya hanya untuk
layanan kamar; demikian pula, harga kamar yang ditawarkan lebih murah
serta fasilitas yang ditawarkan hotel terbatas.
19. 1.5 KARAKTERISTIK PRODUK
HOTEL
• Tamu terlibat dalam proses produksi, misalnya: produk minuman campuran
diproduksi di depan tamu ketika berada di bar.
• Tidak dapat dipakai sampel, produk harus dinikmati langsung oleh tamu.
• Jasa yang tidak terjual pada hari tertentu tidak dapat disimpan dan
dikompensasikan dengan penjuan pada hari berikutnya.
• Tamu sebagai konsumen harus dating langsung ke lokasi hotel untuk menikmati
produk hotel.
• Mutul layanan yang tidak konsisten. Produk yang sama disiapkan oleh karyawan
yang berbeda akan menghasilkan mutu yang berbeda.
• Citra hotel tidak kasat mata. Diperlukan tindakan untuk membuat citra hotel tidak
kasat mata.
• Mudah ditiru/diduplikasi oleh pesaing.
20. 1.6 JUMLAH KAMAR DAN
HOTEL DI INDONESIA
• Jumlah kamar dan hotel di Indonesia sampai tahun 2008 dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jumlah kamar dan hotel di Indonesia tahun 2008
Sumber: http://www.bps.go.id/2009
Klasifikasi Jumlah Unit Jumlah Kamar Jumlah Tempat
Tidur
Bintang 1.169 112.079 174.321
Nonbintang 12.582 213.139 349.619
Jumlah 13.751 325.218 523.940
21. 1.6 JUMLAH KAMAR DAN
HOTEL DI INDONESIA
• Bali, sebagai salah satu pusat pariwisata Indonesia, memiliki jumlah hotel
dan jumlah kamar dari 2003-2007 seperti pada Tabel 1.2:
Tabel 1.2 Jumlah kamar dan hotel di Bali 2003-2007
Sumber: Dinas Pariwisata Bali, 2008
Klasifika
si
2003 2004 2005 2006 2007
Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr
Bintang 142 19.664 143 19.812 148 19.940 152 20.292 153 20.511
Melati 695 14.222 721 14.408 894 15.332 942 16.797 961 17.772
Jumlah 837 33.886 864 34.220
1.04
2
35.272
1.04
9
37.089 1.114 38.283
22. 1.7 STRUKTUR ORGANISASI
HOTEL
• Sebagai suatu usaha komersial, hotel memiliki bagian-bagian yang lebih kecil
(organism) dengan fungsinya masing-masing. Bagian-bagian yang lebih kecil
tersebut lazim disebut departemen hotel, ditempati oleh karyawan dengan
kompetensi masing-masing. Setiap departemen hotel dikelola oleh seorang
Manajer yang membawahi beberapa penyelia, dan seorang penyelia
membawahi beberapa karyawan pelaksana.
• Struktur organisasi hendaknya tidak bersifat statis. Struktur organisasi yang
ada disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh hotel.
23. 1.7 STRUKTUR ORGANISASI
HOTEL
• Dilihat dari hubungannya dengan tamu, departemen hotel dibedakan
menjadi:
Departemen yang kontak langsung dengan tamu, seperti Kantor Depan
dan Tata Hidangan.
Departemen yang kontak tidak langsung dengan tamu, seperti bagian
akuntansi, teknik pemeliharaan (engineering and maintenance), tata
graha, pemasaran dan personalia.
24. 1.7 STRUKTUR ORGANISASI HOTEL
General
Manager
Resident
Manager
MKD
Asist
Penyl
Pelak
MTG
Asist
Penyl
Pelak
MMM
Asist
Penyl
Pelak
MKeu
Asist
Penyl
Pelak
MPm
Asist
Penyl
Pelak
MPers
Asist
Penyl
Pelak
MPel
Asist
Penyl
Pelak
Ket: MKD: Manajer Kantor Depan. MTG: Manajer Tata Graha. MMM: Manajer Makanan dan
Minuman. Mkeu: Manajer Keuangan. MPm: Manajer Pemasaran. Mper: Manajer Personalia. Mpel:
Manajer Pemeliharaan. Asist: Asisten. Penyl: Penyelia (Supervisor). Pelak: Pelaksana.
Gambar 1.1 Contoh Struktur Organisasi Hotel
25. 1.8 STRUKTUR ORGANISASI
DEPARTEMEN AKUNTANSI HOTEL
Chief
Account
Asst Chief
Acc
Income
Auditor
Pelak.
Cost
Control
Pelak.
Bagian
Kredit
Pelak.
Bagian
Utang
Pelak.
Bagian
Gaji
Pelak.
Bagian
Kas
Pelak.
Book Kper
Pelak.
Ket: Chief Account: Chief Accountant. Asst Chief Acc: Assistant to Chief Accountant. Book
Kper: Book Keeper. Pelak: Pelaksana.
Gambar 1.2 Contoh Struktur Organisasi Departemen Hotel
26. 1.8 STRUKTUR ORGANISASI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
HOTEL
• Pada Gambar 1.2 diatas, dapat dinyatakan:
• Pejabat tertinggi di departemen ini adalah chief accountant, dibantu oleh seorang
asisten, yaitu assistant to chief accountant.
• Pendapatan hotel (income).
• Pengendalian harga pokok dan biaya operasional (cost control).
• Bagian kredit yang berfungsi menyelesaikan piutang hotel dengan pihak ketiga.
• Bagian utang yang bertanggung jawab atas utang-utang hotel dengan pihak ketiga.
• Bagian gaji yang mengendalikan iaya gaji dan upah yang dikeluarkan oleh hotel.
• Bagian kas yang bertanggung jawab atas seluruh kas hotel
• Book keeper berfungsi menyiapkan laporan keuangan hotel dari pencatatan ke buku
besar sampai dengan penyiapan laporan keuangan hotel.
27. 1.9 HOTEL SEBAGAI SATU
KESATUAN SISTEM
Kantor Depan: fungsi yang paling dahulu dilihat dan mengadakan kontak dengan
tamu. Fungsi ini dibagi menjadi: pemesanan kamar; pendaftaran tamu; informasi;
operator telepon; penanganan barang tamu. Fungsi ini bertanggung jawab akan
penjualan jasa kamar hotel. Artinya, kantor depan selalu akan memberikan usaha
dan layanan terbaik sehingga target penjualan kamar dilihat dari tingkat hunian
kamar dan rerata harga kamar dapat dicapai. Selain itu, kantor depan juga
bertanggung jawab atas pengendalian biaya operasional.
Tata Hidangan: bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan keperluan makanan
dan minuman bagi tamu yang tinggal di hotel (hotel guest) maupun yang tidak (non-
hotel guest). Fungsi ini memberikan layanan di restoran, bar, layanan kamar, dan
perjamuan bagi tamu hotel. Fungsi ini bertanggung jawab atas harga pokok
makanan dan minuman serta biaya-biaya operasional agar sesuai anggaran. Selain
itu, bertanggung jawab akan kepatuhannya terhadap ukuran-ukuran baku pada
produksi minuman seperti takaran baku (standard portion size), gelas baku
(standard glassware), resep baku (standard recipe) dan penjualan baku (potential
sale).
28. 1.9 HOTEL SEBAGAI SATU
KESATUAN SISTEM
Tata Graha: fungsi ini bertanggung jawab terhadap kebersihan area umum
dan kamar tamu dengan segala kebutuhannya. Area umum hotel seperti:
lobby hotel, public toilet, ruang untuk karyawan (locker) dan pertamanan
hotel. Tata graha berfungsi menyiapkan kamar tamu dan semua lena hotel
(handuk, sprei, selimut dan lain-lain).
Tata Boga: merupakan koordinator kegiatan produksi makanan yang
disiapkan untuk tamu hotel. Fungsi ini berkaitan dengan fungsi hidangan.
Fungsi ini melaksanakan persiapan makanan (pre preparation) di dapur
utama untuk kemudian dikirim ke dapur restoran. Hal-hal yang perlu
diperlukan yaitu takaran baku (standard portion size), hasil baku (standard
yield) dan resep baku (standard recipe) dan alat-alat baku (standard utensil).
29. 1.9 HOTEL SEBAGAI SATU
KESATUAN SISTEM
Pemasaran: fungsi ini melaksanakan fungsi pemasaran untuk semua produk
hotel, seperti kamar, restoran, ruangan untuk konferensi serta produk lain
yang dapat ditawarkan.
Personalia: bertanggung jawab atasmasalah sumber daya manusia dari
proses perekrutan, seleksi, pelatihan, orientasi, penempatan, pemindahan
serta penyelesaian kontrak kerja dengan karyawan.
Keuangan (Akuntansi): fungsi keuangan hotel dilaksanakan oleh
departemen akuntansi. Hotel menerapkan fungsi dari perencanaan sampai
fungsi pengendalian keuangan. Hotel harus mengelola kas dengan baik
sehingga terjadi keseimbangan antara kas masuk dengan kas keluar.
30. 1.9 HOTEL SEBAGAI SATU
KESATUAN SISTEM
Pengendalian Biaya (Cost Control): menjalankan fungsi pengendalian harga
pokok makanan yang ditawarkan dan juga pengendalian biaya operasional
hotel dengan cara menganalisis harga pokok aktual dengan harga pokok
standar.
Teknik dan Pemeliharaan: mengerjakan pemeliharaan fasilitas hotel. Fungsi
ini bertugas merawat dan melakukan perbaikan yang dapat dilakukan
dengan sumber daya manusia yang dimiliki, seperti perbaikan saluran toilet.
Perencanaannya juga merupakan tanggung jawab fungsi ini.
Keamanan: menjaga keamanan bagi tamu, karyawan dan fasilitas hotel.
Fungsi ini lazim disebut SATPAM (Satuan Pengamanan). Fungsi ini berada di
daerah kerja yang paling depan, secara tidak langsung berperan juga dalam
memasarkan produk hotel.
31. 1.9 HOTEL SEBAGAI SATU
KESATUAN SISTEM
Disamping melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, hotel sebagai suatu
sistem juga berperan dalma melaksnakan fungsi-fungsi di bawah ini:
Proteksi bagi tamu: hotel wajib memberikan “perlindungan kepada tamu dari
orang-orang yang akan mengganggu privasi mereka, misalnya tidak
menghubungkan telepon luar untuk tamu jika tamu tidak menghendaki.
Etika Bisnis: hotel berpegang pada etika bisnis yang sehat.
Melestarikan lingkungan fisik: yaitu dengan mengurangi pengeluaran limbah
cair dan padat akibat dari operasional hotel.
32. 1.10 KLASIFIKASI DEPARTEMEN
HOTEL
• Menghasilkan pendapatan (revenue generating)
Diantaranya adalah kantor depan, departemen makanan dan minuman serta
departemen lain yang lazim disebut minor operated department, seperti
binatu, dry cleaning, spa dan lainnya. Departemen yang menghasilkan
pendapatan juga biasa disebut operated department, yang secara langsung
melayani tamu (guest direct contact).
• Tidak menghasilkan pendapatan (non-revenue generating)
Diantaranya adalah pemasaran, personalia, pemerliharaan, keamanan,
teknologi informasi, administrasi dan umum, akuntansi dan cost control.
Departmen tersebut tidak secara langsung melayani tamu (guest non-direct
contact), tetapi mendukung layanan yang diberikan oleh departemen yang
menghasilkan pendapatan. Departemen ini lazim disebut non-operated
department.
33. 1.11 STRUKTUR PENDAPATAN
DAN BIAYA HOTEL
Pendapatan hotel bersumber dari penjualan kamar, makanan, minuman dan
pendapatan lain (minor operated department sales seperti telepon, cucian,
dry cleaning, kolam renang dsb).
Biaya-biaya dan harga pokok terjadi untuk biaya bahan yang dipakai habis di
setiap bagian hotel, harga pokok makanan dan minuman, biaya administrasi
dan umum, biaya pemasran, biaya bunga, biaya depresiasi dan amortisasi,
biaya sumberdaya manusia, biaya pemeliharaan sarana fisik hotel, biaya
energy dan laba/rugi yang dihasilkan.
34. Sumber-Sumber Pendapatan Proporsi (%)
Kamar 59.9
Makanan 24.3
Minuman 9.0
Lain-lain 6.8
Jumlah 100
Sumber-sumber biaya Proporsi (%)
Biaya Operasional Departemen Hotel 10.4
Gaji dan Upah 37.0
Biaya Bunga 7.2
Biaya Depresiasi 6.7
Harga Pokok Makanan 7.5
Harga Pokok Minuman 1.9
Administrasi dan umum (A&G) 4.7
Administrasi dan Pemasaran (A&P) 4.3
Energi dan Daya 5.2
Pemeliharaan Sarana Fisik 3.4
Fee Manajemen 2.6
Lain-lain 6.9
Laba 2.2
Tabel 1.3 Struktur Pendapatan
dan Biaya Hotel