SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh 
dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang 
ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan 
baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini 
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000). 
Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap 
waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum 
sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan 
akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau 
tangan di mulut. 
Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini 
mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat 
kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti 
pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya 
perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya 
dukungan dari masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006). 
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami 
berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang 
sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara 
ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan 
masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang 
yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam 
menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang 
berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau 
tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan 
pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 
1997). 
2 
B. Tujuan 
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut : 
 Sebagai tugas individu 
 Untuk mengetahui cara menyusui yang baik dan benar 
 Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pemberian ASI 
C. Masalah 
Masih terdapat ibu yang belum mengetahui cara-cara menyusui 
yang baik dan benar serta masalah-masalah dalam pemberian ASI. 
D. Manfaat 
Bagi Ibu Menyusui di harapkan dapat menambah wawasan dan 
pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Cara menyusui yang baik dan benar 
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi 
menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada 
ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara 
menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. 
Cara-cara menyusui yang baik dan benar yakni sebagai berikut: 
a. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu 
b. Keluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian dioleskan pada 
putting susu dan areola. 
c. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya 
Empat hal pokok yakni : 
1. Kepala dan badan bayi berada pada satu garis. 
2. Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya 
kearah putting susu. 
3. Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu. 
4. Untuk BBL : ibu harus menopang badan bayi bagian belakang, 
disamping kepala dan bahu. 
d. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan 
jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta 
gunakanlah ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa 
sehingga mudah memasukkannya ke mulut bayi.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
e. Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara 
menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh 
sisi mulut bayi. 
f. Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar. 
g. Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakkan bayi segera ke 
payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang 
digerakkan ke mulut bayi 
h. Arahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu hingga dagu bayi 
4 
menyentuh payudara 
i. Perhatikanlah selama menyusui itu. 
Teknik Melepaskan Hisapan Bayi 
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan 
hisapan bayi dengan cara : 
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi 
 Menekan dagu bayi ke bawah 
 Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka 
 Jangan menarik putting susu untuk melepaskan. 
Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI 
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum 
menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara : 
a. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan 
sampai bayi bersendawa. 
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya 
B. Ciri-ciri bayi menyusu dengan benar 
1. Bayi tampak tenang
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
2. Badan bayi menempel pada perut ibu 
3. Dagu bayi menempel pada perut ibu 
4. Mulut bayi terbuka cukup lebar 
5. Bibir bawah bayi juga terbuka lebar 
6. Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian 
5 
bawah mulut bayi 
7. Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan 
tidak ada bunyi. 
8. Putting susu tidak merasa nyeri. 
9. Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus. 
10. Kepala bayi tidak ada posisi tengadah. 
C. Posisi menyusui 
1. Posisi menyusui ibu bersalin normal 
Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa 
dalam memilih memilih posisi meyusui,sambil duduk atau berbaring 
menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih: 
 Gunakan kursi yang nyaman 
 Upayakan telapak kaki menginjak lantai 
 Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila posisi 
kaki agak menggantung 
2. Posisi menyusui ibu yang melahirkan melalui persalinan Seksio 
Caesaria (SC) 
Football position adalah posisi menyusui yang disarankan untuk ibu 
yang melahirkan melalui persalinan SC. Pada posisi ini: 
 Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu. 
 Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan 
membentuk garis lurus dengan badan bayi
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
 Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri akibat 
6 
operasi dapat terlindungi 
 Posisi ini merupakan pososo yang paling nyaman bagi ibu 
maupun bayinya. 
3. Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar 
Sama dengan ibu yang melahirkan melalui persalinan SC, Football 
position juga tepat untuk bayi kembar, dimana kedua bayi disuse 
bersamaan kiri dan kanan, dengan cara: 
 Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi, 
seperti memegang bola. 
 Letakkan tapat dibawah payudara ibu. 
 Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar. 
 Untuk memudahkan, kepala bayi diletakkan pada satu bidang datar 
yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu. 
 Dengan demikian ibu cukup menopang kepala kedua bayi 
kembarnya saja. 
 Cara lain adalah dengan meletekkan bantal diatas pangkuan ibu. 
4. Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah 
Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar (penuh) dan 
alirannya deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi 
tidak tersedak, dengan cara: 
 Ibu tidur terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas perut 
ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke 
payudara, atau 
 Bayi di tengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan 
kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidakakan tersedak.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
7 
D. Gambar Posisi Menyusui 
1) The Cradle 
Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Caranya yaitu : 
Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga 
bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. 
Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya 
pada siku Anda. 
2) The cross cradle hold. 
Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung 
kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol 
lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi 
prematur atau ibu dengan puting payudara kecil. 
3) The football hold. 
Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang 
Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang 
memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan 
dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, 
Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
8 
4) Saddle hold. 
Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam 
posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek 
atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki 
mengangkangi Anda sendiri. 
5) The lying position. 
Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak 
kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada 
malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan 
kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda. 
E. Masalah-masalah dalam pemberian ASI 
Masalah masalah menyusui pada bayi: 
1. Bayi Sering Menangis 
Tangisan bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara 
ibu dan buah hati. Pada saat bayi menangis, maka cari sumber 
penyebabnya. Dan yang paling sering karena kurang ASI. 
2. Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion) 
Bingung Puting (Nipple Confusion) terjadi akibat pemberian susu 
formula dalam botol yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme 
menyusu pada puting susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu 
pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi, 
langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada botol bersifat pasif, 
tergantung pada faktor pemberi yaitu kemiringan botol atau tekanan 
gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot. 
Tanda bayi bingung puting antara lain: 
 Bayi menolak menyusu 
 Isapan bayi terputus-putus dan sebentar-bentar
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
 Bayi mengisap puting seperti mengisap dot 
Hal yang perlu diperhatikan agar bayi tidak bingung puting antara lain: 
9 
 Berikan susu formula menggunakan sendok ataupun cangkir. 
 Berikan susu formula dengan indikasi yang kuat. 
3. Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur 
Bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi prematur maupun 
bayi kecil mempunyai masalah menyusui karena refleks 
menghisapnya lemah. Oleh karena itu, harus segera dilatih untuk 
menyusu. Bila bayi dirawat di rumah sakit, harus lebih sering 
dijenguk, disentuh dengan kasih sayang dan bila memungkinkan 
disusui. 
4. Bayi dengan Ikterus 
Ikterik pada bayi sering terjadi pada bayi yang kurang 
mendapatkan ASI. Ikterik dini terjadi pada bayi usia 2-10 hari yang 
disebabkan oleh kadar bilirubin dalam darah tinggi. 
Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper bilirubinemia pada bayi 
maka: 
1. Segeralah menyusui bayi setelah lahir. 
2. Menyusui bayi, sesering mungkin tanpa jadwal dan on demand. 
Oleh karena itu, menyusui dini sangat penting karena bayi akan 
mendapat kolustrum. Kolustrum membantu bayi mengeluarkan 
mekonium, bilirubin dapat dikeluarkan melalui feses sehingga 
mencegah bayi tidak kuning. 
5. Bayi dengan Bibir Sumbing 
Bayi dengan bibir sumbing tetap masih bisa menyusu. Pada 
bayi dengan bibir sumbing pallatum molle (langit-langit lunak) dan 
pallatum durum (langit-langit keras), dengan posisi tertentu masih 
dapat menyusu tanpa kesulitan. Meskipun bayi terdapat kelainan, ibu
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
harus tetap menyusui karena dengan menyusui dapat melatih 
kekuatan otot rahang dan lidah. Anjuran menyusui pada keadaan ini 
dengan cara: 
1. Posisi bayi duduk. 
2. Saat menyusui, puting dan areola dipegang. 
3. Ibu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibir bayi. 
4. Asi perah diberikan pada bayi dengan labiopalatoskisis (sumbing 
10 
pada bibir dan langit-langit). 
6. Bayi Kembar 
Posisi yang dapat digunakan pada saat menyusui bayi 
kembar adalah dengan posisi memegang bola (football position). 
Pada saat menyusui secara bersamaan, bayi menyusu secara 
bergantian. Susuilah bayi sesering mungkin. Apabila bayi ada yang 
dirawat di rumah sakit, berikanlah ASI peras dan susuilah bayi yang 
ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahat maka sebaiknya mintalah 
bantuan pada anggota keluarga atau orang lain untuk mengasuh 
bayi Anda. 
7. Bayi Sakit 
Bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolahkan 
mendapatkan makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah 
memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontraindikasi 
pada bayi sakit dengan muntah-muntah ataupun diare. Posisi 
menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, antara lain 
dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian 
sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap 
atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena 
regurgitasi.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
11 
8. Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum) 
Bayi dengan lidah pendek atau lingual frenulum (jaringan 
ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta 
kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak 
dapat menjulurkan lidahnya untuk “mengurut” puting dengan optimal. 
Akibat lidah bayi tidak sanggup “memegang” puting dan 
areola dengan baik, maka proses laktasi tidak dapat berjalan dengan 
sempurna. Oleh karena itu, ibu dapat membantu dengan menahan 
kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat “menangkap” putting dan 
areola dengan benar. Kemudian posisi kedua bibir bayi 
dipertahankan agar tidak berubah-ubah. 
9. Bayi yang Memerlukan Perawatan 
Pada saat bayi sakit dan memerlukan perawatan, padahal 
bayi masih menyusu, sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan 
ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka ibu dapat memerah ASI 
dan menyimpannya. Cara penyimpanan ASI perahpun juga perlu 
diperhatikan, agar tidak mudah basi. 
10. Menyusui dalam Keadaan Darurat 
Masalah pada keadaan darurat misalnya: kondisi ibu yang 
panik sehingga produksi ASI dapat berkurang; makanan pengganti 
ASI tidak terkontrol. 
Rekomendasi untuk mengatasi keadaan darurat tersebut 
antara lain: pemberian ASI harus dilindungi pada keadaan darurat, 
pemberian makanan pengganti ASI (PASI) dapat diberikan dalam 
kondisi tertentu dan hanya pada waktu dibutuhkan; bila 
memungkinkan pemberian PASI tidak menggunakan botol.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
12 
Masalah masalah menyusui pada ibu : 
1. Ibu Melahirkan Dengan Bedah Sesar. 
Meskipun seorang ibu menjalani persalinan sesar tetapi ada 
juga yang mempunyai keinginan kuat untuk tetap memberikan ASI pada 
bayinya. Namun demikian, ada beberapa keadaan yang dapat 
mempengaruhi ASI baik langsung maupun tidak langsung antara lain: 
pengaruh pembiusan saat operasi, psikologi ibu. 
Ibu dengan pasca persalinan sesar tetap dapat memberikan 
ASI nya. Hal yang perlu diperhatikan pada kondisi ini adalah : 
a. Mintalah segera mungkin untuk dapat menyusui. 
b. Cari posisi yang nyaman untuk menyusui seperti : lying flat on your 
back, clutch (football) hold, side lying, cross cradle (transition) hold. 
c. Mintalah dukungan dari keluarga. 
d. Berdoa dan yakinlah bahwa ibu dapat memberikan ASI. 
2. Ibu Sakit. 
Ibu sakit bukan merupakan alasan untuk berhenti menyusui. 
Justru dengan tetap menyusui, ASI akan melindungi bayi dari penyakit. 
Perlu diperhatikan, pada saat ibu sakit diperlukan bantuan dari orang lain 
untuk mengurus bayi dan rumah tangga. Dengan harapan, ibu tetap 
mendapatkan istirahat yang cukup. 
Periksalah ke tenaga kesehatan terdekat, untuk mendapatkan 
pengobatan yang tidak mempengaruhi ASI maupun bayi. 
3. Ibu Penderita Hepatitis (hbsag +) Dan Ibu Penderita Hiv/Aids (+). 
Masih ada perbedaan pandangan mengenai penularan penyakit 
HIV/AIDS atau Hepatitis melalui ASI dari ibu penderita kepada bayinya. 
Ada yang berpendapat bahwa ibu penderita HIV/AIDS atau Hepatitis tidak 
diperkenankan untuk menyusui. Namun demikian, WHO berpendapat: ibu 
penderita tetap dianjurkan memberikan ASI kepada bayinya dengan
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
berbagai pertimbangan. Antara lain: alasan ekonomi, aspek kesehatan 
ibu. 
13 
4. Ibu penderita TBC paru. 
Pada ibu penderita TBC paru tetap dianjurkan untuk menyusui, 
karena kuman TBC tidak ditularkan melalui ASI. Ibu tetap diberikan 
pengobatan TBC paru secara adekuat dan diajarkan cara pencegahan 
pada bayi dengan menggunakan masker. Bayi diberikan INH sebagai 
profilaksis. Pengobatan pada ibu dilakukan kurang lebih 3 bulan kemudian 
dilakukan uji Mantoux pada bayi. Bila hasil negatif terapi INH dihentikan 
dan imunisasi bayi dengan vaksinasi BCG. 
5. Ibu penderita diabetes. 
Bayi tetap diberikan ASI, namun kadar gula darahnya tetap dimonitor. 
6. Ibu hamil. 
Pada saat ibu masih menyusui, terkadang hamil lagi. Dalam hal 
ini tidak membahayakan bagi ibu maupun bayi, asalkan asupan gizi pada 
saat menyusui dan hamil terpenuhi. Namun demikian, perlu 
dipertimbangkan adanya hal-hal yang dapat dialami antara lain: puting 
susu lecet, keletihan, ASI berkurang, rasa ASI berubah dan dapat terjadi 
kontraksi uterus dari isapan bayi.
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
14 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi 
menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada 
ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara 
menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. 
Selain itu, adapun masalah-masalah dalam menyusui yaitu sebagai 
berikut : 
 Bayi Sering Menangis 
 Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion) 
 Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur 
 Bayi dengan Ikterus 
 Bayi dengan Bibir Sumbing 
 Bayi Kembar 
 Bayi Sakit 
 Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum) 
 Bayi yang Memerlukan Perawatan 
 Menyusui dalam Keadaan Darurat 
B. Saran 
Adapun saran-saran bagi ibu menyusui yaitu sebagai berikut: 
 Memperhatikan keadaan bayi saat menyusui 
 Memperhatikan posisi bayi saat menyusui 
 Menciptakan suasana yang nyaman saat menyusui
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
15 
DAFTAR PUSTAKA 
 Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya 
 Maryunani, Anik.2009.Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas 
(Pospartum).Jakarta:TIM 
 http://www.kti-skripsi.com/2010/04/kti-k1ebidanan-cara-menyusui.html 
 http://www.google.com/images?um.... 
 http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-pada-bayi/
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
16 
DOSEN : HARMIN TOHA S,ST 
CARA MENYUSUI YANG BENAR 
OLEH : 
KELOMPOK V 
1. HASMIRAWATI TONA 
2. NIKEN FAKADILA 
3. SUZANA YACOBA 
4. LINDA CARLIE 
5. KHUSNUL KHOTIMAH 
6. GUSMILAWATI 
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL 
BAU-BAU KELAS KERJA SAMA KABUPATEN MUNA 
2 0 1 4
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
17 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena 
atas berkah dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan 
makalah yang berjudul ‘’Cara-Cara Menyusui yang baik dan benar serta 
Masalah-Masalah menyusui’’. 
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak 
terdapat kekurangan.oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran 
dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah 
ini. 
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang 
telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini 
Raha , September 2014 
Penulis 
i
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
18 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL 
KATA PENGANTAR....................................................................... i 
DAFTAR ISI....................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang................................................................. 1 
B. Tujuan............................................................................... 2 
C. Masalah............................................................................ 2 
D. Manfaat............................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Cara Menyusui Yang BaiK Dan Benar............................. 3 
B. Ciri-Ciri Bayi Menyusui Dengan Benar ............................ 4 
C. Posisi Menyusui............................................................... 5 
D. Gambar Posisi Menyusui................................................. 7 
E. Masalah-masalah dalam pemberian ASI ...................... 8 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan .................................................................. 14 
B. Saran ........................................................................... 14 
DAFTAR PUSTAKA 
ii
ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 
19

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang  benarLeaflet teknik menyusui yang  benar
Leaflet teknik menyusui yang benarMJM Networks
 
Leaflet cara menyusui yang benar
Leaflet cara menyusui yang benarLeaflet cara menyusui yang benar
Leaflet cara menyusui yang benarRahayu Pratiwi
 
Leaflet cara menyusui bayi yang benar
Leaflet cara menyusui bayi yang benarLeaflet cara menyusui bayi yang benar
Leaflet cara menyusui bayi yang benarWarnet Raha
 
Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2
Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2
Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2Warnet Raha
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusuicahyatoshi
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaMJM Networks
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 

Mais procurados (17)

Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang  benarLeaflet teknik menyusui yang  benar
Leaflet teknik menyusui yang benar
 
Leaflet Teknik Menyusui
Leaflet Teknik MenyusuiLeaflet Teknik Menyusui
Leaflet Teknik Menyusui
 
Leaflet cara menyusui
Leaflet   cara menyusuiLeaflet   cara menyusui
Leaflet cara menyusui
 
ASI EKSLUSIF
ASI EKSLUSIFASI EKSLUSIF
ASI EKSLUSIF
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
Leaflet cara menyusui yang benar
Leaflet cara menyusui yang benarLeaflet cara menyusui yang benar
Leaflet cara menyusui yang benar
 
Asi eksklusif
Asi eksklusifAsi eksklusif
Asi eksklusif
 
Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusif Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang benarLeaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang benar
 
Leaflet teknik menyusui
Leaflet teknik menyusuiLeaflet teknik menyusui
Leaflet teknik menyusui
 
Leaflet cara menyusui bayi yang benar
Leaflet cara menyusui bayi yang benarLeaflet cara menyusui bayi yang benar
Leaflet cara menyusui bayi yang benar
 
Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2
Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2
Leaflet cara menyusui bayi yang benar 2
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
 
Manajemen laktasi
Manajemen laktasiManajemen laktasi
Manajemen laktasi
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delna
 
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asiSap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 

Destaque

Destaque (7)

Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Penyuluhan asi
Penyuluhan asiPenyuluhan asi
Penyuluhan asi
 
Kti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sariKti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sari
 
Makalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansiaMakalah atritis reumatoid pada lansia
Makalah atritis reumatoid pada lansia
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Leaflet cara menyusui dengan benar
Leaflet cara menyusui dengan benarLeaflet cara menyusui dengan benar
Leaflet cara menyusui dengan benar
 
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
116428671 karya-tulis-ilmiah-andeska
 

Semelhante a Makalah cara menyusui yang benar

Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarWarnet Raha
 
cara-menyusui-yang-benar.ppt
cara-menyusui-yang-benar.pptcara-menyusui-yang-benar.ppt
cara-menyusui-yang-benar.pptMilyanaidtiyah
 
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxKLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxAmaliaYuliana2
 
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfFITRIANOVIANTI4
 
ASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptx
ASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptxASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptx
ASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptxNehaTulada
 
Tugas mutu kelompok 9
Tugas mutu kelompok 9Tugas mutu kelompok 9
Tugas mutu kelompok 9okaYandisa
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psihkdt
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIDukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIbintang anggun
 
Kelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.pptKelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.pptdhytapuriningtyas
 
LEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docx
LEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docxLEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docx
LEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docxAsriMawarni2
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanSam Goufu
 
pentingnya pemberian ASI.pptx
pentingnya pemberian ASI.pptxpentingnya pemberian ASI.pptx
pentingnya pemberian ASI.pptxjunaidi75
 
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI24hourparenting
 

Semelhante a Makalah cara menyusui yang benar (20)

Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
cara-menyusui-yang-benar.ppt
cara-menyusui-yang-benar.pptcara-menyusui-yang-benar.ppt
cara-menyusui-yang-benar.ppt
 
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxKLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
 
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
 
SAP Menyusui
SAP MenyusuiSAP Menyusui
SAP Menyusui
 
ASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptx
ASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptxASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptx
ASI Eksklusif- Dinkes Kab Kediri (hotel Merdeka 21 Nop 2022).pptx
 
Tugas mutu kelompok 9
Tugas mutu kelompok 9Tugas mutu kelompok 9
Tugas mutu kelompok 9
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psi
 
Teknik menyusui.ppt
Teknik menyusui.pptTeknik menyusui.ppt
Teknik menyusui.ppt
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIDukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
 
Leafleat asi Akper pemkab muna
Leafleat asi Akper pemkab munaLeafleat asi Akper pemkab muna
Leafleat asi Akper pemkab muna
 
Leaflet cara menyusui AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet cara menyusui AKPER PEMKAB MUNA Leaflet cara menyusui AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet cara menyusui AKPER PEMKAB MUNA
 
Kelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.pptKelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.ppt
 
PERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARAPERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARA
 
LEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docx
LEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docxLEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docx
LEMBAR SOP DAN OBSERVASI.docx
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahan
 
Power poin sensy
Power poin sensyPower poin sensy
Power poin sensy
 
pentingnya pemberian ASI.pptx
pentingnya pemberian ASI.pptxpentingnya pemberian ASI.pptx
pentingnya pemberian ASI.pptx
 
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 

Último (20)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 

Makalah cara menyusui yang benar

  • 1. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000). Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006). Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga
  • 2. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997). 2 B. Tujuan Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :  Sebagai tugas individu  Untuk mengetahui cara menyusui yang baik dan benar  Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pemberian ASI C. Masalah Masih terdapat ibu yang belum mengetahui cara-cara menyusui yang baik dan benar serta masalah-masalah dalam pemberian ASI. D. Manfaat Bagi Ibu Menyusui di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
  • 3. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 3 BAB II PEMBAHASAN A. Cara menyusui yang baik dan benar Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. Cara-cara menyusui yang baik dan benar yakni sebagai berikut: a. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu b. Keluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian dioleskan pada putting susu dan areola. c. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya Empat hal pokok yakni : 1. Kepala dan badan bayi berada pada satu garis. 2. Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya kearah putting susu. 3. Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu. 4. Untuk BBL : ibu harus menopang badan bayi bagian belakang, disamping kepala dan bahu. d. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta gunakanlah ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa sehingga mudah memasukkannya ke mulut bayi.
  • 4. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) e. Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh sisi mulut bayi. f. Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar. g. Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakkan bayi segera ke payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang digerakkan ke mulut bayi h. Arahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu hingga dagu bayi 4 menyentuh payudara i. Perhatikanlah selama menyusui itu. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan cara :  Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi  Menekan dagu bayi ke bawah  Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka  Jangan menarik putting susu untuk melepaskan. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara : a. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan sampai bayi bersendawa. b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya B. Ciri-ciri bayi menyusu dengan benar 1. Bayi tampak tenang
  • 5. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 2. Badan bayi menempel pada perut ibu 3. Dagu bayi menempel pada perut ibu 4. Mulut bayi terbuka cukup lebar 5. Bibir bawah bayi juga terbuka lebar 6. Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian 5 bawah mulut bayi 7. Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan tidak ada bunyi. 8. Putting susu tidak merasa nyeri. 9. Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus. 10. Kepala bayi tidak ada posisi tengadah. C. Posisi menyusui 1. Posisi menyusui ibu bersalin normal Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa dalam memilih memilih posisi meyusui,sambil duduk atau berbaring menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih:  Gunakan kursi yang nyaman  Upayakan telapak kaki menginjak lantai  Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila posisi kaki agak menggantung 2. Posisi menyusui ibu yang melahirkan melalui persalinan Seksio Caesaria (SC) Football position adalah posisi menyusui yang disarankan untuk ibu yang melahirkan melalui persalinan SC. Pada posisi ini:  Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu.  Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan membentuk garis lurus dengan badan bayi
  • 6. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )  Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri akibat 6 operasi dapat terlindungi  Posisi ini merupakan pososo yang paling nyaman bagi ibu maupun bayinya. 3. Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar Sama dengan ibu yang melahirkan melalui persalinan SC, Football position juga tepat untuk bayi kembar, dimana kedua bayi disuse bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:  Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi, seperti memegang bola.  Letakkan tapat dibawah payudara ibu.  Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar.  Untuk memudahkan, kepala bayi diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu.  Dengan demikian ibu cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja.  Cara lain adalah dengan meletekkan bantal diatas pangkuan ibu. 4. Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar (penuh) dan alirannya deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi tidak tersedak, dengan cara:  Ibu tidur terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas perut ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke payudara, atau  Bayi di tengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidakakan tersedak.
  • 7. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 7 D. Gambar Posisi Menyusui 1) The Cradle Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Caranya yaitu : Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda. 2) The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil. 3) The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
  • 8. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 8 4) Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri. 5) The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda. E. Masalah-masalah dalam pemberian ASI Masalah masalah menyusui pada bayi: 1. Bayi Sering Menangis Tangisan bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomuniksi antara ibu dan buah hati. Pada saat bayi menangis, maka cari sumber penyebabnya. Dan yang paling sering karena kurang ASI. 2. Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion) Bingung Puting (Nipple Confusion) terjadi akibat pemberian susu formula dalam botol yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme menyusu pada puting susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi, langit-langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada botol bersifat pasif, tergantung pada faktor pemberi yaitu kemiringan botol atau tekanan gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot. Tanda bayi bingung puting antara lain:  Bayi menolak menyusu  Isapan bayi terputus-putus dan sebentar-bentar
  • 9. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar )  Bayi mengisap puting seperti mengisap dot Hal yang perlu diperhatikan agar bayi tidak bingung puting antara lain: 9  Berikan susu formula menggunakan sendok ataupun cangkir.  Berikan susu formula dengan indikasi yang kuat. 3. Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur Bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi prematur maupun bayi kecil mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya lemah. Oleh karena itu, harus segera dilatih untuk menyusu. Bila bayi dirawat di rumah sakit, harus lebih sering dijenguk, disentuh dengan kasih sayang dan bila memungkinkan disusui. 4. Bayi dengan Ikterus Ikterik pada bayi sering terjadi pada bayi yang kurang mendapatkan ASI. Ikterik dini terjadi pada bayi usia 2-10 hari yang disebabkan oleh kadar bilirubin dalam darah tinggi. Untuk mengatasi agar tidak terjadi hiper bilirubinemia pada bayi maka: 1. Segeralah menyusui bayi setelah lahir. 2. Menyusui bayi, sesering mungkin tanpa jadwal dan on demand. Oleh karena itu, menyusui dini sangat penting karena bayi akan mendapat kolustrum. Kolustrum membantu bayi mengeluarkan mekonium, bilirubin dapat dikeluarkan melalui feses sehingga mencegah bayi tidak kuning. 5. Bayi dengan Bibir Sumbing Bayi dengan bibir sumbing tetap masih bisa menyusu. Pada bayi dengan bibir sumbing pallatum molle (langit-langit lunak) dan pallatum durum (langit-langit keras), dengan posisi tertentu masih dapat menyusu tanpa kesulitan. Meskipun bayi terdapat kelainan, ibu
  • 10. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) harus tetap menyusui karena dengan menyusui dapat melatih kekuatan otot rahang dan lidah. Anjuran menyusui pada keadaan ini dengan cara: 1. Posisi bayi duduk. 2. Saat menyusui, puting dan areola dipegang. 3. Ibu jari digunakan sebagai penyumbat celah pada bibir bayi. 4. Asi perah diberikan pada bayi dengan labiopalatoskisis (sumbing 10 pada bibir dan langit-langit). 6. Bayi Kembar Posisi yang dapat digunakan pada saat menyusui bayi kembar adalah dengan posisi memegang bola (football position). Pada saat menyusui secara bersamaan, bayi menyusu secara bergantian. Susuilah bayi sesering mungkin. Apabila bayi ada yang dirawat di rumah sakit, berikanlah ASI peras dan susuilah bayi yang ada dirumah. Agar ibu dapat beristirahat maka sebaiknya mintalah bantuan pada anggota keluarga atau orang lain untuk mengasuh bayi Anda. 7. Bayi Sakit Bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolahkan mendapatkan makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontraindikasi pada bayi sakit dengan muntah-muntah ataupun diare. Posisi menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, antara lain dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena regurgitasi.
  • 11. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 11 8. Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum) Bayi dengan lidah pendek atau lingual frenulum (jaringan ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta kaku tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak dapat menjulurkan lidahnya untuk “mengurut” puting dengan optimal. Akibat lidah bayi tidak sanggup “memegang” puting dan areola dengan baik, maka proses laktasi tidak dapat berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, ibu dapat membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat “menangkap” putting dan areola dengan benar. Kemudian posisi kedua bibir bayi dipertahankan agar tidak berubah-ubah. 9. Bayi yang Memerlukan Perawatan Pada saat bayi sakit dan memerlukan perawatan, padahal bayi masih menyusu, sebaiknya ibu tetap merawat dan memberikan ASI. Apabila tidak terdapat fasilitas, maka ibu dapat memerah ASI dan menyimpannya. Cara penyimpanan ASI perahpun juga perlu diperhatikan, agar tidak mudah basi. 10. Menyusui dalam Keadaan Darurat Masalah pada keadaan darurat misalnya: kondisi ibu yang panik sehingga produksi ASI dapat berkurang; makanan pengganti ASI tidak terkontrol. Rekomendasi untuk mengatasi keadaan darurat tersebut antara lain: pemberian ASI harus dilindungi pada keadaan darurat, pemberian makanan pengganti ASI (PASI) dapat diberikan dalam kondisi tertentu dan hanya pada waktu dibutuhkan; bila memungkinkan pemberian PASI tidak menggunakan botol.
  • 12. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 12 Masalah masalah menyusui pada ibu : 1. Ibu Melahirkan Dengan Bedah Sesar. Meskipun seorang ibu menjalani persalinan sesar tetapi ada juga yang mempunyai keinginan kuat untuk tetap memberikan ASI pada bayinya. Namun demikian, ada beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi ASI baik langsung maupun tidak langsung antara lain: pengaruh pembiusan saat operasi, psikologi ibu. Ibu dengan pasca persalinan sesar tetap dapat memberikan ASI nya. Hal yang perlu diperhatikan pada kondisi ini adalah : a. Mintalah segera mungkin untuk dapat menyusui. b. Cari posisi yang nyaman untuk menyusui seperti : lying flat on your back, clutch (football) hold, side lying, cross cradle (transition) hold. c. Mintalah dukungan dari keluarga. d. Berdoa dan yakinlah bahwa ibu dapat memberikan ASI. 2. Ibu Sakit. Ibu sakit bukan merupakan alasan untuk berhenti menyusui. Justru dengan tetap menyusui, ASI akan melindungi bayi dari penyakit. Perlu diperhatikan, pada saat ibu sakit diperlukan bantuan dari orang lain untuk mengurus bayi dan rumah tangga. Dengan harapan, ibu tetap mendapatkan istirahat yang cukup. Periksalah ke tenaga kesehatan terdekat, untuk mendapatkan pengobatan yang tidak mempengaruhi ASI maupun bayi. 3. Ibu Penderita Hepatitis (hbsag +) Dan Ibu Penderita Hiv/Aids (+). Masih ada perbedaan pandangan mengenai penularan penyakit HIV/AIDS atau Hepatitis melalui ASI dari ibu penderita kepada bayinya. Ada yang berpendapat bahwa ibu penderita HIV/AIDS atau Hepatitis tidak diperkenankan untuk menyusui. Namun demikian, WHO berpendapat: ibu penderita tetap dianjurkan memberikan ASI kepada bayinya dengan
  • 13. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) berbagai pertimbangan. Antara lain: alasan ekonomi, aspek kesehatan ibu. 13 4. Ibu penderita TBC paru. Pada ibu penderita TBC paru tetap dianjurkan untuk menyusui, karena kuman TBC tidak ditularkan melalui ASI. Ibu tetap diberikan pengobatan TBC paru secara adekuat dan diajarkan cara pencegahan pada bayi dengan menggunakan masker. Bayi diberikan INH sebagai profilaksis. Pengobatan pada ibu dilakukan kurang lebih 3 bulan kemudian dilakukan uji Mantoux pada bayi. Bila hasil negatif terapi INH dihentikan dan imunisasi bayi dengan vaksinasi BCG. 5. Ibu penderita diabetes. Bayi tetap diberikan ASI, namun kadar gula darahnya tetap dimonitor. 6. Ibu hamil. Pada saat ibu masih menyusui, terkadang hamil lagi. Dalam hal ini tidak membahayakan bagi ibu maupun bayi, asalkan asupan gizi pada saat menyusui dan hamil terpenuhi. Namun demikian, perlu dipertimbangkan adanya hal-hal yang dapat dialami antara lain: puting susu lecet, keletihan, ASI berkurang, rasa ASI berubah dan dapat terjadi kontraksi uterus dari isapan bayi.
  • 14. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. Selain itu, adapun masalah-masalah dalam menyusui yaitu sebagai berikut :  Bayi Sering Menangis  Bayi Bingung Puting (Nipple Confusion)  Bayi dengan BBLR dan Bayi Prematur  Bayi dengan Ikterus  Bayi dengan Bibir Sumbing  Bayi Kembar  Bayi Sakit  Bayi dengan Lidah Pendek (Lingual Frenulum)  Bayi yang Memerlukan Perawatan  Menyusui dalam Keadaan Darurat B. Saran Adapun saran-saran bagi ibu menyusui yaitu sebagai berikut:  Memperhatikan keadaan bayi saat menyusui  Memperhatikan posisi bayi saat menyusui  Menciptakan suasana yang nyaman saat menyusui
  • 15. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 15 DAFTAR PUSTAKA  Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya  Maryunani, Anik.2009.Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Pospartum).Jakarta:TIM  http://www.kti-skripsi.com/2010/04/kti-k1ebidanan-cara-menyusui.html  http://www.google.com/images?um....  http://www.lusa.web.id/masalah-menyusui-pada-bayi/
  • 16. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 16 DOSEN : HARMIN TOHA S,ST CARA MENYUSUI YANG BENAR OLEH : KELOMPOK V 1. HASMIRAWATI TONA 2. NIKEN FAKADILA 3. SUZANA YACOBA 4. LINDA CARLIE 5. KHUSNUL KHOTIMAH 6. GUSMILAWATI AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU KELAS KERJA SAMA KABUPATEN MUNA 2 0 1 4
  • 17. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 17 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Cara-Cara Menyusui yang baik dan benar serta Masalah-Masalah menyusui’’. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini Raha , September 2014 Penulis i
  • 18. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 18 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR....................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................. 1 B. Tujuan............................................................................... 2 C. Masalah............................................................................ 2 D. Manfaat............................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Cara Menyusui Yang BaiK Dan Benar............................. 3 B. Ciri-Ciri Bayi Menyusui Dengan Benar ............................ 4 C. Posisi Menyusui............................................................... 5 D. Gambar Posisi Menyusui................................................. 7 E. Masalah-masalah dalam pemberian ASI ...................... 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................. 14 B. Saran ........................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ii
  • 19. ASKEP 111 NIFAS ( cara menyusui yang benar ) 19