2. Menurut
Martin A. Walter, Hipertiroid adalah
kondisi umum yang berkaitan dengan
meningkatnya
morbiditas
dan
mortalitas, khususnya yang disebabkan oleh
komplikasi kardiovaskuler. Sebagian besar
disebabkan oleh penyakit graves, dengan
nodul toksik soliter dan goiter multinodular
toksik menjadi bagian pentingnya walaupun
dengan
frekuensi
yang
sedikit.
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kerja
hormon tiroid mengakibatkan respons yang
lebih besar dari keadaan normal.
3. Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi
kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar
tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif TH terhadap
pelepasan keduanya.
Penyebab Utama hipertiroid yaitu :
1. Penyakit Graves dan
2. Goiter nodular toksik.
4. Penyebab
hipertiroidisme biasanya adalah
penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan
penderita
hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar
dua
sampai
tiga
kali
dari
ukuran
normalnya,
disertai
dengan
banyak
hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel
ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini
lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel
meningkatkan
kecepatan
sekresinya
beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15
kali lebih besar daripada normal.
5. Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian
pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala
yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada
beratnya hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai
berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah :
1.
Peningkatan frekuensi denyut jantung.
2.
Peningkatan
tonus
otot,
tremor,
iritabilitas,
peningkatan
kepekaan terhadap Katekolamin.
3.
Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan
pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat
berlebihan.
4.
Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan
baik)
5.
Peningkatan frekuensi buang air besar
6. Komplikasi hipertiroidisme yang dapat
mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik
(thyroid storm). Hal ini dapat berkembang
secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan
kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien
hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya
adalah pelepasan HT dalam jumlah yang
sangat
besar
yang
menyebabkan
takikardia, agitasi, tremor, hipertermia
(sampai 1060F), dan apabila tidak diobati
dapat menyebabkan kematian.
7. Pemeriksaan
yang dilakukan yaitu:
Tes ambilan RAI: meningkat pada
penyakit graves dan toksik goiter
noduler, menurun pada tiriditis.
T3 dan T4 serum : meningkat
T3 dan T4 bebas serum : meningkat
TSH: tertekan dan tidak berespon pada
TRH ( tiroid releasing hormon)
Tiroglobulin : meningkat
Stimulasi tiroid 131 : dikatakan
hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai
meningkat setelah pemberian TRH
8. Pengobatan
jangka panjang dengan obat –
obat antitiroid
penyekat beta seperti propanolol diberikan
bersamaan dengan obat – obat antitiroid
Pembedahan tiroidektomi subtotal sesudah
terapi propiltiourasil prabedah.
Pengobatan dengan yodium radioaktif (RAI)