SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
ii
BAB I
IDENTITAS ANAK
A. DATA ANAK
Nama : TEGAR NUR HIDAYAT
Usia : 6 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Anak ke : Pertama
Kelas : B.
Alamat Sekolah : TK Tunas Muda
B. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : KHAERUL
Usia : 43 Tahun
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Nama Ibu : SULASTRI
Usia : 30 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Desa Kasimpa Jaya Kec. TS
ii
BAB II
ANAK MAU MENANG SENDIRI
I. GAMBARAN MASALAH
A. Pengertian Mau Menang Sendiri
Mau menang sendiri adalah perilaku Anak yang tidak mau dan tidak menerima
kekalahan. Maksud dari kekalahan di sini adalah keadaan yang menyebabkan ia merasa
tidak berhasil mencapai apa yang di inginkan meliputi hal-hal yang bersifat materi
maupun non materi.
Pada Anak persekolahan adalah dunia bermain terutama Anak TK, maka
permainan biasanya menjadi sebab munculnya Anak yang mau menang sendiri. Bila ia
ingin Bermain suatu permainan yang kebetulan sedang ingin dimainkan oleh Temanya,
ia akan merebutnya seperti pada kasus Guntur Cahyo Pramotyo (tidak mendapatkan
Materi atau Mainan yang di inginkan) .
Perilaku mau menang sendiri ini erat sekali dengan sifat iri hati / cemburu pada
Teman / Orang lain dan belum atau tidak berkembangnya kontrol diri pada Anak. Dalam
bergaul Anak yang memiliki kecenderungan mau menang sendiri berusaha mendominasi
/ menguasai Anak lain, memaksa Temanya untuk mengikuti apa yang di inginkannya.
pada dasarnya sifat perilaku mau menang sendiri pada anak usia prasekolah masih
dapat dikatakan wajar, bila terjadi sekali-kali anak usia ini sudah dikenalkan dengan
norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. sehingga secara kognitif seharusnya ia
sudah tau perilaku yang dikatakan baik dan buru, mana yang boleh dilakukan dan mana
yang tidak namun, dalam penerapanya belum selalu sesuai karena kontrol dirinnya masil
dalam proses penguatan. bila perilaku mau menang sendiri muncul dengan frekuensi dan
intensitas yang tinggi, hampir tiap hari atau sering kali dan dengan cara yang agresif
sehingga dirasakan mengganggu di sekitarnya, maka hal tersebut sudah menjadi masalah
dan tidak lagi diberikan sebagai hal yang wajar.
B. Ciri Ciri Anak yang Mau Menang Sendiri :
anak yang mau menang sendiri dalam kategori yang sudah bermasalah baik laki-laki maupun
perempuan umumnya menunjukan ciri-ciri berikut dalam intensitas yang melebihi batas
normal :
1. Kurang Mampu Mengontrol Diri / Emosi
2. Memiliki Kecenderungan Agresif
3. Empati Kurang Berkembang
4. harga diri seolah-olah yang sangat tinggi
5. Tidak mengikuti aturan dan bertindak semaunya.
6. Kualitas Hubungan Sosialnya Buruk
ii
C. hal-hal yang menyebabkan anak mau menang sendiri
hambatan dalam perkembangan sosial emosional anak yang mau menang sendiri berupa
sikap perilaku dan ciri-ciri beberapa hal berikut :
1. Tempramental Anak yang tergolong sulit
Tempramental merupakan faktor bawaan yang diturunkan oleh Orang Tua yang
menyebabkan adanya perbedaan individual dalam merespon lingkungan. perbedaan
tersebut menyangkut beberapa hal yaitu tingkat aktifitas, irama biologis,
kecenderungan untuk mendekat atau tingkat energi reaksi, suasana hati yang negatif,
serta tingkat kelakuan yang rendah menyebabkan perilaku yang mau menang sendiri
mudah muncul. bila sikap dan perlakuan orang tua / pengasuh tidak tepat, akan sulit
sama sekali diatasi.
2. Perlakuan dan pola Asuh Orang Tua yang kurang tepat.
orang tua pasti sayang pada anaknya namun dalam mengepresikan kasih sayangnya
pada anak bisa saja tidak tepat mungkin terasa oleh anak mungkin pula berlebihan
ukurannya. perlakuan dan pola asuh orang tua yang tepat sejak awal kehidupan anak
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan psikologi logis yang sangat memuaskan.
melalui ikatan emosional dan kasih sayang dengan sadar secukupnya. anak akan
memiliki rasa aman. kehangatan dan penerimaan yang membuat dirinya berharga.
keadaan yang dirasakan anak ini menjadi dasar untuk mengembangkan perilaku
sosial yang baik dikemudian hari. beberapa perlakuan orang tua yang kurang tepat
karena terlalu sedikit atau terlalu banyak memenuhi kebutuhan dasar psikologis anak
dapat menjadi penyebab perkembangan perilaku mau menang sendiri pada anak.
perlakuan tersebut misalnya sebagai berikut.
a. pemanjaan yang berlebihan dapat menjadi penyebab anak sulit menerima
kekalahan. orang tua yang cenderung selalu mengikuti / memenuhi keinginannya
atau memenuhi kekecewaanya. biasanya anak akan menjadi penakut, ambang
toleransi terhadap kekecewaan menjadi rendah (mudah kecewa) dan sulit
mengendalikan ke inginan diri. (control diri yang tidak berkembang) anak juga
tidak mengembangkan daya juanya. terlalu mudah mendapatkan apa yang di
inginkannya. proses belajar yang terjadi dari pengalamannya ini adalah bahasa
bila ia ingin sesuatu pasti akan haus di dapat segera. bila tidak ia tidak bisa
memenuhi kekecewaan itu dan akan berusaha untuk mendapatkannya dengan
cara apapun.
b. kurang perhatian, kasih sayang dan kehangatan dari orang tua juga dapat menjadi
penyebab perilaku mau menang sendiri (depresi emosional) kebutuhan dasar
psikologisnya tidak terpenuhi dengan cukup, membuat anak merasa tidak aman,
tidak di cintai, tidak diterima, dan tidak berharga bagi orang tuanya. rasa
ii
percayanya tidak diperolehnya, yang berkembang justru sikap bermusuhan. anak
tidak tau caranya bagaimana berempati. kebutuhan psikologis yang sangat
mendesak tidak terpenuhi dan kekurangan ini justru membuat anak protes dan
melakukan kompesasi yang berlebihan.
c. Orang tua yang cenderung primitif, membiarkan anak berperilaku sesuai
keinginan tanpa ada upaya untuk membatasi perilakunya sehingga anak tidak
dilandaskan moral disiplin dan rasa tanggung jawab akibatnya anak cenderung
berperilaku menang sendiri, hanya berpikir untuk dirinya tidak mampu menaati
aturan yang berlaku dalam masyarakat karena memang diperlakukan oleh orang
tua. sikap primitif orang tua ini biasanya di dasari oleh rasa sayang yang juga
berlebihan pada anak. akibatnya anak tidak mampu menampilkan perilaku yang
tepat.
anak yang mau menang sendiri pada akhirnya selalu mengalami kesulitan dalam
bersosialisasi, baik dengan teman sebaya maupun dengan yang lebih kecil dan
lebih tua. aspek emosi yang tidak berkembang baik pada akhirnya berpengaruh
pada aspek sosialnya yang juga kurang.
II. DIAGNOSA MASALAH
Diagnosis kasus dari hasil kasus diatas bahwa tegar nurhidayat anak memiliki masalah yaitu
kurang perhatian, kasih sayang, dan kehangatan dari orang tua sehingga menyebabkan anak
mau menang sendiri, kebutuhan dasar psikologisnya tidak terpenuhi dengan cukup, sehingga
membuat tegar nurhidayat merasa tidak aman, tidak dicintai dengan orang tuanya. rasa
dipercaya tidak diperolehnya yang berkembang justru sikap yang bermusuhan sehingga tegar
nurhidayat cenderung menuntut protes dan melakukan kompensasi yang berlebihan secara
agresif, sehingga tegar nurhidayat akan mengupayakan agar apa yang di inginkan dapat
tercapai.
III. PROGNOSIS ATAU PENANGANAN ANAK YANG MAU MENANG SENDIRI
penanganan yang dapat dilakukan oleh guru maupun orang tua / pengusaha terhadap anak
yang mau menang sendiri adalah dengan memenuhi terlebih dahulu penyebabnya.
1. Bila sebabnya karena kurangnya kasih sayang yang berlebih, atau justru kurang sehingga
Orang Tua Cenderung Primitif terhadap Anak atau Anak mengalami deprivasi atau emosi,
maka perlu adanya perubahan perlakuan Orang Tua. Kerja sama antara Orang Tua dan
Guru dalam hal ini amat perlu. Di rumah dan Sekolah Anak perlu mendapatkan perhatian
dan kasih sayang yang cukup. Di sisi lain penanaman disiplin dan moral juga perlu
diterapkan secara konsisten.
2. Cegah perilaku Anak yang mau menang sendiri dengan memberi alasan yang logis dan
dipahami anak mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukanya. Bantu anak agar ia mampu
ii
menumbuhkan empati dan kontrol diri tanpa kehilangan perhatian dan kasih sayang yang
juga menjadi kebutuhannya. Pujuan perlu segera diberikan bila Anak berhasil mencegah
perilaku mau menang sendiri. Bila anak tidak cepat berusaha maka Orang Tua atau Guru
tidak ada rasa Bosan harus dilakukan terus menerus sampai anak mendapat pujian dari
Guru atau Teman-temanya di tempat.
3. Tempramen Anak yang sulit juga tidak menjadi kendala lagi dengan latihan disiplin dan
penanaman moral, yang di sertai dengan perhatian, pujian dan kasih sayang serta
Profesional dari Orang Tua / Guru. Sekalipun tempramen bersifat bawaan dengan pila
asuh dan perlakuan yang tepat, yang mengajarkan Anak untuk menumbuhkan harga diri,
kontrol diri, disiplin, empati, kata hati dan Tanggung Jawab tempramen yang sulit
berubah ke arah yang lebih positif. lingkungan dalam hal ini perlakuan yang ditemuinya
dari lingkungan akan sangat menentukan perkembangan perilaku sosialnya. sehingga
temperamen sulit tidak menjadi kendala dalam melakukan hubungan dengan orang lain.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mau menang sendiri adalah perilaku anak yang tidak mau dan tidak bisa menerima kekalahan
pada anak pra sekolah yang dunianya adalah dunia bermain, maka permainan biasanya
menjadi sebab munculnya perilaku mau menang sendiri.
perilaku mau menang sendiri ini erat sekali dengan sifat iri hati cemburu pada teman / orang
lain dan belum, dan tidak berkembangnya control dari pada anak.
anak yang mau menang sendiri dalam kategori yang sudah bermasalah baik laki-laki maupun
perempuan. umumnya menunjukan ciri dalam intensitas yang melebihi batas normal
misalnya kurang mampu mengontrol diri / emosi memiliki kecenderungan agresif harga diri
seolah-olah yang sangat tinggi, empati kurang berkembang dan sebagainya. disamping itu
anak mau menang sendiri disebabkan oleh beberapa hal misalnya tempramen anak yang sulit
dan perlahan dan pola asuh orang tua yang kurang tepat.
B. Saran
diharapkan lingkungan keluarga atau sekolah untuk mampu merubah perilaku anak yang mau
bersifat menang sendiri. anak yang berperilaku mau menang sendiri nantinya akan
berdampak buru bagi anak itu sendiri misalnya kemampuan adaptasi anak rendah, intesitas,
reaksinya, tinggi dan suasana hal yang negatif serta tingkat kelemahan anak juga menjadi
rendah.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................... ii
BAB I IDENTITAS................................................................................................ 1
A. Data Anak......................................................................................................... 1
B. Data Orang Tua.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A. Gambaran ............................................................................................................ 2
B. Diagnosisi.......................................................................................................... 4
C. Prognosis........................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP................................................................................................. 6
3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 6
3.2. Saran................................................................................................................. 6
ii
TUGAS STUDI KASUS
(ANAK YANG MAU MENANG SENDIRI)
DISUSUN OLEH :
NAMA : SITTI AMIN
NIM : 2III4217
JURUSAN : PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus ini dengan Judul “ANAK YANG MAU
MENANG SENDIRI” Penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih banyak terdapat
kekurangan serta kelemahan baik dari segi isi maupun Teknik Penulisan, yang disebabkan
oleh keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu dengan Lapang Dada kami
mengharapkan Petunjuk dan Saran yang bersifat Kontruktif untuk Penyempurnaan Laporan
ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Penyusunan Hasil Studi Kasus ini tidak
mungkin terwujud tanpa Bantuan dan Bimbingan dari berbagai Pihak. Oleh karena itu
Penulis menyampaikan Ucapan Terima Kasih yang sedalam dalamnya Kepada Bapak Dosen
Studi Kasus yang telah dengan Ikhlas mengarahkan dan Mengajar Penulis semenjak hingga
akhir Penulisan Laporan ini. Tak lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Keluarga dan Teman yang telah
memberi semangat dan motifasi yang sangat berarti bagi Penulis.
Akhirnya dengan senantiasa mengharapkan Ridho dari ALLAH SWT semoga segala
bantuan dan Petunjuk dari berbagai pihak yang mungkin selesainya Laporan ini, bernilai
Ibadah dan memperoleh imbalan Pahala yang berlipat di sisi ALLAH SWT. Amin
Raha, Juli 2013
Penulis

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikkhairul jalil
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikayu_melati01
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanDevyta Upan Ipin
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 
Sosioemosi remaja
Sosioemosi remajaSosioemosi remaja
Sosioemosi remajaAwatif Atif
 
Dampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembangan
Dampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembanganDampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembangan
Dampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembanganerna_juwita
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...Atik Cm Seonara
 
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakM1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakNormala Mehat
 

Mais procurados (20)

Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Perkembangan siswa smp
Perkembangan siswa smpPerkembangan siswa smp
Perkembangan siswa smp
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 
Permasalahan anak tk
Permasalahan anak tkPermasalahan anak tk
Permasalahan anak tk
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Makalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatniMakalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatni
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sosioemosi remaja
Sosioemosi remajaSosioemosi remaja
Sosioemosi remaja
 
Dampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembangan
Dampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembanganDampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembangan
Dampak gangguan prilaku terhadap aspek perkembangan
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
 
Makalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzulMakalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzul
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
 
Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
 
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakM1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
 
Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2
 

Semelhante a Laporan studi kasus

PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxNuranisah87
 
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2Bayu Radityo
 
remaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptremaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptPKMPulo
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Aker Derashid
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppmemuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Serba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhanSerba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhanIrfan Fahmi
 
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...Operator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...Operator Warnet Vast Raha
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptjuju220822
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseSeptian Muna Barakati
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remajaimamgazpada
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektifrida rahmah
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxmirzahmaradoni1
 

Semelhante a Laporan studi kasus (20)

PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
 
Ranjau mental
Ranjau mentalRanjau mental
Ranjau mental
 
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2
Ilmu sosial dasar - Pertemuan 2
 
remaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptremaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.ppt
 
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)Eem432   isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
Eem432 isu dan trend dlm pendidikan moral (1)
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 pp
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Serba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhanSerba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhan
 
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
 
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
Pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja terhadap pem...
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Bergaul yang efektif
Bergaul yang efektifBergaul yang efektif
Bergaul yang efektif
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
 
Jurnal analisis
Jurnal analisisJurnal analisis
Jurnal analisis
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Laporan studi kasus

  • 1. ii BAB I IDENTITAS ANAK A. DATA ANAK Nama : TEGAR NUR HIDAYAT Usia : 6 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Anak ke : Pertama Kelas : B. Alamat Sekolah : TK Tunas Muda B. DATA ORANG TUA Nama Ayah : KHAERUL Usia : 43 Tahun Pekerjaan : Petani Agama : Islam Nama Ibu : SULASTRI Usia : 30 Tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Alamat : Desa Kasimpa Jaya Kec. TS
  • 2. ii BAB II ANAK MAU MENANG SENDIRI I. GAMBARAN MASALAH A. Pengertian Mau Menang Sendiri Mau menang sendiri adalah perilaku Anak yang tidak mau dan tidak menerima kekalahan. Maksud dari kekalahan di sini adalah keadaan yang menyebabkan ia merasa tidak berhasil mencapai apa yang di inginkan meliputi hal-hal yang bersifat materi maupun non materi. Pada Anak persekolahan adalah dunia bermain terutama Anak TK, maka permainan biasanya menjadi sebab munculnya Anak yang mau menang sendiri. Bila ia ingin Bermain suatu permainan yang kebetulan sedang ingin dimainkan oleh Temanya, ia akan merebutnya seperti pada kasus Guntur Cahyo Pramotyo (tidak mendapatkan Materi atau Mainan yang di inginkan) . Perilaku mau menang sendiri ini erat sekali dengan sifat iri hati / cemburu pada Teman / Orang lain dan belum atau tidak berkembangnya kontrol diri pada Anak. Dalam bergaul Anak yang memiliki kecenderungan mau menang sendiri berusaha mendominasi / menguasai Anak lain, memaksa Temanya untuk mengikuti apa yang di inginkannya. pada dasarnya sifat perilaku mau menang sendiri pada anak usia prasekolah masih dapat dikatakan wajar, bila terjadi sekali-kali anak usia ini sudah dikenalkan dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. sehingga secara kognitif seharusnya ia sudah tau perilaku yang dikatakan baik dan buru, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak namun, dalam penerapanya belum selalu sesuai karena kontrol dirinnya masil dalam proses penguatan. bila perilaku mau menang sendiri muncul dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi, hampir tiap hari atau sering kali dan dengan cara yang agresif sehingga dirasakan mengganggu di sekitarnya, maka hal tersebut sudah menjadi masalah dan tidak lagi diberikan sebagai hal yang wajar. B. Ciri Ciri Anak yang Mau Menang Sendiri : anak yang mau menang sendiri dalam kategori yang sudah bermasalah baik laki-laki maupun perempuan umumnya menunjukan ciri-ciri berikut dalam intensitas yang melebihi batas normal : 1. Kurang Mampu Mengontrol Diri / Emosi 2. Memiliki Kecenderungan Agresif 3. Empati Kurang Berkembang 4. harga diri seolah-olah yang sangat tinggi 5. Tidak mengikuti aturan dan bertindak semaunya. 6. Kualitas Hubungan Sosialnya Buruk
  • 3. ii C. hal-hal yang menyebabkan anak mau menang sendiri hambatan dalam perkembangan sosial emosional anak yang mau menang sendiri berupa sikap perilaku dan ciri-ciri beberapa hal berikut : 1. Tempramental Anak yang tergolong sulit Tempramental merupakan faktor bawaan yang diturunkan oleh Orang Tua yang menyebabkan adanya perbedaan individual dalam merespon lingkungan. perbedaan tersebut menyangkut beberapa hal yaitu tingkat aktifitas, irama biologis, kecenderungan untuk mendekat atau tingkat energi reaksi, suasana hati yang negatif, serta tingkat kelakuan yang rendah menyebabkan perilaku yang mau menang sendiri mudah muncul. bila sikap dan perlakuan orang tua / pengasuh tidak tepat, akan sulit sama sekali diatasi. 2. Perlakuan dan pola Asuh Orang Tua yang kurang tepat. orang tua pasti sayang pada anaknya namun dalam mengepresikan kasih sayangnya pada anak bisa saja tidak tepat mungkin terasa oleh anak mungkin pula berlebihan ukurannya. perlakuan dan pola asuh orang tua yang tepat sejak awal kehidupan anak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan psikologi logis yang sangat memuaskan. melalui ikatan emosional dan kasih sayang dengan sadar secukupnya. anak akan memiliki rasa aman. kehangatan dan penerimaan yang membuat dirinya berharga. keadaan yang dirasakan anak ini menjadi dasar untuk mengembangkan perilaku sosial yang baik dikemudian hari. beberapa perlakuan orang tua yang kurang tepat karena terlalu sedikit atau terlalu banyak memenuhi kebutuhan dasar psikologis anak dapat menjadi penyebab perkembangan perilaku mau menang sendiri pada anak. perlakuan tersebut misalnya sebagai berikut. a. pemanjaan yang berlebihan dapat menjadi penyebab anak sulit menerima kekalahan. orang tua yang cenderung selalu mengikuti / memenuhi keinginannya atau memenuhi kekecewaanya. biasanya anak akan menjadi penakut, ambang toleransi terhadap kekecewaan menjadi rendah (mudah kecewa) dan sulit mengendalikan ke inginan diri. (control diri yang tidak berkembang) anak juga tidak mengembangkan daya juanya. terlalu mudah mendapatkan apa yang di inginkannya. proses belajar yang terjadi dari pengalamannya ini adalah bahasa bila ia ingin sesuatu pasti akan haus di dapat segera. bila tidak ia tidak bisa memenuhi kekecewaan itu dan akan berusaha untuk mendapatkannya dengan cara apapun. b. kurang perhatian, kasih sayang dan kehangatan dari orang tua juga dapat menjadi penyebab perilaku mau menang sendiri (depresi emosional) kebutuhan dasar psikologisnya tidak terpenuhi dengan cukup, membuat anak merasa tidak aman, tidak di cintai, tidak diterima, dan tidak berharga bagi orang tuanya. rasa
  • 4. ii percayanya tidak diperolehnya, yang berkembang justru sikap bermusuhan. anak tidak tau caranya bagaimana berempati. kebutuhan psikologis yang sangat mendesak tidak terpenuhi dan kekurangan ini justru membuat anak protes dan melakukan kompesasi yang berlebihan. c. Orang tua yang cenderung primitif, membiarkan anak berperilaku sesuai keinginan tanpa ada upaya untuk membatasi perilakunya sehingga anak tidak dilandaskan moral disiplin dan rasa tanggung jawab akibatnya anak cenderung berperilaku menang sendiri, hanya berpikir untuk dirinya tidak mampu menaati aturan yang berlaku dalam masyarakat karena memang diperlakukan oleh orang tua. sikap primitif orang tua ini biasanya di dasari oleh rasa sayang yang juga berlebihan pada anak. akibatnya anak tidak mampu menampilkan perilaku yang tepat. anak yang mau menang sendiri pada akhirnya selalu mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, baik dengan teman sebaya maupun dengan yang lebih kecil dan lebih tua. aspek emosi yang tidak berkembang baik pada akhirnya berpengaruh pada aspek sosialnya yang juga kurang. II. DIAGNOSA MASALAH Diagnosis kasus dari hasil kasus diatas bahwa tegar nurhidayat anak memiliki masalah yaitu kurang perhatian, kasih sayang, dan kehangatan dari orang tua sehingga menyebabkan anak mau menang sendiri, kebutuhan dasar psikologisnya tidak terpenuhi dengan cukup, sehingga membuat tegar nurhidayat merasa tidak aman, tidak dicintai dengan orang tuanya. rasa dipercaya tidak diperolehnya yang berkembang justru sikap yang bermusuhan sehingga tegar nurhidayat cenderung menuntut protes dan melakukan kompensasi yang berlebihan secara agresif, sehingga tegar nurhidayat akan mengupayakan agar apa yang di inginkan dapat tercapai. III. PROGNOSIS ATAU PENANGANAN ANAK YANG MAU MENANG SENDIRI penanganan yang dapat dilakukan oleh guru maupun orang tua / pengusaha terhadap anak yang mau menang sendiri adalah dengan memenuhi terlebih dahulu penyebabnya. 1. Bila sebabnya karena kurangnya kasih sayang yang berlebih, atau justru kurang sehingga Orang Tua Cenderung Primitif terhadap Anak atau Anak mengalami deprivasi atau emosi, maka perlu adanya perubahan perlakuan Orang Tua. Kerja sama antara Orang Tua dan Guru dalam hal ini amat perlu. Di rumah dan Sekolah Anak perlu mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup. Di sisi lain penanaman disiplin dan moral juga perlu diterapkan secara konsisten. 2. Cegah perilaku Anak yang mau menang sendiri dengan memberi alasan yang logis dan dipahami anak mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukanya. Bantu anak agar ia mampu
  • 5. ii menumbuhkan empati dan kontrol diri tanpa kehilangan perhatian dan kasih sayang yang juga menjadi kebutuhannya. Pujuan perlu segera diberikan bila Anak berhasil mencegah perilaku mau menang sendiri. Bila anak tidak cepat berusaha maka Orang Tua atau Guru tidak ada rasa Bosan harus dilakukan terus menerus sampai anak mendapat pujian dari Guru atau Teman-temanya di tempat. 3. Tempramen Anak yang sulit juga tidak menjadi kendala lagi dengan latihan disiplin dan penanaman moral, yang di sertai dengan perhatian, pujian dan kasih sayang serta Profesional dari Orang Tua / Guru. Sekalipun tempramen bersifat bawaan dengan pila asuh dan perlakuan yang tepat, yang mengajarkan Anak untuk menumbuhkan harga diri, kontrol diri, disiplin, empati, kata hati dan Tanggung Jawab tempramen yang sulit berubah ke arah yang lebih positif. lingkungan dalam hal ini perlakuan yang ditemuinya dari lingkungan akan sangat menentukan perkembangan perilaku sosialnya. sehingga temperamen sulit tidak menjadi kendala dalam melakukan hubungan dengan orang lain.
  • 6. ii BAB III PENUTUP A. Kesimpulan mau menang sendiri adalah perilaku anak yang tidak mau dan tidak bisa menerima kekalahan pada anak pra sekolah yang dunianya adalah dunia bermain, maka permainan biasanya menjadi sebab munculnya perilaku mau menang sendiri. perilaku mau menang sendiri ini erat sekali dengan sifat iri hati cemburu pada teman / orang lain dan belum, dan tidak berkembangnya control dari pada anak. anak yang mau menang sendiri dalam kategori yang sudah bermasalah baik laki-laki maupun perempuan. umumnya menunjukan ciri dalam intensitas yang melebihi batas normal misalnya kurang mampu mengontrol diri / emosi memiliki kecenderungan agresif harga diri seolah-olah yang sangat tinggi, empati kurang berkembang dan sebagainya. disamping itu anak mau menang sendiri disebabkan oleh beberapa hal misalnya tempramen anak yang sulit dan perlahan dan pola asuh orang tua yang kurang tepat. B. Saran diharapkan lingkungan keluarga atau sekolah untuk mampu merubah perilaku anak yang mau bersifat menang sendiri. anak yang berperilaku mau menang sendiri nantinya akan berdampak buru bagi anak itu sendiri misalnya kemampuan adaptasi anak rendah, intesitas, reaksinya, tinggi dan suasana hal yang negatif serta tingkat kelemahan anak juga menjadi rendah.
  • 7. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................................... i Daftar isi.................................................................................................................... ii BAB I IDENTITAS................................................................................................ 1 A. Data Anak......................................................................................................... 1 B. Data Orang Tua.................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2 A. Gambaran ............................................................................................................ 2 B. Diagnosisi.......................................................................................................... 4 C. Prognosis........................................................................................................... 4 BAB III PENUTUP................................................................................................. 6 3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 6 3.2. Saran................................................................................................................. 6
  • 8. ii TUGAS STUDI KASUS (ANAK YANG MAU MENANG SENDIRI) DISUSUN OLEH : NAMA : SITTI AMIN NIM : 2III4217 JURUSAN : PAUD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
  • 9. ii UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2012 / 2013 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus ini dengan Judul “ANAK YANG MAU MENANG SENDIRI” Penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih banyak terdapat kekurangan serta kelemahan baik dari segi isi maupun Teknik Penulisan, yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu dengan Lapang Dada kami mengharapkan Petunjuk dan Saran yang bersifat Kontruktif untuk Penyempurnaan Laporan ini. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Penyusunan Hasil Studi Kasus ini tidak mungkin terwujud tanpa Bantuan dan Bimbingan dari berbagai Pihak. Oleh karena itu Penulis menyampaikan Ucapan Terima Kasih yang sedalam dalamnya Kepada Bapak Dosen Studi Kasus yang telah dengan Ikhlas mengarahkan dan Mengajar Penulis semenjak hingga akhir Penulisan Laporan ini. Tak lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Keluarga dan Teman yang telah memberi semangat dan motifasi yang sangat berarti bagi Penulis. Akhirnya dengan senantiasa mengharapkan Ridho dari ALLAH SWT semoga segala bantuan dan Petunjuk dari berbagai pihak yang mungkin selesainya Laporan ini, bernilai Ibadah dan memperoleh imbalan Pahala yang berlipat di sisi ALLAH SWT. Amin Raha, Juli 2013 Penulis