Dokumen tersebut merupakan proposal usaha peningkatan nilai susu sapi murni di Kota Boyolali melalui teknik pengolahan, pemasaran, dan pemberian merek yang tepat. Tujuannya adalah meningkatkan harga jual susu sapi, memberdayakan masyarakat setempat, dan mengedukasi peternak tentang pengolahan susu yang baik. Lokasi usaha ini di Kota Boyolali yang potensi peternak sapi perahnya besar namun nilai jual susu
1. JUDUL PROGRAM:
“ USAHA PENINGKATANVALUE TERHADAP SUSU SAPI MURNI DENGAN
TEKNIK PENGOLAHAN, PEMASARAN, SERTA PEMBERIAN BRANDING YANG
TEPAT DI KOTA BOYOLALI “
Disusun oleh :
Aldhila Isti Nuswandari ( 2511101013 )
Sharfina Febriani ( 2511101025 )
Tria Maulida Septiani (2511101033 )
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
2. HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :USAHA PENINGKATAN VALUE
TERHADAP SUSU SAPI MURNI DENGAN
TEKNIK PENGOLAHAN, PEMASARAN,
SERTA PEMBERIAN BRANDING TANG
TEPAT DI KOTA BOYOLALI
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aldhila Isti Nuswandari
b. NRP : 2511101013
c. Jurusan : Teknik Industri-Manajemen Bisnis
d. Universitas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Alamat Rumah : JL. Arsitektur Blok J No. 25
f. Telp / Hp : 085755190115
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 Orang
5. Nama anggota
a. Nama Lengkap : Tria Maulida Septiani
b. NRP : 2511101033
c. Jurusan : Teknik Industri-Manajemen Bisnis
d. Universitas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Alamat Rumah : Keputih Perintis 1A No. 12
f. Telp/HP : 089677405954
6. Nama anggota
a. Nama Lengkap : Sharfina Febriani
b. NRP : 2511101025
c. Jurusan : Teknik Industri-Manajemen Bisnis
d. Universitas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Alamat Rumah : Keputih Perintis 1 No. 36
f. Telp/HP : 085731318577
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Bisnis Sociopreneurship ini.
Tugas ini mengenai penciptaan sebuah ide bisnis dengan konsep social untuk masyarakat.
Karena bisnis bukanlah sekedar mencari keuntungan, melainkan apa yang dapat kita
sumbangkan dan manfaat bagi sekitar masyarakat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas socialpreneurini.Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang selama ini telah mendoakan dan memotivasi
dalam pengerjaan makalah socialpreneur
2. Bapak Lantip, selaku dosen pembina mata kuliah Social Preneurship
3. Teman-teman yang telah mendukung dalam menyelesaikan PKM-GT ini.
4. Semua pihak yang telah membantu pengerjaan PKM-GT ini, yang tidak bisa
disebutrkan satu per satu.
Akhir kata kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saran dan
kritik pembangun untuk kedepannya sangat kami harapkan. Terimahkasih
Surabaya, 10 Nopember 2012
Penulis
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi
kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat
banyaknya kasus gizi buruk di kalangan masyarakat.
Susu sapi perah sudah sangat dikenal oleh masyarakat karena dapat dikonsumsi oleh
segala umur. Susu sapi adalah sumber pangan yang sangat sempurna dan tinggi
kandungan gizinya sebagai sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral sehingga
bagi masyarakat yang sangat memperhatikan kesehatan tubuh menjadikan susu sebagai
menu harian yang harus dikonsumsi.
Salah satu produk pangan yang terus mengalami peningkatan permintaan setiap
tahunnya adalah susu. Peningkatan tersebut ditandai dengan meningkatnya konsumsi susu
per kapita dari tahun ke tahun, mulai dari 5,79 kg/kapita pada tahun 2001 (Ditjen Bina
Produksi Peternakan, 2009). Akan tetapi untuk memenuhi permintaan tersebut, Indonesia
melakukan import terhadap susu. Volume impor tertinggi dicapai pada tahun 2005
sebesar 173.084.444 kg dengan nilai US $399.165.422. Dari angka tersebut, terlihat
bahwa volume impor susu jauh lebih besar daripada volume ekspornya. Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi perkembangan peternakan sapi perah di Indonesia masih
jauh dari target.Pengembangan sektor peternakan khususnya usaha ternak sapi perah di
Indonesia saat ini perlu dilakukan karena kemampuan pasok susu peternak lokal saat ini
baru mencapai 25 persen sampai 30 persen dari kebutuhan susu nasional (Direktorat
Jenderal Peternakan, 2007).
Untuk saat ini Kota Boyolali sebagai penghasil susu sapi murni yang terbesar di Jawa
Tengah. Para peternak memeras susu sapi yang kemudian mereka menjual kepada
Koperasi Unit Desa (KUD). Setiap hari KUD tersebut membeli susu segar dari peternak
sapi perah dengan harga rata-rata Rp 3.500/ liter bergantung pada kandungan lemak dan
proteinnya. Dengan harga yang sangat rendah ini membuat para peternak susah untuk
maju dari segi kesenjangan hidup mereka. Seringkali, KUD yang menampung susu segar
dari petani peternak tak mampu menjualnya kembali ke industri pengolahan susu, karena
pasarnya sudah jenuh. Pernah mereka membuang susu sampai 200 liter per hari karena
over produksi.Over produksi sudah pasti membuat harga turun dan petani peternak hanya
bisa menangis ketika susunya tak laku dijual.Apalagi harga pakan ternak meningkat terus.
Banyak petani peternak yang akhirnya lesu, tak lagi mau memerah susu.
Untuk itu diperlukan suatu pengetahuan bagi masyarakat dan para peternak sapi
perahdalam mengolah susu sapi murni secara tepat dan bagaimana memasarkan produk
susu sapi dengan sebuah added value melalui branding serta kemasan yang menarik.
Dengan langkah seperti itu diharapkan para peternak susu sapi perah mampu menjual
susu yang sudah diolah dengan harga tinggi, sehingga susu yang dijual tidak serta-merta
susu sapi mentah yang memiliki nilai jual sangat rendah.
Populasi sapi perah di Indonesia berkisar antara 340.000 – 360.000 ekor dengan laju
perkembangan 2,5 %/tahun dan 98 % tersebar di Pulau Jawa. Produksi susu segar dalam
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
5. negeri hanya sekitar 521,5 ribu ton/th dan hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi
nasional antara 30 – 25 % sisanya dipenuhi dari susu impor. Hampir seluruh produksi
susu segar (98 %) dipasarkan ke Industri Pengolah Susu (IPS). Ketergantungan yang
tinggi terhadap susu impor mengindikasikan masih rendahnya ketahanan pangan produk
asal ternak.
Disadari bahwa pengetahuan tentang teknologi pengolahan susu dari para pemangku
kepentingan masih jauh dari memadai, khususnya di tingkat kelompok peternak, Para
operator unit pengolahan susu memperoleh pengetahuan pengolahan susu umumnya
berdasarkan pengalaman dan pelatihan singkat. Oleh karena itu uraian mengenai
teknologi pengolahan susu segar yang memberikan uraian singkat tentang teori, prinsip
kerja dan gambaran peralatan pengolahan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan teknologi pegolahan susu yang lebih luas.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan value dan harga jual susu sapi perah di Kota
Boyolali
Bagaimana cara mengedukasi masyarakatmengenai pembuatan
branding,packaging serta pemasaran susu sapi perah di Kota Boyolali
Bagaimana mengedukasi peternak sapi perah dengan teknik pengolahan yang
tepat
1.3 Tujuan
Membantu meningkatkan value dan harga jual untuk produk susu sapi perah
Membantu memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjual dan
memasarkan susu sapi perah
Membantu para peternak sapi untuk mengolah susu murni dengan teknik yang
tepat
1.4 Luaran yang Diharapkan
Mampu menghasilkan susu sapi dengan kualitas yang baik serta memiliki
identitas atau brand sendiri
Produk susu sapi perah dapat dipasarkan di kota-kota besar Indonesia
1.5 Manfaat
Dapat meningkatkan nilai harga jual untuk susu sapi perah di Kota Boyolali
Dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang brands, packaging
serta pemasaran
Dapat membantu para peternak sapi tentang pengolahan susu sapi murni degan
tepat
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Rencana Usaha
Besarnya volume impor susu menunjukkan prospek pasar yang sangat besar dalam usaha
peternakan sapi perah untuk menghasilkan susu sapi segar sebagai produk substitusi susu
impor.Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Hal ini terjadi
akibat banyaknya kendala dalam melakukan pengembangan usaha ternak sapi perah seperti
keterbatasan modal, tingginya harga pakan konsentrat, keterbatasan sumber daya dan juga
lahan untuk penyediaan hijauan, minimnya rantai pemasaran susu. Berikut ini adalah data
mengenai Populasi sapi perah serta susu yang mampu dihasilkan di Indonesia:
Tahun Populasi Sapi Perah Produksi Susu
2003 374.000 ekor 553.400 ton
2004 364.000 ekor 549.900 ton
2005 361.000 ekor 536.000 ton
2006 369.000 ekor 616.500 ton
2007 378.000 ekor 639.900 ton
Seumber :Badan Pusat Statistik
Berikut adalah gambaran populasi sapi perah dimasing-masing wilayah:
Tabel berikut adalah gambaran produksi susu dari sapi perah di Indonesia untuk masing-
masing wilayah:
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
7. Produksi sebesar itu hanya memenuhi 25-30% kebutuhan konsumsi nasional, sehingga
harus didatangkan susu dan produk olahannya dari luar negeri yang terbanyak dari New
Zealan, Australia, dan Philipina.Langkah yang dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan
konsumsi susu masyarakat Indonesia adalah dengan banyak masyarakat yang
membudidayakan peternakan sapi perah. Supaya peternakan sapi perah berjalan sesuai
dengan tujuan yaitu memberikan produksi susu yang tinggi dan memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat.
Namun tidak hanya budidaya ternak sapi perah dalam rangka peningkatan jumlah
produksi susu, akan teteapi bagaimana mampu menjual sebuah produk susu sapi perah denan
tambahan nilai sehingga memiliki harga jual yang tinggi. Selama ini di daerah-daerah
penghasil susu sapi perah, masih terdapat beberapa yang belum dapat menjadikan susu murni
ini menjadi produk olahan jadi. Mereka hanya menjual susu mentah kepada KUD dengan
harga yang relatif sangat rendah. Pantas saja kesenjangan hidup para petani tidak akan pernah
membaik karena mereka yang bersusah payah memeras susu, menjaga sapi, dan memberi
makan, hanya mendapat penghasilan kurang lebih Rp 3.500,- per liter, itupun masih
tergantung pada kualitas atau jumlah lemak yang terkandung.
Dengan sebuah ide bisnis socialpreneur, muncullah sebuah gagasan untuk
mengorganisasikan para peternak sapi perah serta masyarakat sekitar untuk menjadikan susu
sapi murni ini menjadi produk yang bernilai jual. Melalui pengolahan secara tepat untuk
menjaga kualitas, pemberian merek sendiri kemudian menjadikan susu murni siap minum
dengan kemasan yang menarik, serta pemasaran yang lebih meluas. Dengan begitu,
diharapkan dapat memajukan roda perekonomian peternak sapi serta masyarakat sekitar
2.2 Gambaran Umum Daerah Sasaran
Kota Boyolali dengan ketinggian antara 75 – 1500 meter di atas permukaan laut.
Sangatlah cocok untuk budidaya sapi perah, apalagi didukung dengan keadaan iklim curah
hujan yang sesuai.
Selain itu potensi sapi perah untuk budidaya ternak susu sapi perah sangatlah
mendukung. Menurut Badan Pusat Statistik hasil pendataan peternak sapididapatkan85.955
ekor sapi perah di Kabupaten Boyolali. Kabupaten Boyolali sebagai Kota Susu, karena
memang telah terbukti bahwa Boyolali menjadi kabupaten penghasil susu terbesar di Jawa
Tengah. Terdapat 6 kecamatan penghasilsusu antara lain Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk,
Ampel, Boyolali dan Mojosongo. Keenam kecamatan tersebut menghasilkan susu + 100 ton
perhari pada tahun 2009.
Pada tahun-tahun sebelumnya, produksi sangat rendah sekitar setengahnya,
dipengaruhi oleh harga susu yang sangat rendah sehingga dirasa kurang menguntungkan bagi
peternak. Kecamatan Kemusuk merupakan penghasil susu terbesar di kabupaten Boyolali
dengan produksi 30.000 liter per hari dari sekitar 4000 peternak sapi perah. Jumlah produksi
sapi itu berdasarkan data Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Jateng yang paling tinggi di
Jawa Tengah.
Dengan potensi jumlah peternak susu sapi perah, memberikan sumbangsih bagi
perekonomian kota itu. Sektor peternakan andilnya dalam PDRB cukup besar yaitu sebesar
8.81 % ADHB dab 8.75 % ADHK, pada tahun 2010 jika dibandingkan terhadap tahun 2009,
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
8. ada penurunan pertumbuhan sebesar 0.54 % ADHB dan ada kenaikan kecil 0.16 %
ADHK.Pada tahun 2010 terjadi penurunan harga ternak sapi perah dan sapi potong.
Untuk itu perlunya upaya dalam peningkatan value dan harga jual bagi produk susu
sapi perah sehingga mampu dipasarkan dalam market yang lebih luas dan menambah
perputaran roda perekonomian kota tersebut.
2.3 Metode Pelaksanaan
Pada sub bab metode pelaksanaan ini akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah atau
teknis dalam budidaya sapi perah, bagaimana mengolah produk susu sapi perah menjadi
produk olahan dengan pemberian branding serta packaging, dan alur pemasaran produk.
2.3.1Proses Pengolahan Susu
Berdasarkan cara pengolahan susu, dikategorikan dalam beberapa cara, yaitu susu
mentah, susu segar, susu pasteurisasi, susu UHT, dan susu bubuk. Namun dalam hal ini,
kami memfokuskan diri pada pengolahan susu pasteurisasi, dimana Pasteurisasi adalah
salah satu proses terpenting dalam penanganan susu, yaitu pemrosesan susu segar tanpa
mengubah rasa dan kandungan gizi yang terkandung didalamnya, dan hanya
menghilangkankan mikroba patogen yang dapat membahayakan manusia. Dan apabila
dilakukan dengan benar, proses ini membuat susu memiliki umur simpan lebih
lama.Suhu dan waktu pasteurisasi adalah faktor penting yang harus diukur dengan
akurat, untuk menentukan kualitas susu dan kondisi umur simpannya.
Proses pembuatan susu pasteurisasi yang akan diterapkan adalah sebagai berikut:
Proses Pemerahan Susu
Susu segar hasil
perahan
Proses Penyaringan
Susu
Dipanaskan selama 15 detik Menggunakan
pada suhu tinggi 72-75 alat penukar
panas (heat
derajat celcius
exchanger)
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
9. Proses Pendinginan
Diberi Tambahan Rasa
Ditaruh dan disimpan
Ember (untuk menampung susu yang diperah secara manual
Saringan susu
Milk Can (Sebagai alat untuk menampung dan menyimpan sementara susu hasil
pemerahan, untuk segera dikirim ke Koperasi / MCC (Milk Collecting Center)
maupun ke Industri Pengolahan Susu)
Mesin Pemerah susu (Sebagai sarana untuk memerah susu secara pneumatis,
dimana pemerahan dilakukan dengan membuat tekanan vakum pada penampung
dan susu diperah kedalam penampung melalui unit perah)
Mesin Pendingin/Cooling Unit (Sebagai alat unutk menyimpan susu dalam
kondisi dingin, tertutup dan tidak terkena cahaya
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
10. BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
Setelah langkah-langkah teknik memerah susu sapi serta proses pengolahan menjadi
produk olahan bernilai jual tinggi, untuk mengimplementasikan program ide bisnis ini akan
dijelaskan mengenai karakteristik 4P (product, place, prize, promotion) serta STP
(segmentation, targeingt, positioning).
3.1 STP ( SEGMENTATION, TARGETING, POSITIONING )
STP merupakan langkah untuk menjelaskan di area mana sebuah bisnis akan dijalankan,
siapa saja orang-orang yang menjadi sasaran penjualan, serta image atau karakter seperti apa
yang ingin didapatkan dari para konsumen yang berkenaan dengan bisnis tersebut.
3.1.1 Segmentation
Produk yang dijual adalah produk susu pasteurisasi dimana merupakan suatu
susu yang sehat dengan bahan baku susu sapi murni. Maka produk susu ini cocok
untuk semua kalangan masyarakat, baik menengah atas maupun menengah bawah
karena harganya pun terjangkau. Segmentasi berdasarkan jenis kelamin juga dapat
dipasarkan dan dikonsumsi oleh laki-laki dan perempuan dengan kisaran usia antara 2
tahun – 50 tahun. Tetapi di sini dikerucutkan lagi untuk segmentasi produk yaitu
kisaran umur 5 – 25 th.
3.1.2 Targeting
Setelah menentukan segmentasi pasar dapat diketahui bahwa market share
produk ini begitu luas. Maka produk “Cita Rasa Boyolali” akan dipasarkan lebih
spesifik bagi para remaja pelajar serta anak-anak di daerah sekitar Kota Boyolali,
sekolahan, toko kelontong, dan KUD. Namun tidak menutup kemungkinan untuk
melakukan penjualan kepada orang dewasa. Alasan konsumen yang akan membeli
produk susu pasteurisasi merek “Cita Rasa Boyolali” karena ingin mengkonsumsi
minuman yang sehat sehingga memberikan energi dan nutrisi bagi tubuh. Apalagi
bagi kalangan remaja yang memiliki semangat untuk beraktifitas lebih akan
membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi. Selain itu, susu ini merupakan produk
lokal asli Boyolali, sehingga masyarakat lebih merasa bangga untuk mengkonsumsi
minuman yang diproduksi sendiri di daerah asalnya.
3.1.3 Positioning
Pandangan konsumen akan susu merek “Cita Rasa Boyolali” adalah sebuah
minuman susu sehat yang berasal dari susu sapi murni tanpa bahan pengawet, lezat,
namun dengan harga murah. Dengan imageseperti itu akan menarik konsumen untuk
membeli produk ini.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
11. 3.2 4P ( product, place, prize, promotion)
Setelah prodk ditentukan, maka perlunya mengidentifikasikan secara spesifik
mengenai penjelasan produk seperti apa yang akan dijual, berapa harga yang ditawarkan,
dimana tempat atau lokasi usaha, serta bagaimana pemasaran dilakukan. Semua terangkum
dalam 4P sebagai berikut :
3.2.1Product
Sebuah produk harus memiliki merek sebagai identitas pengenal bagi
konsumen. Selain itu dengan merek yang dimiliki dapat membantu dalam hal
pemasaran produk. Apalagi utuk sebuah produk baru seperti produk-produk olahan
susu Kota Boyolali ini. Untuk itu brandatau merek yang penulis coba buat dengan
nama “ Cita Rasa Boyolali “. Cita rasa memiliki arti keanekaragaman , dapat
diartikan bahwa produk-produknya memiliki banyak jenis. Untuk branding, kami
sengaja menggunakan nama khas kedaerahan atau yang mengandung unsur nama
daerah supaya mudah diingat dengan harapan nantinya daerah Boyolali ini akan
terkenal sebagai penghasil produksi susu murni pasteurisasi dan sebagai identitas dari
kota Boyolali sendiri.Produk susu pasteurisasi ini diproduksi dalam kemasan botol
500 ml
Packaging
Selainpenamaan produk, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita
menciptakan sebuah kemasan yang menarik dan terlihat meyakinkan bagi pelanggan.
Sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli, karena biasanya perilaku konsumen
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
12. dalam pembelian produk khususnya makanan atau minuman adalah utuk pertama
kalinya dilihat melalui penilaian estetika atau keindahan.
Untuk produksi di tahun awal susu “Cita Rasa Boyolali” ini diproduksi dalam
kemasan kotak 500 ml
3.2.2Promotion
Produk-produk tersebut akan dipasarkan di beberapa daerah. Dengan
pemasaran yang lebih efektif dan tidak membutuhkan banyak biaya. Diantaranya
adalah dengan cara pembuatan brosur yang kemudian disebarkan pada beberapa
wilayah.
peternak
sapi perah Masyarakat Distributor Konsumen
Boyolali mengolah
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
13. Jadi, dalam proses pemasarannya, susu “Cita Rasa Boyolali” ini memasarkan
produknya tidak ke Koperasi Unit Desa (KUD) dan toko kelontong saja, melainkan ke
sekolah - sekolah dengan kualitas yang lebih terjamin dan dalam jumlah banyak.
Dengan harapan setelah ada transfer knowledge tentang proses pengolahan susu sapi
pasteurisasi yang baik serta cara packaging yang baik, dapat menambah added value
pada produk susu sehingga dapat menaikkan nilai jual susu.
3.2.3 Place
Karena daerah sasaran ide bisnis adalah Kota Boyolali Jawa Tengah, maka
semua proses bisnis dari mulai pemerahan susu, pengolahan susu, pengemasan, akan
dilakukan di Kota Boyolali. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kota Boyolali
merupakan sentra produksi atau tempat usaha untuk produk Susu Pasteurisasi dengan
merek “Cita Rasa Boyolali”.
3.2.4 Prize
Harga yang ditawarkan adalah Rp 5.000 untuk satu liter nya. Produk dikemas
dalam botol 500ml dengan harga Rp 2.500,-. Dengan harga yang telah ditetapkan
diharapkan semua masyarakat dapat menjangkau untuk membeli dan pemesanan
terhadap produk susu ini semakin bertambah.
3.3 Pihak-pihak yang Akan Mengimplementasikan
Masyarakat di Kota Boyolali sebagai pihak target pemberdayaan dalam upaya
pengembangan budidaya sapi perah. Untuk itu tidak hanya peternak sapi saja yang berperan,
melainkan masyarakat juga sangat dibutuhkan tenaga dalam pengimplementasian ide sosial
ini. Setelah mengajarkan teknik memerah susu secara tepat, maka masyarakat akan diajarkan
cara pembuatan merek dan design brosur. Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam
pengimplementasian ide bisnis:
Owner
Ketua Masy.
pengolahan
Bagian
Operasional/Te Pemasaran Koperasi Unit
Peternak Ahli Gizi
knisi mesin pengiklanan Desa (KUD)
Sedangkan untuk struktur organisasi di dalam perusahaan yang menjalankan bisnis ini
adalah sebagai berikut :
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
14. CEO
Produksi Keuangan Pemasaran
3 pekerja 1 pekerja 2 pekerja
Bagan di atas merupakan struktur organisasi dari usaha susu Pasteurisasi Citra Rasa Boyolali.
Dengan pembagian tugas sebagai berikut ini :
Karyawan Produksi : mengolah susu perah murni hingga menjadi susu pasteurisasi,
termasuk melakukan pengemasan.
Karyawan keuangan : mencatat aliran keuangan yang masuk dan keluar, menghitung
laba rugi dan lain sebagainya.
Karyawan Pemasaran : membuat brosur, melakukan penjualan produk.
3.4 Analisa SWOT
Berikut adalah analisa yang kami lakukan terhadap Susu Pasteurisasi “cita Rasa Boyolali”
berdasarkan kekuatan. Kelemahan, peluang dan ancaman selama proses bisnis berlangsung:
Strenght Weakness
Harga yang ditawarkan relatif Produk masih belum banyak
murah dikenal
SWOT SUSU PASTEURISASI Kualitas bahan baku terjamin dan Sistem Managemen yang masih
BOYOLALI tanpa pengawet sederhana
Metode Pengolahan steril
Opportunity Strategi S-O Strategi W-O
Boyolali memiliki jumlah Mempertahankan kualitas susu
Melakukan edukasi pasar
peternak yang potensial pateurisasi
Membantu program Tetap mempertahankan para
pemerintah dalam rangka Melakukan Inovasi produk agar peternak sapi agar menghasilkan
memenuhi kebutuhan susu tidak konstan susu sapi yang segar dan bebas
nasional bakteri
Mencari berbagai strategi
Jumlah penduduk Boyolali yang Melakukan riset pasar mengenai
promosi mengingat penduduk
banyak perilaku konsumen
Boyolali yang potensial
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
15. Threat Strategi S-T Strategi W-T
Sudah banyak merk susu Melakukan promosi dengan Membuat struktur managemen
terkenal gencar yang lebih kompleks
Masih kurangnya pengetahuan
Mengadakan penyuluhan tentang Mengadakan pelatihan berkala
masyarakat mengenai
pentingnya susu kepada karyawan
pentingnya mengkonsumsi susu
3.5 Governence Statement
3.5.1 Legalitas Usaha
CV atau Commanditaire Vennontschap yang biasa disebut Persekutuan
Komanditer adalah suatu Perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang
secara tanggung menanggung, bertanggung jawab secara seluruhnya atau secara
solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (Geldschieter), dan diatur
dalam KUHD .
TabelBiaya Legalitas
NO URAIAN BIAYA
1 MODAL KECIL 1.000.000
2 MODAL MENENGAH 1.200.000
3 MODAL BESAR 1.500.000
Dikarenakan modal usaha hanya sekitar 65 juta rupiah maka usaha ini
termasuk ke dalam modal kecil dan terkena biaya legalitas sebesar Rp 1.000.000,-
3.5.2 Pajak Pendapatan
Dalam menjalankan sebuah bisnis, adanya suatu kewajiban untuk membayar
pajak pendapatan.Ketentuan untuk membayar pajak ini didasarkan atas berapa banyak
pendapatan di dalam perusahaan. Berikut ini adalah ketentuan untuk pembayaran
pajak menurut pendapatan :
Tabel Pajak Pendapatan
NO JUMLAH PENDAPATAN PAJAK
1 0 – 50 JUTA 10%
2 50 JUTA – 100 JUT 15%
3 >100 JUTA 30%
Dikarenakan pendapatan per tahun di ata 100 juta rupah maka dikenakan paak
sebesar 30%
3.5.3 Kebijakan Pemerintah
Pemerintah juga memiliki andil dan mempengaruhi sebuah bisnis yang akan
didirikan. Termasuk dalam usaha pembuatan susu pasteurisasi di Boyolali ini. Seperti
yang kita ketahui, walaupun di Indonesia memiliki banyak peternak sapi, pemerintah
masih melakukan impor susu. Kebijakan ini sangat mempengaruhi dan mengurangi
jatah penjualan suus sapi di Indonesia. Untuk melindungi para peternak sapi perah,
pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai berikut ini :
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
16. 1. Surat keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian
dan Menteri Pertanian Nomor 236/Kpb/VII/82, Nomor 341/SK/7/1982 dan Nomor
521/Kpts/Um/7/1982.
Surat keputusan ini berisi tentang pengembangan usaha peningkatan produksi
pengolahan dan pemasaran susu di dalam negeri. Pokok-pokok yang penting adalah:
o pemerintah menetapkan jumlah susu produksi dalam negeri yang wajib diserap oleh
Industri Susu sesuai dengan proyeksi produksinya dan kebutuhan masyarakat dalam
tahun bersangkutan
o untuk kepentingan penyerapan susu produksi dalam negeri perusahaan dapat
melengkapi peralatan yang diperlukan dengan ijin Departemen/Instansi yang
bersangkutan
o Menteri Perindustrian menyampaikan jumlah kebutuhan bahan baku susu untuk
industri dalam negeri kepada Menteri Perdagangan dan Koperasi. Kebijakan ini
dikeluarkan dengan maksud untuk mendorong pengembangan industri sapi perah
nasional. Implikasi dari kebijakan ini adalah lahirnya bukti serap (Busep) dan rasio
susu, seperti tertera pada Surat Keputusan berikut.
2. Surat keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian
dan Menteri Pertanian Nomor 236/Kpb/VII/82, Nomor 341/SK/7/1982 dan Nomor
521/Kpts/Um/7/1982.
o Impor bahan baku susu hanya dapat dilaksanakan oleh importir terdaftar susu yang
diakui oleh Menteri Perdagangan dan Koperasi, baik sebagai importer umum maupun
importer produsen.
o Jumlah dan jenis bahan baku susu yang akan diimpor oleh importir terdaftar susu
ditetapkan berdasarkan bukti realisasi penebusan/pembelian susu produksi dalam
negeri.
o Menteri Perdagangan dan Koperasi melakukan pengawasan terhadap koperasi dalam
kegiatannya melakukan pembelian susu produksi dalam negeri serta terhadap
perusahaan industri dan importir dalam melaksanakan impor bahan baku susu.
3. Surat keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian
dan Menteri pertanian No. 236/Kpb/VII/82, No. 341/M/SK/6/1982 tanggal 21 Juli
1982 dan No. 521/Kpts/Um/7/1982 tentang Pengembangan Usaha Peningkatan
Produksi Pengolahan dan Pemasaran Susu. Pada SKB tersebut, penetapan harga
dilakukan sekali setahun oleh “Tim Teknis Persusuan Nasional”, suatu bagian
fungsional dari Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Persusuan nasional.
Semua kebijakan pemerintah di atas dengan tujuan untuk melindungi para
peternak sapi sehingga penyerapan susu sapi perah Indoensia melebihi jumlah susu
yang diimport. Sehingga saat ini semua tergantung pada masyarakat dan peternak sapi
perah itu sendiri, bagaiamana upaya mereka untuk memerah susu dan mengolahnya
menjadi produk-produk kreatif.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
17. 3.6 Analisis Keuangan
Setelah peternak memerah susu, kemudian susu tersebut diolah masyarakat kemudian
dijual. Biasanya peternak sapi perah menjual produk susu mentah kepada KUD dengan harga
relatif sangat rendah yakni berkisar Rp 3.500,- namun kini sistemnya berbeda, susu akan di
jual ke 2 pihak yaitu KUD dan ke masyarakat langsung dengan harga Rp 4.000,- per liter ke
KUD atau toko kelontong sehingga bisa dijual kembali seharga Rp 5.000,- dan Rp 5.000,- per
liter jika dijual langsung ke masyarakat dan hasil penjualan atau profit produk olahan akan
dibagikan kepada para peternak sapi sebesar 15%. Dengan cara seperti ini, akan
meningkatkan kesenjangan terutama bagi para peternak sapi.
3.6.1 Pengumpulan Data Keuangan
a. Sewa pabrik
Sewa pabrik pada proyek bisnis susu pasteurisasi Cita Rasa Boyolali
diestimasikan sebesar Rp 12.000.000,00 per tahun. Sehingga, untuk biaya sewa per
bulannya:
.
b. Mesin Pompa
Mesin pompa yang dipakai pada proyek bisnis ini memiliki merek Shimizu
untuk sumur dangkar dengn daya 200 Watt. Mesin pompa ini diestimasikan sebesar
Rp 820.000,00. Alasan mengapa peneliti menggunakan pompa merek Shimizu adalah
karena harganya lebih murah dan kualitasnya lebih baik.
Untuk biaya pemasangan dan pembelian alat-alat lainnya diestimasikan
sebesar Rp 1.000.000, -
Tabel Daftar Specifikasi Mesin Pompa Air
c. Listrik
Listrik pada proyek ini terbagi atas beberapa pemakaian. Pemakaian untuk
mesin pompa sebesar 200 W, mesin pasteurisasi sebesar 1200 W, box lemari es
sebesar 80 W yang dapat menampung 120 liter, dan lampu pabrik sebesar 55 W.
Berikut adalah tabel mengenai listrik yang dipakai oleh proyek
Tabel Listrik yang dipakai pada proyek
N Nama Nama Daya Penggunaan Besar Harga Total Target Biaya/pro
o. stasiun Mesin (Kwh) /jam energi listrik/k biaya produk duksi
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
18. (daya x wh /hari
penggu
naan)
Mesin
300
1. Sumur Pompa 0,2 3 0,6 820 492 1,64
botol
Shimizu
Mesin
Pengol 300
2. Pasteuri 1,2 3 3,6 820 2.952 9,84
ah susu botol
sasi
Box
Lemari
Es
Tomori
curved
Pendin glass 300
3. 2 3 6 820 4.920 16,4
gin door botol
chest
freezer
WDY-
250,
250L
Bola
Lampu
300
4. Lampu Philips 5 0,07 3 0,21 820 172,2 0,574
botol
buah @
14 W
TOTAL 8536,2
d. Penyusutan peralatan
Penyusutan peralatan pada proyek ini berada pada umur ekonomis 10 tahun.
Penyusutan peralatan diestimasikan sebesar 10% per masing-masing harga mesin
yang digunakan.
e. Biaya distribusi susu
Biaya distribusi proyek bisnis ini dilihat dari penyebaran tempat-tempat yang
menjadi pasar dari susu pasteuriasi. Penyebaran ini akan dilakukan ke enam
kecamatan di kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Setiap kecamatan akan disebarkan ke
3 Sekolah Dasar, 1 KUD, dan 1 toko kelontong. Berikut adalah data penyebaran di
Sekolah Dasar di 6 kecamatan di Kabupaten Boyolali :
Tabel Tabel Penyebaran Susu di Sekolah Dasar di 6 Kecamatan Kab.Boyolali
No Kecamatan Tempat Daerah
1 Selo SD Selo 2 Selo
SD Selo 1
SD Jeruk 1 Jeruk
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
19. 2 Ampel SDN 1 Sidomulyo Sidomulyo
SDN 3 Sidomulyo
SDN 2 Sidomulyo
3 Cepego SDN 1 Cepego Mliwis
SDN 1 Sukabumi Sukabumi
SDN 1 Kembang Kuning Kembang Kuning
Musuk SDN 1 Kembangsari Kembangsari
4 SDN 2 Sukorame Sukorame
SDN 1 Seruni Seruni
5. Boyolali SDN 1 Winong Winong
SDN 2 Winong
SDN 1 Kebonbimo Kebonbimo
6. Mojosongo SDN 1 Metuk Metuk
SDN 2 Metuk
SDN 1 Jurug Jurug
Setelah dibagi berdasarkan penyebaran tempatnya, maka didapatkan jarak
antara kecamatan ke kecamatan lainnya. Pusat produksi adalah kecamatan Boyolali.
Berikut adalah data jarak yang merupakan jalur distribusi susu pasteurisasi:
4 km 8 km 4 km
Boyolali Mojosongo Musuk Cepogo
3 km
12 km Ampel Selo
10 km
Gambar Peta Penyebaran
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
20. Dari data diatas, total jarak distribusi adalah 41 km,. Hal ini karena motor
Honda Supra dengan kapasitas 1 liter yang digunakan dapat menempuh jarak + 53
km. Biaya distribusi untuk 1 hari memerlukan 1 liter bensin. Sehingga, total biaya
distribusi keseluruhan adalah Rp 117.000/bulan.
f. Pertumbuhan Penduduk di Boyolali (anak)
Tabel Jumlah penduduk menurut umur di Kab.Boyolali
Berdasarkan pada data di atas, jumlah penduduk pada tahun 2011 umur 5-14
tahun di 6 kecamatan, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ditampilkan dalam tabel di
bawah ini.
TabelJumlah penduduk umur 5-14 tahun di 6 kecamatan di Kab.Boyolali
Kecamatan Jumlah
penduduk
Selo 4,085
Ampel 10,385
Cepogo 7,856
Musuk 8,532
Boyolali 8,969
Mojosongo 7,804
TOTAL 47,631
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
21. Dari data tabel di atas, estimasi market share dari Susu Pasteurisasi Cita Rasa
Boyolali, adalah sebagai berikut
Estimasi Market Share
Real good
20% 20% KSB
20% 15% Susu Murni
Nasional
25%
Cita Rasa
Boyolali
lain-lain
Gambar Grafik Estimasi Market Share
Diestimasikan dari jumlah peduduk usia 5-14 tahun di atas , produk Cita Rasa Boyolali
memiliki market share sebesar 20% yakni sebesar 9523 orang.
g. Pajak pendapatan usaha
Tabel Pajak Pendapatan
NO JUMLAH PENDAPATAN PAJAK
1 0 – 50 JUTA 10%
2 50 JUTA – 100 JUT 15%
3 >100 JUTA 30%
Dikarenakan pendapatan per tahun di ata 100 juta rupah maka dikenakan paak
sebesar 30%
h. Pengurusan Legalitas CV
TabelBiaya Legalitas
NO URAIAN BIAYA
1 MODAL KECIL 1.000.000
2 MODAL MENENGAH 1.200.000
3 MODAL BESAR 1.500.000
Dikarenakan modal usaha hanya sekitar 65 juta rupiah maka usaha ini
termasuk ke dalam modal kecil dan terkena biaya legalitas sebesar Rp 1.000.000,-
3.6.2Pengolahan Data Keuangan
Dalam subbab ini akan dipaparkan tentang pengolahan data mentah untuk
refrensi menentukan keleyakan bisnis.
Tabel Data tentang asumsi yang digunakan
1 Rata-rata pertumbuhan pendapatan 6%/tahun
2 Rata-rata pertumbuhan inflasi 4.55%/tahun
3 Rata-rata tingkat suku bunga kredit 12%/tahun
4 Rata-rata tingkat suku bunga simpanan 10%/tahun
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
22. 5 Hari kerja per bulan 26 hari/bulan
6 Hari kerja per tahun 312 hari/tahun
Tabel Data tentang investasi kantor
No ITEM JUMLAH SATUAN NILAI JUMLAH
1 Mesin Pompa Air 1 Unit 820000 820000
2 Pemasangan mesin pompa 1 Paket 1000000 1000000
Tabel Data tentang investasi kendaraan
No ITEM JUMLAH SATUAN NILAI JUMLAH
1 Motor TOSSA 1 Unit 7000000 7000000
Tabel Data tentang peralatan produksi
No ITEM JUMLAH SATUAN NILAI JUMLAH
1 Ember 10 L 15 Unit 235000 3525000
2 Saringan susu 15L 10 Unit 60000 600000
3 Milk can 40 L 2 Unit 950000 1900000
4 Mesin pendingin 120 L 1 Unit 4750000 4750000
5 Mesin pasteurisasi 50L 3 Unit 10500000 31500000
Tabel Data tentang biaya personil
No ITEM JUMLAH SATUAN NILAI JUMLAH
1 Gaji karyawan 6 orang 300000 1800000
Tabel Data tentang biaya kantor
No ITEM JUMLAH SATUAN NILAI JUMLAH
1 Listrik 26 hari 8536,2 221941,2
2 Sewa Pabrik 1 bulan 1000000 1000000
3 Promosi 1 bulan 100000 100000
4 Alat tulis kantor 1 Bulan 30000 30000
5 Iuran RT RW 1 bulan 30000 30000
6 Biaya komunikasi 1 bulan 100000 100000
7 Biaya legalitas 1 paket 1000000 1000000
Tabel Data tentang biaya bahan baku
No ITEM JUMLAH SATUAN NILAI JUMLAH
1 Susu mentah 3900 Liter 1250 4875000
2 Packaging 7800 Unit 1000 7800000
Tabel Biaya Perawatan Kantor
NO ITEM JUMLAH SATUAN NILAI TOTAL
1 Pemeliharaan kantor 1 bulan 150000 150000
Tabel Biaya Distribusi Susu
NO ITEM JUMLAH SATUAN NILAI TOTAL
1 Bensin 26 Liter 4500 117000
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
23. 3.5.3Analisis Data Keuangan
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang analisis pengolahan data keuangan
sebagai penentu utama business layak dilakukan atau tidak.
Tabel Analisis Keuangan
ANALISIS MODAL KERJA PER BULAN
NO URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA NILAI
1 BIAYA PERSONIL
Gaji karyawan 6 orang Rp 300,000.00 Rp 1,800,000.00
TOTAL 1 Rp 1,800,000.00
2 BIAYA KANTOR
Listrik 26 hari Rp 8,536.20 Rp 221,941.20
Sewa Pabrik 1 bulan Rp 1,000,000.00 Rp 1,000,000.00
Promosi 1 bulan Rp 100,000.00 Rp 100,000.00
Alat tulis kantor 1 Bulan Rp 30,000.00 Rp 30,000.00
Iuran RT RW 1 bulan Rp 30,000.00 Rp 30,000.00
Biaya komunikasi 1 bulan Rp 100,000.00 Rp 100,000.00
TOTAL 2 Rp 1,481,941.20
3 BIAYA PEMELIHARAAN
Pemeliharaan kantor 1 bulan Rp 150,000.00 Rp 150,000.00
TOTAL 3 Rp 150,000.00
4 PEMBELIAN BAHAN BAKU
Susu mentah 3900 Liter Rp 1,250.00 Rp 4,875,000.00
Packaging 7800 Unit Rp 500.00 Rp 3,900,000.00
TOTAL 4 Rp 8,775,000.00
5 BIAYA LAIN-LAIN
biaya legalitas 1 paket Rp 1,000,000.00 Rp 1,000,000.00
biaya pelatihan 2 hari Rp 1,000,000.00 Rp 2,000,000.00
TOTAL 5 Rp 3,000,000.00
MODAL KERJA per bulan Rp 12,206,941.20
MODAL KERJA awal Rp 15,206,941.20
ANALISIS INVESTASI
NO URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA NILAI UMUR EKONOMIS PENYUSUTAN
1 INVESTASI KANTOR
Telepon kantor 1 Unit Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 8 Rp 12,500.00
Mesin Pompa Air 1 Unit Rp 820,000.00 Rp 820,000.00 8 Rp 102,500.00
Pemasangan mesin pompa 1 Paket Rp 1,000,000.00 Rp 1,000,000.00 8 Rp 125,000.00
TOTAL 1 Rp 1,920,000.00 Rp 240,000.00
2 INVESTASI KENDARAAN
Motor TOSSA 1 Unit Rp 7,000,000.00 Rp 7,000,000.00 8 Rp 875,000.00
TOTAL 2 Rp 7,000,000.00 Rp 875,000.00
3 PERALATAN PRODUKSI
Ember 10 L 15 Unit Rp 235,000.00 Rp 3,525,000.00 8 Rp 440,625.00
Saringan susu 15L 10 Unit Rp 60,000.00 Rp 600,000.00 8 Rp 75,000.00
Milk can 40 L 2 Unit Rp 950,000.00 Rp 1,900,000.00 8 Rp 237,500.00
Mesin pendingin 120 L 1 Unit Rp 4,750,000.00 Rp 4,750,000.00 8 Rp 593,750.00
Mesin pasteurisasi 50L 3 Unit Rp 10,500,000.00 Rp 31,500,000.00 8 Rp 3,937,500.00
TOTAL 3 Rp 42,275,000.00 Rp 5,284,375.00
TOTAL PENYUSUTAN Rp 51,195,000.00 Rp 6,399,375.00
TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5 TH 6 TH 7 TH 8
Rp 87,500.00 Rp 75,000.00 Rp 62,500.00 Rp 50,000.00 Rp 37,500.00 Rp 25,000.00 Rp 12,500.00 Rp -
Rp 717,500.00 Rp 615,000.00 Rp 512,500.00 Rp 410,000.00 Rp 307,500.00 Rp 205,000.00 Rp 102,500.00 Rp -
Rp 875,000.00 Rp 750,000.00 Rp 625,000.00 Rp 500,000.00 Rp 375,000.00 Rp 250,000.00 Rp 125,000.00 Rp -
Rp 1,680,000.00 Rp 1,440,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 960,000.00 Rp 720,000.00 Rp 480,000.00 Rp 240,000.00 Rp -
Rp 6,125,000.00 Rp 5,250,000.00 Rp 4,375,000.00 Rp 3,500,000.00 Rp 2,625,000.00 Rp 1,750,000.00 Rp 875,000.00 Rp -
Rp 6,125,000.00 Rp 5,250,000.00 Rp 4,375,000.00 Rp 3,500,000.00 Rp 2,625,000.00 Rp 1,750,000.00 Rp 875,000.00 Rp -
Rp 3,084,375.00 Rp 2,643,750.00 Rp 2,203,125.00 Rp 1,762,500.00 Rp 1,321,875.00 Rp 881,250.00 Rp 440,625.00 Rp -
Rp 525,000.00 Rp 450,000.00 Rp 375,000.00 Rp 300,000.00 Rp 225,000.00 Rp 150,000.00 Rp 75,000.00 Rp -
Rp 1,662,500.00 Rp 1,425,000.00 Rp 1,187,500.00 Rp 950,000.00 Rp 712,500.00 Rp 475,000.00 Rp 237,500.00 Rp -
Rp 4,156,250.00 Rp 3,562,500.00 Rp 2,968,750.00 Rp 2,375,000.00 Rp 1,781,250.00 Rp 1,187,500.00 Rp 593,750.00 Rp -
Rp 27,562,500.00 Rp 23,625,000.00 Rp 19,687,500.00 Rp 15,750,000.00 Rp 11,812,500.00 Rp 7,875,000.00 Rp 3,937,500.00 Rp -
Rp 36,990,625.00 Rp 31,706,250.00 Rp 26,421,875.00 Rp 21,137,500.00 Rp 15,853,125.00 Rp 10,568,750.00 Rp 5,284,375.00 Rp -
Rp 44,795,625.00 Rp 38,396,250.00 Rp 31,996,875.00 Rp 25,597,500.00 Rp Susu
19,198,125.00 murni Pasteurisasi-Cita Rasa
Rp 12,798,750.00 Rp 6,399,375.00 Rp Boyolali
-
24. ANALISIS BIAYA OPERASIONAL INFLASI 4.32%
NO URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA BIAYA PER BULAN BIAYA PER TAHUN TH 1 TH 2
1 BIAYA PERSONAL
Gaji karyawan 6 orang Rp 300,000.00 Rp 1,800,000.00 Rp 21,600,000.00 Rp 21,600,000.00 Rp 22,533,120.00
TOTAL 1 Rp 1,800,000.00 Rp 21,600,000.00 Rp 21,600,000.00 Rp 22,533,120.00
2 BIAYA KANTOR
Listrik 26 hari 8536,2 Rp 221,941.20 Rp 2,663,294.40 Rp 2,663,294.40 Rp 2,778,348.72
Sewa Pabrik 1 bulan Rp 1,000,000.00 Rp 1,000,000.00 Rp 12,000,000.00 Rp 12,000,000.00 Rp 12,518,400.00
Promosi 1 bulan Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 1,251,840.00
Alat tulis kantor 1 Bulan Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Rp 360,000.00 Rp 360,000.00 Rp 375,552.00
Iuran RT RW 1 bulan Rp 30,000.00 Rp 30,000.00 Rp 360,000.00 Rp 360,000.00 Rp 375,552.00
Biaya komunikasi 1 bulan Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 1,200,000.00 Rp 1,251,840.00
TOTAL 1 Rp 1,481,941.20 Rp 17,783,294.40 Rp 17,783,294.40 Rp 18,551,532.72
3 BIAYA BAHAN BAKU
Susu mentah 3900 Liter Rp 1,250.00 Rp 4,875,000.00 Rp 58,500,000.00 Rp 58,500,000.00 Rp 61,027,200.00
Packaging 7800 Unit Rp 1,000.00 Rp 7,800,000.00 Rp 93,600,000.00 Rp 93,600,000.00 Rp 97,643,520.00
TOTAL 3 Rp 12,675,000.00 Rp 152,100,000.00 Rp 152,100,000.00 Rp 158,670,720.00
4 BIAYA DISTRIBUSI
BIAYA DISTRIBUSI SUSU 26 Liter Rp 4,500.00 Rp 117,000.00 Rp 1,404,000.00 Rp 1,404,000.00 Rp 1,464,652.80
TOTAL 4 Rp 117,000.00 Rp 1,404,000.00 Rp 1,404,000.00 Rp 1,464,652.80
5 BIAYA PEMELIHARAAN
Pemeliharaan kantor 1 bulan Rp 150,000.00 Rp 150,000.00 Rp 1,800,000.00 Rp 1,800,000.00 Rp 1,877,760.00
TOTAL BIAYA OPERASIONAL Rp 16,223,941.20 Rp 194,687,294.40 Rp 194,687,294.40 Rp 203,097,785.52
TH 3 TH 4 TH 5 TH 6 TH 7 TH 8
Rp 23,506,550.78 Rp 24,522,033.78 Rp 25,581,385.64 Rp 26,686,501.50 Rp 27,839,358.36 Rp 29,042,018.64
Rp 23,506,550.78 Rp 24,522,033.78 Rp 25,581,385.64 Rp 26,686,501.50 Rp 27,839,358.36 Rp 29,042,018.64
Rp 2,898,373.38 Rp 3,023,583.11 Rp 3,154,201.90 Rp 3,290,463.43 Rp 3,432,611.45 Rp 3,580,900.26
Rp 13,059,194.88 Rp 13,623,352.10 Rp 14,211,880.91 Rp 14,825,834.16 Rp 15,466,310.20 Rp 16,134,454.80
Rp 1,305,919.49 Rp 1,362,335.21 Rp 1,421,188.09 Rp 1,482,583.42 Rp 1,546,631.02 Rp 1,613,445.48
Rp 391,775.85 Rp 408,700.56 Rp 426,356.43 Rp 444,775.02 Rp 463,989.31 Rp 484,033.64
Rp 391,775.85 Rp 408,700.56 Rp 426,356.43 Rp 444,775.02 Rp 463,989.31 Rp 484,033.64
Rp 1,305,919.49 Rp 1,362,335.21 Rp 1,421,188.09 Rp 1,482,583.42 Rp 1,546,631.02 Rp 1,613,445.48
Rp 19,352,958.93 Rp 20,189,006.76 Rp 21,061,171.85 Rp 21,971,014.47 Rp 22,920,162.30 Rp 23,910,313.31
Rp 63,663,575.04 Rp 66,413,841.48 Rp 69,282,919.43 Rp 72,275,941.55 Rp 75,398,262.23 Rp 78,655,467.16
Rp 101,861,720.06 Rp 106,262,146.37 Rp 110,852,671.09 Rp 115,641,506.49 Rp 120,637,219.57 Rp 125,848,747.45
Rp 165,525,295.10 Rp 172,675,987.85 Rp 180,135,590.53 Rp 187,917,448.04 Rp 196,035,481.79 Rp 204,504,214.61
Rp 1,527,925.80 Rp 1,593,932.20 Rp 1,662,790.07 Rp 1,734,622.60 Rp 1,809,558.29 Rp 1,887,731.21
Rp 1,527,925.80 Rp 1,593,932.20 Rp 1,662,790.07 Rp 1,734,622.60 Rp 1,809,558.29 Rp 1,887,731.21
Rp 1,958,879.23 Rp 2,043,502.81 Rp 2,131,782.14 Rp 2,223,875.12 Rp 2,319,946.53 Rp 2,420,168.22
Rp 211,871,609.85 Rp 221,024,463.40 Rp 230,572,720.22 Rp 240,533,461.73 Rp 250,924,507.28 Rp 261,764,445.99
ANALISIS LABA RUGI
1 HARGA PER UNIT Rp3,000.0 rupiah
2 PRODUKSI PER TH 93,600 botol
3 JUMLAH HARI KERJA 312 hari
4 PERTUMBUHAN PENJUALAN 3% per tahun
NO URAIAN TH 1 TH 2 TH 3
1 total penerimaan Rp 280,800,000.00 Rp 289,224,000.00 Rp 297,900,720.00
2 biaya-biaya
biaya operasional Rp 194,687,294.40 Rp 203,097,785.52 Rp 211,871,609.85
biaya penyusutan Rp 44,795,625.00 Rp 38,396,250.00 Rp 31,996,875.00
jumlah Rp 239,482,919.40 Rp 241,494,035.52 Rp 243,868,484.85
3 EBIT Rp 41,317,080.60 Rp 47,729,964.48 Rp 54,032,235.15
4 Pajak Rp 12,395,124.18 Rp 14,318,989.34 Rp 16,209,670.54
5 Bunga kredit 12% Rp 4,958,049.67 Rp 5,727,595.74 Rp 6,483,868.22
6 laba/rugi bersih Rp 23,963,906.75 Rp 27,683,379.40 Rp 31,338,696.39
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
25. TH 4 TH 5 TH 6 TH 7 TH 8
Rp 306,837,741.60 Rp 316,042,873.85 Rp 325,524,160.06 Rp 335,289,884.87 Rp 345,348,581.41
Rp 221,024,463.40 Rp 230,572,720.22 Rp 240,533,461.73 Rp 250,924,507.28 Rp 261,764,445.99
Rp 25,597,500.00 Rp 19,198,125.00 Rp 12,798,750.00 Rp 6,399,375.00 Rp -
Rp 246,621,963.40 Rp 249,770,845.22 Rp 253,332,211.73 Rp 257,323,882.28 Rp 261,764,445.99
Rp 60,215,778.20 Rp 66,272,028.63 Rp 72,191,948.33 Rp 77,966,002.59 Rp 83,584,135.42
Rp 18,064,733.46 Rp 19,881,608.59 Rp 21,657,584.50 Rp 23,389,800.78 Rp 25,075,240.63
Rp 7,225,893.38 Rp 7,952,643.44 Rp 8,663,033.80 Rp 9,355,920.31 Rp 10,030,096.25
Rp 34,925,151.36 Rp 38,437,776.61 Rp 41,871,330.03 Rp 45,220,281.50 Rp 48,478,798.54
analisis cash flow dan resiko kelayakan investasi aspek keuangan
TH INFLOW OUTFLOW LABA SETELAH PAJAK
LABA INVESTASI bunga kredit 12% PAJAK
0 Rp 51,195,000.00 Rp (51,195,000.00)
1 Rp 41,317,080.60 Rp 4,958,049.67 Rp 12,395,124.18 Rp 23,963,906.75
2 Rp 47,729,964.48 Rp 5,727,595.74 Rp 14,318,989.34 Rp 27,683,379.40
3 Rp 54,032,235.15 Rp 6,483,868.22 Rp 16,209,670.54 Rp 31,338,696.39
4 Rp 60,215,778.20 Rp 7,225,893.38 Rp 18,064,733.46 Rp 34,925,151.36
5 Rp 66,272,028.63 Rp 7,952,643.44 Rp 19,881,608.59 Rp 38,437,776.61
6 Rp 72,191,948.33 Rp 8,663,033.80 Rp 21,657,584.50 Rp 41,871,330.03
7 Rp 77,966,002.59 Rp 9,355,920.31 Rp 23,389,800.78 Rp 45,220,281.50
8 Rp 83,584,135.42 Rp 10,030,096.25 Rp 25,075,240.63 Rp 48,478,798.54
TOTAL Rp240,724,320.57
Berikut adalah perhitungan laba bersih yaitu dari laba setelah pajak dikurangi dengan
bagi hasil 15% dengan pekerja.
LABA BERSIH
jumlah bagi hasil per bagi hasil per pekerja dan LABA BERSIH setelah per
th Laba bersih per tahun LABA bersih per bulan setelah bagi hasil PER
bulan15% peternak sapi per bulan BULAN
TAHUN
0 Rp (51,095,000.00) Rp (51,095,000.00) Rp (51,095,000.00) Rp (51,095,000.00) Rp (51,095,000.00) Rp (51,095,000.00)
1 Rp 23,963,906.75 Rp 1,996,992.23 Rp 299,548.83 Rp 42,792.69 Rp 1,697,443.39 Rp 20,369,320.74
2 Rp 27,683,379.40 Rp 2,306,948.28 Rp 346,042.24 Rp 49,434.61 Rp 1,960,906.04 Rp 23,530,872.49
3 Rp 31,338,696.39 Rp 2,611,558.03 Rp 391,733.70 Rp 55,961.96 Rp 2,219,824.33 Rp 26,637,891.93
4 Rp 34,925,151.36 Rp 2,910,429.28 Rp 436,564.39 Rp 62,366.34 Rp 2,473,864.89 Rp 29,686,378.65
5 Rp 38,437,776.61 Rp 3,203,148.05 Rp 480,472.21 Rp 68,638.89 Rp 2,722,675.84 Rp 32,672,110.12
6 Rp 41,871,330.03 Rp 3,489,277.50 Rp 523,391.63 Rp 74,770.23 Rp 2,965,885.88 Rp 35,590,630.53
7 Rp 45,220,281.50 Rp 3,768,356.79 Rp 565,253.52 Rp 80,750.50 Rp 3,203,103.27 Rp 38,437,239.28
8 Rp 48,478,798.54 Rp 4,039,899.88 Rp 605,984.98 Rp 86,569.28 Rp 3,433,914.90 Rp 41,206,978.76
NPV Rp 57,312,084.82
IRR 48%
3.5.4 Penjabaran Analisis Keuangan
a. NPV (Net Present Value)
Kriteria NPV didasarkan pada penarikan arus kas ke nilai di masa
sekarang.Metode NPV digunakan untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada metode Payback Period.Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai
NPV untuk proyek bisnis Susus Pasteurisasi Cita Rasa Boyolali sebesar
Rp57,312,084.82. Nilai tersebut merupakan penerimaan kas bersih yang diterima usaha
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
26. susu pasteuriasi selama sepuluh tahun analisis. Rumus manual yang diapakai untuk
menghtiung NPV dari arus kas proyek adalah:
Dari data dan perhitungan tersebut, didapatkan nilai positif yang menunjukkan
bahwa nilai arus kas masuk lebih besar daripada nilai kas keluar, sehingga usaha susu
pasteurisasi ini layak untuk dilanjutkan.
b. IRR (Internal Rate of Return)
IRR adalah suatu metode untuk mengukur tingkat investasi berdasarkan
tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua aliran kas
masuk denga aliran kas keluar dari suatu investasi proyek.Metode ini digunakan untuk
menghitung besarnya rate of return yang sebenarnya. Pada dasarnya, Internal Rate of
Return harus dicari dengan caratrial and error. Berdasarkan hasil perhitungan,
diperoleh nilai IRR dari proyek bisnis Susu Pastteurisasi Cita Rasa Boyolali adalah
48%.Nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan dalam
perhitungan, yaitu 20%.
Hal ini berarti, tingkat pengembalian yang hasilkan dari investasi pada
pengembangan usaha ini lebih besar nilainya dibandingkan tingkat pengembalian
yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank.Dengan demikian, kriteria
untuk usaha produksi Susu Pasteurisasi Cita Rasa Boyolali dapat dinilai layak
dikarenakan IRR diatas 20% yaitu 48%.
3.6 Forecasting
Forecasting penjualan merupakan perkiraan penjualan pada suatu waktu yang akan
datang dalam keadaan tertentu yang dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan
atau yang akan terjadi.
Pada bisnis ini akan diproduksi 300 botol per hari, sehingga dalam setahun akan
diproduksi 93.600 botol. Diperkirakan penjualan per tahun akan naik sebesar 3% per
tahun, sehingga per tahun produksi akan naik sebesar 2808 botol.
Tabel Prediksi Penjualan per Tahun
jumlah
Tahun produksi
(botol)
1 93600
2 96408
3 99216
4 102024
5 104832
6 107640
7 110448
8 113256
9 116064
10 118872
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
27. 3.7 Gantchart
Berikut adalah rancangan rencana kegiatan dalam proses permulaan memulai usaha ini.
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
NO KEGIATAN
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
MELAKUKAN KERJA SAMA
1
DENGAN PETERNAK SAPI
MEMBELI INVESTASI USAHA
(MESIN-MESIN PRODUKSI
2 DAN ALAT-ALAT PENUNJANG
LAINNYA) SERTA MENCARI
LOKASI USAHA
MENCARI PEGAWAI YANG
3
AKAN DIPEKERJAKAN
4 PELATIHAN UNTUK PEKERJA
MENGURUS LEGALITAS
5
USAHA
6 MERANCANG LOKASI USAHA
7 MEMULAI USAHA
Dari susunan jadwal pelaksanaan di atas, kegiatan pelaksanaan program dimulai
dengan melakukan kerjasama dengan peternak sapi hingga memulai usaha yang
membutuhkan waktu empat (4) bulan.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
28. BAB IV
ANALISA KEBERLANJUTAN PROGRAM
Sebuah ide bisnis tidak hanya bebricara mengenai berapa besar menghasilkan profit,
tetapi bagaimana bisnis tersebut dalam dijalankan beberapa periode kedepan untuk jangka
waktu lama atau yang biasa disebut dengan sustainable. Berikut adalah penjelasannya :
4.1 Social
Tentunya dalam bidang sociopreneur ini, bisnis yang kita buat tidak hanya orientasi
profit semata, namun juga dampak sosialnya terhadap kehidupan dan masyarakat
sekitar.Karena susu sapi ini diperah oleh peternak sapi di Kota Boyolali, maka manfaat sosial
yang diberikan adalah peternak sapi perah menjadi lebih mengerti dan menerima ilmu baru
mengenai cara teknik memerah dan budidaya sapi sehingga mampu menghasilkan susu yang
berkualitas baik. Dari segi masyarakat, mereka juga mendapatkan pengetahuan baru
bagaimana cara mengolah susu menjadi susu pasteurisasi dengan membuat merek, mendesign
kemasan, dan memasarkannya. Tenaga kerja yang diberdayakan untuk proses pengolahan
susu menjadi susu pasteurisasi hingga pemasaran adalah masyarakat Kota Boyolali yang
tidak memiliki pekerjaan dan para ibu-ibu yang mengaggur di rumah.
4.2 Teknologi
Penggunaan teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia diterapkan dalam
bisinis ini, seperti pemakaian mesin untuk mengolah susu sapi. Dengan menggunakan
teknologi tersebut, maka akan membantu para tenaga kerja baik dalam produksi hingga
pemasaran.
4.3 Environment
Untuk memberikan manfaat kepada lingkungan, kotoran dari sapi-sapi ternak akan
dikumpulkan dan diolah lebih lanjut untuk dijadikan pupuk kandang. Pupuk ini nantinya akan
diberikan kepada daerah yang membutuhkan atau dijual lagi untuk menambah jenis produk
sebagai inovasi produk.
4.4 Financial
Usaha susu pasteurisasi “Cita Rasa Boyolali” ini mampu menghasilkan profit sebesar
Rp 1.000.000 – Rp2.000.000 per bulan. Dalam waktu tiga (3) tahun lagi, rencana yang ingin
diwujudkan adalah dengan menambah jenis produk-produk olaha susu lainnya. Sehingga
“Cita Rasa Boyolali” tidak hanya menjual susu pasteurisasi tetapi juga produk innovative
lainnya. Rencana untuk membuka sebuah toko atau gerai khusus yang menjual berbagai
produk olahan susu “Cita Rasa Boyolali” diharapkan mampu diwujudkan dalam waktu enam
(6) tahun lagi.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
29. 4.5 Institusional
Karena untuk saat ini usaha susu pasteurisasi Kota Boyolali belum memiliki toko
pribadi. Usaha ini sendiri dijlankan oleh pihak-pihak terkait seperti masyarakat, yang
tergambar pada struktur organisasi berikut ini :
Divisi Produksi
Ketua Umum Divisi Pemasaran
Divisi Keuangan
Masing-masing divisi yang ada di dalam struktur organisasi akan bekerja beriringan
saling mendukung satu sama lain sehingga bisnis ini berjalan lancar. Bagian produksi akan
melakukan pengewasan terhadap ketersediaan bahan baku sapi murni serta melakukan
pengolahan susu. Bagian pemasaran akan melakukan pengiklanan melalui brosur dan
website. Orang-orang penjualan inilah yang melayani kosumen apabila ingin membeli
produk, baik melalui telepon, online, hingga berjualan di perumahan. Bagian keuangan
mencatat seluruh aliran kas yang masuk dan keluar serta menganalisa keuntungan saa ini dan
kedepannya.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
30. BAB V
SOCIAL ENTERPRISE PLANNING TOOLKIT
This Social Enterprise Planning Toolkitadalah sebuah panduan bagi mereka yang
inginmembentuk sebuah perusahaan sosial baru atau memperluas perusahaan sosial yang
ada.Toolkit ini telah dikembangkan dari serangkaian kursus pelatihan praktis di perusahaan
sosialperencanaan dirancang dan disampaikan oleh penulis atas nama British Council dalam
limanegara-negara di Balkan dan kaukus selama 2010/11.
Toolkit ini telah dirancang untuk digunakan sebagai bahan penunjang pelatihan di
bidang sosialperusahaan perencanaan, sebagai panduan untuk individu dalam pembentukan
kelompoksosial atau perusahaan, juga bagi mereka yang ingin merencanakan perluasan usaha
sosial mereka.Social Enterprise Planning Toolkitini dirancang untuk menjadi panduan proses
dasar untuk melaksanakanstudi kelayakan ide perusahaan, dan kemudian menulis rencana
perusahaan agarmampu menyampaikannya kepada pendukung potensial.
5.1 Develop The Social Enterprise Idea
Sebuah ide usaha sosial harus dikembangkan berdasarkan permasalahan sosial yang
terjadi di lingkungan sekitar. Kemudian dari permasalahan tersebut, perlu dijelaskan solusi
seperti apa yang ditawarkan.
5.1.1 Commercially Driven Ideas
Sebuah ide bisnis seharusnya dapat dilihat sebagai ide yang menguntungkan
dan potensial bagi para investor. Untuk itu perlunya penjelasan seperti berikut ini :
Pelanggan
Target pelanggan dari usaha ini adalah orang-orang berusia kurang lebih 4-25
tahun. Untuk yang usia 4-15 tahun akan dijangkau melalui distribusi ke sekolah
dasar di beberapa kecamatan di Kabupaten Boyolali. Untuk yang usia lebih dari
15 tahun ke atas akan dijangkau melalui distribusi ke toko-toko kelontong dan
KUD di beberapa kecamatan di Kabupaten Boyolali.
Ketepatan Waktu Memperkenalkan Idea
Ide bisnis susu pasteurisasi ini bermula karena over production susuyang terjadi
di Kota Boyolali. Menurut Badan Pusat Statistik hasil pendataan peternak sapi
didapatkan 85.955 ekor sapi perah di Kabupaten Boyolali. Kemusuk merupakan
penghasil susu terbesar di kabupaten Boyolali dengan produksi 30.000 liter per hari
dari sekitar 4000 peternak sapi perah. Akan tetapi mereka tidak mampu melakukan
teknik pemerahan dengan benar, ketidak mampuan mengolah produk menjadi sesuatu
yang bernilai jual tinggi. Seringkali, KUD yang menampung susu segar dari petani
peternak tak mampu menjualnya kembali ke industri pengolahan susu, karena
pasarnya sudah jenuh. Pernah mereka membuang susu sampai 200 liter per hari
karena over produksi.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
31. Akibatnya para peternak sapi enggan memerah sapi karena usaha yang dilakukan
tidak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan. Sehingga ide bisnis untuk
memberikan nilai tambah sangatlah tepat waktu jika melihat permasalahn yang
sedang terjadi saat ini.
Kompetitor
Produk yang dihasilkan dari pengolahan susu sapi ini adalah susu pasteurisasi.
Jika dilihat dari segi kompetitor, memang sudah begitu banyak produk susu
pateurisasi seperti Susu Murni Nasional, KSB, dan Real Good yang notabene sudah
memiliki nama. Produk ini dipasarkan di perumahan sekitar dengan rute pemasaran
yang telah disebutkan.
Gambar. Contoh Kompetitor
Sumber Daya
Kota Boyolali sebagai penghasil susu sapi perah terbesar di Jawa Tengah. Selain
itu potensi sapi perah untuk budidaya ternak susu sapi perah sangatlah mendukung.
Menurut Badan Pusat Statistik hasil pendataan peternak sapididapatkan85.955 ekor
sapi perah di Kabupaten Boyolali.Kecamatan Kemusuk merupakan penghasil susu
terbesar di kabupaten Boyolali dengan produksi 30.000 liter per hari dari sekitar 4000
peternak sapi perah. Jumlah produksi sapi itu berdasarkan data Dinas Pelayanan
Koperasi dan UKM Jateng yang paling tinggi di Jawa Tengah.Dari segi Sumber Daya
Manusia atau tenaga kerja mencukupi, karena tenaga kerja yang diberdayakan adalah
masyarakat sekitar Boyolali.
5.1.2 Financial Vaibility
Sebuah perusahaan sosial perlu secara komersial menguntungkan agar
independen dan melakukan pengendalian terhadap pengambilan
keputusan.Keberlangsungan keuangan juga merupakan indikasi tingkat efisiensi
dalam tata kelola dan manajemen.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
32. Usaha ini telah memiliki sistem keuangan yang di deskripsikan secara rinci
pada pembahasan sebelumnya. Meliputi analisa kebutuhan investasi, biaya-biaya
operasional, dan forecasting penjualan setiap tahunnya .Dari analisa kebutuhan
berbagai biaya tersebut, kemudian dilakukan analisa laba rugi usaha. Sehingga dapat
diketahui apakah bisnis susu pasteurisasi ini menguntungkan atau tidak.
5.1.3 Social Wealth Creation
Dalam socialentrepreneurship ini pasti memiliki tujuan social tidak hanya
tujuan pribadi saja.Begitu juga dalam usaha ini juga memiliki tujuan-tujuan social.
Dari informasi mengenai keadaan produksi susu di daerah Boyolali yang tidak
terlalu baik ditinjau dari segi produksi dan harga, yaitu over produksi sehingga KUD
yang menampung produksi susu membuang 200 Liter per hari karena susu tidak laku
semua serta harga jual yang terlalu rendah yaitu Rp 3.500,- per Liter sehingga hasil
yang diterima para peternak dan pemerah susu sapi sangat sedikit.
Dari informasi tersebutusaha ini bekerja sama dengan peternak sapi dan warga
setempat untuk mencoba memproduksi kembali susu dengan cara-cara pengolahan
yang benar, cara pemasaran yang efektif, perhitungan HPP, biaya operasional, dan
sharing profit yang benar, pembuatan branding dan packaging, dan lain sebagainya.
Sehingga dapat dihasilkan susu dengan kualitas yang bagus, memiliki strategi
pemasaran yang tepat, dan perhitungan financial yang tepat pula. Juga dengan adanya
sharing profit diharapkan usaha ini dapat meningkatkan kesejahteraan peternak sapi
dan masyarakat setempat yang kurang produktif.
5.1.4 Environmental Responsibility
Untuk memberikan manfaat kepada lingkungan, kotoran dari sapi-sapi ternak
akan dikumpulkan dan diolah lebih lanjut untuk dijadikan pupuk kandang. Pupuk ini
nantinya akan diberikan kepada daerah yang membutuhkan atau dijual lagi untuk
menambah jenis produk sebagai inovasi produk.
5.1.5 Innovation
Banyaknya kompetitor dalam kategori usaha susu pasteurisasi, membuat
produk Citra Rasa boyolali harus melakukan inovasi secara berkala. Pada awalnya,
inovasi yang menjadi cirri khas adalah segi pemasaran. Dimana susu ini dapat dipesan
secara online, selain itu susu ini juga dipasarkan dengan sistem dapat diisi ulang
seperti yang terjadi di Luar Negeri. Dengan cirri khas seperti itu, diharapkan
konsumen merasa lebih dilayani.
Inovasi selanjutnya adalah varian rasa yang bermacam-macam dengan
package yang didesign sendiri oleh masyarakat.Untuk selanjutnya adanya penciptaan
produk baru untuk menghindari kejenuhan pasar, sepeeti keju dan ice cream.
5.1.6 Social Problem Driven Ideas
Bisnis yang berbasis social ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ada di
Kota Boyolali.Untuk saat ini Kota Boyolali sebagai penghasil susu sapi murni yang
terbesar di Jawa Tengah. Para peternak memeras susu sapi yang kemudian mereka
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
33. menjual kepada Koperasi Unit Desa (KUD). Setiap hari KUD tersebut membeli susu
segar dari peternak sapi perah dengan harga rata-rata Rp 3.500/ liter bergantung pada
kandungan lemak dan proteinnya. Dengan harga yang sangat rendah ini membuat para
peternak susah untuk maju dari segi kesenjangan hidup mereka. Seringkali, KUD
yang menampung susu segar dari petani peternak tak mampu menjualnya kembali ke
industri pengolahan susu, karena pasarnya sudah jenuh. Pernah mereka membuang
susu sampai 200 liter per hari karena over produksi.Over produksi sudah pasti
membuat harga turun dan petani peternak hanya bisa menangis ketika susunya tak
laku dijual.Apalagi harga pakan ternak meningkat terus. Banyak petani peternak yang
akhirnya lesu, tak lagi mau memerah susu.
5.1.7 Idea In The Future
Harapannya setelah usaha ini berjalan dan mendapat keuntungan, pada tahun
ketiga jenis produknya dapat ditambah. Jika selama ini produknya hanya susu
pasteurisasi, maka dikemudian hari akan ada produk olahan susu sapi misalnya keju,
ice cream, mentega dan lainnya. Selain itu, dalam kurun waktu enam tahun lagi dapat
membuka gerai tokoh seperti supermarket khusus menjual produk olahan susu sapi
merek Citra Rasa Boyolali. Sehingga apabila berkunjung di Kota Boyolali, toko ini
menjadi toko oleh-oleh khas Boyolali sebagai Kota penghasil susu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.http://boyolalikab.bps.go.id/index.php?option=com
content&view=articvle&id=15<emid=28. Di akses pada tanggal 10 Oktober 2012.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali
34. Noviyanto.2012.http://www.satu-
indonesia.com/index/finalis/5/noviyanto%20@28Boyolali%29.html. di akses pada tanggal 9
oktober 2012.
Zhibuokcsha.2012.http://zhibuokscha.wordpress.com/aneka-produk-olahan-susu/. di akses
pada tanggal 9 oktober 2012.
Anonim.2012.http://pascapanen.litbang.deptan.go.id/assets/media/publikasi/juknis susu.pdf.
di akses pada tanggal 10 Oktober 2012.
Anonim.2012.http://www.solopos.com/2012/06/03/minum-susu-drpd-desak-disnakkan-
perhatikan-nasib-peternak-19071. Di akses pada tanggal 10 Oktober 2012.
Yuari.2011.http://yuari.wordpress.com/2011/08.18/rilis-data-populasi-sapi-potong-sapi-
perah-dan-kerbau-di-indonesia-2011-2012/. Di ekses pada tanggal 10 Oktober 2012.
Anonim.2012.http://www.gemari.or.id/cetakartikel.php?id=1216. Di akses pada tanggal 10
Oktober 2012.
Anonim.2012.http://eprints.undip.ac.id/21249/1/1141-ki.fp-05.pdf. di akses pada tanggal 10
Oktober 2012.
Anonim.2011.http://food.detik.com/read.2011/10/06/1738069/906/dairyboost-flavor-halal-
berbasis-susu. Di akses pada tanggal 11 oktober 2012.
Anonim.2010.http://lordbroke.wordpress.com/2010/07/23/proses-pembuatan-keju/. Di akses
pada tanggal 11 Oktober 2012.
Anonim.2011.http://cacaoorganicfairtrade.blogspot.com/2011/09/14-tahapan-proses-
pengolahan-biji-kakao.html. di akses pada tanggal 11 Oktober 2012.
Anonim.2011.http://binaukm.com/2010/06/kebijakan-pemerintah-dalam-usaha-pengolahan-
susu/. Di akses pada tanggal 03 Januari 2013.
Susu murni Pasteurisasi-Cita Rasa Boyolali