SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Danau Napabale
Danau Napabale. Danau pemandian air asin ini terletak diantara Desa Wabintinggi
dan Lohia, sekitar lima belas kilo meter di selatan Kota Raha, Kabupaten Muna,
Sulawesi Tenggara. Air danau sedalam satu setengah meter di saat surut, amat
jernih dan berwarna kehijauan. Berada dibalik sebuah dinding perbukitan kapur,
Danau Napabale dihubungkan dengan laut terbuka oleh sebuah terowongan alam.
Terowongan ini bisa ditelusuri dengan perahu pincara, ketika air laut surut.
Terowongan sepanjang tiga puluh meter dengan lebar sembilan meter ini, menjadi
jalur tetap para nelayan, saat berangkat atau pulang melaut. Konon pada abad
kelima belas, seorang gadis yang amat cantik, ditemukan di dalam terowongan ini,
tanpa diketahui asal usulnya. Dia akhirnya dijadikan permaisuri oleh raja. Nama
Napabale sendiri berasal dari kata tempat pelabuhan perahu-perahu yang
mengangkut daun pandan duri.
Beberapa kilometer dari Napabale, ada sebuah situs purba yang terletak di
ketinggian bukit kapur. Untuk menuju ketempat ini dibutuhkan usaha dan fisik
yang kuat. Jalan setapak sepanjang lima kilo meter, tebing-tebing curam dan
pucuk-pucuk karang yang tajam, menjadi tantangan, yang sungguh menggelitik
untuk dicoba. Diatas sana, pada ketinggian dua ratus delapan puluh enam meter
di atas permukaan laut, Gua Layang-layang tersembunyi dalam celah yang sepi.
Gua yang lebih menyerupai ceruk ini masih menyimpan lukisan karya manusia
purba ribuan tahun lalu.Beberapa meter diatas Gua Layang-layang, ada satu buah
batu peta. Peta ini ditemukan enam tahun lalu oleh penjaga situs Gua Leang
Kabori. Peta yang dipahat di atas batu berwarna abu-abu ini, menunjukkan jalan
setapak ke beberapa lokasi, termasuk perbukitan kapur disekitar Leang Kabori.
Arah, yang mengacu pada jalan setapak, yang hingga kini masih dilalui penduduk
desa sekitar. Rute yang ribuan tahun ternyata tidak berubah.
Napabale dan gua prasejarah memang menarik. Namun menurut orang Muna,
perjalanan belum afdol, jika tidak mengunjungi Kota Muna tua. Yang disebut Kota
Muna tua ini, hanyalah sebuah desa dilembah yang dikelilingi perbukitan. Desa
yang terkesan ditinggalkan ini, terletak sekitar tiga puluh kilo meter dari Kota
Raha, yang menjadi ibu kota Kabupaten Muna sekarang. Seperti sebagian besar
wilayah di Pulau Muna, kota tua ini tidak memiliki sumber mata air, sehingga
tampak kering dan tanahnya merah.
Bicara Kota Muna tua, orang tidak bisa lepas dari cerita rakyat mengenai kapal
Saweri Gading. Dari ketinggian batu Saweri Gading yang berada delapan puluh
meter dari atas tanah, tersedia pemandangan indah dengan Kota Muna tua di
kejauhan. Bongkahan batu besar ini terdiri dari dua bagian yang dipercaya
sebagai bekas palka, dan satunya lagi bekas haluan. Dari atas terdapat jalan
sempit yang menuju ke lorong-lorong di dalam batu, yang ternyata berongga.
Orang Muna percaya, rongga yang terbagi-bagi atas beberapa ruang sempit itu,
merupakan bekas kamar-kamar yang kini telah membatu.Menurut cerita orang
Muna, kapal Saweri Gading terdampar di tempat sekarang berada. Dikisahkan
hanya ada tiga puluh orang awaknya yang selamat. Ketiga puluh orang ini
dipercaya sebagai manusia pertama yang menghuni Pulau Muna. Lima ratus meter
dari kapal Saweri Gading, ada tiga bongkahan batu yang disebut Kontu Kowuna.
Atau batu berbunga. Konon dari sinilah nama Kota Muna berasal. Muna semula
berasal dari kata Wuna yang artinya bunga.
Seperti namanya, bongkahan batu padas ini memang dipenuhi oleh sejenis rumput
berwarna putih tulang, sehingga dari jauh bongkahan padas tersebut terkesan
berbunga.
Konon batu berbunga ini dipercaya memiliki kesaktian, sehingga setiap prajurit
Muna yang hendak berangkat berperang, selalu datang mengambil sebongkah
sebagai jimat.
Konon dengan membawa bongkahan padas berumput ini dan menyebut nama Kontu
Kowuna, para prajurit ini pasti selamat dan selalu kembali. Kini setelah ratusan
tahun berlalu, orang Muna masih tetap mempercayai kesaktian Kontu Kowuna.
Banyak kisah indah di balik benda-benda diam ini. Terbawa oleh jaman, tanpa
perubahan. Tersembunyi diantara semak dan dinding-dinding batu kapur Pulau
Muna. Keindahan yang hanya dapat didekati oleh mereka, para penggali masa lalu.
Petualang-petualang dengan rasa ingin tahu dan kemauan yang sama kuatnya.(Idh)
Gua Liang Kobori
Liang Kobori yang berarti “Gua Bertulis” merupakan sebuah gua dengan lebar 30
meter dan tinggi bervarisi antara 2 sampai dengan 5 meter serta memiliki total
kedalaman sekitar 50 meter. Gua ini menyimpan berbagai misteri kehidupan
masyarakat prasejarah suku Muna yang tergambar pada 130 situs aneka goresan
berwarna merah pada dinding gua bagian dalam. Goresan-goresan tersebut masih
tetap terjaga keasliannya, terutama bentuk dan kecermelangan warnanya yang
hingga saat ini masih merupakan sebuah misteri tentang bahan tinta yang
digunakan. Misteri peninggalan sejarah ini menanti kedatangan wisatawan yang
gemar terhadap penelitian kepurbakalaan serta penjelajahan keaslian alam.
Atraksi Adu Kuda
Mungkin Pulau Muna adalah satu-satunya tempat di dunia di mana anda dapat
menyaksikan adu kuda jantan yang memperebutkan kuda betina yang sangat seru
dan memukau yang sering dilakukan pada setiap perayaan yang melibatkan
masyarakat. Pertarungan diawali dengan menukarkan betina dari masing-masing
kuda jantan oleh seorang pawang guna membangkitkan emosi dari masing-masing
kuda jantan. Seiring dengan bangkitnya emosi, kedua kuda jantan tersebut saling
menerjang dengan kaki depan terangkat, leher tegak, geraham gemeretak dan
moncong saling memagut mencari sasaran serangan. Suatu atraksi yang cukup
mendebarkan, mencekam, menantang sekaligus menyenangkan. Dalam filosofi
suku Muna, atraksi kuda mengandung makna bahwa hak dan tanggung jawab
adalah segala-galanya, walaupun nyawa jadi taruhannya. Filosofi inilah yang dianut
dalam kehidupan masyarakat suku Muna yang secara formal diabadikan pada
lambang Daerah Kabupaten Muna.
Tenunan Tradisional di Desa Masalili
Desa Masalili terletak ± 8 km dari Kota Raha. Sebagian besar penduduknya hidup
dari usaha menenun kain secara tradisional. Cara menenun ini telah diwariskan
sejak ratusan tahun yang lalu secara turun temurun. Kain tenunan ini terdiri atas
berbagai macam corak dan warna yang memiliki seni dan budaya Muna. Sehelai
kain dapat digunakan sebagai sarung adat atau dimodifikasi menjadi stelan
busana dan berbagai macan souvenir.
Layangan Tradisional “Kaghati”
Kabupaten Muna terkenal dengan layangan tradisionalnya. Layangan ini terbuat
dari bahan-bahan alami yaitu dari daun kolope (ubi hutan), bamboo rami dan
benang dari serat daun nenas hutan. Untuk menghubungkan bahan satu dengan
lainnya digunakan bahan penisik dari kulit bambu yang diruncingkan. Sebagai
penyeimbang layangan, digunakan dua bandulan pada kiri kanan sayap layanan
menggunakan kayu berukuran kecil. Layangan tradisional Muna ini telah mendapat
peringkat sebagai layangan paling alami. Di tahun 1996 dan 1997, layangan
tradisional Muna ikut serta sebagai salah satu peserta pada kompetisi layangan
bertaraf internasional.
Tradisi Karia
Dalam adat suku Wuna (Muna), setiap anak perempuan yang akan memasuki usia
remaja diwajibkan menjalani tradisi pingitan (Karia) selama empat hari empat
malam atau dua hari dua malam, tergantung kesepakatan antara penyelenggara
Karia dengan pomantoto. Tradisi ini bertujuan untuk membekali anak-anak
perempuan dengan nilai-nilai etika, moral dan spiritual, baik statusnya sebagai
seorang anak, ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. Sesuai proses
pingitan, diadakanlah selamatan dengan mengundang sanak keluarga, kerabat dan
handai taulan. Dalam prosesi selamatan ini digelar Tari Linda yang
menggambarkan tahap-tahap kehidupan seorang perempuan mulai dari
melepaskan masa kanak-kanak lalu memasuki masa remaja, kemudian masa
dewasa dan siap untuk mengarungi bahtera rumah

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, MandarBudaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, MandarKhrisna Ariyudha
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJAMuhammad Rafi Kambara
 
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohirKebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohirNu Dak
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Andi Uli
 
Ensiklopedi Fotografi Lembah Koerintji
Ensiklopedi Fotografi Lembah KoerintjiEnsiklopedi Fotografi Lembah Koerintji
Ensiklopedi Fotografi Lembah KoerintjiKiting is Curly
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
 

Mais procurados (8)

Makalah sejarah indonesia
Makalah sejarah indonesiaMakalah sejarah indonesia
Makalah sejarah indonesia
 
24. Selayar
24. Selayar24. Selayar
24. Selayar
 
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, MandarBudaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohirKebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
 
Ensiklopedi Fotografi Lembah Koerintji
Ensiklopedi Fotografi Lembah KoerintjiEnsiklopedi Fotografi Lembah Koerintji
Ensiklopedi Fotografi Lembah Koerintji
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 

Destaque

Proposal skripsi (kuliah terakhir)
Proposal skripsi (kuliah terakhir)Proposal skripsi (kuliah terakhir)
Proposal skripsi (kuliah terakhir)Verin Ichihara
 
Power Point Pariwisata
Power Point PariwisataPower Point Pariwisata
Power Point PariwisataBayuFathur
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaantopik16
 

Destaque (6)

Wisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten munaWisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten muna
 
Makalah pacuan kuda kabupaten muna
Makalah pacuan kuda kabupaten munaMakalah pacuan kuda kabupaten muna
Makalah pacuan kuda kabupaten muna
 
Proposal skripsi (kuliah terakhir)
Proposal skripsi (kuliah terakhir)Proposal skripsi (kuliah terakhir)
Proposal skripsi (kuliah terakhir)
 
Power Point Pariwisata
Power Point PariwisataPower Point Pariwisata
Power Point Pariwisata
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
 
Gambaran umum desa wisata
Gambaran umum desa wisataGambaran umum desa wisata
Gambaran umum desa wisata
 

Semelhante a Gua Liang Kobori dan Tradisi Muna Kuno

Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaOperator Warnet Vast Raha
 
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sejarah liangkabori dan metanduno
Makalah sejarah liangkabori dan metandunoMakalah sejarah liangkabori dan metanduno
Makalah sejarah liangkabori dan metandunoSeptian Muna Barakati
 
Objek objek wisata di lombok tengah
Objek objek wisata di lombok tengahObjek objek wisata di lombok tengah
Objek objek wisata di lombok tengahNaraku Hakaru
 
Jejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten muna
Jejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten munaJejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten muna
Jejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
10 wisata dan 10 kesenian
10 wisata dan 10 kesenian10 wisata dan 10 kesenian
10 wisata dan 10 kesenianYadhi Muqsith
 

Semelhante a Gua Liang Kobori dan Tradisi Muna Kuno (20)

Wisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten munaWisata pantai kabupaten muna
Wisata pantai kabupaten muna
 
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
 
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbungaMengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
Mengintip sejarah dan budaya pulau batu berbunga
 
Perkelahian kuda kabupaten muna
Perkelahian kuda kabupaten munaPerkelahian kuda kabupaten muna
Perkelahian kuda kabupaten muna
 
Obyek wisata muna jauh dari publikasi
Obyek wisata muna jauh dari publikasiObyek wisata muna jauh dari publikasi
Obyek wisata muna jauh dari publikasi
 
Obyek wisata muna jauh dari publikasi
Obyek wisata muna jauh dari publikasiObyek wisata muna jauh dari publikasi
Obyek wisata muna jauh dari publikasi
 
Lokasi pariwisata dan tradisi budaya
Lokasi pariwisata dan tradisi budayaLokasi pariwisata dan tradisi budaya
Lokasi pariwisata dan tradisi budaya
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 
Makalah sejarah liangkabori dan metanduno
Makalah sejarah liangkabori dan metandunoMakalah sejarah liangkabori dan metanduno
Makalah sejarah liangkabori dan metanduno
 
Objek objek wisata di lombok tengah
Objek objek wisata di lombok tengahObjek objek wisata di lombok tengah
Objek objek wisata di lombok tengah
 
Timbuktu
TimbuktuTimbuktu
Timbuktu
 
Muna dalam rahasia
Muna dalam rahasiaMuna dalam rahasia
Muna dalam rahasia
 
Muna dalam rahasia
Muna dalam rahasiaMuna dalam rahasia
Muna dalam rahasia
 
Muna dalam rahasia
Muna dalam rahasiaMuna dalam rahasia
Muna dalam rahasia
 
Danau napabale kabupaten muna
Danau napabale kabupaten munaDanau napabale kabupaten muna
Danau napabale kabupaten muna
 
Danau napabale kabupaten muna
Danau napabale kabupaten munaDanau napabale kabupaten muna
Danau napabale kabupaten muna
 
Jejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten muna
Jejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten munaJejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten muna
Jejak seni manusia gua liangkabori di kabupaten muna
 
10 wisata dan 10 kesenian
10 wisata dan 10 kesenian10 wisata dan 10 kesenian
10 wisata dan 10 kesenian
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Gua Liang Kobori dan Tradisi Muna Kuno

  • 1. Danau Napabale Danau Napabale. Danau pemandian air asin ini terletak diantara Desa Wabintinggi dan Lohia, sekitar lima belas kilo meter di selatan Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Air danau sedalam satu setengah meter di saat surut, amat jernih dan berwarna kehijauan. Berada dibalik sebuah dinding perbukitan kapur, Danau Napabale dihubungkan dengan laut terbuka oleh sebuah terowongan alam. Terowongan ini bisa ditelusuri dengan perahu pincara, ketika air laut surut. Terowongan sepanjang tiga puluh meter dengan lebar sembilan meter ini, menjadi jalur tetap para nelayan, saat berangkat atau pulang melaut. Konon pada abad kelima belas, seorang gadis yang amat cantik, ditemukan di dalam terowongan ini, tanpa diketahui asal usulnya. Dia akhirnya dijadikan permaisuri oleh raja. Nama Napabale sendiri berasal dari kata tempat pelabuhan perahu-perahu yang mengangkut daun pandan duri. Beberapa kilometer dari Napabale, ada sebuah situs purba yang terletak di ketinggian bukit kapur. Untuk menuju ketempat ini dibutuhkan usaha dan fisik yang kuat. Jalan setapak sepanjang lima kilo meter, tebing-tebing curam dan pucuk-pucuk karang yang tajam, menjadi tantangan, yang sungguh menggelitik untuk dicoba. Diatas sana, pada ketinggian dua ratus delapan puluh enam meter di atas permukaan laut, Gua Layang-layang tersembunyi dalam celah yang sepi. Gua yang lebih menyerupai ceruk ini masih menyimpan lukisan karya manusia purba ribuan tahun lalu.Beberapa meter diatas Gua Layang-layang, ada satu buah batu peta. Peta ini ditemukan enam tahun lalu oleh penjaga situs Gua Leang Kabori. Peta yang dipahat di atas batu berwarna abu-abu ini, menunjukkan jalan setapak ke beberapa lokasi, termasuk perbukitan kapur disekitar Leang Kabori. Arah, yang mengacu pada jalan setapak, yang hingga kini masih dilalui penduduk desa sekitar. Rute yang ribuan tahun ternyata tidak berubah. Napabale dan gua prasejarah memang menarik. Namun menurut orang Muna, perjalanan belum afdol, jika tidak mengunjungi Kota Muna tua. Yang disebut Kota Muna tua ini, hanyalah sebuah desa dilembah yang dikelilingi perbukitan. Desa yang terkesan ditinggalkan ini, terletak sekitar tiga puluh kilo meter dari Kota Raha, yang menjadi ibu kota Kabupaten Muna sekarang. Seperti sebagian besar wilayah di Pulau Muna, kota tua ini tidak memiliki sumber mata air, sehingga tampak kering dan tanahnya merah. Bicara Kota Muna tua, orang tidak bisa lepas dari cerita rakyat mengenai kapal Saweri Gading. Dari ketinggian batu Saweri Gading yang berada delapan puluh meter dari atas tanah, tersedia pemandangan indah dengan Kota Muna tua di kejauhan. Bongkahan batu besar ini terdiri dari dua bagian yang dipercaya sebagai bekas palka, dan satunya lagi bekas haluan. Dari atas terdapat jalan sempit yang menuju ke lorong-lorong di dalam batu, yang ternyata berongga.
  • 2. Orang Muna percaya, rongga yang terbagi-bagi atas beberapa ruang sempit itu, merupakan bekas kamar-kamar yang kini telah membatu.Menurut cerita orang Muna, kapal Saweri Gading terdampar di tempat sekarang berada. Dikisahkan hanya ada tiga puluh orang awaknya yang selamat. Ketiga puluh orang ini dipercaya sebagai manusia pertama yang menghuni Pulau Muna. Lima ratus meter dari kapal Saweri Gading, ada tiga bongkahan batu yang disebut Kontu Kowuna. Atau batu berbunga. Konon dari sinilah nama Kota Muna berasal. Muna semula berasal dari kata Wuna yang artinya bunga. Seperti namanya, bongkahan batu padas ini memang dipenuhi oleh sejenis rumput berwarna putih tulang, sehingga dari jauh bongkahan padas tersebut terkesan berbunga. Konon batu berbunga ini dipercaya memiliki kesaktian, sehingga setiap prajurit Muna yang hendak berangkat berperang, selalu datang mengambil sebongkah sebagai jimat. Konon dengan membawa bongkahan padas berumput ini dan menyebut nama Kontu Kowuna, para prajurit ini pasti selamat dan selalu kembali. Kini setelah ratusan tahun berlalu, orang Muna masih tetap mempercayai kesaktian Kontu Kowuna. Banyak kisah indah di balik benda-benda diam ini. Terbawa oleh jaman, tanpa perubahan. Tersembunyi diantara semak dan dinding-dinding batu kapur Pulau Muna. Keindahan yang hanya dapat didekati oleh mereka, para penggali masa lalu. Petualang-petualang dengan rasa ingin tahu dan kemauan yang sama kuatnya.(Idh) Gua Liang Kobori Liang Kobori yang berarti “Gua Bertulis” merupakan sebuah gua dengan lebar 30 meter dan tinggi bervarisi antara 2 sampai dengan 5 meter serta memiliki total kedalaman sekitar 50 meter. Gua ini menyimpan berbagai misteri kehidupan masyarakat prasejarah suku Muna yang tergambar pada 130 situs aneka goresan berwarna merah pada dinding gua bagian dalam. Goresan-goresan tersebut masih tetap terjaga keasliannya, terutama bentuk dan kecermelangan warnanya yang hingga saat ini masih merupakan sebuah misteri tentang bahan tinta yang digunakan. Misteri peninggalan sejarah ini menanti kedatangan wisatawan yang gemar terhadap penelitian kepurbakalaan serta penjelajahan keaslian alam. Atraksi Adu Kuda Mungkin Pulau Muna adalah satu-satunya tempat di dunia di mana anda dapat menyaksikan adu kuda jantan yang memperebutkan kuda betina yang sangat seru dan memukau yang sering dilakukan pada setiap perayaan yang melibatkan masyarakat. Pertarungan diawali dengan menukarkan betina dari masing-masing kuda jantan oleh seorang pawang guna membangkitkan emosi dari masing-masing
  • 3. kuda jantan. Seiring dengan bangkitnya emosi, kedua kuda jantan tersebut saling menerjang dengan kaki depan terangkat, leher tegak, geraham gemeretak dan moncong saling memagut mencari sasaran serangan. Suatu atraksi yang cukup mendebarkan, mencekam, menantang sekaligus menyenangkan. Dalam filosofi suku Muna, atraksi kuda mengandung makna bahwa hak dan tanggung jawab adalah segala-galanya, walaupun nyawa jadi taruhannya. Filosofi inilah yang dianut dalam kehidupan masyarakat suku Muna yang secara formal diabadikan pada lambang Daerah Kabupaten Muna. Tenunan Tradisional di Desa Masalili Desa Masalili terletak ± 8 km dari Kota Raha. Sebagian besar penduduknya hidup dari usaha menenun kain secara tradisional. Cara menenun ini telah diwariskan sejak ratusan tahun yang lalu secara turun temurun. Kain tenunan ini terdiri atas berbagai macam corak dan warna yang memiliki seni dan budaya Muna. Sehelai kain dapat digunakan sebagai sarung adat atau dimodifikasi menjadi stelan busana dan berbagai macan souvenir. Layangan Tradisional “Kaghati” Kabupaten Muna terkenal dengan layangan tradisionalnya. Layangan ini terbuat dari bahan-bahan alami yaitu dari daun kolope (ubi hutan), bamboo rami dan benang dari serat daun nenas hutan. Untuk menghubungkan bahan satu dengan lainnya digunakan bahan penisik dari kulit bambu yang diruncingkan. Sebagai penyeimbang layangan, digunakan dua bandulan pada kiri kanan sayap layanan menggunakan kayu berukuran kecil. Layangan tradisional Muna ini telah mendapat peringkat sebagai layangan paling alami. Di tahun 1996 dan 1997, layangan tradisional Muna ikut serta sebagai salah satu peserta pada kompetisi layangan bertaraf internasional. Tradisi Karia Dalam adat suku Wuna (Muna), setiap anak perempuan yang akan memasuki usia remaja diwajibkan menjalani tradisi pingitan (Karia) selama empat hari empat malam atau dua hari dua malam, tergantung kesepakatan antara penyelenggara Karia dengan pomantoto. Tradisi ini bertujuan untuk membekali anak-anak perempuan dengan nilai-nilai etika, moral dan spiritual, baik statusnya sebagai seorang anak, ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. Sesuai proses pingitan, diadakanlah selamatan dengan mengundang sanak keluarga, kerabat dan handai taulan. Dalam prosesi selamatan ini digelar Tari Linda yang menggambarkan tahap-tahap kehidupan seorang perempuan mulai dari
  • 4. melepaskan masa kanak-kanak lalu memasuki masa remaja, kemudian masa dewasa dan siap untuk mengarungi bahtera rumah