SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Luas daratan Kabupaten Muna seluas 4.887 Km2 atau 488.700 Ha yang terdiri
dari bagian Utara Pulau Muna dan bagian Utara Pulau Buton termasuk pulau-pulau
kecil didekatnya
1. Pulau Tobea Kecil
2. Pulau Tobea Besar
3. Pulau Wataitonga
4. Pulau Bakealu
5. Kepulauan Tiworo

A. Geografi
Kabupaten Muna adalah salah satu daerah otonom tingkat II dari 12 kabupaten
Kota yang ada di Sulawesi Tenggara.Socara geografis Kabupaten Muna terletak
di jazirah Pulau Sulawesi ba-gian Tenggara yang meliputi sebagian pulau Buton
bagian Utara ( 3 Kecamatan ) dan bagian Utara Pulau Muna ( 20 Kecamatan),
serta pulau-pulau kecil disekitarnya atau berada pada posisi 4006’ samapi 5015’
lintang Selatan dan 12208’ – 123015’ bujur timur.
a.2. Batas Wilayah
Secara administrasi Kabupaten Muna berbatasan dengan Selat Tiworo dan
Kabupaten Ko-nawe dan Konawe Selatan di Sebelahutara, Kabupaten Buton utara
di sebelah Timur , Kabupaten Buton di Sebelah Selatan serta kabupaten
Bombana dan Selat Spelman di Sebe-lah Barat. Jumalh Penduduk kabupaten
Muna saat ini adalah 227.595 jiwa yang tersebar di 23 Kecamatan dan 237
Desa/ Kelurahan.
Luas daratan Kabupaten Muna adalah 4.887,00 Km2 yang terdiri dari sebagian
pulau Buton Bagian Utara, Pulau Muna Bagian Utara dan Pulau-pulau di dekatnya
yang tersebar, yaitu ;
Pulau Tobea kecil,
P. Tobea besar,
P. Wataitonga,
P. Bakealu, Kepulauan Tiworo ( P. Maginti, P. Balu, P.Katela, P.Mandike, P. Bero,
P.Bango,
P. Manoang,
P.Gala,
P.Kajoangin dan P. Tobuan).
a.3. Kondisi Tanah
Kondisi Geografis kabupaten Muna pada umumnya merupakan daratan rendah
dengan ketinggian rata-rata kurang dar 100 meter dari permukaan laut. Keadaan
ini dijumpai mulai dari Timur ke Selatan Kota Raha dan melanda kebarat. Pada
bagian wilayah yang ada di bagian Utara Pulau Buton terdiri dari barisan
pegunungan dengan ketinggian antara 300-800 meter diatas permukaan laut.
Pada umumnya wilayah Kabupaten Muna yang ada di Pulau Buton memiliki jenis
tanah mediteran, rensina dan litosol. Sedangkan di wilayah Pulau Muna terdiri
dari podsolik me-rah dan kuning.
Kabupaten Muna memiliki sungai yang cukup besar dan menurut hasil penelitian
air yang besar pula yaitu; Sungai katangan dengan debit ait 670 liter/detik, S.
Wandoso dengan de-bit air 689 liter/detik, S. Lanoumba 400 liter/detik dan S.
Tabangka Balano 1.270 liter/detik.
Selain itu Kabupaten Muna juga masih memiliki Sungai besar lainya namun masih
memer-lukan penelitian tehnis untuk mengetahui potensi yang dimilikinya yaitu ;
Sungai Kambara,dan Sungai malogano.
4 Oceanografi
Kabupaten Muna juga memiliki lautan yang cukup luas dengan potensi yang
dikandungnya cukup besar namun belum terkelola dengan baik seperti ; 1) Ikan
Pelagis Dengan potensi 40.000 Ton Terdapat Di Perairan Kec Tikep, Kulisusu Dan
Bonegunu. Peluang investasi untuk komoditi ini adalah penangkapan ikan, cold
storage dll. 2) Kepiting Bakau Dan Rajungan Dengan potensi 173,2 Ton Terdapat
Di Pesisir Kecamatan Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba;
peluang investasi untuk komoditi ini adalah industri makanan dan penangkapan. 3)
Rumput Laut dengan potensi sebesar 87,5 ton ; Terdapat Di Pesisir Kecamatan
Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi yang dapat
di kembangkan adalah untuk penangkaran Ikan Kerapu dengan potensi 5000 ton
Terdapat Di Kecamatan Tikep Dan Parigi ; peluang investasi untuk penangkaran
dan industri keraginan. 4).
Tambak dengan potensi 105,53 ton (Total Lahan 20.00 Ha, Tersebar Di
Kecamatan Katobu, Wakorumba, Maligano, Bone, Parigi Dan Kabangka – Luas
Tambak Yang Sudah Terolah Saat Ini Sebesar 500 Ha ; peluang investasi adalah
cold storage dan teknologi budidaya.
5. Iklim
Kabupaten Muna pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara
250C-270C dan seperti halnya daerah lain di Indonesia juga memiliki dua musim
yaitu musin hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi antara bulan
Nopember – maret, dimana pada bula-bula tersebut angin bertiup benua asia dan
samudera pasifik yang banyak mengandung uap air yang menyebabkan terjadi
hujan di Indonesia. Sedangka musim kemarau terjadi antara bulan Mei- Oktober.
Pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan hanya
sedikit mengandung uap air. Khusus Bulam Maret seperti daerah lain di Sulawesi
tenggara di di Kabupaten Muna angin bertiup dengan arah yang tidak menentu,
akibatnya curah hujan ikut tidak menentu dan keadaan ini di kenal dengan panca
roba.
6. Curah Hujan.
Curah Hujan di kabupaten Muna setiap tahun besarannya berfariasi antara 1.250
mm – 2.323 mm / tahun. Namun sejak tahun 2002 kondisinya semakin memburuk
dan terjadi pe-rubahan yang sangat radikal disetiap tahunnya. Hal ini dapat
dilihat dari curah hujan pada tahun 2003 – 2008 yang tidak mencapai
1000mm/pertahun. Kondis ini diprediksi akibat ke-rusakan hutan yang terjadi
secar besar-besaran selama masa pemerintahan Ridwan sebagai Bupati Muna.
B. Penduduk dan Tenaga Kerja
Angkatan kerja di kabupaten muna mencapai 195.592 Jiwa dari 227.595 jiwa
penduduk. Pencari Kerja : 5.845 Jiwa
C. Kondisi sosial
D. Potensi
A. Sub Sector Tanaman Pangan Dan Perkebunan

1. Jambu Mete : Produksi Buah Sejati 9.272 Ton, Buah Semu 37.088 Ton ; Kulit
Mete 3.100 Ton. Peluang Investasi Untuk Sector Ini Adalah Kacang Mete, Juice
Dan Minyak Laka (CNSL). Bagi petani, menanam jambu mete lumayan
menguntungkan ketimbang bergantung pada hasil padi. Harga biji mete
gelondongan saat ini Rp. 6.500 – Rp. 7.000 per kilogram, lebih rendah disbanding
mete kupas Rp. 25.000 – Rp. 30.000 per kilogram.
2. Kakao (10.000 Ha – Produksi 2815 Ton/Tahun)
3. Jagung : Produksi Jagung Pipilan Sebesar 34.054 Ton Dan Peluang Investasi
Untuk Komoditi Ini Adalah Tepung Maizena, Pakan Ternak Dan Lain-Lain.(30.000
Ha – Produksi 34.054 Ton/Tahun)
4. Ubi Kayu : Produksi Ubi Basah Sebesar 25.065 Ton, Peluang Investasi Untuk
Komoditi Ini Adalah Tepung Tapioka, Gaplek Dll (15.000.Ha – Produksi 25.065
Ton/Tahun)
5. Kacang Tanah : Lahan Seluas 15.000 Ha – Produksi 4.848 Ton/Tahun ; Peluang
Investasi Untuk Komoditi Ini Adalah Kacang Garing, Kacang Atom Dll
6. Jeruk Siam

B. Sub Sector Peternakan
1. Sapi Potong :P opulasi 24.861 Ekor – Produksi 4.075 Ekor Atau 14 % Per Tahun
; Peluang Investasi Untuk Komoditi Ini Adalah Penangkaran Dan Penggemukan]

C. Sub Sector Perikanan

1. Ikan Pelagis Dengan potensi 40.000 Ton Terdapat Di Perairan Kec Tikep,
Kulisusu Dan Bonegunu. Peluang investasi untuk komoditi ini adalah penangkapan
ikan, cold storage dll.
2. Kepiting Bakau Dan Rajungan Dengan potensi 173,2 Ton Terdapat Di Pesisir
Kecamatan Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi
untuk komoditi ini adalah industri makanan dan penangkapan
3. Rumput Laut dengan potensi sebesar 87,5 ton ; Terdapat Di Pesisir Kecamatan
Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi yang dapat
di kembangkan adalah untuk penangkaran
4. Ikan Kerapu dengan potensi 5000 ton Terdapat Di Kecamatan Tikep Dan Parigi
; peluang investasi untuk penangkaran dan industri keraginan
5. Tamba dengan potensi 105,53 ton (Total Lahan 20.00 Ha, Tersebar Di
Kecamatan Katobu, Wakorumba, Maligano, Bone, Parigi Dan Kabangka – Luas
Tambak Yang Sudah Terolah Saat Ini Sebesar 500 Ha ; peluang investasi adalah
cold storage dan teknologi budidaya.

D. Sub Sektor Kehutanan

1. Komoditi Jati Dengan potensi Luas Lahan 40.000 Ha Dengan Produksi Sebesar
15.150 M3. Peluang investasi adalah pengembangan hutan kemasyarakatan/social
forestry
2. Pinus Dengan potensi Luas Lahan 4000 Ha ; peluang investasi adalah
pengolahan
3. Rotan Dengan potensi Luas Lahan 105.000 Ha Dan Produksi Sebesar 2000 Ton.
Peluang investasi adalah pengolahan.

E. Sektor Pertambangan

1. Lempung : Seluas 29.300 Ha Atau Setara Dengan 24,5 M3 – Terdapat Di
Kecamatan Tikep
2. Pasir Kwarsa Seluas 1160 Ha Atau Setara Dengan 35,2 Juta M3 – Terdapat Di
Kecamatan Tikep. Peluang investasi yang dapat dikembangkan adalah usaha bahan
baku kaca
3. Batu Gamping Seluas 92.600 Ha Atau Setara Dengan 24,4 Miliyar M3
Terdapat Di Kecamatan Tongkuno Dan Wakorsel. Peluang investsi adalah industri
semen
4. Marmer Seluas 1.600 Ha Atau Setara Dengan 16,6 Miliyar M3 Terdapat Di
Kecamatan Wakorumba Utara, Kulisusu Dan Bonegunu. Peluang investasi adalah
batu dimensi dan kerajinan usaha kecil
5. Aspal Seluas 360 Ha Atau Setara Dengan 120,5 Juta M3 – Terdapat Di
Kecamatan Wakorumba, Kulisusu, Dan Bonegunu. Peluang investasi adalah aspal
alam dan aspal murni
6. Minyak Bumi (Masih Dalam Penyelidikan) Terdapat Di Kecamatan Kulisusu).
Peluang investasi adalah minyak mentah

F. Potensi pariwisata
1. Taman Rekreasi Pantai Napabale Di Kecamatan Lohia
2. Ajang Perkelahian Kuda (Tradisional) Di Kecamatan Lawa
3. Pantai Walengkabola Di Kecamatan Tongkuno
4. Pantai Membuku Di Kecamatan Kulisusu
5. Pulau Labuna Tobelo
6. Layang-Layang Kabawo
7. Liangkobori Kecamatan Lohia
Ibu Kota Kabupaten Muna dan sebagai Pusat Pemerintahan adalah Kota Raha.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Geopark kaldera Toba
Geopark kaldera TobaGeopark kaldera Toba
Geopark kaldera TobaFelianus Hia
 
Jepang (日本)
Jepang (日本)Jepang (日本)
Jepang (日本)Dea Nuril
 
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimunProfil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimunSyarif Usyair
 
Negara Jepang ppt
Negara Jepang pptNegara Jepang ppt
Negara Jepang pptEni_Cahya
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraRossiana Fazri
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016hadiarnowo
 
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis BonePesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bonegitabugis
 
Bab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakBab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakSopia Kartika
 
Qunk
QunkQunk
QunkQunk
 
Sumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di SumateraSumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di SumateraDinan Ramadan
 
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangisi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangmulawarman university
 
IPS Negara Singapura
IPS Negara SingapuraIPS Negara Singapura
IPS Negara SingapuraAndika111
 
Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agrarisIps wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agrarisJosua Manurung
 

Mais procurados (20)

Geopark kaldera Toba
Geopark kaldera TobaGeopark kaldera Toba
Geopark kaldera Toba
 
Jepang (日本)
Jepang (日本)Jepang (日本)
Jepang (日本)
 
Negara Jepang
Negara JepangNegara Jepang
Negara Jepang
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Sulawesi tenggara ppt
Sulawesi tenggara pptSulawesi tenggara ppt
Sulawesi tenggara ppt
 
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimunProfil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
 
Negara Jepang ppt
Negara Jepang pptNegara Jepang ppt
Negara Jepang ppt
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
Permohonan alat tangkap ikan
Permohonan alat tangkap ikanPermohonan alat tangkap ikan
Permohonan alat tangkap ikan
 
Singapura
SingapuraSingapura
Singapura
 
Profil Negara Singapura
Profil Negara SingapuraProfil Negara Singapura
Profil Negara Singapura
 
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis BonePesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
Pesona Komoditi Unggulan Agribisnis Bone
 
Bab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakBab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujak
 
Qunk
QunkQunk
Qunk
 
Sumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di SumateraSumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di Sumatera
 
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangisi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
 
IPS Negara Singapura
IPS Negara SingapuraIPS Negara Singapura
IPS Negara Singapura
 
Sumber daya alam pertanian
Sumber daya alam pertanianSumber daya alam pertanian
Sumber daya alam pertanian
 
Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agrarisIps wk 1   indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
Ips wk 1 indonesia sebagai negara kepulauan, maritim, dan agraris
 

Semelhante a Latar belakang kabupaten muna

Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupWarnet Raha
 
Potensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utaraPotensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utaraEko Tri Budiyanto
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)anthonyck Wallz
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)anthonyck Wallz
 
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016Agus kastanya
 
Pertemuan 4 potensi sda
Pertemuan 4 potensi sdaPertemuan 4 potensi sda
Pertemuan 4 potensi sdatitienlaily
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full PaperWindra Hardi
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaKPDT
 
BAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxBAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxNisyeAjah
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPeople Power
 
Potensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan Tengah
Potensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan TengahPotensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan Tengah
Potensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan TengahSita Nurhalimah
 
Laporan kbm takalar
Laporan kbm takalarLaporan kbm takalar
Laporan kbm takalarAskar Sohoku
 

Semelhante a Latar belakang kabupaten muna (20)

Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Makalah lingkungan hidup STIP WUNA
Makalah lingkungan hidup STIP WUNA Makalah lingkungan hidup STIP WUNA
Makalah lingkungan hidup STIP WUNA
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Potensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utaraPotensi alam di sulawesi utara
Potensi alam di sulawesi utara
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
Agustinus kastanya bahan presentase kki vi 2016
 
Pertemuan 4 potensi sda
Pertemuan 4 potensi sdaPertemuan 4 potensi sda
Pertemuan 4 potensi sda
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full Paper
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasa
 
Permohonan alat tangkap ikan
Permohonan alat tangkap ikanPermohonan alat tangkap ikan
Permohonan alat tangkap ikan
 
Materi riau 1
Materi riau 1Materi riau 1
Materi riau 1
 
BAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxBAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptx
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
 
Potensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan Tengah
Potensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan TengahPotensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan Tengah
Potensi dan Pengembangan SDA di Provinsi Kalimantan Tengah
 
Laporan kbm takalar
Laporan kbm takalarLaporan kbm takalar
Laporan kbm takalar
 
Hutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau KapukHutan Bakau Kapuk
Hutan Bakau Kapuk
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Último (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

Latar belakang kabupaten muna

  • 1. Luas daratan Kabupaten Muna seluas 4.887 Km2 atau 488.700 Ha yang terdiri dari bagian Utara Pulau Muna dan bagian Utara Pulau Buton termasuk pulau-pulau kecil didekatnya 1. Pulau Tobea Kecil 2. Pulau Tobea Besar 3. Pulau Wataitonga 4. Pulau Bakealu 5. Kepulauan Tiworo A. Geografi Kabupaten Muna adalah salah satu daerah otonom tingkat II dari 12 kabupaten Kota yang ada di Sulawesi Tenggara.Socara geografis Kabupaten Muna terletak di jazirah Pulau Sulawesi ba-gian Tenggara yang meliputi sebagian pulau Buton bagian Utara ( 3 Kecamatan ) dan bagian Utara Pulau Muna ( 20 Kecamatan), serta pulau-pulau kecil disekitarnya atau berada pada posisi 4006’ samapi 5015’ lintang Selatan dan 12208’ – 123015’ bujur timur. a.2. Batas Wilayah Secara administrasi Kabupaten Muna berbatasan dengan Selat Tiworo dan Kabupaten Ko-nawe dan Konawe Selatan di Sebelahutara, Kabupaten Buton utara di sebelah Timur , Kabupaten Buton di Sebelah Selatan serta kabupaten Bombana dan Selat Spelman di Sebe-lah Barat. Jumalh Penduduk kabupaten Muna saat ini adalah 227.595 jiwa yang tersebar di 23 Kecamatan dan 237 Desa/ Kelurahan. Luas daratan Kabupaten Muna adalah 4.887,00 Km2 yang terdiri dari sebagian pulau Buton Bagian Utara, Pulau Muna Bagian Utara dan Pulau-pulau di dekatnya
  • 2. yang tersebar, yaitu ; Pulau Tobea kecil, P. Tobea besar, P. Wataitonga, P. Bakealu, Kepulauan Tiworo ( P. Maginti, P. Balu, P.Katela, P.Mandike, P. Bero, P.Bango, P. Manoang, P.Gala, P.Kajoangin dan P. Tobuan). a.3. Kondisi Tanah Kondisi Geografis kabupaten Muna pada umumnya merupakan daratan rendah dengan ketinggian rata-rata kurang dar 100 meter dari permukaan laut. Keadaan ini dijumpai mulai dari Timur ke Selatan Kota Raha dan melanda kebarat. Pada bagian wilayah yang ada di bagian Utara Pulau Buton terdiri dari barisan pegunungan dengan ketinggian antara 300-800 meter diatas permukaan laut. Pada umumnya wilayah Kabupaten Muna yang ada di Pulau Buton memiliki jenis tanah mediteran, rensina dan litosol. Sedangkan di wilayah Pulau Muna terdiri dari podsolik me-rah dan kuning. Kabupaten Muna memiliki sungai yang cukup besar dan menurut hasil penelitian air yang besar pula yaitu; Sungai katangan dengan debit ait 670 liter/detik, S. Wandoso dengan de-bit air 689 liter/detik, S. Lanoumba 400 liter/detik dan S. Tabangka Balano 1.270 liter/detik. Selain itu Kabupaten Muna juga masih memiliki Sungai besar lainya namun masih memer-lukan penelitian tehnis untuk mengetahui potensi yang dimilikinya yaitu ; Sungai Kambara,dan Sungai malogano.
  • 3. 4 Oceanografi Kabupaten Muna juga memiliki lautan yang cukup luas dengan potensi yang dikandungnya cukup besar namun belum terkelola dengan baik seperti ; 1) Ikan Pelagis Dengan potensi 40.000 Ton Terdapat Di Perairan Kec Tikep, Kulisusu Dan Bonegunu. Peluang investasi untuk komoditi ini adalah penangkapan ikan, cold storage dll. 2) Kepiting Bakau Dan Rajungan Dengan potensi 173,2 Ton Terdapat Di Pesisir Kecamatan Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi untuk komoditi ini adalah industri makanan dan penangkapan. 3) Rumput Laut dengan potensi sebesar 87,5 ton ; Terdapat Di Pesisir Kecamatan Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi yang dapat di kembangkan adalah untuk penangkaran Ikan Kerapu dengan potensi 5000 ton Terdapat Di Kecamatan Tikep Dan Parigi ; peluang investasi untuk penangkaran dan industri keraginan. 4). Tambak dengan potensi 105,53 ton (Total Lahan 20.00 Ha, Tersebar Di Kecamatan Katobu, Wakorumba, Maligano, Bone, Parigi Dan Kabangka – Luas Tambak Yang Sudah Terolah Saat Ini Sebesar 500 Ha ; peluang investasi adalah cold storage dan teknologi budidaya. 5. Iklim Kabupaten Muna pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 250C-270C dan seperti halnya daerah lain di Indonesia juga memiliki dua musim yaitu musin hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi antara bulan Nopember – maret, dimana pada bula-bula tersebut angin bertiup benua asia dan samudera pasifik yang banyak mengandung uap air yang menyebabkan terjadi hujan di Indonesia. Sedangka musim kemarau terjadi antara bulan Mei- Oktober. Pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan hanya
  • 4. sedikit mengandung uap air. Khusus Bulam Maret seperti daerah lain di Sulawesi tenggara di di Kabupaten Muna angin bertiup dengan arah yang tidak menentu, akibatnya curah hujan ikut tidak menentu dan keadaan ini di kenal dengan panca roba. 6. Curah Hujan. Curah Hujan di kabupaten Muna setiap tahun besarannya berfariasi antara 1.250 mm – 2.323 mm / tahun. Namun sejak tahun 2002 kondisinya semakin memburuk dan terjadi pe-rubahan yang sangat radikal disetiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari curah hujan pada tahun 2003 – 2008 yang tidak mencapai 1000mm/pertahun. Kondis ini diprediksi akibat ke-rusakan hutan yang terjadi secar besar-besaran selama masa pemerintahan Ridwan sebagai Bupati Muna. B. Penduduk dan Tenaga Kerja Angkatan kerja di kabupaten muna mencapai 195.592 Jiwa dari 227.595 jiwa penduduk. Pencari Kerja : 5.845 Jiwa C. Kondisi sosial D. Potensi A. Sub Sector Tanaman Pangan Dan Perkebunan 1. Jambu Mete : Produksi Buah Sejati 9.272 Ton, Buah Semu 37.088 Ton ; Kulit Mete 3.100 Ton. Peluang Investasi Untuk Sector Ini Adalah Kacang Mete, Juice Dan Minyak Laka (CNSL). Bagi petani, menanam jambu mete lumayan menguntungkan ketimbang bergantung pada hasil padi. Harga biji mete gelondongan saat ini Rp. 6.500 – Rp. 7.000 per kilogram, lebih rendah disbanding mete kupas Rp. 25.000 – Rp. 30.000 per kilogram. 2. Kakao (10.000 Ha – Produksi 2815 Ton/Tahun)
  • 5. 3. Jagung : Produksi Jagung Pipilan Sebesar 34.054 Ton Dan Peluang Investasi Untuk Komoditi Ini Adalah Tepung Maizena, Pakan Ternak Dan Lain-Lain.(30.000 Ha – Produksi 34.054 Ton/Tahun) 4. Ubi Kayu : Produksi Ubi Basah Sebesar 25.065 Ton, Peluang Investasi Untuk Komoditi Ini Adalah Tepung Tapioka, Gaplek Dll (15.000.Ha – Produksi 25.065 Ton/Tahun) 5. Kacang Tanah : Lahan Seluas 15.000 Ha – Produksi 4.848 Ton/Tahun ; Peluang Investasi Untuk Komoditi Ini Adalah Kacang Garing, Kacang Atom Dll 6. Jeruk Siam B. Sub Sector Peternakan 1. Sapi Potong :P opulasi 24.861 Ekor – Produksi 4.075 Ekor Atau 14 % Per Tahun ; Peluang Investasi Untuk Komoditi Ini Adalah Penangkaran Dan Penggemukan] C. Sub Sector Perikanan 1. Ikan Pelagis Dengan potensi 40.000 Ton Terdapat Di Perairan Kec Tikep, Kulisusu Dan Bonegunu. Peluang investasi untuk komoditi ini adalah penangkapan ikan, cold storage dll. 2. Kepiting Bakau Dan Rajungan Dengan potensi 173,2 Ton Terdapat Di Pesisir Kecamatan Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi untuk komoditi ini adalah industri makanan dan penangkapan 3. Rumput Laut dengan potensi sebesar 87,5 ton ; Terdapat Di Pesisir Kecamatan Tikep, Parigi, Napabalano, Kulisusu Dan Wakorumba; peluang investasi yang dapat di kembangkan adalah untuk penangkaran 4. Ikan Kerapu dengan potensi 5000 ton Terdapat Di Kecamatan Tikep Dan Parigi ; peluang investasi untuk penangkaran dan industri keraginan 5. Tamba dengan potensi 105,53 ton (Total Lahan 20.00 Ha, Tersebar Di
  • 6. Kecamatan Katobu, Wakorumba, Maligano, Bone, Parigi Dan Kabangka – Luas Tambak Yang Sudah Terolah Saat Ini Sebesar 500 Ha ; peluang investasi adalah cold storage dan teknologi budidaya. D. Sub Sektor Kehutanan 1. Komoditi Jati Dengan potensi Luas Lahan 40.000 Ha Dengan Produksi Sebesar 15.150 M3. Peluang investasi adalah pengembangan hutan kemasyarakatan/social forestry 2. Pinus Dengan potensi Luas Lahan 4000 Ha ; peluang investasi adalah pengolahan 3. Rotan Dengan potensi Luas Lahan 105.000 Ha Dan Produksi Sebesar 2000 Ton. Peluang investasi adalah pengolahan. E. Sektor Pertambangan 1. Lempung : Seluas 29.300 Ha Atau Setara Dengan 24,5 M3 – Terdapat Di Kecamatan Tikep 2. Pasir Kwarsa Seluas 1160 Ha Atau Setara Dengan 35,2 Juta M3 – Terdapat Di Kecamatan Tikep. Peluang investasi yang dapat dikembangkan adalah usaha bahan baku kaca 3. Batu Gamping Seluas 92.600 Ha Atau Setara Dengan 24,4 Miliyar M3 Terdapat Di Kecamatan Tongkuno Dan Wakorsel. Peluang investsi adalah industri semen 4. Marmer Seluas 1.600 Ha Atau Setara Dengan 16,6 Miliyar M3 Terdapat Di Kecamatan Wakorumba Utara, Kulisusu Dan Bonegunu. Peluang investasi adalah batu dimensi dan kerajinan usaha kecil 5. Aspal Seluas 360 Ha Atau Setara Dengan 120,5 Juta M3 – Terdapat Di
  • 7. Kecamatan Wakorumba, Kulisusu, Dan Bonegunu. Peluang investasi adalah aspal alam dan aspal murni 6. Minyak Bumi (Masih Dalam Penyelidikan) Terdapat Di Kecamatan Kulisusu). Peluang investasi adalah minyak mentah F. Potensi pariwisata 1. Taman Rekreasi Pantai Napabale Di Kecamatan Lohia 2. Ajang Perkelahian Kuda (Tradisional) Di Kecamatan Lawa 3. Pantai Walengkabola Di Kecamatan Tongkuno 4. Pantai Membuku Di Kecamatan Kulisusu 5. Pulau Labuna Tobelo 6. Layang-Layang Kabawo 7. Liangkobori Kecamatan Lohia Ibu Kota Kabupaten Muna dan sebagai Pusat Pemerintahan adalah Kota Raha.