Tinjauan kasus ini membahas tentang asuhan kebidanan pada seorang wanita usia 22 tahun dengan keluhan leukorea. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien mengeluarkan cairan putih dari vagina beserta kulit vagina yang kemerahan."
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Candidiasis Vaginalis adalah infeksi jamur candida albcans pada alat genetalia
wanita (vagina). Candidiasis Vaginalis merupakan penyakit yang bersifat
kompleks, artinya penyebab dan yang mendorong terjadinya penyakit ini tidak
satu faktor tetapi lebih dari satu factor. Kandidiasis vagina merupakan infeksi
pada vagina yang melibatkan pertumbuhan berlebih dari ragi, atau jamur, yang
dikenal sebagai Candida. Ragi ini biasanya hadir dalam usus, mulut dan vagina,
sebagai sejumlah organisme lain . Jika keseimbangan mikroorganisme terganggu,
seperti yang dapat terjadi dengan mengambil spektrum luas antibiotik , fluktuasi
hormon, dan kondisi lainnya, pertumbuhan berlebih dari ragi dapat terjadi.
Vaginal candidiasis. Kandidiasis vagina, sering disebut sebagai "infeksi jamur,"
adalah masalah yang umum, mempengaruhi hampir 75% dari wanita dewasa
dalam hidup mereka. Gatal dan keluarnya, tebal putih adalah gejala yang paling
umum dari kandidiasis vagina. Hal ini juga dapat membuat hubungan seksual dan
nyeri buang air kecil. Jaringan eksternal sekitar vagina, vulva, bisa menjadi
merah dan bengkak. Kandidiasis vagina dapat diobati dengan berbagai agen
antijamur, beberapa di antaranya tersedia over-the-counter. Meskipun satunya
cara untuk tegas mendiagnosis kandidiasis vagina adalah untuk melihat ragi di
bawah mikroskop, banyak wanita memperlakukan diri mereka sendiri berdasarkan
gejala mereka. Studi menunjukkan bahwan, dari semua pembelian over-the-counter
perawatan ragi, sebanyak dua pertiga digunakan oleh wanita yang tidak
memiliki kandidiasis vagina . Perawatan yang tepat biasanya menghasilkan
resolusi gejala. Jika gejala tetap atau berulang, mungkin menandakan bahwa
kondisi lain hadir atau bahwa ragi telah menjadi resisten terhadap pengobatan
yang digunakan.
2. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Candida Vaginalis ?
2. Apa Penyebab Candida Vaginalis ?
3. Apa Gejala Klinis Candida Vaginalis ?
4. Apa Diagnosa Candida Vaginalis ?
5. Bagaimana Patogenesis Candida Vaginalis ?
6. Bagaimana Pengobatan pada Candida Vaginalis ?
7. Bagaiamana Pencegahan Candida Vaginalis ?
8. Komplikasi apa yang dapat terjadi akibat Candida Vaginalis ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Candida Vaginalis !
2. Mengetahui Penyebab Candida Vaginalis !
3. Mengetahui Gejala Klinis Candida Vaginalis !
4. Mengetahui Diagnosa Candida Vaginalis !
5. Mengetahui Patogenesis Candida Vaginalis !
6. Mengetahui Pengobatan pada Candida Vaginalis !
7. Mengetahui Pencegahan Candida Vaginalis !
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Candida Vaginalis
Kandidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang
terjadi disekitar vagina. Umumnya menyerang orang-orang yang imunnya lemah.
Kandidiasis dapat menyerang wanita disegala usia, terutama usia pubertas.
Keparahannya berbeda antara satu wanita dengan wanita lain dan dari waktu ke
waktu pada wanita yang sama.
Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies candida, biasanya oleh spesies candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.Nama lain dari
candidiasis adalah kandidosis, dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic
vulvovaginitis, muguet, dan moniliasis.
2.2 Penyebab Candida Vaginalis
Kandidiasis Vaginalis disebabkan oleh jamur candida albicans. Selain di vagina
dapat menyerang organ lain yaitu kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus dll.
Candida biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
Kandidiasis vagina lebih sering terjadi terutama karena meningkatnya pemakaian
antibiotik, pil KB, dan obat-obatan lainnya yang menyebabkan perubahan suasana
vagina sehingga memungkinkan pertumbuhan Candida. Kandidiasis vagina sering
ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam siklus menstruasi dan pada
penderita kencing manis.
2.3 Gejala Klinis Candida Vaginalis
1. Mengenai mukosa vulva (labia minora) dan vagina.
2. Bercak putih, kekuningan, heperemia, leukore seperti susu
3. pecah, dan gatal hebat.
4. 4. Dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih.
2.4 Diagnosa Candida Vaginalis
Secret encer, berwarna kuning keabu-abuan, berbau amis yang melekat pada
daerah vagina. Selain itu diagnisis dapat ditegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan mikroscopis menggunakan sediaan apus dari secret yang dihasilkan
vagina.
2.5 Patogenesis Candida Vaginalis
Infeksi Kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen
maupun eksogen.
a. Faktor endogen meliputi perubahan fisiologi, umur dan imonologi. Perubahan
fisiologi seperti kehamilan (karena perubahan pH dalam vagina): kegemukan
(karena banyak keringat); debilitas; latrogenik; endokrinopati (gangguan gula
darah kulit); penyakit kronik seperti : tuberculosis, lupus eritematosus dengan
keadaan umum yang buruk.
Umur contohnya : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status
imunologinya tidak sempurna. Imunologi contohnya penyakit genetik.
b. Faktor eksogen meliputi : iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan respirasi
meningkat, kebersihan kulit.
2.6 Pengobatan pada Candida Vaginalis
1. Instatin : berupa cream, salep, emulsi.
2. Grup azol : mikonazol 2% berupa cream atau bedak, klotrimazol 1% berupa
bedak, larutan dan cream, tiokonazol, bufonazol, isokonazol, siklopiroksolamin
1% larutan, cream, antimikotin yang laen yang berspektrum luas.
3. Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberiakan kontrimazol 500mg pervaginam
dosis tunggal, sistemik diberikan ketokonazol 2x200mg selam 5 hari atau dengan
intrakonazol 2x200mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150mg dosis tunggal.
4. Intrakonazol : bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis dosis orang dewasa
2x100mg sehari, selama 3 hari.
5. 2.7 Pencegahan Candida Vaginalis
Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis.
Ada beberapa alasan :
a. Penyakit tersebut tidak begitu bahaya.
b. Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut.
c. Ragi dapat menjadi kebal ( resistan ) terhadap obat-obatan. Memperkuat sistem
kekebalan tubuh adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.
6. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Kandidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur,
yang terjadi disekitar vagina. Umumnya menyerang orang-orang yang
imunnya lemah. Kandidiasis dapat menyerang wanita disegala usia,
terutama usia pubertas. Keparahannya berbeda antara satu wanita
dengan wanita lain dan dari waktu ke waktu pada wanita yang sama
- Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies candida, biasanya oleh spesies candida
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau
paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis,
atau meningitis.Nama lain dari candidiasis adalah kandidosis,
dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis, muguet,
dan moniliasis.
B. Saran
Di harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
7. DAFTAR PUSTAKA
Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny.
K Dengan Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA
Puskesmas Sawit I. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.
Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam
Keputihan Pada Organ Reproduksi Wanita
8. BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Nn. A UMUR 22 TAHUN DENGAN LEUKHOREA DI BPS SUHARNI
AMD.KEB TANGGAL 13 MEI 2014
Tanggal/ jam : 13-05-2014/15.00 WIB
Tempat : BPS SUHARNI.Amd.Keb
Diagnosa : Leukhorea
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal/ jam : 13-05-2014/15.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien istri/ suami
Nama : Ny. A / Tn. B
Umur : 22 tahun / 25 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indo
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SLTA / SLTA
Pekerjaan : IRT / wiraswasta
Alamat : Gemolong
2. Alasan Masuk
Klien mengatakan mengalami keputihan gatal dan kulit vagina kemerahan
3. Riwayat Obstetri
- Menarche : + 14 tahun
- Siklus Haid : 28 hari
- Lamanya : 7 hari
- Keluhan : tidak ada
9. 4. Riwayat Perkawinan
- Nikah : 1 kali
- Lama Perkawinan : 1 tahun
- Jumlah anak : belum
5. Riwayat KB
- Metode yang digunakan : -
- Lamanya : -
- Keluhan : -
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengalami keputihan, gatal dan kulit vagina kemerahan.
2. Riwayat penyakit yang diderita
Ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih, banyak, kental dan berbau
dari kemaluannya sejak 1 minggu ini
3. Pengobatan yang pernah didapat
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan secara medis
4. Alergi terhadap obat
Pasien mengatakan tidak alergi terhadap obat apapun
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV, AIDS,
Hepatitis, TBC, dll dan penyakit menurun seperti Asma, Hipertensi dan jantung
c. Riwayat penyakit dalam keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular,
menahun, atau menurun
10. 7. Keadaan Psikososial
Tidak ada
8. Data kebiasaan sehari - hari
a. Nutrisi : 3 x/hari, 1 porsi, selang - seling
b. Eliminasi : BAB 1 x/hari, BAK 4 – 5 x/hari
c. Istirahat : + 7 – 8 jam/hari
d. Seksual : + 3 x/minggu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisi
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Vital Sign : TD : 110/80 mmHg N : 80 x/ menit
S : 370 C R : 24x/ menit
d. Inspeksi
1) Kepala dan leher
1. Rambut : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala : tidak
ada lesi
2. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
3. Mulut : bersih, gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
4. Leher : tidak ada pembengkakan pembuluh limfe dan kelenjar tyroid
5. Genetalia : tidak ada oedema, tidak ada varices, ada pengeluaran
pervaginam berupa cairan putih, kental, berbau, kulit vagina agak
kemerahan
e. Palpasi
1. Payudara : bentuk simetris, tidak ada massa, puting susu menonjol
2. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada luka bekas operasi
f. Auskultasi
Tidak dilakukan
g. Perkusi
Tidak dilakukan
11. 3.2 INTERPRETASI DATA
Tanggal/ jam: 13-05-2014/15.00 WIB
a. Diagnosa Kebidanan
Nn. A umur 22 tahun dengan leukhorea
Dasar :
S : Ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih, banyak, kental dan berbau
dari kemaluannya sejak 1 minggu ini
O : KU : baik Kesadaran : composmentis
VS : T : 110/80 mmHg S : 370 C N : 80x/ m R : 24 x/ m
PPV : cairan putih, kental, berbau
Kulit : kemaluan kemarahan
b. Masalah
Gangguan rasa nyaman
3.3 DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASi
Terjadi atau kelainan ginekologik pada organ genetalia internal ibu
Antisipasi : Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi adanya infeksi
3.4 TINDAKAN SEGERA
Kalaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
3.5 INTERVENSI
1. Jelaskan pada Ibu tentang terjadi leukorea dan komplikasi yang
kemungkinan terjadi
2. Ajari ibu untuk menjaga vulva hygiene yang benar
3. Anjurkan Ibu untuk menggunakan celana dalam yang menyerap keringat
dan ganti celana dalam setiap 2 x/hari
4. Anjurkan Ibu tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan
5. Anjurkan ibu untuk mengambil hasil pemeriksaan papsmear 3 hari lagi
12. 6. Lanjutkan terapi dokter
R// : Amoxillin 500 gr 3 x 1 tablet/hari
R// : Tricodazole 3x1 tablet / hari
R// : Nistafin tablet pervaginam 1 x 1 sebelum tidur malam
3.6 IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada Ibu tentang terjadi leukorea dan komplikasi yang
kemungkinan terjadi
2. Mengajari ibu untuk menjaga vulva hygiene yang benar
3. Menganjurkan Ibu untuk menggunakan celana dalam yang menyerap
keringat dan ganti celana dalam setiap 2 x/hari
4. Menganjurkan Ibu tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan
5. Berkolaborasi dalam pemberian terapi dokter
R// : Amoxillin 500 gr 3 x 1 tablet/hari
R// : Tricodazole 3x1 tablet / hari
R// : Nistafin tablet pervaginam 1 x 1 sebelum tidur malam
6. Anjurkan pada ibu untuk kontrol 3 hari lagi dan mengambil hasil
pemeriksaan pap smear untuk mengetahui perkembangan kesehtannya
3.7 EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedian melakukan vulva hygine
3. Ibu bersedia untuk mengganti celana dalamnya
4. Ibu bersedia untuk tidak melakukan hubungan seksual
5. Terapi sudah diberikan
6. Ibu bersedia untuk kontrol 3 hari lagi
13. DATA PERKEMBANGAN
Tanggal / jam : 16-05-2014/19.00 WIB
S : Ibu mengatakan ingin kontrol dan mengambil hasil pemeriksaan papsmear
Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan cairan keputihan dari kemaluannya
dan tidak gatal – gatal lagi
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
VS : T : 110/80 mmHg S : 370 C : 84 x/ menit R : 20 x/ menit
Pengeluaran pervaginam tidak ada, tanda – tanda infeksi vagina tidak ada
A : Ny. A umur 22 tahun dengan leukhorea teratasi sementara
P : - Beri Penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksaan papsmear
Anjurkan Ibu menjaga personal hygiene terutama daerah genetalia
Anjurkan Ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
Berikan terapi obat pada ibu
· Tricodazol 3 X 1
· Vit-C 3x1
Anjurkan Ibu untuk melakukan pemeriksaan papsmear 6 bulan lagi
14. MAKALAH
CANDIDA VAGINALIS
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1. FITRIANI
2. SITTI FATIMAH DELI
3. WA ODE SITTI HALIMA
4. WIWIN WINARSIH
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2014