1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan dengan antusias (David, Keith, 1985). Menurut Veitzhal Rivai (2004),
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-
pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut
Achmad Suyuti (2001) yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah proses
mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi pikiran, perasaan, tindakan dan tingkah
laku orang lain untuk digerakkan ke arah tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi karena
kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya sebuah organisasi.
Jika perusahaan, rumah sakit, universitas atau tim atletik mengalami kesuksesan, maka
direktur, rektor, atau pelatihlah yang memperoleh acungan jempol. Akan tetapi,
sebaliknya, jika terjadi kegagalan, mereka pulalah yang memperoleh teguran, kritik, atau
bahkan diganti. Jadi salah satu elemen pokok yang menjadi perhatian setiap organisasi
yaitu bagaimana caranya untuk menarik, melatih atau mempertahankan orang – orang
yang akan menjadi pemimpin – pemimpin yang efektif.
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen
organisasi. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan-keterbatasan
tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk memimpin dan dipimpin.
Kepemimpinan didefinisikan ke dalam ciri-ciri individual, kebiasan, cara mempengaruhi
orang lain, interaksi, kedudukan dalam oragnisasi dan persepsi mengenai pengaruh yang
sah.
2. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi atau istilah kepemimpinan ?
2. Bagaimana Karateristik Pemimpin yang baik ?
3. Pemimpin Keperawatan ( Nursing Manager) ?
4. Sebutkan Macam-macam Gaya Kepemimpinan ?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pemimpin ?
6. Sebutkan Teori Kepemimpinan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi atau istilah kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Karateristik Pemimpin yang baik
3. Untuk mengetahui Nursing Manager
4. Untuk mengetahui Macam-macam Gaya Kepemimpinan
5. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pemimpin
6. Untuk mengetahui Teori Kepemimpinan
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian/istilah kepemimpinan
1. Kepemimpinan
a) Menurut Stogdill :
Proses mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi
dalam usahanya mencapai penetapan tujuan dan pencapaian tujuan
b) Menurut Gardner:
Proses bujukan dan contoh dimana seseorang individu atau tim
kepemimpinan mempengaruhi kelompok untuk mengambil tindakan yang
sesuai dengan tujuan pemimpin tersebut atau sesuai dengan tujuan bersama
c) Menurut Merton:
Kepemimpinan sebagai suatu transaksi sosial dimana seseorang
mempengaruhi orang lain.
d) Menurut Mc Gregor:
Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang sangat kompleks
yang berubah bersama waktu seperti perubahan yang dilakukan oleh
manajemen, serikat kerja atau kekuatan luar.
e) Menurut Talbott:
Kepemimpinan merupakan bahan vital yang merubah suatu
kerumunan orang menjadi organisasi yang berfungsi dan bermamfaat.
2. Pemimpin
Pemimpin Adalah seorang yang akan diikuti / dipatuhi oleh orang lain
secara sukarela / tanpa paksaan. (Lundberg, 1982)
3. Manager
Manager Adalah seorang yang melaksanakan fungsi menejerial
4. 4
B. Karateristik Pemimpin yang Baik
Pemimpin yang baik hendaknya memiliki karateristik sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab yang Seimbang.
Keseimbangan dini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang harus mengerjakan pekerjaan
tersebut.
2. Mode Perencanaan yang Positif.
Seorang pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh
oleh bawahannya. Misalnya ia mengharapkan bawahannya untuk tepat waktu.
Maka pemimpin tersebut harus bersikap tepat waktu dalam memenuhi janji atau
melaksanakan tugasnya.
3. Memilih Keterampilan Komunikasi Yang Baik
Pemimpin harus dapat menyampaikan ide-idenya secara singkat dan jelas,
serta dengan cara yang tepat.
4. Memiliki Pengaruh yang Positif.
Seorang pemimpin yang baik memiliki pengaruh terhadap bawahannya
dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal hal yang positif.
5. Mempunyai Kemampuan Untuk Meyakini Orang Lain
Peminpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan
keterampilan komunikasi dan pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain terhadap
ide-idenya / sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada tanggung jawab
terhadap ide / sudut pandangnya tersebut.
C. Pemimpin Keperawatan ( Nursing Manager)
Kepemimpinan keperawatan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap
pasien meskipun mereka kelihatannya jauh dari pasien. Para pemimpin keperawatan
melakukan kontak dengan pasien secara langsung maupun tidak langsung. Stomer
(1985) mengemukakan sebaiknya seorang pemimpin keperawatan / manager keperawatan
mendorong stafnya untuk melaksanakan melalui:
1. Membuat kebijaksanaan yang jelas dan mendorong perilaku etikal.
2. Tanggung jawab kepemimpinan.
5. 5
3. Menyebarluaskan kode etik melalui teknik kerja yang aktif.
4. Mendorong staf untuk menambah pengetahuannya melalui kursus-kursus,
pelatihan atau pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin keperawatan yang sukses
adalah sebagai berikut:
1. Meluaskan pandangan hari ini kemasa depan
2. Mengetahui posisi diri.
3. Sensitif terhadap masalah dan melihat pengaruhnya.
4. Mengikuti kecenderungan / perubahan-perubahan.
5. Mempelajari alat / hal-hal yang harus dikuasai
6. Berfikir terus-menerus
7. Pendengar yang baik.
8. Mempelajari peraturan.
9. Mencegah merendahkan orang lain.
10. Mengembangkan keadaan yang tidak menentang.
11. Belajar mempercayai.
12. Meningkatkan harga diri.
13. Gembira.
14. Berusaha untuk maju.
15. Menjadi seorang pemimpin.
Dengan demikian seorang pemimpin keperawatan harus memahami kunci-kunci
keterampilan dalam manajemen keperawatan antara lain:
1. Keterampilan berkomunikasi.
2. Keterampilan memberi motivasi kepada staf.
3. Keterampilan kepemimpinan.
4. Keterampilan mengatur waktu.
5. Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
6. 6
D. Macam-macam Gaya Kepemimpinan
Tiga gaya kepemimpinan yang pokok yaitu gaya kepemimpinan Otokratis,
Demokratis, Laissez faire.
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin sebagai
sumber kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya. Bawahan dipandang
sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan hanya
menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan
ide atau pendapat. Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam
soal keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini segala sesuatunya ditentukan oleh
pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak pada pemimpin.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggungjawab dan wewenang kepada
semua pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberi kesempatan
untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan organisasi. Gaya
kepemimpinan ini memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan
organisasinya, sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia. Pemimpin mempunyai tanggungjawab dan tugas untuk
mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi serta mengkoordinasi.
3. Gaya Kepemimpinan Laissez faire
Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak
kepada para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan
diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin bersifat pasif dan
tidak memberikan contoh-contoh kepemimpinan. (Ngalim Purwanto, 1992:48-50)
Dari beberapa gaya kepemimpinan tersebut akan mempunyai tingkat efektivitas
yang berbeda-beda, tergantung pada faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin.
Seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh faktor,
baik yang berasal dari dalam diri pribadinya maupun faktor yang berasal dari luar
individu pemimpin tersebut.
7. 7
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin
Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz
(1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut;
1. Kepribadian(personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini
mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan
akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya
kepemimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
Harapan dan perilaku rekan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, mak jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin
dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang untuk
berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila
terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan
dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki
pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan
dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.
F. Teori Kepemimpinan
1. Teori ”Trait” (bakat)
Teori ini menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pemimpin dibawa
sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik tertentu yang
membuat mereka lebih baik dari orang lain (Marqus & Huston, 1998). Teori ini
disebut dengan ”Great Man Theory”. Namun menurut teori kontemporer,
kepimpinan seseorang dapat dikembangkan bukan hanya dari pembawaan sejak lahir,
kepemimpinan seorang dapat dipengaruhi dari siapa yang mengasuh, situasi dan
lingkungan lainnya.
8. 8
2. Teori X dan Teori Y Mc Gregor
Mc Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan individu
secara keseluruhan yang mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya. Apa
yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari prilaku orang lain. Sikap
dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung
pada atasan dan berkeinginan untuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil
apabila dikehendaki kedua pihak, juga tergantung dari prakarsa yang diambil atasan
(Swanburg, 2000)
Teori X mengasumsikan bahwa bawahan tidak menyukai pekerjaan, kurang
ambisi, tidak mempunyai tanggung jawab, cendrung menolak perubahan dan lebih
suka dipimpin dari pada memimpin. Sebaliknya teori Y mengasumsikan baha
bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab, mampu mandiri,
mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi dan kreatif (Nursalam, 2002). Gaya
kepemimpinan paternalistik dan demokrasi cenderung penganut teori Y, Gaya
kepimpinan yang tough (otoriter) cenderung penganut teori X
3. Teori Hersey and Blanchard
Menurut Hersey and Blanchard, kepimpinan didasarkan pada kemampuan dan
kematangan (kedewasaan) stafnya. Seorang pemimpn akan mengembangkan
kepimpinannya sesuai dengan kemampuan dan inisiatif stafnya.
Seorang pemimpin yang efektif harus mampu mengembangkan motivasi kerja
stafnya sehingga staf mampu bekerja lebih produktif untuk mencapai tujuan
organisasi.
9. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan kekuasaan. Sedangkan kepemimpinan adalah suatu aktivitas
untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang
tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan.
3. Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya.
Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum
sibuk memperbaiki orang lain.Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan
yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang
dari dalam diri seseorang.
B. Saran
Bagi teman-teman diharapkan dengan mengetahui ciri-ciri dan bagaimana
penyakit gangguan metabolisme ini terjadi teman-teman dapat berhati-hati dalam
memberikan asupan makanan pada tubuh kita.