SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
PROPOSAL




PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

  LOYALITAS NASABAH PENGGUNA ATM PASCA ISU CYBERCRIME


         (STUDI PADA NASABAH BCA DI PURWOREJO)




                         Oleh


                  RENI TIARA IKAWATI


                       082210047


                        Kepada


               PROGRAM STUDI MANAJEMEN


                  FAKULTAS EKONOMI


         UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO


                         2011
A. Latar Belakang Permasalahan

          Terjadinya pergeseran objek pemasaran, yakni tidak lagi ditekankan pada ideas

   (ide), goods (barang), dan service (jasa), tetapi pelanggan. Pengelolaan hubungan dengan

   pelanggan, sebagaimana diungkapkan Pawitra (dalam Utami, 2006:23), menjadi titik

   sentral untuk disiplin pemasaran. Suatu organisasi perlu mengenal masalah pelanggan

   secara reaktif dan ekspektasi pelanggan secara proaktif untuk menjamin hubungan jangka

   panjang dengan pelanggan.

          Begitupun sebaliknya dalam sebuah perusahaan, menurut Disney (dalam Utami,

   2006:23), kebutuhan untuk fokus terhadap konsumen akan terus mengalami peningkatan.

   Pemahaman terhadap kebutuhan serta keingginan konsumen yang belum terpenuhi,

   maupun strategi yang membuat konsumen menjadi loyal pun menjadi hal yang krusial

   untuk terus dipikirkan oleh perusahaan. Karena tak akan ada yang menyangkal bahwa

   memiliki pelanggan yang loyal adalah segalanya bagi perusahaan. Seorang pakar

   pemasaran berpendapat (dalam Kertajaya dkk., 2003 : 97 - 98) bahwa “Customer loyalty

   is the DNA of marketing”, yang artinya loyalitas pelanggan adalah DNA pemasaran,

   karena loyalitas pelanggan adalah jaminan keunggulan bersaing, pertumbuhan, laba, dan

   sustainability (ketahanan) jangka panjang perusahaan.

          Barnes mengungkapkan (dalam Huriyati, 2005 : 125), dalam membangun

   hubungan memang sangat penting untuk menciptakan emosi dan perasaan positif.

   Hubungan yang terjalin tanpa emosi menjadi sebuah aktivitas mekanis dan membuat

   pelanggan tidak memiliki alasan nyata untuk “tetap tinggal”. Ikatan emosional inilah

   yang membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong mereka untuk terus
menggunakan layanan jasa perusahaan, memberikan rekomendasi kepada teman, relasi

ataupun kerabat, serta kebal terhadap switching behavior.

       Loyalitas nasabah juga terkait dengan reputasi perusahaan. Dari hasil penelitian

Nguyen dan Lebranc (dalam Rosidah, 2011), tingkat loyalitas pelanggan memiliki

kecenderungan untuk lebih tinggi ketika persepsi dari reputasi perusahaan dan citra

perusahaan sangat menguntungkan. Selain itu, penambahan interaksi antara kedua

konstruk memberikan kontribusi untuk lebih menjelaskan loyalitas pelanggan.

       Menurut Pavlou (dalam Rosidah, 2011) adanya ketidakpastian yang melekat di

electronic transaction sehingga pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan

privasinya, membuat para peneliti berargumen bahwa membangun kepercayaan (trust)

dan memperkecil risiko serta mengetahui reputasi dari penyelenggara sistem e-commerce

menjadi faktor penting dalam electronic transaction.

       Aaker dan Keller (dalam Sulistiarini, 2008) menyatakan bahwa reputasi

perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas yang

dihubungkan dengan nama perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh

positif pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa. Untuk pengukuran reputasi

perusahaan menurut Fombrun (dalam Rosidah, 2011), peneliti hanya menggunakan

indikator emmotional appeal, product and services, social responsibility, vision and

leadership, tetapi untuk Financial performance dan workplace environment tidak

digunakan dalam penelitian ini karena peneliti tidak mengambil data langsung dari

perusahaan yang bersangkutan untuk menganalisis jumlah aset yang dimiliki perusahaan

dan laporan keuangan tahunan dari BCA, serta tidak melihat kondisi lingkungan kerja

dalam perusahaan.
Sedangkan kepercayaan (trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar

bagi keberhasilan relationship suatu perusahaan. Tanpa adanya kepercayaan atau

relationship, maka perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Moorman, Zaltman, and Deshpande (dalam Rosidah, 2011), mengatakan “trust generally

is viewed as an essential ingredient for successful relationships”. Morgan dan Hunt

(dalam Rosidah, 2011) mengkonseptualisasikan, ”trust as existing when one party has

confidence in a exchange partners reliability and integrity”, dimana kepercayaan muncul

ketika adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu pelanggan pada reliabilitas dan

integritas dari rekan pertukaran. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan nasabah

pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan, serta kepercayaan pada mekanisme

operasional dari transaksi yang dilakukan. Menurut Mukherjee dan Nath (dalam Rosidah,

2011) kepercayaan dapat diukur melalui technology orientation, reputation, dan

perceived risk.

       Ada banyak faktor yang menyebabkan nasabah menabung dan berinvestasi di

bank pilihannya, mulai dari kedekatan lokasi, fasilitas kemudahan, layanan yang

memuaskan hingga tingkat keamanan suatu bank. Namun, yang paling menarik untuk

diperhatikan, terkait dengan kajahatan cyber yang terjadi di Indonesia saat ini adalah

tingkat keamanan, yang meliputi rasa aman secara fisik, secara finansial dan rahasia yang

dapat dijamin perusahaan.

       Masyarakat sebagai konsumen atau pasar yang dituju oleh industri perbankan

memiliki berbagai pertimbangan dalam memilih usaha jasa perbankan yang akan

digunakannya, hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan, keamanan serta tingkat

kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar
pertimbangan masyarakat untuk memilih jasa perbankan, baik secara langsung maupun

tidak langsung dapat membentuk loyalitas pada diri masyarakat akan bank yang

dipercayainya. (Widyastuti, 2008).

       Menurut Mandalis (dalam Rosidah, 2011), kemajuan teknologi informasi dan

internet telah ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan di lingkungan bisnis,

karena dengan teknologi tersebut dapat memberikan pelanggan akses informasi yang

lebih banyak dan mudah tentang berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan oleh

sebuah perusahaan. Artinya pelanggan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam

menggunakan uang yang dimilikinya.

        Di dalam sistem perbankan, penggunaan teknologi informasi bertujuan lebih

kepada menarik nasabah serta mempertahankan nasabah agar terus menggunakan layanan

atau jasa yang diberikan pihak bank. Teknologi informasi juga memberikan keuntungan

lain bagi bank karena dalam proses perbankan sendiri segala sesuatunya menjadi lebih

praktis, termanajemen, efektif dan efisien (Widyastuti, 2008). Kondisi ini berakibat pula

pada pertumbuhan strategi usaha perbankan, dari berbasis manusia menjadi berbasis

teknologi (IT) yang lebih efisien bagi bank dan tentunya bagi nasabah. Sebagaimana

diungkapkan Widyarini dan Putro (2008), upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan

perbankan berbasis teknologi (electronic transaction) dalam bentuk internet banking,

mobile banking yang berbasis handphone (phone banking), penggunaan ATM (Automatic

Teller Machine), Credit Card dan lain sebagainya merupakan keharusan bagi bank-bank

di Indonesia untuk merebut pangsa pasar.

       Kehadiran sistem electronic banking yang ditangani oleh teknologi komputer dan

teknologi komunikasi, memungkinkan nasabah mengambil uang dari kantor cabang dari
bank yang sama yang berada dimana saja. Pada perkembangan selanjutnya, sistem

tersebut dilengkapi dengan mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller

Machine, biasa disebut dengan ATM. Melalui ATM memungkinkan nasabah mengambil

uang tanpa harus bergantung oleh jam kerja bank.

       ATM telah menjadi kebutuhan vital masyarakat dalam bertransaksi. Menurut data

Laporan Tahunan BCA 2010 (2011), volume perputaran dana melalui transaksi ATM

selama setahun mencapai Rp 939,9 triliun dengan jumlah kartu ATM sebanyak 8.691

ribu. Transaksi menggunakan ATM mencapai 904,1 juta transaksi per tahun (intra dan

antar bank). Perilaku masyarakat yang aktif menggunakan ATM ini dipicu kenyataan

bahwa ATM merupakan media transaksi yang mudah, cepat, dan bisa dilakukan kapan

saja (Sugiharto, 2010).

       Akan tetapi dalam perkembangannya, teknologi informasi dan internet selain

membawa dampak positif juga membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak.

Dengan teknologi informasi dan internet membuat kejahatan yang semula bersifat

konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan

menggunakan media komputer secara online dengan resiko tertangkap yang sangat kecil

oleh individu maupun kelompok serta akibat kerugian yang lebih besar baik untuk

masyarakat maupun negara, disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru. Seperti

hacker, seseorang yang dapat memasuki sistem jaringan komputer orang lain tanpa ijin,

dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan untuk mencuri informasi nasabah

yang terdapat di dalam server mengenai data base rekening bank tersebut (Golose, 2006 :

31). Tidak jauh berbeda dengan kasus pembobolan rekening nasabah melalui mesin ATM
(Automatic Teller Machine) dan EDC (Electronics Data Capture) yang marak terjadi di

sejumlah bank besar di Indonesia saat ini.

       Menurut Brigjen Anton Taba, Staf Ahli Kapolri (2009), jumlah kasus cybercrime

atau kejahatan di dunia maya yang terjadi di Indonesia merupakan yang tertinggi di

dunia, antara lain karena banyaknya aktivitas para hacker di Tanah Air. Tingginya kasus

cybercrime dapat dilihat dari banyaknya kasus pemalsuan kartu kredit dan pembobolan

ATM sejumlah bank. Aksi pembobolan ATM ini terjadi pada enam bank lokal antara lain

BCA, BNI, Bank Mandiri, BRI, BII dan Bank Permata. Hal ini menunjukkan bahwa

perbankan harus terus menata diri mencari alternatif yang terbaik bagi kenyamanan

nasabah, karena keberadaan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau debit masih

dinilai kurang aman. Pasalnya, dengan sistem magnetik strip pencurian data bisa

dilakukan dengan beberapa cara.

       Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang

(2010), pelaku mampu merekam PIN (Personal Identification Number) sebanyak

264.000 nomor. Selain itu modus yang melatarbelakangi terjadinya pembobolan ATM,

antara lain: 1) Pelaku mengetahui data dari kartu kredit dan kartu debit lewat skimmer.

Sedangkan untuk PIN diintip lewat kamera, 2) Pembobol melakukan berbagai cara

supaya kartu tertahan di dalam, 3) Pada mesin ATM sudah ditempel stiker palsu berisi

nomor customer service 14000 yang bisa dihubungi. Nasabah yang kartunya tertahan itu

kemudian menghubungi nomor palsu tersebut dengan dimintai data dan terakhir dimintai

nomor PIN, 4) Pelaku hanya mencari data dan mengintip PIN kemudian menjualnya

kepada pelaku lain seharga Rp 1 juta per data. (www.SurabayaPost.co.id, 2010).
Adanya kejahatan cyber (pembobolan ATM) ini tidak hanya merisaukan nasabah

dan masyarakat, akan tetapi kekhawatiran ini juga dirasakan oleh para direktur umum

perbankan di Indonesia. Pembobolan bank melalui mesin ATM dapat menurunkan

kepercayaan publik terhadap transaksi online maupun elektronik. Akibatnya besar, sebab

mayoritas transaksi di sejumlah bank swasta dilakukan secara online. Karena bank

merupakan industri yang berbasis kepercayaan. Jika kepercayaan diragukan, akan

berakibat buruk bagi industri perbankan karena 75 persen transaksi di perbankan

dilakukan secara online baik melalui ATM, internet banking, dan phone banking

(Martowardojo, 2010).

        BCA sebagai penyedia jasa perbankan professional menyadari pentingnya

membangun kepercayaan nasabahnya serta mempertahankan dan meningkatkan reputasi

perusahaannya. PT Bank Central Asia Tbk atau lebih di kenal dengan BCA merupakan

salah satu bank terkemuka di Indonesia. BCA memiliki lebih dari 9         juta rekening

nasabah yang dilayani oleh 902 cabang dan 7459 ATM. Total populasi EDC (Electronic

Data Capture) lebih dari 100.00 unit pada April 2011. (www.klikbca.co.id, 2011).

Sebagai bank yang memilki jumlah ATM terbanyak yang tersebar luas di seluruh

Indonesia, BCA tidak luput dari sasaran hacker. Bahkan jumlah korban dan kerugian

yang diperoleh BCA paling besar diantara kelima bank lainnya. Hal ini dapat dilihat pada

tabel berikut :
Tabel 1

                   Kerugian Sejumlah Bank Akibat Aksi Skimmer


                        Jumlah      Nasabah Kerugian         sekitar
          Bank
                        yang dibobol            (dalam Rupiah)


          BCA           200 orang               5 Miliar Rupiah


          BNI           19 orang                200 Juta Rupiah


          BRI           3 orang                 48,5 Juta Rupiah


         (sumber : http://www.detiknews.com )

       Hal ini bukan kali pertama BCA menjadi korban hacker. Pada tahun 2002, dunia

perbankan melalui internet (e-banking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang

bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web, yang

dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia

(BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli

Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com,

klickca.com. dan klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak

adanya pengamanan untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu.

Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli          maka nasabah tersebut masuk

perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id)

dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan sekitar 130

nasabah BCA tercuri datanya. (Golose, 2006 : 31). Hal ini menunjukkan begitu

mudahnya sistem perbankan di Indonesia dimasuki oleh hacker.
Disisi lain BCA selalu berusaha konsisten dalam memberikan pelayanan kepada

  nasabahnya. Hal ini terbukti dengan diraihnya dua penghargaan yang diinisiasi oleh

  Majalah Marketeers dan Markplus Inc, yaitu Greatest Brand of the Decade 2010 untuk

  kategori Corporate Brand dan Tahapan BCA untuk kategori Product Brand di industri

  perbankan. Agustus 2010, BCA kembali memperoleh penghargaan, kali ini dari

  Perbanas, majalah SWA, Synovate dan iLead: Overall Consumer Banking Excellence

  Award untuk kategori Produk Tabungan Terbaik, Kartu ATM Terbaik, Mesin ATM

  Terbaik, Kartu Debit Terbaik, Mobile Banking Terbaik dan Internet Banking Terbaik.

         Dari uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang

  Pengaruh Reputasi Perusahaan dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah

  Pengguna ATM Pasca Isu Cybercrime (Studi pada Nasabah BCA di Purworejo).



B. Perumusan Masalah

         Dalam proposal penelitian ini perumusan masalah disusun sebagai berikut:

  1. Apakah terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara simultan

     terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah

     BCA di Purworejo)?.

  2. Apakah terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara parsial

     terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah

     BCA diPurworejo), dan apakah kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan

     terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah

     BCA di Purworejo)?.
C. Pembatasan Masalah

         Dalam proposal penelitian ini agar penelitian nantinya lebih terfokus maka

  dilakukan batasan masalah. Batasan masalah yang disusun adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian dilakukan pada nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM

     BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan

     fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan. Metode pengambilan sampel

     yang digunakan adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel

     berdasarkan kebetulan / aksidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

     sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.

  2. Penelitian dilakukan pada masalah reputasi perusahaan dan kepercayaan sebagai

     variabel bebas atau independen variable serta loyalitas nasabah sebagai variabel

     terikat atau dependent variabel.

  3. Untuk pengukuran reputasi perusahaan peneliti hanya menggunakan indikator

     emmotional appeal, product and services, social responsibility, vision and leadership,

     tetapi untuk Financial performance dan workplace environment tidak digunakan

     dalam penelitian ini karena peneliti tidak mengambil data langsung dari perusahaan

     yang bersangkutan untuk menganalisis jumlah aset yang dimiliki perusahaan dan

     laporan keuangan tahunan dari BCA, serta tidak melihat kondisi lingkungan kerja

     dalam perusahaan.

  4. Konsep variabel kepercayaan disini adalah kepercayaan pada penyelenggara transaksi

     elektronik perbankan dan kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi

     yang dilakukan nasabah yang dapat mempengaruhi niat nasabah untuk tetap

     menggunakan ATM BCA atau tidak pasca isu cybercrime.
D. Tujuan Penelitian

          Dalam proposal penelitian ini disusun untuk tujuan sebagai berikut :

   1. Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara simultan

      terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah

      BCA di Purworejo)?.

   2. Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara parsial

      terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah

      BCA di Purworejo), dan untuk mengetahui bahwa variabel kepercayaan memiliki

      pengaruh yang dominan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu

      cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo)?.



E. Manfaat Penelitian

          Dalam proposal penelitian ini disusun manfaat penelitian sebagai berikut :

   1. Bagi peneliti

          Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di

      bangku kuliah yang berkaitan dengan realita kehidupan serta memberikan

      pengetahuan bagi peneliti tentang pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan

      (trust) terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime.


   2. Bagi pihak lain

          Sebagai referensi teoritis di bidang pemasaran khususnya dalam hal loyalitas

      nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime terkait dengan reputasi perusahaan dan

      kepercayaan       konsumen.   Kepercayaanan    disini   adalah    kepercayaan    pada

      penyelenggara transaksi elektronik perbankan dan kepercayaan pada mekanisme
operasional dari transaksi yang dilakukan. Serta dapat dijadikan sebagai bahan

      informasi yang berguna lebih lanjut.



F. Landasan Teori dan pengembangan Hipotesis

   1. Landasan Teori

      a. Pengertian Loyalitas


         Loyalitas secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetian seseorang

         terhadap suatu objek. Mowen dan Minor (2001) mendefinisikan loyalitas sebagai

         kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek,

         mempunyai komitmen pada merek tersebut dan dan bermaksud meneruskan

         pembeliannya dimasa mendatang.


                 Definisi loyalitas konsumen menurut Griffin (2003 : 113) :


                 ”A customer is loyal if he or she exhibits purchase behavior as non

         random purchase by some decision making unit. In addition, the term loyalty

         connotes a condition of some duration and requires that the act of purchase occur

         no less than two times.”


                 “Loyalitas menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan

         suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.” Dharmmesta (dalam

         Rosidah, 2011).. Ini berati loyalitas selalu berkaitan dengan preferensi pelanggan.


                 Berdasarkan pendapat beberapa pakar diatas dapat disimpulkan bahwa

         loyalitas adalah kesetiaan pelanggan terhadap produk/jasa tertentu dengan

         meningkatkan intensitas konsumsi dan tidak beralih ke pesaing. Dalam konteks
perbankan, nasabah yang loyal terhadap jasa perbankan akan tetap melakukan

  berbagai macam transaksi aktual keuangannya di bank tersebut.


          Menurut Griffin (2003 : 31), pelanggan yang loyal merupakan aset penting

  bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik pelanggan loyal sebagai

  berikut :


  1) Makes regular factor purchase, yaitu melakukan pembelian berulang secara

      teratur.

  2) Purchase across product and service lines, yaitu membeli antar lini produk

      atau jasa.

  3) Refers other, yaitu merekomendasikan produk dan jasa kepada orang lain.

  4) Demon trates an immunity to the full of the competition, yaitu menunjukkan

      kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.


          Peneliti menggunakan indikator dari Griffin, karena dirasakan lebih tepat

  untuk pengukuran loyalitas pada sektor jasa.


b. Kepercayaan

          Kepercayaan (trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi

  keberhasilan relationship suatu perusahaan. Tanpa adanya kepercayaan atau

  relationship, maka perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang

  panjang. Moorman, Zaltman, and Deshpande (dalam Rosidah, 2011) mengatakan

  “Trust generally is viewed as an essential ingredient for successful

  relationships”.
Morgan dan Hunt (dalam Rosidah, 2011), mendefinisikan “Trust as existing

when one party has confidence in a exchange partners reliability and integrity”,

dimana kepercayaan muncul ketika adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu

pelanggan pada reliabilitas dan integritas dari rekan pertukaran, dalam hal ini

adalah penyedia produk dan jasa. Selain itu menurutnya, kepercayaan pelanggan

merupakan faktor yang penting yang akan tetap menjaga hubungan baik pada

kondisi ketidakpastian dari produk atau jasa yang dihasilkan penyedia produk atau

jasa tersebut. Pernyataan Morgan dan Hunt (dalam Rosidah, 2011) bahwa

kepercayaan adalah keyakinan satu pihak dengan pihak lain merupakan komitmen

dari suatu hubungan antara konsumen dan perusahaan penyedia produk atau jasa.

Gefen (dalam Rosidah, 2011) “For most consumers, trust is first of all a matter of

knowing the trading partner by reputation or by virtue of a mutual relationship”.


       Jarvenpaa dan Tractinsky (dalam Rosidah, 2011) mendefinisikan

kepercayaan (trust) di ecommerce system sebagai kesediaan konsumen untuk

bergantung pada penjual dan melakukan tindakan walaupun penjual dapat dengan

mudah merugikan konsumen.


       Hoffman dkk. (dalam Rosidah, 2011) mengatakan bahwa Banyak

konsumen tidak cukup mempercayai pihak situs, untuk memberikan informasi

pribadi mereka, dalam rangka melakukan transaksi pertukaran dengan mereka.

Ratnasingham Hoffman dkk. (dalam Rosidah, 2011) selain mempercayai layanan

situs dengan penggunaan informasi pribadi, juga muncul masalah kepercayaan

akan keamanan intenet dan transaksi internet .
Dari beberapa definisi kepercayaan yang telah disebutkan diatas, maka dapat

   disimpulakan bahwa kepercayaan adalah adanya keyakinan dari pihak konsumen

   yaitu pelanggan pada reliabilitas dan integritas dari rekan pertukaran, dalam hal

   ini kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan nasabah terhadap mekanisme

   operasional dari mesin ATM.


c. Reputasi Perusahaan

           Reputasi perusahaan menurut fombrun (dalam Rosidah, 2011) memiliki

   pengertian sebagai gambaran secara keseluruhan akan tindakan perusahaan di

   masa lalu dan prospek yang dimiliki perusahaan di masa yang akan datang

   melalui segala kebijakan yang telah diambil apabila dibandingkan dengan

   perusahaan pesaingnya.


          Aaker dan Keller (dalam Sulistiarini, 2008) menyatakan bahwa reputasi

   perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas

   yang dihubungkan dengan nama perusahaan. Ini berarti nama perusahaan

   memberi pengaruh positif pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa.

   Reputasi kualitas perusahaan tidak terbatas hanya pada produk atau jasa yang

   dihasilkan tetapi sering dihubungkan dengan reputasi perusahaan secara

   keseluruhan. Pada dasarnya reputasi perusahaan merupakan penghargaan yang

   didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulankeunggulan yang ada pada

   perusahaan tersebut, yaitu kemampuan yang dimilki oleh perusahaan sehingga

   perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat

   menciptakan hal-hal yang baru bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Disamping

   itu juga adanya integritas yang tinggi dari pihak penyedia jasa atas pelayanan
yang diberikan kepada konsumen agar perusahaan dapat memberikan pelayanan

   terbaik, kemampuan dari penyedia jasa untuk dapat menjalin hubungan kedekatan

   dengan konsumen agar perusahaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang

   sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bernacam-macam. (Herbig, Millewicz,

   Golden, dalam Fitriawati : 2001).


          Jadi dapat disimpulkan bahwa reputasi perusahaan adalah persepsi

   konsumen mengenai kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan

   terbaik, atau penilaian tentang keadaan masa lalu dan prospek masa yang akan

   datang mengenai kualitas perusahaan atau produk.




d. Cybercrime


          Forester & Morrison (1994, dalam Fajri : 2010), mendefinisikan kejahatan

   komputer (cybercrime) sebagai aksi kriminal dimana komputer digunakan sebagai

   senjata utama. Sedangkan Andi Hamzah (1990) mengartikan cybercrime sebagai

   kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan

   komputer secara ilegal. Dan Polri dalam hal ini unit cybercrime menggunakan

   parameter berdasarkan dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime

   and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina,

   Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal :


   1) Cybercrime in a narrow sense (dalam arti sempit) disebut computer crime:

      any illegal behaviour directed by means of electronic operation that target the

      security of computer system and the data processed by them.
2) Cybercrime in a broader sense (dalam arti luas) disebut computer related

     crime: any illegal behaviour committed by means on relation to, a computer

     system offering or system or network, including such crime as illegal

     possession in, offering or distributing information by means of computer

     system or network.


         Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai

  perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer

  sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh

  keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.

e. Skimmer


         Skimmer adalah piranti di mulut ATM dan secara diam-diam akan

  mengambil data kartu kredit atau kartu debit yang dimasukkan oleh nasabah.

  Bentuk piranti yang dirancang sedemikian rupa menyerupai tempat kartu yang

  asli dari ATM tersebut. (Sugiharto, 2010 : 47).


         Piranti ini juga dilengkapi dengan kamera kecil yang digunakan untuk

  merekam pergerakan tangan nasabah saat memasukkan nomor Pin ATM.

  Berbagai jenis piranti skimmer beredar dan dipasarkan di dunia maya, baik yang

  buatan sendiri (home made skimmer) maupun produk-produk khusus yang dijual

  di pasar - pasar kriminal online. Model-model yang terbaru bahkan dilengkapi

  dengan fasilitas SMS yang secara otomatis akan mengirimkan pesan kepada calon

  pencuri setiap kali ada nasabah yang menggunakan mesin ATM tempat piranti

  skimmer tersebut dipasang (Sugiharto, 2010 : 49). Kemudahan dalam
mendapatkan piranti inilah yang mendorong terjadinya kecurangan (fraud) dalam

  industri perbankan.


f. Hubungan antara Reputasi Perusahaan, Kepercayaan, dan Loyalitas

  Nasabah Pengguna ATM Pasca isu Cybercrime.


         Reputasi bagi suatu perusahaan yang memasarkan produk atau jasa

  menjadi faktor penting dalam peningkatan kepercayaan konsumen (Anderson &

  Weitz, 1989, Doney & Cannnon, 1997, Ganesan, 1994 dalam ).


         Loyalitas nasabah juga terkait dengan reputasi perusahaan. Dari hasil

  penelitian Nguyen dan Lebranc (2001, dalam Rosidah : 2011), tingkat loyalitas

  pelanggan memiliki kecenderungan untuk lebih tinggi ketika persepsi dari

  reputasi perusahaan dan citra perusahaan sangat menguntungkan. Selain itu,

  penambahan interaksi antara kedua konstruk memberikan kontribusi untuk lebih

  menjelaskan loyalitas pelanggan. Jika sebuah perusahaan memiliki reputasi yang

  baik, maka konsumen akan menunjukkan sikap menyukai perusahaan tersebut dan

  loyal terhadap perusahaan yang bersangkutan.


         Adanya ketidakpastian yang melekat di electronic transaction sehingga

  pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan privasinya (Pavlou, dalam

  Rosidah, 2011), membuat para peneliti berargumen bahwa membangun

  kepercayaan (trust) dan memperkecil risiko serta mengetahui reputasi dari

  penyelenggara sistem ecommerce menjadi faktor penting dalam bertransaksi di

  electronic transaction. Karena ada banyak faktor yang menyebabkan nasabah

  menabung dan berinvestasi di bank pilihannya. Mulai dari kedekatan lokasi,
fasilitas kemudahan transaksi, layanan yang memuaskan hingga tingkat keamanan

suatu bank. Namun, yang paling menarik untuk diperhatikan, tekait dengan

kejahatan cyber adalah tingkat keamanan. Aaker dan Keller (dalam Sulistiarini,

2008) menyatakan bahwa reputasi perusahaan (corporate reputation) adalah

persepsi pelanggan mengenai kualitas yang dihubungkan dengan nama

perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh positif pada respon

pelanggan terhadap produk atau jasa.


       Morgan and Hunt (1994 dalam Rosidah : 2011) mengatakan “Trust is an

important construct catalyst in many transactional relationships”. Kepercayaan

(trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan

relationship suatu perusahaan. Tanpa adanya kepercayaan atau relationship, maka

perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Moorman,

Deshpande, dan Zaltman (1993 : 82, dalam Rosidah : 2011), mengatakan “trust

generally is viewed as an essential ingredient for successful relationships.”


       Disamping itu Morgan dan Hunt (1994, dalam Rosidah : 2011)

mengkonseptualisasikan, ”trust as existing when one party has confidence in a

exchange partners reliability and integrity”, dimana kepercayaan muncul ketika

adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu pelanggan pada reliabilitas dan

integritas dari rekan pertukaran. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan

nasabah pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan, serta kepercayaan

pada mekanisme operasional dari transaksi yang dilakukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu

      cybercrime juga terkait dengan reputasi perusahaan dan kepercayaan. Jika sebuah

      perusahaan memiliki reputasi yang baik, maka nasabah akan menunjukkan sikap

      menyukai perusahaan tersebut serta kooperatif terhadap perusahaan yang

      bersangkutan. Sehingga dalam kondisi apapun nasabah akan tetap percaya dan

      loyal kepada perusahaan. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan pada

      penyelenggara transaksi elektronik perbankan dan kepercayaan pada mekanisme

      operasional dari transaksi yang dilakukan. Karena trust mempunyai pengaruh

      besar pada niat konsumen untuk tetap menggunakan ATM BCA atau tidak.


2. Penelitian Terdahulu

          Chikmiatur Rosidah dalam jurnalnya yang berjudul The Influence of

   Corporate Reputation and Trust To Consumer Loyalty of ATM Users After

   Cybercrime Isues (Study at BCA Consumers in Surabaya) diperoleh hasil dari analisis

   regresi linier berganda nilai variabel X1 (reputasi perusahaan) sebesar 0,445 dan

   variabel X2 (kepercayaan) sebesar 0,203, serta koefisien determinasinya (Adjust R

   Square) sebesar 0,75. Hal ini berarti kontribusi variabel bebas yaitu reputasi

   perusahaan (X1) dan kepercayaan (X2) secara bersama-sama adalah 75% terhadap

   variabel terikat yakni loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime.

   Sedangkan sisanya sebesar 25% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk

   dalam model regresi linear berganda. Pada perhitungan P value dari uji t dimana

   variabel reputasi perusahaan (X1) mempunyai nilai 0,000 dan variabel kepercayaan

   (X2) bernilai 0,000. Semua hasil uji t tingkat signifikansinya lebih kecil dari α = 5%

   yang berarti berpengaruh signifikan secara parsial loyalitas nasabah pengguna ATM
pasca isu cybercrime. Nilai Beta variabel kepercayaan (X2) adalah 0,381 lebih besar

   dari nilai beta variabel reputasi perusahaan (X1) yaitu 0,516 sehingga disimpulkan

   bahwa variabel kepercayaan (X2) memiliki pengaruh yang lebih dominan daripada

   variabel reputasi perusahaan (X1) dalam mempengaruhi loyalitas nasabah pengguna

   ATM pasca isu cybercrime. Untuk hasil uji F diperoleh P value sebesar 0,000, tingkat

   signifikansinya lebih kecil dari α = 5% yang berarti berpengaruh signifikan terhadap

   loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime.

3. Pengembangan Hipotesis

        Menurut Mudrajat Kuncoro (2003 : 48) hipotesis merupakan suatu penjelasan

   sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau

   akan terjadi Dalam proposal penelitian ini, hipotesis disusun sebagai berikut :

   sebagai berikut :

   H1         :        Diduga terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan

                       secara simultan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca

                       isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo).

   H2         :        Diduga terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan

                       secara parsial terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu

                       cybercrime (studi pada nasabah BCA diPurworejo), dan diduga

                       kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap loyalitas

                       nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah

                       BCA diPurworejo)
G. Kerangka Pemikiran

         Kerangka pikir merupakan model dari suatu riset yang dilakukan dan dinyatakan

  dalam bentuk gambar atau skema. Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan,

  kerangka piker dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

                                         Gambar 1

                                   Kerangka pemikiran



           Reputasi
          Perusahaan

              (X1)                                               Loyalitas Nasabah

                                                                        (Y)
         Kepercayaan

              (X2)




  ( Variabel Independen )                                        ( Variabel dependen )



  Keterangan :

                 : Pengaruh secara parsial

                 : Pengaruh secara simultan

         Dari bagan di atas menggambarkan variabel bebas yang terdiri dari reputasi

  perusahaan (X1), kepercayaan (X2) akan mempengaruhi variabel terikat yaitu loyalitas

  nasabah (Y) baik secara parsial maupun simultan.
H. Desain Penelitian

   1. Jenis dan Sumber Data

      a) Jenis Data

          1) Data Primer


                       Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data

             dari obyek penelitiannya. Data primer dalam proposal penelitian ini adalah

             data yang secara langsung diperoleh dari nasabah BCA di Purworejo yang

             memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun,

             yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan.


          2) Data Sekunder


                       Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

             obyek penelitiannya. Data tentang kasus cybercrime diperoleh dari internet

             yang mendukung perumusan proposal penelitian ini.


      b) Sumber Data

          1) Data Primer


                 Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data

          dari obyek penelitiannya. Data primer dalam proposal penelitian ini adalah data

          yang secara langsung diperoleh dari nasabah BCA di Purworejo yang memiliki

          Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah

          menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan.
2) Data sekunder

            Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek

      penelitiannya. Data tentang kasus cybercrime diperoleh dari internet yang

      mendukung perumusan proposal penelitian ini.



2. Populasi dan Sampel

   a. Populasi


             Menurut Mudrajat Kuncoro (2003 : 103) populasi adalah sekelompok

      elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian

      dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian.

      Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah BCA di Purworejo

      yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun,

      yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan.

      Adapun batasan minimal usia responden mengacu pada karakteristik demografi

      usia dewasa awal yakni 19 tahun (Sumarwan, 2004 : 199), karena pada usia

      tersebut responden dianggap dapat memahami pernyataan dalam kuisioner.

      Sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui (infinite).


   b. Sampel

             Menurut Mudrajat Kuncoro (2003 : 103) sampel adalah “Himpunan

      bagian (subset) dari unit populasi”. Penelitian ini mempergunakan sampel sebesar

      100 orang, dan untuk mengantisipasi adanya kesalahan maupun kerusakan dalam

      penelitian (error), maka digunakan tingkat kesalahan 10%, sehingga besarnya

      sampel pada penelitian ini berjumlah 110.
Karena jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui, maka metode

      pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Menurut

      Sugiyono (2009 : 122), accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel

      berdasarkan kebetulan / aksidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

      sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai

      sumber data.

3. Teknik Pengumpulan Data

   a. Kuesioner

             Yaitu metode atau teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar

      pernyataan atau pertanyaan yang kemudian diisi oleh responden yang tidak lain

      adalah nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor

      BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM

      BCA minimal dua kali dalam sebulan.

   b. Wawancara

             Yaitu metode atau teknik pengumpulan data dengan bertanya secara

      langsung kepada responden berkaitan dengan hal-hal penelitian yang mendukung

      kelengkapan dan keakuratan data penelitian.

   c. Studi Pustaka


             Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengambil data

      dari   literatur terkait dan sumber- sumber lainnya yang dianggap dapat

      memberikan      informasi mengenai penelitian ini.

4. Variabel Penelitian

   a. Variabel Bebeas (X)
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

      berubahnya variabel terikat atau dengan kata lain variabel yang mempengaruhi

      perubahan dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif atau

      negatif bagi variabel terikat nantinya. Yang menjadi variabel bebas adalah

      reputasi perusahaan (X1) dan keperayaan (X2).


   b. Variabel Terikat (Y)


             Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

      akibat adanya variabel bebas atau dengan kata lain variabel yang menjadi

      perhatian utama dalam sebuah penelitian yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

      Yang menjadi variabel terikat adalah loyalitas nasabah (Y) dalam hal ini adalah

      nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang

      berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal

      dua kali dalam sebulan.


5. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

   a. Definisi Operasional Variabel

      1) Variabel Bebas (X)

          a) Reputasi Perusahaan (X1)

                    Reputasi perusahaan (corporate reputation), yaitu persepsi

             konsumen mengenai kemampuan PT. Bank Central Asia, tbk (BCA)

             dalam memberikan pelayanan terbaik, atau penilaian tentang keadaan

             masa lalu dan prospek masa yang akan datang mengenai kualitas layanan

             jasa dari BCA.
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel reputasi

   merek diacu dari penelitian Selnes ( 1993 dalam Smith and Wright, 2004).

   Adapun indikator- indikator tersebut adalah


   1. Nama baik

      Nama baik adalah persepsi para nasabah tentang sejauh mana nama

      baik yang berhasil dibangun oleh bank.

   2. Reputasi dibanding pesaing.

      Reputasi pesaing adalah persepsi para nasabah bank mengenai

      seberapa baik reputasi bank tersebut dibandingkan dengan bank-bank

      lain.

   3. Dikenal luas.

      Dikenal luas menunjukkan persepsi para nasabah, baik tentang sejauh

      mana nama bank tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas.

   4. Kemudahan diingat.

      Kemudahan diingat adalah persepsi para nasabah bank akan

      kemudahan nasabah untuk mengingat nama baik bank tersebut.



b) Kepercayaan (X2)

          Kepercayaan (trust) merupakan keyakinan satu pihak dengan pihak

   lain, komitmen dari suatu hubungan antara nasabah BCA sebagai

   konsumen dengan penyelenggara transaksi elektronik melalui mesin ATM

   (Automatic Teller Machine), yakni kepercayaan pada mekanisme

   operasional dari mesin ATM.
Doney dan Cannon (dikutip oleh Kusmayadi 2007) berpendapat

       bahwa, terdapat empat indikator dalam variable kepercayaan yaitu :

       1) Kehandalan

          Kehandalan      artinya   kemampuan     memberikan     pelayanan   yang

          dijanjikan kepada para nasabah dengan segera, akurat, dan

          memuaskan.

       2) Kejujuran

          Kejujuran merupakan sifat jujur yang dimiliki oleh karyawan bank,

          sehingga nasabah tidak meragukan informasi yang bersumber dari

          bank terkait.

       3) Kepedulian

          Kepedulian merupakan sikap empati yang tinggi yang dapat dirasakan

          pihak   bank     mampu     memberikan    solusi   atau   menyelesaikan

          permasalahan yang dialami oleh nasabah

       4) Kredibilitas

          Kredibilitas artinya penyelenggaraan mekanisme operasonal transaksi

          elektronik perbankan yang jujur dan dapat dipercaya.

2) Variabel Terikat (Y)


          Variabel terikat dalam proposal penelitian ini adalah Loyalitas nasabah

   (loyalty) secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan nasabah

   terhadap produk/jasa BCA dengan meningkatkan intensitas penggunaan ATM

   dan tidak beralih ke pesaing.
Menurut Griffin (2003 : 31), pelanggan yang loyal merupakan aset

      penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik pelanggan

      loyal sebagai berikut :


      a) Makes regular factor purchase, yaitu melakukan pembelian berulang

         secara teratur . Adanya sebuah tindak lanjut untuk melakukan transaksi

         kembali atau berulang ditempat yang sama.

      b) Purchase across product and service lines, yaitu membeli antar lini

         produk atau jasa. Menggunakan jasa lain yang ditawarkan, karena

         kepuasan yang dirasakannya pada suatu jasa, maka akan ada dorongan

         untuk mencoba tawaran jasa lain yang tersedia di tempat tersebut

      c) Refers other, yaitu merekomendasikan produk dan jasa kepada orang lain.

         Kerena adanya kenyamanan dan kepuasan tersendiri yang dapat dirasakan

         maka seseorang akan merekomendasikan pemberitaan tentang apa yang

         dirasakannya tersebut kepada orang lain.

      d) Demon trates an immunity to the full of the competition, yaitu

         menunjukkan       kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.

         Tidak terpengaruh tawaran dari pesaing, tidak akan mudah tergiur oleh

         tawaran dari produk sejenis pesaing, karena sudah terbentuk kenyamanan

         dalam diri selama mengkonsumsi jasa di tempat tersebut.



b. Pengukuran Variabel


         Pengukuran variabel dalam proposal peneltiian ini menggunakan skala

   Likert dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
berbagai pernyataan mengenai perilaku, objek, orang atau kejadian yang biasanya

      skala diajukan terdiri atas 5 atau 7 titik.


               Masing-masing indikator dijadikan titik tolak untuk membuat item

      instrumen berupa pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jaawaban

      pernyataan diberi nilai atau skor sebagai berikut :


      Pernyataan              Skor


      Sangat setuju           5


      Setuju                  4


      Cukup setuju            3


      Kurang setuju           2


      Tidak setuju            1




6. Alat Analisis

   a. Uji Instrumen

      1) Uji Validitas


                   Validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau tingkat

          kesahihan suatu instrumen. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan

          rumus Korelasi Pearson (Korelasi Product Moment). (Arikunto, 2002 : 146).

          Bila korelasi faktor positif besarnya lebih dari 0,3 maka dapat dianggap

          konstrukesi kuat atau instrumen mempunyai validitas yang baik.
2) Uji Reliabilitas


               Uji reliabilitas menunjukkan pada tingkat kemantapan atau konsistensi

      suatu alat ukur (kuesioner). Kuesioner disebut reliabel jika mampu

      memberikan hasil yang konsisten bila dipakai secara berulang kali dengan

      asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah. Kriteria yang dipakai

      adalah dengan melihat besarnya nilai Cronbach Alpha. Suatu alat ukur dapat

      disebut reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas 0,6 atau lebih (Arikunto,

      2002 : 170).


b. Analisis Data

   1) Analisis Regresi linear Berganda

               Merupakan suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh 2 variabel

      bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau

      tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas

      atau lebih terhadap satu variabel terikat. (Gujarati, 1997 : 28).

      Persamaannya dirumuskan sebagai berikut :

      Y = a + b1X1 + b2X2 + e

      Keterangan :

      Y                  = loyalitas nasabah

      a                  = konstanta

      b1, b2             = koefisien regresi

      X1                 = reputasi perusahaan

      X2                 = kepercayaan

      e                  = variabel error
2) Uji T

           Merupakan suatu pengujian pengaruh variabel bebas (X) secara

   individu terhadap variabel terikat (Y). (Sugiyono, 2004 : 292). Penafsiran hal

   perhitungan dilakukan dengan memperhatikan hasil yang diperoleh dari

   perhitungan regresi, kemudian masing-masing nilai t hitung dibandingkan

   dengan nilai t tabel dengan derajat kepercayaan 95% (α = 5%).

   Jika t hitung > t tabel atau P value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

   yang berarti pengaruh terbukti signifikan.

   Jika t hitung < t tabel atau P value > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

   yang berarti pengaruh tidak signifikan.



3) Uji F


           Merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah

   terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

   secara bersama-sama atau simultan, maka dilakukan pengujian signifikansi

   atau uji hipotesis terhadap regresi (Sugiyono, 2005 : 219).


           Perhitungan regresi menghasilkan nilai F hitung yang digunakan untuk

   melakukan    pengujian    secara   bersama-sama     pada      koefisien   regersi.

   Selanjutnya nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat

   kepercayaan 95% (α = 5%).
Jika F hitung > F tabel atau P value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

   yang berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat secara

   bersama-sama.

4) Uji R2

            Merupakan pengujian untuk mengukur seberapa besar kontribusi

   variabel bebas (reputasi perusahaan dan kepercayaan) terhadap variasi

   perubahan variabel terikat (loyalitas nasabah). (Algifari, 2000 : 48).

            Besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dapat

   dilihat dari besarnya koefisien determinasi. Besarnya koefisien determinasi

   adalah 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Semakin mendekati 0 (nol) besarnya

   koefisien determinasi suatu persamaan regresi, semakin kecil kontribusi

   variabel bebas terhadap variasi perubahan variabel terikat. Semakin mendekati

   1 (satu) nilai koefisien determinasi suatu persamaan regresi semakin besar

   kontribusi variabel bebas terhadap variabel perubahan variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000. Analisis Regesi, Teori Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE.


Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka

           Cipta.


Black, Hair., Tatham, Anderson. 2006. Multivariate Data Analysis. Pearson Education

           International.


Fajri, Anthony. Cyber Crime. (Online), (fajri@freebsd.or.id

           http://students.ee.itb.ac.id/fajri/publica tion, diakses 24 Desember 2011).


Fitriawati, Eka. 2001. Analisis Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Reputasi Perusahaan.

           (Skripsi tidak diterbitkan). Semarang: Universitas Diponegoro.


Golose, Kombes (Pol) Drs. Petrus Reinhard, M.M. Agustus 2006. Perkembangan Cybercrime

           adan Upaya Penangananya di Indonesia Oleh Polri. Buletin Hukum Perbankan dan

           Kebanksentralan, (Online), Vol. 4, No. 2, Agustus 2006: 29-47, (www.4law.co.il,

           diakses 24 Desember 2011).


Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty. Edisi Revisi dan Terbaru. Terjemahan oleh Dwi Kartini

           Yahya. 2005. Jakarta: Erlangga.


Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Jakarta : Erlangga.


Hamzah, Andi. 1990. Aspek - aspek Pidana di Bidang Komputer. Jakarta : Sinar Grafika,


           hal:23 -24.
Huriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen: Fokus pada Konsumen

          Kartu Kredit Perbankan. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta.


http://www.klikbca.co.id, diakses tanggal 2 Desember 2011


http://www.surabayapost.com, diakses tanggal 2 Desember 2011


http://www.surabayaraya.co.id, diakses tanggal 1 Desember 2011


Kertajaya, Hermawan, dkk. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Kuncoro, Mudrajat, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan

          Menulis Tesis?. Jakarta : Erlangga.


Kusmayadi,Tatang,2007,"Pengaruh relationship Quality Terhadap Loyalitas Nasabah


          Tabungan", STIE STAN Indonesia mandiri.


Martowardojo, Agus. 25 Januari 2010. Pembobolan Bank Turunkan Kepercayaan Publik.

          (Online), (www.korankompas.com, diakses 16 Desember 2011).


Rahmatullah, Aprizal. 22 januari 2010. Mabes Polri Amankan F yang Diduga Pembobol

          Rekening di Bali. (http://www.detiknews.com, diakses 24 Desember 2011)


Rosidah, Chikmiatur, The Influence of Corporate Reputation and TrustTo Consumer Loyalty of

          ATM Users After Cybercrime Isues (Study at BCA Consumers in Surabaya), Jurnal

          Business and Economics, 21 Mei 2011.
Smith, Rodney E, and Wright, William F, 2004, “Determinants of Customer Loyalty and

          Financial Performance” Journal of Management Accounting Research. Vol.16 pg.

          183, 23 pgs

Sugiharto, R. Toto. 2010. Tips ATM Anti Bobol. Mengenali Modus-modus Kejahatan Lewat

          ATM dan Tips Cerdik Menghindarinya. Yogyakarta: MedPress.


Sugiyono, 2004, Metologi Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.


Sulistiarini, Endang. 2008. Pengaruh Economic, Resource, dan Social Content Terhadap

          Kepercayaan, Kepuasan dan Komitmen Nasabah serta Terhadap Relationship

          Intention. (Skripsi tidak diterbitkan). Surabaya: Universitas Airlangga.


Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.

          Bogor : Ghalia Indonesia.


Taba, Anton. 25 Maret 2009. Cyeber Crime Indonesia Tertinggi di Dunia (online),

          (www.KOMPAS.com, diakses 24 Desember 2011)


Utami, Chr. Whidya. 2006. Relationship Effort dan Kualitas Layanan sebagai Strategi Penguat

          Realtionship Outcomes: Sebuah Tinjauan Konseptual dalam bisnis Ritel Modern di

          Indonesia.    Jurnal   Manajemen      Pemasaran,        (Online),   Vol.   1,   No.   1,

          (http//puslit.petra.ac.id, diakses 11 Desember 2011).


Widyarini, Lydia Ari & Putro, A. Wellyan Toni. 2008. Analisis Hubungan Faktor-Faktor

          Technology Acceptance, Trust dan Risk pada Niat Nasabah Bank untuk

          Menggunakan Internet Banking. The 2nd National Conference UKWMS. (Online).

          (lydiaari@mail.wima.ac.id, diakses 18 Desember 200).
Widyastuti, Titis. 2008. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat dan

         Kepercayaan Konsumen terhadap Pengaplikasian Layanan Mobile Banking, Studi

         Kasus di Kota Yogyakarta. (Skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas

         Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Yoyakarta.
HALAMAN PENGESAHAN




PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
  LOYALITAS NASABAH PENGGUNA ATM PASCA ISU CYBERCRIME
         (STUDI PADA NASABAH BCA DI PURWOREJO)




                             Diterima dan Disetujui

                         Tanggal ……………………




   Pembimbing I                                              Pembimbing II




  Dwi Irawati, S.E., M.Si.                               Ridwan Baraba, S.E.

   NBM 868.756                                                NBM 875.478




                                  Mengetahui

                      Ketua Program Studi Manajemen




                       Intan Puspita Sari, S.E., M.Sc.

                                     NBM
Loyalitas Nasabah ATM Pasca Cybercrime

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8UllyTiaraAngelia
 
Cut siti ainun mardhiah gumay feb ekoisl
Cut siti ainun mardhiah gumay feb ekoislCut siti ainun mardhiah gumay feb ekoisl
Cut siti ainun mardhiah gumay feb ekoislAgung Younghusband
 
SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...
SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...
SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...Lidya Septiani
 
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...Kanaidi ken
 
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...An Nisbah
 
Totolan E-Payment
Totolan E-PaymentTotolan E-Payment
Totolan E-PaymentHendrik Ang
 
Roadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo PrasetioRoadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo PrasetioIsah Kambali
 
UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...
UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...
UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...Google
 
Company pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealthCompany pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealthpartnersejati
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...Nadya Silva Calestin
 
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...AzhyqaRereanticaMart
 
Makalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekMakalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekSigit Santoso
 
Monica amani ihdaryanti
Monica amani ihdaryantiMonica amani ihdaryanti
Monica amani ihdaryantimonica_amani
 
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...HAJUINI ZEIN
 
Sim sebelum uts sifa fauziah
Sim sebelum uts  sifa fauziahSim sebelum uts  sifa fauziah
Sim sebelum uts sifa fauziahsiffauziah_
 
Sim sebelum uts theselia
Sim sebelum uts theseliaSim sebelum uts theselia
Sim sebelum uts theseliatheseliap
 
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Ibnu Khayath Farisanu
 

Mais procurados (19)

MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
MAKALAH SIM Berbasis Teknologi ULLY TIARA ANGELIA 201911571 KEL.8
 
Cut siti ainun mardhiah gumay feb ekoisl
Cut siti ainun mardhiah gumay feb ekoislCut siti ainun mardhiah gumay feb ekoisl
Cut siti ainun mardhiah gumay feb ekoisl
 
SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...
SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...
SIM, Lidya Septiani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, UAS Analisis dan Peran...
 
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
 
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
 
Totolan E-Payment
Totolan E-PaymentTotolan E-Payment
Totolan E-Payment
 
Roadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo PrasetioRoadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
 
ISI TESIS
ISI TESISISI TESIS
ISI TESIS
 
128 232-1-sm
128 232-1-sm128 232-1-sm
128 232-1-sm
 
UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...
UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...
UAS SIM, Angga Ali Praja, Hapzi Ali, Analisis Sistem Informasi pada PT. BCA, ...
 
Company pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealthCompany pt bimasakti multiwealth
Company pt bimasakti multiwealth
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
 
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...
 
Makalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekMakalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojek
 
Monica amani ihdaryanti
Monica amani ihdaryantiMonica amani ihdaryanti
Monica amani ihdaryanti
 
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
 
Sim sebelum uts sifa fauziah
Sim sebelum uts  sifa fauziahSim sebelum uts  sifa fauziah
Sim sebelum uts sifa fauziah
 
Sim sebelum uts theselia
Sim sebelum uts theseliaSim sebelum uts theselia
Sim sebelum uts theselia
 
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
 

Semelhante a Loyalitas Nasabah ATM Pasca Cybercrime

417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx
417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx
417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptxCasmito Panji
 
Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...
Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...
Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...Rahma Pradina
 
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAWSPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAWGede Surya Mahendra
 
19181 article text-23144-1-10-20150302
19181 article text-23144-1-10-2015030219181 article text-23144-1-10-20150302
19181 article text-23144-1-10-20150302ssuserc0e2e1
 
Uang elektronik
Uang elektronikUang elektronik
Uang elektronikmysteak
 
SEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptx
SEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptxSEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptx
SEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptxQurrotulAyun33
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiWulan Sari
 
5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx
5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx
5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docxbangdika4
 
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...SabarinaPurba
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANfaisalpiliang1
 
Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...
Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...
Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...Luthansa
 
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...sitiwaliha
 
Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)
Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)
Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)stiemb
 
Terjemahan jurnal msdm
Terjemahan jurnal msdmTerjemahan jurnal msdm
Terjemahan jurnal msdmakuayucantik
 
Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...
Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...
Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...Ilham Fatria
 
EK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek Bisnis
EK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek BisnisEK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek Bisnis
EK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek BisnisDialog Nasional ID-IGF 2017
 
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDS
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDSTujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDS
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDSAlvidha Septianingrum
 
Karya tulis punya ira+indra
Karya tulis punya ira+indraKarya tulis punya ira+indra
Karya tulis punya ira+indraSelvira Parma
 
Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...
Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...
Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...Thayyibah Thayyibah
 

Semelhante a Loyalitas Nasabah ATM Pasca Cybercrime (20)

417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx
417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx
417131472-CONTOH-POWER-POINT-SEMINAR-PROPOSAL-SEMPRO.pptx
 
Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...
Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...
Sim, rahma pradina putri, prof. dr. hapzi ali,mm, customer relationship manag...
 
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAWSPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
SPK Penentuan Lokasi ATM Menggunakan Metode AHP dan SAW
 
19181 article text-23144-1-10-20150302
19181 article text-23144-1-10-2015030219181 article text-23144-1-10-20150302
19181 article text-23144-1-10-20150302
 
Uang elektronik
Uang elektronikUang elektronik
Uang elektronik
 
SEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptx
SEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptxSEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptx
SEMPRO_123HAFIZBARUPERBANKANSYARIAH.pptx
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx
5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx
5P_Muhammad Lukman Saputra_201911488.docx
 
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
 
Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...
Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...
Sistem informasi berdasarkan privasi, keamanan, kepercayaan dan pengalaman ya...
 
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
 
Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)
Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)
Metodologi penelitian latar belakang masalah (Dindin solehudin)
 
Terjemahan jurnal msdm
Terjemahan jurnal msdmTerjemahan jurnal msdm
Terjemahan jurnal msdm
 
Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...
Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...
Ars103 manajemen pemasaran rs ilham fatria, erlina puspita loka dewi, hasyim,...
 
EK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek Bisnis
EK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek BisnisEK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek Bisnis
EK-1 Implementasi Perlindungan Data Pribadi dalam Praktek Bisnis
 
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDS
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDSTujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDS
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDS
 
Karya tulis punya ira+indra
Karya tulis punya ira+indraKarya tulis punya ira+indra
Karya tulis punya ira+indra
 
Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...
Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...
Sim, thayyibah, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada bank syariah ma...
 

Último

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Último (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Loyalitas Nasabah ATM Pasca Cybercrime

  • 1. PROPOSAL PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PENGGUNA ATM PASCA ISU CYBERCRIME (STUDI PADA NASABAH BCA DI PURWOREJO) Oleh RENI TIARA IKAWATI 082210047 Kepada PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2011
  • 2. A. Latar Belakang Permasalahan Terjadinya pergeseran objek pemasaran, yakni tidak lagi ditekankan pada ideas (ide), goods (barang), dan service (jasa), tetapi pelanggan. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan, sebagaimana diungkapkan Pawitra (dalam Utami, 2006:23), menjadi titik sentral untuk disiplin pemasaran. Suatu organisasi perlu mengenal masalah pelanggan secara reaktif dan ekspektasi pelanggan secara proaktif untuk menjamin hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Begitupun sebaliknya dalam sebuah perusahaan, menurut Disney (dalam Utami, 2006:23), kebutuhan untuk fokus terhadap konsumen akan terus mengalami peningkatan. Pemahaman terhadap kebutuhan serta keingginan konsumen yang belum terpenuhi, maupun strategi yang membuat konsumen menjadi loyal pun menjadi hal yang krusial untuk terus dipikirkan oleh perusahaan. Karena tak akan ada yang menyangkal bahwa memiliki pelanggan yang loyal adalah segalanya bagi perusahaan. Seorang pakar pemasaran berpendapat (dalam Kertajaya dkk., 2003 : 97 - 98) bahwa “Customer loyalty is the DNA of marketing”, yang artinya loyalitas pelanggan adalah DNA pemasaran, karena loyalitas pelanggan adalah jaminan keunggulan bersaing, pertumbuhan, laba, dan sustainability (ketahanan) jangka panjang perusahaan. Barnes mengungkapkan (dalam Huriyati, 2005 : 125), dalam membangun hubungan memang sangat penting untuk menciptakan emosi dan perasaan positif. Hubungan yang terjalin tanpa emosi menjadi sebuah aktivitas mekanis dan membuat pelanggan tidak memiliki alasan nyata untuk “tetap tinggal”. Ikatan emosional inilah yang membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong mereka untuk terus
  • 3. menggunakan layanan jasa perusahaan, memberikan rekomendasi kepada teman, relasi ataupun kerabat, serta kebal terhadap switching behavior. Loyalitas nasabah juga terkait dengan reputasi perusahaan. Dari hasil penelitian Nguyen dan Lebranc (dalam Rosidah, 2011), tingkat loyalitas pelanggan memiliki kecenderungan untuk lebih tinggi ketika persepsi dari reputasi perusahaan dan citra perusahaan sangat menguntungkan. Selain itu, penambahan interaksi antara kedua konstruk memberikan kontribusi untuk lebih menjelaskan loyalitas pelanggan. Menurut Pavlou (dalam Rosidah, 2011) adanya ketidakpastian yang melekat di electronic transaction sehingga pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan privasinya, membuat para peneliti berargumen bahwa membangun kepercayaan (trust) dan memperkecil risiko serta mengetahui reputasi dari penyelenggara sistem e-commerce menjadi faktor penting dalam electronic transaction. Aaker dan Keller (dalam Sulistiarini, 2008) menyatakan bahwa reputasi perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas yang dihubungkan dengan nama perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh positif pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa. Untuk pengukuran reputasi perusahaan menurut Fombrun (dalam Rosidah, 2011), peneliti hanya menggunakan indikator emmotional appeal, product and services, social responsibility, vision and leadership, tetapi untuk Financial performance dan workplace environment tidak digunakan dalam penelitian ini karena peneliti tidak mengambil data langsung dari perusahaan yang bersangkutan untuk menganalisis jumlah aset yang dimiliki perusahaan dan laporan keuangan tahunan dari BCA, serta tidak melihat kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan.
  • 4. Sedangkan kepercayaan (trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan relationship suatu perusahaan. Tanpa adanya kepercayaan atau relationship, maka perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Moorman, Zaltman, and Deshpande (dalam Rosidah, 2011), mengatakan “trust generally is viewed as an essential ingredient for successful relationships”. Morgan dan Hunt (dalam Rosidah, 2011) mengkonseptualisasikan, ”trust as existing when one party has confidence in a exchange partners reliability and integrity”, dimana kepercayaan muncul ketika adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu pelanggan pada reliabilitas dan integritas dari rekan pertukaran. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan nasabah pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan, serta kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi yang dilakukan. Menurut Mukherjee dan Nath (dalam Rosidah, 2011) kepercayaan dapat diukur melalui technology orientation, reputation, dan perceived risk. Ada banyak faktor yang menyebabkan nasabah menabung dan berinvestasi di bank pilihannya, mulai dari kedekatan lokasi, fasilitas kemudahan, layanan yang memuaskan hingga tingkat keamanan suatu bank. Namun, yang paling menarik untuk diperhatikan, terkait dengan kajahatan cyber yang terjadi di Indonesia saat ini adalah tingkat keamanan, yang meliputi rasa aman secara fisik, secara finansial dan rahasia yang dapat dijamin perusahaan. Masyarakat sebagai konsumen atau pasar yang dituju oleh industri perbankan memiliki berbagai pertimbangan dalam memilih usaha jasa perbankan yang akan digunakannya, hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan, keamanan serta tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar
  • 5. pertimbangan masyarakat untuk memilih jasa perbankan, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat membentuk loyalitas pada diri masyarakat akan bank yang dipercayainya. (Widyastuti, 2008). Menurut Mandalis (dalam Rosidah, 2011), kemajuan teknologi informasi dan internet telah ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan di lingkungan bisnis, karena dengan teknologi tersebut dapat memberikan pelanggan akses informasi yang lebih banyak dan mudah tentang berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Artinya pelanggan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam menggunakan uang yang dimilikinya. Di dalam sistem perbankan, penggunaan teknologi informasi bertujuan lebih kepada menarik nasabah serta mempertahankan nasabah agar terus menggunakan layanan atau jasa yang diberikan pihak bank. Teknologi informasi juga memberikan keuntungan lain bagi bank karena dalam proses perbankan sendiri segala sesuatunya menjadi lebih praktis, termanajemen, efektif dan efisien (Widyastuti, 2008). Kondisi ini berakibat pula pada pertumbuhan strategi usaha perbankan, dari berbasis manusia menjadi berbasis teknologi (IT) yang lebih efisien bagi bank dan tentunya bagi nasabah. Sebagaimana diungkapkan Widyarini dan Putro (2008), upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan perbankan berbasis teknologi (electronic transaction) dalam bentuk internet banking, mobile banking yang berbasis handphone (phone banking), penggunaan ATM (Automatic Teller Machine), Credit Card dan lain sebagainya merupakan keharusan bagi bank-bank di Indonesia untuk merebut pangsa pasar. Kehadiran sistem electronic banking yang ditangani oleh teknologi komputer dan teknologi komunikasi, memungkinkan nasabah mengambil uang dari kantor cabang dari
  • 6. bank yang sama yang berada dimana saja. Pada perkembangan selanjutnya, sistem tersebut dilengkapi dengan mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine, biasa disebut dengan ATM. Melalui ATM memungkinkan nasabah mengambil uang tanpa harus bergantung oleh jam kerja bank. ATM telah menjadi kebutuhan vital masyarakat dalam bertransaksi. Menurut data Laporan Tahunan BCA 2010 (2011), volume perputaran dana melalui transaksi ATM selama setahun mencapai Rp 939,9 triliun dengan jumlah kartu ATM sebanyak 8.691 ribu. Transaksi menggunakan ATM mencapai 904,1 juta transaksi per tahun (intra dan antar bank). Perilaku masyarakat yang aktif menggunakan ATM ini dipicu kenyataan bahwa ATM merupakan media transaksi yang mudah, cepat, dan bisa dilakukan kapan saja (Sugiharto, 2010). Akan tetapi dalam perkembangannya, teknologi informasi dan internet selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak. Dengan teknologi informasi dan internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan resiko tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok serta akibat kerugian yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun negara, disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru. Seperti hacker, seseorang yang dapat memasuki sistem jaringan komputer orang lain tanpa ijin, dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan untuk mencuri informasi nasabah yang terdapat di dalam server mengenai data base rekening bank tersebut (Golose, 2006 : 31). Tidak jauh berbeda dengan kasus pembobolan rekening nasabah melalui mesin ATM
  • 7. (Automatic Teller Machine) dan EDC (Electronics Data Capture) yang marak terjadi di sejumlah bank besar di Indonesia saat ini. Menurut Brigjen Anton Taba, Staf Ahli Kapolri (2009), jumlah kasus cybercrime atau kejahatan di dunia maya yang terjadi di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, antara lain karena banyaknya aktivitas para hacker di Tanah Air. Tingginya kasus cybercrime dapat dilihat dari banyaknya kasus pemalsuan kartu kredit dan pembobolan ATM sejumlah bank. Aksi pembobolan ATM ini terjadi pada enam bank lokal antara lain BCA, BNI, Bank Mandiri, BRI, BII dan Bank Permata. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan harus terus menata diri mencari alternatif yang terbaik bagi kenyamanan nasabah, karena keberadaan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau debit masih dinilai kurang aman. Pasalnya, dengan sistem magnetik strip pencurian data bisa dilakukan dengan beberapa cara. Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang (2010), pelaku mampu merekam PIN (Personal Identification Number) sebanyak 264.000 nomor. Selain itu modus yang melatarbelakangi terjadinya pembobolan ATM, antara lain: 1) Pelaku mengetahui data dari kartu kredit dan kartu debit lewat skimmer. Sedangkan untuk PIN diintip lewat kamera, 2) Pembobol melakukan berbagai cara supaya kartu tertahan di dalam, 3) Pada mesin ATM sudah ditempel stiker palsu berisi nomor customer service 14000 yang bisa dihubungi. Nasabah yang kartunya tertahan itu kemudian menghubungi nomor palsu tersebut dengan dimintai data dan terakhir dimintai nomor PIN, 4) Pelaku hanya mencari data dan mengintip PIN kemudian menjualnya kepada pelaku lain seharga Rp 1 juta per data. (www.SurabayaPost.co.id, 2010).
  • 8. Adanya kejahatan cyber (pembobolan ATM) ini tidak hanya merisaukan nasabah dan masyarakat, akan tetapi kekhawatiran ini juga dirasakan oleh para direktur umum perbankan di Indonesia. Pembobolan bank melalui mesin ATM dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap transaksi online maupun elektronik. Akibatnya besar, sebab mayoritas transaksi di sejumlah bank swasta dilakukan secara online. Karena bank merupakan industri yang berbasis kepercayaan. Jika kepercayaan diragukan, akan berakibat buruk bagi industri perbankan karena 75 persen transaksi di perbankan dilakukan secara online baik melalui ATM, internet banking, dan phone banking (Martowardojo, 2010). BCA sebagai penyedia jasa perbankan professional menyadari pentingnya membangun kepercayaan nasabahnya serta mempertahankan dan meningkatkan reputasi perusahaannya. PT Bank Central Asia Tbk atau lebih di kenal dengan BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia. BCA memiliki lebih dari 9 juta rekening nasabah yang dilayani oleh 902 cabang dan 7459 ATM. Total populasi EDC (Electronic Data Capture) lebih dari 100.00 unit pada April 2011. (www.klikbca.co.id, 2011). Sebagai bank yang memilki jumlah ATM terbanyak yang tersebar luas di seluruh Indonesia, BCA tidak luput dari sasaran hacker. Bahkan jumlah korban dan kerugian yang diperoleh BCA paling besar diantara kelima bank lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 9. Tabel 1 Kerugian Sejumlah Bank Akibat Aksi Skimmer Jumlah Nasabah Kerugian sekitar Bank yang dibobol (dalam Rupiah) BCA 200 orang 5 Miliar Rupiah BNI 19 orang 200 Juta Rupiah BRI 3 orang 48,5 Juta Rupiah (sumber : http://www.detiknews.com ) Hal ini bukan kali pertama BCA menjadi korban hacker. Pada tahun 2002, dunia perbankan melalui internet (e-banking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web, yang dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya pengamanan untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan sekitar 130 nasabah BCA tercuri datanya. (Golose, 2006 : 31). Hal ini menunjukkan begitu mudahnya sistem perbankan di Indonesia dimasuki oleh hacker.
  • 10. Disisi lain BCA selalu berusaha konsisten dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Hal ini terbukti dengan diraihnya dua penghargaan yang diinisiasi oleh Majalah Marketeers dan Markplus Inc, yaitu Greatest Brand of the Decade 2010 untuk kategori Corporate Brand dan Tahapan BCA untuk kategori Product Brand di industri perbankan. Agustus 2010, BCA kembali memperoleh penghargaan, kali ini dari Perbanas, majalah SWA, Synovate dan iLead: Overall Consumer Banking Excellence Award untuk kategori Produk Tabungan Terbaik, Kartu ATM Terbaik, Mesin ATM Terbaik, Kartu Debit Terbaik, Mobile Banking Terbaik dan Internet Banking Terbaik. Dari uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Reputasi Perusahaan dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Pengguna ATM Pasca Isu Cybercrime (Studi pada Nasabah BCA di Purworejo). B. Perumusan Masalah Dalam proposal penelitian ini perumusan masalah disusun sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara simultan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo)?. 2. Apakah terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara parsial terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA diPurworejo), dan apakah kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo)?.
  • 11. C. Pembatasan Masalah Dalam proposal penelitian ini agar penelitian nantinya lebih terfokus maka dilakukan batasan masalah. Batasan masalah yang disusun adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan / aksidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data. 2. Penelitian dilakukan pada masalah reputasi perusahaan dan kepercayaan sebagai variabel bebas atau independen variable serta loyalitas nasabah sebagai variabel terikat atau dependent variabel. 3. Untuk pengukuran reputasi perusahaan peneliti hanya menggunakan indikator emmotional appeal, product and services, social responsibility, vision and leadership, tetapi untuk Financial performance dan workplace environment tidak digunakan dalam penelitian ini karena peneliti tidak mengambil data langsung dari perusahaan yang bersangkutan untuk menganalisis jumlah aset yang dimiliki perusahaan dan laporan keuangan tahunan dari BCA, serta tidak melihat kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan. 4. Konsep variabel kepercayaan disini adalah kepercayaan pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan dan kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi yang dilakukan nasabah yang dapat mempengaruhi niat nasabah untuk tetap menggunakan ATM BCA atau tidak pasca isu cybercrime.
  • 12. D. Tujuan Penelitian Dalam proposal penelitian ini disusun untuk tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara simultan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo)?. 2. Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara parsial terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo), dan untuk mengetahui bahwa variabel kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo)?. E. Manfaat Penelitian Dalam proposal penelitian ini disusun manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Bagi peneliti Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah yang berkaitan dengan realita kehidupan serta memberikan pengetahuan bagi peneliti tentang pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan (trust) terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime. 2. Bagi pihak lain Sebagai referensi teoritis di bidang pemasaran khususnya dalam hal loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime terkait dengan reputasi perusahaan dan kepercayaan konsumen. Kepercayaanan disini adalah kepercayaan pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan dan kepercayaan pada mekanisme
  • 13. operasional dari transaksi yang dilakukan. Serta dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang berguna lebih lanjut. F. Landasan Teori dan pengembangan Hipotesis 1. Landasan Teori a. Pengertian Loyalitas Loyalitas secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetian seseorang terhadap suatu objek. Mowen dan Minor (2001) mendefinisikan loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut dan dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Definisi loyalitas konsumen menurut Griffin (2003 : 113) : ”A customer is loyal if he or she exhibits purchase behavior as non random purchase by some decision making unit. In addition, the term loyalty connotes a condition of some duration and requires that the act of purchase occur no less than two times.” “Loyalitas menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.” Dharmmesta (dalam Rosidah, 2011).. Ini berati loyalitas selalu berkaitan dengan preferensi pelanggan. Berdasarkan pendapat beberapa pakar diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah kesetiaan pelanggan terhadap produk/jasa tertentu dengan meningkatkan intensitas konsumsi dan tidak beralih ke pesaing. Dalam konteks
  • 14. perbankan, nasabah yang loyal terhadap jasa perbankan akan tetap melakukan berbagai macam transaksi aktual keuangannya di bank tersebut. Menurut Griffin (2003 : 31), pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik pelanggan loyal sebagai berikut : 1) Makes regular factor purchase, yaitu melakukan pembelian berulang secara teratur. 2) Purchase across product and service lines, yaitu membeli antar lini produk atau jasa. 3) Refers other, yaitu merekomendasikan produk dan jasa kepada orang lain. 4) Demon trates an immunity to the full of the competition, yaitu menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Peneliti menggunakan indikator dari Griffin, karena dirasakan lebih tepat untuk pengukuran loyalitas pada sektor jasa. b. Kepercayaan Kepercayaan (trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan relationship suatu perusahaan. Tanpa adanya kepercayaan atau relationship, maka perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Moorman, Zaltman, and Deshpande (dalam Rosidah, 2011) mengatakan “Trust generally is viewed as an essential ingredient for successful relationships”.
  • 15. Morgan dan Hunt (dalam Rosidah, 2011), mendefinisikan “Trust as existing when one party has confidence in a exchange partners reliability and integrity”, dimana kepercayaan muncul ketika adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu pelanggan pada reliabilitas dan integritas dari rekan pertukaran, dalam hal ini adalah penyedia produk dan jasa. Selain itu menurutnya, kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang penting yang akan tetap menjaga hubungan baik pada kondisi ketidakpastian dari produk atau jasa yang dihasilkan penyedia produk atau jasa tersebut. Pernyataan Morgan dan Hunt (dalam Rosidah, 2011) bahwa kepercayaan adalah keyakinan satu pihak dengan pihak lain merupakan komitmen dari suatu hubungan antara konsumen dan perusahaan penyedia produk atau jasa. Gefen (dalam Rosidah, 2011) “For most consumers, trust is first of all a matter of knowing the trading partner by reputation or by virtue of a mutual relationship”. Jarvenpaa dan Tractinsky (dalam Rosidah, 2011) mendefinisikan kepercayaan (trust) di ecommerce system sebagai kesediaan konsumen untuk bergantung pada penjual dan melakukan tindakan walaupun penjual dapat dengan mudah merugikan konsumen. Hoffman dkk. (dalam Rosidah, 2011) mengatakan bahwa Banyak konsumen tidak cukup mempercayai pihak situs, untuk memberikan informasi pribadi mereka, dalam rangka melakukan transaksi pertukaran dengan mereka. Ratnasingham Hoffman dkk. (dalam Rosidah, 2011) selain mempercayai layanan situs dengan penggunaan informasi pribadi, juga muncul masalah kepercayaan akan keamanan intenet dan transaksi internet .
  • 16. Dari beberapa definisi kepercayaan yang telah disebutkan diatas, maka dapat disimpulakan bahwa kepercayaan adalah adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu pelanggan pada reliabilitas dan integritas dari rekan pertukaran, dalam hal ini kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan nasabah terhadap mekanisme operasional dari mesin ATM. c. Reputasi Perusahaan Reputasi perusahaan menurut fombrun (dalam Rosidah, 2011) memiliki pengertian sebagai gambaran secara keseluruhan akan tindakan perusahaan di masa lalu dan prospek yang dimiliki perusahaan di masa yang akan datang melalui segala kebijakan yang telah diambil apabila dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Aaker dan Keller (dalam Sulistiarini, 2008) menyatakan bahwa reputasi perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas yang dihubungkan dengan nama perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh positif pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa. Reputasi kualitas perusahaan tidak terbatas hanya pada produk atau jasa yang dihasilkan tetapi sering dihubungkan dengan reputasi perusahaan secara keseluruhan. Pada dasarnya reputasi perusahaan merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulankeunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, yaitu kemampuan yang dimilki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Disamping itu juga adanya integritas yang tinggi dari pihak penyedia jasa atas pelayanan
  • 17. yang diberikan kepada konsumen agar perusahaan dapat memberikan pelayanan terbaik, kemampuan dari penyedia jasa untuk dapat menjalin hubungan kedekatan dengan konsumen agar perusahaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bernacam-macam. (Herbig, Millewicz, Golden, dalam Fitriawati : 2001). Jadi dapat disimpulkan bahwa reputasi perusahaan adalah persepsi konsumen mengenai kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik, atau penilaian tentang keadaan masa lalu dan prospek masa yang akan datang mengenai kualitas perusahaan atau produk. d. Cybercrime Forester & Morrison (1994, dalam Fajri : 2010), mendefinisikan kejahatan komputer (cybercrime) sebagai aksi kriminal dimana komputer digunakan sebagai senjata utama. Sedangkan Andi Hamzah (1990) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal. Dan Polri dalam hal ini unit cybercrime menggunakan parameter berdasarkan dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal : 1) Cybercrime in a narrow sense (dalam arti sempit) disebut computer crime: any illegal behaviour directed by means of electronic operation that target the security of computer system and the data processed by them.
  • 18. 2) Cybercrime in a broader sense (dalam arti luas) disebut computer related crime: any illegal behaviour committed by means on relation to, a computer system offering or system or network, including such crime as illegal possession in, offering or distributing information by means of computer system or network. Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. e. Skimmer Skimmer adalah piranti di mulut ATM dan secara diam-diam akan mengambil data kartu kredit atau kartu debit yang dimasukkan oleh nasabah. Bentuk piranti yang dirancang sedemikian rupa menyerupai tempat kartu yang asli dari ATM tersebut. (Sugiharto, 2010 : 47). Piranti ini juga dilengkapi dengan kamera kecil yang digunakan untuk merekam pergerakan tangan nasabah saat memasukkan nomor Pin ATM. Berbagai jenis piranti skimmer beredar dan dipasarkan di dunia maya, baik yang buatan sendiri (home made skimmer) maupun produk-produk khusus yang dijual di pasar - pasar kriminal online. Model-model yang terbaru bahkan dilengkapi dengan fasilitas SMS yang secara otomatis akan mengirimkan pesan kepada calon pencuri setiap kali ada nasabah yang menggunakan mesin ATM tempat piranti skimmer tersebut dipasang (Sugiharto, 2010 : 49). Kemudahan dalam
  • 19. mendapatkan piranti inilah yang mendorong terjadinya kecurangan (fraud) dalam industri perbankan. f. Hubungan antara Reputasi Perusahaan, Kepercayaan, dan Loyalitas Nasabah Pengguna ATM Pasca isu Cybercrime. Reputasi bagi suatu perusahaan yang memasarkan produk atau jasa menjadi faktor penting dalam peningkatan kepercayaan konsumen (Anderson & Weitz, 1989, Doney & Cannnon, 1997, Ganesan, 1994 dalam ). Loyalitas nasabah juga terkait dengan reputasi perusahaan. Dari hasil penelitian Nguyen dan Lebranc (2001, dalam Rosidah : 2011), tingkat loyalitas pelanggan memiliki kecenderungan untuk lebih tinggi ketika persepsi dari reputasi perusahaan dan citra perusahaan sangat menguntungkan. Selain itu, penambahan interaksi antara kedua konstruk memberikan kontribusi untuk lebih menjelaskan loyalitas pelanggan. Jika sebuah perusahaan memiliki reputasi yang baik, maka konsumen akan menunjukkan sikap menyukai perusahaan tersebut dan loyal terhadap perusahaan yang bersangkutan. Adanya ketidakpastian yang melekat di electronic transaction sehingga pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan privasinya (Pavlou, dalam Rosidah, 2011), membuat para peneliti berargumen bahwa membangun kepercayaan (trust) dan memperkecil risiko serta mengetahui reputasi dari penyelenggara sistem ecommerce menjadi faktor penting dalam bertransaksi di electronic transaction. Karena ada banyak faktor yang menyebabkan nasabah menabung dan berinvestasi di bank pilihannya. Mulai dari kedekatan lokasi,
  • 20. fasilitas kemudahan transaksi, layanan yang memuaskan hingga tingkat keamanan suatu bank. Namun, yang paling menarik untuk diperhatikan, tekait dengan kejahatan cyber adalah tingkat keamanan. Aaker dan Keller (dalam Sulistiarini, 2008) menyatakan bahwa reputasi perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas yang dihubungkan dengan nama perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh positif pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa. Morgan and Hunt (1994 dalam Rosidah : 2011) mengatakan “Trust is an important construct catalyst in many transactional relationships”. Kepercayaan (trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan relationship suatu perusahaan. Tanpa adanya kepercayaan atau relationship, maka perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Moorman, Deshpande, dan Zaltman (1993 : 82, dalam Rosidah : 2011), mengatakan “trust generally is viewed as an essential ingredient for successful relationships.” Disamping itu Morgan dan Hunt (1994, dalam Rosidah : 2011) mengkonseptualisasikan, ”trust as existing when one party has confidence in a exchange partners reliability and integrity”, dimana kepercayaan muncul ketika adanya keyakinan dari pihak konsumen yaitu pelanggan pada reliabilitas dan integritas dari rekan pertukaran. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan nasabah pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan, serta kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi yang dilakukan.
  • 21. Jadi dapat disimpulkan bahwa loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime juga terkait dengan reputasi perusahaan dan kepercayaan. Jika sebuah perusahaan memiliki reputasi yang baik, maka nasabah akan menunjukkan sikap menyukai perusahaan tersebut serta kooperatif terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sehingga dalam kondisi apapun nasabah akan tetap percaya dan loyal kepada perusahaan. Konsep kepercayaan disini adalah kepercayaan pada penyelenggara transaksi elektronik perbankan dan kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi yang dilakukan. Karena trust mempunyai pengaruh besar pada niat konsumen untuk tetap menggunakan ATM BCA atau tidak. 2. Penelitian Terdahulu Chikmiatur Rosidah dalam jurnalnya yang berjudul The Influence of Corporate Reputation and Trust To Consumer Loyalty of ATM Users After Cybercrime Isues (Study at BCA Consumers in Surabaya) diperoleh hasil dari analisis regresi linier berganda nilai variabel X1 (reputasi perusahaan) sebesar 0,445 dan variabel X2 (kepercayaan) sebesar 0,203, serta koefisien determinasinya (Adjust R Square) sebesar 0,75. Hal ini berarti kontribusi variabel bebas yaitu reputasi perusahaan (X1) dan kepercayaan (X2) secara bersama-sama adalah 75% terhadap variabel terikat yakni loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime. Sedangkan sisanya sebesar 25% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi linear berganda. Pada perhitungan P value dari uji t dimana variabel reputasi perusahaan (X1) mempunyai nilai 0,000 dan variabel kepercayaan (X2) bernilai 0,000. Semua hasil uji t tingkat signifikansinya lebih kecil dari α = 5% yang berarti berpengaruh signifikan secara parsial loyalitas nasabah pengguna ATM
  • 22. pasca isu cybercrime. Nilai Beta variabel kepercayaan (X2) adalah 0,381 lebih besar dari nilai beta variabel reputasi perusahaan (X1) yaitu 0,516 sehingga disimpulkan bahwa variabel kepercayaan (X2) memiliki pengaruh yang lebih dominan daripada variabel reputasi perusahaan (X1) dalam mempengaruhi loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime. Untuk hasil uji F diperoleh P value sebesar 0,000, tingkat signifikansinya lebih kecil dari α = 5% yang berarti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime. 3. Pengembangan Hipotesis Menurut Mudrajat Kuncoro (2003 : 48) hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi Dalam proposal penelitian ini, hipotesis disusun sebagai berikut : sebagai berikut : H1 : Diduga terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara simultan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA di Purworejo). H2 : Diduga terdapat pengaruh reputasi perusahaan dan kepercayaan secara parsial terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA diPurworejo), dan diduga kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap loyalitas nasabah pengguna ATM pasca isu cybercrime (studi pada nasabah BCA diPurworejo)
  • 23. G. Kerangka Pemikiran Kerangka pikir merupakan model dari suatu riset yang dilakukan dan dinyatakan dalam bentuk gambar atau skema. Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, kerangka piker dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka pemikiran Reputasi Perusahaan (X1) Loyalitas Nasabah (Y) Kepercayaan (X2) ( Variabel Independen ) ( Variabel dependen ) Keterangan : : Pengaruh secara parsial : Pengaruh secara simultan Dari bagan di atas menggambarkan variabel bebas yang terdiri dari reputasi perusahaan (X1), kepercayaan (X2) akan mempengaruhi variabel terikat yaitu loyalitas nasabah (Y) baik secara parsial maupun simultan.
  • 24. H. Desain Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data a) Jenis Data 1) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari obyek penelitiannya. Data primer dalam proposal penelitian ini adalah data yang secara langsung diperoleh dari nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan. 2) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitiannya. Data tentang kasus cybercrime diperoleh dari internet yang mendukung perumusan proposal penelitian ini. b) Sumber Data 1) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari obyek penelitiannya. Data primer dalam proposal penelitian ini adalah data yang secara langsung diperoleh dari nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan.
  • 25. 2) Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitiannya. Data tentang kasus cybercrime diperoleh dari internet yang mendukung perumusan proposal penelitian ini. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Mudrajat Kuncoro (2003 : 103) populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan. Adapun batasan minimal usia responden mengacu pada karakteristik demografi usia dewasa awal yakni 19 tahun (Sumarwan, 2004 : 199), karena pada usia tersebut responden dianggap dapat memahami pernyataan dalam kuisioner. Sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui (infinite). b. Sampel Menurut Mudrajat Kuncoro (2003 : 103) sampel adalah “Himpunan bagian (subset) dari unit populasi”. Penelitian ini mempergunakan sampel sebesar 100 orang, dan untuk mengantisipasi adanya kesalahan maupun kerusakan dalam penelitian (error), maka digunakan tingkat kesalahan 10%, sehingga besarnya sampel pada penelitian ini berjumlah 110.
  • 26. Karena jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2009 : 122), accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan / aksidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Yaitu metode atau teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar pernyataan atau pertanyaan yang kemudian diisi oleh responden yang tidak lain adalah nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan. b. Wawancara Yaitu metode atau teknik pengumpulan data dengan bertanya secara langsung kepada responden berkaitan dengan hal-hal penelitian yang mendukung kelengkapan dan keakuratan data penelitian. c. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengambil data dari literatur terkait dan sumber- sumber lainnya yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini. 4. Variabel Penelitian a. Variabel Bebeas (X)
  • 27. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat atau dengan kata lain variabel yang mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif atau negatif bagi variabel terikat nantinya. Yang menjadi variabel bebas adalah reputasi perusahaan (X1) dan keperayaan (X2). b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas atau dengan kata lain variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah loyalitas nasabah (Y) dalam hal ini adalah nasabah BCA di Purworejo yang memiliki Kartu ATM BCA (Paspor BCA), yang berusia minimal 19 tahun, yang telah menggunakan fasilitas ATM BCA minimal dua kali dalam sebulan. 5. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya a. Definisi Operasional Variabel 1) Variabel Bebas (X) a) Reputasi Perusahaan (X1) Reputasi perusahaan (corporate reputation), yaitu persepsi konsumen mengenai kemampuan PT. Bank Central Asia, tbk (BCA) dalam memberikan pelayanan terbaik, atau penilaian tentang keadaan masa lalu dan prospek masa yang akan datang mengenai kualitas layanan jasa dari BCA.
  • 28. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel reputasi merek diacu dari penelitian Selnes ( 1993 dalam Smith and Wright, 2004). Adapun indikator- indikator tersebut adalah 1. Nama baik Nama baik adalah persepsi para nasabah tentang sejauh mana nama baik yang berhasil dibangun oleh bank. 2. Reputasi dibanding pesaing. Reputasi pesaing adalah persepsi para nasabah bank mengenai seberapa baik reputasi bank tersebut dibandingkan dengan bank-bank lain. 3. Dikenal luas. Dikenal luas menunjukkan persepsi para nasabah, baik tentang sejauh mana nama bank tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas. 4. Kemudahan diingat. Kemudahan diingat adalah persepsi para nasabah bank akan kemudahan nasabah untuk mengingat nama baik bank tersebut. b) Kepercayaan (X2) Kepercayaan (trust) merupakan keyakinan satu pihak dengan pihak lain, komitmen dari suatu hubungan antara nasabah BCA sebagai konsumen dengan penyelenggara transaksi elektronik melalui mesin ATM (Automatic Teller Machine), yakni kepercayaan pada mekanisme operasional dari mesin ATM.
  • 29. Doney dan Cannon (dikutip oleh Kusmayadi 2007) berpendapat bahwa, terdapat empat indikator dalam variable kepercayaan yaitu : 1) Kehandalan Kehandalan artinya kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan kepada para nasabah dengan segera, akurat, dan memuaskan. 2) Kejujuran Kejujuran merupakan sifat jujur yang dimiliki oleh karyawan bank, sehingga nasabah tidak meragukan informasi yang bersumber dari bank terkait. 3) Kepedulian Kepedulian merupakan sikap empati yang tinggi yang dapat dirasakan pihak bank mampu memberikan solusi atau menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh nasabah 4) Kredibilitas Kredibilitas artinya penyelenggaraan mekanisme operasonal transaksi elektronik perbankan yang jujur dan dapat dipercaya. 2) Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam proposal penelitian ini adalah Loyalitas nasabah (loyalty) secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan nasabah terhadap produk/jasa BCA dengan meningkatkan intensitas penggunaan ATM dan tidak beralih ke pesaing.
  • 30. Menurut Griffin (2003 : 31), pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik pelanggan loyal sebagai berikut : a) Makes regular factor purchase, yaitu melakukan pembelian berulang secara teratur . Adanya sebuah tindak lanjut untuk melakukan transaksi kembali atau berulang ditempat yang sama. b) Purchase across product and service lines, yaitu membeli antar lini produk atau jasa. Menggunakan jasa lain yang ditawarkan, karena kepuasan yang dirasakannya pada suatu jasa, maka akan ada dorongan untuk mencoba tawaran jasa lain yang tersedia di tempat tersebut c) Refers other, yaitu merekomendasikan produk dan jasa kepada orang lain. Kerena adanya kenyamanan dan kepuasan tersendiri yang dapat dirasakan maka seseorang akan merekomendasikan pemberitaan tentang apa yang dirasakannya tersebut kepada orang lain. d) Demon trates an immunity to the full of the competition, yaitu menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Tidak terpengaruh tawaran dari pesaing, tidak akan mudah tergiur oleh tawaran dari produk sejenis pesaing, karena sudah terbentuk kenyamanan dalam diri selama mengkonsumsi jasa di tempat tersebut. b. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam proposal peneltiian ini menggunakan skala Likert dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
  • 31. berbagai pernyataan mengenai perilaku, objek, orang atau kejadian yang biasanya skala diajukan terdiri atas 5 atau 7 titik. Masing-masing indikator dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen berupa pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jaawaban pernyataan diberi nilai atau skor sebagai berikut : Pernyataan Skor Sangat setuju 5 Setuju 4 Cukup setuju 3 Kurang setuju 2 Tidak setuju 1 6. Alat Analisis a. Uji Instrumen 1) Uji Validitas Validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau tingkat kesahihan suatu instrumen. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson (Korelasi Product Moment). (Arikunto, 2002 : 146). Bila korelasi faktor positif besarnya lebih dari 0,3 maka dapat dianggap konstrukesi kuat atau instrumen mempunyai validitas yang baik.
  • 32. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan pada tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur (kuesioner). Kuesioner disebut reliabel jika mampu memberikan hasil yang konsisten bila dipakai secara berulang kali dengan asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah. Kriteria yang dipakai adalah dengan melihat besarnya nilai Cronbach Alpha. Suatu alat ukur dapat disebut reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas 0,6 atau lebih (Arikunto, 2002 : 170). b. Analisis Data 1) Analisis Regresi linear Berganda Merupakan suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh 2 variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. (Gujarati, 1997 : 28). Persamaannya dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan : Y = loyalitas nasabah a = konstanta b1, b2 = koefisien regresi X1 = reputasi perusahaan X2 = kepercayaan e = variabel error
  • 33. 2) Uji T Merupakan suatu pengujian pengaruh variabel bebas (X) secara individu terhadap variabel terikat (Y). (Sugiyono, 2004 : 292). Penafsiran hal perhitungan dilakukan dengan memperhatikan hasil yang diperoleh dari perhitungan regresi, kemudian masing-masing nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat kepercayaan 95% (α = 5%). Jika t hitung > t tabel atau P value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti pengaruh terbukti signifikan. Jika t hitung < t tabel atau P value > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti pengaruh tidak signifikan. 3) Uji F Merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama atau simultan, maka dilakukan pengujian signifikansi atau uji hipotesis terhadap regresi (Sugiyono, 2005 : 219). Perhitungan regresi menghasilkan nilai F hitung yang digunakan untuk melakukan pengujian secara bersama-sama pada koefisien regersi. Selanjutnya nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kepercayaan 95% (α = 5%).
  • 34. Jika F hitung > F tabel atau P value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat secara bersama-sama. 4) Uji R2 Merupakan pengujian untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (reputasi perusahaan dan kepercayaan) terhadap variasi perubahan variabel terikat (loyalitas nasabah). (Algifari, 2000 : 48). Besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Semakin mendekati 0 (nol) besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, semakin kecil kontribusi variabel bebas terhadap variasi perubahan variabel terikat. Semakin mendekati 1 (satu) nilai koefisien determinasi suatu persamaan regresi semakin besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel perubahan variabel terikat.
  • 35. DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2000. Analisis Regesi, Teori Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE. Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Black, Hair., Tatham, Anderson. 2006. Multivariate Data Analysis. Pearson Education International. Fajri, Anthony. Cyber Crime. (Online), (fajri@freebsd.or.id http://students.ee.itb.ac.id/fajri/publica tion, diakses 24 Desember 2011). Fitriawati, Eka. 2001. Analisis Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Reputasi Perusahaan. (Skripsi tidak diterbitkan). Semarang: Universitas Diponegoro. Golose, Kombes (Pol) Drs. Petrus Reinhard, M.M. Agustus 2006. Perkembangan Cybercrime adan Upaya Penangananya di Indonesia Oleh Polri. Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, (Online), Vol. 4, No. 2, Agustus 2006: 29-47, (www.4law.co.il, diakses 24 Desember 2011). Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty. Edisi Revisi dan Terbaru. Terjemahan oleh Dwi Kartini Yahya. 2005. Jakarta: Erlangga. Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Jakarta : Erlangga. Hamzah, Andi. 1990. Aspek - aspek Pidana di Bidang Komputer. Jakarta : Sinar Grafika, hal:23 -24.
  • 36. Huriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen: Fokus pada Konsumen Kartu Kredit Perbankan. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta. http://www.klikbca.co.id, diakses tanggal 2 Desember 2011 http://www.surabayapost.com, diakses tanggal 2 Desember 2011 http://www.surabayaraya.co.id, diakses tanggal 1 Desember 2011 Kertajaya, Hermawan, dkk. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kuncoro, Mudrajat, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?. Jakarta : Erlangga. Kusmayadi,Tatang,2007,"Pengaruh relationship Quality Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan", STIE STAN Indonesia mandiri. Martowardojo, Agus. 25 Januari 2010. Pembobolan Bank Turunkan Kepercayaan Publik. (Online), (www.korankompas.com, diakses 16 Desember 2011). Rahmatullah, Aprizal. 22 januari 2010. Mabes Polri Amankan F yang Diduga Pembobol Rekening di Bali. (http://www.detiknews.com, diakses 24 Desember 2011) Rosidah, Chikmiatur, The Influence of Corporate Reputation and TrustTo Consumer Loyalty of ATM Users After Cybercrime Isues (Study at BCA Consumers in Surabaya), Jurnal Business and Economics, 21 Mei 2011.
  • 37. Smith, Rodney E, and Wright, William F, 2004, “Determinants of Customer Loyalty and Financial Performance” Journal of Management Accounting Research. Vol.16 pg. 183, 23 pgs Sugiharto, R. Toto. 2010. Tips ATM Anti Bobol. Mengenali Modus-modus Kejahatan Lewat ATM dan Tips Cerdik Menghindarinya. Yogyakarta: MedPress. Sugiyono, 2004, Metologi Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta. Sulistiarini, Endang. 2008. Pengaruh Economic, Resource, dan Social Content Terhadap Kepercayaan, Kepuasan dan Komitmen Nasabah serta Terhadap Relationship Intention. (Skripsi tidak diterbitkan). Surabaya: Universitas Airlangga. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Taba, Anton. 25 Maret 2009. Cyeber Crime Indonesia Tertinggi di Dunia (online), (www.KOMPAS.com, diakses 24 Desember 2011) Utami, Chr. Whidya. 2006. Relationship Effort dan Kualitas Layanan sebagai Strategi Penguat Realtionship Outcomes: Sebuah Tinjauan Konseptual dalam bisnis Ritel Modern di Indonesia. Jurnal Manajemen Pemasaran, (Online), Vol. 1, No. 1, (http//puslit.petra.ac.id, diakses 11 Desember 2011). Widyarini, Lydia Ari & Putro, A. Wellyan Toni. 2008. Analisis Hubungan Faktor-Faktor Technology Acceptance, Trust dan Risk pada Niat Nasabah Bank untuk Menggunakan Internet Banking. The 2nd National Conference UKWMS. (Online). (lydiaari@mail.wima.ac.id, diakses 18 Desember 200).
  • 38. Widyastuti, Titis. 2008. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat dan Kepercayaan Konsumen terhadap Pengaplikasian Layanan Mobile Banking, Studi Kasus di Kota Yogyakarta. (Skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Yoyakarta.
  • 39. HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PENGGUNA ATM PASCA ISU CYBERCRIME (STUDI PADA NASABAH BCA DI PURWOREJO) Diterima dan Disetujui Tanggal …………………… Pembimbing I Pembimbing II Dwi Irawati, S.E., M.Si. Ridwan Baraba, S.E. NBM 868.756 NBM 875.478 Mengetahui Ketua Program Studi Manajemen Intan Puspita Sari, S.E., M.Sc. NBM