SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan inilah yang mendasari
mengapa seseorang yang sedang dilanda stres tidak perlu sendirian. Dengan
mengikuti terapi biologis adalah merupakan salah satu alternatif pengobatannya.
Sesuai dengan namanya, sistem terapi psikologis ini dilakukan dengan
sekelompok orang dalam satu sesi, bukan satu per satu.
Selain itu, terapi ini bisa membantu kita mengembangkan kemampuan
berinteraksi dengan orang lain. Kelompok kecil ini bisa menjadi gambaran
masyarakat secara umum dan belajar bersosialisasi dengan anggota kelompok
tersebut, bisa membantu kita membangun hubungan di luar kelompok. Selain itu,
anggota kelompok yang mempunyai masalah sama juga bisa saling mendukung,
bahkan mungkin bisa menawarkan saran berkaitan dengan masalah yang kita
alami.
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas lebih jauh lagi
mengenai terapi kelompok baik itu indikasi maupun pelaksananya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
 Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pengasuh dosen mata kuliah
 Untuk mengetahui tentang Terapi Kelompok dalam mengatasi problematika
keperawata

1
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
 Apakah pengertian Terapi biologis ?
 Apakah tujuan dari Terapi biologis ?
D. Metode Penulisan
Pada makalah ini metode pembuatan yang kami gunakan adalah Library
Resarch Method, di mana sebelum kami membuat makalah ini terlebih dahulu
kami menyadur informasi-informasi yang relevan dari media elektronik
(internet).

2
BAB II
PEMBAHASAN

Terapi biologis (kadang-kadang disebut immunotherapy, biotherapy, atau
terapi pengubah respon biologis) adalah tambahan yang relatif baru bagi keluarga
perawatan kanker yang juga meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Terapi
biologis menggunakan sistem kekebalan tubuh, baik secara langsung atau tidak
langsung, untuk melawan kanker atau mengurangi efek samping yang mungkin
disebabkan oleh beberapa pengobatan kanker.
Sistem kekebalan yang kompleks sel-sel jaringan dan organ-organ yang
bekrja sama untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan oleh “asing” “non-self”
penyerbu. Jaringan ini merupakan salah satu pertahanan utama tubuh

terhadap

infeksi dan penyakit. Kerja sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, termasuk
kanker, dalam berbagai cara. Sebagai contoh, sistem kekebalan mungkin mengenali
perbedaan antara sele-sel sehat dan sel-sel kanker dalam tubuh dan bekerja untuk
menghilangkan sel-sel kanker. Namun, sistem kekebalan tidak selalu mengenali selsel kanker sebagai “asing”. Selain itu, kanker dapat berkembang ketika sistem
kekebalan tubuh rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Terapi biologis dirancang
untuk memperbaiki, merangsang, atau meningkatkan sistem kekebalan tanggapan.
Sel-sel sistem kekebalan antara lain :
Limfosit adalah jenis sel darah putih yang ditemukan dalam darah dan banyak
bagian lain dari tubuh. Termasuk jenis limfosit sel B, sel T, dan Natural Killer sel.
Sel B (B limfosit) tumbuh menjadi sel plasma yang mengeluarkan protein
yang disebut antibodi (imunoglobulin). Antibodi mengenali dan melampirkan zat

3
asing yang dikenal sebagai antigen, cocok bersama banyak cara sesuai kunci-kunci.
Setiap jenis sel B membuat satu antibodi spesifik, yang mengakui satu antigen
tertentu.
Sel T (limfosit T) bekerja terutama dengan menghasilkan protein yang
disebut

sitokin.

Sitokin

memungkinkan

sistem

kekebalan

sel-sel

untuk

berkomunikasi satu sama lain dan mencakup lymphokines, interferons, interleukin,
dan koloni-faktor merangsang. Beberapa sel T, yang disebut sel T sitotoksik,
lepaskan pori-pembentukan protein yang secara langsung menyerang terinfeksi,
asing, atau sel-sel kanker. Sel T lain, yang disebut sel T pembantu, mengatur respon
imun dengan melepaskan sinyal sitokin untuk sistem kekebalan tubuh lainnya
pembela.
Sel-sel pembunuh alami (NK sel) memproduksi sitokin kuatdan porimembentuk protein yang mengikat dan membunuh banyak penyerbu asing, sel
terinfeksi, dan sel tumor. Tidak seperti sel T sitotoksik, mereka siap menyerang
dengan cepat, setelah pertemuan pertama merekadengan terget mereka.
Phagocytes sel darah putih yang dapat menelan dan mencerna organisme
mikroskopis dan partikel dalam proses yang dikenal sebagai fagositosis. Ada
beberapa fhagocytes, termasuk monosit, yang beredar dalam darah, dan makrofag,
yang terletak di jaringan seluruh tubuh.
Beberapa antibodi, sitokin, dan lain-lain zat sistemkekebalan tubuh dapat
diproduksi di laboratotium untuk digunakan dalam pengobatan kanker. Bahan ini
sering disebut sebagai pengubah respon biologis (BRMs). Mereka mengubah
interaksi antara pertahanan kekebalan tubuh dan sel-sel kanker untuk meningkatkan,
langsung, ataumengembalikan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. BRMs

4
termasuk interferons, interleukin, koloni-merangsang faktor, monoklonal antibodi,
vaksin, gen terapi, dan nonspesifik immunomodulating agents. Masing-masing
dijelaskan dalam BRMs Pertanyaan 4-10.
Para peneliti terus menemukan BRMs baru, untuk mempelajari lebih lanjut
tentang bagaimana mereka berfungsi, dan untuk mengembangkan cara-cara untuk
menggunakannya dalam terapi kanker. Terapi biologis dapat digunakan untuk:
 Berhenti, kontrol, atau menekan proses yang memungkinkan pertumbuhan
kanker.
 Membuat sel-sel kanker lebih dikenali dan, karena itu, lebih rentang terhadap
penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh.
 Meningkatkan kekuatan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh, seperti sel T,
sel NK, dan makrofag.
 Ubahlah pola pertumbuhan sel-sel kanker untuk mempromosikan perilaku
seperti itu dari sel sehat.
 Memblokir atau membalikkan proses perubahan sel normal atau sel pra-kanker
menjadi sel kanker.
 Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel
normal rusak atau hancur oleh bentuk-bentuk lain pengobatan kanker, seperti
kemoterapi atau radiasi.
 Mencegah sel kanker dari menyebar kebagian lain dari tubuh.
Beberapa BRMs adalah bagian dari perawatan standar untuk jenis kanker
tertentu, sementara yang lain sedangditeliti dalam uji klinis (hasil penelitian). BRMs
sedang digunakan sendiri atau dikombinasikan satu dengan yang lain. Mereka juga
sedang digunakan dengan perawatan lain, seperti terapi radiasi dan kemoterapi.

5
Interferons (IFNs) adalah jenis sitokin yang terjadi secara alami dalam tubuh.
Mereka adalah sitokin pertamadiproduksi di laboratorium untuk digunakan sebagai
BRMs. Ada tiga jenis utama interferon: interferons-alpha, interferons- beta, dan
interferons-gamma; interferons alfa adalah jenis yang paling banyak digunakan
dalam pengobatan kanker.
Para peneliti telah menemukan bahwa interferons dapat memperbaiki cara pasien
kanker sistem kekebalan tindakan melawan sel-sel kanker. Selain itu, interferons
dapat bertindak secara langsung pada sel kanker dengan memperlambat pertumbuhan
mereka atau mempromosikan perkembangan mereka ke dalam sel dengan perilaku
yang lebih normal. Para peneliti percaya bahwa beberapa interferons mungkin juga
merangsang sel-sel NK, sel T, dan makrofag, meningkatkan sistem kekebalan tubuh
fungsi antikanker.
Us Food and Grug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan
interferon alfa untuk pengobatan kanker jenis tertentu, termasuk sel berbulu
leukemia, melanoma, leukemia myeloid kronis, dan AIDS sarkoma Kaposi yang
terkait. Penelitian telah menunjukkan bahwa alpha interferon juga dapat efektif
dalam mengobati kanker lainnya seperti kanker ginjal dan non-Hodgkin limfoma.
Peneliti mengeksplorasi kombinasi interferon alfa dan BRMs atau kemoterapi dalam
uji klinis untuk mengobati sejumlah kanker.
Serti interferons, interleukin (ILS) adalah sitokin yang terjadi secara alami dalam
tubuh dan dapat dibuat di laboratorium. Banyak interleukin telah diidentifikasi;
interleukin 2 (IL-2 atau aldesleukin) telah yang paling banyak diteliti dalam
pengobatan kanker. IL-2 merangsang pertumbuhan dan aktivitas banyak sel-sel
kekebalan, seperti limfosit, yang dapat menghancurkan sel-asel kaker. FDA telah

6
menyetujui IL-2 untuk pengobatan kanker ginjal metastatik dan metastatis
melanoma.
Para peneliti terus mempelajari manfaat interleukin untuk mengobati sejumlah
kanker lainnya, termasuk leukemia, limfoma, dan otak, kolorektal, ovarium,
payudara, dan kanker prostat.
Colony-stimulating faktor (CSF) (kadang-kadang disebut faktor pertumbuhan
hematopoietic) biasanya tidak secara langsung mempengaruhi sel tumor, malainkan,
mereka mendorong sel-sel induk sumsum tulang untuk membagi dan berkembang
menjadisel-sel darah putih, platelet, dan sel-sel darah merah. Sumsum sangat penting
untuk sistem kekebalan tubuh karena itu adalah sumber dari semua sel-sel darah.
Stimulasi sistem kekebalan tubuh oleh CSF dapat bermanfaat pada pasien yang
menjalani pengobatan kanker. Obat antikanker karena dapat merusak kemampuan
tubuh untuk membuat sel-sel darah putih, sel darah merah, dan platelet, pasien yang
menerima obat antikanker memiliki peningkatan risiko infeksi, menjadi anemia, dan
pendarahan lebih mudah. Dengan menggunakan CSF untuk merangsang produksi sel
darah, dokter meningkatkan dosis obat antikanker tanpa meningkatkan risiko infeksi
atau kebutukan untuk transfusi produk darah. Akhirnya, para peneliti telah
menemukan CSF sangat berguna bila dikombinasikan dengan kemoterapi dosis
tinggi.
A. Teori perkembangan jiwa anak
a.

Teori perkembangan fisio-biologis
Tiga konsep utama yang melandasi fisio-biologis perkembangan
individu adalah kepribadian, sifat (traits), dan tempramen. Kepribadian
didefenisikan sebagai elemen-elemen yang membentuk reaksi menyeluruh

7
individu terhadap lingkungan. Tempramen adalah gaya prilaku sebagai
reaksinya terhadap lingkungan dan berkaitan dengan traits yang atribut
kepribadian. Walau tidak bersifat genetic, sifat bawaan (inbron trsits)
menghasilkan respon sosial yang berbeda yang mempengaruhi pola
keterkaitan (attachment patterns) dan perkembangan psikologis. Body
image (citra tubuh) merupakan konsep biofisik yang juga mempunyai
dimensi biologis dan sosial dalam perkembangan seseorang. Bersifat
dinamis,

dan

berkembangan

mengikuti

berkembang

mengikuti

perkembangan internasional, lingkungan, dan citra tubuh ideal dan
penyesuaian sebagai respon terhadap pertumbuhan fisik dan pengalaman
hidup. Maturasi secara teratur dan berangsur terbentuk yang membedakan
anak sebagai bagian yang terpisah dari ibunya, dan skema tubuh mereka
menjadi lebih mantap dan stabil pada akhirnya masa remaja.
b.

Teori perkembangan psikologis
Teori psikoanalitis yang dikembangkan oleh Freud, begitu pula teori
interpersonal yang dikenalkan oleh Sullivan mendasari teori psikologis
perkembangan. Freud adalah orang pertama yang menemukan teori
perkembangan kepribadian dalam pengobatan psikoanalitis pada orang
dewasa. Ia menekankan pada tahapan perkembangan dan pengaruh
pengalaman masa kecil terhadap perilaku pada saat dewasa. Freud
menyatakan bahwa masa lima tahun pertama kehidupan anak sangat penting
dan pada usia lima tahun karakter dasar yang dimiliki anak telah terbentuk
dan tidak daapt diubah lagi. Freud juga mengenalkan antara lain konsep
transferens, ego, mekanisme koping (coping mechanism),. Sullivan

8
memfokuskan teori perkembangan anak pada hubungan antara manusia.
Tema sentral teori Sullivan berkisar pada ansietas dan menekankan bahwa
masyarakat sebagai pembentuk keribadian. Anak belajar perilaku tertentu
karena hubungan interpersonal.
c.

Teori perkembangan kognitif
Teori Piaget menekankan bahwa cara anak berpikir berbeda dengan
orang dewasa, bahkan anak belajar secara spontan tanpa mendapatkan
masukan dari orang dewasa. Menurut Piaget, anak belajar melalui proses
meniru dan bermain. Menunjukkan proses kegiatan asimilasi dan
akomodasi, yang menjabarkan tiap tahap dan usai dari kematangan kognitif
anak. Perkembangan kognitif mengintegrasikan struktur pola perilaku
sebelumnya ke arah pola perilaku baru yang lebih kompleks. Kecepatan tiap
tahap perkembangan dipengaruhi oleh perbedaan tiap individu dan pengaruh
sosial. Piaget tidak setuju dengan pendapat ilmuwan lain bahwa orang
dewasa dipengaruhi oleh tingkat perkembangan sebelumnya.

d.

Teori perkembangan bahasa
Penguasaan bahasa merupakan tugas perkembangan utama pada masa
kanak-kanak, yang mana struktur linguistik dan kognitif berkembang secara
paralel. Chomsky (1975) dalam teorinya menyatakan bahwa anak
menggunakan dan menginterpretasikan kalimat baru melalui proses kognitif
internal yang disebut dengan transformasi, yaitu penyusunan kata menjadi
kalimat. Mula-mula anak memverbalisasi persepsi mereka dengan memberi
nama tentang hal yng dipersepsikan, kemudian meningkat dengan
memverbalisasi emosi mereka. Pemberian nama pada objek dan perasaan

9
yang dialami, meningkatkan rasa kontrol anak terhadap perasaannya, yang
dengan sendirinya membantu mereka untuk membedakan apa yang nyata
dan yang tidak. Perkembangan anak memudahkan uji realitas dan sebagai
dasar terhadap identitas dan perbedaan semua dimensi pada anak yang
sedang berkembang.
e.

Teori perkembangan moral
Perkembangan moral diartikan sebagai konversi sikap dan konsep
primitif ke dalam standar moral yang komprehensif. Proses transformasi ini
merupakan bagian dari/dan tergantung pada kumpulan pertumbuhan
kognitif anak, yang timbul sejalan dengan hubungan anak dengan dunia
luar. Teori perkembangan moral anatara lain dikemukakan oleh Freud,
Piaget, dan Kohlberg.

f.

Teori psikologis ego
Teori psikologi ego yang menjembatani psikoanalisis dengan
psikologi perkembangan ini menggunakan pendekatan struktural untuk
memnahami individu dengan berfokus pada ego atau diri sebagai unsur
mandiri. Ilmuwan yang mendukung teori ini berkeyakinan bahwa ego dan
unsur rasional yang menentukan pencapaian intelektual dan sosial terdiri
dari sumber energi, motif, dan rasa tertarik. Pada dasarnya tidak ada satu
teori pun yang secara lengkap menjelaskan perkembangan jiwa anak dan
menyimpulkan secara holistik tentang penyimpangan kesehatan jiwa pada
anak termasuk landasan intervensi yang perlu dilakukan. Oleh karena itu
dalam keperawatan jiwa pada anak dapat digunakan suatu pendekatan yang
berfokus pada keterampilan kompetensi ego anak.

10
Menurut Stuart dan Sundeen (1995), pendekatan ini sangat efektif dan
sensitif secara kultural dalam merencanakan dan mengimplementasikan intervensi
keperawatan apapun diagnosis psikiatri atau dimanapun tatanan pelayanan kesehatan
jiwa diberikan.
Sembilan keterampilan kompetensi ego yang perlu dimiliki oleh semua anak untuk
menjadi seorang dewasa yang kompeten menurut Strayhorn (1989) adalah :
a.

Menjalin hubungan dekat dengan penuh rasa percaya

b.

Mengatasi perpisahan dan membuat keputusan yang mandiri

c.

Membuat keputusan dan mengatasi konflik interpersonal secara bersama

d. Mengatasi frustrasi dan kejadian yang tidak menyenangkan
e.

Menyatakan perasaan senang dan merasakan kesenangan

f.

Mengatasi penundaan kepuasan

g.

Bersantai dan bermain

h.

Proses kognitif melalui kata-kata, simbol dan citra (image)

i.

Membina perasaan adaptif terhadap arah dan tujuan

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiga konsep utama yang melandasi fisio-biologis perkembangan individu
adalah kepribadian, sifat (traits), dan tempramen. Kepribadian didefenisikan
sebagai elemen-elemen yang membentuk reaksi menyeluruh individu terhadap
lingkungan. Tempramen adalah gaya prilaku sebagai reaksinya terhadap
lingkungan dan berkaitan dengan traits yang atribut kepribadian. Walau tidak
bersifat genetic, sifat bawaan (inbron trsits) menghasilkan respon sosial yang
berbeda yang mempengaruhi pola keterkaitan (attachment patterns) dan
perkembangan psikologis
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyajiannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran kepada pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya.
Diharapkan

kepada

AKPER

PEMKAB.

MUNA

agar

melengkapi

perpustakaannya dengan buku-buku penunjang, agar mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas makalah tidak kesulitan dalam memperoleh sumber literatur
yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun sebuah makalah.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://argitauchiha.blogspot.com/2011/05/gangguan-jiwa-pada-anak-dan-remaja.html

http://www.orygen.org.au

http://www.y.addr.com/mn/index.html

13

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
ASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptx
ASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptxASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptx
ASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitasRini Ambarwati Rachmadi
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Novi Vianah
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatAgustin Malianti
 
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptx
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptxKebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptx
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptxDian Kurnia Rabbani
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
 
Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalerwinhandi
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasNurhaya Nurdin
 
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)Sulistia Rini
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATPutri Indayani
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
ASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptx
ASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptxASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptx
ASPEK ETIK DAN ISUE DALAM KEPERAWATAN BENCANA.pptx
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptx
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptxKebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptx
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Obesitas.pptx
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Asuhan keperawatan kanker kulit
Asuhan keperawatan kanker kulitAsuhan keperawatan kanker kulit
Asuhan keperawatan kanker kulit
 
Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasional
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
 
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 
Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 

Similar to Makalah terapi biologis (20)

anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Terapi gen
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Apa itu propolis
Apa itu propolisApa itu propolis
Apa itu propolis
 
Pengantar pni
Pengantar pniPengantar pni
Pengantar pni
 
uji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivouji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivo
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Modulhistologi blok imunologi
Modulhistologi  blok imunologiModulhistologi  blok imunologi
Modulhistologi blok imunologi
 
Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2
 
Respon imun thdp kanker
Respon imun thdp kankerRespon imun thdp kanker
Respon imun thdp kanker
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibacaHallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Immunology
ImmunologyImmunology
Immunology
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah terapi biologis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan inilah yang mendasari mengapa seseorang yang sedang dilanda stres tidak perlu sendirian. Dengan mengikuti terapi biologis adalah merupakan salah satu alternatif pengobatannya. Sesuai dengan namanya, sistem terapi psikologis ini dilakukan dengan sekelompok orang dalam satu sesi, bukan satu per satu. Selain itu, terapi ini bisa membantu kita mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Kelompok kecil ini bisa menjadi gambaran masyarakat secara umum dan belajar bersosialisasi dengan anggota kelompok tersebut, bisa membantu kita membangun hubungan di luar kelompok. Selain itu, anggota kelompok yang mempunyai masalah sama juga bisa saling mendukung, bahkan mungkin bisa menawarkan saran berkaitan dengan masalah yang kita alami. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas lebih jauh lagi mengenai terapi kelompok baik itu indikasi maupun pelaksananya. B. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :  Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pengasuh dosen mata kuliah  Untuk mengetahui tentang Terapi Kelompok dalam mengatasi problematika keperawata 1
  • 2. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :  Apakah pengertian Terapi biologis ?  Apakah tujuan dari Terapi biologis ? D. Metode Penulisan Pada makalah ini metode pembuatan yang kami gunakan adalah Library Resarch Method, di mana sebelum kami membuat makalah ini terlebih dahulu kami menyadur informasi-informasi yang relevan dari media elektronik (internet). 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Terapi biologis (kadang-kadang disebut immunotherapy, biotherapy, atau terapi pengubah respon biologis) adalah tambahan yang relatif baru bagi keluarga perawatan kanker yang juga meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Terapi biologis menggunakan sistem kekebalan tubuh, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk melawan kanker atau mengurangi efek samping yang mungkin disebabkan oleh beberapa pengobatan kanker. Sistem kekebalan yang kompleks sel-sel jaringan dan organ-organ yang bekrja sama untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan oleh “asing” “non-self” penyerbu. Jaringan ini merupakan salah satu pertahanan utama tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Kerja sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, termasuk kanker, dalam berbagai cara. Sebagai contoh, sistem kekebalan mungkin mengenali perbedaan antara sele-sel sehat dan sel-sel kanker dalam tubuh dan bekerja untuk menghilangkan sel-sel kanker. Namun, sistem kekebalan tidak selalu mengenali selsel kanker sebagai “asing”. Selain itu, kanker dapat berkembang ketika sistem kekebalan tubuh rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Terapi biologis dirancang untuk memperbaiki, merangsang, atau meningkatkan sistem kekebalan tanggapan. Sel-sel sistem kekebalan antara lain : Limfosit adalah jenis sel darah putih yang ditemukan dalam darah dan banyak bagian lain dari tubuh. Termasuk jenis limfosit sel B, sel T, dan Natural Killer sel. Sel B (B limfosit) tumbuh menjadi sel plasma yang mengeluarkan protein yang disebut antibodi (imunoglobulin). Antibodi mengenali dan melampirkan zat 3
  • 4. asing yang dikenal sebagai antigen, cocok bersama banyak cara sesuai kunci-kunci. Setiap jenis sel B membuat satu antibodi spesifik, yang mengakui satu antigen tertentu. Sel T (limfosit T) bekerja terutama dengan menghasilkan protein yang disebut sitokin. Sitokin memungkinkan sistem kekebalan sel-sel untuk berkomunikasi satu sama lain dan mencakup lymphokines, interferons, interleukin, dan koloni-faktor merangsang. Beberapa sel T, yang disebut sel T sitotoksik, lepaskan pori-pembentukan protein yang secara langsung menyerang terinfeksi, asing, atau sel-sel kanker. Sel T lain, yang disebut sel T pembantu, mengatur respon imun dengan melepaskan sinyal sitokin untuk sistem kekebalan tubuh lainnya pembela. Sel-sel pembunuh alami (NK sel) memproduksi sitokin kuatdan porimembentuk protein yang mengikat dan membunuh banyak penyerbu asing, sel terinfeksi, dan sel tumor. Tidak seperti sel T sitotoksik, mereka siap menyerang dengan cepat, setelah pertemuan pertama merekadengan terget mereka. Phagocytes sel darah putih yang dapat menelan dan mencerna organisme mikroskopis dan partikel dalam proses yang dikenal sebagai fagositosis. Ada beberapa fhagocytes, termasuk monosit, yang beredar dalam darah, dan makrofag, yang terletak di jaringan seluruh tubuh. Beberapa antibodi, sitokin, dan lain-lain zat sistemkekebalan tubuh dapat diproduksi di laboratotium untuk digunakan dalam pengobatan kanker. Bahan ini sering disebut sebagai pengubah respon biologis (BRMs). Mereka mengubah interaksi antara pertahanan kekebalan tubuh dan sel-sel kanker untuk meningkatkan, langsung, ataumengembalikan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. BRMs 4
  • 5. termasuk interferons, interleukin, koloni-merangsang faktor, monoklonal antibodi, vaksin, gen terapi, dan nonspesifik immunomodulating agents. Masing-masing dijelaskan dalam BRMs Pertanyaan 4-10. Para peneliti terus menemukan BRMs baru, untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana mereka berfungsi, dan untuk mengembangkan cara-cara untuk menggunakannya dalam terapi kanker. Terapi biologis dapat digunakan untuk:  Berhenti, kontrol, atau menekan proses yang memungkinkan pertumbuhan kanker.  Membuat sel-sel kanker lebih dikenali dan, karena itu, lebih rentang terhadap penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh.  Meningkatkan kekuatan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh, seperti sel T, sel NK, dan makrofag.  Ubahlah pola pertumbuhan sel-sel kanker untuk mempromosikan perilaku seperti itu dari sel sehat.  Memblokir atau membalikkan proses perubahan sel normal atau sel pra-kanker menjadi sel kanker.  Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel normal rusak atau hancur oleh bentuk-bentuk lain pengobatan kanker, seperti kemoterapi atau radiasi.  Mencegah sel kanker dari menyebar kebagian lain dari tubuh. Beberapa BRMs adalah bagian dari perawatan standar untuk jenis kanker tertentu, sementara yang lain sedangditeliti dalam uji klinis (hasil penelitian). BRMs sedang digunakan sendiri atau dikombinasikan satu dengan yang lain. Mereka juga sedang digunakan dengan perawatan lain, seperti terapi radiasi dan kemoterapi. 5
  • 6. Interferons (IFNs) adalah jenis sitokin yang terjadi secara alami dalam tubuh. Mereka adalah sitokin pertamadiproduksi di laboratorium untuk digunakan sebagai BRMs. Ada tiga jenis utama interferon: interferons-alpha, interferons- beta, dan interferons-gamma; interferons alfa adalah jenis yang paling banyak digunakan dalam pengobatan kanker. Para peneliti telah menemukan bahwa interferons dapat memperbaiki cara pasien kanker sistem kekebalan tindakan melawan sel-sel kanker. Selain itu, interferons dapat bertindak secara langsung pada sel kanker dengan memperlambat pertumbuhan mereka atau mempromosikan perkembangan mereka ke dalam sel dengan perilaku yang lebih normal. Para peneliti percaya bahwa beberapa interferons mungkin juga merangsang sel-sel NK, sel T, dan makrofag, meningkatkan sistem kekebalan tubuh fungsi antikanker. Us Food and Grug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan interferon alfa untuk pengobatan kanker jenis tertentu, termasuk sel berbulu leukemia, melanoma, leukemia myeloid kronis, dan AIDS sarkoma Kaposi yang terkait. Penelitian telah menunjukkan bahwa alpha interferon juga dapat efektif dalam mengobati kanker lainnya seperti kanker ginjal dan non-Hodgkin limfoma. Peneliti mengeksplorasi kombinasi interferon alfa dan BRMs atau kemoterapi dalam uji klinis untuk mengobati sejumlah kanker. Serti interferons, interleukin (ILS) adalah sitokin yang terjadi secara alami dalam tubuh dan dapat dibuat di laboratorium. Banyak interleukin telah diidentifikasi; interleukin 2 (IL-2 atau aldesleukin) telah yang paling banyak diteliti dalam pengobatan kanker. IL-2 merangsang pertumbuhan dan aktivitas banyak sel-sel kekebalan, seperti limfosit, yang dapat menghancurkan sel-asel kaker. FDA telah 6
  • 7. menyetujui IL-2 untuk pengobatan kanker ginjal metastatik dan metastatis melanoma. Para peneliti terus mempelajari manfaat interleukin untuk mengobati sejumlah kanker lainnya, termasuk leukemia, limfoma, dan otak, kolorektal, ovarium, payudara, dan kanker prostat. Colony-stimulating faktor (CSF) (kadang-kadang disebut faktor pertumbuhan hematopoietic) biasanya tidak secara langsung mempengaruhi sel tumor, malainkan, mereka mendorong sel-sel induk sumsum tulang untuk membagi dan berkembang menjadisel-sel darah putih, platelet, dan sel-sel darah merah. Sumsum sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh karena itu adalah sumber dari semua sel-sel darah. Stimulasi sistem kekebalan tubuh oleh CSF dapat bermanfaat pada pasien yang menjalani pengobatan kanker. Obat antikanker karena dapat merusak kemampuan tubuh untuk membuat sel-sel darah putih, sel darah merah, dan platelet, pasien yang menerima obat antikanker memiliki peningkatan risiko infeksi, menjadi anemia, dan pendarahan lebih mudah. Dengan menggunakan CSF untuk merangsang produksi sel darah, dokter meningkatkan dosis obat antikanker tanpa meningkatkan risiko infeksi atau kebutukan untuk transfusi produk darah. Akhirnya, para peneliti telah menemukan CSF sangat berguna bila dikombinasikan dengan kemoterapi dosis tinggi. A. Teori perkembangan jiwa anak a. Teori perkembangan fisio-biologis Tiga konsep utama yang melandasi fisio-biologis perkembangan individu adalah kepribadian, sifat (traits), dan tempramen. Kepribadian didefenisikan sebagai elemen-elemen yang membentuk reaksi menyeluruh 7
  • 8. individu terhadap lingkungan. Tempramen adalah gaya prilaku sebagai reaksinya terhadap lingkungan dan berkaitan dengan traits yang atribut kepribadian. Walau tidak bersifat genetic, sifat bawaan (inbron trsits) menghasilkan respon sosial yang berbeda yang mempengaruhi pola keterkaitan (attachment patterns) dan perkembangan psikologis. Body image (citra tubuh) merupakan konsep biofisik yang juga mempunyai dimensi biologis dan sosial dalam perkembangan seseorang. Bersifat dinamis, dan berkembangan mengikuti berkembang mengikuti perkembangan internasional, lingkungan, dan citra tubuh ideal dan penyesuaian sebagai respon terhadap pertumbuhan fisik dan pengalaman hidup. Maturasi secara teratur dan berangsur terbentuk yang membedakan anak sebagai bagian yang terpisah dari ibunya, dan skema tubuh mereka menjadi lebih mantap dan stabil pada akhirnya masa remaja. b. Teori perkembangan psikologis Teori psikoanalitis yang dikembangkan oleh Freud, begitu pula teori interpersonal yang dikenalkan oleh Sullivan mendasari teori psikologis perkembangan. Freud adalah orang pertama yang menemukan teori perkembangan kepribadian dalam pengobatan psikoanalitis pada orang dewasa. Ia menekankan pada tahapan perkembangan dan pengaruh pengalaman masa kecil terhadap perilaku pada saat dewasa. Freud menyatakan bahwa masa lima tahun pertama kehidupan anak sangat penting dan pada usia lima tahun karakter dasar yang dimiliki anak telah terbentuk dan tidak daapt diubah lagi. Freud juga mengenalkan antara lain konsep transferens, ego, mekanisme koping (coping mechanism),. Sullivan 8
  • 9. memfokuskan teori perkembangan anak pada hubungan antara manusia. Tema sentral teori Sullivan berkisar pada ansietas dan menekankan bahwa masyarakat sebagai pembentuk keribadian. Anak belajar perilaku tertentu karena hubungan interpersonal. c. Teori perkembangan kognitif Teori Piaget menekankan bahwa cara anak berpikir berbeda dengan orang dewasa, bahkan anak belajar secara spontan tanpa mendapatkan masukan dari orang dewasa. Menurut Piaget, anak belajar melalui proses meniru dan bermain. Menunjukkan proses kegiatan asimilasi dan akomodasi, yang menjabarkan tiap tahap dan usai dari kematangan kognitif anak. Perkembangan kognitif mengintegrasikan struktur pola perilaku sebelumnya ke arah pola perilaku baru yang lebih kompleks. Kecepatan tiap tahap perkembangan dipengaruhi oleh perbedaan tiap individu dan pengaruh sosial. Piaget tidak setuju dengan pendapat ilmuwan lain bahwa orang dewasa dipengaruhi oleh tingkat perkembangan sebelumnya. d. Teori perkembangan bahasa Penguasaan bahasa merupakan tugas perkembangan utama pada masa kanak-kanak, yang mana struktur linguistik dan kognitif berkembang secara paralel. Chomsky (1975) dalam teorinya menyatakan bahwa anak menggunakan dan menginterpretasikan kalimat baru melalui proses kognitif internal yang disebut dengan transformasi, yaitu penyusunan kata menjadi kalimat. Mula-mula anak memverbalisasi persepsi mereka dengan memberi nama tentang hal yng dipersepsikan, kemudian meningkat dengan memverbalisasi emosi mereka. Pemberian nama pada objek dan perasaan 9
  • 10. yang dialami, meningkatkan rasa kontrol anak terhadap perasaannya, yang dengan sendirinya membantu mereka untuk membedakan apa yang nyata dan yang tidak. Perkembangan anak memudahkan uji realitas dan sebagai dasar terhadap identitas dan perbedaan semua dimensi pada anak yang sedang berkembang. e. Teori perkembangan moral Perkembangan moral diartikan sebagai konversi sikap dan konsep primitif ke dalam standar moral yang komprehensif. Proses transformasi ini merupakan bagian dari/dan tergantung pada kumpulan pertumbuhan kognitif anak, yang timbul sejalan dengan hubungan anak dengan dunia luar. Teori perkembangan moral anatara lain dikemukakan oleh Freud, Piaget, dan Kohlberg. f. Teori psikologis ego Teori psikologi ego yang menjembatani psikoanalisis dengan psikologi perkembangan ini menggunakan pendekatan struktural untuk memnahami individu dengan berfokus pada ego atau diri sebagai unsur mandiri. Ilmuwan yang mendukung teori ini berkeyakinan bahwa ego dan unsur rasional yang menentukan pencapaian intelektual dan sosial terdiri dari sumber energi, motif, dan rasa tertarik. Pada dasarnya tidak ada satu teori pun yang secara lengkap menjelaskan perkembangan jiwa anak dan menyimpulkan secara holistik tentang penyimpangan kesehatan jiwa pada anak termasuk landasan intervensi yang perlu dilakukan. Oleh karena itu dalam keperawatan jiwa pada anak dapat digunakan suatu pendekatan yang berfokus pada keterampilan kompetensi ego anak. 10
  • 11. Menurut Stuart dan Sundeen (1995), pendekatan ini sangat efektif dan sensitif secara kultural dalam merencanakan dan mengimplementasikan intervensi keperawatan apapun diagnosis psikiatri atau dimanapun tatanan pelayanan kesehatan jiwa diberikan. Sembilan keterampilan kompetensi ego yang perlu dimiliki oleh semua anak untuk menjadi seorang dewasa yang kompeten menurut Strayhorn (1989) adalah : a. Menjalin hubungan dekat dengan penuh rasa percaya b. Mengatasi perpisahan dan membuat keputusan yang mandiri c. Membuat keputusan dan mengatasi konflik interpersonal secara bersama d. Mengatasi frustrasi dan kejadian yang tidak menyenangkan e. Menyatakan perasaan senang dan merasakan kesenangan f. Mengatasi penundaan kepuasan g. Bersantai dan bermain h. Proses kognitif melalui kata-kata, simbol dan citra (image) i. Membina perasaan adaptif terhadap arah dan tujuan 11
  • 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tiga konsep utama yang melandasi fisio-biologis perkembangan individu adalah kepribadian, sifat (traits), dan tempramen. Kepribadian didefenisikan sebagai elemen-elemen yang membentuk reaksi menyeluruh individu terhadap lingkungan. Tempramen adalah gaya prilaku sebagai reaksinya terhadap lingkungan dan berkaitan dengan traits yang atribut kepribadian. Walau tidak bersifat genetic, sifat bawaan (inbron trsits) menghasilkan respon sosial yang berbeda yang mempengaruhi pola keterkaitan (attachment patterns) dan perkembangan psikologis B. Saran Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajiannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Diharapkan kepada AKPER PEMKAB. MUNA agar melengkapi perpustakaannya dengan buku-buku penunjang, agar mahasiswa dalam menyelesaikan tugas makalah tidak kesulitan dalam memperoleh sumber literatur yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun sebuah makalah. 12