SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga
membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai
tujuannya.
Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga
hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat
tersebut.
Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk
mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya.
Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa
memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas.
Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya
yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan
hubungan atau kerja sama dengan Negara lain.

B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut;
1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional
2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional
3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional
4.

Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta

menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.

i
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL
Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya
sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin
sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya.
Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak
diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai
bangsa yang merdeka.
1. Pengertian Hubungan Internasional
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami
oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya
kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal
tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta
bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab.
Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang
meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan.
Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan
internasional,diantaranya;
1.

T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari
ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik
internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional.

2.

Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi
tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.

3.

Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan
definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.

4.

Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan
politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan.

5.

Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang
interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang
relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan
sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara
sepanjang bersifat internasional.

i
Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan
dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga
politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan
yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas
Negara(lingkup internasional).
Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep
Tersebut;
1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan.
2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara
dengan organisasi internasional.

2. Pentingnya Hubungan Internasional
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk
rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut
yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu
Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika
awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan
dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan
dengan

Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari

Negara kita

sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai
sekarang.
Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di
dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat
kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula
sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin
sumber daya alam.
Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain,
sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut.
Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi
oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan
nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma
sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara

memiliki kekuatan dalarn

keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan
i
cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut
lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional.
Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan
dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara
Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju
biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia
di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan
Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional
yang sifatnya saling menguntungkan.
Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan
dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada
umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional ,
Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negaranegara yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita
mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade
Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang
pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty
Organization(NATO).
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan
kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya
kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:
a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui
kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni,
politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting
hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun
oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa
Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar
negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan
pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial.
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan
persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam
forum

sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa

Indonesia,
i
hubungan internasional diarahkan untuk:
1.

Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan
Negara kebangsaan yang demokratis.

2.

Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.

Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara
di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama
membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju
llcrdamaian dunia yang sempurna.

4.

Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.

5.

Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran
rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.

6.

Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia
dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar
kemakmuran rakyat.

7.

meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul
di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.

3. Asas-Asas Hubungan Internasional
Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk
mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk

mencapai hal tersebut perlu dibangun

hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat
sebagai sesama bangsa yang merdeka.
Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat
merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua
negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di
dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada
daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara
masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi,
yaitu sebagai berikut:
a.

Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara

melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi
terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing
(internasional) sepenuhnya.
b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini,
setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya.
Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap
berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
i
c.

Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan

dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan
semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak
terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.

Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan
internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak
serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak
diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh
karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur
dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun
demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan.
Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas
wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak.

4. Sasaran Hubungan Internasional
Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai
sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut.
Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat
beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional,
di antaranya:
a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa:
1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia.
2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah
bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral
3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan
semakin baik.
4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan
apapun.
5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional

b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa:
1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics)
2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan
nasional yang nyata.
3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat
dipercaya.

i
4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah
khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik
internasional masih saling bertabrakan.

c. Aliran Neorealisme
Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi
kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian,
aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme.
d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa:
1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan
potensi militer.
2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan
jalan mempertajam konflik.
3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh
setiap penguasa Negara.
4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi
perdamaian.

e.Aliran Perdamaian dan Ideologi
Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping
kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional.

B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perjanjian Internasional
a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah
perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibatakibat hukum tertentu.
b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah
suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihakpihak yang mengadakannya.
c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu
perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.

Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau
negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa
hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut.
Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena :
i
a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional
diadakan secara tertulis.
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para
subjek hukum internasional.

Asas perjanjian internasional :
a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati.
b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan
yang sama
c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal.
d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik.
e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.
f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan
yang bertalian dengan perjanjian itu.

2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional
a.

Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai
hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya,
Perjanjian Celah Timor.

b.

Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau
lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement
tentang ekspor impor komoditas tertentu.

c.

Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya,
Konvensi Hukum Laut Internasional.

d.

Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat
atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya,
Protokol Den Haag tahun 1930.

e.

Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan
internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun
1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona
tahun 1921.

f.

Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu.

g.

Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau
menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru.

h.

Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat
sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen.

i.

Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga BangsaBangsa.
i
j.

Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi.

k.

Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.

l.

Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan.
Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat
multilateral.

m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan
ratifikasi.

3. Klasifikasi Perjanjian Internasional
a. Menurut subjeknya, terdiri dari :
1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek
hukum internasional.
2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya.
3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara.
b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari :
1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara.
2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara.
c. Menurut isisnya, terdiri dari :
1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO,
ANZUS, dan SEATO.
2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD
dan sebagainya.
3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina)
4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya.
5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan
sebagainya.
d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari :
1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan,
dan ratifikasi.
2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan
penandatanganan.

e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari :
1.

Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan
tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu.

2.

Perjanjian

yang

dilaksanakan

(executory

treaties),

yaitu

perjanjian

yang

pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama
jangka waktu perjanjian berlaku.
i
f. Menurut fungsinya, terdiri dari :
a.

Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties).

b.

Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract).

4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional
a. Perundingan (Negotiation)
Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh
(full powers).
b.Penandatanganan (Signature)
Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu
siap untuk ditandatangani.
c. Pengesahan (Ratification)
Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga
kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat.
d. Pengumumuman (Declaration)
Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta,
berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional
(PBB).
5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional
Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan
batal karna hal-hal berikut:
a.

Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara
peserta.

b.

Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat.

c.

Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain
pada waktu pembentukan perjanjian.

d.

Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau
penyuapan.

e.

Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik
dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan.

f.

Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.

i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus
senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain.
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan
kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala
bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus
mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan
Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional.

B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.

i
DAFTAR PUSTAKA
 Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.
 Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982
 Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990.
 Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991.
 Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional,
PEMMAS, Jakarta, 1967.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT
HUBUNGAN INTERNASIONAL”

Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta
semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis
juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Raha,

Februari 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3
2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3
2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4
2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7
3.2 Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

i
MAKALAH
HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN
KEMAKMURAN SUATU NEGARA

OLEH :
NAMA

: YUSVIANTI KLEANINGSIH

KELAS : X5

SMA NEGERI 1 RAHA
2014

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2
A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2
B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3
C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7
3.2. Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8

i
i

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ikaafifahdhaniyah
 
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)Febri Irwanta
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasionalimp0et
 
Aspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam EkonomiAspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam EkonomiEga Jalaludin
 
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraMakalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraAmphie Yuurisman
 
Bab iii 3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
Bab iii  3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasionalBab iii  3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
Bab iii 3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasionalnatal kristiono
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASanawiyah29
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalpratista20
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIafifahdhaniyah
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...bulan purnama
 
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Indra Andhika Putra
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanRizki Noprian
 
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasionalBab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasionalnatal kristiono
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1eli priyatna laidan
 

Mais procurados (20)

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
PPT PKn- Ketahanan Nasional (TANNAS)
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Aspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam EkonomiAspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam Ekonomi
 
Tugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategiTugas makalah geostrategi
Tugas makalah geostrategi
 
Memahami Paradiplomasi
Memahami ParadiplomasiMemahami Paradiplomasi
Memahami Paradiplomasi
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraMakalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Bab iii 3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
Bab iii  3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasionalBab iii  3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
Bab iii 3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
 
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAHUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
HUBUNGAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasional
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
 
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan Kewarganegaraan
 
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasionalBab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 1
 
turabian-style.pdf
turabian-style.pdfturabian-style.pdf
turabian-style.pdf
 
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat NegaraTeori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
 

Destaque

Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalWarnet Raha
 
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnaseli priyatna laidan
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalSeptian Muna Barakati
 
Panduan excel 2007
Panduan excel 2007Panduan excel 2007
Panduan excel 2007Yusman Shi
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasionalnoussevarenna
 
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia noussevarenna
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalFenny Rosfita
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalEltani Kurniawan
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
PKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkap
PKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkapPKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkap
PKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkapSania M.
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiaDicko Agustian
 

Destaque (15)

Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Panduan excel 2007
Panduan excel 2007Panduan excel 2007
Panduan excel 2007
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
 
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasional
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6
 
PKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkap
PKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkapPKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkap
PKN: Hubungan dan organisasi internasional lengkap
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesia
 
Kerjasama Internasional
Kerjasama InternasionalKerjasama Internasional
Kerjasama Internasional
 

Semelhante a Hubungan Internasional

Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaWarnet Raha
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Viennda1
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiapotek agam farma
 
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Evi Sulastri
 
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional Yoel Immanuella
 
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan InternasionalPPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan InternasionalShieni Rahmadani Amalia
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Dedi Saputra
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5eli priyatna laidan
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan InternasionalLia Melinda
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihIska Nangin
 
Bab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smkBab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smkwahyuti wahyuti
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalYingyangwizard
 

Semelhante a Hubungan Internasional (20)

Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Bab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xiBab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xi
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
 
Kata
KataKata
Kata
 
Hub internas
Hub internasHub internas
Hub internas
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
 
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
 
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan InternasionalPPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 5
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 
Bab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smkBab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smk
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Último (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

Hubungan Internasional

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai tujuannya. Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya. Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas. Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan hubungan atau kerja sama dengan Negara lain. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut; 1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional 2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional 3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional 4. Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia. i
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya. Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai bangsa yang merdeka. 1. Pengertian Hubungan Internasional Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab. Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan internasional,diantaranya; 1. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional. 2. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 4. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan. 5. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara sepanjang bersifat internasional. i
  • 3. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas Negara(lingkup internasional). Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep Tersebut; 1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan. 2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. 3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara dengan organisasi internasional. 2. Pentingnya Hubungan Internasional Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai sekarang. Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin sumber daya alam. Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain, sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut. Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara memiliki kekuatan dalarn keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan i
  • 4. cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional yang sifatnya saling menguntungkan. Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional , Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negaranegara yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty Organization(NATO). Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut: a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain. b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni, politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial. Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa Indonesia, i
  • 5. hubungan internasional diarahkan untuk: 1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan Negara kebangsaan yang demokratis. 2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju llcrdamaian dunia yang sempurna. 4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri. 6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat. 7. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. 3. Asas-Asas Hubungan Internasional Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat sebagai sesama bangsa yang merdeka. Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi, yaitu sebagai berikut: a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya. b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing. i
  • 6. c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan. Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak. 4. Sasaran Hubungan Internasional Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut. Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional, di antaranya: a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa: 1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia. 2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral 3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan semakin baik. 4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan apapun. 5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa: 1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics) 2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan nasional yang nyata. 3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat dipercaya. i
  • 7. 4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik internasional masih saling bertabrakan. c. Aliran Neorealisme Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian, aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme. d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa: 1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan potensi militer. 2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan jalan mempertajam konflik. 3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh setiap penguasa Negara. 4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi perdamaian. e.Aliran Perdamaian dan Ideologi Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional. B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL 1. Pengertian Perjanjian Internasional a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibatakibat hukum tertentu. b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihakpihak yang mengadakannya. c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena : i
  • 8. a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional diadakan secara tertulis. b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para subjek hukum internasional. Asas perjanjian internasional : a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati. b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan yang sama c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal. d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik. e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara. f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu. 2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional a. Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya, Perjanjian Celah Timor. b. Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement tentang ekspor impor komoditas tertentu. c. Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya, Konvensi Hukum Laut Internasional. d. Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, Protokol Den Haag tahun 1930. e. Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun 1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona tahun 1921. f. Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. g. Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru. h. Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen. i. Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga BangsaBangsa. i
  • 9. j. Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi. k. Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi. l. Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat multilateral. m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan ratifikasi. 3. Klasifikasi Perjanjian Internasional a. Menurut subjeknya, terdiri dari : 1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum internasional. 2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. 3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara. b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari : 1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara. 2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara. c. Menurut isisnya, terdiri dari : 1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO, ANZUS, dan SEATO. 2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD dan sebagainya. 3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina) 4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya. 5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan sebagainya. d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari : 1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi. 2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan. e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari : 1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu. 2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama jangka waktu perjanjian berlaku. i
  • 10. f. Menurut fungsinya, terdiri dari : a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties). b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract). 4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional a. Perundingan (Negotiation) Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh (full powers). b.Penandatanganan (Signature) Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu siap untuk ditandatangani. c. Pengesahan (Ratification) Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat. d. Pengumumuman (Declaration) Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta, berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional (PBB). 5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan batal karna hal-hal berikut: a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara peserta. b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat. c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain pada waktu pembentukan perjanjian. d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau penyuapan. e. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan. f. Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional. i
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional. B. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. i
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.  Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982  Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990.  Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991.  Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional, PEMMAS, Jakarta, 1967. i
  • 13. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL” Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Raha, Februari 2014 Penulis i
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3 2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3 2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4 2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7 3.2 Saran ...................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8 i
  • 15. MAKALAH HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN KEMAKMURAN SUATU NEGARA OLEH : NAMA : YUSVIANTI KLEANINGSIH KELAS : X5 SMA NEGERI 1 RAHA 2014 i
  • 16. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2 A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2 B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3 C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4 BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7 3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7 3.2. Saran.................................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8 i
  • 17. i