SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
MACRO TEACHING II
PEMBERIAN OKSIGEN

Oleh
RIMA VIRGINA MALIANASARI
NIM : 030801028

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN
2008
LEMBAR PERSETUJUAN
Satuan Acara Pembelajaran Makro dengan Pokok Bahasan “Oksigenasi”,
telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk disajikan pada tanggal 13
Desember 2008.

Ungaran, 10 Desember 2008
Praktikan

Rima Virgina Malianasari

Telah disetujui oleh
Pembimbing II

M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes.
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Pembelajaran Makro dengan Pokok Bahasan “Oksigenasi” ini
telah disajikan pada tanggal 13 Desember 2008

Ungaran, 13 Desember 2008
Telah disahkan oleh
Pembimbing I

Drs. Kunaryo, M.Pd.

Pembimbing II

M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes.
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
A. IDENTITAS PEMBELAJARAN
Nama Mata Kuliah

: Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK)

Kode Mata Kuliah

: BD. 208

Beban Studi

: 3 SKS (T : 1, P : 2)

Penempatan

: Semester I

Pokok Bahasan

: Okisgenasi

Sub Pokok Bahasan

: Pemberian oksigen

Waktu Pertemuan

: 100 menit

Pertemuan Ke

:2

Hari/Tanggal

: Senin, 15 Desember 2008

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan dapat
melaksanakan pemberian oksigen.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat :
a. Menjelaskan pengertian pernafasan dengan tepat
b. Menjelaskan mekanisme pernafasan dengan benar
c. Menjelaskan transport gas pernafasan dengan tepat
d. Menjelaskan pengertian oksigenasi dengan betul.
e. Menjelaskan tujuan pemberian oksigen dengan tepat
f. Menjelaskan persiapan alat yang digunakan dalam pemberian oksigen
dengan benar.
g. Menguraikan prosedur pemberian oksigen dengan runtut/ sistematis

C. Pokok-Pokok Materi
1. Pernafasan
a. Definisi pernafasan
b. Mekanisme pernafasan
c. Transport gas pernafasan
2. Oksigenasi
a. Pengertian oksigenasi
b. Tujuan pemberian oksigenasi
c. Pemberian oksigen
3. Persiapan Alat pemberian oksigen
4. Prosedur pemberian oksigen
(Materi lengkap terlampir)
D. Kegiatan Belajar Mengajar
Waktu

Kegiatan Dosen

Kegiatan
Mahasiswa

Pendahuluan

1. Memberi salam pembuka

Menjawab Salam

10 menit

Media dan
Alat
White

Metode
-

board
2. Memperkenalkan diri

Memperhatikan

-

-

3. Menginformasikan pokok

Memperhatikan

White

Ceramah

materi yang akan dibahas
4. Menjelaskan relevansi pokok

Board
Memperhatikan

-

Ceramah

Memperhatikan

White

Ceramah

bahasan ini dengan profesi
bidan
5. Menjelaskan tujuan
pembelajaran ini

Board

6. Melakukan apersepsi tentang
Penyajian
75 menit

Menjawab

perngertian pernafasan
1. Menjelaskan tentang

-

Pertanyaan

Tanya
Jawab

perngertian pernafasan :
a. Menjelaskan pengertian

Memperhatikan

OHP

Ceramah
tentang pengertian
pernafasan.
b. Menanyakan kembali

Menjawab

-

kepada mahasiswa

Tanya
jawab

tentang pengertian
pernafasan, untuk
mengetahui sejauh mana
pemahaman mereka
tentang definisi
pernafasan yang telah
disampaikan di awal.
c. Memberi penguatan atas

Memperhatikan

-

Ceramah

Menjawab

-

Tanya

jawaban mahasiswa.
2. Menjelaskan tentang
mekanisme pernafasan :
a. Menanyakan kepada
mahasiswa macam

jawab

mekanisme pernafasan.
b. Meminta mahasiswa yang

Menjawab

-

lain untuk menanggapi

Tanya
jawab

jawaban teman.
c. Menjelaskan mekanisme

Memperhatikan

OHP

Ceramah

Bertanya

-

Tanya

pernafasan.
d. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk

jawab

bertanya
e. Memberi penguatan
f. Memberi kesempatan

Memperhatikan

-

Ceramah

Menjawab

-

Tanya

mahasiswa yang lain

jawab

untuk menjawab
g. Memberikan penegasan

Memperhatikan

-

Ceramah
dari jawaban yang telah
diberikan mahasiswa lain.
3. Menjelaskan transport gas
pernafasan :
a. Menjelaskan kepada

Memperhatikan

OHP

Ceramah

Bertanya

-

Tanya

mahasiswa tentang
transport gas pernafasan.
b. Memberi kesempatan
mahasiswa untuk

jawab

bertanya.
c. Memberi kesempatan

Menjawab

-

kepada mahasiswa yang

Tanya
jawab

lain untuk menjawab.
d. Memberi penegasan

Memperhatikan

-

Ceramah

a. Menggali pengetahuan

Memberikan

-

Tanya

mahasiswa tentang

Pendapat

terhadap jawaban dari
pertanyaan.
4. Menjelaskan tentang
oksigenasi:
Jawab

oksigenasi
b. Memberikan penguatan

Memperhatikan

-

Ceramah

Memberikan

-

Tanya

pada mahasiswa
c. Memberikan kesempatan
pada

mahasiswa

untuk

lain

pendapat

Jawab

meberikan

pendapat
d. Menyimpulkan jawaban

Memperhatikan

-

Ceramah

Memperhatikan

OHP +

Ceramah

mahasiswa
e.

Menjelaskan tentang
oksigenasi :

White
1. Pengertian

board

2. Tujuan pemberian
oksigen
3. Pemberian oksigen
5. Menjelaskan tentang
persiapan peralatan yang
diperlukan untuk pemberian
oksigen:
a. Meminta mahasiswa

Diskusi

-

Diskusi

Memberikan

White

Sumbang

Pendapat

board

saran

Memperhatikan

White

Ceramah

untuk berdiskusi
b. Meminta mahasiswa
untuk menyampaikan
hasil diskusinya
c. Mengklarifikasi jawaban
mahasiswa
d. Menjelaskan tentang
persiapan peralatan yang

board
Memperhatikan dan

OHP

Ceramah

Cheklist

-

-

Demons

Mencatat

diperlukan untuk
pemberian oksigen
6. Menjelaskan prosedur
pemberian oksigen
a. Meminta salah satu siswa
untuk membacakan
ceklist pemberian
oksigen
b. Meminta mahasiswa

Salah satu
membacakan
mahasiswa yang
lain memperhatikan
Memperhatikan

yang lain untuk

trasi

memperhatikan
demonstrasi dosen
c. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk

Bertanya

-

Tanya
jawab
bertanya
d.

Meminta salah satu

Mendemonstrasika

mahasiswa untuk

n dan yang lain

mendemonstrasikan

Cheklist

Demonst
rasi

memperhatikan

prosedur pemberian
oksigen.
e. Meminta mahasiswa lain

Sumbang saran

-

untuk mengobservasi dan

Sumbang
saran

memberi saran
f. Memberikan kesempatan

Bertanya

-

mahasiswa untuk

Tanya
jawab

bertanya
g. Mengklarifikasi jawaban
Penutup

mahasiswa
1. Mereview kembali tentang

15 menit

Memperhatikan

-

Ceramah

Memperhatikan

-

Ceramah

Menjawab

-

Tanya

materi yang telah diberikan
2. Mengevaluasi materi yang
telah disampaikan dengan
cara memberikan pertanyaan

Pertanyaan dan

Jawab,

Demonstrasi

Demonst

kepada mahasiswa tentang

rasi

oksigenasi dan pemberian
oksigen
3. Memberikan penguatan
kepada mahasiswa tentang

Memperhatikan dan

-

Ceramah

-

Ceramah

Mencatat

materi yang telah diberikan
4. Menutup pertemuan ini

Memperhatikan

dengan memberikan tugas
kepada mahasiswa
5. Memberi salam penutup

Menjawab Salam

-
E. Evaluasi
1. Prosedur Tes :
a. Tes awal (Pre test)

: ada dalam kegiatan awal (apersepsi)

b. Tes dalam proses (Embeded test) : ada dalam proses pembelajaran
c. Tes akhir (Post test)

: ada dalam kegiatan akhir (tes formatif)

2. Jenis Tes

: Tes praktik (demonstrasi)

3. Bentuk

: Subjektif

4. Alat

: Tes buatan dosen (cheklist)

5. Soal

: Terlampir

F. Referensi
Tim Kesehatan Departemen RI. 1991. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta :
EGC.
Hidayat, A. A. 2008. Ketrampilan Dasar PraktIk Klinik untuk Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Kusmiyati. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan. Yogyakarta :
Fitramaya.
Ungaran, 13 Desember 2008
Praktikan

Rima Virgina Malianasari

Mengetahui

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Kunaryo, M.Pd.

M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes.
OKSIGENASI
A. Definisi Pernafasan
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar
dari tubuh.
Pernapasan dibagi menjadi :
a.

Eksternal (respirasi paru)

Penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan serta
pernapasan dalam atau pertukaran gas antara paru dan darah. Kecepatan
respirasi eksternal tergantung dari beberapa faktor, antara lain :
 Perbedaan tekanan parsial
 Luas permukaan bagi pertukaran gas
 Jarak difusi
 Kecepatan bernafas
b.

Internal (respirasi jaringan)

Penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas
antara sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnya.
B. Mekanik Pernafasan
Proses pernapasan dibagi dua bagian yaitu ;
a. Inspirasi (manarik nafas/fase pernapasan aktif)
Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma mendapat rangsangan
sehingga berkontraksi dan bergerak kearah bawah. Udara masuk melalui
trakhea terjadi penurunan tekanan didalam dan mengembangkan paru.
Sehingga mengembangkan rongga dada dari atas keluar, otot-otot
interkosta eksternal akan menarik iga keatas dan keluar sedangkan rongga
dada akan mengembang kesamping kiri dan kanan serta kedepan dan
kebelakang. Pleura ikut berkembang, tekanan intrapleura menjadi negatif.
Surfaktan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral
untuk mengembang juga, dalam hal ini juga paru-paru juga berkembang.
Tekanan intrapulmonal turun kebawah tekanan atmosfir sehingga udara
masuk kehidung terus mengalir sampai ke alveoli. Inspirasi menempati 1/3
bagian dari silus pernafasan.


Skema proses inspirasi ;
Udara

 Trakhea

tekanan

intrapulmonal

negatif/↓

(menjadi

758mmHg)  Pleura viseral mengembang  Paru-paru mengembang
kearah otak  Mengembangkan rongga dada  Otot itrakosta
eksternal menarik iga keatas dan keluar  Diafragma bergerak kearah
bawah.
b. Ekspirasi (menghembuskan nafas/fase pernapasan pasif)
Dimulai dari diafragma dan otot-otot intercosta rileks / mengendor
menjadi kecil kembali keukuran semula maka tekanan udara didalam
bertambah, sehingga paru-paru yang elastis mengempis rongga dada
menjadi sempit, paru-paru terdesak dan mendorong udara keluar melalui
bronlus dan trakhea.
 Skema proses ekspirasi ;
Relaksasi diafragma dan otot intercosta  Iga keposisi semula 
Tekanan udara intrapulmonal ↑ (763mmHg)  Paru mengempis 
Rongga dada sempit  Paru-paru terdesak  Udara keluar
Jadi proses respirasi atau pernafasan ini terjadi karena adanya
perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Dimana bernafas
adalah melakukan inspirasi dan respirasi secara bergantian, teratur, berirama
dan terus-menerus yang merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot
pernafasan.
C. Transport Gas Pernafasan
Transport Gas Pernafasan antara lain :
a. Ventilasi
Ventilasi adalah proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
b. Difusi (pertukaran gas O2 dan CO2)
Difusi gas merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paruparu dan CO2 dari kapiler ke alveoli.
c. Transportasi
Proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO 2
jaringan tubuh ke kapiler.
d. Perfusi
Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru
membutuhkan distribusi udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah)
dalam kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluran pernapasan,
melalui alveolus.
PEMBERIAN OKSIGEN
A. Pengertian
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan
melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen
sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
B. Tujuan pemberian oksigen
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung

C. Terapi Oksigen
1. Kateter Nasal
Merupakan alat sederhana yang dapat memberikan O2 dengan
konsentrasi 24%-44% dan kecepatan aliran 1-6 lt/menit. Kedalaman
kateter dari hidung sampai ke faring.
Keuntungannya :
Klien bebas bergerak, harganya tidak mahal, dan menyamankan klien
dan dapat digunakan dalam menghisap lendir.
Kerugiannya :
Tidak dapat memberikan konsentrasi lebih dari 44%, tekhnik
memasukkan kateter nasal, iritasi selaput lendir nasofaring, dapat
menyebabkan nyeri sinus bila terjadi pengeringan mukosa hidung.
2. Kanul Nasal
Alatnya lebih sederhana dan dapat memberikan O2 sama 24%-44%
dan kecepatan aliran sama.
Keuntungan :
Pemberian O2 stabil dengan laju nafas dan volume tidak normal,
mudah diberikan, nyaman bagi pasien bebas makan minum.
Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplei O2
berkurang jika pasien bernafas melalui mulut. Mudah lepas.
3. Sungkup muka sederhana
Dapat menghasilkan konsentrasi O2 24%-60%, dengan kecepatan
aliran 5-8 lt, biasanya digunakan secara selang seling.
Keuntungan :
Dapat diperoleh konsentrasi O2 40%-60%, humidikasi dapat
ditingkatkan, dapat digunakan terapi inhalasi.
Kerugian :
Apabila pasien mual hingga muntah resiko terjadi aspirasi menjadi
lebih besar. Dapat menyebabkan adanya penumpukan CO2 jika aliran
rendah.
4. Sungkup muka dengan kantong Rebreathing
Dapat menghasilkan konsentrasi O2 lebih tinggi 60%-80% dengan
kecepatan aliran 8-12 lt/mnt.
Keuntungan :
Bisa mendapatkan konsentrasi O2 lebih tinggi, mengeringkan selaput
lendir.
Kerugian :
Penumpukan CO2 jika alirannya rendah.
5. Sungkup muka dengan kantong Non Rebreathing
Memberikan konsentrasi O2 sampai 99% dengan aliran yang sama
dengan rebreathing.
Keuntungan :
Dapat menghasilkan konsentrasi hampir mencapai 100% karena
adanya katup satu arah antara kantong dan sungkup sehingga dalam
kantong terisi O2 dengan konsentrasi yang tinggi.
Kerugian :
Kantong bisa terlipat sehingga aliran O2 tidak lancar.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PEMBERIAN
OKSIGEN
Peralatan pemberian oksigen
1.

Tabung oksigen

2.

Water for irigation

3.

Cateter nasal/sungkup

4.

Flow meter

5.

Gunting plester

6.

Vaselin/jelly

7.

Plester

8.

Wastafel

9.

Handuk lap cuci tangan

10. Alat tulis/catatan

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat secara ergonomis
3. Pasang sampiran
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
5. Atur posisi pasien tidur setengah duduk (fowler)
6. Isi gas humidifier dengan water for irigation setinggi batas yang tertera
7. Hubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen
8. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya delembung udara dalam gas flow meter
9. Hubungkan cateter nasal, kanul nasal/sungkup muka dengan flow meter.
10. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan
11. Cek aliran kateter nasal/kanul dengan menggunakan punggung tangan untuk
mengetahui ada tidaknya aliran oksigen, sedangkan untuk sungkup, cek
dengan cara menutup sungkup dengan kedua tangan dan amati aliran oksigen
ke dalam kantong
12. Olesi ujung kateter nasal dengan vaselin/jelly sebelum dipakai ke pasien.
13. Pasang alat kateter nasal/kanul nasal/sungkup
14. Bereskan alat dan rapikan pasien
15. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk besih
16. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

More Related Content

What's hot

Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizerpjj_kemenkes
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTpjj_kemenkes
 
EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...
EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...
EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...Nanang Soleh
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenpjj_kemenkes
 
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulationKb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulationpjj_kemenkes
 
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)pjj_kemenkes
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-laki
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-lakiProsedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-laki
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-lakipjj_kemenkes
 
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanita
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien WanitaProsedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanita
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanitapjj_kemenkes
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTpjj_kemenkes
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 

What's hot (18)

Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGT
 
EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...
EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...
EFEKTIFITAS INHALASI DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMIFOWLER DAN BATUK EFEKTIF TER...
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
 
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulationKb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation
 
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Batuk efektif
Batuk efektifBatuk efektif
Batuk efektif
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-laki
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-lakiProsedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-laki
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-laki
 
Pemberian makanan melalui pipa lambung
Pemberian makanan melalui pipa lambungPemberian makanan melalui pipa lambung
Pemberian makanan melalui pipa lambung
 
Modul 8 cetak
Modul 8 cetakModul 8 cetak
Modul 8 cetak
 
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanita
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien WanitaProsedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanita
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanita
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGT
 
Oksigenasi
OksigenasiOksigenasi
Oksigenasi
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 

Viewers also liked

Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )Ai Ela Ayu Ningsih
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Isbd tugas
Isbd tugasIsbd tugas
Isbd tugasIsa Tuyo
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanSulistia Rini
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasipjj_kemenkes
 
Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (10)

Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
Ketrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinikKetrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinik
 
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
 
Ppt sehat saKIT
Ppt sehat saKITPpt sehat saKIT
Ppt sehat saKIT
 
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk iiM5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M5 panduan 1 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Isbd tugas
Isbd tugasIsbd tugas
Isbd tugas
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan
 
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4  monitoring dan evaluasiModul 3 kb 4  monitoring dan evaluasi
Modul 3 kb 4 monitoring dan evaluasi
 
Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1Pedoman praktikum 1 kdk 1
Pedoman praktikum 1 kdk 1
 

Similar to OKSIGENASI

Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhansuhardihardi14
 
RP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docx
RP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docxRP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docx
RP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docxssuser8e4578
 
Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA
Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA
Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3pjj_kemenkes
 
RP MACRO - Pria.docx
RP MACRO - Pria.docxRP MACRO - Pria.docx
RP MACRO - Pria.docxssuser8e4578
 
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk EfektifSatuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk EfektifHeravFebrianto
 
lATIHAN SOAL. 3.doc
lATIHAN SOAL. 3.doclATIHAN SOAL. 3.doc
lATIHAN SOAL. 3.docRajidElkukar
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2pjj_kemenkes
 
Rpp etik & huk 2014 2015
Rpp etik & huk 2014  2015Rpp etik & huk 2014  2015
Rpp etik & huk 2014 2015sriagustiana
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1pjj_kemenkes
 
RPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.doc
RPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.docRPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.doc
RPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.docLaluHersikaRiza
 
Contoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docxContoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docxiswanto16
 
SAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docxSAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docxArmelia6
 
KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3pjj_kemenkes
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenpjj_kemenkes
 
RPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.doc
RPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.docRPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.doc
RPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.docSetianaalirusi28
 

Similar to OKSIGENASI (20)

Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Sap hb sahli
Sap hb sahliSap hb sahli
Sap hb sahli
 
RP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docx
RP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docxRP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docx
RP MICRO Gangguan Jalan Napas dan Pernapasan (Airway and Breathing).docx
 
Sap makro kdpk pengaturan posisi
Sap makro kdpk pengaturan posisiSap makro kdpk pengaturan posisi
Sap makro kdpk pengaturan posisi
 
Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA
Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA
Sap makro kdpk pengaturan posisi AKBID YKN RAHA
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3
 
RP MACRO - Pria.docx
RP MACRO - Pria.docxRP MACRO - Pria.docx
RP MACRO - Pria.docx
 
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk EfektifSatuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
 
lATIHAN SOAL. 3.doc
lATIHAN SOAL. 3.doclATIHAN SOAL. 3.doc
lATIHAN SOAL. 3.doc
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2
 
Rpp etik & huk 2014 2015
Rpp etik & huk 2014  2015Rpp etik & huk 2014  2015
Rpp etik & huk 2014 2015
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1
 
RPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.doc
RPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.docRPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.doc
RPS Anatomi S1 Keperawatan 2020.doc
 
Merumuskan tujuan penelitian
Merumuskan tujuan penelitianMerumuskan tujuan penelitian
Merumuskan tujuan penelitian
 
Contoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docxContoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docx
 
SAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docxSAP KELOMPOK 1.docx
SAP KELOMPOK 1.docx
 
Memandikan Pasien
Memandikan PasienMemandikan Pasien
Memandikan Pasien
 
KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
 
RPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.doc
RPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.docRPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.doc
RPS KEPERAWATAN PASIEN EMBOLI PARU.doc
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

OKSIGENASI

  • 1. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MACRO TEACHING II PEMBERIAN OKSIGEN Oleh RIMA VIRGINA MALIANASARI NIM : 030801028 PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2008
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN Satuan Acara Pembelajaran Makro dengan Pokok Bahasan “Oksigenasi”, telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk disajikan pada tanggal 13 Desember 2008. Ungaran, 10 Desember 2008 Praktikan Rima Virgina Malianasari Telah disetujui oleh Pembimbing II M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes.
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN Satuan Acara Pembelajaran Makro dengan Pokok Bahasan “Oksigenasi” ini telah disajikan pada tanggal 13 Desember 2008 Ungaran, 13 Desember 2008 Telah disahkan oleh Pembimbing I Drs. Kunaryo, M.Pd. Pembimbing II M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes.
  • 4. SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) A. IDENTITAS PEMBELAJARAN Nama Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) Kode Mata Kuliah : BD. 208 Beban Studi : 3 SKS (T : 1, P : 2) Penempatan : Semester I Pokok Bahasan : Okisgenasi Sub Pokok Bahasan : Pemberian oksigen Waktu Pertemuan : 100 menit Pertemuan Ke :2 Hari/Tanggal : Senin, 15 Desember 2008 B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan pemberian oksigen. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat : a. Menjelaskan pengertian pernafasan dengan tepat b. Menjelaskan mekanisme pernafasan dengan benar c. Menjelaskan transport gas pernafasan dengan tepat d. Menjelaskan pengertian oksigenasi dengan betul. e. Menjelaskan tujuan pemberian oksigen dengan tepat f. Menjelaskan persiapan alat yang digunakan dalam pemberian oksigen dengan benar. g. Menguraikan prosedur pemberian oksigen dengan runtut/ sistematis C. Pokok-Pokok Materi
  • 5. 1. Pernafasan a. Definisi pernafasan b. Mekanisme pernafasan c. Transport gas pernafasan 2. Oksigenasi a. Pengertian oksigenasi b. Tujuan pemberian oksigenasi c. Pemberian oksigen 3. Persiapan Alat pemberian oksigen 4. Prosedur pemberian oksigen (Materi lengkap terlampir) D. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Memberi salam pembuka Menjawab Salam 10 menit Media dan Alat White Metode - board 2. Memperkenalkan diri Memperhatikan - - 3. Menginformasikan pokok Memperhatikan White Ceramah materi yang akan dibahas 4. Menjelaskan relevansi pokok Board Memperhatikan - Ceramah Memperhatikan White Ceramah bahasan ini dengan profesi bidan 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran ini Board 6. Melakukan apersepsi tentang Penyajian 75 menit Menjawab perngertian pernafasan 1. Menjelaskan tentang - Pertanyaan Tanya Jawab perngertian pernafasan : a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan OHP Ceramah
  • 6. tentang pengertian pernafasan. b. Menanyakan kembali Menjawab - kepada mahasiswa Tanya jawab tentang pengertian pernafasan, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang definisi pernafasan yang telah disampaikan di awal. c. Memberi penguatan atas Memperhatikan - Ceramah Menjawab - Tanya jawaban mahasiswa. 2. Menjelaskan tentang mekanisme pernafasan : a. Menanyakan kepada mahasiswa macam jawab mekanisme pernafasan. b. Meminta mahasiswa yang Menjawab - lain untuk menanggapi Tanya jawab jawaban teman. c. Menjelaskan mekanisme Memperhatikan OHP Ceramah Bertanya - Tanya pernafasan. d. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk jawab bertanya e. Memberi penguatan f. Memberi kesempatan Memperhatikan - Ceramah Menjawab - Tanya mahasiswa yang lain jawab untuk menjawab g. Memberikan penegasan Memperhatikan - Ceramah
  • 7. dari jawaban yang telah diberikan mahasiswa lain. 3. Menjelaskan transport gas pernafasan : a. Menjelaskan kepada Memperhatikan OHP Ceramah Bertanya - Tanya mahasiswa tentang transport gas pernafasan. b. Memberi kesempatan mahasiswa untuk jawab bertanya. c. Memberi kesempatan Menjawab - kepada mahasiswa yang Tanya jawab lain untuk menjawab. d. Memberi penegasan Memperhatikan - Ceramah a. Menggali pengetahuan Memberikan - Tanya mahasiswa tentang Pendapat terhadap jawaban dari pertanyaan. 4. Menjelaskan tentang oksigenasi: Jawab oksigenasi b. Memberikan penguatan Memperhatikan - Ceramah Memberikan - Tanya pada mahasiswa c. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk lain pendapat Jawab meberikan pendapat d. Menyimpulkan jawaban Memperhatikan - Ceramah Memperhatikan OHP + Ceramah mahasiswa e. Menjelaskan tentang oksigenasi : White
  • 8. 1. Pengertian board 2. Tujuan pemberian oksigen 3. Pemberian oksigen 5. Menjelaskan tentang persiapan peralatan yang diperlukan untuk pemberian oksigen: a. Meminta mahasiswa Diskusi - Diskusi Memberikan White Sumbang Pendapat board saran Memperhatikan White Ceramah untuk berdiskusi b. Meminta mahasiswa untuk menyampaikan hasil diskusinya c. Mengklarifikasi jawaban mahasiswa d. Menjelaskan tentang persiapan peralatan yang board Memperhatikan dan OHP Ceramah Cheklist - - Demons Mencatat diperlukan untuk pemberian oksigen 6. Menjelaskan prosedur pemberian oksigen a. Meminta salah satu siswa untuk membacakan ceklist pemberian oksigen b. Meminta mahasiswa Salah satu membacakan mahasiswa yang lain memperhatikan Memperhatikan yang lain untuk trasi memperhatikan demonstrasi dosen c. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk Bertanya - Tanya jawab
  • 9. bertanya d. Meminta salah satu Mendemonstrasika mahasiswa untuk n dan yang lain mendemonstrasikan Cheklist Demonst rasi memperhatikan prosedur pemberian oksigen. e. Meminta mahasiswa lain Sumbang saran - untuk mengobservasi dan Sumbang saran memberi saran f. Memberikan kesempatan Bertanya - mahasiswa untuk Tanya jawab bertanya g. Mengklarifikasi jawaban Penutup mahasiswa 1. Mereview kembali tentang 15 menit Memperhatikan - Ceramah Memperhatikan - Ceramah Menjawab - Tanya materi yang telah diberikan 2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan dengan cara memberikan pertanyaan Pertanyaan dan Jawab, Demonstrasi Demonst kepada mahasiswa tentang rasi oksigenasi dan pemberian oksigen 3. Memberikan penguatan kepada mahasiswa tentang Memperhatikan dan - Ceramah - Ceramah Mencatat materi yang telah diberikan 4. Menutup pertemuan ini Memperhatikan dengan memberikan tugas kepada mahasiswa 5. Memberi salam penutup Menjawab Salam -
  • 10. E. Evaluasi 1. Prosedur Tes : a. Tes awal (Pre test) : ada dalam kegiatan awal (apersepsi) b. Tes dalam proses (Embeded test) : ada dalam proses pembelajaran c. Tes akhir (Post test) : ada dalam kegiatan akhir (tes formatif) 2. Jenis Tes : Tes praktik (demonstrasi) 3. Bentuk : Subjektif 4. Alat : Tes buatan dosen (cheklist) 5. Soal : Terlampir F. Referensi Tim Kesehatan Departemen RI. 1991. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta : EGC. Hidayat, A. A. 2008. Ketrampilan Dasar PraktIk Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Kusmiyati. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
  • 11. Ungaran, 13 Desember 2008 Praktikan Rima Virgina Malianasari Mengetahui Pembimbing I Pembimbing II Drs. Kunaryo, M.Pd. M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes.
  • 12. OKSIGENASI A. Definisi Pernafasan Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pernapasan dibagi menjadi : a. Eksternal (respirasi paru) Penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan serta pernapasan dalam atau pertukaran gas antara paru dan darah. Kecepatan respirasi eksternal tergantung dari beberapa faktor, antara lain :  Perbedaan tekanan parsial  Luas permukaan bagi pertukaran gas  Jarak difusi  Kecepatan bernafas b. Internal (respirasi jaringan) Penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnya. B. Mekanik Pernafasan Proses pernapasan dibagi dua bagian yaitu ; a. Inspirasi (manarik nafas/fase pernapasan aktif) Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma mendapat rangsangan sehingga berkontraksi dan bergerak kearah bawah. Udara masuk melalui trakhea terjadi penurunan tekanan didalam dan mengembangkan paru. Sehingga mengembangkan rongga dada dari atas keluar, otot-otot interkosta eksternal akan menarik iga keatas dan keluar sedangkan rongga
  • 13. dada akan mengembang kesamping kiri dan kanan serta kedepan dan kebelakang. Pleura ikut berkembang, tekanan intrapleura menjadi negatif. Surfaktan yang diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga, dalam hal ini juga paru-paru juga berkembang. Tekanan intrapulmonal turun kebawah tekanan atmosfir sehingga udara masuk kehidung terus mengalir sampai ke alveoli. Inspirasi menempati 1/3 bagian dari silus pernafasan.  Skema proses inspirasi ; Udara  Trakhea tekanan intrapulmonal negatif/↓ (menjadi 758mmHg)  Pleura viseral mengembang  Paru-paru mengembang kearah otak  Mengembangkan rongga dada  Otot itrakosta eksternal menarik iga keatas dan keluar  Diafragma bergerak kearah bawah. b. Ekspirasi (menghembuskan nafas/fase pernapasan pasif) Dimulai dari diafragma dan otot-otot intercosta rileks / mengendor menjadi kecil kembali keukuran semula maka tekanan udara didalam bertambah, sehingga paru-paru yang elastis mengempis rongga dada menjadi sempit, paru-paru terdesak dan mendorong udara keluar melalui bronlus dan trakhea.  Skema proses ekspirasi ; Relaksasi diafragma dan otot intercosta  Iga keposisi semula  Tekanan udara intrapulmonal ↑ (763mmHg)  Paru mengempis  Rongga dada sempit  Paru-paru terdesak  Udara keluar Jadi proses respirasi atau pernafasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Dimana bernafas adalah melakukan inspirasi dan respirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus-menerus yang merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot pernafasan.
  • 14. C. Transport Gas Pernafasan Transport Gas Pernafasan antara lain : a. Ventilasi Ventilasi adalah proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. b. Difusi (pertukaran gas O2 dan CO2) Difusi gas merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paruparu dan CO2 dari kapiler ke alveoli. c. Transportasi Proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO 2 jaringan tubuh ke kapiler. d. Perfusi Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluran pernapasan, melalui alveolus.
  • 15. PEMBERIAN OKSIGEN A. Pengertian Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. B. Tujuan pemberian oksigen 1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan 2. Untuk menurunkan kerja paru-paru 3. Untuk menurunkan kerja jantung C. Terapi Oksigen 1. Kateter Nasal Merupakan alat sederhana yang dapat memberikan O2 dengan konsentrasi 24%-44% dan kecepatan aliran 1-6 lt/menit. Kedalaman kateter dari hidung sampai ke faring. Keuntungannya : Klien bebas bergerak, harganya tidak mahal, dan menyamankan klien dan dapat digunakan dalam menghisap lendir. Kerugiannya : Tidak dapat memberikan konsentrasi lebih dari 44%, tekhnik memasukkan kateter nasal, iritasi selaput lendir nasofaring, dapat menyebabkan nyeri sinus bila terjadi pengeringan mukosa hidung.
  • 16. 2. Kanul Nasal Alatnya lebih sederhana dan dapat memberikan O2 sama 24%-44% dan kecepatan aliran sama. Keuntungan : Pemberian O2 stabil dengan laju nafas dan volume tidak normal, mudah diberikan, nyaman bagi pasien bebas makan minum. Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplei O2 berkurang jika pasien bernafas melalui mulut. Mudah lepas. 3. Sungkup muka sederhana Dapat menghasilkan konsentrasi O2 24%-60%, dengan kecepatan aliran 5-8 lt, biasanya digunakan secara selang seling. Keuntungan : Dapat diperoleh konsentrasi O2 40%-60%, humidikasi dapat ditingkatkan, dapat digunakan terapi inhalasi. Kerugian : Apabila pasien mual hingga muntah resiko terjadi aspirasi menjadi lebih besar. Dapat menyebabkan adanya penumpukan CO2 jika aliran rendah. 4. Sungkup muka dengan kantong Rebreathing Dapat menghasilkan konsentrasi O2 lebih tinggi 60%-80% dengan kecepatan aliran 8-12 lt/mnt. Keuntungan :
  • 17. Bisa mendapatkan konsentrasi O2 lebih tinggi, mengeringkan selaput lendir. Kerugian : Penumpukan CO2 jika alirannya rendah. 5. Sungkup muka dengan kantong Non Rebreathing Memberikan konsentrasi O2 sampai 99% dengan aliran yang sama dengan rebreathing. Keuntungan : Dapat menghasilkan konsentrasi hampir mencapai 100% karena adanya katup satu arah antara kantong dan sungkup sehingga dalam kantong terisi O2 dengan konsentrasi yang tinggi. Kerugian : Kantong bisa terlipat sehingga aliran O2 tidak lancar.
  • 18. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PEMBERIAN OKSIGEN Peralatan pemberian oksigen 1. Tabung oksigen 2. Water for irigation 3. Cateter nasal/sungkup 4. Flow meter 5. Gunting plester 6. Vaselin/jelly 7. Plester 8. Wastafel 9. Handuk lap cuci tangan 10. Alat tulis/catatan PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan 2. Siapkan alat secara ergonomis 3. Pasang sampiran 4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih 5. Atur posisi pasien tidur setengah duduk (fowler) 6. Isi gas humidifier dengan water for irigation setinggi batas yang tertera
  • 19. 7. Hubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen 8. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya delembung udara dalam gas flow meter 9. Hubungkan cateter nasal, kanul nasal/sungkup muka dengan flow meter. 10. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan 11. Cek aliran kateter nasal/kanul dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen, sedangkan untuk sungkup, cek dengan cara menutup sungkup dengan kedua tangan dan amati aliran oksigen ke dalam kantong 12. Olesi ujung kateter nasal dengan vaselin/jelly sebelum dipakai ke pasien. 13. Pasang alat kateter nasal/kanul nasal/sungkup 14. Bereskan alat dan rapikan pasien 15. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk besih 16. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan