Resistor dan capasitor adalah komponen elektronika penting yang berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan. Resistor menghambat arus sementara capasitor menyimpan daya sementara. Keduanya memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung ukuran dan warna cincin pada resistor atau angka pada capasitor.
1. Resistor dan
Capasitor
(Cara membaca)
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menhambat arus atau tegangan di
sebuah rangkaian agar arus atau tegangan di komponen tersebut tidak kelebihan arus atau tegangan
yang tidak sesuai kapasitas komponen tersebut yang mengakibatkan komponen tersebut mengalami
kerusakan yang dikarenakan komponen tersebut tidak bisa menampung arus atau tegangan yang
komponen tersebut terima.
Setiap resistor sendiri memiliki ukuran hambatan yang tidak sama untuk menghitungnya bisa
memakai cara manual dengan cara melihat cincin warna yang ada atau dengan cara menghitung
otomatis dengan Ohmmeter atau Multimeter. Disini yang dibahas adalah cara menghitung
hambatan dengan melihat cincin warna yang tampak di resistor tersebut, berikut ini adalah tabelnya
Cincin 1
Cincin 2
Cincin 4
Cincin 3
Hitam
Coklat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Cincin 1
Cincin 2
Cincin 3
Cincin 4
Angka ke-1
NAMA WARNA
Angka ke-2
Perkalian(x)
Toleransi
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
8
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
2. Putih
Emas
Perak
Tanpa warna
9
-
9
-
X
X
X
-
5%
10%
20%
Untuk resistor sendiri yang dijual pasaran tidak semua hambatan dapat dibuat oleh produsen dan
harus mematuhi peraturan beberapa kelipatan nilai hambatan yang diproduksi oleh produsen
adalah
10, 12, 15, 18, 21, 27, 33, 39, 47, 51, 56, 68, 82, 91.
Ex.
Misal ambil salah satu angka yaitu 56, maka di pasaran terdapat resistor berhambatan 0.56 Ω, 5.6 Ω,
56 Ω, 560 Ω dll.
Capasitor
Kapasitor sendiri adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan daya sementara
setelah itu apabila daya tersebut dibutuhkan maka kapasitor dapat mengeluarkan daya tersebut.
Sama seperti resistor kapasitor dapat memiliki kapasitas daya atau biasa disebut kapasitansi
kapasitor, dan dapat juga dihitung cara manual dengan melihat kode atau angka yang terdapat pada
kapasitor tersebut.
.022
Satuan untuk kapasitansi kapasitor sendiri adalah farad, dan yang paling sering digunakan pada
kapasitor kecil satuan piko farad atau pF
.022
223
223
Untuk menghitung kapasitor ini
apabila ada sebuah titik maka
dianggap 0. Dan satuannya
biasanya mikro farad atau µF,
jadi kapasitansinya adalah 0.022
µF, 22 nF, 22 KpF
Untuk menghitung kapasitor ini
apabila ada angka dibelakang
maka dianggap pengali
Dan
satuannya biasanya piko farad
atau pF, jadi kapasitansinya
adalah 22 x
= 22000 pF
Untuk menghitung kapasitor ini
apabila ada angka dibelakang
maka dianggap pengali
Dan
satuannya biasanya piko farad
atau pF, jadi kapasitansinya
adalah 22 x
= 22000 pF
3. Voltage
Measurement
Lampu yang menyala adalah trik produsen, dalam hal sebenarnya lampu tersebut berkedi tetapi
dikarenakan tingginya frekuensi yang terdapat pada lampu tersebut dan mata kita tidak bisa
menangkap frekuensi sebesar itu maka kita menganggap lampu tersebut tidak berkedip melainkan
hidup. Berikut adalah gambar gelombang yang digunakan pada lampu
Kemudian setelah didapat gambar gelombang seperti itu dimana ketika mencapai puncak positif dan
puncak negatif maka lampu akan menyala dengan sangat terang tetapi ketika menempati nilai 0 maka
lampu tidak akan menyala.
Tetapi beberepa perusahaan mengambil perhitungan dengan cara mencari tegangan rata-rata dengan
rumus
Selain itu menggunakan rumus
A sin 2πf T
Tegangan RMS ( Root Mears Square )
Tegangan RMS adalah tegangan dimana arus bolak balik menjadi searah dikarenakan tegangan RMS
ini. Untuk mencari tegangan RMS bisa menggunakan rumus
Untuk penggunaannya sendiri tegangan RMS terbagi menjadi 2 yaitu :
Pada alat ukut DC :
Mengukur Rata-rata
Voltmeter DC / Ammeter DC
Pada alat ukur AC :
Mengukur RMS
Pada tegangan AC sendiri dapat digambarkan sebagai berikut :
4. AC
DC
Gambar (a)
Atau
AC
Gambar (b)
Kedua gambar tersebut adalah rangkaian apabila akan mengukur sebuah tegangan AC, untuk gambar
(a) sendiri ada sebuah persegi dengan rumus didalamnya maka persegi tersebut adalah sebuah
Voltmeter RMS atau AC, penggunaan Voltmeter RMS sendiri jarang digunakan karena harga yang
dibayar oleh sebuah Volmeter RMS sangat mahal. Tetapi pada gambar (b) fungsi rangkaiannya sama
yaitu mengukur Voltase AC tetapi yang digunakan hanyalah sebuah dioda, hal tersebut dikarenakan
dioda bisa menyearahkan Voltase tetapi karena yang digunakan hanya 1 dioda maka hanya bisa
menyearahkan setengah gelombang saja.
Gambar Pada Oscilloscope sebelum dan setelah di searahkan, dalam gambar ini hanya menyearahan
setengah gelombang.
Sebelum di searahkan
5. Setelah disearahkan
Untuk tabel hubungan antara bentuk gelombang, V rata-rata dengan V RMS
Bentuk Gelombang
V rata-rata
V RMS
0
0
0
A
6. Dengan Duty Cycle = 50 %
Untuk Penyearah gelombang penuh ( fullwave ) dapat menggunaka empat buah dioda
AC
Dan untuk hasi gambar dalam osciloscopenya berupa
7. Simple Electric
circuit
Untuk bab ini akan membahas tentang pengaplikasian resistor juga akan membahas pengaplikasian
Doida Zener. Yang pertama dibahas adalah pengaplikasian resistor baik secara rangkaian seri
maupun paralel. Untuk rangkaian serinya dapat digambarkan sebagai berikut:
A
A
R1
R2
Rx
=
B
Rn
B
Untuk rangkaian resistor seri bisa dihitung hambatan total menggunakan rumus
Rx = R1+R2+R3+......+Rn
Sedangkan untuk rangkaian paralel sendiri dapat digambarkan sebagai berikut:
A
A
R1
R2
Rn
=
Untuk rumus menentukan Hambatan totalnya sendiri adalah:
B
Rx
B
8. Untuk pen gimplementasian pada rangakian dapat gambarkan sebagai berikut:
R1
R2
R3
R4
Rumus pada R4:
Rumus pada R3:
Rumus pada R2:
Rumus pada R1:
9. Time Domain
Fungsi time adalah perlambang waktu dalam setiap penggunaan arus atau tegangan yang mengalir
setiap waktu. Berikut ini adalah diagram antara voltase dengan time dalam penggunaan baterai:
Volt
Time
-1.5
Semua diagram diatas merupakan diagram untuk Arus atau Voltase Searah sedangkan untuk yang
tidak searah dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
Volt
1.5
Time
10. 1. Persegi ( Square Wave )
V puncak ( V p+ )
Volt
Time
V puncak ( V p- )
Tegangan dari puncak ke puncak disebut V peak to peak ( Vpp )
T = 1 periode ( detik )
2. Segitiga ( Gigi Gergaji )
Volt
V puncak ( V p+ )
Time
V puncak ( V p- )
3. Sinusoida
Volt
V puncak ( V p+ )
Time
V puncak ( V p- )
11. Gelombang sinusoida adalah gelombang yang sering digunakan terutama pada penyedia layanan
listrik misal PLN, dan sebenarnya pada saat geombang itu ON kita tidak menyadari bahwa
gelombang turun naik dan sebenarnya lampu juga menyala hidup secara bergantian tergantung
posisi gelombang, tetapi karena terlalu cepat dan terlalu besar frekuensinya maka kita tidak
menyadari hal tersebut.
Perbedaan antara tegangan DC dan AC:
AC: Tersedia tegangan positif (+) dan juga negatig(-)/Bolak-balik
DC: Hanya tersedia tegangan positif (+) saja atau negatif (-) saja/ Searah
12. DIODA DAN TRANSISTOR
1. Diode Zener
Diode zener ialah suatu silicon diode yang special di desain untuk bekerja dengan terus
menerus dalam kondisi reverse bias diluar daerah breakdown. Jika p-n junction terus bekerja,
arus melalui junction harus dibatasi dengan tahanan seri. Suatu zener diode tidak pernah
bekerja tanpa menghubungkan seri dengan tahanan yang sesuai, harga dari tahanan ini
ditentukan dengan menghitung maximum power yang mana mungkin di pakai dengan aman
dalam junction.
Tegangan zener biasanya tertera pada body daripada diode zener yaitu spesifikasi dari
pabrik untuk Vz antara 13.5 volt dan 16.5 volt. Informasi tersebut sangat berguna dalam
perencanaan yang menggunakan dioda zener.
Diode zener biasanya di lambangkan/ disimbolkan dengan:
Gambar karakteristik diode zener
symbol diode zener
Diode zener biasanya difungsikan untuk mengonstankan atau menytabilkan yang tidak
konstan. Contohnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
13. Diode mempunyai Iz maximum yaitu dengan rumus :
Imax=
dimana Pz dan Vz didapat dari spesifikasi dioda zener tersebut. Contoh soal; diketahui
Pz= 0,2 watt, Vz= 3,3 Volt maka Imax=
= 0,06 A = 60 mA.
Diode zener akan bekerja maksimum ketika :
1. Konsumen atau beban harus ditiadakan, dan
2. Saat Vin maksimal = 8 volt
3. Dengan syarat diode harus aman yaitu Pz< 0,2 watt.
Jika Iz maximal = 60 mA (konsumen hilang), Vin= 8 Volt maka R =
Maka rangkaian di atas tadi akan ekuivalen dengan rangkaian :
2. Transistor
Cara memasang tegangan:
a. Pada tipe NPN
b. Pada tipe PNP
14. Gain = penguatan
Daya yang digunakan : Pc= Ic x Vce
Maka Vout = 3,3- Vbe
= 3,3 – 0,65
Vce= 8- (3,3 – 0,65)= 5,35 V
P1= Ic x Vce= 6000 x 5,35 = 32000mWatt = 32 watt
15. LAPORAN
BENGKEL ELEKTRONIKA
Dosen Pembimbing:
Henggar Budiman
Disusun oleh:
Indra Iqbal R.
7210040058
1 D4 Telekomunikasi B
Jurusan Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tahun 2010/2011