SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
TUGAS IPA 
DISUSUN 
0 
L 
E 
H 
WD. FIANA TUMARUDDIN 
IX-10
PENYAKIT MENURUN PADA GENETIKA 
Penyakit keturunan pada genetika dibedakan menjadi 2, yaitu : 
1. Penyakit menurun yang terpaut kromosom seks 
2. Penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom 
1. 1. Penyakit Menurun Yang Terpaut Kromosom seks 
1. a. Hemofilia 
Hemofilia ditandai dengan faktor kekurangan pembekuan darah sehingga ketika 
penderita mengalami luka akan sulit darahnya sukar membeku. Penyakit hemophilia 
teerbagi menjadi 2 kategori dasar, yaitu : 
1. Hemofilia tipe A, yang dikenal dengan nama : 
 Hemofilia klasik merupakan jenis penyakit hemofilia dimana yang paling 
banyak mengalami kekurangan faktor pembekuan darah. 
 Terjadinya kekurangan karena kekurangan faktor VIII protein pada saat 
proses pembekuan darah. 
1. Hemofilia tipe B, yang dikenal dengan nama : 
 Christmas Disease, dinamakan seperti ini karena pertamakali ditemukan pada 
seseorang yang bernama Steven Christmas yang berasal dari Kanada. 
 Terjadi karena kekurangan faktor IX protein pada saat proses pembekuan 
darah. 
Penyakit hemofilia berdamapak komplikasi jika terjadi pendarahan, yaitu : 
 Penderita dapat mengalami anemia, ambulasis, atrofi otot. 
 Penderita dapat mengalami kerusakan otot dan sendi. 
 Jika terjadi gumpalan darah pada uretra maka dapat menyebabkan rasa nyeri 
yang tidak tertahankan dinamakan hematuria. 
 Terjadi pendarahan pada sistem pencernaan yaitu berupa darah pada 
muntah dan feses. 
 Pendarahan intracranial. 
 Penderita mengalami sindroma kompartmen. 
Untuk penanganan terhadap penderita penyakit hemofilia maka harus diberikan 
F VIII ketika terjadi pendarahan akut. Pemberian F VIII dilakukan secara intra 
vena, serta dapat disertai pemberian plasma yang didinginkan juga. 
b. Buta Warna
Buta warna (sex linked) adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan 
sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang 
disebabkan oleh faktor genetis. 
Klasifikasi buta warna, yaitu : 
ü Trikomasi 
Ada tiga macam trikomasi yaitu: 
1. Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah. 
2. Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau. 
3. Tritanomali yaitu kelemahan warna biru. 
ü Dikromasi 
1. Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan 
warna merah dan perpaduannya berkurang. 
2. Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerucut yang peka terhadap hijau. 
3. Tritanopia yaitu tidak adanya sel kerucut yang peka untuk warna biru. 
ü Monokromasi 
Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua 
penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis tipikal 
dan sedikit warna pada jenis atipikal. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat 
jarang. 
c. Anodontia 
Anodontia adalah suatu keadaan dimana semua benih gigi tidak terbentuk sama 
sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat 
terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung 
terbentuk dalam jumlah yang lengkap. Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya 
beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia. 
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering 
mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi 
yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif 
dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya 
pada satu sisi rahang atau keduanya. 
d. Hypertrichosis 
Hypertrichosis (juga disebut sindrom Ambras) adalah jumlah pertumbuhan rambut 
yang abnormal pada tubuh. kasus ekstensif hipertrikosis secara umum disebut 
sindrom manusia serigala. Dua jenis yang berbeda hipertrikosis adalah hipertrikosis 
umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan hipertrikosis lokal, yang terbatas pada 
wilayah tertentu. Hypertrichosis dapat berupa bawaan (hadir sejak lahir) atau 
diperoleh di kemudian hari.
Ada dua jenis penyakit hypertrichosis, yaitu : 
- Hypertichosis umum, terjadi pada seluruh tubuh . 
- Hypertichosis local yaitu terjadi pada bagian tertentu saja. 
2. Penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom 
a. Albino 
Albino disebabkan karena mutasi pada salah satu gen yang memberikan instruksi 
kode kimia untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam 
produksi pigmen melanin,melanin dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit yang 
ditemukan pada kulit dan mata mutasi gen mungkin menyebabkan tidak ada 
produksi melnin pada semua atau penurunan yang signifikan dalam jumlah melanin. 
Ciri-ciri penderita Albino: 
1. Mempunyai kulit dan rambut abnormal yaitu berwarna putih susu atau putih 
pucat. 
2. Memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua). 
3. Hilangnya pigmen melanin pada mata,kulit,dan rambut (atau lebih jarang 
hanya ada mata). 
4. Rabun jauh dan rabun dekat yang sangat ekstrim. 
b. Polidaktili 
Polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan gen autosomal dominan P, 
sehingga penderita akan mendapatkan tambahan jari pada satu atau dua tangannya 
dan atau pada kakinya. Tidak ada gejala untuk penyakit polidaktili ini karena 
penyakit ini adalah penyakit bawaan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan 
P. Akan tetapi polodaktili dapat menyebabkan masalah fungsi. 
c. Fenilketonuria 
Fenilketonuria adalah gangguan desakan autosomal genetis yang dikenali dengan 
kurangnya enzim fenilalanina hidroksilase ( PAH ). Jika dibiarkan dapat 
menyebabkan masalah dalam perkembangan otak, menyebabkan fungsi mental 
menurun drastic dan serang-serangan. Penderita ini dapat dikendalikan dengan cara 
diet makanan rendah fenilalanin. Gejala penderita fenilketonuria yaitu pertama 
namapak normal kemudian mulai kehilanagan minat disekelilingnya dan 
keterbelakangan mental, kulit kering, ruam kulit berbau seperti jamur dan memiliki 
rambut berwana pirang dan tumbuh dengan baik. 
d. Thalasemia 
Thalasemia adalah salah satu jenis anemia hemolitik dan penyakit keturunan yang 
diturunkan secara autosomal yang sangat berbahaya dan fatal akibatnya apabila 
tidak segera dapat pertolongan medis sehingga pasien membutuhkan transfuse
darah setiap 2 atau 3 minggu. Seseorang yang menderita thalasemia tidak dapat 
memproduksi sel darah merah. 
Gejala thalasemia yaitu bentuk tulang terlihat, terlihat seperti mengalami kelelahan, 
tubuh tidak dapat berkembang dan sesak nafas akut. Ada dua tingkatan yang dapat 
dilakukan agar seseorang yang menderita thlaseimia dapat bertahan hidup yaitu 
dengan transfuse darah dan terapi zat besi. 
e. Dentiogenesis Imperfecta 
Dentiogenesis imperfecta (DI) merupakan gangguan pembentukan dentin yang 
bersifat herediter, dimana terjadi abnormal pada struktur dentin 
Suatu penyakit turunan yang dominan yang tidak terpaut dengan jenis kelamin. 
DI secara klinis diklarifikasikan menjadi tiga yaitu : 
v Tipe I (Dentinogenesis Imperfekta) merupakan satu dari beberapa manifestasi 
penyakit tulang yang secara umum disebut Osteogenesis Imperfekta (OI) yang 
diturunkan secara autosomal dominan. 
v Tipe II ( Detin Opalescent Herediter ) sebagai dentin transparan herediter yang 
tidak disertai oleh OI dan diturunkan sebagai rantai perikatan autosomal dominan. 
v Tipe III ( Tipe Brandywine ) 
f. Anonychia 
Penyakit anonychia yaitu kelainan pada jari, sehingga tidak terdapat kuku pada jari. 
Disebabkan oleh gen dominan Ac, sedangkan alelnya ac tidak menimbulkan 
kelainan (nornal). 
g. Sickle Cell Disease 
Sickle cell disease adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel 
darah merah yang terbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Gejalanya penderita 
selalu mengalami berbagai tingkat anemia dan sakit kuning (jaundice) yang ringan 
dan melakukan kegiatan yang mengurangi oksigen. Penyakit ini biasanya diderita 
oleh orang berkulit hitam. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan menghindari 
kegiatan yang mengurangi oksigen, menjalani imunisasi dengan vaksin 
pneumokokus dan hemophilus influenza serta harus menjalani perawatan di rumah 
sakit. 
h Hemofili 
Hemofili menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini 
disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui 
kromosom X dengan gen penyebab hemofili yang bersifat resesif. Gen hemofili 
(h) bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada
kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama 
gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan 
genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam 
kandungan). Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Deborah Lippmann & UNBXD: The Future of Mobile Product Discovery!
Deborah Lippmann & UNBXD:  The Future of Mobile Product Discovery!Deborah Lippmann & UNBXD:  The Future of Mobile Product Discovery!
Deborah Lippmann & UNBXD: The Future of Mobile Product Discovery!Ryan Slack
 
Loyalty canada 2013 presentation final
Loyalty canada 2013 presentation finalLoyalty canada 2013 presentation final
Loyalty canada 2013 presentation finalNicholas Bianchi
 
Studentquestionsforunit3
Studentquestionsforunit3Studentquestionsforunit3
Studentquestionsforunit3steddyss
 
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufikpemetarencanaan
 
DMCI Arista Place Condo Project Presentation
DMCI Arista Place Condo Project PresentationDMCI Arista Place Condo Project Presentation
DMCI Arista Place Condo Project PresentationJr Rob
 
Sport Nutrition For Competitive Rowing
Sport Nutrition For Competitive RowingSport Nutrition For Competitive Rowing
Sport Nutrition For Competitive RowingMatthew Zatorski
 
Contact Center setup
Contact Center setupContact Center setup
Contact Center setupguest9af2f9
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Writing Accurate and Useful Position Descriptions
Writing Accurate and Useful Position DescriptionsWriting Accurate and Useful Position Descriptions
Writing Accurate and Useful Position DescriptionsVolunteerMatch
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS pjj_kemenkes
 
Poison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual Quiz
Poison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual QuizPoison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual Quiz
Poison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual Quizwww.sciencepowerpoint.com
 
The new repository in AEM 6
The new repository in AEM 6The new repository in AEM 6
The new repository in AEM 6Jukka Zitting
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN DIANTO IRAWAN
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 JakartaNovianti Astri
 
Digital ArtPresentation
Digital ArtPresentationDigital ArtPresentation
Digital ArtPresentationStephen Halley
 
Akdang Patula
Akdang PatulaAkdang Patula
Akdang PatulaSCPS
 
Cara Memasukkan Power Point ke dalam Blog
Cara Memasukkan Power Point ke dalam BlogCara Memasukkan Power Point ke dalam Blog
Cara Memasukkan Power Point ke dalam BlogKang Jibrat
 

Destaque (20)

Deborah Lippmann & UNBXD: The Future of Mobile Product Discovery!
Deborah Lippmann & UNBXD:  The Future of Mobile Product Discovery!Deborah Lippmann & UNBXD:  The Future of Mobile Product Discovery!
Deborah Lippmann & UNBXD: The Future of Mobile Product Discovery!
 
Loyalty canada 2013 presentation final
Loyalty canada 2013 presentation finalLoyalty canada 2013 presentation final
Loyalty canada 2013 presentation final
 
Studentquestionsforunit3
Studentquestionsforunit3Studentquestionsforunit3
Studentquestionsforunit3
 
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
 
DMCI Arista Place Condo Project Presentation
DMCI Arista Place Condo Project PresentationDMCI Arista Place Condo Project Presentation
DMCI Arista Place Condo Project Presentation
 
Sport Nutrition For Competitive Rowing
Sport Nutrition For Competitive RowingSport Nutrition For Competitive Rowing
Sport Nutrition For Competitive Rowing
 
Contact Center setup
Contact Center setupContact Center setup
Contact Center setup
 
Hikayat langlang buana
Hikayat langlang buanaHikayat langlang buana
Hikayat langlang buana
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Writing Accurate and Useful Position Descriptions
Writing Accurate and Useful Position DescriptionsWriting Accurate and Useful Position Descriptions
Writing Accurate and Useful Position Descriptions
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
 
Alkilhalida
AlkilhalidaAlkilhalida
Alkilhalida
 
Poison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual Quiz
Poison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual QuizPoison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual Quiz
Poison Ivy and other Poisionous Plants Identification Visual Quiz
 
The new repository in AEM 6
The new repository in AEM 6The new repository in AEM 6
The new repository in AEM 6
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
 
Digital ArtPresentation
Digital ArtPresentationDigital ArtPresentation
Digital ArtPresentation
 
Akdang Patula
Akdang PatulaAkdang Patula
Akdang Patula
 
Gesture drawing
Gesture drawingGesture drawing
Gesture drawing
 
Cara Memasukkan Power Point ke dalam Blog
Cara Memasukkan Power Point ke dalam BlogCara Memasukkan Power Point ke dalam Blog
Cara Memasukkan Power Point ke dalam Blog
 

Semelhante a GENETIKA PENYAKIT

KELAINAN HEREDITER.pptx
KELAINAN HEREDITER.pptxKELAINAN HEREDITER.pptx
KELAINAN HEREDITER.pptxbennyxt4n
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaKhomsha Sholikhah
 
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiMaulana Sakti
 
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1KarilKaril
 
Askep_Anemia.doc
Askep_Anemia.docAskep_Anemia.doc
Askep_Anemia.docheru687292
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit pptBEM FKM UNSRI
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Joey Leomanz B
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptKaryoIIKNU
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)Bernice Chee
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanpjj_kemenkes
 
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunanKb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunanpjj_kemenkes
 
PPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptx
PPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptxPPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptx
PPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptxDevinaDwiWinata
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupAhmad Nawawi, S.Kom
 

Semelhante a GENETIKA PENYAKIT (20)

Indah dan yuniar
Indah dan yuniarIndah dan yuniar
Indah dan yuniar
 
KELAINAN HEREDITER.pptx
KELAINAN HEREDITER.pptxKELAINAN HEREDITER.pptx
KELAINAN HEREDITER.pptx
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
 
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
 
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
Gangguan sistem peredaran darah kelompok 1
 
Askep_Anemia.doc
Askep_Anemia.docAskep_Anemia.doc
Askep_Anemia.doc
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
 
Askep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarumAskep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarum
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Definisi hemofilia
Definisi hemofiliaDefinisi hemofilia
Definisi hemofilia
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunan
 
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunanKb 2 kelainan kongenital dan keturunan
Kb 2 kelainan kongenital dan keturunan
 
Pengertian anemia
Pengertian anemiaPengertian anemia
Pengertian anemia
 
PPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptx
PPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptxPPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptx
PPT BAB 1 HEREDITAS MANUSIA 1.pptx
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidup
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

GENETIKA PENYAKIT

  • 1. TUGAS IPA DISUSUN 0 L E H WD. FIANA TUMARUDDIN IX-10
  • 2. PENYAKIT MENURUN PADA GENETIKA Penyakit keturunan pada genetika dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Penyakit menurun yang terpaut kromosom seks 2. Penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom 1. 1. Penyakit Menurun Yang Terpaut Kromosom seks 1. a. Hemofilia Hemofilia ditandai dengan faktor kekurangan pembekuan darah sehingga ketika penderita mengalami luka akan sulit darahnya sukar membeku. Penyakit hemophilia teerbagi menjadi 2 kategori dasar, yaitu : 1. Hemofilia tipe A, yang dikenal dengan nama :  Hemofilia klasik merupakan jenis penyakit hemofilia dimana yang paling banyak mengalami kekurangan faktor pembekuan darah.  Terjadinya kekurangan karena kekurangan faktor VIII protein pada saat proses pembekuan darah. 1. Hemofilia tipe B, yang dikenal dengan nama :  Christmas Disease, dinamakan seperti ini karena pertamakali ditemukan pada seseorang yang bernama Steven Christmas yang berasal dari Kanada.  Terjadi karena kekurangan faktor IX protein pada saat proses pembekuan darah. Penyakit hemofilia berdamapak komplikasi jika terjadi pendarahan, yaitu :  Penderita dapat mengalami anemia, ambulasis, atrofi otot.  Penderita dapat mengalami kerusakan otot dan sendi.  Jika terjadi gumpalan darah pada uretra maka dapat menyebabkan rasa nyeri yang tidak tertahankan dinamakan hematuria.  Terjadi pendarahan pada sistem pencernaan yaitu berupa darah pada muntah dan feses.  Pendarahan intracranial.  Penderita mengalami sindroma kompartmen. Untuk penanganan terhadap penderita penyakit hemofilia maka harus diberikan F VIII ketika terjadi pendarahan akut. Pemberian F VIII dilakukan secara intra vena, serta dapat disertai pemberian plasma yang didinginkan juga. b. Buta Warna
  • 3. Buta warna (sex linked) adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan oleh faktor genetis. Klasifikasi buta warna, yaitu : ü Trikomasi Ada tiga macam trikomasi yaitu: 1. Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah. 2. Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau. 3. Tritanomali yaitu kelemahan warna biru. ü Dikromasi 1. Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan perpaduannya berkurang. 2. Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerucut yang peka terhadap hijau. 3. Tritanopia yaitu tidak adanya sel kerucut yang peka untuk warna biru. ü Monokromasi Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis tipikal dan sedikit warna pada jenis atipikal. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang. c. Anodontia Anodontia adalah suatu keadaan dimana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap. Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia. Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya. d. Hypertrichosis Hypertrichosis (juga disebut sindrom Ambras) adalah jumlah pertumbuhan rambut yang abnormal pada tubuh. kasus ekstensif hipertrikosis secara umum disebut sindrom manusia serigala. Dua jenis yang berbeda hipertrikosis adalah hipertrikosis umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan hipertrikosis lokal, yang terbatas pada wilayah tertentu. Hypertrichosis dapat berupa bawaan (hadir sejak lahir) atau diperoleh di kemudian hari.
  • 4. Ada dua jenis penyakit hypertrichosis, yaitu : - Hypertichosis umum, terjadi pada seluruh tubuh . - Hypertichosis local yaitu terjadi pada bagian tertentu saja. 2. Penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom a. Albino Albino disebabkan karena mutasi pada salah satu gen yang memberikan instruksi kode kimia untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi pigmen melanin,melanin dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit yang ditemukan pada kulit dan mata mutasi gen mungkin menyebabkan tidak ada produksi melnin pada semua atau penurunan yang signifikan dalam jumlah melanin. Ciri-ciri penderita Albino: 1. Mempunyai kulit dan rambut abnormal yaitu berwarna putih susu atau putih pucat. 2. Memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua). 3. Hilangnya pigmen melanin pada mata,kulit,dan rambut (atau lebih jarang hanya ada mata). 4. Rabun jauh dan rabun dekat yang sangat ekstrim. b. Polidaktili Polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan gen autosomal dominan P, sehingga penderita akan mendapatkan tambahan jari pada satu atau dua tangannya dan atau pada kakinya. Tidak ada gejala untuk penyakit polidaktili ini karena penyakit ini adalah penyakit bawaan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P. Akan tetapi polodaktili dapat menyebabkan masalah fungsi. c. Fenilketonuria Fenilketonuria adalah gangguan desakan autosomal genetis yang dikenali dengan kurangnya enzim fenilalanina hidroksilase ( PAH ). Jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan otak, menyebabkan fungsi mental menurun drastic dan serang-serangan. Penderita ini dapat dikendalikan dengan cara diet makanan rendah fenilalanin. Gejala penderita fenilketonuria yaitu pertama namapak normal kemudian mulai kehilanagan minat disekelilingnya dan keterbelakangan mental, kulit kering, ruam kulit berbau seperti jamur dan memiliki rambut berwana pirang dan tumbuh dengan baik. d. Thalasemia Thalasemia adalah salah satu jenis anemia hemolitik dan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang sangat berbahaya dan fatal akibatnya apabila tidak segera dapat pertolongan medis sehingga pasien membutuhkan transfuse
  • 5. darah setiap 2 atau 3 minggu. Seseorang yang menderita thalasemia tidak dapat memproduksi sel darah merah. Gejala thalasemia yaitu bentuk tulang terlihat, terlihat seperti mengalami kelelahan, tubuh tidak dapat berkembang dan sesak nafas akut. Ada dua tingkatan yang dapat dilakukan agar seseorang yang menderita thlaseimia dapat bertahan hidup yaitu dengan transfuse darah dan terapi zat besi. e. Dentiogenesis Imperfecta Dentiogenesis imperfecta (DI) merupakan gangguan pembentukan dentin yang bersifat herediter, dimana terjadi abnormal pada struktur dentin Suatu penyakit turunan yang dominan yang tidak terpaut dengan jenis kelamin. DI secara klinis diklarifikasikan menjadi tiga yaitu : v Tipe I (Dentinogenesis Imperfekta) merupakan satu dari beberapa manifestasi penyakit tulang yang secara umum disebut Osteogenesis Imperfekta (OI) yang diturunkan secara autosomal dominan. v Tipe II ( Detin Opalescent Herediter ) sebagai dentin transparan herediter yang tidak disertai oleh OI dan diturunkan sebagai rantai perikatan autosomal dominan. v Tipe III ( Tipe Brandywine ) f. Anonychia Penyakit anonychia yaitu kelainan pada jari, sehingga tidak terdapat kuku pada jari. Disebabkan oleh gen dominan Ac, sedangkan alelnya ac tidak menimbulkan kelainan (nornal). g. Sickle Cell Disease Sickle cell disease adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang terbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Gejalanya penderita selalu mengalami berbagai tingkat anemia dan sakit kuning (jaundice) yang ringan dan melakukan kegiatan yang mengurangi oksigen. Penyakit ini biasanya diderita oleh orang berkulit hitam. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan menghindari kegiatan yang mengurangi oksigen, menjalani imunisasi dengan vaksin pneumokokus dan hemophilus influenza serta harus menjalani perawatan di rumah sakit. h Hemofili Hemofili menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X dengan gen penyebab hemofili yang bersifat resesif. Gen hemofili (h) bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada
  • 6. kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam kandungan). Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.