SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
1. PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah suatu proses di mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri
dengan unsur-unsur kebudayaan (adat istiadat, perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan)
masyarakat, yang dimulai dari lingkungan keluarganya dan kemudian meluas pada
masyarakat luas, lambat laun dengan keberhasilan penerimaan atau penyesuaian tersebut,
maka individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau masyarakat.
2. MACAM SOSIALISASI
1. Sosialisasi Primer (Primary Socialization) adalah sosialisasi yang pertama kali dijalani
individu semasa kecil. Sosialisasi ini menjadi pintu bagi seseorang memasuki keanggotaan
masyarakat.
2. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization) Sosialisasi sekunder berlangsung pada
tahap selanjutnya. Selama proses ini, individu mengenal sektor-sektor baru yang ada di
masyarakat. Salah satu bentuk sosialisasi sekunder adalah resosialisasi. Resosialisasi adalah
proses pemberian kepribadian baru kepada seseorang.
Secara umum, sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian terbentuk
melalui proses mempelajari pola-pola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari meliputi
nilai-nilai, norma-norma, beserta sanksi-sanksi yang akan diterima bila terjadi penyimpangan.
Manusia tidak mungkin mengadakan sosialisasi tanpa melibatkan pihak atau unsur dari luar.
Media sosialisasi adalah pihak-pihak yang menjadi perantara terjadinya sosialisasi. Berikut
ini beberapa media sosialisasi.
3. MEDIA SOSIALISASI
1. Keluarga
Keluarga sebagai media pertama dalam proses sosialisasi mempunyai banyak peran, antara
lain melatih penguasaan diri, pemahaman nilai-nilai dan norma- norma sosial, serta melatih
anak dalam mempelajari peranan sosial.
2. Teman Sebaya
Media sosialisasi pada tahap berikutnya adalah kelompok teman sebaya atau teman
sepermainan. Interaksi di antara teman sepermainan bertujuan untuk memperoleh kesenangan
(rekreatif). Fungi utama kelompok teman sebaya dalam proses sosialisasi ialah sebagai
berikut.
a. Terjadinya proses akulturasi dan asimilasi budaya.
b. Kelompok teman sebaya menga- jarkan mobilitas sosial.
c. Kelompok teman sebaya memicu kesempatan seorang anak dalam memperoleh peran dan
status baru.
3. Sekolah
Sekolah merupakan wiyata mandala (lembaga pendidikan). Suatu lingkungan yang memiliki
tradisi dan budaya tersendiri. Lembaga ini menekankan kultur learning society (masyarakat
belajar). Pem- budayaan belajar merupakan salah satu proses pembentukan kepri-badian
siswa. Sekolah memiliki tiga fungsi: (1) fungsi kognitif, (2) fungsi psikomotorik, dan (3)
fungsi afektif. Oleh karena itu, sekolah berperan dalam mentransfer pengetahuan,
keterampilan atau keahlian, dan membentuk sikap.
4. Lingkungan Kerja
Di dalam lingkungan kerja manapun, seseorang akan selalu berinteraksi dengan orang lain.
Interaksi sosial itu membuat orang saling menerima dan memberi pengaruh. Terjadilah
penyesuaian tingkah laku, baik penyesuaian antarpribadi maupun penyesuaian dengan
lingkungan kerja secara umum.
5. Organisasi
Organisasi adalah sebuah tipe pembentukan kolektifitas yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan-tujuan khusus. Berikut adalah tiga bentuk organisasi yang biasa kita kenal di
masyarakat.
1. Organisasi Sosial Kemasyarakatan. Misalnya: Forum Betawi Rembug (FBR), Persatuan
Indonesia (Perindo) dan lain sebagainya.
2. Organisasi Sosial Keagamaan. Misalnya: NU dan Muhammadiyah.
3. Organisasi Profesi. Misalnya IKAOIN (Ikatan Advokat Indonesia), PGRI (Persatuan Guru
Republik Indonesia).
6. Media Massa
Semua jenis media massa tidak secara langsung bertujuan untuk mengajari masyarakat. Akan
tetapi, siaran berita, film, iklan, pertunjukan seni budaya, sampai dengan informasi ilmiah,
berdampak sangat besar bagi perilaku warga masyarakat. Ada dua macam media massa,
yaitu: 1) Media cetak meliputi buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan buletin. 2) Media
elektronik meliputi semua peralatan yang meng- gunakan daya listrik untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak ramai, misalnya radio, televisi, dan internet.
4. TIPE SOSIALISI
a. Tipe Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang
berlaku dalam negara. Atau dengan kata lain sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga yang bersifat resmi. Pada tipe sosialisasi ini, biasanya ada aturan-aturan yang
sifatnya mengikat dan harus dipatuhi oleh semua anggota lembaga, serta tidak dilandasi oleh
sifat kekeluargaan. Sosialisasi tipe ini terdapat pada lembaga-lembaga, seperti pendidikan di
sekolah dan pendidikan militer.
b. Tipe Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat
kekeluargaan, seperti antarteman, sahabat, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam
masyarakat.
5. FUNGSI SOSIALISASI
Adapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai
berikut.
1. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia
tinggal.
2. Dapat mengenal masyarakat lebih luas.
3. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat.
4. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya.
6. TUJUAN SOSIALISASI
1. Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan sesorang dalam berkomunikasi secara efektif.
3. Mengembangkan fungsi-fungsi organik seseorang melalui introspeksi yang tepat.
4. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok
dalam masyarakat.
7. TAHAP-TAHAP SOSIALISASI
1) Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Pada tahap ini, seorang manusia yang lahir di dunia yang menjadi anak dari orang tua
mereka dilatih untuk mengenal keadaan yang terdapat di dunia. Pada tahap ini pula, seorang
anak sudah mulai mencoba meniru peran orang dewasa atau peran yang dijalankan oleh
orang tuanya meskipun belum sempurna.
2) Tahap Meniru (Play Stage)
Dalam tahap meniru ini, seorang anak mulai melihat peran yang dijalankan oleh orang
tuanya dan kemudian, ia meniru peran tersebut tetapi ia belum mengetahui maksud dan
tujuannya. Mengapa ia meniru peran tersebut. Sebagai contoh seorang anak laki-laki meniru
peran yang dijalankan oleh Bapaknya yaitu menyetir mobil.
3) Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Tahap ini menjelaskan bahwa seorang anak yang meniru peran orang tuanya sudah mulai
mengerti sedikit demi sedikit maksud, makna, serta tujuannya. Serta, ia sudah mulai
mengurangi sedikit demi sedikit peran tersebut. Kemudian, seorang anak tersebut mulai
bertindak pelan-pelan untuk siap menggantikan peran yang dijalankan oleh orang tuanya, dan
dimainkan dengan penuh kesadaran.
4) Tahap Kedewasaan (Generalized Stage)
Dalam tahap ini, seorang anak mulai tumbuh dewasa dan telah mampu meniru peran-
peran tersebut dan menjalankannya dengan penuh kesadaran yang luas. Serta, mampu
mengenal lebih luas kedudukan masyarakat setempat.
Pada tahap-tahapan diatas, pasti kita sebagai manusia pernah mengalaminya bukan? Coba
anda ingat-ingat kembali. Bagaimana waktu anda kecil dulu? Apakah anda pernah meniru
peran yang dijalankan oleh orang tua anda? Dan, secara tidak sadar anda pasti akan
mengetahui lebih luas peran-peran yang dijalankan orang tua anda tersebut. Semoga
pengetahuan anda dapat bertambah
8. MEDIA SOSIALISASI
1. Keluarga
Keluarga adalah media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi dilahirkan, ia
sudah berhubungan dengan kedua orangtuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan
saudara-saudaranya.
2. Kelompok Bermain
Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia anak-
anak, kelompok bermain mancakup teman-teman tetangga, keluarga, dan kerabat. Dalam
teman sebaya tersebut memiliki 4 ciri - ciri, yaitu
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Saling memberitahu atau mengajari antar orang
3. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar
4. Semua orang tersebut adalah teman dekat atau sudah akrab
3. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka
temukan, baik di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal
mempersiapkan seorang anak menguasai peranan-peranan baru di kemudian hari, manakala
tidak lagi tergantung pada orangtuanya. Apabila seorang anak memasuki lingkungan sekolah,
maka secara resmi ia menjadi anggota kelompok formal yang terikat aturan-aturan resmi dan
dihadapkan pada norma-norma yang diikuti secara teratur dengan sanksi tertentu. Norma-
norma sekolah harus dijalankan penuh disiplin, misalkan ketepatan waktu masuk sekolah,
waktu belajar, waktu pulang, dan ketertiban berpakaian. Selain mengenal peraturan sekolah,
anak juga dibimbing untuk mengenal aturan-aturan dalam kehidupan masyarakat.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian
seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri
seseorang dan sukar sekali untuk diubah, apalagi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja
di lingkungan tersebut. Seseorang yang cukup lama bekerja di lingkungan kerja tertentu,
kemudian pindah ke lingkungan kerja yang lain, maka dia akan mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya yang baru.
5. Media Massa
Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik
(radio, televisi, dan internet) merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat
secara luas. Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh
terhadap perilaku khalayaknya.
6. Organisasi
Organisasi adalah pembentukan suatu kelompok yang memiliki tujuan khusus. Kemunculan
suatu organisasi ditandai dengan aturan-aturan formal dan hubungan kewenangan. Dalam
organisasi ada yang di sebut partisipasi. Partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran
dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Didalam organisasi
memiliki 3 unsur yaitu:
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan
secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai
tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk
membantu kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang
menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa
“sense of belongingness”.
9. POLA SOSIALISASI
a. Sosialisasi Represif
Di masyarakat seringkali kita melihat ada orang tua yang memberikan hukuman fisik pada
Adapun ciri-ciri sosialisasi represif di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Menghukum perilaku yang keliru.
2) Adanya hukuman dan imbalan materiil.
3) Kepatuhan anak kepada orang tua.
4) Perintah sebagai komunikasi.
5) Komunikasi nonverbal atau komunikasi satu arah yang berasal dari orang tua.
6) Sosialisasi berpusat pada orang tua.
7) Anak memerhatikan harapan orang tua.
8) Dalam keluarga biasanya didominasi orang tua.
b. Sosialisasi Partisipatif
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sosialisasi partisipatif memiliki ciri-ciri
antara lain sebagai berikut.
1) Memberikan imbalan bagi perilaku baik.
2) Hukuman dan imbalan bersifat simbolis.
3) Otonomi anak.
4) Interaksi sebagai komunikasi.
5) Komunikasi verbal atau komunikasi dua arah, baik dari anak maupun dari orang tua.
6) Sosialisasi berpusat pada anak.
7) Orang tua memerhatikan keinginan anak.
8) Dalam keluarga biasanya mempunyai tujuan yang sama.
10. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas
dan prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam
menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
11. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
1. Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau
seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan,
peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita
mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya
perbedaan-perbedaan.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni manusia-manusia lain disekitar
individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat
istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu. Sejak
dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya.
3. Faktor Kebudayaan
a) Nilai-nilai (Values)
b) Adat dan Tradisi.
c) Pengetahuan dan Keterampilan.
d) Bahasa
12. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMBENTUK KEPRIBADIAN
1. Faktor Keturunan (heredity) Warisan Biologis
Semua manusia yang normal dan sehat memiliki persamaan biologis tertentu, seperti
memiliki dua tangan, pancaindra, kelenjar seksual, dan otak yang rumit. Persamaan biologis
ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua
orang. Setiap orang memiliki warisan biologis yang berbeda satu dengan lainnya.
Faktor keturunan berperan terhadap keramahtamahan, perilaku kompulsif (dipaksakan), dan
kemudahan dalam pergaulan sosial. Akan tetapi faktor keturunan tidak berpengaruh terhadap
terbentuknya kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan nilai.
2. Faktor Lingkungan Alam (natural environmental)
Keadaan lingkungan alam seperti perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam
mengharuskan manusia mampu menyesuaikan diri. Dengan adanya proses penyesuaian diri
itulah maka akan muncul bentuk kebudayaan yang dipengaruhi oleh alam. Misalnya
olahraga ski muncul pada masyarakat yang lingkungan alamnya mengalami musim salju.
Kebudayaan masyarakat yang hidup di pantai berbeda dengan masyarakat yang hidup di
pegunungan atau hutan belantara. Melalui proses penyesuaian diri manusia membentuk sikap
dan tindakan yang berbeda dengan manusia lainya.
3. Faktor Sosial (social environment)
Di samping keadaan alam memengaruhi kebudayaan, kebudayaan pun bisa
memengaruhi alam. Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat memengaruhi
kepribadian seseorang. Misalnya kebudayaan petani, kebudayaan kota, dan kebudayaan
industri tertentu memperlihatkan corak kepribadian yang berbeda-beda. Di masyarakat
kadang-kadang terdapat karakteristik kepribadian umum, namun tidak berarti semua anggota
termasuk di dalamnya. Kepribadian umum merupakan serangkaian ciri kepribadian yang
dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok sosial yang bersangkutan.
4. Faktor Kelompok Manusia (group)
Kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh adanya kelompok manusia lainnya. Hal
itu dikarenakan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat hidup
sendiri. Kelompok manusia pertama yang memengaruhi kepribadian anak adalah keluarga,
tetangga, teman sepermainan, dan sekolah.
13. HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI DAN KEPRIBADIAN
Hubungan utama sosialisasi dan kepribadian adalah kepribadian merupakan hasil dari proses
sosialisasi. Kepribadian yang baik ataupun buruk merupakan hasil dari bagaimana ia
bersosialisasi dalam lingkungannya.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianCNVIP
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDheea Resta
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadiankawidian_putri
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianCornelia Riasdita
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2sukatmaputri
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianFathur Marah
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiananastanindya
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianmbak_aul
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianRidho Satria
 
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...agyana_nadian
 

Mais procurados (20)

Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPT
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Awal mds
Awal mdsAwal mds
Awal mds
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2
 
Makalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerjaMakalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerja
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
 
SOSIALISASI
SOSIALISASISOSIALISASI
SOSIALISASI
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
 
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
sosiologi pendidikan sosialisasi dan penyesuaian diri di lingkungan sekolah d...
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 

Semelhante a PENGERTIAN SOSIALISASI

Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiEsti Dyah
 
SOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxSOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxheruheru31
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Septian Muna Barakati
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptxMuhammadHendriPriyat
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianYusuf Harfi
 
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianProses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianUndercover Helpers
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka Nur Fitriyani
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMas Alfarisi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Warnet Raha
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan KepribadianLilly
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologifikry_
 

Semelhante a PENGERTIAN SOSIALISASI (20)

Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Topik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasiTopik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasi
 
SOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxSOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptx
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianProses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
 
Sosioantropologi
SosioantropologiSosioantropologi
Sosioantropologi
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PENGERTIAN SOSIALISASI

  • 1. 1. PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi adalah suatu proses di mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan (adat istiadat, perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan) masyarakat, yang dimulai dari lingkungan keluarganya dan kemudian meluas pada masyarakat luas, lambat laun dengan keberhasilan penerimaan atau penyesuaian tersebut, maka individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau masyarakat. 2. MACAM SOSIALISASI 1. Sosialisasi Primer (Primary Socialization) adalah sosialisasi yang pertama kali dijalani individu semasa kecil. Sosialisasi ini menjadi pintu bagi seseorang memasuki keanggotaan masyarakat. 2. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization) Sosialisasi sekunder berlangsung pada tahap selanjutnya. Selama proses ini, individu mengenal sektor-sektor baru yang ada di masyarakat. Salah satu bentuk sosialisasi sekunder adalah resosialisasi. Resosialisasi adalah proses pemberian kepribadian baru kepada seseorang. Secara umum, sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian terbentuk melalui proses mempelajari pola-pola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari meliputi nilai-nilai, norma-norma, beserta sanksi-sanksi yang akan diterima bila terjadi penyimpangan. Manusia tidak mungkin mengadakan sosialisasi tanpa melibatkan pihak atau unsur dari luar. Media sosialisasi adalah pihak-pihak yang menjadi perantara terjadinya sosialisasi. Berikut ini beberapa media sosialisasi. 3. MEDIA SOSIALISASI 1. Keluarga Keluarga sebagai media pertama dalam proses sosialisasi mempunyai banyak peran, antara lain melatih penguasaan diri, pemahaman nilai-nilai dan norma- norma sosial, serta melatih anak dalam mempelajari peranan sosial. 2. Teman Sebaya Media sosialisasi pada tahap berikutnya adalah kelompok teman sebaya atau teman sepermainan. Interaksi di antara teman sepermainan bertujuan untuk memperoleh kesenangan (rekreatif). Fungi utama kelompok teman sebaya dalam proses sosialisasi ialah sebagai berikut. a. Terjadinya proses akulturasi dan asimilasi budaya. b. Kelompok teman sebaya menga- jarkan mobilitas sosial. c. Kelompok teman sebaya memicu kesempatan seorang anak dalam memperoleh peran dan status baru. 3. Sekolah Sekolah merupakan wiyata mandala (lembaga pendidikan). Suatu lingkungan yang memiliki tradisi dan budaya tersendiri. Lembaga ini menekankan kultur learning society (masyarakat belajar). Pem- budayaan belajar merupakan salah satu proses pembentukan kepri-badian siswa. Sekolah memiliki tiga fungsi: (1) fungsi kognitif, (2) fungsi psikomotorik, dan (3) fungsi afektif. Oleh karena itu, sekolah berperan dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan atau keahlian, dan membentuk sikap. 4. Lingkungan Kerja Di dalam lingkungan kerja manapun, seseorang akan selalu berinteraksi dengan orang lain. Interaksi sosial itu membuat orang saling menerima dan memberi pengaruh. Terjadilah penyesuaian tingkah laku, baik penyesuaian antarpribadi maupun penyesuaian dengan lingkungan kerja secara umum.
  • 2. 5. Organisasi Organisasi adalah sebuah tipe pembentukan kolektifitas yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Berikut adalah tiga bentuk organisasi yang biasa kita kenal di masyarakat. 1. Organisasi Sosial Kemasyarakatan. Misalnya: Forum Betawi Rembug (FBR), Persatuan Indonesia (Perindo) dan lain sebagainya. 2. Organisasi Sosial Keagamaan. Misalnya: NU dan Muhammadiyah. 3. Organisasi Profesi. Misalnya IKAOIN (Ikatan Advokat Indonesia), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). 6. Media Massa Semua jenis media massa tidak secara langsung bertujuan untuk mengajari masyarakat. Akan tetapi, siaran berita, film, iklan, pertunjukan seni budaya, sampai dengan informasi ilmiah, berdampak sangat besar bagi perilaku warga masyarakat. Ada dua macam media massa, yaitu: 1) Media cetak meliputi buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan buletin. 2) Media elektronik meliputi semua peralatan yang meng- gunakan daya listrik untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai, misalnya radio, televisi, dan internet. 4. TIPE SOSIALISI a. Tipe Formal Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara. Atau dengan kata lain sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga- lembaga yang bersifat resmi. Pada tipe sosialisasi ini, biasanya ada aturan-aturan yang sifatnya mengikat dan harus dipatuhi oleh semua anggota lembaga, serta tidak dilandasi oleh sifat kekeluargaan. Sosialisasi tipe ini terdapat pada lembaga-lembaga, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer. b. Tipe Informal Sosialisasi tipe ini terdapat di dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antarteman, sahabat, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat. 5. FUNGSI SOSIALISASI Adapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai berikut. 1. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia tinggal. 2. Dapat mengenal masyarakat lebih luas. 3. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat. 4. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya. 6. TUJUAN SOSIALISASI 1. Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat. 2. Mengembangkan kemampuan sesorang dalam berkomunikasi secara efektif. 3. Mengembangkan fungsi-fungsi organik seseorang melalui introspeksi yang tepat. 4. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
  • 3. 7. TAHAP-TAHAP SOSIALISASI 1) Tahap Persiapan (Preparatory Stage) Pada tahap ini, seorang manusia yang lahir di dunia yang menjadi anak dari orang tua mereka dilatih untuk mengenal keadaan yang terdapat di dunia. Pada tahap ini pula, seorang anak sudah mulai mencoba meniru peran orang dewasa atau peran yang dijalankan oleh orang tuanya meskipun belum sempurna. 2) Tahap Meniru (Play Stage) Dalam tahap meniru ini, seorang anak mulai melihat peran yang dijalankan oleh orang tuanya dan kemudian, ia meniru peran tersebut tetapi ia belum mengetahui maksud dan tujuannya. Mengapa ia meniru peran tersebut. Sebagai contoh seorang anak laki-laki meniru peran yang dijalankan oleh Bapaknya yaitu menyetir mobil. 3) Tahap Siap Bertindak (Game Stage) Tahap ini menjelaskan bahwa seorang anak yang meniru peran orang tuanya sudah mulai mengerti sedikit demi sedikit maksud, makna, serta tujuannya. Serta, ia sudah mulai mengurangi sedikit demi sedikit peran tersebut. Kemudian, seorang anak tersebut mulai bertindak pelan-pelan untuk siap menggantikan peran yang dijalankan oleh orang tuanya, dan dimainkan dengan penuh kesadaran. 4) Tahap Kedewasaan (Generalized Stage) Dalam tahap ini, seorang anak mulai tumbuh dewasa dan telah mampu meniru peran- peran tersebut dan menjalankannya dengan penuh kesadaran yang luas. Serta, mampu mengenal lebih luas kedudukan masyarakat setempat. Pada tahap-tahapan diatas, pasti kita sebagai manusia pernah mengalaminya bukan? Coba anda ingat-ingat kembali. Bagaimana waktu anda kecil dulu? Apakah anda pernah meniru peran yang dijalankan oleh orang tua anda? Dan, secara tidak sadar anda pasti akan mengetahui lebih luas peran-peran yang dijalankan orang tua anda tersebut. Semoga pengetahuan anda dapat bertambah 8. MEDIA SOSIALISASI 1. Keluarga Keluarga adalah media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orangtuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan saudara-saudaranya. 2. Kelompok Bermain Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia anak- anak, kelompok bermain mancakup teman-teman tetangga, keluarga, dan kerabat. Dalam teman sebaya tersebut memiliki 4 ciri - ciri, yaitu 1. Terdiri dari 2 orang atau lebih 2. Saling memberitahu atau mengajari antar orang 3. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar 4. Semua orang tersebut adalah teman dekat atau sudah akrab 3. Lingkungan Sekolah Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka temukan, baik di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan seorang anak menguasai peranan-peranan baru di kemudian hari, manakala tidak lagi tergantung pada orangtuanya. Apabila seorang anak memasuki lingkungan sekolah, maka secara resmi ia menjadi anggota kelompok formal yang terikat aturan-aturan resmi dan
  • 4. dihadapkan pada norma-norma yang diikuti secara teratur dengan sanksi tertentu. Norma- norma sekolah harus dijalankan penuh disiplin, misalkan ketepatan waktu masuk sekolah, waktu belajar, waktu pulang, dan ketertiban berpakaian. Selain mengenal peraturan sekolah, anak juga dibimbing untuk mengenal aturan-aturan dalam kehidupan masyarakat. 4. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar sekali untuk diubah, apalagi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja di lingkungan tersebut. Seseorang yang cukup lama bekerja di lingkungan kerja tertentu, kemudian pindah ke lingkungan kerja yang lain, maka dia akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya yang baru. 5. Media Massa Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (radio, televisi, dan internet) merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas. Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. 6. Organisasi Organisasi adalah pembentukan suatu kelompok yang memiliki tujuan khusus. Kemunculan suatu organisasi ditandai dengan aturan-aturan formal dan hubungan kewenangan. Dalam organisasi ada yang di sebut partisipasi. Partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Didalam organisasi memiliki 3 unsur yaitu: 1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah. 2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok. 3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”. 9. POLA SOSIALISASI a. Sosialisasi Represif Di masyarakat seringkali kita melihat ada orang tua yang memberikan hukuman fisik pada Adapun ciri-ciri sosialisasi represif di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Menghukum perilaku yang keliru. 2) Adanya hukuman dan imbalan materiil. 3) Kepatuhan anak kepada orang tua. 4) Perintah sebagai komunikasi. 5) Komunikasi nonverbal atau komunikasi satu arah yang berasal dari orang tua. 6) Sosialisasi berpusat pada orang tua. 7) Anak memerhatikan harapan orang tua. 8) Dalam keluarga biasanya didominasi orang tua.
  • 5. b. Sosialisasi Partisipatif Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sosialisasi partisipatif memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut. 1) Memberikan imbalan bagi perilaku baik. 2) Hukuman dan imbalan bersifat simbolis. 3) Otonomi anak. 4) Interaksi sebagai komunikasi. 5) Komunikasi verbal atau komunikasi dua arah, baik dari anak maupun dari orang tua. 6) Sosialisasi berpusat pada anak. 7) Orang tua memerhatikan keinginan anak. 8) Dalam keluarga biasanya mempunyai tujuan yang sama. 10. PENGERTIAN KEPRIBADIAN Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya. 11. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN 1. Faktor Biologis Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan. 2. Faktor Sosial Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu. Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya. 3. Faktor Kebudayaan a) Nilai-nilai (Values) b) Adat dan Tradisi. c) Pengetahuan dan Keterampilan. d) Bahasa 12. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMBENTUK KEPRIBADIAN 1. Faktor Keturunan (heredity) Warisan Biologis Semua manusia yang normal dan sehat memiliki persamaan biologis tertentu, seperti memiliki dua tangan, pancaindra, kelenjar seksual, dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang. Setiap orang memiliki warisan biologis yang berbeda satu dengan lainnya. Faktor keturunan berperan terhadap keramahtamahan, perilaku kompulsif (dipaksakan), dan kemudahan dalam pergaulan sosial. Akan tetapi faktor keturunan tidak berpengaruh terhadap terbentuknya kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan nilai.
  • 6. 2. Faktor Lingkungan Alam (natural environmental) Keadaan lingkungan alam seperti perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam mengharuskan manusia mampu menyesuaikan diri. Dengan adanya proses penyesuaian diri itulah maka akan muncul bentuk kebudayaan yang dipengaruhi oleh alam. Misalnya olahraga ski muncul pada masyarakat yang lingkungan alamnya mengalami musim salju. Kebudayaan masyarakat yang hidup di pantai berbeda dengan masyarakat yang hidup di pegunungan atau hutan belantara. Melalui proses penyesuaian diri manusia membentuk sikap dan tindakan yang berbeda dengan manusia lainya. 3. Faktor Sosial (social environment) Di samping keadaan alam memengaruhi kebudayaan, kebudayaan pun bisa memengaruhi alam. Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya kebudayaan petani, kebudayaan kota, dan kebudayaan industri tertentu memperlihatkan corak kepribadian yang berbeda-beda. Di masyarakat kadang-kadang terdapat karakteristik kepribadian umum, namun tidak berarti semua anggota termasuk di dalamnya. Kepribadian umum merupakan serangkaian ciri kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok sosial yang bersangkutan. 4. Faktor Kelompok Manusia (group) Kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh adanya kelompok manusia lainnya. Hal itu dikarenakan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat hidup sendiri. Kelompok manusia pertama yang memengaruhi kepribadian anak adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan sekolah. 13. HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI DAN KEPRIBADIAN Hubungan utama sosialisasi dan kepribadian adalah kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian yang baik ataupun buruk merupakan hasil dari bagaimana ia bersosialisasi dalam lingkungannya.